Penggunaan permainan gramatika cepat untuk meningkatkan kemampuan menulis al-unwan mata pelajaran bahasa Arab kelas IV di Madrasah Ibtida'iyah Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Surabaya.

(1)

DI MADRASAH IBTIDA’IYAH TAHSINUL AKHLAQ BAHRUL ULUM SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

LILIS KHOLISAH NIM. D97213114

PROGRAM STUDI PGMI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA April 2017


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Lilis Kholisah. 2017. Penggunaan Permainan Gramatika Cepat untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Al-‘Unwan Mata Pelajaran Bahasa Arab Kelas IV di Madrasah Ibtida’iyah Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Surabaya. Skripsi Pendidikan Guru Madrasar Ibtidaiyah UIN Sunan Ampel Surabaya.

Kata Kunci: Permainan Gramatika Cepat, Kemampuan Menulis Al-‘Unwan Kemampuan menulis Bahasa Arab merupakan materi yang harus dikuasai oleh siswa. untuk itu diperlukan kemampuan menulis yang baik dan tepat dalam menulis Bahasa Arab. Akan tetapi hasil pra siklus terhadap siswa kelas IV MI Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Surabaya menunjukkan bahwa hanya 50% siswa yang mampu menulis Bahasa Arab. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan menulis Bahasa Arab siswa masih kurang atau rendah, ini disebabkan kurangnya variasi dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Berdasarkan hasil pra siklus tersebut peneliti ingin untuk memperbaiki cara pembelajaran yang dilakukan guru melalui penelitian tindakan kelas yang menggunakan permainan gramatika cepat.

Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana penggunaan permainan gramatika cepat dalam meningkatkan kemampuan menulis Al-‘Unwan di MI Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Surabaya, (2) Bagaimana peningkatan kemampuan menulis Al-‘Unwan setelah penggunaan permainan gramatika cepat di MI Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Surabaya.

Tindakan yang dipilih dalam menyelesaikan permasalahan yaitu dengan menggunakan permainan gramatika cepat meningkatkan kemampuan menulis Al-‘Unwan dalam PTK model Kurt Lewin ini dilakukan dalam dua siklus yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas IV MI Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Surabaya. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data dengan menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dari hasil deskripsi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menulis Al-‘Unwan menggunakan permainan gramatika cepat pada siklus I mendapatkan nilai rata

-rata 71,94 dengan kategori cukup baik. Sedangkan pada siklus II kemampuan menulis Al-‘Unwan dengan penggunaan permainan gramatika cepat nilai rata

-rata meningkat menjadi 81,66 dengan kategori baik. Siswa mampu menulis bahasa Arab Materi Al-‘Unwan sesuai dengan ketentuan penulisan Bahasa Arab seperti khot dan gramatikanya dengan menggunakan permainan gramatika cepat.


(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DALAM ... i

HALAMAN MOTTO ... ii

sLEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... iii

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR RUMUS ... xiv

DAFTAR GRAFIK...xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 8

C.Tindakan yang Dipilih ... 9

D. Tujuan Penelitian ... 9

E. Lingkup Penelitian ... 9


(8)

BAB II KAJIAN TEORI

A.Kajian Tentang Pembelajaran Bahasa Arab ... 13

1.Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab ... 13

2.Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab ... 15

3.Keterampilan-keterampilan Pembelajaran Bahasa Arab ... 16

B. Kajian tentang Menulis ... 20

1.Pengertian Menulis ... 20

2.Prinsip-prinsip dalam Menulis ... 21

3.Indikator Keterampilan Menulis Arab ... 22

4.Materi Al-‘Unwan ... 26

C.Kajian tentang Permainan Gramatika Cepat ... 26

1. Pengertian Permainan ... 26

2. Permaianan Gramatika Cepat ... 30

3. Tujuan Permainan Gramatika Cepat ... 31

4. Manfaat Permainan Gramatika Cepat ... 31

5.Tahapan Penggunaan Perminan Gramatika Cepet ... 32

6.Kelebihan Permainan Gramatika Cepat... 33

7.Kekuranga Permainan Gramatika Cepat ... 33

BAB III POSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian ... 34

B. Setting Penelitian ... 36

C.Subjek Penelitian ... 36

D. Variabel yang Diteliti ... 37

E. Rencana Tindakan ... 37

F. Sumber Data ... 40

G. Teknik dan Cara Pengumpulan Data ... 40


(9)

I. Indikator Kinerja ... 48

J.Tim Peneliti dan Tugasnya ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitaian ... 51

B. Pembahasan ... 66

BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 78

B.Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 81

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... 83

RIWAYAT HIDUP ... 84


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan suatu proses perubahan, yang dimulai dari perubahan berfikir, tingkah laku dan kemampuannya. Perubahan ini langsung dialami oleh individu karena adanya interaksi antara individu satu dengan individu yang lainnya dan lingkungan sekitar.1 Proses belajar

dilakukan oleh setiap individu dimulai pada masa anak-anak hingga dewasa. Anak-anak memiliki cara belajar yang masih kongrit dan harus berada pada bentuk nyata dari apa yang dipelajari, sedangkan orang dewasa sudah mampu belajar serta berfikir secara abstrak. Seperti pepatah mengatakan pada masa anak-anak belajar bagaikan mengukir diatas batu sedangkan pada waktu menjadi dewasa, belajar bagaikan mengukir diatas air. Perbedaan cara belajar ini, menjadikan kegiatan belajar pada anak memerlukan cara yang efektif sehingga sampai bisa membanggun kepribadian siswa itu sendiri.

Dengan memberikan pembelajaran yang efektif dan menarik ini dapat mengembangkan kemampuan dan mewujudkan potensi siswa agar menjadi seseorang yang beriman, berilmu, cakap, kreatif, dan tanggung jawab serta bisa diaplikasikan kedalam suatu kehidupannya nanti. Mengembangkan kemampuan yang dimiliki menjadi suatu potensi


(11)

sehingga dapat diaplikasikan dalam sebuah perbutan. Cara dan pelayanan belajar ini dapat berjalan tergantung pada proses belajar dan pengelolaan mengajar yang dilakukan oleh seorang guru.

Di dalam proses belajar mengajar antara siswa dan guru harus terdapat interaksi yang baik sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran dapat terlaksana dengan maksimal dan menghasikan nilai yang maksimal dan menyeluruh pada empat aspek penilaian, diantaranya aspek penilaiannya adalah penilaian sikap religus, peniaian sikap sosial, penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan. Dengan menghadirkan permainan dalam pembelajaran sehingga dalam proses pembalajaran menjadi menyenangkan tidak monoton, membosankan, siswa menjadi semangat dalam pembelajaran.

Dan dalam proses pembelajara bahasa banyak sekali yang harus dikembangkan dalam diri siswa, diantaranya yang harus dikembangkan dalam pembelajaran bahasa yaitu menggembangkan keterampilan bahasa yang dimiliki oleh siswa, keterampilan-keterampilan yang harus dikembangkan diantaranya keterampilan mendengarkan, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan saling berkesinambungan dan juga menjadi pokok utama yang harus dikembangkan pada pelajaran bahasa asing yang laianya. Maka dari itu dengan banyak keterampilan yang harus dipenuhi maka guru harus memilih kegiatan pembelajaran yang membuat siswa menjadi faham akan


(12)

3

pembelajaran tetapi siswa tersebut juga merasa senang akan pembelajarannya.

Maka guru harus mengetahi kondisi belajar siswa sehingga dengan kondisi belajar siswa yang berbeda-beda bisa dibuat pembelajaran yang menyenagkan dan efektif. Membuat pelajaran yang membuat siswa tidak merasa bahwa mereka sedang belajar dan membuat pembelajaran yang selalu membuat mereka tidak ingin menyelesaiakan pembelajaran tersebut.

Namun fakta dilapangan bahwa proses belajar mengajar antara guru

dan siswa tidak seperti itu, pada kelas IV Madrasah Ibtida’iyah mata

pelajaran bahasa arab kurang maksimal dalam sisi pengajarannya dan monoton, terutama dalam menulis bahasa arab sesuai dengan susunan gramatikanya. Seharusnya siswa kelas IV Madrasah Ibtida’iyah sudah bisa menulis huruf hijaiyah dengan baik, rapi dan menulis susunan bahasa arab sesuai dengan gramatikanya.

Sebagaimana terjadi di MI Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Surabaya berdasarkan hasil wawancara dengan guru bahasa arab yang menjelaskan bahwa sebagian siswa di sekolah tersebut khususnya kelas IV pada mata pelajaran bahasa arab masih mengalami kesuliatan, kesulitan itu dikarnakan rendahnya mufrodat yang dimiliki oleh siswa, malas dalam menulis arab dan pemahaman tentang menulis bahasa arab sesuai


(13)

gramatikanya sehingga siswa kesulitan menulis bahasa arab yang sesuai susunan gramatikanya.2

Selain itu juga berdasarkan observasi yang telah dilakukan, peneliti menemukan bahasa siswa kelas IV MI Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Surabaya masih kurang dalam kemampuan menulis menggunakan bahasa arab. Hal ini dibuktikan dari nilai yang di dapat dari hasil pra siklus ada 50 % siswa yang nilainya kurang dari KKM. Nilai standar KKM yang harus dicapai yaitu 70. Tetapi dari standar yang telah ditentukan mereka masih

kurang bisa menulis arab sesuai dengan Al imla’, sesuai dengan ketentuan

gramatika, dan kurang dalam pengenalan mufrodatnya.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang sudah dijelaskan diatas, peneliti dan guru mata pelajaran bahasa arab kelas IV MI Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Surabaya menemukan sejumlah faktor penyebab rendahnya kemampuan menulis sesuai gramatikannya, dari faktor yang telah dijelaskan oleh diatas terdapat faktor yang lainya yakni, kurangnya penggunaan variasi dalam proses pembelajaran sehingga siswa kurang tertarik untuk menulis, malasnya siswa dalam menulis, sifat individualis siswa dan kemampuan orang tua yang terbatas akan pelajaran bahasa arab sehingga tidak bisa membantu anaknya saat belajar dirumah.

2

Muhimmatul, Aliyah, Guru Mata Pelajaran Bahasa Arab Kelas IV, Wawancara, Surabaya, 12 Oktober 2016.


(14)

5

Variasi pembelajaran seperti mengadakan permainan di dalam proses pembelajaran itu sangat perlu, karena dengan permainan siswa menjadi lebih semangat dan tanpa disadari siswa melakukan pembelajaran dalam proses permainan tersebut. Dengan demikian diharapkan guru dapat memilih dan menggunakan variasi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran ini dilakukan agar proses pembelajaran lebih efektif dan inovatif.

Variasi pembelajaran yang digunakan oleh guru pada saat proses pembelajaran yaitu ceramah, diskusi, menunjuk benda, hafalan, permaianan dan sebagainya. Variasi pembelajaran tersebut digunakan dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan dan minat siswa.

