ELEMEN ELEMEN HAM DAN HUKUM ISLAM DALAM (1)
ELEMEN-ELEMEN HAM DAN HUKUM ISLAM DALAM KONSTITUSI INDONESIA
Zamzami
Dosen Fakultas Syari’ah IAIN Raden Fatah Palembang
Abstrak: Konstitusi atau Undang-undang Dasar adalah Suatu yang mutlak bagi suatu Negara. Ia merupakan koridor dalam menjalankan roda pemerintahan dan penyelenggaraan Negara, pengayom bagi semua Negara, dan semua Acuan bagi undang-undang dan peraturan di bawahnya. Semua Undang-undang dan peraturan harus mengacu kepada Konstitusi, dan tidak boleh bertentangannya. Embrio Konstitusi Indonesia lahir dan Founding Father Negara Indonesia yang cinta kemerdekaan, bebas dari belenggu penjajahan, bertujuan untuk mewujudkan cita-cita yang luhur sebagaimana tercantum dalam semua pembukaan konstitusi yang pernah atau sedang berlaku di Indonesia. Perlu dicatat Kostitusi bukanlah suatu yang sacral dan baku. Ia dapat saja mengalami perubahan seiring dengan perubahan politik. Negara Indonesia sudah menerapkan beberapa Konstitusi : UUD 1945, Konstitusi Republik Serikat (UUD RIS), UUD S 1950 (Undang-undang Sementara), kembali ke UUD 1945 , berdasarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan UUD 1945, hasil amandemen yang berlaku sekarang. Menarik untuk dianalisis bahwa dari semua Konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia, termuat nilai-nilai Hak asasi manusia dan hukum Islam. Namun tidak dapat dipungkiri pada setiap Konstitusi, mempunyai plus and minus baik secara kuantitas dan kualitas.
Kata kunci : Konstitusi, Hak asasi manusia dan Hukum Islam.
Pendahuluan
katatanegaraan suatu negara berupa kumpulan
Setiap negara pada zaman modern
peraturan yang membentuk, mengatur
mutlak perlu memiliki suatu konstitusi
memerintah dalam suatu negara.
2. Herman Heller, konstitusi
merupakan acuan dalam penyelenggaraan
mempunyai arti luas dari UUD. Konstitusi
negara dan hukum tertinggi bagi semua
tidak hanya bersifat yuridis tetapi juga
undang-undang dan peraturan di bawahnya.
sosiologis dan politis.
Ketentuan-ketentuan dalam undang-undang
3. Lasalle, konstitusi adalah
dan peraturan yang bertentangan dengan
hubungan antara kekuasaan yang terdapat di
konstitusi dapat dibatalkan oleh Mahkamah
dalam masyarakat seperti golongan yang
Konstitusi (MK).
mempunyai kedudukan nyata di dalam
Term konstitusi berasal dari bahasa
masyarakat, misalnya kepala negara, angkatan
Inggris “constitution” yang berasal dari
perang, partai politik, dan sebagainya.
bahasa
Latin
“contitutio”.
Dalam
4. Bagir
Manan, konstitusi
ketatanegaraan Republik Indonesia diartikan
diartikan sebagai sekelompok ketentuan yang
sama dengan Undang-undang Dasar. 1
mengatur organisasi negara dan susunan
Pengertian konstitusi menurut para 3 pemerintahan suatu negara.
ahli : 2
Walaupun definisi konstitusi yang
dikemukakan para ahli kelihatan berbeda-
konstitusi adalah
keseluruhan
sistem
3 Bagir Manan, Dr. SH. MCL, Pertumbuhan
1 http:id.wikipedia.orgwiki.
dan Perkembangan Konstitusi Suatu Negara, Bandung
2 Ibid.
: Mandar Maju, 1995, h.5.
beda secara redaksional namun maksudnya
menentukan nasib sendiri (pembukaan UUD
sama, bahwa konstitusi adalah aturan-aturan
1945 dan pasal 1), hak kewarganegaraan
dasar untuk
(pasal 26), hak persamaan dalam hukum
menjalankan roda pemerintahan.
(pasal 27), hak mendapatkan pekerjaan (pasal
Dilihat dari eksistensinya, konstitusi
27), hak penghidupan yang layak (pasal 28),
itu terdiri dari dua hal : konstitusi tertulis dan
hak berserikat (pasal 28), hak untuk
konstitusi tidak tertulis. Menurut C.F. Strong,
melaksanakan agama (pasal 29), hak
konstitusi tertulis (documentary constitution
mendapatkan keamanan (pasal 30), hak
written constitusion) adalah aturan-aturan
memperoleh pendidikan (pasal 31), hak
pokok dasar negara, bangunan negara, dan
mendapatkan kesejahteraan sosisal (pasal 33),
tata negara. Demikian juga aturan-aturan
hak memperoleh jaminan sosial (pasal 34),
dasar lainnya yang mengatur perikehidupan
hak memperoleh peradilan yang bebas (pasal
suatu bangsa di dalam persekutuan hukum
24-25) hak untuk memajukan kebudayaan
negara. Sedangkan konstitusi tidak tertulis
(pasal 32), dan hak memajukan bahasa daerah
konvensi (now documentary) adalah berupa 7 (pasal 31). kebiasaan ketatanegaraan yang berulang-
Kemudian Moh. Kusnardi, SH dan
ulang dalam praktek penyelenggaraan
Harmailiy Ibrahim, SH sudah menganalisis
negara. 4
ketentuan-ketentuan yang berkenaan dengan
Manan
membedakan konstitusi
HAM dalam UUDS 1950, yaitu dari pasal 7
tertulis antara yang tertulis dalam satu 8 sampai dengan pasal 35. dokumen khusus, misalnya UUD 1945 atau
Dalam konteks ini, penulis akan
dalam beberapa dokumen yang terkait erat
mncoba mengkomparasikan elemen-elemen
satu sama lain dan yang tertulis dalam
HAM yang terdapat dalam konstitusi-
perundang-undangan lain, dapat dijumpai
konstitusi tersebut dengan deklarasi HAM
dalam undang-undang. 5
PBB (Declaration Independence Human
Dalam konstitusi yang pernahsedang
Rights).
berlaku di Indonesia (UUD 1945, Konstitusi
Begitu juga halnya berkenaan dengan
RIS 1949, UUDS 1940, dan UUD 1945 Hasil
elemen-elemen
Hukum Islam dalam
Amandemen) sudah dicantumkan hal-hal
konstitusi sudah banyak dibahas, antara lain
yang berkenaan dengan Hak-Hak Azasi
oleh Endang Saifuddin Anshari dalam
Manusia (HAM) dan ada kaitannya dengan
bukunya Piagam Jakarta 22 Juni 1945,
Hukum Islam. Para pakar telah melakukan
Ahmad Syafi’i Maarif dalam bukunya, Islam
penelitian berkenaan dengan hal itu dalam
dan Pancasila sebagai Dasar Negara,
konstitusi-konstitusi tersebut.
Nadirsyah Hosen bukunya Syari’a
Todung Mulya Lubis dalam bukunya
Contitutional Reform in Indonesia. Dalam
In Search of Human Rigths, 6 menyatakan
penelitiannya, para pakar tersebut lebih fokus
dalam UUD 1945 terdapat aturan-aturan
melihat elemen-elemen hukum Islam dalam
tentang HAM, tapi tidak dijalankan oleh
pada konstitusi umumnya fokus pada
Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru.
