BENTUK DAN POLA HEADLINE IKLAN MAKANAN DAN MINUMAN DI MAJALAH FEMME ACTUELLE EDISI JANUARI – DESEMBER 2012.

(1)

1

Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Sebagai sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer bahasa digunakan dalam berinteraksi. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat lepas dari kehidupan bermasyarakat. Dalam kegiatan bermasyarakat komunikasi menjadi kebutuhan utama yang tidak dapat dihindarkan. Komunikasi sendiri merupakan proses penyampaian informasi dari satu pihak kepada pihak yang lainnya.

Seiring dengan berkembangnya waktu, media komunikasi semakin berkembang dengan pesat. Perkembangan tersebut tentunya semakin memudahkan manusia untuk bisa lebih mudah dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya. Salah satu media komunikasi tersebut adalah iklan. Iklan digunakan sebagai media komunikasi karena cukup efektif dalam menyampaikan informasi.

Morissan (2010 : 17-18) menyebutkan bahwa iklan merupakan bentuk komunikasi nonpersonal. Maksudnya suatu iklan selalu melibatkan media massa yang dapat menyampaikan pesan kepada sekelompok individu atau masyarakat pada saat bersamaan. Media penyampaian iklan ada dua jenis, yaitu media cetak dan media elektronik. Iklan media cetak dapat berupa majalah, surat kabar (koran), spanduk dan sebagainya, sedangkan iklan media elektronik diantaranya adalah televisi, radio dan internet. Kedua media ini mempunyai keunggulan dan kelemahannya masing-masing sebagai media penyampaian iklan.


(2)

sejumlah komponen atau bagian utama (basic component) yaitu judul iklan (headline), badan iklan (body copy), ilustrasi dan tata letak (layout). Headline atau judul iklan merupakan informasi utama yang ingin disampaikan. Dilihat dari bentuk tulisan, ukuran dan warnanya headline biasanya diberikan ciri khusus agar mudah terlihat dan terbaca. Misalnya tulisan dicetak tebal, bentuk font yang besar warna yang menarik dibandingkan dengan teks lainnya.

Penggunaan bahasa dalam iklan berbeda dengan bahasa pada umumnya, karena bahasa iklan termasuk bahasa jurnalistik. Dalam bahasa jurnalistik bahasa yang digunakan harus sederhana, ringkas, padat, lugas dan menarik. Oleh karena itu seringkali ditemukan ketidaklengkapan unsur dalam struktur bahasanya terutama pada headline. Berikut adalah salah satu contoh iklan makanan di majalah Femme Actuelle.

Gambar 1: iklan makanan Cassegrain – Petits Pois et Carotes

(1) “Mes Petits Pois Carottes, si tendres, si fondants, tout mon portrait.”

‘Kacang polong dan wortel milikku, begitu lembut, sehingga lumat dalam mulut, persis seperti gambaranku’

(Sumber : Majalah Femme Actuelle No1470 24 November - 2 Desember 2012)


(3)

portrait tersebut terdapat pada iklan Cassegrain – Petits Pois et Carotes. Headline tersebut bukan berbentuk kalimat karena strukturnya tidak lengkap. Hal ini disebabkan oleh ketidakhadiran salah satu unsur yaitu unsur verba atau kata kerja. Secara sintaksis, penghilangan verba pada headline iklan Cassegrain tersebut menunjukkan adanya penggunaan kohesi gramatikal ellipsis (pelepasan). Penghilangan salah satu unsur atau ellipsis dalam headline ini bertujuan agar bahasanya menjadi singkat, padat dan menarik. Apabila sebuah iklan dibuat dengan memperhatikan kaidah bahasa, maka kata-kata yang digunakan akan sangat panjang dan kurang menarik.

Majalah Femme Actuelle adalah majalah khusus wanita yang berbahasa Prancis dan diterbitkan setiap satu minggu sekali. Majalah ini adalah salah satu majalah yang popular dan menjadi salah satu unggulan di Prancis. Dalam majalah terdapat banyak iklan khususnya iklan makanan. Setiap minggunya terdapat satu atau dua iklan baru.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini difokuskan pada bentuk dan pola headline dalam iklan produk makanan dan minuman di majalah Femme Actuelle edisi Januari – Desember 2012. Pemilihan pengambilan data selama satu tahun edisi, dimaksudkan agar data yang didapat lebih banyak dan bervariasi.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang dalam penelitian ini, masalah-masalah yang muncul dan berkaitan dengan penelitian tentang iklan makanan dan minuman


(4)

diidentifikasikan sebagai berikut.

1. Bentuk headline dalam iklan makanan dan minuman di majalah Femme Actuelle edisi Januari – Desember 2012

2. Pola headline dalam iklan makanan dan minuman di majalah Femme Actuelle edisi Januari – Desember 2012

3. Makna headline dalam iklan makanan dan minuman di majalah Femme Actuelle edisi Januari – Desember 2012

4. Fungsi headline dalam iklan makanan dan minuman di majalah Femme Actuelle edisi Januari – Desember 2012

C. Pembatasan Masalah

Permasalahan dalam sebuah penelitian perlu dibatasi agar fokus permasalahan tidak menyimpang dari topik yang sedang dikaji. Berdasarkan masalah yang muncul dalam identifikasi masalah, maka fokus permasalahan dalam penelitian ini hanya akan dibatasi tentang bentuk dan pola headline dalam iklan makanan dan minuman di majalah Femme Actuelle edisi Januari – Desember 2012.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka masalah-masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah bentuk headline iklan makanan dan minuman di majalah Femme Actuelle edisi Januari – Desember 2012 ?


(5)

Actuelle edisi Januari – Desember 2012 ?

E. Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan bentuk headline iklan makanan dan minuman di majalah Femme Actuelle edisi Januari – Desember 2012.

2. Mendeskripsikan pola headline iklan makanan dan minuman di majalah Femme Actuelle edisi Januari – Desember 2012.

F. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi penelitian selanjutnya yang sejenis yakni mengenai bentuk dan pola kalimat khususnya dalam bahasa Prancis. Bagi para pembaca diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang kajian linguistik khususnya kajian tentang bentuk dan pola kalimat khususnya dalam bahasa Prancis.

G. Batasan Istilah

Agar tidak menimbulkan berbagai penafsiran terhadap judul penelitian tentang analisis tipe dan struktur kalimat dalam iklan makanan dan minuman dalam majalah Femme Actuelle edisi Januari – Desember 2012, maka pada penelitian ini penulis memberikan batasan istilah sebagai berikut.

1. Bentuk : Bentuk yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bentuk headline dalam iklan. Bentuk yang dimaksud


(6)

kalimat.

2. Pola : pola yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah pola headline dalam iklan. Pola yang dimaksud adalah pola sintaksisnya berupa sintagma verbal, sintagma nominal, sintagma preposisional, dan lain sebagainya. 3. Iklan : Iklan merupakan pemberitahuan kepada khalayak

mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang di dalam media massa (seperti surat kabar dan majalah) atau di tempat umum. Dalam hal ini iklan yang akan diteliti adalah iklan makanan dan minuman dalam majalah Femme Actuelle edisi Januari – Desember 2012.

4. Femme Actuelle : Majalah Femme Actuelle adalah majalah wanita yang berbahasa Prancis dan diterbitkan setiap satu minggu sekali. Femme Actuelle pertama kali terbit pada tahun 1984. Majalah ini adalah salah satu majalah yang popular dan menjadi salah satu unggulan di Prancis. Femme Actuelle memuat sepuluh rubrik yaitu Actualité, Mode –Beauté, Agenda People, Médecine –

Psychologie, Vie Pratique, Cuisine, Cinéma


(7)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh : MILA DEVIANA

08204241038

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


(8)

(9)

(10)

iv

NIM : 08204241038

Program Studi : Pendidikan Bahasa Prancis

Fakultas : Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta menyatakan bahwa karya ilmiah ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya, karya ilmiah ini tidak berisi materi yang ditulis orang lain, kecuali bagian-bagian tertentu yang saya ambil sebagai acuan dengan mengikuti tata cara dan etika penulisan karya ilmiah yang lazim.

Apabila ternyata terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Yogyakarta, 15 Juli 2014 Penulis,


(11)

v

selesai dari suatu urusan, kerjakanlahdengan sungguh-sungguh urusan yang lain dan hanya kepada Tuhanmulah kamu berharap.

(Qs. Al-Insyiroh : 6-8)

Ulat bulu pada akhirnya akan menjadi kupu-kupu yang cantik apabila dia mampu bertahan atas masalah disekelilingnya.


(12)

vi

Kedua orang tuaku tercinta Bapak Wahidin dan Ibu Sriyati atas pengertian yang mendalam, pengorbanan, dorongan dan curahan kasih sayangnya.

Kedua kakaku Mba Indri dan Mas Happy serta adikku Irma dan Afif yang tak henti-hentinya memberikan semangatnya agar aku segera menyelesaikan skripsi.

Kedua keponakanku Yunita dan Hafiz yang selalu memberikan keceriaan di sela-sela kepenatanku dalam mengerjakan skripsi.

Mas Nanang yang selalu sabar menghadapi keluh-kesahku, memberikan nasehat dan semangatnya ketika aku mulai putus asa.

Temanku Elin dan Ami yang selalu memberikan semangat serta menemani dalam suka dan duka.


(13)

vii

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Alloh SWT. Berkat rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Struktur dan Tipe Headline Iklan Makanan dan Minuman di Majalah Femme Actuelle Edisi Januari-Desember 2012 untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar sarjana.

Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena bantuan dari beberapa pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Rohmat Wahab, M.Pd. M.A selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Bapak Prof. Dr. Zamzani, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, serta Ibu Dra. Alice Armini, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Prancis yang telah memberikan kesempatan dan berbagai kemudahan.

Rasa hormat dan terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Dra. Indraningsih, M.Hum. selaku penasehat akademik dan Ibu Dra. Noberta Nastiti Utami, M.Hum. selaku pembimbing yang penuh kesabaran, kearifan dan kebijaksanaan dalam memberikan bimbingan, arahan, dan dorongan yang tak henti-hentinya di sela-sela kesibukannya.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada teman sejawat dan handai tolan yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan dukungan moral, bantuan dan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.


(14)

viii menyelesaikan skripsi.

