Persepsi Siswi Sma Mulia Medan Tentang Persahabatan Dalam Film 5Cm

(1)

Transkrip Wawancara

Informan 1

Nama : Nilam Rahmadani

Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 18 Februari 1996

Alamat : Jl. Tj. Balai, Gg. Bersama Sunggal Kanan Medan Hobi : Nonton, travelling, renang dan olahraga

Tanggal Wawancara : 30 November 2013

Bahwa transkrip ini telah disetujui oleh yang bersangkutan


(2)

Tanya (T): Nama lengkapnya siapa ya dek? Jawab (J): Nilam Rahmadani

T: Panggilan akrabnya? J: Nilam aja kak

T: Oke Nilam, tempat tanggal lahirnya dimana? J: Medan, 18 Februari 1996

T: Alamat Nilam dimana?

J: Jl. Tj. Balai, Gg. Bersama Sunggal Kanan Medan

T: Nilam hobby nonton kan ya, gimana pandangan Nilam tentang Film?

J: Film menurut Nilam adalah suatu karya seni yang menceritakan suatu masalah hidup atau kehidupan yang diperankan oleh orang atau manusia dengan adegan-adegan yang ditentukan dalam skenario film.

T: Bagaimana Nilam memandang Film 5 Cm?

J: Film 5Cm itu bagus, asik, seru karena Film sejoli di hati Nilam dan alur ceritanya bagus mengenai persahabatan yang erat dan kompak.

T: Dimana Nilam menonton Film 5Cm?

J: Dirumah, kebetulan Nilam nonton di TV, judulnya 5 Cm. Nilam kira ‘Film Box Office luar’, eh ternyata Film Bioskop Indo. Soalnya Nilam jarang nonton Film Indonesia. Pas kebetulan yang main sih Herjunot Ali, ya udah deh Nilam nonton Filmnya.


(3)

J: Sendiri kak, soalnya tuh Film mainnya malam kak. Disiarin di RCTI. T: Kenapa Nilam menonton Film 5 Cm?

J: Gimana ya, hmm Nilam pertama lihat Film 5 Cm dari adegan yang menarik. Pertama kali Nilam liat adegan Ian yang lagi makan bakso, Riani minta kuahnya. Dari situ NIlam nilai Film ini tentang persahabatan. Tertarik, bagus sih kayaknya apalagi sampai buat Nilam jadi teringat sama kawann-kawan Nilam.

T: Seberapa dekat hubungan Nilam dengan sahabat Nilam?

J: Dekat banget. Awalnya dulu kita pernah ada masalah di Sekolah, gara-gara masalah itu hubungan kami jadi semakin dekat dan Nilam baru merasakan hubungan persahabatan dan sejiwa sama sahabat Nilam.

T: Apa arti persahabatan menurut Nilam sendiri?

J: Udah kayak keluarga, kayak dibilang orang, suka-duka bersama. Apa yang dirasain bareng deh pokoknya.

T: Sejak kapan persahabatan Nilam terbentuk?

J: Dari kelas satu kak, sampai kelas tiga dan sekarang kami memiliki ‘sinyal-sinyal’, udah nyambung gitu.

T: Kalau kakak kaitkan, apakah Nilam terapkan hal persahabatan yang terjadi dalam Film 5 Cm pada persahabatan Nilam dengan teman-teman?

J: Iya, Nilam terapkan sama-sama mereka. Mulai dari jalan, nongkrong, pengen sih naik gunung kayak Film 5 Cm Cuma belum tercapai aja. Tapi udah ada rencana kak mau kesana. Dulu kami ada 11 orang trus karena udah pencar-pencar, jadi kami sekarang cuma bertiga. Nah, dari 3 orang ini kami selalu bareng dari mulai karokean sampai main ke Sibolangit.


(4)

J: Bagus banget. Alasannya mereka berlima selalu menyempatkan waktu untuk berkumpul bareng dari yang sibuk kerja walaupun sibuk pasti menyempatkan waktu untuk berkumpul dari makan bersama, nongkrong bareng. Mereka berlima selalu meluangkan waktu untuk sahabatnya.

T: Menurut Nilam, gimana komunikasi yang terjadi pada persahabatan di Film 5 Cm itu?

J: Hmm, ya mungkin karena Film itu kayak cerita-cerita yang ada di kehidupan sehari-hari jadi mereka bener-bener menyampaikan informasi yang mudah dipahami dan bisa kita rasakan cara penyampaian apa yang mereka rasain. Komunikasi nya bagus, jadi kita sebagai penonton mudah memahami bahkan dengan liat bahasa tubuh mereka aja.

T: Pesan apa yang bisa Nilam ambil dalam Film 5 Cm?

J: Banyak pesan moral yang bagus dari Film itu kak, contohnya kayak Ian yang bilang dia ga bakal ninggalin Indonesia. Kan keliatan nasionalisme nya. Menurut Nilam, pesan yang bisa diambil itu salah satunya adalah tentang keindahan alam Indonesia yang masih belum banyak diketahui orang, dalam Film 5 Cm itu Gunung Semeru. Film ini bisa menjadi cambukan untuk kita-kita supaya sadar akan keindahan alam Indonesia. Terus pesan tentang pentingnya persahabatan dalam kehidupan, jadi buat Nilam sendiri bisa jadi panutan juga untuk jaga kekompakan persahabatan Nilam. Apapun yang kita inginkan, tetaplah berusaha. Jangan menyerah, terus berusaha untuk ngegapainya. Kita jadi menganggap cita-cita itu seperti jarak 5 Cm di kening akan tetap terlihat jadi terus berusaha.

T: Menurut Nilam, Film 5 Cm itu bisa memotivasi?

J: Iya kak. Film 5 Cm itu bisa memotivasi kak, kayak Nilam Hobby travelling jadi semangat buat cinta sama alam pengen deket sama alam kayak Film 5 Cm. Film 5 Cm juga dapat memotivasi Nilam untuk terus jaga kekompakan persahabatan.


(5)

J: Positifnya banyak la, mulai dari persahabatan yang kompak, dapat memotivasi untuk menggapai cita-cita, cinta akan tanah air dan lain-lain. Kalau negatifnya kayaknya ga ada.

T: Gimana menurut Nilam ending dari Film 5 Cm?

J: Nilam pribadi sih puas sama endingnya, persahabatannya makin kompak, sangkin kompaknya udah terbentuk keluarga baru, tali persahabatannya tidak terputus walaupun udah punya keluarga dan kehidupan pribadi yang berbeda.


(6)

Transkrip Wawancara

Informan 2

Nama : Mega Mawarni

Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 3 Juli 1996

Alamat : Jl. Setia Budi Gg. Seroja No. 36A Hobi : Nonton, menyanyi dan berenang Tanggal Wawancara : 2 Desember 2013

Bahwa transkrip ini telah disetujui oleh yang bersangkutan


(7)

Tanya (T): Nama lengkap mega siapa ya? Jawab (J): Mega Mawarni, kak

T: Panggilan akrabnya? J: Mega aja kak

T: Tempat tanggal lahir Mega dimana? J: Medan, 3 juli 1996

T: Alamatnya dimana?

J: Jl. Setia Budi Luhur Gg. Seroja No. 36A

T: Mega hobby nonton kan, gimana pandangannya tentang Film?

J: Film menurut Mega adalah film itu terkadang kalau kita tonton memiliki suatu karya seni yang menceritakan suatu masalah hidup kita dan memiliki motivasi tersendiri dan juga bisa mengisi waktu luang kita.

T: Gimana Mega memandang Film 5 Cm?

J: Menurut Mega film 5 Cm Bagus, asik, seru, keren dan menceritakan arti persahabatan sangat bagus di tonton untuk kalangan remaja dan menujang ke masa depan atau pendidikan.

T: Dimana Mega menonton Film 5 Cmnya? J: Mega nontonnya di bioskop super Binjai T: Sama siapa Mega menonton Film 5 Cm? J: bersama kakak sepupu


(8)

J: Karena Mega di kasih tau sama teman ada Film Indonesia yang bagus trus berkaitan tentang persahabatan. Ya udah deh Mega tertarik menonton film 5 Cm. T: Seberapa dekat hubungan Mega dengan sahabat Mega?

J: Dekat bangetpun kak, saking dekatnya Mega sama sahabat Mega, udah ga ada main rahasia-rahasia, terbuka gitu. Ya pokoknya apa yang terjadi pada Mega selalu Mega ceritakan sama sahabat Mega. Dari hal yang terkecil sampai yang besar. Kami mengenal satu sama lain sampai yang buruk dan terbaik.

T: Bagi Mega, gimana sih arti persahabatan itu?

J: Sahabat itu sangat penting untuk kita karena disitu tempat kita sering berbagi suka atau duka. Engga’ ada yang namanya mantan sahabat. Yang namanya sahabat itu terima kita susah dan senang memiliki hubungan yang baik satu sama lain.

T: Sejak kapan persahabatan Mega terbentuk?

J: Sudah 3 tahun kami terbentuk kak dan semoga hubungan Mega dengan sahabat langgeng sampai kuliah nanti, amin….

T: Mega terapkan hal-hal persahabatan yang terjadi dalam Film 5 Cm pada persahabatan Mega?

J: Iya ada kak kurang lebih seperti jalan sama trus belajar bareng walapun sekolah kami berbeda tapi ikatan mega sama sahabat tidak terputuskan. Trus banyak deh hal-hal apa aja yang Mega lakukan berdua.

T: Gimana tanggapan Mega tentang persahabatan dalam Film 5 Cm?

J: Bagus kak, Mega jadi pengen kayak mereka berlima dalam hubungan persahabatan. Persahabatan mereka kompak tau segala hal satu sama lain dan memiliki chemistry dalam lima bersahabat. Pokoknya sahabat jangan untuk merusak diri kita tapi buat diri kita jadi termotivasi dan kita mendukung buat sahabat menjadi sukses dan sukses bersama. Jangan ada iri-irian satu sama lain karena sahabat bukan


(9)

untuk menjadi saingan atau musuh tapi buatlah seperti keluarga atau kakak kita sendiri menjadi pendamping hidup kita.

T: Menurut Mega, gimana komunikasi yang terjadi pada persahabatan di Film 5 Cm itu?

J: Komunikasi yang terjadi dalam film 5 Cm bagus ya kak, dalam berkomunikasi ‘mereka’ itu pemain 5 Cm, pake bahasa yang mudah di pahami, di mengerti dan memakai bahasa sehari-hari. Ada juga kan film yang susah di mengerti komunikasi dalam persahabatannya tapi ini alur ceritanya ada di kehidupan kita dan di lingkungan kita.

T: Pesan apa yang bisa Mega ambil dalam Film 5 Cm?

J: Banyak pesan moril, nilai nasionalismenya, memotivasi trus hubungannya seperti persaudaraan. Semua manusia bercita-cita dan harus seimbang dengan usaha kita dan pilihlah sahabat yang benar membuat kita saling mendukung satu sama lain dalam mengambil keputusan.

T: Menurut Mega, Film 5 Cm itu bisa memotivasi?

J: Memotivasi la kak, filmnya bisa menjadi acuan dan jadi buat semangat menggapai cita-cita kak.

T: Adakah nilai positif dan nilai negatif dalam Film 5 Cm ?

J: Positifnya itu Film yang memotivasi, dapat membuat penonton ikut merasakan eratnya persahabatan itu. Kalau negatifnya, mungkin lebih ke karakter actor ya kak, kayak Ian itu. Jangan kayak Ian yang agak males, trus hobby Ian yang suka makan

Indomie kan ga bagus buat kesehatan trus kayak sifat Ian yang suka mengkhayal artis favorit. Buat Mega sih, boleh-boleh aja kita mengkhayal tapi harus ingat juga untuk berusaha menggapai impian kita.


(10)

J: Puas nontonnya, ga sia-sia. Banyak pelajaran hidup yang bisa diambil, trus banyak contoh hal-hal yang bisa mempererat hubungan persahabatan.


