PENGARUH RASIO RASIO KEUANGAN TERHADAP P

PENGARUH RASIO – RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA
PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
Andreas W.P. Sinurat, Salbiah
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan perusahaan
secara empiris, baik secara parsial maupun secara simultan terhadap perubahan laba. Rasio
keuangan yang diuji adalah Current Ratio (CR), Working Capital to Total Asset (WCTA),
Debt to Total Equity Ratio (DER), dan Profit Margin (PM).
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal yang bersifat replikasi terhadap
penelitian sebelumnya dengan populasi penelitian adalah perusahaan pertambangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007-2011. Pemilihan sampel dilakukan
dengan metode purposive sampling dan dari 31 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia diperoleh 11 perusahaan sampel. Data yang digunakan adalah data sekunder.
Penelitian ini menganalisis hubungan antara CR, WCTA, DER, PM dan perubahan laba.
Metode statistik yang digunakan adalah regresi linier berganda dan dilakukan uji asumsi
klasik terlebih dahulu.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel CR, WCTA, DER, dan PM secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba. Pengujian secara parsial
menunjukkan bahwa variabel CR, WCTA dan PM berpengaruh signifikan terhadap

perubahan laba. Variabel lainnya yaitu DER tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan
laba.
Kata kunci : CR, WCTA, DER, PM dan Perubahan Laba

I. PENDAHULUAN
Setiap entitas usaha, baik badan
hukum maupun perseorangan, tidak dapat
terlepas dari kebutuhan informasi.
Informasi yang dibutuhkan salah satunya
berupa informasi akuntansi dalam bentuk
laporan keuangan. Laporan tersebut terdiri
dari neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, laporan arus kas dan
catatan atas laporan keuangan serta materi
penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan. Laporan
keuangan merupakan laporan akuntansi
utama yang mengkomunikasikan informasi
kepada pihak-pihak yang berkepentingan
dalam membuat analisa ekonomi dan

peramalan untuk masa yang akan datang.

Untuk dapat menginterpretasikan
informasi akuntansi yang relevan dengan
tujuan dan kepentingan pemakainya
dikembangkan seperangkat teknik analisis
yang didasarkan pada laporan keuangan
yang dipublikasikan. Salah satu teknik
tersebut yang populer diaplikasikan dalam
praktek bisnis adalah analisis rasio
keuangan. Analisis rasio keuangan
merupakan analisis yang menunjukkan
hubungan diantara pos-pos yang ada dalam
satu laporan keuangan atau pos-pos antara
laporan keuangan neraca dan laporan laba
rugi. Hasil analisis rasio keuangan dapat
digunakan
untuk
menilai
kinerja

manajemen dalam pencapaian target (laba)
yang telah ditetapkan dan kemampuan

manajemen
dalam
memberdayakan
sumber daya perusahaan secara efektif.
Rasio keuangan sering digunakan
untuk mengukur kekuatan atau kelemahan
yang dihadapi perusahaan di bidang
keuangan yang pada dasarnya tidak hanya
berguna
bagi
kepentingan
intern
perusahaan, melainkan juga bagi pihak
eksternal. Selain itu, rasio keuangan dapat
dipakai sebagai sistem peringatan awal
(early
warning

system)
terhadap
kemunduran kondisi keuangan untuk
membuat keputusan atau perimbangan
tentang apa yang akan dicapai oleh
perusahaan dan bagaimana prospek yang
akan dihadapi di masa yang akan datang.
Kekuatan prediksi rasio keuangan
dalam memprediksi laba selama ini
memang sangat berguna dalam menilai
performance (kinerja) perusahaan di masa
mendatang. Kekuatan prediksi rasio
keuangan ditemukan secara berbeda oleh
beberapa
peneliti.
Peneliti
yang
mengatakan
bahwa
Current

Ratio
berpengaruh
signifikan
terhadap
perubahan laba adalah Meriewaty dan
Setyani (2005) dengan menggunakan
sampel perusahaan di industri food and
beverages yang terdaftar di BEJ dan Eka
Khairunnisa Zul (2009) dengan sampel
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
bursa efek Indonesia. Sedangkan peneliti
yang mengatakan tidak berpengaruh
adalah Eko Bastian Damanik (2010)
dengan sampel perusahaan manufaktur
sektor industri barang konsumen yang
terdaftar di BEI dan Roselina Pakpahan
(2011) dengan sampel perusahaan otomotif
yang terdaftar di bursa efek Indonesia.
Penelitian
mengenai

pengaruh
Working Capital to Total Asset terhadap
perubahan laba dilakukan oleh Eka
Khairunnisa Zul (2009) dengan sampel
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
bursa
efek
Indonesia.
Sedangkan
penelitian yang mengemukakan bahwa
tidak adanya pengaruh antara Working
Capital to Total Asset adalah penelitian
Meriewaty dan Setyani (2005).