Yogyakarta, 15 Juli 2014 Penulis,


(15)

iv

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ...vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR SINGKATAN ... xv

ABSTRAK ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Kegunaan Penelitian ... 5

G. Batasan Istilah ... 5

BAB II KAJIAN TEORI A. Sintaksis ... 7

B. Struktur Gramatikal ... 8

1. Frasa (Syntagme) ... 8

2. Klausa (Proposition) ... 13

3. Kalimat (Phrase) ... 14

C. Iklan ... 18

1. Pengertian Iklan ... 18

2. Bagian-bagian Iklan ... 19


(16)

v

E. Metode dan Teknik Analisis Data ... 26

F. Uji Keabsahan Data ... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 28

B. Pembahasan ... 29

1. Headline berbentuk sintagma ... 30

a) Headline berbentuk sintagma berpola SP ... 30

b) Headline berbentuk sintagma berpola SN ... 32

c) Headline berbentuk sintagma berpola SN + SN ... 33

d) Headline berbentuk sintagma berpola SN + SP ... 35

e) Headline berbentuk sintagma berpola SP + SN ... 37

f) Headline berbentuk sintagma berpola SV ... 38

2. Headline berbentuk klausa ... 40

a) Headline berbentuk klausa berpola SN + SV ... 40

b) Headline berbentuk klausa berpola SN + SN ... 41

c) Headline berbentuk klausa berpola SP + SN + SV ... 43

3. Headline berbentuk kalimat ... 44

a) Headline berbentuk kalimat berpola SV ... 44

b) Headline berbentuk kalimat berpola SA + SN + SV ... 46

c) Headline berbentuk kalimat berpola SN + SV ... 47

d) Headline berbentuk kalimat berpola SP + SV ... 48

e) Headline berbentuk kalimat berpola SP + SN + SV ... 49

f) Headline berbentuk kalimat berpola SV + SN ... 51

g) Headline berbentuk kalimat berpola SN + SV + SN + SV + SN + SV ... 52

h) Headline berbentuk kalimat berpola SV + SN + SN + SV ... 55

i) Headline berbentuk kalimat berpola SN + SN + SV ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 59

C. Implikasi ... 60 DAFTAR PUSTAKA


(17)

xi

Gambar 2. Iklan produk makanan Elle & Vire ... 24

Gambar 3. Iklan produk makanan Yogosan... 30

Gambar 4. Iklan produk minuman Ecusson ... 32

Gambar 5. Iklan produk makanan Les Fromages des Suisse ... 33

Gambar 6. Iklan produk makanan D’aucy ... 35

Gambar 7. Iklan produk makanan Mamie Nova ... 37

Gambar 8. Iklan produk makanan Mamie Nova ... 38

Gambar 9. Iklan produk minuman Nespresso ... 40

Gambar 10.Iklan produk makanan Mamie Nova ... 41

Gambar 11. Iklan produk makanan Mamie Nova ... 43

Gambar 12. Iklan produk minuman Aix ... 44

Gambar 13. Iklan produk minuman Jaillance ... 46

Gambar 14. Iklan produk minuman Goulot ... 47

Gambar 15. Iklan produk makanan Milka ... 48

Gambar 16. Iklan produk makanan Elle & Vire ... 49

Gambar 17. Iklan produk minuman Citror ... 51

Gambar 18. Iklan produk makanan Fleury Michon ... 52

Gambar 19. Iklan produk makanan Vrai ... 55


(18)

xii


(19)

xvi 08204241038

EXTRAIT

Cette recherche a pour but de décrire la forme et la formule du titre des publicités alimentaires de la revue Femme Actuelle. Cette recherche utilise une approche de description qualitative. La source des données de cette recherche est le magazine Femme Actuelle. Les sujets sont les mots, les sintagmes, les propositions et les phrases représentant du titre des produits alimentaires au magazine Femme Actuelle édition Janvier - Décembre 2012.

Les données sont recueillies en appliquant la méthode de lecture ettentive et la technique SBLC (lire attentivement sans participant dans le dialogue). La méthode d'analyse des données est celle de distributionnelle, qui est réalisée par la technique de segmentation des constituants immédiats. Cette technique est continuée par la technique de lecture des marques, la technique d’insérer et la technique d’extension. La validité utilisée est la validité sémantique, la fidélité est obtenue par l'expert-judgement.

Les résultats de cette recheche montrent qu’il existe 16 titres en forme de syntagme ayant 6 formules (SN+SN, SN+SP, SP+SN, SP, SN, SV), 3 titres en forme de proposition ayant 3 formules (SP+SN+SV, SN+SV, SN+SN+SV), 22 titres en forme de phrase ayant 10 formules (SP+SV, SN+SV, SP+SN+SN+SV, SN+SV+SN+SV+SN+SV, SV, SN+SN+SV, SP+SN+SV, SV+SN,SV+SN+SN+SV, et SA+SN+SV), 1 titre en forme d’un sintagme et un sintagme ayant la formule SN ; SN, 2 titres en forme d’une phrase et une phrase ayant 2 formules (SN+SV ; SP+SN+SV et SN+SV ; SN+SV). La forme et la formule dominantes du titre des publicités alimentaires de la revue Femme Actuelle sont le titre en forme d’une phrase dont la formule est SN + SV.


(20)

xvii ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1) bentuk headline iklan makanan dan minuman di majalah Femme Actuelle edisi Januari – Desember 2012, 2) pola headline iklan makanan dan minuman di majalah Femme Actuelle edisi Januari – Desember 2012. Semua kata, frasa, klausa dan kalimat dalam majalah Femme Actuelle edisi Januari – Desember 2012 ini menjadi subjek penelitian. Objek penelitiannya adalah headline yang terdapat dalam iklan makanan dan minuman di majalah Femme Actuelle edisi Januari – Desember 2012.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak dengan teknik dasar sadap kemudian dilanjutkan dengan teknik simak bebas libat cakap (SBLC). Metode analisis data yang digunakan adalah metode agih. Metode agih dilaksanakan dengan menggunakan teknik dasar yaitu teknik bagi unsusr langsung (BUL) dan dilanjutkan dengan teknik baca markah, teknik sisip dan teknik perluas. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas semantis, sedangkan reabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membaca berulang-ulang dan diskusi dengan ahli (expert-jugement).

Hasil penelitian tentang bentuk dan pola headline menunjukkan bahwa ditemukan 16 headline berbentuk sintagma dengan 6 pola (SN+SN, SN+SP, SP+SN, SP, SN, dan SV), 3 headline berbentuk klausa dengan 3 pola (SP+SN+SV, SN+SV, SN+SN+SV), 22 headline berbentuk kalimat dengan 10 pola (SP+SV, SN+SV, SP+SN+SN+SV, SN+SV+SN+SV+SN+SV, SV, SN+SN+SV, SP+SN+SV, SV+SN, SV+SN+SN+SV, dan SA+SN+SV) , 1 headline berbentuk sintagma dan sintagma dengan pola SN ; SN, dan 2 headline berbentuk kalimat dan kalimat dengan pola SN+SV ; SP+SN+SV dan SN+SV ; SN+SV. Bentuk headline yang paling sering digunakan adalah headline berbentuk kalimat dengan pola SN+SV sebanyak 9 buah headline.


(21)

7

Sintaksis merupakan struktur internal bahasa dalam objek kajian ilmu linguistik. Dalam bukunya yang berjudul La Syntaxe du Franςais, Guiraud (1970 : 11) menjelaskan pengertian sintaksis sebagai l‟étude des relations entre les mots dans le discours (studi tentang hubungan kata-kata di dalam wacana). Selain itu dijelaskan juga bahwa sintaksis adalah étude de la forme des syntagmes ou des combinaisons des mots (studi tentang bentuk sintagma atau kombinasi kata-kata).

Sedangkan Verhar (1982 : 70) menjelaskan kata sintaksis berasal dari

bahasa Yunani “sun” yang berarti „dengan‟ dan “tatein” yang berarti

„menempatkan‟. Jadi secara etimologi sintaksis berarti menempatkan bersama

-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat.

Sintaksis merupakan tatabahasa yang membahas hubungan antara kata-kata di dalam sebuah tuturan (Verhaar, 1996 : 162). Tata bahasa sendiri terdiri atas morfologi yang menyangkut struktur gramatikal di dalam kata dan sintaksis yang mempelajari tatabahasa di antara kata-kata di dalam tuturan.

Dalam bukunya yang berjudul Asas-Asas Linguistik Umum, Verhaar (2001 : 11) juga menjelaskan pengertian sintaksis sebagai cabang ilmu linguistik yang menyangkut susunan kata-kata di dalam kalimat. Sintaksis adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara kata atau frase atau klausa atau kalimat yang satu


(22)

dengan kata atau frase (klausa atau kalimat yang lain atau tegasnya mempelajari seluk-beluk frasa, klausa, kalimat dan wacana (Ramlan, 2001 : 18).

Dubois (2000 : 468) juga menjelaskan pengertian sintaksis sebagai

syntaxe est la partie de la grammaire décrivant les règles par lesquelles se combinent en phrases les unités significatives ; la syntaxe, qui traite des fonctions, se distingue traditionnellement de la morphologie, étude des formes ou des parties du discours, de leurs flexions et de la formation de mots ou dérivation.

(sintaksis adalah bagian dari tata bahasa yang menjelaskan aturan-aturan penggabungan unit-unit tanda dalam kalimat; sintaksis, yang mengatur tentang fungsi-fungsi secara umum dibedakan dari morfologi, kajian tentang bentuk-bentuk atau bagian-bagian dari wacana, fleksi dan pembentukan kata atau derivasi).

Dari beberapa pengertian sintaksis di atas, dapat disimpulkan bahwa sintaksis adalah ilmu kajian bidang linguistik yang mempelajari tentang tatabahasa di antaranya struktur-struktur frase, klausa, dan kalimat.

B. Struktur Sintaksis

Tata bahasa terbagi atas subsistem morfologi dan subsistem sintaksis (Kridalaksana, 1985 : 6). Kajian dalam morfologi meliputi kata, bagian kata dan kejadian kata. Sintaksis meliputi kata dan satuan yang lebih besar seperti frasa, klausa, kalimat, serta hubungan antara satuan-satuan itu.

