UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN USAHA ORANG TUA DALAM MELAKSANAKAN TUGASNYA SEBAGAI PENDIDIK IMAN ANAK DALAM KELUARGA KATOLIK DI LINGKUNGAN SANTO PIUS X KWEDEN PAROKI SANTO YAKOBUS KLODRAN BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperol

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN USAHA ORANG TUA DALAM MELAKSANAKAN TUGASNYA SEBAGAI PENDIDIK IMAN ANAK DALAM KELUARGA KATOLIK DI LINGKUNGAN SANTO PIUS X KWEDEN PAROKI SANTO YAKOBUS KLODRAN BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Disusun Oleh: Regina Daniaty 061124012 PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN USAHA ORANG TUA DALAM MELAKSANAKAN TUGASNYA SEBAGAI PENDIDIK IMAN ANAK DALAM KELUARGA KATOLIK DI LINGKUNGAN SANTO PIUS X KWEDEN PAROKI SANTO YAKOBUS KLODRAN BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Disusun Oleh: Regina Daniaty NIM : 061124012 PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PERSEMBAHAN

  Kupersembahkan skripsi ini kepada: BAPA, BUNDA MARIA, DAN YESUS KRISTUS yang selalu mendampingi serta menuntun setiap langkah hidupku

  Keluargaku tercinta: Bapak, alm. Ibu, dan ketiga kakakku Dan juga my Lovely (Mas J)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  MOTTO BERSUKACITALAH DALAM PENGHARAPAN, SABARLAH DALAM KESESAKAN, DAN BERTEKUNLAH DALAM DOA! (Roma 12 : 12)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

  Penulis memilih judul skripsi “UPAYA MENINGKATKAN

  

PEMAHAMAN DAN USAHA ORANG TUA DALAM MELAKSANAKAN

TUGASNYA SEBAGAI PENDIDIK IMAN ANAK DALAM KELUARGA

KATOLIK DI LINGKUNGAN SANTO PIUS X KWEDEN PAROKI

SANTO YAKOBUS KLODRAN BANTUL”. Judul ini dipilih karena bertolak

  dari ketertarikan dan keprihatinan penulis mengenai masalah pendidikan iman anak dalam keluarga Katolik, dimana orang tua belum dapat melaksanakan tugasnya sebagai pendidik iman anak dalam keluarga Katolik dengan baik. Penulis tergugah untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dan usaha orang tua dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik iman anak dalam keluarga Katolik.

  Sebagai pendidik iman anak dalam keluarga Katolik, orang tua dituntut untuk menyampaikan ajaran mengenai keselamatan kepada anak-anak mereka. Mereka mempunyai kewajiban untuk memberikan apa saja yang diperlukan oleh anak-anak supaya mereka semakin terbantu dalam menuju kedewasaan hidup iman Katolik. Pendidikan iman yang diberikan oleh orang tua kepada anak-anak dimaksudkan agar anak-anak semakin mendalami misteri keselamatan Allah dan menyadari karunia iman yang telah mereka terima, sejak mereka dibaptis, sehingga anak-anak dapat mencapai kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus dan ikut serta mengusahakan pertumbuhan Tubuh Mistik. Sebagai pendidik iman anak dalam keluarga Katolik, orang tua perlu memberikan pengajaran mengenai iman, mengembangkan kebiasaan hidup rohani dalam keluarga, dan memberikan teladan hidup yang baik bagi anak- anaknya, serta menciptakan suasana kasih dan mengembangkan relasi yang baik dengan anak-anak mereka.

  Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebenarnya orang tua di Lingkungan Santo Pius X Kweden memahami akan tugasnya sebagai pendidik iman anak dalam keluarga Katolik, tetapi mereka tidak dapat melaksanakannya dengan baik.

  Banyak faktor yang menyebabkan mereka tidak dapat melaksanakan tugas mendidiknya dengan baik, antara lain kesibukan dalam pekerjaan dan kurangnya pengetahuan tentang iman. Di samping itu, kurangnya dukungan/perhatian berupa kegiatan pendampingan bagi orang tua dari Lingkungan/Paroki juga menjadi faktor yang menghambat orang tua untuk dapat melaksanakan tugasnya sebagai pendidik iman anak dengan baik.

  Untuk menindaklanjuti hasil penelitian, penulis mengusulkan pendalaman iman dengan model shared christian praxis (SCP) sebagai salah satu upaya meningkatkan pemahaman dan usaha orangtua di Lingkungan Santo Pius X Kweden dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik iman anak dalam keluarga Katolik. Penulis mengusulkan tema program : Menjadikan Keluarga Sebagai Tempat Pendidikan Iman Anak Yang Pertama Dan Utama. Tema program tersebut dibagi menjadi delapan pertemuan yang disesuaikan dengan kebutuhan orang tua di Lingkungan Santo Pius X Kweden berkaitan dengan tugasnya sebagai pendidik iman anak dalam keluarga Katolik sehingga mereka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

  The author chose the title of the graduating paper “MEANS TO

  

IMPROVE PARENTS’ UNDERSTANDING AND EFFORTS TO DO

THEIR DUTY AS EDUCATORS OF CHILDREN’S FAITH IN A

CATHOLIC FAMILY IN LINGKUNGAN SANTO PIUS X KWEDEN

PARISH OF SANTO YAKOBUS KLODRAN BANTUL”. This title was

  chosen based the author’s interest and concern about issue on children’s faith education in Catholic family in which the parents have not been able to carry out their duty as educators of children’s faith in a Catholic family in a good way. The author was intrigued to find out the extent of parents’ understanding and efforts in carrying out their duties as educators of children’s faith in the Catholic family.

