Pengaruh Faktor Konsumen Dan Provider Terhadap Pemanfaatan Rsud Salak Kabupaten Pakpak Bharat Chapter III V

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif desain Cross-Sectional Study
dengan pendekatan explanatory, survei explanatory adalah penelitian yang dirancang
untuk menjelaskan hubungan kausal antar variabel melalui pengujian hipotesa,
bertujuan untuk mengetahui ” Pengaruh Faktor Konsumen dan Provider terhadap
Pemanfaatan Rumah Sakit Umum Daerah Salak”

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di wilayah kerja RSUD Salak, Kabupaten Pakpak Bharat
meliputi 8 kecamatan dengan pertimbangan bahwa pemanfaatan RSUD Salak belum
optimal. Waktu penelitian berlangsung selama 3 (tiga) bulan, yaitu dimulai dari bulan
Juli sampai dengan September 2015, meliputi kegiatan pengumpulan data penelitian,
pengolahan dan analisis data, penyusunan hasil penelitian, seminar hasil dan ujian
komprehensif.

3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga (KK) yang

berdomisili di wilayah kerja RSUD Salak, berjumlah 9.755 KK.

36
Universitas Sumatera Utara

37

3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah kepala keluarga yang berdomisili di
wilayah kerja RSUD Salak. Besar sampel dihitung menggunakan rumus Slovin
(Notoatmodjo, 2010), sebagai berikut :
n=

N
1 + N (d ) 2

Keterangan : n = Jumlah sampel
N= Jumlah populasi
d = Presisi 1 %
Dengan demikian besar sampel sebagai berikut :


n=

9.755
1 + 9.755 (0,01) 2

n = 98,9 dibulatkan menjadi 99 orang
Menghindari sampel drop out, perlu dilakukan koreksi terhadap besar sampel
yang dihitung, dengan menambahkan sejumlah sampel agar besar sampel tetap
terpenuhi dihitung menggunakan rumus (Sastroasmoro dan Ismael, 2008).
ni= n /(1-f)
Keterangan:

n = besar sampel yang dihitung (99)
f = perkiraan proporsi drop out (10%)

Perhitungan : ni= 99/(1-0,1) = 110 KK
Berdasarkan rumus perhitungan besar sampel di atas, diperoleh jumlah sampel
sebanyak 110 KK. Menentukan jumlah sampel setiap kecamatan di wilayah kerja
RSUD Salak dilakukan dengan metode proporsional pada kecamatan ditentukan

berdasarkan lokasi atau jarak: (1) terjauh dan (2) sedang dari RSUD Salak dengan
rincian sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

38

Tabel 3.1 Distribusi Sampel Menurut Kecamatan
No Kecamatan
1
2
3

Pagindar (terjauh sebelah selatan)
Kerajaan (sedang)
Sitellu Tali Urang Jehe
(terjauh sebelah timur)
Jumlah

Jumlah KK

Proporsi
per Kecamatan
311
311/4.488 x110
1.966
1.966/4.488 x110
2.211
2.211/4.488 x110
4.488

Jumlah
Sampel
54
48
8
110

Sumber: Kabupaten Pakpak Bharat dalam Angka, 2015

Setelah diperoleh jumlah sampel dari masing-masing kecamatan, maka

selanjutnya dilakukan pemilihan sampel per kecamatan dilakukan dengan cara simple
random sampling sebanyak jumlah yang telah ditentukan pada setiap kecamatan dan
memenuhi kriteria penelitian dengan cara sebagai berikut:
Data pasien untuk setiap desa pada kecamatan yang terpilih sebagai sampel
lokasi diberi nomor ‘1’sampai nomor terakhir pada desa tertentu, misalnya pada
Kecamatan Pagindar sampai nomor “54”, kemudian dilakukan pengundian secara
acak sampai jumlah sampel pasien yang diperlukan terpenuhi, yaitu 54 sampel. Setiap
nomor yang terpilih dikembalikan kedalam wadah pengundian, sehingga setiap
populasi yang terpilih mempunyai kesempatan yang sama terpilih sebagai sampel.
Demikian seterusnya dilakukan sampling untuk kecamatan lainnya. Adapun kriteria
pemilihan sampel responden, yaitu:
a. Masyarakat belum pernah dan sudah pernah memanfaatkan RSUD Salak
b. Telah tercatat berdomisili pada kecamatan yang terpilih sebagai sampel lokasi
minimal 1 tahun dengan pertimbangan selama 1 tahun telah mengetahui
sarana pelayanan kesehatan yang ada di tempat tersebut.
c. Bersedia diwawancarai dan mampu menjawab pertanyaan dengan baik

