ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Volume 6 Nomer 2 Desember 2013
ISSN 1979-5408
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
KONSUMEN DALAM MEMILIH SMARTPHONE
(STUDI PADA MAHASISWA PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA)
LILA BISMALA, S.T, M.Si
STAF PENGAJAR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor apa saja yang mempengaruhi
keputusan konsumen dalam memilih smartphone sebagai alat komunikasi. Adapun
factor-faktor yang diduga mempengaruhi keputusan konsumen adalah factor pribadi,
social, budaya dan psikologis.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa prodi manajemen pada Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara, dengan sampel sebesar 68 orang. Factor-faktor
yang diduga mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih smartphone adalah
factor budaya, social, pribadi dan psikologis. Dengan analisis cronbach, ditemukan
bahwa factor budaya, social, pribadi dan psikologis secara bersama-sama
mempengaruhi keputusan pembelian smartphone.
PENDAHULUAN
Menurut Kotler dan Amstrong (2003), pemasaran adalah proses sosial dan
manajerial di mana individu atau kelompok memperoleh kebutuhkan dan keinginan
mereka melalui penciptaan dan pertukaran nilai atau produk dengan pihak lain.
Artinya bahwa produsen menyediakan produk yang sesuai keinginan dan kebutuhan
konsumen, sementara konsumen mengeluarkan sejumlah biaya untuk menggantinya.
Menurut Essael (1987) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan konsumen, yaitu faktor individual konsumen yang terdiri dari pendidikan
dan penghasilan konsumen, faktor pengaruh lingkungan, dan faktor strategi
pemasaran. Strategi pemasaran merupakan variabel yang dapat dikontrol oleh
pemasar dalam usahanya untuk memberi informasi dan mempengaruhi konsumen.
Variabel yang termasuk di dalamnya adalah produk, harga, distribusi dan promosi.
Dalam
melakukan pembelian, keputusan konsumen tidak terlepas dari
karakteristik produk, baik mengenai penampilan, gaya, mutu dan harga dari produk
tersebut. Penetapan harga oleh penjual akan berpengaruh terhadap perilaku pembelian
konsumen, sebab harga yang dapat dijangkau oleh konsumen akan cenderung
membuat konsumen melakukan pembelian terhadap produk tersebut.
KAJIAN TEORITIS
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
81
Volume 6 Nomer 2 Desember 2013
ISSN 1979-5408
KEPUTUSAN PEMBELIAN
Engel et al. (1994) dan Hawkins et al. (1998) menyatakan bahwa keputusan
konsumen adalah sebuah proses yang dilakukan konsumen dalam melakukan
pembelian sebuah produk barang ataupun jasa. Istilah keputusan pembelian
menggambarkan bagaimana sebuah individu secara hati-hati mengevaluasi berbagai
macam atribut dari produk-produk, merek-merek, atau jasa-jasa tertentu dan secara
rasional memilih salah satu yang mempunyai biaya terkecil dan yang memenuhi
kebutuhannya yang teridentifikasi dengan jelas ( Hawkins et al, 1998). Keputusan
pembelian adalah segala sesuatu yang dikerjakan konsumen untuk membeli,
membuang, dan menggunakan produk dan jasa (Mowen dan Oliver, 1997). Dalam
keputusan pembelian, umumnya ada lima macam peranan yang dapat dilakukan
seseorang. Kelima peran tersebut meliputi (Kotler et al, 2000, dalam Tjiptono, 2000)
1. Pemrakarsa (initiator) adalah orang yang pertama kali menyadari adanya
keinginan atau kebutuhan yang belum terpenuhi dan mengusulkan ide untuk
membeli suatu barang atau jasa tertentu.
2. Pemberi pengaruh (influencer) adalah orang yang memberi pandangan, nasihat,
atau pendapat sehingga dapat membantu keputusan pembelian.
3. Pengambil keputusan (decider) adalah orang yang menentukan keputusan
pembelian, apakah jadi membeli, apa yang dibeli, bagaimana cara membeli, atau
dimana membelinya.
4. Pembeli (buyer ) adalah orang yang melakukan pembelian secara actual.
5. Pemakai (user) adalah orang yang mengkonsumsi atau menggunakan barang atau
jasa yang telah dibeli.
Keputusan konsumen adalah sebuah proses untuk mendapatkan produk, yang akan
memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen, yang melibatkan beberapa kegiatan /
factor dan orang-orang lain untuk menghasilkan keputusan pembelian.
Keputusan pembelian menurut Schiffman, Kanuk (2004) adalah pemilihan satu
dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, yang artinya bahwa
seseorang dapat membuat keputusan, namun haruslah tersedia beberapa alternatif
pilihan. Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam
pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan.
Keputusan pembelian
menggambarkan bagaimana seorang individu secara hati-hati mengevaluasi berbagai
macam atribut dari produk-produk, merek-merek, atau jasa-jasa tertentu dan secara
rasional memilih salah satu yang mempunyai biaya terkecil dan yang memenuhi
kebutuhannya yang teridentifikasi dengan jelas ( Hawkins et al, 1998).
PERILAKU KONSUMEN
Engel, et al. (1994) menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah suatu tindakan
yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan
produk dan jasa, termasuk keputusan yang mendahului dan setelahnya. Perilaku
konsumen merupakan kegiatan-kegiatan individu yang langsung terlibat dalam jasa,
termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan. Terdapat dua elemen penting
dari perilaku konsumen, yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang
melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa
ekonomis (Swastha, 1990).
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
82
Volume 6 Nomer 2 Desember 2013
ISSN 1979-5408
Menurut Kotler dan Amstrong (2001), terdapat faktor psikologis yang
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Adapun unsur dari faktor psikologis
ini antara lain adalah
1. Motivasi, yang merupakan kebutuhan yang secara cukup dirangsang untuk
membuat seseorang mencari kepuasan atas kebutuhannya;
2. Persepsi, yang merupakan proses di mana seseorang memilih, mengatur, dan
menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran yang berarti
mengenai dunia;
3. Pembelajaran, yang merupakan perubahan pada perilaku individu yang muncul
dari pengalaman;
4. Keyakinan, yang merupakan pemikiran deskriptif seseorang mengenai sesuatu,
dan sikap, yang menggambarkan penilaian, perasaan, dan kecenderungan yang
relatif konsisten dari seseorang atas sebuah obyek atau gagasan.