  As educators of children’s faith in Catholic family, parents are required to convey the doctrine of salvation to their children. They have an obligation to provide whatever is needed by the children so that they are increasingly assisted into adulthood in the Catholic faith. Faith education is given by parents to children so that they can explore the mystery of God’s salvation and realize the gift of faith they have received, since they were baptized, therefore, children can reach full maturity and the growth of the Mystical Body. As educators of children’s faith in a Catholic family, parents need to provide teaching about faith, develop the habit of spiritual living in the family, and provide a good example of life for their children, and create an atmosphere of love and develop good relationships with their children.

  From the research result, it can be revealed that parents in Lingkungan Santo Pius X Kweden actually understand their duty as children’s faith educators in Catholic families, but they can not hold it well. Many factors cause they do not perform the task well, for instances, busy at work and lack of knowledge about the faith. In addition, the lack of support/concern of assistance activities for parents in Lingkungan/Parish is also a factor that inhibits the parents to be able to carryout their duty as children’s faith educators well.

  In response to the result of the study, the author proposes a deepening of faith with the model of Shared Christian Praxis (SCP) as an effort in increasing parents’ understanding and efforts in Lingkungan Santo Pius X Kweden in carrying out their duty as children’s faith educators in a Catholic family. The author proposes the theme of the program: Making a Family as the First and Main Place of Children’s Faith Education. The theme of the program is divided into eight meetings that are tailored to the needs of parents in Lingkungan Santo Pius

  X Kweden relating to their duties as educators of children’s faith in Catholic family so that they can perform the task better. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat bimbingan dan penyertaan-Nya, penulis mendapatkan kekuatan dan semangat untuk menyelesaikan penulisan skrispsi yang berjudul UPAYA

  

MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN USAHA ORANG TUA DALAM

MELAKSANAKAN TUGASNYA SEBAGAI PENDIDIK IMAN ANAK

DALAM KELUARGA KATOLIK DI LINGKUNGAN SANTO PIUS X

KWEDEN PAROKI SANTO YAKOBUS KLODRAN BANTUL.

  Skripsi ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan penulis terhadap situasi pendidikan iman anak dalam keluarga Katolik yang dilaksanakan oleh orang tua di Lingkungan Santo Pius X Kweden Paroki Santo Yakobus Klodran Bantul. Menurut hasil pengamatan penulis, orang tua masih cenderung menyerahkan pendidikan iman anak-anak kepada pihak lain, seperti guru sekolah minggu.

  Mereka kurang mampu melaksanakan tugasnya sebagai pendidik iman anak dengan baik. Oleh karena itu, penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk membantu orangtua untuk semakin meningkatkan pemahaman dan usaha orangtua dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik iman anak dalam keluarga Katolik di Lingkungan Santo Pius X Kweden Paroki Santo Yakobus Klodran Bantul sehingga mereka dapat melaksanakan tugasnya tersebut dengan lebih baik lagi.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan pernah hadir tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pantaslah pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Drs. H. J. Suhardiyanto, SJ, selaku Kepala Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma yang telah membantu penulis selama penyelesaian skripsi ini.

  2. Y. H. Bintang Nusantara, SFK, M. Hum., selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah mendampingi, membimbing, memotivasi, dan memberikan masukan-masukan yang berharga bagi penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

  3. Yoseph Kristianto, SFK, M. Pd., selaku Dosen Pembimbing Kedua sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang telah membantu dan memotivasi penulis selama studi dan menyelesaikan skripsi ini.

  4. Banyu Dewa HS., S. Ag., M. Si., selaku Dosen Pembimbing Ketiga yang telah memotivasi penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

  5. Segenap Staf Dosen Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma yang telah mendidik dan membimbing penulis selama studi.

  6. Segenap Staf Sekretariat dan Perpustakaan, serta seluruh karyawan bagian lain Prodi IPPAK yang telah memberi dukungan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

  7. Bpk. FX. Ngadiyo selaku Ketua Lingkungan Santo Pius X Kweden yang telah mengizinkan penulis untuk mengadakan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ……………………………………………………... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………. ii HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………. iii HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………. iv MOTTO ………………………………………………………………….. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………………. vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ………………………. vii ABSTRAK ……………………………………………………………….. viii ABSTRACT ……………………………………………………………… ix KATA PENGANTAR …………………………………………………… x DAFTAR ISI ……………………………………………………………... xiii DAFTAR SINGKATAN ………………………………………………… xvii BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………...