Universitas Sumatera Utara

39


3.4 Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
3.4.1. Studi Dokumentasi dan Kepustakaan
Studi dokumentasi dan kepustakaan dilakukan dengan cara membaca,
mempelajari dengan cara seksama serta mencatat bahan bacaan yang berkaitan
dengan variabel penelitian dari berbagai literatur, seperti buku-buku, tesis penelitian
terdahulu, jurnal penelitian, dan data-data dari rumah sakit.
3.4.2. Wawancara
Mengetahui hal yang diketahui responden untuk menguatkan data hasil
penelitian dilakukan wawancara langsung melalui instrumen pengumpulan data.
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian adalah kuesioner
terstruktur dan disesuaikan dengan variabel penelitian.
3.4.3. Observasi
Metode ini dilakukan untuk mendapatkan data sekunder dari rumah sakit
dalam mendukung data primer yang diperoleh, yaitu berupa data kunjungan pasien
dan laporan kegiatan sehubungan dengan pemanfaatan rumah sakit yang diperoleh
dari RSUD Salak Kabupaten Pakpak Bharat.
3.4.4. Validitas dan Reliabilitas
Instrumen penelitian data primer berupa kuesioner, sebelum digunakan dalam

penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap 30 orang
masyarakat yang tidak termasuk sebagai sampel di wilayah kerja RSUD Salak.

Universitas Sumatera Utara

40

a. Uji validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan
dan kecermatan suatu alat ukur (instrumen) dalam mengukur kevalidan suatu data.
Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antar item variabel menggunakan
uji korelasi Pearson Product Moment (r), dengan ketentuan nilai koefisien korelasi
>0,3 (valid) (Gozhali, 2005).
Hasil uji validitas variabel bebas sebagai berikut:
1) Faktor Konsumen
Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan korelasi pearson product
moment diketahui bahwa variabel bebas faktor konsumen indikator (persepsi
tentang penyakit sebanyak 5 pertanyaan) mempunyai nilai koefisien korelasi
(r)>0,3, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel faktor
konsumen valid (Lampiran 2)

2) Faktor Provider
Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan korelasi pearson product
moment diketahui bahwa variable bebas faktor provider indikator sikap
petugas medis (dokter) sebanyak 7 pertanyaan, sikap perawat sebanyak 4
pertanyaan, sikap bidan sebanyak 3 pertanyaan dan fasilitas umum sebanyak
5 pertanyaan) mempunyai nilai koefisien korelasi (r)> 0,3, maka dapat
disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel faktor provider valid
(Lampiran 2).

Universitas Sumatera Utara

41

b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
ukur dapat di percaya dan dapat diandalkan. Uji reliabilitas ini menggunakan
koefisien Alpha Cronbach, apabila nilai Alpha Cronbach > 0,6 dikatakan reliabel
(Gozhali, 2005). Hasil uji reliabilitas variabel bebas faktor konsumen dan faktor
provider setelah diuji secara statistik diketahui seluruh pertanyaan mempunyai nilai ralpha cronbach >0,6, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel
bebas reliable (Lampiran 2).