Dengan adanya pemasalahan tersebut solusi yang diambil peneliti yaitu dengan menggunakan permainan gramataika cepat dalam pembelajaran Bahasa Arab. Strategi ini dapat memudahkan siswa dalam mengembangkan kemampuan menulisnya terutama menulis huruf hijaiyah dan penyusunan gramatikanya, selain itu permainan gramatika cepat ini juga bisa digunakan untuk membuat siswa berkerjasama antara satu dengan yang lainya karena permainan ini berbentuk permainan kelompok.

Dilihat dari tujuan pembelajaran siswa harus dapat menyusun kalimat sederhana menggunakan isim isyaroh dan isim dhomir tentang Al-‘Unwan dalam mata pelajaran bahasa arab. Tujuan tersebut jika dilakun dengan permainan gramatika cepat bisa menjadi pembelajaran yang


(15)

menyenagkan dan tercapat tujuan pembelajaran karena dalam permainan ini tidak hanya belajar menulis bahasa arab saja tetapi juga belajar tentang pengucapan mufrodat dan pemggunaanta didalam subuah kalimat.

Permainan gramatika cepat merupakan permainan yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa yang pengajaranya tidak secara substentif, sistematis, dan mendalam karena pengajarannya tergantung pada pengulangan materi. Tujuan permainan ini diantaranya Menguatkan pemahaman siswa tantang bunyi dan harokat, mengidentifikasi bunyi dan kharokat dari sebuah huruf, membantu siswa mengenal abjad, ketepatan dalam penggunaan dhomir, ketepatan dalam penggunaan isim isyaroh dan mengenal tulisan dan harakatnya.

Permainan gramatika cepat dimulai dari guru melakukan persiapan dengan meminta siswa menyebutkan mufrodat-mufrodat, isim- isim yang berkaitan dengan Al-‘Unwan, siswa menuliskan mufrodat-mufrodat tersebut tanpa diberi harakat, menuliskan isim isyaroh, dan isim dhomir, setiap siswa menulis dari mufrodat, isim, isim isyaroh dan isim dhomir menjadi sebuah kalimat.

Manfaat dari permainan ini siswa lebih bersemangat, membanggun kreatifitas diri, mencapai tujuan pembelajaran dengan ketidaksadaran, mengfokuskan siswa sebagai subjek belajar, mengajak siswa terlibat secara penuh, meningkatkan proses belajar, meraih makna belajar melalui pengalaman, dan dari sini siswa belajar banyak tentang kehidupan, baik itu


(16)

7

belajara kemandirian, keberanian, sosialisai, kepemimpinan, dan menyadari eksistensi diri.

Permainan gramatika cepat ini bisa digunakan untuk pembelajaran bahasa. Karena bahasa merupakan alat komunikasi yang dilakukan antara satu orang dengan orang lain untuk menjalani suatu komunikasi. Dalam pembelajaran bahasa arab ada empat keterampilan, keterampilan itu meliputi menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Didalam komponen tersebut yang paling sulit adalah menulis. Kemampuan menulis mencakup berbagai kemampuan seperti kemampuna menguasai gagasan yang dikemukaaan, kemampuan menggunakan unsur-unsur bahasa, kemampuan menggunakan bentuk karangan, kemampuan menggunkan gaya bahasa, dan kemampuan menggunakan ejaan serta tanda baca.3 Penguasaan

kemampuan menulis sangat penting karena pada tingkat Madrasah

Ibtida’iyah, kemampuan menulis merupakan kompetensi dasar yang harus

dikuasai oleh siswa dan menjadi syarat untuk dapat melanjutkan studi pada tingkat yang lebih tinggi.

Pada tingkat Madrasah Ibtida’iyah, keterampilan menulis mencakup penekanan penekanan menungkan gagasan dalam bentuk tulisan serta penggunaan ejaan dan tanda baca yang benar. Dan keterampilan ini harus diajarkan sejak dini sehingga siswa terbiasa menulis dengan atauran

3 Yus Rusyana, Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan ( Jakarta: CV Diponogoro,1984), 191.


(17)

menulis yang banar. Beberapa aturan menulis dalam bahasa arab diantaranya ketika menulis arab harus berada di sebelah kanan, ketepatan

dalam menulis huruf hijaiyah atau dalam ilmunya disebut dengan Al imla’

dan memperhatikan letak harokat dalam suatau lafad.

Berdasarkan permasalahan yang ada di MI Tahsinul Akhlaq Bahrul

Ulum Surabaya, maka peneliti melakukan penelitian tentang “ Penggunaan

Permainan Gramatika Cepat dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Al-‘Unwan kelas IV di MI Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Surabaya”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas peneliti merumuskan beberapa permasalahan yaitu:

1. Bagaimana penggunaan permainan gramatika cepat dalam meningkatkan kemampuan menulis Al-‘Unwan di MI Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Surabaya?

2. Bagaimana peningkatan kemampuan menulis Al-‘Unwan setelah penggunaan permainan gramatika cepat di MI Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Surabaya?


(18)

9

C. Tindakan yang Dipilih

Tindakan yang dipilih memecahkan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu dengan menggunakan permainan gramatika cepat, dengan ini diharapkan kemampun siswa dalam menulis Al-‘Unwan pelajaran Bahasa Arab di MI Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Surabaya meningkat.

D. Tujuan Penelitian

Dilihat dari permasalahan yang ada peneliti memiliki tujuan yang ingin dicapai diantaranya:

1. Untuk mengetahui penggunaan permainan gramatika cepat dalam meningkatkan kemampuan menulis tentang Al-‘Unwan di MI Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Surabaya.

2. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan sesudah penggunaan permainan gramatika cepat dalam menulis tentang Al-‘Unwan di MI Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Surabaya.

E. Lingkup Penelitian

Untuk menfokuskan tujuan penelitian maka penulis membatasi ruang lingkup peneletian ini, adapun yang menjadi ruang lingkup adalah sebagai berikut:


(19)

1. Subjek penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas IV MI Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Surabaya.

2. Penelitian ini difokuskan pada keterampilan menulis materi Al-‘Unwan mata pelajaran Bahasa Arab, yang perlu ada perbaiakan dalam proses pembelajaran.

a. Kompetensi Inti

1) Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati ( mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

2) Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang, mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlaq mulia.

b. Kompetensi Dasar

1) Memahami kata, frase, dan kalimat sedarhana secara lisan dan tertulis terkait topik Al-‘Unwan.


(20)

11

3. Permainan Gramatika Cepat yang dipakai dalam memperbaiki proses pembelajaran.

F. Signifikasi Penelitian

Dengan adanya penelitian yang dilakukan ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak-pihak yang terkait. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis

Dapat memberikan masukan dan informasi secara teori penerapan permainan gramatika cepat dalam meningkatkan kemampuan menulis tentang Al-‘Unwan.

2. Secara praktis

a. Bagi sekolah

Sebagai masukan serta informasi bagi sekolah dalam menegembangkan kemampuan siswanya terutama dalam hal proses pembelajaran agama islam, khususnya kemampuan menulis tentang Al-‘Unwan.

b. Bagi siswa

Diharapkan para siswa dapat meningkatkan kemampuan menulis tentang Al-‘Unwan pelajaran bahasa arab.


(21)

c. Bagi peneliti

Pengalaman dan pengetahuan baru khususnya pengguanaan permainan gramatika cepat dalam meningkatkan kemampuan menulis tentang Al-‘Unwan.

d. Bagi Akademik

Bagi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya khususnya Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi

Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah, dari hasil penelitian ini

diharapkan dapat meperkaya khasanah kepustakaan, dapat juga dijadikan dasar pengembangan oleh penelitian lain yang mempunyai minat pada kajian yang sama.


(22)

BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Tentang Pembelajaran Bahasa Arab

1. Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab

Pembelajaran merupakan kegitan belajar mengajar yang dilakukan secara maksimal oleh guru sebagai pengajar dan siswa melakukan kegitan belajar sebagai objek yang diajar sehingga tercipta kegiatan dengan baik dan mendapatkan kamampuan atau yang menjadi tujuan pembelajaran. Dengan kata lain pembelajaran adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan kegiatan pembelajaran yang kondusif dan mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran bahasa arab merupakan pembelajaran bahasa ke dua setelah belajar bahasa ibu.

Sedangkan menurut Oemar Hamalik pengertian pembelajaran adalah suatu komunikasi yang tersusun atas unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk tercapainya tujuan pembelajaran, dalam hal ini manusia terlibat dalam sistem pengajaran yang terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya.1

Menurut Nana Syaodih pembelajaran adalah suatu konsep dari dua demensi kegiatan belajar dan mengajar yang harus direncanaka,


(23)

diaktualisasikan serta diarahkan pada ketercapaian tujuan pembelajaran atau penguasaan sejumlah kompetensi dan indikator sebagai gambaran hasil belajar.2

Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan belajar mengajar dari suatu pendidikan yang didalamnya terdapat suatu kegiatan belajar mengajar, fasilitas penunjang pembelajaran, rencana pembelajaran dan tujuan pembelajaran. Dan keberhasilan suatu pembelajaran dilihat dari ketercapaian tujuan pembelajaran.

Bahasa adalah alat komunikasi, ini hal yang mendasar dalam prinsip ilmu bahasa oleh sebab itu aktivitas apapun yang dilakukan oleh manusia selama memberi atau menimbulkan makna komunikasi tertentu disebut dengan bahasa.3 Sedangkan arab artinya lurus, jelas

dan tepat, dan bahasa ini digunakan oleh bangsa arab. Oleh karena itu Bahasa Arab adalah bahasa yang dijadikan alat komunikasi oleh bangsa arab untuk memberi atau menimbulkan makna komunikasi tertentu.

Dengan perkembangan zaman bahasa arab dipelajari oleh banyak orang dengan alasan untuk mengetahui bahasa bangsa arab dan mempelajari kitab suci umat Islam secara mendalam yaitu Al-Qur’an.

2

Ibid, 5.

3

Jasa Ungguh Muliawan, Menyulap Siswa Kaya Prestasi di Dalam dan Luar Sekolah, (Jogjakarta: DIVA Press, 2012), 52.


(24)

15

Jadi pembelajaran bahasa arab adalah suatu kegiatan belajar mengajar yang mempelajari cara berkomunikasi menggunakan Bahasa Arab. Selain itu pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa arab, baik untuk memahami pembicaraan orang lain, memahami bacaan, dan kemampuan menggunakan bahasa sebagi alat komunikasi dan kemampuan untuk mengerti bahasa yang ada dalam

Al Qur’an.

2. Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab

Tujuan pembelajaran Bahasa Arab bisa dilihat dari tujuan pembelajarannya, seperti pada tujuan pembelajaran yang laiannya. jika dilihat dari tujuan teoritisnya tujuan pembelajaran Bahasa Arab untuk menumbuhkan kemampuan bahasa baik, baik kemampuan memahami makna bahasa sampai pada memiliki kemampuan dalam aspek berbahasa seperti kemampuan menyimak, berbicara, membaca dan menulis Bahasa Arab. Dengan kata lain tujuan bahasa asing yaitu untuk meningkatkan kemampuan bahasa asing baik secara pasif maupun aktif.4

4

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), 84.


(25)

Tujuan pembelajaran bahasa arab bagi pihak pendidik agar menjadikan Bahasa Arab mudah dikuasai oleh para siswa. sedangkan tujuan pembelajaran bahasa arab bagi siswa agar dapat menguasai Bahasa Arab.5 Tujuan yang ada bisa dilakukan dengan penggunaan

bahsa secara aktif maupun pasif. Karena bahasa merupakan alat komunikasi yang harus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya mempelajari konsepnya saja. Dan motivasi mempalajari bahasa arab itu tumbuh karena ingin mempelajari ilmu agama seperti mengkaji Al- Qur’an, Al- Hadits maupun kitab-kitab islam yang lainnya.

3. Keterampilan-keterampilan Pembelajaran Bahasa Arab

Dalam pembelajaran bahasa terdapat empat keterampilan dasar berbahasa yaitu menyimak, berbicara, menulis, dan membaca. Empat keterampilan tersebut juga terdapat pada pembelajaran Bahasa Arab, dalam Bahasa Arab keterampilan tersebut di sebut dengan mahārat

istimā’,mahārat kalām, mahārat kitābah, dan mahārat qirā’ah. a. Keterampilan Menyimak

Merupakan suatu proses mendengarkan bahasa lisan dengan perhatian, pemahaman, dan apresiatif. Keterampilan ini

5

Bisri Mustofa dan Abdul Hamid, Metode dan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: UIN-Maliki Pres. 2012), 5.


(26)

17

adalah kegitan awal yang paling awal dilakukan oleh manusia, dalam semua bahasa, dalam memperoleh keterampilan berbahasa. Dan proses ini akan berlanjut memperoleh keterampilan berbahsa yaitu berbicara.6

Proses dalam menyimak menangkup kegiatan mendengar bunyi bahasa. Mengidentifikasi, menginterprestasi, menilai, dan merekasi atas makna yang terkandung didalamnya. Dengan ini si penyimak membutuhkan ke aktifan baik fisik maupun secara mental. Tujuan menyimak secara umum yaitu untuk menagkap, memahami, atau menghayati pesan dan ide yang tersirat dalam bahan simakan. Sedangka tujuan menyimak secara khusus untuk mendapatka fakta, menganlisis fakta, mengevaluasi fakta, melakukan tanggapan, mendapatkan inspirasi, menghibur diri dan meningkatkan keterampilan membaca.7

b. Keterampilan Berbicara

Keterampilan berbicara adalah merupakan sustu proses penyampaian pesan dari sumber kepada penerima melalui media bahasa. Keterampilan ini hasil dari keterampilan menyimak yang dilakukan secara terus menerus, diulang-ulang dan diturunkan.

6

Jauharoti Alfin, Keterampilan Dasar Berbahasa (Surabaya : PT Revka Petra Media, 2009), 138.

7

Khoirudin, Mulyadi dkk. Buku Pintar Bahasa Indonesia. (Lamongan: Lentera Ilmu, 2009), 169.


(27)

Karena dengan kebiasaan tersebut seseorang akan terbiasa dan menirukan dari apa yang didengarnya.8

Berbicara adalah suatu kegiatan berbahasa yang melahirkan ujaran dan ide untuk disampaikan atau didengarkan orang lain. Berbicara secara umum bertujuan untuk menyampaikan keinginan pikiran kepada orang lain. Sedangkan tujuan secara khusunya untuk mendorong orang lebih semangat, membangkitkan daya kemauan. Mempengaruhi orang lain, menyampaikan suatu informasi dan seseorang terrsebut dapat menilai gagasan tersebut.9

c. Keterampilan Membaca

Keterampilan membaca ini terwujud karena kegiatan memperoleh makna dari berbagai gabungan huruf. Kegiatan ini dimulai dari mengenal lambang bunyi, kata, ungkapan, frasa, kalimat dan wacana, serta menghubungkan bunyi dan maknanya.

Membaca adalah suatau keterampilan berbahasa dalam bentuk kegiatan melihat serta memahami isi tulisan, baik dengan cara diujarkan maupun hanya dalam hati. Kegiatan membaca memiliki beberapa aspek yaitu aspek gerak dan aspek pemahaman. Aspek gerak adalah aspek membaca yang mencakup pengenalan huruf dan bacaan, pengenalan unsur bahasa, pengenalan hubungan

8

Ibid, 139.

9


(28)

19

intonasi, dan kecepatan membaca dalam hati. Sedangkan aspek pengetahuan adalah aspek yang meliputi kemampuan untuk memahami bacaan secar sederhana, memahami makna yang tersirat dalam bacaan, penyesuaan intonasi, tanda baca dan kecepatan membaca.10

d. Keterampilan Menulis

Menulis merupakan kegiatan menuangkan pikiran, ide, gagasan melalui rangkaian huruf yang menjadi kata dan menjadi susunan kalimat yang utuh. Keterampilan ini dimulai dari menulis huruf, kata ungkapan, frase, kalimat dan menjadikan sebuah karangan.

Menulis berserta melahirkan atau mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui satu lambang tulisan. Lambang tulisan yang dipakai haruslah merupakan hasil kesepakatan para pemakai bahasa. Apabila seseorang diminta untuk menulis maka ia akan mengungkapkan pikiran dan perasaan kedalam tulisan.11

10

Ibid, 173.

11


(29)

B. Kajian tentang Menulis

1. Pengertian Menulis

Menulis merupakan kegiatan untuk menciptakan suatu catatan pada suatu media dengan menggunakan aksara.12 Kegiatan menulis

dapat mengungkapkan gagasan seseorang kedalam bentuk tulisan. Pengertian menulis menurut KBBI adalah melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengaranag, membuat surat) dengan tulisan. Menulis berarti menungkan isi hati menjadi suatu tulisan dan nantinya tulisan tersubut bisa menjadi sumber informasi bagi pembacanya.

Menurut Mc Crimmon menulis adalah suatu kegiatan untuk menggali pikiran dan perasaan tentang subjek dan objek, memilih bahan tulisan, menentukan cara menulis, sehingga pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan jelas. Sedangkan menurut Asma Nadia menulis adalah sebuah jalan terbaik untuk berbicara dan menyampaikan protes kepada banyak orang. Dan menurut Henry Guntur Tariga, menulis adalah suatu kegiatan menungkan ide atau gagasan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampaiannya.13

Dari berbagai pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa menulis merupakan suatu kegiatan mengekspresikan seni penyampaian

12Alek Ahmad, Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Pranada Media Grup,

2011), 106.

13

Dimyathi Afifudin, Panduan Menulis Berbahasa Arab, (Jombang: Gadingmangu Perak, 2004), 2.


(30)

21

ide, gagasan, perasaan, dan pemikiran yang dituangkan dalam bentuk tulisan baik secara sistematis dan non sistematis.

Tujuan menulis diantaranya memberitahukan suatu informasi, mendesak, menghibur, mengekspresikan perasaan. Menurut Hugo Hartig tujuan menulis diantaranya tujuan penugasan, tujuan alturalistik, tujuan persuasif, tujuan informasional, tujuan peryataan diri, tujuan kreatifitasan, dan tujuan pemecahan masalah. Menurut halliday bahwa tujuan menulis untuk tindakan, informasi dan hiburan. Dari tujuan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan itu sesuai dengan karakteristik yang ingin dicapai penulis dan respon pembaca terhadap tulisan.

2. Prinsip-prinsip dalam Menulis

Menurut Combs yang dikutip oleh Rofi’uddin tentang

perkembangan menulis mengatakan bahwa prinsip-prinsip menulis sebagai berikut:14

a. Prinsip keterulangan yaitu penulis harus menyadari keterulangan suatu kata atau bentuk kata.

b. Prinsip generative yaitu penulis harus menyadari bahwa bentuk-bentuk tulisan secara lebih rinci yang menggunakan beberapa huruf dalam kombinasi dan pola yang beragam.


(31)

c. Konsep tanda yaitu penulis memahami kearbiteran tanda-tanda dalam bahasa tulis.

d. Fleksibilitas yaitu penulis menyadari bahwa suatu tanda secara fleksibel dapat berupa atau menjadi tanda yang lain.

e. Arah tanda yaitu penulis harus menyadari tulisan bersifat linier, bergerak dari satu huruf ke huruf yang lain sampai membentuk suatu kata, dari kiri ke kanan, bergerak dari baris ke baris yang lain.

Menurut Hillock mengatakan ada beberapa konsep dalam menulis diantarannya guru mempertimbangkan latar belakang bahasa pembelajaran, latihan menulis secara terus menerus, menggunakan pendekatan proses dalam latihan, memanfaatkan kesempatan untuk menulis, gemar membaca pada suatu jenis bacaan sehingga kaya akan informasi, dan diadakan kolaboratif antara guru dan siswa.15

3. Indikator Keterampilan Menulis Arab

Pada pembelajaran bahasa secara umun tingkatan menulis dianataranya timbulnya pemahaman baca tulis, menulis permulaan, pembinaan kelancaraan menulis, menulis untuk kesenagan dan belajar menulis menantang16. Pada tingkat pertama timbul pemahaman baca

15

Ibid, 143.


(32)

23

tulis disini anak mulai menyadari adanya kegiatan baca tulis, ysng diawali dengan proses memandangi tulisan kemudian meniru dan menyukainya. Pada tingkat kedua yaitu penulis pemula, disini mulai mengenal simbol-simbol bacaan yang menjadi huruf-huruf yang dapat dikenal secara kongrit. Pada tingkat ke tiga pembinaan kelancaran menulis, ini melanjutkan dari tingkat kedua jadi dari pengenalan simbol-simbol digabungkan dengan lebih lanjut menjadi satu kesatuan tulisan. Tingkat terakhir yaitu menulis secara matang, pada tahap ini siswa sudah mampu menungkan dan mengekpresikan pikiran dan perasaan melalui tulisan yang baik.

