Kebijakan Inovasi Teknologi Informasi IT

Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah

Eko Eddya Supriyanto
[email protected]
Lembaga Peneliti Studi Ilmu Pemerintah
Kota Tegal

ISSN : 2503-4685

Kebijakan Inovasi Teknologi
Informasi (IT) Melalui Program
Elektronik Goverment dalam
Meningkatkan Kualitas Pelayanan
Publik di Indonesia

Abstrak
Kolaborasi antara tata kelola pemerintah (management) dan teknologi akan
membantu pemerintah untuk meningkatkan kualitas di bidang pelayanan publik.
Elektronik Goverment merupakan penggunaan teknologi informasi yang dapat
meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain (masyarakat). Dengan
pembentukan e-goverment diharapkan dapat meningkatkan transaksi pelayanan publik

yang tidak dibatasi oleh sekat waktu dan lokasi, serta dengan biaya yang terjangkau oleh
masyarakat.
Dalam mengembangkan sistem manajemen dan memanfaatkan kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi, maka pemerintah harus segera melaksanakan proses
transformasi menuju e-goverment.
Kata kunci : e-goverment, pelayanan publik
A.

PENDAHULUAN

administrasi pemerintahan yang efisien
teknologi

dan efektif, serta memberikan pe-

informasi (TI) dewasa ini yang semakin

layanan yang transparan dan me-

pesat khususnya teknologi komputasi


muaskan kepada masyarakat. Dengan e-

Perkembangan

dan jaringan internet, penetrasi internet
yang dilakukan pemerintah dan telkom
bahkan

sudah

merambah

sampai

kepedesaan. Kemajuan teknologi ini,
telah membawa pengaruh yang cukup
signifikan

terhadap


pengelolaan

pemerintahan yaitu telah dikembangkannya sistem pelayanan publik melalui
jaringan internet yang dinamakan egovernment.
Konsep e-government dapat diartikan sebagai penggunaan teknologi
informasi dan telekomunikasi untuk

government maka memungkinkan terjadinya interaksi dan komunikasi baru
antara pemerintah daerah yang satu
dengan yang lainnya, antara pemerintah
daerah

dengan

pemerintah

pusat,

antara pemerintah dengan masyarakat,

dan antara pemerintah dengan dunia
usaha. Oleh karena itu, penerapan egovernment di sektor pemerintahan ini
sangat berperan dalam mewujudkan
keinginan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan administrasi
publik, karena dengan pelayanan yang
transparan yang dapat dilihat dan
Vol. 1 No. 1 April 2016

141

Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah

dilakukan

melalui

internet

maka


transform

dapat

mengetahui

per-

businesses,

masyarakat

ISSN : 2503-4685

relations
and

with

other


citizens,
arms

of

syaratan-persyaratan yang diperlukan

government. These technologies can

dalam

misalnya

serve a variety of different ends : better

mengurus SITU, SIUP, Akte Kelahiran

delivery of government services to


dan lain-lain, berapa biaya yang harus

citizens,

improve

dikeluarkan dan berapa lama prosesnya.

business

and

Dengan demikian maka ada kepastian

empowerment

mengenai biaya dan waktu, yang selama

information,


ini sering menjadi permasalahan dalam

government management. The resulting

pelayanan secara konvensional dengan

benefits

cara tatap muka.

increased

mengurus

sesuatu

E-Government sendiri dapat di-

interactions
industry,


through
or

can

citizen

access

more

be

with

to

efficient


less

corruption,

transparency,

greater

convenience, revenue growth, and/or

informasi (Internet, telepon, satelit)

cost reductions.

oleh institusi pemerintahan untuk me-

Dunia di atas mengandung makna

ningkatkan kinerja pemerintahan dalam


bahwa

hubungannya

government

artikan sebagai pemanfaatan teknologi

dengan

masyarakat,

Apa yang dikemukakan oleh Bank

pada

intinya
adalah

penggunaan

komunitas bisnis, dan kelompok terkait

teknologi

lainnya (World Bank, 2001) dengan

meningkatkan

maksud memberikan layanan publik

Pemerintah dan pihak-pihak lain. Peng-

yang

meningkatkan

gunaan teknologi informasi ini kemudi-

hubungan antara pemerintah dengan

an menghasilkan hubungan bentuk baru

bisnis dan industri, serta meningkatkan

seperti: G2C (Government to Citizen),

peran serta masyarakat dalam pe-

G2B

ningkatan

Enterprises), dan G2G (Government to

lebih

pemerintahan.

baik,

efisiensi

manajemen

Selengkapnya,

Bank

Dunia menyatakan:

informasi

electronic

hubungan

(Government

Government

yang

=

to

dapat
antara

Business

inter-agency

relationship).

Electronic government refers to

the use by government agencies of

simpulan bahwa penerapan e-gov ini

information technologies (such as wide

intinya adalah pemerintah akan me-

area networks, the internet, and mobile

nyebarkan informasinya dan melakukan

computing) that have the ability to

interaksi dengan masyarakat, dunia

Dari uraian tersebut ditarik ke-

Vol. 1 No. 1 April 2016

142

Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah

ISSN : 2503-4685

lembaga

Pada dasarnya tujuan strategis pe-

pemerintah lainnya. Oleh karena itu,

ngembangan E-Government menurut

perlu didukung oleh sistem informasi

inpress no 3 tahun 2003 adalah :

yang

1. Pembentukan jaringan informasi dan

bisnis,

dan

juga

memadai.

bermakna

dengan

Sistem

bukan

(yang

transaksi pelayanan publik yang

biasanya diwujudkan dengan website),

tidak dibatasi oleh sekat waktu dan

IT hanya merupakan bagian dari sistem

lokasi, serta dengan biaya yang

informasi. Namun sesungguhnya yang

terjangkau oleh masyarakat.

dimaksud

hanya

informasi

dengan

IT

sistem

informasi

dalam e-gov ini adalah lebih kepada
konteks dan pengelolaannya. Dengan
pengelolaan

yang

baik,

maka

2. Pembentukan

hubungan

yang

interaktif dengan dunia usaha
3. Pembentukan

mekanisme

dan

me-

saluran komunikasi dengan semua

ngunjungi kantor pemerintah apabila

lembaga negara serta penyediaan

membutuhkan informasi, tetapi cukup

fasilitas dialog publik.

masyarakat

tidak

perlu

lagi

dengan menggunakan teknologi internet

4. Pembentukan

sistem

manajemen

maka semua informasi yang dibutuhkan

dan proses kerja yang transparan

dapat diperoleh. Untuk menjamin hal

dan

tersebut maka idealnya data-data yang

transaksi

dimasukkan kedalam sistem e-gov ter-

lembaga pemerintah.

efisien

serta

dan

memperlancar

pelayanan

antar

sebut hendaknya di update setiap hari
sesuai dengan dinamika pembangunan
dan

kemasyarakatan

dimana

e-gov

untuk

mengembangkan

penyelenggaraan kepemerintahan yang
berbasis

(menggunakan)

elektronik

dalam rangka meningkatkan kualitas
layanan publik secara efektif dan efisien.
(Kementerian
Informasi RI).