Pembukaan UUD dikaitkan dengan Piagam
Jakarta, dan pasal 29 ayat 1 dan 2.
menyebutkan, paling tidak ada 15 bentuk hak-
Dalam konteks tersebut, penulis
hak azasi yang diakui oleh UUD 1945 : hak
ingin meneliti lebih lanjut, menganalisis
4 http:id.wikipedia.orgwiki,op.cit , h.
7 Nadirsyah Hosen, Syari’a Constitutional
5 Manan, op.cit, h. 5-6.
Reform in Indonesia, Singapura; Institute of SouthEast
6 Todung Mulya Lubis, In Search of Human
Asian Studies, h.110.
Rights, Legal-Political Dillemas of Indonesia’s New
8 Moh Kusnaidi, SH dan Harmailiy Ibrarim,
Order, 1996-1990, Gramedia Pustaka Utama Jakarta,
SH, Hukum Tata Negara, Jakarta :Fakultas Hukum UI,
Khususnya bab 2
1998, h. 307-312.
elemen-elemen hukum Islam dalam pasal-
Naskah Rancangan UUD 1945
pasal UUD, yaitu mencari titik singgung
dirumuskan oleh BPUPKI (Badan Penyelidik
pasal-pasal dalam UUD dengan hukum Islam
Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan
atau Syariah dengan pendekatan Fiqh
Indonesia) melalui beberapa kali sidang :
Siyarah.
a. Pada tanggal 29 Mei sampai 1
Tujuan penulisan makalah ini adalah
Juni 1945 sidang pertama BPUPKI. Ketua
untuk melihat elemen-elemen HAM dan
BPUPKI dr. KRT. Radjiman Wediodiningrat
Hukum Islam dalam UUD. Apakah UUD
meminta para anggota menyampaikan
sudah meretifikasi deklarasi Ham PBB?
pandangan-pandangannya tentang dasar-dasar
Apakah UUD relevan dengan hukum Islam,
negara Indonesia yang akan datang :
dan tidak menjadi kendala penyusunan UU
29 Mei 1945, pidato Muh.
dan peraturan lainnya yang bernafas hukum
Yamin tentang lima asas negara : Peri
Islam?
Kebangsaan, Peri
Kemanusiaan, Peri
Ketuhanan,
Peri
Kerakyatan,dan
A. Konstitusi yang Pernah
Kesejahteraan Rakyat.
Sedang Berlaku di Indonesia
31 Mei 1945, pidato Prof.
Sejak zaman kemerdekaan negara
Soepomo tentang asas negara : Persatuan,
Indonesia sering mengalami perubahan
Kekeluargaan, Keseimbangan Lahir Bathin,
konstitusi. Seiring dinamika perkembangan
Musyawarah, Keadilan Rakyat.
politik dan perubahan sistem pemerintahan,
1 Juni 1945, pidato Ir.
Indonesia sudah 4 kali berganti-ganti
Soekarno tentang lima asas negara :
konstitusi dalam 5 periode :
Kebangsaan, Internasionalisme atau Peri
1. UUD 1945 Periode 18 Kemanusiaan,
Mufakat Demokrasi,
Agustus 1945 – 27 Desember 1949
Kesejahteraan Sosial, Ketuhanan.
Kalau kita melihat sejarah bangsa
22 Juni 1945, di Jakarta
Indonesia modern, ternyata pada hari Jum’at
dihasilkan kesepakatan usul Rancangan
tanggal 17 Agustus 1945 saat proklamasi
Pembukaan UUD, yang dihasilkan oleh
kemerdekaan negara Republik Indonesia
Panitia Kecil, yang pada alenia keempat
belum memiliki konstitusi atau Undang-
berbunyi :
undang Dasar. Baru pada tanggal 18 Agustus
Maka
disusunlah kemerdekaan
1945 PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan
kebangsaan Indonesia dalaam suatu susunan
Indonesia), sebagai pelaksana tugas MPR
hukum dasar Negara Indonesia yang
(Majelis Permusyawaratan Rakyat) yang
berbentuk dalam suatu susunan Negara
belum terbentuk mengadakan sidang pertama
Republik Indonesia, yang berkedaulatan
dalam alam Indonesia merdeka. Salah satu
rakyat
dengan
berdasarkan kepada
keputusannya ialah menetapkan UUD 1945
Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan
yang mulai berlaku 19 Agustus 1945.
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya,
Kronologis Singkat Pembuatan
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
UUD 1945
beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan
UUD 194 adalah suatu konstitusi yang dipersiapkan lebih kurang tiga bulan
UUD 1945 ini, Hendarmin mengutip dari : Prof.
menjelang Indonesia merdeka. Berikut ini
Dr. Sri Soemantri, SH, dalam bukunya Prosedur dan
akan penulis kemukakan kronologis singkat
Sistem Perubahan Konstitusi, Marsilam Simanjuntak,
pembuatan UUD 1945 yang dirangkum dari
dalam bukunya Pandangan Negara Integralistik,
9 penjelasan Hendarmin Ranadireksa. Soerowo Abdul Manaf, dalam bukunya Republik
Indonesia Menggugat, Endang Saifuddin Anshari, dalam bukunya Piagam Jakarta 22 Juni 1945, Dr.
Moh. Tolchah Mansoer, SH, dalam bukunya
Konstitusi Indonesia, Bandung : Fokusmedia, 2007,
Pembahasan Beberapa Aspek Tentang Kekuasaan-
h. 14-21. Dalam menjelaskan kronologis pembuatan
kekuasaan Eksekutif dan Legislatif Negara Indonesia.
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
1) Negara
berdasarkan atas
dalam permusyawaratan – perwakilan serta
Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan
dengan mewujudkan keadilan sosial bagi
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
seluruh rakyat Indonesia.
(kalimat ini diturunkan dari Piagam Jakarta).
Usul rancangan pembukaan tersebut
2) Negara
menjamin
oleh Muh. Yamin diberi nama “Jakarta
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
Charter” atau “Piagam Jakarta”.
memeluk agama dan beribadat menurut
b. 10 Juli 1945 Sidang Kedua
agamanya.
BPUPKI
Menurut Ahmad Syafi’i Maarif, anak
kalimat ini menjadi sangat penting sebab
materi yang disampaikan oleh 40 orang baik
dengan itu tugas pelaksanaan syariat Islam
lisan maupun tertulis. Dalam laporan tersebut
secara konstitusional terbuka pada masa yang
juga dikemukakan “Rancangan Pembukaan” 10 akan datang. yang dihasilkan Panitia Sembilan.
16 Juli 1945, Sidang Paripurna
Ir. Soekarno sebagai Ketua
Kedua Badan Penyelidik berakhir segera
Panitia Kecil menyampaikan pidato hasil
setelah menerima bulat seluruh Batang Tubuh
rumusan “Panitia Sembilan”.
UUD, termasuk di dalamnya persyaratan
Ketua BPUPKI membentuk 3
Kepala Negara Presiden harus beragama
buah panitia :
Islam.
Panitia Perancang Undang-
Tanggal 18 Agustus, PPKI
undang Dasar.
(Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
Panitia Pembela Tanah Air.
yang dibentuk Pemerintahan Bala Tentara Dai
Nippon tanggal 11 Agustus 1945, yang
Perekonomian.
beranggotakan 21 orang ditambah 6 orang
11 Juli – 13 Juli 1945, Panitia
anggota tambahan, mengadakan rapat untuk
Perancang Undang-undang Dasar yang
memilih Presiden dan Wakil Presiden dan
diketuai Soekarno mengadakan rapat-rapat.
menetapkan UUD. Bahan : Rancangan
14 – 16 Juli 1945, kelanjutan
Pembukaan UUD dan Rancangan UUD
(Batang Tubuh) yang telah diterima oleh
Persidangan mengalami suasana panas,
BPUPKI. Dalam rapat diputuskan beberapa
khususnya menyangkut prinsip dasar negara
hal, antara lain :
(dicantumkan atau tidak prinsip ke-Islaman
1) Kata “Mukaddimah” diganti
dalam Mukaddimah UUD, sampai akhirnya
dengan kata “Pembukaan”.
Ketua BPUPKI
menyatakan
Naskah
2) Dalam Preambule (Piagam
Jakarta) anak kalimat, Berdasarkan kepada
perubahan-perubahannya diterima sebulat-
Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan
bulatnya oleh
sidang.
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya,
Menurut keterangan H. Endang
diubah menjadi Berdasarkan atas Ketuhanan
Saifuddin Anshari, penerimaan “Piagam
Yang Maha Esa.
Jakarta” sebagai Mukaddimah Undang-
3) Presiden
ialah orang
undang Dasar untuk kedua kalinya
Indonesia asli dan beragama Islam, kata-kata
dikukuhkan oleh Badan Penyelidik. Tanggal
“dan beragama Islam” dicoret.
15 Juli 1945, Badan Penyelidik membahas
4) Sejalan dengan perubahan
Undang-undang Dasar antara lain tentang
yang kedua di atas, maka pasal 29 ayat 1
persyaratan untuk Kepala Negara Presiden
menjadi Negara berdasarkan atas Ketuhanan
dan pasal tentang agama (ketika itu merupakan pasal 28 bab X). 10 Ahmad Syafi’i Maarif, Islam dan Pancasila
sebagai Dasar Negara, Jakarta : Pustaka LP3ES, 2006,
h. 109.
Yang Maha Esa sebagai pengganti Negara
2. UUD RIS Periode
berdasarkan atas Ketuhanan, dengan
Desember 1949 – 17 Agustus 1950
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
Undang-undang Dasar Republik
pemeluk-pemeluknya.
Indonesia Serikat (UUD RIS) atau Konstitusi
Menurut hemat penulis, pada saat itu
Republik Indonesia Serikat adalah UUD yang
terjadi kompromi politik tingkat tinggi tokoh-
dipakai Negara Indonesia sewaktu terjadi
tokoh Islam dengan tokoh-tokoh nasionalis
perubahan bentuk negara dari negara
sekular. Walaupun anak kalimat “Dengan
kesatuan menjadi negara federal dan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
poemeluk-pemeluknya” dihapus, namun kata
parlementer.
“Ketuhanan” diberi label dengan “Yang Maha
a. Latar Belakang Terbentuknya
Esa”. Sehingga menjadi “Ketuhanan Yang
RIS
Maha Esa”. Ini adalah ajaran tauhid Islam
Terbentuknya
RIS (Republik
paling fundamental.
Indonesia Serikat) tidak terlepas dari campur
tangan Belanda yang berkeinginan menguasai
dikompromikan dengan yang terdapat dalam
Indonesia kembali.
Piagam Jakarta, Ketuhanan dengan kewajiban
Pada tanggal 15 Juli 1946, Letnan
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
Jenderal H.J van Mook memprakarsai
pemeluknya, jelas sekali ungkapan ini berisi
penyelenggaraan konferensi di Malino,
dua pilar, yaitu ajaran tauhid (akidah) dan
Sulawesi Selatan, yang dihadiri beberapa
syariat Islam. Dengan dihapuskan satu, maka
utusan daerah yang telah dikuasai Belanda.
tak ubahnya laksana burung yang patah
Konferensi ini membahas pembentukan
sayapnya sebelah, pasti tidak bisa terbang.
negara-negara bagian dari suatu negara
federal. Berawal dari konferensi tersebut, van
harapan umat Islam untuk mendirikan negara
Mook atas nama Negara Belanda mulai
berdasarkan hukum Islam. Maarif menulis,
membentuk negara-negara boneka yang
sebenarnya makna perubahan konstitusi pada
bertujuan
untuk
mengepung dan
saat-saat kritis itupun cukup jelas, yaitu setiap
memperlemah
keberadaan Republik
usaha untuk mengubah Indonesia menjadi
Indonesia. Dengan terbentuknya negara-
sebuah negara Islam pada waktu itu menjadi
negara boneka, RI dan negara-negara bagian
tidak mungkin, karena hal itu berlawanan 13 dengan mudah diadu domba oleh Belanda. dengan konstitusi yang baru diterima itu. 11
Sejak kembalinya para pemimpin RI
Bahwa tugas merumuskan UUD merupakan
ke ibukota Yogyakarta 6 Juli 1946 setelah
tugas penting, sama pentingya dengan
ditawan di Bangka, perundingan dengan BFO
perjuangan untuk menegakkan agama Allah.
(Bijeenkomst voor Feredal Overlag) yang
Sejauh yang dapat diterima dari dokumen
telah dirintis di Bangka dilanjutkan lagi. Yang
sejarah, perjuangan untuk menegakkan sistem
menjadi pokok bahasan adalah pembentukan
hukum Islam menemui kegagalan. 12
pemerintah peralihan sebelum terbentuknya
Hal ini terjadi, menurut hemat
Negara Indonesia Serikat. Kemudian tanggal
penulis karena para politisi umat Islam pada
19 – 22 Juli 1949 diadakan perundingan
waktu itu lemah, baik kuantitas maupun
antara kedua belah pihak yang disebut
kualitas, jika dibandingkan dengan politisi-
Konferensi Antar Indonesia, menghasilkan
politisi sekular.
persetujuan menguasai bentuk negara dan lain-lain yang bertalian dengan
11 Maarif, op.cit, h. 110.
12 Syarifuddin Jurdi, Pemikiran Politik Islam
http:historia66.wordpress.com20100301republik.in
Indonesia, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2006, h. 164.
donesia-serikat,h.h.
ketatanegaraan Negara Indonesia Serikat,
1) Serah terima kedaulatan dari
antara lain :
Pemerintah Kolonial Belanda kepada RIS
Negara Indonesia
Serikat
kecuali Papua Barat (Irian Jaya).
disetujui dengan nama RIS berdasarkan
2) Republik Indonesia Serikat
demokrasi dan federalisme.
menerima kedaulatan itu atas dasar ketentuan-
RIS akan dikepalai seorang
ketentuan pada konstitusinya, rancangan
Presiden Konstitusional dibantu Menteri-
konstitusi telah dipermaklumkan kepada
menteri yang bertanggung jawab kepada
Kerajaan Nederland.
DPR.