(11)

Transkrip Wawancara

Informan 3

Nama : Tantri Laras Syati

Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 13 September 1996

Alamat : Jl. Tanjung Anom Gg. Sosial Medan Hobi : Nonton, outbond dan travelling

Tanggal Wawancara : 5 Desember 2013

Bahwa transkrip ini telah disetujui oleh yang bersangkutan


(12)

Tanya (T): Nama lengkapnya siapa ya dek? Jawab (J): Tantri Laras Syati kak

T: Panggilan akrabnya siapa? J: Tantri

T: Tempat tanggal lahir Tantri dimana? J: Medan, 13 September 1996

T: Alamatnya dimana Tantri?

J:. Jl. Tanjung Anom Gg. Sosial Medan

T: Tantri suka nonton kan, gimana pandangannya tentang Film?

J: Film merupakan sebuah karya yang menggambarkan cerita hidup sesuatu atau seseorang yang menarik dan punya nilai-nilai.

T: Apa pandangan Tantri tentang Film 5 Cm?

J: Film 5 Cm menciptakan nuansa baru dalam perfilman tentang kisah persahabatan. Film tentang persahabatan yang menggambarkan kekompakkan dan usaha untuk mencapai cita-cita yang diinginkan.

T: Dimana Tantri nonton Film 5 Cmnya? J: Di Bioskop, kak

T: Nonton bareng siapa Tantri? J: Sama sahabat Tantri.

T: Kenapa Tantri sama sahabat tertarik menonton Film 5 Cm?

J: Karena Film 5 Cm ini persis sama cerita dalam persahabatan Tantri. Dimana adegan-adegannya ‘kena; dihati kami, menyentuh.


(13)

T: Seberapa dekat hubungan Tantri dengan sahabat?

J: Deket kali pun, kak. Udah bertahun-tahun kami masih bersahabat dan persahabatan itu membuat kami jadi punya satu tujuan untuk meraih apa yang kami inginkan. T:Apa arti persahabatan menurut Tantri?

J: Persahabatan itu kayak aliran darah dihidup kita. Alasan Tantri bilang gitu karena sahabat selalu ada dihidup kita di saat kita susah, senang. Sahabat selalu ada disamping kita, dimanapun dan dihati.

T: Sejak kapan persahabatan Mega terbentuk?

J: Semenjak enam tahun lebih sampai sekarang, kak. Dari SMP kelas satu.

T: Dalam kisah di Film 5 Cm ada yang Tantri terapkan dalam hubungan persahabatan Tantri?

J: Ada yang diterapkan kak. Contohnya tentang hubungan erat yang terjalin karena komunikasi yang baik jadi semakin saling ngerti. Trus bulan duabelas ini kami ada rencana mau naik gunung atau camping. Kan bagus untuk mempererat persahabatannya biar makin solid.

T: Gimana tanggapan Tantri tentang persahabatan dalam Film 5 Cm?

J: Bagus cerita persahabatan dalam Filmnya. Apalagi dalam persahabatan itu jadi tumbuh benih cinta, hehe. Cinta dapat diciptakan oleh siapa saja, bahkan dalam persahabatan sekalipun.

T: Lalu gimana komunikasi yang terjadi pada persahabatan di Film 5 Cm itu Tantri? J: Komunikasinya baik, sangat dekat. Tapi ada cerita pas komunikasi ‘mereka’ merenggang, jadi situ persahabatannya Tantri liat ‘mereka’ ingin terjadi suasana baru dalam persahabatan mereka. Tapi ternyata setelah dijalani mereka tidak bisa terpisah dan saling membutuhkan satu dengan yang lain. Jadi komunikasi itu sebenarnya penting dalam hubungan persahabatan, bisa mempengaruhi kak.


(14)

T: Pesan apa yang bisa Tantri ambil dalam Film 5 Cm?

J: Apapun yang kita inginkan, apapun yang kita cita-citakan. Gantunglah didepan keningmu sejarak 5 Cm dan itu semua bakal terjadi kalau kita menggapainya dengan sungguh-sungguh dan selalu berdoa.

T: Menurut Tantri, Film 5 Cm itu bisa memotivasi?

J: Sangat memotivasi, kak. Jadi buat semangat, jadi pengen selalu kompak sama sahabat. Susah dijelasin satu persatu kak karena itu kayak perasaan yang ada di diri kita setelah nonton Film itu. Intinya Tantri jadi pengen punya persahabatan kayak ;mereka’, pengen semangat untuk ngeraih cita-cita Tantri sama sahabat, kak.

T: Adakah nilai positif dan nilai negatif dalam Film 5 Cm ?

J: Ada nilai positifnya seperti kekompakkan persahabatan, kompak satu sama lain. Adanya hubungan persahabatan yang berakhir dengan cinta dalam pernikahan, menimbulkan rasa kasih saying, menimbulkan rasa kekeluargaan, solidaritas dalam persahabatan itu dan lain-lain lah. Kalau negatifnya, Tantri rasa ga ada. Perfect lah Filmnya.

T: Menurut Tantri gimana ending Film 5 Cm?

J: Puas kak nontonnya. Bagus endingnya, berakhir dengan indah kak. Ada yang udah punya keluarga, tercapai cita-cita nya, persahabatannya pun awet. Tetap sering gabung walaupun udah punya kehidupan masing. Mereka udah sibuk masing-masing kan tapi tetap aja ga memutuskan tali persahabatannya.


(15)

(16)

Saat melakukan wawancara dengan anak-anak Sma Swasta Mulia Medan di kantin sekolah saat pulang jam sekolah.


(17)

DAFTAR REFERENSI

Ardianto, Elvinarto dan Bambang Q Anees. 2007 Filsafat Ilmu Komunikasi.Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Bungin, Burhan . 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Media Group. Budyatma & Ganiem. 2011. Teori Komunikasi Antar Pribadi. Erlangga: Kencana

Prenada Media Group.

Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu teori dan filsafat komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti

_____________________. 2005. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya

Dhirgantoro, Donny. 5CM. Jakarta: Grasindo, 2005. Print.

Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi Teori & Praktik. Yogyakarta :Graham ilmu Glodberg, Alvina. A dan Carle Larson. 1985. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Rakhmat, Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. Lubis, Lusiana Andriani. 2012. Pemahaman Praktis Komunikasi Lintas Budaya.

Medan USU Press.

Mikkelsen, Britha. 1999. Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-upaya Pemberdayaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Mulyana, Deddy dan Jalaluddin Rakhmat. 2002. Komunikasi Antara Budaya: Panduan Berkomunikasi Dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(18)

Mulyana , Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nazir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia Nurudin. 2003. Komunikasi Massa. Malang: Cespur.

Nurudin., 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Prihatono, Bagio R. 1992. Cara Membina Hubungan Baik Dengan Orang Lain.

Jakarta : Bumi AKSARA

Rivers, William L dan Jay w. Jensen . 2008, Media Massa dan Masyarakat Modern.

Jakarta : Kencana.

Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi. 1995. Metode Penelitian survy. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES Indonesia.

Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.

Twh, Muhammad,1992. Sejarah Teater dan Film. Bali scan: Medan Sumatera Utara. Vivian, John. 2008. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Kencana.

Walgito, Bimo.2007. Psikologi Kelompok. Yogyakarta: C.V Andi OFFSET (penerbit ANDI).

West, Richard dan Lynn H. Turner, 2008. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika.

Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Grasindo

Yager, Jan. 2006. When Friendship Hurts. Jakarta: PT. Agromedia Pustaka. Sumber karya ilmiah:

Ulfa, Dwi Mahliza. 2013. Interpretasi Penonton Terhadap Pluralisme Dalam Film. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Sumber lainnya:

http://sosioholic-of-uinjkt.blogspot.com (diakses pada tanggal /29/07/2013)


(19)

http//www.digilib.sunan-ampel.ac.id (diakses 04/09/2013.skripsi junaidi). http://blog.unila.ac.id (diakses pada tanggal 01/08/2013)

http://log.viva.co.id ( diakses 28-09-2013)


(20)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1Metode Penelitian

Metode penelitian bertujuan untuk menggambarkan bagaimana peneliti akan mengumpulkan dan menganalisis data dari informan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena atau gejala dari suatu objek yang sifatnya tunggal dan parsial. Dalam penelitian kualitatif, fenomena atau gejala itu bersifat holistik (menyeluruh, tidak dapat dipisahkan) dan meliputi aspek tempat (place), pelaku (actor) dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis (Sugiyono, 2009: 285).

Metode penelitian deskriptif kualitatif ini dipilih agar dapat menggambarkan sedalam-dalamnya tentang fenomena yang akan diteliti. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan suatu situasi atau area populasi tertentu yang bersifat faktual secara sistematis dan akurat. Peneliti perlu mengadopsi paradigma teoritis yang telah mengembangkan metodologi kualitatif untuk mengungkapkan suatu realitas sosial. Realitas sosial yang ditunjukkan oleh interaksi sosial yang secara esensial adalah dasar dari komunikasi, tidak hanya menampakkan fenomena lambang atau bahasa yang digunakan tetapi juga menampakkan komunikasi antar pribadi. Hal inilah yang menyebabkan komunikasi kelompok kecil merupakan bagian penting dalam membentuk suatu realitas sosial.

3.2 Objek Penelitian

Objek adalah keseluruhan gejala yang ada di sekitar kehidupan manusia. Objek dalam penelitian ini adalah persepsi para siswi SMA Swasta Mulia Medan dengan pendekatan interaksionisme simbolik.


(21)

Di dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah sampel, karena penelitian kualitatif ini bukanlah bertujuan untuk menggeneralisasi hasil penelitian. Hasil riset lebih bersifat kontekstual dan kasuistik, yang berlaku pada waktu dan tempat tertentu sewaktu riset dilakukan. Karena itu, pada penelitian kualitatif sampelnya disebut informan atau subjek riset, yaitu orang-orang yang dipilih, diwawancarai atau diobservasi sesuai tujuan riset. Disebut subjek riset bukan objek, karena informan dianggap aktif mengkonstruksi realitas, bukan sekedar objek yang hanya mengisi kuesioner (Kriyantono, 2006:161-163).

Penelitian ini dilakukan pada sebuah Sekolah SMA Swasta Mulia Medan di Jl. Kenanga sari No. 33 Tajung Sari Medan. Penelitian ini mengambil subjek penelitian siswi sebanyak 3 orang. Peneliti memilih siswi sebagai subjek penelitian karena pada umumnya siswi adalah individu yang sangat kritis dalam memandang suatu persahabatan, selain itu peneliti menganggap bahwa siswi yang rata-rata sudah berusia 17 tahun sudah cukup dewasa atau mapan dalam perhubungan persahabatan para informan dipastikan telah mampu menganalisis pesan dan film ini menurut cara padangan mereka yang lebih luas. Selain faktor latar belakang pendidikan yang menjadi faktor penting lainnya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang nantinya akan disampaikan oleh peneliti adalah persahabatan dalam film. Ke tiga orang siswi ini dipilih berdasarkan kelompok yang berbeda satu sama lain dari masing-masing kelompok atau persahabatan yang berbeda dengan informan. Hal ini dilakukan agar menyeimbangkan subjektif para informan terkaitan dengan penelitian.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Observasi Nonpartisipan (Nonparticipant Observer)

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu utamanya selain panca indra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit (Bungin, 2007: 115). Melakukan observasi terhadap siswi SMA Swasta Mulia Medan mengenai persepsi mereka terhadap isi pesan film 5 Cm (Sentimeter) dalam persahabatan.


(22)

2. Wawancara Mendalam

Wawancara dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswi SMA Swasta Mulia Medan untuk memperoleh informasi dan dapat membantu menilai persepsi siswi terhadap isi pesan tentang persahabatan dalam film 5Cm.

Wawancara merupakan percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2006: 186). Dalam penelitian tentang Persepsi Siswi SMA Swasta Mulia Medan tentang Persahabatan dalam film 5Cm peneliti menggunakan metode wawancara mendalam.

3. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dalam penelitian ini dilakukan dengan mempelajari buku-buku, jurnal dan internet yang berkaitan dengan topik penelitian.