1. Frasa (Sintagma/Syntagme)

Frasa atau sintagma merupakan satuan gramatikal yang berupa gabungan kata dengan kata yang bersifat nonpredikatif (Kridalaksana, 1985 : 115). Menurut F. de Saussure (Dubois, 2000 : 467) sintagma adalah toute combinaison dans le chaîne parlée (semua perpaduan dalam rangkaian percakapan). Berdasarkan pengertian sintagma menurut kedua tokoh tersebut dapat disimpulkan bahwa


(23)

sintagma adalah kelompok kata yang membentuk unit berdasarkan makna dan fungsinya dalam kalimat. Dalam tata bahasa Prancis, ada beberapa jenis sintagma seperti berikut.

a. Sintagma Nominal (Syntagme Nominal / SN)

Dubois (2000 : 327) menyebutkan definisi sintagma nominal sebagai un syntagme constitué d‟un nom éventuellement précédé d‟un déterminant article, démonstratif, etc (sintagma yang terdiri dari sebuah nomina yang didahului oleh determina, artikel demonstratif, dan lain sebagainya). Sedangkan menurut Carmignani (2001 : 162) sintagma nominal menggunakan istilah grup nominal (GN) diartikan sebagai un groupe de mots dont le noyau est un nom. Ce nom est généralement précédé d‟un déterminant et peut être accompagné d‟une ou plusieurs expansion (kelompok kata yang intinya berupa nomina. Nomina ini pada umumnya diawali oleh determina dan disertai oleh beberapa perluasan). Berikut adalah contoh dari sintagma nominal.

(2) Un carnet de chèques. „buku cek‟

Contoh di atas merupakan sintagma nominal dengan inti berupa nomina carnet yang diawali dengan determina un dan perluasan de chèques.

Dubois dan Charlier (1975 : 94-101) menjelaskan bahwa sintagma nominal (SN) dibentuk oleh unsur-unsur sebagai berikut.

1. Sintagma nominal dibentuk oleh dua unsur, yaitu determina (déterminant) dan nomina (nom). Berikut adalah struktur pembentukan beserta contohnya.


(24)

(3) P  SN + SV  Un garçon crie SN SV SN = Dét. + N  un + garçon

Sintagma nominal pada cotoh (3) di atas dibentuk oleh determina un dan nomina garçon.

2. Sintagma nominal dibentuk oleh tiga unsur, yaitu determina (déterminant), nomina (nom) dan perluasan (modificateur). Berikut adalah struktur pembentukan beserta contohnya.

SN  Dét. + N + Mod. (4) P  SN + SV  une fleur qui fleurit est tombé

SN SV

SN = Dét. + N + Mod.  une + fleur + qui fleurit

Sintagma nominal pada contoh kalimat (4) diatas dibentuk oleh determina une, nomina fleur dan perluasan qui fleurit

3. Sintagma nominal yang hanya dibentuk oleh satu unsur saja, yaitu nomina (nom) atau prenom. Berikut adalah struktur pembentukan beserta contohnya.

SN  N

(5) P  SN + SV  Michelle va au marché SN SV

SN = N  Michelle

Sintagma nominal pada contoh kalimat (5) di atas hanya dibentuk oleh nomina Michelle.


(25)

a. Sintagma Verbal (Syntagme Verbal / SV)

Dubois (1973 : 507) mendefinisikan sintagma verbal (SV) sebagai un syntagme constitué soit d‟un verbe et de son auxiliaire, suivi ou non d‟un syntagme nominal (SN), syntagme prépositionnel (SP), soit de la copule être et de l‟auxiliaire suivis d‟un syntagme nominal, adjectival (SA) ou prépositionnel (sintagma dapat terdiri dari verba dan verba bantunya, yang diikuti ataupun tidak diikuti oleh sintagma nominal (SN), sintagma preposisional (SP), atau verba kopula être dan verba bantu diikuti sintagma nominal, sintagma adjektival (SA), atau sintagma preposisional). Berikut adalah pembentukan sintagma verbal yang dijelaskan oleh Dubois dan Charlier (1975 : 102- 107)

1. Sintagma verbal dibentuk oleh dua unsur, yaitu unsur verba dan unsur frasa sintagma nominal. Berikut adalah struktur pembentukan beserta contohnya.

SV  V + SN

(6) P SN + SV  Cècile achète un roman SN SV

SV = V + SN  achète + un roman

Sintagma verbal pada contoh kalimat (6) di atas dibentuk oleh verba achèter diikuti sintagma nominal un roman.

2. Sintagma verbal dibentuk oleh dua unsur, yaitu unsur verba dan sintagma preposisional. Berikut adalah struktur pembentukan beserta contohnya.

SV  V + SP (7) P  SN + SV  Elle va à l‟école


(26)

SN SV

SV = V + SP  va + à l‟école

Sintagma verbal pada contoh kalimat (7) di atas dibentuk oleh verba aller yang sudah dikonjugasikan diikuti sintagma preposisional à l‟école.

3. Sintagma verbal dibentuk oleh tiga unsur, yaitu unsur verba, sintagma nominal dan sintagma preposisional. Berikut adalah struktur pembentukan beserta contohnya.

SV  V + SN + SP

(8) P  SN + SV  Elle achète un sac au supermarché SN SV

SV = V + SN + SP  achète + un sac + au supermarché Sintagma verbal pada contoh kalimat (8) di atas dibentuk oleh verba achèter diikuti sintagma nominal un sac dan sintagma preposisional au supermarché.

4. Sintagma verbal yang hanya dibentuk oleh satu unsur saja, yaitu unsur verba. Berikut adalah struktur pembentukan beserta contohnya.

SV  V (9) P  SN + SV  Je mange

SN SV SV = V  mange

Sintagma verbal pada contoh kalimat (9) di atas hanya dibentuk oleh verba manger yang sudah dikonjugasikan.

Galliot (1975 : 119) menyebutkan bahwa sintagma verbal dibentuk oleh dua konstituen wajib yaitu auxilier (Aux.) dan grup verbal (dalam hal ini sama


(27)

dengan sintagma verbal). Grup verbal itu sendiri dapat dibentuk dari tujuh kemungkinan :

S. Adj. 1. Il est très ému.

Être + SN 2. Il est un homme comble. SP 3. Il est à la campagne. SV  V 4. Il meurt.

V + SN 5. Il lance un défi.

V + SN + SP 6. Il lance un défi au destin. V + SP 7. Il revient de son village. Keterangan :

1. SV dibentuk oleh être dan sintagma ajektival 2. SV dibentuk oleh être dan sintagma nominal 3. SV dibentuk oleh être dan sintagma preposisional 4. SV hanya dibentuk oleh verba

5. SV dibentuk oleh verba dan sintagma nominal

6. SV dibentuk oleh verba, sintagma nominal dan sintagma preposisional 7. SV dibentuk oleh verba dan sintagma preposisional

b. Sintagma Preposisional (Syntagme Prépositionnel / SP)

Sintagma preposisional adalah sintagma yang terdiri dari preposisi sebagai inti dan unsur lain sebagai modifikator atau penjelasnya. Dubois dan Charlier (1975 : 108-109) menjelaskan sintagma preposisional hanya dibentuk oleh dua unsur, yaitu unsur preposisi dan unsur sintagma nomina. Berikut adalah struktur pembentukan beserta contohnya.

SP  Prép. + SN (10) P  SN + SV + SP

le facteur apporter le courrier avec sa voiture jaune SN SV SP

SP = Prép. + SN  avec + sa voiture jaune

Sintagma preposisional pada contoh kalimat (10) di atas dibentuk oleh preposisi avec dan sintagma nominal sa voiture jaune.


(28)

c. Sintagma Adjektival (Syntagme Adjectival / SA)

Sintagma adjektival dibentuk oleh satu unsur wajib dan dua unsur fakultatif.

SA  (adv. degré) + SA + (SP)

Termasuk dalam unsur fakultatif adv. degré (kependekan dari adverbia degré) adalah plus, moins, très, aussi, fort, peu, trop, aseez, dan lain sebagainya. Unsur wajib sintagma adjektival juga dibentuk oleh dua unsur yaitu ajektival dan sintagma preposisional.

SA  Adj. + (SP)  Il est fier de sa réussite. 2. Klausa (Proposition)

Klausa merupakan satuan gramatikal berupa gabungan kata yang sekurang-kurangnya memiliki fungsi subjek dan predikat yang berpotensi menjadi kalimat (Kridalaksana, 1985 : 151). Dalam beberapa bahasa dan beberapa jenis klausa, subjek dari klausa mungkin tidak tampak secara eksplisit. Dalam bahasa Prancis istilah klausa dipadankan dengan proposition. Menurut Carmignani (2001 : 22) proposition est un ensemble de mots ou groupes de mots organisés autour d‟un verbe (klausa adalah sekumpulan kata-kata atau kelompok kata yang diatur oleh kata kerja).

3. Kalimat (Phrase)

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dubois (2000 : 365) menyebutkan bahwa kalimat didefinisikan sebagai une concaténation de deux constituants, un


(29)

syntagme nominal et un syntagme verbal (rangkaian dari dua komponen, sintagma nominal dan sintagma verbal).

Carmignani (2001 : 22) menjelaskan kalimat sebagai …une suite

organisée et cohérente de mots ou des groups de mots. Sa première lettre est une majuscule et elle se termine par un point ou une autre punctuation … (kumpulan dan pertalian dari kaa-kata atau kelompok kata. Pada awal penulisan diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan titik atau tanda baca yang lain).

Dalam bahasa tulis intonasi kalimat dilambangkan dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), dan tanda seru (!). Dubois dan Charlier (1975 : 39) menyebutkan “À l‟écrit, une phrase commence par une majuscule et se termine par une marquée de ponctuation particulière …”(Dalam penulisan, kalimat dimulai dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda baca tertentu…), sedangkan dalam bahasa lisan, intonasi kalimat ditandai dengan intonasi yang semakin naik atau semakin rendah di akhir kalimat.

Dubois dan Charlier (1975 : 39) juga menjelaskan “À l‟orale, ni les majuscules ni la ponctuation n‟apparaissent. Il y a des phénomènes d‟intonation ou des pauses ; souvent la voix tombe à la fin d‟une phrase déclarative, ou elle monte à la fin d‟une phrase interrogative.…”(Dalam lisan, tidak ada huruf besar maupun tanda baca. Ada gejala intonasi atau jeda ; seringkali intonasi turun di

akhir sebuah kalimat deklaratif, atau naik di akhir sebuah kalimat tanya.…)

a. Kalimat Tunggal (La phrase simple)

Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya dibentuk oleh sebuah klausa. Berikut adalah contoh bentuk kalimat tunggal.