3) Kedaulatan akan diserahkan
Akan dibentuk dua badan
selambat-lambatnya tanggal 30 Desember
perwakilan, yaitu sebuah Dewan Perwakilan 17 1949. Rakyat (DPR) dan sebuah Dewan Perwakilan
Hasil-hasil KMB kemudian diajukan
Negara Bagian (Senat).
kepada KNIP untuk diratifikasi. Selanjutnya
Pemerintah ferderal sementara
tanggal 15 Desember 1949 diadakan
akan menerima kedaulatan bukan saja dari
pemilihan Presiden RIS dengan calon tunggal
pihak Negara Belanda, melainkan pada saat
Presiden Soekarno. Tanggal 20 Desember
yang sama juga dari Republik Indonesia. 14
1949 Moh. Hatta diangkat sebagai Perdana
Menteri RIS. Adapun pemangku jabatan
dilanjutkan kembali di Jakarta tanggal 30 Juli
Presiden RI adalah Mr. Asaat (mantan Ketua
– 2 Agustus 1949, membahas pelaksanaan
KNIP). Tanggal 27 Desember 1949
dari pokok-pokok persetujuan yang tidak
ditandatangani Naskah Pengakuan Kedaulatan
disepakati di Yogyakarta. Kedua belah pihak
dari Pemerintah Belanda kepada RIS di
setuju untuk membentuk Panitia Persiapan
Amsterdam negeri Belanda dan di
Nasional yang bertugas menyelenggarakan 18 Indonesia. suasana tertib sebelum dan sesudah
b. Penyusunan Konstitusi RIS
Konferensi Meja Bundar (KMB). 15
Sebagaimana
sudah dijelaskan
Pihak-pihak yang berpartisipasi pada
sebelumnya, bahwa pada Konferensi Antar
KMB merupakan perwakilan dari tujuh
Indonesia antara Pemerintah RI dan BFO di
negara bagian dan sembilann unit kenegaraan,
Yogyakarta, sudah disepakati bentuk negara
seperti yang disebutkan pada pasal 2 Undang-
RIS dan beberapa hal yang berkaitan dengan
undang Negara Federal Indonesia. Ketujuh
ketatanegaraan RIS itu. Dan dalam Konferesi
negara tersebut : Negara Republik Indonesia,
Antar Indonesia di Jakarta akhir Juli sampai
Negara Indonesia Timur, Negara Madura,
awal Agustus 1949, sudah disepakati pula
Negara Sumatera Timur, dan Negara
membentuk Panitia Persiapan Nasional untuk
Sumatera Selatan. Adapun kesembilan unit
menghadapi KMB. Termasuk yang paling
kenegaraan tersebut : Jawa Tengah,
penting juga menyusun Naskah Konstitusi
Bangka, Belitung, Riau, Kalimantan Barat,
yang akan dibawa ke KMB.
Dayak Besar, Wilayah Banjar, Kalimantan
Rancangan UUD Sementara RIS
Tenggara, dan Kalimantan Timur. 16
dibuat oleh Panitia Urusan Ketatanegaraan
KMB dilaksanakan dari tanggal 23
dan Hukum Tata Negara dengan melibatkan
Agustus sampai 2 Nopember 1949. Hasil
Republik Indonesia
konferensi adalah sebagai berikut :
beranggotakan 11 orang, dari Kerajaan Belanda beranggotakan 24 orang, dan dari BFO (Bijenkomst voor Federal Overleg) yaitu
14 Ibid. 15 Ibid, h. 5.
16 Harun al-Rasyid, Kontroversi Negara
Federal, Editor Ikrar Nusa Bakti, Bandung : Mizan,
17 Ibid.
2002, h. 159.
18 Ibid.
wilayah-wilayah Indonesia yang akan
Kronologis singkat proses terbitnya
menjadi anggota RIS sebanyak 15 orang. 19
UUDS 1950, sebagaimana dikutip Hendarmin
Konstitusi RIS ini dirancang dalam 22 dari Tolchah : beberapa kali persidangan bersama di
Pada tanggal 19 Mei 1950,
Scheveningen dan Granvenhage yang
persetujuan antara RIS dan RI tercapai
berlangsung sejak bulan Agustus sampai akhir
kesepakatan 12 pokok pikiran yang terkait
bulan Oktober 1949. Rancangan Konstitusi
kembali ke negara berbentuk kesatuan dan
RIS ini disetujui dengan membubuhkan tanda
perlunya memiliki UUD sebagai dasar
tangan oleh pimpinan delegasi Republik
pelaksanaan berbangsa bernegara.
Indonesia, Drs. Moh. Hatta dan wakil-wakil
Esensi pasal 27, 29, dan 33
dari BFO pada tanggal 29 Oktober 1949. 20
UUD RI 1945 harus masuk dalam UUD baru.
K nstitusi RIS disahkan Presiden RIS berdasarkan o
Bahan-bahan baik dari UUDS
Keputusan Presiden RIS tanggal 31 Januari 1950 nomor 48 (c)
RIS, antara lain tentang HAM harus masuk
Lembaran Negara 50-3.
UUD baru.
Dengan berdirinya Negara Republik Indonesia Serikat,
Hak milik harus mempunyai
maka Republi Indonesia hanyalah merupakan salah satu negara k
fungsi sosial.
bagian dalam Negara Republik Indonesia Serikat, dan wilayahnya
Senat dan DPA dihapus.
sesuai dengan pasal 22 UUD RIS adalah yang disebut dalam
Presiden harus tetap Ir.
Persetujuan Renville. UUD 1945 yang semula berlaku untuk seluruh
Soekarno.
Indonesia, maka mulai tanggal 27 Desember 1949 hanya berlaku
Kedudukan Wakil Presiden dalam wilayah Negara Bagian Republik Indon sia.21 yang wilayah e sebelum Konstituante harus dipertimbangkan.
sudah sangat berkurang hanya tinggal beberapa daerah di Pulau Jawa
Dibentuk Majelis Perubahan
dan Sumatera.
UUD yang terdiri atas Anggota Parlemen dan
Konstitusi RIS terdiri dari tiga bagian : Mukaddimah,
Komisi Nasional Pleno yang belum menjadi
Batang Tubuh terdiri dari VI Bab, 197 Pasal dan Lampiran yang
Anggota Parlemen.
tidak dapat dipisahkan dari onstitusi ini. k
Konstituante harus dibentuk
Kalau dilihat dari segi akademis dapat dikatakan aturan-
segera dengan pemilu.
aturan pada pasal-pasal Konstitusi RIS ini tersusun secara si tamtik, s
Dewan
Menteri bersifat
rapi jernih, dan rasional, jauh dari pras ngka muatan politis Belanda. a parlementer.
Konstitusi ini dirancang oleh para intelektual Belanda dan Indonesia
Sebelum dicabut UUDS RIS
serta para pejuang RI dan BFO.
yang tidak bertentangan UUD baru tetap
Tetapi, karena bentuk negara federa sejak semula l
berlaku, sedang yang dibuat oleh RI
s udah dicurigai sebagai taktik Belanda untuk memecah belah
Proklamasi
sedapat
mungkin supaya
Indonesia dan akan menjajah Indonesia kembali, akhirya RIS tidak
dijalankan.
bertahan lama.
DPR akan terdiri dari ex.
Dengan berubahnya bentuk negara
Anggota DPR RIS dan BPKNIP sedang
dari negara serikat menjadi negara kesatuan,
penambahan anggota akan dipertimbangkan
maka berubah pula konstitusinya, yaitu
pemerintah.
memberlakukan UUDS 1950.
Untuk menjalankan UUD baru, Pemerintah RIS dan RI mengangkat suatu
Panitia Perencana Undang-undang Dasar
Sementara (UUDS) 1950 Periode (17
Negara Kesatuan yang apabila telah selesai
Agustus 1950 – 05 Juli 1959)
akan ditinjau oleh RIS kepada DPR dan oleh RI kepada BPKNIP dengan tidak memberi
19 Hendarmin, op.cit, h. 21.
kesempatan untuk melakukan amandemen.
