HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PR

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI
BELAJAR ANAK USIA SEKOLAH DASAR KELAS IV DAN V
DI SD YPK ELIM BERAP KABUPATEN JAYAPURA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

OLEH:
MONALISA KASSE
NIM: A.015711041

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JAYAPURA
2016

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Anak Usia Sekolah Dasar
Kelas IV dan V di SD YPK Elim Berap Kabupaten Jayapura
Page | 1


THE CORRELATION BETWEEN PARENTS’ PARENTING TOWARDS
THE ACHIEVEMENT OF ELEMENTARY STUDENT GRADE 4th AND 5th
IN SD YPK ELIM BERAP JAYAPURA REGENCY

By:
Monalisa Kasse 1, Kismiyati 2, Vertianingsih Patungo 3
ABSTRACT

The success in the learning process can be seen from the students learning achievement.
The learning achievement can be affected by several factors in the family, the parents'
parenting. The aim of research to determine the correlation between parents' parenting on
learning achievement of elementary student grade 4th and 5th in SD YPK Berap Jayapura
regency. This research is descriptive analytic research with cross-sectional design with 31
respondents and to obtain data using questionnaire and analyzed by chi square test. The
results showed that parents' parenting towards the achievement of elementary student
grade 4th and 5th in SD YPK Berap Jayapura regency, as many as 3 respondents (9, 7%)
were in permissive parenting, 14 respondents (45, 2%) were in authoritarian parenting
and there were 14 respondents (45,2%) in democratic parenting. Student achievement
grade 4th and 5th in SD YPK Berap Jayapura District in quite good categories as many as 7
respondents (22.6%), in good categories as many as 10 respondents (32.3%) and the very

good category as many as 14 respondents (45.2%). The results showed no correlation
between parents’ parenting towards the achievement of elementary student grade 4 th and
5th in SD YPK Berap Jayapura regency (p = 0,621).
Keywords
Reference

: Parenting, Parents, Achievement, Elementary Student
: 33 (2011 – 2015)

1)

Student College Strata Nursing Health Jayapura University
Lecturer of Nursing Health Jayapura University
3)
Lecturer of Nursing Health Jayapura University
2)

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Anak Usia Sekolah Dasar
Kelas IV dan V di SD YPK Elim Berap Kabupaten Jayapura
Page | 2


HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI
BELAJAR ANAK USIA SEKOLAH DASAR KELAS IV DAN V
DI SD YPK ELIM BERAP KABUPATEN JAYAPURA

Oleh :
Monalisa Kasse 1, Kismiyati 2, Vertianingsih Patungo 3
ABSTRAK
Keberhasilan dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari prestasi belajar yang dicapai oleh
siswa. Prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam keluarga, yaitu pola asuh
orang tua. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua terhadap prestasi
belajar anak usia sekolah dasar kelas IV dan V di SD YPK Elim Berap Kabupaten Jayapura. Jenis
penelitian yaitu penelitian deskriptif analitik dengan rancangan crossectional studi, Lokasi
penelitian dilakukan di SD YPK Elim Berap Kabupaten Jayapura pada bulan Juli 2016. Populasi
dan sampel adalah seluruh siswa kelas IV dan V sebanyak 31 siswa dengan cara total sampling.
Data diperoleh menggunakan kuesioner dan dianalisa dengan uji chi square. Hasil penelitian
diperoleh bahwa pola asuh orang tua pada anak usia sekolah kelas IV dan V di SD YPK Berap
Kabupaten Jayapura sebanyak 3 orang (9,7%) dengan pola asuh permisif, 14 orang (45,2%) pola
asuh otoriter dan 14 orang (45,2%) pola asuh demokratis. Prestasi belajar siswa kelas IV dan V
SD YPK Berap Kabupaten Jayapura kategori cukup sebanyak 7 orang (22,6%), kategori baik

sebanyak 10 orang (32,3%) dan kategori sangat baik sebanyak 14 orang (45,2%). Hasil penelitian
menunjukkan tidak ada hubungan pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas IV
dan V di SD YPK Berap Kabupaten Jayapura (p=0,621).
Kata kunci
Pustaka

: Pola Asuh, Orang Tua, Prestasi Belajar, Siswa
: 30 (2011 – 2014)

1)

Mahasiswa S-1 Keperawatan STIKES Jayapura
Dosen STIKES Jayapura
3)
Dosen STIKES Jayapura
2)

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Anak Usia Sekolah Dasar
Kelas IV dan V di SD YPK Elim Berap Kabupaten Jayapura
Page | 3