Pada saat ini Indonesia tengah
mengalami perubahan kehidupan ber-

tersebut diterapkan.
Upaya

Mengapa perlu e-government ?

Komunikasi

dan

bangsa

dan

bernegara

secara

fundamental,

dari

sistem

ke-

pemerintahan

yang

otoriter

dan

setralistik

menuju

ke

sistem

ke-

pemerintahan yang demokratis, dan
menerapkan perimbangan kewenangan
pusat dan daerah otonom. Perubahan
yang tengah terjadi tersebut menuntut
terbentuknya

kepemerintahan

Vol. 1 No. 1 April 2016

yang
143

Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah

bersih, transparan, dan mampu men-

pemerintah

jawab

segera

tuntutan

perubahan

secara

ISSN : 2503-4685

daerah

otonom

melaksanakan

proses

efektif. Sistem manajemen pemerintah

transformasi

yang selama ini merupakan sistem

Melalui pengembangan e-government,

hirarki

dilakukan penataan sistem manajemen

kewenangan

dan

komando

menuju

harus

sektoral yang mengerucut dan panjang,

dan

harus dikembangkan menjadi sistem

pemerintah dan pemerintah daerah

manajemen organisasi jaringan yang

otonom dengan cara:

dapat memperpendek lini pengambilan

-

proses

kerja

e-government.

di

mengoptimasikan

lingkungan

pemanfaatan

keputusan serta memperluas rentang

kemajuan teknologi informasi untuk

kendali.

mengeliminasi

Pemerintah harus mampu memenuhi

organisasi dan birokrasi;

dua modalitas tuntutan masyarakat

-

membentuk

sekat-sekat

jaringan

sistem

yang berbeda namun berkaitan erat,

manajemen dan proses kerja yang

yaitu :

memungkinkan

a. masyarakat menuntut pelayanan
publik

yang

pemerintah bekerja secara terpadu,

ke-

untuk menyederhanakan akses ke

pentingan masyarakat luas di

semua informasi dan layanan publik

seluruh wilayah Indonesia, dapat

yang

diandalkan dan terpercaya, serta

pemerintah.

mudah

memenuhi

instansi-instansi

dijangkau

B.

b. masyarakat menginginkan agar
aspirasi mereka didengar, sehingga pemerintah harus memfasilitasi partisipasi dan dialog
di

dalam

disediakan

oleh

secara

interaktif;

publik

harus

perumusan

Permasalahan penerapan
inovasi melalui e-goverment
dalam rangka meningkatkan
pelayanan publik Indonesia
Bagaimana Pelaksanaan Kebijakan

Inovasi Teknologi Informasi dalam Mendukung Pertumbuhan ekonomi Melalui

kebijakan negara.

Program Elektronik Government itu
Untuk
manajemen
majuan

mengembangkan
dan

memanfaatkan

teknologi

komunikasi,

maka

sistem
ke-

informasi

dan

pemerintah

dan

bisa dilaksanakan dengan mempertimbangkan

aspek

efektivitas

dan

efesiensi dalam konteks yang lebih

Vol. 1 No. 1 April 2016

144

Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah

ISSN : 2503-4685

ekonomis sehingga tidak membutuhkan

kerja tidak dibagi habis ke seluruh staf,

banyak anggaran dari Pemerintah.

sehingga ada staf yang tidak punya
tugas hal ini dapat mengakibatkan

C.

Penerapan Kebijakan Inovasi

ketidakseimbangan beban kerja yang

Teknologi Informasi

dapat menimbulkan gangguan terhadap

Kendala Penerapan E-Government di
Indonesia

Untuk itu pimpinan unit kerja

Dalam era reformasi saat ini,
tuntutan

pencapaian tujuan organisasi.

masyarakat

terhadap

pe-

harus terlebih dahulu memerincikan
semua

tugas

dan

tanggung

jawab

ningkatan pelayanan publik adalah se-

instansi sampai pada level aparatur

suatu yang cukup beralasan dan tidak

yang paling rendah. Di sini penting

berlebihan, mengingat sampai sejauh ini

dilakukannya

masyarakat

bahwa

tugas, sehingga dapat ditetapkan siapa

kualitas pelayanan publik masih rendah

akan mengerjakan apa dan kapan harus

serta

publik

diselesaikan serta mewajibkan aparatur

khususnya oleh pemerintah daerah

membuat laporan tentang hasil dan

masih sangat jauh dari yang diharapkan

rencana kerja secara berkala, pem-

(Dwiyanto, 2002).

bagian tugas ini harus diiringi dengan

masih

kinerja

menilai

pelayanan

pengelompokan

tugas-

kualitas

sanksi (punishment) dan penghargaan

aparatur di daerah yang berada di

(reward). Dalam pembagian tugas-tugas

bawah

mengakibatkan

itu seharusnya dibuat secara tertulis

kesulitan bagi pimpinan unit kerja

sesuai dengan Tupoksi masing-masing

untuk membagi tugas secara merata.

unit kerja yang dilengkapi dengan

Gaji

me-

prosedur atau alur kerja dari setiap

nyebabkan aparatur akan cari tambahan

bagian sampai kepada personel yang

melalui kerja sampingan yang pada

terlibat

umumnya akan mengganggu kegiatan

kegiatan.