20 Piagam Persetujuan Delegasi Republik
Permusyawaratan Federal (BFO) Konstitusi RIS.
http:historia66.wordpress.com20100301republik-
21 Kurnadi, op.cit, h. 94.
indonesia-serikat.
Tanggal 14 Agustus 1950,
4. Kembali ke UUD 1945 (5 Juli
Senat dan DPR RIS menerima perubahan
1950 – 19 Oktober 1999)
UUDS RIS menjadi UUDS Republik
Latar belakang Negara Indonesia
Indonesia, yang ditandatangani Presiden RIS,
kembali memakai Konstitusi UUD NKRI
Ir. Soekarno, Perdana Menteri Drs. Moh.
1945, karena Majelis Konstituante, hasil
Hatta, dan Menteri Kehakiman RIS, Prof. Dr.
Pemilu 1955, yang diserahi tugas menyusun
Mr. Soepomo, dan diumumkan oleh Menteri
konstitusi yang permanen, sebagaimana
Kehakiman.
diamanatkan UUDS 1950, Konstituante
Tanggal 17 Agustus 1945
(Sidang Pembuat Undang-Undang Dasar)
Negara RIS berganti menjadi Negara
bersama-sama dengan Pemerintah selekas-
Republik Indonesia yang berbentuk kesatuan,
lekasnya menetapkan Undang-undang Dasar
UUDS RI 1950 resmi diberlakukan.
Republik Indonesia yang akan menggantikan Undang-undang Dasar Sementara ini (pasal
Dari keterangan di atas, dipahami
134 UUDS 1950), dianggap gagal menyusun
bahwa substansi UUDS 1950 pada prinsipnya
Undang-undang Dasar.
mengakomodir UUD RI 1945 dan Konstitusi
Majelis
Konstituante hampir
RIS 1949, disamping mencabut ketentuan-
rampung menyusun Naskah Undang-undang
ketentuan dalam Konstitusi RIS 1949 yang
Dasar Negara, namun masih terjadi
tidak relevan dengan tuntutan negara
perdebatan tentang dasar negara. Maarif
kesatuan.
menulis, dalam Majelis Konstituante pada
Dalam konsideren penetapan UUDS
mulanya ada tiga rancangan (draf) tentang
1950 ini ditegaskan, antara lain :
dasar negara yang diajukan tiga fraksi. Ketiga
Konstitusi Repubik Indonesia Serikat diubah
rancangan itu ialah : Pancasila, Islam, dan
menjadi Undang-undang Dasar Sementara
Sosio Ekonomi. Yang terakhir ini diajukan
Republik Indonesia, sehingga naskahnya 24 oleh Partai Murba dan Partai Buruh. Dasar berbunyi sebagai berikut : 23
negara Pancasila diusulkan oleh partai-partai
UUDS 1950 ini disusun dengan
nasionalis, dan dasar negara Islam diusulkan
format : 1) Mukaddimah, 2) Batang Tubuh 25 partai-partai Islam. Karena usul dasar negara terdiri dari : Bab I tentang Negara Republik
Sosio Ekonomi dari partai-partai kecil,
Indonesia dari pasal 1 sd pasal 34, Bab II
akhirnya usul tentang dasar negara
tentang Alat-alat Perlengkapan Negara dari
mengerucut kepada dua : Pancasila dan Islam.
pasal 44 sd pasal 81, Bab III tentang Tugas
Karena tidak tercapai kesepakatan
Alat-alat Perlengkapan Negara dari pasal 82
tentang dasar negara, akhirnya dilakukan
sd pasla 130, Bab IV tentang Pemerintahan
voting (pemungutan suara) dalam Majelis
Daerah dan Daerah-daerah Swapraja dari
Konstituante untuk memilih dasar negara
pasal 131 sd pasal 133, Bab V tentang
Pancasila atau Islam. Ternyata, setelah
Konstituante dari pasal 134 sd 139, dan Bab
diadakan voting, tidak mencapai quorum 23
VI tentang Perubahan, Ketentuan-ketentuan
dari jumlah suara anggota yang hadir, sesuai
Peralihan dan Ketentuan Penutup dari pasal
pasal 137 ayat (2) UUDS 1950.
140 sd pasal 146, dan 3)
Sementara Konstituante yang telah
Penjelasannya.
bersidang selama kurang lebih dua setengah
UUDS 1950 ini berlaku sejak 17
tahun belum dapat menyelesaikan tugasnya,
Agustus 1950 sampai dengan 5 Juli 1959, dan
situasi
politikmemanas sehingga
selanjutnya berlaku kembali UUD RI 1945.
dikhawatirkan akan timbul perpecahan. Untuk mengatasi hal tersebut, maka pada tanggal 22 April 1959, atas nama Pemerintah, Presiden
23 Naskah UUDS Republik Indonesia,
24 Ibid, h. 17.
www.legalitas.org , h.2.
25 Maarif, op.cit, h. 126.
memberikan amanatnya di depan Sidang
lawan politiknya, dengan mengatakan bahwa
Pleno Konstituante yang berisi anjuran agar
golongan modernis, terutama Masyumi, tidak
Konstituante menetapkan saja UUD 1945
layak hidup pada era demokrasi terpimpin.
sebagai UUD yang tetap bagi Republik
Beliau juga memenjarakan lawan-lawan
Indonesia. Setelah diadakan beberapa kali
politiknya tanpa persidangan di pengadilan,
sidang dan diadakan pemungutan suara,
membubarkan DPR produk pemilu dan
quorum yang diharuskan tidak tercapai, hal
menggantikannya dengan DPRGR (Dewan
ini telah dilakukan dengan tiga kali
Perwakilan Rakyat Gotong Royong). Anggota
pemungutan suara. Keadaan tersebut dan
DPRGR dipilih dan ditunjuk Soekarno yang
situasi tanah air pada waktu itu jelas tidak
berjumlah 283, termasuk 131 yang diangkat
mewakili golongan-golongan fungsional, dan
ketatanegaraan, maka pada tanggal 5 Juli
23 wakil-wakil lainnya. Wakil partai-partai
1959 Presiden mengucapkan Dekritnya.
Islam hanya 43 (NU : 36, PSII : 5, dan
Isinya memberlakukan kembali UUD 1945
PERTI : 2). Dalam parlemen pilihan rakyat,
dan Pembubaran Majelis Konstituante. 26
wakil-wakil mereka 115, di dalamnya
Kembali ke UUD 1945 ini dapat 27 termasuk Masyumi. diklasifikasikan kepada dua periode :
Namun dalam komposisi keaggotaan
a. Masa Orde Lama.
