ANGGITA MAYA SUSANTI FDK

HUBUNGAN MENONTON FILM NARKOBA MEMBUNUHMU
DAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA MUSLIM
AKAN BAHAYA NARKOBA
(STUDI PADA REMAJA RW 02 CEMPAKA PUTIH
CIPUTAT TIMUR)

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Sosial
(S.Sos.)

Disusun oleh:
ANGGITA MAYA SUSANTI
NIM : 1112051000069

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017 M/ 1438 H


ABSTRAK
Anggita Maya Susanti, NIM: 1112051000069, Hubungan Menonton Film Narkoba
Membunuhmu Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Akan Bahaya Narkoba
(Studi Pada Remaja RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur Tangerang Selatan),
dibawah bimbingan Ir. Noor Bekti Negoro, SE, M,Si.
Sekarang ini sering terjadi kenakalan remaja yang disebabkan oleh pergaulan
bebas. Pergaulan bebas sekarang sudah tidak bisa kita hapuskan, semua itu karena
banyaknya budaya asing yang masuk dan berkembang. Untuk menjadikannya surut juga
sangat sulit kecuali kesadaran manusianya yang tinggi.
Sedangkan remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa.
Seorang remaja sudah tidak dapat lagi dikatakan sebagai kanak-kanak namun masih
belum cukup matang untuk dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang
paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun
melalui banyak kesalahan. Salah satunya dengan mencoba narkoba. Meningkatnya
kasus penyalahgunaan narkoba yang menyebabkan ketergantungan bahkan kematian
disebabkan karena pergaulan bebas dan oleh karena itu banyak pula informasi mengenai
bahaya narkoba, salah satunya dari media massa yaitu internet karena sekarang ini
internet menjadi media yang berpengaruh besar bagi para remaja. Dalam sebuah film
pendek yang menyajikan alur yang membahas bahaya narkoba bagi manusia khususnya

remaja.
Berdasarkan latar belakang tersebut timbul pertanyaan penelitian, Bagaimana
tingkat pengetahuan remaja RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur setelah menonton
film Narkoba Membunuhmu? Apakah ada pengaruh yang signifikan antara menonton
film narkoba membunuhmu terhadap tingkat pengetahuan remaja akan bahaya narkoba
di RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis menggunakan teori Stimulus
Organise Respon (S-O-R) Menurut stimulus organisme respon ini, efek yang
ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat
mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan reaksi komunikan. film
Narkoba Membunuhmu (S) yang mendapat respon (R) dari organisme yaitu Remaja
RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur Tangerang Selatan (O) yang aktif mengolah
pesan dari stimulus sehingga menyebabkan respon (pengaruh) yang kuat terhadap
tingkat kesadaran remaja.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian
eksplanatif dengan paradigm positivisme, metode penelitian ini menggunakan metode
survey eksplanatif yang berpedoman pada kuesioner. Teknik pengambilan sampel
menggunakan simple random sampling dengan rumus slovin. Untuk menganalisis data
peneliti menggunakan pengujian korelasi, analisis regresi, koefisien determinasi dan
pengujian hipotesis menggunakan uji anova (uji f) dan uji t.

Hasil penelitian ini menunjukan, bahwa hubungan menonton film Narkoba
Membunuhmu (X) terhadap tingkat pengetahuan remaja akan bahaya narkoba (Y)
setelah dilakukan penelitian ternyata hasilnya dapat dibuktikan bahwa menonton film
Narkoba Membunuhmu berhubungan dengan tingkat pengetahuan remaja muslim akan
bahaya narkoba yaitu pada RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur dan dapat dilihat dari
nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang artinya nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05
dan dapat dikatakan signifikan.
Kata Kunci: Narkoba, Remaja, Film Narkoba, Tingkat Pengetahuan

iii

LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul HUBUNGAN MENONTON FILM NARKOBA
MEMBUNUHMU DAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA MUSLIM
AKAN BAHAYA NARKOBA (STUDI PADA REMAJA RW 02 CEMPAKA
PUTIH CIPUTAT TIMUR) telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 10
April 2017. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.


Jakarta, 11 April 2017
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota

Sekertaris Merangkap Anggota

Dr. Roudhonah, M.Ag
NIP. 19580910 198703 2 001

Dedi Fachruddin, M.I.Kom
NIP. 19791208 201411 1 001

Penguji I

Penguji II

Kiky Rizki, M.Si
NIP. 19730321 200801 1 002

Ade Rina Farida , M.Si

NIP. 19770513 200701 2 018
Pembimbing

Ir. Noor Bekti Negoro, SE, M.Si
NIP. 19650301 19903 1 001

iv

KATA PENGANTAR
ٰ‫ال ّر ِح ْي ِمالرّحْ مٰنِالل ِهبِس ِْم‬

Assalamu’ alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
Subhanahu Wa Ta ’Ala yang senantiasa memberikan nikmat iman, nikmat
Islam, serta nikmat sehat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul “Hubungan Menonton Film Narkoba Membunuhmu Terhadap
Tingkat Pengetahuan Remaja Akan Bahaya Narkoba (Studi Pada Remaja RW
02 Cempaka Putih Ciputat Timur Tangerang Selatan) yang merupakan syarat
untuk memperoleh gelar S1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.

Shalawat serta salam semoga Allah melimpahkan kepada Rasulullah
Sallallahu ‘Alaihi Wassalam juga bagi keluarga, sahabat, serta pengikutnya
sampai kepada kita selaku umatnya yang senantiasa ta’at menjalankan
perintah Allah dan Rasul-Nya hingga akhir zaman.
Selama masa penelitian, penyusunan, dan penulisan skripsi ini penulis
banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari
keluarga, sahabat, guru, civitas akademik kampus. Hingga pihak-pihak yang
berada di tempat penulis melakukan penelitian. Untuk itu pada kesempatan
ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1.

Jajaran Dekanat Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Yang
terhormat Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan., Suparto, M. Ed.

v

Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang Ademik., Dr. Hj. Roudhonah, M.Ag.
selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum., Dan Dr. Suhaimi,
M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.
2.


Drs. Masran, M.A selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam dan Fita Fathurokhmah, SS, M.Si. Selaku Sekertaris Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam.