A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah
satu bidang yang penting untuk
dimajukan di negara Indonesia,
karena pendidikan menjadi salah satu
ujung tombak penentu kemajuan
suatu negara. Untuk mendukung
kemajuan tersebut perlu dipersiapkan
sumber
daya
manusia
yang
berkualitas
melalui
pendidikan.
Proses pendidikan berarti didalamnya
menyangkut kegiatan pembelajaran
dengan segala aspek dan faktor yang

mempengaruhi, guru sebagai pengajar
dituntut
persyaratan
kualifikasi
tertentu terkait dengan pengetahuan,
kemampuan, sikap, dan sifat-sifat
pribadi agar proses itu dapat
berlangsung dengan efektif dan
efisien, sehingga diharapkan para
siswa meraih hasil belajar yang
memuaskan (Budiarnawan, 2014).
Keberhasilan dalam proses
pembelajaran dapat dilihat dari
prestasi belajar yang dicapai oleh
siswa. Siswa yang memperoleh hasil
belajar yang tinggi, akan mampu
menjadi anak yang berprestasi.
Menurut Bloom (dalam Premana,
2011) mengungkapkan “prestasi
belajar merupakan hasil perubahan

tingkah laku yang meliputi ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor”.
Dengan demikian dapat diasumsikan
prestasi belajar tidak akan pernah
dihasilkan selama seseorang tidak
melakukan suatu kegiatan yang
menjurus dengan adanya perubahan
tingkah laku.
Prestasi
belajar
dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal adalah
faktor yang berasal dari dalam diri
anak itu sendiri, sedangkan faktor
eksternal adalah faktor yang terjadi

diluar kepribadian anak tersebut
melainkan lingkungan yang ada

di sekitar, salah satunya adalah
lingkungan keluarga. Dengan kata
lain
keluarga
dengan
pola
pengasuhannya dapat mempengaruhi
prestasi belajar anak (Putri, 2012).
Orang tua merupakan pendidik
pertama dan utama anak-anak
mereka. Hal ini dipertegas oleh
Sutjipto (dalam Maria, 2010) yang
menyatakan bahwa “Keluarga adalah
lembaga pendidikan yang terutama
dan utama”. Dengan demikian bentuk
pertama dari pendidikan terdapat
dalam
kehidupan
keluarga.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh

Kartini (Rahmawati, 2014) keluarga
merupakan lembaga pertama dalam
kehidupan anak, tempat ia belajar dan
menyatakan diri sebagai makhluk
sosial.
Helmawati, (2014) membagi
pola asuh dalam empat tipe pola asuh
yang sering diterapkan dalam
keluarga. Pertama adalah pola asuh
otoriter (parent Oriented) yang
menekankan bahwa segala aturan
orang tua harus ditaati oleh anaknya.
Kedua pola asuh permisif (children
centered) bahwa segala aturan dan
ketetapan keluarga berada di tangan
anak.
Ketiga adalah pola asuh
demokratis, yakni keputusan diambil
bersama dengan mempertimbangkan
(keuntungan) kedua belah pihak (winwin solution) dan terakhir adalah pola

asuh situasional, yakni orang tua tidak
menetapkan salah satu tipe saja dalam
mendidik anak. Orang tua dapat
menggunakan
satu
atau
dua
(campuran pola asuh) dalam situasi
tertentu.
Perbedaan pola asuh keluarga
secara
tidak
langsung
akan
mempengaruhi kebiasaan-kebiasaan

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Anak Usia Sekolah Dasar
Kelas IV dan V di SD YPK Elim Berap Kabupaten Jayapura
Page | 4


anak, baik di rumah maupun di
sekolah.
Orang
tua
yang
membiasakan anak untuk selalu
belajar di rumah akan berpengaruh
terhadap hasil belajar anak yang
bersangkutan di sekolah. Bimbingan
atau pola asuh orang tua berperan
untuk mengembangkan potensi diri
anak melalui pola-pola kebiasaan
yang dilakukannya sehari-hari, baik
di lingkungan sekolah, keluarga dan
masyarakat. Kebiasaan anak belajar
di rumah sangatlah dipengaruhi oleh
pola
asuh
orang
tua
yang
diberlakukan dalam membimbing
anak tersebut (Rahmawati, 2014).
Berdasarkan wawancara yang
dilakukan oleh peneliti terhadap 10
siswa kelas IV dan V SD YPK Elim
Berap, 3 anak menyatakan bahwa
orangtuanya sangat tegas dalam
belajar, yakni orang tua selalu
menyuruh setiap malam untuk belajar,
5 anak mengatakan orang tuanya
jarang menyuruh anak belajar,
sedangkan 2 anak mengatakan orang
tuanya menyuruh belajar sambil
ditemani orang tua untuk belajar.
Data prestasi belajar dari hasil
ulangan IPA dari 10 anak tersebut, 2
anak memiliki prestasi belajar yang
baik, 3 anak memiliki prestasi belajar
yang cukup dan 5 anak memiliki
prestasi yang kurang.
Berdasarkan
permasalahan
tersebut, maka penulis tertarik untuk
melakukan
penelitian
tentang
“Hubungan Pola Asuh Orang Tua
terhadap Prestasi Belajar Anak Usia
Sekolah Dasar kelas IV dan V di SD
YPK
Elim
Berap
Kabupaten
Jayapura”.