DPRGR ini dianalisis dengan teliti, terdapat
b. Masa Orde Baru.
gambaran yang cukup menarik. Pihak
Disinilah letak menariknya UUD
nasional sekular sesungguhnya mendapatkan
1945 yang dikenal simpel (singkat), padat,
94 kursi (44 untuk PNI dan 50 untuk
dan elastis (lentur). Satu UUD dapat
golongan non partai, tapi mereka adalah
diterapkan dalam
tiga style (gaya)
nasionalis sekular). Kelompok komunis diberi
pemerintahan. Ketentuan pasal-pasal dalam
81 kursi (sebanyak 30 untuk PKI dan 51
UUD 1945 memberi ruang multi tafsir,
mewakili golongan buruh dan tani, semuanya
sehingga setiap masa dapat menafsirkan
komunis). Jumlah total untuk wakil-wakil
pasal-pasal dalam UUD 1945 sesuai syahwat
Islam 67 kursi (43 mewakili partai Islam dan
politiknya dan kepentingan politik penguasa. 28 24 dari wakil ulama dan lain-lain).
a. UUD 1945, pada Masa Orde
Dengan gambaran seperti demikian,
Lama (5 Juli 1959 - 1966)
jelas peran partai-partai politik Islam sangat
Pada masa Orde Lama diterapkan
lemah, sebaliknya PKI semakin berjaya, dan
sistem pemerintahan “demokrasi terpimpin”,
partai-partai nasionalis mengekor saja pada
yaitu suatu sistem pemerintahan yang
kemauan politik Presiden Soekarno yang
menerapkan pemisahan kekuasaan antara
memerintah secara otoriter dan menafsirkan
lembaga-lembaga negara : eksekutif, legslatif,
konstitusi
berdasarkan kehendak dan
dan yudikatif. Bahkan semua pimpinan
kepentingan politiknya. Sehingga banyak
lembaga-lembaga negara baik baik sipil
terjadi
penyimpangan praktek-praktek
maupun militer di bawah komando Presiden,
penyelenggaraan pemerintahan negara dari
diberi jabatan menteri. Bung Karno bergelar
UUD 1945. Kondisi ini terus berlangsung
“Pemimpin Besar Revolusi” dan “Presiden
sampai kejatuhan Soekarno sebagai Presiden.
Seumur Hidup”.
b. UUD 1945 pasa Masa Orde
Baru (1966 – 1999)
Soekarno ingin menempatkan dirinya sebagai
Orde baru adalah tatanan seluruh
ayah suatu family besar dari rakyat Indonesia,
kehidupan rakyat, bangsa, dan negara yang
dengan kekuasaan terpusat sepenuhnya ditangannya. Beliau menyingkirkan lawan-
27 Maarif, op.cit, h. 188-189. 28 S.M. Amin, Indonesia di Bawah Rezim Demokrasi Terpimpin, Jakarta : Bulan Bintang, 1967,
26 Kusnardi, op.cit, h. 95-96.
h. 50.
dikatakan kembali kepada pelaksanaan
yang di-back up sepenuhnya oleh ABRI, telah
kemurnian Pancasila dan Undang-undang
dapat melaksanakan UUD 1945. Tapi disisi
Dasar 1945. Orde Baru adalah Orde
lain, justru yang dilakukan rezim Orde Baru
Pembangunan dan Orde Konstitusional. 29
masih bersifat semu.
Motto Orde Baru, melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan
5. UUD 1945 Hasil Amandemen
konsekwen. Orde Baru mengawali kiprahnya
Periode (1999 Sampai Sekarang)
dengan mengumandangkan slogan “Politik
Setelah kejatuhan Soeharto dari kursi
No, Ekonomi Yes”. Orde Baru bertekad
Presiden, dan berakhirnya Pemerintahan
melakukan koreksi total terhadap kesalahan
Presiden B.J. Habibie, negara Indonesia
yang dilakukan Orde Lama. Demokrasi
memasuki masa reformasi. Yaitu perbaikan
terpimpin yang terbukti otoriter itu diganti
sendi-sendi kehidupan berbangsa dan
dengan demokrasi Pancasila.
bernegara sesuai demokrasi.
Langkah-langkah pemerintahan Ode
Pada masa reformasi ini, negara
Baru dalam pelaksanaan UUD 1945 sebagai
Indonesia memakai UUD 1945 hasil
hukum dasar yang tertulis gerak langkahya
amandemen.
Yaitu dengan merubah,
tersebut, antara lain : 30
menambah, dan menyempurnakan bab-bab,
Penyaluran aspirasi rakyat
pasal-pasal, dan ayat-ayat UUD 1945 sesuai
melalui Sidang Umum MPRS tahun 1966 dan
dengan tuntutan reformasi yang
Sidang Istimewa MPRS tahun 1967.
dilakukan oleh MPR hasil pemilu tahun 1999.
Telah melaksanakan pemilu
Perubahan tersebut dilakukan dalam empat
secara berkala sekali lima tahun sejak 1971.
tahap dalam rentang waktu empat :
1. Perubahan pertama
kelembagaan negara : MPR, DPR, DPA,
disahkan 19 Oktober 1999.
BPK, dan kekuasaan kehakiman sesuai UUD
2. Perubahan kedua
disahkan 18 Agustus 2000.
Untuk pertama kalinya tahun
3. Perubahan ketiga
1973 GBHN berhasil ditetapkan MPR, hasil
disahkan 10 Nopember 2001.
pemilu 1971, dan ini berlanjut lima tahun
4. Perubahan keempat
sekali, sesuai UUD.
disahkan 10 Agustus 2002.
MPR hasil pemilu telah
Ini berarti bahwa hal-hal yang dinilai
berhasil memilih Presiden dan Wakil
substantif dalam UUD yang disahkan 18
Presiden, sesuai UUD.
Agustus 1945 masih tetap dipertahankan
DPR telah dapat berfungsi
seraya menyesuaikannya dengan tuntutan
dengan intensif, baik dalam melaksanakan
zaman. Sehingga dengan demikian, Negara
Republik Indonesia menerapkan sistem
budgetnya.
pemerintahan demokrasi modern yang
Beberapa undang-undang telah
bertumpu pada nilai-nilai ke-Indonesiaan;
berhasil disahkan serta diundangkan.
lembaga-lembaga negara memiliki fungsi,
Pidato Presiden tiap tanggal 16
tugas, wewenang dan tanggung jawab yang
Agustus.
jelas; pemisahan kekuasaan eksekutif,
Tiap akhir masa jabatannya
legislatif, dan yudikatif yang jelas pula; HAM
lebih terjamin.
jawabannya kepada MPR.
Terlepas
dari praktek
Dilihat dari satu sisi, rezim Orde
penyelenggaraan negara pada setiap periode
Baru di bawah pimpinan Presiden Soeharto
yang kadang-kadang terjadi gonjang ganjing politik dan penyimpangan terhadap konstitusi,
29 Kansil, op.cit, h. 131.
berikut ini akan penulis kemukakan analisis
Hendarmin, op.cit, h. 74.
tentang HAM dan hukum Islam dalam
Dalam Pembukaan UUD 1945 pada
masing-masing konstitusi.
alinia
dinyatakan, “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
pertama
Eksistensi HAM dan Hukum Islam
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan,
dalam Konstitusi
karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan
1. 33 Dalam UUD 1945 dan perikeadilan.
a. Elemen-elemen Hak-hak Asasi
Dalam pasal 1 Piagam HAM PBB
Manusia di dalam UUD 1945
dinyatakan, semua orang dilahirkan merdeka
Hak-hak asasi manusia adalah hak-
dan mempunyuai martabat dan hak-hak yang
hak dasar atau hak-hak pokok yang dibawa
sama, sebagaimana dapat dilihat pada
manusia sejak lahir sebagai anugerah Tuhan
Lampiran. Pernyataan ini relevan dengan
Yang Maha Esa. Hak-hak asasi ini menjadi
bunyi pernyataan alinia pertama Pembukaan
dasar dari hak-hak dan kewajiban-kewajiban
UUD 1945, kemerdekaan itu ialah hak segala
yang lain. 31
bangsa. Dalam kata bangsa tercakup di
Disamping hak-hak asasi ada
dalamnya individu-indivdu dari suatu bangsa,
kewajiban-kewajiban asasi, yang dalam hidup
dan kata bangsa juga menunjukkan makna
kemasyarakatan kita seharusnya mendapat
kekeluargaan dalam arti luas.