3.

Ir. Noor Bekti Negoro, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi,
atas bimbingan serta saran-saran yang membangun yang diberikan
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

4.

Seluruh dosen pengajar Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
baik yang masih mengajar maupun yang sudah tidak mengajar, atas
ilmu dan wawasan yang telah diberikan.

5.

Seluruh staff dan karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi yang telah menyediakan buku untuk mendapatkan buku
untuk mendapatkan referensi dan memperkaya isi skripsi ini.

6.

Ketua RW 002, Ketua RT 001, 002, 003 dan 004 Cempaka Putih
Ciputat Timur Tangerang Selatan, yang telah memberi izin penulis
melakukan penelitian dan bersedia membantu memberikan informasi
dan data kepada penulis.

7.

Papa Muhammad Sujito (alm) dan Mama Ihdha Yulianah yang tetap
menjadi motivasi penulis dalam menyelesaikan penelitian ini dan
seluruh keluarga besar H. Asman Saidan yang membantu berjalannya

vi

skripsi ini. Sehingga penulis mampu kembali bangkit dan tetap

semangat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
8.

Terimakasih kepada kelas KPI C 2012 khusunya TOP (Atha, Zoupi,
Doni, Miqdad dan Aris) yang telah memberikan kebahagiaan sehingga
selalu bersemangat untuk sama-sama menyelesaikan skripsi.

9.

Terimakasih kepada Ahmad Munandar, Agun Akbar Tabrani dan
Desifa Berliana yang telah memberi dukungan yang tulus dan selalu
mengingatkan untuk menjalani skrispi ini dengan baik kepada peneliti
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya hanya rasa syukur, ucapan terimakasih, dan permohonan

maaf yang dapat penulis sampaikan jika selama ini banyak terjadi kesalahan
serta kekhilafan yang pernah penulis lakukan dalam menyelesaikan skripsi
ini. Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif. Semoga skripsi ini
dapat memberi manfaat bagi penulis dan semua pihak tanpa terkecuali serta

mendapatkan keberkahan dan ridha dari Allah Subhanahu Wata ‘ala. Aamiin.
Billahit taufik Walhidayah
Wassalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ciputat, Januari 2017

Anggita Maya Susanti
1112051000069

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................

i

LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................

ii


LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN .......................................

iii

ABSTRAK .................................................................................................

iv

KATA PENGANTAR ...............................................................................

v

DAFTAR ISI ..............................................................................................

viii

DATAR TABEL ........................................................................................

x

BAB I

BAB II

BAB III

PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang ........................................................................

1

B.

Pembatasan dan Rumusan Masalah ........................................

8

C.

Tujuan Penelitian ……… ......................................................

9

D.

Manfaat Penelitian ..................................................................

9

E.

Tinjauan Pustaka .....................................................................

10

F.

Sistematika Penelitian .............................................................

11

LANDASAN TEORI
A.

Teori Stimulus Organisme Responden S-O-R........................

13

B.

Efek Media Massa ..................................................................

14

C.

Film

.....................................................................................

16

D.

Film Sebagai Media Komunikasi Massa ................................

23

E.

Efek Komunikasi Massa .........................................................

24

F.

Penyalahgunaan Narkoba .......................................................

25

G.

Remaja ....................................................................................

34

METODE PENELITIAN :
A

Pendekatan Penelitian .............................................................

40

B.

Tipe dan Jenis Penelitian ........................................................

41

C.

Metode Penelitian ...................................................................

41

D.

Variabel Penelitian..................................................................

43

E.

Populasi dan Sampel ...............................................................

44

F

Teknik Pengumpulan Data ....................................................

46

viii

BAB IV

G.

Metode Pengumpulan Data.....................................................

48

H.

Teknik Analisis Data .............................................................

50

I.

Uji Validitas ............................................................................

51

J.

Uji Reliabilitas ........................................................................

53

K.

Uji Normalitas ........................................................................

54

L.

Koefisien Determinasi ............................................................

56

M.

Uji Regresi ..............................................................................

57

N.

Hipotesis .................................................................................

58

O.

Operasional Konsep ................................................................

58

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
A.

Deskripsi Wilayah Penelitian .................................................

B.

Gambaran Umum Masyarakat RW 02 Cempaka

C.

BAB V

BAB VI

62

Putih ........................................................................................

64

Visi dan Misi RW 02 ..............................................................

67

HASIL DAN PEMBAHASAN
A

Deskripsi Objek Penelitian .....................................................

73

B.

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ............................................

76

C

Analisis Tanggapan Responden ..............................................

80

D.

Statistik Deskripsi Variabel ....................................................

84

E.

Uji Normalitas ........................................................................

87

F.

Koefisien Determinasi ............................................................

88

G.

Hasil Hubungan Korelasi ........................................................

89

H.

Analisis Regresi Linear Sederhana .........................................

90

I.

Pengujian Hipotesis ................................................................

91

KESIMPULAN DAN SARAN
A

Simpulan .................................................................................

93

B.

Saran .......................................................................................

94

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................

96

LAMPIRAN

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Desain Penelitian.................................................................................

42

Tabel 2 Jenis dan Sumber Data Penelitian .......................................................

48

Tabel 3 Skala Likert .........................................................................................

49

Tabel 4 Metode Pengumpulan Data .................................................................

50

Tabel 5 Teknik Analisis Data ...........................................................................

51

Tabel 6 Tingkat Reliabilitas Cronbach’s Alpha...............................................

54

Tabel 7 Operasional Konsep ............................................................................

58

Tabel 8 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin .........................

73

Tabel 9 Karakteristik Responden berdasarkan Usia ........................................

74

Tabel 10 Karakteristik Responden Tempat Tinggal ........................................

75

Tabel 11 Karakteristik Responden Uang Saku ................................................

75

Table 12 Uji ValiditasX ...................................................................................

77

Tabel 13 Uji Validitas Y ...................................................................................

78

Tabel 14 Hasil Uji Reliabilitas .........................................................................

79

Tabel 15 Kriteria Skor Jawaban Responden ....................................................

80

Tabel 16 Prosentasi Skor Per Indikator Variabel X .........................................

81

Tabel 17 Prosentasi Skor Per Indikator Variabel Y .........................................