Pada

sisi

yang

standar,

rendah

(alasan

lain,

klasik),

rutin di kantor. Selain itu, penempatan

dalam

melakukan

setiap

Namun hal ini tidaklah mudah

dengan

dapat dilakukan oleh semua kepala unit

menimbulkan

kerja karena masih banyak faktor-faktor

masalah pada manajemen kantor serta

yang mungkin dapat mempengaruhi

dapat mengakibatkan kegagalan pada

kinerja aparatur itu, misalnya faktor

pencapaian tujuan organisasi. Beban

moral dan ekonomi atau rendahnya

pejabat

yang

kompetensinya

tidak
dapat

sesuai

Vol. 1 No. 1 April 2016

145

Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah

ISSN : 2503-4685

penghasilan. Meski tidak ada jaminan

menjadi lahan subur patronasi dan

bahwa pendapatan ditingkatkan akan

kesempatan

meningkatkan kinerja sebab yang paling

moral

sulit adalah mengubah kebiasaan se-

pemerintahan daerah. Kedua, dalam

bagaimana sulitnya melakukan hal yang

penanganan isu-isu reformasi birokrasi

belum biasa.

pelayanan publik oleh penyedia layanan

Dalam

Keputusan

Pendayagunaan
No.81/1993

hazard

mengembangkan

di

antara

PNS

di

Menteri

publik masih terjadi adanya monopoli

Negara

oleh pemerintah daerah. Hal ini masih

Aparatur
tersirat

untuk

sendi-sendi

dirasakan

adanya

stagnase

pelayanan yang harus dicakup dalam

cenderung

pemberian

perubahan yang signifikan. Artinya di

pelayanan

publik

di

belum

bahkan

pelayanan

memperlihatkan

Indonesia, antara lain kesederhanaan,

setiap

kejelasan dan kepastian, keamanan,

dirumitkan dengan sesuatu birokrasi

keterbukaan, efisien, ekonomis, ke-

yang terkadang tidak rasional.
Berkaitan

adilan yang merata, serta ketepatan

publik

dengan

masih

pelayanan

waktu. Melalui aturan baku tersebut,

publik, masih terdapatnya pelaksanaan

secara ideal pola pelayanan di Indonesia

aturan normatif yang tidak secara tegas

telah mendapatkan bentuk yang dapat

mengatakan bahwa hal tersebut adalah

dipertanggungjawabkan (accountable).

"hitam" atau "putih", semuanya ber-

Dengan demikian, sebenarnya tidak ada

langsung disamarkan. Tidak jelasnya

alasan bagi para pelaksana pelayanan

kepastian mengenai jumlah biaya serta

publik untuk memposisikan mereka

waktu

sebagai superior terhadap pengguna

birokrasi pelayanan publik. Ini me-

jasa layanan.

rupakan contoh kasus konkret yang

Dari gagasan dan realita empiris

yang

diperlukan

di

dalam

harus segera mendapatkan perhatian

yang

serius dari pemerintah dalam hal ini

mungkin dapat menjadi sebuah solusi

Kementerian Pendayagunaan Aparatur

untuk dijadikan bahan evaluasi peng-

Negara

mungkin

ada

beberapa

hal

Menurut

ambil kebijakan di masa datang, yakni,

Lord

Acton

(1972),

pertama, pada lingkungan birokrasi di

Power tends to corrupt, but absolute

beberapa daerah masih banyak terapat

power corrupt absolutely (kekuasaan

kasus mengenai isu daerah abu-abu

cenderung korup, namun kekuasaan

(grey area) hal ini dikhawatirkan akan

yang

absolut

pasti

korup)

Vol. 1 No. 1 April 2016

secara
146

Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah

ISSN : 2503-4685

implisit menjelaskan hubungan bagai-

arahkan untuk mencapai empat tujuan,

mana seseorang yang berkuasa terlalu

yaitu ;

lama akan mempunyai kecenderungan

a. pembentukan jaringan informasi

untuk menyelewengkan kekuasaannya.

dan transaksi pelayanan publik

Manifestasinya dalam bentuk KKN.

yang

Penerapan Kebijakan Inovasi IT
Melalui

Program

Elektronik

memiliki

kualitas

dan

lingkup yang dapat memuaskan
masyarakat

luas serta

dapat

Goverment (E-Gov) dalam Rangka

terjangkau di seluruh wilayah

Meningkatakan

Indonesia pada setiap saat tanpa

Kualitas

Pelayan

dibatasi oleh sekat waktu dan

Publik
Apa

yang

dilakukan

di

dalam

yang

terjangkau

oleh

masyarakat;

pengembangan e-government ?
Melalui

biaya

pengembangan

e-

b. pembentukan

hubungan

government, dilakukan penataan sistem

interaktif dengan dunia usaha

manajemen

untuk

dan

proses

kerja

di

meningkatkan

perkem-

lingkungan pemerintah dan pemerintah

bangan perekonomian nasional

daerah otonom dengan optimalikan

dan memperkuat kemampuan

pemanfaatan teknologi informasi. Pe-

menghadapi

manfaatan teknologi informasi tersebut

persaingan

mencakup dua aktivitas yang saling

internasional;

pengelolaan

saluran

sistem

manajemen

lembaga-lembaga negara serta

proses

kerja

secara

(2) pemanfaatan kemajuan teknologi
informasi agar pelayanan publik
dapat diakses secara mudah dan
oleh

masyarakat

di

seluruh wilayah negara.
Untuk melaksanakan maksud tersebut, pengembangan e-government di-

komunikasi

dengan

penyediaan fasilitas dialog publik
bagi

elektronis;

murah

perdagangan

data,

(1) pengolahan

dan

dan

c. pembentukan mekanisme dan

berkaitan, yaitu ;

informasi,

perubahan

masyarakat

agar

dapat

berpartisipasi dalam perumusan
kebijakan negara;
d. pembentukan sistem manajemen
dan proses kerja yang transparan
dan efisien serta memperlancar
transaksi
lembaga

dan

layanan

antar

pemerintah

dan

pemerintah daerah otonom.
Vol. 1 No. 1 April 2016

147

Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah

ISSN : 2503-4685

Bagaimana kondisi pengembangan e-

tingkat pertama (persiapan), dan hanya

government saat ini di Indonesia ?

sebagian kecil yang telah mencapai

e-government

tingkat dua (pematangan). Sedangkan

harus dilaksanakan secara harmonis

tingkat tiga (pemantapan) dan tingkat

dengan

empat (pemanfaatan) belum tercapai.