3.4.1 Penentuan Informan

Sebuah studi fenomenologis menggolongkan kriteria informan yang baik adalah setiap individu yang dipelajari atau diteliti adalah orang yang telah mengalami fenomena tersebut. Informan harus dipilih secara tepat dan benar-benar mengalami fenomena yang diteliti sehingga dari pengalamannya tersebut akan mampu mengartikulasikan pengalaman dan pandangannya sebagai sudut pandang pertama tentang sesuatu yang diteliti. Penentuan informan dalam penelitian ini didasarkan pada teknik sampling purposif. Teknik ini mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat periset berdasarkan tujuan riset (Kriyantono, 2006: 158). Kriterianya dalam proses pengambilan informan yaitu:

1. Sudah pernah menonton film 5 Cm. 2. Siswi SMA Swasta mulia Medan.

3. Memahami isi film 5 Cm dan memiliki hubungan yang baik kepada teman dan sejawatnya.


(23)

Pada dasarnya membangun kebenaran dari fenomena yang diteliti dalam penelitian fenomenologi dimulai dari persepsi peneliti sendiri. Bagaimana peneliti mempengaruhi isi deskripsinya dalam cara tertentu, keakuratan data, validitas (pertanyaan yang diajukan kepada narasumber), reliabilitas dan analisis transkrip wawancara. Teknik keabsahan data merupakan faktor yang menentukan dalam penelitian kualitatif untuk mendapatkan kemantapan validitas data yang didasarkan pada kriteria dasar kepercayaan.

a. Ketekunan Pengamatan

Teknik ini dimaksudkan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan personal yang sedang dicari kemudinan memusatkan diri pada hal-hal tersbut secara rinci sampai pada suatu titik sehingga pada pemeriksaan tahap awal tampak salah satu atau seluruh fakta (http//www.digilib.sunan-ampel.ac.id). Perlu adanya ketekunan pengamatan sehingga akan diperoleh kedalaman data sesuai dengan fenomena yang diteliti.

b. Teknik Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu atau data yang lain di luar data yang didapatkan oleh penelitian untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut (http//www.digilib.sunan-ampel.ac.id).

Teknik triangulasi yang paling sering dipakai adalah pemerikasaan melalui sumber data lainnya yaitu penelitian berusaha membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif, diantaranya penelitian lakukan dengan cara sebagai berikut:

a) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. b) Membandingkan data hasil wawancara dengan dokumentasi yang berkaitan.


(24)

c) Membandingkan data hasil pengamatan atau observasi dengan data lain yang berkaitan.

3.5 Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan dan Biklen, analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilih-milihnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mengeksistensinya, mencari dan menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang diceritakan orang lain (Singarimbun,1995: 263).

Data dikelompokkan dalam kelas-kelas, tidak menurut angka-angka (Mikkelsen, 1993: 318). Dalam penelitian kualitatif ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan perspektif interaksionisme simbolik. Peneliti menganalisis data dengan menggunakan model dari Miles dan Huberman (1984). Teknik ini mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus hingga mendapatkan data yang relevan. Ukuran kejenuhan data dapat dilihat dengan tidak adanya data baru atau informasi baru, aktivitas menganalisis tersebut adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2005: 99):

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan bentuk analisis yang merangkum, menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data. Dengan demikian data yang telah direduksi memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. 2. Penyajian data

Penyajian data dapat dipahami sebagai kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan


(25)

dan pengambilan tindakan. Dalam penyajian data, selain dengan teks yang naratif, juga berupa grafik, matriks, network dan chart.

3. Kesimpulan atau verifikasi

Kesimpulan-kesimpulan itu juga dilakukan verifikasi dengan cara memikir ulang selama penulisan dan tinjauan ulang catatan lapangan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan adalah yang kredibel.

3.6Proses Pengumpulan Data

Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam metode ilmiah, karena pada umumnya, data yang dikumpulkan digunakan. Data yang dikumpulkan harus cukup valid untuk digunakan pengumpulan data selalu ada hubungannya antara metode mengumpulkan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan.

Secara umum metode pengumpulan data dapat dibagi atas beberapa kelompok yaitu (Nazir, 1988: 212)

a. Metode pengamatan langsung

b. Metode dengan menggunakan pertanyaan c. Metode khusus.

Dalam pembagian di atas, dasar pembagian adalah sampai berapa jauh si pengambil data langsung atau tidak langsung bergaul dengan subjek penelitian. Penelitian ini ingin mengetahui menggambarkan pendapat dan mengetahui persepsi siswi SMA Swasta Mulia Medan terhadap film 5 Cm. Cara mencatat pengamatan tidak mempunyai standar tertentu yang penting adalah fenomena dapat dicatat dan perilaku dapat diketahui lebih jelas. Pengamatan menggunakan kertas untuk mencatat perkataan informan dan


(26)

menggunakan pensil atau pulpen untuk menulis, alat bantu perekam dan memberikan pertanyaan satu demi satu. Hal yang penting dalam pengamat harus sedemikian rupa agar dia diterima dalam kelompok yang akan diamati dan kelompok yang akan diamati menyetujui penelitian dilakukan bahwa kehadiran pengamat tidak merugikan kelompok yang sedang diamati.

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu utamanya selain panca indra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit (Bungin, 2007: 115). Observasi nonpartisipan merupakan metode observasi di mana peneliti hanya bertindak mengamati tanpa ikut terjun melakukan aktivitas seperti yang dilakukan individu atau kelompok yang diteliti, baik kehadirannya diketahui atau tidak (Kriyantono, 2010: 112).

Pada dasarnya yang dimaksud dengan tahap-tahap penelitian adalah rangkaian kejadian kegiatan dari awal penelitian dan berakhir dengan sebuah laporan. Dalam penelitian yang bersifat deskritif kualitatif ini bukan hanya laporan yang baik saja yang diperlukan, akan tetapi proses pembuatan laporan itulah yang penting sehingga diperoleh hasil yang baik.

1. Tahap Pra Lapangan

Ada lima kegiatan yang dilakukan oleh penelitian dan ditambah satu persoalan etika, dalam tahap penelitian kegiatan tersebut diuraikan sebagai berikut:

a. Menyusun rancangan penelitian yang dimaksud adalah proposal penelitian. Dalam penelitian ini ditempatkan pada bab I yang berisi tentang, konteks masalah, fokus masalah, tujuan, manfaat, definisi teori konsep dan telaah kepustakaan.

b. Memilih Lapangan Penelitian

Penelitian memilih penelitian persepsi siswi SMA Swasta Mulia Medan tentang persahabatan dalam film 5 Cm (Sentimeter).


(27)

Tahap ini belum sampai pada titik yang menyingkap bagaimana peneliti masuk lapangan namun telah menilai keadaan lapangan dalam hal-hal tertentu.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Pada tahap ini penelitian sudah memasuki pekerjaan lapangan yang mana pada tahap ini dibagi menjadi tiga bagian;

a. Memasuki Latar Penelitian dan Persiapan Diri

Untuk memahami pekerjaan, peneliti perlu memahami latar penelitian persepsi siswi SMA Swasta Mulia Medan tentang persahabatan dalam film 5 Cm (Sentimeter). Di samping itu penelitian juga mempersiapkan diri baik secara fisik maupun mental agar kegiatan penelitian dapat berjalan dengan lancar.

b. Memasuki Lapangan

Setelah memasuki lapangan, peneliti diharapkan berhasil membina keakraban dengan orang-orang yang berhubungan dengan kegiatan penelitian tanpa harus mengganggu mereka dalam melaksanakan kegiatan. Usaha ini dilakukan dengan menggunakan surat keterangan dari FISIP USU.

c. Berperan serta sambil mengumpulkan data

Peranan peneliti pada lokasi penelitian memang harus dibatasi, namun tidak menutup kemungkinan apa bila ada waktu luang maka peneliti yang memang diperlukan untuk selanjutnya dianalisis secara akurat.

3. Tahap Analisis Data.

Pada tahap analisis data ini, peneliti menelaah data yang telah terkumpul misalnya data yang diperoleh dari hasil wawancara ataupun hasil dari catatan lapangan yang kemudian diolah dan diklasifikasi sesuai kategori data yang dihasilkan yang bertujuan untuk menemukan tema dan sesuai dengan pokok permasalahan.


(28)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Drs. H. Achmad Effendi Siregar adalah salah satu putra dari Alm.Baginda Batangidung Raja Baringin Siregar seorang Kepala Sekolah SR. maka Drs.H.Achmad Effendi Siregar salah satu anaknya yang mengikutin jejak orang tuanya sebagai tenaga Pendidikan dan Pengajar. Di sisi lain Drs. H. Achmad Effendi Siregar mempunyai karakter sangat baik khususnya untuk mencerdaskan anak-anak bangsa dalam bidang pendidikan dan telah mengabdikan dirinya sebagai tenaga pendidikan dan pengajar sejak tamat SMA pada tahun 1964, juga banyak pengalaman yang diperolehnya dalam bidang pendidikan dan sosial yang tinggi di tengah-tengah masyarakat.

Setelah pengalamannya sangat cukup lama sebagai guru bahkan menjadi Kepala Sekolah, timbul dalam benak Bapak Drs. H. Achmad Effendi Siregar ingin membantu pemerintah dalam mencerdaskan anak-anak bangsa dalam bidang pendidikan dan menolong masyarakat ekonomi menengah ke bawah agar dapat mencicipi pendidikan.

Pada tanggal 2 Februari 1986 Bapak Drs. H. Achmad Effendi Siregar menerima banyak saran atau tanggapan dari saudara maupun rekan-rekan dekat untuk mendirikan suatu Yayasan yang bergerak di bidang pendidikan maka pada tanggal tersebut diadakan suatu rapat kecil untuk pembentukan Badan Pendiri Yayasan dengan hasil penetapan Badan Pengurus Yayasan sebagai berikut:

Ketua : H. Mhd. Saleh Harahap Wakil Ketua : Drs. A. Helmi Lubis Sekretaris : H. Siregar


(29)

Bendahara : R. Mardiah

Bapak Drs. Achmad Effendi Siregar ditetapkan sebagai Kepala Sekolah. Setelah penetapan Badan Pengurus Yayasan, masih banyak lagi yang harus dimusyarawahkan kepada para pengurus diantaranya lokasi tempat belajar, pemberian nama yayasan, logo yayasan, perekrutan tenaga pendidikan dan pengajar serta pegawai. Maka pada pertemuan rapat kedua para pengurus membahas hal-hal tersebut di atas untuk membahas satu demi satu untuk mendapatkan kesepakatan bersama. Dari hasil pertemuan kedua setelah banyak pertimbangan-pertimbangan dapat disepakati bersama yaitu: Lokasi Yayasan di Jalan Kenanga Sari Nomor 33 Tanjung Sari Medan sedangkan untuk perekrutan guru dan logo yayasan diserahkan oleh Kepala Sekolah sebelum tahun pelajaran dimulai sedangkan pemberian nama yayasan sangat alot untuk menentukan nama yang baik namun setelah lama mengadakan musyawarah Bapak Drs. H. Achmad Effendi Siregar mengusulkan nama “Mulia”.

Kata “Mulia” jika dipanjangkan terdiri dari kata “Mu” panjangan dari Muslim, huruf “L” panjangan dari Lewat, huruf “I” panjangan daril Ilmu sedangkan huruf “A” adalah kepanjangan dari Akhlak. Maka apa yang diusulkan oleh Bapak Drs. H. Achmad Effendi Siregar disepakati oleh pengurus Yayasan. Jadi resmilah nama “YAYASAN PENDIDIKAN MUSLIM LEWAT ILMU DAN AKHLAK” (YASPEND.MULIA).

Setelah resmi dibentuk nama Yayasan Pendidikan Muslim Lewat Ilmu dan Akhlak (Yaspend. Mulia) para pengurus Yayasan Pendidikan Mulia pada awal tahun


(30)

pelajaran 1986/1987 membuka dua unit Sekolah yaitu: SMP dan SMA berlokasi di Jalan Kenanga Sari Nomor 33 Tanjung Sari Medan. Setelah menentukan dua unit untuk dibuka pada awal tahun pelajaran baru. Pada tanggal 5 Maret 1986 para pengurus Yayasan menghadap ke Notaris Pejabat membuat akta tanah Wilayah kota Medan (Sundari Siregar, S.H) yang berkantor di Jalan Palang Merah Nomor 42. Medan. Yayasan Pendidikan Mulia resmi telah didaftar pada Notaris, pada tanggal 5 Maret 1986 untuk mendirikan Tkt. SD, SMP, SMA, SMEA, Akademik dan Perguruan Tinggi.