Keterampilan menulis merupakan hasil dari keterampilan-keterampilan yang sebelumya yaitu menyimak, berbicara dan membaca. Dan dari tingkatan-tingkatan dalam menulis dapat sebagi dasar untuk melatih menulis pada siswa, itu merupakn tingkatan menulis secara umun, Sehingga ketika menulis arab ada ketentuan-ketentuan yang harus difahami dan ini menjadi suatu indikator yang harus dicapai oleh sekolah dasar, indikator yang harus dicapai diantaranya adalah:17

a. Ketika menulis arab harus dimulai di sebelah kanan.

b. Ketepatan dalam menulis huruf hijaiyah atau dalam ilmunya

disebut dengan Al imla’


(33)

c. Memperhatikan letak harokat dalam suatau lafad

Adapun dalam pengajaran menulis hendaknya kita memulainya dengan tahap-tahap atau pencapaian indikator secara umum, dengan ketercapain indikator secara umum nanti bisa diambil indikator yang harus dicapai dalam sekolah dasar atau sederajat dengan madrasah

ibtida’iyah. Tahap-tahap pengajaran menulis diantranya:18 a. Keterampilan sebelum menulis huruf

Pada tahap ini sebelum siswa menulis, siswa dilatih cara memang alat tulis seperti pena atau pensil, dan diberi buku sebagai sarana menulis dan perlengkapan-perlengkapan yang lainnya untuk penunjang proses belajar menulis seperi penghapus dan penggaris. b. Pengajaran menulis huruf

Pada tahapan ini siswa berlatih dari mengabungkan titik-titik yang menjadi suatu garis dan membentuk suatu huruf. Setelah itu baru dilanjutkan dengan menebali, menulis huruf secara langsung tanpa bantuan garis maupun titik dan mengabungkan huruf-huruf yang dibuat menjadi suatu lafad.

c. Pengajaran menyalin (Naskh/ Naql)

Setalah para siswa selesai berlatih menulis huruf, setelah itu untuk proses pembiasaan dan latihan siswa diminta untuk

18

Aziz Fahrurrozi dan Erta Mahyudin, Pembelajaran Bahasa Arab,(Jakarta: Drijen Pand.Islam DEPAG RI, 2009), 3.


(34)

25

menyalin kalimat dari buku Bahasa Arab yang dipelajari, ini berfungsi agar siswa terbiasa menulis arab, menambah mufrodat dan mengetahu susnan gramatika bahasa arab. Pada tahap ini guru juga melihat kemampuan siswa, jadi tidak semua buka bacaan ditulis oleh siswa.

d. Pengajaran dikte (Imla’)

Setelah para siswa dilatih menyalin tulisan sesuai dengan kemampuan rata-rata siswa. setelah itu baru mulai latihan untuk didikte, latihan ini bertujuan untuk menguji kemampuan menulis siswa dari apa yang mereka dengar.

e. Pengajaran menulis terstruktur ( Insya’ Muwajjah )

Menulis terstruktur ini dilakukan ketika tahap-tahapan yang lain sudah tercapai, karena dengan siswa telah melewati tahap-tahap tersebut akan memudahkan siswa untuk melakukan menulis secara tersetruktur. Menulis terstruktur merupakan menulis yang sesuai dengan gramatika bahasa arab, seperti penggunaan dhomir, isim isyaroh dan lain sebagainya.

f. Pengajaran menulis bebas (Insya’ Hurr)

Dalam pengajaran ini siswa diberi kebebasan dalam menulis bahasa arab sesuai dengan kemapuan masing-masing dan kreatifitas mereka sendiri. Seperti contoh siswa diminta menuliskan cerita liburan sekolah menggunakan bahasa arab.


(35)

4. Materi Al-‘Unwan

Al-Unwan merupaka materi yang harus ditempuh oleh kelas

empat yang membahas tentang kosa kata tentang alamat. Jadi di dalamnya terdapat mufrodat-mufrodat yang mendukung menjadi suatu kalimat tentang alamat. Mufrodat-mufrodat yang dipelajari yaitu tentang nama-nama tempat seperti rumah, sekolah, apotek, masjid dan lain-lain.

Dan Kompetensi Dasar (KD) yang harus dicapai diantaran mengembangkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Tetapi peneliti memfokuskan meneliti tentang keterampilan menulis. Bunyi KD yaitu Menuliskan kata ungkapan, dan teks fungsional pendek sederhana tentang alamat dengan Kompetensi Dasar (KD) menyalin kata, kalimat, dan menyusun kata menjadi kalimat sempurna tentang Al Unwaan.19

C. Kajian tentang Permainan Gramatika Cepat

1. Pengertian Permainan

Permainan merupakan kebutuhan yang muncul secara alami dalam diri individu, setiap manusia memiliki naluri untuk memperoleh kesenagan, kepuasan, kenikmatan, kesukaan, dan kebahagiaan hidup.20

19

Agus Wahyudi, Aku Cinta Bahasa Arab, (Yogjakarta: AQILA, 2013), 57.

20


(36)

27

Setiap manusia memiliki keinginan untuk menjadikan setiap aktifitasnya menjadi hal sesuatu yang menyenangkan. Rasa ingin bermain itu dimiliki oleh anak-anak sampai dewasa, oleh karena itu permainan bisa dijadikan sebahai cara untuk belajar yang menjadikan anak seseorang yang lebih dewasa.

Al-Ghazali menyarankan agar siswa dizinkan untuk bermain-manin dengan permainan ringan dan tidak yang berat-berat sesuai jam pelajaran untuk memperbarui kegiatannya dengan syarat permainan-permainan tersebut tidak meletihkan mereka. Jika siswa dilarang bermaian dan dipaksa saja belajar hatinya akan menjadi mati, kemampuanya akan menjadi tumpul dan mereka akan merasa kesusahan didalam kehidupan.21

Permainan adalah situasi atau kondisi tertentu agar seseorang mencari kesenagan atau kepuasan melalui suatu aktifitas atau kegiatan bermaian. Yang memiliki tujuan memperoleh keterampilan tertentu dengan cara menggembirakan seseorang.22 Dengan adanya permainan

ini kita bisa mamfaatkan untuk mengambangkan kemampuan keterampilan pada siswa. karena pada masa anak-anak adalah masa yang paling bagus dalam menerima hal-hal baru dan yang nantinya akan menjadi pengetahuan dasar dalam pemikirannya dan itu menjadi

21

Ahmad Rohmani, Pengelolaan Pengajaran, ( Jakarta: PT Rineke Cipta, 2004), 31.

22

Fathul Mujib, Nailul Rahmawati, Metode Permainan-Permainan Edukatif dalam Belajar


(37)

pengetahuan yang akan dibawa sampai pengetahuan tersebut akan menjadi berkembang.

Rasulullah SAW juga menegaskan pentingnya bermain bagi anak-anak, ini bisa dilihat dari pada zaman Rasululluh banyak sekali melahirkan ilmua-ilmua yang hebat dan penumu-penemu. Rasululluh mendidik sahabat-sahabat dengan tutur kata dan contoh secara langsung, Rasulullah juga mengajak langsung untuk mempraktekan secara langsung. Rasulullah juga memerintahkan agar anak-anak diajak bermaian dengan keluarga, menanah, berenag, dan menunggangi kuda ( HR. At Thabrani).23

Beberapa alasan permainan dibutuhkan sebagai media pembelajaran, diantaranya : 24

a. Siswa membutuhkan pengalaman yang kaya, bermakna, dan menarik

b. Otak siswa senang pada sesuatu yang baru dan hal yang baru, menantang dan menarik.

c. Rangsangan otak sensor multimedia penting dalam pembelajaran. Makin banyak indra yang terlibat (visual, audio, dan kinetik) dalam satu aktivitas, makin besar pula kemungkinan siswa untuk belajar.

23

Ana Farida, dkk. Sekolah Yang Menyenagkan Metode Kretif Mengajar dan Pengembangan

Karakter Siswa, (Bandung: Nunasa, 2012), 46-47.

24

Pepen Supandi, Nurhidayat, 50 Permainan Indoor dan Outdoor Mengasyikkan,( Jakarta: Penebar Swadaya grub, 2016), 11.


(38)

29

d. Siswa umumnya senang bergerak, jadi jangan lupa memasukkan gerak dalam pembelajaran.

e. Pengulangan adalah kunci belajar, berikan kegiatan yang membuat siswa dapat mengulang pelajaran tanpa rasa bosan dan jenuh. f. Permainan menyengkan bagi siswa kegiatan untuk belajar dapat

meningkat dengan adanya tantangan dan terhambat oleh ancaman yang disertai oleh rasa tidak mampu atau kelelahan.

Melalui bermaian, anak dapat memetik berbagai manfaat bagi perkembanagan aspek fisik-motorik, kecerdasan dan sosial emosional. Dengan demikian siswa dapat belajar dengan senag hati, tanpa merasa terbebani tetapi meraka juga mendapatkan informasi dan pengalamannya.25 Semua permainan akan berjalan dengan baik dan

efktif sesuai dengan tujuan yang ingin kita capai jika memiliki empat komponen utama dalam permainan yaitu adanya pemain, adanya lingkungan dimana para pemain berinteraksi, adanya aturan-aturan permainan dan tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai.26

25Sasminta, dkk, Permaianan Kecil( Cara Efektif Mengembangkan Fisik, Motorik, Keterampilan

Sosial dan Emosional), (Malang: Wineka Media, 2012), 3.

26

Arif Sadiman, dkk, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan pemanfaatannya, (Jakarta: Rajageafindo Persada), 76.


(39)

2. Permainan Gramatika Cepat

Menurut KBBI gramatika artinya tata bahasa, garamatika adalah makna yang timbul akibat peristiwa tata bahasa yaitu prosesnya melekatnya bentuk kata (morfem) yang satu dengan bentuk yang lain.27 Permainan gramatika cepat merupakan permainan yang

digunakan untuk meningkatkan kemampuan bertata bahasa yang pengajaranya tidak secara substentif, sistematis, dan mendalam karena pengajarannya tergantung pada pengulangan materi.

Permainan gramatika cepat merupakan variasi pembelajaran yang menekankan pada siswa dibentuk kelompok hetrogen kemudian setiap kelompok yang sudah dibentuk masing-masing membuat kalimat dengan diberi kata kunci setiap kelompoknya, kata kunci yang diberikan sesuai dengan materi yang diberikan.28

Permainan gramatika cepat merupakan model pembelajaran dengan penyanpaian kompetensi, kajian materi, membentuk kelompok heterogen, guru menyiapkan kata kunci sesuai materi bahan ajar, tiap kelompok membuat beberapa kalimat berdasarkan kata kunci.

Ciri umum variasi pembelajaran ini yaitu penyajian pembelajaran dengan kata-kata kunci, kata kunci yang diberikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran.

27

Abdul Chaer, Linguistik Umum (Jakarta: Rineka Cipta. 2012), 90.

28

Suprijono, Agus, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), 63


(40)

31

Adapun tujuan umum variasi pembelajaran ini untuk menigkatkan kemampuan siswa selama belajar. Baik kemampuan kongnitif, afektif dan psikomotornya. Karena dalam permainan ini siswa belajar kerja sama, belajar, cara mengkomunikasikan pendapat dan lain-lainnya.