Schiffman, Kanuk (2004) menjelaskan bahwa perilaku konsumen adalah perilaku
yang ditunjukkan konsumen dalam pencarian akan pembelian, penggunaan,
pengevaluasian, dan penggantian produk dan jasa yang diharapkan akan dapat
memuaskan kebutuhan konsumen.
Perilaku pembelian konsumen di pengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial,
pribadi, dan psikologis, yang dijelaskan sebagai berikut :
1.
Faktor-faktor budaya
a. Budaya
Budaya merupakan penentuan keinginan dan perilaku yang mendasar. Anakanak mendapatkan nilai, persepsi, dan perilaku dari keluarganya serta
lembaga-lembaga penting lainnya.
b. Sub budaya
Setiap budaya terdiri dari sub budaya, atau kelompok-kelompok orang yang
memiliki sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi
kehidupan. Sub budaya meliputi kewarganegaraan, agama, kelompok ras, dan
daerah geografis yang serupa. Banyak sub budaya yang membentuk segmen
pasar yang penting dan pemasar sering mendesain produk dan program
pemasaran yang di sesuaikan dengan kebutuhan mereka.
c. Kelas sosial
Hampir setiap masyarakat mempunyai sejumlah struktur kelas sosial. Kelas
sosial adalah pembagian kelompok masyarakat yang relatif permanen dan
relatif teratur dimana anggota-anggotanya memiliki nilai, minat, dan perilaku
yang serupa. Kelas sosial tidak di tentukan oleh satu faktor saja, seperti
pendapatan. Namun di ukur berdasarkan kombinasi pekerjaan, pendapatan,
pendidikan, kesehatan, dan variabel lainya. Dalam beberapa sistem sosial,
anggota dari kelas yang berbeda mendapatkan peran tertentu dan tidak dapat
mengubah kelas sosial mereka. Kelas sosial menunjukkan perbedaan
preperensi produk dan merek. Khususnya dalam hal pakaian, peralatan rumah
tangga, aktivitas waktu luang dan mobil.
2.
Faktor sosial
Selain faktor budaya, perilaku seorang konsumen di pengaruhi oleh faktor-faktor
sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial.
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
83
Volume 6 Nomer 2 Desember 2013
ISSN 1979-5408
a. Kelompok
Perilaku konsumen banyak dipengaruhi oleh kelompok-kelompok kecil,
kelompok yang memiliki pengaruh langsung dan tempat seseorang berada
disebut kelompok keanggotaan. Sebaliknya, kelompok acuan berfungsi
sebagai titik pembanding atau acuan secara langsung maupun tidak langsung
dalam pembentukan sikap atau perilaku seseorang. Seseorang seringkali di
pengaruhi oleh kelompok acuan meskipun ia bukan dari kelompok tersebut.
b. Keluarga
Anggota keluarga memiliki pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembeli.
Keluarga merupakan organisasi pembelian di masyarakat tempat konsumen
berada yang paling penting, dan peranan keluarga telah diteliti secara luas.
Pemasar tertarik pada peran dan pengaruh suami, istri dan anak-anak dalam
pembelian barang dan jasa yang berbeda-beda.
c. Peran dan status
Seseorang berpartisipasi ke dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya,
keluarga, klub, organisasi. Kedudukan seseorang itu pada masing-masing
kelompok dapat ditentukan berdasarkan peran dan status. Peran meliputi
kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing
peran mengasilkan status, sehingga orang-orang memiliki produk yang dapat
mengkomunikasikan peran dan status mereka di masyarakat.
3.
Faktor Pribadi
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik
tersebut meliputi usia dan tahap siklus hidup, pelayanan, situasi ekonomi, gaya
hidup dan konsep diri.
a. Usia dan tahap siklus hidup
Orang membeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya.
Kebutuhan, keinginan dan selera orang terhadap produk dan jasa akan
berhubungan erat dengan usia orang tersebut.
b. Pekerjaan
Pekerjaan akan mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Pekerja kerah biru
akan membeli baju lapangan, sedangkan pekerja kerah putih akan membeli
baju untuk bisnis. Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok
pekerjaan yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa
mereka. Bahkan, perusahaan dapat melakukan segmentasi dalam membuat
produk untuk melayani pekerjaan tertentu.
c. Situasi ekonomi
Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk. Pemasar
barang yang sensitif terhadap pendapatan akan memperhatikan trend
pendapatan, tabungan, dan tingkat suku bunga. Jika indikator ekonomi
menunjukkan tingkat resesi, pemasar akan mengambil langkah untuk
mendesain ulang, melakukan reposisi, dan mengganti harga produk mereka
dengan cepat.
d. Gaya hidup
Orang yang berasal dari sub budaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama
mungkin akan memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup adalah pola
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
84
Volume 6 Nomer 2 Desember 2013
ISSN 1979-5408
hidup seseorang yang tergambarkan pada psikografisnya. Psikografis
membutuhkan pengukuran dimensi AIO (activities, interest dan opinions)
utama konsumen, kegiatan (pekerjaan, hobi, olah raga, kerja sosial), minat
(makanan mode, keluarga, rekreasi), pendapatan (tentang diri mereka sendiri,
isu-isu sosial, bisnis, produk). Gaya hidup menggambarkan sesuatu yang lebih
dari kelas sosial atau kepribadian seseorang, gaya hidup menunjukkan seluruh
pola kegiatan dan interaksi seseorang di dalam dunianya.
e. Kepribadian atau konsep diri
Setiap kepribadian yang berbeda-beda pada tiap-tiap orang mempengaruhi
perilaku pembelian tersebut. Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang
menghasilkan tanggapan yang secara konsisten dan terus menerus terhadap
lingkungannya. Kepribadian biasanya dideskripsikan berdasarkan sifat-sifat
seperti kepercayaan diri, dominasi, sosialitas, otonomi, sifat pertahanan,
kemampuan beradaptasi dan agresivitas. Kepribadian berguna dalam
menganalisa prilaku konsumen untuk produk dan pilihan merek tertentu.
4.