Adapun maksud dan tujuan umum berdirinya Yayasan Pendidikan Mulia adalah: 1. Mencerdaskan kehidupan bangsa demi untuk mensejahterakan masyarakat

serta kelancaran pembangunan dalam Pendidikan 2. Tidak membeda-bedakan Golongan Ras dan Agama

3. Patuh kepada Peraturan Pemerintah khususnya dalam Pendidikan Sumber: Bapak Wagiman, S.Pd

4.1.2 Sinopsis Film 5 Cm

Genta, Arial, Zafran, Riani, Ian adalah lima remaja yang telah menjalin persahabatan belasan tahun lamanya. Mereka memiliki karakter yang berbeda-beda. Zafran yang puitis, sedikit 'gila’, apa adanya, idealis, agak narsis dan memiliki bakat untuk menjadi orang terkenal. Riani yang merupakan bidadari, cerdas, cerewet dan mempunyai ambisi untuk cita-citanya yang mengerti sahabat-sahabatnya, si cantik ini kerap menjadi penengah dan tak pernah absen meminta kuah saat Ian menikmati mie instan, si cantik ini tahu juga kesukaan sahabat satu sama lain dari hal yang kecil sampai yang terbesar. Genta, pria yang tidak senang mementingkan dirinya sendiri sehingga memiliki jiwa pemimpin dan mampu membuat orang lain nyaman di sekitarnya. Arial, pria termacho di antara pemain lainnya, hobi berolah raga, paling taat aturan, namun paling canggung kenalan dengan orang baru. Ian, dia memiliki badan yang paling bertubuh gendut dan memuja Happy Salma dan kecanduan makan mie instan dan bola, paling telat wisuda dibandingkan teman-temannya. Ada pula


(31)

Dinda yang merupakan adik dari Arial, seorang mahasiswi cantik yang sebenarnya dicintai Zafran.

Setelah selama sepuluh tahun tak satu malam minggu pun yang tak dilewatkan bersama. Tak satu pun dari mereka pernah melewatkan berbagai momen kebahagiaan yang tengah dirasakan satu dan yang lainnya. Dari sering nongkrong bareng hingga merayakan wisuda. Suatu hari mereka berlima merasa “jenuh” dengan persahabatan mereka dan akhirnya kelimanya memutuskan untuk berpisah, tidak saling berkomunikasi satu sama lain selama tiga bulan lamanya. Selama tiga bulan berpisah penuh kerinduan, banyak yang terjadi dalam kehidupan mereka berlima, sesuatu yang mengubah diri mereka masing-masing untuk lebih baik dalam menjalani kehidupan.

Genta menyelesaikan pekerjaan di bidang EO, Ian akhirnya menyelesaikan skripsinya, Arial punya pacar, Riani galau dengan kehidupannya tanda di samping sahabatnya, Hidupnya merasa hampa dan Zafran melakukan aksi menelepon Dinda (adiknya Arial). Kevakuman ini berakhir saat Genta mengirimkan pesan untuk berkumpul di Stasiun Pasar Senen pada tanggal 14 Agustus dan memberi tahu apa-apa peralatan yang harus dibawa dan datang secara tepat waktu. Kelima sahabat itu, ditambah Dinda yang merengek minta ikut, akan melakukan perjalanan tak terlupakan sepanjang hidup persahabatan. Setelah semalam berkereta ekonomi Matarmaja ke Malang, mereka masih harus melanjutkan dengan Jeep terbuka ke Ranu Pane, pos pendakian pertama Gunung Semeru.

Keenam sahabat film 5 Cm mendaki Mahameru, tanah di atas awan puncak tertinggi di Pulau Jawa targetnya melaksanakan upacara 17 Agustus di sana. Awalnya memang ada keraguan, terutama Ian yang secara fisik sangat tak sesuai dengan para pendaki gunung. Namun melihat keindahan Semeru yang terbentang di depan mata, mereka pun bertekad menggantungkan mimpi menaklukkan gunung berapi aktif itu, 5 Cm di hadapan mereka dan terus bergerak meraihnya. Maka dimulailah petualangan yang tidak mudah meski berjalan berjam-jam kaki lecet dan kehausan mereka menikmatinya. Ranu Pane, Tanjakan Cinta, Kalimati, Ranu Kumbolo, sampai


(32)

Arcopodo, perlahan mereka lewati. Apalagi pendakian Mahameru bukan hanya perjalanan hati. Begitu banyak hal yang mereka dapat dari perjalanan itu, terutama soal persahabatan dan mimpi.

Dibumbui perasaan cinta yang diam-diam timbul, serta sejumput tragedi menjelang puncak Mahameru, keenam sahabat itu sukses membuktikan teori 5 Cm yaitu jika kaki, tangan, mata, hati, serta mulut tidak berhenti berusaha, mimpi itu akan tercapai. Pendakian itu sendiri seakan hanya merupakan simbol untuk melambangkan perjuangan menggapai mimpi sepulang dari Mahameru ketika hidup mereka tak lagi sama. Petualangan itu sangat membekas dan menjadi pijakan bagi keenam sahabat untuk terus maju. Akhir dari cerita tersebut mengejutkan dan menjadi penutup yang manis dan bahagia dalam persahabatan dan percintaan di film ini. Kisah cinta Riani dan Zafran di mana diceritakan setelah melewati malam kejujuran itu, Zafran pertama kali terbangun dibanding yang lainnya. Dengan perasaan tenang, Zafran memandang danau yang terbentang luas di hadapannya, selanjutnya Riani datang menghampirinya. Mereka berdua berdiri bersebelahan lalu saling menatap dan tersenyum satu sama lain.

Mungkin awalnya Riani berpikir ini seperti biasanya, tapi saat pandangan Zafran tak kunjung berpaling dan terus tertuju pada Riani. Riani menyadari kalau hatinya bergolak dan mungkin jantungnya juga berdegup makin kencang. Riani kemudian menunduk malu sekaligus mengatur perasaannya karena tatapan Zafran yang lain dari biasanya, kemudian setelah itu Riani kembali memandang Zafran lekat, tersenyum dengan perasaan paling bahagia, keduanya saling bertatapan dan dilanjutkan dengan menatap alam di hadapan mereka.

Dan, cinta sekali lagi membuktikan kekuatannya malam itu kalau cinta ada untuk cinta itu sendiri, bukan untuk dimiliki, bukan untuk Genta, bukan untuk Dinda, bukan untuk Riani, bukan untuk Zafran. Cinta memang ada untuk dicintai dan diungkapkan sebagai sebuah jembatan baru ke pelajaran-pelajaran kehidupan manusia selanjutnya. Cinta yang akan membuat manusia lebih mengerti siapa dirinya dan siapa penciptanya. Dan, dengan penuh rasa syukur akhirnya manusia


(33)

menyadari bahwa tidak ada cinta yang lebih besar di dunia ini kecuali cinta Sang Pencipta kepada makhluknya. Tidak ada cinta yang bisa dimiliki oleh manusia, kecuali cinta dari sang pencipta-yang tidak pernah berpaling dari manusia dan selalu mencintai makhluk terbaik ciptaan-Nya. Sang Pencipta tidak pernah memberikan apa yang manusia pinta, seperti cinta…Ia memberi apa yang manusia butuhkan. Cinta ada untuk cinta itu sendiri, bukan untuk Genta, bukan untuk Dinda, bukan untuk Riani, bukan untuk Zafran (Dhirgantoro, 2005: 368)

Apa yang anda lakukan ketika punya mimpi keenam anak ini memilih menggantung mimpi 5 Cm di depan mereka. Tidak terlalu dekat, agar bisa terus dilihat, dan bisa dibawa kemanapun pergi percaya inilah yang diperlukan, kaki untuk berjalan. Lebih jauh, tangan untuk berbuat lebih banyak, mata yang menatap lebih lama, leher yang lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras. Dari baja hati yang bekerja lebih keras, serta mulut yang selalu berdoa, kata yang sangat memotivasi bagi kehidupan remaja dalam menjalankan dalam persahabatan, kata-kata di atas diucapkan setelah keenam sabahat tersebut sudah sampai tujuan selamat dan menancapkan bendera merah putih.

4.1.3 Karakteristik Informan

Penelitian memilih 3 orang informan sebagai subjek penelitian dengan menggunakan teknik Snow ball sampling yang penentuan sampelnya mula-mula berjumlah kecil, kemudian membesar. Teknik ini awalnya memilih satu orang informan namun bila data yang diberikan informan belum cukup maka peneliti meminta informan pertama untuk menunjuk orang lain untuk menjadikan informan kedua, begitu seterusnya sampai datanya jenuh. Sebelum melakukan wawancara dengan 3 orang siswi ini peneliti membuat janji terlebih dahulu dengan para informan langsung.


(34)

4.2 Penyajian Data Para Informan

Penyajian data dalam penelitian ini merupakan hasil wawancara yang dilakukan terhadap ketiga orang informan ini dengan acuan daftar pertanyaan yang telah dibuat. Adapun point-point pertanyaan yang dilakukan dalam wawancara mendalam terhadap para informan yaitu:

1. Apa pandangan anda mengenai film?

2. Bagaimana anda memandang tentang film 5 Cm? 3. Di mana anda menonton film 5 Cm?

4. Sama siapa anda menonton film 5 Cm? 5. Kenapa anda memilih menonton film 5 Cm?

6. Seberapa dekat hubungan anda dengan sahabat anda? 7. Menurut anda apa arti persahabatan?

8. Sejak kapan anda memilih hubungan sahabat anda?

9. Apakah anda terapkan dalam kehidupan anda dalam persahabatan? 10.Bagaimana tanggapan anda tentang persahabatan dalam film 5 Cm?

11.Bagaimana komunikasi film 5 Cm yang disampaikan dalam persahabatan dalam film tersebut?

12.Apa yang anda bisa ambil dalam pesan film 5 Cm? 13.Apakah film 5 Cm menjadi motivasi?

14.Apakah dalam film 5 Cm memiliki nilai positif dan negatif?

15.Bagaimana persepsi akhir anda terhadapa film 5 Cm berkaitam dalam persahabatan?

4.2.1 Informan pertama pada tanggal 30 November 2013

Informan I adalah seorang siswi SMA Swasta Mulia Medan yang duduk di bangku kelas 3 IPA. Nilam Rahmadani atau yang lebih akrab disapa Nilam adalah gadis berusia 17 tahun yang berdarah Melayu. Layaknya remaja pada umumnya Nilam juga sangat suka hal-hal yang menarik dan baru. Termasuk ketertarikannya dalam dunia perfilman, Nilam memandang film sebagai suatu karya seni yang


(35)

menceritakan suatu masalah hidup atau kehidupan yang diperankan oleh orang atau manusia dengan adegan-adegan yang ditentukan dalam skenario film.

“Film menurut Nilam adalah suatu karya seni yang menceritakan suatu masalah hidup atau kehidupan yang diperankan oleh orang atau manusia dengan adegan-adegan yang ditentukan dalam skenario film.”

Film 5 Cm yang diliris pada tahun 2012 banyak mendapat perhatian dari masyarakat. Menurut Nilam film 5 Cm menceritakan kisah persahabatan yang erat dan kompak. Baginya film 5 Cm dapat menarik perhatian penonton untuk ikut ke dalam alur ceritanya yang menarik. Nilam menekankan bahwa film 5 Cm sangat lah bagus dan seru untuk ditonton seperti penuturannya sebagai berikut:

“Film 5 Cm itu bagus, asik, seru karena film sejoli di hati Nilam dan alur ceritanya bagus mengenai persahabatan yang erat dan kompak.”

