PEMERINTAHAN ADMINISTRASI DAN PEMBANGUNA pdf

TUGAS

MATA KULIAH TEORI PEMBANGUNAN

PEMERINTAHAN, ADMINISTRASI DAN PEMBANGUNAN
Hal | 1

DisusunOleh:

Taufik Hidayat

13/356973/PTK/9243

MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2013


Mata Kuliah
Dosen
Topik Bahasan
Bacaan

: Teori Pembangunan
: Prof. Dr. Yeremias T. Keban SU. MURP
: Pemerintahan, Administrasi dan Pembangunan
: Turner, Mark and David Hulme, 1997. Governance, Administration and
Development: making state work. London: McMillan Press Ltd, Chapter 4, 6, 7,
8, 9 &10

Bab4
Birokrasi: menghalangi atau memfasilitasi pembangunan?
Pertumbuhan birokrasi telah menjadi salah satu yang terpenting dalam pembangunan di
abad 21. Di negara berkembang, organisasi (birokrasi) memiliki tingkat visibilitas yang tinggi
dan kinerja yang baik tetapi interpretasi tentang apa yang dilakukan dan bagaimana
melakukannya memerlukan banyak pertimbangan. Untuk lebih memahami berbagai
persoalan yang menyangkut birokrasi, terlebih dahulu harus dipahami pengertiannya.

Pengertian birokrasi:
Birokrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem pemerintahan yg dijalankan
oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hierarki dan jenjang jabatan atau
cara bekerja atau susunan pekerjaan yang serba lamban, serta menurut tata aturan (adat
dsb) yang banyak liku-likunya dsb.
Birokrasi bermakna berbeda bagi orang yang berbeda dan kadang merupakan sesuatu yang
berbeda bagi orang yang sama tergantung dari situasinya.
Birokrasi ditemukan pada peradaban mesir kuno sekitar 2180 SM (Heady, 1984) berupa pola
yang kompleks dari bentuk delegasi, spesialisasi dan institusi yang bertahan lama, kemudian
pada peradaban cina tahun 478 SM ditemukan karakter birokrasi yang disiplin pada bala
tentaranya.
Jan-Erik Lane (1987) mengidentifikasi birokrasi ke dalam empat pengertian, yaitu:
1. Dijalankan oleh lembaga
Merupakan pengertian yang sering digunakan pada abad 21 yaitu sebuah sistem
dimana posisi kelembagaan dipegang oleh pejabat pemerintah dan biasanya bersifat
monarki. Bentuk ini seringkali ditemukan di bidang militer yang diktator,
pemerintahan satu partai dan neo-patrimonialisme.
2. Administrasi profesional
Lebih kepada pendekatan sosiologis yang melihat birokrasi sebagai tipe organisasi
tertentu yang memiliki hirarki dan jenjang karir dengan sistem dan struktur tertentu.

Max webber menyebutnya sebagai rasionalisasi aktivitas kolektif dan cara
memperoleh tingkat efisiensi yang lebih tinggi .
3. Administrasi publik
Cara lain untuk mewujudkan administrasi publik. Dalam prakteknya berkaitan dengan
kepatuhan terhadap hukum dan akuntabilitas. Ketika kita menderngar kata birokrasi,

Hal | 2

yang sering terbayang dalam pikiran adalah bahwa birokrasi berasosiasi pada
kepentigan umum.
4. Karakteristik negatif
Fokus pada persepsi populer tentang cara kerja birokrasi dan sering diasosiasikan
dengan lembaga pemerintahan dibanding dengan lembaga swasta atau sektor privat.
Birokrasi dan pembangunan
Berikut ini beberapa review mengenai isu yang berkaitan dengan birokrasi dan
pembangunan
a. Ukuran; tidak ada formulasi yang jelas untuk menentukan seberapa besar sebuah
lembaga pelayanan publik dan kewenangannya untuk melaksanakan program
tertentu dari pemerintah.
b. Kapasitas; dalam model ideal yang diungkapkan oleh Webber, birokrasi merupakan

sebuah instrumen yang efisien untuk mengimplementasikan kebijakan.
c. Budaya; budaya seringkali dianggap kebagai masalah namun pada kasus tertentu
nilai-nilai budaya mempengaruhi keberhasilan dari administrasi. Dalam kinerja
pembangunan seharusnya budaya ini sebagai kekuatan bukannya sebagai masalah.
d. Kekuasaan, politik dan kewenangan; sebuah rezim biasanya berusaha mendominasi
birokrasi di pemerintahan, hal itu tidak mudah, terkadang birokrasi tidak mengalami
perubahan meskipun terjadi perubahan rezim, namun perubahan bisa saja terjadi jika
ada kemauan keras dari pemimpin rezim dan didukung oleh tuntutan perubahan dari
rakyatnya.
e. Penyimpangan birokrasi; Robert Chambers-1983 menyatakan bahwa birokrasi dalam
pembangunan menjadi bias/ terjadi penyimpangan ketika berhadapan dengan
permasalahan kemiskinan di pedesaan. Ada beberapa penyimpangan menurut
chambers seperti: (1) Bias Spasial, (2) Bias Proyek, (3) Bias Pejabat, (4) Bias Musiman,
(5) Bias Diplomatik, (6) Bias Profesional.
f. Birokrasi dan gender; berusaha memperjuangkan persamaan hak antara laki-laki
dengan perempuan dalam memperoleh kesempatan untuk duduk di pemerintahan,
sehingga perempuan perlu diberdayakan agar mereka memiliki kompetensi yang
tinggi.
g. Korupsi; Korupsi dapat ditemukan hampir di semua negara di Dunia. Korupsi
melahirkan efek negatif yang mengancam stabilitas dan legitimasi pemerintah secara