3.5 Variabel dan Definisi Operasional
3.5.1 Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan terikat. Variabel bebas
terdiri dari faktor konsumen dan faktor provider, sedangkan variabel terikat adalah
pemanfaatan RSUD Salak.
3.5.2. Definisi Operasional
1. Faktor konsumen merupakan faktor yang terdapat dalam diri pasien sebagai
konsumen dalam pemanfaatan pelayanan RSUD Salak dalam hal ini adalah
persepsi tentang penyakit.
(a) Persepsi tentang penyakit merupakan proses penginderaan terhadap suatu
penyakit sesuai dengan anggapan masyarakat tentang penyakit tersebut,
sehingga dapat merasakan dan mengerti apa yang dipersepsikannya.

Universitas Sumatera Utara

42

2. Faktor provider adalah faktor yang terdapat dalam diri petugas kesehatan (dokter,
perawat dan bidan) selaku penyedia jasa pelayanan kesehatan untuk menguatkan

pasien dalam memanfaatkan RSUD Salak, meliputi:
(a) Sikap petugas medis adalah respon masyarakat terhadap sikap dokter dalam
menjelaskan dan memotivasi responden untuk memanfaatkan RSUD Salak.
(b) Sikap petugas paramedis adalah respon masyarakat terhadap sikap (bidan dan
perawat) dalam menjelaskan pelayanan kesehatan untuk memanfaatkan
RSUD Salak
(c) Fasilitas umum adalah merupakan kesiapan sarana umum untuk dapat
digunakan masyarakat seperti kamar mandi, toilet, parkir, tempat ibadah,
kantin dalam mendukung pemanfaatan RSUD Salak.
3

Pemanfaatan adalah merupakan tindakan atau aktivitas yang dilakukan responden
dalam memanfaatkan pelayanan di RSUD Salak.

3.6 Metode Pengukuran
Metode pengukuran menggunakan instrumen penelitian dalam bentuk
kuesioner digunakan sebagai panduan untuk memperoleh data-data variabel faktor
konsumen dan provider diuraikan sebagai berikut :
3.6.1 Metode Pengukuran Variabel Bebas
Pengukuran variabel bebas dapat dilihat pada Tabel 3.2.


Universitas Sumatera Utara

43

Tabel 3.2 Metode Pengukuran Variabel Bebas
Variabel

Perta Alternatif
nyaan Jawaban

Faktor Konsumen
Persepsi
tentang 5
penyakit
Faktor Provider
Sikap
petugas
medis
a.Dokter
7

Bobot
Nilai

Total
Kategori
Nilai

Skala
Ukur

1. Ya
0. Tidak

1
0

3-5
0-2

a. Baik
Ordinal
b.Tidak Baik

4. Sangat setuju
3. Setuju
2. Tidak setuju
1. Sangat tidak
Setuju

4
3
2
1

18-28
7-17

a. Baik
Ordinal
b. Tidak Baik

b.Perawat

4

4. Sangat setuju
3. Setuju
2. Tidak setuju
1. Sangat tidak
Setuju

4
3
2
1

11-16
4-10

a. Baik
Ordinal
b. Tidak Baik

c.Bidan

3

4
3
2
1

8-12
3-7

Ordinal
a. Baik
b. Tidak Baik

Fasilitas Umum

5

4. Sangat setuju
3. Setuju
2. Tidak setuju
1. Sangat tidak
Setuju
1. Ya
0. Tidak

1
0

3-5
0-2

a. Baik
Ordinal
b. Tidak Baik

Persepsi tentang penyakit diukur melalui 5 pertanyaan dengan pilihan jawaban
”Ya (bobot nilai 1)” dan ”Tidak (bobot nilai 0)”, jumlah skor tertinggi 5 dan terendah
0, kemudian dikategorikan, yaitu baik dan tidak baik mengacu kepada skala Gutman
(Sugiyono, 2012):
a. Kategori baik, jika jawaban responden memiliki skor 3-5.
b. Kategori tidak baik, jika jawaban responden memiliki skor 0-2.
Sikap petugas medis (dokter) diukur melalui 7 pernyataan dengan pilihan
jawaban ”sangat setuju (bobot nilai 4)”, “setuju (bobot nilai 3)”, “tidak setuju (bobot