(30)

(11) L‟oiseau lui répondit. „Burung menjawabnya‟

Kalimat tersebut hanya terdiri dari satu klausa yang independen (klausa yang berdiri sendiri atau tidak tergantung pada klausa lain). Klausa yang membentuk kalimat tunggal dibentuk oleh dua komponen wajib yaitu sintagma nominal (SN) dan sintagma verbal (SV) (Carmignani (2001 :22).

Dubois dan Charlier (1975 : 80) juga menyebutkan bahwa beberapa klausa juga bisa disusun oleh tiga komponen, yaitu dua komponen wajib serta satu komponen bersifat fakultatif yaitu sintagma preposisional (SP). Berikut adalah penjelasan mengenai struktur dasar kalimat dalam bahasa Prancis.

(12) Un facteur apporte le courrier.

„Tukang pos membawa surat‟.

(13) Un facteur apporte le courrier à dix heures.

„Tukang pos membawa surat sampai jam sepuluh‟

Kalimat (12) pada contoh di atas terdiri dari dua komponen, yaitu sintagma nominal (SN): Un facteur dan sintagma verbal (SV): apporte le courrier. Sedangkan kalimat (13) pada contoh di atas terdiri dari tiga komponen, yaitu sintagma nominal (SN): Un facteur, sintagma verbal (SV): apporte le courier, dan sintagma preposisional (SP): à dix heures.

Sintagma preposisional dalam kalimat bersifat mobile, artinya bahwa komponen ini dapat diletakkan di mana saja (awal, tengah dan akhir) tanpa merubah maknanya dalam bahasa Prancis seperti pada contoh berikut.

(14) À dix heures, un facteur apporte le courrier. „Sampai jam sepuluh, tukang pos membawa surat‟. (15) Un facteur, à dix heures, apporte le courrier. „Tukang pos, sampai jam sepuluh, membawa surat‟.


(31)

b. Kalimat majemuk (La phrase complexe)

Kalimat majemuk adalah kalimat yang dibentuk oleh dua atau lebih klausa minimum baik itu juxtaposition, coordination atau subordination (Carmignani, 2001 : 23). Setiap klausa dalam kalimat majemuk harus mempunyai kata kerja. Klausa itu sendiri bisa dihubungkan dengan cara yang berbeda-beda seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dalam kajian tentang klausa atau proposition.

Kalimat majemuk dibentuk oleh beberapa klausa diantaranya yaitu juxtaposition , coordination atau subordination (Charmignani, 2010 : 23).

a. Les Propositions Juxtaposées (Kalimat Majemuk Juxtaposée)

Dikatakan sebagai kalimat majemuk juxtaposée jika keduanya dipisahkan oleh tanda koma (,), titik koma (;) atau titik dua (:). Berikut adalah contoh klausa juxtaposée.

(16) Elle sifflait, l‟oiseau lui répondait. (Sumber: Charmignani, 2010:23)

mereka bersiul, burungnya menjawab‟

proposition indépendente juxtaposée

b. Les Propositions Coordonnées (Kalimat Majemuk Setara)

Dikatakan sebagai kalimat majemuk setara ketika proposisi pembentukannya dihubungkan oleh kata penghubung koordinasi (et, ou, ni, mais, or, car, donc) atau kata kerja penghubung (en effet, puis, ensuit, cependant, c‟est pourquoi...). Berikut adalah contoh klausa coordonnée.

(17) Elle sifflait et l‟oiseau lui répondait. (Sumber: Charmignani, 2010:23) ‟ mereka bersiul dan burungnya menjawab‟


(32)

c. Les Proposition subordonnée (Kalimat Majemuk Bertingkat)

Dinamakan kalimat majemuk bertingkat adalah ketika makna kalimatnya bergantung dengan proposisi yang jika proposisi ini hilang maka kalimatnya tidak terwujud atau disebut sebagai proposisi utama (proposition principale). Berikut adalah contohnya.

(18) Chaque fois qu‟elle se risquait à siffler, l‟oiseau lui répondait.

proposition subordonnée proposition principale C. Iklan

1. Pengertian Iklan

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI : 882) mendefinisikan iklan sebagai (1) berita pesanan (untuk mendorong, membujuk) kepada khalayak ramai tentang benda dan jasa yang ditawarkan, (2) pemberitahuan kepada khalayak ramai mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang di dalam media massa seperti surat kabar dan majalah. Sedangkan dalam bukunya yang berjudul Periklanan, Morrisan (2010 : 7) mendefinisikan iklan sebagai berikut.

Iklan atau advertising dapat didefinisikan sebagai “any paid form of nonpersonal communication about an organization, product, service, or idea by an identified sponsor” (setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui).

Iklan selalu melibatkan media (baik media cetak maupun elektronik) untuk menyampaikan informasi kepada sejumlah kelompok individu pada saat yang bersamaan. Oleh sebab itu, sebuah iklan harus dipertimbangkan secara matang sebelum akhirnya pesan iklan tersebut dikirimkan. Kebanyakan perusahsaan lebih memilih media massa untuk mempromosikan barang atau


(33)

jasanya karena dinilai lebih efisien untuk memperoleh audiensi sebanyak-banyaknya dengan biaya yang kecil.

2. Bagian – Bagian Iklan

Adapun bagian-bagian penyusun dalam sebuah iklan sebagai berikut. a. Headline (Judul Iklan)

Headline merupakan bagian pertama dan utama yang dibaca oleh pemirsanya. Headline digunakan sebagai penangkap perhatian utama untuk menggugah kesadaran konsumennya.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis judul menurut Pujiriyanto (2002: 38) adalah sebagai berikut:

1) Bentuk huruf mendukung dan memancarkan watak tulisan 2) Judul kontras dengan teks lainnya (warna, ukuran, bentuk) 3) Tempatkan dalam frame atau bingkai

4) Kata tidak terlalu panjang sehingga mudah dibaca 5) Tempatkan judul ditengah-tengah

6) Hindari judul dengan huruf kapital semua

7) Bentuk visualisasi menunjang isi pesan seirama dengan isi dan maksud b. Body – Copy

Body-copy merupakan suatu penjelasan tentang produk serta memberitahukan secara lengkaptentang apa yang dijual. Body-copy merupakan penjabaran logis dari ide / tema sentral yang berada pada headline. Tema sentral dalam headline dijadikan sebagai landasan untuk menjelaskan kelebihan-kelebihan produk, menggambarkan manfaat, menyajikan keuntungan serta


(34)

menerangkan alasan-alasan mengapa orang harus membeli produk yang ditawarkan. Sehingga membentuk suatu pesan yang menyatu antara tema sentral beserta ilustrasi atau gambar yang mendukung.

c. Ilustrasi 1. Logo

Logo merupakan desain khusus dari iklan yang berisi nama iklan atau produk. Logo dan iklan dapat ditafsirkan pada dua tingkatan yang dikenal sebagai tingkat permukaan dan tingkat yang mendasarinya. Tingkat permukaan menggunakan tanda-tanda kreatif untuk membuat gambar atau kepribadian untuk suatu produk mereka.Tanda-tanda ini dapat berupa gambar, kata, font, warna , atau slogan. Sedangkan tingkat mendasarinya terdiri dari makna tersembunyi.

2. Warna

Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (warna). Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai kondisi sosial pengamatnya. Berikut ini makna warna berdasarkan ilmu warna:

a) Warna merah, bersifat semangat membara, karena faktor warna merah mengadopsi warna darah di dalam tubuh, mentari pagi dan api.

b) Warna biru, memberi kesan kesejukkan, dingin, damai maupun memberikan ketenangan pikiran. Warna biru juga memberikan kesan luas pada ruang.

c) Warna kuning, merupakan perlambang kegembiraan, memberikan kesan terang, cerah, bersinar dan ketegasan.


(35)

d) Warna hijau, merupakan warna dedaunan yang melambangkan kesegaran, relaksasi, harmoni, kealamian, kesejukkan dan bersifat menenangkan. e) Warna abu-abu, memberikan kesan ketenangan, keteduhan, maupun

elegan.

f) Warna putih, merupakan warna netral, polos, formal dan bersih. Melambangkan harmonisasi, alami, kesucian, murni, ringan dan kelembutan.

g) Warna hitam, menggambarkan suatu misteri, kegelapan, independen dan dramatis. Selain itu juga mempunyai kesan kesunyian dan berwibawa, hitam termasuk warna solid, tegas dan kuat.

h) Warna ungu melambngkan warna bangsawan, aristokrat, kekuasaan, keagungan, keindahan maupun kelembutan.

i) Warna coklat, berkesan tua, kesederhanaan, kaya dan hangat.

j) Warna silver, berkesan glamour, mahal dan kemilauan. Warna silver juga melambangkan kekuasaan, dan kemakmuran.

k) Warna emas, meambangkan kemakmuran, aktif dan dinamis. (Sugiarto, 2013: 48-49)

D. Penelitian Relevan

Penelitian tentang tipe kalimat telah dilakukan oleh Latifah Septiyanti Santosa (2010) dengan judul Tipe-Tipe Kalimat Dan Gaya Bahasa Pada Slogan Wacana Iklan Dalam Majalah Elle. Penelitian ini mendeskripsikan tentang tipe-tipe kalimat pada slogan wacana iklan dalam majalah Elle dan gaya bahasa pada slogan wacana iklan dalam majalah Elle.


(36)

Hasil penelitian yang didapat ada tiga. Yang pertama terdapat 104 kata, frasa, klausa dan kalimat dalam majalah Elle yang menjadi slogan iklan yang mengandung gaya bahasa. Yang kedua, tipe-tipe kalimat yang muncul meliputi afirmatif, imperatif, interogatif, dan negatif. Tipe kalimat yang sering muncul adalah tipe afirmatif. Tipe ini muncul pada slogan produk kecantikan, jasa, peralatan rumah tangga, hiburan, mode, minuman, transportasi, kemasan makanan dan perhiasan. Yang ketiga, terdapat 15 jenis gaya bahasa seperti ellipsis, metonimia, sinekdoke, repetisi, silepsis, personifikasi, parisos, apocope, hiperbol, metafore, pertanyaan retoris, epitet hiastus, paronomasia, dan simile. Semua majas tersebut muncul pada slogan produk kecantikan, jasa, peralatan rumah tangga, hiburan, mode, minuman, transportasi, kemasan makanan dan perhiasan. Penelitian di atas memiliki kesamaan dengan penelitian ini dalam hal tinjauan, yaitu kajian sintaksis. Sehingga teori dan metode yang digunakan hampir sama. Namun dalam penelitian ini, akan membahas tentang tipe dan struktur kalimat dalam iklan makanan dan minuman dalam majalah Femme Actuelle edisi Januari – Desember 2012.