Faktor-Faktor Psikologis
Pilihan-pilihan pembelian seseorang juga di pengaruhi oleh 4 faktor psikologis
utama yaitu:
a. Motivasi
Para peneliti motivasi mengumpulkan informasi mendalam dari sekelompok
kecil sampel konsumen untuk mengetahui motif yang mendalam untuk
pilihan-pilihan produk mereka.
b. Persepsi
Orang yang termotivasi siap bertindak, bagaimana orang itu bertindak di
pengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi. Persepsi adalah proses yang
dengan proses itu orang-orang memilih, mengorganisasi dan
menginterprestasi informasi untuk membentuk gambaran dunia yang penuh
arti. Orang-orang dapat membentuk persepsi yang berbeda dari rangsangan
yang sama karena tiga proses persepsi yaitu : eksposur selektif (perhatian),
distori selektif, retensi selektif (ingatan). Eksposur selektif berarti para
pemasar harus bekerja ekstra, karena sebagian besar orang-orang yang tidak
ada dalam pasar produk tersebut. Lebih dari itu, bahkan orang-orang yang ada
di dalam pasar tidak melihat pesan tersebut kecuali jika iklan itu lebih
menonjol dari lautan iklan yang mengelilinginya. Distori selektif menjelaskan
kecenderungan orang-orang mengadaptasi informasi ke dalam pengertian
pribadi. Orang-orang cenderung menginterpretasikan informasi dalam cara
yang akan mendukung apa yang mereka yakini. Distori selektif berarti bahwa
pemasar harus berupaya memahami kerangka berfikir konsumen dan
bagaimana pengaruhnya terhadap interpretasi iklan dan promosi penjualan.
c. Pembelajaran
Pembelajaran berarti perubahan-perubahan dalam perilaku individual yang
muncul dari pengalaman. Para teoritis pembelajaran mengetahui bahwa
sebagian perilaku-perilaku manusia dipelajari. Pembelajaran terjadi melalui
dorongan, rangsangan, tanggapan dan penguatan kembali. Dorongan adalah
rangsangan internal yang kuat dan membutuhkan tindakan. Petunjuk adalah
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
85
Volume 6 Nomer 2 Desember 2013
ISSN 1979-5408
rangsangan kecil yang menentukan kapan, di mana dan bagaimana seseorang
memberikan tanggapan signifikan praktis dari teori pembelajaran untuk para
pemasar adalah bahwa mereka dapat meningkatkan permintaan produk dan
dengan meningkatnya dengan dorongan yang kuat, menggunakan petunjuk
yang memotivasi dan memberikan penguatan kembali yang positif.
d. Kepercayaan dan sikap
Memilih tindakan dan pembelajaran, orang-orang membutuhkan kepercayaan
dan sikap mereka, ini selanjutnya akan mempengaruhi perilaku pembelian
mereka. Kepercayaan adalah suatu pemikiran deskriptif yang seseorang miliki
tentang sesuatu. Kepercayaan ini bisa di dasarkan pada pengetahuan, opini
yang nyata. Kepercayaan dapat atau tidak dapat membawa beban emosional.
KAJIAN TENTANG PERILAKU KONSUMEN
Faktor budaya (budaya, sub budaya, dan kelas sosial) merupakan salah satu
penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar. Faktor social
(kelompok, keluarga, peran dan status) dan faktor pribadi (usia dan tingkat
kehidupan, jabatan, keadaan perekonomian, gaya hidup), terutama yang berpengaruh
adalah umur dan harapan dalam siklus pembeli, pekerjaannya, keadaan ekonominya,
gaya hidupnya, pribadi dan konsep jati dirinya. Keputusan pembelian sesorang juga
akan dipengaruhi faktor psikologi, yaitu : motivasi, persepsi, proses belajar,
kepercayaan dan sikap.
Niruli Almi, 2012, dalam penelitiannya menemukan bahwa variabel gaya hidup
yang ditinjau dari pembelian produk bermanfaat (X1), kesukaan (X2), gaya hidup
mewah (X3), dan hasrat kemewahan (X4) secara bersama-sama mampu menjelaskan
variabel keputusan pembelian sebesar 47,4%. Secara parsial, variable independen
(pembelian produk bermanfaat, kesukaan, gaya hidup mewah, hasrat kemewahan)
berpengaruh kepada keputusan pembelian produk.
Handy, 2010, dalam penelitiannya menemukan bahwa faktor psikologi memiliki
pengaruh yang dominan terhadap keputusan pembelian paket layanan data Unlimited
Internet CDMA di DKI Jakarta, faktor kepribadian merupakan faktor yang
berpengaruh signifikan kedua, setelah faktor psikologi, berdasarkan dimensi usia dan
tingkat kehidupan, operator telekomunikasi lebih berperan dan serius di dalam
menangkap dari keinginan calon atau yang sudah menjadi pelanggan dari salah satu
operator telekomunikasi.
Sedangkan factor budaya tidak berpengaruh terhadap
keputusan pembelian. Secara simultan, ditemukan ada pengaruh secara bersamasama antara variabel faktor budaya, sosial, kepribadian dan psikologi dengan
variable keputusan pembelian paket layanan data Unlimited Internet CDMA di DKI
Jakarta.
Hasil penelitian dari Hatane Samuel.dkk, 2007, dengan 100 responden
menunjukan bahwa stimulus “50% Discount”yang diberikan melalui faktor sosial
dan psychological berpengaruh positif significan terhadap perilaku pengambilan
keputusan, sedangkan faktor culture dan faktor personal tidak berpengaruh terhadap
perilaku pengambilan keputusan pembelian konsumen.
Hendrik Purnama, 2012, mendapat temuan bahwa psikologi konsumen
mempengaruhi proses keputusan pembelian sebesar 55% dengan indikator yang
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
86
Volume 6 Nomer 2 Desember 2013
ISSN 1979-5408
mempengaruhi psikologi konsumen yaitu motivasi sebesar 73%, pesepsi 82%,
pembelajaran 80%, memori 85%. Untuk karakteristik konsumen sendiri yang
mempengaruhi proses keputusan pembelian sebesar 33% dengan indikator yang
mempengaruhi karakteristik konsumen yaitu budaya dan sosial sebesar 83%,
pribadi/ personal sebesar 62%. Dari hasil analisis didapatkan bahwa psikologi
konsumen dan karakteristik konsumen mempengaruhi proses keputusan pembelian.
Berdasarkan hasil penelitian, maka TelkomFlexi perlu memperhatikan indikator dari
psikologi konsumen dan karakteristik konsumen agar dapatmeningkatkan proses
keputusan pembelian dari konsumen Flexi Trendy di Kota Bandung.