politik, reformasi dalam mengatasi masalah korupsi harus harus dipahami penyebab
utamanya seperti yang diklasifikasikan oleh Goult-1991 sebagai berikut:
 Sifat alami sebuah negara
Korupsi yang terjadi di dalam sebuah negara tidak terlepas dari pengaruh
kesejarahan negara tersebut. Negara yang merupakan negara bekas jajahan
kolonial dengan sistem pemerintahan yang korup cenderung mewarisi tradisi
yang ditinggalkan oleh para penjajah. Sistem negara yang otoriter juga memberi
peluang kepada penguasa/rezim untuk melakukan korupsi.
 Gaji yang rendah

Hal | 3







Di banyak negara terutama di Negara-negara Afrika, gaji para Pegawai Negeri
Sipil sangat kecil meskipun dalam beberapa tahun telah terjadi inflasi dan

devaluasi mata uang. Kondisi ini memotivasi para pejabat di pemerintahan untuk
melakukan tindak pidana korupsi dengan tujuan memperkaya diri sendiri dan
atau kelompok/partai politik.
Hal | 4
Faktor budaya
Dalam konteks negara yang lemah dimana loyalitas utama dan pranata sosial
seperti hubungan kekerabatan dan etnisitas mampu mendorong para pejabat
pemerintahan untuk mendahulukan kepentingan golongan/ kelompoknya.
Kenyataan ini masih dapat ditemukan pada negara yang memiliki akar budaya
tradisional yang sangat kuat, sehingga korupsi juga merupakan budaya mereka.
Faktor organisasi
Fitur organisasi tertentu dapat menjadi ladang yang baik untuk korupsi misalnya
struktur yang sangat terpusat dapat menghilangkan pengambil keputusan dari
kontrol publik sehingga mereka hanya memiliki sedikit gangguan untuk mengejar
tujuan pribadi.
Pengaruh eksternal
Salah satu cara untuk melihat korupsi adalah bahwa adanya pejabat yang korup
disebabkan oleh mereka juga dikorup oleh orang-orang di luar sistem
pemerintahan.


Bab6
Perencanaan Pembangunan: solusi atau masalah?
Perencanaan menurut Albert Waterston (1963) merupakan upaya secara sadar, terorganisir
dan kontinyu dalam pemilihan alternatif solusi terbaik untuk mencapai tujuan tertentu.
Beberapa Kasus Perencanaan:
1. Perencanaan pembangunan nasional
Tony Killick (1975), mengidentifikasi 6 ciri rencana pembangunan nasional, yaitu;
 Rencana pembangunan mencerminkan sasaran kebijakan pemerintah terutama
penekanan pada pembangunan ekonomi
 Menyusun rencana strategis untuk mencapai sasaran pembangunan
 Mencari prinsip yang konsisten untuk mencapai implementasi yang optimal
 Berupaya memahami dan mempengaruhi sektor ekonomi
 Menggunakan model makro-ekonomi untuk mengantisipasi kinerja perekonomian
 Dalam penyusunan laporan RPJM disertakan pula laporan tahunan dan RPJP
2. Proyek perencanaan
Selama dekade 1960-an dan 1970-an proyek perencanaan menjadi sangat penting bagi
pembangunan di negara-negara berkembang melakukan implementasi rencana dan
kebijakan melalui program-program yang bersifat sektoral. Banyak kegiatan proyek
pembangunan di negara yang memiliki pendapatan yang relatif rendah melibatkan


lembaga atau konsultan asing. Rangkaian masalah dalam proses perencanaan telah
diidentifikasi sebagai penyebab kegagalannya dalam mencapai tujuan.
Proses perencanaan itu sendiri meliputi: identifikasi, koleksi data, analisis, pemilihan
alternatif solusi, implementasi, evaluasi.
Chambers (1983); Johnston dan Clark (1982); Hulme (1994); Rondinelli (1993)
Hal | 5
merangkumnya sebagai berikut:
- Masalah pembangunan yang alamiah kawasan pedesaan/ pinggiran seringkali
dianggap sebagai masalah dalam pembangunan.
- Miskin data tidak banyak data yang tersedia sehingga menyulitkan proses
perencanaan dan pemilihan alternatif solusi dan proyeksi.
- Ketidakpastianterjadi di banyak Negara berkembang, kondisi politik dan kemanan
yang tidak stabil mengakibatkan proses perencanaan sulit untuk diimplementasikan
dengan baik.
- Pemisahan perencanaan dengan manajemen pada tahap implementasi kebijakan
pembangunan seringkali mengalami kendala, terutama jika perencana tidak memiliki
visi dan misi yang sama dengan pihak (pejabat) yang memiliki kewenangan yang
lebih tinggi.
- Kurangnya pastisipasi yang saling menguntungkan perencanaan pembangunan
yang dilaksanakan oleh pemerintah jarang sekali melibatkan masyarakat lokal dalam