82

Tabel 18 Nilai Rata-Rata X ..............................................................................

84

Tabel 19 Nilai Rata-Rata Y ..............................................................................

86

Tabel 20 Determinasi X Terhadap Y ...............................................................

88

Tabel 21 Korelasi X Terhadap Y .....................................................................

89

Tabel 22 Regresi Linear Sederhana .................................................................

90

Tabel 23 Hasil Uji Simultan F .........................................................................

91

Tabel 24 Hasil Uji t ..........................................................................................

92

x

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah
Sekarang ini sering terjadi kenakalan remaja yang disebabkan oleh
pergaulan bebas. Pergaulan bebas sekarang sudah tidak bisa kita hapuskan,
semua itu karena banyaknya budaya asing yang masuk dan berkembang.
Untuk menjadikannya surut juga sangat sulit kecuali kesadaran
manusianya yang tinggi.
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para
ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia
antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun.1 Seorang remaja sudah tidak lagi
dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang
untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang
paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode cobacoba walaupun melalui banyak kesalahan. Mereka merasa dapat
menyelesaikan masalah sosial yang mereka hadapi dengan cara mencoba
hal baru yang lebih sering ke arah yang salah. Salah satunya dengan
mencoba narkoba. Mereka merasa narkoba dapat meringankan masalah
mereka. Selain itu mereka juga dapat mengenal narkoba dari teman sebaya
hanya untuk menyetarakan dirinya dengan teman-temannya.

1

Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 739

1

2

Menurut Piaget (Hurlock, 1991) yang mengatakan, bahwa secara
psikologis remaja adalah suatu usia individu menjadi terintegrasi ke dalam
masyarakat dewasa, suatu usia untuk tidak merasa bahwa dirinya berada di
bawah tingkat orang tua melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar.
Masa remaja, menurut Mappiare (1982) berlangsung antara 12 tahun
sampai dengan usia 21 tahun bagi wanita, dan 13 sampai dengan 22 tahun
bagi pria. Rentan usia remaja ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu
usia 12-13 tahun sampai dengan usia 17-18 tahun adalah masa remaja
awal, dan usia 17-18 tahun sampai dengan usia 21-22 tahun adalah usia
masa remaja akhir.2
Pengertian NAPZA(Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) atau
Narkoba menurut WHO adalah semua zat padat, cair, maupun gas yang
dimasukkan kedalam tubuh yang dapat merusak fungsi dan struktur tubuh
maupun fisik dan psikis tidak termasuk makanan, air, dan oksigen dimana
dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi tubuh normal. Menurut Depkes
RI, Narkoba atau NAPZA adalah bahan/zat yang bila masuk kedalam
tubuh terutama susunan syaraf/otak sehingga bila disalahgunakan akan
menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosialnya.3
Sedangkan yang dimaksud dengan obat-obatan terlarang adalah
zat-zat yang apabila dimasukkan kedalam tubuh manusia, maka akan

2

Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, (Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta
Didik, Jakarta: PT. Bumi Aksara), h.9
3
Lydia Herlina Martono dan Setya Joewana, Mengenal Penyalahgunaan Narkoba,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2006), h. 26

3

mengadakan perubahan pada satu atau lebih fungsi-fungsi organ tubuh.4
Menurut pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 22 Tahun 1997 tentang
narkoba, yang dimaksud dengan narkotika adalah zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan. Yang dibedakan ke dalam golongangolongan yang telah ditetapkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.5
Data pengungkapan kasus yang dilakukan oleh BNN(Badan
Narkotika Nasional) di tahun 2010 sekitar 17.326 kasus, lalu meningkat
menjadi 26.461 kasus di tahun 2013. Demikian pula data sitaan narkoba
untuk jenis utama yaitu ganja, shabu, ekstasi, dan heroin. Menurut laporan
akhir survei penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh BNN bersama
Pusat Penelitian Kesehatan(PUSLITKES) UI, diperkirakan jumlah
penyalahguna narkoba sebanyak 3,8 juta sampai 4,1 juta orang atau sekitar
2,10% sampai 2,25% dan total seluruh penduduk Indonesia yang beresiko
terpapar narkoba di tahun 2014. Jika dibandingkan studi tahun 2011, angka
prevalensi tersebut relatif stabil (2,2%), tetapi terjadi kenaikan bila
dibandingkan hasil studi tahun 2008 (1,9%). Hasil proyeksi perhitungan
penyalahguna narkoba kemudian dibagi menjadi 2 skenario, yaitu skenario
naik dan skenario turun.

4

Tim BNN., Materi Advokasi Pencegahan Narkoba, (Jakarta: Badan Narkotika Nasional
Republik Indonesia, 2005), h.7
5
M. Arief Mansur Dikdik, Urgensi Perlindungan Korban Kejahatan Antara Norma dan
Realita, (Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h.100

4

Pada skenario naik, jumlah penyalahguna akan meningkat dari 4,1
juta (2014) menjadi 5,0 juta orang pada tahun 2020. Sementara itu, bila
skenario turun jumlah penyalahguna akan menjadi 3,7 juta orang pada
tahun 2020. Selanjutnya penyalahguna narkoba coba pakai menurut BNN
memiliki proporsi terbesar, terutama dari kelompok pelajar/mahasiswa.
Bila dituntut dari data statistika wilayah DKI Jakarta dari tahun 2008
sampai 2011 sebanyak 491 orang, tahun 2012 sebanyak 300 orang, tahun
2013 sebanyak 350 orang. Jenis-jenis NAPZA yang disalahgunakan yakni
ganja 63% shabu-shabu 20%, ekstasi 13% dan zat adiktif lainnya 4%. Dari
keseluruhan warga jakarta sekitar7% adalah pengguna narkoba dan salah
satu kasus terbanyak adalah remaja dengan penyalahguna ganja.6
Pengawasan yang kurang menyebaban NAPZA bervariasi dan
tertutup hingga terang-terangan. Angka-angka yang telah dilaporkan oleh
BNN dan dari berbagai sumber tersebut hanya sebagai puncak gunung es
yang akan mencairdari permasalahan penyalahgunaan narkoba yang akan
jauh lebih besar, sudah sepatutnya para orang tua, berperan aktif dalam
melakukan pengawasan dan pengasuhan serta memberikan tanggung
jawab dalam mencegah penyalahgunaan narkoba pada remaja.
Permasalahan narkoba erat hubungannya dengan nilai-nilai
keagamaan seseorang, peran agama sangat penting dalam mengatasi
permasalahan narkoba di Indonesia. Menurut agama Islam narkoba secara
alami, sintetis maupun semi sintetis memang tidak disebutkan secara
6