(37)

23

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik (Moleong, 2006 : 6).

Penelitian ini mendeskripsikan tentang bentuk dan pola headline iklan makanan dan minuman dalam majalah Femme Actuelle edisi Januari – Desember 2012. Diawali dengan perumusan masalah yang dilanjutkan dengan pengumpulan data dan analisis data. Setelah semua data yang telah terkumpul dianalisis, kemudian dilanjutkan dengan membuat kesimpulan dari hasil penelitian.

B. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah majalah Femme Actuelle edisi Januari – Desember 2012, sebanyak 21 edisi. Pemilihan tersebut atas dasar untuk mendapatkan data yang lebih bervariasi, karena majalah Femme Actuelle merupakan majalah mingguan dan kemungkinan jika diambil data pada bulan tertentu maka data yang terkumpul hanya sedikit.

Subjek dalam penelitian ini ada 44 buah iklan produk makanan dan minuman. Data dalam penelitian ini adalah teks iklan berupa kata, frasa, klausa atau kalimat. Objek penelitian ini adalah headline yang terdapat pada iklan makanan dan minuman.


(38)

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak. Dalam pelaksanaannya penjaringan data metode simak diwujudkan melalui teknik dasar dan teknik lanjutkan. Teknik dasar metode simak menggunakan teknik sadap, sedangkan teknik lanjutannya menggunakan teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC). Dalam teknik SBLC penulis tidak terlibat langsung dalam menentukan calon data, penulis hanya menjadi pemerhati atau pengamat terhadap tuturan yang muncul di peristiwa kebahasaan yang ada di luar dirinya (Sudaryanto dalam Tri Mastoyo, 2007:44). Setelah itu dilanjutkan lagi dengan teknik catat yang merupakan teknik lanjutan yang dilakukan dalam metode simak. Dalam teknik ini peneliti mencatat semua data yang diperoleh dari hasil penyimakan kemudian dimasukkan ke dalam tabel klasifikasi data.

Contoh: Setelah dilakukan pembacaan secara cermat, ditemukan data berupa kalimat yang diduga headline. Dugaan tersebut didasarkan atas ciri-cirinya seperti letak, ukuran serta cara penulisan yang lebih menonjol dibanding teks lainnya iklan tersebut. Data tersebut kemudian dimasukan ke dalam tabel klasifikasi data berdasarkan bentuk dan pola headline seperti pada tabel (1).

Headline


(39)

(19) “Avec Elle & Vire, la cuisine, c’est dans la poche!” ‘Dengan Elle & Vire,masakan jadi mudah!’

(Sumber: Majalah Femme Actuelle edisi 5-11 Maret) Tabel 1

Tabel klasifikasi data berdasarkan bentuk dan pola headline No . Tanggal dan Bulan Terbit Nama

Produk Headline

Bentuk

Headline Pola Headline S K Kal.

6. 5-11

Maret Elle & Vire Avec Elle & Vire, la cuisine, c’est dans la poche!

√ SP+SN+SN+SV

Keterangan : E&V : singkatan nama produk S, K, Kal. : sintagma, klausa, kalimat

SN,SV, SP, SA : Sintagma Preposisional, Sintagma Nominal, Sintagma Verbal

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen penelitian adalah peneliti itu sendiri. Peneliti sebagai human istrumen berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagi sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas semuanya (Sugiono, 2009 : 306). Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan pengetahuan tentang iklan, bentuk kalimat, pola kalimat dan lain sebagainya. Semua klasifikasi data tentang bentuk dan pola headline yang dikumpulkan menggunakan kriteria yang diperoleh dari berbagai referensi yang berkenaan dengan kedua aspek tersebut.


(40)

E. Metode dan Teknik Analisis Data

Setelah memperoleh data dan memasukkan data-data dalam tabel klasifikasi data, kemudian dilanjutkan dengan menganalisis data. Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode agih. Metode agih adalah metode analisis data yang alat penentunya berupa bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri (Sudaryanto dalam Tri Mastoyo (2007 : 54)).

Teknik dasar yang dipakai dalam metode agih ini berupa teknik bagi unsur langsung (BUL) serta teknik lanjutan berupa teknik baca markah dan teknik perluas. Teknik BUL adalah teknik analisis data dengan cara membagi konstruksi menjadi beberapa bagian atau unsur yang langsung membentuk konstruksi yang dimaksud (Sudaryanto dan Baryadi dalam Tri Mastoyo (2007 : 55)). Contoh penerapannya adalah sebagai berikut.

(20)Les Fromages de Suisse, révélateurs de sensations!

Les Fromages de Suisse, mengungkapkan sensasi!’

(Sumber: majalahFemme Actuelleedisi 23-29 Januari 2012)

Headline ‘Les Fromages de Suisse, révélateurs de sensations’ dalam iklan produk makanan Les Fromages de Suisse berbentuk sintagma nominal. Headline tersebut dibentuk oleh 2 sintagma nominal yaitu Les Fromages de Suisse dan révélateurs de sensations. Dikatakan berbentuk sintagma karena dilihat dari pemarkahnya terdapat dua inti nomina yaitu nomina fromage dan nomina révélateurs. Untuk inti sintagma yang pertama yaitu nomina fromage didahului oleh determinan les dan diikuti modifikator atau perluasan de Suisse. Sedangkan


(41)

modifikator atau perluasan de sensations.

Untuk membuktikan bahwa headline tersebut berbentuk sintagma nominal maka akan dibuktikan dengan menuliskannya kembali dalam kalimat dengan menyisipkan verba être menggunakan teknik sisip sebagai berikut.

(20a) Les Fromages de Suisse sont révélateurs de sensations

Sintagma nominal ‘Les Fromages de Suisse’ dalam kalimat (20a) di atas berfungsi

sebagai subjek sedangkan ‘révélateurs de sensations’ berfungsi sebagai bagian dari sintagma verbal.

F. Uji Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan melalui pertimbanagn validitas dan reliabilitas data. Validitas merupakan suatu standar ukuran yang menunjukkan ketepatan dan kesahihan suatu instrumen. Sedangkan reabilitas merupakan serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang.

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas semantis. Validitas semantis adalah validitas yang mengukur tingkat kesensitifan suatu teknik terhadap makna simbolik yang relevan dengan konteks tertentu. Sedangkan reabilitas dalam penelitian ini didukung oleh pendapat para ahli (expert-jugement). Apabila terjadi keragu-raguan, peneliti mendiskusikannya dengan rekan sesama mahasiswa kemudian berkonsultasi kepada yang lebih menguasai bidang tersebut yakni dosen pembimbing.


(42)

59

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis tentang bentuk dan pola headline menunjukkan bahwa ditemukan 16 headline berbentuk sintagma dengan 6 pola (SN+SN, SN+SP, SP+SN, SP, SN, dan SV), 3 headline berbentuk klausa dengan 3 pola (SP+SN+SV, SN+SV, SN+SN+SV), 22 headline berbentuk kalimat dengan 10 pola (SP+SV, SN+SV, SP+SN+SN+SV, SN+SV+SN+SV+SN+SV, SV, SN+SN+SV, SP+SN+SV, SV+SN, SV+SN+SN+SV, dan SA+SN+SV) , 1 headline berbentuk sintagma dan sintagma dengan pola SN ; SN, dan 2 headline berbentuk kalimat dan kalimat dengan pola SN+SV ; SP+SN+SV dan SN+SV ; SN+SV. Bentuk headline yang paling sering digunakan adalah headline berbentuk kalimat dengan pola SN+SV sebanyak 9 buah headline.

B. SARAN

Penelitian dengan objek wacana iklan ini hanya terbatas pada bentuk headline yang meliputi (bentuk sintagma, klausa dan kaliat) dan pola sintaksis headline. Bagi calon peneliti selanjutnya, agar lebih mendalam dan menyempurnakan penelitian mengenai analisis iklan, khususnya dalam kajian semantik / sisi makna.

C. IMPLIKASI

Berdasarkan pembahasan dan analisis yang telah dilakukan, maka ditemukan informasi bentuk dan pola headlineyang ditemukan dalam majalah


(43)

mahasiswa. Bentuk dan pola headline dalam iklan yang berupa sintagma, klausa dan kalimat digunakan oleh perusahaan atau pembuat iklan untuk kepentingan komunikasi dan komersil.

Dalam proses pembelajaran, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membantu dalam mata pelajaran atau mata kuliah Grammaire. Pengajar dapat menggunakan sintagma, klausa dan kalimat yang mengandung bentuk dan pola headline dalam wacana iklan tersebut untuk dijadikan contoh dalam membuat kalimat yang baik.


(44)

Arifin, Winarsih & Farida Soemargono. 1991. Kamus Perancis – Indonesia. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Chaer, Adul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta.

Carmignani, François. 2001. À travers mots Français 5e. Bordas : Paris..

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). 1988. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Dubois, François dan Charlier. 1975. Comment S’initier À La Linguistique?. Librairie Larousse : 17, Rue Du Montparnasse, Et 114, Boulevard Raspail, Paris VIe .

Dubois, Jean, et all. 2000. Dictionnaire de Linguistique. Larousse : Paris.

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta.. 2011. Panduan Tugas Akhir. Yogyakarta : FBS UNY.

Grevisse, Maurice. 1968. Cours D’analyse Grammaticale. Paris Guiraud, Pierre. 1970. La Syntaxe du Francais. Paris

Kesuma, Tri Mastoyo Jati. 2007. Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa. Yogyakarta : Carasvatibooks.

Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik Ed.3, Cet.1. Jakarta : PT. Gramedia.

Le Galliot, Jean. 1975. Description générative et transformationnelle de la langue franςais. Paris : Natan – Université.

Majalah Femme Actuelle edisi edisi No 1426, 23- 29 Januari.

Majalah Femme Actuelle edisi edisi No 1431, 27 Februari – 4 Maret. Majalah Femme Actuelle edisi edisi No 1432, 5 – 11 Maret.

Majalah Femme Actuelle edisi edisi No 1434, 19 – 25 Maret. Majalah Femme Actuelle edisi edisi No 1440, 30 April – 6 Mei. Majalah Femme Actuelle edisi edisi No 1445, 4 – 10 Juni. Majalah Femme Actuelle edisi edisi No 1446, 11 – 17 Juni.