prosesnya sehingga partisipasi dari masyarakat baik dalam pengambilan keputusan
maupun pada tahap implementasinya sangat minim.
- Proyek dan politikperencanaan di daerah seringkali dipengaruhi oleh kepentingan
politik tertentu.
3. Pendekatan alternatif dalam proyek perencanaan
- Administrasi yang adaptif
Peran manajemen dan implementasi proyek perencanaan pembangunan
- Penilaian Pedesaan secara Partisipatif
Menekankan pada partisipasi masyarakat dalam semua tingkatan tahap penyusunan
proyek perencanaan
Kesimpulan: Perencanaan di Dunia Nyata
Keyakinan yang telah terpatri dengan kuat pada awal proyek perencanaan nasional telah
runtuh. Tidak berarti bahwa perencanaan harus ditinggalkan, tetapi lebih kepada pencarian
cara yang efektif untuk merencanakan di dunia nyata, bukan di dunia yang ideal. Pendekatan
yang digunakan dalam perencanaan harus mengenali bahwa pengetahuan manusia terbatas,
kurangnya informasi yang tersedia, ketidakpastian, kapasitas analisis merupakan sumber
daya yang langka dan perencanaan berkaitan erat dengan proses politik.

Bab7
Desentralisasi dalam negara: secara teori bagus tapi nihil dalam implementasinya?

Desentralisasi adalah salah satu alternatif dari berbagai metode bagaimana kekuasaan
didistribusikan (distribution of power) dari pemerintahan yang lebih atas kepemerintahan
yang lebih rendah. Konsep desentralisasi dalam tataran definisi adalah untuk mengurangi

kadar kekuasaan dari sistem yang bersifat sentralistik, artinya desentralisasi adalah sesuatu
yang tidak sentralistik, dimana peran dan kekuasaan diberikan secara sitematis kepada
organisasi pemerintah dibawahnya (M. Nasir, 2008).
Menurut PBB, desentralisasi merupakan perpindahan kekuasaan politik, fiskal dan
administratif kepada sub nasional pemerintah yang mampu mengambil keputusan, Hal | 6
setidaknya pada beberapa bidang kebijakan.
Beberapa keuntungan desentralisasi yang demokratis
Menurut Smith (1995) desentralisasi yang demokratis dibutuhkan oleh pemerintah daerah
karena beberapa faktor, yaitu untuk pendidikan politik, pelatihan kepemimpinan politik,
stabilitas politik, politik kesetaraan, akuntabilitas dan responsif.
a. Political education, desentralisasi memberikan pemahaman kepada warga negara (citizen)
tentang peran debat politik, penyeleksian para wakil rakyat dan pentingnya kebijakan
perencanaan, dan anggaran dalam suatu sistem pemerintahan yang demokratis.
b. Training political leadership, desentralisasi menciptakan sebuah landasan bagi pemimpin
politik yang prospektif bagi di tingkat lokal untuk mengembangkan kecakapan dalam
pembuatan kebijakan, menjalankan partai politik serta menyusun anggaran. Dari

pemimpin lokal ini diharapkan mampu melahirkan politisi-politisi nasional yang handal.
c. Political stability, desentralisasi menciptakan partisipasi masyarakat dalam politik formal
melalui voting dan praktek-praktek lain (dukungan-dukungan aktif terhadap partai
politik) dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Dengan cara
ini diharapkan dapat tercapainya harmoni sosial, semangat kekeluargaan dan stabilitas
politik.
d. Political equality, desentralisasi mendorong terjadinya kesetaraan politik dan partisipasi
politik akan mengurangi kemungkinan konsentrasi kekuasaan. Kekuasaan politik
terdistribusikan secara luas sehingga desentralisasi merupakan sebuah mekanisme yang
dapat mencakup kelompok miskin atau kelompok marjinal.
e. Accountability, desentralisasi dapat mendorong pemerintah daerah untuk menerapkan
akuntabilitas. Akuntabilitas diperkuat karena perwakilan setempat lebih accessible
terhadap penduduk setempat dan oleh karenanya akan lebih bertanggungjawab
terhadap kebijakan dan hasil-hasilnya, dibanding pemimpin politik nasional atau pegawai
pemerintah. Satu suara pada pemilihan lokal merupakan suatu mekanisme yang unik
bagi penduduk untuk menunjukkan kepuasan/ketidakpuasannya terhadap kinerja para
wakil rakyat.
f. Responsiveness, desentralisasi mendorong peningkatan sensitivitas pemerintah terhadap
kebutuhan-kebutuhan lokal dan bagaimana kebutuhan tersebut terpenuhi dengan caracara yang efektif . Kenapa harus didesentralisasikan?
Beberapa ahli berpendapat bahwa desentralisasi akan mengarah kepada pengambilan
keputusan yang lebih baik, efektif dan efisien seperti yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Rencana spesifik yang bersifat lokal akan menggunakan data detil yang tersedia
sehingga berguna bagi wilayah (lokal) tersebut
2. Koordinasi antar lembaga dapat dicapai pada tingkat lokal