Film dapat ditonton di mana saja, berbagai fasilitas yang mempermudah orang untuk menonton film yang dinantikan pun sangat beragam. Mulai dari bioskop, kaset

DVD hingga ditayangkan di stasiun televisi. Nilam sendiri menonton film 5 Cm saat berada di rumah. Nilam tertarik untuk menonton saat melihat judul 5 Cm yang disiarkan disalah satu stasiun TV swasta. Awalnya Nilam merasa film 5 Cm itu adalah film luar negeri. Nilam tidak terlalu suka dengan film Indonesia namun setelah megetahui bahwa aktor yang bermain di Film 5 Cm itu adalah idolanya, Nilam memutuskan untuk menonton.

“Di rumah, kebetulan Nilam nonton di TV, judulnya 5 Cm. Nilam kira ‘film Box Office luar’, eh ternyata film Bioskop Indo. Soalnya Nilam jarang nonton film Indonesia. Pas kebetulan yang main sih Herjunot Ali, ya udah deh Nilam nonton filmnya.”

Nilam menuturkan pandangannya tentang Film 5 Cm yang kental dengan kisah persahabatan. Nilam langsung tertarik dengan adegan pertama dalam film 5 Cm ketika adanya rasa kebersamaan dan saling berbagi dalam hubungan persahabatan. Adegan tersebut mengingatkan Nilam akan persahabatannya sendiri.

Gimana ya, hmm Nilam pertama lihat Film 5 Cm dari adegan yang menarik. Pertama kali Nilam liat adegan Ian yang lagi makan bakso, Riani minta kuahnya.


(36)

Dari situ Nilam nilai Film ini tentang persahabatan. Tertarik, bagus sih kayaknya apalagi sampai buat Nilam jadi teringat sama kawan-kawan Nilam.”

Dalam berkomunikasi suatu hubungan pasti mengalami adanya konflik. Konflik dapat membuat suatu hubungan tersebut merenggang ataupun mempereratnya, termasuk dalam hubungan persahabatan. Hal inilah yang terjadi dalam hubungan persahabatan Nilam. Nilam mengaku memiliki kedekatan yang sangat dekat dengan sahabat walaupun berawal dari suatu konflik. Konflik yang terjadi karena adanya suatu masalah di sekolah, membuat hubungan Nilam dengan sahabatnya semakin dekat. Bahkan Nilam merasa bahwa persahabatannya itu telah membuatnya merasa sejiwa dengan sahabatnya.

“Dekat banget. Awalnya dulu kita pernah ada masalah di sekolah, gara-gara masalah itu hubungan kami jadi semakin dekat dan Nilam baru merasakan hubungan persahabatan dan sejiwa sama sahabat Nilam.”

Seperti pepatah yang mengatakan persahabatan layaknya sebuah keluarga, hal ini juga dirasakan Nilam. Gadis yang supel ini menganggap persahabatannya seperti hubungan keluarga. Suka maupun duka dijalani bersama, saling berbagi rasa dengan apa yang dialami, dirasakan dan dipikirkan.

“Udah kayak keluarga, kayak dibilang orang, suka-duka bersama. Apa yang dirasain bareng deh pokoknya.”

Awal pertama kali ketemu dengan sahabat Nilam adalah saat pertama kali masuk sekolah dan memperkenalkan diri masing-masing. Berawal dari sapa-menyapa tanpa disadari Nilam sangat nyaman dengan hubungan persahabatannya bahkan persahabatan mereka telah memasuki tahun ketiga.

“Dari kelas satu kak, sampai kelas tiga dan sekarang kami memiliki ‘sinyal-sinyal’, udah nyambung gitu.”

Film 5 Cm dapat menjadi inspirasi untuk memperkuat hubungan komunikasi dalam suatu persahabatan. Banyak hal yang dapat diterapkan dari adegan-adegan dalam film 5 Cm ke dalam hubungan persahabatan. Bagi Nilam yang telah menonton Film 5 Cm mengaku banyak menerapkan hal-hal yang membuat persahabatannya akan lebih kompak mulai dari ketemu, jalan-jalan bersama hingga menghabiskan


(37)

waktu bersama. Awalnya persahabatan Nilam terdiri dari 11 orang tetapi sekarang mereka hanya bertiga. Ada satu hal yang ingin diwujudkan oleh Nilam dan sahabatnya yaitu mendaki gunung seperti yang terjadi dalam film 5 Cm.

“Iya, Nilam terapkan sama-sama mereka. Mulai dari jalan, nongkrong, pengen sih naik gunung kayak film 5Cm cuma belum tercapai aja. Tapi udah ada rencana kak mau ke sana. Dulu kami ada 11 orang trus karena udah pencar-pencar, jadi kami sekarang cuma bertiga. Nah, dari 3 orang ini kami selalu bareng dari mulai karoke-an sampai main ke Sibolangit".

Film garapan sutradara Rizal Mantovani dianggap Nilam sebagai film yang sangat bagus. Film yang banyak menceritakan kehidupan persahabatan yang terjalin dalam lima orang yang berbeda karakter, berbeda kesukaan, berbeda cita-cita tetapi tetap bisa menyatu dalam hubungan persahabatan yang baik. Hambatan-hambatan komunikasi yang terjadi tidak menyulitkan mereka untuk saling berinteraksi, Nilam menganggap kelima tokoh dalam film 5 Cm sangat baik dalam memerankan perannya masing-masing hingga membuat penonton yang ikut hanyut dalam ceritanya. Terlebih saat adanya kesibukan masing-masing dalam kehidupan pribadi namun tetap meluangkan waktu untuk sahabatnya.

“Bagus banget. Alasannya mereka berlima selalu menyempatkan waktu untuk berkumpul bareng dari yang sibuk kerja walaupun sibuk pasti menyempatkan waktu untuk berkumpul dari makan bersama, nongkrong bareng. Mereka berlima selalu meluangkan waktu untuk sahabatnya.”

Tidak bisa dipungkiri, keefektifan komunikasi yang terjadi dalam suatu hubungan sangat mempengaruhi pesan atau informasi yang akan disampaikan komunikator (pembuat film) kepada komunikan (penikmat film). Nilam menilai komunikasi yang terjadi pada film 5 Cm bagus karena dapat menyampaikan dengan baik pesan atau informasi kepada penontonnya. Dari penggunaan kata-kata yang mudah dipahami hingga cerita yang diambil dalam kehidupan sehari-hari.

“Hmm, ya mungkin karena film itu kayak cerita-cerita yang ada di kehidupan sehari-hari jadi mereka benar-benar menyampaikan informasi yang mudah dipahami dan bisa kita rasakan cara penyampaian apa yang mereka rasain. Komunikasinya bagus, jadi kita sebagai penonton mudah memahami bahkan dengan lihat bahasa tubuh mereka aja.”


(38)

Setiap film memiliki tujuan yang ingin dicapai. Film menyampaikan hal-hal yang ingin digambarkan oleh pembuat film dengan mengangkat suatu cerita yang terinspirasi baik dari pengalaman hidup, kisah masa lalu maupun suatu harapan atau fantasi. Bagi Nilam film 5 Cm memiliki pesan moral dan dapat memotivasi untuk mencintai dan menghargai tanah air Indonesia. Tergambar dari salah satu scene di mana salah satu pemain 5 Cm (Ian Saykoji) yang memiliki rasa nasionalisme kepada negerinya. Selain itu keindahan alam Indonesia juga diperkenalkan dalam film ini saat pendakian Gunung Semeru, hal ini dapat menyadarkan banyak orang tentang keindahan alam Indonesia yang tidak kalah dengan pesona wisata di luar negeri. Tidak hanya itu, menurut Nilam film 5 Cm ini dapat menjadi panutan kekompakkan persahabatan. Betapa pentingnya persahabatan dalam kehidupan sehari-hari. Film 5 Cm juga menyadarkan Nilam untuk tidak menyerah dengan apa yang diinginkan, terus berusaha hingga berhasil menggapainya.

“Banyak pesan moral yang bagus dari film itu kak, contohnya kayak Ian yang bilang dia ga bakal ninggalin Indonesia. Kan keliatan nasionalismenya. Menurut Nilam, pesan yang bisa diambil itu salah satunya adalah tentang keindahan alam Indonesia yang masih belum banyak diketahui orang, dalam film 5 Cm itu diwakili oleh Gunung Semeru. Film ini bisa menjadi cambukan untuk kita-kita supaya sadar akan keindahan alam Indonesia. Trus pesan tentang pentingnya persahabatan dalam kehidupan, jadi buat Nilam sendiri bisa jadi panutan juga untuk jaga kekompakan persahabatan Nilam. Apapun yang kita inginkan, tetaplah berusaha. Jangan menyerah, terus berusaha untuk menggapainya. Kita jadi menganggap cita-cita itu seperti jarak 5 Cm di kening akan tetap terlihat jadi terus berusaha.”

Film yang diangkat dari novel karya Donny Donnyantoro menjadi salah satu motivasi Nilam. Setelah menonton film tersebut Nilam merasa semangat untuk menjaga kekompakan dalam persahabatannya. Nilam juga termotivasi untuk mengembangkan hobi travelling atas dasar kecintaan pada alam.

“Iya kak. Film 5 Cm itu bisa memotivasi kak, kayak Nilam hobby travelling jadi semangat buat cinta sama alam pengen dekat sama alam kayak film 5 Cm. Film 5 Cm juga dapat memotivasi Nilam untuk terus jaga kekompakan persahabatan.”

Seperti yang diketahui setiap film memiliki pesan yang akan disampaikan kepada penontonya baik pesan positif maupun negatif. Bagi Nilam pesan positif yang


(39)

bisa diambil dari film 5 Cm diantaranya adalah persahabatan yang kompak, dapat memotivasi untuk menggapai cita-cita dan cinta akan tanah air. Namun Nilam tidak mendapatkan pesan yang negatif dalam film tersebut.

“Positifnya banyak la, mulai dari persahabatan yang kompak, dapat memotivasi untuk menggapai cita-cita, cinta akan tanah air dan lain-lain. Kalau negatifnya kayaknya ga ada.”

Nilam menyimpulkan bahwa film 5 Cm merupakan film yang diangkat dari kisah persahabatan, yang menjadi bagian dari diri kita. Dalam kehidupan sehari-hari hidup kita lebih ramai, karena tanpa ada sahabat hidup kita tidak akan berarti, berasa hidup kita hambar. Karena sahabat bisa menjadi tempat sandaran dan tukar pikiran jadi inti dalam film 5 Cm persahabatan membentuk tali persaudaraan dan membuat keluarga baru dalam hidup pribadi kita sendiri. Dalam persabahatan itu sendiri bisa terjadi hubungan yang baik atau tidak baik (konflik) tergantung memgambil keputusan dalam persahabatan.

“Nilam pribadi sih puas sama endingnya, persahabatannya makin kompak, saking kompaknya udah terbentuk keluarga baru, tali persahabatannya tidak terputus walaupun udah punya keluarga dan kehidupan pribadi yang berbeda.”

4.2.2 Informan II di wawancara pada tanggal 2 Desember 2013

Informan ke II adalah seorang siswi SMA Swasta Mulia Medan yang sekarang duduk di bangku kelas 3 IPS. Mega Mawarni atau yang akrab dipanggil Mega berusia 17 tahun. Salah satu hobi Mega adalah menonton film yang memberikan kegiatan positif dalam mengisi waktu luangnya serta mempengaruhi dalam kehidupan sehari-hari. Menonton film tidak hanya memberikan nilai positif dalam kehidupan sehari-hari tetapi juga memberikan motivasi.

“Film menurut Mega adalah film itu terkadang kalau kita tonton memiliki suatu karya seni yang menceritakan suatu masalah hidup kita dan memiliki motivasi tersendiri dan juga bisa mengisi waktu luang kita”.

Dalam menilai setiap karakter di Film 5 Cm memberikan suatu kesimpulan bahwa di persahabatan memberikan efek positif bagi para penontonnya. Dengan perbedaan sifat di setiap karakternya yang dapat dirasakan oleh para penonton bahwa


(40)

persahabatan itu menjadi sangat indah apabila dilakukan dengan tulus. Selain para pemainnya yang berkarakter yang asik dan seru namun juga didukung dengan naskah cerita yang bagus.

“Menurut Mega film 5 Cm bagus, asik, seru, keren dan menceritakan arti persahabatan sangat bagus ditonton untuk kalangan remaja dan menunjang ke masa depan atau pendidikan.”