  1 A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN .…………………..

  1 B. RUMUSAN PERMASALAHAN ….…………………………...

  7 C. TUJUAN PENULISAN …….…………………………………..

  8 D. MANFAAT PENULISAN ...……………………………………

  9 E. METODE PENULISAN .……………………………………….

  9 F. SISTEMATIKA PENULISAN ..………………………………..

  10 BAB II ORANG TUA SEBAGAI PENDIDIK IMAN ANAK DALAM KELUARGA KATOLIK ……………….………………………

  12 A. KELUARGA KATOLIK ……………………..………………..

  13 1. Pengertian Keluarga Katolik ………………………………..

  13 2. Ciri-Ciri Keluarga Katolik ………………………………….

  17 a. Kesatuan iman yang dimiliki oleh anggota-anggotanya ..

  18

  b. Keluarga Katolik dipanggil menuju kepada kesucian dan ikut membantu menyucikan Gereja dan dunia ………….

  19

  c. Keluarga Katolik membuka diri dengan penuh cinta kasih, baik kepada masyarakat maupun Gereja ...............

  21

  d. Keluarga Katolik dipanggil dan diutus untuk mengambil

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Keluarga Sebagai Komunitas Iman …………………………

  22 a. Iman menjiwai kehidupan seluruh anggota keluarga …...

  23

  b. Keluarga merupakan tempat persemaian dan sekolah iman ……………………………………………………..

  25

  c. Keluarga menjadi tempat untuk saling membantu dalam mengembangkan iman ………………………………….

  26 B. TUGAS ORANG TUA DALAM KELUARGA KATOLIK …..

  26 1. Pengertian Orang Tua ……………………………...……….

  27

  2. Tugas Orang Tua ……………………………………………

  28 a. Menurut Kitab Suci ……………………………………..

  28 b. Menurut Dokumen Gereja ……………………………...

  31 C. PENDIDIKAN IMAN ANAK SEBAGAI TUGAS UTAMA ORANG TUA DALAM KELUARGA KATOLIK ………….

  33 1. Pengertian Dan Tujuan Pendidikan Iman Anak …………….

  34 a. Pengertian Pendidikan Iman Anak ……………………...

  34 b. Tujuan Pendidikan Iman Anak …………........................

  36

  2. Usaha-Usaha Yang Dilakukan Oleh Orang Tua Dalam Melaksanakan Tugasnya Sebagai Pendidik Iman Yang Pertama Dan Utama ………………………………………...

  38

  a. Orang tua mendidik dengan pengajaran ………..………

  39

  b. Orang tua mendidik dengan mengembangkan kebiasaan hidup rohani …………………………………………….

  41 c. Orang tua mendidik dengan memberi teladan …...……..

  42 d. Orang tua mendidik dengan kasih ……………...……….

  44

  e. Orang tua mengembangkan relasi yang baik dengan anak ……………………………………………………..

  46 D. FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT ORANG TUA DALAM MELAKSANAKAN TUGASNYA SEBAGAI PENDIDIK IMAN ANAK DALAM KELUARGA KATOLIK

  47

  1. Faktor Yang Berasal Dari Dalam Diri Orang Tua .…………

  48 2. Faktor Yang Berasal Dari Luar Diri Orang Tua ….………...

  49 BAB III PENELITIAN TENTANG PEMAHAMAN DAN USAHA ORANG TUA DALAM MELAKSANAKAN TUGASNYA SEBAGAI PENDIDIK IMAN ANAK DALAM KELUARGA KATOLIK DI LINGKUNGAN SANTO PIUS X KWEDEN PAROKI SANTO YAKOBUS KLODRAN BANTUL ……...

  51 A. GAMBARAN UMUM PAROKI SANTO YAKOBUS

  1. Sejarah Singkat Paroki Santo Yakobus Klodran Bantul …… 2. Letak Geografis Paroki Santo Yakobus Klodran Bantul …...

  63

  56

  57

  59

  59

  59

  60

  61

  62

  63

  51

  64

  65

  66

  66

  67

  67

  69

  96 111 120 121 121

  55

  Christian Praxis (SCP) Bagi Orang Tua ……………………

  3. Situasi Umat Katolik Di Paroki Santo Yakobus Klodran Bantul ……………………………………………………….

  3. Manfaat Penelitian ………………………………………….

  4. Kegiatan-Kegiatan Yang Ada Di Paroki Santo Yakobus Klodran Bantul ……………………………………………...

  B. GAMBARAN UMUM LINGKUNGAN SANTO PIUS X KWEDEN ……………………………………………………… 1. Sejarah Singkat Lingkungan Santo Pius X Kweden ………..

  2. Letak Geografis Lingkungan Santo Pius X Kweden ……….

  3. Situasi Umat Katolik Di Lingkungan Santo Pius X Kweden

  4. Kegiatan-Kegiatan Yang Ada Di Lingkungan Santo Pius X Kweden ……………………………………………………..

  C. METODOLOGI PENELITIAN ………………….……………..

  1. Jenis Penelitian ……………………………………………...

  2. Tujuan Penelitian …………………………………………...

  4. Teknik Pengumpulan Data ………………………………….

  1. Pengertian Pendalaman Iman Dengan Model Shared

  5. Tempat Dan Waktu Penelitian ……………………………...

  6. Responden Penelitian ……………………………………….

  7. Definisi Operasional ………………………………………..

  8. Variabel Penelitian ………………………………………….

  D. LAPORAN HASIL PENELITIAN ……………………………..

  E. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ……………….............