3. Eksperimen dan inovasi, meningkatkan peluang pembangunan strategis secara lebih
efektif
4. Motivasi dari personil lokal akan meningkat ketika ada tanggung jawab terhadap
program yang dilaksanakan
5. Mengurangi beban kerja di lembaga pusat sehingga diharapkan mampu melahirkan
Hal | 7
peraturan daerah yang lebih berkualitas.
Devolusi
Devolusi adalah pelimpahan kekuasaan dari pemerintah pusat dari suatu negara berdaulat
kepada pemerintah pada tingkat subnasional, seperti tingkat regional, lokal, atau negara
bagian. Devolusi dapat diberikan terutama karena alasan keuangan, misalnya melimpahkan
penyusunan anggaran daerah yang sebelumnya dikelola oleh pemerintah pusat. Namun,
kekuatan untuk membuat undang-undang yang relevan bagi daerah juga dapat dijadikan
alasan pemberian devolusi.
Dekonsentrasi
Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah, kepala wilayah, instansi
vertikal tingkat atas kepada pejabat daerah.
Smith pada tahun 1985 menyusun kerangka dalam menemukenali sistem dekonsentrasi,
yaitu:
a. Sistem fungsional
b. Sistem prefektoral yang terintegrasi
c. Sistem prefektoral yang tidak terintegrasi

Bab8
Reformasi BUMN: solusi pada sektor privat
Kinerja birokrat dalam pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang masih belum
memuaskan seperti yang dikemukakan oleh Bank Dunia pada tahun 1995. Alasan dibalik
munculnya nada pesimis ini karena setelah selama satu dekade, divestasi BUMN kurang
berkembang dengan baik dibandingkan dengan sektor privat di semua sektor ekonomi,
ukuran dari BUMN tetap sama yaitu terlalu besar. Jumlah BUMN dan kontribusinya terhadap
PDRB sangat bervariasi di berbagai negara, BUMN terlibat di berbagai sektor seperti
misalnya industri baja, perakitan traktor, perusahaan roti, perdagangan produk pertanian,
penyediaan fasilitas umum, perbankan, kedirgantaraan, perhotelan, perminyakan, pabrik
bahan kimia, tekstil dll.
Untuk lebih memahami perlunya reformasi BUMN, terlebih dahulu harus dipahami pula
pengertian dari BUMN sebagai berikut:


Perusahaan Umum (BUMN)

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah unit produksi yang dimiliki oleh Negara yang
menjual produknya dan secara langsung terlibat di dalam proses jual-beli (pasar).
BUMN merupakan warisan kekuatan kolonial, pemerintahan pasca kolonial, komunis dan
rezim kapitalis di negara negara demokrasi. Kinerja BUMN dalam memfasilitasi
pembangunan di bidang ekonomi dan faktor politik lokal memberi kontribusi terhadap
pertumbuhan perusahaan publik (BUMN) dan konfigurasinya yang berbeda di setiap Hal | 8
Negara.
BUMN belum memberikan dampak positif dalam kinerja pembangunan yang telah
diantisipasi sebelumnya. Ada beberapa yang mengalami kesuksesan namun tidak sedikit
yang mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan mereka untuk pertumbuhan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Persoalan utama yang dihadapi adalah bahwa
BUMN tidak menghasilkan keuntungan yang diharapkan sehingga bukan merupakan
sumber pendapatan investasi.


Permasalahan yang mendorong perlunya reformasi BUMN
Menurut Wilson, 1986, hampir semua BUMN di Negara di Dunia merupakan pemborosan
anggaran, sangat sedikit sekali memberi kontribusi kepada Negara tetapi malah
menghabiskan sumber daya alam, menyebabkan kerusakan lingkungan, dsb. Masalah
mendasar yang dihadapi adalah ketidakjelasan dan atau keragaman tujuan. Hal ini
menyebabkan kurangnya perhatian terhadap strategi dan cara-cara di mana organisasi
dapat beradaptasi terhadap perubahan kondisi lingkungan. Struktur akuntabilitas yang
lemah telah memperburuk situasi dan sering berarti bahwa manajer BUMN belum
bertanggung jawab atas kinerja operasi mereka.
Struktur organisasi dari BUMN memiliki ciri yang cenderung birokratis, hal ini bukan
sesuatu yang mengejutkan mengingat mereka merupakan perpanjangan tangan dari
lembaga pemerintah yang birokratis. Struktur ini menekankan pada rutinitas, aturan
protokoler, kontrol dan hirarki jabatan. Ada banyak lagi permasalahan yang dihadapi
oleh BUMN di negara-negara berkembang, sehingga perlu direformasi guna mencapai
kinerja yang optimal untuk mewujudkan cita-cita pembangunan dan kesejahteraan
rakyat.



Strategi dalam Reformasi BUMN
Tidak ada kekurangan saran dan studi kasus terhadap upaya reformasi BUMN bagi para
pejabat pemerintah dan pembuat kebijakan di negara-negara berkembang. Sudah
banyak literatur yang ditulis oleh para ahli dan banyak juga konsultan yang berhasil
membuat hidup lebih baik dari literatur tersebut. Ada banyak metode reformasi BUMN
yang dikemukakan oleh para ahli seperti yang dikemukakan oleh peneliti dan
komentator mengenai reformasi BUMN, Mary Shirley dan John Nellis (1991) antara lain
sebagai berikut:
(a) Reformasi kebijakan terutama di bidang perdagangan, keuangan, harga barang dan
ketenaga-kerjaan.

