Persepsi Siswi Sma Mulia Medan Tentang Persahabatan Dalam Film 5Cm

9

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Konteks Masalah
Perkembangan teknologi informasi kini berjalan begitu pesat dengan

ditemukannya berbagai macam sarana informasi seperti alat cetak, radio, televisi
hingga internet. Semua itu bertujuan untuk menunjang keinginan manusia untuk
mendapatkan suatu informasi yang dapat mereka gunakan untuk berbagai
kepentingan yang sifatnya mendasar. Semakin pesatnya kemajuan teknologi
informasi menimbulkan perkembangan untuk membangun dunia secara universal.
Hal ini menyebabkan terbentuknya komunikasi massa yang merupakan suatu tipe
komunikasi yang mampu melipatgandakan pesan-pesan komunikasi. Komunikasi
massa dapat dipahami sebagai komunikasi yang menggunakan media massa untuk
menyampaikan pesan.
Dari komunikasi massa terdapat istilah media massa. Media massa merupakan
saran komunikasi massa di mana terjadinya proses penyampaian pesan, gagasan atau
informasi kepada orang banyak (publik) secara serentak dengan menggunakan alatalat komunikasi seperti surat kabar, film, radio dan televisi. Media massa dapat

mempengaruhi pikiran, perasaan dan perilaku seseorang serta secara perlahan dapat
membentuk pandangan seseorang terhadapa suatu hal. Setia jenis media massa
memiliki pengaruh yang berbeda. Salah satu jenis media massa yang cukup efektif
adalah film.
Film juga merupakan bentuk pesan yang terdiri dari berbagai tanda dan
simbol yang membentuk sebuah sistem makna sehingga bisa diinterpretasikan oleh
orang secara berbeda-beda, tergantung kepada referensi dan kemampuan berpikir
orang tersebut. Sebagai media massa, film digunakan sebagai media yang
merefleksikan realitas atau bahkan membentuk realitas. Film mengkomunikasikan
pesan dari pembuat film (film maker) kepada penonton (audience). Yang
mengandung aspek hiburan serta memuat pesan edukatif. Film merupakan gambaran

Universitas Sumatera Utara

10

perkembangan perfilman juga terjadi di Indonesia dengan munculnya berbagai genre
yang meramaikan variasi perfilman. Akhir tahun 2012 lalu perfilman Indonesia
diramaikan oleh film-film tentang drama baik tentang persahabatan ataupun tentang
percintaan. Seperti film “Habibie & Ainun” serta film terbaru Rizal Mantovani yang

berjudul 5CM. Film berjudul sama 5CM ini menceritakan persahabatan antara lima
pemuda yang bernama Genta (yang diperankan Fedi Nuril), Arial (diperankan Denny
Sumargo), Zafran (Herjunot Ali), Riani (Raline Shah) dan Ian diperankan oleh (Igor
Saykoji). Film ini bisa dibilang menuai hasil yang luar biasa, penonton yang selalu
membludak di setiap penayangannya di berbagai kota dengan 1.401.064 penonton
Film ini berhasil menembus rekor layar terbanyak di Indonesia selama kurun waktu
sejarah perfilman. Sebanyak 220 layar untuk penayangan film ini yang tersebar di
berbagai kota dan bioskop. Informasi ini diperoleh dari akun twitter resmi film ini di
@5cmthemovie (http://log.viva.co.id).
Secara keseluruhan film 5CM ini merupakan

film yang sangat menarik

karena selain sarat akan pesan moral dan nilai-nilai sosial juga memiliki kekuatan
untuk memotivasi penonton agar percaya pada kekuatan mimpi. Persahabatan yang
begitu berharga bagi diri mereka. Sahabat merupakan salah satu anugerah terindah
yang pernah ada di dalam dunia kita seseorang, pasti akan membutuhkan teman yang
bisa berbagi di saat susah maupun senang. Sahabat memiliki peran yang bisa
membuat hidup menjadi lebih berwarna dan membantu memecahkan permasalahan
yang dihadapi atau hanya sekedar membicarakan masalah pekerjaan atau kehidupan

yang ada di sekitar kita. Sahabat akan berbagi cerita yang lucu dan bisa membuat
kedekatan dengan sahabat.
Film 5CM mengangkat tema tentang persahabatan karya Donny Dhirgantoro
ini merupakan salah satu film best seller yang banyak menginspirasi para pembaca
dan penonton. Film yang sadar akan nilai-nilai kehidupan adapun nilai-nilai yang
terkandung dalam persahabatan diantaranya adalah nilai nasionalisme dan nilai
kemanusiaan. Selain memaparkan nilai-nilai kehidupan dapat diraih meskipun
dengan perjuangan yang berat. Film juga memaparkan bagaimana kekuatan mimpi itu