3. Tujuan Permainan Gramatika Cepat

Tujuan dari permainan gramatika cepat ialah sebagai berikut: a. Menguatkan pemahaman siswa tantang bunyi dan harokat b. Mengidentifikasi bunyi dan karokat dari sebuah huruf c. Membantu siswa mengenal abjad

d. Mengenal tulisan dan harakatnya

e. Melatih keterampilan mengharokati huruf

f. Dapat membaca kalimat yang tidak berkharokat dengan benar g. Dan menggetahui susunan dan kedudukan kata dalam struktur

gramatika.

4. Manfaat Permainan Gramatika Cepat

Manfaat dari permaian gramatika cepat ini diantaranya ialah:29

a. Dengan menggunakan permainan siswa-siswa menjadi bersemangat dan menghilangkan kesirusan.

b. Menbanggun kreatifitas diri

29


(41)

c. Mencapai tujuan pembelajaran dengan ketidaksadaran d. Mengfokuskan siswa sebagai subjek belajar

e. Mengajak siswa terlibat secara penuh f. Meningjatkan proses belajar

g. Meraih makna belajar melalui pengalaman

h. Dan dari sini siswa belajar banyak tentang kehidupan, baik itu belajara kemandirian, keberanian, sosialisai, kepemimpinan, dan menyadari eksistensi diri.

5. Tahapan Penggunaan Permainan Gramatika Cepat

Tahapan-tahapan permainan gramatika cepat ini adalah.

a. Guru melakukan persiapan dengan meminta siswa menyebutkan mufrodat-mufrodat, isim- isim yang berkaitan dengan

Al-‘Unwan Siswa menuliskan mufrodat-mufrodat tersebut tanpa diberi harakat

b. Guru menuliskan isim isyaroh, dan isim dhomir c. Guru membagi menjadi 4 kelompak

d. Setiap membuat membuat lima kalimat dari mufrodat, isim, isim isyaroh dan isim dhomir yang ada dipapan tulis.

e. Hasil dari kelompok di tukarkan dengan kelompok lain untuk koreksi bersama-sama


(42)

33

g. Guru membahasa susunan kalimat tersebut.

6. Kelebihan Permainan Gramatika Cepat

Kelebihan permainan gramatika cepat diantaranya: a. Melatih siswa terampil dalam menulis arab

b. Melatih siswa untuk menulis sesuai dengan Al Imla’ c. Mengigatkan siswa tentang mufrodat yang telah difahami

d. Melatih siswa dalam menyusun kalimat sesuai dengan susunan gramtikanya.

e. Pembelajaran lebih menyenagkan sehingga siswa tidak merasakan belajar tapi tujuan pembelajaran tercapai.

f. Belajar kerja sama, kepemimpinan dan kelompok

7. Kekurangan Permainan Gramatika Cepat

Kekurangan permainan gramatika cepat diantaranya: a. Proses belajar memerlukan waktu yang lama.

b. Membutuhkan guru yang pandai mengola kata sehingga siswa mudah faham akan perintah guru.


(43)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Metodelogi penelitian berasal dari kata “metode” yang artinya cara yang

tepat untuk melakukan sesuatu yang tepat untuk melakukan sesuatu, dan “ logos”

yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi, metodelogi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pemikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan, dan menganalisis sampai menyusun laporannya.1 Secara singkat

metodelogi penelitian adalah ilmu mengenai jalan yang dilewati untuk mencapai pemahaman.

A. Metode Penelitian

jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk membuat inovasi-inovasi baru sehingga pembelajaran menjadi lebih bermutu, tercapainya tujuan pembelajaran dan dapat mengembangkan kemampuan siswa.

PTK sebagai sebuah proses investigasi terkendali yang berdaur ulang dan bersifat reflektif mandiri yang dilakukan oleh guru dengan tujuan melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi, kompetensi, atau situasi pembelajaran.2

1

Burhan Burgin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011) hal. 75.

2


(44)

35

Dalam PTK ini peneliti menggunakan model Kurt Lewin. Kurt Lewin tokoh yang pertama kali mengenalkan PTK. Dan Kurt Lewin menayatakan bahwa dalam satu siklus terdiri dari empat langkah pokok diantaranya yaitu perencanaan (Planning), aksi atau tindakan (acting), observasi (observing)

dan refleksi (reflecting).3

Gambar 3.1 : Alur Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kurt Lewin

3

Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas, ( Bandung: CV YRAMA WISYA), 39. Perencanaan

ulang Identifikasi

masalah

Perencanaan (planning)

Refleksi

(reflecting) SIKLUS I

SIKLUS II Observasi

(observing) Tindakan


(45)

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakn di MI Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum jalan Rangkah Buntu I No.8-9A Tambaksari Surabaya pada kelas IV mata pelajaran bahasa arab.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada akhir semester ganjil dan awal semester genap tahun ajaran 2016/ 2017 lebih tepatnya pada bulan November Sampai bulan februari, penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas.

3. Siklus PTK

PTK ini dilakukan melalui pra siklus dan dua siklus untuk meningkatkan kemampuan dan aktivitas siswa dalam pelajaran bahasa arab melalui permainan gramatika cepat. Dua siklus itu diantaranya, siklus I dan siklusII.

C. Subjek Penelitian

Subyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV tahun pelajaran 2016/2017 MI Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Surabaya. Didalam kelas terdapat 18 Siswa, 9 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.


(46)

37

Peneliti memilih kelas IV karena pada kurang biasa membuat dengan baik itu dikarnakan kurangnya mufrodat yang di ketahui oleh siswa.

D. Variabel yang Diteliti

Variabel yang menjadi sasaran dalam PTK ini adalah meningkatkan keterampilan menulis bahasa arab menggunaka permainan gramatika cepat pada mata pelajaran bahasa arab kelas IV. Terdapat variabel yang lain yang mendukung diantaranya:

1. Variabel Input : siswa kelas IV MI Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Surabaya.

2. Variabel Proses : penggunaan permaian gramatika cepat. 3. Variabel Output : keterampilan menulis materi Al-‘Unwan.

E. Rencana Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini merupakan siklus yang dirancang dalam dua siklus. Setiap siklus ada empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Tahapan tersebut disusun dalam siklus dan setiap siklus dilakukan sesuai perubahan yang ingin dicapai


(47)

Siklus I

1. Perencanaan

Peneliti melakukan perencanaan dengan menentukan materi yang akan disampaikan, kemudian membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang harus diperhatikan dalam membuat RPP yaitu membuat rencana yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, dibuat menjadi pembelajaran yang menyenangkan sehingga peserta didik lebih memahami suatu pembelajaran, dan untuk membuktikan pemahaman peserta didik terdapan rancangan penilaian yang dapat mengukur pemahaman peserta didik. Setelah itu peneliti memvalidasi RPP.

2. Pelaksanaan

Peneliti menyiapkan media dan alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran, guru melakukan apersepsi dan motivasi, guru melakukan permainan gramatika cepat dengan memulai menyebutkan mufrodat yang berkaitan dengan Al-‘Unwan dengan mufrodat tersebut di jadikan sebuah kalimat dengan berkala. Guru melakukan kesimpulan pembelajaran guru melakukan penelitian. 3. Pengamatan

Penelitian yang dilakukan terhadap penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:


(48)

39

a. Pengamatan terhadap siswa 1. Kehadiran siswa.

2. Memperhatikan ketika guru menjelaskan pelajaran 3. Keaktifan siswa seperti Tanya jawab dan sebagainya b. Pengamatan terhadap guru

1. Kehadirin guru

2. Penampilan guru didepan kelas 3. Cara menyampaikan materi 4. Pengelolan kelas

5. Penggunaan media 6. Penggunaan bahasa 7. Pemanfaatan waktu c. Sarana dan prasarana

1. Suasana kelas

2. Buku –buku pelajaran penunjang 3. Alat peraga yang diperlukan

Siklus II

Siklus II dilakukan ketika didalam sikus I memerlukan perbaiakan. Kegiatan pada siklus dua hampir sama dengan siklus I. pada siklus II memperbaiki masalah-masalah yang terjadi pada siklus I dan tetap menggunakan langkah-langkah PTK seperti perencanaan


(49)

(planning), dilanjutkan dengan tindakan (action), observasi

(observation), dan refleksi (reflection).

Yang dilakukan pada tahap ini mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I, evaluasi ini bisa dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dan guru bahasa arab. Dari hasil kolaborasi tersebut menjadi suatu kesimpulan permasalahan yang terjadi yang dapat diperbaiki dalam siklus II.

F. Sumber Data

1) Siswa

Untuk mendapat data tentang kemampuan dalam menulis dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pelajaran Bahasa Arab. 2) Guru

Untuk melihat tingkat keberhasilan penggunaan permainan gramatika cepat dalam meningkatkan kemampuan menulis tentan Al-‘Unwan mata pelajara Bahasa Arab dan aktivitas siswa dalam pembelajaran.


(50)

41

3) Teman Sejawat dan Kolaborator

Teman sejawat dan kolaborator dimaksudkan sebagai sumber data untuk melihat penggunaan permainan gramatika cepat dalam PTK secara konverhensif, baik dari siswa maupun guru.

G. Teknik dan Cara Pengumpulan Data

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yang diharapkan dapat memperoleh data secara akurat serta objektif. Berikut adalah beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu :

a. Tes Tulis (Penugasan)

Tes merupakan alat ukur yang digunakan untuk melihat keberhasilan dan peningkatan sutau pembelajaran, dalam penelitian ini peneliti menggunkan tes tulis. Tes tulis adalah suatu alat ukur untuk melihat keberhasilan suatu pembelajaran dengan tulisan, tes ini bentuknya seperti soal pilihan ganda, soal uraian, esay, menjodohkan dan lain-lain. Tes ini digunakan untuk mendapatkan data tentang kemampuan siswa dalam menulis tentang Al-‘Unwan.

b. Observasi

Observasi disebut juga sebagai pengamatan. Pengamatan adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati


(51)

dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang akan diamati.4

Adapun data yang akan diobservasi penelitian yaitu: 1) Situasi saat proses pembelajaran berlangsung 2) Aktifitas guru dalam menerapkan gramatika cepat

3) Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Arab materi menulis tentang Al-‘Unwan

c. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik dalam pengumpulan data. Wawancara merupakan suatu proses tanya jawab secara lisan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang bertatap muka, mendengarkan secara langsung mengenai informasi-informasi atau keterangan-keterangan.5 Wawancara ini digunakan untuk mendapatkan

data tingkat keberhasilan penggunaan permainan dalam meningkatkan kemampuan menulis tentang Al-‘Unwan.

d. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu lapoaran yang terlampirkan atau tertulis dalam bentuk dokumen resmi, foto, gambar dan catatan yang memberikan gambaran suatu peristiwa. Dokumentasi digunakan peneliti untuk pelengkap dari pengumpulan data, dokumentasi ini bisa berupa data hasil kerja siswa dalam kemampuan menulis.

