Peningkatan prestasi belajar matematika berkaitan dengan operasi hitung KPK dengan model belajar kooperatif teknik mencari pasangan pada siswa kelas IV di SD Kanisius Kotabaru I tahun pelajaran 2010-2011 - USD Repository
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BERKAITAN
DENGAN OPERASI HITUNG KPK DENGAN MODEL BELAJAR
KOOPERATIF TEKNIK MENCARI PASANGAN PADA SISWA KELAS IV
DI SD KANISIUS KOTABARU I
TAHUN PELAJARAN 2010-2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh:
Theresia Syska Pratiwi
NIM: 081134155
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BERKAITAN
DENGAN OPERASI HITUNG KPK DENGAN MODEL BELAJAR
KOOPERATIF TEKNIK MENCARI PASANGAN PADA SISWA KELAS IV
DI SD KANISIUS KOTABARU I
TAHUN PELAJARAN 2010-2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh:
Theresia Syska Pratiwi
NIM: 081134155
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Dengan tulus karya ini saya persembahkan kepada ♦ Tuhan Yesus Kristus yang selalu mencurahkan berkat, rahmat dan karunia-Nya yang tak terhingga kepada penulis.
♦ Bunda Maria yang selalu mendengarkan doaku, setia mendampingiku dalam menyelesaikan tugas akhir ini dan Bunda selalu ada menyertaiku.
♦ Orang tuaku serta kakak-kakakku, terimakasih atas dukungannya dan selalu sabar membantu aku dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
♦ Kepada teman-temanku dan orang yang paling aku sayangi terimakasih atas semuanya “ I Love You All”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
KERJAKANLAH PEKERJAAN YANG MEMBAWA
BERKAH BAGIMU DAN BAGI SEMUA ORANG YANG
KAMU CINTAI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BERKAITAN
DENGAN OPERASI HITUNG KPK DENGAN MODEL BELAJAR
KOOPERATIF TEKNIK MENCARI PASANGAN PADA SISWA KELAS IV
DI SD KANISIUS KOTABARU I
TAHUN PELAJARAN 2010-2011
Theresia Syska Pratiwi Universitas Sanata Dharma
2010 Peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV terhadap mata pelajaran matematika pada materi operasi hitung KPK di SD Kanisius Kotabaru I masih tergolong rendah. Hal ini dapat ditunjukkan pada hasil observasiyang masih di bawah KKM dengan nilai KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 65, dimana siswa kelas IV SD yang mencapai di atas nilai KKM sebanyak 16 siswa atau 53% dari 30 siswa. Tujuan dari penelitian ini yaitu ingin mengetahui apakah penggunaan model belajar kooperatif teknik mencari pasangan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas
IV SD Kanisius Kotabaru I tahun pelajaran 2010-2011 yang berkaitan dengan operasi hitung KPK dan melihat seberapa tinggi peningkatannya itu.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus. Subyek penelitian ini yaitu siswa-siswi kelas IV SD Kanisius Kotabaru I tahun
pelajaran 2010-2011 yang berjumlah 32 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis bentuk soal uraian. Validitas instrumen menggunakan validitas isi dan expert judgement atau ahlinya dengan guru kelas dan dosen pembimbing.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar matematika yang berkaitan dengan operasi hitung KPK pada siswa kelas IV SD Kanisius Kotabaru I tahun pelajaran 2010-2011. Dalam peningkatan ini ditandai dengan nilai rata-rata kondisi awal yaitu 58dan 53% siswa yang tuntasnilai KKMyaitu 65atau lebih. Pada siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 62,6 dan 62,5% siswa yang tuntas nilai KKM yaitu 65 atau lebih. Pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 67,8 dan 75% siswa yang tuntas nilai KKM yaitu 65 atau lebih. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan model belajar kooperatif khususnya teknik mencari pasangan dapat meningkatkan peningkatan prestasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa terhadap mata pelajaran matematika pada siswa kelas IV SD Kanisius Kotabaru I Tahun Pelajaran 2010-2011 dan terjadi peningkatan sebesar 9,8 atau 16,89%. Kata kunci: prestasi belajar, model belajar kooperatif dengan teknik mencari pasangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT
INCREASE IN MATHEMATICS ACHIEVEMENT RELATED TO THE OPERATION COUNT LEATEST COMMON MULTIPLY ( LCM ) MODEL WITH COOPERATIVE LEARNING TECHNIQUES TO FIND THE COUPLE
IN CLASS IV KANISIUS KOTABARU I ELEMENTARY SCHOOL ACADEMIC YEAR 2010-2011
Theresia Syska Pratiwi Sanata Dharma University
2011 Improved students achievement class IV to the subjects of mathematics to the material CLM in Elementary arithmetic operations Kanisius Kotabaru I still quite low. It can be shown in the results of which are still under observation KKM by KKM value set at 65 schools, where class IV, students who achieve above the KKM many as 16 students or 53% of 30 students. The purpose of this research is to determine whether the use of cooperative learning model couples seeking techniques can improve student achievement class IV,Kanisius Kotabaru 2010-2011 school year relating to the operation count and see how high the CLM improvement.