Pengembangan

mengoptimalkan

hubungan

antara inisiatif masing-masing instansi,

Observasi secara lebih mendalam

kebijakan

menunjukkan bahwa inisiatif tersebut di

untuk menjamin keterpaduannya dalam

atas belum menunjukan arah pem-

suatu jaringan sistem manajemen dan

bentukan

proses kerja. Pendekatan ini diperlukan

Beberapa kelemahan yang menonjol

untuk mensinergikan dua kepentingan,

adalah :

yakni :

a. pelayanan yang diberikan melalui

dan

penguatan

kerangka

(1) kepentingan
pemahaman

e-government

yang

baik.

pendayagunaan

situs pemerintah tersebut, belum

pengalaman

ditunjang oleh sistem manajeman

dan

tentang

dan proses kerja yang efektif karena

pelayanan publik yang diperlukan

kesiapan peraturan, prosedur dan

oleh masyarakat;

keterbatasan sumber daya manusia

masing-masing

instansi

(2) kepentingan untuk penataan sistem

sangat

membatasi

manajemen dan proses kerja yang

komputerisasi

terpadu.

manajemen

penetrasi

kedalam
dan

proses

sistem
kerja

pemerintah;
b. belum mapannya strategi serta tidak

Inovasi pengembangan e-

memadainya

government dari penulis.
Pada saat ini telah banyak instansi
pemerintah
daerah

pusat

otonom

dan

pemerintah

berinisiatif

me-

ngembangkan pelayanan publik melalui

anggaran

yang

dialokasikan untuk pengembangan
e- government pada masing-masing
instansi;
c. Inisiatif-inisiatif tersebut merupakan

jaringan komunikasi dan informasi.

upaya

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil

sendiri; dengan demikian sejumlah

pengamatan

oleh

faktor seperti standardisasi, ke-

Kementerian Komunikasi dan Informasi,

amanan informasi, otentikasi, dan

mayoritas

berbagai

yang

situs

dilakukan

pemerintah

dan

pemerintah daerah otonom berada pada

instansi

secara

aplikasi

memungkinkan

dasar

sendiri-

yang

interoperabilitas

Vol. 1 No. 1 April 2016

148

Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah

ISSN : 2503-4685

antar situs secara andal, aman, dan

lebih memanjakan pelanggan-pelanggan

terpercaya untuk mengintegrasikan

pemerintah

sistem manajemen dan proses kerja

masyarakat.

pada instansi pemerintah ke dalam
pelayanan

publik

yang

terpadu,

dalam

ini

adalah

Mengapa penulis mengedapankan
pesan singkat atau sms sebagai metode
masyarakat

kurang mendapatkan perhatian.

hal

mendapatkan

pelayanan

d. pendekatan yang dilakukan secara

publik dari pemerintah karena menurut

sendiri-sendiri tersebut tidak cukup

hemat penulis pesan singkat itu lebih

kuat untuk mengatasi kesenjangan

simpel dibandingkan dengan berbasis

kemampuan

internet

masyarakat

untuk

namun

tidak

dipungkiri

mengakses jaringan internet, se-

pelayanan publik menggunakan servis

hingga

layanan

internet juga mau tidak mau harus tetap

publik yang dikembangkan menjadi

digalangkan karena pada pelayanan

terbatas pula.

internet akan diketahui konten-konten

jangkauan

dari

Inovasi E-Goverment yang penulis
tawarkan

merupakan

sederhana

namun

membantu

pemerintah

lakukan

pendataan

inovasi
cukup

yang
banyak

dalam

data-data

meyang

yang lebih lengkap. Namun yang penulis
angkat disini melihat aspek kemudahan
mengingat

internet

belum

terlalu

familier bagi masyarakat sipil umumnya
bagi mereka yang berusia lanjut.

pemerintah butuhkan untuk membantu

Bagaimana kerangka arsitektur e-

program

government ?

pembangunan

yang

akan

pemerintah canangkan. Program inovasi

Untuk

menjamin

keterpaduan

yang penulis adalah penggabungan dari

sistem pengelolaan dan pengolahan

strategi

pe-

dokumen dan informasi elektronik e-

ngembangan pelayanan publik berbasis

government pada setiap instansi harus

teknologi digital yang ada dilapangan

berorientasi pada kerangka arsitektur

dengan

dibawah ini.

pembangunan

teknologi

dan

berbasis

Short

Message Service (SMS) yang tentunya

Gambar 1
Kerangka Kerja e-goverment
Kebijakan

Vol.Kerangka
1 No. 1 Peraturan
April 2016

149

Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah

mengolah

Kerangka arsitektur e-government

ISSN : 2503-4685

transaksi

informasi

dan dokumen elektronik.

terdiri dari empat lapis struktur, yakni :
1) Akses. Jaringan telekomunikasi,

4) Infrastruktur dan Aplikasi Dasar.

jaringan internet, dan media

Semua prasarana, baik berbentuk

komunikasi lainnya yang dapat

perangkat keras dan lunak yang

digunakan

diperlukan

oleh

masyarakat

untuk

untuk mengakses situs pelayanan

pengelolaan,

publik.

transaksi,

dan

informasi

(antar

2) Portal Pelayanan Publik. Situs

mendukung
pengolahan,
penyaluran
back

office,

web Pemerintah pada internet

antar portal pelayanan publik

penyedia layanan publik tertentu

dengan back office), maupun

yang mengintegrasikan proses

antar portal pelayanan publik

pengolahan

dan

pengelolaan

dengan jaringan internet secara

informasi

dan

dokumen

handal, aman, dan terpercaya.

elektronik di sejumlah instansi
Aspek Efesiensi dan Efetivitas Inovasi

yang terkait.
3) Organisasi

Pengelolaan

dan

IT

yang

menghemat

waktu

Pengolahan Informasi. Organisasi

Anggaran Pemerintahan

pendukung (back office) yang

Bagaimana kebijakan anggaran

mengelola,

pengembangan e-government ?

menyediakan

dan

Vol. 1 No. 1 April 2016

dan

150

Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah

Pengembangan

e-government

ISSN : 2503-4685

bentukan pamong yang baik. Diperlukan

disatu sisi memiliki kegiatan yang luas

suatu

dan memerlukan investasi dan pem-

alokasian,

biayaan yang besar, disisi lain, ke-

evaluasian anggaran pengembangan e-

tersediaan anggaran pemerintah sangat

government yang baik, sehingga pe-

terbatas dan masih digunakan untuk

laksanaan strategi untuk pencapaian

mengatasi berbagai permasalahan yang

tujuan strategis e-government dapat

harus segera diselesaikan. Oleh sebab

berjalan secara efektif. Untuk meng-

itu, pengalokasian anggaran untuk pe-

hindarkan pemborosan anggaran yang

ngembangan

merupakan uang pembayar pajak, maka

e-government

harus

siklus

perencanaan,

pemanfaatan,

dan

peng-

dilakukan secara hati-hati dan ber-

perlu

tangungjawab

yang

rencanaan dan pengalokasian anggaran

terbatas tersebut dapat dimanfaatkan

seperti dapat dilihat pada gambar

secara efisien, dan dapat menghasilkan

dibawah ini.