4

Cholid Narbuka, Metodologi Penelitian, (Jakarta: BUMI AKSARA, 1997),70.

5


(52)

43

Dari teknik pengumpulan data diatas, peneliti juga membutuhkan alat untuk pengumpulan data PTK. Diantara alat-alat yang digunakan dalam pengumpulan data sebagai berikut:

a. Penugasan: menggunakan butir soal atau instrumen soal untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis.

b. Observasi: menggunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar Bahasa Arab.

c. Wawancara: mengguanakan panduan wawancara untuk mengetahui pendapat atau sikap siswa dan teman sejawat tentang permainan gramatika cepat.

d. Dokumentasi: menggunakan hasil lembar kerja siswa dari pra siklus, siklus I, dan siklus II.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data digunakan untuk mengetahui keefektifan permainan gramatika cepat dalam meningkatkan kemampuan menulis Al-‘Unwan. Penelitian ini menggunakan teknik diskripsi kualitatif. Diskriptif kualitatif merupakan suatu kegiatan mendiskrpsikan proses, pemahaman, kompleksitas, interaksi dan fenomena kehidupan manusia dan penelitian ini lebih berfokus pada pada proses dan hasil akhir. Tujuan penelitian ini untuk memecahkan masalah dengan melakukan sebuah pengamatan.


(53)

1. Penilaian Penugasan

Untuk menganalisis tingkat keberhasilan siswa, maka peneliti menggunakan tes tulis untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis Al-‘Unwan. Untuk mengukur keterampilan menulis, peneliti memberikan skoring sebagai berikut:6

Tabel 3. 1 Kriteria Penilaian Menulis

Kreteria Penilaian Keterangan

Kebenaran dalam menulis huruf

hijaiyah (Al Imla’) Benar (8-9)

Cukup Benar (7-6) Dikerjakan Salah (5-4) Tidak dikerjakan (0) Penyusunan gamatika bahasa arab Benar

(8-9) Cukup Benar (7-6) Dikerjakan Salah (5-4) Tidak dikerjakan (0) Pemberian kharokat pada bahasa

arab Benar (8-9) Cukup Benar (7-6) Dikerjakan Salah (5-4) Tidak dikerjakan (0) Kesesuan kalimat dengan materi Benar

(8-9) Cukup Benar (7-6) Dikerjakan Salah (5-4) Tidak dikerjakan (0)

Semua nilai yang didapat siswa dijumlah dan dibagi sekor maksimum kemudian dikali 100, dengan rumus:

Nilai tes tulis =

x 100... rumus 1

Untuk mencari nilai rata-rata menggunakan rumus:

6


(54)

45

X = ... rumus 2 Keterangan X : Nilai rata-rata

∑x : Jumlah semua nilai siswa N : Banyak siswa

2. Penilaian Ketentuan Belajar

Nilai minimal yang harus dicapai siswa dalam pelajaran bahasa arab yaitu 70 ini sesuai dengan Kreteria Ketuntasan Minimum (KMM) di MI Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Surabaya. sedangkan, kelas dapat dikatakan tuntas belajar ketika prosentase siswa mendapat lebih sama dengan 80% ketuntasan belajar.

Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:

P = =

x 100 ... rumus 3

Keterengan :

P = Presentase yang akan dicari

Kriteria tingkat keberhasilan belajar sesuai penafsiran taraf reabilitas (konsisten hasil pengukuran) suatu tes. Yang dikelompokkan dalam lima kategori sebagai berikut: 7

7 Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset, 2012), 103


(55)

Tabel 3.2

Presentasi Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa Tingkat keberhasilan (%) Keterangan

86-100% Sangat Tinggi

76-85% Tinggi

60-75% Cukup

55-59% Rendah

< 54% Sangat Rendah

3. Observasi Guru

Analisis observasi guru diperoleh dari pengamatan terhadap guru pada saat proses pembelajaran. Untuk menghitung jumlah skor yang dicapai oleh guru dapat menggunakan rumus:

... rumus 4 Keterangan :

P = Nilai Observasi F = Skor yang diperoleh

P = F X 100 % N


(56)

47

N = Skor Maksimal

Hasil yang diperoleh diklasifikasikan kedalam bentuk penskoran nilai dengan menggunakan kriteria tingkat keberhasilan sebagai berikut :

Table 3.3

Kriteria Perolehan Hasil Observasi Guru

Skor Perolehan Nilai Huruf Keterangan

91-100 A Sangat Baik

81-90 B Baik

71-80 C Cukup

69-70 D Kurang

0-60 E Gagal

4. Observasi Siswa

Analisis observasi siswa diperoleh dari pengamatan terhadap siswa pada saat proses pembelajaran. Untuk menghitung jumlah skor yang diperoleh siswa pada saat proses pembelajaran yaitu menggunakan.

rumus:

... rumus 5 Keterangan :

P = F X 100 % N


(57)

P = Nilai Observasi F = Skor yang diperoleh N = Skor Maksimal

Hasil yang diperoleh dklasifikasikan kedalam bentuk penskoran nilai dengan menggunakan kriteria tingkat keberhasilan sebagai berikut :

Table 3.4

Kriteria Perolehan Hasil Observasi Siswa Skor Perolehan Nilai Huruf Keterangan

91-100 A Sangat Baik

81-90 B Baik

71-80 C Cukup

69-70 D Kurang

0-60 E Gagal

I. Indikator Kinerja

Adapun indikator kinerja yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :


(58)

49

1. Setelah penelitian, peneliti berharap penerapan perminan gramatika cepat dapat meningkatkan skor aktifitas guru dan siswa pada saat proses pembelajaran dengan skor perolehan 81-90 (Baik).

2. Setelah penelitian, peneliti berharap keterampilan menulis Al-‘Unwan. dengan menggunakan strategi permaianan garmatika cepat dapat meningkatkan keterampilan menulis bahasa Arab siswa sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) 70 dan meningkatkan presentase kriteria ketuntasan minimal belajar ≥ 80%.

J. Tim Peneliti dan Tugasnya

Penelitian ini dilakukan oleh peneliti dan berkolaborasi dengan guru mata pelajaran bahasa Arab, tugas peneliti adalah melakukan tindakan dalam penelitian, sedangkan guru saling bekerja sama membantu

melaksanakan kegiatan penelitian maupun segala hal yang bersangkutan dengan penelitian tersebut.

a. Peneliti

Nama : Lilis Kholisah

NIM : D97213114


(59)

Tugas : Menyusun perencanaan pembelajaran (RPP), menyusun instrumen penelitian, membuat lembar observasi, melakukan observasi (observer),

menyebarkan dan menilai instrumen penilaian siswa, menilai hasil tugas dan evaluasi akhir, melakukan diskusi dengan guru kolaborator, dan menyusun laporan hasil penelitian.

b. Guru

Nama : Muhimmatul Aliyah, S.Pd.I

Jabatan : Guru bahasa Arab kelas IV MI Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Surabaya

Tugas : Melakukan kegiatan pembelajaran (yang di observer), bertanggung jawab mengamati pelaksanaan penelitian, terlibat dalam perencanaan, pelaksana kegiatan pembelajaran, dan merefleksi pada tiap-tiap siklus.


(60)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas dilakukan di MI Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Surabaya, pada mata pelajaran bahasa arab kelas IV tentang Al- ‘Unwan dengan menggunkan permainan gramatika cepat.

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data, diantaranya adalah dengan menggunkan observasi, wawancara dan penilaian tes. Observasi digunakan untuk mengamati aktifitas siswa dan aktifitas guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas untuk melihat kemampuan siswa dalam menulis dan keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran.

Sedangkan teknik wawancara digunakan untuk mendapatkan data atau informasi tentang profil MI Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Surabaya, yang menjadi objek wawancara diantaranya adalah kepala sekolah, guru bahasa arab kelas IV dan siswa- siswi kelas IV. Kegitan wawancara ini dilakukan ketika ada waktu luang dari objek yang di wawancarai.

Penilaian tes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis Al- ‘Unwan. Penilaian ini dilakukan pada saat pra siklus, siklus I dan siklus II, penilan ini menggunakan soala uraian yang terdiri dari mufrodat-mufrodal Al- ‘Unwan.


(61)

Adapun hasil penelitaian diuraikan dalam tahapan-tahapan yang berupa siklus- siklus dalam pembelajaran. Pembelajaran dalam penelitian ini menggunaka beberapa tahapan siklus diantaranya:

1. Siklus I 2. Siklus II

1. Siklus 1

a. Perancanaan Siklus I

Pada tahap perencanaan sikluas I peneliti mengikuti kurikulum yang digunakan sekolah yaitu kurikulum 2013, hanya kelas I dan IV yang menggunakan kurikulum tersebut. Dan menetapkan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang harus pada mata pelajaran bahasa arab kelas IV MI Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Surabaya, Materi yang digunakan tentang Al-‘Unwan. . Kemudian merencanakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pasa siklus I dengan menggunakan permainan gramatika cepat. Rencana pelaksanaan pembelajaran terdiri dari identitas, kompetensi inti dan kompetensi dasar yang harus dicapai, kegiatan pembelajaran, strategi, peniaian dan dilengkapai dengan lembar kerja siswa, lembar kerja siswa digunakan untuk melihat kemampan siswa, pada lembar kerja siswa, peneliti menggunakan soal uraian yang di dalam soal tersebut setiap kelompok membuat lima kalimat dari mufrodat yang ada dalam lembar kerja tersebut.


(62)

53

Sebelum rencana pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan RPP divalidasi oleh validator menggunakan lembar uji validasi ini bertujuan untuk melihat kelayakan RPP dan sudah memenuhi standar. Lembar kerja siswa juga divalidasi, validasi ini dilakukan untuk melihat penggunakan bahasa dalam soal, keefektifan soal dan kesesuaian dengan materi pembelajaran. Hasil validitas sudah silakukan oleh bapak Bahauddin, M. Pd I dan mendapatkan penilaian secara umum dengan sekor rata-rata dan dapat dinyatakan bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran dapat dilaksanakan dengan revisi kecil.

Penyusunan instrumen observasi siswa dan guru juga dibuat, instrumen observasi siswa dibuat untuk melihat keaktifan siswa dalam melakukann kegiatan pembelajaran dengan penggunaan Permainan gramatika cepat, dan instrumem observasi guru dibuat untuk melihat cara-cara guru menyampampaikan pembelajaran dilihat dari cara membuka suatau pelajaran, melakukan kegiatan inti, menutup pembelajaran sampai pada melakukan penilaian pada siswa.

Dan memetapkan keberhasilan dari perencanaan ini dengan menetapkan kreteria keberhasilan pembelajaran. Dalam penelitian ini siswa dikatakan berhasil apabila nilai siswa mencapai ketuntasan minimal dengan nilai 70.


(63)

b. Tahap Pelaksanaan Siklus I

Setelah melakukan perencanaan maka peneliti melakukan pelaksanaan penelitian dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat dan disusun. Penelitian siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 11 Januari 2017 di kelas IV MI Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Surabaya pada pelajara ketiga dan ke empat pada pukul 09. 30- 10.40 WIB dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.

Adapun proses pembelajaran menggunakan permainan gramatika cepat diharapkan siswa melakukan pembelajaran secara aktif dan senang dan mampu mengembagkan kemampuan menulis tentag Al-‘Unwan. dalam bentuk membuat suatu kalimat dan ketepatan susunan gramatikanya.

Peneliti mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan menayakan kabar siswa, pada saat pembelajaran dibiasakan untuk selalu melakukan kegiatan menggunakan bahasa arab sebagai bahasa pengantar, sehingga siswa terlatih dan terbiasa untuk menggunakan bahasa arab dan tanpa disadari siswa mengetahi susunan gramatikanya dari kebiasaan yang dilakukan.

Dalam pelaksanaan pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pada kegiatan awal peneliti melakauan kegiatan seperti mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa dan melakukan apersepsi. Peneliti melakukan


(64)

55

apersepsi dengan menayakan alamat sekolah, alamat rumah masing-masing. Setelah itu peneliti menyebutkan materi dan tujuan pembelajaran.

Langkah kegiatan inti dari pembelajaran yaitu siswa dibagi menjadi 4 kelompok terdiri dari 4 sampai dengan 5 siswa dan tiap-tiap kelompok mendapat lembar kerja siswa dari peneliti. Lembar kerja siswa terdiri dari mufrodat dan kata kerja yang berkaiatan dari Al-‘Unwan. dari kata-kata tersebut mereka membuat menjadi lima kalimat. Dan setelah semua kelompok selesai perwakilan kelompok membacakan hasil diskusinya didepan kelas sedangkan kelompok yang lain memberi masukakkan.

Pada siklus ini masih ada beberapa hambatan antara lain adanya siswa yang belum bisa menulis arab dengan baik dan benar, dan ada sebagian siswa yang kurang bersemangat dalam pembelajaran, ada siswa yang binggung dengan tugas sendirinya tanpa mendiskusikan dengan kelompoknya. Sehingga diakhir pembelajaran peneliti melakukan tebak-tebak untuk mengetes kekompakan dan memberi motivasi tentang pentingnya berkerja sama dalam suatu tim.

c. Tahap Pengamatan

Pada tahap pengamatan ini yang dilakukan yaitu melihat kegiatan pembelajaran. Kegaiatan yang diamati dianataranya


(65)

kegiatan siswa pada saat pembelajaran, proses peneliti menyampaiakan pembelajaran dan hasil setelah siklus dilakukan. Pada tahapan peneliti ini peneliti menggunakan lembar aktifitas guru dan lembar aktifitas siswa.

Berikut ini hasil pengamatan aktifitas guru dan aktifitas siswa siklus I untuk mengetahui pelaksanaan permainan gramatika cepat pada mata pelajaran bahasa arab kelas IV di MI Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Surabaya.

1. Hasil Observasi Guru

Pengamatan aktifitas guru merupang pengamatan yang dilakukan untuk mengamati kegiatan guru pada saat menyampaikan pembelajaran. Dalam pengamatan ini yang menjadi penilaian diantaranya kegiatan membuka pelajaran, penguasaan materi, strategi yang digunakan, performance, media, bahan, sumber pembelajaran, pertanyaan yang diberikan siswa, pemberian penguatan dan menentup pembelajaran. Pada penilai pengamatan guru rentang nilai dari 1- 4.

Peneliti saat melakukan siklus I sangat bisa menguasai kelas, penliti banyak memiliki ice breking sehingga itu sangat

membantu pengondisian siswa dan kesiapan siswa. tetapi didalam penyampain materi dan strategi penmeliti sangat


(66)

57

kurang itu dikarnakan peneliti belum mengetahui karakteristik belajar siswa secara jelas.

Hasil pengamatan guru pada siklus I dengan nilai 2 yaitu kegiatan memberi pertanyaan kepada siswa, pertanyaan yang diberikan kurang jelas dan kongrit, dan kurang pemerataan dalam memberikan pertanyaan kepada siswa, bahasa yang digunakan masih terlalu berbelit-terbelit dan cepat sehingga siswa kesulitan memahi materi atau tugas yang diberikan.

Pengamatan aktifitas guru yang bernilai 3 diantaranya penguatan materi ajar, strategi yang digunakan, media, bahan, sumber pembelajaran. Sedangkan aktifitas guru yang bernilai 4 yaitu membuka pembelajaran dengan memengunkan apersepsi, motivasi dan tujuan pembelajaran, performance seperti intonasi, nada dan irama dan mimik wajah dan cara penetup pembelajaran.

Hasil pengamatan aktifitas guru pada siklus I jika dipresentasekan : 75,00 % . Dilihat dari presentase tersebut guru atau peneliti sudah aktif dalam menyampaikan pembelajaran.


(67)

2. Hasil Observasi Siswa

Pelaksanaan aktifitas siswa dalam siklus I diantaranya respon siswa saat menyampaiakan pertanyaan, antusias siswa dalam pembelajaran dan keberanian siswa.

Hasil aktifitas siswa pada siklus I dengan permainan gramatika cepat MI Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Surabaya yang aktifitasnya dinilai sangat baik yaitu respon siswa saat melakukan apersepsi, mendengarkan tujuan pembelajaran, tanggapan siswa saat peneliti mengecek pemahaman dan respon siswa saat merespon kesimpulan yang disampaiakan oleh peneliti.

Sedangkan hasil aktifitas siswa yang dinilai cukup yaitu pada perhatian siswa saat materi disampaikan, antusias siswa saat melakuakan pengenalan gramatika cepat, ketertiban dalam mengerjakan lembar kerja siswa baik kelompok atau individu dan keberanian siswa saat presentasi hasil pekerjaanya.

Dari hasil penilaian aktifitas siswa pada siklus I jika dipresentasekan presentase keaktifan siswa pada siklus I yaitu 80,00%, presentasi ini siswa sudah dikatakan aktif dalam mengikuti pembelajaran.


(68)

59

3. Hasil Penilaian Siswa

Penilaian siswa diambil dari tugas kelompok dan tugas individu. Penilaian pada tugas kelompok diantaranya penilaian hasil lembar kerja siswa, kerja sama, dan kepemimpinan. Dan lembar kerja siswa individu penilaiannya dengan melihat kebanaran siswa mengerjakan dan kejujuran siswa dalam mengerjakan.

Dilihat dari hasil siswa pada siklus I, dari 18 siswa ada 11 siswa yang tuntas dan 7 siswa yang tidak tuntas dalam mata pelajaran bahasa arab materi Al-‘Unwan dengan penggunaan permainan gramatika cepat. Dengan kreteria keteuntasan belajar minimal 70. Oleh karena itu rata-rata siklus I iyalah 71,94. Dilihat dari nilai rata-rata tersebut dapat dikatakan siswa mendapatka kereteria baik dalam pelajaran bahasa arab. Nilai rata-rata tersebut dilihat dari kreteria penilain yang telah dientukan dalam indikator peneliliaan

d. Refleksi

Dari pelaksanaan pembelajaran Bahasa Arab tentang keterampilan materi Al-‘Unwan menggunakan permainan gramatika cepat dapat diketahui kelemahan dan kelebihan sebagai berikut:


(69)

1) Kelebihan guru dalam mengajar pada siklus I diantaranya adalah dalam kegiatan membuka pembelajaran, performance, dan menutup pembelajaran. Guru sangat percaya diri saat menyampaikan pembelajaran dan kereatif dalam memberikan

ice breking dan motivasi kepada siswa.

2) Kekurangan guru dalam mengajar pada siklus I diantaranya adalah dalam kegiatan penguasaan materi ajar, stretegi yang digunakan, pemberian penguatan. Guru masih belum menguasai penuh materi yang akan disamapikan dan masih mengalami kebinggugan saat pengendalikan siswa karena guru masih memahi kemampuan siswa.

3) Kelebihan siswa dalam pembelajaran siklus I diantaranya dalam kegiatan merespon guru saat memberikan motivasi dan apersepsi, tujuan pembelajaran, dan siswa mampu menyimpulkan dari materi yang disampikan. Siswa aktif dalam pembelajaran karena guru memberikan hal baru dan variasi dalam pembelajaran.

4) Kekurangan siswa dalam pembelajaran pada siklus I diantaranya adalah siawa kurang memahami materi yang disampaikan, siswa kurang antusias dalam mengerjakan lember kerja siswa baik kelompok atau individu, siawa


(70)

61

binggung dengan tugas yang disampaiakan dan kurang kerja sama dengan teman satu kelompoknya.

5) Hasil kerja siswa menunjukkan bahwa kemampuan menulis Al- ‘Unwan, siswa meningkat dengan rata-rata nilai 71,94 dengan presentase 72%. Dari nilai tersebut terdapat 5 siswa yang tidak tuntas sedangkan yang tuntas adalah 13.

2. Siklus II

Pelaksanaan siklus II ini ada ketika terdapat kekurangan pencapaian yang harus dicapai dalam siklus I. Pelaksanakaan siklus I ini pada hari Rabu tanggal 18 Januari 2017 pada jam ke 4 dan 5 di kelas IV MI Tahsinul Akhlaq Bahrul Ulum Surabaya materi Al-‘Unwan dalam kemampuan menulis siswa.

a. Perancanaan Siklus II

Peneliti pada tahap ini melakuakan rencana pembelajaran baru dengan cara memperbaiki dari sisi penguatan materi, strategi yang sesuai dengan kemampuan siswa dan pertanyaan yang memiliki bahasa yang lebih kongrit dan jelas.

Peneliti juga mempersiapkan media yang digunakan penunjang agar siswa lebih semangat dan tertarik dalam pelajaran, oleh karena itu pada siklus ini peneliti membuat kartu mufrodat,


(71)

kartu tersebut dilembar awal terdapat lafat mufradatnya sedangkan yang dibelakang adalah arti dari lafat tersebut. Itu sekaligus sebagi penilaian kelompok siswa. sedangkan untuk lembar kerja individu dangan membuat kalimat dari mufrodat, dhomir dan isim yang ada dilembar kerja, dan soal menmberi kharokat pada suatu kalimat.

Rencana pelaksaaan pembelajaran dan lember kerja siswa sebelum dilaksanakan juga sudah melakukan proses validasi RPP dan lembar kerja siswa.

b. Tahap Pelaksanaan Siklus II

Tahap ini peneliti melakukan tepuk semangat dan tepuk konstrasi untuk membuat semangat siswa sebagai tahap awal, peneliti juga menayakan kabar dan tujuan pembalajaran.

Peneliti menggunakan kartu mufrodat untuk mengigatkan mufrodat setelah itu siswa di bagi menjadi dua kelompok kanan dan kelompok kiri. Setiap kelompok menyebutkan mufradat yang diberikan oleh peneliti dan berdiskusi membuat suatu kalimat. Dan menulis kalimat tersebut di papan tulis, setelah itu antar kelompok saling mengkoreksi.

Peneliti menbenarkan kalimat tersebut dan memberi penjelasan, setelah itu siswa diberi lembar kerja individu. Lember tersebut berisi mufrodat, isim, dan dhomir dan kalimat yang belum diberi harokat. Tugas siswa membuat tiga kalimat dari mufrodat


(72)

63

yang ada dan memberi kharokat pada kalimat. Perwakilan dari siswa menulis hasilnya kemudian di bahas secara bersama-sama dan peneliti menulis kalimat dan siswa memberi kharokat dipapan tulis. Peneliti memberi penguatan dan menyimpulkan pembelajaran. Peneliti memberi motivasi dan lagu bim bam dan mengakhiri dengan salam.

c. Tahap Observasi

1. Hasil Observasi Guru

Pengamatan aktifitas guru ini dilakukan untuk menilai kegiatan yang dilakukan oleh guru sudah memenuhi kreteria penilaian saat melakukan pembelajaran.

Pengamatan aktifitas guru pada siklus II yang mendapatkan sekor 3 diantaranya vasirasi strategi, pengoptimalan penggunaan strategi, pengelolaan kata dalam pertanyaan dan penggunaan bahasa yang jelas dalam memberikan penguatan.

Pengamatan yang mendapat skor 4 diantarnya cara membuka pembelajaran, penguatan materi, performenc, media bahan sumber pembelajaran dan menutup pembelajaran. Dan jika di persentase menjadi 90,62%.


(1)

76

yang didapat adalah 100%. Jika dilihat dari suatu grafik menjadi sebagai berikut:

Grafik 4. 3

Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Dari grafik tersebut dapat dilihat peningkatan hasil kamampuan siswa menulis Al-‘Unwan dimulai nilai rata-rata siswa yang meningkat dari 68,38 dari pra siklus meningkat menjadi 71,94 pada siklus I dan mengalami peningkatan lagi menjadi 81,66 pada siklus II. Jumlah presentase yang didapat 100% jadi semua tuntas pada siklus II hanya saja ada beberapa siswa yang nilainya pada nilai KKM.

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Nilai rata-rata prosentase jumlah siswa yang tuntas

jumlah siswa yang tidak

tuntas

Pra Siklus

Siklus I


(2)

78 BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

1. Hasil pengamatan terhadap aktifitas guru saat pembelajaran dengan

penggunaan permainan gramatika cepat pada meningkatkan

kemampuan menulis siswa diantaranya pada siklus I presentase yang diperoleh iyalah 75,00 % dan pada siklus II 90,66%. Dan hasil dari aktifitas guru tersebut dapat dinilai baik guru dalam menyampaikan pembelajaran. Hasil pengamatan terhadap aktifitas siswa pada saat proses pembelajaran bahasa arab tentang kemampuan menulis dengan menggunakan permaianan gramatika cepat. Pada siklus I mendapatkan hasil presentasi 80,00% dengan 4 aspek yang mendapatkan skor 3 dan 5 aspek yang mendapatka skor 2. Sedangkan pasa siklus II mendapatkan hasil presentase 86,66 % dengan 6 apek bersekor 3 dan 4 aspek bersekor 2. Sekor maksimal yang berjumlah 30. Dengan prosentase pada siklus I 80% dan siklus II 86,66 % itu menunjukan aktifitas siswa sangat tinggi pada saat pembelajaran.

2. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan penggunaan permaianan gramatika cepat mata pelajaran bahasa arab kelas IV materi

Al-‘Unwan dapat disimpulkan bahwa penggunaan permainan gramatika cepat dapat meningkatkan kemampuan menulis bahasa arab siswa. peningkatatan tersebut dapat dilihat dari kemampuan siswa dari


(3)

79

pra siklus dengan nilai rata-rata 68,50, siklus I 71,94, dan siklus II 81,66. Peresentase siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM pra siklus 50% dengan jumlah siswa yang tuntas 9 , siklus I 72% dangan jumlah yang tuntas 13 siswa dan siklus II 100% atau semua tuntas, dengan jumlah siswa 18 siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menyarankan beberapa sebagai berikut kepada:

1. Kepala sekolah agar

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu masukan dalam rangka pembinaan agar guru selalu berusaha untuk menjadi seorang guru yang berkualitas.

b. Laporan hasil penelitian dapata digunakan dalamrangka penilaian kinerja guru dan keprofesionalan guru.

c. Mengusahan fasilitas yang bisa mewadahi agar proses

pembelajaran dapat bermutu.

d. Menambah koleksi perpustakaan sebagai bahan bacaan. 2. Guru agar :

a. Mempertimbagkan penerapan permaianan gramatika cepat debagai salah satu variasi dalam proses pembelajaran.

b. Permaianan gramatika cepat dapat digunakan dalan pembelajaran bahasa yang laianya.


(4)

80

c. Jangan selalu menyalahkan siswa jika tidak tercapainya tujuan pembelajaran guru juga berperan dalam tercapainya tujuan pembelajaran.

d. Mempunyai semangat tinggi untuk selalu membuat inovasi untuk meningkatkan kemampuan siswa.

3. Siswa agar:

a. Harus lebih semanagat dan aktif dalam mengikuti proses

pembelajaran sehingga akan memiliki keterampilan dan

kemampuan belajar dan mendapatka ilmu.

b. Menghilangkan anggapan bahawa pelajaran Bahasa arab sulit c. Selalu berusaha dalam setiap kegagalan yang dialami, dan

memikirkan masalah-masalah tang terjadi pada saat pembelajaran.

d. Lakukan aktifitas sebaik mungkin untuk mendapatkan


(5)

81

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid, 2013, Strategi Pembelajaran, Bandung: ROSDA.

Afifudin Dimyathi, 2004, Panduan Menulis Berbahasa Arab, Jombang: Gadingmangu Perak.

Alek Ahmad, 2011, Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, Jakarta: Pranada Media Grup.

Alfin Jauharoti. 2009. Keterampilan Dasar Berbahasa (Surabaya: Pustaka Intelektual)

Budiono, Kamus Ilimah Populer Internasioanal, Surabaya: Alumni.

Burgin, Burhan, 2011 Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rajawali Pers. Chaer, Abdul, . 2012, Linguistik Umum, Jakarta: Rineka Cipta.

Farida Ana, dkk, 2012 Sekolah Yang Menyenagkan Metode Kretif Mengajar dan Pengembangan Karakter Siswa, Bandung: Nunasa.

Departemen Pendidikan Nasional, 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Dharmamulya Sukirman, dkk, 2005, Permaianan Tradisional jawa, Jakatra:Kapel Press.

Harun, 2007, Pembelajaran Bahasa Indonesia, Aceh: Pranada Media Grup. Hermawan Acep.2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Iskandarwassid, Dadang Sunendar, 2013, Strategi Pembelajaran Bahasa,

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Kurnuawan Heru, 2014, Pembelajaran Menulis Kreatif, Bandung: ROSDA.


(6)

82

Mujid Fathul, Rahmawati Nailul, 2013, Permainan Edukatif Pendukung Pembelajaran Bahasa Arab (2), Johjakarta: DIVA Press.

Mulya, Khoirudin, dkk 2009. Buku Pintar Bahasa Indonesia, Lamongan: Lentera Ilmu,.

Mustofa Bisri, Abdul Hamid, 2012 Metode dan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab, Malang: UIN-Maliki Pres.

Mujib, Fathul, Nailul Rahmawati, 2012 Metode Permainan-Permainan Edukatif dalam Belajar Bahasa Arab, Jogjakarta: DIVA Press.

Narbuka Cholid, 1997 Metodologi Penelitian, Jakarta: BUMI AKSARA. Partanto Pius, Al Barry Dahlan, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola. Rohmani Ahmad, 2004, Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: PT Rineke Cipta. Rusyana,Yus, 1984, Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan, Jakarta: CV

Diponogoro.

Sadiman Arif, dkk, 2007, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan pemanfaatannya, Jakarta: Rajageafindo Persada.

Santoso, 2000, Kamus Moderen Bahasa Indonesia, Surabaya: CV. Pustaka Agung Harapan.

Sasminta, dkk, 2012, Permaianan Kecil( Cara Efektif Mengembangkan Fisik, Motorik, Keterampilan Sosial dan Emosional), Malang: Wineka Media. Supandi Pepen, Nurhidayat, 2016, 50 Permainan Indoor dan Outdoor

Mengasyikkan, Jakarta: Penebar Swadaya grub.

Ungguh, Jasa Muliawan, 2012, Menyulap Siswa Kaya Prestasi di Dalam dan Luar Sekolah, Jogjakarta: DIVA Press.

Usman, User, 199, Menjadi Guru Profesional , Bandung: PT Remaja Rasdakarya.


Dokumen yang terkait

Pengembangan pelajaran muhadasah pada jurusan bahasa arab fakultas tarbiyah IAIN Syarif hidayatullah

0 7 69

PENERAPAN TEKNIK PERMAINAN BAHASA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA KELAS V Penerapan Teknik Permainan Bahasa Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Kelas V MI Muhammadiyah Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 11

PENEREPAN TEKNIK PERMAINAN BAHASA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI Penerapan Teknik Permainan Bahasa Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Kelas V MI Muhammadiyah Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 12

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN BAHASA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN SUKAMENAK Kec. Cikeusal-Serang Tahun Ajaran 2014/2015.

0 0 40

Efektivitas Penggunaan Metode Write Around Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Bahasa Arab.

0 4 39

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN BAHASA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI MADRASAH TSANAWIYAH.

2 8 80

PENERAPAN PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI MELALUI PENGGUNAAN PERMAINAN BAHASA : Penelitian Tindakan Kelas pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas IV SDN Banyuhurip Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun

0 3 54

Penggunaan strategi permainan Perebutan Benteng untuk meningkatkan keterampilan menyimak mufrodat dalam materi A'da' al-Usrah mata pelajaran Bahasa Arab siswa kelas III MI Al Karimah Surabaya.

1 4 113

Peningkatan keterampilan berbicara bahasa Arab materi al-Unwan dengan menggunakan strategi qurat al-kalam pada siswa kelas IV MI Darul Ulum Sarirogo Sidoarjo.

3 63 99

Perangkat Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Arab Kelas 4-6 - WARTA MADRASAH

0 1 1