Representasi Citra Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto Iklan Fashion pada Rubrik Fashion Spread di Majalah Gogirl! Edisi Januari-Desember 2012)

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Adimodel, 2012, Lighting for Strobist: Fashion, Jakarta: Elex Media Alwi, Audy Mirza, 2004. Foto Jurnalistik, Jakarta: Bumi Aksara

Ardianto, Elvinaro dan Bambang Q-Anees, 2007. Filsafat Ilmu Komunikasi, Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Berger, Arthur. 2000. Media and Communications Research Method, An Introduction to Quantitative, Qualitative, California USA: Sage Publication

Budiman, Kris. 2003. Semiotika Visual. Yogyakarta: Buku Baik.

Bungin, Burhan. 2008. Kontruksi Sosial Media Massa. Jakarta: Kencana

_____________. 2001. Metode Penelitian Sosial: Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif. Surabaya: Airlangga University Press,

____________ . 2008. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Danesi, Marcel. 2010. Pengantar Memahami Semiotika Media. Yogyakarta: Jalasutra Effendi Onong Uchana. 2000. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Endraswara, Suwardi, 2009. Metodologi Penelitian Sastra, Jogjakarta: Pustaka Widyatama,

Gandhi, Mahatma. 2002. Kaum Perempuan dan Ketidakadilan Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gray, Ann. 2003. Research Practice for Cultural Studies, California: Sage Publication

Hoedoro Hoed, Benny. 2001. Dampak Komunikasi Periklanan, Sebuah Ancangan Dari Segi Semiotik. Jurnal Seni BP ISI Yogyakarta IV/2.


(2)

Kriyantono, Rachmat. 2008. Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Kurniawan. 2001. Semiologi Roland Barthes. Magelang : Indonesiatera.

Littlejohn, Stephen W. & Foss, Karen A. 2009. Teori Komunikasi: Edisi 9 (Theories of Human Communication 9th Ed). Jakarta: Salemba Humanika

McQuail, Denis, 2000. Mass Communication Theories, Fourth Edition, London: Sage Publication,

Mondong, Tonny, 2011. Representasi Perempuan Dalam Iklan, Jurnal Inovasi Volum 8 No.1, Universitas Gorontalo

Moriarty, Sandra, 2011. Advertising, Edisi Kedelapan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Mirzoef, Nicholas, 1999. The Visual Culture Reader, New York: Routledge .

Mulyana, Dedy, 2001. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Poerwadarminta, 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Rakhmat, Jalaluddin, 2001. Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Tom E. Rolnicki. 2008, Pengantar Dasar Jurnalisme. Jakarta: Kencana

Sobur, Alex, 2004. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

__________, 2004. Semiotika Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sunarto dan Hermawan, 2011. Mix Methodology Dalam Penelitian Komunikasi. Jakarta: ASPIKOM


(3)

West dan Turner, 2009. Introducing Communication Theory, Analisis, and Application. New York: The McGraw Hill Companies

Sumber lain:

Majalah Gogirl! edisi Januari-Desember 2012

Gogirlmagz.com (diakses tanggal 21 September 2012)

digilib.petra.ac.id (diakses tanggal 2 Maret 2013) elib.unikom.ac.id (diakses tanggal 2 Maret 2013)

(diakses tanggal 14

Oktober 2012)

(diakses tanggal 21 September 2012)

(diakses tanggal 21 September

2012)

wayohgo.blogspot.com/2011/11/fotografi-komersial.html (diakses tanggal 23 September 2012)

rifa-inayah.blogspot.com/2004/08/bilik-fotografi.html (diakses tanggal 23 September 2012)

(diakses tanggal 20 September 2012)

fotografer.net (diakses tanggal 23 September 2012)


(4)


(5)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN III. 1 Metode Penelitian

Metodologi terdiri dari dua buah kata yaitu metodos yang berasal dari bahasa Latin yang berarti jalan dan logos yang berarti pengetahuan. Jadi, metodologi penelitian memiliki pengertian sama dengan jalan yang harus diikuti dalam pemecahan masalah melalui penelitian (pengumpulan data sebagai bahan pembahasan hingga hasil penelitian berupa kesimpulan, temuan baru dan implementasinya yang terkait dengan praktek kehidupan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan paradigma kontruktivis. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis karena paradigma ini meyakini bahwa segala hal tidaklah bersifat otonom, namun merupakan suatu konstruksi. Paradigma ini melihat subjek memiliki kemampuan mengendalikan terhadap maksud-maksud tertentu dalam setiap teks yang dibuat. Komunikasi dipahami sebagai suatu sesuatu yang diatur dan dihidupkan oleh pernyataan-pernyataan yang memiliki tujuan (Ardianto dan Q-Anees, 2007:151).

Tujuan penelitian konstuktivis ini adalah melihat bagaimana suatu makna disajikan dalam foto iklan pada Rubrik “Fashion Spread” pada Majalah Gogirl!. Bagaimana pihak majalah tersebut menampilkan citra perempuan melalui foto iklan yang mereka pilih. Proses suatu tanda lahir bukanlah sesuatu yang begitu saja terjadi, namun ada perencanaan dibaliknya bagaimana nilai yang dipahami dipilih untuk menggambarkan citra perempuan Indonesia, lalu dengan cara apa penggambaran itu dilakukan agar benar-benar merepresentasikan nilai yang mereka maksud.

III. 2 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah foto-foto iklan dalam rubrik “Fashion Spread” di Majalah Gogirl! edisi Januari-Desember 2012. Terdapat dua belas foto yang akan diteliti.


(6)

III. 3 Kerangka Analisis

Penelitian ini menggunakan kerangka analisis semiologi Roland Barthes, signifikasi dua tahap. Signifikasi dua tahap ini meliputi denotasi, konotasi dan mitos. Proses analisis dilakukan dalam dua tingkatan yaitu teks dan konteks. Analisis dilakukan terhadap dua belas foto iklan di rubrik “Fashion Spread” pada Majalah Gogirl! edisi Januari-Desember 2012. Analisis semiotika dipilih sebab dianggap relevan dan memiliki kekuatan dalam mempelajari hakikat tanda. Dalam hal ini desain dilihat sebagai suatu teks yang memiliki makna. Suatu teks hadir tidaklah bebas nilai. Saussure berpendapat bahwa persepsi dan pandangan kita mengenai realitas, dikonstruksikan oleh kata-kata dan tanda-tanda lain yang digunakan dalam konteks sosial (Sobur, 2004:87).

Barthes berpendapat bahwa dalam melaksanakan tahapan denotasi, konotasi dan mitos digunakan analisis leksia dan analisis lima kode pembacaan. Leksia menurut Barthes adalah satuan-satuan bacaan yang harus dipahami melalui sistem kode (Endraswara, 2009:169). Analisis leksia inilah yang kemudian menghantarkan penelitian pada kajian lebih dalam lagi yaitu analisis lima kode pembacaan. Suatu teks didalamnya ada kode-kode pembacaan yang menjadi pelekat makna suatu teks yaitu lima kode pembacaan utama. Didalam kode pembacaan inilah penanda tekstual atau leksia dikelompokkan. Adapun kelima kode tersebut adalah kode hermeneutika, kode proairetik, kode simbolik, kode cultural, dan kode semik.

III. 4 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data primer yaitu data unit analisis dari foto iklan yang diambil dari rubrik “Fahion Spread” di Majalah Gogirl! edisi Januari-Desember 2012.

2. Data sekunder dilakukan dengan memaksimalkan penelitian kepustakaan dengan cara mengumpulkan literatur seperti buku, jurnal ilmiah, sumber bacaan lain dari internet, majalah dan lain-lain, yang dianggap relevan dalam mendukung penelitian.


(7)

III. 5 Teknik Analisis Data

Analisis semiotika dipahami sebagai suatu ilmu untuk mengkaji tanda. Dimana tanda dianggap sebagai suatu hasil konstruksi realitas. Saussure berkeyakinan bahwa persepsi dan pandangan kita mengenai suatu realitas dibentuk oleh kata-kata dan tanda-tanda lain yang dipergunakan dalam konteks sosial (Sobur, 2004:87). Penelitian ini menganalisis dua belas foto iklan dari rubrik “Fashion Spread” di Majalah Gogirl! edisi Januari-Desember 2012. Foto-foto tersebut diteliti dengan menggunakan analisis semiologi Roland Barthes.

Setiap foto dipandang sebagai representasi citra perempuan yang digambarkan lewat Foto iklan Fashion atau pakaian dalam Majalah Gogirl. Namun, penelitian ini tidak berhenti pada level teks saja tetapi juga sampai pada level konteks. Dilakukan analisis terhadap tanda yang terkandung di dalam teks dan membacanya dalam konteks kerangka kultural dan konteks ideologinya (Gray, 2003 :14).

III.5.1 Analisis Leksia

Leksia merupakan satuan-satuan bacaan yang harus dipahami melalui sistem kode. Leksia tidak hanya berarti suatu bangunan teks dari narasi yang bisa saja berupa kata, beberapa kata, kalimat, alinea, dan sebagainya (Endraswara, 2009:169). Leksia pada gambar didasarkan atas satuan tanda-tanda dalam gambar yang dirasa penting dalam pemaknaan yang akan dilakukan dalam penelitian. Pemilihan leksia ditentukan oleh kebutuhan pemaknaan yang akan dilakukan.

III.5.2 Analisis Lima Kode Pembacaan

Barthes mengemukakan lima kode pembacaan ataulima kode pokok yang didalamnya mengandung penanda teks (leksia). Berikut lima kode yang diungkapkan oleh Barthes (Sobur, 2004:65-66) yaitu :


(8)

1. Kode Hermeneutika

Dikenal sebagai kode teka-teki yang memunculkan pertanyaan sehingga membuat para pembacanya berharap memperoleh ‘’kebenaran’’ pertanyaan tersebut. kode ini ‘’melafalkan’’ persoalan yang ada di dalam teks.

2. Kode Semik

Bisa juga disebut sebagai kode konotatif. Kode ini sering digambarkan sebagai kesan-kesan, konotasi yang didapatkan dari subjek, objek, maupun tempat, segala unsur yang membangun teks. Kode semik adalah faktor utama dalam mengenal segala sesuatu. Bagi Barthes, konotasi kata atau frase tertentu dalam teks bisa dikelompokkan dengan konotasi atau frase lain yang mirip sehingga bila melihat kumpulan dari pengelompokan tadi dapat dipahami makna suatu teks. Analisis terhadap kode ini menghasilkan makna konotasi kedua yang bermain pada level konteks.

3. Kode Simbolik

Kode ini memandang bahwa sutau teks berdiri diatas strutur oposisi biner, dimana ada satu hal yang dikontraskan dengan hal lain sehingga menimbulkan makna. Analisis terhadap kode ini menghasilkan makna konotasi pertama pada level teks. Kita memahami apa yang berusaha diperlawankan dalam suatu teks melalui apa yang suatu teks sajikan.

4. Kode Proairetik

Kode yang dikenal sebagai kode tindakan yang dianggap sebagai perlengkapan utama dalam teks. Barthes memandang bahwa setiap lakuan dapat dikodifikasi meskipun akhirnya Barthes menerapkan proses seleksi dalam penerapannya. Kita dapat mengenali kode proairetik karena kita memahaminya. Proses analisis yang dilakukan pada kode inilah yang menghasilkan makna denotasi pertama yang berada pada level teks.

5. Kode Kultural

Kode ini memuat acuan teks pada benda-benda yang sudah diketahui dan dikodifikasi oleh budaya atau pengalaman manusia. Analisis terhadap kode ini menghasilkan makna denotasi kedua yang bekerja pada level konteks.


(9)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Deskripsi Objek Penelitian

IV.1.1 Sejarah Majalah Gogirl!

Majalah Gogirl! adalah salah satu media cetak yang ditujukan kepada remaja, yang berisikan tentang informasi dan hiburan yang dibutuhkan oleh para remaja pada umumnya. Majalah Gogirl!, berdiri sejak tahun 2005 lalu. Majalah ini menyajikan beberapa rubrik yang selalu ada pada setiap edisinya. Seperti feature, beauty and health, monthly routine, zodiac, cerpen, gosip, dan fashion. Majalah yang terbit tiap bulannya ini memiliki visi yang berbeda dari majalah remaja lainnya yaitu “The best magazine in Indonesia”. Visi ini mencerminkan bagaimana ciri majalah Gogirl! sendiri, dimana majalah ini tidak hanya memberikan hiburan semata saja, melainkan juga memberikan informasi dan pengetahuan kepada pembacanya. Majalah Gogirl! sendiri digawangi oleh tiga bersaudara Moran sebagai pimpinan perusahaan.