Jurnal Online BNN, Jurnal Data Pencegahan dan Penyalahgunaan Narkoba, Diunduh
pada 24 Agustus 2016 dari http:// www.bnn.go.id/portal/_uploads/post/.../2012052914584210263.pdf

5

khusus hukumnya dalam Al-Qur’an maupun Hadist Nabi. Akan tetapi
berdasarkan qiyas (analogi), maka narkoba dapat disejajarkan dengan
khamar(minuman keras) karena landasan hukum yang sama yaitu
memabukkan. Di dalam surat Al-Maidah ayat 90 dijelaskan :

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum)
khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan
panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatanperbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (Al-Ma’idah : 91)
Berdasarkan Al-Qur’an, narkoba termasuk kategori barang yang
memabukkan, sehingga diharamkan. Menurut hukum Islam ditegaskan
bahwa hal-hal yang memabukkan seperti minuman keras maupun narkoba
adalah haram.
Sudah banyak penyampaian informasi tentang narkoba mulai dari
dakwah para ulama sampai informasi di media massa, salah satu bentuk
inovasi media dalam ilmu dakwah sekarang ini adalah melalui media
online. Media online merupakan media yang sekarang mulai cepat
mempengaruhi masyarakat.
Saat ini adalah era komunikasi massa. Komunikasi telah sampai
pada suatu tingkat dimana orang mampu berbicara dengan jutaan manusia

6

secara serentak. Dalam bahasa Dovifat (1967), teknologi komunikasi
mutakhir ini menciptakan apa yang disebut “Publik Dunia”.7
Media massa merupakan pusat dari kajian komunikasi massa.
Lahirnya media massa merupakan salah satu kemajuan dari dunia
informasi dan komunikasi. Media massa menyebarkan pesan-pesan yang
mampu

memengaruhi

khalayak

dan

mencerminkan

kebudayaan

masyarakat dan mampu menyediakan informasi secara simultan ke
khalayak yang luas, anonim dan heterogen, membuat media menjadi
bagian dari kekuatan institusional dalam masyarakat.8
Film

adalah

suatu

media

komunikasi

massa

yang

unik

dibandingkan dengan media lainnya karena sifatnya bergerak secara bebas
dan tetap. Penerjemahnya langsung melalui gambar-gambar visual dan
suara yang nyata. Juga memiliki kesanggupan untuk menangani berbagai
subjek yang tidak terbatas ragamnya. Berkat unsur inilah film merupakan
salah satu bentuk alternatif yang banyak diminati oleh masyarakat. Karena
dapat mengamati secara seksama apa yang mungkin ditawarkan sebuah
film melalui peristiwa yang ada dibalik ceritanya. Film merupakan
dokumen yang terdiri dari cerita dan gambaran diiringi kata-kata dan
musik, jadi film adalah produksi yang multidimensional dan sangat
kompleks.9

7

Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), Cet.
Ke-21, h. 186.
8
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2004) Cet. Ke-18, h. 22-26.
9
Adi Pranajaya, Film dan Masyarakat ; Sebuah Pengantar (Jakarta : Yayasan Pusat
Perfilman, H. Usmar Ismail, 1992), h.19.

7

Dakwah tentang ajaran Islam khususnya mengenai narkoba cukup
berkembang di media online, media cetak ataupun media televisi banyak
yang menginformasikan tentang ajaran Islam, salah satunya melalui film
pendek yang berjudul “Narkoba Membunuhmu” di dapat di media online
yaitu www.youtube.com. Film ini menyajikan informasi mengenai bahaya
narkoba di kalangan remaja. Film ini menceritakan tentang remaja yang
kurang bergaul. Pada awalnya dia tidak mau mencoba barang haram
tersebut. Namun, karena paksaan teman dan keinginan untuk mencoba itu
timbul maka dia terjerumus untuk mencobanya. Film yang telah diunggah
pada tahun 2015 lalu telah menarik perhatian besar di mata penontonnya,
yaitu dilihat dari komentar positif yang cukup banyak yang mendukung
diadakannya film-film pendek mendidik seperti film tersebut. Dalam film
ini dibahas mengenai bahaya narkoba dan akibat menggunakannya. Hal ini
menarik perhatian peneliti, sudah banyak kasus mengenai narkoba serta
penanggulangannya namun masih banyak remaja yang melakukannya.
Peneliti memilih remaja RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur
karena daerah tersebut merupakan daerah yang lumayan rawan pengguna
serta penjual narkobanya. Banyaknya remaja yang menggunakan barang
haram dan memabukkan yang didata dari situs internet tidak dikutip
adanya Remaja RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur yang termasuk
dalam salah satunya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa
Remaja RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur menyadari akan bahaya
barang-barang haram tersebut. Umur 13 tahun sampai 21 tahun adalah

8

masa peralihan dari remaja menuju dewasa sehingga banyak hal yang
mempengaruhi untuk membentuk jati diri seseorang. Maka para remaja di
umur segitulah yang tepat menjadi objek untuk peneliti dalam penelitian
ini.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti mengambil judul
“Hubungan Menoton Film Narkoba Membunuhmu terhadap Tingkat
Pengetahuan Remaja akan Bahaya Narkoba (Studi pada Remaja RW
02 Cempaka Putih Ciputat Timur Tangerang Selatan).

B.

Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Peneliti membatasi penelitian ini hanya pada Remaja RW 02 di
Cempaka Putih Ciputat Timur. Pengaruh yang diukur dalam penelitian ini
adalah tingkat pengetahuan remaja yaitu khususnya Remaja RW 02
Cempaka Putih Ciputat Timur akan bahaya narkoba setelah menonton
film Narkoba Membunuhmu.