  F. KESIMPULAN HASIL PENELITIAN ………………………...

  BAB IV PENDALAMAN IMAN DENGAN MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS (SCP) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN USAHA ORANG TUA DALAM MELAKSANAKAN TUGASNYA SEBAGAI PENDIDIK IMAN ANAK DALAM KELUARGA KATOLIK DI LINGKUNGAN SANTO PIUS X KWEDEN PAROKI SANTO YAKOBUS KLODRAN BANTUL ……... A. PENDALAMAN IMAN DENGAN MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS (SCP) BAGI ORANG TUA ……………..

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Isi Pendalaman Iman Dengan Model Shared Christian Praxis (SCP) Bagi Orang Tua ……………..………………..

  4. Pola Pendalaman Iman Dengan Model Shared Christian Praxis (SCP) Bagi Orang Tua …………………..…………..

  5. Orang Tua Sebagai Peserta Pendalaman Iman Dengan Model Shared Christian Praxis (SCP) ……………………...

  B. USULAN PROGRAM PENDALAMAN IMAN DENGAN MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS (SCP) BAGI ORANG TUA DI LINGKUNGAN SANTO PIUS X KWEDEN PAROKI SANTO YAKOBUS KLODRAN BANTUL ………..

  1. Latar Belakang Program …………………………………… 2. Tujuan Program ……………………………………………..

  3. Tema Dan Judul Pertemuan …………………………...........

  4. Penjabaran Program ………………………………………...

  5. Petunjuk Pelaksanaan ……………………………………….

  C. CONTOH PERSIAPAN PENDALAMAN IMAN DENGAN MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS (SCP) ………..……...

  1. Contoh I ……………………………………………………..

  2. Contoh II …………………………………………………… BAB V PENUTUP ………………………………………………………..

  A. KESIMPULAN …………………………………………………

  B. SARAN ………………………………………………………… DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. LAMPIRAN ………………………………………………………………

  123 124 127 128 128 129 130 132 139 140 140 152 165 165 169 171 173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Tugas mendidik, pertama-tama merupakan tanggung jawab keluarga, karena

  keluarga merupakan tempat dimana untuk pertama kalinya anak memperoleh pengajaran mengenai keutamaan-keutamaan sosial yang dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat, tempat anak hidup dan berkembang (GE art. 3). Di dalam keluarga, anak pertama kali menemukan pengalaman pertama masyarakat manusia yang sehat serta Gereja. Melalui keluargalah, lambat laun, mereka diajak berintegrasi dalam masyarakat manusia dan Umat Allah. Di samping itu, melalui keluarga pula, anak-anak dibawa masuk ke dalam pergaulan para warga dan ke dalam umat Allah secara perlahan-lahan.

  Peranan keluarga Katolik dalam mendidik mempunyai tempat yang sangat penting dalam karya pastoral (FC art. 40). Maka dari itu, para orang tua perlu menyadari betapa pentingnya pendidikan Katolik dalam keluarga karena pendidikan Katolik bagi anak merupakan tugas orang tua. Orang tua merupakan tokoh terpenting dalam kehidupan dan perkembangan seorang anak. Orang tua banyak memberi pengaruh terhadap diri anak, terutama dalam perkembangannya.

  Dalam sebuah keluarga, orang tua wajib menciptakan lingkungan keluarga yang dijiwai oleh cinta kasih terhadap Allah dan manusia sehingga membantu pendidikan pribadi dan sosial anak-anak yang utuh. Tugas orang tua untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  memberikan pendidikan Katolik kepada anak-anak dalam keluarga tidak dapat dialihkan kepada pihak lain.

  Paus Yohanes Paulus II dalam Anjuran Apostolik Familiaris Consortio mengatakan bahwa: “Tugas mendidik berakar dalam panggilan utama suami-isteri untuk berperan serta dalam karya penciptaan Allah. Dengan membangkitkan dalam dan demi cinta kasih seorang pribadi baru, yang dalam dirinya mengemban panggilan untuk bertumbuh dan mengembangkan diri, orangtua sekaligus sanggup bertugas mendampinginya secara efektif untuk menghayati hidup manusiawi sepenuhnya. Hak maupun kewajiban orang tua untuk mendidik bersifat hakiki karena berkaitan dengan penyaluran hidup manusiawi. Selain itu bersifat asali dan utama terhadap peran serta orang-orang lain dalam pendidikan, karena keistimewaan hubungan cinta kasih antara orang tua dan anak” (FC art. 36).

  Karya manusia dalam penciptaan manusia baru melahirkan suatu tugas baru, yaitu tugas mendidik dan memelihara hasil prokreasi tersebut. Dalam hal ini, kedua manusia yang telah menjadi orang tua Katolik mempunyai kewajiban untuk mendidik secara Katolik anak-anak yang telah dikaruniakan kepada orang tua.