This research isa classactconsistingof2 cycles. The subjectsof this studythatstudents class IV, KanisiusKotabaru2010-2011school year, amounting to 32 people. Instruments usedin this study isa written testabout theform ofdescription. Validityandcontentvalidity of theinstrument usingexpertjudgmentsorexpertwithclassroom teachers andlecturers.
The results showed that an increase in mathematics achievement related to arithmetic operations CLM on class IV students Kotabaru Kanisius school year 2010- 2011. The improvement is characterized by the average value of the initial conditions at 58 and 53% of students who complete the KKM is 65 or more. I cycle the average value increased to 62.6 and 62.5% of students who complete the KKM is 65 or more. In cycle II, the average value increased to 67.8 and 75% of students who complete the KKM is 65 or more. From these data we can conclude that the model of cooperative learning techniques in particular looking for a partner to improve student achievement improvement of mathematics courses at Kanisius students class IV, lesson Kotabaru I Year 2010-2011 and an increase of 9.8 or 16.89%.
Key words: prestasi belajar, model belajar kooperatif dengan teknik mencari pasangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, yang telah memberkati dan menyertai sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Berkaitan Dengan Operasi Hitung KPK Dengan Model Belajar Kooperatif Teknik Mencari Pasangan Pada Siswa Kelas IV Di SD Kanisius Kotabaru I Tahun Pelajaran 2010-2011” sesuai pada waktu yang diharapkan.
Adapun tujuan penulisan skripsi adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program studi S-I PGSD Universitas Sanata Dharma. Selain itu, skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Pada kesempatan ini pula penulis hendak menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Drs. Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pendidikan.
2. Drs. Puji Purnomo, M. Si., selaku Ketua Program Studi S-I PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan motivasi dalam penyusunan skripsi.
3. Drs. A. Sardjana, M. Pd. selaku Dosen Pembimbing I.
4. Drs. J. Sumedi selaku Dosen Pembimbing II.
5. Semua Dosen serta karyawan PGSD yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
membangun sebagai penyempurnaan skripsi ini. Semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, 12 September 2011 Penyusun
Theresia Syska Pratiwi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv MOTTO .............................................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................................................................... vii ABSTRAK ......................................................................................................... viii ABSTRACT .......................................................................................................x KATA PENGANTAR ....................................................................................... xi DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xix
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1 B. Pembatasan Masalah ...................................................................... 3 C. Perumusan Masalah ....................................................................... 4 D. Pemecahan Masalah ....................................................................... 4
F. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5
1. Hakekat Matematika ................................................................. 11
E. Hipotesis Tindakan .......................................................................... 22
3. Model Belajar Kooperatif dengan Teknik Mencari Pasangan dalam Pembelajaran Matematika.............................................. 20 D. Kerangka Berpikir ........................................................................... 21
2. Teknik Mencari Pasangan ......................................................... 17
1. Model Belajar Kooperatif ......................................................... 15
C. Model Belajar Kooperatif Teknik Mencari Pasangan .................... 15
2. KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) .................................... 11
B. Matematika ..................................................................................... 11
G. Manfaat Penelitian .........................................................................6
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ................. 9
4. Prestasi Belajar ......................................................................... 9
3. Tujuan Belajar .......................................................................... 8
2. Jenis Belajar ............................................................................. 7
1. Pengertian Belajar .................................................................... 7
BAB II. KAJIAN TEORI ................................................................................. 7 A. Belajar ............................................................................................ 7
BAB III. METODE PENELITIAN .................................................................... 23 A. Setting Penelitian ............................................................................. 23 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Rencana Tindakan ........................................................................... 25
c. Pengamatan .......................................................................... 37
B. Pembahasan ..................................................................................... 44
d. Refleksi ................................................................................ 42
c. Pengamatan .......................................................................... 41
b. Pelaksanaan Tindakan ......................................................... 40
a. Rencana kegiatan ................................................................. 40