Penelitian Eka Khairunnisa Zul
(2009) yang menggunakan sampel
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI menunjukkan bahwa adanya pengaruh
Debt to Equity Ratio terhadap perubahan
laba. Sedangkan penelitian Roselina

Pakpahan (2011) menyatakan bahwa tidak
ada pengaruh antara Debt to Equity Ratio
terhadap perubahan laba.
Penelitian mengenai pengaruh Profit
Margin terhadap perubahan laba dilakukan
oleh Hestina Wahyu Dewanti (2009)
dengan sampel perusahaan bank devisa
dan bank non devisa menunjukkan adanya
pengaruh diantara kedua variabel tersebut.
Sedangkan peneliti yang mengatakan tidak
berpengaruh adalah Muhamad Sarifudin
(2005) dengan sampel perusahaan
perbankan yang listed di BEJ.
Penelitian ini dimaksudkan untuk
melakukan pengujian lebih lanjut temuantemuan empiris mengenai rasio keuangan,
khususnya yang menyangkut kegunaannya
dalam memprediksi laba yang akan
datang. Alasan pemilihan laba akuntansi
dikarenakan laba mencerminkan kinerja
perusahaan, dari ukuran laba maka dapat

dilihat apakah perusahaan mempunyai
kinerja yang bagus atau tidak. Jika rasio
keuangan
dapat
dijadikan
sebagai
prediktor perubahan laba di masa yang
akan datang, temuan ini merupakan
pengetahuan yang cukup berguna bagi
para pemakai laporan keuangan yang
secara
riil,
maupun
potensial
berkepentingan dengan suatu perusahaan.
Sebaliknya, jika rasio tidak cukup
signifikan dalam memprediksi perubahan
laba di masa yang akan datang, hasil
penelitian ini akan memperkuat bukti
tentang inkonsistensi temuan-temuan

empiris sebelumnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka
peneliti bermaksud meneliti dengan judul
“Pengaruh Rasio - Rasio Keuangan
Terhadap Perubahan Laba Pada
Perusahaan
Pertambangan
Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.

Berdasarkan latar belakang yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka perumsan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah Current Ratio, Working
Capital to Total Asset, Debt to Equity
Ratio, dan Profit Margin secara
simultan
berpengaruh
terhadap
perubahan laba?

2. Apakah Current Ratio, Working
Capital to Total Assets, Debt to
Equity Ratio, dan Profit Margin
secara parsial berpengaruh terhadap
perubahan laba?
Penelitian ini diharapkan tidak hanya
bermanfaat bagi peneliti, tetapi juga bagi
perusahaan, investor, dan Akademisi.
1. Bagi Peneliti, dapat digunakan untuk
lebih memperdalam pengetahuan
mengenai kegunaan rasio keuangan
dalam memprediksi perubahan laba.
2. Bagi Investor, dapat digunakan
sebagai
bahan
masukan
dan
pertimbangan dalam pengambilan
keputusan.
3. Bagi Akademisi, dapat digunakan

sebagai bahan literatur dan refrensi
dalam
melakukan
penelitian
selanjutnya
mengenai
kegunaan
prediktif rasio keuangan terhadap
perubahan laba di masa yang akan
datang.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah hasil dari
proses akuntansi yang dapat digunakan
sebagai alat untuk berkomunikasi antara
data keuangan atau aktivitas suatu
perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktivitas
perusahaan tersebut. Transaksi – transaksi
dan peristiwa yang bersifat financial
dicatat, digolongkan, dan diringkaskan
dengan cara yang tepat dalam satuan uang
dan kemudian diadakan penafsiran untuk
berbagai tujuan. Pihak-pihak yang

berkepentingan terhadap posisi keuangan
maupun perkembangan suatu usaha adalah
para
pemilik
perusahaan,
manajer
perusahaan, bankir, para investor dan
pemerintah di mana perusahaan tersebut
berdomisili serta pihak-pihak lainnya.
Komponen-komponen laporan keuangan
yang lengkap menurut PSAK terdiri dari
neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan
catatan atas laporan keuangan.
B. Rasio Keuangan
Rasio keuangan adalah alat ukur yang
paling
sering
digunakan
dalam
menganalisis laporan keuangan. Rasio
keuangan
menghubungkan
berbagai
perkiraan yang terdapat pada laporan
keuangan sehingga kondisi keuangan dan
hasil operasi suatu perusahaan dapat
diinterpretasikan. Analisis keuangan yang
mencakup analisis rasio keuangan, analisis
kelemahan dan kekuatan financial akan
sangat membantu dalam menilai prestasi
manajemen masa lalu dan prospeknya di
masa datang. Rasio dapat memberikan
indikasi apakah perusahaan masih
memiliki kas yang cukup untuk memenuhi
kewajiban financialnya, besarnya piutang
yang cukup rasional, efisiensi manajemen,
persediaan, perencanaan pengeluaran
investasi yang baik, dan struktur
modal yang sehat sehingga tujuan
memaksimumkan kemakmuran pemegang
saham dapat dicapai.
Kasmir (2009:104), mendefinisikan
rasio keuangan adalah sebagai berikut :
“Rasio keuangan merupakan indeks yang
menghubungkan dua angka akuntansi dan
diperoleh dengan membagi satu angka
dengan angka yang lainnya dalam satu
periode maupun beberapa periode.”
C. Jenis Rasio Keuangan
Menurut Kasmir (2009:127), jenis
rasio keuangan terdiri dari sebagai berikut:

Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Rasio likuiditas tersebut antara lain rasio
lancar (current ratio), rasio sangat lancar
(quick ratio atau acid test ratio),rasio kas
(cash ratio), rasio perputaran kas,
inventory to networking capital. Rasio
likuiditas yang menjadi fokus penelitian
ini adalah rasio lancar (current ratio) dan
working capital to total asset ratio. Rumus
untuk menghitung current ratio:
Current Ratio =