Universitas Sumatera Utara

44

nilai 2 )” dan “sangat tidak setuju (bobot nilai 1 )”, jumlah skor tertinggi 28 dan
terendah 7, kemudian dikategorikan, yaitu baik dan tidak baik mengacu kepada skala
Gutman (Sugiyono, 2012).
a. Kategori baik, jika jawaban responden memiliki skor 18-28.
b. Kategori tidak baik, jika jawaban responden memiliki skor 7-17.
Sikap petugas medis (perawat) diukur melalui 4 pernyataan dengan pilihan
jawaban ”sangat setuju (bobot nilai 4 )”, “setuju (bobot nilai 3)”, “tidak setuju (bobot
nilai 2 )” dan “sangat tidak setuju (bobot nilai 1 )”, jumlah skor tertinggi 16 dan
terendah 4, kemudian dikategorikan, yaitu baik dan tidak baik mengacu kepada skala
Gutman (Sugiyono, 2012).
a. Kategori baik, jika jawaban responden memiliki skor 11-16.
b. Kategori tidak baik, jika jawaban responden memiliki skor 4-10.
Sikap petugas medis (bidan) diukur melalui 3 pernyataan dengan pilihan
jawaban ”sangat setuju (bobot nilai 4 )”, “setuju (bobot nilai 3)”, “tidak setuju (bobot
nilai 2 )” dan “sangat tidak setuju (bobot nilai 1 )”, jumlah skor tertinggi 12 dan
terendah 3, kemudian dikategorikan, yaitu baik dan tidak baik mengacu kepada skala
Gutman (Sugiyono, 2012).
a. Kategori baik, jika jawaban responden memiliki skor 8-12.
b. Kategori tidak baik, jika jawaban responden memiliki skor 3-7.
Fasilitas umum diukur melalui 5 pernyataan dengan pilihan jawaban ”Ya
(bobot nilai 1)” dan tidak (bobot nilai 0)”, jumlah skor tertinggi 5 dan terendah 0,
kemudian dikategorikan, yaitu baik dan tidak baik mengacu kepada skala Gutman
(Sugiyono, 2012):

Universitas Sumatera Utara

45

a. Kategori baik, jika jawaban responden memiliki skor 3-5.
b. Kategori tidak baik, jika jawaban responden memiliki skor 0-2.
3.6.2 Metode Pengukuran Variabel Terikat
Pengukuran variabel terikat ditunjukkan pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Metode Pengukuran Variabel Terikat
Variabel
Pemanfaatan
Salak

Jumlah Alternatif
Skala
Skor Kategori
Jawaban
Indikator
Ukur
RSUD 1
1. Ya
1
a. Memanfaatkan
Nominal
0. Tidak 0
b. Tidak memanfaatkan

Pengukuran pemanfaatan diukur melalui 1 pernyataan dengan pilihan jawaban
”Ya (xkor 1)” dan Tidak (skor 0)”, jumlah skor tertinggi 1 dan terendah 0, kemudian
dikategorikan (dummy variable), mengacu kepada skala Gutman (Sugiyono, 2012).
a. Memanfaatkan

(1)

b. Tidak memanfaatkan (0)

3.7 Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini meliputi:
a. Analisis univariat, yaitu untuk menjelaskan setiap variabel penelitian yang
disajikan dalam bentuk narasi dan tabel distribusi frekuensi.
b. Analisis bivariat adalah analisis yang dimaksudkan untuk menganalisis hubungan
variabel bebas dengan variabel terikat menggunakan uji chi-square
c. Analisis multivariat, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel bebas faktor
konsumen (persepsi tentang penyakit) dan provider (sikap petugas medis,
ketersediaan fasilitas umum) secara bersama-sama dengan variabel pemanfaatan,
dilakukan menggunakan uji regresi logistik pada taraf kepercayaan 95% (α=0,05).