2. Rumusan Masalah
Untuk mengetahui permasalahan yang diteliti, maka peneliti
merumuskan masalah yaitu:

9

a. Bagaimana Tingkat Pengetahuan Remaja Muslim akan Bahaya Narkoba
RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur setelah menonton film Narkoba
Membunuhmu?
b. Apakah ada pengaruh antara Menonton Film Narkoba Membunuhmu
terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Muslim akan Bahaya Narkoba
di RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur?

C.

Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Remaja Muslim akan Bahaya
Narkoba RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur setelah menonton film
Narkoba Membunuhmu.
b. Untuk mengetahui pengaruh Menonton Film Narkoba Membunuhmu
terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Muslim akan Bahaya Narkoba
di RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur.

D.

Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan sebagai

tambahan referensi dalam perkembangan media, khususnya mengenai media
Islam dalam jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. serta dapat memberikan
referensi bagi penelitian serupa di masa mendatang.

10

b. Manfaat Praktis
Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada pihak –
pihak yang terkait dalam penelitian ini, yaitu remaja muslim, dan tentunya bagi
seluruh umat muslim di Indonesia.

E. Tinjauan Pustaka
Sebelumnya, peneliti telah mengadakan tinjauan pustaka terhadap skripsi
dengan judul yang mirip dan terhadap beberapa buku. Dari tinjauan yang peneliti
lakukan, peneliti mendapatkan bahwa pengaruh film telah diteliti sebelumnya oleh
beberapa orang.
Tinjauan yang pertama adalah pada skripsi “Respon Remaja Islam Masjid
Fathullah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Terhadap Film Cinta Tapi Beda” oleh
Hesti Nurhayati mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2014.
Perbedaannya dalam skripsi ini adalah peneliti ingin mengetahui seberapa besar
respon para remaja islam tentang film Cita Tapi Beda.
Tinjauan yang kedua adalah pada skripsi “Pengaruh Film Doa Yang
Mengancam Terhadap Religiusitas Mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta” oleh Tsurayya Qadriatin tahun 2012. Perbedaannya
dalam skripsi ini adalah peneliti ingin melihat seberapa besar pengaruh film
tersebut terhadap “religiusitas” para mahasiswa. Sedangkan dalam skripsi ini saya
ingin mengetahui seberapa besar “tingkat pengetahuan” para remaja.

11

F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pemahaman terhadap keseluruhan isi skripsi ini maka
peneliti membuat sistematika penelitian sebagai berikut:
BAB I

PENDAHULUAN
Bagian ini terdiri dari latar belakang masalah, batasan dan
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan
pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II

LANDASAN TEORI
Bagian ini menjelaskan secara rinci definisi media massa,
penyalahgunaan narkoba, teori S-O-R, Teori Efek Media
Massa.

BAB III

METODE PENELITIAN
Dalam bab ini terdapat dua belas sub bab, yaitu, Lokasi dan
Waktu Penelitian, Paradigma dan Pendekatan Penelitian,
Metode Penelitian, Jenis Penelitian, Subjek dan Objek
Penelitian, Populasi dan Sampel, Variabel Penelitian,
Definisi

Konseptual,

Definisi

Operasional,

Teknik

Pengumpulan Data, Instrumen Penelitian, Teknik Analisis
Data

12

BAB IV

GAMBARAN UMUM
Bagian ini berisi mengenai beberapa hasil temuan lapangan
yaitu: Gambaran umum profil Remaja RW 02 Cempaka
Putih dan Film Narkoba Membunuhmu.

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN
Bagian ini berisi tentang pemaparan hasil analisis data
terkait penelitian yang ditulis peneliti. Mengenai pengaruh
program tersebut terhadap tingkat pengetahuan remaja.

BAB V

PENUTUP
Bagian ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis atas
penelitian yang telah dilakukan

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Teori Stimulus Organism Responden S-O-R
Dalam Ilmu Komunikasi tentunya ada teori S-O-R, teori S-O-R ini
merupakan singkatan dari Stimulus Organism Respon ini bermula dari
psikologi, kemudian menjadi teori komunikasi. Tidak mengherankan hanya
karena objek yang jiwanya meliputi komponen-komponen, sikap, opini,
perilaku, kognisi, afeksi, dan konasi.
Teori S-O-R adalah salah satu aliran yang mewarnai teori-teori yang
terdapat dalam komunikasi massa. Aliran ini beranggapan bahwa media massa
memiliki efek langsung yang dapat memengaruhi individu sebagai audience
(penonton atau pendengar). Prinsip stimulus respon pada dasarnya merupakan
suatu prinsip belajar yang sederhana, di mana efek merupakan reaksi terhadap
stimulus tertentu. Dengan demikian seseorang dapat mengharapkan atau
memperkirakan suatu kaitan erat antara pesan-pesan media dan reaksi
audience, dimana elemen-elemen utama dari dari teori ini adalah pesan
(Stimulus), seorang atau receiver (Organism), dan efek (Respon).10
Kelemahan teori stimulus respon adalah penyamarataan individu.
Bagaimanapun, pesan yang sama akan dipersepsi secara berbeda oleh individu
dalam kondisi kejiwaan yang berbeda. Karenanya, pada tahun 1970, Melvin De
Fleur melakukan modifikasi terhadap teori stimulus respon dengan teorinya

10

Sasa Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, cet ke-9, 1994. h.514

13

14

yang dikenal sebagai individual different theory. De Fleur mengatakan bahwa
pesan-pesan media berisi stimulus tertentu yang berinteraksi berbeda-beda
sesuai dengan karakteristik pribadi individu.11
Sehubungan dengan teori S-O-R (Stimulus-organism-response) yang
digunakan dalam penelitian ini, asumsi dasar teori ini adalah respon
sesungguhnya juga dimodifikasi oleh organisme yang bersifat aktif mengolah
stimulus yang datang. Jika dikaitkan dengan penelitian ini, Film Narkoba
Membunuhmu adalah stimulus (S) yang mendapat respon (R) dari organisme
yaitu Remaja RW 02 Cempaka Putih Ciputat Timur (O) yang aktif mengolah
pesan dari stiumulus sehingga menyebabkan respon (pengaruh) yang kuat
terhadap tingkat kesadaran remaja. Dapat ditarik kesimpulan bahwa
masyarakat dalam menonton film Narkoba Membunuhmu memperhatikan,
menerima dan mengerti dengan pesan atau isi yang disampaikan dalam film
Narkoba Membunuhmu dengan kadar yang kuat sehingga teori S-O-R dapat
terbukti dan teruji.