METODE PENELITIAN
Definisi Operasional Variabel
1. Faktor budaya, dengan indicator budaya, sub budaya, kelas sosial
2. Faktor social, dengan indicator kelompok, keluarga, peran dan status
3. Factor pribadi dengan indicator usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi
ekonomi, gaya hidup, kepribadian
4. Factor psikologis, dengan indicator motivasi, persepsi, pembelajaran, kepercayaan
dan sikap
Populasi Dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa prodi manajemen semester 3 di
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Karena besarnya populasi, keterbatasan
dana penelitian dan waktu, maka peneliti mengambil sampel sejumlah 68 responden.
Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis dengan test Cochran, karena dimaksudkan untuk
menguji hipotesis komparatif k sampel berpasangan untuk data dalam bentuk
dikotomi. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : (Sugiyono, 2008)
k
(k 1) k G 2j
j 1
Q
k Li
i 1
k
Gi
j 1
n
2
2
L
i 1
Ho : semua atribut yang diuji memiliki proporsi jawaban “Ya” yang sama
Ha : semua atribut yang diuji memiliki proporsi jawaban “Ya” yang berbeda
Harga Q akan dibandingkan dengan nilai Chi Kuadrat, dengan criteria bila Q hitung <
Chi Kuadrat maka H0 diterima.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil pengolahan Uji Cochran adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil Uji Cochran (Pengujian 1)
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
87
Volume 6 Nomer 2 Desember 2013
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
B
u
D
a
ya
3
3
3
2
6
6
5
7
4
4
4
7
6
5
6
3
7
6
4
5
5
6
7
6
8
5
7
5
5
4
11
3
6
ISSN 1979-5408
No
So
Si
al
4
6
3
2
1
5
1
2
5
3
8
7
10
4
4
2
3
1
1
4
5
6
5
4
5
5
3
1
6
1
10
6
6
Pri
Ba
di
8
9
4
8
2
10
6
8
12
5
13
9
14
7
9
3
6
4
3
9
8
6
8
7
5
8
2
13
5
8
13
8
11
Psi
Ko
log
i
10
7
5
4
1
12
7
11
8
10
9
11
11
12
10
8
3
8
5
10
9
13
12
11
9
13
10
13
7
6
11
8
8
∑Li
25
25
15
16
10
33
19
28
29
22
34
34
41
28
29
16
19
19
13
28
27
31
32
28
27
31
22
32
23
19
45
25
31
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
∑Li2
625
625
225
256
100
1089
361
784
841
484
1156
1156
1681
784
841
256
361
361
169
784
729
961
1024
784
729
961
484
1024
529
361
2025
625
961
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
Bu
Da
ya
10
9
7
6
3
4
5
3
5
4
4
9
6
6
8
5
4
5
4
3
4
8
8
8
1
6
6
1
2
6
3
6
7
So
Si
al
7
3
2
5
3
2
4
3
6
4
3
1
7
3
5
4
2
5
5
2
4
6
7
6
4
4
3
5
2
4
8
5
4
Pri
Ba
di
12
9
7
9
6
10
10
5
10
7
8
7
13
9
9
9
3
7
4
6
8
12
13
11
5
4
7
9
9
5
7
9
9
Psi
Ko
logi
10
6
7
10
10
10
10
9
9
10
6
9
9
10
12
10
8
10
6
10
11
13
12
13
5
6
7
6
6
5
9
11
8
∑Li
39
27
23
30
22
26
29
20
30
25
21
26
35
28
34
28
17
27
19
21
27
39
40
38
15
20
23
21
19
20
27
31
28
88
∑Li2
1521
729
529
900
484
676
841
400
900
625
441
676
1225
784
1156
784
289
729
361
441
729
1521
1600
1444
225
400
529
441
361
400
729
961
784
Volume 6 Nomer 2 Desember 2013
34
5
8
9
8
30
ISSN 1979-5408
900
68
5
6
12
10
33
1089
∑
Gi
360
291
540
603
1794
50740
Gi2 129600 84681 291600 363609 869490
Nilai ∑Gi2 = 869490, (∑Gi)2 = (1794)2 =3218436, nilai k = 4 dan k-1=3, nilai ∑Li =
1794 dan nilai ∑Li2 = 50740.
Setelah dilakukan perhitungan, maka dihasilkan nilai Qhitung sebagai berikut :
2
k 2 k
(k 1) k Gi Gi
i 1 (4 1) 4(869490) (17942 ) 778572
i 1
Q
17,87
n
4(1794) 50740
43564
2
k Li Li
i 1
i 1
Dengan = 0,05, dk = 4-1 = 3, diperoleh Q tabel (0,05; 3) = 7,815.
Nilai Qhitung adalah -17,87, berarti Qhitung < Q table , maka H0 diterima, artinya semua
atribut yang diuji memiliki proporsi jawaban “Ya” yang sama
Maka factor budaya, social, pribadi dan psikologis merupakan factor- factor yang
mempengaruhi keputusan pembelian smartphone. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian Handy, 2010, bahwa secara simultan factor-faktor tersebut mempengaruhi
keputusan pembelian produk.
KESIMPULAN
Semua atribut yang diuji memiliki proporsi jawaban “Ya” yang sama, yang berarti
factor budaya, social, pribadi, dan psikologis mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Schiffman, l.G., & Leslie L.K., 2004. Consumer Behavior. 8th edition. Prentice Hall,
New Jersey
Engel, F.J., dkk., 2001, Consumen Behaviour. 9 th edition. Harcourt, Orlando
Handy Noviyarto, 2010, Pengaruh Perilaku Konsumen Mobile Internet Terhadap
Keputusan Pembelian Paket Layanan Data Unlimited Internet CDMA di DKI
Jakarta, InComTech, Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, vol. 1, no. 2, 2010
Niruli Almi, 2012, The Influence of Lifestyle to the Purchase Decision of Kawasaki
Ninja Bikes In Pekanbaru, Jurnal Manajemen Pemasaran
Hatane Semuel, Annette Veronica Kosasih, Hellen Novia, 2007, Perilaku Dan
Keputusan Pembelian Konsumen Restoran Melalui Stimulus 50% Discount
Di Surabaya, JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 2, NO. 2,
OKTOBER 2007: 73-80
Hendrik Purnama Surya Nugraha, 2012, Pengaruh Psikologi Konsumen Dan
Karakteristik Konsumen Terhadap Proses Keputusan Pembelianproduk Flexi
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
89
Volume 6 Nomer 2 Desember 2013
ISSN 1979-5408
Trendy Di Kota Bandung, Skripsi, Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan
Informatika, Institut Manajemen Telkom
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
90
ISSN 1979-5408
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
KONSUMEN DALAM MEMILIH SMARTPHONE
(STUDI PADA MAHASISWA PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA)
LILA BISMALA, S.T, M.Si
STAF PENGAJAR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor apa saja yang mempengaruhi
keputusan konsumen dalam memilih smartphone sebagai alat komunikasi. Adapun
factor-faktor yang diduga mempengaruhi keputusan konsumen adalah factor pribadi,
social, budaya dan psikologis.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa prodi manajemen pada Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara, dengan sampel sebesar 68 orang. Factor-faktor
yang diduga mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih smartphone adalah
factor budaya, social, pribadi dan psikologis. Dengan analisis cronbach, ditemukan
bahwa factor budaya, social, pribadi dan psikologis secara bersama-sama
mempengaruhi keputusan pembelian smartphone.