Rubrik-rubrik yang ada di dalam majalah tersebut berisi informasi-informasi yang disesuaikan dengan perkembangan zaman atau isu yang sedang hangat dibicarakan, dan ditulis dengan gaya bahasa yang menarik dengan berbagai jenis tipe huruf. Misalnya, pada rubrik fashion disajikan foto-foto artis luar negeri dengan gaya berpakaiannya dan disesuaikan dengan gaya pakaian yang ada di Indonesia.

Gogirl! begitu banyak menghadirkan pesan positif dalam setiap bahasannya. Meskipun target segmentasinya adalah remaja putri, namun banyak juga orang dewasa yang masih membaca majalah ini. Bahkan pembaca majalah ini pun tidak terbatas gender. Hal ini menunjukkan bahwa Gogirl! sangat diterima di masyarakat dan mempunyai kualitas yang bagus.


(10)

IV.1.2 Profil Majalah Gogirl!

- CEO : Dilip J. Moran

- Business Director : Nina Moran - Finance Manager : Laurence Titus - ED In Chief & Creative Director : Anita Moran - Managing Editor : Yenni Kartika Sari - Fashion & Beauty Editor : Githa Moran

- Editor : Ika V. Ayudah, Bunga Ayu

Rosvita

- Reporter : Shinta, Baiq Nadia Yunarthi, Starin Sani

- Beauty Writer : Shanifer Ariela

- Art Director : Yohanes Radityo

- Graphic Designer : Fauziah Ria Saputri, Ida Diandani, Retno Tirta Ayu

- Photographer : Arman Yonathan

- Personal Assistant : Suhani Desmiani

- Web Editor : Mamora Basaria

- Web Reporter : Dwi Aryani

- Marketing : Dewi Nova Wulansih, Renata

Valentina

- Promotion : Annisa Prawoto

- Accountant : Adhitya

- Staff Accounting : Nur Afrianti

- HRD : Githa Sari

- Distribution Manager : Supriyanto


(11)

Printing PT. INDONESIA PRINTER

Office : Jl. Kebayoran Lama Raya No. 2C Jakarta Selatan Telephone : 021- 53652430, 021- 53652431

Fax : 021- 53653343

Account Number : PT. Aprilis Maju Media, Bank Mandiri Cabang Kebayoran Lama 1280004419146


(12)

IV.2 Analisis Data IV.2.1 Analisis Foto 1

Gambar 5

Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: Sweet Sollitude pada Majalah Gogirl! edisi Januari Halaman 100

Sumber:Majalah Gogirl! Edisi Januari 2012

a. Analisis Leksia

1. Seorang Perempuan sedang duduk di atas karpet sambil melipat kakinya ke samping dengan posisi kaki kanan di luar kaki kiri.

2. Ia meletakkan jari-jari tangan kirinya menyentuh bibir dan tangan kanannya menyentuh karpet.

3. Perempuan tersebut mengenakan blazer berwarna cokelat Mechanism Check Blazer, dengan gaun berwarna hitam dengan jenis Safety Black Dress dan sepatu berwarna cokelat berjenis Brown Brogue Wedges. Ia juga mengenakan kalung Statement Necklace, cincin Deer Ring, dan gelang Fur Bracelet.


(13)

5. Rambut model disasak gulung ke belakang, namun tidak terlalu terlihat karena tertutup badan model yang menghadap ke depan.

6. Untuk riasan, model mengenakan tata rias natural. Riasan difokuskan pada mata dengan pemulas mata keemasan dan perona pipi pada pipi berwarna merah muda.

7. Kukunya dipulas cat kuku berwarna biru.

8. Latar dari gambar tersebut adalah dinding yang dihiasi pajangan foto-foto, dan latar depannya Nampak daun panjang seperti daun pinang berwarna hijau muda.

9. Terdapat beberapa tulisan pada foto. Pada sudut kanan atas terdapat nama-nama barang yang dikenakan oleh model berikut dengan harganya. Yaitu:

- Safety Black Dress, Picnic Peculiar, Rp. 369.900 - Mechanism Check Blazer, Picnic Peculiar, Rp. 389.900 - Brown Brogue Wedges, Picnic Peculiar, Rp. 699.900 - Statement Necklace, EST, Rp. 629.000

- Deer Ring, EST, Rp. 209.000

- Fur Bracelet, House Of Jealouxy, Price By Request

10. Teknik pengambilan gambar dikategorikan sebagai full shot dengan low angle, yaitu objek utama foto diambil dengan ukuran penuh tanpa potongan namun arah kamera diarahkan ke bawah menuju model yang duduk.

b. Kode Pembacaan 1. Kode Hermeneutika

Mengapa perempuan tersebut berada pada posisi duduk? Mengapa ia mengenakan blazer dan dress seperti itu? Mengapa ia mengenakan banyak aksesoris? Mengapa ia memoles wajahnya dengan pemulas mata berwarna keemasan, perona pipi berwarna merah muda, dan lipstik berwarna oranye? Mengapa ia memoles kukunya dengan warna biru?


(14)

2. Kode Proairetik

Posisi model yang duduk di bawah menunjukkan kerendahan hati. Pakaian yang dikenakan menunjukkan modernitas masa kini yang dibalut dengan kesederhanaan. Tatapan tajamnya menunjukkan keberanian yang dimiliki oleh perempuan yang walaupun sedang duduk sederhana namun tetap berani. Riasan wajah yang ringan menimbulkan kesan yang segar dan alami. Tindakan mewarnai kuku dan rambutnya, mengenakan banyak aksesoris di tubuhnya menunjukkan bahwa ia adalah sosok perempuan trendi dengan gaya kebarat-baratan.

3. Kode Simbolik

Penggunaan sepatu wedges diasosiasikan dengan perempuan kelas atas yang tidak perlu melakukan banyak aktivitas, karena tebalnya alas sepatu tersebut yang membatasi pergerakan perempuan. Wedges merupakan sepatu beralas tebal yang sering dianggap menyulitkan pergerakan perempuan saat berjalan dan terkesan tak bebas. Pemilihan warna cokelat pada sepatu menambah kesan natural namun mewah pada pemakainya.

Posisi duduknya menunjukkan perempuan tersebut tengah santai sambil menyandar pada dinding dengan kaki yang dilipat. Pemilihan motif kotak-kotak pada blazer memberikan kesan tegas.

4. Kode Kultural

Budaya barat sangat kental dalam foto tersebut. Wajah model tidak seperti wajah yang banyak dimiliki perempuan pribumi, melainkan wajah indo dengan mata yang khas. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan Indonesia juga bisa memiliki gaya seperti perempuan barat yang dianggap lebih berani dan menarik. Model pakaian yang dipilih merupakan pakaian yang biasa dipakai oleh perempuan barat dengan tampilan perut yang terbuka, hal ini karena di Indonesia sendiri, pakaian terbuka masih dianggap kurang pantas.


(15)

5. Kode Semik

Hingga saat ini penampilan yang kebarat-baratan dianggap lebih istimewa, modern dan menunjukkan bahwa perempuan tersebut berasal dari kalangan atas, terlihat juga dari harga yang dipampangkan, bahwa hanya kelas atas sajalah yang mampu membeli pakaian serupa dengan model dalam foto tersebut.

Perempuan dianggap sebagai sosok yang berada di bawah, dan lemah. Hal ini tertera dari posisi duduk si model yang duduk di karpet dengan kaki yang menjulur pasrah, namun dengan pandangan yang tajam.

IV.2.2 Analisis Foto 2

Gambar 6

Foto Rubrik Fashion Spread dengan tema: Upper Size! Pada Majalah Gogiril! Edisi Januari Halaman 117

Sumber: Majalah Gogirl! Edisi Januari 2012

a. Analisis Leksia


(16)

2. Perempuan tersebut mengenakan pakaian berlapis, yaitu blazer dengan kaus dalam atasan yang berlubang-lubang.

3. Rambutnya digulung ke atas. 4. Ia menatap tajam ke samping.

5. Ia mengenakan aksesoris kalung, cincin, dan gelang. 6. Memamkai sepatu hak tinggi berwarna hitam.

7. Lokasi foto berada pada suatu ruangan dengan alas kayu.

8. Di sudut kiri atas terdapat tulisan harga dari pakaian yang dikenakan model, yaitu:

- Maxi Lace Top, Chi Shop, Rp. 275.000 - Grey Blazer, Picnic Peculiar, Rp. 429.000 - Pink Top, EST, Rp. 229.000

- Purple Paperbag Skirt, Milcah @ The Goods Dept, Rp. 385.000

- Gold Ring, Urban Label, Rp. 42.000 - Black Boots, Yuan Acc, Rp. 310.000 b. Kode Pembacaan

1. Kode Hermeneutika

Mengapa perempuan terebut berpose seolah mengembangkan pakaian yang ia kenakan? Mengapa ia mengikat rambutnya ke atas? Mengapa ia melirik kesamping? Mengapa ia mengenakan aksesoris kalung yang besar?

2. Kode Proairetik

Posenya yang seolah-olah mengembangkan pakaian menunjukkan bahwa ia ingin memamerkan pakaian yang ia kenakan. Menggunakan pakaian yang berlapis-lapis menunjukkan ia suka bereksperimen dalam berpakaian. Pita merah dan ungu yang dikenakan menimbulkan kesan energik dan muda.

Rok nya yang memiliki belahan hingga di atas lutut menunjukkan perempuan tersebut adalah perempuan yang berani, walaupun ia sedang tinggal di wilayah timur dengan budaya baju tertutup. Sepatu hak tinggi yang


(17)

dikenakan menunjukkan ketegasan dari pemakainya, begitu juga dengan kakinya yang Nampak di atas sepati dan belahan roknya. Aksesoris yang ramai pada tubuhnya menunjukkan ia adalah orang yang ceria dan tidak sederhana. Ciri khas perempuan masa kini.

3. Kode Simbolik

Pakaian berlapis-lapis yang dikenakan perempuan dalam foto menggambarkan keberanian dalam mengolah gaya berpakaian. Jenis pakaian yang dipadupadankan membuat pemakainya terlihat kreatif. Warna atasan yang merah muda menunjukkan ia adalah perempuan yang ceria dan menarik. Pola menyerupai pakaian dalam wanita pada atasan tersebut juga menarik perhatian bagi siapa saja yang melihat.

Pencahayaan yang menerpa bagian wajah menambah ketegasan pada wajah perempuan tersebut. Riasan yang ringan menunjukkan kesederhanaan dan kesan alami. Tidak perlu banyak riasan untuk terlihat cantik dan menarik, namun dapat dilakukan hanya dengan pakaian yang dikenakan.

4. Kode Kultural

Budaya ketimuran yang dianut masyarakat Indonesia kebanyakan melarang pemakaian pakaian yang mengundang perhatian. Pakaian yang mencolok dan terkesaan aneh seperti model jaring-jaring yang justru mengundang mata untuk memandangnya dianggap masih tabu dan jarang digunakan, namun ada juga sebagian masyarakat yang mengenakannya karena tuntutan tren.

5. Kode Semik

Perempuan yang tegas saat ini menjadi tuntutan tersendiri di dalam masyarakat. Pose perempuan dalam foto yang berdiri tegap menunjukkan perempuan yang berani dan tegas. Lirikan yang tajam menunjukkan bahwa perempuan saat ini memiliki sudut pandangnya sendiri dan tidak lagi harus mengikuti kata-kata dari para lelaki.


(18)

Pakaian yang mengembang menunjukkan pola pikir yang turut harus berkembang dan berani dalam masyarakat. Rambut yang digulung keatas menunjukkan perempuan yang tidak takut terlihat unik, di tengah banyaknya perempuan yang lebih memilih menggerai rambut panjangnya.

IV.2.3 Analisis Foto 3

Gambar 7

Foto Rubrik Fashion Spread dengan tema: Coastal Craze pada Majalah Gogirl! edisi Februari Halaman 138

Sumber: Majalah Gogirl Edisi Februari 2012 a. Analisis Leksia

1. Seorang perempuan berdiri dengan kaki yang terbuka lebar.

2. Ia berpose dengan tangan kanan yang terangkat ke atas dan tangan kiri yang memegang tas.


(19)

4. Ia menatap tajam ke kamera sambil sedikit membuka mulutnya. 5. Ia mengenakan tata rias yang ceria, dengan pemulas mata berwarna

hijau, dan lipstik berwarna oranye, dan perona pipi tipis berwarna senada dengan kulitnya.

