Uji Antioksidan Ekstrak Kacang Kedelai (Glycine Max) dan Tempe Dengan Metode DPPH

DAFTAR PUSTAKA

Agung T, Rahayu AY (2004) Analisis efisiensi serapan N, pertumbuhan, dan hasil beberapa
kultivar kedelai unggul baru dengan cekaman kekeringan dan pemberian pupuk hayati.
Agrosains 6: 70-74.
Anonim. 2000. Beras Putih. www.asai maya.com/nutriens/beras putih.html. (Diakses pada
tanggal 26 April 2009).
Asadi D, Arsyad M, Zahara H, Darmijati (1997) Pemuliaan kedelai untuk toleran naungan dan
tumpangsari. Buletin Agrobio. Vol. 1 (2):15-20
Astuti, M., Meliala, Andreanyta., Fabien, Dalais., Wahlq, Mark. 2000. Tempe, a nutritious and
healthy food from Indonesia. Asia Pacific J Clin Nutr (2000) 9(4): 322–325.
http://iqbalali.com/2008/05/07/buat-tempe-yuk/. (Diakses pada tanggal 27 Mei 2009).
Bintang, M. 2002.Teknik Penelitian Biokimia. Erlangga Medical Series. Jakarta.

Benzie, F.F dan Strain, J.J. 1996. The Ferric reducting Ability of Plasma (FRAP) as a Measure of
Antioksidant Power: The TRAP Assay Anal. Biochem 239:70-76.

Cahyadi, W. 2006.Kedelai Khasiat dan Teknologi. Bumi Aksara. Bandung.
Chozin MA, Sopandie D, Sastrosumajo S, Sumarno (1999) Physiology and genetic of upland
rice adaptation to shade.Final Report of Graduate Team Research Grant, URGE Project.
Directorate General of Higher Education, Ministry of Education and Culture

Gyorgy, P., K. Murata and H. Ikehata. 1964. Antioxidants Isolated From Fermented Soybeans
Tempeh, Nature. 203 : 872-875
Harborne, J. B. 1987. Metode Fitokimia. Penuntun Cara Modern Menganalisa Tumbuhan.
Terjemahan K. Pandawinata. Edisi II. Bandung: ITB Press.

Universitas Sumatera Utara

Hayati,Elok,K.2007. Dasar-Dasar Analisis Spektrofotometri. Malang : UIN Malang.
Hirota, A., Taki, S., Kawai, S., Yano, M. dan Abe. 2000. 1-1-diphenil 2 pcril hydrazil radical
scavending compounds from soybean miso and antiproliferative activity of isoflavanes
from soybean miso toward the cancer cell lines. Biosci. Biotecnol. Biochem. 64(5) :
1038-1040.

Ionita, P. 2003. Is DPPH Stable Free Radical a Good Scavenger for Oxygen Active Species.
Romania: Institute of Phisical Chemistry.
Kasmidjo, R.B., 1990. TEMPE : Mikrobiologi dan Kimia Pengolahan serta Pemanfaatannya.
PAU Pangan dan Gizi UGM.Yogyakarta.

Kikuzaki, H., Hisamoto, M., Hirose, K., Akiyama, K., and Taniguchi, H., Antioxidants
Properties of Ferulic Acid and Its Related Compound, J. Agric.Food Chem, 2002,

50:2161-2168.
Kosasih, E. N., Tony, S., Hendro, H. 2004. Peran Antioksidan pada Lanjut Usia. Jakarta: Pusat
Kajian Nasional Masalah Lanjut Usia.
Koswara. 1992. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Penerbit Bharata. Jakarta
Ketaren, S., 1986.Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. UI Press. Jakarta.
Kumalaningsih,S. 2007. Antioksidan Alami. Trubus Agrisarana. Surabaya.
Leong L.P dan Shui G, 2002. An Investigation of Antioxidant Capacity of Fruits

in

Singapore Markets, FoodChemistry, 76: 69–75
Molyneux, P. 2004. The Use of the Stable Free Radical Diphenilpicryl-hidrazil (DPPH) for
Estimating Antioxidant Activity. Songklanakarin J. Sci. Technol.
Mosquera. 2007. Antioxidant Activity of Twenty Five Plants from Colombian Biodiversity. Rio
de Janeiro . Mem Inst oswaldo Cruz, Vol 102

Universitas Sumatera Utara

Prakash, A., Antioxidant Activity., Medallion Laboratories : Analithycal Progres , 2001, Vol 19
No : 2. 1 – 4.

Pratt, D.E. dan B.j.f. Hudson. 1992. Natural Antioxidants not Exploited Comercially. Editor.
Food Antioxidants. Elsevier Applied Science.
Rahman, I., Irhamdi, Mawardi, dan M. Ihsan. 2011. Ragi. Makalah disajikan

dalam

Seminar,Fakultas Pertanian Syiah Kuala, Banda Aceh, 26 Oktober.
Rohman, A ; Riyanto,S. ;Yuiarti N ; Saputra W.R. Antioxidant Activity, Total Phenolic and
Total Flavanoid of Extracts and fractions of Red Fruit (Padanus conoideus Lam).
International Food Research Journal. 2010. 90-110.
Samsudin, U. S. dan D. S. Djakamihardja. 1985. Budidaya Kedelai. C.V. Pustaka Buana.
Bandung. Hal 13-15.
Silalahi J. 2006. Antioksidan dalam Diet dan KKarsiogenesis. Cermin Dunia Kedokteran.

Snyder, H.E. and W. Know, T. 1987. Soyhean Untiluzatin. an AVI Book. Published by van
Nostrad Rein hold company, New York
Steinkraus, K.H., 1983. Indonesian Tempeh and Related Fermentation. Dalam :
Handbook of Indigenous Fermented Foods, ed. K.H., Steinkraus dkk. Marcel-Dekker Inc.,
NY. Hal 1-94.
Suharyono, A. S. dan Susilowati.2006. Pengaruh Jenis Tempe dan Bahan Pengikat Terhadap

Sifat Kimia dan Organoleptik Produk Nugget Tempe.Prosiding Seminar Hasil-hasil
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Lampung, 2006, hal 280290. http://lemlit.unila.ac.id/file/Prosiding/ProsidingI2006.pdf (Diakses pada tanggal 17
November 2009).
Sunarni,T. (2005). Aktivitas Antioksidan Penangkap Radikal Bebas Beberapa kecambah dari
Biji Tanaman Familia Papilionaceae, Jurnal Farmasi Indonesia 2,2001, 55-65.
Suprapti, M. L. 2003. Pembuatan Tempe. Yogyakarta: Kanisius.

Universitas Sumatera Utara

Sutomo, B. 2008.Cegah Anemia dengan Tempe.http://myhobbyblogs. com/food/files/2008/06/.
(Diakses pada tanggal 27 Mei 2009).
Trevor R. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan. Diterjemahkan oleh Kosasih,

Padmawinata.

Edisi 6. ITB. Bandung.
Winarsi, H. 2005. Isoflavon.Cetakan Pertama, Yogyakarta : GADJAH MADA UNIVERSITY
PRESS. Hal 3-10.
Wirakusumah, Emma. S. 2005. Tempe makanan super asli Indonesia.
Cetakan Pertama, Jakarta: Penebar Swadaya.


Universitas Sumatera Utara