2. Siklus II ..................................................................................... 40
d. Refleksi ................................................................................ 38
b. Pelaksanaan Tindakan ......................................................... 36
D. Pengumpulan Data ........................................................................... 31
a. Rencana Kegiatan ................................................................ 36
1. Siklus I ....................................................................................... 36
BAB IV. HASIL PENELITIAN ......................................................................... 36 A. Hasil Penelitian ................................................................................ 36
2. Analisis Data .............................................................................. 34
1. Kriteria keberhasilan .................................................................. 34
F. Analisis Data .................................................................................... 34
E. Penyusunan Instrumen ..................................................................... 32
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 49 A. Kesimpulan ..................................................................................... 49 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 51 LAMPIRAN...................................................................................................... 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABELTabel 1 Kisi-kisi Soal Akhir Siklus 1 ........................................................... 32 Tabel 2 Kisi-kisi Soal Akhir Siklus 2 ........................................................... 33 Tabel 3 Kriteria Keberhasilan ...................................................................... 34 Tabel 4 Hasil Ulangan Siswa Siklus 1 ......................................................... 39 Tabel 5 Hasil Ulangan Siswa Siklus 2 ......................................................... 43 Tabel 6 Rata-rata Hasil Ulangan Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan ... 45 Tabel 7 Ringkasan Hasil Penelitian .............................................................. 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Model Kemmis dan Taggart .......................................................... 24PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Subyek Penelitian ............................................................... 53 Lampiran 2 Data Kelompok Siswa Pada Siklus 1 ................................. 54 Lampiran 3 Data Kelompok Siswa Pada Siklus 2 ................................. 55 Lampiran 4 Hasil Ulangan Siswa Sesudah Tindakan ............................ 56 Lampiran 4 Silabus Matematika ........................................................... 57 Lampiran 5 RPP Siklus 1 ......................................................................59 Lampiran 6 RPP Siklus 2 ...................................................................... 65 Lampiran 7LKS dan Kunci Jawaban Siklus 1 ..................................... 73 Lampiran 8 LKS dan Kunci Jawaban Siklus 2 .....................................86 Lampiran 9 Foto Kegiatan Siklus 1 .................................................... 98 Lampiran 10 Foto Kegiatan Siklus 2....................................................100 Surat Izin Melakukan Penelitian .......................................................... 102 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .................................... 103 Riwayat Hidup ..................................................................................... 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu mata pelajaran utama di Sekolah Dasar. Dalam
perkembangan zaman ini, matematika menjadi peranan yang cukup penting mengingat dalam kehidupan kita selalu berhubungan dengan kegiatan matematisasi. Namun dalam kenyataannya, matematika merupakan mata pelajaran yang paling sulit bagi siswa terutama bila siswa menjumpai soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan. Seringkali siswa merasa kesulitan untuk memahami dan memecahkan masalah matematika, maka dalam hal ini akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar matematika dan perlu meningkatkan kemampuan serta prestasi belajar siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika. Melihat pengamatan para guru yang sedang mengajar di kelas, sebagian besar guru masih kurang mampu memberikan pendekatan atau model belajar dan teknik yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain itu, guru dalam menyampaikan materi hanya dengan berceramah dan latihan soal saja, sehingga siswa masih kurang berkembang dalam memahami konsep matematika yang diajarkan oleh guru.
Salah satu materi yang sulit diajarkan di kelas IV SD yaitu operasi hitung Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK). Materi operasi hitung KPK ini pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kali diajarkan mulai dari kelas IV ,V dan selanjutnya kelas VI SD. Bila materi ini tidak mampu dilakukan pada kelas IV SD, maka untuk kelas V dan VI SD akan mengalami kesulitan, sehingga kemampuan siswa akan merasa lebih rendah ketika mengerjakan soal-soal operasi hitung KPK. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti bahwa sekitar 47% siswa belum memperoleh nilai di atas KKM dengan nilai rata-rata kelas 58, sedangkan nilai KKM yang ditentukan oleh sekolah adalah 65. Data tersebut diperoleh dari hasil ulangan siswa kelas IV SD tahun pelajaran 2009-2010 yang telah mempelajari materi operasi hitung KPK yang berada di SD Kanisius Kotabaru I. Hal ini siswa sering merasa kebingungan dalam mengerjakan soal-soal tentang operasi hitung KPK. Adapun soal uraian yang biasanya memerlukan jawaban yang jelas dan terurai. Untuk menjawab soal-soal mengenai operasi hitung KPK, sangat berhubungan dengan operasi hitung perkalian, pembagian dan juga perpangkatan.