6. Perempuan tersebut mengenakan celana pendek berwarna krem dan atasan berwarna merah muda yang menampakkan perutnya.

7. Ia membawa tas berwarna kuning.

8. Ia memakai sepatu sneaker berwarna putih. 9. Ia mengenakan kalung kubus berwarna putih. 10. Ia memegang papan selancar berwarna hijau.

11. Lokasi pemotretan yaitu di pantai dengan latar belakang gubuk-gubuk peristirahatan.

12. Pencahayaan berasal dari matahari.

13. Terdapat tulisan di bagian kiri bawah yang berisi daftar barang-barang pada perempuan terebut beserta harganya, yaitu:

- Pink Crop Baju hangat, EST+, Rp. 599.000 - Crème Short, H&M, $19.9

- Yellow Bag, Forever21, $ 39

- White Cubism Necklace, Kaligula @ Widely Project, Rp. 546.000

- Rope Necklace, Customize

- White High Top Sneaker, Gogirl! Property b. Kode Pembacaan

1. Kode Hermeneutika

Mengapa perempuan tersebut berpose dengan kaki yang terbuka lebar? Mengapa ia harus mengangkat tangannya? Mengapa ia mengibaskan rambutnya? Mengapa ia mengenakan tata rias yang mencolok? Mengapa ia menampakkan perutnya?


(20)

2. Kode Proaretik

Posisi kaki yang terbuka lebar menunjukkan bahwa perempuan juga mampu bertindak berani dan menantang melawan pandangan masyarakat. Tangan yang diangkat lurus ke atas menunjukkan kemampuan untuk meraih keinginan dan juga berarti perempuan juga bisa mencapai posisi tertinggi. Tangan yang memegang tas namun juga menutupi sebagian perut yang terbuka menunjukkan keterbukaan yang teratur. Yaitu walaupun perempuan bergaya terbuka ia juga menghargai dengan menutupi sebagiannya dengan memegang tali tas yang ia bawa.

Penggunaan tata rias yang ceria menunjukkan ia adalah perempuan yang ceria dan enerjik. Pemulas mata berwarna hijau Nampak mencolok dengan lipstiknya yang berwarna oranye. Perona pipi berwarna senada dengan kulit memberikan kesan ringan pada wajahnya. Paduan warna tata rias dan pakaian yang dikenakan menunjukkan pemakainya suka bereksperimen dengan pakaiannya. Kedua kakinya yang terbalut sepatu terlihat mengorek pasir pantai, hal ini menunjukkan ia adalah perempuan yang tegas dalam berpendapat dan berpikir dan memiliki prinsip yang kuat. Rambut yang diikat kuda dan dibiarkan terkibas ke samping menunjukkan kepribadiannya yang diikat oleh pandangan masyarakat dengan peraturan yang ada namun tetap dapat bebas, hal ini juga berpengaruh pada pola pikir yang terprinsip namun tetap bebas. Aksesoris yang banyak dikenakan menunjukkannya mampu menghiasi tubuhnya dengan berbagai hal.

3. Kode Simbolik

Pengambilan gambar secara full shot menunjukkan keseluruhan tubuh dari modelnya menunjukkan citera perempuan secara keseluruhan, tubuh, dan pakaian yang ia kenakan. Warna-warna yang cerah dalam diri perempuan tersebut, menunjukkan kesan yang ceria, muda, dan enerjik. Ciri khas perempuan muda masa kini. Kakinya yang terbuka lebar menunjukkan keberanian pada diri perempuan. Pose yang menarik perhatian ini menunjukkan


(21)

bahwa perempuan memiliki sisi yang indah dalam dirinya. Selain itu langkah yang lebar menunjukkan perempuan yang berani bepergian jauh dan melangkah jauh. Tangan yang diangkat keatas seolah-olah ingin menggapai sesuatu menunjukkan kemauan yang tinggi dari perempuan untuk mencapai apa yang ia inginkan dalam hidupnya.

4. Kode Kultural

Pengambilan foto yang setara menunjukkan posisi perempuan yang juga setara dalam tatanan masyarakat. Bahwa saat ini sudah terjadi emansipasi perempuan, dimana perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki.

5. Kode Semik

Perempuan dalam foto tersebut memiliki wajah seperti percampuran antara pribumi dengan mancanegara. Tubuhnya yang langsing dan tinggi seolah menunjukkan bentuk tubuh ideal bagi perempuan yang enerjik. Sebuah citra perempuan masa kini. Celananya yang pendek menunjukkan keberaniannya mempertontonkan kulitnya yang mulus dan tanpa segan terbakar oleh matahari di pantai.


(22)

IV.2.4 Analisis Foto 4

Gambar 8

Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: Rockin’ Reunion pada Majalah Gogirl! edisi Februari 2012 halaman 165

Sumber: Majalah Gogirl! Edisi Februari 2012 a. Analisis Leksia

1. Terdapat dua orang perempuan dalam foto.

2. Perempuan di sebelah kiri berpose duduk dengan kaki yang diselonjorkan. 3. Ia mengenakan baju hangat dan dalaman berwarna oranye.

4. Sorot matanya tajam ke arah kamera.

5. Ia memoles bibirnya dengan lipstik berwarna merah.

6. Rambutnya diikat setengah dan dibiarkan tergerai ke belakang. 7. Ia mengenakan celana jins panjang.

8. Ia mengenakan sepatu boots berwarna cokelat.

9. Perempuan di sebelah kanan berpose duduk dengan kaki yang diselonjorkan.


(23)

10. Ia menyandarkan badannya pada kursi dan meletakkan tangan kirinya di bagian atas kursi.

11. Ia mengenakan blouse dan baju dalam pendek berwarna merah muda. 12. Ia mengenakan celana jins berwarna biru.

13. Ia memperlihatkan perutnya.

14. Ia memoles bibirnya dengan lipstik berwarna merah. 15. Rambutnya dibiarkan tergerai ke belakang.

16. Ia mengenakan sepatu boots berwarna putih.

17. Latar belakang keduanya adalah sebuah dinding kawat berlubang yang dicat warna-warni.

18. Terdapat tulisan pada kiri bawah foto tersebut yang memuat nama dan harga barang-barang yang dikenakan para perempuan dalam foto tersebut, yaitu:

- Orange tank, Mr. Freddy, Rp. 120.000 - Grey Baju hangat, Forever21, $ 33 - Grey Velvet Legging, Sash, Rp. 480.000 - Brown Boots, Glitz, Rp. 300.000

- Purple Bralet, Pink Label, Rp. 120.000 - Outwear. Forever21, $ 49

- Snow Blue Pants, Chocochips, Rp. 135.000 - White Boots, Glitz, Rp. 300.000

b. Kode Pembacaan 1. Kode Hermeneutika

Mengapa kedua perempuan tersebut mengenakan lipstik berwarna merah? Mengapa mereka berpose dengan menjulurkan salah satu kakinya? Mengapa mereka meletakkan tangannya di bagian atas kursi? Mengapa mereka menatap tajam ke arah kamera? Mengapa salah satu perempuan menunjukkan bagian perutnya?


(24)

2. Kode Proairetik

Kedua perempuan tersebut berpose menjulurkan kakinya lurus ke depan dan meletakkan salah satu tangannya ke bangku menunjukkan mereka adalah perempuan yang santai dan tidak suka bekerja berat. Tatapannya yang tajam menunjukkan mereka adalah perempuan yang berani dan tidak mudah takut pada apapun. Rambut mereka yang dibiarkan tergerai ke belakang menunjukkan sifat mereka yang menyukai kebebasan dan tidak menyukai kekangan.

3. Kode Simbolik

Lipstik merah yang mereka gunakan menunjukkan keberanian dan ketegasan pada wajah mereka. Sebuah citra perempuan masa kini yang enerjik dan berani dalam menghadapi perubahan zaman. Riasan mata yang tajam seperti pemulas mata berwarna abu-abu semakin mempertajam sorot mata mereka. Menunjukkan sebuah sudut pandang yang berbeda dari perempuan masa kini. Perut yang terbuka menunjukkan keberanian mereka dalam mengeksplorasi keindahan tubuhnya. Bahwa perempuan memiliki sisi yang mampu mengundang perhatian siapa saja yang melihat.

4. Kode Kultural.

Cara duduk mereka yang membuka lebar posisi kakinya tidak seperti perempuan kebanyakan yang memilih untuk tampil anggun dan bersahaja. Cara duduk seperti ini dianggap kurang layak bagi perempuan di Indonesia yang masih memegang teguh aturan.

Perut yang terbuka dari salah satu model tidak mewakili citra perempuan Indonesia kebanyakan. Hal ini karena perut dianggap menjadi aurat bagi perempuan dan harusnya ditutup, bukan dipamerkan secara gamblang. Hal ini juga menunjukkan gaya dari para model yang bebas dan tidak peduli pada tata karma seorang perempuan.

Dafta harga yang terdapat di bagian kiri bawah foto menunjukkan harga yang harus dibayar oleh para perempuan yang ingin memiliki penampilan seperti para model dalam foto tersebut.


(25)

5. Kode Semik

Perempuan dalam foto tersebut terlihat memiliki tubuh yang indah dan tidak ragu untuk menunjukkannya, terlihat dari perut yang terbuka. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan yang memiliki tubuh indah tidak perlu ragu untuk menunjukkan kelebihan yang dimilikinya.

IV.2.5 Analisis Foto 5

Gambar 9

Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: On The Ropes pada Majalah Gogirl! edisi Maret 2012 halaman 103

Sumber: Majalah Gogirl! Edisi Maret 2012

a. Analisis Leksia

1. Dua orang perempuan sedang memegang tali.

2. Perempuan di sebelah kiri mengenakan jaket dan dress berwarna kuning. 3. Ia mengenakan ikat pinggang berwarna hitam.


(26)

5. Ia mengenakan boots bercorak kotak-kotak. 6. Ia memoles kukunya dengan cat berwarna merah. 7. Ia mengenakan tata rias yang menonjolkan bagian mata.

8. Ia tidak menghadap kamera namun memberikan tatapan yang sayu. 9. Mulutnya terbuka.

10. Model kedua mengenakan jubah berwarna kuning dan dalaman berwarna-warni.

11. Ia mengenakan celana berwarna ungu merah.

12. Rambutnya diikat dan digulung menjadi dua bagian. 13. Ia mengenakan kalung.

14. Kukunya dipoles cat berwarna merah.

15. Ia mengenakan tata rias yang ringan dan menonjolkan bagian matanya. 16. Ia menatap sayu ke arah kamera dan membuka sedikit mulutnya. 17. Ia mengenakan sepatu bermotif tikar.

18. Latar belakang foto adalah dinding dengan warna berbeda, yaitu hijau dan kuning.

19. Di bagian kiri dan kanan atas foto terdapat keterangan barang-barang yang dikenakan para model dan toko yang menjualnya, yaitu:

- Yellow Dress, Yumumu @Blackmarket - Collar Sequins Necklace, Marni x H&M - Houndstooth Coat, Bimba & Lola - Rain Boots, Bimba & Lola

- Belt, Forever 21

- All Bangles, Forever21 - Tribal Tank, Forever 21

- Chunk Necklace, Marni x H&M - Mustard Coat, River Island - Pink Braid Scarf, Forever21 - Turquoise Braid Scarf, Forever21 - Pattern Scarf, Bimba&Lola


(27)

- Printed Pants, DKNY

- Tikar Shoes, Kobe Husk @Blackmarket - Bangles, Bimba & Lola

b. Kode Pembacaan 1. Kode Hermeneutika

Mengapa mereka membawa tali? Mengapa mereka berdiri berdekatan? Mengapa mereka membuka sedikit kakinya? Mengapa mereka mengenakan baju yang berlapis-lapis? Mengapa model kedua mengenakan banyak scarf atau syal?

2. Kode Proairetik

Perempuan yang memandang sayu ke arah kamera menunjukkan tatapan yang lembut dan lemah. Menunjukkan perempuan masa kini yang walaupun sudah berpenampilan trendi namun tetap memiliki sisi kelemahan. Bagian mulut yang sedikit terbuka menunjukkan perempuan masa kini yang senang mengutarakan pendapatnya. Gaya berdiri mereka yang santai dan saling merapat menunjukkan persahabatan yang kuat yang dijalin oleh para perempuan. Bahwa dibalik sisi trendi yang ditonjolkan, mereka tetap bersahabat. Dandanan yang sederhana menunjukkan kecantikan yang alami walaupun tidak diberi riasan yang tebal.

3. Kode Simbolik

Tali yang dipegang seolah menunjukkan bahwa mereka adalah perempuan yang membebaskan diri dari kekangan dan belenggu aturan-aturan yang ada. Kuncir dua yang mereka pilih untuk membentuk pola rambutnya menunjukkan tatanan yang sderhana namun mewah yang ditunjukkan dari tali warna-warni yang mereka gunakan. Latar belakang dua warna yang berbeda menunjukkan dua sifat yang berbeda dari kedua perempuan tersebut. Namun perbedaan tersebut tetap mampu menyatukan mereka.


(28)

4. Kode Kultural

Wajah kedua perempuan yang tampak indo atau campuran menunjukkan bahawa perempuan yang cantik haruslah memiliki wajah yang cantik, indo, diiringi dengan tubuh yang tinggi dan langsing. Hal ini seolah menunjukkan bahwa hanya perempuan yang kebarat-baratan saja yang cocok dengan gaya seperti dalam foto, dilihat dari pemilihan modelnya. Gaun salah satu model yang berwarna kuning begitu pendek, hingga berada jauh diatas lutut. Hal ini bertentangan dengan kebudayaan Indonesia yang lebih memiliki pilihan pakaian yang tertutup dan tidak mempertontonkan bagian kaki hingga paha. Kaki yang dibalut dengan boots bermotif kotak-kotak menunjukkan bahwa gaya yang biasa dikenakan para petani dapat diadaptasi dalam gaya sehari-hari. Ikat pinggang yang dikenakan seolah ingin menunjukkan tubuh yang indah dan membentuk pinggang yang ramping dari si model. Walaupun ditutupi oleh jubah, namun tetap saja kentara.

5. Kode Semik

Aturan yang terdapat dalam masyarakat membentuk ikatan-ikatan yang membelenggu para perempuan. Dalam foto ini seolah ditunjukkan bahwa perempuan juga bisa mendobrak kebiasaan dan membuka ikatan-ikatan yang menghalangi mereka dalam berkarya. Dalam foto ini juga tertera daftar tempat dimana para perempuan yang ingin terlihat cantik dan bebas seperti perempuan dalam foto dapat membelinya. Hal ini juga menunjukkan bahwa perempuan diperdayai untuk terus berbelanja demi terlihat modern dan mengikuti zaman dan terlihat bebas.


(29)

IV.2.6 Analisis Foto 6

Gambar 10

Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: Youth Revival pada Majalah Gogirl! edisi Maret 2012 Halaman 123

Sumber: Majalah Gogirl! Edisi Maret 2012 a. Analisis Leksia

1. Terdapat seorang perempuan sedang berdiri di atas kursi. 2. Ia mengenakan baju hangat jarring berwarna hitam.

3. Ia mengenakan atasan berwarna putih dan gaun berwarna oranye. 4. Ia mengenakan celana panjang berwarna merah.

5. Perempuan tersebut membawa tas samping berwarna hitam. 6. Ia mengenakan sepatu berwarna putih biru.

7. Ia menutup sebagian matanya dengan lengannya.

8. Ia menatap sayu ke arah kamera dan membuka sedikit mulutnya. 9. Ia menggunakan riasan yang cukup mencolok seperti perona pipi


(30)

10. Di bagian kiri atas foto terdapat daftar harga dan nama barang-barang yang ia kenakan, yaitu:

- B/W Collar Top, Chocochips, Rp. 125.000 - Burning Red Dress, Chocochips, Rp.

125.000

- Black Baju hangat, Nikicio @Widely Project, Rp. 429.000

- Red Trouser, Iconia, Rp. 160.000

- Black Sling Bag, Katie Judith @EST, Rp. 1.199.000

- Oxford Shoes, EST, Rp. 699.000 b. Kode Pembacaan

1. Kode Hermeneutika

Mengapa perempuan tersebut berdiri di atas kursi? Mengapa ia menutup sebagian wajahnya? Mengapa ia menatap sayu ke arah kamera? Mengapa ia memabawa tas? Mengapa ia membuka sedikit mulutnya?

2. Kode Proairetik

Sikap perempuan tersebut yang lebih memilih berdiri di atas sofa daripada duduk di atasnya seolah menunjukkan perlawanan terhadap aturan yang ada. Bahwa pada kenyataannya berdiri di atas tempat duduk dianggap tidak sopan. Pancaran mata yang sayu dari perempuan tersebut seolah memberikan tatapan yang lemah dari seorang perempuan. Menunjukkan sisi kelemahan dan memalukan dari seorang perempuan. Teknik pengambilan gambar dikategorikan sebagai Full shot yaitu teknik mengambil keseluruhan objek foto. Sehingga pembacanya dapat melihat bahwa perempuan tersebut sedang berdiri di atas sofa.

3. Kode Simbolik

Sofa atau tempat duduk, dianggap sebagai symbol kekuatan dan kekuasaan. Seperti halnya dengan singgasana yang merupakan tempat seorang penguasa duduk dan memerintah. Berdirinya perempuan tersebut di atas sofa


(31)

seolah menunjukkan perlawanan terhadap kekuasaan yang ada. Sehingga dapat dikatakan bahwa pose perempuan tersebut menunjukkan perjuangan dan perlawanan. Pakaian yang digunakan merupakan pakaian yang biasa dikenakan oleh para kutu buku. Yaitu baju hangat dengan kemeja berkerah. Menunjukkan bahwa gaya yang biasa juga dapat terlihat modern terlihat dari pemilihan warna yang ada. Mulut yang sedikit terbuka menunjukkan keinginan untuk mengutarakan pendapat para perempuan.

4. Kode Kultural

Berdiri di atas sofa merupakan hal yang dianggap tidak sopan di Indonesia. hal ini dikarenakan sofa atau tempat duduk adalah tempat yang selayaknya digunakan untuk duduk, bukan berdiri. Hal ini tidak seiring dengan budaya Indonesia yang masih memegang teguh sopan santun. Wajah model yang tidak tampak seperti pribumi menunjukkan bahwa orang yang pantas melakukan ketidak sopanan bukanlah perempuan Indonesia. Hal ini dapat diartika juga bahwa hanya perempuan dengan wajah indo saja yang pantas menggunakan pakaian dan aksesoris seperti yang ada dalam foto.

5. Kode Semik

Perempuan dalam foto tersebut terlihat malu dengan apa yang dilakukannya, terlihat dari caranya menutup sebagian wajahnya dan memberikan tatapan sayu seolah meminta maaf pada yang melihatnya.


(32)

IV.2.7 Analisis Foto 7

Gambar 11

Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: Metal Detector pada Majalah Gogirl! edisi Maret 2012 Halaman 137

Sumber: Majalah Gogirl! Edisi Maret 2012 a. Analisis Leksia

1. Seorang perempuan sedang duduk.

2. Perempuan tersebut duduk di sofa dan melipat kakinya ke samping.

3. Ia memegang kaki kanannya dengan tangan kanannya. 4. Ia mengenakan atasan bercorak emas yang mencolok. 5. Ia mengenakan cincin berbentuk beruang.

6. Ia mengenakan rok pendek berwarna ungu tua. 7. Riasan yang digunakan mencolok pada daerah mata.

8. Ia mengenakan pemulas mata berwarna merah muda pada bagian bawah matanya.

9. Rambutnya diikat kebelakang dan dibiarkan melambai terkena angin.


(33)

10. Teknik pengambilan gambar adalah middle angle, dimana kamera berada sejajar dengan objek fotonya.

11. Terdapat tulisan pada bagian kiri atas foto yang berisi daftar barang dan harga yang dikenakan oleh perempuan tersebut, yaitu:

- Gold Top, Ribbon, Rp. 180.000 - Navy Midi Skirt, Sash, Rp. 170.000

- Grey Cubicle Ring, Kandura Keramik @Pop Shop, Rp. 265.000

- Brown Oxford Shoes, EST+, Rp. 699.000 b. Kode Pembacaan

1. Kode Hermeneutika

Mengapa perempuan tersebut melipat kakinya? Mengapa perempuan itu mengenakan rok yang pendek? Mengapa ia menggunakan pemulas mata berwarna merah pada bagian bawah matanya?

2. Kode Proairetik

Posenya yang duduk di atas sofa menunjukkan kegiatan yang santai. Sosok seorang perempuan yang santai namun tetap trendi. Lokasi pemotretan yang dilakukan di Vanilla Kitchen & Wine, Bandung ini menunjukkan bahwa perempuan juga bisa bersantai di dapur. Perempuan tidak harus memasak ketika sedang berada di dapur, mereka bisa saja bergaya dan berpose di depan kamera dan melupakan kewajibannya di dapur.

3. Kode Simbolik

Atasan berwarna emas menunjukkan pribadi yang ingin mencolok. Sosok seorang perempuan yang ingin menjadi pusat perhatian. Rok yang pendek dan menunjukkan bagian paha penggunanya menunjukkan keberanian dalam mengolah tubuh dan memamerkan kelebihan dari bentuk tubuhnya. Jaket yang digunakan tanpa harus memasukkan tangannya seolah menunjukkan sosok perempuan yang membutuhkan kehangatan namun tidak total. Penggunaan pemulas mata yang berwarna merah di bagian bawah mata menunjukkan


(34)

tatapan yang berani. Karena hanya sedikit perempuan yang mau menggunakan warna cerah pada bagian bawah mata. Hal ini menunjukkan sosok perempuan yang unik dan berbeda dari perempuan kebanyakan.

4. Kode Kultural

Rok yang pendek hingga di atas lutut membuat penggunanya terlihat seksi. Hal yang masih asing bagi perempuan Indonesia. Model yang memiliki wajah khas Indonesia ini Nampak trendi walaupun ia bukan dari luar negeri. Pakaian yang dikenakan menunjukkan budaya asal yang mulai tergerus oleh budaya luar. Cara duduk yang membuka sedikit bagian lipatan kedua kaki seolah inging menunjukkan bagian tersembunyi dari seorang perempuan. Ini menambahkan kesan seksi dan terbuka dari seorang perempuan, yang sebenarnya dianggap kurang pantas di Indonesia. tatapan yang pasrah dan pemulas mata yang tegas menunjukkan kepasrahan seorang perempuan yang dibalut oleh ketegasannya. Bergaya seperti perempuan di dalam foto di dapur dianggap aneh dan tidak tepat. Karena biasanya perempuan hanya memasak jika di dapur, bukan berpose di depan kamera.

5. Kode Semik

Wajah cantik yang dimiliki perempuan tersebut menunjukkan kecantikan alami yang dimiliki perempuan Indonesia. Tubuhnya yang dianggap ideal, dengan kulit putih dan rambut panjang dianggap sebagai tubuh sewajarnya perempuan kebanyakan.


(35)

IV.2.8 Analisis Foto 8

Gambar 12

Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: Promenade Role pada Majalah Gogirl! edisi April 2012 Halaman 101

Sumber: Majalah Gogirl! Edisi April 2012

a. Analisis Leksia

1. Seorang perempuan sedang berdiri.

2. Perempuan tersebut mengenakan pakaian serba hitam.

3. Perempuan tersebut mengenakan baju dalam dengan kerah berwarna emas.

4. Ia mengenakan baju panjang berwarna hitam dan menampakkan bagian perutnya.

5. Ia mengenakan gelang berbahan bulu berwarna hitam.

6. Ia mengenakan sepatu berwarna hitam dengan bintik-bintik berwarna emas.

7. Ia menguncir rambutnya ke belakang dan membiarkannya tertiup angin.


(36)

8. Perempuan itu menggunakan tata rias ringan yaitu pemulas mata dan lipstik berwarna merah muda.

9. Terdapat tulisan di sudut kanan bawah pada foto yang memuat nama model, nama barang yang digunakan berikut dengan tempat membeli dan harganya, yaitu:

- Nadia (nama model)

- Gold Collar Top, Chocochips, Rp. 135.000 - Long Sleeves Black, Chi Shop, Rp. 215.000 - Shimmering Black Pants, Nikicio @Widely

Project, Rp. 459.000

- Feather Necklace Modified, Urban Label, Price by Request

- Gold Chips Shoes, Grizzly @Pop Shop, Rp.599.000

b. Kode Pembacaan 1. Kode Hermeneutika

Mengapa perempuan dalam foto tersebut mengenakan pakaian serba hitam? Mengapa ia menampakkan bagian perutnya? Mengapa ia mengikat rambutnya?