Current Asset
Current Liabilites

Working Capital to Total Asset Ratio
(WCTA) merupakan likuiditas dari total
aktiva dan posisi modal kerja. Rumus yang
dapat digunakan untuk menghitung
Working Capital to Total Asset Ratio
adalah sebagai berikut:
Current Asset – Current Liabities
Total Asset
Rasio Solvabilitas / Leverage
Menurut Kasmir (2009:151), rasio
solvabilitas diartikan sebagai berikut:
“Rasio solvabilitas merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur sejauh mana
aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.
Ini berarti besarnya jumlah utang yang
digunakan untuk membiayai kegiatan
usahanya jika dibandingkan dengan
menggunakan modal sendiri.”
Rasio solvabilitas yang digunakan
adalah Debt to Equity Ratio (DER) yaitu
rasio yang digunakan untuk menilai utang
dan ekuitas. Rasio ini berguna untuk
mengetahui jumlah dana yang disediakan
kreditor dengan pemilik perusahaan atau
berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah
modal sendiri yang dijadikan untuk
jaminan utang. Rumus untuk menghitung
debt to equity ratio:
DER=

Total Liabilities
Equity

Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas disebut juga rasio
kinerja operasi. Rasio profitabilitas atau
kinerja
operasi
digunakan
untuk
mengevaluasi margin laba dari aktivitas
operasi yang dilakukan perusahaan. Rasio
profitabilitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Profit Margin Ratio
atau Rasio Margin Laba terhadap
Penjualan. Rumus yang digunakan untuk
menghitung rasio ini adalah sebagai
barikut:
Profit Margin =

Earning After Tax
Sales

D. Laba
Tujuan utama perusahaan adalah
memaksimalkan laba. Laba merupakan
indikator prestasi atau kinerja perusahaan
yang besarnya tampak di laporan
keuangan, tepatnya laba rugi. Wild,
Subramanyam, dan Halsey (2005:25)
mendefénisikan laba sebagai berikut:
“Laba (earnings) atau laba bersih (net
income) mengindikasikan profitabilitas
perusahaan.
Laba
mencerminkan
pengembalian kepada pemegang ekuitas
untuk periode bersangkutan, sementara
pos-pos
dalam
laporan
merinci
bagaimana laba didapat.”
Perubahan laba adalah peningkatan
dan penurunan laba yang diperoleh
perusahaan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Indikator perubahan laba
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah laba sebelum pajak. Penggunaan
laba sebelum pajak sebagai indikator
perubahan laba dimaksudkan untuk
menghindari pengaruh penggunaan tarif
pajak yang berbeda antar periode yang
dianalisis.
ΔY it =

Y it −Y it−1
Y it−1

ΔY it = Perubahaan laba
Y it
= Laba perusahaan tertentu pada
periode tertentu

Y it−1 = Laba perusahaan
pada periode sebelumnya
E. Kerangka Konseptual

tertentu

Rasio Keuangan
Rasio Likuiditas
CR (X1)

H2

Rasio Likuiditas
WCTA (X2)

H3

Rasio Solvabilitas
DER (X3)

H4

Rasio Profitabilitas
PM (X4)

H5

H1

Perubahan
Laba
(Y)

Uji Regresi
Linier Berganda

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
F. Hipotesis
Hipotesis
merupakan
jawaban
sementara dari penelitian yang akan
dilakukan. Hipotesis dalam penelitian ini
adalah :
H1 : Current Ratio, Working Capital to
Total Asset, Debt to Equity Ratio,
dan Profit Margin secara simultan
berpengaruh terhadap perubahan
laba.
H2 : Current Ratio secara parsial
berpengaruh terhadap perubahaan
laba.
H3 : Working Capital to Total Assetsecara
parsial
berpengaruh
terhadap
perubahan laba.
H4 : Debt to Equity Ratio secara parsial
berpengaruh terhadap perubahaan
laba.
H5 : Profit Margin secara parsial
berpengaruh terhadap perubahaan
laba.

III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Sumber Data
Jenis penelitian yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah penelitian asosiatif
dengan hubungan kausal yang berguna
untuk menganalisis hubungan – hubungan
antara satu variabel dengan variabel
lainnya atau bagaimana suatu variabel
mempengaruhi
variabel
lainnya
(Sugiyono , 2004). Dilihat dari prespektif
jenis data dan analisis, rancangan
penelitian merupakan penelitian kuantitatif
dengan data kontinum berbentuk rasio
yaitu data yang jaraknya sama dan
memiliki nilai nol mutlak. Sumber data
yang diteliti dalam penelitian ini berupa
data sekunder. Data sekunder merupakan
data primer yang telah diolah lebih lanjut,
misalnya dalam bentuk tabel, grafik,
diagram, dan sebagainya sehingga lebih
informatif jika digunakan oleh pihak lain.
Data sekunder untuk penelitian ini
diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia,
yaitu www.idx.co.id.

B. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut
Sugiyono
(2004:115)
“Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.” Populasi yang akan
digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah laporan keuangan perusahaan
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama tahun 2007, 2008, 2009,
2010, dan 2011.
Adapun
kriteria
sampel
yang
ditetapkan oleh peneliti adalah sebagai
berikut :
1. Perusahaan pertambangan yang telah
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2007, 2008, 2009, 2010, dan
2011.
2. Perusahaan
pertambangan
telah
mempublikasikan laporan keuangan
per 31 Desember untuk tahun 2007,
2008, 2009, 2010, dan 2011.
3. Perusahaan pertambangan tersebut
memperoleh laba selama periode
pengamatan.
Berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan
diatas,
maka
diperoleh
perusahaan
yang
menjadi
sampel
penelitian berjumlah 11 perusahaan.
C. Defenisi
Operasional
dan
Pengukuran Variabel
Variabel-variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah variabel
independen (bebas) dan variabel dependen
(terikat).
1. Variabel
Independen
menurut
Sugiyono (2004:3) adalah “variabel
yang menjadi sebab timbulnya atau
berubahnya
variabel
dependen
(variabel
terikat)”.
Variabel
independen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah rasio keuangan
yang terdiri dari current ratio,