B. Efek Media Massa
Menurut K. Robert mengungkapkan, “efek hanyalah perubahan
perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa”, karena fokusnya pesan,
maka efek yang harus berkaitan dengan pesan yang disampaikan adalah media
massa.12

11

23

Mufid, Komunikasi dan Regulasi Pembelajaran, (Jakarta, Kencana 2005) Cet. Ke-1, h.22-

Ardianto Elvinaro, Komunikasi Massa “Suatu Pengantar” Edisi Revisi, (Bandung: PT.
Simbiosa Rekatama Media, 2009), h. 49
12

15

Dalam proses komunikasi, pesan dalam media massa dapat menerpa
seorang baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Steven M.
Chaffe, efek media massa dapat dilihat melalui dua pendekatan, antara lain :
1. Pendekatan pertama, adalah efek dari media massa yang berkaitan
dengan pesan ataupun media itu sendiri.
2. Pendekatan kedua, adalah dengan melihat jenis perubahan yang terjadi
pada diri khalayak komunikasi massa yang berupa sikap.13
Dampak pesan media massa, yaitu :
1. Efek Kognitif
Efek kognitif adalah akibat yang timbul dari diri komunikan yang
sifatnya informative bagi dirinya.Dampak ini membahas tentang
bagaimana media massadapat membantu dalam mempelajari informasi
yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya.
2. Efek Afektif
Efek ini kadarnya lebih tinggi dari efek kognitif. Dalam efek afektif
tujuan komunikasi massa bukan sekedar memberitahu khalayak
tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut
merasakan perasaan ibam terharu, sedih, gembira, marah dan
emosional, skema kognitif .suasana terpaan ( setting exposure ),
predisposisi individual dan factor indentifikasi.

Ardianto Elvinaro., Komunikasi Massa “Suatu Pengantar” Edisi Revisi, (Bandung: PT.
Simbiosa Rekatama Media, 2009), h. 50
13

16

3. Efek Konatif
Efek konatif merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam
bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Menurut teori belajar sosial
orang cenderung meniru perilaku yang diamatinya.14

Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
setiap bentuk komunikasi yang dilakukan oleh media massa cetak,
elektronik maupun online diharapkan timbul suatu efek dari isi pesan atau
informasi yang di sampaikan oleh media.
C. Film
1. Pengertian Film
Dilihat dari segi usia, film adalah cabang seni yang paling
muda.Bila seni rupa atau sastra sudah berusia ribuan tahun, film baru lahir
pada ahir abad ke XIX yang lalu. Namun, namun dalam waktu yang begitu
singkat ia telah berhasil mereebut tempat yang begitu penting di segala
lapisan masarakat modern.15
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI: 2012), film
diartikan sebagai : 1 ) Selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat
gambar negatif (yang akan dibuat potret) atau untuk tempat gambar positif
(yang akan dimainkan dalam bioskop) 2) Lakon (cerita) gambar hidup.16

Ardianto Elvinaro, Komunikasi Massa “Suatu Pengantar” Edisi Revisi, (Bandung: PT.
Simbiosa Rekatama Media, 2009), h. 52-58
15
Gayus Siagian, Menilai Film (Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta, 2006), h. 141
16
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (Jakarta
: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012), h. 392
14

17

Film adalah gambar hidup, sering juga disebut movie .gambar
hidup adalah bentuk seni, bentuk populer dari hiburan dan juga bisnis,
Film merupakan teknologi hiburan massa dan untuk menyebarluaskan
informasi dan berbagai pesan serta skal luas di samping pers, radio, dan
televisi. Sebagai media rekam film menyajikan gambar figurative dalam
bentuk objek-objek fotografis yang dekat dengan kehidupan manusia
(Andre Garcies)17
Dalam film menurut Effendy dalam buku komunikasi masasa
karya Ardianto Elvinaro yaitu film adalah karya cipta seni dan budaya
yang merupakan media komunikasi massa yang di pandang dan didengar
yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita
seluloid pada video, piringan pada video, atau bahan hasil penemuan
teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses
kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya yang dapat dipertunjukan
dengan ditayangkan dengan sistem secara mekanik dan elektronik.18
Film merupakan media komunikasi massa, media komunikasi
massa adalah proses komunikator dengan komunikan (massa) melalui
sebuah sarana yaitu film. Film dibuat dengan tujun tertentu kemudian
hasilnya ditayangkan untuk dapat di tonton oleh massarakat dengan
peralatan teknis.
Sebagai media komunikasi massa, film dapat memainkan peran
dirinya sebagai saluran mekanik untuk menyampaikan pesan-pesan
17

Madiyant Muslikh, Sinema Sastra: Mencari Bahasa Di Dalam Teks Visual. Jurnal
Humaniora Volume XV, No2/2007
18
Ardianto Elvinaro, dkk. Komunikasi Massa, Bandung : Simbiosa Rekatama Media h. 143

18

tertentu dari dan untuk manusia, termaksut pesan-pesan keagamaan yang
lazimnya disebut dakwah. Film adalam media komunikasi massa yang
ampuh sekali, bukan saja untuk hiburan, tetapi juga untuk penerangan dan
pendidikan. Bahasa film juga banyak berfungsi sebagai medium
penerangan dan pendidikan secara penuh, artinya bukan sebagai alat
pembantu dan juga tida perlu dibantu dengan penjelasan, melainkan
medium penerangan dan pendidikan yang komplit.19
Dengan film kita dapat memperoleh informasi dan gambaran
tentang realitas tertentu, realitas yang sudah diseleksi. Seseorang
sutradaraakan memilih tokoh-tokoh tertentu untuk ditampilkan, dan akan
mengesampingkan tokoh lain yang tidak pas untuk ditampilkan.
Dari beberapa pernyataan di atas penulis menyimpulkan bahwa
film adalah gabungan antara fotografi dan sinematografi dengan
serangkaian objek bergerak yang berbentuk adegan.
2. Jenis-Jenis Film
Sebagai seorang komunikator adalah penting untuk mengetahui
jenis-jenis film agar dapat memanfaatkan film tersebut sesuai dengan
karakteristiknya. Film dapat dikelompokan pada jenis berikut ini.20
a. Film Cerita
Filem cerita adalah jenis film yang menggunakan suatu cerita yang lazim
dipertunjukan di gedung-gedung bioskop dan dengan bintang film yang

