Pengaruh Perbandingan Air Kelapa Tua Dengan Sari Sirsak dan Konsentrasi Natrium Bikarbonat (NaHCO3) Terhadap Mutu Minuman Air Kelapa Berkarbonasi

TINJAUAN PUSTAKA

Minuman karbonasi
Minuman karbonasi atau dikenal dengan istilah soft drink banyak
ditemukan di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Masyarakat sangat mudah
menemukan dan mendapatkan soft drink. Minuman ini dijual secara bebas di
pasaran dan memiliki banyak cita rasa, warna yang mencolok serta menarik
perhatian sehingga membuat masyarakat ingin menkonsumsi minuman tersebut
(Yulia, dkk., 2011).
Sejarah dari munculnya produk minuman berkarbonasi pertama kali
ditemukan oleh Dr. Joseph Priestley pada tahun 1767. Dokter ini terinspirasi dari
air mineral, dia menemukan teknik pemecahan gas karbondioksida di air dan
dapat diminum. Tiga tahun kemudian ahli kimia dari Swedia, Tobern Bergman
menciptakan minuman ringan yang terbuat dari air kapur yang mengandung asam
sulfur dan kemudian penemuannya menjadi pelopor terciptanya minuman ringan
berkarbonasi dalam jumlah yang besar (Fantuzzi, 2008).
Produk minuman ringan ini merupakan salah satu produk yang digemari
oleh masyarakat. Minuman berkarbonasi adalah minuman yang dihasilkan melalui
penambahan gas-gas karbondioksida ke dalam minuman dan membuat minuman
memiliki gelembung-gelembung gas yang memberikan kesegaran dan efek
kepuasan saat diminum dan pelepas dahaga ketika haus (Freitag dan Prima, 2010).

Keunggulan produk minuman berkarbonasi dapat menimbulkan efek
ketagihan bagi peminumnya. Minuman berkarbonasi tidak termasuk minuman
padat gizi namun penggunaan gula menjadikan minuman ini sebagai penyumbang

5
Universitas Sumatera Utara

6

energi yang dibutuhkan tubuh. Selain itu penambahan bahan tertentu juga
memberikan sumbangan mineral bagi tubuh (Suragimath, dkk., 2010).
Adapun khas dari minuman ini yang membuat konsumen menyukainya
adalah menghasilkan efek ekstra sparkle dengan ciri sentuhan soda di mulut
(mouthfeel) dan perasaan yang menggigit (bite) pada saat minuman tersebut
diminum (Imanuela, dkk., 2012). Persyaratan mutu minuman berkarbonasi yang
beredar di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Persyaratan mutu minuman berkarbonasi
Jenis Uji
Satuan
1. Keadaan

- Bau
- Rasa
- Warna
2. pH
atm
3. CO₂
4. Penampakan dalam air
%
- Kemurnian
- Bau
- Rasa
5. Bahan Tambahan Makanan
- Pewarna Tambahan
- Perisa buah
6. Pencemaran logam
mg/kg
- Arsen (As)
mg/kg
- Seng (Zn)
mg/kg

- Tembaga (Cu)
7. Cemaran mikroba
- Angka Lempeng Total (ALT) koloni/ml
APM/ml
- Coliform
APM/ml
- Eschericia coli

Persyaratan
normal
normal
normal
99,90
normal
normal
sesuai SNI 01-3708-1995
sesuai SNI 01-3708-1995
maks 0,1
maks 0,2
maks 2,0

maks 2x102
maks 20