B. Metode Penelitian

Jenis penelitian yaitu penelitian
deskriptif analitik dengan rancangan
crossectional studi, Lokasi penelitian
dilakukan di SD YPK Elim Berap
Kabupaten Jayapura pada bulan Juli
2016. Populasi dan sampel adalah
seluruh siswa kelas IV dan V
sebanyak 31 siswa dengan cara total
sampling.
Data
diperoleh
menggunakan kuesioner dan dianalisa
dengan uji chi square.
C. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Ayah
Tabel 5.1. Distribusi Responden
Menurut Karakteristik Ayah
meliputi umur, suku, pendidikan
dan pekerjaan pada siswa kelas
IV dan V SD YPK Berap
Kabupaten Jayapura
No
1

3

Karakteristik
Umur
a. 21- 30 tahun
b. 31-40 tahun
c. 41-50 tahun
d. 51-60 tahun
Jumlah
Suku
a. Papua
b. Non Papua

Jumlah
Pendidikan
a. Tidak sekolah
b. SD
c. SMP
d. SMA
e. Perguruan
Tinggi
Jumlah
5
Pekerjaan
a. Petani
b. PNS
c. Wiraswasta
Jumlah
Sumber: Data Primer, 2016

n

%

2
11
15
3
31

6,5
35,5
48,3
9,7
100

31
0

100
0

31

100

1
11
13
5
1

3,2
35,5
41,9
16,1
3,2

31

100

27
2
2
31

87
6,5
6,5
100

4

Berdasarkan
tabel
5.1
distribusi frekuensi ayah orang

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Anak Usia Sekolah Dasar
Kelas IV dan V di SD YPK Elim Berap Kabupaten Jayapura
Page | 5

tua siswa kelas IV dan V SD
YPK Berap Kabupaten Jayapura
didapatkan bahwa dari 31 orang
terbanyak pada umur antara 4150 tahun sebanyak 15 orang
(48,3%), secara keseluruhan dari
suku Papua (100%), pendidikan
SMP sebanyak 13 orang (41,9%)
dan bekerja sebagai petani
sebanyak 27 orang (87%).

suku Papua (100%), pendidikan
SMP sebanyak 18 orang (58%)
dan bekerja sebagai petani
sebanyak 29 orang (93,5%).
3. Karakteristik siswa
Tabel 5.2.
Distribusi Responden Menurut
Karakteristik Umur dan Jenis
Kelamin pada siswa kelas IV dan
V SD YPK Berap Kabupaten
Jayapura

2. Karakteristik Ibu
Tabel 5.2. Distribusi Responden
Menurut
Karakteristik
Ibu
meliputi umur, suku, pendidikan
dan pekerjaan pada siswa kelas
IV dan V SD YPK Berap
Kabupaten Jayapura
No
1

3

4

5

Karakteristik
Umur
a. 21- 30 tahun
b. 31-40 tahun
c. 41-50 tahun
d. 51-60 tahun
Jumlah
Suku
a. Papua
b. Non Papua
Jumlah
Pendidikan
a. Tidak sekolah
b. SD
c. SMP
d. SMA
e. Perguruan Tinggi
Jumlah
Pekerjaan
a. Petani
b. PNS

Jumlah
Sumber: Data Primer, 2016

n

Persentase
(%)

13
6
7
5
31

41,9
19,4
22,6
16,1
100

13
18

41,9
58

Jumlah
31
Anak ke berapa
a. 1
4
b. 2
11
c. 3
5
d. 4
3
e. 5
3
f. 6
2
g. 7
1
h. 8
1
i. 9
1
Jumlah
31
Sumber: Data Primer, 2016

100

No
1

n

%

5
21
4
1
31

16,1
67,7
12,9
3,2
100

31
0

100
0

31

100

0
9
18
2
2
31

0
29
58
6,5
6,5
100

29
2

93,5
6,5

31

100

2

Berdasarkan
tabel
5.2
distribusi frekuensi ibu orang tua
siswa kelas IV dan V SD YPK
Berap
Kabupaten
Jayapura
didapatkan bahwa dari 31 orang
terbanyak pada umur antara 3140 tahun sebanyak 21 orang
(67,7%), secara keseluruhan dari

Karakteristik
Umur
a. 10 Tahun
b. 11 Tahun
c. 12 tahun
d. 13 tahun
Jumlah
Jenis Kelamin
a. Laki – laki
b. Perempuan

3

12,9
35,5
16,1
9,7
9,7
6,5
3,2
3,2
3,2
100

Berdasarkan
tabel
5.2
distribusi frekuensi karakteristik
siswa kelas IV dan V SD YPK
Berap
Kabupaten
Jayapura
didapatkan dari 31 orang,
terbanyak berumur 10 tahun
sebanyak 13 orang (41,9%), jenis
kelamin perempuan sebanyak 18
orang (58%) dan anak kedua
sebanyak 11 orang (35,5%).
4. Pola Asuh

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Anak Usia Sekolah Dasar
Kelas IV dan V di SD YPK Elim Berap Kabupaten Jayapura
Page | 6