19

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: Citra Aditya
Bakti 2003), Cet.11, h.209
20
Ardianto Elvinaro, dkk. Komunikasi Massa, Bandung : Simbiosa Rekatama Media h. 143

19

tenar dan cerita yang diangkat dengan film berjenis film cerita yakni
berdasarkan kisah nyata yang dimodifikasi atau biasanya fiktif sehingga
ada unsur merarik dan baik dari segi jalan ceritanya maupun gambarnya.
b. Film Berita
Film berita adalah mengenai fakta, peristiwa yang benar-benar, terjadi
karena sifatnya berita, maka film yang disakikan kepada public harus
menganduh unsur berita, kriteria film berita haruslah menarik dan penting
serta terekam secara utuh dan mempunyai nilai berita untuk dihadirkan ke
penonton apa adanya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
c. Film Dokumenter
Film documenter berbeda dengan film berita, film berita merupakan
rekaman kenyataan sedangkan film dukumenter haruslah dilakukan
dengan pemikiran dan perencanaan yang matang dan sering kali film
documenter bercerita mengenai alam dan manusia, dan tidak memiliki alur
ceritaseperti film cerita.
d. Film Kartun
Film kartun dalam sinematografi dikatagorikan sebagai bagian yang
integral film yang memiliki ciri dan bentuk khusus. Dalam sinematografi
film kartun adalah filem yang pada awalnya dibuat dari tangan dan berupa
ilustrasi dimana semua gambarnya saling berkesinambungan untuk
menghasilkan gerakan yang hidup. Dan dari serangkaian gambar ini
berubah menjadi aksi yang secara terus menerus. Sehingga tampak seperti
gerakan sesungguhnya yang hidup dan menarik.

20

Film kartun dibuat untuk komunikasi anak-anak. Sebagian besar
film kartun, sepanjang film itu diputar akan membuat kita tertawa karena
kelucuan tokohnya. Namun ada pula film kartun yang membuat iba
penontonnya. Sekaligus tujuan utamanya menghibur, film kartun juga
mengandung unsur pendidikan.
3. Karakteristik Film
Faktor-faktor yang dapat menunjukan karakteristik film adalah :
a. Layar Luas atau Lebar
Film dan televisi sama-sama media audio visual yang menggunakan
layar, namun kelebihan dari media film adalah layarnya yang berukuran luas
dan suara audio dan seolah-olah penonton melihat kejadian nyata dan tidak
berjarak.
b. Pengambilan Gambar
Dalam hal ini, pengambilan film haruslah dari jarak jauh dan
panaromic shot, yakni pengambilan gambar secara menyeluruh digunakan
untuk menghasilkan gambar yang artistic dan suasana yang sesungguhnya,
sehingga film lebih menarik pada saat disaksikan sebagai contoh saat
menyaksikan film dengan suasana bencana alam maka film tersebut diambil
secara panoramic shot, sehingga penonton larut dalam suasana bencana alam
yang ada di film tersebut akibat dari efek film tersebut.
c. Konsentrasi Penuh
Dengan pengalaman kita masing-masing, di saat kita menonton film
bioskop, bila tempat duduk sudah penuh atau waktu mulai sudah tiba, pintu-

21

pintu ditutup, lampu dimatikan nampak di depan layar luas dengan gambar
cerita film tersebut. Saat menonton film terbebas dari gangguan hiruk-pikuk
suara karena di luar dilengkapi dengan ruangan kedap suara. Semua mata
hanya tertuju pada layar, sementara pikiran dan perasaan kita tertuju pada alur
cerita. Dalam keadaan demikian emosi kita dapat lebih mudah terbawa suasana
yang terjadi dalam film.
d. Identifikasi Psikologi
Jika kita berada dalam gedung, dengan suasana gedung bioskop yang
telah membuat pikiran dan perasaan kita larut dalam cerita yang disajikan,
karena disini penghayatan kita lebih mendalam dan sering.
4. Ciri Khas Film
Ciri film yang baik itu memenuhi delapan ciri khas sebagai berikut :
a. Film itu menarik minat
b. Film itu harus benar atau autentik
c. Up to date (mengikuti perkembangan jaman) dalam setting, pakaian, dan
lingkungan
d. Sesuai dengan tingkat kematangan
e. Tata bahasa yang benar
f. Merupakan kesatuan atau alurnya teratur
g. Mendorong aktifitas
h. Memenuhi dan memuaskan dari segi teknis21

21

Hamalik Oemar, media Pendidikan (Bandung: PT Citra Ditya Bakti, 1994), cet ke-7, h.86

22

5. Pengaruh Film
Pengaruh film terhadap khalayak cukup besar pada pola pikir dan sikap
manusia, hal ini disebabkan, yang pertama oleh suasana yang di dalam gedung
bioskop, dan yang kedua kerena sifat dari film itu sendiri.22 Pengaruh film itu
besar sekali terhadap jiwa manusia. Penonton tidak hanya terpengaruh sewaktu
dan selama mereka menonton, tetapi terus sampai waktu yang begitu lama.
Seringkali yang mudah terpengaruh oleh film adalah anak-anak dan remaja.
Kita sering menyaksikan mereka dan tingkah laku dan cara berbakaiannya
meniru bintang film. Seperti mereka tertawa, bersiul, merokok, duduk,
berjalan, menegur, dan lain sebagainya. Pengaruh film hanya menimbulkan
efek positif, celakanya film sering juga menimbulkan akubat yang lebih jauh,
atau menimbulkan efek yang negatif, khususnya terhadap remaja yang sedang
mencari jati dirinya.
Pengaruh film berakibat jauh terhadap masyarakat Indonesia terbukti
sering terjadinya pembunuhan, perampokan, pemerkosaan yang di lakukan
seperti layaknya aktor dalam sebuah film. Banyak diantara mereka yang
mengaku sendiri bahwa cara yang mereka lakukan adalah hasil duplikat dari
film yang mereka tonton. Jadi, pengaruh film itu tergantung dari filmnya
sendiri.Jika film yang ceritanya bagus dan mendidik sudah tentu berpengaruh
baik kepada masyarakat, begitu pula sebaliknya.