working capital to total asset, debt to
equity ratio dan profit margin.
2. Variabel Dependen menurut Sugiyono
(2004:3) adalah “variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel
bebas.” Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah perubahan laba
dari setiap perusahaan yang terpilih
menjadi sampel.
D. Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam
melakukan pengujian hipotesis dalam
penelitian ini adalah analisis regresi linier
berganda. Analisis ini dilakukan untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh CR,
WCTA, DER, dan PM sebagai variabel
bebas (independent variabel) terhadap
perubahan laba sebagai variabel terikat
(dependent variabel). Model regresi untuk
menguji hipotesis tersebut dinyatakan
dalam bentuk fungsi perubahan laba.
Y =a+ β 1 X 1 + β 2 X 2+ β X 3 + β 4 X 4 +e
Dimana:

Y
= Variabel Perubahan Laba
a
= Konstanta
β1 , β2, β3, β4
= Koefisian Regresi
X1
= Variabel CR
X2
= Variabel WCTA
X3
= Variabel DER
X4
= Variabel PM
e
= Error Term
Sebelum melakukan uji hipotesis,
sesuai dengan ketentuan bahwa dalam uji
regresi linier berganda harus dilakukan
uji asumsi klasik terlebih dahulu agar
penelitian tidak bias dan untuk menguji
kesalahan model regresi yang digunakan
dalam penelitian. Pengujian asumsi klasik
yang dilakukan yaitu:
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk
mengetahui apakah dalam model regresi
variabel penganggu atau residual memiliki

distribusi normal. Pengujian ini diperlukan
karena untuk melakukan uji t dan uji F
mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal (Erlina, 2008).
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk
mengetahui
apakah
antar
variabel
independen mengandung korelasi atau
tidak. Hasil pengujian multikolinieritas
dapat dilihat berdasarkan nilai Variance
Inflation Factor (VIF).
3. Uji Heteroskedastisitas
Tujuan
dari
pengujian
heteroskedasitas ini adalah untuk menguji
apakah dalam sebuah model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual dari
suatu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika varian dari residual satu
pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regeresi yang
baik adalah yang homoskedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk
menguji apakah dalam suatu model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1 atau
sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka
dinamakan ada problem autokorelasi.
Autokorelasi muncul karena observasi
yang berurutan sepanjang waktu berkaitan
satu sama lain.
E. Uji Hipotesis
Pengujian terhadap model regresi
berganda pada penelitian ini dilakukan
dalam tiga tahap, yaitu pengujian
menyeluruh atau simultan (uji F),
pengujian individu atau parsial (uji t), dan
R
uji koefisien determinasi (¿¿ 2) .
¿

1. Pengujian Menyeluruh atau
(Uji F)
Untuk mengetahui bahwa
independen (CR, WCTA, DER,
secara simultan mempunyai
yang
signifikan
terhadap
dependen (perubahan laba).

Simultan
variabel
dan PM)
pengaruh
variabel

Uji ini dilakukan dengan membandingkan
signifikansi F hitung dengan ketentuan:
− jika F-hitung < F-tabel pada α 0.05,
maka Ha ditolak dan Ho diterima
− jika F-hitung > F-tabel pada α 0.05,
maka Ha diterima dan Ho ditolak
2. Pengujian Individu atau Parsial (Uji t)
Untuk mengetahui bahwa variabel
independen (CR, WCTA, DER, dan PM)
secara parsial mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen
(perubahan laba).Uji ini dilakukan dengan
membandingkan signifikansi t hitung
dengan ketentuan:
− jika t-hitung < t-tabel pada α 0.05, maka
Ha ditolak dan Ho diterima
− jika t-hitung > t-tabel pada α 0.05, maka
Ha diterima dan Ho ditolak
3. Uji Koefisien Determinasi (R2 )
Koefisien determinasi ( R2 ) berguna
untuk mengukur seberapa besar peranan
variabel independen (CR, WCTA, DER,
dan
PM)
secara
bersama-sama
menjelaskan perubahan yang terjadi pada
variabel dependen (perubahan laba).
IV. ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Pengujian Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Berdasarkan hasil uji statistik dengan
model Kolmogorov-Smirnov seperti yang
terdapat dalam tabel 4.9 dapat disimpulkan
bahwa data tidak terdistribusi normal, hal
ini dapat dilihat dari nilai Asymp.Sig.(2tailed) Kolmogorov-Smirnov sebesar 0.034
yang lebih kecil dari 0.05, sehingga data
tidak terdistribusi normal. Untuk menguji

apakah data grafik variabel CR, WCTA,
DER, dan PM memiliki distribusi normal
atau tidak, dapat dilakukan dengan
menggambarkan kurva histogram dan
grafik Normality Probability Plot yaitu
sebagai berikut:
Tabel 4.9
Hasil Uji Normalitas (1)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N

55

Normal
Parameters

Mean
a,b

Std. Deviation

.0000000

Absolute

.192

Differences

Positive

.192

Negative

-.135

Asymp. Sig. (2-tailed)

Tabel 4.10
Hasil Uji Normalitas (2)
Setelah Transformasi Dengan Logaritma
Natural

2.35690295

Most Extreme

Kolmogorov-Smirnov Z

Menurut Erlina (2008) ada beberapa
cara mengubah model regresi menjadi
normal yaitu :
a. lakukan transformasi data ke bentuk
lainnya,
b. lakukan trimming, yaitu membuang
data outlier,
c. lakukan winsorizing, yaitu mengubah
nilai data yang outlier ke suatu nilai
tertentu.
Untuk mengubah nilai residual agar
berdistribusi normal, peneliti melakukan
transformasi data ke model logaritma
natural (Ln). Setelah itu, data diuji ulang
berdasarkan asumsi normalitas.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

1.427

Unstandardized

.034

Residual

a. Test distribution is Normal.