Sulitnya anak memahami operasi hitung KPK dan rendahnya prestasi belajar siswa yang berkaitan dengan operasi hitung KPK menjadikan suatu masalah yang perlu ditindak lanjuti. Untuk dapat memahami operasi hitung KPK dan meningkatnya prestasi belajar siswa yang berkaitan dengan operasi hitung KPK dengan cara memilih model belajar dan teknik yang sesuai. Dalam memilih model belajar dan teknik yang tepat, dapat menggunakan model belajar kooperatif teknik mencari pasangan dimana model belajar dengan sistem berkelompok atau bekerjasama dengan teman satu kelompok untuk memecahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masalah bersama dengan membagi satu kartu kepada siswa sebelum membentuk suatu kelompok dengan mencari pasangannya. Manfaat dari model belajar kooperatif teknik mencari pasangan ini adalah memberikan variasi kepada siswa dalam proses belajar satu sama lain dan menumbuhkan aktif serta rasa percaya diri siswa dalam kegiatan belajar bersama teman lain. Oleh karena itu, dalam Penelitian Tindakan Kelas yang dibuat oleh peneliti mengambil judul “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Berkaitan Dengan Operasi Hitung KPK Dengan Model Belajar Kooperatif Teknik Mencari Pasangan Pada Siswa Kelas IV di SD Kanisius Kotabaru I Tahun Pelajaran 2010-2011“. Diharapkan dengan adanya penelitian ini siswa lebih tertarik untuk mempelajarinya, sehingga dengan mudah siswa mampu memahami konsep operasi hitung KPK dan dapat mengimplementasikannya dalam soal cerita.
B. Pembatasan Masalah
Tidak mungkin mengatasi masalah tersebut dalam waktu singkat dengan memperhatikan semua kemungkinan penyebabnya. Oleh karena itu penelitian ini dibatasi hanya pada usaha peningkatan prestasi belajar matematika berkaitan dengan operasi hitung KPK dengan model belajar kooperatif khususnya teknik mencari pasangan pada siswa kelas IV di SD Kanisius Kotabaru I tahun pelajaran 2010-2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Perumusan Masalah
1. Apakah penggunaan model belajar kooperatif khususnya teknik mencari pasangan dapat meningkatkan prestasi belajar matematika yang berkaitan dengan operasi hitung KPK pada siswa kelas IV di SD Kanisius Kotabaru I tahun pelajaran 2010-2011?
2. Seberapa tinggi peningkatannya yang terjadi melalui penggunaan model belajar kooperatif khususnya teknik mencari pasangan dalam pembelajaran matematika yang berkaitan operasi hitung KPK pada siswa kelas IV SD Kanisius Kotabaru I tahun pelajaran 2010-2011?
D. Pemecahan Masalah
Dengan menggunakan model belajar kooperatif khususnya teknik mencari pasangan, diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar matematika berkaitan dengan operasi hitung KPK pada siswa kelas IV SD Kanisius Kotabaru I tahun pelajaran 2010-2011.
E. Batasan Pengertian
1. Prestasi belajar adalah hasil belajar yang diberikan oleh guru mengenai kemajuan hasil belajar murid-muridnya selama masa tertentu.
2. Matematika adalah ilmu pengetahuan tentang bilangan-bilangan ,antara bilangan dan prosedur operasional sedemikian rupa yang melibatkan tambah, kurang, kali, dan bagi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah bilangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. KPK adalah kelipatan persekutuan terkecil dari dua bilangan atau lebih.
4. Model belajar kooperatif adalah pembelajaran yang membantu guru memanfaatkan kelompok-kelompok kecil siswa yang bekerja bersama untuk menyelesaikan sebuah masalah, dan memungkinkan siswa memaksimalkan proses belajar satu sama lain.
5. Teknik mencari pasangan yaitu teknik pembelajaran kooperatif dimana setiap kelompok mendapat satu materi dan mempelajari materi tersebut, kemudian setiap kelompok menjelaskan pada seluruh siswa. Jadi, pengertian dari judul skripsi ini secara keseluruhan adalah meningkatkan hasil belajar yang diperoleh siswa tentang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan materi kelipatan persekutuan terkecil yang melibatkan perkalian, pembagian dan perpangkatan dengan siswa saling bekerjasama dalam kelompok.
F. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah penggunaan model belajar kooperatif khususnya teknik mencari pasangan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika berkaitan dengan operasi hitung KPK pada siswa kelas IV SD Kanisius Kotabaru I tahun pelajaran 2010-2011.
2. Untuk melihat seberapa tinggi peningkatannya yang terjadi melalui penggunaan model belajar kooperatif khususnya teknik mencari pasangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam pembelajaran matematika yang berkaitan operasi hitung KPK pada siswa kelas IV SD Kanisius Kotabaru I tahun pelajaran 2010-2011.
G. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti Untuk memenuhi tugas skripsi yang menjadi salah satu syarat kelulusan program pendidikan S1 PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dan sebagai tambahan pengetahuan yang dapat digunakan sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja.
2. Bagi siswa Sebagai bahan masukan siswa sehingga kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung KPK meningkat.
3. Bagi guru Memberi masukan bagi guru dalam menggunakan model belajar kooperatif teknik mencari pasangan sebagai salah satu model atau teknik dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar
1. Pengertian Belajar
Arti belajar dapat dirumuskan secara umum. Menurut Hilgard dalam bukunya Wens Tanlain (2006), belajar adalah proses didalamnya terbentuk tingkah laku atau terjadi perubahan tingkah laku melalui praktek atau latihan. Sedangkan menurut Hamalik (1983: 21), belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan perubahan diri seseorang yang didalamnya terbentuk tingkah laku melalui pengalaman dan latihan.
2. Jenis Belajar
Adapun jenis-jenis belajar yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
a. Kecakapan jasmaniah Jenis belajar ini lebih mengutamakan motoris atau gerak-gerik jasmaniah yang diperlakukan pada akhirnya berjalan otomatis. Hal ini sangat memerlukan latihan untuk mengotomatisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Problem Solving Jenis belajar ini memerlukan penyelesaian dengan berfikir dan bukan dengan cara latihan yang disertai gerak-gerik.
c. Belajar fakta pengetahuan Dalam segi hafalan dan segi pengertian perlu melibatkan fakta secara keseluruhan dan kemudian merealisasikan yang memerlukan latihan dan pengertian.
d. Belajar sikap Jenis belajar ini dapat terjadi dengan berbagai cara mengetahui sesuatu dan merealisasikan sikap termasuk cara mengidentifikasi, interaksi kelompok serta dinamika untuk berbuat.
e. Belajar memperoleh minat yang mendalam Jenis belajar ini dilakukan dengan konsentrasi yang pada umumnya untuk berbakti pada masyarakat. Dalam kesempatan itu kita belajar pula untuk mengatasi halangan yang ada dalam diri.
3. Tujuan Belajar Belajar memiliki tujuan yang kelak dapat dicapai terutama bagi siswa.
Tujuan dari belajar itu sendiri yaitu apa yang hendak dicapai siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya. Tujuan belajar siswa yaitu berupa kemampuan yang hendak diperoleh siswa yang mendasari perilakunya. Tujuan belajar ini perlu disadari dan dirumuskan secara tegas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kemampuan-kemampuan yang menjadi tujuan belajar menurut Wens Tanlain dalam bukunya ‘Perkembangan dan Belajar Peserta Didik’ adalah sebagai berikut : a. Kemampuan menguasai informasi tertentu (pengetahuan),
b. Kemampuan memahami hal tertentu (pemahaman),
c. Kemampuan memecahkan masalah tertentu (pemecahan masalah),
d. Kemampuan mengerjakan sesuatu dengan terampil (keterampilan), e. Kemampuan menghayati sesuatu yang berharga (sikap).
4. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil belajar yang diberikan oleh guru mengenai kemajuan atau hasil belajar murid-muridnya selama masa tertentu (Suryabrata, 1984: 324). Menurut Winkel (1993) prestasi belajar secara umum digunakan sebagai bukti usaha yang dicapai atau bukti perubahan yang terjadi pada siswa dalam bidang pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai hasil dari proses belajar. Jadi, secara umum prestasi belajar dapat diartikan hasil belajar diri siswa sebagai bukti yang harus dicapai yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai hasil akhir dari proses belajar.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Menurut Simandjuntak (1983: 71), ada 5 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Latihan Kegiatan latihan merupakan kegiatan pra belajar yang dapat menjamin kemajuan belajar siswa. Sebagai contoh, ketika ulangan yang harus diakhiri dengan keadaan yang memberi kepuasan tentu saja memerlukan latihan, ditambah situasi yang memuaskan. Hal ini kegiatan latihan sangat bergantung pada kepuasan yang dapat meningkatkan kemajuan belajar siswa.
b. Peranan motivasi Motivasi menunjukkan kepada suatu keadaan yang menyebabkan seseorang melakukan sesuatu perbuatan. Dalam belajar, motivasi memegang peranan penting. Tidak ada motivasi berarti tidak ada belajar dalam arti sebenarnya. Adanya motivasi, maka ada perubahan yang perlu diulangi bila perbuatan itu menimbulkan kepuasan. Perbuatan diulangi karena adanya interest yaitu motivasi belajar karena tertarik akan pelajaran tertentu, dan tertarik pada usaha memperbaiki diri. Melihat peranan motivasi dalam belajar, maka apabila proses belajar macet atau menurun, sebaiknya dicari dari segi motivasi lebih dahulu.
c. Peranan hukuman dan penghargaan Peranan hukuman dan penghargaan dalam belajar sama besarnya.