Informan adalah perempuan berkulit putih, dengan mata sedang bibir tipis serta memakai jilbab berwarna putih, berpakaian seragam sekolah warna putih dan abu-abu. Salah satu Mall yang ada di Kota Medan adalah Binjai Super Mall. Seperti Mall pada umumnya, di Binjai Super Mall pun tersedia fasilitas bioskop. Walaupun lokasinya lumayan jauh dari rumah Mega namun dikarenakan harga tiket yang terjangkau hal tersebut yang menjadi pertimbangan Mega memilih lokasi untuk menonton film di Binjai Super Mall. Rekomendasi dari teman-teman yang telah menonton Film 5 Cm membuat Mega langsung tertarik untuk menontonnya. Referensi film tersebut yang menceritakan tentang persahabatan menjadi pertimbangan Mega untuk langsung memilih film tersebut. Apalagi film tersebut adalah termasuk salah satu film Indonesia yang mendapat apresiasi baik dari penonton.

“Mega nontonnya di bioskop super Binjai, karena Mega dikasih tahu sama teman ada film Indonesia yang bagus trus berkaitan tentang persahabatan. Ya udah deh Mega tertarik menonton film 5 Cm.”

Dalam pergaulan Mega dikenal sebagai sosok yang centil, namu ia juga dikenal sangat bijak di lingkungan temannya sehingga interaksi komunikasipun dapat yang terjalin dengan baik. Mega tidak suka berpura-pura dalam bertutur kata maupun bersikap. Sehingga berbicara apa adanya dan tidak menyimpan kata apapun selalu terbuka dalam kata-kata. Mega memiliki 3 orang sahabat yang telah lama dia kenal. Persabahatan yang terjalin sejak di bangku sekolah menengah atas ini memberikan dampak positif dalam kehidupan sehari-harinya. Mega dengan para sahabatnya sangat dekat sehingga hampir tidak ada rahasia di antara mereka. Setiap masalah yang dihadapinya sering dibicarakan dengan sahabatnya. Keterbukaan dalam


(41)

menghadapi masalah dari yang terburuk pun sering di ungkapakan kepada para sahabatnya. Hal ini yang menjadi salah satu kenyamanan yang dirasakan oleh Mega dalam memiliki sahabat.

“Dekat bangetpun kak, saking dekatnya Mega sama sahabat Mega, udah ga ada main rahasia-rahasia, terbuka gitu. Ya pokoknya apa yang terjadi pada Mega selalu Mega ceritakan sama sahabat Mega. Dari hal yang terkecil sampai yang besar. Kami mengenal satu sama lain sampai yang buruk dan terbaik.”

Menurut Mega, kunci sebuah persahabatan adalah menerima kita dalam keadaan susah maupun senang sehingga dapat terbinanya hubungan persahabatan yang lama. Dalam kehidupan sehari-harinya peran sahabat sangatlah penting. Ungkapan adanya mantan kekasih tidak berlaku di dalam persahabatan karena yang namanya mantan sahabat jarang terjadi. Persahabatan yang terbina selama 3 tahun bisa dikatakan masih dalam usia yang masih belum lama. Mega berharap persabatannya tetap terjaga hingga dia menduduki bangku perkuliahan. Persahabatan tidaklah selalu dinilai dari berapa lama hubungan tersebut dibina tetapi seberapa nyaman kita dengan sahabat kita.

“Sahabat itu sangat penting untuk kita karena di situ tempat kita sering berbagi suka atau duka. Engga’ ada yang namanya mantan sahabat. Yang namanya sahabat itu terima kita susah dan senang memiliki hubungan yang baik satu sama lain. Sudah 3 tahun kami terbentuk kak dan semoga hubungan Mega dengan sahabat langgeng sampai kuliah nanti, amin….”

Walaupun Mega memiliki sahabat yang berbeda asal sekolahnya namun hal tersebut tidak mengurangi frekuensi mereka bertemu. Mega sering mengajak para sahabatnya untuk belajar bersama di rumahnya. Selain belajar bersama mereka juga sering mengadakan kegiatan positif di luar sekolah bersama-sama. Komunikasi selalu terjalin dengan baik untuk menjaga hubungan persahabatannya.

”Iya ada kak kurang lebih seperti jalan sama trus belajar bareng walapun sekolah kami berbeda tapi ikatan Mega sama sahabat tidak terputuskan. Trus banyak deh hal-hal apa aja yang Mega lakukan bertiga.”

Film 5 Cm menceritakan kisah 5 orang yang bersahabat cukup erat. Dengan perbedaan karakter di setiap pemainnya namun menciptakan keharmonisan dalam


(42)

persahabatan itu sendiri. Mega merasakan hal yang sama dengan para sahabatnya di mana mereka memberikan motivasi dan dukungan dalam kesehariannya. Ketulusan setiap orang di mana tidak adanya rasa iri maupun merasa tersaingi merupakan kunci dalam menjaga hubungan persahabatan.

“Bagus kak, Mega jadi pengen kayak mereka berlima dalam hubungan persahabatan. Persahabatan mereka kompak tau segala hal satu sama lain dan memiliki chemistry dalam lima bersahabat. Pokoknya sahabat jangan untuk merusak diri kita tapi buat diri kita jadi termotivasi dan kita mendukung buat sahabat menjadi sukses dan sukses bersama. Jangan ada iri-irian satu sama lain karena sahabat bukan untuk menjadi saingan atau musuh tapi buatlah seperti keluarga atau kakak kita sendiri menjadi pendamping hidup kita.”

Di zaman sekarang ini sangat banyak media yang digunakan dalam berkomunikasi, tidak hanya melalui telepon namun juga chatting atau e-mail. Komunikasi merupakan kunci suksesnya suatu hubungan persahabatan. Di film 5 cm ini komunikasi terjalin dengan berbagai cara. Selain itu bahasa yang digunakan mudah dipahami dan merupakan bahasa sehari-hari sehingga penonton menikmati alur cerita yang ditampilkan.

“Komunikasi yang terjadi dalam film 5 Cm bagus ya kak, dalam berkomunikasi ‘mereka’ itu pemain 5 Cm, pake bahasa yang mudah dipahami, dimengerti dan memakai bahasa sehari-hari. Ada juga kan film yang susah dimengerti komunikasi dalam persahabatannya tapi ini alur ceritanya ada di kehidupan kita dan di lingkungan kita.”

Film 5 Cm ini tidak hanya menceritakan tentang persahabatan namun juga rasa nasionalisme. Perjuangan mereka dalam mendaki gunung Semeru mencerminkan rasa nasionalisme yang begitu dalam. Dukungan setiap sahabat sangat berperan penting dalam menggapai cita-cita. Hal tersebut juga yang terjadi dalam persahabatan Mega.

“Banyak pesan moral, nilai nasionalismenya, memotivasi trus hubungannya seperti persaudaraan. Semua manusia bercita-cita dan harus seimbang dengan usaha kita dan pilihlah sahabat yang benar membuat kita saling mendukung satu sama lain dalam mengambil keputusan.”


(43)

Menurut Mega film 5 Cm merupakan salah satu film Indonesia yang bergenre remaja namun tidak hanya menceritakan kisah percintaan seperti di film remaja pada umumnya namun menceritakan bagaimana cara agar hubungan antar manusia dapat terjalin dengan baik. Motivasi dan semangat dalam menggapai cita-cita memberikan contoh bagi para penonton.

“Memotivasi la kak, filmnya bisa menjadi acuan dan jadi buat semangat menggapai cita-cita kak.”

Setiap hal dilakukan pasti ada yang positif maupun negatif. Dari segi positifnya film tersebut memotivasi setiap penonton untuk menjaga hubungan persahabatannya. Karakter Ian yang pemalas dan hobi makan mie instan merupakan hal negatif yang sebaiknya dihindari. Namun perjuangan Ian dalam menyelesaikan skripsinya memberikan motivasi bagi penonton untuk tidak mudah menyerah.

“Positifnya itu film yang memotivasi, dapat membuat penonton ikut merasakan eratnya persahabatan itu. Kalau negatifnya, mungkin lebih ke karakter aktor ya kak, kayak Ian itu. Jangan kayak Ian yang agak males, trus hobby Ian yang suka makan Indomie kan ga bagus buat kesehatan trus kayak sifat Ian yang suka mengkhayal artis favorit. Buat Mega sih, boleh-boleh aja kita mengkhayal tapi harus ingat juga untuk berusaha menggapai impian kita.”

Apabila sebuah film dinyatakan sebagai film yang baik adalah terletak dari kepuasan penontonnya. Mega merasa film 5 Cm ini memberikan pelajaran yang berharga, salah satunya adalah kekompakkan dalam mempererat persahabatan. Dukungan para sahabat sangat memberikan motivasi dalam kehidupan sehari-hari. Film 5 Cm ini telah berhasil menggambarkan hubungan persahabatan yang erat dalam kurun waktu yang lama.

“Puas nontonnya, ga sia-sia. Banyak pelajaran hidup yang bisa diambil, trus banyak contoh hal-hal yang bisa mempererat hubungan persahabatan.”

4.2.3 Informan III diwawancara pada tanggal 5 Desember 2013

Informan ke III adalah informan yang tiga memiliki hobi travelling yang sering dilakukan dalam aktivitas naik gunung tanpa bisa dihitung berapa kali naik gunung dengan sahabatnya. Tantri Laras Syati adalah siswi SMA Swasta Mulia Medan duduk di bangku kelas 3 IPS. Informan III yang akrab dipanggil Tantri


(44)

berusia 17 tahun. Salah satu kegiatan yang sering dilakukan Tantri adalah menonton film. Film bukan hanya sekadar tontonan saja namun suatu cara menggambarkan kisah hidup seseorang yang memiliki nilai-nilai sosial di dalamnya. Kisah hidup seseorang sangat menarik untuk diungkapkan dalam sebuah film. Film bisa membuat orang terharu saat mereka menonton secara lebih mendalam dan menghayati, film menyarankan agar penonton lebih memahami isi film yang akan ditonton.

“Film merupakan sebuah karya yang menggambarkan cerita hidup sesuatu atau seseorang yang menarik dan punya nilai-nilai.”

Saat ini sering ditayangkan film berdasarkan kisah dari sebuah buku. Film 5 Cm merupakan salah satu film yang diadaptasi dari sebuah buku. Film ini menceritakan tentang persahabatan. Persahabatan yang terjadi di dalam film ini menggambarkan kekompakan dalam mencapai suatu cita-cita dan juga rasa nasionalisme. Hal ini memberikan dampak yang positif bagi kalangan remaja yang menonton film tersebut.

“Film 5 Cm menciptakan nuansa baru dalam perfilman tentang kisah persahabatan. Film tentang persahabatan yang menggambarkan kekompakkan dan usaha untuk mencapai cita-cita yang diinginkan.”

Pada umumnya kalangan remaja menonton film di bioskop. Alternatif ini dipilih karena perbedaan kondisi menonton di bioskop dengan membeli dvd dan memutarnya di rumah. Menonton di bioskop memberikan atmosfer tersendiri bagi penikmat film. Selain itu juga sebagai ajang bergaul di kalangan remaja masa kini. Selain kekasih atau teman dekat yang umumnya diajak untuk menonton film di bioskop, sahabat adalah salah satu orang yang sering kita ajak untuk nonton bersama di bioskop. Hal inilah yang dilakukan Tantri apabila ingin menonton di bioskop. Selain lebih nyaman juga lebih mudah mendapat izin dari orang tua untuk pergi nonton film di bioskop.

“Di Bioskop kak,Tantri menonton waktu itu sama sahabat Tantri.”.

Ketertarikan seseorang untuk memilih sebuah judul film untuk ditonton adalah referensi yang ditampilkan. Sebelum memilih film 5 Cm untuk ditonton,


(45)

Tantri telah mendengar referensi film tersebut dari teman-temannya. Kisah persahabatan yang diceritakan di film ini hampir menyerupai kisah persabatan antara Tantri dengan sahabatnya. Ada beberapa adegan di film tersebut yang sangat menyentuh hati Tantri.

“Karena film 5 Cm ini persis sama cerita dalam persahabatan Tantri. Dimana adegan-adegannya ‘kena di hati kami, menyentuh.”