PENDAHULUAN
Menurut Kotler dan Amstrong (2003), pemasaran adalah proses sosial dan
manajerial di mana individu atau kelompok memperoleh kebutuhkan dan keinginan
mereka melalui penciptaan dan pertukaran nilai atau produk dengan pihak lain.
Artinya bahwa produsen menyediakan produk yang sesuai keinginan dan kebutuhan
konsumen, sementara konsumen mengeluarkan sejumlah biaya untuk menggantinya.
Menurut Essael (1987) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan konsumen, yaitu faktor individual konsumen yang terdiri dari pendidikan
dan penghasilan konsumen, faktor pengaruh lingkungan, dan faktor strategi
pemasaran. Strategi pemasaran merupakan variabel yang dapat dikontrol oleh
pemasar dalam usahanya untuk memberi informasi dan mempengaruhi konsumen.
Variabel yang termasuk di dalamnya adalah produk, harga, distribusi dan promosi.
Dalam
melakukan pembelian, keputusan konsumen tidak terlepas dari
karakteristik produk, baik mengenai penampilan, gaya, mutu dan harga dari produk
tersebut. Penetapan harga oleh penjual akan berpengaruh terhadap perilaku pembelian
konsumen, sebab harga yang dapat dijangkau oleh konsumen akan cenderung
membuat konsumen melakukan pembelian terhadap produk tersebut.
KAJIAN TEORITIS
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
81
Volume 6 Nomer 2 Desember 2013
ISSN 1979-5408
KEPUTUSAN PEMBELIAN
Engel et al. (1994) dan Hawkins et al. (1998) menyatakan bahwa keputusan
konsumen adalah sebuah proses yang dilakukan konsumen dalam melakukan
pembelian sebuah produk barang ataupun jasa. Istilah keputusan pembelian
menggambarkan bagaimana sebuah individu secara hati-hati mengevaluasi berbagai
macam atribut dari produk-produk, merek-merek, atau jasa-jasa tertentu dan secara
rasional memilih salah satu yang mempunyai biaya terkecil dan yang memenuhi
kebutuhannya yang teridentifikasi dengan jelas ( Hawkins et al, 1998). Keputusan
pembelian adalah segala sesuatu yang dikerjakan konsumen untuk membeli,
membuang, dan menggunakan produk dan jasa (Mowen dan Oliver, 1997). Dalam
keputusan pembelian, umumnya ada lima macam peranan yang dapat dilakukan
seseorang. Kelima peran tersebut meliputi (Kotler et al, 2000, dalam Tjiptono, 2000)
1. Pemrakarsa (initiator) adalah orang yang pertama kali menyadari adanya
keinginan atau kebutuhan yang belum terpenuhi dan mengusulkan ide untuk
membeli suatu barang atau jasa tertentu.
2. Pemberi pengaruh (influencer) adalah orang yang memberi pandangan, nasihat,
atau pendapat sehingga dapat membantu keputusan pembelian.
3. Pengambil keputusan (decider) adalah orang yang menentukan keputusan
pembelian, apakah jadi membeli, apa yang dibeli, bagaimana cara membeli, atau
dimana membelinya.
4. Pembeli (buyer ) adalah orang yang melakukan pembelian secara actual.
5. Pemakai (user) adalah orang yang mengkonsumsi atau menggunakan barang atau
jasa yang telah dibeli.
Keputusan konsumen adalah sebuah proses untuk mendapatkan produk, yang akan
memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen, yang melibatkan beberapa kegiatan /
factor dan orang-orang lain untuk menghasilkan keputusan pembelian.
Keputusan pembelian menurut Schiffman, Kanuk (2004) adalah pemilihan satu
dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, yang artinya bahwa
seseorang dapat membuat keputusan, namun haruslah tersedia beberapa alternatif
pilihan. Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam
pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan.
Keputusan pembelian
menggambarkan bagaimana seorang individu secara hati-hati mengevaluasi berbagai
macam atribut dari produk-produk, merek-merek, atau jasa-jasa tertentu dan secara
rasional memilih salah satu yang mempunyai biaya terkecil dan yang memenuhi
kebutuhannya yang teridentifikasi dengan jelas ( Hawkins et al, 1998).
PERILAKU KONSUMEN
Engel, et al. (1994) menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah suatu tindakan
yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan
produk dan jasa, termasuk keputusan yang mendahului dan setelahnya. Perilaku
konsumen merupakan kegiatan-kegiatan individu yang langsung terlibat dalam jasa,
termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan. Terdapat dua elemen penting
dari perilaku konsumen, yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang
melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa
ekonomis (Swastha, 1990).
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
82
Volume 6 Nomer 2 Desember 2013
ISSN 1979-5408
Menurut Kotler dan Amstrong (2001), terdapat faktor psikologis yang
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Adapun unsur dari faktor psikologis
ini antara lain adalah
1. Motivasi, yang merupakan kebutuhan yang secara cukup dirangsang untuk
membuat seseorang mencari kepuasan atas kebutuhannya;
2. Persepsi, yang merupakan proses di mana seseorang memilih, mengatur, dan
menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran yang berarti
mengenai dunia;
3. Pembelajaran, yang merupakan perubahan pada perilaku individu yang muncul
dari pengalaman;
4. Keyakinan, yang merupakan pemikiran deskriptif seseorang mengenai sesuatu,
dan sikap, yang menggambarkan penilaian, perasaan, dan kecenderungan yang
relatif konsisten dari seseorang atas sebuah obyek atau gagasan.