  Bagi orang tua Katolik, tugas mendidik yang berakar dalam panggilan utama mereka untuk berperan serta di dalam karya penciptaan Allah mendapat sumber baru yang khas dalam Sakramen Perkawinan, yang menguduskan mereka untuk mendidik secara Katolik anak-anak mereka: artinya perutusan itu meminta mereka untuk mengambil bagian dalam wewenang dan cinta kasih Allah Bapa dan Kristus Sang Gembala sendiri, dan dalam kasih Gereja sebagai Ibu dan memperkaya mereka dengan kearifan, nasehat, kekuatan, dan semua karunia Roh Kudus yang lain agar dapat membantu anak-anak tumbuh sebagai manusia dan sebagai orang Katolik (FC art. 38). Konsili Vatikan II mengingatkan bahwa:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  “Karena orang tua telah menyalurkan kehidupan kepada anak-anak, terikat kewajiban amat berat untuk mendidik anak mereka. Maka, orang tualah yang harus diakui sebagai pendidik mereka yang pertama dan utama. Begitu pentinglah tugas mendidik itu, sehingga apabila diabaikan, sangat sukar pula dapat dilengkapi. Sebab merupakan kewajiban orang tua menciptakan lingkungan keluarga, yang diliputi semangat bakti kepada Allah dan kasih sayang terhadap sesama sedemikian rupa sehigga menunjang keutuhan pendidikan pribadi dan sosial anak-anak mereka. Maka, keluarga itulah lingkungan pendidikan pertama keutamaan-keutamaan sosial yang dibutuhkan oleh setiap masyarakat” (GE art. 3).

  Pernyataan di atas menegaskan bahwa ketika anak dilahirkan, orang tua memiliki tugas dan kewajiban baru dalam kehidupan keluarga, yakni mendidik anak-anak mereka. dalam hal ini, orang tua merupakan pendidik iman anak yang pertama dan utama dalam keluarga Katolik. Sebagai pendidik iman anak yang pertama dan utama dalam keluarga Katolik, hak dan kewajiban yang dimiliki orang tua untuk mendidik anak-anak mereka tidak dapat diganggu gugat.

  Dalam Kitab Hukum Kanonik dikatakan bahwa: “orang tua mempunyai kewajiban yang sangat berat dan hak primer untuk sekuat tenaga mengusahakan pendidikan bagi anak-anaknya, baik fisik, sosial, kultural, moral, maupun religius” (kan. 1136). Tugas mendidik ini tidak dapat diabaikan oleh para orang tua, sebab orang tua memiliki kewajiban untuk menciptakan lingkup keluarga, yang diliputi semangat bakti kepada Allah dan kasih sayang terhadap sesama sehingga menunjang keutuhan pendidikan pribadi, sosial, dan religius anak-anak.

  Hak maupun kewajiban orang tua untuk mendidik bersifat hakiki karena berkaitan dengan penyaluran hidup manusiawi. Selain itu, hak dan kewajiban mendidik ini juga bersifat asali dan utama terhadap peran serta orang-orang lain dalam pendidikan, karena keistimewaan hubungan cinta kasih antara orang tua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dan anak-anak. Hak dan kewajiban orang tua untuk mendidik anak-anak tidak dapat digantikan dan diambil-alih atau diserahkan kepada orang lain.

  Dalam mendidik anak, orang tua mempunyai dua fakta kodrati. Pertama, orang tua mempunyai hak atas pendidikan anaknya. Seorang pria dengan seorang wanita yang telah diikat atau disatukan dalam suatu ikatan pernikahan yang sah dan memperoleh keturunan memiliki tanggung jawab terhadap kehidupan keluarga tersebut, termasuk pendidikan anak-anak mereka. Kelahiran seorang anak bukan hanya merupakan suatu peristiwa jasmaniah saja, tetapi lebih pada merupakan buah cinta terindah. Kedua, sebagai manusia yang memiliki derajat dan martabat yang sama, anak berhak untuk mendapatkan pendidikan yang baik dari orang tuanya karena bagi seorang anak, pendidikan merupakan suatu kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Pendidikan yang baik dari orang tua dapat membantu anak untuk membangun dasar yang kuat guna kehidupan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, pendidikan bagi anak merupakan tanggung jawab penuh dari orang tua.

  Konsili Vatikan II menyatakan bahwa anak-anak dan kaum remaja berhak didukung untuk belajar menghargai dengan suara hati yang lurus dengan nilai- nilai moral, serta dengan tulus menghayatinya secara pribadi, dan juga untuk semakin sempurna dalam mengenal serta mengasihi Allah (GE art. 1). Oleh karena itu, sebagai orang beriman Katolik, anak-anak juga perlu dan berhak untuk mendapatkan pendidikan Katolik, baik dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Pendidikan Katolik tidak semata-mata bertujuan untuk pendewasaan pribadi manusia saja, melainkan agar mereka yang telah dibaptis semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mendalami misteri keselamatan dan semakin menyadari karunia iman yang telah mereka terima, sehingga mereka dapat mencapai kedewasaan penuh serta tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, dan ikut serta mengusahakan pertumbuhan Tubuh Mistik.