Universitas Sumatera Utara

BAB 4
HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Umum Daerah Salak terletak di Kabupaten Pakpak Bharat yang
beribukota di Kecamatan Salak. Sejarah pendirian rumah sakit ini adalah berawal dari
berdirinya Puskesmas Salak. Kabupaten Pakpak Bharat sebagian besar terdiri atas wilayah
dengan topografi yang bergunung-gunung dengan kemiringan lereng yang bervariasi.
Wilayah yang memiliki kemiringan lereng datar (0–15 %) adalah sekitar 6.396 ha, berombak
(8-15%) sekitar 3.348 ha, bergelombang (15–25%) sekitar 21.619 ha dan curam sampai terjal
(25% keatas) sekitar 90.467 ha. Sebagai wilayah yang beriklim tropis, kabupaten Pakpak
Bharat juga memiliki udara sejuk yang dipengaruhi oleh iklim pegunungan. Suhu udara rata–
rata berkisar antara 18°-28°C, kelembaban udara relatif rata – rata berkisar antara 86%-92%.
Secara administratif Kabupaten Pakpak Bharat terdiri atas 8 (delapan) kecamatan,
yakni Kecamatan Salak, Kecamatan Kerajaan, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe,
Kecamatan Tinada, Kecamatan Siempat Rube, Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu,
Kecamatan Pergetteng-Getteng Sengkut dan Kecamatan Pagindar yang terdiri dari 52 Desa.
Kabupaten Pakpak Bharat memiliki batas administrasi wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi dan Kecamatan
Harian Kabupaten Toba Samosir
b. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Singkil dan Pemko Subulussalam
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

46
Universitas Sumatera Utara

47

c. Sebelah Utara berbatasan dengan kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kecamatan Lae
Parira, Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi.
d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tara Bintang Kabupaten Humbang
Hasundutan dan Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli Tengah.
Wilayah pelayanan RSUD Salak di Kabupaten Pakpak Bharat dapat dilihat pada
Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Peta Wilayah Kabupaten Pakpak Bharat
Penduduk yang mendiami Kabupaten Pakpak Bharat menyebar di 52 desa adalah
sebanyak 44.864 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 9.755 KK. Penduduk lakilaki berjumlah 22.679 jiwa dan perempuan berjumlah 22.185 jiwa. Masyarakat Pakpak

Universitas Sumatera Utara

48

Bharat yang relatif homogen, mayoritas suku Pakpak yang terdiri dari 5 (lima) suak (Simsim,
Pegagan, Keppas, Kelasen dan Boang) dan 90% penduduk beretnis Pakpak.
Jumlah SDM di RSUD Salak adalah sebagai berikut : (a) PNS 108 orang yang terdiri
atas (struktural 20 orang, fungsional 79 orang, honorer 9 orang, kontrak 41 orang). RSUD
Salak menyelenggarakan fungsi: (a) pelayanan medik, (b) pelayanan penunjang medik, (c)
pelayanan perawatan, (d) playanan rehabilitasi, (e) pencegahan dan peningkatan kesehatan,
(f) sebagai tempat pendidikan dan atau latihan tenaga medik dan para medik dan (g) sebagai
tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi bidang kesehatan.
4.1.1 Visi dan Misi
Visi RSUD Salak Kabupaten Pakpak Bharat berdasarkan Surat Keputusan Direktur
Nomor 445.021/RSUD/III/2011 adalah:
1. Visi, menjadi rumah sakit yang tanggap dan berkualitas sesuai dengan profesionalisme
dalam memberikan pelayanan kesehatan.
2. Misi, untuk mewujudkan visi tersebut, maka dirumuskan misi RSUD Salak, yaitu :
a). Meningkatkan pelayanan di rumah sakit menuju rumah sehat;
b). Menciptakan lingkungan rumah sakit yang nyaman, aman, indah dan bersih;
c). Menyediakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai dan berkualitas melalui
pendidikan dan pelatihan sesuai kebutuhan rumah sakit;
d). Melengkapi sarana prasarana kesehatan sesuai dengan tipe rumah sakit;
e). Melengkapi dan menetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) sesuai dengan
kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK);
f). Meningkatkan kesejahteraan Aparatur Rumah Sakit..