agar

anggaran

dikembangkan

peng-

kerangka

pe-

daya ungkit yang kuat bagi pemGambar 2
Strategi Pengembangan e-goverment

Kebijakan & Strategi Pengembangan E-Government

Sasaran
E-Government

Arah dan
Prioritas
Anggaran

Struktur
APBN

Kerangka
Alokasi
Anggaran

Tahapan
Pengembangan
E-Government
Persyaratan
Kelayakan
Pembiayaan

Strategi Pengembangan Elektronik
Government di Indonesia

Dengan

mempertimbangkan

kondisi saat ini, pencapaian tujuan
strategis e-government perlu dilaksanaVol. 1 No. 1 April 2016

151

Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah

ISSN : 2503-4685

kan melalui 6 (enam) strategi yang

interaktif dari pemerintah untuk dapat

berkaitan erat, yaitu :

menjawab

1. Mengembangkan sistem pelayanan

tantangan persaingan global secara

yang andal dan terpercaya, serta

cepat. Kelancaran arus informasi untuk

terjangkau oleh masyarakat luas.

menunjang hubungan dengan lembaga-

perubahan

pasar

dan

2. Menata sistem manajemen dan

lembaga negara, serta untuk men-

proses kerja pemerintah dan

stimulasi partisipasi masyarakat me-

pemerintah daerah otonom secara

rupakan faktor penting dalam pem-

holistik.

bentukan kebijakan negara yang baik.

3. Memanfaatkan teknologi informasi

Oleh karena itu, pelayanan publik harus
transparan, terpercaya, serta terjangkau

secara optimal.
4. Meningkatkan peran serta dunia

oleh masyarakat luas melalui jaringan

usaha dan mengembangkan industri

komunikasi dan informasi. Strategi ini

telekomunikasi dan teknologi

mencakup sejumlah sasaran sebagai

informasi.

berikut :

5. Mengembangkan kapasitas SDM baik

1. Perluasan dan peningkatan kualitas

pada pemerintah maupun

jaringan komunikasi dan informasi

pemerintah daerah otonom, disertai

ke seluruh wilayah negara pada

dengan meningkatkan e-literacy

tingkat harga yang dapat terjangkau

masyarakat.

oleh masyarakat, dengan sejauh

6. Melaksanakan pengembangan secara
sistematik melalui tahapan-tahapan

mungkin melibatkan partisipasi
dunia usaha.
2. Pembentukan portal-portal

yang realistik dan terukur.

informasi dan pelayanan publik yang
Strategi I

dapat mengintegrasikan sistem

Melaksanakan pengembangan secara
sistematik melalui tahapan-tahapan
yang realistik dan terukur.

publik

yang

terintegrasi

pemerintah terkait, sehingga
masyarakat pengguna tidak

Masyarakat mengharapkan layanan

manajemen dan proses kerja instansi

tidak

tersekat-sekat oleh batasan organisasi
dan kewenangan birokrasi. Dunia usaha
memerlukan informasi dan dukungan

merasakan sekat-sekat organisasi
dan kewenangan di lingkungan
pemerintah; sasaran ini akan
diperkuat dengan kebijakan tentang
kewajiban instansi pemerintah dan
Vol. 1 No. 1 April 2016

152

Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah

ISSN : 2503-4685

pemerintah daerah otonom untuk

manajemen

dan

prosedur

menyediakan informasi dan

pemerintah harus dirancang agar dapat

pelayanan publik secara on-line.

mengadopsi

kemajuan

kerja

teknologi

3. Pembentukan jaringan organisasi

informasi secara cepat. Penataan itu

pendukung (back-of- fice) yang

harus meliputi sejumlah sasaran yang

menjembatani portal-portal

masing-masing

informasi dan pelayanan publik

membentuk konteks bagi pembentukan

tersebut di atas dengan situs dan

kepemerintahan yang baik, antara lain

sistem pengolahan dan pengelolaan

meliputi:

informasi yang terkait pada sistem

1. Fokus kepada kebutuhan

atau

secara

holistik

manajemen dan proses kerja di

masyarakat, kewibawaan pemerintah

instansi yang berkepentingan.

sangat dipengaruhi oleh kemampuan

Sasaran ini mencakup

menyelenggarakan pelayanan publik

pengembangan kebijakan

yang dapat memuaskan masyarakat

pemanfaatan dan pertukaran

serta memfasilitasi partisipasi

informasi antar instansi pemerintah

masyarakat dan dialog publik dalam

dan pemerintah daerah otonom.

pembentukan kebijakan negara.

4. Pembakuan sistem manajemen

2. Manajemen perubahan, pe-

dokumen elektronik, standardisasi,

ngembangan kepemerintahan yang

dan sistem pengamanan informasi

baik hanya dapat dicapai apabila

untuk menjamin kelancaran dan

didukung oleh komitmen yang kuat

keandalan transaksi informasi antar

dari seluruh tingkatan manajemen

organisasi diatas.

untuk melakukan perubahanperubahan sistem manajemen dan

Strategi II

proses kerja secara kontinyu, agar

Menata sistem dan proses kerja

pemerintah dapat menghadapi

pemerintah dan pemerintah daerah
otonom secara holistik.

masyarakat yang semakin dinamis

Pencapaian Strategi-1 harus ditunjang

dengan

penataan

sistem

manajemen dan proses kerja di semua
instansi pemerintah dan pemerintah
daerah

otonom.