  Anak merupakan buah cinta kasih sepasang suami-isteri yang perlu dilindungi, dibesarkan, dicintai, dan dididik. Anak diberikan kasih sayang, perhatian, bimbingan, dan pertolongan untuk mengembangkan pribadinya lewat pendidikan yang benar. Pengarahan dari orang tua mengenai pendidikan iman juga dibutuhkan. Orang tua tidak bisa mengabaikan tanggung jawab mereka sebagai pendidik dalam keluarga. Mereka harus mendidik anak-anak melalui nasihat, petunjuk-petunjuk, dan contoh-contoh keteladanan.

  Namun pada kenyataannya, para orang tua sering melalaikan dan belum menyadari mengenai tugasnya dalam mendidik anak, khususnya mendidik iman anak. Kesibukan orang tua dengan aktivitas dan kegiatan rutinnya merupakan salah satu faktor mengapa mereka melalaikan tugasnya dalam mendidik anak. Ada beberapa orang tua beranggapan bahwa mereka dikatakan sudah mendidik anak- anak dengan baik jika mereka sudah memenuhi kebutuhan anak dan memberi aturan-aturan dalam keluarga. Selain itu, mereka juga beranggapan bahwa urusan pendidikan iman anak merupakan urusan guru agama di sekolah, katekis, ataupun guru sekolah minggu.

  Menurut Sr. Albertine Egong, OSU, dalam Seri Pastoral no. 85, hingga saat ini, sekolah Katolik tetap memegang peranan penting dalam pendidikan iman anak-anak. Usaha orang tua hanyalah memasukkan anak-anaknya ke sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Katolik. Orang tua lebih memilih menyerahkan pendidikan iman anaknya ke lembaga lain karena orang tua merasa kurang memiliki pengetahuan mengenai iman mereka. Orang tua merasa rendah diri apabila tidak bisa menjawab pertanyaan anaknya mengenai agama.

  Dari hasil pengamatan yang dilakukan penulis terhadap orang tua di Lingkungan Santo Pius X Kweden Paroki Santo Yakobus Klodran Bantul, fakta menyatakan bahwa orang tua belum memahami sepenuhnya akan tugas mereka sebagai pendidik iman anak yang utama dan pertama dalam keluarga. Banyak orang tua yang cenderung menyerahkan pendidikan iman anaknya kepada suatu lembaga/instansi terkait, seperti sekolah. Bagi orang tua, anak-anak mereka sudah mendapat pendidikan iman yang cukup memadai dari sekolah, apalagi bila si anak bersekolah di sekolah Katolik. Mereka kurang memahami bahwa sebenarnya pendidikan iman dalam keluargalah yang utama karena di dalam keluarga, pertama kali, anak belajar untuk menemukan nilai-nilai positif yang mendukung perkembangan iman anak, sehingga dapat berguna bagi kehidupan pribadi maupun kehidupan orang lain. Di samping itu, mereka cenderung membiarkan anak-anaknya bermain di luar pada saat Perayaan Ekaristi berlangsung dengan alasan supaya para orang tua dapat berdoa dan mengikuti Perayaan Ekaristi dengan khusyuk. Anak selalu dianggap sebagai pengganggu di dalam Gereja.

  Selain itu, kebiasaan orang tua untuk mengajak anaknya berdoa bersama dalam keluarga juga jarang dilakukan oleh orang tua di Lingkungan Santo Pius X Kweden Paroki Santo Yakobus Klodran Bantul ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Menyikapi permasalahan ini, penulis memilih judul skripsi “UPAYA

  

MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN USAHA ORANG TUA DALAM

MELAKSANAKAN TUGASNYA SEBAGAI PENDIDIK IMAN ANAK

DALAM KELUARGA KATOLIK DI LINGKUNGAN SANTO PIUS X

KWEDEN PAROKI SANTO YAKOBUS KLODRAN BANTUL”. Melalui

  judul ini, penulis ingin menanggapi masalah yang dialami oleh orangtua di Lingkungan Santo Pius X Kweden Paroki Santo Yakobus Klodran Bantul, dimana mereka kurang memahami tugasnya sebagai pendidik iman anak dalam keluarga Katolik sehingga mereka tidak dapat melaksanakan tugas mendidik tersebut dengan baik. Dengan memilih judul ini, penulis berharap dapat membantu orang tua untuk meningkatkan pemahaman orang tua akan tugasnya sebagai pendidik iman anak dalam keluarga Katolik di Lingkungan Santo Pius X Kweden Paroki Santo Yakobus Klodran Bantul sehingga mereka dapat melaksanakan tugasnya sebagai pendidik iman anak dengan lebih baik.

B. RUMUSAN PERMASALAHAN

  1. Bagaimana pandangan Gereja mengenai tugas orang tua dalam keluarga Katolik?

  2. Bagaimana orang tua di Lingkungan Santo Pius X Kweden Paroki Santo Yakobus Klodran Bantul telah memahami dan melaksanakan tugasnya sebagai pendidik iman anak dalam keluarga Katolik?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Hal-hal apa saja yang menghambat orang tua dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik iman anak dalam keluarga Katolik di Lingkungan Santo Pius X Kweden Paroki Santo Yakobus Klodran Bantul?