22

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti 2003), Cet. Ke-3, h.206

23

D. Film Sebagai Media Komunikasi Massa
Secara etimologis atau menurut asal katanya, istilah komunikasi
berasal dari bahasa latin communication, dan perkataan ini bersumber pada
kata kommunis, yang berarti sama, dalam arti kata makna, yaitu sama
mengenai kata satu hal. Secara terminologis, komunikasi berarti proses
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.23
Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebut bahwa komunikasi adalah
pengiriman dan penerimaan pesan antar berita antara dua atau lebih
sehingga pesan yang dimaksut dapat dipahami, hubungan kontak.24
Komunikasi massa merupakan salah satu jenis domain komunikasi
manusia yang telah banyak mengalami kemajuan yang sangat pesat sejak
bentuk-bentuk awalnya. Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa
Inggris,

mass

communication,

kependekan

dari

mass

media

communication (komunikasi media massa). Artinya komunikasi yang
menggunakan media masa atau komunikasi yang “mass mediated”.25
Menurut Jamaludin Rahmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi,
mengartikan

komunikasi

massa

sebagai

jenis

komunikasi

yang

ditunjukkan

kepada sejumlah hal layak yang tersebar, heterogen dan

anonym melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama
dapat diterima secara serentak atau sesaat.26

23

Onong Uchjana Effendy, Dynamika Komunikasi,(Bandung: PT Remaja Rosda Karya,
2000) Cet Ke-4,h.3
24
Depdiknas, Kamus Besar Indonesia,h.585
25
Wiryanto, Komunikasi Massa, (Jakarta: PT. Grasindo, 2000), h.2
26
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2004),
cet. Ke-21, h.189

24

Komunikasi massa media film ialah proses komunikasi antara
komunikator dengan komunikan(massa) melalui sebuah sarana, yaitu film.
Film dibuat dengan tujuan tertentu kemudian hasilnya ditayangkan untuk
dapat di contoh oleh masyarakat dengan peralatan teknis. 27 Pesan-pesan
dalam film bukan hanya didengar tetapi juga dapat dilihat dalam gambar
yang bergerak (audiovisual).
E. Efek Komunikasi Massa
Efek dari pesan yang disampaikan oleh komunikator melalui media
massa timbul pada komunikan sebagai sarana komunikasi. Karena itu efek
melekat sebagai khalayak sebagai berikut dari perubahan psikologis.
Mengenai efek komunikasi ini diklarifikasikan sebagai efek kognitif, efek
afektif, dan efek konatif.
1. Efek Kognitif
Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikasi yang sifatnya
informative bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang
bagai mana media massa dapat membntu khalayak dalam mempelajari
informasi yang bermanfaat dan menggambarkan keterampilan kognitif
melalui media massa, kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau
tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung.
2. Efek Afektif
Efek ini berkaitan dengan perasaan. Tujuan dari komunikasi masa bukan
hanya sekedar memberitahu kepada khalayak agar menjadi tahu sesuatu,
27

Adi Pranajaya, Film dan Masyarakat Sebuah Pengantar, (Jakarta: BP SDM CITRA,
1999), cet. Ke-2, h.11

25

tetapi lebih dari itu setelah mengetahui informasi yang diterimanya,
khalayak diharapkan dapat melaksanakannya. Perasaan akibat menonton
Film Cinta Tapi Beda bisa bermacam-macam, senamg sehingga tertawa
terbahak-bahak, sedih sehingga bercucuran air mata dan perasaan lain yang
hanya bergejolak dalam hati. Misalnya perasaan marah, benci, kesal,
ketawa, penasaran, gemas, dan lain sebagainya.
3. Efek konatif
Efek konatif bersangkutan dengan niat. Merupakan akibat

yang

ditimbulkan pada diri khalayak dalam bentuk prilaku, tindakan atau
kegiatan. Karena berbentuk prilaku, maka bagai mana di singgung di atas
efek konatif sering juga disebut efek behavioral. 28 Efek konatif tidak
langsung timbul sebagai akibat terpaan media massa, melalui didahului
oleh efek kognatif dan efek afektif.
F. Penyalahgunaan Narkoba
1. Pengertian Penyalahgunaan Narkoba
Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang
dilakukan tidak untuk maksud pengobatan, tetapi karena ingin menikmati
pengaruhnya dalam jumlah berlebih, teratur dan cukup lama, sehingga
menyebabkan

gangguan

kesehatan,

fisik,

mental

dan

kehidupan

sosialnya.29 Secara etimologis narkoba atau narkotika berasal dari bahasa
inggris (narcose) atau (narcosis) yang berarti menidurkan atau pembiusan.

28

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti 2003), h.206
29
Lydia Herlina Martono dan Setya Joewana, Mengenal Penyalahgunaan Narkoba,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2006), h.3

26

Narkoba berasal dari bahasa Yunani yaitu (narke) atau (narkam) yang
berarti terbius sehingga tidak merasakan apa-apa. Narkotika berasal dari
kata (narcotic) yang artinya sesuatu yang dapat menghilangkan rasa nyeri
dan dapat menimbulkan efek (stupor) bengong, melalui bahan-bahan
pembius atau obat bius.
Setyonegoro (1972) menyatakan bahwa dewasa ini terdapat
anggapan pemakaian zat tidak lagi dipandang sebagai cara untuk
mengatasi tekanan-tekanan hidup atau sekedar untuk relaksasi, tetapi
sudah menjadi bagian dari pola hidup modern yang serba kompleks ini.30
Perubahan sosial sebagai konsekuensi modernisasi mengakibatkan
perubahan cara pendidikan dalam keluarga, misalnya banyak memberikan
kelonggaran dan serba boleh (greather permissiveeness) kepada anak dan
remaja, demikian pula dengan pola hidup konsumtif telah mewarnai
kehidupaan remaja di perkotaan, yang salah satu dampaknya adalah
kenakalan re