Tabel 5.3. Distribusi frekuensi
berdasarkan pola asuh orang tua
pada siswa kelas IV dan V SD
YPK Berap Kabupaten Jayapura
Pola Asuh
Persentase
n
Orang Tua
(%)
1
Permisif
3
9,7
2
Otoriter
14
45,2
3
Demokratis
14
45,2
Jumlah
31
100
Sumber: Data Primer, 2016

Tabel 5.5. Hubungan pola asuh
orang tua terhadap Prestasi
Belajar Anak Kelas IV dan V di
SD YPK Berap Kabupaten
Jayapura

No

Berdasarkan
tabel
5.3
distribusi frekuensi pola asuh
orang tua siswa kelas IV dan V
SD YPK Berap Kabupaten
Jayapura dari
65 orang
didapatkan sebanyak 3 orang
(9,7%) dengan pola asuh
permisif, 14 orang (45,2%) pola
asuh otoriter dan 14 orang
(45,2%) pola asuh demokratis.
5. Prestasi Belajar
Tabel 5.4. Distribusi frekuensi
prestasi belajar anak pada siswa
kelas IV dan V SD YPK Berap
Kabupaten Jayapura
Prestasi
Persentase
n
Belajar
(%)
1
Cukup
7
22,6
2
Baik
10
32,3
3
Sangat baik
14
45,2
Jumlah
31
100
Sumber: Data Primer, 2016
No

Berdasarkan
tabel
5.4
distribusi
frekuensi
prestasi
belajar siswa kelas IV dan V SD
YPK Berap Kabupaten Jayapura
kategori cukup sebanyak 7 orang
(22,6%), kategori baik sebanyak
10 orang (32,3%) dan kategori
sangat baik sebanyak 14 orang
(45,2%).
6. Hubungan Pola Asuh Orang
Tua terhadap Prestasi Belajar

Prestasi belajar
Pola Asuh
Permisif
Otoriter
Demokratis
Total

Cukup
n
1
3
3
7

%
33,3
21,4
21,4
22,6

Baik
n
1
5
4
10

%
33,3
35,7
28,6
32,3

Sangat
Baik
n
%
1
33,3
6
42,9
7
50
14 45,2

pvalue

0,621

Sumber: Data Primer, 2016
Hasil
penelitian
menunjukkan bahwa pola asuh
permisif dengan prestasi belajar
anak kategori cukup, kategori
baik dan kategori sangat baik
masing – masing sebanyak 1
anak (33,3%). Pola asuh otoriter
dengan prestasi belajar anak
kategori cukup sebanyak 3 anak
(21,4%), kategori baik sebanyak
5 orang (35,7%) dan kategori
sangat baik sebanyak 6 orang
(42,9%). Pola asuh demokratis
dengan prestasi belajar anak
kategori cukup sebanyak 3 anak
(21,4%), kategori baik sebanyak
4 orang (28,6%) dan kategori
sangat baik sebanyak 7 orang
(50%). Hasil uji korelasi
spearman rank diperoleh nilai p
= 0,621 yang diartikan bahwa
tidak ada hubungan pola asuh
terhadap prestasi belajar siswa
Kelas IV dan V di SD YPK
Berap Kabupaten Jayapura.

D. Pembahasan

1. Pola asuh orang tua

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Anak Usia Sekolah Dasar
Kelas IV dan V di SD YPK Elim Berap Kabupaten Jayapura
Page | 7

Hasil penelitian diperoleh
bahwa pola asuh orang tua siswa
kelas IV dan V SD YPK Berap
Kabupaten Jayapura diperoleh
sebagian besar pola asuh yang
diterapkan adalah pola asuh
otoriter dan demokratis masing –
masing (45,2%) dan terendah
dengan pola asuh permisif (9,7%).
Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan
oleh Putri (2012), bahwa sebagian
besar pola asuh yang diterapkan
orang tua adalah pola asuh otoriter
dan demokratis.
Menurut Widowati (2013),
pola asuh berarti pendidikan,
sedangkan pendidikan adalah
bimbingan secara sadar oleh
pendidik terhadap perkembangan
jasmani dan rohani anak didik
menuju terbentuknya kepribadian
yang utama. Pola asuh orang tua
adalah suatu keseluruhan interaksi
antara orang tua dengan anak,
dimana orang tua bermaksud
menstimulasi anaknya dengan
mengubah
tingkah
laku,
pengetahuan serta nilai-nilai yang
dianggap paling tepat oleh orang
tua, agar anak dapat mandiri,
tumbuh dan berkembang secara
sehat dan optimal.
Orang tua responden yang
diteliti secara keseluruhan adalah
suku Papua terbanyak berumur
antara 31 – 40 tahun dan 41 – 50
tahun. berdasarkan umur orang tua
persentasenya tidak jauh berbeda
dengan penerapan pola asuh
otoriter
dan
demokratis.
Sedangkan
berdasarkan
pendidikan orang tua penerapan
pola asuh otoriter terbanyak pada
orang tua dengan tidak sekolah,
pendidikan
SD
dan
SMP,