  4. Sumbangan kegiatan macam apa yang dapat membantu orang tua untuk semakin memahami dan melaksanakan tugasnya sebagai pendidik iman anak dalam keluarga Katolik di Lingkungan Santo Pius X Kweden Paroki Santo Yakobus Klodran Bantul? C.

TUJUAN PENULISAN

  Penulisan skripsi ini bertujuan untuk:

  1. Mengetahui pandangan Gereja mengenai tugas orang tua sebagai pendidik iman anak dalam keluarga Katolik.

  2. Mengetahui sejauh mana orang tua di Lingkungan Santo Pius X Kweden Paroki Santo Yakobus Klodran Bantul telah memahami dan melaksanakan tugasnya sebagai pendidik iman anak dalam keluarga Katolik.

  3. Mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi orang tua dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik iman anak dalam keluarga Katolik di Lingkungan Santo Pius X Kweden Paroki Santo Yakobus Klodran Bantul.

  4. Memberikan sumbangan pikiran kepada orang tua agar semakin memahami dan melaksanakan tugasnya sebagai pendidik iman anak dalam keluarga Katolik di Lingkungan Santo Pius X Kweden Paroki Santo Yakobus Klodran Bantul melalui pendalaman iman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  D. MANFAAT PENULISAN

  Manfaat penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

  1. Memberi pengetahuan dan wawasan kepada orang tua akan tugasnya sebagai pendidik iman anak dalam keluarga Katolik.

  2. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis akan tugas orang tua sebagai pendidik iman anak dalam keluarga Katolik.

  3. Memberi masukan kepada dewan paroki dan pengurus lingkungan untuk semakin mengoptimalkan perhatian terhadap pendidikan iman anak dalam keluarga Katolik dengan meningkatkan pemahaman orang tua akan tugasnya sebagai pendidik iman anak dalam keluarga Katolik sehingga mereka dapat melaksanakan tugasnya sebagai pendidik iman anak dengan lebih baik.

  E. METODE PENULISAN

  Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah deskripstif analisis, yaitu memaparkan, menjelaskan, menggambarkan, dan menganalisis permasalahan yang ada, sehingga dapat memperoleh pemecahan yang tepat. Untuk memperoleh data yang lengkap, penulis menggunakan kuesioner. Jenis kuesioner yang digunakan bersifat semi tertutup, dimana penulis masih menyediakan tempat kosong untuk alternatif jawaban lain yang sesuai dengan pilihan hati responden. Selain itu, penulis juga menggunakan sumber- sumber kepustakaan yang dapat mendukung judul skripsi yang ditulis dalam studi pustaka. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI F. SISTEMATIKA PENULISAN

  Skripsi ini memiliki sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I memaparkan tentang latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II membahas mengenai orang tua sebagai pendidik iman anak dalam keluarga Katolik. Bab ini menjelaskan mengenai empat hal. Bagian pertama membahas mengenai pengertian keluarga Katolik beserta ciri-cirinya, dan keluarga sebagai komunitas iman. Bagian kedua membahas mengenai tugas orang tua dalam keluarga Katolik yang meliputi pengertian orang tua dan tugas orang tua Katolik menurut Kitab Suci dan ajaran Gereja. Bagian ketiga membahas mengenai pendidikan iman anak sebagai tugas utama orang tua dalam keluarga Katolik yang meliputi pengertian dan tujuan pendidikan iman anak, serta usaha-usaha yang dilakukan oleh orang tua dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik iman anak yang pertama dan utama. Bagian keempat membahas mengenai faktor-faktor yang menghambat orang tua dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik iman anak dalam keluarga Katolik, baik faktor yang berasal dari dalam diri orang tua maupun faktor yang berasal dari luar diri orang tua.

  Bab III menguraikan penelitian tentang pemahaman dan usaha yang dilakukan orang tua di Lingkungan Santo Pius X Kweden Paroki Santo Yakobus Klodran Bantul dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik iman anak dalam keluarga Katolik yang meliputi gambaran umum Paroki Santo Yakobus Klodran Bantul, gambaran umum Lingkungan Santo Pius X Kweden, metodologi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  penelitian, laporan hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian, dan kesimpulan hasil penelitian.

  Bab IV menguraikan tentang pendalaman iman dengan model shared

  

christian praxis (SCP) sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan usaha orang

  tua dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik iman anak dalam keluarga Katolik di Lingkungan Santo Pius X Kweden Paroki Santo Yakobus Klodran Bantul. Bab ini dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama membahas tentang pendalaman iman dengan model shared christian praxis (SCP) bagi orang tua yang meliputi pengertian, tujuan, isi, dan pola pendalaman iman dengan model

  

shared christian praxis (SCP) bagi orang tua, serta orang tua sebagai peserta

  pendalaman iman dengan model shared christian praxis (SCP). Bagian kedua membahas tentang usulan program pendalaman iman dengan model shared