Schiffman, Kanuk (2004) menjelaskan bahwa perilaku konsumen adalah perilaku
yang ditunjukkan konsumen dalam pencarian akan pembelian, penggunaan,
pengevaluasian, dan penggantian produk dan jasa yang diharapkan akan dapat
memuaskan kebutuhan konsumen.
Perilaku pembelian konsumen di pengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial,
pribadi, dan psikologis, yang dijelaskan sebagai berikut :
1.
Faktor-faktor budaya
a. Budaya
Budaya merupakan penentuan keinginan dan perilaku yang mendasar. Anakanak mendapatkan nilai, persepsi, dan perilaku dari keluarganya serta
lembaga-lembaga penting lainnya.
b. Sub budaya
Setiap budaya terdiri dari sub budaya, atau kelompok-kelompok orang yang
memiliki sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi
kehidupan. Sub budaya meliputi kewarganegaraan, agama, kelompok ras, dan
daerah geografis yang serupa. Banyak sub budaya yang membentuk segmen
pasar yang penting dan pemasar sering mendesain produk dan program
pemasaran yang di sesuaikan dengan kebutuhan mereka.
c. Kelas sosial
Hampir setiap masyarakat mempunyai sejumlah struktur kelas sosial. Kelas
sosial adalah pembagian kelompok masyarakat yang relatif permanen dan
relatif teratur dimana anggota-anggotanya memiliki nilai, minat, dan perilaku
yang serupa. Kelas sosial tidak di tentukan oleh satu faktor saja, seperti
pendapatan. Namun di ukur berdasarkan kombinasi pekerjaan, pendapatan,
pendidikan, kesehatan, dan variabel lainya. Dalam beberapa sistem sosial,
anggota dari kelas yang berbeda mendapatkan peran tertentu dan tidak dapat
mengubah kelas sosial mereka. Kelas sosial menunjukkan perbedaan
preperensi produk dan merek. Khususnya dalam hal pakaian, peralatan rumah
tangga, aktivitas waktu luang dan mobil.
2.
Faktor sosial
Selain faktor budaya, perilaku seorang konsumen di pengaruhi oleh faktor-faktor
sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial.
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
83
Volume 6 Nomer 2 Desember 2013
ISSN 1979-5408
a. Kelompok
Perilaku konsumen banyak dipengaruhi oleh kelompok-kelompok kecil,
kelompok yang memiliki pengaruh langsung dan tempat seseorang berada
disebut kelompok keanggotaan. Sebaliknya, kelompok acuan berfungsi
sebagai titik pembanding atau acuan secara langsung maupun tidak langsung
dalam pembentukan sikap atau perilaku seseorang. Seseorang seringkali di
pengaruhi oleh kelompok acuan meskipun ia bukan dari kelompok tersebut.
b. Keluarga
Anggota keluarga memiliki pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembeli.
Keluarga merupakan organisasi pembelian di masyarakat tempat konsumen
berada yang paling penting, dan peranan keluarga telah diteliti secara luas.
Pemasar tertarik pada peran dan pengaruh suami, istri dan anak-anak dalam
pembelian barang dan jasa yang berbeda-beda.
c. Peran dan status
Seseorang berpartisipasi ke dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya,
keluarga, klub, organisasi. Kedudukan seseorang itu pada masing-masing
kelompok dapat ditentukan berdasarkan peran dan status. Peran meliputi
kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing
peran mengasilkan status, sehingga orang-orang memiliki produk yang dapat
mengkomunikasikan peran dan status mereka di masyarakat.
3.
Faktor Pribadi
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik
tersebut meliputi usia dan tahap siklus hidup, pelayanan, situasi ekonomi, gaya
hidup dan konsep diri.
a. Usia dan tahap siklus hidup
Orang membeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya.
Kebutuhan, keinginan dan selera orang terhadap produk dan jasa akan
berhubungan erat dengan usia orang tersebut.
b. Pekerjaan
Pekerjaan akan mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Pekerja kerah biru
akan membeli baju lapangan, sedangkan pekerja kerah putih akan membeli
baju untuk bisnis. Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok
pekerjaan yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa
mereka. Bahkan, perusahaan dapat melakukan segmentasi dalam membuat
produk untuk melayani pekerjaan tertentu.
c. Situasi ekonomi
Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk. Pemasar
barang yang sensitif terhadap pendapatan akan memperhatikan trend
pendapatan, tabungan, dan tingkat suku bunga. Jika indikator ekonomi
menunjukkan tingkat resesi, pemasar akan mengambil langkah untuk
mendesain ulang, melakukan reposisi, dan mengganti harga produk mereka
dengan cepat.
d. Gaya hidup
Orang yang berasal dari sub budaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama
mungkin akan memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup adalah pola
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
84
Volume 6 Nomer 2 Desember 2013
ISSN 1979-5408
hidup seseorang yang tergambarkan pada psikografisnya. Psikografis
membutuhkan pengukuran dimensi AIO (activities, interest dan opinions)
utama konsumen, kegiatan (pekerjaan, hobi, olah raga, kerja sosial), minat
(makanan mode, keluarga, rekreasi), pendapatan (tentang diri mereka sendiri,
isu-isu sosial, bisnis, produk). Gaya hidup menggambarkan sesuatu yang lebih
dari kelas sosial atau kepribadian seseorang, gaya hidup menunjukkan seluruh
pola kegiatan dan interaksi seseorang di dalam dunianya.
e. Kepribadian atau konsep diri
Setiap kepribadian yang berbeda-beda pada tiap-tiap orang mempengaruhi
perilaku pembelian tersebut. Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang
menghasilkan tanggapan yang secara konsisten dan terus menerus terhadap
lingkungannya. Kepribadian biasanya dideskripsikan berdasarkan sifat-sifat
seperti kepercayaan diri, dominasi, sosialitas, otonomi, sifat pertahanan,
kemampuan beradaptasi dan agresivitas. Kepribadian berguna dalam
menganalisa prilaku konsumen untuk produk dan pilihan merek tertentu.
4.