N

b. Calculated from data.

Normal

Sumber: Data diolah penulis

Parameters

26
Mean
a,b

Std.

.0000000
1.05857044

Deviation
Most Extreme

Absolute

.130

Differences

Positive

.130

Negative

-.094

Kolmogorov-Smirnov Z

.661

Asymp. Sig. (2-tailed)

.775

a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Sumber: Data diolah penulis

Gambar 4.1
Histogram
Sumber: Data diolah penulis

Dari hasil tampilan kurva histogram
di atas dapat terlihat bahwa kemiringan
kurva
cenderung
ke
kanan,
hal
ini menunjukkan bahwa data tidak
terdistribusi dengan normal.

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa hasil
pengujian statistik menunjukkan bahwa
data telah terdistribusi normal karena nilai
Asymp.Sig
(2-tailed)
KolmogorovSmirnov 0.775 lebih besar dari 0.05. Hasil
pengujian normalitas dengan histogram
dapat dilihat pada gambar berikut:

Grafik histogram di atas menunjukkan
bahwa data telah terdistribusi secara
normal. Hal ini dapat dilihat dari grafik
histogram yang menunjukkan distribusi
data mengikuti garis diagonal yang tidak
menceng (skewness) kiri maupun menceng
ke kanan.
2. Pengujian Multikolinearitas

Dari hasil tabel uji autokorelasi
tersebut diketahui bahwa nilai Durbin
Watson (DW) sebesar 2.299. Angka
tersebut berada diantara 1.65 sampai 2.35.
3. Uji Heteroskedastisitas
Dalam model regresi dinyatakan telah
terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik
yang ada membentuk pola tertentu yang
teratur. Dalam model regresi tidak terjadi
heteroskedastisitas apabila titik-titik yang
ada tidak membentuk pola tertentu yang
teratur dan titik-titik menyebar di atas dan
di bawah angka nol pada sumbu Y.

Tabel 4.11
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Tolerance
1(Constant)
LN_CR
LN_WCTA
LN_DER
LN_PM

.340
.338
.588
.898

a. Dependent Variable: LN_PERUB.LABA
Sumber: Data diolah penulis

Dari hasil tabel 4.11 diatas diketahui
bahwa nilai Variance Inflation Factor
(VIF) dari LN_CR (Current Ratio) sebesar
2.944, LN_WCTA (Working Capital to
Total Assets) sebesar 2.955, LN_DER
(Debt to Equity Ratio) sebesar 1.701, dan
LN_PM (Profit Margin) sebesar 1.113.
Nilai VIF untuk semua variabel
independen masih lebih kecil dari
pada 10 (VIF < 10). Maka dapat
disimpulkan bahwa keempat variabel
independen penelitian ini tidak terjadi
multikolinieritas.

Gambar 4.5
Hasil UjiHeteroskedastisitas
Sumber: Data diolah penulis

4. Uji Autokorelasi
Diagnosa
adanya
autokorelasi
dilakukan melalui pengujian terhadap nilai
uji Durbin Watson (uji DW). Jika nilai uji
Durbin Watson (DW) menunjukkan angka
1.65 sampai 2.35 maka tidak terjadi
autokorelasi. Berikut ini hasil uji
autokorelasi:

Tabel 4.12
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model
1

R

R Square
.599

a

.359

Adjusted R Square

Std. Error of the
Estimate

.237

a. Predictors: (Constant), LN_PM, LN_CR, LN_DER, LN_WCTA
b. Dependent Variable: LN_PERUB.LABA

1.15500

Durbin-Watson
2.299

B. Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Menyeluruh atau
Simultan (Uji F)
Tabel 4.13
Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan
ANOVAb
Model
1

Sum of Squares

df

Mean Square

Regression

15.710

4

3.927

Residual

28.014

21

1.334

Total

43.724

25

F
2.944

Sig.
.045a

a. Predictors: (Constant), LN_PM, LN_CR, LN_DER, LN_WCTA
b. Dependent Variable: LN_PERUB.LABA

Sumber: Data diolah penulis

Dari uji ANOVA (Analysis of Varians)
atau uji F, menunjukkan
bahwa
F
nilai
hitung sebesar 2.944 sedangkan
Ftabel sebesar
2.840
dengan
df pembilang = 4, df penyebut = 21 dan
taraf signifikan α = 0.05 sehingga
Fhitung > Ftabel . Dengan demikian
maka H a diterima dan H 0 ditolak.
Artinya terdapat pengaruh yang signifikan
antara current ratio (LN_CR), working
capital to

total assets (LN_WCTA), debt to equity
ratio (LN_DER), dan profit margin
(LN_PM) secara simultan atau bersamasama terhadap perubahan laba.
Dari tabel 4.13 di atas dapat dilihat
bahwa tingkat signifikansi sebesar 0.045
lebih kecil dari taraf yang ditentukan
α = 0.05 mengindikasikan bahwa LN_CR,
LN_WCTA, LN_DER, dan LN_PM secara
bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap perubahan laba.

2. Pengujian Individu atau
Parsial (Uji t)
Tabel 4.14
a
Hasil Uji Hipotesis
Secara
Parsial
Coefficients
Model
Unstandardized Coefficients
B

Std. Error

1 (Constant)

-1.551

1.159

LN_CR

1.510

.683

LN_WCTA

-.957

LN_DER
LN_PM

Standardized
Coefficients
t

Sig.