2. Kode Proairetik

Sesuai dengan tema yang diangkat, Promenade Role. Dalam foto ini disajikan perempuan yang bergaya dalam acara prom atau yang dikenal dengan malam perpisahan di sekolah. Pakaian hitam yang dikenakan menambah kesan elegan acara pada malam hari tersebut. Warna emas yang menghiasi juga menambah kesan mewah pada pemakainya. Posisi tubuh yang berdiri dan menyilangkan kaki membuat perempuan tersebut terkesan anggun walaupun pakaian yang dikenakan berupa celana panjang. Mengangkat telapak kaki dan bertumpu pada ujung sepatu membentuk kesan menggoda dan santai dari perempuan pemakai pakaian tersebut. Rambut yang dibiarkan terhempas angin membuat kesan seksi yang terlihat dari bagian leher yang terlihat jelas. Posisi


(37)

tangan yang memegang pinggul membuat perempuan tersebut terkesan menunjukkan kelebihannya berupa bentuk tubuh yang indah dan ideal.

3. Kode Simbolik

Perut yang terlihat menunjukkan pemakainya adalah perempuan yang berani memperlihatkan keindahan bagian tubuhnya. Ini juga menjadi semacam tanda bahwa cantik berarti berani tampil beda dan terbuka. Rambut yang dikuncir kebelakang merupakan gaya yang sudah lama dan banyak digunakan perempuan pada umumnya. Namun kesan yang diberikan dalam foto ini adalah perempuan dapat tetap sederhana walaupun pakaian yang ia kenakan menunjukkan modernisasi masa kini.

Tata rias yang sederhana dan alami menampilkan kecantikan sesungguhnya dari sang perempuan. Hal ini dapat berarti untuk menjadi cantik tidak harus dengan menggunakan riasan yang tebal.

4. Kode Kultural

Dalam tatanan masyarakat timur, menampilkan bagian tubuh tertentu dianggap tidak sopan. Salah satunya adalah dengan menampakkan bagian perut dan membiarkan pusar terlihat. Gaya seperti ini masih jarang terlihat karena tidak banyak perempuan yang berani mengekspos bagian tersebut.

Pakaian berwarna hitam sering diidentikkan dengan peristiwa duka atau kesedihan. Namun dalam foto tersebut, tidak terlihat sedikit pun kesan berduka atau sedih dari model tersebut. Hal ini juga merupakan petunjuk bahwa saat ini terjadi pergeseran makna dari apa yang selama ini tertanam dalam masyarakat. Bahwa pakaian berwarna hitam justru dapat menimbulkan kesan elegan dan mewah bagi para pemakainya.

5. Kode Semik

Perempuan dalam foto tersebut terlihat menyukai gaya yang ia kenakan dan tidak segan berpose memamerkan bentuk tubuhnya. Ia terlihat percaya diri dengan apa yang ia kenakan. Sebuah citra perempuan yang berani melawan kebiasaan social. Dalam foto ini juga terdapat harga-harga yang harus dibayar


(38)

oleh penikmat foto tersebut yang ingin memiliki gaya seperti model dalam foto. Para pembaca harus membayar jika ingin menjadi elegan persis seperti perempuan yang ada di dalam foto tersebut.

IV.2.9 Analisis Foto 9

Gambar 13

Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: White Story pada Majalah Gogirl! edisi April 2012 halaman 122

Sumber: Majalah Gogirl! Edisi April 2012

a. Analisis Leksia

1. Seorang perempuan sedang berdiri.

2. Perempuan tersebut mengenakan pakaian berwarna putih. 3. Ia mengenakan rambut berwarna merah muda.

4. Ia mengenakan gelang berwarna putih.

5. Perempuan tersebut menggunakan sepatu berwarna perak. 6. Ia menggunakan celana pendek berwarna putih.

7. Ia mengecat kukunya dengan ungu. 8. Ia mengenakan riasan yang ringan.


(39)

9. Ia menatap sayu ke samping dari kamera. 10. Mulutnya sedikit terbuka.

11. Kakinya seolah sedang melangkah.

12. Di bagian kiri bawah foto terdapat keterangan barang-barang yang dikenakan berikut dengan harga dan tempat membelinya, yaitu:

- Pale Pink Top, H&M, SG$ 49.90

- White Short, Eclecticism, Price by Request. - Silver Necklace, H&M, SG$ 17.90

- Silver Ring, The Editor’s Market, SG$12 - Crystal Bangle, H&M, SG$ 17.90

b. Pembacaan Kode 1. Kode Hermeneutika

Mengapa perempuan tersebut mengenakan pakaian serba putih? Mengapa ia mengenakan rambut berwarna merah muda? Mengapa ia memoles kukunya dengan warna ungu? Mengapa ia menatap sayu ke arah kamera? Mengapa ia seolah-olah sedang berjalan?

2. Kode Proairetik

Pose perempuan tersebut yang seolah sedang berjalan menunjukkan bahwa perempuan bebas melakukan apa saja dan dengan pakaian apa saja. Ia seolah-olah ingin menuju sesuatu di depannya. Menunjukkan sosok perempuan yang menyukai perjalanan dan percaya diri dengan dirinya.

3. Kode Simbolik

Rambut palsu berwarna merah muda menunjukkan keberanian diri dalam mengubah penampilan. Walaupun yang dikenakan adalah bahan palsu dan bukan rambut alami. Bawahan yang pendek dan menampilkan sebagian besar kaki dari model tersebut menunjukkan perempuan yang berani mengekspos keindahan tubuhnya dan percaya diri dengan apa yang ia miliki. Sepatu sport yang ia pakai menunjukkan kegiatan yang ringan dan


(40)

menyehatkan. Paduan gaya yang feminine dan sepatu yang sporty menunjukkan sosok perempuan yang mampu berada dalam lingkungan apapun. Tatapan sayu yang munju pada arah tubuhnya, seolah menunjukkan focus pandangan pada apa yang ia ingin capai secara perlahan dan tidak memaksa.

4. Kode Kultural

Pakaian yang pendek hingga menyentuh pangkal paha merupakan pakaian yang masih jarang berani digunakan oleh para perempuan. Selain budaya ketimuran yang masih lekat di masyarakat, pakaian yang pendek mewajibkan pemakainya berani menunjukkan keindahan tubuhnya. Dan tidak semua perempuan berani melakukannya.

Wajah model yang indo atau berasal dari luar Indonesia menunjukkan bahwa perempuan yang mampu berpakaian seperti itu bukanlah perempuan Indonesia. Hal ini menunjukkan citra perempuan modern yang mengerti gaya masa kini dan berani, namun bukanlah dari kalangan perempuan pribumi.

5. Kode Semik

Tubuh indah perempuan dalam foto tersebut begitu terekspos dengan jelas. Bawahan yang begitu pendek dengan jelas mempertontonkan kakinya yang jenjang dan putih. Pakaian yang ia kenakan juga mendukung kecantikan dan postur tubuhnya yang ideal. Harga yang terpampang juga menjelaskan bahwa jika ada perempuan yang ingin memiliki penampilan trendi seperti perempuan tersebut, maka ia harus mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli perlengkapan tersebut. Harga yang ditawarkan pun menjelaskan bahwa hanya kalangan menengah keatas saja yang mampu membeli dan juga berpenampilan seperti perempuan tersebut.


(41)

IV.2.10 Analisis Foto 10

Gambar 14

Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: Tribaleon pada Majalah Gogirl! edisi Mei 2012 Halaman 107

Sumber: Majalah Gogirl! Edisi Mei 2012

a. Analisis Leksia

1. Seorang perempuan sedang duduk di atas kubus putih.

2. Perempuan tersebut mengenakan dress tebal dan dalaman berwarna pink.

3. Ia menggunakan sepatu wedges bermotif bunga-bunga. 4. Rambutnya dicat warna merah muda dan di ikat ke atas. 5. Ia menggunakan riasan yang mencolok, yaitu pemulas mata

berwarna cokelat tua dan garis pada wajah berwarna merah. 6. Ia menggunakan gelang tali berwarna hijau, putih dan krem. 7. Perempuan tersebut menatap tajam ke arah kamera.

8. Tangan kirinya memegang pipiny, dan tangan kanannya berada di antara kedua belah kakinya.


(42)

9. Terdapat tulisan di bagian kiri atas foto tersebut yang memuat daftar barang, harga dan tempat dijualnya barang tersebut, yaitu:

- Pink Stripe Bralet, Forever21, SG$ 8 - Knit Dress, Kenzo, Price by Request - Scarves, Kenzo, Price by Request

- Necklace as Headpiece, Forever21, SG$ 29 - Tribal Necklace, Forever21, SG$39

- Floral Wedges, ALDO, SG$179 b. Pembacaan Kode

1. Kode Hermeneutika

Mengapa perempuan itu duduk? Mengapa perempuan itu meletakkan tangannya di pipi? Mengapa dia mengecat rambutnya dengan warna merah? Mengapa ia menggunakan coretan merah pada wajahnya? Mengapa ia menatap tajam ke arah kamera?

2. Kode Proairetik

Pose duduk yang dilakukan oleh perempuan dalam foto menunjukkan perempuan yang sedang menunggu. Tangan yang diletakkan di daerah pipi memberikan kesan bahwa perempuan tersebut sedang melamun atau memikirkan sesuatu dalam penantiannya.

Posisi tubuh yang sedikit membungkuk dan membuka lebar kedua belah kaki menunjukkan posisi yang santai. Posisi ini mampu membantunya menunjukkan keindahan kakinya. Pandangan yang tajam membuatnya menjadi perempuan yang menginginkan sesuatu secara pasti dan menunggunya.

3. Kode Simbolik

Rambut yang dicat merah menunjukkan perempuan yang berani tampil beda dan unik. Warnanya yang cerah memberikan kesan enerjik. Ciri khas perempuan masa kini yang menyukai eksperimen dalam hal penampilan.

Tatapan yang tajam menunjukkan ketegasan dalam dirinya. Memberikan kesan perempuan yang kuat dalam diri si model. Kaki yang terbuka lebar


(43)

laksana posisi santai menunjukkan perempuan yang tak perlu tergesa-gesa dalam hidupnya. Tatapan tajam yang dipadu dengan posisi duduknya seolah menggambarkan sosok perempuan tegas namun santai dalam menjalani hidupnya.

4. Kode Kultural

Dalam kehidupan sehari-hari, pewarnaan rambut bukanlah hal yang baru. Saat ini banyak public figure yang mewarnai rambutnya dan menjadikannya ciri khas. Namun di beberapa tempat di Indonesia, gaya mewarnai rambut masih menjadi hal yang aneh dan tidak biasa. Terlebih lagi pemilihan warna yang mencolok seperti warna merah.

Perempuan dalam foto yang mengecat rambutnya dengan warna merah tidak mewakili citra seorang perempuan Indonesia, karena warna rambut bawaan perempuan Indonesia adalah warna hitam. Warna merah masih sangat jarang digunakan, kecuali oleh para pekerja hiburan.

Budaya yang berbeda dengan pewarnaan tersebut menjadikan perempuan dalam foto tersebut terlihat eksentrik. Wajahnya yang Indo pun turut mewakili citra perempuan yang ada dalam foto tersebut. Wajahnya yang tidak mencirikan wajah perempuan khas Indonesia, menjadikan gaya dalam foto ini hanya layak dan pantas dikenakan oleh perempuan yang berdarah campuran atau bahkan warga Negara asing, karena kultur yang berbeda.

5. Kode Semik

Kaki yang indah menjadi perhatian dalam foto tersebut. Perempuan dalam foto terlihat memamerkan kaki indahnya yang mulus. Tulisan yang tertera di dalam foto menggambarkan harga yang harus dibayar para pembacanya jika ingin terlihat seperti perempuan dalam foto tersebut.


(44)

IV.2.11 Analisis Foto 11

Gambar 15

Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: Pool Side Effect pada Majalah Gogirl! edisi Mei 2012 Halaman 114

Sumber: Majalah Gogilr! Edisi Mei 2012

a. Analisis Leksia

1. Seorang perempuan sedang berdiri di pinggir kolam renang. 2. Perempuan tersebut mengenakan atasan dengan motif

bunga-bunga.