(45)

Majalah Femme Actuelle edisi edisi No 1450, 9 – 15 Juli. Majalah Femme Actuelle edisi edisi No 1450 16 - 22 Juli 2012. Majalah Femme Actuelle edisi edisi No 1453, 30 Juli – 5 Agustus. Majalah Femme Actuelle edisi edisi No 1455, 13 – 19 Agustus.

Majalah Femme Actuelle edisi edisi No 1457, 27 Agustus – 2 September. Majalah Femme Actuelle edisi edisi No 1458, 3 – 9 September.

Majalah Femme Actuelle edisi edisi No 1461, 24 – 30 September. Majalah Femme Actuelle edisi edisi No 1463, 8 – 14 Oktober. Majalah Femme Actuelle edisi edisi No 1465, 22 – 28 Oktober.

Majalah Femme Actuelle edisi edisi No 1466, 29 Oktober – 4 November. Majalah Femme Actuelle edisi edisi No 1467, 5 – 11 November.

Majalah Femme Actuelle edisi edisi No 1470 24 November – 2 Desember 2012. Majalah Femme Actuelle edisi edisi No1474 24 Agustus – 30 Desember 2012. Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, cetakan

keduapuluh dua. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Ofset.

Morissan. 2010. PERIKLANAN : Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta : Kencana.

Pujiriyanto. 2002. Desain Grafis Komputer. Yogyakarta: Penerbit: Andi.

Rohali. 2005. Sintaksis Bahasa Perancis. Yogyakarta : Lembaga Studi Terjemahan UNY.

Santosa, Latifah Septiyanti. 2010. Tipe-Tipe Kalimat Dan Gaya Bahasa Pada Slogan Wacana Iklan Dalam Majalah Elle. Yogyakarta : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta.

Verhaar, JWM. 2001. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.


(46)

(47)

61

MILA DEVIANA 08204241038

RÉSUMÉ

A. L’introduction

Une langue a un rôle très important pour la vie humaine particulièrement pour la communication. La communication est l’action de communiquer un message à quelqu'un. Morissan (2010 : 17-18) a dit que la publicité est une forme de communication nonpersonal. Cette définition signifie qu’une publicité implique toujours des médias pour transmettre un message. La publicité est une sonde de communication car elle est très efficace pour transmettre l’information.

La publicité est une activité dont le but est d'inciter les consommateurs à consommer ou acheter les produits ou les services d'une entreprise. Elle se compose de trois parties, c’est à dire le titre, le corps du texte et le slogan. Parmi les trois composants, la partie la plus importante de l'annonce est le titre. Le titre

est l’information principale à transmettre dans la publicité. La fonction principale

du titre est d'attirer l'attention, donc il donne des caractéres spécifiques de son écriture comme le caractère d’imprimerie, en italique et bold.

La langue de la publicité est une langue journalistique, alors que la langue doit être simple, concis et intéressant. Par conséquent, la structure de la langue dans la publicité en particulier dans les titres souvent incomplètes.


(48)

(1) “Mes Petits Pois Carottes, si tendres, si fondants, tout mon portrait.” (la source : la revue Femme Actuelle 24 Novembre - 2 Decembre) Le titre (1) „Mes Petits Pois Carottes, si tendres, si fondants, tout mon portrait‟ est pas une phrase. C’est parce qu’il n’y a pas de verbe dans le titre. En syntaxe la suppression de ces verbes indiquent une cohésion grammaticale. La suppression dans ce titre est prévu que la langue est courte et d’attier l’attention des consommateurs. Publicité devient moin intéressante si la langue est faite avec les règles de la langue correcte.

Femme Actuelle est une magazine hebdomadaire pour les femmes en Français. Cette magazine est très populaire est devenu l’un de la revue sélectionnée en France. Dans ce magazine il y a beaucoup des publicités alimentaires, en particulier des nouvelle publicités chaque semaine.

Selon l’explication ci-dessus, cette recherche a pour but de décrire la forme et la formule du titre à la publicitaire. La source de données de cette recherche est la revue Femme Actuelle dont le sujet est le titre de la publicité des produits alimentaires.

B. Développement

Cette recherche a pour but de décrire la forme et la formule du titre des publicités alimentaires de la revue Femme Actuelle.

1. Le titre ayant la forme d’un syntagme

Un syntagme, ce sont les éléments qui sont arrangés ensemble, qui sont organisés en un tout, qui vont ensemble (Dubois, 1975 : 77). C’est la combinaison ou la réunion de plusieurs éléments en une organisation. François (2001 : 93-109) divise le syntagme en trois, à savoir syntagme nominal, syntagme verbal et syntagme prépositionnel.


(49)

a) Le titre en forme du syntagme ayant la formule SP

Le syntagme prépositionnel se compose d'une préposition comme le noyau et d'autres éléments des modificateurs. Selon Dubois et Charlier (1975: 108-109) le syntagme prépositionnel est formé de deux éléments, à savoir les

éléments de la préposition et le substantif d’élément du syntagme. Par exemple :

(1) Au cœur de l‟onctuosité!

(la source: la revue Femme Actuelle 8-14 Octobre)

La construction (1) est formée d’un syntagme prépositionnel dont le noyau est

formé d’une préposition à et un syntagme nominal le cœur de l'onctuosité. Le

noyau du syntagme nominal est formé d’un nom cœur avec un déterminant le et

un modificateur de l'onctuosité.

Au cœur de l‟onctuosité SP

À le cœur de l‟onctuosité Prep. SN

le cœur de l‟onctuosité Dét. N Mod.

b) Le titre en forme du syntagme ayant la formule SN

Selon Carmignani (2001 : 162) le syntagme nominal est un groupe de mots dont le noyau est un nom. Ce nom est généralement précédé d’un

déterminant et peut être accompagné d’une ou plusieurs expansions. Par exemple :

(2) La dernière creation Ecusson

(la source: la revue Femme Actuelle 30 Avril – 6 Mai)

La construction (2) est formée d’un syntagme nominal dont le noyau est un nom Ecusson, determinant la et un modificateur dernière creation.


(50)

(3) La dernière creation Ecusson SN

La dernière creation Ecusson Dét. Mod. N

c) Le titre en forme du syntagme ayant la structure SN + SN (4) Les Fromages de Suisse, révélateurs de sensations (la source: la revue Femme Actuelle 23-29 Janvier)

La construction (4) est formée de deux syntagmes nominaux ayant la formule SN + SN. Le noyau du premier syntagme nominal est un nom fromage, un déterminant les et un modificateur de Suisse. Alors que le second noyau du syntagme nominal est un nom révélateurs et modificateur de sensations.

Les Fromages de Suisse révélateurs de sensations SN1 SN2

Les Fromages de Suisse révélateurs de sensations Dét. N Mod. N Mod. d) Le titre en forme du syntagme ayant la formule SN + SP

(5) Une pincée de légende dans votre quotidien

(la source: la revue Femme Actuelle 3 – 9 Septembre)

La construction (5) est formée de deux syntagmes dont la formule sont syntagme nominal et syntagme prépositionnel. Le noyau du syntagme nominal est un nom pincée, un déterminant une et un modificateur de légende. Alors que le noyau du syntagme prépositionnel est une préposition dans et un syntagme nominal votre quotidien.

Une pincée de légende dans votre quotidien SN SP

Une pincée de légende dans votre quotidien Dét. N Mod. Prép. SN


(51)

e) Le titre en forme du syntagmes ayant la formule SP + SN (6) Voici la séance de psy la moins chère de l‟univers. (la source: la revue Femme Actuelle 19-12 Mars)

La construction (6) est formée de deux syntagmes dont la formule sont syntagme prépositionnel et syntagme nominal. Le noyau du syntagme prépositionnel est une préposition voici et un syntagme nominal le séance de psy. Le noyau du syntagme nominal dans le syntagme prépositionnel est un nom séance, un déterminant la et le modificateur de psy. Alors que le noyau du syntagme nominal est un nom moins chère, un déterminant la et de l'univers.

Voici la séance de psy la moins chère de l‟univers. SP SN

Voici la séance de psy la moins chère de l‟univers. Prép. SN Dét. N Mod.

la séance de psy Dét. N Mod.

f) Le titre en forme du syntagmes ayant la formule SV (6) Reconforte autant que des chaussures neuves‟

(la source: la revue Femme Actuelle 22-28 Octobre)

La construction (6) est formée d’un syntagme ayant la formule SV. Le noyau du syntagme verbal est un verbe reconforte autant et un syntagme nominal des chaussures neuves. Le noyau du syntagme nominal dans le syntagme verbal est un nom chaussures, un déterminant des et le modificateur neuves.

Reconforte autant que des chaussures neuves SV

Reconforte autant + que +des chaussures neuves V SN des + chaussures + neuves Dét. N Mod.


(52)

A. Le titre ayant la forme d’une proposition

Proposition est un ensemble de mots ou groupes de mots organisés autour

d’un verbe (Carmignani, 2001 : 22). Voici quelques titre en forme d’une

proposition dans le magazine Femme Actuelle.

a) Le titre en forme de la proposition ayant la formule SN + SV (7) Quand l‟expertise du café rencontre la gourmandise... (la source: la revue Femme Actuelle 24-30 Decembre)

La construction (7) est formée d’une proposition ayant la formule SN + SV. Le noyau du syntagme nominal est un nom expertise, un déterminant la et le modificateur du café. Le noyau du syntagme verbal est un verbe rencontre et un syntagme nominal nominal la gourmandise.

Quand l‟expertise du café + rencontre la gourmandise SN SV

la + expertise + du café rencontre + la gourmandise Dét. N Mod. V SN

b) Le titre en forme de la proposition ayant la formule SN + SN (8) Un goût qui vous laissera bûche bée.

(la source: la revue Femme Actuelle 24-30 Decembre)

La construction (8) est formée d’une proposition ayant la formule SN + SN. Le noyau du syntagme nominal ‘un gout’ est un nom gout et un déterminant un. Le noyau du syntagme nominal vous laissera bûche bée est un pronom vous et un syntagme verbal laissera bûche bée.