Hukuman membuat anak tidak melakukan sesuatu, sedang penghargaan membuat sesuatu perbuatan dilakukan. Hukuman tidak saja berperanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebagai suatu perbuatan melainkan dapat pula menimbulkan hal yang negatif pada seseorang termasuk orang yang memberi hukuman.
B. Matematika
1. Hakekat Matematika
Menurut Purwadarminto (1985: 156) matematika adalah ilmu pengetahuan tentang bilangan-bilangan yang berhubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam menyelesaikan masalah bilangan. Sedangkan menurut Paling (1982: 1) dalam bukunya ‘Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar’, matematika adalah perhitungan yang mencakup tambah, kurang, kali, dan bagi, dan perlu melibatkan adanya topik-topik seperti aljabar, geometri, dan trigonometri. Adapun menurut Hudoyo (1981: 10) mengemukakan bahwa matematika adalah suatu ilmu yang terdiri dari kumpulan sistem matematika yang masing-masing sistem itu mempunyai struktur tersendiri yang sifatnya bersistem dedukatif. Berdasarkan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa unsur matematika terdiri dari bilangan, prosedur operasional, sistem matematika yang dapat digunakan sedemikian rupa yang melibatkan tambah, kurang, kali, dan bagi sehingga dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah.
2. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)
Untuk menentukan suatu Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perkalian bilangan itu dengan bilangan asli. Selanjutnya perlu mengetahui suatu bilangan prima yaitu bilangan yang memiliki tepat dua faktor untuk menghitung hasil KPK. Jadi, KPK adalah kelipatan persekutuan terkecil dari dua bilangan atau lebih. Dalam menentukan KPK ini sangat berkaitan dengan operasi hitung perkalian, pembagian, dan perpangkatan. Untuk menghitung KPK ada dua hal yaitu sebagai berikut :
a. Menentukan Kelipatan Persekutuan dari Dua Bilangan Contoh soal : Edi menulis bilangan kelipatan 3 yaitu 3,6,9,12,15,18,21,24,27, dan 30.
Adit menulis bilangan kelipatan 4 yaitu 4,8,12,16,20,24,28, dan 32. Dapatkah kamu menyebutkan bilangan kelipatan 3 yang juga merupakan kelipatan 4? Diketahui : Bilangan kelipatan 3 yang kurang dari 35 yaitu 3,6,9,12,15,18,21,24,27, dan 30.
Bilangan kelipatan 4 yang kurang dari 35 yaitu 4,8,12,16,20,24,28, dan 32.
Ditanyakan : Tentukan kelipatan persekutuan 3 dan 4 yang kurang dari 35! Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk menentukan kelipatan persekutuan 3 dan 4, beri tanda lingkaran untuk kelipatan 3 dan 4 yang sama! Jadi, kelipatan persekutuan 3 dan 4 adalah 12 dan 24.
b. Menghitung KPK dari Dua Bilangan Dalam mencari kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dua bilangan dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Kelipatan persekutuan Contoh : Hitunglah KPK dari 4 dan 6! Jawab : Kelipatan 4 adalah 4, 8, ,16,20, ,28,32, ,40,…
12
24
36
24 Kelipatan 6 adalah 6, ,18, ,30, ,42,…
36
12 Kelipatan persekutuannya adalah 12 ,24, dan 36.
Kelipatan persekutuan terkecilnya adalah 12. Jadi, KPK dari 4 dan 6 adalah 12.
2. Dengan Faktorisasi Prima Contoh : Hitunglah KPK dari 4 dan 6! Jawab: Langkah 1. Menentukan faktorisasi prima dengan pohon faktor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
4 6 4 = 2 x 2 = 2
1
6 = 2 x 3 = 2 x 3
2
2
2
3
2. Mengalikan semua faktornya dan jika ada yang sama dipilih pangkat terbesar.
KPK dari 4 dan 6 = ….
2
4 = 2 6 = 2 x 3
2 KPK = 2 x 3 = 4 x 3 = 12 Jadi, KPK 4 dan 6 adalah 12.
Dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) haruslah dengan menggunakan langkah-langkah yang jelas dan terurai.