3. Perempuan tersebut mengenakan rok berwarna kuning. 4. Perempuan tersebut mengenakan stoking abu-abu. 5. Perempuan tersebut memakai sepatu sneakers.

6. Perempuan tersebut memakai gelang berwarna-warni. 7. Rambutnya diikat dan bagian depan dibiarkan tergerai. 8. Rambutnya dicat dengan warna cola.


(45)

9. Ia mengenakan riasan yang tajam pada bagian mata, dan menggunakan perona pipi warna oranye dan lipstik berwarna nude.

10. Latar belakang foto tersebut adalah area kolam renang.

11. Terdapat tulisan di bagian kiri bawah foto tersebut yang memberikan keterangan barang yang digunakan berikut harga dan tempat membelinya, yaitu:

- Flower Top, Nikicio, Rp.499.000 - Yellow Skirt, Gaudi, Rp.158.000

- Mint Bracelet, CS.Accesories, Rp. 70.000 - Peach Ring, CS.Accesories, Rp. 75.000 - Pastels Bracelet, Picnic, Rp. 199.000 - Grey Stocking, Stylist Own

- White Sneakers, Primark, Price by Request. b. Kode Pembacaan

1. Kode Hermeneutika

Mengapa perempuan tersebut mengenakan pakaian yang mencolok di kolam renang? Mengapa ia mengenakan sepatu sneakers di kolam renang? Mengapa ia menggunakan banyak aksesoris di kolam renang? Mengapa ia mengikat rambut? Mengapa ia mengenakan stoking di kolam renang?

2. Kode Proairetik

Kegiatan yang awam dilakukan di kolam renang adalah berenang. Pakaian yang digunakan pun seharusnya adalah pakaian renang, bukanlah pakaian seperti yang ada di dalam foto tersebut.

Posisi yang berdiri dan cenderung kaku menciptakan kesan perempuan yang kaku dan tidak bisa berbat banyak. Kekakuannya ketika berdiri menimbulkan kesan yang kejam dan diam. Dengan teknik pengambilan gambar yang full shot memberikan tampilan perempuan yang ada dalam posisi lengkap dan mudah diamati.


(46)

3. Kode Simbolik

Kolam renang identik dengan olahraga yang menyenangkan. Penyuka olah raga ini biasanya memili tubuh yang atletis dan tidak sungkan untuk menampilkannya di tempat umum. Sedangkan pakaian yang dikenakan oleh perempuan dalam foto tersebut lebih tepat jika digunakan untuk berpesta atau menghadiri sebuah acara. Tepat digunakan di area kolam renang hanya jika tujuannya datang ke tempat tersebut adalah untuk bersenang-senang, bukan untuk ikut dalam olahraga tersebut.

Atasan yang bercorak bunga-bunga menciptakan kesan cerah pada diri model tersebut. Bawahan yang berwarna kuning turut menambah kesan enerjik yang dimiliki si model. Namun riasan yang dikenakan oleh model justru menunjukkan tatapan yang tidak bersahabat, kontradiksi dengan pakaian yang ia kenakan.

Kecerahan warna yang dikenakan menyimbolkan keceriaan seorang perempuan. Bahwa perempuan dapat memberikan suasana yang ceria dimana pun, bahkan di kolam renang sekalipun. Sepatu yang dipadukan dengan pakaiannya menimbulkan kesan yang bermacam-macam. Perempuan tersebut walaupun memiliki sifat perempuan yang terlihat dari pemilihan corak pakaian, namun tetap sporty terlihat dari sepatu yang ia kenakan.

4. Kode Kultural

Dalam kebiasaan umum di masyarakat Indonesia, berada di kolam renang biasanya bertujuan untuk berenang. Namun hal ini tak tampak dalam foto tersebut. Pakaian yang dikenakan model tidak seiring dengan kultur yang ada dalam masyarakat terlebih lagi dalam ajang olahraga renang. Menggunakan rok pendek dan atasan kemeja tidak sesuai dengan latar belakang foto itu diambil.

5. Kode Semik

Model yang berdiri tegap memperlihatkan tubuh yang ideal. Kaki yang jenjang dan wajah yang cantik menjadi cirri khas perempuan tersebut.


(47)

Berdirinya ia di sebelah kolam renang turut menimbulkan kesan kuat pada dirinya yang seorang perempuan.

Daftar harga yang dipaparkan dalam foto ini juga turut membantu para pembaca dan penikmat foto yang ingin memiliki gaya seperti perempuan dalam foto tersebut.

IV.2.12 Analisis Foto 12

Gambar 16

Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: 80’s Revival pada Majalah Gogirl! edisi Juni 2012 Halaman 131

Sumber: Majalah Gogirl! Edisi Juni 2012 a. Analisis Leksia

1. Seorang perempuan sedang bermain sepatu roda.

2. Perempuan tersebut membawa tas samping berwarna kuning merah. 3. Perempuan tersebut mengenakan baju hangat berwarna merah. 4. Ia mengenakan kalung dan gelang.


(48)

6. Rambut bagian belakang dicat biru.

7. Ia mengenakan riasan yang ringan, dengan lipstik dan perona pipi berwarna senada dengan kulit.

8. Latar belakang foto adalah gedung olah raga.

9. Di bagian kiri bawah terdapat daftar barang yang dikenakan beserta harga dan lokasi penjualannya, yaitu:

- Knit Outer, Stylist Own.

- Light Denim, Insight, Rp. 569.000 - Blue Top, Lost in Paradise, Rp.270.000 - Summer Bag, Lost in Paradise, Rp.280.000 - Thunderbead Necklace, Jewel Rocks,

Rp.270.000

- Boo Necklace, Jewel Rocks, Rp.85.000 - All Bracelets from Jewel Rocks.

- Pattern Purple Shoes, Gogirl! properties. - Red Roller Blade, Model’s Own

b. Kode Pembacaan 1. Kode Hermeneutika

Mengapa perempuan tersebut mengenakan baju hangat? Mengapa ia mengenakan sambungan rambut warna biru? Mengapa ia memainkan sepatu roda? Mengapa ia mengenakan celana pendek?

2. Kode Proairetik

Bermain sepatu roda atau roller blade sempat terkenal pada tahun 80-an. Sesuai dengan tema yang diambil pada bulan Juni ini, foto yang ditawarkan adalah foto yang berkesan pada tahun 80-an. Kegiatan bersepatu roda menjadi hobi yang marak pada saat itu. Kegiatan olah raga ini mengajak penggunanya berjalan tanpa harus banyak menggerakkan kaki. Dapat dikatakan juga, kegiatan ini tidak membutuhkan banyak tenaga. Namun walau demikian, keseimbangan sangat dibutuhkan dalam bermain sepatu roda.


(49)

Posisi model yang berdiri dan seakan sedang bergerak menunjukkan keseimbangannya dalam memainkan sepatu roda. Hal ini menunjukkan bahwa tubuh yang dimiliki model begitu ideal sehingga dia tidak perlu takut menjaga keseimbangan dan terlihat santai.

Lokasi pengambilan gambar adalah di halaman luar gedung olahraga. Tempat ini mewakili jiwa yang sehat yang dimiliki perempuan yang senang berolahraga apalagi menyukai sepatu roda.

3. Kode Simbolik

Sepatu roda merupakan alat olah raga ataupun bermain yang menjadi tren pada tahun 80-an. Sepatu ini seolah menghadirkan kembali kesenangan yang ada pada tahun tersebut. Sepatu roda pada masa itu masih berkisar pada harga yang cukup mahal. Sehingga tidak semua orang dapat memilikinya. Hal ini turut mewakili kesejahteraan perempuan yang memainkannya. Ia memimiliki uang yang cukup dan waktu yang luang untuk memainkannya.

Tas dan pakaian yang dikenakan oleh perempuan tersebut menimbulkan kesan yang janggal. Karena saat bermain sepatu roda biasanya orang menggunakan helm dan pelindung lutut. Namun dalam foto tersebut perempuan itu justru membawa tas samping yang cukup besar dan banyak aksesoris di tangannya, yang justru akan mempersulit pergerakannya. Hal ini seolah menunjukkan modernitas yang dimiliki perempuan tersebut tidak akan mengganggu kegiatannya.

4. Kode Kultural

Menyambung rambut saat ini bukan hal yang asing lagi bagi para perempuan di Indonesia. namun biasanya sambungan yang digunakan adalah yang berwarna sama dengan rambut aslinya, sedangkan yang digunakan oleh perempuan tersebut adalah warna biru yang sedikit mencolok. Pemilihan warna tersebut masih janggal di dalam masyarakat saat ini.

Celana pendek memang sering digunakan perempuan saat berolahraga. Namun bahan yang digunakan bukanlah bahan denim seperti yang dikenakan model. Hal ini tentunya tidak serupa dengan apa yang biasa digunakan para


(50)

perempuan pada umumnya. Celana pendek yang digunakan pun terkesan terlalu pendek, sehingga menarik perhatian bagi yang melihatnya. Gaya yang digunakan si model seolahh tidak tepat jika digunakan untuk berolahraga.

5. Kode Semik

Perempuan dalam foto tersebut terlihat begitu menikmati kegiatannya bermain sepatu roda. Ia seolah tidak kesulitan dengan beban tas yang dibawanya. Hal ini seolah menunjukkan kesiapan seorang perempuan yang walaupun memikul beban yang berat namun tetap dapat santai dan menikmati pekerjaannya. Hal ini menunjukkan kekuatan seorang perempuan saat ini. Tulisan di dalam foto juga turut memberikan penjelasan bagi para pembaca yang ingin memiliki gaya seperti perempuan tersebut.

IV.2.13 Analisis Foto 13

Gambar 17

Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: Tribal Warrior pada Majalah Gogirl! edisi Juli 2012 Halaman 107


(51)

a. Analisis Leksia

1. Seorang perempuan sedang berdiri dan melirik ke samping kamera. 2. Perempuan tersebut membawa tas dengan tangan kirinya.

3. Ia mengenakan baju atasan bermotif bintik-bintik. 4. Ia mengunakan rok warna-warni.

5. Ia memakai kalung berwarna kuning.

6. Rambutnya diikat dan digulung ke atas dan diberi hiasan tongkat kecil berwarna-warni.

7. Ia menggunakan banyak gelang tangan. 8. Ia membawa layangan.

9. Ia membuka sedikit lebar kedua belah kakinya. 10. Ia menggunakan sepatu berwarna cokelat.

11. Teknik pengambilan gambar dengan cara full shot dan pencahayaan ruangan yang berfokus pada pakaian yang ia kenakan.

12. Ia menggunakan riasan yang mencolok, yaitu lipstik berwarna merah dan pemulas mata berwarna hijau.

13. Terdapat tulisan pada bagian kiri bawah foto tersebut yang berisi keterangan barang yang dikenakan si model beserta harga dan tempat membelinya, yaitu:

- Orange Necklace, Mata-mata, Rp. 135.000 - Pattern Top, Picnic, Rp. 279.000

- Pattern Skirt, Picnic, Rp. 329.000

- Yellow Pink Bracelet, Chishop, Rp. 200.000 - Neon Yellow Bracelet, Urban Label,

Rp.60.000

- Hexnut Bracelet, Mika Accessories, Rp.55.000

- Red Eye Ring, Mika Accessories, Rp.55.000 - Pattern Bag, Olily-Metro Dept.Store,


(52)

- Brown Shoes, Picnic, Price by Request. b. Kode Pembacaan

1. Kode Hermeneutika

Mengapa perempuan tersebut membawa layangan? Mengapa ia tidak menatap ke arah kamera? Mengapa rambutnya dihias dengan tongkat-tongakt kecil? Mengapa ia membuka kakinya?

2. Kode Proairetik

Kegiatan bermain layangan adalah kegiatan yang menyenangkan. Berlari dan menikmati panas matahari terasa sangat ceria. Tidak hanya lelaki yang bisa memainkannya, perempuan juga bisa.

Raut wajah yang kaku dan tegang perempuan tersebut seolah mengisyaratkan ketakutannya terhadap hal yang belum pernah dilakukannya.

Teknik pengambilan gambar dilakukan dengan Full shot dan mengambil keseluruhan badan dari model, sehingga dapat dilihat dengan jelas apa saja yang dikenakan olehnya. Pembaca juga dapat mengamati dengan detail tiap aksesoris dan pola yang digunakan.

3. Kode Simbolik.

Layangan adalah permainan yang biasa dimainkan oleh para lelaki. Namun tidak menutup kemungkinan perempuan juga memainkannya. Dalam foto ini, perempuan tersebut seolah menunjukkan citra perempuan yang juga bisa memainkan permainan lelaki dan tetap tampal cantik.