-1.338

.195

.663

2.212

.038

.390

-.738

-2.456

.023

.339

.294

.262

1.152

.262

.551

.251

.404

2.194

.040

Sumber: Data diolah penulis

Beta

Pada model summary di atas, dapat
dilihat hasil analisis regresi secara
keseluruhan, dimana nilai R sebesar 0.599
yang menunjukkan bahwa korelasi atau
hubungan antara perubahan laba (variabel
dependen) dengan current ratio, working
capital to total asset, debt to equity ratio,
dan profit margin (variabel independen)
mempunyai tingkat hubungan yang sedang
sebesar 59,9%.
c. Debt to equity ratio (LN_DER)
mempunyai nilai signifikansi sebesar
0.262 yang berarti nilai ini lebih besar
dari 0.05 artinya tidak signifikan,
t hitung diperoleh
sedangkan nilai
t hitung lebih
sebesar 1.152. Nilai
kecil dari nilai t tabel sebesar 2.056
artinya tidak signifikan. Berdasarkan
nilai tersebut dapat disimpulkan
H a ditolak dan
H0
bahwa
diterima, artinya debt to equity ratio
tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap perubahan laba.
d. Profit Margin (LN_PM) mempunyai
nilai
signifikansi
sebesar
0.40 < 0.05 artinya signifikan,
t hitung sebesar
sedangkan
nilai
t tabel sebesar
2.194 > dari nilai
H
2.056 sehingga
diterima dan
a
H 0 ditolak, artinya variabel profit
margin berpengaruh secara parsial
terhadap perubahan laba.

Dari uji t yang telah dilakukan,
diperoleh nilai t tabel sebesar 2.056. Dari
hasil uji t yang disajikan pada tabel 4.14
dapat diketahui pengaruh masing-masing
variabel independen terhadap variabel
dependen.
a. Current ratio (LN_CR) mempunyai
nilai signifikansi sebesar 0.038 < 0.05
artinya signifikan, sedangkan nilai
t hitung diperoleh sebesar 2.212 > dari
nilai t tabel sebesar 2.056. Hasil ini
H a diterima dan
H0
berarti
ditolak.
Artinya
current
ratio
berpengaruh secara parsial terhadap
perubahan laba.
b. Working Capital to Total Asset
(LN_WCTA)
mempunyai
nilai
signifikansi sebesar 0.023 < 0.05
artinya signifikan, sedangkan nilai
t hitung diperoleh sebesar -2.456 >
dari nilai t tabel sebesar -2.056. Hasil
ini berarti H a diterima dan H 0
ditolak. Artinya working capital to
total
asset berpengaruh secara
signifikan terhadap perubahan laba.
3. Koefisien Determinasi ( R2 )

Tabel 4.15
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary b
Model
R
1

R Square
.599a

.359

Adjusted R Square
.237

a. Predictors: (Constant), LN_PM, LN_CR, LN_DER, LN_WCTA
b. Dependent Variable: LN_PERUB.LABA

Sumber: Data diolah penulis

Nilai Adjusted R Square adalah
sebesar
0,237.
Angka
ini
mengidentifikasikan bahwa perubahan
laba
(variabel
dependen)
mampu
dijelaskan oleh current ratio, working
capital to total asset, debt to equity ratio,
dan profit margin (variabel independen)
sebesar 23,7% sedangkan selebihnya
sebesar 76,3% dijelaskan oleh sebab-sebab
lain.
C. Pembahasan
Hasil penelitian sebagaimana yang
telah dipaparkan sebelumnya, terlihat
bahwa hasil regresi berganda dengan
menggunakan uji F tingkat signifikansi
α = 0.05 menunjukkan hasil uji ANOVA
atau F test menunjukkan Fhitung sebesar
2.944 dengan tingkat signifikansi sebesar
0.045. Sedangkan Ftabel sebesar 2.840
dicari dengan melihat df pembilang = 4, df
penyebut = 21 dan taraf signifikan
α = 0.05. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa H a diterima dan
H0
ditolak, artinya current ratio,
working capital to total assets, debt to
equity ratio, dan profit margin secara
simultan berpengaruh signifikan dalam
memprediksi perubahan laba pada
perusahaan pertambangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia karena Fhitung >
Ftabel (2.944 > 2.360) dan signifikansi
penelitian lebih kecil dari 0.05 (0.045 >
0.05).
Berdasarkan analisis hasil regresi
pada tabel 4.8 dapat dijelaskan bahwa
variable
independen
current
ratio
mempunyai pengaruh positif terhadap
perubahan laba, artinya setiap kenaikan
current ratio akan diikuti dengan
peningkatan perubahan laba. Hasil uji t
juga menunjukkan hasil yang sama,
LN_CR menunjukkan bahwa variabel
current ratio memiliki nilai signifikansi
sebesar 0.038 < 0.05 dan t hitung sebesar
2.212 > t tabel 2.056, sehingga current
ratio secara parsial berpengaruh signifikan
dan positif dalam memprediksi perubahan
laba. Hal ini konsisten dengan penelitian