sedangkan pola asuh demokratis
lebih banyak ditemukan pada
orang tua dengan pendidkan SMA
dan perguruan tinggi. Namun pola
asuh orang tua yang permisif
ditemukan pada orang tua yang
berpendidikan perguruan tinggi.
Hal ini sesuai dengan teori
menurut Septiari (2012), bahwa
faktor yang mempengaruhi pola
asuh ditinjau dari latar belakang
pendidikan orang tua, yakni orang
tua yang berpendidikan tinggi
umumnya mengetahui bagaimana
tingkat
perkembangan
anak
khususnya untuk pembentukan
kepribadian yang baik bagi anak,
dapat mengajarkan sopan santun
kepada orang lain, baik dalam
berbicara ataupun dalam hal lain.
Orang tua yang mempunyai latar
belakang
pendidikan
rendah,
dalam pengasuhan anak umumnya
orang tua kurang memperhatikan
tingkat perkembangan anak. Hal
ini dikarenakan orang tua yang
masih awam, dan tidak mengetahui
tingkat perkembangan anak.
Pola asuh orang tua ditinjau
dari
pekerjaan
orang
tua
khususnya pekerjaan ibu diperoleh
pola asuh permisif lebih banyak
pada ibu yang bekerja sebagai
pegawai negeri sipil, sedangkan
pola asuh otoriter lebih banyak
pada ibu yang bekerja sebagai
petani sedangkan pola asuh
demokratis tidak jauh berbeda
antara ibu yang bekerja sebagai
petani dan wiraswasta. Pola asuh
permisif pada ibu yang bekerja
sebagai pegawai negeri sipil,
kemungkinan karena ibu jarang
ada dirumah dari pagi hingga sore
hari dan tidak memperhatikan
anaknya dengan memberikan

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Anak Usia Sekolah Dasar
Kelas IV dan V di SD YPK Elim Berap Kabupaten Jayapura
Page | 8

kebebasan
pada
anaknya.
Sedangkan ibu yang bekerja
sebagai petani tidak setiap hari
bekerja dan memiliki lebih banyak
waktu di rumah dibandingkan ibu
yang bekerja sebagai pegawai
negeri sipil. Selain itu pola
penerapan asuh orang tua yang
otoriter pada ibu yang bekerja
sebagai
petani,
kemungkinan
terkait dengan pekerjaan ibu dan
suami yang sebagai petani dan
memiliki banyak waktu juga di
rumah dengan kondisi ekonomi
yang kurang bila dibandingkan
dengan orang tua yang memiliki
gaji secara tetap dan tertuar setiap
bulan. Sedangkan pola asuh
demokratis pada ibu yang bekerja
sebagai petani dan PNS terkait
dengan pendidikan yang dimiliki.
Pola asuh orang tua yang
permisif karena membiarkan saja
seperti kamar yang berantakan dan
tidak menyuruh anaknya untuk
membersihkan, membiarkan anak
mandi sendiri, tidak menyiapkan
anak sarapan Tidak pernah ada
sarapan pagi. Sedangkan pola asuh
orang tua yang otoriter sering
memarahi anaknya jika terlambat
bangun pagi, menyuruh mandi,
memarahi
jika
melakukan
kesalahan. Sedangkan orang tua
dengan pola asuh demokratis
selalu memberikan anak nasehat
serta kebutuhan anak seperti
sarapan pagi serta mengerti dengan
kondisi anak yang sedang ujian.
Menurut Septiari (2012),
bahwa orang tua yang tidak
bekerja di luar rumah akan lebih
fokus pada pengasuhan anak dan
pekerjaan rumah lainnya. Anak
sepenuhnya mendapatkan kasih
sayang dan perhatian dari orang

tua. Akan tetapi tidak menutup
kemungkinan anak menjadi kurang
mandiri karena terbiasa dengan
orang tua. Segala yang dilakukan
anak selalu dengan pengawasan
orang tua. Orang tua yang tidak
bekerja sebaiknya juga tidak
terlalu over protektif, sehingga
anak mampu untuk bersikap
mandiri.
2. Prestasi Belajar
Hasil penelitian diperoleh
bahwa prestasi belajar siswa kelas
IV dan V SD YPK Berap
Kabupaten
Jayapura kategori
cukup sebanyak 7 orang (22,6%),
kategori baik sebanyak 10 orang
(32,3%) dan kategori sangat baik
sebanyak 14 orang (45,2%). Hal
ini menunjukkan bahwa prestasi
belajar anak sebagian besar sangat
baik.
Prestasi belajar merupakan
hasil yang diperoleh dari proses
belajar yang dijalani oleh seorang
siswa di bangku pendidikan
(Premana, 2013). Prestasi adalah
hasil dari pembelajaran. Semua itu
diperoleh dari evaluasi atau
penilaian. Setiap orang akan
memiliki hasil belajar atau prestasi
yang berbeda antara satu dengan
yang lain. Prestasi yang diperoleh
dari hasil pembelajaran setelah
dinilai dan dievaluasi dapat saja
rendah, sedang ataupun tinggi
(Helmawati, 2013).
Berdasarkan
tingkat
pendidikan orang tua, pola asuh
anak kategori cukup ditemukan
pada keluarga dengan pendidikan
rendah dibandingkan dengan anak
dengan prestasi baik dan sangat
baik pada responden orang tua
dengan pendidikan SMA dan
perguruan
tinggi.
Hal
ini