berkenaan dengan kewarganegaraan. Dalam
terlebih dahulu, baru menuntut hak. 32
deklarasi HAM PBB mengenai hak
Perlu dicatat bahwa UUD 1945
kewarganegaraan ini tercantum dalam pasal
dirumuskan tahun 1945 sedangkan pernyataan
15 ayat 1 dan 2.
yang bernama Universal Declaration of
Pada pasal 27 ayat (1) UUD 1945
Human Rights lahir 1948. Jadi, kemunculan
ditetapkan, bahwa segala warga negara
UUD 1945 tiga tahun lebih dulu dari deklarasi
bersamaan kedudukannya di dalam hukum
HAM dunia tersebut. Namun, dalam UUD
dan pemerintahan dan wajib menjunjung
1945 tercantum hal-hal yang berkenaan
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
dengan HAM. Dalam konteks ini, para 34 kecualinya. penyusun UUD 1945 tentu memperhatikan
Dalam pasal ini ditegaskan kesamaan
perkembangan HAM di Eropa dan Amerika
hak sekaligus kewajiban segala warga negara
seraya menyesuaikannya dengan kondisi ke-
dalam hukum dan pemerintahan di Indonesia.
Indonesiaan. HAM menurut bangsa barat
Ketentuan ini relevan dengan pasal 6, 7, 8,
lebih mengacu kepada individualisme
dan 9 Piagam HAM PBB.
sedangkan HAM secara konstitusional di
Ayat (2) pasal 27 UUD 1945
Indonesia ditekankan pada
semangat
ditegaskan, bahwa tiap-tiap warga negara
kekeluargaan.
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
Bila diamati naskah UUD 1945, 35 layak bagi kemanusiaan. maka terlihat bahwa hak-hak asasi manusia
Hal ini relevan dengan bunyi pasal 3,
dan hal-hak serta kewajiban warga negara
dan 23 ayat (1), (2), (3), dan (4), Piagam
diatur pelaksanaannya dalam Pembukaan
HAM PBB.
UUD 1945 dan dalam Batang Tubuh UUD 1945.
33 Dikutip dari : Amir Syarifuddin, S.H dan Haru al-Rasyid, S.H, Himpunan Perundang-undangan
dan Peraturan Pemerintah tentang Badan-badan
31 C.S.T. Kansil, Prof. Drs. S.H dan Christine
Peradilan di Indonesia, Jakarta : Ghalia Indonesia,
S.T. Kansil, S.H, M.H, Hukum Tata Negara Republik
1989, h. 18.
Indonesia I, Jakarta : Rineka Cipta, 2000, h. 202.
34 Ibid, h. 21.
32 Ibid.
35 Ibid.
Berikutnya dalam pasal 28 UUD
atau tingkat dasar. Pengajaran sekolah rendah
1945 dicantumkan bahwa, kemerdekaan
harus diwajibkan (pasal 26 ayat (1)).
berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-
Walaupun
UUD 1945 tidak
undang. 36
menyebutkan pendidikan gratis pada tingkat
Dalam Piagam Deklarasi HAM PBB
sekolah dasar namun dalam prakteknya
ditegaskan bahwa setiap orang berhak atas
Indonesia sudah menerapkannya sejak dua
kebebasan mempunyai dan mengeluarkan
dekade yang lalu, bahkan mewajibkan
pendapat secara bebas, tanpa memandang
pendidikan sembilan tahun.
batas-batas (pasal 19). Dalam pasal 20 ayat
Dalam pasal 33 UUD 1945
(1) dikatakan, setiap orang mempunyai hak
dinyatakan tentang hak mendapatkan
atas kebebasan berkumpul dan berapat dengan
kesejahteraan sosial. Ini relevan dengan pasal
tak mendapat gangguan. Sedangkan menurut
25 ayat 1 dan 2 Deklarasi HAM PBB.
UUD 1945 bahwa hal ini dibatasi, ditetapkan
Perbedaannya, dalam pasal 33 UUD 1945
dengan undang-undang.
dinyatakan secara umum, sedangkan dalam
Negara Republik Indonesia memberi
Deklarasi HAM dijabarkan secara mendetail.
kebebasan kepada warga negara dalam soal
Dalam pasal 34 UUD 1945
agama. Dalam pasal 29 ayat (2) dinyatakan,
ditegaskan pula tentang jaminan sosial
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
terhadap fakir miskin dan anak-anak yang
penduduk untuk memeluk agamanya masing-
terlantar, fakir miskin dan anak-anak yang
masing 39 dan untuk beribadah menurut terlantar dipelihara oleh negara. agamanya dan kepercayaannya itu. 37
Berkenaan dengan hal tersebut,
dalam Piagam HAM PBB ditetapkan secara
ditegaskan bahwa kebebasan menganut suatu
lebih rinci lihat pasal 22.
agama lebih luas lagi, termasuk kebebasan
Kemudian
hak memperoleh
berganti agama. Untuk lebih jelasnya
peradilah yang bebas tercantum dalam pasal
mengenai hal ini, lihat pasal 18 Piagam
24-25 UUD 1945, ada kaitannya dengan pasal
Pernyataan HAM PBB. Sedangkan dalam
10 deklarasi HAM. Hak untuk memajukan
konstitusi Indonesia tidak ada aturan atau
kebudayaan (pasal 32 UUD 1945) relevan
ketentuan pindah agama. Dalam hukum
dengan pasal 27 ayat 1 Deklarasi HAM.
Islam, pindah dari agama Islam ke agama lain
b. Elemen-elemen Hukum Islam
dipandang murtad, dan diklasifikasikan
dalam UUD 1945
sebagai tindakanpidana.
Walaupun secara konstitusional
Berkenaan dengan mendapatkan
negara
Indonesia
menganut sistem
keamanan dinyatakan dalam pasal 30 UUD
pemerintahan
sekular,
namun secara
1945. Ini relevan dengan pasal 3 deklarasi
substansial di dalam UUD 1945 itu masih
HAM PBB.
terdapat elemen-elemen hukum Islam sebagai
payung hukum untuk membuat undang-
pendidikan ditegaskan, tiap-tiap warga negara
undang atau peraturan di bawahnya yang
berhak mendapat pengajaran (pasal 31 ayat
bernafas Islam.
(1) UUD 1945). 38 Dalam konteks ini, Piagam
Pada alinia keempat Pembukaan
HAM PBB menegaskan, setiap orang berhak
UUD 1945 dinyatakan, … maka disusunlah
mendapat pengajaran. Pengajaran harus gratis,
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam
setidak-tidaknya pada tingkat sekolah rendah
suatu
Dasar Negara Indonesia, yang berbentuk dalam suatu
Undang-undang
36 Ibid. 37 Ibid. 38 Ibid, h. 22.
39 Ibid.
susunan Negara Republik Indonesia yang
dengan pasal 22 disebutkan pula berkenaan
berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan
dengan eksistensi dan fungsi DPR (Dewan
kepada Ketuhanan Yang Maha Esa menurut
Perwakilan Rakyat). Kedua lembaga negara
dasar kemanusiaan yang adil dan beradab,
ini adalah merupakan refresentasi dari seluruh
persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang
rakyat Indonesia untuk bermusyawarah.
dipimpin oleh hikmat kenijaksanaan dalam
Dalam Islam bermusyawarah adalah
permusyawaratan perwakilan serta dengan
suatu hal yang sangat prinsip. Di dalam Al-
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
Quran terdapat perintah agar bermusyawarah :
rakyat Indonesia.