Un goût + qui + vous laissera bûche bée SN Conj. SN Un goût vous laissera bûche bée Dét. N Pron. SV


(53)

c) Le titre en forme de la proposition ayant la formule SP + SN + SV (9) Enfin une crème qui illumine vraiment votre regard

(la source: la revue Femme Actuelle 29 Octobre – 4 Novembre)

La construction (9) est formée d’une proposition ayant la formule SP + SN + SV. Le noyau du syntagme prépositionnel est une préposition enfin. Le noyau du syntagme nominal est un nom crème et un déterminant une. Le noyau du syntagme verbal est un verbe illuminer, adverbe vraiment et syntagme nominal votre regard.

Enfin + une crème + illumine vraiment votre regard SP SN SV Enfin une + crème illumine + vraiment + votre regard

Prép. Dét. N V Adv . SN

B. Le titre ayant la forme d’une phrase

Une phrase est une suite organisée et cohérente de mots ou de groupes de mots (Carmignani, 2001 : 22). Sa première lettre est une majuscule et elle se termine par un point ou une autre ponctuation forte. Voici quelques titre en forme de la phrase dans le magazine Femme Actuelle.

a) Le titre en forme d’une phrase ayant la formule SV

(10) Prendre le meilleur des départs

(la source: la revue Femme Actuelle 4-5 Juin)

La construction (10) est formée de la phrase ayant la formule SV. Le noyau du syntagme verbal est un verbe prendrer et un syntagme nominal le meilleur des départs. Le noyau du syntagme nominal est un nom meilleur, un déterminant le et un modificateur des départs.


(54)

Prendre le meilleur des departs SV Prendre le meilleur des départs

V SN

le meilleur des départs Dét. N Mod.

b) Le titre en forme d’une phrase ayant la structure SA + SN + SV

(11)Unique et pétillante, mes notes fruitées sont surprenantes! (la source: la revue Femme Actuelle 24-30 Decembre)

La construction (11) est formée de la phrase ayant la formule SA + SN + SV. Le noyau du syntagme adjectival est une adjective unique et pétillante. Le noyau du syntagme nominal est un nom notes fruitées. Ainsi que le noyau du syntagme verbal est un verbe être et adjective surprenantes.

Unique et pétillante, mes notes fruitées sont surprenantes SA SN SV

Unique et pétillante, mes notes fruitées sont surprenantes Adj. Det. N être Adj.

c) Le titre en forme d’une phrase ayant la formule SN + SV

(12) Mon naturel revient toujours au Goulot

(la source: la revue Femme Actuelle 16– 22 Juillet)

La construction (12) se forme d’une phrase dont la formule se compose de syntagme nominal et syntagme verbal. Le noyau du syntagme nominal est un nom naturel et un déterminant mon. Le noyau du syntagme verbal est un verbe revenir, adverbe toujours et un syntagme prépositionnel au goulot.


(55)

Mon naturel revient toujours au goulot SN SV Mon naturel revient toujours au goulot Dét. N V Adv. SP

d) Le titre en forme d’une phrase ayant la formule SP + SV

(13) Après le gâteau au chocolat, osez le chocolat au gâteau. (la source: la revue Femme Actuelle 27 Fevrier – 4 Mars)

La construction (13) est formée est formée de la phrase. La formule du titre est SP + SV. Le noyau du syntagme prépositionnel est une préposition après et un syntagme nominal le gâteau au chocolat, ainsi que le noyau du syntagme verbal est un verbe osez et syntagme nominal le chocolat au gâteau.

Après le gâteau au chocolat + osez le chocolat au gâteau SP SV

Après + le gâteau au chocolat osez + le chocolat au gâteau Prép. SN V SN

e) Le titre en forme d’une phrase ayant la formule SP + SN + SV

(14) Avec Elle & Vire, la cuisine, c‟est dans la poche! (la source: la revue Femme Actuelle 5-11 Mars)

La construction (14) est formée est formée de la phrase. La formule du titre est SP + SN + SV. Le noyau du syntagme prépositionnel est une préposition avec et un nom Elle & Vire, le noyau du syntagme nominal est un nom cuisine et un déterminant la, ainsi que le noyau du syntagme verbal est un verbe être et syntagme prépositionnel dans la poche.

Avec Elle & Vire + la cuisine + c‟est dans la poche SP SN SV

Avec + Elle & Vire la + cuisine est dans la poche Prép. N Dét. N être SP


(56)

f) Le titre en forme de la phrase ayant la formule SV + SN (15) Osez le frisson agrumez

(la source: la revue Femme Actuelle 9-15 Juillet)

La construction (12) se forme d’une phrase dont la formule se compose de syntagme verbal et syntagme nominal. Le noyau du syntagme verbal est un verbe prendre, ainsi que le noyau du syntagme nominal est un nom frisson agrumes et un déterminant le.

osez + le frisson agrumes SV SN

le + frisson agrumes Dét. N

g) Le titre en forme de la phrase ayant la formule SN + SV + SN + SV + SN + SV.

(16) Quand on prend le temps de bien faire les choses prop. subordonnée 1

on a toutes les chances qu‟elles soient meilleures. prop. principale prop. subordonnée 2

(la source: la revue Femme Actuelle 19 – 25 Mars)

La constructions (16) est formée de la phrase complexe. La formule du titre est formée par la proposition principale et deux propositions subordonnées. Les deux propositions sont reliées par une conjonction quand et que.

Le noyau de la proposition principale dans ce titre est un syntagme nominal on et un syntagme verbal 'a toutes les chances‟. Le noyau du syntagme nominal est un pronom on. Le noyau du syntagme verbal est le verbe avoir et un syntagme nominal ‘toutes les chances‟. Alors que le noyau


(57)

de syntagme nominal est un nom chance, un déterminant les et des modificateurs toutes.

on a toutes les chances SN SV

on a toutes les chances pron. V SN

toutes les chances Mod. Dét. N

La première proposition subordonnée dans ce titre ‘on prend le temps de bien faire les choses‟ se compose d’un syntagme nominal, syntagme verbal et syntagme prépositionnel. Le noyau du syntagme nominal est un pronom on. Le noyau du syntagme verbal est un verbe prendre et un syntagme nominal le temps. Le noyau du syntagme prépositionnel est une préposition de et un adverbe bien. Alors que le noyau du syntagme verbal faire les choses est un verbe faire et un syntagme nominal les choses.

on prend le temps de bien faire les choses SN SV SP

on prend le temps de bien faire les choses pron. V SN Prép. SV

le temps bien faire les choses Det. N Adv. V Det. N

La seconde proposition subordonnée elles soient meilleures se composé d’un syntagme nominal et un syntagme verbal. Le noyau du syntagme nominal est un pronom elles. Le noyau du syntagme verbal est un verbe être et un adjectival meilleures.


(58)

elles soient meilleures SN SV

elles soient meilleures pron. être Adj.

Donc, on peut voir que le titre Fleury Michon est en forme de la phrase complexe. Nous voyons le titre est formé d’une proposition principale et deux propositions subordonnées avec la structure suivante .

Quand on prend le temps de bien faire les choses SN SV SP SV

on a toutes les chances qu‟elles soient meilleures SN SV SN SV

h) Le titre en forme de la phrase ayant la formule SV + SN + SN + SV

(17) Accordez - vous un moment de douceur, faites le vide à l‟intérieur (la source: la revue Femme Actuelle 18 – 24 Juin)

La construction (17) est formée de la phrases complexe ayant la formule SV + SN + SN + SV. La première phrase en forme de la phrase inversion est accordez-vous un moment de douceur et la deuxième phrase est faites le vide à l'intérieur. Les deux sont ensuite reliés par une virgule (,).

La première phrase est formée de la phrase inversion dont la structure du syntagme verbal et syntagme nominal. Le noyau du syntagme verbal est un verbe accorder et un pronom vous. Le noyau du syntagme nominal est formés d’un nom moment, un déterminant un et un modificateur de douceur. Alors que le noyau du syntagme verbal est un verbe faire et un syntagme nominal le vide à l‟intérieur.


(59)

Accordez - vous un moment de douceur, faites le vide à l‟intérieur SV SN SN SV

Accordez vous un moment de douceur, faites le vide à l‟intérieur V Pron. Dét. N Mod. V SN i) Le titre en forme de la phrase ayant la formule SN + SN + SV.

(18) La myrtile au fond du pot, c‟est un peu la cerise sous le gâteau (la source: la revue Femme Actuelle 4-5 Juni 2012)

La construction (18) est formée est formée de la phrase. La formule du titre est SN + SN + SV. Le noyau du syntagme nominal est un nom avec et un nom myrtile, un déterminant la et un modificateur au fond du pot, ainsi que le noyau du syntagme verbal est un verbe être et syntagme nominal un peu la cerise sous le.

La myrtile au fond du pot, c‟est un peu la cerise sous le gâteau. SN SN SV La myrtile au fond du pot, est un peu la cerise sous le gâteau.

Dét. N Mod. être SN C. Conclusion et Recommandation

Les résultats de cette recheche montrent qu’il existe 16 titres en forme du syntagme ayant 6 formules (SN+SN, SN+SP, SP+SN, SP, SN, SV), 3 titres en forme de la proposition ayant 3 formules (SP+SN+SV, SN+SV, SN+SN+SV), 22 titres en forme de la phrase ayant 10 formules ( SP+SV, SN+SV, SP+SN+SN+SV, SN+SV+SN+SV+SN+SV, SV, SN+SN+SV, SP+SN+SV, SV+SN,SV+SN+SN+SV, et SA+SN+SV), 1 titre en forme d’un sintagme et un sintagme ayant la formule SN ; SN, 2 titres en forme de la phrase et la phrase ayant 2 formules (SN+SV ; SP+SN+SV et SN+SV ; SN+SV). La forme et


(60)

formule dominante du titre des publicités alimentaires de la revue Femme Actuelle

est le titre en forme d’une phrase avec la structure SN + SV.

À partir des résultats, on propose les recommandations que les résultats de cette recherche peuvent être utilisés pour aider l’enseignement sur les matières ou les cours de grammaire. Les enseignants peuvent utiliser les syntagmes, les propositions et les phrases contenant le forme at la formules des titres dans le discours de la publicité pour utiliser les exemples pour faire une bonne phrase.


(61)

No Bulan Terbit Tanggal dan Nama Produk Headline Bentuk Headline Pola Headline Keterangan Sintagma Klausa Kalimat

1. 23-29 Januari

Les Fromages de Suisse

Les Fromages de Suisse, révélateurs de sensations!