Penataan

perubahan pola kehidupan

sistem

dan pola hubungan internasional
yang semakin kompleks. Organisasi
pemerintah harus ber-evolusi
menuju organisasi jaringan, dimana
setiap unsur instansi pemerintah
Vol. 1 No. 1 April 2016

153

Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah

ISSN : 2503-4685

berfungsi sebagai simpul dalam

pengelolaan berbagai bentuk dokumen

jaringan desentralisasi kewenangan

dan informasi elektronik dalam volume

dengan lini pengambilan keputusan

yang besar, sesuai dengan tingkatannya.

yang sependek mungkin dan tolok

Kemajuan

ukur akuntabilitas yang jelas.

perkembangan jaringan komunikasi dan

3. Penguatan e-leadership,penataan

informasi memberikan peluang yang

teknologi

informasi

dan

sistem manajemen dan proses kerja

luas bagi instansi pemerintah untuk

di lingkungan pemerintah dan

memenuhi keperluan tersebut. Agar

pernerintah daerah otonom perlu

pemanfaatan teknologi informasi di

ditunjang oleh penguatan kerangka

setiap

kebijakan yang fokus dan konsisten

jaringan kerja yang optimal, maka

untuk mendorong pemanfaatan

melalui strategi ini sejumlah sasaran

teknologi informasi, agar simpul-

yang perlu diupayakan pencapaiannya,

simpul jaringan organisasi di atas

adalah sebagai berikut :

dapat berinteraksi secara erat,

1. Standardisasi yang berkaitan dengan

instansi

dapat

membentuk

transparan, dan membentuk rentang

interoperabilitas pertukaran dan

kendali yang efektif.

transaksi informasi antar portal
pemerintah.

4. Rasionalisasi peraturan dan
prosedur operasi, termasuk semua

2. Standardisasi dan prosedur yang

tahapan perubahan, perlu diperkuat

berkaitan dengan manajemen

dengan landasan peraturan dan

dokumen dan informasi elektronik

prosedur operasi yang berorientasi

(electronic document management

pada organisasi jaringan, rasional,

system ) serta standardisasi

terbuka, serta mendorong

metadata yang memungkinkan

pembentukan kemitraan dengan

pemakai menelusuri informasi tanpa

sektor swasta.

harus memahami struktur informasi
pemerintah.

Strategi 3

3. Perumusan kebijakan tentang

Memanfaatkan teknologi informasi
secara optimal.
Pelaksanaan

pengamanan informasi serta
pembakuan sistem otentikasi dan

setiap

strategi

memerlukan kemampuan dalam melaksanakan transaksi, pengolahan, dan

public key infrastucture untuk
menjamin keamanan informasi
dalam penyelenggaraan transaksi
Vol. 1 No. 1 April 2016

154

Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah

ISSN : 2503-4685

dengan pihak-pihak lain, terutama

keahlian dan spesialisasi yang telah

yang berkaitan dengan kerahasiaan

berkembang di sektor swasta.

infiormasi dan transaksi finansial.

2. Walaupun pelayanan dasar bagi

4. Pengembangan aplikasi dasar seperti

masyarakat luas harus dipenuhi oleh

e-billing, e-procurement, e-reporting

pemerintah, namun partisipasi dunia

yang dapat dimanfaatkan oleh setiap

usaha untuk meningkatkan nilai

situs pemerintah untuk menjamin

informasi dan jasa kepemerintahan

keandalan, kerahasiaan, keamanan

bagi keperluan-keperluan tertentu

dan interoperabilitas transaksi

harus dimungkinkan.

informasi dan pelayanan publik.

3. Peran dunia usaha untuk
mengembangkan jaringan

5. Pengembangan jaringan intra
pemerintah untuk mendukung

komunikasi dan informasi di seluruh

keandalan dan kerahasiaan transaksi

wilayah negara merupakan faktor

informasi antar instansi pemerintah

yang penting. Demikian pula

dan pemerintah daerah otonom.

partisipasi usaha kecil menengah
untuk menyediakan akses serta

Strategi 4

meningkatkan kualitas dan lingkup

Meningkatkan Peran Serta Dunia
Usaha dan Mengembangkan Industri
Telekomunikasi

dan

Teknologi

Informasi.

didorong untuk memperluas
jangkauan pelayanan publik. Semua
instansi terkait harus memberikan

Pengembangan pelayanan publik
tidak perlu sepenuhnya ditangani oleh
pemerintah. Partisipasi dunia usaha
dapat mempercepat pencapaian tujuan
strategis e-government. Beberapa kemungkinan

layanan warung internet perlu

partisipasi

dunia

usaha

sebagai berikut perlu dioptimalkan.
1. Dalam mengembangkan
komputerisasi, sistem manajemen,
proses kerja, serta pengembangan
situs dan pembakuan standard,
pemerintah harus mendayagunakan

dukungan dan insentif, serta
meninjau kembali dan memperbaiki
berbagai peraturan dan ketentuan
pemerintah yang menghambat
partisipasi dunia usaha dalam
memperluas jaringan dan akses
komunikasi dan informasi.
Di samping itu, perkembangan egovernment akan membentuk pasar
yang cukup besar bagi perkembangan
industri

teknologi

telekomunikasi.

informasi

Dengan

dan

demikian

Vol. 1 No. 1 April 2016

155

Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah

ISSN : 2503-4685

pemerintah dan pemerintah daerah

pendayagunaannya, dengan perencana-

otonom

per-

an yang matang dan komprehensif

kembangan e-government untuk me-

sesuai dengan kebutuhan, serta pe-

numbuhkan industri dalam negeri di

laksanaannya dilakukan secara ber-

bidang ini. Oleh karena perkembangan

tahap dan berkelanjutan. Hal tersebut

industri

dilakukan

harus

di

pengaruhi

memanfaatkan

bidang
oleh

ini

tarikan

sangat

di-

pasar

dan

formal

melalui

dan

non

jalur

pendidikan

formal,

dorongan kemajuan teknologi, maka

pengembangan

dukungan bagi industri tersebut harus

yang dibutuhkan dalam pengembangan

mencakup

dan implementasi e-government.

penyediaan

akses

pasar

standar

maupun

kompetensi

pemerintah seluas-luasnya, dukungan

Upaya pengembangan SDM yang

penelitian dan pengembangan, serta

perlu dilakukan untuk mendukung e-

penyediaan in sentif untuk mengatasi

government adalah sebagai berikut :

berbagai

1. Meningkatkan kesadaran dan

bentuk

kesenjangan

dan

tingkat risiko yang berkelebihan yang

pemaharnan tentang pentingnya

menghambat investasi dunia usaha

informasi serta pendayagunaan

dibidang ini dalam mengembangkan

teknologi informasi dan komunikasi

kemampuan teknologi.