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Anak Usia Sekolah Dasar
Kelas IV dan V di SD YPK Elim Berap Kabupaten Jayapura
Page | 9

menunjukan bahwa pendidikan
orang tua juga berpengaruh dalam
mengasuh
atau
membimbing
anaknya untuk mencapai prestasi
belajar.
Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian Budiarnawan
(2014), bahwa anak yang prestasi
belajarnya
baik
ditemukan
sebagian besar pada orang tua
yang memiliki pendidikan tinggi.
Disebabkan cara orang tua dalam
membantu anaknya belajar.
Hasil penelitian ini juga
diperoleh bahwa ditemukan anak
siswa Kelas IV dan V SD YPK
Berap yang memiliki prestasi
belajar sangat baik pada orang tua
yang berpendidikan rendah. Hal ini
dapat disebabkan karena karena
inteligensi anak itu sendiri.
Menurut
Hidayah
(2012), faktor – faktor yang
mempengaruhi
prestasi
belajar diantaranya adalah
intelegensi
anak
yang
diartikan
sebagai
kemampuan
psiko-fisik
untuk mereaksi rangsangan
atau
menyesuaikan
diri
dengan lingkungan dengan
cara yang tepat inteligensi
sebenarnya
bukan
persoalan
kualitas
otak
saja,
melainkan
juga
kualitas organ-organ tubuh
lainnya, sikap, minat dan
bakat anak dalam belajar.
3. Hubungan pola asuh orang tua
terhadap prestasi belajar anak usia
sekolah dasar
Hasil penelitian diperoleh
bahwa tidak ada hubungan pola
asuh terhadap prestasi belajar
siswa Kelas IV dan V di SD YPK
Berap
Kabupaten
Jayapura,

dimana koefiseien korelasi dengan
arah positif dan tidak memiliki
hubungan atau hubungan yang
lemah (p = 0,621).
Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian Sari (2015) pada
Siswa Kelas V SD Sleman bahwa
tidak terdapat hubungan pola asuh
orang tua terhadap prestasi belajar
siswa. Hal ini disebabkan bahwa
pola asuh orang tua merupakan
salah satu dari beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi prestasi
belajar. Pola asuh orang tua
merupakan bagian dari lingkungan
sosial keluarga yang pengaruhnya
tidak
begitu
besar.
Dapat
dimungkinkan bahwa indikasi
mengapa pola asuh orang tua tidak
memiliki
pengaruh
terhadap
prestasi belajar siswa karena
prestasi
belajar
itu
sendiri
dipengaruhi oleh banyak faktor.
Hasil penelitian diperoleh
bahwa anak yang berprestasi
cukup diperoleh pada orang tua
dengan pola asuh permisif (33,3%)
dan presentase yang sama pada
orang tua dengan pola asuh otoriter
dan
demokratis
(21,4%).
Sedangkan anak dengan prestasi
belajar pada pola asuh orang
dengan prestasi belajar anak sangat
baik dengan pola asuh otoriter dan
demokratis presentasenya tidak
jauh berbeda walaupun sedikit
presentasenya pada pola asuh
orang tua dengan pola asuh
permisif.
Selain faktor di atas, tidak
adanya hubungan pola asuh orang
tua disebabkan pada anak dengan
pola asuh permisif menyebabkan
anak dapat bebas dan belajar serta
mengembangkan kreatifitas anak
tanpa melarangnya, sedangkan

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Anak Usia Sekolah Dasar
Kelas IV dan V di SD YPK Elim Berap Kabupaten Jayapura
Page | 10

anak yangh telru over protektif
atau otoriter menyebabkan anak
tidak mandiri dan selalu tergantung
pada orang tua dan merasa
ketakutan bila mau beraktivitas
atau
kegiatan
yang
dapat
mengembangkan anak tersebut.
Sedangkan anak dengan pola asuh
demokratis akan timbul kesan
manja dan tidak mandiri, karena
terbiasa dengan perhatian dari
orang tuanya. Sehingga prestasi
belajar anak tergantung dari
kepribadian anak itu sendiri.
Hal ini disebabkan karena
pola asuh yang diterapkan orang
tua
juga
tergantung
pada
ketersediaan
fasilitas
yang
memadai. Selain itu faktor internal
dari anak seperti intelegensi, minat
dan bakat anak sendiri yang
merupan beberapa faktor yang
menentukan prestasi belajar anak.
E. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pola asuh orang tua pada anak
usia sekolah kelas IV dan V di
SD YPK Berap Kabupaten
Jayapura sebanyak 3 orang
(9,7%) dengan pola asuh
permisif, 14 orang (45,2%) pola
asuh otoriter dan 14 orang
(45,2%) pola asuh demokratis.
2. Prestasi belajar siswa kelas IV
dan V SD YPK Berap Kabupaten
Jayapura
kategori
cukup
sebanyak 7 orang (22,6%),
kategori baik sebanyak 10 orang
(32,3%) dan kategori sangat baik
sebanyak 14 orang (45,2%).
3. Tidak ada hubungan pola asuh
terhadap prestasi belajar siswa
Kelas IV dan V di SD YPK
Berap
Kabupaten
Jayapura,