Universitas Sumatera Utara

11

mampu mengubah diri seseorang menjadi manusia yang lebih memaknai hidup dan
masih tetap berjuang meskipun dihadapkan pada kesulitan-kesulitan di dalam
kehidupan. Judul film ini sangat unik dan pendek tapi memiliki cerita yang sangat
menyentuh (http://scholar.google.com). Film lebih dianggap sebagai media hiburan
ketimbang media pembujuk. Namun yang jelas, film sebenarnya punya kekuatan
bujukan atau persuasi yang besar.
Kritik publik dan adanya lembaga sensor juga menujukkan bahwa sebenarnya

film sangat berpengaruh. Sebagai contoh pada film 5CM, film ini mendorong
meningkatnya aktivitas pendakian gunung. Bagus untuk mengundang khalayak
menikmati keindahan negeri ini untuk mendorong orang agar lebih mencintai negeri
ini dengan menyesap keindahan sudut-sudutnya, menikmati langit biru, hamparan
hijau

hutan bak permadani dan penduduknya yang murah senyum. Kemudian

menyuguhkan pesan-pesan bijak nasionalisme yang bertebaran sepanjang film.
Walaupun kadang pesan-pesan nasionalisme itu membuat terasa sedikit berlebihan.
Manusia sebagai makhluk individu memiliki keunikan masing-masing sebagai
makhluk sosial manusia memiliki naluri dalam bergaul dengan sesamanya. Pada
hakikatnya manusia makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Salah satunya
perilaku komunikasi di mana manusia selalu memiliki keinginan untuk bergabung
dengan manusia untuk bicara, tukar-menukar gagasan mengirim dan menerima
informasi berbagai pengalaman. Komunikasi merupakan kebutuhan sosial yang
mendorong manusia untuk menjalin hubungan yang bermakna dengan orang lain
yang dinamakan hubungan interpersonal. Kebutuhan akan hadir orang lain
mendorong manusia untuk hidup dalam kelompok untuk melakukan interaksi yang
tidak sekedar pertukaran informasi namu menjalin hubungan dekat. Interaksi sosial

seseorang dengan yang lainnya kemudian menghasilkan sebuah hubungan. Menurut
Littlejohn menyebutkan bahwa hubungan merupakan sejumlah harapan yang dua
orang miliki bagi perilaku mereka didasari pada pola interaksi di antara mereka.
Verderberg (2007) menggolongkan dengan siapa kita berhubungan sebagai kenalan,
teman dan sahabat atau teman akrab (Budyatna & Ganiem, 2011: 36-37)

Universitas Sumatera Utara

12

Hubungan berawal dari sebuah perkenalan, kemudian karena perjalanan
waktu kenalan bisa menjadi teman kita. Namun seseorang bisa mempunyai kenalan
yang tidak terbatas jumlahnya dan banyak teman, tetapi ia hanya mempunyai
sejumlah kecil teman yang benar akrab. Sejumlah kecil teman akrab kemudian
terbentuk menjadi sebuah kelompok kecil yang diikat dengan janji persahabatan.
Kehidupan kelompok sosial bersama teman akrab akan terjadi satu ikatan
persahabatan yang bersifat timbal balik dalam suatu pola hubungan yang dinamakan
hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal merupakan arti luas dan interaksi
dilakukan oleh seseorang dalam segala situasi


dalam bidang kehidupan dan

menimbulkan bahagian dan kepuasan hati pada kedua belah pihak. Manusia pada
awalnya lahir dalam kelompok yaitu keluarga, di mana kelompok ini disebutkan
sebagai salah satu dari jenis kelompok kecil yang paling berkesan bagi setiap
individu.
Persahabatan ini menyediakan suatu system kompleks tempat yang merasa
aman dan mendapat dukungan atau di dukung. Tambahn pula, dengan teman dapat
menyatakan bagian lain dari diri kita dan memperoleh variasi rangsangan berfikir
yang lebih luas, lebih dari pada hanya berhubungan dengan pasangan kita atau dalam
keluarga, persahabatan juga menupuk hubungan dengan orang lain menjadi lebih
akrab (Prihatono, 1992: 5). Persahabatan yang positif , indah dan bermanfaat bagi
semua pihak yang terlibat memang sudah pada tempatnya berlangsung dalam seumur
hidup.
Film memerlukan khalayak yang besar karena dapat menjadi sumber
pendapatan utama dan karena kontrol pemerintahan selalu mengancam, para produser
berusaha tidak menyinggung perasaan siapa pun. Mereka memang membuat aneka
film tentang kenakalan remaja, skandal asmara, pemisahan rasial, kejahatan dan
kesehatan mental namun mereka berusaha tidak menyinggung kepentingan siapa pun.
Committee on Un-American Activities Congres di tahun 1947 melakukan serangkaian

dengar pendapat untuk memastikan benar-tidaknya film digunakan sebagai media
penyebaran paham komunisme (Rivers, 2008: 252).