Reformasi kebijakan merupakan langkah mendasar yang harus dilakukan dalam
upaya reformasi BUMN di suatu negara untuk mencapai efisiensi dan optimalisasi
pembangunan.
(b) Reformasi manajemen (birokrasi)
Reformasi kebijakan tidak akan berjalan dengan baik jika tidak dilakukan reformasi
terhadap aparat dan birokrasi di pemerintahan karena mereka adalah orang dan Hal | 9
sistem yang akan menjalankan kebijakan pembangunan tersebut.
(c) Privatisasi
(d) Banyak cara yang perlu dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja
BUMN yang salah satunya adalah dengan privatisasi BUMN. Privatisasi merupakan
perubahan kepemilikan perusahaan negara kepada swasta baik seluruhnya maupun
sebagian. Model atau metode privatisasi antara laindenasionalisasi, kontrak kerja,
kemitraan, deregulasi.

Bab9
Melampaui pasar, melampaui negara: Lahirnya NGO
Banyak organisasi mengejar berbagai macam tujuan antara lain kesejahteraan, kemajuan
ekonomi, hal yang berkaitan dengan rekreasi, peningkatan spiritual, identifikasi professional
dan promosi budaya. Pada bagian ini kita akan membicarakan tentang suatu organisasi
dimana mampu memberikan nilai pada anggota-anggotanya adalah pencarian dalam
pembangunan. Kita menujukan organisasi ini sebagai Organisasi Pembangunan Non
Pemerintah (NGO).
Asal usul anggota NGO ini berbagai macam, kebanyakan dari mereka mempunyai akar
sejarah yang dalam dengan masyarakat yang sederhana. Sedangkan anggota NGO yang lain
mempunyai asal
usul dari periode kolonial. Akhirnya mereka semua tergabung secara
resmi dalam NGO dan melakukan pembangunan kemudian menjadi negara berhubungan
dengan pembangunan.
Jenis

jenis NGO

Banyak tipologi yang berbeda untuk menggambarkan NGO, seperti halnya di Amerika
Serikat disebut dengan Organisasi Sukarela Pribadi (PVO). Hal yang utama sangat jelas dapat
dibuat antara organisasi organisasi yang berdasarkan pada satu negara dan untuk mencari
bantuan pembangunan pada negara lain. Mereka adalah Internasional NGO (INGO).
Kemudian ada pula NGO di Negara Bagian Selatan disebut SNGO. Selain itu terdapat pula
yang disebut dengan GRO dimana organisasi ini hanya untuk daerah yang terbatas seperti
beberapa perkampungan atau bagian dari suatu kota.
Pada tingkat yang lebih pokok perbedaan dapat digambarkan antara anggota NGO yang
mencari keuntungan sendiri (keuntungan hanya untuk anggota saja) dan yang lainnya
mencari keuntungan umum (ini ditujukan untuk orang orang yang tidak menjadi anggota
NGO atau hanya masyarakat luas).

Perkembangan NGO
Hingga tahun 1970, hanya sedikit apresiasi yang diberikan pada peran potensial NGO yang
diterapkan dalam proyek pembangunan dan pengaruh kebijakannya. NGO Internasional dan
NGO bagian Selatan merasa sebagai pemain yang menyediakan pelayanan dengan
beberapa keahlian dalam jangka waktu yang pendek dan pekerjaan yang darurat. Dua hal Hal | 10
utama yang menjadi percobaan dari il dan kapasitas dari pemerintah untuk membangun
jaringan pada daerah pedesaan yaitu kerjasama dan komunitas kelompok pembangunan
serta telah menghasilkan hasil yang mengecewakan pada biaya yang tinggi (Korten 1980,
Hulme dan Turner 1990).
Sementara di negara Amerika Latin orientasi strategi dari NGO-nya adalah lebih banyak
memperhatikan pada lobi, hukum, konfrontasi serta kesempatan dibandingkan di Asia.
Untuk meningkatkan skala, profil dan kapasitas NGO, mereka mulai meninggalkan
kesempatan dalam peran dan hubungannya.
Sejak 1989, ekonomi neo liberal memanfaatkan gagasan sisi barat pada demokrasi liberal
kepada apa yang disebut dengan Agenda Kebijakan Baru (Robinson, 1993). Tentu saja,
mereka menobatkan Organisasi Masyarakat Sipil (CSO) yang bertindak sebagai timbangan
untuk negara bagian, membuka jaringan baru untuk komunikasi dan partisipasi,
menyediakan arena untuk kegiatan promosi dan melindungi umat manusia (Blair, 1997).
Kekuatan makroekonomi juga sangat penting untuk menambah jumlah anggota NGO dan
kegiatan kegiatannya. IMF dan Bank Dunia mengkondisikan untuk menyesuaikan diri pada
pinjaman struktur, hutang nasional, dan perpindahan lebih lanjut yang merugikan banyak
negara , dan terutama sekali di Afrika telah mengalami penurunan yang meluas pada
pengeluaran publik.
Perbandingan Keuntungan NGO : Konsep Persaingan
Disamping menggambarkan tentang satu pengaruh juga dapat melihat aturan pendapat
level mikro yang dapat dibangun untuk menjelaskan perbandingan keuntungan NGO. Ini
termasuk fleksibilitas, mau mendengarkan, kapasitas dari percobaan dan belajar dari
pengalaman, hubungan proses untuk mendapatkan hasil dan kemampuan NGO untuk
mendapatkan energi dan komitmen untuk bakal mendapatkan ahli waris. Fowler, 1988
menggambarkan dua karakter khusus dari NGO yaitu :
1. Hubungan NGO dengan ahli waris berdasarkan pada prinsip sukarela dibandingkan
kontrol dengan perwakilan pemerintah.
2. NGO mempunyai pendekatan orientasi dimana surat izin mereka untuk mencapai
organisasi yang tepat.
Argumen yang pertama menyatakan bahwa ahli waris termasuk dalam design program dan
manajemen kemudian program ini lebih relevan dan menarik untuk ahli waris yang
mempunyai ketertarikan lebih besar didalamnya. Sedangkan argumen yang kedua
menjelaskan konsep kenapa penampilan organisasi yang sukarela diambil untuk bekerja
pada sosiologi dan organisasi politik lokal. Bagaimana pun selama 15 tahun yang lalu,
dugaan pakar ekonomi ini telah mendapat persetujuan.