Contoh soal : Mula-mula, ketiga lampu yaitu merah, hijau, dan kuning menyala bersama-sama. Setelah itu ketiga lampu tersebut tidak menyala bersama lagi.
Lampu merah menyala tiap 18 menit, lalu padam. Lampu hijau menyala tiap 12 menit, lalu padam. Lampu kuning menyala tiap 9 menit, lalu padam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada menit ke berapakah ketiga lampu itu akan menyala bersama-sama yang kedua kalinya? Untuk menentukan kapan ketiga lampu menyala bersama, perhatikan uraian berikut! Jawab : Langkah 1. menentukan faktorisasinya
2
18 = 2 x 3
2
12 = 2 x 3
2
9 = 3 Langkah 2. menentukan KPK-nya KPK 18, 12, 9 adalah 4 x 9 = 36 Jadi, lampu merah, hijau, dan kuning akan menyala bersama yang kedua kalinya pada menit ke-36.
C. Model Belajar Kooperatif Teknik Mencari Pasangan
1. Model Belajar Kooperatif
Ada 4 macam model belajar yaitu diantaranya model belajar Kolaboratif, Kuantum, Kooperatif, dan Tematik. Salah satu dari keempat macam model belajar tersebut model yang paling sering digunakan dalam pembelajaran di kelas yaitu model belajar Kooperatif. Menurut Erman Suherman (2003: 260), model belajar Kooperatif adalah pembelajaran yang mencakup siswa yang bekerja dalam sebuah kelompok kecil untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan suatu tugas atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama lainnya. Sedangkan menurut Anita Lie (2002: 28), model belajar Kooperatif yaitu model belajar yang membantu guru memanfaatkan kelompok-kelompok kecil siswa yang bekerja bersama untuk mencapai sasaran belajar, dan memungkinkan siswa memaksimalkan proses belajar satu sama lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa model belajar Kooperatif yaitu model pembelajaran yang membantu guru memanfaatkan kelompok-kelompok kecil siswa yang bekerja bersama untuk menyelesaikan sebuah masalah, dan memungkinkan siswa memaksimalkan proses belajar satu sama lain. Model belajar ini lebih mengutamakan kelompok dimana siswa saling bekerjasama untuk memecahkan masalah bersama.
Dalam model pembelajaran kooperatif terdapat beberapa unsur (Muslimin Ibrahim, 2000: 6) yaitu di antaranya:
a. Setiap anggota kelompok beranggapan bahwa mereka sehidup sepenanggungan bersama.
b. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya seperti milik mereka sendiri.
c. Siswa harus melihat bahwa semua anggota di dalamnya memiliki tujuan yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Siswa harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompok.
Adapun karakteristik pembelajaran kooperatif menurut Arends (2004: 356) adalah:
a. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menguasai materi.
b. Kelompok terdiri dari siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah.
c. Bila memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, dan jenis kelamin yang berbeda-beda.
d. Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok.
Di dalam sebuah kelompok bila salah satu anggota masih ada kesulitan, maka anggota kelompok lain dapat saling membantu dan melengkapi. Hal ini sering kali dilakukan siswa pada kelas atas. Namun dengan adanya model belajar kooperatif, siswa tidak hanya membentuk kelompok saja tetapi dapat dilakukan dengan berbagai teknik pendekatan pembelajaran kooperatif. Salah satu pendekatan pembelajaran kooperatif yang dilaksanakan oleh guru yang dapat memberikan variasi untuk kegiatan pembelajaran adalah dengan teknik mencari pasangan.
2. Teknik Mencari Pasangan
Teknik mencari pasangan adalah salah satu teknik pembelajaran kooperatif yang dilaksanakan oleh guru yaitu dengan membagi kartu kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa yang berisi materi. Setiap kartu berisi materi beda, dan masing-masing siswa yang mendapat materi yang sama berkumpul menjadi satu kelompok dan mendiskusikan materi tersebut. Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik. Hal ini siswa diharapkan dapat meningkatkan kemampuan untuk bekerjasama dengan teman satu kelompok dalam menyelesaikan satu materi yang berkaitan dengan operasi hitung KPK.