Pakaian yang dikenakan yang mirip dengan corak batik Makassar seolah menandakan kesederhanaan seorang perempuan namun tetap terlihat penuh gaya dan trendi.

Penempatan hiasan tongkat di rambutnya menandakan penerimaannya terhadap beban dalam kepalanya. Mencirikan sosok perempuan yang kuat dan tenang.

4. Kode Kultural

Dalam masyarakat Indonesia, layangan dimainkan oleh sebagian besar laki-laki. Jarang ada perempuan yang memainkannya. Hal ini dapat terjadi


(53)

karena adanya diskriminasi pikiran dimana hanya lelaki sajalah yang mampu memainkannya. Bahwa perempuan tidak mampu bermain di bawah matahari dan berkeringat. Pandangan ini tentunya merupakan pandangan yang memandang lemah perempuan. Bahwa perempuan adalah sosok yang lemah dan hanya mengerti tentang kecantikan.

Riasan yang mencolok menampilkan ciri khas seorang perempuan yang cantik, enerjik, dan mampu menyaingi laki-laki. Posisi berdirinya seolah menggambarkan kedudukan perempuan masa kini yang mampu berdiri tegak dan tetap bertahan dari diskriminasi para lelaki.

5. Kode Semik

Perempuan dalam foto tersebut terlihat kaku saat memegang tali layangan. Hal ini seolah menunjukkan dirinya yang tidak biasa dengan hal tersebut namun tetap berusaha untuk bisa. Pandangan masyarakat yang menganggap perempuan tidak layak bermain layangan seolah mengkotakkan kemampuan dari masing-masing jender. Perempuan dalam foto ini seolah menunjukkan perlawanan dan kemampuannya, walaupun ada rasa ragu dalam matanya.

Tulisan yang berisi keterangan harga seolah juga menunjukkan jika perempuan lainnya ingin terlihat enerjik dan berani seperti model dalam foto, mereka dapat membayar sejumlah uang untuk itu.


(54)

IV.2.14 Analisis Foto 14

Gambar 18

Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: Ray of Light pada Majalah Gogirl! edisi Juli 2012 Halaman 125

Sumber: Majalah Gogirl! Edisi Juli 2012 a. Analisis Leksia

1. Seorang perempuan sedang berdiri di pinggir pantai.

2. Perempuan tersebut mengenakan blazer atau jaket merah muda. 3. Ia mengenakan atasan yang dapat dimodifikasi.

4. Ia mengenakan rok pendek berwarna hijau. 5. Rambutnya dikuncir dua.

6. Riasan yang digunakan berwarna terang, dengan pemulas mata berwarna hijau dan perona pipi berwarna oranye.

7. Ia memakai cincin berpola hati.

8. Teknik pengambilan gambar dengan teknik low angle dan pencahayaan berada pada atas kepala.


(55)

9. Ia menatap ke bawah.

10. Ia membuka sedikit mulutnya.

11. Terdapat tulisan pada sudut kiri atas foto yang memaparkan nama barang yang digunakan beserta harga dan tempat membelinya, yaitu:

- Pattern Scarf Modified, Accesorize Metro Dept.Store, Rp. 235.000

- Pink Structure Blazer, Picnic, Rp. 569.900 - Mint Skirt, Helio, Rp. 210.000

- Love Ring Layer, Accesorize Metro Dept.Store, Rp. 137.000

- Mint Ring, Mata-mata, Rp. 120.000 b. Kode Pembacaan

1. Kode Hermeneutika

Mengapa ia seolah membuka blazer-nya? Mengapa ia menatap ke bawah? Mengapa ia menguncir dua rambutnya? Mengapa ia menggunakan pemulas mata berwarna hijau? Mengapa ia membuka sedikit mulutnya?

2. Kode Proairetik

Kegiatan bersantai di pantai merupakan kegiatan yang menghibur dan menenangkan. Namun perempuan dalam foto justru terlihat murung dan tidak menyukainya. Posenya yang seolah sedang membuka blazer nampak seperti orang yang bosan dan gerah. Layaknya banyak perempuan yang tidak begitu suka membiarkan tubuhnya terkena panas matahari.

Teknik pengambilan gambar dengan low angle yaitu posisi model lebih tinggi dari posisi kamera menimbulkan kesan dominasi dari perempuan tersebut. Hal ini seolah mengisyaratkan kemampuan perempuan yang bisa saja menguasai orang lain atau pun pasangannya.

Pencahayaan yang datang dari atas wajah perempuan tersebut menambah kesan tegas pada wajahnya dan rahang yang diberi riasan oranye.


(56)

3. Kode Simbolik

Pantai merupakan tempat yang menampilkan ketenangan dan kesenangan bagi pendatangnya, namun perempuan tersebut terlihat tidak menikmati kehadirannya di tempat tersebut. Tertunduk karena cahaya matahari seolah menampilkan perempuan yang tunduk dengan dominasi lawannya.

Riasan yang cerah menyimbolkan sosok seorang perempuan enerjik dan ceria yang selalu menyenangi apa yang dilakukan. Kuncir dua yang digunakannya menunjukkan ciri perempuan yang penuh kesederhanaan. Tampilan perempuan dalam foto tersebut begitu elegan dan ceria namun tetap sederhana. Sosok perempuan masa kini.

4. Kode Kultural

Perempuan digambarkan dengan banyak sudut pandang. Namun tak jarang perempuan dianggap tunduk terhadap aturan yang mengekang. Hal ini dianggap sebagai hal yang biasa.

Perempuan yang sedang berdiri di pinggir pantai menampilkan sosok perempuan yang santai dan menikmati waktunya, walau harus berlindung dari cahaya matahari. Menggunakan pakaian yang pendek saat di pantai adalah hal yang biasa, namun menggunakan rok pendek dan atasan yang dimodifikasi membentuk dada menunjukkan perempuan tersebut terpengaruh budaya yang kebarat-baratan.

5. Kode Semik

Perempuan dalam foto tersebut terlihat sedang menunggu sesuatu dengan wajah yang murung. Ia seolah tidak menyukai cahaya yang membuatnya tertunduk. Hal ini seakan mengisyaratkan ketidak setujuannya pada penundukkan perempuan oleh kaum laki-laki.

Tulisan yang memuat keterangan barang yang digunakan beserta harganya seolah mengajak perempuan lain yang ingin menjadi seperti perempuan tersebut harus membayar dengan jumlah tertentu dan harus membeli di tempat yang sudah ditentukan.


(57)

IV.2.15 Analisis Foto 15

Gambar 19

Foto Rubrik Fashion Spread dengan tema: Paint With Beauty pada Majalah Gogirl! edisi Agustus 2012 Halaman 123

Sumber: Majalah Gogirl! Edisi Agustus 2012 a. Analisis Leksia

1. Tiga orang perempuan sedang berpose di sudut ruangan. 2. Perempuan pertama menggunakan kemeja putih yang tipis. 3. Ia mengenakan baju dalam berwarna hitam.

4. Ia menggunakan celana pendek berwarna hijau toska. 5. Ia menggunakan sepatu wedges berwarna hitam. 6. Rambutnya ditata bagian atas dan digiarkan tergerai.

7. Riasan yang digunakan berwarna mencolok, yaitu pemulas mata berwarna perak dan lipstik berwarna merah terag.

8. Perempuan kedua berdiri di atas kubus yang tingginya berbeda. 9. Ia membungkukkan tubuhnya.

10. Kedua tangannya diletakkan di antara kedua belah kakinya. 11. Rambutnya dibiarkan tergerai.


(58)

12. Ia menggunakan baju hangat berwarna putih.

13. Ia memakai sepatu high heels berwarna merah muda.

14. Riasan yang digunakan Nampak mencolok, yaitu pemulas mata berwarna perak dan lipstik berwarna merah.

15. Kukunya dipoles dengan warna keemasan. 16. Perempuan ketiga sedang duduk di atas kubus.

17. Kakinya dijulurkan ke depan dan kedua lutunya bertemu. 18. Ia memakai baju panjang berwarna putih.

19. Rambutnya dikuncir ke belakang.

20. Kukunya dipoles dengan warna biru langit. 21. Ia memakai sepatu high heels berwarna hitam. 22. Sebagian besar pahanya terlihat.

23. Riasan yang ia gunakan mencolok, yaitu pemulas mata berwarna perak dan merah dengan lipstik berwarna merah.

24. Ketiga perempuan itu menatap ke arah kamera.

25. Pencahayaan berasal dari atas, sehingga bagian kaki terkesan gelap. 26. Terdapat tulisan pada sudut kiri atas foto tersebut yang memaparkan

barang-barang yang digunakan beserta harga dan tempat membelinya, yaitu:

- Gold Collar Top, Helio, Rp.215.000 - Tosca Short, Cocopink, Rp.150.000 - Black Wedges, Suteki, Price by Request. - Collar Black Top, Chocochips, Rp.150.000 - White Baju hangat, Ribbon, Rp.135.000 - White Skirt, Ribbon, Rp.145.000

- Pinkish Heels, Suteki, Price by Request. - White Long Shirt, Ribbon, Rp.150.000 - Gold Collar Necklace, Stylist Own - Short Pink, Cocopink, Rp.150.000 - Black Heels, Suteki, Price by Request.


(59)

b. Kode Pembacaan 1. Kode Hermeneutika

Mengapa mereka mengenakan atasan yang serba putih? Mengapa mereka menggunakan riasan yang mencolok? Mengapa menatap ke arah kamera? Mengapa mereka mempertontonkan paha mereka? Mengapa mereka menggunakan cat kuku?

2. Kode Proairetik

Kegiatan berkumpul di sudut ruangan menandakan perempuan yang senang bergaul. Ketiga model menggunakan pose yang berbeda. Model pertama berdiri dan seolah ingin melakukan sesuatu. Model kedua berdiri di atas kubus dan membungkukkan tubuhnya, seolah ingin menonjolkan bagian tubuhnya. Model yang ketiga duduk dan menampilkan hampir keseluruhan kakinya.

Posisi yang mereka pilih membuat mereka terkesan memamerkan keindahan kaki yang mereka miliki. Seolah bukan rahasia lagi bagi mereka dan orang lain juga harus melihat keindahannya. Mengenakan baju putih tipis membuat bagian dalamnya tercetak jelas dan membuat penasaran orang yang melihatnya.

Pencahayaan yang datang dari depan dan menerpa bagian wajah mereka mempertegas riasan yang mereka gunakan. Rahang yang kuat dan tatapan sayu mereka terlihat jelas dari pencahayaan yang maksimal.

3. Kode Simbolik

Pose yang ditampilkan oleh ketiga perempuan tersebut (berdiri, membungkuk, dan duduk) seolah menyimbolkan kepribadian perempuan masa kini. Citra perempuan yang tegar dan kuat, kemudian membungkuk karena sesuatu dan lalu duduk dengan tenang. Ciri khas kepribadian perempuan yang tidak stabil.

Riasan yang cerah menandakan sifat mereka yang memberikan hiburan dan unik. Sikap yang ceria membuat perempuan memiliki kesan berbeda.


(60)

Walaupun pandangan mereka sayu, keceriaan mereka terpancar dari wajah mereka.

4. Kode Kultural

Pakaian yang tipis dianggap tabu di dalam masyarakat. Hal ini karena pakaian tersebut menghadirkan rasa penasaran bagi yang melihat. Dapat dikatakan juga pakaian tipis adalah pakaian yang mengundang nafsu lawan jenis. Pakaian yang jelas berbeda dengan pakaian perempuan kebanyakan. Perbedaan tersebut mewakili kultur daerah di Indonesia yang masih menyunjung tinggi sopan santun dalam berpakaian.

Pandangan orang kebanyakan menyatakan celana pendek tidak pantas dikenakan karena dapat menarik perhatian terlebih lagi perhatian dari lawan jenis. Sehingga masih jarang orang yang berani menggunakan celana pendek yang jauh diatas lutut.

Kaki yang terlihat hingga bagian paha atas merupakan hal yang janggal di masyarakat saat ini. Hal ini membuat perempuan seakan-akan objek seksualitas para lelaki yang dapat dengan bebas memandang tubuh mereka. Dan perempuan terlihat santai dengan hal semacam ini.

5. Kode Semik

Ketiga perempuan dalam foto tersebut terlihat santai dan menikmati kegiatan mereka. Mereka seolah mempraktekan kagiatan para perempuan yang senang berkumpul, bergaya, dan memamerkan bagian tubuhnya.

Tulisan di dalam foto juga mewakili uang yang harus dikeluarkan perempuan lainnya yang ingin tampil cantik seperti mereka.


(61)

IV.2.16 Analisis Foto 16

Gambar 20

Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: Sidewalk Struck pada Majalah Gogirl! edisi September 2012 Halaman 120

Sumber: Majalah Gogirl! Edisi September 2012

a. Analisis Leksia

1. Seorang perempuan sedang berdiri di pinggir jalan dan bersandar pada dinding.

2. Perempuan itu melipat tangannya di depan perutnya.

3. Ia bertumpu pada kaki kiri, dan kaki kanannya disilangkan dan sedikit diangkat.

4. Ia menggunakan jaket berwarna biru. 5. Ia mengenakan luaran berwarna abu-abu. 6. Ia mengenakan gaun belang cokelat dan hitam. 7. Ia menggunakan sepatu berwarna hitam. 8. Rambutnya pendek di atas leher.


(62)

9. Riasan yang digunakan cukup mencolok, yaitu pemulas mata berwarna oranye dan lipstik berwarna merah muda.

10. Perempuan tersebut menatap ke depan.

11. Pencahayaan yang digunakan menerpa bagian depan badan model tersebut sehingga wajahnya terlihat terang.

12. Terdapat tulisan di sudut kiri bawah foto yang berisi barang-barang yang digunakan beserta tempat membelinya, yaitu:

- Metal Necklace, Femme X - Denim Vest, Editor’s Market - Grey Pullover, Mae Pang

- Jacket, Lauren Jasmine by Electicjsm - Dress, Tallulah from ERIIN.com - Socks, ASOS

- Black Lace Up, Boots J Shoes b. Kode Pembacaan

1. Kode Hermeneutika

Mengapa perempuan dalam foto tersebut berdiri di pinggir jalan? Mengapa perempuan tersebut melipat tangannya? Mengapa perempuan tersebut menatap tajam ke arah depan? Mengapa ia menyilangkan kakinya? Mengapa ia membuka mulutnya?

2. Kode Proairetik

Kegiatan menunggu menandakan hal yang sering dilakukan oleh para perempuan. Seolah-olah perempuan adalah sosok yang selalu dibuat menunggu. Posisi yang menyandar pada tiang di pinggir jalan menandakan sikap yang lelah dengan apa yang telah ia lakukan. Perempuan tersebut tampak lelah menunggu. Ditunjang dengan tatapan tajamnya, seolah tidak sabar lagi bertemu dengan seseorang.

Pencahayaan yang menyapu bagian depan tubuhnya memberikan kesan tegas pada wajahnya. Hal ini membuatnya memiliki wajah yang kuat walaupun ia harus menunggu lama. Lokasi pemotretan adalah di pinggir jalan yang


(63)

merupakan tempat berlalu lalangnya orang. Lokasi itu juga seolah menunjukkan perempuan tersebut adalah orang yang menunggu di jalanan dan bukan perempuan baik-baik.

3. Kode Simbolik

Pinggir jalan adalah tempat yang ramai dan merupakan tempat terjadinya interaksi banyak orang. Perempuan yang berada di pinggir jalan seolah menampilkan sosok yang senang berinteraksi dan bertemu dengan orang-orang baru. Sebuah ciri khas perempuan masa kini. Pakaian yang dikenakan pun turut menunjang kesan tersebut. Dengan pakaian terbaru dan indah, seorang perempuan dapat menjadi pusat perhatian di jalanan.

4. Kode Kultural

Menunggu merupakan hal yang paling sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Seringnya dalam bergaul dan berkehidupan menunggu dapat menjadi hal yang wajib. Keberadaan seorang perempuan di pinggir jalan dan sedang menunggu seolah menunjukkan kesan perempuan yang tidak baik. Karena sering kali perempuan yang berdiri menunggu lama di pinggir jalan adalah perempuan penghibur. Budaya timur yang dianut masyarakat Indonesia memang tidak melarang perempuan berada di pinggir jalan. Namun dalam aturan yang tak tertulis, perempuan yang menunggu dengan melipat tangan di pinggir jalan terkesan angkuh dan tidak sabaran.

5. Kode Semik

Perempuan tersebut tampak tidak menikmati kegiatannya di pinggir jalan. Seakan-akan perempuan tidak semestinya menunggu dan menimbulkan kesan yang tidak baik. Pola pikir masyarakat saat ini menuntut perempuan untuk mau melakukan hal yang membosankan. Perempuan dituntut untuk menjadi sosok yang sabar bagi orang lain.


(1)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Representasi Citra Perempuan dalam Majalah” studi analisis semiotika foto iklan fashion pada rubrik Fashion Spread di majalah Gogirl! edisi Januari-Desember 2012. Iklan merupakan bagian penting dari serangkaian kegiatan mempromosikan produk yang menekannkan unsur citra. Iklan merupakan kunci promosi dan pemasaran. Penting bagi pengiklan atau pemilik produk memperhatikan kemasan iklan, terutama produk untuk wanita, lebih spesifik bagi produk fashion (pelengkap penampilan perempuan).

Keberadaan foto dalam sebuah iklan majalah dapat membantu dan memengaruhi konsumen menentukan keputusan dalam membeli sebuah produk karena majalah menjadi salah satu petunjuk pembelian bagi perempuan. Foto iklan fashion membantu calon konsumen untuk mengetahui wujud dari produk yang ditawarkan, sehingga calon konsumen dapat membayangkan bagaimana jika ia mengenakan produk tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mitos yang terdapat dalam foto iklan fashion di majalah Gogirl!. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana sebuah majalah seperti Gogirl! menggambarkan sosok seorang perempuan melalui fashion yang mereka pilih. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah metode analisis semiotika, yang membahas mitos dan kode yang disampaikan oleh foto-foto iklan fashion tersebut.


(2)

DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI …….……….ii

ABSTRAK ... ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Konteks Masalah ……….………... 1

1.2 Fokus Masalah ……….……….……….. 5

1.3 Tujuan Penelitian ……….... 6

1.4 Manfaat Penelitian ……….. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ………...………. 7

II.1 Paradigma Penelitian ……….. ……… 7

II.2 Uraian Teoritis ………. 9

II.2.1 Semiotika ……….9

II.2.2 Semiotika Dalam Komunikasi Periklanan ……...14

II.2.3 Representasi ………...23

II.2.4 Foto Sebagai Media Iklan ………..24

II.3 Model Teoritik ……….26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……….27

III.1 Metodologi Penelitian ………27

III.2 Objek Penelitian ……….27

III.3 Kerangka Analisis ………..28

III.4 Teknik Pengumpulan Data ……….…28


(3)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………..………..31

IV.1 Deskripsi Objek Penelitian ………....31

IV.2 Analisis Data ……….…….34

IV.2.1 Analisis Foto 1 ………....34

IV.2.2 Analisis Foto 2 ……….. 37

IV.2.3 Analisis Foto 3 ……….………….……….40

IV.2.4 Analisis Foto 4 ………..……….44

IV.2.5 Analisis Foto 5 ………...47

IV.2.6 Analisis Foto 6 ………..……….51

IV.2.7 Analisis Foto 7 ………..……….54

IV.2.8 Analisis Foto 8 ………..……….57

IV.2.9 Analisis Foto 9 ………..……….…60

IV.2.10 Analisis Foto 10 ………..……….63

IV.2.11 Analisis Foto 11 ………..………66

IV.2.12 Analisis Foto 12 ………..………69

IV.2.13 Analisis Foto 13 ………..………72

IV.2.14 Analisis Foto 14 ………...………...76

IV.2.15 Analisis Foto 15 ……….………..……...79

IV.2.16 Analisis Foto 16 ………...83

IV.2.17 Analisis Foto 17 ………...86

IV.2.18 Analisis Foto 18 ………..89

IV.2.19 Analisis Foto 19 ………..92

IV.2.20 Analisis Foto 20 ………..95

IV.2.21 Analisis Foto 21 ………..99

IV.2.22 Analisis Foto 22 ………102

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ………...106


(4)

V.2 Saran ……….107

DAFTAR PUSTAKA ………...………..………...108


(5)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

1. Unsur Makna Menurut Pierce……… 11

2. Elemen-Elemen Makna dari Saussure………... 13

3. Peta Tanda Roland Barthes……… 18

4. Bagan Model Teoritik……… 26

5. Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: Sweet Sollitude pada Majalah Gogirl! edisi Januari Halaman 100 ………... 34

6. Foto Rubrik Fashion Spread dengan tema: Upper Size! Pada Majalah Gogiril! Edisi Januari Halaman 117 ………... 37

7. Foto Rubrik Fashion Spread dengan tema: Coastal Craze pada Majalah Gogirl! edisi Februari Halaman 138 ……….. 40

8. Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: Rockin’ Reunion pada Majalah Gogirl! edisi Februari 2012 halaman 165 ……….. 44

9. Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: On The Ropes pada Majalah Gogirl! edisi Maret 2012 halaman 103 ……….. 47

10. Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: Youth Revival pada Majalah Gogirl! edisi Maret 2012 Halaman 123 ………. 51

11. Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: Metal Detector pada Majalah Gogirl! edisi Maret 2012 Halaman 137 ………. 54

12. Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: Promenade Role pada Majalah Gogirl! edisi April 2012 Halaman 101 ……….. 57

13. Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: White Story pada Majalah Gogirl! edisi April 2012 halaman 122 ………... 60

14. Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: Tribaleon pada Majalah Gogirl! edisi Mei 2012 Halaman 107 ……… 63

15. Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: Pool Side Effect pada Majalah Gogirl! edisi Mei 2012 Halaman 114 ……… .. 66

16. Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: 80’s Revival pada Majalah Gogirl! edisi Juni 2012 Halaman 131 ………69

17. Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: Tribal Warrior pada Majalah Gogirl! edisi Juli 2012 Halaman 107 ……….. ..72 18. Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: Ray of Light


(6)

pada Majalah Gogirl! edisi Juli 2012 Halaman 125 ……….…76 19. Foto Rubrik Fashion Spread dengan tema: Paint With Beauty

pada Majalah Gogirl! edisi Agustus 2012 Halaman 123 ………..…79 20. Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: Sidewalk Struck

pada Majalah Gogirl! edisi September 2012 Halaman 120 ………..…83 21. Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: Mixture Construction

pada Majalah Gogirl! edisi September 2012 Halaman 132 …………..……86 22. Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: Cold Controversy

pada Majalah Gogirl! edisi Oktober 2012 Halaman 107 ……….……89 23. Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: Full Bloom

pada Majalah Gogirl Edisi November 2012 Halaman 102 ………….…….92 24. Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: Camp Comfort .

pada Majalah Gogirl! edisi November 2012 Halaman 119 ………….……95 25. Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: Youth Cults

pada Majalah Gogirl! Edisi Desember 2012 Halaman 124 ………….……99 26. Foto Rubrik Fashion Spread dengan Tema: The Fall League


Dokumen yang terkait

Objektivikasi Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto-Foto Rubrik Exposure Pada Majalah Popular Edisi Oktober 2011)

2 19 103

Objektivikasi Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto-Foto Rubrik Exposure Pada Majalah Popular Edisi Oktober 2011)

1 3 8

Objektivikasi Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto-Foto Rubrik Exposure Pada Majalah Popular Edisi Oktober 2011)

0 0 1

Objektivikasi Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto-Foto Rubrik Exposure Pada Majalah Popular Edisi Oktober 2011)

0 0 6

Objektivikasi Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto-Foto Rubrik Exposure Pada Majalah Popular Edisi Oktober 2011)

0 0 28

Representasi Citra Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto Iklan Fashion pada Rubrik Fashion Spread di Majalah Gogirl Edisi Januari-Desember 2012)

0 0 12

Representasi Citra Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto Iklan Fashion pada Rubrik Fashion Spread di Majalah Gogirl Edisi Januari-Desember 2012)

0 0 1

Representasi Citra Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto Iklan Fashion pada Rubrik Fashion Spread di Majalah Gogirl Edisi Januari-Desember 2012)

0 1 6

Representasi Citra Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto Iklan Fashion pada Rubrik Fashion Spread di Majalah Gogirl Edisi Januari-Desember 2012)

0 1 20

Representasi Citra Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto Iklan Fashion pada Rubrik Fashion Spread di Majalah Gogirl Edisi Januari-Desember 2012)

0 1 4