dimana
koefiseien
korelasi
dengan arah positif dan tidak
memiliki
hubungan
atau
hubungan yang lemah.
F. Saran

1. Institusi Pendidikan
Meningkatkan motivasi, minat
anak dalam belajar, sehingga
tertanam motivasi yang tinggi
dalam memperoleh hasil prestasi
belajar yang baik.
2. Masyarakat dan Keluarga
a. Masyarakat
khususnya
keluarga dapat menggunakan
pola asuh yang tepat untuk
mendidik
anak,
yang
disesuaikan dengan masalah
55
yang ada pada anak usia
sekolah dengan penyuluhan
yang
diberikan
kepada
keluarga
dengan
peer
konselor dan peer educator
b. Keluarga mampu meningkat
rasa asah asih asuh kepada
anak agar anak bisa dekat
dengan orangtua, mandiri
dalam
melakukan
segala
kegiatan (aktivitas)
c. Orangtua dapat membentuk
kemandirian pada anak dalam
belajar, diharapkan agar lebih
meningkatkan sikap positif
dalam
mendidik
dan
menerapkan pola asuh yang
tepat kepada anak - anaknya
dan
juga
memberikan
semangat
dan
dorongan
kepada putra-putrinya agar
menggali
potensi
dan
kemampuan
diri
dengan
memberikan banyak kegiatan
yang positif agar belajar
mandiri yang pada akhirnya
dapat hidup bermasyarakat
dengan baik.

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Anak Usia Sekolah Dasar
Kelas IV dan V di SD YPK Elim Berap Kabupaten Jayapura
Page | 11

3. Bagi peneliti selanjutnya
Perlu dilakukan penelitian
yang lebih lanjut, dengan
memperhatikan variabel-variabel
lain
yang
mempengaruhi
pembentukan prestasi belajar
anak seperti motivasi, sikap dan
minat anak dalam belajar.
Penelitian juga dapat dilakukan
dengan
metode
kualitatif
(wawancara), observasi langsung
untuk melihat kemampuan anak
dalam belajar. Selain itu untuk
mendapatkan hasil yang lebih
akurat,
sebaiknya
juga
dilaksanakan
penelitian
selanjutnya tentang hubungan
antara tingkat prestasi belajar anak
dengan proses tumbuh kembang
pada anak usia sekolah.
DAFTAR PUSTAKA

Budiarnawan K. A, 2014. Hubungan Antara
Konsep Diri Dan Pola Asuh Orang
Tua Terhadap Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas V SD di Desa Selat
Jurnal Mimbar PGSD Universitas
Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD
(Vol: 2 No: 1 Tahun 2014.
www.fip.upg.co.id. diakses 20 Maret
2015. Pkl. 20.45 WIT.
Bahri S D. (2014) Pola Asuh Orang Tua dan
Komunikasi
dalam
Keluarga.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Cahyaningsih D. S (2011). Pertumbuhan
Perkembangan Anak dan Remaja.
Jakarta: TIM.
Cahyatni, M K (2011). Hubungan Antara
Pola Asuh Orang Tua dan
Kecerdasan Emosional Terhadap
Perilaku Asertif pada Siswa Kelas X

dan XI SMKN 2 Singaraja Tahun
Pelajaran 2010/2011. e-Journal
MIMBAR
PGSD
Universitas
Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD
Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014
Dion Y dan Betan Y, 2013. Asuhan
Keperawatan Keluarga. Konsep dan
Praktik. Yogyakarta: Nuha Medika.
Harmoko, 2012. Asuhan Keperawatan
Keluarga, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Helmawati. 2014. Pendidikan Keluarga
Teoritis dan Praktik. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

Herlina, 2013. Hubungan Pola Asuh
Keluarga Dengan Kemandirian
Perawatan Diri Anak Usia
Sekolah Di Kelurahan Cisalak
Pasar Kecamatan Cimanggis
Kota Depok. www.fik_ui.co.id.
diakses 2 Mei 2016. Pkl. 20.15
WIT.
Hidayah S. T (2012) Hubungan Pola
Asuh Orang Tua
Dengan
Motivasi Belajar Siswa Kelas V
Mi Negeri Sindutan Temon Kulon
Progo.
http:/www.uin.co.id.
diakses 2 Mei 2016. Pkl. 20.15
WIT.
Hurlock, Elisabeth. 2004. Psikologi
Perkembangan. Edisi Kelima.
Jakarta : Erlangga.
Janiwarty B dan Pieter H. B, 2012.
Pendidikan Psikologi Untuk Bidan.
Jakarta : Rapha Publishing.
Khairani,
2013.
Psikologi
Yogyakarta. Aswaja.

Belajar.

Maria T. D (2010) Kontribusi Minat Belajar
Siswa, Perhatian Orang Tua dan

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Anak Usia Sekolah Dasar
Kelas IV dan V di SD YPK Elim Berap Kabupaten Jayapura
Page | 12

Iklim Sekolah terhadap Hasil
Belajar pada Peserta Didik di
SMKN
3
Denpasar.
http://www.undiksha.co.id. diakses 2
Mei 2016 Pkl. 20.45 WIT.

Marmi R (2012) Pengantar Psikologi
Kebidanan. Buku Ajar Psikologi
Kebidanan Jakarta : Pustaka
Pelajar.
Notoatmodjo S, 2012. Metode Penelitian
Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta.
Nurani R D. 2014. Hubungan Pola Asuh
Orangtua
Dengan
Tingkat
Kemandirian Pada Anak Retardasi
Mental Sedang di SLB Negeri 01
Bantul. www.umud.co.id. diakses 21
Maret 2015. Pkl. 20.45 WIT.
Pieter H. J dan Lubiz N L, 2010. Psikologi
Kebidanan. Jakarta: Kencana.
Prasetyawati, 2012. Ilmu Kesehatan
Masyarakat
Untuk
Kebidanan
Holistik. Jakarta: Nuha Medika.
Premana Yudi (2011). Hubungan Antara
Pola Asuh Keluarga, Disiplin
Belajar, dan Minat Belajar dengan
Prestasi Belajat Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) pada Siswa
Kelas VIII Semester Genap di SMP
Negeri 3 Singaraja Tahun Ajaran
2010/2011.
http://www.undiksha.co.id. diakses 2
Mei 2016 Pkl. 20.45 WIT.
Putri D. R (2012) Pengaruh Pola Asuh
Orang Tua Terhadap Prestasi
Belajar Ipa Siswa Kelas VII SMP
Nurul Islam Ngemplak Boyolali
Tahun
Ajaran
2011/2012.
http://www.umudsurakarta.co.id.
diakses 2 Mei 2016. Pkl. 20.45 WIT.
Rahmawati F (2014) Hubungan Antara Pola
Asuh Orang Tua Dan Kebiasaan
Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Sd Kelas Iv Semester Genap

Di Kecamatan Melaya-Jembrana.
http://www.ganesha.co.id. diakses 2
Mei 2016. Pkl. 20.45 WIT.
Saputra

Lindon
(2013).
Pengantar
Kebutuhan Dasar Manusia. Bina
Rupa Aksara Publisher : Tangerang.

Sari E. Y (2015) Pengaruh Pola Asuh
Orang Tua Terhadap Prestasi
Belajar Ips Siswa Kelas V SD SeGugus III Seyegan Sleman Tahun
Ajaran
2014/2015.
http://www.universitaspgri.co.id.
diakses 20 Mei 2016. Pkl. 20.45
WIT.
Saryono dan Anggraeni M.D, 2010.
Metodologi Peneltiian Kualitatif
dan Kuantitaif. Yogyakarta : Nuha
Medika.

Septiari Betyu Bea, (2012). Mencetak
Balita Cerdasa dan Polas Asuh
Orang Tua. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Sugiharto (2013) Pengaruh Sifat Pola Asuh
Orang Tua Dan Cara Belajar Siswa
Terhadap Prestasi Belajar Dalam
Bidang
Studi
Akuntansi.
http://www.unnes.co.id. diakses 2
Mei 2016. Pkl. 20.45 WIT.
Susanto A. H (2013) Hubungan Antara Pola
Asuh Orang Tua Dengan Motivasi
Berprestasi Siswa Kelas VIII di
SMP Negeri 1 Sangkapura Gresik.
http://www.unnes.co.id.
Jurnal
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013,
362 – 367 diakses 2 Mei 2016. Pkl.
20.45 WIT.

Swarjana A, 2013. Metodologi
Penelitian. Yogyakarta: Andi.
Syah,

Muhibbin.
2010.
Psikologi
Pendidikan dengan Pendekatan
Baru.
Bandung:
Remaja
Rosdakarya.

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Anak Usia Sekolah Dasar
Kelas IV dan V di SD YPK Elim Berap Kabupaten Jayapura
Page | 13

Widowati S. N. D (2013). Hubungan Antara
Pola Asuh Orang Tua, Motivasi
Belajar,
Kedewasaan
dan
Kedisiplinan Siswa Dengan Prestasi
Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI
SMA Negeri 1 Sidoharjo Wonogiri.
http://www.unsemar.co.id. diakses 2
Mei 2016. Pkl. 20.45 WIT.

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Anak Usia Sekolah Dasar
Kelas IV dan V di SD YPK Elim Berap Kabupaten Jayapura
Page | 14