Bank Dunia , bekerjasama dengan USAID mempunyai pengikut yang kuat pada gagasan
sekolah ini. Posisi ini diilustrasikan dengan kuota dari laporan umum pada bagaimana
mempromosikan pembangunan di Afrika.
NGO dan Negara Bagian
Dugaan yang membandingkan keuntungan NGO terutama dalam pengurangan kemiskinan
mempunyai akibat yang wajar dalam kegagalan negara bagian. Satu keadaan yang mungkin
dapat diantisipasi adalah hubungan antara NGO dan organisasi pemerintah (GO) yang
antipati. Ini adalah kasus yang selalu terjadi, dimana hubungan NGO dan GO bermacam
macam dan kompleks. Kunci penting yang menentukan dari hubungan NGO dan Negara
Bagian adalah pengaturan rezim. Hal umum yang menentukan lainnya dari hubungan NGO
dengan Negara Bagian adalah orientasi strategi NGO. NGO mengadopsi pendekatan konflik,
dengan menjelaskan bahwa kebijakan pemerintah adalah salah atau pemerintah yang tidak
sah, menyenangkan sebagai musuh.
Sebagai contoh, di Bangladesh banyak pegawai negeri yang memprotes NGO sebagai donor
yang tidak adil karena mereka sangat modis dan mereka menginvestasikan dengan berat
pada hubungan publik. Akhirnya, Perdana Menteri berkata bahwa donor membuat
pemerintah menggunakan NGO dan kekusutan dari efek NGO adalah obat dengan banyak
syarat.
Meskipun NGO sering menyatakan bahwa mereka berhak untuk tahu apa yang dilakukan
pemerintah, pemerintah pun punya empat alasan yang sah untuk tahu apa yang dilakukan
NGO. Yang pertama adalah untuk memastikan bahwa NGO mengejar kegiatan yang
merupakan perlakuan khusus, seperti menjadi tidak kena wajib pajak dan mempunyai tugas
penting untuk melepaskan banyak negara, karena status merekka yang murah hati. Yang
kedua adalah untuk memastikan bahwa NGO dan yang bukan anggota NGO dengan pantas
menghitung sumber daya yang mereka manfaatkan. Alasan yang ketiga yang menjadi
perhatian pemerintah adalah dengan adanya kegiatan NGO untuk memastikan
menyelaraskan anggota NGO yang berbeda dengan perwakilan pemerintah. Sedangkan
alasan yang terakhir adalah pemerintah melihat kegiatan NGO sebagai hubungan untuk
keamanan internal.
Situasi yang nyata jelas terjadi ketika NGO menawarkan lebih banyak pekerjaan, upah yang
lebih baik, kesempatan untuk perjalanan ke luar negeri atau ketertarikan apa pun
dibandingkan dengan GO.
NGO, Kekuasaan dan Politik
Banyak anggota NGO mengklaim untuk mendistribusikan kembali kekuatannya pada tingkat
lokal dan mempengaruhi kebijakannya sehingga lebih menyenangkan untuk kaum miskin.
Mereka menggambarkan objektivitas merka sebagai kekuasaan . Friedman (1992),
mengatakan bahwa kekuasaan dapat dilihat sebagai perpanjangan kekuatan sosial (akses
untuk dasar menghasilkan kesehatan), kekuatan politik (akses untuk mempengaruhi proses
dari keputusan yang dibuat) dan kekuatan psikologi (potensi personal dan percaya diri pada
kaum miskin dan rumah tangga).