Faktor-Faktor Psikologis
Pilihan-pilihan pembelian seseorang juga di pengaruhi oleh 4 faktor psikologis
utama yaitu:
a. Motivasi
Para peneliti motivasi mengumpulkan informasi mendalam dari sekelompok
kecil sampel konsumen untuk mengetahui motif yang mendalam untuk
pilihan-pilihan produk mereka.
b. Persepsi
Orang yang termotivasi siap bertindak, bagaimana orang itu bertindak di
pengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi. Persepsi adalah proses yang
dengan proses itu orang-orang memilih, mengorganisasi dan
menginterprestasi informasi untuk membentuk gambaran dunia yang penuh
arti. Orang-orang dapat membentuk persepsi yang berbeda dari rangsangan
yang sama karena tiga proses persepsi yaitu : eksposur selektif (perhatian),
distori selektif, retensi selektif (ingatan). Eksposur selektif berarti para
pemasar harus bekerja ekstra, karena sebagian besar orang-orang yang tidak
ada dalam pasar produk tersebut. Lebih dari itu, bahkan orang-orang yang ada
di dalam pasar tidak melihat pesan tersebut kecuali jika iklan itu lebih
menonjol dari lautan iklan yang mengelilinginya. Distori selektif menjelaskan
kecenderungan orang-orang mengadaptasi informasi ke dalam pengertian
pribadi. Orang-orang cenderung menginterpretasikan informasi dalam cara
yang akan mendukung apa yang mereka yakini. Distori selektif berarti bahwa
pemasar harus berupaya memahami kerangka berfikir konsumen dan
bagaimana pengaruhnya terhadap interpretasi iklan dan promosi penjualan.
c. Pembelajaran
Pembelajaran berarti perubahan-perubahan dalam perilaku individual yang
muncul dari pengalaman. Para teoritis pembelajaran mengetahui bahwa
sebagian perilaku-perilaku manusia dipelajari. Pembelajaran terjadi melalui
dorongan, rangsangan, tanggapan dan penguatan kembali. Dorongan adalah
rangsangan internal yang kuat dan membutuhkan tindakan. Petunjuk adalah
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
85
Volume 6 Nomer 2 Desember 2013
ISSN 1979-5408
rangsangan kecil yang menentukan kapan, di mana dan bagaimana seseorang
memberikan tanggapan signifikan praktis dari teori pembelajaran untuk para
pemasar adalah bahwa mereka dapat meningkatkan permintaan produk dan
dengan meningkatnya dengan dorongan yang kuat, menggunakan petunjuk
yang memotivasi dan memberikan penguatan kembali yang positif.
d. Kepercayaan dan sikap
Memilih tindakan dan pembelajaran, orang-orang membutuhkan kepercayaan
dan sikap mereka, ini selanjutnya akan mempengaruhi perilaku pembelian
mereka. Kepercayaan adalah suatu pemikiran deskriptif yang seseorang miliki
tentang sesuatu. Kepercayaan ini bisa di dasarkan pada pengetahuan, opini
yang nyata. Kepercayaan dapat atau tidak dapat membawa beban emosional.
KAJIAN TENTANG PERILAKU KONSUMEN
Faktor budaya (budaya, sub budaya, dan kelas sosial) merupakan salah satu
penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar. Faktor social
(kelompok, keluarga, peran dan status) dan faktor pribadi (usia dan tingkat
kehidupan, jabatan, keadaan perekonomian, gaya hidup), terutama yang berpengaruh
adalah umur dan harapan dalam siklus pembeli, pekerjaannya, keadaan ekonominya,
gaya hidupnya, pribadi dan konsep jati dirinya. Keputusan pembelian sesorang juga
akan dipengaruhi faktor psikologi, yaitu : motivasi, persepsi, proses belajar,
kepercayaan dan sikap.
Niruli Almi, 2012, dalam penelitiannya menemukan bahwa variabel gaya hidup
yang ditinjau dari pembelian produk bermanfaat (X1), kesukaan (X2), gaya hidup
mewah (X3), dan hasrat kemewahan (X4) secara bersama-sama mampu menjelaskan
variabel keputusan pembelian sebesar 47,4%. Secara parsial, variable independen
(pembelian produk bermanfaat, kesukaan, gaya hidup mewah, hasrat kemewahan)
berpengaruh kepada keputusan pembelian produk.
Handy, 2010, dalam penelitiannya menemukan bahwa faktor psikologi memiliki
pengaruh yang dominan terhadap keputusan pembelian paket layanan data Unlimited
Internet CDMA di DKI Jakarta, faktor kepribadian merupakan faktor yang
berpengaruh signifikan kedua, setelah faktor psikologi, berdasarkan dimensi usia dan
tingkat kehidupan, operator telekomunikasi lebih berperan dan serius di dalam
menangkap dari keinginan calon atau yang sudah menjadi pelanggan dari salah satu
operator telekomunikasi.
Sedangkan factor budaya tidak berpengaruh terhadap
keputusan pembelian. Secara simultan, ditemukan ada pengaruh secara bersamasama antara variabel faktor budaya, sosial, kepribadian dan psikologi dengan
variable keputusan pembelian paket layanan data Unlimited Internet CDMA di DKI
Jakarta.
Hasil penelitian dari Hatane Samuel.dkk, 2007, dengan 100 responden
menunjukan bahwa stimulus “50% Discount”yang diberikan melalui faktor sosial
dan psychological berpengaruh positif significan terhadap perilaku pengambilan
keputusan, sedangkan faktor culture dan faktor personal tidak berpengaruh terhadap
perilaku pengambilan keputusan pembelian konsumen.
Hendrik Purnama, 2012, mendapat temuan bahwa psikologi konsumen
mempengaruhi proses keputusan pembelian sebesar 55% dengan indikator yang
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
86
Volume 6 Nomer 2 Desember 2013
ISSN 1979-5408
mempengaruhi psikologi konsumen yaitu motivasi sebesar 73%, pesepsi 82%,
pembelajaran 80%, memori 85%. Untuk karakteristik konsumen sendiri yang
mempengaruhi proses keputusan pembelian sebesar 33% dengan indikator yang
mempengaruhi karakteristik konsumen yaitu budaya dan sosial sebesar 83%,
pribadi/ personal sebesar 62%. Dari hasil analisis didapatkan bahwa psikologi
konsumen dan karakteristik konsumen mempengaruhi proses keputusan pembelian.
Berdasarkan hasil penelitian, maka TelkomFlexi perlu memperhatikan indikator dari
psikologi konsumen dan karakteristik konsumen agar dapatmeningkatkan proses
keputusan pembelian dari konsumen Flexi Trendy di Kota Bandung.