Universitas Sumatera Utara

13

Orang terpesona oleh film, sejak awal penciptaan teknologi film itu meski
gambar saat itu tak lebih dari gambar putus-putus dan goyang-goyang di tembok
putih. Nonton film ini masih merupakan pengalaman yang mengasyikkan
pengalaman yang tidak diperboleh melalui media lain. Bicara mengenai film tidak
terlepas dari penonton, film selalu saja ingin sesuatu yang baru karena itu para
pemilik gedung bioskop harus berusaha sedemikian rupa untuk menarik orang masuk
ke dalam gedung bioskopnya kemudian membuat mereka betah di dalamnya. Para
penonton seakan-akan mengalami secara benar-benar apa yang terjadi di atas layar,
mereka seakan-akan berada di tengah-tengah peristiwa yang sedang terjadi. Ilusi ini
ditambah lagi dengan suatu sistem suara stereofoni sehingga suara-suara yang
dikeluarkan di atas film keluarnya pada tempat sumber-sumber suara itu sedang
berada.
Film sebagai salah satu unsur komunikasi massa rupanya telah dimanfaatkan

oleh salah seorang tokoh pergerakan bernama Dokter Adnan Kapau Gani (A.K. Gani)
hal ini ditandai tokoh yang amat popular ini terjun langsung dalam dunia perfilman di
tahun 1940. Pada saat itu Republik ini masih dijajah oleh Belanda, tapi masa itu
tokoh-tokoh

pergerakan

yang

ingin

mencapai

Indonesia

Merdeka

makin

meningkatkan kegiatannya(Twh, 1992: 147). Hal ini disebabkan oleh betapa tidak

teraturnya sesuatu jika masing-masing personal tim bekerja sesuai persepsinya
sendiri. Film ini banyak menginspirasikan kalangan

muda di zaman sekarang

Berdasarkan uraian diatas, penelitin tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai
Persepsi Siswi SMA Swasta Mulia Medan Tentang Persahabatan dalam Film 5 CM.
1.1 Fokus Masalah
Untuk mempermudah dalam penyusunan skripsi ini peneliti membatasi
masalah hanya kepada siswi SMA Swasta Mulai Medan. Alasan peneliti
memilih siswi karena perempuan lebih memotivasi ingin atau menjadi idoal
mereka seolah-olah ingin menjadi sempurna dalam kehidupanya. Perempuan
kebanyakan memiliki hubungan dekat dengan temannya dan melakukan
aktivitas yang memotivasi dan meniru dalam penokohan karatkter seseorang.

Universitas Sumatera Utara

14

Sedangkan yang dimaksud dengan persepsi pada penelitian ini diambil dari sudut

padangan komunikasi yaitu persepsi merupakan pengalaman tentang objek peristiwa
atau hubungan yang di peroleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
pesan(Rakhmat, 2005: 51).

1.2 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah ditujukan agar ruang lingkup dapat lebih jelas, terarah
serta tidak mengaburkan penelitian. Adapun pembatasan masalah yang akan diteliti
adalah:
1. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, bertujuan memberikan
gambaran atau menggunakan studi analisis persepsi siswi SMA Swasta Mulia
Medan tentang persahabatan dalam film 5CM
2. Penelitian ini terbatas hanya pada orang-orang yang pernah menonton film
5CM.
3. Penelitian ini akan mulai dilakukan pada bulan Oktober 2013 hingga selesai.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat di rumuskan permasalahan sebagai
berikut: Bagaimana Persepsi Siswi SMA Swasta Mulia Medan tentang persahabatan
dalam film 5CM, Jalan Kenangan Sari No.33 Tanjung Sari medan.
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengambarkan pendapat siswi SMA Swasta
Mulia Medan tentang persahabatan dalam film 5CM.

2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsis siswi SMA Swasta Mulia
Medan tentang persahabatan dalam film 5CM.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
memperkaya bahan penelitian dan sumber bacaan bagi mahasiswa
Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU.

Universitas Sumatera Utara

15

2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur penelitian
Persepsi Siswi Mulia Medan tentang persahabatan dalam Film 5CM sebagai
salah satu perspektif dalam paradigma interpretif penelitian ilmu komunikasi.
3. Secara praktis, melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan bagi pihak–pihak yang membutuhkan pengetahuan yang
berkenaan dengan penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara