Peningkatan prestasi belajar matematika berkaitan dengan operasi hitung KPK dengan model belajar kooperatif teknik mencari pasangan pada siswa kelas IV SD Sukorejo 1 tahun pelajaran 2011/2012.

(1)

viii

ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

BERKAITANDENGAN OPERASI HITUNG KPK DENGAN MODEL BELAJARKOOPERATIF TEKNIK MENCARI PASANGAN

PADA SISWA KELAS IVDI SD SUKOREJO I TAHUN PELAJARAN 2012 – 2012

SUMIYAH

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2012

Prestasi belajar siswa kelas IV terhadap mata pelajaran matematika pada materi operasi hitung KPK di SD Sukorejo 1 masih tergolong rendah. Hal ini

dapat ditunjukkan pada hasil observasi terhadap siswa – siswi kelas IV SD

sukorejo 1 tahun pelajaran 2010 / 2011 yang ternyata nilainya masih dibawah KKM yaitu 65. Dimana siswa kelas IV SD yang mencapai nilai diatas KKM hanya 14 siswa ( 47 % ) dari 30 siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Sukorejo 1 tahun pelajaran 2012 / 2013 yang berkaitan dengan operasi hitung KPK

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdidri dari 2 siklus.

Obyek penelitiannya adalah siswa – siswi kelas IV SD Sukorejo 1 tahun

pelajaran 2010 / 2011 yang berjumlah 30 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis bentuk soal uraian. Validitas instrumen menggunakan validitas isi dan konstruk oleh guru kelas dan kepala sekolah. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar matematika yang berkaitan dengan operasi hitung KPK pada siswa kelas IV. Peningkatan ini ditandai adanya nilai rata – rata awal yang hanya mencapai angka 6,4 atau 47 % dari 30 siswa, maka pada siklus I ada peningkatan

pencapaian nilai nilai rata – rata menjadi 6,8 ( 53 % ) dari 30 siswa. Sedang pada

siklus II terjadi peningkatan nilai rata – rata menjadi 8,4 atau 77% mencapai nilai

diatas KKM.Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa model belajar kooperatif teknik mencari pasangan dapat menigkatkan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika khususnya materi operasi hitung KPK pada siswa kelas IV SD Sukorejo 1.


(2)

ix

ABSTRAC

INCRE ACE IN MATHEMATICS ACHIE VEMENT RELATEDTOTHE OPERATION COUNT LASS ILEATEST COMMON MULTIPLY( LCM )MODEL WITH COOPERTIVE LEARNING TECHNIQUES TO FIND

THE COUPLE IN CLASS IV SUKOREJO I

ACADEMIC YEAR 2011/2012

Sumiyah

Sanata Dharma University

2012

Imprived Students achievement class iv to the subjects .of mathematics to the material CLM in Elementary arithmetic operations Sukorejo i still quite low. It can be shown in the results of which are still under observation KKM by KKM value set at 65 schools, where class IV, students who achieve above the KKM many as 14 students or 47 % of 30 students. The purpose of this research is to determine whether the use of coopertive learning model couples seeking techniques can improve students achievement class IV, Sukorejo I 2011 / 2012 school year relating to the operation count and see how high the LCM improvement

This research is a class act consisting of 2 cecles. The subjects of this study that students class IV, Sukorejo I 2011/ 2012 school year amounting to 30 people. Instruments used in this study is e written test about the form of descreption. Validity and content validity of the instrument using expert judgments or expert with classroom teachers and lecyurrres

The results showed that an increase in mathematies achievement related to arihmatic oprations CLM on class IV students Sukorejo I school year 2011/1012. The improvement is characterized by the average of the initial conditions at 64 or 47 % of students who complete the KKM is 65 or more. I cycle the average value increased to 68 or 53 % of students who complete the KKM is 65 or more in cycle ll the average value increased to 84 and 77 % of students who complete the KKM is 65 or more. From these daea we can conclude that the model of cooperative learning techniques in perticular lookingfor a partner to improve student achievement, improvement of mathematics courses at Sukorejo I students class IV.


(3)

SKRIPSI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

BERKAITAN DENGAN OPERASI HITUNG KPK

DENGAN MODEL BELAJAR KOOPERATIF

TEKNIK MENCARI PASANGAN

PADA SISWA KELAS IV SD SUKOREJO 1

TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh : Sumiyah Nim : 101132042

PROGRAM SARJANA ( S1 ) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARATA 2012


(4)

(5)

(6)

iv

PERSEMBAHAN

Dengan tulus ikhlas hasil karya saya ini saya persembahkan kepada :

Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala karunia

Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan

selamat tanpa halangan apapun.

Ketiga anak

– anakku yang senantiasa memberikan dukungan

selama saya mengerjakan tugas akhir ini.

Keluarga besar SD Negeri Sukorejo 1 yang selama pelaksanaan

penelitian selalu memberi dukungan.

Cucu

– cucu yang saya harapkan kelak menjadi generasi


(7)

v

MOTTO

SETIAP DETAK JANTUNGMU

GUNAKANLAH UNTUK KEGIATAN YANG

BERMANFAAT


(8)

vi

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : Sumiyah

NIM : 101132042

Prodi/ Fakultas : Pendidikan Guru Sekolah Dasar / FKIP

Perguruan tinggi : Universitas Sanata Dharma Yogyakarata

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Magelang, 25 januari 2013

Sumiyah NIM 101132042


(9)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Sumiyah

NIM : 101132042

Demi pengembangan Ilmu Pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul :

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BERKAITAN

DENGAN OPERASI HITUNG KPKDENGAN MODEL BELAJAR

KOOPERATIF TEKNIK MENCERI PASANGAN PADA SISWA KELAS IV

SD SUKOREJO I TAHUN PELAJARAN 2011 /2012

Beserta perangkat yang perlu ( bila ada ) Dengan demikian saya memberikan

kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola, mendistribusikan secara

terbatas dan mempublikasikan di media lain demi kepentingan akademik tanpa

perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 25 Januari 2013 Yang membuat pernyataan


(10)

viii

ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

BERKAITANDENGAN OPERASI HITUNG KPK DENGAN MODEL BELAJARKOOPERATIF TEKNIK MENCARI PASANGAN

PADA SISWA KELAS IVDI SD SUKOREJO I TAHUN PELAJARAN 2012 – 2012

SUMIYAH

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2012

Prestasi belajar siswa kelas IV terhadap mata pelajaran matematika pada materi operasi hitung KPK di SD Sukorejo 1 masih tergolong rendah. Hal ini

dapat ditunjukkan pada hasil observasi terhadap siswa – siswi kelas IV SD

sukorejo 1 tahun pelajaran 2010 / 2011 yang ternyata nilainya masih dibawah KKM yaitu 65. Dimana siswa kelas IV SD yang mencapai nilai diatas KKM hanya 14 siswa ( 47 % ) dari 30 siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Sukorejo 1 tahun pelajaran 2012 / 2013 yang berkaitan dengan operasi hitung KPK

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdidri dari 2 siklus.

Obyek penelitiannya adalah siswa – siswi kelas IV SD Sukorejo 1 tahun

pelajaran 2010 / 2011 yang berjumlah 30 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis bentuk soal uraian. Validitas instrumen menggunakan validitas isi dan konstruk oleh guru kelas dan kepala sekolah. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar matematika yang berkaitan dengan operasi hitung KPK pada siswa kelas IV. Peningkatan ini ditandai adanya nilai rata – rata awal yang hanya mencapai angka 6,4 atau 47 % dari 30 siswa, maka pada siklus I ada peningkatan

pencapaian nilai nilai rata – rata menjadi 6,8 ( 53 % ) dari 30 siswa. Sedang pada

siklus II terjadi peningkatan nilai rata – rata menjadi 8,4 atau 77% mencapai nilai

diatas KKM.Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa model belajar kooperatif teknik mencari pasangan dapat menigkatkan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika khususnya materi operasi hitung KPK pada siswa kelas IV SD Sukorejo 1.


(11)

ix

ABSTRAC

INCRE ACE IN MATHEMATICS ACHIE VEMENT RELATEDTOTHE OPERATION COUNT LASS ILEATEST COMMON MULTIPLY( LCM )MODEL WITH COOPERTIVE LEARNING TECHNIQUES TO FIND

THE COUPLE IN CLASS IV SUKOREJO I

ACADEMIC YEAR 2011/2012

Sumiyah

Sanata Dharma University

2012

Imprived Students achievement class iv to the subjects .of mathematics to the material CLM in Elementary arithmetic operations Sukorejo i still quite low. It can be shown in the results of which are still under observation KKM by KKM value set at 65 schools, where class IV, students who achieve above the KKM many as 14 students or 47 % of 30 students. The purpose of this research is to determine whether the use of coopertive learning model couples seeking techniques can improve students achievement class IV, Sukorejo I 2011 / 2012 school year relating to the operation count and see how high the LCM improvement

This research is a class act consisting of 2 cecles. The subjects of this study that students class IV, Sukorejo I 2011/ 2012 school year amounting to 30 people. Instruments used in this study is e written test about the form of descreption. Validity and content validity of the instrument using expert judgments or expert with classroom teachers and lecyurrres

The results showed that an increase in mathematies achievement related to arihmatic oprations CLM on class IV students Sukorejo I school year 2011/1012. The improvement is characterized by the average of the initial conditions at 64 or 47 % of students who complete the KKM is 65 or more. I cycle the average value increased to 68 or 53 % of students who complete the KKM is 65 or more in cycle ll the average value increased to 84 and 77 % of students who complete the KKM is 65 or more. From these daea we can conclude that the model of cooperative learning techniques in perticular lookingfor a partner to improve student achievement, improvement of mathematics courses at Sukorejo I students class IV.


(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rakhmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi yang berjudul Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Berkaitan Dengan

Operasi Hitung KPK dengan Model Belajar Kooperatif Teknik Mencari Pasangan Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sukorejo I Tahun Pelajaran 2011/2012 sesuai dengan waktu yang diharapkan dan tanpa hambatan apapun.

Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program studi Sl PGSD Universitas Sanata Dharma, selain itu skripsi ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. Rohandi , Ph. D selaku ketua program studi S I PGSD Universitas Sanata Dharma.

2. Romo G. Ary Nugrahanta, SJ. SS. B. ST.MA Selaku Dekan Fakultas

Pendidikan dan Ilmu Pendidikan.

3. Drs. Puji Purnomo, M , Si. Selaku dosen pembimbing I.

4. Drs. J. Sumedi selaku dosen pembimbing II.

5. Semua dosen beserta seluruh karyawan PGSD Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai bahan penyempurnaan. Semoga karya ini bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 25 januari 2013 Penyusun


(13)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... iv

MOTTO... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...vi

PERSETUJUAN PUBLIKASI... vii

ABSTRAK... viii

ABSTRAC... ix

KATA PENGANTAR... x

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL... xvii

DAFTAR GAMBAR... xviii

DAFTAR LAMPIRAN... xix

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah...1

B. Pembatasan Masalah... 3

C. Perumusan Masalah... 3

D. Pemecahan Masalah...3

E. Batasan Pengertian...4

F. Tujuan Penelitian... 5

G. Manfaat Penelitian... 5

BAB II KAJIAN TEORI A.Belajar... 6


(14)

xii

1. Pengertian Belajar... 6

2. Jenis Belajar... 6

3. Tujuan Belajar... 7

4. Prestasi Belajar... 8

5. Faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar... 8

B. Matematika... 9

1. Hakekat Matematika... 9

2. KPK ( Kelipatan Persekutuan Terkecil )... 10

C.Model Belajar Kooperatif teknik mencari pasangan... 13

1. Model Belajar Kooperatif... 13

2. Teknik Mencari Pasangan... 15

3. Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Tehnik Mencari Pasangan Dalam Pembelajaran Matematika... 16

D.Kerangka Berpikir... 17

E. Hipotesis Tindakan... 18

BAB III METODE PENELITIAN... 19

A. Setting Penelitian... 19

B. Desain Penelitian... 21

C. Rencana Tindakan... 22

D. Pengumpulan Data... 28

E. Penyusunan Instrumen... 28

F. Analisis Data... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN... 35

A. Hasil Penelitian... 35

1. Siklus 1... 35

a. Rencana Kegiatan... 35

b. Pelaksanaan Tindakan... 35

c. Pengamatan... 36

d. Refleksi... 37

2. Siklus II... 39


(15)

xiii

b. Pelaksanaaan Tindakan... 39

c. Pengamatan... 39

d. Refleksi... 41

B. Pembahasan... 42

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN... 46

A. Kesimpulan... 46

B. Saran... 46

DAFTAR PUSTAKA... 48


(16)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kisi – kisi soal akhir siklus 1... 30

Tabel 2 Kisi – kisi soal akhir siklus 2... 31

Tabel 3 Hasil perhitungan Perangkat Pembelajaran ... 32

Tabel 4 Kriteria Keberhasilan ... 33

Tabel 5 Hasil Ulangan Siswa Siklus 1... 37

Tabel 6 Hasil ulangan siswa siklus 2 ... 40

Tabel 7 Rata –rata hasil ulangan siswa sebelum dan sesudah tindakan ... 42


(17)

xv

DAFTAR GAMBAR


(18)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Subyek penelitian... 53

Lampiran 2 Data kelompok siswa pada siklus... 54

Lampiran 3 Data kelompok siswa pada siklus 2... 55

Lampiran 4 Hasil ulangan siswa sesudah tindakan... 56

Lampiran 4 Silabus matematika... 57

Lampiran 5 RPP siklus 1... 59

Lampiran 6 RPP siklus 2 ... 65

Lampiran 7 LKS dan kunci jawaban siklus 1 ... 73

Lampiran 8 LKS dan kunci jawaban siklus 2 ... 86

Lampiran 9 Foto kegiatan siklus 1 ... 98

Lampiran 10 Foto kegiatan siklus 2 ... 100

Surat ijin melakukan penelitian ... 102

Surat keterangan telah melakukan penelitian ... 103


(19)

Page | 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah.

Matematika adalah salah satu mata pelajaran utama di sekolah dasar.

Dalam perkembangan ini, matematika menjadi peranan yang cukup penting,

mengingat dalam kehidupan kita selalu berhubungan dengan matematisasi.

Namun dalam kenyataannya, matematika merupakan mata pelajaran yang

paling sulit bagi siswa, terutama bila siswa menjumpai soal pemecahan

masalah yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan. Sering kali siswa

merasa kesulitan untuk memahami dan memecahkan masalah matematika. Hal

ini akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar matematika sehingga siswa

perlu meningkatkan kemampuan serta prestasi belajarnya dalam

menyelesaikan soal-soal matematika. Dengan melakukan pengamatan

terhadap cara mengajar para guru, sebagian besar guru masih kurang mampu

menggunakan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain itu

sebagian besar guru dalam menyampaikan materi hanya menggunakan metode

ceramah dan latihan soal saja, sehingga siswa tidak dapat optimal dalam

memahami konsep matematika yang diajarkan oleh guru.

Salah satu materi pembelajaran matematika yang sulit dipahami oleh

siswa kelas 4 SD adalah materi operasi hitung Kelipatan Persekutuan Terkecil

( KPK ). Materi operasi hitung KPK ini pertama kali mulai diajarkan di kelas


(20)

dipahami di kelas 4 SD maka pemahaman KPK di kelas 5 dan 6 akan

mengalami kesulitan sehingga kemampuan untuk menyelesaikan soal-soal

matematika yang berkaitan dengan KPK akan berkurang. Berdasarkan data

hasil ulangan siswa pada materi operasi hitung KPK, sekitar 53 % siswa

belum memperoleh nilai diatas KKM. Nilai rata – rata kelas yang diperoleh hanya 64, sedangkan nilai KKM yang ditentukan sekolah 65. Data tersebut

didasarkan pada hasil ulangan siswa kelas 4 SD Sukorejo 1, tahun ajaran

2011 / 2012 yang telah mempelajari materi operasi hitung KPK. Dalam hal

ini siswa sering merasa kebingungan dalam mengerjakan soal - soal operasi

hitung KPK. Jika bentuk soal berupa soal cerita yang merupakan

permasalahan dalam kehidupan sehari – hari, siswa semakin sulit untuk

meyelesaikannya.

Sulitnya anak memahami operasi hitung KPK dan rendahnya prestasi

belajar siswa yang berkaitan dengan oeprasi hitung KPK menjadikan suatu

masalah yang perlu ditindak lanjuti. Untuk memahami dan meningkatkan

prestasi belajar siswa yang berkaitan dengan operasi hitung KPK, dapat

dilakukan dengan memilih model belajar dan teknik yang tepat. Peneliti

menggunakan model belajar kooperatif teknik mencari pasangan yaitu model

belajar dengan sistem bekerja sama antar teman dalam satu kelompok.

Penentuan kelompok dilakukan dengan cara membagikan kartu pada

masing-masing siswa. Manfaat dari model belajar kooperatif teknik mencari pasangan

adalah memberi variasi kepada siswa dalam proses belajar, menumbuhkan


(21)

dalam Penelitian Tindakan Kelas peneliti mengambil judul “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Berkaitan dengan Operasi hitung KPK dengan

Model Belajar Kooperatif Teknik Mencari Pasangan Pada Siswa Kelas 4 di

SD Sukorejo 1 Tahun Pelajaran 2011 / 2012”. Dengan Penggunaan model

pembelajaran ini, diharapkan siswa lebih mudah memahami konsep operasi

hitung KPK yang diberikan oleh guru dan dapat mengimplementasikan dalam

soal cerita.

B. Pembatasan masalah.

Mengatasi suatu masalah dengan memperhatikan berbagai macam

penyebabnya tidak akan mungkin dapat diselesaikan dalam waktu singkat.

Oleh sebab itu penelitian ini hanya dibatasi pada usaha peningkatan prestasi

belajar matematika berkaitan dengan operasi hitung KPK dengan model

belajar kooperatif teknik mencari pasangan pada siswa kelas 4 SD Sukorejo 1

tahun pembelajaran 2011 / 2012.

C. Perumusan masalah

Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik mencari

pasangan dapat meningkatkan prestasi belajar matematika yang berkaitan

dengan operasi hitung KPK pada siswa kelas 4 SD Sukorejo 1 tahun pelajaran

2011 / 2012 ?

D. Pemecahan masalah

Dengan menggunakan model belajar kooperatif teknik mencari pasangan,


(22)

berkaitan dengan operasi hitung KPK pada siswa kelas 4 SD Sukorejo 1 tahun

pembelajaran 2011 /2012.

E. Batasan pengertian

1. Prestasi belajar adalah hasil belajar yang diberikan guru mengenai

kemajuan hasil belajar siswa – siswanya selama masa tertentiu.

2. Matematika adalah ilmu pengetahuan tentang bilangan – bilangan, antar

bilangan dan prosedur operasionalnya yang melibatkan tambah, kurang,

kali dan bagi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah bilangan.

3. KPK adalah Kelipatan Persekutuan Terkecil dari dua bilangan atau lebih.

4. Model belajar kooperatif adalah Pembelajaran yang membantu guru

untuk memanfaatkan kelompok – kelompok kecil siswa yang bekerja

sama untuk memecahkan masalah dan memaksimalkan siswa dalam

proses belajar.

5. Teknik mencari pasangan yaitu teknik pembelajaran kooperatif dimana

setiap kelompok mendapat satu materi dan mempelajari materi tersebut

kemudian setiap kelompok melaporkan kepada seluruh siswa.

Jadi pengertian judul skripsi ini secara keseluruhan adalah meningkatkan

hasil belajar siswa tentang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan

materi Kelipatan Persekutuan Terkecil yang melibatkan perkalian,

pembagian, dan perpangkatan dengan siswa saling bekerja sama dalam


(23)

F. Tujuan penelitian

Untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif

khususnya teknik mencari pasangan dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa dalam pembelajaran matematika berkaitan dengan operasi hitung KPK

pada siswa kelas 4 SD Sukorejo 1 tahun pelajaran 2011 / 2012.

G. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti.

Untuk memenuhi tugas skripsi yang menjadi salah satu syarat kelulusan

program pendidikan S 1 PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

dan sebagai tambahan pengetahuan yang dapat digunakan sebagai bekal

untuk memasuki dunia kerja.

2. Bagi siswa

Sebagai bahan masukan siswa sehingga kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung KPK dapat

meningkat.

3. Bagi guru

Memberi masukan bagi guru dalam menggunakan model belajar

kooperatif teknik mencari pasangan sebagai salah satu model dalam proses


(24)

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Belajar

1. Pengertian Belajar

Arti belajar dapat dirumuskan secara umum. Menurut Hilgard dalam

bukunya Wens Tanlain ( 2006 ), belajar adalah proses, didalamnya terbentuk

tingkah laku atau terjadi perubahan tingkah laku melalui praktek atau latihan.

Sedang menurut Hamalik ( 1983 : 21 ) belajar adalah suatu bentuk

pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam

cara-cara bertingkah laku yang baru berkaitan dengan pengalaman dan

latihan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan

perubahan diri seseorang yang didalamnya terbentuk tingkah laku melalui

pengalaman dan latihan.

2. Jenis belajar

Jenis – jenis belajar yang perlu diperhatikan

a. Kecakapan jasmaniah.

Jenis belajar ini lebih mengutamakan motoris atau gerak – gerik

jasmaniah yang diperlakukan secara otomatis . Hal ini memerlukan

banyak latihan.

b. Problem solving

Jenis belajar ini memerlukan penyelesaian dengan berpikir dan bukan

dengan latihan yang disertai gerak – gerik.


(25)

Dalam segi hafalan dan pengertian perlu melibatkan fakta secara

keseluruhan kemudian dalam merealisasikanya memerlukan latihan dan

pengertian.

d. Belajar sikap

Jenis belajar ini dapat terjadi dengan cara mengetahui sesuatu dan

merealisasikan dalam sikap, termasuk cara mengidentifikasi, interaksi

kelompok serta dinamika untuk berbuat.

e. Belajar memperoleh minat yang mendalam.

Jenis belajar ini dilakukan dengan konsentrasi yang pada umumnya untuk

berbakti pada masarakat. Dalam kesempatan itu kita belajar pula untuk

mengatasi halangan yang ada pada diri sendiri.

3. Tujuan belajar

Tujuan belajar yaitu apa yang hendak dicapai siswa dalam melakukan

kegiatan belajarnya. Tujuan belajar siswa merupakan kemampuan yang

hendak dicapai siswa yang mendasari perilakunya. Tujuan belajar ini perlu

disadari dan dirumuskan secara tegas. Kemampuan – kemampuan yang

menjadi tujuan belajar menurut Wens Tanlain dalam bukunya yang berjudul

“Perkembangan dan belajar peserta didik” adalah sebagai berikut :

a. Kemampuan menguasai informasi tertentu ( pengetahuan ).

b. Kemampuan memahami hal tertentu ( pemahaman ).

c. Kemampuan memecahkan masalah tertentu ( pemecahan masalah )

d. Kemampuan mengerjakan sesuatu dengan terampil ( keterampilan ).


(26)

4. Prestasi belajar

Prestasi belajar adalah hasil belajar yang diberikan oleh guru mengenai

kemajuan atau hasil belajar siswa – siswinya selama waktu tertentu

(Suryabrata, 1984 : 324). Menurut Winkel ( 1993 ) prestasi belajar secara

umum digunakan sebagai bukti usaha yang dicapai atau bukti perubahan yang

terjadi pada siswa dalam bidang pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai

hasil dari proses hasil belajar. Jadi secara umum prestasi belajar dapat

diartikan hasil belajar diri siswa sebagai bukti yang dicapai, meliputi

pengetahuan, keterampilan dan sebagai hasil akhir dari proses belajar.

5. Faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Menurut Simanjutak (1983; 71 ) ada 5 faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar yaitu :

a. Latihan

Kegiatan latihan merupakan kegiatan pra belajar yang dapat menjamin

kemajuan belajar siswa. Sebagai contoh ulangan yang harus diakhiri

dengan keadaan yang memberi kepuasan tentu saja memerlukan latihan,

ditambah situasi yang memuaskan. Dalam hal ini, kegiatan latihan sangat

tergantung pada kepuasan yang dapat meningkatkan kemajuan belajar

siswa.

b. Peranan motivasi

Motivasi menunjuk pada suatu keadaan yang menyebabkan seseorang

melakukan suatu perbuatan. Dalam belajar, motivasi memegang peranan


(27)

sebenarnya. Dengan adanya motivasi maka ada perubahan yang perlu

diulangi bila perbuatan itu dapat menimbulkan kepuasan. Perbuatan

diulangi karena adanya kepentingan yaitu motivasi karena tertarik akan

pelajaran tertentu dan tertarik akan usaha untuk memperbaiki diri. Melihat

peranan motivasi dalam belajar, maka apabila proses belajar macet atau

menurun sebaiknya dicari penyebab dari unsur motivasi lebih dulu.

c. Peranan hukuman dan penghargaan.

Peranan hukuman dan penghargaan dalam belajar sama besarnya.

Hukuman menyebabkan anak tidak berbuat sesuatu kesalahan sedang

penghargaan mengakibatkan anak melakukan suatu perbuatan. Hukuman

tidak saja berperan sebagai suatu pencegahan terhadap suatu perbuatan

-perbuatan tertentu tetapi dapat pula menimbulkan hal yang negatif pada

seseorang termasuk pada orang yang memberi hukuman.

Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa keberhasilan

sebuah pembelajaran tidak hanya tergantung pada metode atau model

pembelajaran saja tetapi banyak faktor yang mempengaruhi. Diantaranya

latihan. Motivasi dan hukuman.

B. Matematika

1. Hakekat matematika

Menurut Purwodarminto (1985:156) matematika adalah ilmu pengetahuan

tentang bilangan – bilangan yang berhubungan antara bilangan dan prosedur

operasional yang digunakan dalam menyelesaikan masalah bilangan. Sedang


(28)

Anak Berkesulitan Belajar”, matematika adalah perhitungan yang mencakup tambah, kurang, kali dan bagi dan perlu melibatkan adanya topik – topik seperti aljabar, geometri dan trigonometri. Hudoyo (1981:10) mengemukakan

bahwa matematika adalah suatu ilmu yang terdiri dari kumpulan sistem

matematika yang masing – masing sistem memiliki struktur tersendiri yang

sifatnya deduktif. Berdasarkan pengertian diatas dapat dikatakan bahwa unsur

matematika terdiri dari bilangan, prosedur oprasional, sistem matematika

yang dapat digunakan sedemikian rupa yang melibatkan tambah, kurang, kali

dan bagi sehingga dapat digunakan untuk menyelsaikan masalah.

2. Kelipatan Persekutuan Terkecil ( KPK )

Untuk menentukan Kelipatan Persekutuan Terkecil ( KPK ) perlu diawali

oleh kelipatan suatu bilangan. Kelipatan suatu bilangan adalah hasil perkalian

antara bilangan asli dengan bilangan itu sendiri. Selanjutnya perlu

mengetahui suatu bilangan prima yaitu suatu bilangan yang tepat hanya

memiliki dua faktor untuk mencari KPK. Jadi KPK adalah kelipatan

Persekutuan Terkecil dari dua bilangan atau lebih. Dalam menentukan KPK

sangat berkaitan dengan operasi hitung perkalian, pembagian dan

perpangkatan.

Untuk menghitung KPK ada dua cara yaitu :

a. Menentukan kelipatan dari dua bilangan.

Contoh soal

Bilangan kelipatan 3 yaitu 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 30 dst


(29)

Bilangan yang merupakan kelipatan 3 dan juga kelipatan 4 adalah ...

Jawab :

Bilangan yang merupakan kelipatan 3 dan juga kelipatan 4 adalah 12 dan

24.

b. Menghitung KPK dari 2 bilangan

Dalam mencari Kelipatan Persekutuan Terkecil ( KPK ) dua bilangan ada

dua cara yaitu :

i. Kelipatan Persekutuan

Contoh :

Hitunglah KPK bilangan 4 dan 6 !

Jawab :

Kelipatan 4 adalah 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40 ...

Kelipatan 6 adalah 6, 12, 18, 24, 30, 36 ...

Keliptan persekutuannya adalah 12, 24 dan 36.

Kelipatan persekutuan terkecilnya adalah 12. Jadi KPK dari 4 dan 6

adalah 12.

ii. Faktorisasi Prima

Contoh :

Hitunglah KPK dari 4 dan 6 !

Jawab :

Langkah 1:

4 6 4 = 2 x 2 = 2 2 6 = 2 x 3


(30)

Langkah 2 ;

Mengalikan semua faktornya dan jika ada faktor yang sama dipilih

pangkat yang besar.

KPK dari 4 dan 6 adalah = ...

4 = 22 6 = 2 x 3

KPK = 22 x 3 = 4 x 3 = 12 Jadi KPK dari 4 dan 6 adalah 12

Dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan Kelipatan

Persekutuan Terkecil ( KPK ) harus menggunakan langkah – langkah yang

jelas dan terurai.

Contoh soal :

Mula – mula lampu merah , hijau dan kuning menyala bersama – sama Setelah itu ketiga lampu tidak menyala bersama lagi.

Lampu merah menyala setiap 18 menit sekali.

Lampu hijau menyala setiap 12 menit sekali

Lampu kuning menyala setiap 9 menit sekali

Pada menit keberapa ketiga lampu akan menyala bersama lagi ? .

Untuk menentukan waktu ketiga lampu menyala bersama lagi kita harus

mencari KPK ketiga bilangan diatas yaitu :

Langkah 1 : menentukan faktorisasi prima ketiga bilangan

18 = 2 x 3 2 12 = 22 x 3 9 = 32


(31)

Langkah 2 : menentukan KPK – nya

KPK dari 18 , 12 dan 9 = 22 x 32 = 4 x 9 = 36 Jadi ketiga lampu akan menyala bersama lagi pada menit ke 36.

C. Model Belajar Kooperatif Teknik Mencari Pasangan

1. Model belajar kooperatif.

Ada 4 macam model belajar yaitu diantaranya model belajar

kolaboratif, Kuantum, kooperatif dan Tematik. Model yang sering

digunakan dalam pembelajaran di kelas adalah model pembelajaran

kooperatif. Menurut Eman Suherman (2003: 260) model belajar

kooperatif adalah pembelajaran yang mencakup sekelompok siswa

yang menyelesaikan susatu masalah, tugas atau mengerjakan sesuatu

untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan menurut Anita Lie

(2002;26) model belajar kooperatif yaitu model belajar yang

membantu guru memanfatkan kelompok – kelompok kecil siswa yang

bekerja sama untuk mencapai sasaran belajar dan memungkinkan

siswa memaksimalkan proses belajar antar satu sama lain Jadi dapat

disimpulkan bahwa model belajar kooperatif adalah Model belajar

yang dapat membantu guru dalam memanfaatkan kelompok –

kelompok kecil siswa yang bekerja sama untuk menyelesaikan sebuah

masalah dan memaksimalkan siswa dalam melaksanakan proses

kegiatan belajar. Model belajar ini lebih mengutamakan kelompok


(32)

Dalam model pembelajaran kooperatf terdapat beberapa unsur

(Muslimin Ibrahim,2000: 6 ) yaitu :

a. Setiap anggota kelompok merasa sehidup sepenaggungan .

b. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas segala sesuatu

didalam kelompoknya seperti milik sendiri.

c. Siswa harus merasa bahwa semua anggota dalam kelompok

memiliki tujuan yang sama.

d. Siswa membagi tugas dan tanggung jawab secara adil untuk setiap

anggota kelompok.

Adapun karakteristik pembelajaran kooperatif menurut Arends

(2004;356 ) adalah

a. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menguasai

materi.

b. Kelompok terdiri dari siswa yang berprestasi tinggi, sedang dan

rendah.

c. Bila mungkin anggota kelompok berasal dari suku, ras, agama dan

jenis kelamin yang berbeda.

d. Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok bukan perorangan.

Di dalam kelompok bila salah satu anggota mengalami kesulitan

maka anggota yang lain saling membantu dan melengkapi. Hal ini

sering dilakukan oleh siswa di kelas 4, 5 dan 6. Dengan adanya model

belajar kooperatif, siswa tidak hanya dikelompokkan secara langsung


(33)

pembelajaran kooperatif yang dilakukan oleh guru untuk memberikan

variasi pada kegiatan pembelajaran ialah teknik mencari pasangan.

2. Teknik mencari pasangan.

Salah satu contoh teknik mencari pasangan dalam pembelajaran

kooperatif yang dilakukan oleh guru ialah membagi kartu kepada

siswa yang berisi materi. Setiap kartu berisi materi berbeda, bagi siswa

yang mendapat materi sama berkumpul menjadi satu kelompok dan

mendiskusikan materi tersebut. Salah satu keunggulan teknik ini

adalah siswa mencari pasangan sambil belajar tentang suatu konsep

atau topik dalam suasana menyenangkan. Teknik ini dapat digunakan

untuk semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia siswa.

Dalam hal ini diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan

bekerja sama dalam menyelesaikan satu materi yang berkaitan dengan

oprasi hitung KPK.

Beberapa cara menggunakan teknik mencari pasangan menurut Anita

Lie ( 2002 : 55 ) adalah :

a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep

yang mungkin cocok untuk mereview (persiapan menjelang tes

atau ujian).

b. Setiap siswa mendapat sebuah kartu.

c. Setiap siswa mencari pasangan dengan cara mencocokan kartu


(34)

d. Bagi siswa yang memiliki kartu sejenis membentuk kelompok.

Misalnya : pemegang kartu 2 x 6 bergabung dengan pemegang

kartu 3 x 4.

Kelebihan teknik mencari pasangan adalah :

a. Siswa semakin aktif berinteraksi dengan orang lain untuk melatih

keberanian.

b. Melatih kebersamaan dalam kelompok.

c. Memperkaya pengetahuan tentang materi yang disampaikan dan

semakin aktif dalam mempelajari suatu materi.

d. Mengembangkan rasa sosial karena dapat menyampaikan pendapat

dan menghargai pendapan orang lain

Adapun kelemahan teknik mencari pasangan adalah :

a. Kegiatan pembelajaran didominasi oleh siswa, siswa aktif dan guru

menjadi pasif.

b. Bagi siswa pemalu akan sulit mengemukakan pendapatnya.

c. Kegiatan pembelajaran hanya terpusat pada kelompok karena

kegiatan anak hanya berdiskusi tanpa ada penjelasan dari guru.

d. Jika ada materi yang belum dikuasai, siswa akan kesulitan

memecahkannya.

3. Model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan dalam

pembelajaran matematika.

Dalam proses belajar mengajar di kelas, pembelajaran


(35)

pembimbing atau fasilitator saja. Guru tidak hanya memperhatikan

siswa saat belajar saja, tetapi guru harus memberikan pendekatan yang

dapat menambah gaya belajar siswa. Salah satu pendekatan

pembelajaran yang dapat mengubah gaya belajar siswa adalah

pembelajaran kooperatif. Pembelajaran ini melibatkan siswa untuk

saling bekerja sama dalam kelompok dalam menyelesaikan masalah

yang mereka hadapi. Pembelajaran dimulai dengan guru menjelaskan

materi operasi hitung KPK yang disertai langkah-langkah

penyelesaiannya, kemudian siswa membentuk kelompok heterogen

dengan menggunakan teknik mencari pasangan. Teknik ini dilakukan

dengan cara guru membagi satu kartu yang berisi materi soal. Setiap

anak mendapat soal yang berbeda untuk dikerjakan sendiri. Setelah

jawaban soal sudah ditemukan, siswa mencari pasangan dengan cara

mencocokkan hasil kerjanya dengan teman lain. Siswa yang memiliki

jawaban yang sama akan menjadi satu kelompok. Guru memberi soal

kepada setiap kelompok untuk dikerjakan bersama – sama. Kegiatan

ini diharapkan dapat menjalin kerja sama antar siswa dalam

menyelesaikan materi yang diberikan guru.

D. Kerangka berpikir

Prestasi belajar berkaitan erat dengan kegiatan pembelajaran dan

penentuan hasil belajar. Prestasi belajar merupakan salah satu bukti

pencapaian hasil akhir kegiatan pembelajaran siswa. Salah satu faktor


(36)

Setiap kegiatan pembelajaran memerlukan model belajar yang tepat untuk

mempermudah penyampaian materi pembelajaran. Pada proses kegiatan

pembelajaran matematika yang berkaitan dengan operasi hitung KPK,

digunakan model belajar kooperatif teknik mencari pasangan. Hal ini

bertujuan untuk mempermudah penyampaian materi pembelajaran

sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Model belajar kooperatif teknik mencari pasangan merupakan model

belajar yang membagi siswa kedalam beberapa kelompok. Dalam setiap

kelompok terdiri dari siswa berprestasi tinggi, sedang dan rendah. Siswa

yang berprestasi tinggi diharapkan dapat membantu siswa lain dalam

kelompok yang mengalami kesulitan memahami materi yang diberikan

guru.

Penggunaan model belajar koopertif teknik mencari pasangan ini

bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang lebih menarik,

menyenangkan dan menumbuhkan sikap kerja sama antar siswa. Oleh

karena itu siswa dapat meningkatkan prestasi belajar, khususnya

pembelajaran matematika yang berkaitan dengan operasi hitung KPK.

E. Hipotesis Tindakan

Penggunaan model belajar kooperatif kususnya teknik mencari

pasangan dapat meningkatkan prestasi belajar matematika yang berkaitan

dengan operasi hitung KPK pada siswa kelas 4 SD Sukorejo 1 tahun


(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Waktu penelitian

Pelaksanaan dimulai dengan minta ijin kepada kepala sekolah dimana

terdapat kelas yang akan diteliti. Kemudian peneliti mengadakan

observasi masalah di kelas 4 pada minggu pertama bulan Mei tahun

2012. Penelitian mulai dilakukan pada minggu kedua bulan Mei tahun

2012. Setelah penelitian berlangsung, peneliti melakukan pengolahan

data hasil penelitian dan penyusunan laporan pada bulan Juni 2012.

Adapun jadwal pelaksanaan tertera di bawah ini.

Tabel jadwal pelaksanaan penelitian

No Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persiapan x

- Penysusnan

keangka x

- Presentasi

kerangka x

- Menyusun

proposal x

- Revisi

proposal x

- Bimbingan


(38)

2 Pelaksanaan x

- Menyiapkan

kelas dan alat x

- Merencanakan

tindakan x

- Melaksanakan

tindakan x

3 Menyusun laporan

x

- Menusun konsep laporan

x

- Perbaikan laporan / bimbingan

x

- Menyusun dalam bentuk artikel

x

- Ujian

2. Tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Sukorejo 1 yang bertempat di Desa

Sukorejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

3. Subyek penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Sukorejo 1, Desa

Sukorejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang dengan


(39)

4. Obyek penelitian

Obyek penelitian ini adalah Peningkatan prestasi belajar matematika

berkaitan dengan operasi hitung KPK menggunakan model belajar

koopertif teknik mencari pasangan.

B. Desain penelitian

1. Penelitian menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart.

Modelnya sebagai berikut :

REFLEKSI SIKLUS I TINDAKAN REFLEKSI SIKLUS II TINDAKAN

PENGAMATAN PENGAMATAN

Gb 1.1 Model penelitian Kemmis dan Taggart

2. Rencana banyaknya siklus

Penelitian ini dibagi menjadi 2 siklus yang dilaksanakan dalam 2

minggu. Setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan dengan

masing-masing pertemuan ialah 2 jam pelajaran yaitu selama 40 menit/jam

pelajaran.


(40)

3. Kriteria keberhasilan.

Jika kondisi awal siswa yang mendapat nilai diatas KKM hanya 47 %

dari 30 siswa, maka kondisi pada akhir siklus 1 diharapkan naik

menjadi 60 % dan kondisi pada akhir siklus 2 naik lagi menjadi 65 %.

C. Rencana tindakan.

1. Persiapan

a. Menganalisis materi pelajaran

b. Menyusun silabus

c. Menyusun RPP

d. Membuat kisi – kisi soal untuk siklus 1 dan 2

e. Membuat teks soal

f. Menentukan skor setiap soal

2. Rencana tindakan setiap siklus

- Siklus 1 pertemuan pertama

a. Rencana tindakan :

i. Mengadakan apersepsi tentang materi yang akan dipelajari.

ii. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

iii. Menjelaskan cara membentuk kelompok dan cara mengerjakan

tugas soal hitung KPK dengan teknik mencari pasangan.

iv. Secara kelompok siswa mengerjakan tugas tentang operasi

hitung yang berkaitan dengan KPK pada lembar kerja.


(41)

b. Pelaksanaan

Pembelajaran dilaksanakan sesuai perencanaan.

c. Observasi

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung

yaitu dengan membagi siswa kedalam kelompok menggunakan

teknik mencari pasangan.

d. Refleksi.

i. Mengidentifikasi kesulitan, hambatan dan kejadian – kejadian khusus.

ii. Menarik kesimpulan tentang peningkatan kemampuan dalam

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung

KPK dua bilangan.

iii. Merancang dan memodifikasi tindakan berikutnya.

- Siklus 1 pertemuan 2

a. Rencana tindakan

i. Mengadakan aperesepsi tentang materi yang akan dipelajari.

ii. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

iii. Menjelaskan cara membentuk kelompok dan cara mengerjakan

soal hitung KPK dengan tehnik mencari pasangan.

iv. Secara kelompok siswa menyelesaikan tugas tentang operasi

hitung KPK dengan teknik mencari pasangan.


(42)

b. Pelaksanaan

Pembelajaran dilaksanakan sesuai rencana tindakan.

c. Observasi

d. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung

yaitu dengan membagi siswa kedalam kelompok menggunakan

teknik mencari pasangan.

e. Refleksi

i. Mengidentifikasi kesulitan – kesulitan, hambatan dan kejadian

khusus.

ii. Menarik kesimpulan tentang peningkatan kemampuan

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung

KPK dengan 3 bilangan.

iii. Merencanakan pertemuan ketiga.

- Siklus 1 pertemuan 3.

a. Rencana tindakan

i. Menyiapkan soal ulangan tertulis.

ii. Menetukan skor soal ulangan.

b. Rencana pelaksanaan

i. Melaksanakan ulangan tertulis.


(43)

c. Observasi

Mengobservasi cepat lambatnya siswa dalam mengerjakan soal,

apakah siswa bekerja sendiri atau melihat pekerjaan siswa lain.

d. Refleksi.

i. Mengidentifikasi kesulitan, hambatan dan kejadian – kejadian khusus.

ii. Melihat peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

pengerjaan soal.

- Siklus ll pertemuan pertama.

a. Rencana tindakan

i. Mengulang materi pembelajaran siklus l.

ii. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

iii. Menjelaskan cara membentuk kelompok dengan teknik

berpasangan dan cara mengerjakan soal operasi hitung KPK

teknik mencari pasangan.

iv. Secara berkelompok siswa mengerjakan soal operasi hitung

KPK dengaan teknik mencari pasangan.

v. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas.

b. Pelaksanaan.


(44)

c. Observasi

Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung

dari cara siswa mencari pasangan sampai siswa bekerja dalam

kelompok.

d. Refleksi.

i. Mengidentivikasi kesulitan, hambatan dan kejadian khusus

selama pembelajaran berlangsung.

ii. Menarik kesimpulan tentang peningkatan kemampuan siswa

dalam mengerjakan soal oprasi hitung KPK tehnik mencari

pasangan.

- Siklus ll pertemuan kedua.

a. Rencana tindakan.

i. Mengadakan aperesepsi tentang materi yang akan dipelajari.

ii. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

iii. Menjelaskan cara membentuk kelompok dengan teknik

mencari pasangan dan cara mengerjakan soal hitung KPK

dengan 2 bilangan.

iv. Secara kelompok siswa menyelesaikan soal-soal operasi hitung

KPK 3 bilangan dan menuliskan hasilnya dalam lembar tugas.

v. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas.

b. Pelaksanaan.


(45)

c. Observasi.

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung

yaitu dengan membagi siswa kedalam kelompok menggunakan

teknik mencari pasangan.

d. Refleksi

i. Mengidentifikasi kesulitan, hambatan dan kejadian khusus

selama pembelajaran berlangsung.

ii. Menarik kesimpulan tentang peningkatan kemampuan siswa

dalam menyelesaikan soal matematika berkaita dengan operasi

hitung KPK teknik mencari pasangan.

iii. Merencanakan pertemuan ke 3

- Siklus ll pertemuan ketiga.

a. Rencana tindakan

i. Menyiapkan soal ulangan

ii. Menetukan skor soal ulangan

iii. Menjelaskan cara mengerjakan soal ulangan

b. Rencana pelaksanaan

Pembelajaran dilaksanakan sesuai rencana tindakan.

c. Observasi

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung

yaitu dengan membagi siswa kedalam kelompok menggunakan


(46)

d. Refleksi

i. Mengidentifikasi kesulitan, hambatan dan kejadian khusus.

ii. Membadingkan jumlah siswa yang mampu melakukan

pembagian pada siklus 1 dan siklus 2.

iii. Membandingkan skor rata – rata nilai siklus 1 dan siklus 2 apakah terdapat peningkatan atau tidak.

iv. Menarik kesimpulan tentang peningkatan kemampuan siswa

dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi

hitung KPK dengan teknik mencari pasangan.

D. Pengumpulan data.

1. Peubah indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah prestasi

belajar terhadap mata pelajaran matematika yang berkaitan dengan

operasi hitung KPK.

2. Data yang diperlukan berupa nilai.

3. Instrumen dan pengumpulan data yang digunakan adalah soal

uraian dengan jumlah soal 5 butir yang berkaitan dengan operasi

hitung KPK.

E. Penyusunan Instrumen

1. Instrumen

Instrumen dapat dibagi menjadi dua yaitu instrumen pembelajaran

yang mencakup Silabus, RPP, LKS dan instrmen penilaian akhir


(47)

satu soal benar mendapat nilai 4 dan jika 5 soal benar mendapat

nilai 20.

a. Proses penyusunan

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam

penelitian ini adalah tes tertulis, bentuk soal uraian yang

berkaitan dengan operasi hitung KPK dengan mengacu pada

kisi– kisi soal.

b. Kisi – kisi tes akhir siklus 1 dan 2

Kisi-kisi tes akhir untuk siklus 1 dan 2 dapat dilihat pada Tabel

1 dan Tabel 2.

2. Validitas Instrumen

Validasi Instrumen Prestasi belajar berupa validitas isi dan validitas

konstruk. Validitas isi dibuat berdasarkan materi pelajaran sedang

validitas konstruk dibuat berdasarkan kisi – kisi yang kemudian dikonsultasikan kepada guru kelas 4 dan kepala SD Sukorejo I.

3. Validitas perangkat pembelajaran.

Dalam penelitian ini validitas perangkat pembelajaran

menggunakan validitas Expert Judgment. Perangkat pembelajaran

divalidasi oleh dosen kepala SD Sukorejo I dan guru kelas IV

dengan menggunakan rubrik validasi pembelajaran (lampiran 1).

Validasi perangkat pembelajaran dihitung menggunakan PAP type


(48)

Tabel 1

Kisi – kisi soal akhir siklus 1 Standar

kompetensi

Kompetensi

dasar

Indikator Soal

Skor nilai Jumlah Skor Memahami dan menggunakan

Faktor dan

kelipatan dalam pemecahan masalah. Menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK )

Dan faktor

persekutuan

terbesar

(FPB )

1. Siswa mampu

menyelesaikan

masalah

dengan operasi

hitung KPK

dua bilangan

dengan setiap

kelompok 3

orang

No

soal

1 - 2

Skor

tiap

soal 2

4

2. Siswa mampu

menyelesaikan

masalah

dengan operasi

hitung KPK 3

bilangan

dengan setiap

kelompok 3

orang

No

soal

3 - 5

Skor

tiap

soal 2


(49)

Tabel 2

Kisi – kisi soal akhir siklus 2 Standar

kompetensi

Kompetensi

dasar

Indikator Soal

Skor nilai Jumlah skor Memahami dan menggunakan

faktor dan

kelipatan dalam pemecahan masalah Menentukan Kelipatan Persekutuan terkecil

(KPK) dan

faktor

persekutuan

terbesar

(FPB)

1.Siswa mampu

menyelesaikan

masalah dengan

operasi hitung

KPK dua

bilangan

dengan setiap

kelompok 3

orang

No

soal

1 - 2

Skor

tiap

soal 2

4

2.Siswa mampu

menyelesaikan

masalah dengan

oprasi hitung

KPK tiga angka

dengan setiap

kelompok 3

orang

No

soal

3 - 5

Skor

tiap

soal 2


(50)

Tabel 3

Hasil perhitungan Perangkat Pembelajaran

No

Perangkat

Pembelajaran

Expert Jodgment

Nilai

Rata – rata Komentar

1 Silabus 1. Kepala SD Sukorejo 1

2. Guru kelas IV SD Sukorejo 1

4,2

4,2

Baik

Baik

2 Rencana

Pelaksanaan

Pembelajaran

1. Kepala SD Sukorejo 1

2. Guru kelas IV SD Sukorejo 1

4,5

4,6

Sangat baik

Sangat baik

3 Lembar

Kegiatan

Siswa

1. Kepala SD Sukorejo 1

2. Guru kelas IV SD Sukorejo 1

4,6

4,5

Sangat baik

Sangat baik

4 Bahan ajar 1. Kepala SD Sukorejo 1

2. Guru kelas IV SD Sukorejo 1

4,2

4,2

Baik

Baik

Kriteria Validitas Perangkat Pembelajaran

Interval rata – rata Keterangan

4,5 - 5 Sangat baik

4 - 4,49 Baik

3,25 - 3,99 Cukup

2,75 - 3,24 Kurang baik

0 - 2,74 Sangat kurang baik


(51)

F. Analisis data

1. Kriteria keberhasilan

Kriteria keberhasilan siswa dalam kemampuan menyelesaukan

masalah yang berkaitan dengan oprasi hitung KPK adalah sebagai

berikut:

Tabel 4

Indikator Keberhasilan

Standar

kompetensi

Indikator

Nilai rata – rata kelas

Kondis

Awal

Target akhir

siklus 1 Target

akhir

siklus 2

Menentukan

Kelipatan

Persekutuan

Terkecil ( KPK )

dan faktor

persekutuan

terbesar ( FPB )

Siswa mampu

menyelesaikan

masalah dengan

oprasi hitung KPK

Rata-rata 64 68 82

Persentase

Ketuntasan


(52)

2. Analisi data

a. Menetukan skor setiap siswa dalan % dengan rumus

Keterangan : Xi adalah skor tiap siswa

X anak adalah skor maksimal

b. Menetukan skor rata- rata kelas dengan rumus

X =

Keterangan :

X = rata – rata kelas.

X = jumlah skor seluruh siswa


(53)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil penelitian

Penelitian tindakan kelas ( PTK ) berkaitan dengan operasi hitung

KPK dengan model belajar kooperatif teknik mencari pasangan pada

siswa kelas IV SD Sukorejo 1 tahun pelajaran 2011 / 2012

dilaksanakan pada tanggal 7 sampai 19 Mei tahun 2012.

1. Siklus 1

Penelitian dibagi menjadi 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 bagian

yaitu

a. Rencana kegiatan.

Pada rencana kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus 1

adalah menyiapkan silabus, RPP, LKS, soal kelompok dan soal –

soal yang akan diujikan pada akhir siklus 1.

b. Pelaksanaan tindakan.

Pembelajaran pada siklus 1 dilaksanakan 3 kali pertemuan yaitu

pada tanggal 8, 9 dan 11 Mei 2012 dikelas IV dengan jumlah siswa

30 anak. Pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model

belajar kooperatif teknik mencari pasangan dan berpedoman pada

rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan. Pada akhir


(54)

bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa setelah

pembelajaran tentang operasi hitung KPK selesai.

c. Pengamatan.

Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan bantuan guru pamong.

Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung

dengan mengisi lembar pengamatan. Guru pamong memantau

apakah peneliti sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

rencana pelaksanaan pembelajaran atau tidak. Guru pamong juga

mengamati siswa tentang keikutsertaan siswa dalam proses

pembelajaran. Sedang peneliti mengamati kegiatan siswa tentang

kesulitan, hambatan, kerjasama dan aktivitas siswa dalam

kelompok. Jika kegiatan pembelajaran selesai peneliti memberikan

ulangan yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

Hasil ulangan dari siswa pada siklus 1 dituangkan pada tabel 5.

Berdasarkan hasil ulangan siswa pada tabel 5, diperoleh nilai

rata-rata kelas mencapai 68 melebihi nilai rata-rata – rata kondisi awal yaitu

64. Dari hasil ulangan tersebut siswa yang mencapai nilai lebih

dari 65 ada 16 siswa atau 53 % dari jumlah seluruh siswa yaitu 30.

Sedang siswa yang nilainya masih dibawah KKM atau kurang dari

65 ada 14 siswa atau 47 %. Karena nilai rata – rata pada siklus 1

belum memenuhi target, maka penelitian ini dilanjutkan pada


(55)

Tabel 5

Hasil ulangan siswa pada siklus 1

No Nama Nilai Tuntas Tidak tuntas

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. Ay Ar Dk Rb Bg Bm Ay Al Tw Am Al An As Ag Br Dn Fk Hn In In Rs Rs Fd An Wn Wh Wn Yn Dm Zk 4 4 6 6 8 8 6 4 6 8 4 8 4 8 6 8 8 10 6 8 6 8 10 6 8 10 8 8 8 6 V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V

jumlah 204 16 14

Rata –rata 6,8

Persentase - 53% 47%

d. Refleksi.

i. Kesulitan siswa pada siklus 1 adalah siswa masih kesulitan

mencari faktorisasi prima suatu bilangan sehingga dalam

memecahkan soal yang berkaitan dengan KPK mengalami


(56)

ii. Karena baru kali ini siswa mengalami belajar kelompok maka

dalam mengerjakan tugas nampak masih belum ada

kerjasama bahkan masih terkesan uring – uringan dan

cenderung mengerjakan tugas secara individualistis.

iii. Dalam pembentukan kelompok menghabiskan waktu terlalu

lama karena pada umumnya siswa masih lamban dalam

mengoperasikan bilangan sehingga menghambat kegiatan

mencari pasangan.

Hambatan yang ditemui pada siklus 1 diharapkan dapat diatasi pada

pembelajaran siklus 2, sehingga peneliti mengambil langkah sebagai

berikut :

- Menjelaskan materi tentang faktorisasi prima terlebih dahulu

sehingga dalam menyelesaikan soal tentang KPK siswa tidak

menemui hambatan.

- Mengawasi setiap kelompok secara lebih dekat agar siswa bekerja

dengan optimal .

- Menyederhanakan soal yang ada pada kartu bilangan agar siswa

lebih cepat mengerjakannya sehingga kelompok belajar lebih cepat

terbentuk.

2. Siklus 2


(57)

Pada rencana kegiatan yang yang dilakukan pada siklus 2 adalah

menyiapkan silabus, RPP, LKS, soal – soal kelompok dan soal-soal

ulangan akhir siklus.

b. Pelaksanaan tindakan

Pembelajaran pada siklus 2 dilaksanakan selama 3 kali pertemuan

yaitu tanggal 15,16 dan 18 Mei 2012 dikelas IV dengan jumlah

siswa 30 orang. Pembelajaran berlangsung menggunakan model

pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan dan dilaksanakan

sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat.

Pada akhir siklus 2 diadakan ulangan menggunakan soal uraian

dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi belajar. Pembelajaran

dilaksanakan dengan memperbaiki kekurangan pada siklus 1 agar

terulang pada siklus 2.

c. Pengamatan.

Pengamatan dilaksanakan dengan bantuan guru pamong.

Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajara berlangsung

dengan mengisi lembar pengamatan. Pada sikus 2 hambatan pada

siswa sudah berkurang. Siswa sudah mampu mencari faktorisasi

prima sebuah bilangan dan KPK dua bilangan serta mampu

menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan KPK. Selain itu

siswa juga dapat bekerja sama dengan teman-teman satu kelompok.

Sikap individualitas sudah berkurang sehingga dalam kelompok


(58)

siswa, pada siklus 2 tiap kelompok terdiri dari 3 siswa sehingga

tiap siswa lebih aktif. Pada siklus 2 siswa terlihat lebih berani

berbicara dan mengajukan pendapat. Pada akhir siklus 2 diadakan

ulangan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi yang

dicapai oleh setiap siswa yang disajikan pada tabel 6.

Tabel 6

Hasil ulangan siklus 2

No Nama Nilai Tuntas Tidak tuntas

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. Ay Ar Dk Rb Bg Bm Ay Al Tw Am Al An As Ag Br Dn Fk Hn In In Rs Rs Fd An Wn Wh Wn Yn Dm Zk 8 10 10 6 8 10 10 10 6 6 10 6 6 6 10 10 10 10 8 8 8 6 6 10 10 10 8 10 10 10 V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V v V V V V V V V V

Total 252 22 8

Rata – rata kelas 84


(59)

Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat nilai rata-rata kelas mencapai 84.

Rata-rata ini meningkat bila dibandingkan dengan rata-rata pada

siklus 1 yaitu 64. Berdasarkan hasil ulangan siklus 2, siswa yang

memperoleh nilai lebih dari 65 ada 22 siswa atau 73% dari 30

siswa. Sedangkan siswa yang nilainya dibawah 65 ada 8 siswa atau

27% dari 30 siswa. Karena pencapaian nilai rata – rata kelas sudah

memenuhi kriteria indikator keberhasilan dan maka penelitian tidak

perlu dilanjutkan lagi.

d. Refleksi.

i. Hambatan yang dialami siswa pada siklus 2 sudah berkurang.

Siswa telah mampu mencari faktorisasi prima dari sebuah

bilangan sehingga dalam menentukan KPK 2 atau 3 bilangan

siswa sudah tidak mengalami kesulitan.

ii. Proses pembentukan kelompok sudah tidak membutuhkan

waktu lama karena siswa sudah mengetahui tata caranya.

Kerjasama, keberanian berbicara dan keberanian

mengeluarkan pendapat sudah dilakukan siswa pada siklus 2.

Peningkatan prestasi belajar siswa dari sebelum diadakan penelitian

sampai dengan hasil akhir pelaksanaan siklus 2 dapat dilihat pada

tabel 7. Berdasarkan data pada tabel 7 dapat dilihat rata – rata kenaikan nilai ulangan dari kondisi awal hingga akhir siklus 2.


(60)

Data awal sebelum ada tindakan nilai rata – rata kelas adalah 64 dan pada akhir siklus 1 nilai rata – rata kelas mencapai 68. Pada ulangan akhir siklus 2 siswa yang mendapat nilai diatas 65 ada 22

siswa atau 73 % dari 30 anak sedang siswa yang memperoleh nilai

kurang dari 65 ada 8 siswa atau 27% dari 30 siswa. Dari data

tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai rata – rata kelas sudah melebihi indikator keberhasilan penelitian.

Tabel 7

Rata – rata nilai hasil ulangan siswa sebelum dan sesudah tindakan.

Kondisi awal Sesudah

tindakan Siklus 1

Sesudah tindakan siklus 2

Rata – rata kelas 64 68 84

Persentase jumlah siswa yang

mencapai KKM

47% 53% 73%

B. Pembahasan

Pada siklus 1 telah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan. Dalam

kegiatan pembelajaran, siswa dibagi menjadi 6 kelompok setiap

kelompok beranggotakan 5 siswa. Untuk memperjelas hasil peneltian

yang telah dilakukan, diperlihatkan ringkasan hasil penelitian pada


(61)

Tabel 8

Ringkasan Hasil Penelitian

No Nama

Data Awal Sesudah tindakan

Nilai

Ketuntasan

Siklus 1 Siklus 2

Nilai Ketuntasan Nilai Ketuntasan Ya Tidak

Ya Tidak Ya Tidak

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. ay Ar Dk Rb Bg Bm Ay Al Tw Am Al An As Ag Br Dn Fk Hn In In Rs Rs Fd An Wn Wh Wn Yn Dm Zk 4 4 5 6 6 6 6 7 8 7 8 6 5 6 7 7 7 7 6 6 6 7 8 5 6 8 8 6 7 6 V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 4 4 6 6 8 8 6 4 6 8 4 8 4 8 6 8 8 10 6 8 6 8 10 6 8 10 8 8 8 6 V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 8 10 10 6 8 10 10 10 6 6 10 6 6 6 10 10 10 10 8 8 8 6 6 10 10 10 8 10 10 10 V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V

Total 192 14 16 204 16 14 252 22 8

Rata-rata 64 68 84


(62)

Pada ulangan akhir siklus 1 terdapat 16 siswa atau 53 % dari 30

siswa yang memperoleh nilai diatas KKM dan sebesar 47% atau 14

siswa masih memperoleh nilai di bawah KKM. Ketidaktuntasan pada

siklus 1 disebabkan adanya kesulitan beberapa siswa dalam

menentukan faktorisasi prima suatu bilangan sehingga siswa kesulitan

dalam menetukan KPK suatu bilangan. Oleh karena itu hasil

penelitian pada siklus 1 belum mencapai indikator keberhasilan

sehingga penelitian dilanjutkan pada siklus 2.

Pada siklus 2 telah dilaksanakan model pembelajaran kooperatif

teknik mencari pasangan. Pada pembelajaran ini siswa dibagi menjadi

10 kelompok tiap kelompok beranggotakan 3 anak. Pada siklus 2

terdapat 22 siswa atau 73% memperoleh nilai diatas KKM dan 8 anak

atau 27 % memperoleh nilai dibawah KKM. Dalam penelitian siklus

2 ini nilai rata-rata kelas yang diperoleh sudah mencapai indikator

keberhaslian siklus 2 sehingga penelitian tidak perlu dilanjutkan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan diatas, dari

siklus 1 ke siklus 2 terdapat 2 siswa atau 6,6% tidak mengalami

peningkatan maupun penurunan nilai, 5 siswa atau 16,6% mengalami

penurunan dan 1 siswa atau 3,33 % mengalami kenaikan nilai. Hal ini

disebabkan oleh gaya dan minat belajar masing-masing siswa. Akan

tetapi terlihat adanya peningkatan prestasi belajar siswa yang ditandai

dengan naiknya nilai rata – rata ulangan dari kondisi awal yang hanya


(63)

Selain itu jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas KKM pada data

awal hanya 14 siswa atau 47% meningkat menjadi 16 siswa atau 53%

pada akhir siklus 1 dan pada akhir siklus 2 menjadi 22 siswa atau

73%. Dengan demikian berdasarkan hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model belajar

kooperatif teknik mencari pasangan dapat meningkatkan prestasi

belajar matematika khususnya yang berkaitan dengan operasi hitung


(64)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Penggunaan model belajar koopertif teknik mencari pasangan dapat

meningkatkan prestasi belajar matematika yang berkaitan dengan

operasi hitung KPK pada siswa kelas IV SD Sukorejo 1 tahun

pelajaran 2011 /2012.

2. Pada penggunaan model belajar diatas terjadi peningkatan dari kondisi

awal ke siklus 1 yaitu 2 siswa mencapai nilai diatas KKM atau 7%

sedangkan dari siklus 1 ke siklus 2 terjadi peningkatan sebanyak 6

siswa atau 20 % yang mencapai nilai diatas KKM.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah lakukan, dapat

dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Dalam melaksanakan pembelajaran matematika yang berhubungan

dengan operasi hitung KPK, para guru hendaknya menggunakan

model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa karena dengan menggunakan

model pembelajaran ini siswa tidak merasa jika yang sedang mereka

lakukan sebenarnya adalah proses pembelajaran karena kegiatan


(65)

2. Model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan hendaknya

dicobakan untuk mata pelajaran yang lain karena kegiatan

pembelajaran mata pelajaran yang lain juga dapat dilaksanakan dengan


(66)

DAFTAR PUSTAKA

Anita Lie. 2008. Mempraktikkan Cooperative Learning di ruang – ruang kelas.

Jakarta : Gramedia Widisarana Indonesia.

Arends, 2004. Learning to Teach ( sixthedition ) , New york , Mc Graw Hill.

Eman Suherman, dkk, 2003, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer (edisi revisi), Bandung jurusan Pendidikan Matematika FMIPA universitas pendidikan Indonesia.

Herman Hudoyo, 1981, Interaksi belajar mengajar matematika, Jakarta : P5G Departemen P dan K.

Masijo,Ign, 1995, Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah Yogyakarta: Kanisius.

Mulyono, Adirrahman,2003,Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar. Jakarta : Penerbit Rineka cipta.

Muslimin ibrahim dkk. 2000, Pembelajaran Kooperatif Surabaya, Universitas Negeri Surabaya.

Oemar Hamalik, 1983, Metoda – metoda belajar dan kesulitan belajar, Jakarta, Tarsito

Simanjunta , B, 1983, Proses belajar mengajar Bandung Tarsito.

Sumadi Suryabrata, 1984, Pskologi Pendidikan Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Sunardi dkk, 2006, Ayo Belajar Matematika. Yogyakarta. Kanisius.

Tanlain, Wens,2006, Perkembangan dan belajar peserta didik, Yogyakarta Universitas Sanata Dharma.

Tanlain Wens ,2007, Strategi belajar mengajar, Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Winkel W S. 1984, Psikologi pendidikan dan Evaluasi belajar : Gramedia.


(67)

LAMPIRAN

LAMPIRAN

Lampiran 1

SUBYEK PENELITIAN SISWA KELAS IV SD SUKOREJO I

TAHUN PELAJARAN 2011 – 2012

No Nama L/ p

1. 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Ay Ar Dk Rb Bg Bm Ay Al Tw Am Al An As Ag Br Dn Fk Hn In In Rs Rs Fd An Wn Wh Wn Yn Dm Zk P L L L L L P P P L L L P P L P L L P P L P L L P L P L L l


(68)

Lampiran 2

DATA KELOMPOK BELAJAR KELAS IV SD SUKOREJO I SIKLUS I

No Nama P/L Kemajuan

siswa Kelompok 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Ay Ar Dk Rb Bg Bm Ay Al Tw Am Al An As Ag Br Dn Fk Hn In In Rs Rs Fd An Wn Wh Wn Yn Dm Zk P L L L L L P P P L L L P P L P L L P P L P L L P L P L L L S T T R S T T T R R T R R R T T T T S R S R S T T T S T T T Kelompok I 1,6,11,16,21 Kelompok II 2,7,12,17,22 Kelompok III 3,8,13,18,23 Kelompok IV 4,9,14,19,24 Kelompok V 5,10,25,26,29 Kelompok VI 15,20,27,28 ,30 Keterangan


(69)

Lampiran 3

DATA KELOMPOK KELAS IV SD SUKOREJO I SIKLUS II

NO Nama P?L Kemampuan siswa Kelompok

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Ay Ar Dk Rb Bg Bm Ay Al Tw Am Al An As Ag Br Dn Fk Hn In In Rs Rs Fd An Wn Wh Wn Yn Dm Zk P L L L L L P P P L L L P P L P L L P P L P L L P L P L L l S T T R S T T T R R T S S S T T T T T S T T R T T T T S T T Kelompok I 1,6,11 Kelompok II 16.21,26 Kelompok III 2,7,12 Kelompok Iv 17,22,27 Kelompok v 3,8,13 Kelompok VI 18,23,28 Kelompok VII 4,9,14 Kelompok VIII 5,10,15 Kelompok IX 20, 25,30 Kelompok 10 19, 24, 29.

Keterangan


(70)

Lampiran 4

HASIL ULANGAN SISWA SEBELUM DAN SESUDAH TINDAKAN

No Nama Nilai sebelum

tindakan Nilai sesudah tindakan Siklus I Nilai sesudah tindakan Siklus II 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Ay Ar Dk Rb Bg Bm Ay Al Tw Am Al An As Ag Br Dn Fk Hn In In Rs Rs Fd An Wn Wh Wn Yn Dm Zk 4 4 5 6 7 7 6 7 8 7 8 6 5 6 7 7 7 7 6 6 6 7 8 5 8 8 8 6 7 6 4 4 6 6 8 8 6 4 6 8 4 8 4 8 6 8 8 10 6 8 6 8 10 6 8 10 8 8 8 6 8 10 10 6 8 10 10 10 6 6 10 6 6 6 10 10 10 10 8 8 8 6 6 10 10 10 8 10 10 10

Total 192 204 252


(71)

(72)

(73)

(74)

(75)

(76)

(77)

(78)

(79)

(80)

(81)

(82)

(83)

(84)

Lampiran 6

Siklus I pertemuan I

LEMBAR KERJA

Satuan pendidikan : SD Sukorejo 1

Kelas / semester : IV / 1

Mata pelajaran : Matematika

Hari / tanggal : 8 Mei 2012

Alokasi waktu : 2 x 35 menit

A. Indikator

1. Siswa mampu bekerja dalam kelompok dengan tehnik mencari

pasangan

2. Siswa mampu menjelaskan konsep KPK dua bilangan .

3. Siswa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi

hitung KPK.