yang dilakukan Meriewaty dan Setyani
(2005) yang menyatakan bahwa current
ratio berpengaruh signifikan dan positif
terhadap perubahan laba.
Analisis hasil regresi pada tabel 4.8
menjelaskan bahwa variabel independen
working capital to total asset mempunyai
pengaruh negatif terhadap perubahan laba,
artinya setiap kenaikan working capital to
total asset akan diikuti dengan penurunan
perubahan laba dan berdasarkan hasil uji t
yang dilakukan terhadap variabel working
capital to total asset diperoleh t hitung
sebesar
-2.456
> t tabel sebesar
-2.056 dengan tingkat signifikansi
0.023 < 0.05. Sehingga H 0 ditolak dan
H a diterima artinya secara parsial
variabel working capital to total asset
berpengaruh
signifikan
dalam
memprediksi perubahan laba pada
perusahaan pertambangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini
konsisten
dengan
penelitian
yang
dilakukan oleh Eka Khairunnisa Zul
(2009) yang menyatakan bahwa rasio
working capital to total asset mempunyai
kemampuan yang signifikan dalam
memprediksi perubahan laba.
Analisis hasil regresi pada tabel 4.8
menjelaskan bahwa variabel independen
debt to equity ratio mempunyai pengaruh
positif terhadap perubahan laba, artinya
setiap kenaikan debt to equity ratio akan
diikuti dengan peningkatan perubahan
laba. Berdasarkan hasil uji t yang
dilakukan terhadap variabel debt to
t hitung sebesar
equity ratio diperoleh
t
1.125 < dari nilai
sebesar 2.056
tabel
dan tingkat signifikansi 0.262 > 0.05,
sehingga H 0 diterima dan H a ditolak
artinya variabel debt to equity ratio tidak
berpengaruh
signifikan
dalam
memprediksi perubahan laba. Hasil
penelitian ini tidak konsisten dengan
penelitian yang dilakukan oleh Eka
Khairunnisa Zul (2009) yang menyatakan
rasio debt to equity ratio mempunyai
kemampuan yang signifikan dalam
memprediksi
perubahan
laba
dan

mempunyai pengaruh yang negatif dengan
perubahaan laba
Berdasarkan analisis hasil regresi
pada tabel 4.8 menjelaskan bahwa variabel
independen profit margin mempunyai
pengaruh positif terhadap perubahan laba,
artinya setiap kenaikan profit margin akan
diikuti dengan peningkatan perubahan
laba. Berdasarkan hasil uji t yang
dilakukan terhadap variabel profit margin
diperoleh t hitung sebesar 2.194 > dari
nilai t tabel sebesar 2.056 dan tingkat
signifikansi 0.040 < 0.05, sehingga H 0
ditolak dan H a diterima artinya secara
parsial variable profit margin mempunyai
kemampuan yang signifikan dalam
memprediksi
perubahan
laba
dan
mempunyai pengaruh yang positif dengan
perubahaan laba. Hal ini konsisten dengan
penelitian yang dilakukan oleh Hestina
Wahyu Dewanti (2009) dengan hasil yang
menyatakan bahwa variable net profit
margin berpengaruh signifikan dan positif
terhadap perubahan laba.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasan yang telah dikemukakan
dalam bab empat, maka kesimpulan yang
dapat diambil dari penelitian ini adalah
pengaruh rasio keuangan terhadap
perubahan laba baik secara simultan
maupun parsial.
1. Secara simultan, hasil penelitian ini
menunjukkan adanya pengaruh antara
variable current ratio, working
capital to total asset, debt to equity
ratio dan profit margin terhadap
perubahan laba. Hal ini mungkin
dikarenakan
perusahaan
yang
dijadikan
sampel dapat
menggunakan dan memanfaatkan
asset yang dimilikinya secara tepat
dan efisien dalam menghasilkan laba
serta mempunyai kinerja perusahaan
yang bagus.

2. Secara parsial, variable current ratio
memiliki pengaruh yang signifikan
dan positif terhadap perubahan
laba. Hal ini dibuktikan dengan
menggunakan uji t dengan t hitung
sebesar 2.212 dan tingkat signifikansi
sebesar 0.038 (P value < 0.05).
3. Secara parsial, variable working
capital to total asset memiliki
pengaruh yang signifikan dan negatif
terhadap perubahan laba. Hal ini
dibuktikan dengan menggunakan uji t
dengan t hitung sebesar -2.456 dan
tingkat signifikansi sebesar 0.023
(P value < 0.05).
4. Secara parsial, variable profit margin
memiliki pengaruh yang signifikan
dan positif terhadap perubahan laba.
Hal
ini
dibuktikan
dengan
menggunakan uji t dengan t hitung
sebesar 2.394 dan tingkat signifikansi
sebesar 0.020 (P value < 0.05).
5. Variabel lainnya yaitu debt to equity
ratio tidak berpengaruh secara
signifikan
terhadap
perubahan
laba. Hal ini dibuktikan dengan
menggunakan uji t dengan t hitung
sebesar
1.152
dengan
tingkat
signifikansi 0.262 (P value > 0.05)
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki
keterbatasan sebagai berikut :

beberapa

1. Jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian
ini
terbatas
hanya
menganalisis
perusahaan
pertambangan yang terdaftar di BEI
dengan jumlah seluruh perusahaan
sebanyak 31 perusahaan dan jumlah
sampel sebanyak 11 perusahaan.
2. Periode penelitian yang diamati
terbatas karena hanya mencakup
tahun 2007-2011.
3. Penulis
melakukan
pengamatan
terhadap perubahan laba hanya
dengan menggunakan rasio keuangan
dengan mengabaikan faktor - faktor