Hal | 11

Korten (1990), mengatakan bahwa pembangunan yang berdasarkan pada manusia
mengoperasikannya pada masyarakat demokrasi dengan memadukan ekonomi yang luas
dan pergerakan NGO yang dinamis. Bagaimana pun, tentu saja hanya NGO yang dapat
memberikan kontribusi untuk berbagai visi seperti : ini adalah organisasi sukarela yang
mempunyai komitmen untuk membagikan nilai dan misi dan organisasi masyarakat
(organisasi yang mengandalkan keuntungan sendiri). Paulo Freire (1972) mengatakan bahwa Hal | 12
apa yang dibutuhkan adalah tidak saja kekuasaan individu atau kelompok tetapi juga
kekuasaan kelas sosial.
Pilihan Strategi Untuk NGO
Ada kekuatan utama dalam kegiatan NGO yang dapat diidentifikasi, salah satu yang ekstrim
adalah godaan untuk memberikan pelayanan seperti kesempatan untuk mendapatkan
identitas politik radikal dan konfrontasi elite lokal langsung pada negara bagian dan sistem
internasional. Edwards dan Hulme (1992), mengidentifikasi empat strategi penting yang
diberikan NGO untuk memberikan kontribusi dalam pembangunan dan pengurangan
kemiskinan yaitu program operasional, bekerja dengan pemerintah, hukum dan kebijakan
lobi serta memberikan inisiatif pada level komunitas. Strategi ini harus diseleksi sesuai
dengan tujuannya dan membutuhkan hal yang tepat untuk konteks yang spesifik. Dari sekian
banyak tujuan NGO, senyum masih merupakan hal indah.
Kesimpulan
Di masa depan NGO harus bisa mencari jalan untuk kegiatan mereka dan membantu
membentuk negara bagian dan aturan mereka dengan masyarakat sipil. Pertama adalah
menguatkan jalan masyarakat sipil yang makin kohesif dan lebih efektif dalam berbicara dan
meminta akuntabilitas publik dari birokrasi dan pimpinan politik. Yang kedua adalah
mereformasi negara bagian dan kebijakannya sehingga lebih mampu untuk memenuhi
permintaan dari kaum miskin pada masyarakat sipil.

Bab10
Dunia Internasional: pengaruh eksternal dan pemerintahan
Bagian ini mengeksplorasi lingkungan internasional secara lebih detail. Ini menggambarkan
latar belakang sejarah dari negara kolonial dan era setelah perang dunia dan
mengidentifikasikan kebijakan administratifnya. Selama tahun 1990, pilihan untuk membuka
pemerintahan pada negara berkembang tentang orientasi kembali kegiatan sektor publik
mempunyai keterbatasan dan meningkatkan kekuatan ortodoks, menyetujui bahwa semua
negara seharusnya mempraktekkan maanajemen publik yang baru.
Bagaimana pun, beberapa kegiatan jarang diciptakan dalam kapasitas untuk kaum pribumi
untuk mengambil alih fungsi yang terbatas dalam administrasi kolonial yang efektif,
membiarkan mereka bekerja sendiri, bagaimana untuk memperluas harapan publik dan
permintaan dengan kebebasan. Walaupun warisan kolonial bervariasi dari kekuatan ke

kekuatan, dan dari bekas koloni ke bekas koloni, keistimewaan kumpulan bersama ini dapat
diidentifikasikan pada banyak negara yaitu :









Kecenderungan terhadap sentralisasi kekuatan
Ambiguitas tentang peraturan dan hubungan administrator dan politikus sebagai
politikus dalam negeri sebagai pendatang baru.
Hal | 13
Tradisi dimana perjanjian pelayanan pemerintah senior sebaiknya dialokasikan untuk
administrator umum dibandingkan dengan teknisi atau latar belakang khusus.
Keengganan menyediakan informasi untuk administrasi lainnya.
Menekankan pada undang undang, peraturan dan prosedur yang mengikuti
Konsultasi terbatas dengan publik dan pengakuan kecil pada aturan untuk media.
Keengganan pada komunikasi tertulis dan pembuatan kertas
Secara relatif kompensasi tanpa gaji tingkat tinggi untuk tingkat menengah dan senior
untuk contoh bebas atau subsidi perumahan tingkat tinggi .

Era Perang Dingin
Selama tahun 1950, 1960, dan 1970 dipengaruhi oleh Perang Dingin pergumulan untuk
biaya hidup atau ekspansi pengaruh lingkungan antara Amerika Serikat dan aliran komunis
mempunyai pengaruh pada negara berkembang. Pengaruh bantuan pembangunan pada
administrasi publik dan pembuatan kebijakan selama periode ini telah banyak tetapi disini
kita hanya membahas empat faktor yang menjadi bagian nyata.
Yang pertama, walaupun pertolongan retoris dibutuhkan negara, aliran bantuan dibutuhkan
untuk mengikuti kebijakan luar negeri dan ketertarikan komersial yang dibutuhkan negara
donor. Kedua, pada tahun 1980, penderma difokuskan secara eksklusif pada pembayaran
bantuan berbagai proyek sektor publik. Ketiga, banyak bantuan yang diberikan penderma
dipromosikan pada perubahan model kemudian dapat dibuktikan secara tidak tepat atau
mengikuti fashion yang telah lama ditinggalkan. Keempat, terlalu banyak bukti
bukti
dimana sepuluh milyar dolar yang diberikan penderma kepadda asisten teknik lebih luas
untuk sektor publik, memberikan kontribusi yang kecil untuk memperbaiki penampilan
organisasi atau perumusan kebijakan.
Tekanan dari Perang Dingin tidak hanya membiarkan bantuan pembangunan dialokasikan
pada dasar ketertarikan strategi dari penderma, mereka juga membantu perkembangan
untuk meningkatkan tingkat bantuan tentara.
Usaha dari hidup yang pendek dengan membangun negara untuk mendapatkan secara
langsung jalan keluar masalah politik internasional mereka setelah Pertemuan Cancun tahun
1981 dan banyak negara sangat membutuhkan negosiasi dengan Institusi Keuangann
Internasional (IFI) untuk menjaga fungsi sumber daya ekonomi mereka.
Lingkungan Internasional Zaman Sekarang
Globalisasi tidak hanya pada proses ekonomi tetapi juga pada dimensi sosial dan politik.
Semakin bertambah, di luar Negara Barat dihibur dengan program televisi luar negeri,
bermain musik rock n roll, bepergian ke diskotik dan mempraktekkan kebiasaan mengecilkan
hati secara kuat hanya beberapa tahun yang lalu.