B. Petunjuk

Bentuklah kelompok belajar dengan menggunakan tehnik mencari pasangan, tiap kelompok beranggotakan 5 orang anak dengan cara:

1. Enam anak masing – masing mengambil satu bilangan yaitu

2,3,4,5,6,dan 7. Anak – anak yang lain juga mengambil satu bilangan

diatas bilangan yang sudah diambil kemudian bergabung keteman yang memegang bilangan kelipatannya.

2. Setelah kelompok terbentuk kerjakan lembar tugas dari guru.

C. Kegiatan belajar

Kegiatan belajar I


(85)

Kerjakan tugas dibawah ini kemudian presentasikan di depan kelas !

No Soal Jawab

1 Tuliskan 10 bilangan kelipatan 2 !

2 Tuliskan 10 bilangan kelipatan 2

dan 10 bilangan kelipatan 3

3 Tuliskan bilangan yang merupakan

kelipatan 2 dan juga merupakan kelipatan 3 !

4 Bilangan kelipatan 2 yang juga

merupakan bilangan kelipatan 3 yand terkecil adalah..

5 Jadi KPK bilangan 2 dan 3 adalah...

D. Refleksi

1. Kesulitan apa yang masih kamu alami ?

2. Kemudian apa yang akan kalian lakukan ?

Kunci jawaban siklus I pertemuan I

No Soal jawab

1 Tuliskan 10 bilangan kelipatan 2

!

2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20

2 Tuliskan 10 bilangan kelipatan 2

dan 10 bilangan kelipatan 3

2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 30

3 Tuliskan bilangan yang

merupakan kelipatan 2 dan juga merupakan kelipatan 3 !

6, 12, 18

4 Bilangan kelipatan 2 yang juga

merupakan bilangan kelipatan 3 yang terkecil adalah..

6

5 Jadi KPK bilangan 2 dan 3

adalah...


(86)

Siklus I pertemuan II

LEMBAR KERJA

Satuan pendidikan : SD Sukorejo I

Kelas / semester : I/V / 1

Mata pelajaran : Matematika

Hari / tanggal : 9 Mei 2012

Alokasi waktu : 2 x 35 menit

A. Indikator

1. Siswa mampu bekerja dalam kelompok dengan tehnik mencari

pasangan.

2. Siswa mampu menjelaskan konsep KPK dua bilangan .

3. Siswa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi

hitung KPK.

B. Kegiatan belajar

Bentuklah kelompok belajar dengan jalan mencari pasangan kemudian kerjakan tugas di bawah ini kemudian presentasikan di depan kelas !

No Soal Jawab

1 Buatlah pohon faktor bilangan

12 !

2 Tuliskan faktorisasi prima dari

bilangan 12 !

3 Gambarkan pohon faktor dari

bilangan 8 dan 10 !

4 Tuliskan faktorisasi dari

bilangan 8 dan 10 !

5 Tuliskan KPK bilangan 8 dan

10 !

C. Refleksi

1. Kesulitan apa yang kalian alami ?


(87)

Kunci jawaban siklus I pertemuan II

No Soal Jawab

1 Buatlah pohon faktor bilangan

12 !

12

2 6

2 3

2 Tuliskan faktorisasi prima dari

bilangan 12 !

22 x 3

3 Gambarkan pohon faktor dari

bilangan 8 dan 10 !

8 10

2 4 2 5

4 Tuliskan faktorisasi dari

bilangan 8 dan 10 ! 8 = 2 3

10 = 2 x 5

5 Tuliskan KPK bilangan 8 dan

10 !


(88)

Siklus I kegiatan III

LEMBAR KERJA

Satuan pendidikan : SD Sukorejo I

Kelas / semester : IV / 1

Mata pelajaran : Matematika

Hari / tanggal :11 Mei 2012

Alokasi waktu : 2 x 35 menit.

A. Indikator

1. Siswa mampu bekerja dalam kelompok dengan tehnik mencari

pasangan.

2. Siswa mampu menjelaskan konsep KPK dua bilangan .

3. Siswa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan oprasi

hitung KPK.

B. Kegiatan belajar

Bentuklah kelompok belajar dengan cara mencari pasangan.

Kerjakan tugas di bawah ini kemudian presentasikan di depan kelas !

No Soal Jawab

1 Tentukan faktorisasi prima dari bilangan 12 dan 18 !

2 Tentukan KPK dari bilangan 12 dan 18 !

3 Tentukan KPK dari bilangan 6 dan 10 !

4 Burung ketilang berkicau 3 menit sekali, burung pipit

berkicau 4 menit sekali. Kedua burung berkicau bersama setiap ...menit sekali

5 Ibu ke pasar 6 hari sekali sedang bibi ke pasar 8 hari sekali .

tanggal berapa ibu dan bibi kepasar bersama jika mereka kepasar pertama tanggal 2 juni ?

C. Refleksi

1. Kesulitan apa yang kalian alami ?


(1)

B. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

NO KOMPOMEN PENILAIAN SKOR KOMENTAR 1 Kelengkapan unsur – unsur

RPP

1 2 3 4 5

2 Kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran dengan indikator

1 2 3 4 5

3 Pemenuhan syarat – syarat dalam perumusan tujuan pembelajaran

1 2 3 4 5

4 Isi rumusan tujuan meliputi keutuhan perkembangan pribadi siswa

1 2 3 4 5

5 Ketepatan dalam memilih pendekatan/model

pembelajaran

1 2 3 4 5

6 Ketepatan dalam memilih metode / model pembelajaran

1 2 3 4 5

7 Kemenarikan , variasi dan ketepatan teknik yang digunakan dalam membuka pelajaran

1 2 3 4 5

8 Rumusan kegiatan

pembelajaran mencerminkan pendekatan

/model/metode/teknik pembelajaran yang dipilih

1 2 3 4 5

9 Rumusan kegiatan

pembelajaran mencerminkan kegiatan Ekslorasi,Elaborasi dan Kolaborasi(EEK)

1 2 3 4 5

10 Perumusan kegiatan pembelajaran berpotensi untuk memberdayakan siswa

1 2 3 4 5

11 Rumusan kegiatan pembelajaran berpotensi untuk terciptanya

pembelajaran yang menyenangkan/bermakna

1 2 3 4 5

12 Tingkat variasi dalam kegiatan pembelajaran

1 2 3 4 5

13 Pengorganisasian materi sistimatis ,logis dam psykologis

1 2 3 4 5


(2)

kegiatan pembelajaran proporsional

15 Kelengkapan rumusan kegiatan akhir pelajaran (rangkuman,evaluasi,refleksi,t indak lanjut)

1 2 3 4 5

16 Tingkat kesesuaian indikator,tujuan,dan item penilaian.

1 2 3 4 5

17 Penggunaan ragam teknik penilaian (penilaian bersifat otentik )

1 2 3 4 5

18 Kualitas kisi – kisi penilaian 1 2 3 4 5 19 Tingkat kecukupan sumber

belajar yang digunakan

1 2 3 4 5

20 Ketepatan pemilihan media pembelajaran

1 2 3 4 5

21 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis buku

1 2 3 4 5

Rata -rata

C.LEMBAR KEGIATAN SISWA ( LKS )

NO KOMPOMEN PENILAIAN SKOR KOMENTAR 1 Kelengkapan unsur – unsur

LKS

1 2 3 4 5

2 Rumusan petunjuk LKS sederhana sehingga mudah dipahami siswa

1 2 3 4 5

3 Rumusan kegiataan Pembelajaran dalam LKS singkat, sederhana sehingga mudah dipahami siswa

1 2 3 4 5

4 Urutan kegiatan dalam LKS runtut

1 2 3 4 5

5 Kegiatan Pembelajaran dalam LKS memungkinkan

tercapainya indikator/tujuan pembelajaran

1 2 3 4 5

6 Bahasa yang digunakan dalam LKS sesuai dengan tingkat perkembangan siswa


(3)

7 Tersedia beberapa pertanyaan untuk refleksi

1 2 3 4 5

8 Tampilan LKS indah dan menarik

1 2 3 4 5

Rata - rata

D.BAHAN AJAR

NO KOMPOMEN PENILAIAN SKOR KOMENTAR 1 Materi sesuai dengan

Indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

1 2 3 4 5

2 Materi pelajaran memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur

1 2 3 4 5

3 Susunan materipelajaran sistematis, logis, dan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa

1 2 3 4 5

4 Redaksional bahasa Indonesia baku dan sederhana

1 2 3 4 5

5 Menuliskan sumber bahan yang dikutip dengan penulisan baku

1 2 3 4 5

Rata- rata

Magelang, 18 Mei 2012 Penilai


(4)

Sumiyah lahir di Magelang tanggal 8 Januari tahun 1956, menyelesaikan pendidikan dasar di SD Sukorejo I kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang tahun 1963 – 1968. Kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama di SMP Kartika 15 Panca Arga Magelang tahun 1969 – 1971. Melanjutkan ke Sekolah Pendidikan Guru di SPG negeri Magelang tahun 1972 - 1974. Tahun 1974 diangkat menjadi CPNS sebagai Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Batang Jawa Tengah . Tahun 1993 berhasil mengajukan pindah tugas mengajar di Kabupaten Magelang. Tahun 1995 melanjutkan pendidikan ke Universitas Terbuka ( UT ) mengambil jurusan Pedidikan keguruan ( D2 PGSD ) dan lulus tahun 1997.Tahun 2010 melanjutkan Pendidikan di Perguruan tinggi Universitas Sanata Dharma Yogjakarta ,jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.dan berhasil menyelesaikan skipsi sebagai tugas akhir dengan judul “ Peningkatan prestasi belajar matematika berkaitan dengan oprasi hitung KPK dengan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan pada siswa kelas IV SD Sukorejo I Tahun Pelajaran 2011 / 2012”


(5)

Siswa berdiskusi mengerjakan LKS


(6)

Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok