BAB II KP

(1)

2.1. Sejarah Perusahaan

PKS Kebun Sawit Seberang merupakan salah satu Kebun milik PTP Nusantara II Tanjung Morawa yang terletak di Kecamatan Sawit Seberang Kabupaten Langkat yang berjarak ± 78 KM dari Kota Medan Propinsi Sumatera Utara.

Pada mulanya Kebun Sawit Seberang berasal dari Ex Perusahaan Belanda yang bernama Verenigle Deli Mastgohappj ( VDM ) yang dibuka dan ditanami kelapa sawit sejak tahun 1923. Luas areal kelapa sawit Kebun Sawit Seberang ± 8.245.36 Ha. Pada tahun 1928 dibangun Pabrik Kelapa Sawit berkapasitas 50 Ton/Jam dan hasil produksinya berupa Minyak Sawit ( Crude Palm Oil ) dan Inti Sawit ( Kernel ).

Mengingat kondisi perlatan Pabrik yang sudah tua dan dalam rangka meningkatkan kualitas CPO maka di bangun pabrik baru dengan kapasitas terpasang 30 Ton / Jam yang terletak disebelah Timur Pabrik Lama dan mulai beroperasi tahun 1997. Izin yang terkait dengan AMDAL :

- Akte pendirian No.35

- Izin Pembuangan Air Limbah No.660.311/03/SK/2006. - Izin Penyimpanan Limbah B3 No.660.3-03/K/2013


(2)

2.2. Lokasi Usaha

PKS Kebun Sawit Seberang yang terletak di Kecamatan Sawit Seberang Kabupaten Langkat yang berjarak ± 78 KM dari Kota Medan Propinsi Sumatera Utara. Adapun batas PTPN II Kebun Sawit Seberang :

 Utara : Desa Sei Lepan, Desa Suka Ramai, Desa Bukit Sari, Desa Alur Gadung, Kec.Babalan

 Selatan: Desa Sei Litur, Kebun PTP II Bt.Serangan, Kebun PTPN IV Sawit Langkat, Kec. Bt. Serangan

 Timur : Desa Tanjung Tualang, Kec. Padang Tualang  Barat : Kebun PTPN II Sawit Hulu, Kec. Sawit Seberang.

2.3. Kegiatan Usaha

Kegiatan PKS Sawit Seberang PT. Perkebunan II ( Persero ) : Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Rencana Kerja Oprasional ( RKO ) untuk tahun 2013 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 RKAP Dan RKO Tahun 2013

TBS R K A P Real s/d September 2013

TBS Diolah

Minyak Inti

Rend Minyak

Rend Inti

150.782.710 Kg

32.316.285 Kg 7.033.655 Kg 21.43 %

4.66 %

81.234.760 Kg

17 714.251 Kg 3.469.413 Kg 21.81 %


(3)

2.4.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi yang digunakan oleh PKS PTP Nusantara II Tanjung Morawa Sawit Seberang Kabupaten Langkat adalah struktur organisasi garis dan fungsional. PKS PTP Nusantara II Tanjung Morawa Sawit Seberang Kabupaten Langkat membuat pembagian tugas berdasarkan jenis pekerjaan dan fungsi, dimana kegiatan-kegiatan yang sejenis atau fungsi-fungsi manajemen yang sama dikelompokkan ke dalam satu kelompok kerja. Tugas, wewenang, dan tanggung jawab berjalan vertical menurut garis lurus mulai dari pimpinan tertinggi sampai pada bawahan masing-masing.

Adapun struktur organisasi Pabrik Kelapa Sawit Sawit Seberang adalah sebagai berikut:

ASISTEN PENGOLAHAN ASISTEN LAB

KDT/P

KTU

MANDOR BENGKEL

KARYAWAN PELAKSANA

MANDOR LAB MANDOR

PENGOLAHAN KRANI I

ASISTEN MAINTENANCE

Shift II Shift I

B BL B

Shift I Shift II MANAGER


(4)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PKS Sawit Seberang PTP Nusantara II Tabel 2.2 Jumlah pekerja PKS Sawit Seberang

N

O KETERANGAN

TOTAL (ORANG)

1 MANAGER 1

2 KDT/ P 1

3 KTU 1

4 ASISTEN MAINTENANCE 1

5 ASISTEN LABORATORIUM 1

6 ASISTEN PENGOLAHAAN ( SHIFT I & II ) 2

7 PAPAM 1

8 MANDOR BENGKEL 3

9 MANDOR LABORATORIUM 2

10 MANDOR PENGOLAHAAN ( SHIFT I & II ) 2

11 KRANI I 1

12 DANTON 1

13 KARYAWAN BENGKEL 34

14 KARYAWAN PENGOLAHAAN ( SHIFT I & II ) 69

15 KARYAWAN 31

16 SATPAM 12

TOTAL 151

2.5. Tugas dan Tanggung Jawab serta Wewenang Struktur Organisasi Perusahaan.

2.5.1. Kepala Dinas Teknik / Pengolahaan ( KDT/P ) 2.5.1.1. Tugas dan Tanggung Jawab Seorang ( KDT / P )

1. Memonitor dan mengevaluasi biaya pengolahaan dan biaya umum sehingga diperoleh harga pokok serendah mungkin.

2. Mengevaluasi dan memonitor pemakai spare part pabrik secara umum serta bahan – bahan proses pengolahaan seefisien dan seefektif mungkin. 3. Melaksanakan inspeksi secara rutin ke PKS yang dipimpinnya.

4. Melaksanakan pengendalian pemakaian sumber daya sistem kerja PKS. 5. Mengevaluasi atau menyetujui rencana kerja dan Anggaran Perusahaan

( RKAP ) dan Rencana kerja Operasional ( RKO ) yang di buat masing – masing PKS yang di pimpin.


(5)

6. Memonitor atau mengevaluasi dan meningkatkan perolehan rendemen minyak dan inti sawit dengan menekan losis secara mungkin.

7. Mengambil langkah – langkah penyelesaian jika terjadi gejolak atau penyimpangan yang terjadi Di PKS Sawit Seberang.

8. Bertanggung Jawab Kepada Direksi PTPN II. 2.5.1.2. Wewenang Seorang Manager

1. Berwewenang terhadap semua pekerjaan yang ada di perusahaan serta terhadap pemakaian mesin – mesin dan peralatan.

2. Menyetujui wewenang dan tanggung jawab personil yang di bawahinya sesuai dengan bagan organisasi.

2.5.2. Asisten Laboratorium

2.5.2.1. Tugas dan Tanggung Jawab Seorang Asisten L aboratorium

1. Mengawasi operasi pabrik dalam hal kendali mutu dengan menggunakan semua sarana yang telah di sediakan untuk mencapai kualitas dan kuantitas selama proses pengolahan berlangsung.

2. Melaksanakan pemeriksaan besarnya losess minyak dan inti yang terjadi selama proses pengolahan berlangsung.

3. Mengawasi pemakaian bahan – bahan laboratorium dan bahan – bahan pembantu selama proses pengolahan berlangsung.

4. Mengawasi pemeriksaan limbah pabrik baik dari hasil kegiatan hasil produksi pabrik maupun kegiatan – kegiatan lain dan pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar.


(6)

5. Mengawaasi dan membuktikan jumlah TBS yang masuk ke pabrik sesuaia dengan SPB dari tiap – tiap afdeling untuk menentukan kapasitas olah, dan perhitungan rentdamen bersama dengan asisten pengolahan.

6. Mengawasi jumlah pengeluaran baik hasil produksi maupun tandan kosong dari kegiatan produksi.

7. Mengawasi proses pengolahan air baik untuk kebutuhan proses maupun kebutuhan domestik di sekitar pabrik.

8. Membuat laporan sebagai informasi bagi unit pengolahan. 9. Bertanggung jawab terhadap manager pabrik.

2.5.2.2. Wewenang Asisten Laboratorium

1. Menjamin dan menyetujui proses pengolahan.

2. Menyetujui wewenang dan tanggungjawab personil yang di bawahinya sesuia dengan bagian organisasi perusahaan.

3. Menjamin dan menyetujui rencan kalibrasi peralatan atau pengukuran di pabrik yang di tugaskan kepadanya.

4. Melaksanakan penelitian dan pengujian terhadap produk atau proses baru.

2.5.3. Asisten Pengolahan


(7)

1. Menjamin bahwa kebijakan mutu, dimengerti , diterapkan, dan dipelihara di seluruh mandor – mandor dan pekerja di proses pengolahan.

2. Membuat rencana pemakaian tenga kerja, peralatan dan bahan – bahan kimia yang di guanakan pada proses pengolahan sesuai dengan RKAP dan penjabaran ke RKO.

3. Berusaha agar proses pengolahan dilakukan efektif dan efisien, supaya produktifitas dapat tercapai.

4. Mempersiapakan agenda meeting yang berhubungan dengan proses pengolahan seperti produksi, tenaga kerja, peralatan, bahan – bahan kimia dan peralatan yang di gunakan.

5. Mengendalikan proses sesuai pengolahan dengan spesifikasi yang telah di tetapkan.

6. Melakukan pengawasan terhadap identifikasi dan mampu telusur yang berhubungan dengan proses pengolahan sampai final produk di gudang. 7. Melakukan adjusment sesuai data – data yang telah di berikan oleh asisten

laboratorium.

8. Melakukan pengawasan terhadap jumlah bahan baku yang diterima serta produksi yang di kirim.

9. Mengawasi penanganan proses pengolahan dan final produk sesuai dengan kriteria yang telah di tentukan serta penanganan packing dan penyimpanannya.

10.Mengawasi dan melakukan stock produksi yang ada di gudang atau


(8)

11. Mengendalikan cacatan mutu termasuk identifikasi, pengarsipan, pemeliharaan, apakah sesuai dengan spesifikasi yang telah di tentukan.

12.Mengorganisasikan audit di proses pengolahan sehingga Internal Audit

dan External Audit dapat dilaksanakan secara efektif.

13.Bertanggungjawab terhadap kebersihan seluruh lingkungan pabrik.

14.Bertanggungjawab terhadap pencapaian target produksi sesuai dengan bahan baku yang di terima.

15.Melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan yang di tentukan di dalam

Internal Audit dan Ekstenal Audit.

16.Menandatangani dab mengevaluasi check sheet dalam proses pengolahan.

17.Membuat laporan manajemen pengolahan.

18.Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan untuk semua mandor proses pengolahan.

2.5.3.2. Wewenang Seorang Asisten pengolahan

1. Menentukan Annual Goal ( sasaran mutu ) tahunan yang berhubungan dengan proses di pengolahan.

2. Memulai dan menghentikan produksi sesuai dengan rencana produksi. 3. Melakukan penyesuaian proses produksi sesuai dengan data yang diterima

dari laboratorium.

4. Menghentikan produksi apabila terjadi trouble shooting peralatan.

5. Menyetujui wewenang dan tanggungjawab personil yang di bawahinya sesuai dengan organisasi.


(9)

2.5.4. Asisten Maintenance/Bengkel Umum/Bengkel Listrik/Bengkel Traksi 2.5.4.1. Tugas Dan Tanggung Jawab Seorang Asisten Maintenance/Bengkel

Umum/Bengkel Listrik/Bengkel Traksi.

1. Menjamin bahwa kebijakan mutu, dimegerti, diterapkan, dan dipeliharaoleh semua mandor – mandor dan pekerja di bengkel.

2. Menjamin bahwa semua aktifitas yang di lakukan oleh pelaksanaan teknik sesuai dengan prosedur mutu, instruksi kerja yang telah didokumentasikan dan diimplementasikan sampai efektif.

3. Mempersiapkan agenda meeting untuk tinjauan manejemen yang berhubungan dengan masalah – masalah di bengkel.

4. Mengajukan permintaan bahan – bahan dan alat /mesin untuk kepentingan dibengkel sesuai dengan perencanaan yang telah di buat.

5. Menjamin bahwa semua peralatan/mesin yang digunakan dalam proses telah siap di operasikanoleh pabrik.

6. Merencanakan semua peralatan/mesin baik pemeliharaan secara rutin maupun pemeliharaan break down .

7. Menjamin dan mengecek rencana dengan aktifitas – aktifitas hasil pemeliharaan baik secara rutin maupun break down.

8. Bertanggung jawab terhadap pemakaian spare parst serta mencatat waktu pemeliharaan.

9. Menandatangani laporan pemeliharaan rutin dan pemeliharaan break down.


(10)

11. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kalibrasi alat – alat pemeriksaan pengukuran dan alat – alat ujiyang di gunakan di pabrik.

12. Mengidentifikasi kebutuhan terhadap semua personil yang ada pada pengawasannya.

13. Menindak lanjutin tindakan – tindakan perbaikan yang di temukan pada

internal audit.

2.5.4.2. Wewenang Asisten Maintenance/Bengkel Umum/Bengkel Listrik/Bengkel Traksi

1. Menerima laporan hasil perbaikan/reperasi yang diborongkan kepada kontraktor.

2. Membantu manager dalam evaluasi hasil reperasi yang dilakukan pemborong.

3. Menentukan spare past yang di gunakan pada mesin sesuai dengan standar yang telah di tetapkan.

4. Menyetujui pekerjaan yang telah dilakukan oleh mandor / mekanik / listrik termasuk work shop.

5. Menyetujui wewenang dan tanggungjawab personil yang di bawahinya sesuai dengan badan organisasi.

2.5.5. Kepala Tata Usaha ( KTU )


(11)

1. Menjamin bahwa kebijakan mutu, dimengerti, diterapkan, dan dipelihara oleh semua personil yang ada bagian administrasi.

2. Menjamin bahwa semua aktifitas pekerjaan pada pembeli, persetujuan rekanan, pengadaan produk yang tidak berwujud sesuai dengan prosedur mutu yang telah di ddokumentasikan dan di terapkan secara efektif. 3. Memeriksa dan mengevaluasi setiap permintaan dari bagian yang terkait

untuk di sesuaikan kepada rekening anggaran / budget.

4. Mengawasi pelaksanaan identifikasi terhadap semua bahan / alat yang di terima di gudang pabrik.

5. Mengawasi keberadaan stok bahan alat yang ada di gudang pabrik. 6. Membuat atu melaksanakan pengeluaran barang dan penerima barang. 7. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan untuk semua personil di bagian

administrasi.

2.5.5.2. Wewenang Seorang Kepala Tata Usaha ( KTU )

1. Melakukan tindakan perbaikan atau pencegahan jika terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan pemeliharaan, sesuai dengan persetujuan asisten terkait.

2. Memeriksa atu mengoreksi daftar sisa barang yang ada di gudang masing – masing di PKS.

3. Menyetujui Wewenang dan tanggungjawab personil yang di bawahinya sesuai dngan bagian organisasi.

2.5.6. Perwira Pengaman ( PAPAM )


(12)

1. Menjamin bahwa kebijakan mutu, dimengerti, diterapkan dan diperlihara di seluruh tingkat organisasi Papam PKS Sawit Seberang.

2. Membantu Manager di dalam penanganan di pabrik / kebun dan unit kebun.

3. Menangani hal – hal pencurian dan tersangka dan menyerahkan kepda pihak yang berwajib, serta di dalamnya penanganan pengamanan kebun atau pabrik.

4. Mengadakan jaringan komunikasi / pendekatan terhadap pihak yang terkait di dalam penanganan unjuk rasa dan lain – lain yang sifatnya untuk mengamankan kebun atau pabrik.

5. Mengadakan dan menugaskan personil yang di bawahinya untuk melaksanakan patroli pada area pabrik dan kebun.

2.5.6.2. Wewenang Seorang Perwira Pengaman

Menyetujui wewenang dan tanggungjawab personil yang dibawahinya sesuai dengan badan organisasi.

2.6. Manajemen Perusahaan

Karyawan PKS Sawit Seberang di bagi menjadi 2 jenis yaitu : 1. Pegawai staf, golongan III-A sampai IV-D.

2. Pegawai Non – staf , golongan I-A sampai II-D.

Pada masa produksi jam kerja yang di berlakukan bagi setiap karyawan / staf produksi adalah dengan pembagian jam kerja menjadi 2 shift yaitu sebagai berikut :


(13)

2. Shift II : pukul 19.00 – 07.00 WIB.

Sedangkan untuk karyawan di bagian administrasi masa jam kerja selama 6 jam hari kerja dalam seminggu kecuali hari minggu dengan jam kerja kantor adalah sebagai berikut :

Pukul 07.00 – 12.00 WIB : Jam kerja. Pukul 12.00 – 14.00 WIB : Jam istrihat.

Pukul 14.00 – 16.00 WIB : Jam kerja setelah istrihat.

Salah satu faktor yang mempengaruhi produktifitas staf dan karyawan adalah kesejahteraan karyawan itu sendiri. Untuk itu perusahan telah menyediakan fasilitas – fasilitas sebagai berikut :

1. Perumahan bagi staft dan karyawan maupun keluarganya. 2. Sarana pendidikan untuk anak – anak karyawan.

3. Memberikan bantuan dana pendidikan berupa uang kost untuk anak – anak staf maupun karyawan yang kuliah atau bersekolah jauh dari rumah.

4. Sarana kesehatan untuk staf dan karyawan beserta keluarganya berupa Rumah Sakit PTPN II.


(1)

11. Mengendalikan cacatan mutu termasuk identifikasi, pengarsipan, pemeliharaan, apakah sesuai dengan spesifikasi yang telah di tentukan. 12.Mengorganisasikan audit di proses pengolahan sehingga Internal Audit

dan External Audit dapat dilaksanakan secara efektif.

13.Bertanggungjawab terhadap kebersihan seluruh lingkungan pabrik.

14.Bertanggungjawab terhadap pencapaian target produksi sesuai dengan bahan baku yang di terima.

15.Melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan yang di tentukan di dalam Internal Audit dan Ekstenal Audit.

16.Menandatangani dab mengevaluasi check sheet dalam proses pengolahan. 17.Membuat laporan manajemen pengolahan.

18.Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan untuk semua mandor proses pengolahan.

2.5.3.2. Wewenang Seorang Asisten pengolahan

1. Menentukan Annual Goal ( sasaran mutu ) tahunan yang berhubungan dengan proses di pengolahan.

2. Memulai dan menghentikan produksi sesuai dengan rencana produksi. 3. Melakukan penyesuaian proses produksi sesuai dengan data yang diterima

dari laboratorium.

4. Menghentikan produksi apabila terjadi trouble shooting peralatan.

5. Menyetujui wewenang dan tanggungjawab personil yang di bawahinya sesuai dengan organisasi.


(2)

2.5.4. Asisten Maintenance/Bengkel Umum/Bengkel Listrik/Bengkel Traksi 2.5.4.1. Tugas Dan Tanggung Jawab Seorang Asisten Maintenance/Bengkel

Umum/Bengkel Listrik/Bengkel Traksi.

1. Menjamin bahwa kebijakan mutu, dimegerti, diterapkan, dan dipeliharaoleh semua mandor – mandor dan pekerja di bengkel.

2. Menjamin bahwa semua aktifitas yang di lakukan oleh pelaksanaan teknik sesuai dengan prosedur mutu, instruksi kerja yang telah didokumentasikan dan diimplementasikan sampai efektif.

3. Mempersiapkan agenda meeting untuk tinjauan manejemen yang berhubungan dengan masalah – masalah di bengkel.

4. Mengajukan permintaan bahan – bahan dan alat /mesin untuk kepentingan dibengkel sesuai dengan perencanaan yang telah di buat.

5. Menjamin bahwa semua peralatan/mesin yang digunakan dalam proses telah siap di operasikanoleh pabrik.

6. Merencanakan semua peralatan/mesin baik pemeliharaan secara rutin maupun pemeliharaan break down .

7. Menjamin dan mengecek rencana dengan aktifitas – aktifitas hasil pemeliharaan baik secara rutin maupun break down.

8. Bertanggung jawab terhadap pemakaian spare parst serta mencatat waktu pemeliharaan.

9. Menandatangani laporan pemeliharaan rutin dan pemeliharaan break down.


(3)

11. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kalibrasi alat – alat pemeriksaan pengukuran dan alat – alat ujiyang di gunakan di pabrik.

12. Mengidentifikasi kebutuhan terhadap semua personil yang ada pada pengawasannya.

13. Menindak lanjutin tindakan – tindakan perbaikan yang di temukan pada internal audit.

2.5.4.2. Wewenang Asisten Maintenance/Bengkel Umum/Bengkel Listrik/Bengkel Traksi

1. Menerima laporan hasil perbaikan/reperasi yang diborongkan kepada kontraktor.

2. Membantu manager dalam evaluasi hasil reperasi yang dilakukan pemborong.

3. Menentukan spare past yang di gunakan pada mesin sesuai dengan standar yang telah di tetapkan.

4. Menyetujui pekerjaan yang telah dilakukan oleh mandor / mekanik / listrik termasuk work shop.

5. Menyetujui wewenang dan tanggungjawab personil yang di bawahinya sesuai dengan badan organisasi.

2.5.5. Kepala Tata Usaha ( KTU )


(4)

1. Menjamin bahwa kebijakan mutu, dimengerti, diterapkan, dan dipelihara oleh semua personil yang ada bagian administrasi.

2. Menjamin bahwa semua aktifitas pekerjaan pada pembeli, persetujuan rekanan, pengadaan produk yang tidak berwujud sesuai dengan prosedur mutu yang telah di ddokumentasikan dan di terapkan secara efektif. 3. Memeriksa dan mengevaluasi setiap permintaan dari bagian yang terkait

untuk di sesuaikan kepada rekening anggaran / budget.

4. Mengawasi pelaksanaan identifikasi terhadap semua bahan / alat yang di terima di gudang pabrik.

5. Mengawasi keberadaan stok bahan alat yang ada di gudang pabrik. 6. Membuat atu melaksanakan pengeluaran barang dan penerima barang. 7. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan untuk semua personil di bagian

administrasi.

2.5.5.2. Wewenang Seorang Kepala Tata Usaha ( KTU )

1. Melakukan tindakan perbaikan atau pencegahan jika terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan pemeliharaan, sesuai dengan persetujuan asisten terkait.

2. Memeriksa atu mengoreksi daftar sisa barang yang ada di gudang masing – masing di PKS.

3. Menyetujui Wewenang dan tanggungjawab personil yang di bawahinya sesuai dngan bagian organisasi.

2.5.6. Perwira Pengaman ( PAPAM )


(5)

1. Menjamin bahwa kebijakan mutu, dimengerti, diterapkan dan diperlihara di seluruh tingkat organisasi Papam PKS Sawit Seberang.

2. Membantu Manager di dalam penanganan di pabrik / kebun dan unit kebun.

3. Menangani hal – hal pencurian dan tersangka dan menyerahkan kepda pihak yang berwajib, serta di dalamnya penanganan pengamanan kebun atau pabrik.

4. Mengadakan jaringan komunikasi / pendekatan terhadap pihak yang terkait di dalam penanganan unjuk rasa dan lain – lain yang sifatnya untuk mengamankan kebun atau pabrik.

5. Mengadakan dan menugaskan personil yang di bawahinya untuk melaksanakan patroli pada area pabrik dan kebun.

2.5.6.2. Wewenang Seorang Perwira Pengaman

Menyetujui wewenang dan tanggungjawab personil yang dibawahinya sesuai dengan badan organisasi.

2.6. Manajemen Perusahaan

Karyawan PKS Sawit Seberang di bagi menjadi 2 jenis yaitu : 1. Pegawai staf, golongan III-A sampai IV-D.

2. Pegawai Non – staf , golongan I-A sampai II-D.

Pada masa produksi jam kerja yang di berlakukan bagi setiap karyawan / staf produksi adalah dengan pembagian jam kerja menjadi 2 shift yaitu


(6)

2. Shift II : pukul 19.00 – 07.00 WIB.

Sedangkan untuk karyawan di bagian administrasi masa jam kerja selama 6 jam hari kerja dalam seminggu kecuali hari minggu dengan jam kerja kantor adalah sebagai berikut :

Pukul 07.00 – 12.00 WIB : Jam kerja. Pukul 12.00 – 14.00 WIB : Jam istrihat.

Pukul 14.00 – 16.00 WIB : Jam kerja setelah istrihat.

Salah satu faktor yang mempengaruhi produktifitas staf dan karyawan adalah kesejahteraan karyawan itu sendiri. Untuk itu perusahan telah menyediakan fasilitas – fasilitas sebagai berikut :

1. Perumahan bagi staft dan karyawan maupun keluarganya. 2. Sarana pendidikan untuk anak – anak karyawan.

3. Memberikan bantuan dana pendidikan berupa uang kost untuk anak – anak staf maupun karyawan yang kuliah atau bersekolah jauh dari rumah.

4. Sarana kesehatan untuk staf dan karyawan beserta keluarganya berupa Rumah Sakit PTPN II.