Universitas Sumatera Utara

49

4.1.2 Produk Layanan
RSUD Salak memiliki berbagai macam produk layanan yang terdiri dari;a)
Pelayanan Rawat Jalan, b) Pelayanan Rawat Inap, c) Pelayanan Medik Dasar dan atau
Spesialistik, d) Pelayanan Penunjang Medik dan atau Diagnostik, e) Pelayanan Instalasi dan
f) Pelayanan lainnya. RSUD Salak telah dilengkapi dengan tenaga Dokter Spesialis (Residen)
yang bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia terdiri dari: a) Dokter
Spesialis Anak, b) Dokter Spesialis Kandungan, c) Dokter Spesialis Bedah, d) Dokter
Spesialis Penyakit Dalam, e) Dokter Spesialis Patologi Klinik dan

f) Dokter Spesialis

Anastesi.

4.2 Analisis Univariat
4.2.1 Karakteristik Responden
Karakteristik responden meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan dan pendapatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang berumur terendah adalah 21 tahun dan
tertinggi 65 tahun, dengan usia terbanyak 36-50 tahun, yaitu sebanyak 57 orang (51,9%).
Jenis kelamin paling banyak adalah perempuan, yaitu sebanyak 63 orang (57,3%). Tingkat
pendidikan lebih banyak SLTP, yaitu sebanyak 61 orang (55,5%). Berdasarkan pekerjaan
lebih banyak petani, yaitu sebanyak 62 orang (56,4%) dengan tingkat pendapatan lebih

Universitas Sumatera Utara

50

banyak pada kelompok 1 kali, yaitu sebanyak 35 orang (31,8%). Distribusi pemanfaatan
dapat dilihat pada Tabel 4.14.
Tabel 4.14 Distribusi Responden Berdasarkan Pemanfaatan
No
Indikator
1 Apabila ada keluhan sakit, apakah
Bapak/Ibu memanfaatkan RSUD Salak
untuk berobat
Jumlah
2 Jika Ya, dalam 1 tahun, berapa kali
memanfaatkan RSUD Salak
Jumlah

Jawaban
a.Ya
b.Tidak

Jumlah
35
75

Persentase (%)
31,8
68,2

110
35
75
110

100,0
31,8
68,2
100,0

a.Ya (2 kali)
b.Tidak (1 kali)

Hasil pengukuran pemanfaatan kemudian dikategorikan, pemanfaatan (>1 kali)
sebanyak 35 orang (31,8%) dan sebanyak 75 orang (68,2%) tidak memanfaatkan. Distribusi
berdasarkan kategori dapat dilihat pada Tabel 4.15.
Tabel 4.15 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pemanfaatan
Kategori
No
1 Memanfaatkan
2 Tidak memanfaatkan
Jumlah

Jumlah
35
75
110

Persentase (%)
31,8
68,2
100,0

4.3 Analisis Bivariat
Hubungan masing-masing variabel bebas, yaitu variabel faktor konsumen dan faktor
provider dengan pemanfaatan dilakukan uji bivariat menggunakan uji statistik chi-square
(Tabel 2 x 2). Hasil uji masing-masing variabel sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

66

4.3.1 Hubungan Persepsi tentang Penyakit dengan Pemanfaatan
Berdasarkan persepsi tentang penyakit diketahui bahwa dari 84 orang responden
yang memiliki persepsi tentang penyakit tidak baik ada sebanyak 70 orang (83,3%) tidak
memanfaatkan dan sebanyak 14 orang (16,7%) memanfaatkan. Ada kecenderungan
responden yang memiliki persepsi tentang penyakit tidak baik lebih banyak tidak
memanfaatkan. Berdasarkan uji statistik Chi-square diperoleh nilai p