Akhir dari permusuhan ideologi antara kapitalis dan komunis tidak menghasilkan
keuntungan saham global yang damai seperti yang banyak diramalkan. Konflik dari abad
keduapuluh lalu , bagaimana pun sungguh nyata dari awal dekade. Pertama, mereka secara
luas pada bangsa selama periode 1989 1992 terdapat beberapa konflik termasuk jumlah
kematian yang nyata yang melintasi batas nasional. Kedua, kebanyakan konflik ini berada di
luar bangsa industri. Ketiga,, kebanyakan dari kematian dan kelaparan terjadi karena konflik Hal | 14
yang dijatuhkan pada personil non militer.
Akhirnya yang dibutuhkan adalah pemerintahan yang baik dan dasar manajemen publik
yang baru, mempunyai implikasi pertimbangan untuk administrasi publik pada negara yang
sedang membangun dan ini adalah bagaimana kita menurunkannya.
Lingkungan Internasional Zaman Sekarang : Konsep Kunci
Dua konsep perubahan saat ini yang menjadi agenda intelektual untuk perubahan pada
sektor publik di negara berkembang adalah pemerintahan yang baik dan manajemen publik
yang baru. Perubahan yang fundamental pada politik dan struktur administratif telah
disetujui.
Dari sekian banyak isu yang ada dari agenda pemerintahan yang baik terdapat dua fakta
yang relevan dengan diskusi kita. Yang pertama adalah dalam bentuk politik dan teknik,
pemerintahan yang baik menempatkan manajemen sektor publik sebagai tujuan kunci
pembangunan untuk penderma yang menyeberangi Afrika, Asia, Amerika Latin dan Negara
Tirai Besi, bantuan personel agency telah menempatkan manajemen sektor public dalam
agenda mereka dan berburu proyek dalam lapangan ini. Yang kedua adalah meskipun ada
beberapa perbedaan dalam detail, penderma yang utama menyetujui bahwa negara yang
sedang membangun harus melakukan improvisasi manajemen sektor publik untuk
melangkah dari paradigma administrasi publik tradisional yang menyokong birokrasi
mereka dan memperkenalkan manajemen publik baru (NPM).
Dunleavy dan Hood (1994) mengidentifikasi dua pergerakan utama dari administrasi publik
ke manajemen publik baru. Yang pertama adalah pergerakan down grup yang maksudnya
adalah membuat sektor publik sendiri dari sektor pribadi dalam praktek personal,
pembayaran, prosedur dan keistimewaan lainnya. Yang kedua adalah pergerakan down
grid dimana penurunan kebijakan umum dari kegiatan sektor publik dan meningkatkan
kekuatan untuk bebas memilih senior dan pelayan publik pada tingkat menengah, terutama
mencakup staf, perjanjian dan uang.
Dunleavy dan Hood (1994) mengklasifikasikan atas empat kritikan dari manajemen publik
baru yang menyediakan kerangka berpikir sistematik untuk memeriksa biaya potensial yang
diperkenalkan sebagai model yang spesifik dari negara berkembang yaitu:



Fatalis kritik, beragumen bahwa NPM tidak dapat mengatasi masalah lingkungan pada
kinerja sektor publik, design program yang buruk serta korupsi.
Kritik individualis berpendapat bahwa peningkatan kinerja secara murni berasal dari
aktifitas wirausaha sebagai respon pasar.




Kritik hirarki berkonsentrasi pada potensi efek NPM, jika proses yang terjadi berubah
tidak sesuai dengan rencana dan mengakibatkan bencana pada sekor publik.
Kritik egalitarian berasosiasi dengan sayap kiri bahwa NPM akan meningkatkan keinginan
pribadi dan korupsi.

Masalah dan Prospek Manajemen Publik Baru (NPM)
Perhatian terhadap NPM tidak hanya fokus pada catatan yang abstrak terbadap betul atau
salah. Pendukung NPM diperlukan untuk memeriksa sumber daya manusia dan kapasitas
organisasi pada negara berkembang dibangun dengan cukup untuk membuat pasar atau
pasar yang pura pura berdasarkan persaingan yang mudah.
Dua masalah lebih lanjut dari NPM pada negara berkembang yaitu konseptual dan empiris.
Lingkungan internasional mempunyai kepentingan yang sangat dalam terhadap bentuk
administrasi publik dan membuat kebijakan pada negara berkembang. Satu elemen yang
tidak dapat diubah adalah catatan tentang nasehat bangsa dalam mentransfer keuangan dan
ide pada negara berkembang.

Hal | 15