lain yang dapat mempengaruhi
perubahan laba seperti kebijakan
manajemen
ataupun
kondisi
perekonomian.
Adapun
rasio
keuangan yang menjadi fokus
penelitian terbatas pada current ratio,
working capital to total asset, debt to
equity ratio dan profit margin.
C. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas
maka penulis menyarankan sebagai
berikut:
1. Bagi para pemakai laporan keuangan
yang
akan
mengambil
suatu
keputusan hendaknya tidak hanya
mengandalkan data mengenai current
ratio, working capital to total assets,
debt to equity ratio, dan profit margin
tetapi perlu juga memperhatikan
faktor-faktor lain dan rasio-rasio lain
dalam
hubungannya
dengan
perubahan laba seperti ukuran
perusahaan, factor ekonomi, efek
industri, rasio aktivitas (ITO, TATO,
RTO), rasio profitabilitas lainnya
(ROE, GPM), rasio solvabilitas
lainnya (DR), rasio likuiditas lainnya
(QR).
2. Bagi
perusahaan
diharapkan
lebih memperhatikan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba
dengan cara mengefektifkan dan
mengefisiensi penggunaan biaya, memanage utang, mengatur penggunaan
dana eksternal dalam hal ekspansi dan
pembiayaan
operasi
perusahaan
di
masa
mendatang,
dan
mempertahankan modal kerja yang
baik dan efisien.
3. Bagi peneliti selanjutnya untuk
menggunakan sampel yang lebih
banyak dengan karakteristik yang
lebih
beragam
dari
berbagai
sektor dan memperpanjang periode
penelitian agar tercipta distribusi data
yang lebih baik. Dan, jumlah rasio
diperbanyak agar diperoleh rasio
keuangan
lebih
banyak
lagi

yang berguna dalam memprediksi
perubahan laba perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston,
2006. Dasar- dasar Manajemen
Keuangan, Buku Satu, Edisi
Kesepuluh, Alih Bahasa Ali Akbar
Yulianto, Salemba Empat, Jakarta.
Damanik, Eko Bastian, 2010. “Pengaruh
Rasio
Keuangan
Terhadap
Perubahan Laba Pada Perusahaan
Manufaktur Sektor Industri Barang
Konsumen Yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia”. Skripsi, Program
Studi Strata Satu Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
Dewanti, Hestina Wahyu, 2009. “Analisis
Pengaruh Perubahan NPM, LDR,
NPL dan BOPO Terhadap
Perubahan Laba (Studi Pada Bank
Devisa dan Bank Non Devisa
Periode Juni 2004 – Juni 2007)”.
Tesis, Program Studi Magister
Manajemen Program Pasca Sarjana
Universitas Diponegoro.
Erlina, 2008. Metodologi Penelitian Bisnis
untuk Akuntansi dan Manajemen,
Edisi Kedua. Medan: USU Press.
Harahap, Sofyan Syafri, 2000. Teori
Akuntansi. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
_____________________, 2006. Analisis
Kritis Atas Laporan Keuangan,

Edisi Pertama, Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Horne, James C. Van dan John M.
Wachowicz, Jr, 2005. Prinsip prinsip Manajemen
Keuangan,
Buku Satu, Edisi Kedua Belas, Alih
Bahasa oleh Dewi Fitriasari dan
Deny Arnos Kwary, Salemba
Empat, Jakarta.
Indonesia Stock Exchange, 2011. laporan
keuangan/detail/ soft copy laporan
keuangan. www.idx.co.id
Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. Standar
Akuntansi Keuangan, Penerbit
Salemba
Empat, Jakarta.
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara, 2004.
Buku Petunjuk Teknis Penulisan
Proposal Penelitian dan Penulisan
Skripsi, Medan.
Kasmir,
2009.
Analisis
Laporan
Keuangan, Penerbit Rajawali Pers,
Jakarta.
Meriewaty, Dian. dan Setyani, Astuti Yuli,
2005. “Analisis Rasio Keuangan
terhadap Perubahan
Kinerja
pada Perusahaan di Industri
Food and Beverages yang
Terdaftar di BEJ”, Simposium
Nasional Akuntansi VIII, 15-16
September, hal. 277-287.
Munawir, S., 2004. Analisa Laporan
Keuangan,
Edisi
Keempat,
Penerbit Liberty, Yogyakarta.
Pakpahan, Roselina, 2011. “Pengaruh
Rasio
Keuangan
Terhadap
Perubahan Laba Pada Perusahaan
Otomotif Yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia”. Skripsi, Program
Studi Strata Satu Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis,
Cetakan Kesembilan, Alfabeta,
Bandung.
________,
2006.
Statistika
Untuk
Penelitian, Cetakan Kesembilan,
Alfabeta, Bandung.

Sarifudin, Muhamad, 2005. “Analisis
Pengaruh Rasio-rasio Keuangan
Terhadap Perubahan Laba (Studi
Empiris: Pada Industri Perbankan
Yang Listed di BEJ)”. Masters
thesis, Program Pasca Sarjana
Universitas Diponegoro.
Stice, Earl K., James D. Stice, dan K. Fred
Skousen,
2004.
Akuntansi
Intermediate, Buku Satu, Edisi
Kelima Belas, Alih Bahasa Safrida
R. Parulian dan Ahmad Maulana,
Salemaba, Empat Jakarta.
Wild, John J., K.R. Subramanyam, dan
Robert F. Halsey, 2005. Financial
Statement Analysis, Alih Bahasa
Yanivi S.Bachtiar, S.Nurwahyu
Harahap,
Analisis
Laporan
Keuangan, Edisi Delapan, Buku
Satu, PT Salemba Empat: Jakarta.
Zul, Eka Khairunnisa, 2009, “Pengaruh
Rasio
Keuangan
Terhadap
Perubahan Laba Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia”. Tesis,
Sekolah Pasca Sarjana Universitas
Sumatera Utara.