(e-literacy), baik di kalangan
pemerintah dan pemerintah daerah

Strategi 5

otonom maupun di kalangan

Mengembangkan kapasitas surnber
daya manusia (SDM), baik pada
pemerintah
daerah

maupun

otonom,

pemerintah

disertai

dengan

meningkatkan e-literacy masyarakat.
Sumber daya manusia (SDM) baik
sebagai pengembang, pengelola maupun
pengguna

e-government

merupakan

faktor yang turut menentukan bahkan
menjadi kunci keberhasilan pelaksanakan dan pengembangan e-government.
Untuk itu, perlu upaya peningkatan
kapasitas SDM dan penataan dalam

masyarakat dalam rangka
mengembangkan budaya informasi
ke arah terwujudnya masyarakat
informasi (information society).
2. Pemanfaatan sumberdaya
pendidikan dan pelatihan termasuk
perangkat teknologi informasi dan
komunikasi secara sinergis, baik
yang dimiliki oleh lembaga
pemerintah maupun non
pemerintah/masyarakat.
3. Pengembangan pedoman
penyelenggaraan pendidikan dan
Vol. 1 No. 1 April 2016

156

Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah

ISSN : 2503-4685

pelatihan bagi lembaga pemerintah

yang mendukung pelaksanaan e-

agar hasil pendidikan dan pelatihan

government melalui

tersebut sesuai dengan kebutuhan

sosialisasi/penjelasan mengenai

pengembangan dan pelaksanaan e-

konsep dan program e-government,

government.

serta contoh keberhasilan (best

4. Penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan teknologi informasi dan

practice) pelaksanaan e-government.
7. Peningkatan motivasi melalui

komunikasi bagi aparat pelaksana

pemberian penghargaan/ apresiasi

yang menangani kegiatan bidang

kepada seluruh SDM bidang

informasi dan komunikasi dan

informasi dan komunikasi di

aparat yang bertugas dalam

pemerintah pusat dan pemerintah

memberikan pelayanan publik,

daerah dan masyarakat yang secara

maupun pimpinan unit/lembaga;

aktif mengembangkan inovasi

serta fasilitasi pendidikan dan

menjadi karya yang bermanfaat bagi

pelatihan bagi calon pendidik dan

pengembangan dan pelaksanaan e-

pelatih maupun tenaga potensial di

government.

bidang teknologi informasi dan
komunikasi yang diharapkan dapat
mentransfer
pengetahuan/keterampilan yang
dimiliki kepada masyarakat di

Strategi 6
Melaksanakan pengembangan secara
sistematik

penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan jarak jauh (distance
learning) dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi
secara optimal untuk pemerataan
atau mengurangi kesenjangan SDM
di bidang teknologi informasi dan
komunikasi antar daerah.
6. Perubahan pola pikir, sikap dan
budaya kerja aparat pemerintah

tahapan

yang

realistik dan terukur.
Setiap

lingkungannya.
5. Peningkatan kapasitas

melalui

perubahan

menimbulkan
karena

itu

berpotensi

ketidakpastian.

Oleh

pengembangan

e-

government perlu direncanakan dan
dilaksanakan secara sistematik melalui
tahapan yang realistik dan dan sasaran
yang terukur, sehingga dapat difahami
dan

diikuti

oleh

semua

pihak.

Berdasarkan sifat transaksi informasi
dan pelayanan publik yang disediakan
oleh

pemerintah

informasi,

melalui

jaringan

pengembangan
Vol. 1 No. 1 April 2016

e157

Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah

ISSN : 2503-4685

government dapat dilaksanakan melalui

tinggi

4 (empat) tingkatan sebagai berikut:

diperlukan

Tingkat 1 - Persiapan yang meliputi :

manajemen, proses kerja, dan transaksi

 Pembuatan situs informasi disetiap

tingkatan

situs

tersebut,

dukungan

sistem

informasi antar instansi yang semakin
kompleks pula. Upaya untuk menaikan

lembaga

 Penyiapan SDM

 Penyiapan sarana akses yang mudah

tingkatan situs tanpa dukungan yang
memadai, akan mengalami kegagalan

sarana

yang tidak hanya menimbulkan pem-

Multipurpose Community Center,

borosan namun juga menghilangkan

Warnet, SME-Center, dll

kepercayaan masyarakat. Untuk meng-

misalnya

 Sosialisasi

menyediakan

situs

informasi

baik

untuk internal maupun untuk publik

hindari hal tersebut, perlu dibakukan
sejumlah pengaturan sebagai berikut :

Tingkat 2 - Pematangan yang meliputi :

1. Standar kualitas dan kelayakan situs

Pembuatan situs informasi

pemerintah bagi setiap tingkatan

publik interaktif

perkembangan di atas.





Pembuatan antar muka
keterhubungan dengan lembaga

kewenangan yang berkaitan dengan

lain

pemanfaatan dan transaksi informasi

Tingkat 3 - Pemantapan yang meliputi :




2. Peraturan tentang kelembagaan dan

yang dimiliki pemerintah.

Pembuatan situs transaksi

Pengaturan ini harus mencakup

pelayanan publik

batasan tentang hak masyarakat atas

Pembuatan interoperabilitas

informasi, kerahasiaan dan

aplikasi maupun data dengan

keamanan informasi pemerintah

lembaga lain

(information security), serta

Tingkat 4 - Pemanfaatan yang meliputi:

perlindungan informasi yang

Pembuatan aplikasi untuk

berkaitan dengan masyarakat

pelayanan yang bersifat G2G,

(privacy).



G2B dan G2C yang terintegrasi

3. Persyaratan sistem manajemen dan
prases kerja, serta sumber daya

Situs pemerintah dan pemerintah

manusia yang diperlukan agar situs

daerah otonom harus secara bertahap

pemerintah dapat berfungsi secara

ditingkatkan menuju ke tingkat - 4.

optimal dan mampu berkembang ke

Perlu dipertimbangkan bahwa semakin

tingkat yang lebih tinggi.
Vol. 1 No. 1 April 2016

158

Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah

ISSN : 2503-4685

Dengan demikian strategi ini harus

1. Kultur berbagi belum ada. Kultur

dilaksanakan sejalan dengan pelaksana-

berbagi (sharring) informasi dan

an Strategi-2.

mempermudah

urusan

belum

merasuk ke jiwa dan perilaku aparat
D.