√ SN + SN  Headline iklan Les Fromages de Suisse tersebut berbentuk sintagma dengan polanya berupa dua sintagma nominal. Pada sintagma nominal yang pertama, yang menjadi inti sintagma nominalnya adalah nomina fromage dengan determina les dan modifikator yaitu de Suisse. Sedangkan pada sintagma nominal yang kedua inti sintagma nominalnya adalah nomina révélateurs serta modifikator yaitu de sensations.

Les Fromages de Suisse révélateurs de sensations SN1 SN2

Les Fromages de Suisse révélateurs de sensations Dét. N Mod. N Mod.

2. 23-29

Januari D’aucy Les Petits Pois Extra Tendres une irresistible envie de petits pois!

√ SN + SN  Headline iklan D’aucy tersebut berbentuk sintagma dengan polanya berupa dua sintagma nominal. Pada sintagma nominal yang pertama, yang menjadi inti sintagma nominalnya adalah nomina Petits Pois dengan determina les dan modifikator yaitu Extra Tendres. Sedangkan pada sintagma nominal yang kedua inti sintagma nominalnya adalah nomina irresistible envie dengan determina une serta modifikator yaitu de petits pois

Les Petits Pois Extra Tendres une irresistible envie de petits pois SN1 SN2

Les Petits Pois Extra Tendres une irresistible envie de petits pois Det. N Mod. Det. N Mod.

3. 27 Februari.

– 4 Maret

Milka Après le gâteau au chocolat, osez le chocolat au gâteau.

√ SP + SV  Headline Milka tersebut berbentuk kalimat dengan polanya berupa sintagma preposisional dan sintagma verbal. Inti sintagma preposisional dalam headline tersebut dibentuk oleh preposisi après dan sintagma nominal le gâteau au chocolat, sedangkan inti sintagma verbal dibentuk oleh verba osez dan sintagma nominal le gâteau au chocolat.

Après le gâteau au chocolat osez le chocolat au gâteau SP SV

Après le gâteau au chocolat osez le chocolat au gâteau Prép. SN V SN


(62)

No Tanggal dan

Bulan Terbit Nama Produk Headline

Bentuk Headline Pola Headline Keterangan

Sintagma Klausa Kalimat

 Inti sintagma nominal yang ada dalam sintagma preposisional dibentuk oleh nomina gateau dengan determina le serta modifikator au chocolat. Sedangkan inti sintagma nominal yang ada dalam frasa verbal dibentuk oleh nomina chocolat dengan determina le dan modifikator au gâteau.

Après le gâteau au chocolat osez le chocolat au gâteau SP SV

Après le gâteau au chocolat osez le chocolat au gâteau Prép. SN V SN

le gâteau au chocolat le chocolat au gâteau Dét. N Mod. Dét. N Mod. 4. 27 Februari.

– 4 Maret Iglo Des nugets 100% blanc de poulet

mariné, ςa se

reconnaît les yeux fermés.

√ SN + SV  Headline iklan Iglo tersebut berbentuk kalimat dengan polanya berupa sintagma nominal dan sintagma verbal.

 Sintagma nominal pada headline tersebut adalah des nugets 100% blanc de poulet marine. Inti dari sintagma nominalnya adalah nomina nugets dengan determina des serta modifikator 100% blanc de poulet marine.

 Sintagma verbalnya adalah se reconnaît les yeux fermés. Inti sintagma verbalnya adalah verba pronominal se reconnaît dan sintagma nominal les yeux fermés. Inti sintagma nominal yang membentuk sintagma verbal pada headline tersebut dibentuk oleh nomina yeux dengan determina les serta modifikator fermés.

Des nugets 100% blanc de poulet mariné, ςa se reconnaît les yeux fermés. SN SV

Des nugets 100% blanc de poulet marine se reconnaît les yeux fermés Det. N Mod. V SN

les yeux fermés Det. N Mod.


(63)

No Bulan Terbit Tanggal dan Nama Produk Headline Bentuk Headline Pola Headline Keterangan Sintagma Klausa Kalimat

5 27 Februari.

– 4 Maret Bonduelle Bonduelle vapeur, et le goût atteint des sommets.

√ SN + SN  Headline Bonduelle tersebut berbentuk sintagma dengan polanya SN + SN. Inti sintagma nominal yang pertama dibentuk oleh nomina Bonduelle vapeur. Inti sintagma nominal yang kedua dibentuk oleh nomina gout dengan determina le serta modifikator atteint des sommets.

Bonduelle vapeur, et le goût atteint des sommets SN SN Bonduelle vapeur, et le goût atteint des sommets N Dét. N Mod.

6 5 –11 Maret Elle & Vivre Avec Elle & Vivre,

la cuisine, c’est

dans la poche!

√ SP + SN + SN +

SV  Headline preposisional, sintagma nominal, sintagma nominal dan sintagma verbal. Sintagma preposisional iklan Elle & Vivre tersebut merupakan kalimat lengkap yang dibentuk oleh sintagma berupa Avec Elle & Vivre, sintagma nominal berupa la cuisine dan sintagma verbal est dans la poche berupa. Adapun fungsi penempatan sintagma preposisional di depan adalah sebagai keterangan dari ide kalimat tersebut.

 Inti sintagma preposisional pada headline tersebut adalah preposisi avec dan nomina Elle & Vivre. Inti dari sintagma nominal dalam headline tersebut adalah nomina cuisine dengan penentu (déterminant) la, sedangkan inti sintagma verbalnya adalah verba être dan sintagma preposisional dans la poche

Avec Elle & Vivre, la cuisine, c’est dans la poche

SP SN SV

Avec Elle & Vivre, la cuisine, c’est dans la poche Prép. SN Det. N être SP 7 5 –11 Maret D’aucy Les cuisinés du

soleil pour une gourmandise

ensoleillée!

√ SN + SP  Headline iklan D’aucy tersebut berbentuk sintagma denga polanya berupa sintagma nominal dan sintagma preposisional. Inti sintagma nominal dibentuk oleh nomina nomina cuisinés dengan determina les dan modifikator yaitu du soleil. Sedangkan pada inti sintagma preposisional dibentuk oleh preposisi pour dan sintagma nominal une gourmandise ensoleillée.

Les cuisinés du soleil pour une gourmandise ensoleillée SN SP

Les cuisinés du soleil pour une gourmandise ensoleillée Dét. N Mod. Prép. SN


(64)

No Tanggal dan

Bulan Terbit Nama Produk Headline

Bentuk Headline

Pola Headline Keterangan

Sintagma Klausa Kalimat 8 19–25

Maret

Fleury Michon Quand on prend le temps de bien faire les choses on a toutes les chances

qu’elles soient

meilleures.

√ SN + SV + SN +

SV + SN + SV  Headline Fleury Michon coordonnée) yang dibentuk oleh satu induk kalimat (la proposition principale) dan dua anak tersebut berbentuk kalimat majemuk bertingkat (la proposition kalimat (la proposition subordonnée). Kedua anak kalimat dalam headline tersebut dihubungkan dengan konjungsi quand dan que.

 Induk kalimat (la proposition principale) pada headline tersebut dibentuk oleh sintagma nominal on dan sintagma verbal a toutes les chances. Inti sintagma nominalnya adalah pronom on. Inti sintagma verbalnya adalah verba avoir dan sintagma nominal toutes les chances. Sedangkan inti sintagma nominal dibentuk oleh nomina chanche dengan penentu (déterminant) les serta modifikator berupa adjektif toutes.

on a toutes les chances SN SV

on a toutes les chances pron. V SN

toutes les chances Mod. Dét. N

 Anak kalimat (la proposition subordonnée) yang pertama pada headline tersebut yaitu on prend le temp de bien faire les choses dibentuk oleh sintagma nominal, sintagma verbal, sintagma preposisional dan sintagma verbal.

 Inti sintagma nominal dibentuk oleh pronom on. Inti sintagma verbalnya dibentuk oleh verba prendre dan sintagma nominal yang terdiri dari nomina temps serta penentu (déterminant) le. Inti sintagma preposisional dibentuk oleh preposisi de dan adverbia bien. Sedangkan sintagma verbal faire les choses dibentuk oleh verba faire dan sintagma nominal yang terdiri dari nomina choses serta penentu (déterminant) les.

on prend le temps de bien faire les choses SN SV SP SV

on prend le temps de bien faire les choses pron. V SN Prép. Adv. V SN le temps les choses Det. N Det. N

 Anak kalimat (la proposition subordonnée) yang kedua pada headline tersebut yaitu elles soient meilleures dibentuk oleh sintagma nominal dan sintagma verbal. Inti sintagma nominal dibentuk oleh pronominal elles. Inti sintagma verbalnya dibentuk oleh verba être dan sintagma adjektival berupa ajektif meilleures.


(1)

LEFF.E NECl/\ F S/\ \l"Fl!R Mf


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Analisis Isi headline Majalah Al-Wa'ie Edisi Januari-Desember 2006

0 28 84

Pemaknaan Metafora dalam Headline Majalah Iklan Motorfan Jepang Edisi Bersama Volume 56.

0 3 12

Representasi Citra Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto Iklan Fashion pada Rubrik Fashion Spread di Majalah Gogirl! Edisi Januari-Desember 2012)

0 11 125

ANALISIS RAGAM KALIMAT PADA WACANA KONSULTASI MAJALAH PARAS EDISI JANUARI-DESEMBER 2012 Analisis Ragam Kalimat Pada Wacana Konsultasi Majalah PARAS Edisi Januari-Desember 2012.

0 1 12

ANALISIS RAGAM KALIMAT PADA WACANA KONSULTASI MAJALAH PARAS EDISI JANUARI-DESEMBER 2012 Analisis Ragam Kalimat Pada Wacana Konsultasi Majalah PARAS Edisi Januari-Desember 2012.

0 0 19

Representasi Citra Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto Iklan Fashion pada Rubrik Fashion Spread di Majalah Gogirl Edisi Januari-Desember 2012)

0 0 12

Representasi Citra Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto Iklan Fashion pada Rubrik Fashion Spread di Majalah Gogirl Edisi Januari-Desember 2012)

0 0 1

Representasi Citra Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto Iklan Fashion pada Rubrik Fashion Spread di Majalah Gogirl Edisi Januari-Desember 2012)

0 1 6

Representasi Citra Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto Iklan Fashion pada Rubrik Fashion Spread di Majalah Gogirl Edisi Januari-Desember 2012)

0 1 20

Representasi Citra Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto Iklan Fashion pada Rubrik Fashion Spread di Majalah Gogirl Edisi Januari-Desember 2012)

0 1 4