Hubungan fasilitas belajar, motivasi belajar, dan dukungan keluarga dengan prestasi belajar siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Distrik Kuala Kencana Kabupaten Mimika Provinsi Papua - USD Repository

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN
DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR
SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI ENAM
DISTRIK KUALA KENCANA KABUPATEN MIMIKA
PROVINSI PAPUA
SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Oleh:
Arry Alfered Yupini

NIM:081324044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAAN

MEMPEROLEH HIKMAT SUNGGUH JAUH MELEBIHI MEMPEROLEH
EMAS, DAN MENDAPAT PENGERTIAN JAUH LEBIH BERHARGA
DARI PADA MENDAPAT PERAK. AMASAL 16: 16

SKRIPSI INI SAYA PERSEMBAHKANUNTUK :
YESUS KRISTUS YANG MEMIMPIN DALAM
SETIAP LANGKAH HIDUPKU

KEDUA ORANG TUA YANG TELAH
MEMBENTUK,MEMELIHARAH DAN
MEMBESARKANKU,MESKIPUN MENDAHULUHI
DIPANGGIL YANG MAHA KUASA

HALAMAN MOTTO

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN MOTTO

 Kegagalan Adalah Suatu Keberhasilan Yang Tertunda, Keberhasilan
Takakan Berarti Tanpa Perjuangan Jangan Pernah Menyerah, Jangan

Mudah Patah Sebelum Berjuang Sampai Akhir dan Menentukan Takdir Itu
Sendiri.

 Sabar Dalam mengatasi Kesulitan dan Bertindak Bijaksana Dalam
Mengatasinya Adalah Sesuatu Yang Utama

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN
DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR
SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI ENAM
DISTRIK KUALA KENCANA KABUPATEN MIMIKA
PROVINSI PAPUA
Arry Alfered Yupini
081324044
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
fasilitas belajar, motivasi belajar dan dukungan keluarga dengan prestasi belajar
siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Distrik Kuala Kencana Kabupaten
Mimika Provinsi Papua tahun 2013.
Jenis penelitian termasuk Deskriptif Asosiatif. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah ex fost facto. Jumlah populasi adalah 180 siswa dari
SMPN 6 Mimika dan jumlah sampel yang digunakan 100 siswa. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan simple random
sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan beberapa cara yaitu:
Kuisioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan korelasi
spearman rank.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh ada hubungan positif dan signifikan
fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa (rs = 0.351, p < 0.05), ada hubungan
positif dan signifikan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa (rs = 0.441,
p < 0.05), ada hubungan positif dan signifikan dukungan keluarga dengan prestasi
belajar siswa (rs = 0.539, p < 0.05).

viii

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING FACILITY,
LEARNING MOTIVATION, AND FAMILY SUPPORT WITH
STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT IN SMP N 6
KUALA KENCANA DISTRICT, MIMIKA REGENCY, PAPUA

Arry Alfered Yupini
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2014

This study aimed to determine whether there was a relationship between
learning facility, learning motivation, and family support with students’ learning
achievement in SMP N 6 Kuala Kencana District, Mimika Regency, Papua in

2013.
This study was an associative descriptive. The method used in this study
was ex fost facto. There were 180 students of SMPN 6 Mimika becoming the
population and the sample used were100 students. The data in this study were
collected by using simple random sampling technique. The data were collected by
using several instruments, such as questionnaire and documentation. The
technique in analyzing the data was Spearman rank correlation analysis.
Based on the analysis of the results obtained: (1) there was a positive and
significant relationship between learning facilities with students’ learning
achievement (rs = 0.351, P < 0.05); (2) there was a positive and significant
relationship between learning motivation with students’ learning achievement (rs
= 0.441, P < 0.05); and (3) there was a positive and significant relationship
between family support with students’ learning achievement (rs = 0539, p < 0.05).

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya

yang telah dilimpahkan kepada penulis,

sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “HUBUNGAN FASILITAS
BELAJAR,

MOTIVASI

BELAJAR

DAN


DUKUNGAN

KELUARGA

DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
NEGERI ENAM DISTRIK KUALA KENCANA KABUPATEN MIMIKA
PROVINSI PAPUA”. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah
satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan pada fakultas keguruan dan ilmu
pendidikan, program study pendidikan ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
Banyak pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, perhatian dan
kasih sayang kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, sehingga pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghormatan
kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku dekan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si., selaku ketua jurusan pendidikan ilmu
sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Y. M. V. Mudayen S.Pd, M.Sc., selaku dosen pembimbing I (satu)
yang telah memimbing dengan penuh kesabaran, memberikan kritik dan saran
yang membangun baik mulai perkuliahan hingga sampai dangan skripsi