  

christian praxis (SCP) bagi orang tua di Lingkungan Santo Pius X Kweden Paroki

  Santo Yakobus Klodran Bantul yang meliputi latar belakang program, tujuan program, tema dan judul pertemuan, penjabaran program, serta petunjuk pelaksanaan program. Bagian ketiga memaparkan dua contoh persiapan pendalaman iman dengan model shared christian praxis (SCP). Bab V memuat kesimpulan dan saran. Bagian kesimpulan memaparkan uraian-uraian singkat dari

  bab I sampai dengan bab IV, sedangkan bagian saran memaparkan masukan- masukan bagi pengurus paroki/lingkungan dan orang tua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II ORANGTUA SEBAGAI PENDIDIK IMAN ANAK DALAM KELUARGA KATOLIK Semua orang memiliki hak atas pendidikan (GE art. 1). Begitupula halnya

  dengan anak-anak di dalam keluarga. Mereka juga memiliki hak atas pendidikan, termasuk pendidikan iman. Pertama kali, anak-anak memperoleh pendidikan melalui orang tuanya di dalam keluarga. Orang tua merupakan pendidik iman anak yang pertama dan utama dalam keluarga Katolik. Tugas mendidik ini berakar dari panggilan utama mereka sebagai suami-istri untuk berperan serta dalam karya penciptaan Allah (FC art. 36). Tugas dan kewajiban mendidik ini sudah diketahui pada waktu mereka mengucapkan janji perkawinan. Konsili Vatikan II mengingatkan:

  “Karena orang tua telah menyalurkan kehidupan kepada anak-anak, terikat kewajiban amat berat untuk mendidik anak mereka. Maka, orang tualah yang harus diakui sebagai pendidik mereka yang pertama dan utama. Begitu pentinglah tugas mendidik itu sehingga bila diabaikan, sangat sukar pula dapat dilengkapi. Sebab merupakan kewajiban orang tua menciptakan lingkungan keluarga, yang diliputi semangat bakti kepada Allah dan kasih sayang terhadap sesama sedemikian rupa sehingga menunjang keutuhan pendidikan pribadi dan sosial anak-anak mereka. Maka, keluarga itulah lingkungan pendidikan pertama keutamaan-keutamaan sosial yang dibutuhkan oleh setiap masyarakat” (GE art. 3).

  Bab II ini menguraikan mengenai tugas orang tua sebagai pendidik iman dalam keluarga Katolik. Bab II ini terdiri dari empat bagian. Bagian pertama membahas mengenai pengertian keluarga Katolik beserta ciri-cirinya dan keluarga sebagai komunitas iman. Bagian kedua membahas mengenai tugas orang tua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dalam keluarga Katolik yang meliputi pengertian orang tua dan tugas orang tua, baik dari segi pandang kitab suci maupun dokumen Gereja. Bagian ketiga membahas mengenai orang tua sebagai pendidik iman anak, dan bagian keempat membahas mengenai faktor-faktor yang menghambat orang tua dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik iman anak dalam keluarga Katolik, baik faktor yang berasal dari dalam diri orang tua maupun faktor yang berasal dari luar diri orang tua.

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN IMPLEMENTASI AJARAN GEREJA DALAM PERNIKAHAN KELUARGA KATOLIK DI WILAYAH PAROKI SANTO YOHANES RASUL WONOGIRI.

0 1 7

IMPLEMENTASI AJARAN GEREJA DALAM PERNIKAHAN IMPLEMENTASI AJARAN GEREJA DALAM PERNIKAHAN KELUARGA KATOLIK DI WILAYAH PAROKI SANTO YOHANES RASUL WONOGIRI.

0 1 15

MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJATENAGA PENDIDIK DI SMA SANTO IGNASIUS SINGKAWANG

0 0 11

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS METODE EDUKASI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DAGUSIB SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

0 1 17

KESADARAN ORANG TUA AKAN PENTINGNYA PENDIDIKAN IMAN ANAK DALAM KELUARGA KATOLIK STASI FLORENTINUS BABARSARI PAROKI BACIRO YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhus

0 0 140

PEMBINAAN KELUARGA MUDA KATOLIK SECARA INTEGRAL DI PAROKI SANTO ANTONIUS KOTABARU YOGYAKARTA

0 0 130

PERSAUDARAAN SEJATI SUSTER MISI FRANSISKANES SANTO ANTONIUS DALAM TERANG SPIRITUALITAS SANTO FRANSISKUS ASISI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama K

0 0 186

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP IMAN ANAK DALAM KELUARGA KATOLIK DI LINGKUNGAN SANTO YAKOBUS ALFEUS TEMPEL, PAROKI ROH KUDUS KEBONARUM, KLATEN, JAWA TENGAH SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program

0 0 143

PENINGKATAN KESADARAN ORANG TUA AKAN PERANNYA DALAM PENDIDIKAN IMAN ANAK MELALUI KATEKESE MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS DI LINGKUNGAN BRAYAT MINULYO WILAYAH SANTA MARIA KALASAN BARAT PAROKI MARGANINGSIH KALASAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu S

0 0 146

PEMBERDAYAAN PENDAMPING PENDAMPINGAN IMAN ANAK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDAMPINGAN IMAN ANAK DI PAROKI SANTO STEPHANUS CILACAP SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kek

0 2 177