METODE PENELITIAN
Definisi Operasional Variabel
1. Faktor budaya, dengan indicator budaya, sub budaya, kelas sosial
2. Faktor social, dengan indicator kelompok, keluarga, peran dan status
3. Factor pribadi dengan indicator usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi
ekonomi, gaya hidup, kepribadian
4. Factor psikologis, dengan indicator motivasi, persepsi, pembelajaran, kepercayaan
dan sikap
Populasi Dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa prodi manajemen semester 3 di
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Karena besarnya populasi, keterbatasan
dana penelitian dan waktu, maka peneliti mengambil sampel sejumlah 68 responden.
Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis dengan test Cochran, karena dimaksudkan untuk
menguji hipotesis komparatif k sampel berpasangan untuk data dalam bentuk
dikotomi. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : (Sugiyono, 2008)
k
(k 1) k G 2j
j 1
Q
k Li
i 1
k
Gi
j 1
n
2
2
L
i 1
Ho : semua atribut yang diuji memiliki proporsi jawaban “Ya” yang sama
Ha : semua atribut yang diuji memiliki proporsi jawaban “Ya” yang berbeda
Harga Q akan dibandingkan dengan nilai Chi Kuadrat, dengan criteria bila Q hitung <
Chi Kuadrat maka H0 diterima.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil pengolahan Uji Cochran adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil Uji Cochran (Pengujian 1)
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
87
Volume 6 Nomer 2 Desember 2013
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
B
u
D
a
ya
3
3
3
2
6
6
5
7
4
4
4
7
6
5
6
3
7
6
4
5
5
6
7
6
8
5
7
5
5
4
11
3
6
ISSN 1979-5408
No
So
Si
al
4
6
3
2
1
5
1
2
5
3
8
7
10
4
4
2
3
1
1
4
5
6
5
4
5
5
3
1
6
1
10
6
6
Pri
Ba
di
8
9
4
8
2
10
6
8
12
5
13
9
14
7
9
3
6
4
3
9
8
6
8
7
5
8
2
13
5
8
13
8
11
Psi
Ko
log
i
10
7
5
4
1
12
7
11
8
10
9
11
11
12
10
8
3
8
5
10
9
13
12
11
9
13
10
13
7
6
11
8
8
∑Li
25
25
15
16
10
33
19
28
29
22
34
34
41
28
29
16
19
19
13
28
27
31
32
28
27
31
22
32
23
19
45
25
31
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
∑Li2
625
625
225
256
100
1089
361
784
841
484
1156
1156
1681
784
841
256
361
361
169
784
729
961
1024
784
729
961
484
1024
529
361
2025
625
961
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
Bu
Da
ya
10
9
7
6
3
4
5
3
5
4
4
9
6
6
8
5
4
5
4
3
4
8
8
8
1
6
6
1
2
6
3
6
7
So
Si
al
7
3
2
5
3
2
4
3
6
4
3
1
7
3
5
4
2
5
5
2
4
6
7
6
4
4
3
5
2
4
8
5
4
Pri
Ba
di
12
9
7
9
6
10
10
5
10
7
8
7
13
9
9
9
3
7
4
6
8
12
13
11
5
4
7
9
9
5
7
9
9
Psi
Ko
logi
10
6
7
10
10
10
10
9
9
10
6
9
9
10
12
10
8
10
6
10
11
13
12
13
5
6
7
6
6
5
9
11
8
∑Li
39
27
23
30
22
26
29
20
30
25
21
26
35
28
34
28
17
27
19
21
27
39
40
38
15
20
23
21
19
20
27
31
28
88
∑Li2
1521
729
529
900
484
676
841
400
900
625
441
676
1225
784
1156
784
289
729
361
441
729
1521
1600
1444
225
400
529
441
361
400
729
961
784
Volume 6 Nomer 2 Desember 2013
34
5
8
9
8
30
ISSN 1979-5408
900
68
5
6
12
10
33
1089
∑
Gi
360
291
540
603
1794
50740
Gi2 129600 84681 291600 363609 869490
Nilai ∑Gi2 = 869490, (∑Gi)2 = (1794)2 =3218436, nilai k = 4 dan k-1=3, nilai ∑Li =
1794 dan nilai ∑Li2 = 50740.
Setelah dilakukan perhitungan, maka dihasilkan nilai Qhitung sebagai berikut :
2
k 2 k
(k 1) k Gi Gi
i 1 (4 1) 4(869490) (17942 ) 778572
i 1
Q
17,87
n
4(1794) 50740
43564
2
k Li Li
i 1
i 1
Dengan = 0,05, dk = 4-1 = 3, diperoleh Q tabel (0,05; 3) = 7,815.
Nilai Qhitung adalah -17,87, berarti Qhitung < Q table , maka H0 diterima, artinya semua
atribut yang diuji memiliki proporsi jawaban “Ya” yang sama
Maka factor budaya, social, pribadi dan psikologis merupakan factor- factor yang
mempengaruhi keputusan pembelian smartphone. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian Handy, 2010, bahwa secara simultan factor-faktor tersebut mempengaruhi
keputusan pembelian produk.
KESIMPULAN
Semua atribut yang diuji memiliki proporsi jawaban “Ya” yang sama, yang berarti
factor budaya, social, pribadi, dan psikologis mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Schiffman, l.G., & Leslie L.K., 2004. Consumer Behavior. 8th edition. Prentice Hall,
New Jersey
Engel, F.J., dkk., 2001, Consumen Behaviour. 9 th edition. Harcourt, Orlando
Handy Noviyarto, 2010, Pengaruh Perilaku Konsumen Mobile Internet Terhadap
Keputusan Pembelian Paket Layanan Data Unlimited Internet CDMA di DKI
Jakarta, InComTech, Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, vol. 1, no. 2, 2010
Niruli Almi, 2012, The Influence of Lifestyle to the Purchase Decision of Kawasaki
Ninja Bikes In Pekanbaru, Jurnal Manajemen Pemasaran
Hatane Semuel, Annette Veronica Kosasih, Hellen Novia, 2007, Perilaku Dan
Keputusan Pembelian Konsumen Restoran Melalui Stimulus 50% Discount
Di Surabaya, JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 2, NO. 2,
OKTOBER 2007: 73-80
Hendrik Purnama Surya Nugraha, 2012, Pengaruh Psikologi Konsumen Dan
Karakteristik Konsumen Terhadap Proses Keputusan Pembelianproduk Flexi
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
89
Volume 6 Nomer 2 Desember 2013
ISSN 1979-5408
Trendy Di Kota Bandung, Skripsi, Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan
Informatika, Institut Manajemen Telkom
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
90