Kesimpulan

pemerintah di Indonesia. Bahkan ada

Berdasarkan hasil analisis di
atas, Keberhasilan pelaksanaan e-gov
banyak

dipengaruhi

oleh

beberapa

faktor, antara lain:

pameo yang mengatakan: Apabila
bisa

dipersulit

dipermudah? .

mengapa

Banyak

oknum

pemerintah

yang

o SDM,

kesempatan

dengan

o Infrastruktrur,

orang yang bermaksud mendapatkan

o Budaya kerja dan hubungan sosial,

informasi.

o Regulasi

(dalam

pengertian

terbatas maupun luas),

2. Kultur

menggunakan
mempersulit

mendokumentasi

belum

lazim. Salah satu kesulitan besar

o Anggaran,

yang dihadapi adalah kurangnya

o Penguasaan teknologi,

kebiasaan mendokumentasikan (apa

o Aplikasi, dan

saja). Padahal kemampuan membuat

o Dukungan kepemimpinan.

dokumentasi ini menjadi bagian dari

Faktor

SDM

dan

dukungan

ISO 9000 dan juga menjadi bagian

kepemimpinan merupakan faktor yang

dari standar rekayasa perangkat

paling berpengaruh dalam hal ini.

lunak (software engineering).

Keberhasilan e-gov secara mendasar
akan

merubah

cara

pandang

3. Langkanya
Teknologi

SDM

yang

informasi

handal.

merupakan

masyarakat terhadap pemerintah yang

sebuah bidang yang baru. Instansi

selama ini selalu berkonotasi jelek

pemerintah pada umumnya jarang

dengan ciri-ciri antara lain, in-efisiensi,

yang memiliki SDM yang handal di

prosedur layanan berbelit-belit, biaya

bidang teknologi informasi. SDM

siluman yang tinggi hingga ketidak-

yang handal ini biasanya ada di

jelasan fungsi kelembagaan.

lingkungan

Selain hal yang disebutkan secara

Kekurangan SDM ini menjadi salah

umum di atas, ada faktor – faktor sosial

satu

hambatan dalam implementasi e-gov:

pemerintah

budaya

dan

teknis

yang

menjadi

bisnis/industri.

penghambat

implementasi

electronic government. Kelemahan
dalam

SDM

Vol. 1 No. 1 April 2016

yang
159

Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah

menguasai

TI

ini

sering

ISSN : 2503-4685

Direktorat Aparatur Negara, Bappenas,

dimanfaatkan oleh oknum bisnis

2004,

dengan menjual solusi yang salah

Pelayanan Publik, Jakarta.

dan mahal.
Saran

Untuk

Kualitas

Harimurti, Agung, eGovernment : Upaya
Penerapan

E-Gov

di

Indonesia

Menuju Tata Kelola Pemerintahan
Yang Baik, Studi Penerapan E-

Dalam mengimplementasikan egov, pemerintah daerah tidak perlu
membuat suatu sistem yang besar dan
kompleks, tetapi yang terpenting adalah
perencanaan

yang

matang,

membangun

e-gov

Government
Yogyakarta,

di

Pemerintah

Magister

DI

Sistem

Informatika, Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.

bisa

dikembangkan dimasa mendatang, dan
mulai

Peningkatan

secara

bertahap. Dimulai dari bagian-bagian
yang tidak begitu rumit, setelah berjalan
dengan baik, maka dilanjutkan untuk
pembuatan modul-modul yang lain.
Dengan demikian pemerintah tidak

Indrajit, Richardus Eko, 2002, Elektronic
Government, Yogyakarta: Penerbit
Andi.
KOMINFO,

2002,

Sistem

Informasi

Nasional. Departemen Komunikasi
dan

Informatika.

Tersedia

di:

http://www.depkominfo.go.id.

harus mengeluarkan uang ratusan juta
bahkan

milyaran

software

teknologi

ternyata

setelah

untuk

membeli

informasi,

yang

diimplementasikan

Rosanno, Diaz, EGovernment Dalam
Pemasaran

Universitas

proposalnya.

Yogyakarta.

Pemerintahan
Daerah,
Kependudukan
UGM.

dan

Otonomi

Pusat

Studi

dan

Kebijakan

Magister

Perencanaan Kota dan Daerah,

dilapangan tidak semulus seperti pada

Daftar Pustaka
Dwiyanto, Agus, 2002, Reformasi Tata

Wilayah,

Gadjah

Mada,

Setiadi, Tjandra, 2010, Teknologi Untuk
Pembangunan Berkelanjutan, Budi
Sulistyo, dkk, MDGs Sebentar Lagi,
Sanggupkah

Kita

Menghapus

Kemiskinan di Dunia?, Jakarta:
Penerbit Buku Kompas.
Suhadi Mukhlis, 2005, Bahan Ajar Teori
Organisasi Publik dan Organisasi
Vol. 1 No. 1 April 2016

160

Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah

Manajemen

Pemerintahan,

dkk,

Inovasi

2007,

Kebijakan

Teknologi

Untuk

Mnedukung

Pertumbuhan

Ekonomi, Jakarta: BPPT Press.
Sumarto, Hetifah Sj, 2009, Inovasi,
Partisipasi, dan Good Governance :
20

Prakarsa

Inovatif

dan

Partisipatif di Indonesia, Hetifah
Sumarto Sj; kata pengantar: Dr. Jim
Schiller dan Dr. Hans Antlov; edisi
ke-2.

Jakarta;

Yayasan

Obor

Suryomukti, Wiku, ICT dan Ekonomi
E-Government,

diakses

Tingkat

Korupsi

Indonesia? SKH Kedaulatan Rakyat
4 Nopember 2010. Fti.uii.ac.id
Wahid,

Fatkhul,

Pelajaran

dari

Implementasi

E-Government

Sragen;

Sampaikan

di

Seminar

Nasional

di

pada
Aplikasi

Teknologi Informasi tahun 2007
(SNATI)

Fakultas

Industri,

Universitas

Teknolgi
Islam

Indonesia.
Welianto,

Rancangan

Dengan

Indonesia.

Syariah

Wahid, Fatkhul, e-Government dan AntiKorupsi:

Tanjung Pinang.
Sumaryanto,

ISSN : 2503-4685

Cobit

E-Government

Untuk

Lembaga

Pemerintah Indonesia, Univeritas
Bina Nusantara, Jakarta.

Pada www.wikusuryomukti.com.

Vol. 1 No. 1 April 2016

161