Hubungan persabatan yang dijalin Tantri dengan teman-temannya sangat dekat. Persahabatan yang terjalin telah berlangsung selama bertahun-tahun. Mereka memiliki satu tujuan yang sama untuk meraih cita-citanya. Dukungan dan motivasi yang diberikan sahabat membuat Tantri semakin percaya diri.

“Dekat kali pun, kak. Udah bertahun-tahun kami masih bersahabat dan persahabatan itu membuat kami jadi punya satu tujuan untuk meraih apa yang kami inginkan.”

Kesimpulan apa arti dari sebuah persahabatan pada umumnya adalah hampir sama. Sahabat adalah orang yang selalu ada di sekitar kehidupan kita. Mereka yang selalu ada di keadaan saat kita sedang duka maupun suka. Kehadiran mereka yang hampir selalu ada di manapun kita berada seperti aliran darah yang ada di dalam tubuh kita.

“Persahabatan itu kayak aliran darah di hidup kita. Alasan Tantri bilang gitu karena sahabat selalu ada di hidup kita di saat kita susah, senang. Sahabat selalu ada di samping kita, di manapun dan di hati.”

Jalinan persahabatan yang dibina Tantri kurang lebih selama enam tahun. Mereka bersahabat sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Namun hingga saat ini persahabatan mereka masih terjalin dengan harmonis. Mereka berharap persahabatan ini tetap terjalin selamanya. Salah satu syarat untuk mempertahankan hubungan persahabatan adalah dengan menjalin komunikasi yang baik. Di film 5 Cm diceritakan dalam salah satu adegan di mana para pemeran terus berkomunikasi walaupun tidak bertemu satu sama lain. Komunikasi bisa dilakukan dengan banyak cara apalagi di zaman sekarang di mana telah banyak tercipta media untuk berkomunikasi. Ternyata Tantri juga meniru salah satu kegiatan yang ada di


(46)

film 5 Cm yaitu mendaki gunung. Dia ini mendaki gunung bersama sahabatnya untuk semakin mempererat persahabatannya

“Semenjak enam tahun lebih sampai sekarang, kak. Dari SMP kelas satu. Ada yang diterapkan kak. Contohnya tentang hubungan erat yang terjalin karena komunikasi yang baik jadi semakin saling ngerti. Trus bulan duabelas ini kami ada rencana mau naik gunung atau camping. Kan bagus untuk mempererat persahabatannya biar makin solid.”

Ternyata dalam sebuah persahabatan adakalanya tumbuh rasa cinta. Perasaan cinta ini bukan hanya rasa cinta terhadap sahabat tetapi rasa cinta antara seorang pria dengan wanita. Hal ini juga dikisahkan dalam film 5 Cm. Menurut Tantri rasa cinta dapat diciptakan dalam keadaan yang tak terduga bahkan bisa terjadi di dalam persahabatan itu sendiri.

“Bagus cerita persahabatan dalam filmnya. Apalagi dalam persahabatan itu jadi tumbuh benih cinta, hehe. Cinta dapat diciptakan oleh siapa saja, bahkan dalam persahabatan sekalipun.”

Dalam salah satu adegan di film 5 Cm diceritakan bahwa salah satu pemeran memberikan ide kepada para sahabatnya untuk tidak berkomunikasi selama 3 bulan. Ternyata setelah dijalankan mereka menjadi tidak nyaman karena mereka saling membutuhkan satu sama lain. Hal ini dapat disimpulkan bahwa komunikasilah yang mempererat persahabatannya.

“Komunikasinya baik, sangat dekat. Tapi ada cerita pas komunikasi ‘mereka’ merenggang, jadi situ persahabatannya Tantri liat ‘mereka’ ingin terjadi suasana baru dalam persahabatan mereka. Tapi ternyata setelah dijalani mereka tidak bisa terpisah dan saling membutuhkan satu dengan yang lain. Jadi komunikasi itu sebenarnya penting dalam hubungan persahabatan, bisa mempengaruhi kak.”

Pesan dari film 5 Cm adalah suatu cita-cita dapat terwujud jika kita bersungguh-sungguh dalam mewujudkannya. Salah satu pemeran di film 5 Cm pada saat mendaki gunung mengungkapkan bahwa 5 Cm jarak dari kening kita tidak tahu apa yang akan terjadi namun mimpi itu akan terwujud jika kita mempercayainya. Jangan pernah takut bermimpi yang sangat tinggi, karena mimpi bisa menjadi kenyataan seperti di film 5 Cm ini mereka sangat yakin dalam persahabatan. Tidak


(47)

ada yang tidak bisa semua itu bisa terjadi, kecuali kita mau berusaha yakin dan berdoa.

“Apapun yang kita inginkan, apapun yang kita cita-citakan. Gantunglah di depan keningmu sejarak 5 Cm dan itu semua bakal terjadi kalau kita menggapainya dengan sungguh-sungguh dan selalu berdoa.”

Motivasi yang dikisahkan dalam film 5 Cm memberikan dampak positif bagi kalangan remaja. Tantri merasa bahwa persahabatan mereka sangat kompak dan ingin sahabatnya melakukan hal yang sama seperti di film 5 Cm.

“Sangat memotivasi, kak. Jadi buat semangat, jadi pengen selalu kompak sama sahabat. Susah dijelasin satu persatu kak karena itu kayak perasaan yang ada di diri kita setelah nonton film itu. Intinya Tantri jadi pengen punya persahabatan kayak mereka pengen semangat untuk ngeraih cita-cita Tantri sama sahabat, kak.”

Ada beberapa film yang tak hanya memberikan dampak positif namun juga negatif. Namun di film 5 Cm bisa dikatakan sangat memberikan dampak positif bahkan tidak ada dampak negatifnya. Hal inilah yang dapat disimpulkan oleh Tantri bahwa film 5 Cm hampir sempurna dalam menggambarkan rasa persabatannya dan di setiap adegan film tidak memberikan dampak yang negatif.

“Ada nilai positifnya seperti kekompakkan persahabatan, kompak satu sama lain. Adanya hubungan persahabatan yang berakhir dengan cinta dalam pernikahan, menimbulkan rasa kasih sayang, menimbulkan rasa kekeluargaan, solidaritas dalam persahabatan itu dan lain-lain lah. Kalau negatifnya, Tantri rasa ga ada. Perfect lah filmnya.”

Keberhasilan suatu film dilihat dari apresiasi para penontonnya. Tantri berpendapat bahwa akhir cerita dari film 5 Cm sangat bagus. Pada akhir cerita di film tersebut digambarkan ada beberapa pemeran yang telah menikah namun komunikasi mereka tetap terjalin walaupun telah berkeluarga.

“Puas kak nontonnya. Bagus endingnya, berakhir dengan indah kak. Ada yang udah punya keluarga, tercapai cita-cita nya, persahabatannya pun awet. Tetap sering gabung walaupun udah punya kehidupan masing-masing. Mereka udah sibuk masing-masing kan tapi tetap aja ga memutuskan tali persahabatannya.”


(48)

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwasanya semua informan memiliki persepsi dalam film 5 Cm. Informan I, II dan III memiliki cara pandang yang berbeda-beda. Perspektif yaitu cara pandang kita terhadap sudut pandangan. Cara kita memandang atau pendekatan yang kita gunakan dalam mengamati kenyataan dan menentukan pengetahuan yang kita gunakan. Dalam proses penelitian yang telah diamatin. Bentuk persepsi merupakan bagian dari keseluruhan proses yang menghasilkan tanggapan setelah rangsangan diterapkan kepada manusia, adalah pengenalan, penalaran, perasaan dan tanggapan yang terjadi dalam informan I, II dan III. Persepsi merupakan proses yang terjadi dalam kegiatan organisasi dan menafsirkan rangsangan dalam film 5 Cm yang terjadi di lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku informan yang telah menonton film 5 Cm secara tanpa disadari informan. Pemain dalam film 5 Cm juga menjiwai seluruh adegan, sehingga penghayatan peran yang dimainkan para pemain dapat secara langsung dirasakan oleh penonton yang terhanyut terbawa situasi dan kondisi cerita tersebut.

1. Proses Menerima Rangsangan, adalah menerima rangsangan atau data dari berbagai sumber. Kebanyakan data diterima melalui panca indera. Kita melihat sesuatu, mendengar, mencium, merasakan atau menyentuhnya, sehingga kita mempelajari segi-segi lain dari sesuatu. Informan I, II dan III yang terjadi adalah merasakan efek dari proses rangsangan yang terjadi setelah menonton film 5 Cm, yang terjadi secara langsung. Persepsi yang terjadi pada objek melalui lambang-lambang fisik sehingga persepsi yang dilakukan oleh manusia melalui lambang-lambang verbal dan non verbal. Manusia lebih aktif dari pada kebanyakan objek dan sulit diramalkan.Kita dapat menyadari apa yang terjadi di luar kita. Sebenarnya apa yang kita lakukan adalah menciptakan citra dari segi fisik dan objek sosial serta peristiwa yang kita temukan dalam lingkungan. Dengan kata lain informan I, II dan III proses yang terjadi secara internal dikarenakan pergantian


(49)

energi-energi yang berasal dari alam sekitar kita menjadi pengalaman yang penuh arti (Lubis, 2012: 62).

2. Proses Menyeleksi Rangsangan, yaitu setelah diterima rangsangan atau data seleksi. Tidaklah mungkin memperhatikan semua rangsangan yang diterima. Demi menghemat perhatian yang digunakan, rangsangan itu disaring atau diseleksi untuk diproses lebih lanjut. Informan II menerima rangsangan dengan baik dan tidak semua persepsi yang diambil dalam film 5 Cm menurut informan II dalam film 5 Cm ada hal-hal yang tidak perlu diperhatikan dan diamati. Karena tidak semua memiliki nilai-nilai yang positif untuk patuh dicontohkan. Misalnya dalam setiap hal yang dilakukan pasti ada positif maupun yang negatif. Dari segi positif film tersebut memotivasi setiap penonton untuk menjaga hubungan persahabatannya. Juga tidak perlu perhatikan dalam karakter Ian yang pemalas dan hobi makan mie instan merupakan hal yang negatif yang sebaiknya dihindari. Namun perjuangan Ian dalam menyelesaikan skripsinya memberikan motivasi bagi penonton untuk tidak mudah menyerah. Sedangkan menurut informan I dan III film 5 cm memiliki rangsangan yang cukup bagus dan tidak boleh ketinggalan dalam interaksi yang terjadi saat menonton film tersebut. Film 5 Cm merupakan film yang diangkat dari kisah persahabatan yang menjadi bagian dari diri kita.

Keberhasilan suatu film dilihat dari apresiasi para penontonnya. Informan I dan III berpendapat bahwa semua informasi yang dilakukan adalah sangat bagus dan menggambarkan nasionalisme dan kekompakan yang terjadi satu sama lain. Informan II merasakan tidak semua film memiliki informasi yang bagus dan menarik ada hal yang positif dan negatif, beberapa bagian yang harus dibuang dan tidak patut diambil, karena itu semua hanya membuang waktu dalam berfikir. Sedangkan informan I dan III menyatakan tidak ada yang tidak penting, itu semua penting untuk diambil dan bagus untuk diambil dari segi apapun tergantung orang yang menyimpulkannya.


(50)

3. Proses Pengorganisasian, Rangsangan yang diterima selanjutnya diorganisasikan dalam suatu bentuk. Ada tiga dimensi utama dalam pengorganisasian rangsangan yakni: (Pengelompokan) pengelompokan yang terjadi di informan I, II dan III terjadinya rangsangan yang diterima dikelompokkan masing-masing film 5 Cm dianggap sebagai film sangat bagus untuk pembentukan kelompok. Dan menceritakan kehidupan persahabatan yang terjalin dalam berbeda karakter, suka duka dijalani bersama. Informan I merasakan proses yang terjadi setelah menonton film tersebut. Termasuk informan II dan III pendapat mereka sama satu yang lain . Melihat rangsangan atau gejala, ada kecenderungan untuk memusatkan perhatian pada gejala-gejala yang timbul menonjol. Sedangkan rangsangan atau gejala-gejala lainnya berada di latar belakang. Informan merasakan proses persepsi yang terjadi dalam diri informan I, II dan III.

