PROFITABILITAS LIKUIDITAS DAN UKURAN PER

Jurnal Keuangan dan Bisnis
Vol. 5, No. 2, Juli 2013

PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN
PENGARUHNYA TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN
NILAI PERUSAHAAN SEKTOR NON JASA
Mafizatun Nurhayati
(mafiz_69@yahoo.com)
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Jakarta

ABSTRACT
This study aimed to examine the influence of variable profitability, liquidity, and firm size
on dividend policy and corporate value by empirical studies on companies that go public on the
Indonesia Stock Exchange 2007-2010. The population in this study is a number of 425
companies listed on the Indonesia Stock Exchange 2007-2010. The sampling technique is
purposive sampling. The sample criteria are: (1) a company that always presents the financial
statements every year from 2007-2010, (2) a company that is continuously distributes dividends
every period from 2007-2010. Data are obtained from publications on the website BEI,
www.idx.co.id. The number of samples is 37 companies over the past four years, there are 148
companies. The analytical technique of the study is the path analysis.
The results showed that firm size has negative and significant impact on dividend policy.

The firm profitability has positive and significant impact on dividend policy. The firm liquidity
has negative and significant effect on dividend policy). The firm profitability has positive and
significant impact on firm value. The firm size has positive and significant effect on firm value.
The firm liquidity has not significant effect on firm value. The dividend policy has not
significant effect on firm value.
Keywords: Current Ratio, Firm Size, Firm Profitability, Firm Liquidity, Dividend Policy, Firm
Value
dibagikan kepada pemegang saham dalam
bentuk dividen atau akan ditahan untuk
menambah modal guna pembiayaan
investasi di masa yang akan datang.
Kebijakan
terhadap
dividen
dapat
mempengaruhi nilai perusahaan. Nilai
perusahaan lazim diindikasikan dengan
Price to Book Value. Price to book value
yang tinggi akan membuat pasar percaya
atas prospek perusahaan kedepan. Hal itu

juga yang menjadi keinginan para pemilik
perusahaan, sebab nilai perusahaan yang
tinggi
mengindikasikan
kemakmuran
pemegang saham juga tinggi (Rahmawati
& Akram, 2007).
Studi empiris yang pernah dilakukan
menyimpulkan hasil yang bervariasi
terhadap pengaruh kebijakan dividen
terhadap nilai perusahaan. Dimana secara
umum beberapa hasil studi tersebut dapat
dikelompokkan menjadi tiga kelompok
besar (Margareta, 2005). Kelompok pertama
dikemukakan oleh Gordon dan Lintner pada

PENDAHULUAN
Menerbitkan saham merupakan salah
satu pilihan perusahaan ketika memutuskan
untuk pendanaan perusahaan. Saham juga

merupakan instrumen investasi yang
banyak dipilih para investor karena saham
mampu memberikan tingkat keuntungan
yang menarik. Para investor mempunyai
tujuan utama
untuk
meningkatkan
kesejahteraannya
yaitu
dengan
mengharapkan adanya keuntungan yang
diperolehnya dengan membeli atau
memiliki saham, yaitu capital gain dan
dividen. Perusahaan juga mengharapkan
adanya pertumbuhan secara terus menerus
untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya, yang sekaligus juga harus
memberikan kesejahteraan yang lebih
besar kepada para pemegang sahamnya.
Kebijakan

dividen
adalah
keputusan apakah laba yang diperoleh
perusahaan pada akhir tahun akan

144

2013

Mafizatun Nurhayati

tahun 1963, bahwa kebijakan dividen
berpengaruh terhadap nilai perusahaan,
karena biaya modal sendiri akan menurun
apabila dividen ditambah. Sementara
kelompok kedua mengatakan bahwa
kebijakan dividen tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan (Modigliani &
Miller, 1958).
Mereka berpendapat bahwa nilai

perusahaan
hanya
ditentukan
oleh
kemampuan dasarnya untuk menghasilkan
laba serta risiko bisnisnya. Sedangkan
kelompok ketiga menurut Litzenberger dan
Ramaswamy, yang dikemukakan pada tahun
1979, berpendapat bahwa karena dividen
cenderung dikenakan pajak lebih tinggi dari
capital gain, maka investor akan meminta
tingkat keuntungan yang lebih tinggi.
Mereka menyarankan agar perusahaan
lebih menentukan dividend payout ratio
yang rendah atau bahkan tidak membagikan
dividen sama sekali untuk meminimumkan
biaya modal atau memaksimumkan nilai
perusahaan (Margareta, 2005).
Terdapat
banyak

faktor
yang
mempengaruhi kebijakan dividen, yang
kemudian juga dapat berpengaruh terhadap
nilai perusahaan, baik secara langsung
maupun tidak langsung melalui kebijakan
dividen. Faktor-faktor tersebut diantaranya
adalah ukuran perusahaan (Soliha dan
Taswan,
2002),
(Nurhayati,
2008),
(Rahmawati & Akram, 2007), profitabilitas
perusahaan (Soliha dan Taswan, 2002),
(Nurhayati, 2008) dan likuiditas perusahaan
(Puspita, 2009).
Dengan melihat factor-faktor tersebut,
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh likuiditas, ukuran perusahaan, dan
profitabilitas perusahaan terhadap kebijakan

dividen, dan selanjutnya menganalisis
pengaruh likuiditas, ukuran perusahaan, dan
profitabilitas perusahaan dan kebijakan
dividen terhadap nilai perusahaan.

(2003), rasio nilai pasar memberi
manajemen suatu indikasi tentang apa yang
dipikirkan oleh investor tentang kinerja
masa lalu dan prospek perusahaan di masa
mendatang. Nilai perusahaan tercermin dari
harga pasar per lembar saham perusahaan.
Nilai perusahaan dapat diukur salah
satunya adalah menggunakan rasio Price to
book value (PBV). Rasio PBV merupakan
perbandingan antara nilai saham menurut
pasar dengan nilai buku ekuitas perusahaan.
Dari rasio PBV menunjukkan tingkat
kemampuan perusahaan menciptakan nilai
relatif terhadap jumlah modal yang
diinvestasikan.

Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen pada hakekatnya
adalah
menentukan
berapa
bagian
keuntungan yang diperoleh perusahaan yang
akan dibagikan dalam bentuk dividen
kepada pemegang saham dan berapa banyak
laba yang ditahan di dalam perusahaan
sebagai unsur pembelanjaan intern dari
perusahaan. Weston dan Copeland (1992)
dalam Nurhayati (2008) menjelaskan bahwa
kebijakan dividen menentukan pembagian
laba antara pembayaran kepada pemegang
saham dan investasi kembali perusahaan.
Kerangka Pemikiran dan Perumusan
Hipotesis
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap
Kebijakan Dividen

Suatu perusahaan besar yang sudah
mapan akan memiliki akses yang mudah
menuju pasar modal, sementara perusahaan
yang baru dan yang masih kecil akan
mengalami banyak kesulitan untuk memilki
akses ke pasar modal. Karena kemudahan
akses ke pasar modal cukup berarti untuk
fleksibilitas dan kemampuannya untuk
memperoleh dana yang lebih besar, sehingga
perusahaan
mampu
memiliki
rasio
pembayaran dividen yang lebih tinggi
daripada perusahaan kecil. Sehingga
hipotesis yang dapat diambil adalah:
Hipotesis 1 : Ukuran
Perusahaan
berpengaruh positif signifikan
terhadap kebijakan dividen.


TINJAUAN PUSTAKA
Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan yang tinggi menjadi
keinginan setiap pemilik perusahaan selaku
pemegang saham karena dengan nilai yang
tinggi menunjukkan kemakmuran pemilik
perusahaan juga tinggi. Menurut Indahwati

145

144 - 153

Pengaruh
Profitabilitas
terhadap Kebijakan Dividen

Jurnal Keuangan & Bisnis

Juli


Profitabilitas
disini
adalah
tingkat
keuntungan bersih yang mampu diraih oleh
perusahaan
pada
saat
menjalankan
operasinya. Semakin besar keuntungan yang
diperoleh semakin besar kemampuan
perusahaan untuk membayarkan dividennya.
Semakin besar dividen yang dibagi akan
semakin tinggi nilai perusahaan (tax
differential theory). Disamping itu profit
yang tinggi memberikan indiaksi prospek
perusahaan yang baik sehingga dapat
memicu investor untuk ikut meningkatkan
permintaan saham. Permintaan saham yang
menaik menyebabkan nilai perusahaan
meningkat. Hipotesis yang dapat diambil
sebagai berikut :
Hipotesis 4 : Profitabilitas
perusahaan
berpengaruh positif signifikan
terhadap nilai perusahaan.

Perusahaan

Profitabilitas perusahaan adalah tingkat
keuntungan bersih yang mampu diraih oleh
perusahaan
pada
saat
menjalankan
operasinya.
Keuntungan
yang layak
dibagikan kepada pemegang saham adalah
keuntungan setelah bunga dan pajak.
Semakin besar keuntungan yang diperoleh
semakin besar kemampuan perusahaan untuk
membayarkan dividennya dan melanjutkan
kegiatan usahanya atau menginvestasikan
kembali keuntungannya. Para manajer tidak
hanya mendapatkan dividen tapi juga akan
memperoleh power yang lebih besar dalam
menentukan kebijakan perusahaan. Semakin
besar keuntungan yang dapat diraih
perusahaan akan semakin besar dividen yang
dibagikan. Dengan demikian semakin besar
profitabilitas semakin menghemat biaya
modal. Oleh karena itu profitabilitas menjadi
pertimbangan penting bagi investor dalam
keputusan investasi. Hipotesis yang dapat
diambil adalah:
Hipotesis 2 : Profitabilitas
berpengaruh
positif signifikan terhadap
kebijakan dividen.

Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap
Nilai Perusahaan
Menurut Soliha dan Taswan (2002)
ukuran perusahaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Perusahaan besar dapat dengan mudah
mengakses ke pasar modal, sehingga
memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk
mendapatkan dana. Karena kemudahan
aksebilitas ke pasar modal cukup berarti
fleksibilitas dan kemampuannya untuk
memunculkan dana lebih besar. Dengan
kemudahan tersebut ditangkap oleh investor
sebagai sinyal positif dan prospek yang baik
sehingga
ukuran
perusahaan
bisa
memberikan pengaruh yang positif terhadap
nilai perusahaan. Hipotesis yang dapat
diambil sebagai berikut :
Hipotesis 5 : Ukuran
perusahaan
berpengaruh positif signifikan
terhadap nilai perusahaan.

Pengaruh Likuiditas terhadap Kebijakan
Dividen
Current ratio merupakan salah satu
ukuran dari likuiditas (liquidity ratio) yang
merupakan
kemampuan
perusahaan
memenuhi kewajiban jangka pendeknya
(current liability) melalui sejumlah kas (dan
setara kas, seperti giro atau simpanan lain di
bank yang dapat ditarik setiap saat) yang
dimiliki perusahaan. Semakin tinggi current
ratio menunjukkan kemampuan kas
perusahaan untuk memenuhi (membayar)
kewajiban jangka pendeknya (Brigham,
1983 dalam Puspita, 2009), sehingga dapat
diambil hipotesis sebagai berikut:
Hipotesis 3 : Likuiditas
perusahaan
berpengaruh positif terhadap
dividend payout ratio.

Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai
Perusahaan
Semakin tinggi likuiditas perusahaan
(yang salah satunya tercermin dalam rasio
kas atas aktiva lancar), semakin banyak dana
tersedia bagi perusahaan untuk membayar
dividen,
membiayai
operasi
dan
investasinya, sehingga persepsi investor
pada kinerja perusahaan akan meningkat.
Harga saham diduga akan meningkat pula

Pengaruh
Profitabilitas
Perusahaan
terhadap Nilai Perusahaan
Menurut Soliha dan Taswan (2002)
profitabilitas perusahaan berhubungan positif
dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

146

2013

Mafizatun Nurhayati

dan PBV akan terpengaruh secara
menguntungkan. Dalam kondisi berbeda,
peningkatan likuiditas bisa juga dipersepsi
buruk. Jika kenaikan likuiditas tidak
menaikkan dividen melainkan menaikkan
free cash flow dalam perusahaan, maka
diduga biaya agency akan meningkat.
Hipotesis yang dapat diambil adalah:
Hipotesis 6 : Likuiditas berpengaruh positif
signifikan terhadap nilai
perusahaan

METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kausal. Untuk memperoleh data
dan informasi yang dibutuhkan, penelitian
ini dilakukan dengan studi pustaka. Adapun
data yang dipakai dalam penelitian ini
adalah data sekunder. Data sekunder yang
diperoleh terdiri dari data yang diperoleh
dari laporan keuangan perusahaan tahunan
tahun 2007-2010 versi auditor independen
yang bersumber dari database Bursa Efek
Indonesia, yaitu http://www.idx.co.id.
Sampel
yang
diambil
adalah
perusahaan-perusahaan di sektor non jasa
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
yang mempunyai data laporan keuangan
pada tahun 2007-2010. Teknik yang
digunakan untuk mendapatkan sampel yang
representatif adalah purposive sampling.
Perusahaan yang menjadi sampel penelitian
harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu 1)
perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dan menerbitkan laporan keuangan yang
berakhir pada tanggal 31 Desember tahun
2007-2010)
perusahaan
membagikan
dividen kas tahun 2007-2010) memiliki
kelengkapan data yang digunakan sebagai
analisis. Data penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini data pooling data,
diperoleh sampel penelitian sebanyak 37
perusahaan selama 4 tahun, sehingga
diperoleh jumlah sampel sebesar 148
perusahaan.

Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap
Nilai Perusahaan
Penelitian Wijaya (2000) membuktikan
bahwa secara empiris teori the bird in the
hand dari Gordon dan Lintner terbukti. Jadi
kebijakan dividen memberikan pengaruh
positif terhadap nilai perusahaan dan
membuktikan bahwa dividend yield lebih
disukai dibandingkan capital gain, sehingga
untuk dapat meningkatkan harga sahamnya,
emiten sebaiknya menjalankan kebijakan
dividennya dengan meningkatkan dividen
perlembar saham yang dibayarkan karena
akan
berpengaruh
positif
terhadap
peningkatan harga saham perusahaan. Dari
penelitian terdahulu, dalam penelitian ini
dapat diambil hipotesis sebagai berikut :
Hipotesis 7 : Kebijakan
dividen
berpengaruh positif signifikan
terhadap nilai perusahaan.
Hubungan fenomena teoritis, riset
empiris dan pengembangan hipotesis bisa
dilihat dari skema kerangka konseptual
seperti pada gambar 1.

Definisi dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional dan pengukuran
variabel-variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :

SIZE
Ukuran Perusahaan
DPO
Kebijakan Dividen

1. Variabel
Endogen
variable), yaitu:

(Endogenous

a. Nilai Perusahaan (PBV)
Nilai perusahaan dapat didefinisikan
sebagai nilai wajar perusahaan yang
menggambarkan persepsi investor
terhadap emiten bersangkutan. Nilai
wajar perusahaan dapat tercermin
dari rasio Price to Book Value
(PBV) yang dapat diperoleh dengan
membandingkan harga saham di
pasar dan nilai bukunya. Semakin

CR
Likuiditas

PBV
Nilai Perusahaan

ROA
Profitabilitas Perusahaan

Gambar 1. Skema Kerangka Konseptual

147

144 - 153

Jurnal Keuangan & Bisnis

Juli

c. Likuiditas Perusahaan
Variabel Likuiditas perusahaan
diukur dari current ratio yang
merupakan salah satu ukuran dari
rasio likuiditas (liquidity ratio) yang
merupakan kemampuan perusahaan
memenuhi
kewajiban
jangka
pendeknya (current liability) melalui
sejumlah aktiva lancar yang dimiliki
perusahaan.

besar nilai rasio ini semakin baik
kinerja
perusahaan
(Nurhayati,
2008).
Harga Saham = PBV
Price to Book Value Ratio
= ------------------------------Nilai buku per Saham
b. Kebijakan Dividen (DPO)
Variabel
kebijakan
dividen
digunakan Dividend
Payments
diberi simbol DPO didefinisi
sebagai dividend payout ratio
(Nurhayati, 2008).

Current assets
Current Ratio = --------------------Current Liability
Teknik Analisis Data

dividen per lembar saham = DPO
Dividend payout ratio
= ---------------------------laba per lembar saham

Teknik analisis data dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan Analisis Jalur
(Path Analysis). Persamaan jalur yang
dibangun adalah sebagai berikut:
DP0 = β 1 SIZE + β 2 ROA + β 3 CR + e1

2. Variabel Eksogen (Exogenous variable)
yaitu:

PBV = β 4 SIZE + β 5 ROA + + β 6 CR + β
7 DPO + e2

a. Ukuran Perusahaan (SIZE)
Variabel ukuran perusahaan (firm
size) diberi simbol SIZE. Variabel
ini diukur dengan menggunakan
logaritma natural dari nilai buku
aktiva (Soliha dan Taswan, 2002
dalam Nurhayati 2008).

Dimana:
SIZE = Ukuran Perusahaan
ROA = Profitabilitas Perusahaan (Return
on Asset)
CR = Likuiditas Perusahaan (Currents
Ratio)
DPO = Kebijakan Dividen (Dividend
Payout Ratio)
PBV = Nilai Perusahaan (Price to Book
Value Ratio)
β
=
Beta, koefisien regresi
e
= galat model

SIZE = Logaritma Natural Nilai
Total Aktiva Perusahaan
b. Profitabilitas Perusahaan (Return
on Asset / ROA)
Variabel ini diproksi dari ROA.
Variabel ROA dinyatakan sebagai
perbandingan EBIT terhadap total
aset. Secara matematis variabel
ROA
diformulasikan
sebagai
berikut: (Hasanah, 2007 dalam
Nurhayati 2008).

HASIL dan PEMBAHASAN
Hasil
Uji Asumsi Model Evaluasi Criteria
Goodness-of-fit
Uji asumsi model dilakukan melalui uji
normalitas data dan Uji kesesuaian model.
Normalitas data dilakukan dengan uji
Kolmogorov-Smirnov (Ghozali, 2005).
Nilai K-S untuk variabel-variabel yang
diuji nilai-nilainya sudah berada di atas
level 0,05. Hal ini berarti variabel-variabel
yang akan dianalisis terdistribusi secara
normal. Uji kesesuaian model (Goodness-

EBIT
ROA =
Total Asset
Keterangan :
EBIT

= Earning
before
interest & tax
perusahaan.
Total Asset = Jumlah total asset
perusahaan.

148

2013

Mafizatun Nurhayati

of-fit Test) memerlukan beberapa fit indeks
untuk mengukur kebenaran model yang
diajukan. Ada beberapa indeks kesesuaian
dan cut-off value-nya untuk menguji
diterima atau ditolaknya sebuah model (uji

kelayakan model. Dengan memperhatikan
hasil uji kesesuaian tersebut, maka dapat
dikatakan bahwa model secara umum
dapat diterima (Tabel 1).

Tabel 1
Uji Kesesuaian Model (Goodness of fit index)
Kriteria

Nilai Hasil
Model ini

Nilai Kritis

Evaluasi Model

0,117
0,948
2
0,059
0,000

≤ 5.991465 ά=0.05; df =2
≥ 0.05

Fit
Fit

≤2
≤ 0,08

Fit
Fit

1,333
0,998
1,000

≥ 0,95
≥ 0,90
≥ 0,95

Fit
Fit
Fit

1,33

≥ 0,60

Fit

1. Absolute Fit Measures
Chi-Square (CMIN)
Probability
DF
Chi-Square relative (CMIN/DF)
RMSEA
2. Incremental Fit Measures
TLI
NFI
CFI
3. Parsimonious Fit Measures
PNFI
Sumber : Data Sekunder Diolah

Pengaruh
Variabel

dan

Signifikansi

antara

Hasil uji hipotesis pengaruh antar
variabel penelitia adalah seperti yang
disajikan dalam gambar 2.
UJI HIPOTESIS :
ABSOLUTE FIT MEASURES
Chi-Square =.117
Probability =.943
DF =2
.09
CMIN/DF =.059
GFI
=\gfi
DPO
RMSEA =.000
Kebijakan Dividen

e2

SIZE
Ukuran Perusahaan

-.18

-.12
-.15
.22
.13

CR
Likuiditas

.11

.28
.01

.19

PBV
Nilai Perusahaan

.30
.31

ROA
Profitabilitas Perusahaan

e3
INCREMENTAL FIT MEASURES
AGFI =\agfi
TLI =1.333
NFI =.998
CFI =1.000
PARSIMONIOUS FIT MEASURES
PNFI =.133
PGFI =\pgfi

Sumber : Data Sekunder Diolah

Gambar 2. Hasil Analisis Jalur (Standarized Estimates)

149

Untuk lebih jelasnya,

hasilnya

seperti yang disajikan di tabel 2.

Tabel 2
Pengaruh dan Signifikansi antara Variabel
R2
HIPOTESI DPO 0.090
S
PBV
0.189
Hubungan
Kausalitas
H1
H2
H3
H4
H5
H6
H7

DPO