Ada beberapa langkah cara untuk dapat menggunakan teknik mencari pasangan menurut Anita Lie (2002: 55) yaitu sebagai berikut : a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang mungkin cocok untuk sesi review ( persiapan menjelang tes atau ujian ).
b. Setiap siswa mendapat satu buah kartu.
c. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya. Misalnya, pemegang kartu yang bertuliskan LIMA akan berpasangan denganpemegang kartu PERU.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Siswa bisa juga bergabung dengan dua atau tiga siswa lain yang memegang kartu yang cocok. Misalnya, pemegang kartu 3+9 akan membentuk kelompok dengan pemegang kartu 3 x 4 dan 6 x 2. Kelebihan dari teknik mencari pasangan ini adalah sebagai berikut :
a. Siswa menjadi semakin aktif untuk berinteraksi dengan orang lain dengan cara berbicara untuk melatih keberanian setiap siswa.
b. Menciptakan kebersamaan dalam kelompok.
c. Dapat memperkaya pengetahuan materi yang telah disampaikan, dan semakin aktif dalam memperoleh dan mempelajari berbagai konsep atau teori.
d. Siswa dapat mengembangkan rasa sosial dalam menyampaikan pendapatnya serta menghargai pendapat orang lain.
Adapun kekurangan dari teknik mencari pasangan itu sendiri, yaitu :
a. Kegiatan pembelajaran didominasi oleh siswa yang aktif saja, biasanya siswa yang kurang pola pikirnya kurang berkembang.
b. Ada siswa yang malu mengungkapkan pendapat sehingga siswa itu hanya diam saja dalam kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Kegiatan pembelajaran hanya terpaku pada kelompok. Hal ini disebabkan karena dalam kegiatan belajar hanya dengan berdiskusi tanpa ada penjelasan dari guru.
d. Adanya materi yang belum dikuasai siswa.
3. Model Belajar Kooperatif dengan Teknik Mencari Pasangan dalam Pembelajaran Matematika
Dalam proses belajar mengajar di kelas, pembelajaran dilakukan dengan siswa yang aktif dan guru hanya sebagai pembimbing dan fasilitator.
Akan tetapi guru tidak hanya memperhatikan siswa ketika belajar, guru harus memberikan pendekatan yang dapat merubah gaya belajar anak. Salah satu pendekatan atau biasa disebut model pembelajaran yang dapat merubah gaya belajar anak yaitu model belajar Kooperatif dimana salah satu model pembelajaran yang melibatkan siswa-siswa untuk saling bekerja bersama dalam suatu kelompok. Dalam pembelajaran matematika, kegiatan berkelompok sangatlah penting. Pembelajaran dimulai dengan guru menjelaskan materi operasi hitung KPK yang disertai cara atau langkah- langkahnya, kemudian anak diminta membuat suatu kelompok heterogen dengan menggunakan teknik mencari pasangan dimana teknik ini dilakukan oleh guru dengan membagi satu kartu atau kertas kecil yang berisi materi atau sebuah soal yang setiap anak mendapat soal yang berbeda untuk dijawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mencari pasangan temannya yang memiliki hasil jawabnya sama antara 3-4 orang. Setelah mendapat pasangan 3-4 orang, lalu membentuk sebuah kelompok dengan setiap kelompok mengerjakan soal yang sama yang diberikan oleh guru. Setiap anak dalam kelompok berlatih memecahkan soal bersama-sama dengan tujuan saling bekerjasama dan membimbing temannya yang masih kesulitan dalam pemecahan soal opersai hitung KPK. Dengan model belajar kooperatif teknik mencari pasangan, anak mendapatkan gaya belajar dengan teknik yang bervariasi.
E. Kerangka Berpikir
Prestasi belajar sangat berkaitan erat di dalam melakukan atau mengerjakan sesuatu hal dalam menentukan suatu keberhasilan. Salah satu bukti pencapaian yang dimiliki siswa berkat kemajuan atau hasil akhir dari setiap perubahan yang terjadi merupakan bagian dari prestasi belajar. Suatu pembelajaran matematika dengan menggunakan model belajar atau tidak sangat berpengaruh pada prestasi belajar. Dalam pembelajaran matematika, siswa dituntut dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung KPK dengan model belajar kooperatif teknik mencari pasangan, sehingga akan mencapai suatu prestasi belajar yang meningkat. Dalam suatu kelompok, anggota kelompok terdiri prestasi tinggi, sedang, dan rendah. Setiap anggota kelompok yang berprestasi tinggi harus membantu temannya yang berprestasi sedang maupun rendah dalam kelompok tersebut, sehingga membantu anak yang belum bisa menjadi bisa dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memecahkan soal operasi hitung KPK. Kesulitan yang di dapat dalam tiap kelompok masih juga terlihat. Sekitar 30% anak masih kesulitan mengerjakan soal KPK dan 10% anak yang belum menerapkan model belajar kooperatif yaitu kerjasama dalam kelompok. Anak yang belum bekerjasama dalam kelompok karena sibuk dengan kegiatannya sendiri dan belum fokus untuk mengerjakan soal dalam tiap kelompok.