Menurut informan I setiap film memiliki tujuan yang ingin dicapai. Film menyampaikan hal-hal yang ingin digambarkan oleh pembuat film dengan mengangkat suatu cerita yang terinspirasi baik dari pengalaman hidup dan kisah masa lalu suatu harapan atau fantasi informan I mendapatkan bentuk dan latar belakang yang ditampilkan dalam film 5Cm. Informan II meraskan efek yang terjadi dalam dirinya setelah memperhatikan dalam film 5Cm. Film 5Cm ini tidak hanya menceritakan tentang sahabat namun juga rasa nasionalisme. Gejala-gejala film 5Cm memusatkan perhatian bagi penonton setelah menonton di film 5cm karena alur ceritanya perjuangan dalam persahabatan dan mencerminkan rasa nasionalisme. Sedangkan informan III sama yang terjadi informan I dan II. Menurut peneliti proses yang terjadi adalah yang dirasakan informan masing-masing walapun persepsi yang terjadi ada yang sama dan ada yang berbeda dalam fikiran. Persepsi informan I, II dan III adalah persepsi muncul karena setiap penilaian dan pemilihan seseorang terhadap orang lain diukur berdasarkan penyertaan budaya sendiri. Dengan persepsi informan I, II dan III akan memilih apa yang diterima atau menolaknya. Persepsi yang sama akan memudahkan peneliti


(51)

persamaan yang terjadi dalam peneliti hampir sama reaksi informan I, II dan III. Komunikasi akan mencapai kualitas hasil komunikasi yang diharapakan. Dalam pengertian yang sederhana, persepsi yaitu saat di mana setiap individu memilih, mengevaluasi dan mengorganisasikan rangsangan atau stimuli yang terjadi berdasarkan dari dunia luar.

4. Proses Penafsiran, setelah rangsangan atau data diterima dan diatur, si penerima lalu menafsirkan data itu dengan berbagai cara. Dikatakan bahwa telah terjadi persepsi setelah data ditafsirkan. Persepsi pada dasarnya memberikan arti pada data dan informasi yang diterima. Informan I sudah menerima data yang akurat lalu menafsirkan dalam pandangannya dan persepsi yang terjadi ditafsirkan dalam teori yang sudah disiapkan oleh peneliti. Informan I menafsirkan dalam film 5Cm, banyak pesan moral yang bisa diambil dalam film 5Cm memiliki nilai nasionalisme. Informan mengatakan pesan moral yang bias diambil adalah tentang keindahan alam Indonesia yang masih belum banyak yang mengetahui dengan kekayaan alam Indonesia setelah mengenalkan kaya alam, film 5Cm bisa menjadi contoh untuk anak-anak bangsa agar sadar kekayaan alam Indonesia. Pesan persahabatan dalam kehidupan menjadi motivasi informan I dan panutan juga untuk menjaga kekompakan persahabatan informan I tentang betapa pentingnya persahabatan menurut informan I dalam kehidupan sehari-hari, film 5Cm juga menyadarkan informan I untuk tidak menyerah dengan apa yang diinginkan dan terus berusaha hingga menggapainya dengan baik dan maksimal.

Menurut informan II tidak beda dengan pendapat informan I, banyak pesan moril dan memiliki nilai nasionalismenya. Film 5Cm ini tidak hanya menceritakan tentang persahabatan namun juga rasa kesaudaraannya dan kekompakan dalam menyatukan perbedaan yang terjadi di lingkungan persahabatan. Sedangkan informan III mendapat data yang secara tidak langsung terjadi di kehidupan sehari-harinya walau tak sama rupa, tapi hampir


(52)

sama pemikirannya dengan film 5 Cm. persepsi yang diambil informan III adalah rangsangan pesan dari film 5 Cm adalah suatu cita-cita dapat terwujud jika kita bersunguh-sunguh dalam mewujudkannya. Apapun yang kita inginkan, apapun yang kita cita-citakan. Gantunglah di depan keningmu sejarak 5Cm dan itu semua bakal terjadi kalau kita menggapainya dengan sunguh-sunguh dan selalu berdoa. Informan merasakan rangsangan atau data yang diterima dengan alur cerita yang diterima dengan baik.

5. Proses Pengecekan, setalah data ditafsirkan si penerima mengambil tindakan untuk mengecek penafsirannya benar atau salah. Informan I dan II mengatakan bahwasanya film 5Cm sempurna. Di mata informan I dan III tidak ada harus penafsiran mana yang benar dan salah. Sedangkan informan II tidak setuju dengan informan I dan III karena setiap film pasti memiliki alur cerita yang menyimpang dari ceritanya. Informan berpendapat film 5Cm tidak semuanya bagus karena ada beberapa bagian yang tidak perlu dicontoh atau diambil. Setiap hal yang dilakukan pasti ada yang positif dan negatif. Dalam karakter Ian yang pemalas dan suka makan mie instan tidak perlu di contoh dalam kehidupan kita merupakan hal negatif dan sebaiknya dihindari. Film adalah medium komunikasi massa yang bukan saja untuk hiburan, tetapi juga untuk penerangan dan pendidikan. Bahkan filmnya sendiri banyak yang berfungsi sebagai medium penerangan dan pendidikan secara penuh, artinya bukan sebagi alat pembantu dan juga tidak perlu dibantu dengan penjelasan, melainkan medium penerangan dan pendidikan yang komplit (Effendy, 2003: 209).

6. Proses Reaksi, tahap terakhir adalah tindakan sehubungan dengan apa yang telah diserap. Hal ini biasanya dilakukan jika seseorang bertindak sehubungan dengan persepsinya. Informan I menyimpulkan dari film 5Cm bahwa film 5Cm merupakan film yang diangkat dari kisah persahabatan, yang menjadi bagian dari diri kita dan persahabatan membuat hubungan menjadi lebih baik dan membentuk tali persaudaraan yang tidak terputuskan. Film memiliki daya


(1)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul ini mengambil tema dari sebuah film berjudul Persepsi Siswi SMA Mulia Medan tentang Persahabatan dalam film film 5 Cm. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perspektif interaksionisme simbolik dan utnuk mengetahui dalam persepsi tentang persahabatan dalam film 5 Cm. subjek penelitian ini dipilih sebanyak tiga orang dengan menggunakan teknik sampling snow ball. Sedangkan objek penelitian adalah persepsi siswi terhadapa film 5 Cm dengan pendekatan teori persepsi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui paradigma interpretif dengan perspektif fenomenologi eksistensial. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi nonpartisipan, wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan metode reduksi data, penyajian data dan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan dapat diinterpretasikan berdasarkan pandangan, pemahaman dan pemaknaan dari pengalaman personal secara sadar dan langsung dari ketiga informan Pengalaman personal yang berbeda dan hambatan yang dihadapi namun tetap bisa menjalin keefektifan komunikasi dalam mengajar anak berkebutuhan khusus. Keefektifan komunikasi ini didukung oleh pandangan dan pemahaman tentang karakter dan kemampuan anak berkebutuhan khusus dengan komunikasi antar pribadi yang baik, penerapan komunikasi verbal, komunikasi nonverbal serta paralinguistik dalam aktivitas mengajar anak berkebutuhan khusus.

Kata Kunci:


(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penelitian dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Persepsi Siswi SMA Swasta Mulia Medan Tentang Persahabatan Dalam Film 5CM, guna memenuhi syarata untuk memperoleh gelar Sarjana dari Departemen Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Selama proses penelitian, peneliti merasa sangat terbantu dengan saran dan bantuan dari banyak pihak. Peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyelesaian penelitian ini.

Secara khusus penelitian mengucapkan terima kasih kepada orang tua peneliti Ayahanda Erwin sahrial dan Ibunda Faunita Alana yang telah memberikan semangat motivasi dan dukungan baik moril maupun material serta seluruh doa yang tiada putus-putusnya kepada peneliti. Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada kakak dan abang peneliti, Putri Ayu Erwita S.E, Arian Citra Janisa, M. Guntur Fachriansah yang selalu memberi dukungan dan semangat kepada peneliti dalam menyelesaikan penelitian skripsi ini.

Pada kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku dekan FISIP USU.

2. Ibu Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A selaku Ketua Departemen Ilmu

Komunikasi FISIP USU.

3. Ibu Dra. Dayana Manurung, M.Si selaku Sekretaris Departemen Ilmu

Komunikasi FISIP USU.

4. Bapak Haris Wijaya, S.Sos., M.Comm selaku dosen pembimbing penelitian yang senantiasa meluangkan waktu serta membimbing penelitian dalam mengajarkan penelitian ini. Terima kasih untuk semua saran atau nasehat, ilmu yang sangat berharga serta memotivasi peneliti.

5. Ibu Dewi Kurniawati, M.Si selaku dosen wali peneliti yang senantiasa


(3)

6. Seluruh dosen dan staf pengajar Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU yang sudah banyak membantu penelitian sehingga memperoleh banyak pengetahuan yang bermanfaat.

7. Dra. Roslili Suriani, M.Pd selaku Kepala Sekolah, Sekolah SMA Swasta Mulai Medan yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian.

8. Mega, Nilam, Tantry selaku informan yang bersedia meluangkan waktu dan memberikan pengetahuan dan informasi yang dibutuhkan peneliti.

9. Seluruh staff administrasi Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU, kak

Maya, kak Cut,pak Tangkas yang telah membantu setiap urusan administrasi yang diperlukan peneliti.

10.Kepada temana-teman Ilmu Komunikasi khusunya teman seperjuangan

stambuk 2009 dan teman-teman satu bimbingan yang banyak membantu dan selalu mendukung peneliti.

11.Kepada sahabat dan teman dekat, Era Nadira, Evalyn Monatia, Sri Fadila, Dimas Syaputra Nst yang memberikan motivasi dan saran yang senantiasa selalu mendukung, menyemangatin dan sangat membantu penelitian.

12.Semua pihak yang telah berjasa yang membantu dalam pembuatan hingga

penyelesaian penelitian ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penelitian mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun bagi skripsi ini. Akhrinya kata, terima kasih yang tak terhingga penelitian ucapkan kepada semua pihak yang membantu peneliti dalam menjalani hingga menyelesaikan penelitian ini. Besar harapan penelitian semoga penelitian yang diselesaikan ini dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan kita semua.

Medan,

Peneliti, 15 january 2014


(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……… ..i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS………. ..ii

LEMBAR PENGESAHAN……… ..iii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH………... .vii

ABSTRAK……… viii

DAFTAR ISI ………..x

DAFTAR TABEL………..xii

DAFTAR LAMPIRAN………xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah………...1

1.2 Fokus Masalah………...5

1.3 Pembatasan Masalah………...6

1.4 Tujuan Penelitian……….6

1.5 Manfaat Penelitian………...7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perspektif/Paradigma Kajian………8

2.2 Uraian Teoritis………..11

2.2.1 Interaksionisme Simbolik………..11

2.2.2 Komunikasi Kelompok Kecil………16

2.2.2.1 Persahabatan………...18

2.2.3KomunikasiMassa………...21

2.2.3.1 Film……….22

2.2.4Persepsi……….. 27

2.2.4.1 Proses Persepsi………....30

2.3ModelTeoretik………32

BAB III METODE PENELITIAN 3.1MetodePenelitian………..33 3.2 ObjekPenelitian………33 3.3SubjekPenelitian………33 3.4TeknikPengumpulan Data………34 3.4.1Penentuan Informan………..35 3.4.2Keabsahan Data………..36

3.5Teknik Analisis Data……….37

3.6 Proses Pengumpulan Data………38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil……….41

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian………. 41

4.1.2 Sinopsis Film 5 Cm……….. 43

4.1.3 Karakteristik Informan……….. 46

4.2 Penyajian Data Para Informan………. 47

4.2.1 Informan Pertama……….48

4.2.2 Informan Kedua……… 52


(5)

4.3 Pembahasan……… 61 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan……… 68 5.2 Saran……… 69 DAFTAR PUSTAKA


(6)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.2.4.1 Variable Psikologi di Antaranya Rangsangan dan Tanggapan 30