Dan bermusyawarah dengan mereka dalam
Kemudian dalam pasal 29 ayat 1,
urusan itu (QS. 3 : 159). Dan bagi orang-
Negara berdasarkan atas ketuhanan yang
orang beriman (mematuhi) seruan Tuhannya
Maha Esa. Ini menunjukkan bahwa founding
dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka
father negara Indonesia merumuskan bahwa
(diputuskan) dengan musyawarah antara
negara Indonesia adalan negara yang
mereka (Q.S. 42 : 38).
berketuhanan atau bertauhid.
Selanjutnya pada pasal 9 ditegaskan
Dengan kata lain, dasar negara
bahwa sebelum memangku jabatan Presiden
Indonesia ialah Pancasila sebagaimana
dan Wakil Presiden bersumpah menurut
tercantum sila-silanya dalam Pembukaan
agama, atau berjanji dengan sungguh-sungguh
UUD 1945. Sila pertamanya ialah Ketuhanan
dihadapan MPR atau DPR.
Yang Maha Esa. Klausa ini adalah kalimat
Bunyi sumpah Presiden (Wakil
tauhid dalam Islam. Di dalam Al-Quran,
Presiden) : demi Allah, saya bersumpah …
antara lain ditegaskan :
Dan
(pasal 9 UUD 1945).
Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa,
Dalam hal ini terlihat bahwa UUD
tiada Tuhan (yang berhak disembah)
1945 mengakomodasi aspirasi keagamaan
melainkan Dia (QS. 2 : 163). Sesungguhnya
menurut Islam, perlu diingat bahwa dalam
Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci
pasal ini, UUD 1945 juga mencantumkan
Allah dari mempunyai anak (QS. 4 : 171).
janji Presiden (Wakil Presiden) yang akan
Menurut Syafi’i Maarif, bukankah
diucapkan Presiden (Wakil Presiden) yang
sila Ketuhanan Yang Maha Esa diilhami
bukan beragama Islam. Tapi sepanjang
sepenuhnya oleh konsep tauhid, urat tunggang
sejarah republik ini, semua Presiden Wakil
iman dalam sistem kepercayaan Islam ?
Presiden beragama Islam.
Dengan demikian setiap usaha darimana pun,
Sebenarnya dalam Naskah Undang-
yang mencoba memisahkan Pancasila dari
undang Dasara 1945 yang disahkan BPUPKI
intervensi wahyu adalah ahistoris, sebab
tanggal 22 Juli 1945 berkenaan dengan
Pancasila yang dirumuskan 18 Agustus 1945
Presiden dinyatakan : Presiden ialah orang
itu tidak sama dengan formula Pancasila yang
Indonesia asli yang beragama Islam. Tapi
disampaikan Bung Karno pada 1 Juni
dalam sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945,
1945. Atribut “Yang Maha Esa” sesudah
kata-kata yang beragama Islam dicoret, maka
“Ketuhanan” dalam sila pertama jelas sekali
yang disahkan ialah : Presiden ialah orang
menunjukkan bahwa konsep ketuhanan dalam 41 Indonesia asli (pasal 6 ayat (1) UUD 1945). Pancasila bukanlah semata fenonema
Dalam pasal 1 ayat (1) UUD 1945
sosiologis, tapi refleksi dari ajaran tauhid. 40
ditegaskan, Negara Indonesia ialah negara
Dalam UUD 1945 pada pasal 2 dan
kesatuan yang berbentuk republik. Dalam
pasal 3 disebutkan tentang eksistensi dan
Islam tidak ada ketentuan yang menyatakan
fungsi MPR (Majelis Permusyawaratan
bentuk begara, apakah berbentuk kerajaan
Rakyat), kemudian pada pasal 19 sampai
atau republik ? yang jelas di dalam Al-Quran
40 Ahmad Syafi’i Maarif, Islam dan Pancasila sebagai Dasar Negara, Jakarta : LP3ES, 2006, h. 111.
41 Hendarmin, op.cit, h. 21.
terdapat isyarat keharusan pembentukan
Dalam pasal 13 UUD 1945
khalifah (pemerintahan), seperti dapat dilihat
ditegaskan, Presiden mengangkat duta dan
dalam (Q.S. 2 : 30, 7 : 59, 10 : 14, 38
konsul (ayat 1), Presiden menerima duta dan
: 36, 24 : 55). Dalam prakteknya, Nabi
konsul (ayat 2). Hal ini relevan dengan
Muhammad SAW pada periode Madinah
praktek di masa Rasul. Dimana beliau
berfungsi sebagai Nabi sekaligus sebagai
mengutus duta-duta ke kerajaan-kerajaan
kepala negara. Kemudian, fungsi beliau
disekitarnya untuk mengajak mereka masuk
sebagai kepala negara dilanjutkan oleh para
Islam. Beliau juga seringkali menerima duta-
Khalifah al-Rasiyidin.
duta dari berbagai kabilah dan kerajaan dari
Kedaulatan adalah di tangan rakyat
Jazirah Arab.
(pasal 1 ayat (2) UUD 1945). Hal ini relevan
Dalam pasal 16 UUD 1945
dengan prinsip syura dalam Islam (Q.S. 3 :
dinyatakan berkenaan dengan Mahkamah
159, 42 : 38). Nabi Muhammad SAW juga
Agung yang berkewajiban memberi jawab
sering bermusyawarah dengan tokoh- tokoh
atas pertanyaan Presiden dan berhak
sahabat dalam soal siasat dan strategi perang.
mengajukan usul kepada pemerintah. Hal ini
Para Khalifah al-Rasyidin membentuk Dewan
relevan dengan praktek Abu Bakar dan Umar
yang mengangkat beberapa tokoh sahabat
permusyawaratan.
menjadi penasehatnya.
Pembentukan lembaga MPR (pasal 2
Negara Indonesia dibagi atas daerah
dan 3 UUD 1945) dan pembentukan DPR
besar dan kecil (pasal 18). Di zaman Nabi,
(pasal 19-22 UUD 1945). Relevan dengan
Muadz bin Jabal diutus menjadi wali
prinsip syura dalam Islam, sebagaimana
(gubernur) di Yaman, Abdullah bin Ummi
disebutkan di atas.
Maksum wali di Makkah, dan kepala-kepala
Dalam UUD 1945 ditegaskan bahwa
qabilah kerajaan yang masuk Islam diangkat
pengangkatan Presiden Wakil Presiden
beliau sebagai wali pejabat di negeri
melalui mekanisme pemilihan MPR pasal 6
masing-masing. Hal ini berlanjut ke zaman
ayat (2). Ini identik dengan praktek pemilihan
sesudah beliau.
khalifah di zaman Khalifah al-Rasyidin. Abu
Dalam pasal 23 UUD 1945 diatur
Bakar diangkat jadi khalifah melalui
tentang
keuangan
negara, khususnya
pemilihan tokoh-tokoh Muhajjirin dan Anshar
mengenai APBN dan pajak. Dalam Islam
di Tsaqifah Bani Sa’idah, kemudian dibai’at
pendapatan negara bersumber dari zakat,
ghanimah, pa’i, jizyah, khumus, ‘usyur.