selesainya.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S., selaku dosen pembimbing II yang telah
membimbing dalam penulisan skripsi ini sampai selesai.
5. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si , yang telah memberikan segala dukungan
dan masukan melalui perkuliahan sampai dengan skripsi.
6. Seluruh dosen yang telah membantu penulis selama kuliah maupun dalam
mengerjakan skripsi
7. Bapak T. Sarkim, M.Ed. Ph.D, Orang tua wali di Yogyakarta yang telah
memberikan segala dukungan dan masukan sampai saya selesai.
8. Ibu Titin, yang selalu membantu dalam administrasi dan kelancaran selama
perkuliahan.
9. Bapak Karmius Kenelak, S.Pd, Kepala Sekolah SMPN 6 Mimika yang telah
memberikan ijin kepada saya dalam melakukan penelitian.
10. Ibu Fitria Fivie Palenewen, S.Pd. M. Pd, selaku Kepala Dinas Pendidikan
Dasar dan Kebudayaan atas memberikan Rekomedasi untuk dapat penelitian
di SMPN 6 Mimika
11. Bapak Pendeta Eliam Dimpau, terimakasih atas doa serta kasih sayang serta
segala hal nasehat yang diberikan kepada penulis sehingga penulis mampu
menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
12. Bapak saya Hasajalu Hasan Yupini, terimakasih atas melahirkan dan
memeliharadan membesarkan sampai saya dewasa, meskipun bapak tidak
menikmati pelunasan hasil karya dari Peneliti.
13. Ibu saya Melina Megoma Magai, Terimakasih atas melahirkan dan
memeliharadan membesarkan sampai

saya dewasa, meskipun Ibu tidak

menikmati pelunasan hasil karya dari Peneliti.
xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14. Ibu angkat saya Yohana Beanal, yang telah memberikan kasih sayang dan
semangat serta doa sehingga penulis bisa menjadi seperti sekarang, itu semua
karena kasih sayang ibu yang selalu menasehati setiap saat, dan saya berharap
dapat membahagiakan ibu setiap saat.
15. Bapak angkat saya

Albert Dimpau yang telah memberikan kasih sayang

semangat serta doa sehingga saya telah memperoleh gelar sarjana.
16. Untuk abang saya Yupinus Yupini., yang telah mendukung saya, semoga
sukses dalam kehidupannya.
17. Almahrum Kakak Thomas., yang selalu mendukung dalam doa dan
memberikan semangat kepada penulis selamaperkuliahan maupun penulisan
skripsi hingga selesai.
18. Abang Evanglis Pius Wamoni, yang selalu memberi dukungan, semangat serta
doa sehingga penulis merasakan selalu ada jalan keluar dalam setiap kesulitan
dalam menyelesaikan skripsi.
19. Sahabat saya Rian, yang telah membantu dan mendukung penulis selama
dalam perkuliahan maupun menyelesaikan skripsi.
20. Sahabat saya Yunus Bugaleng, yang telah membantu dan mendukung penulis
selama dalam menyelesaikan skripsi
21. Sahabat saya Aminus Dolame, yang telah membantu dan mendukung penulis
selama dalam menyelesaikan skripsi.
22. Sahabat saya Jhoni Nayabega Kobogau, yang telah membantu dan mendukung
penulis selama dalam menyelesaikan skripsi.

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

23. Almarhum kakak saya Ulis Dolame, yang telah membantu dan mendukung
penulis selama dalam perkulihaan, meskipun telah dipanggil yang maha kuasa
terima kasih kak atas karyanya.
24. Abang-abang saya yang mendukung membantu moril dan material (Beni M,
Jance Y, Yusak M, Damianus Y, Yunus Arnol M,Yupinus Y, Beni Y,Simson
M, dan Abang Almarhum Thomas Y) terima kasih buat dukungan dan
semangat yang kalian berikan.
25. Teman-teman Matrikulasi 2007, (Aminus D, Jhoni N. K., Isep G,Yoseph W,
Julius P, Leo A, Sarianus M, Kelvin J, Stepanus B, Jhonatan A, Julianus O,
Marco H, Marisca, Wini Z, Jan A, Jerbeam A, Seiki G, George D.I, Kak Ulis
D,) terima kasih buat dukungan dan semangat yang kalian berikan.
26. Teman-teman PE 2008 semuanya tetap semangat menatap masa depan yang
cerah.
27. Bapak Pimpinan Exsekutif LPMAK dan Kepala Biro Pendidikan dan
jayarannya membantu dan mendukung penulis dalam pendidikan Dasar
sampai dengan hingga memperoleh gelar sarjana semoga kasih, damai sejahtra
selalu menyertai setiap saat.
28. Teman-teman Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Mimika (IPMAMI)
semuanya tetap semangat menatap masa depan yang cerah.
29. Teman, Abang, Adik, Saudara, Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Moni ( IPMO)
semuanya tetap semangat menatap masa depan yang cerah untuk tanah
tercinta kita tanah Papua.

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN. ..............................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...........................................................................

iv

HALAMAN MOTTO ...........................................................................................

v

HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................

vi

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................ viii
ABSTRACT ..........................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR ..........................................................................................

x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xix
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 7
C. Rumusan Masalah ................................................................................ 8
D. Tujuan Penelitian .................................................................................. 8
E. Manfaat Penelitian ................................................................................ 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 11
A. Fasilitas Belajar .................................................................................... 11
B. Motivasi Belajar ................................................................................... 16
C. Dukungan Keluarga ............................................................................. 25
D. Prestasi Belajar Siswa ........................................................................... 30
E. Hasil Penelitian Yang Relevan ............................................................. 35
F. Kerangka Berpikir ................................................................................ 36
G. Hipotesis ............................................................................................... 39

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 40
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 40
B. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................ 40
C. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 42
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengamilan Sampel .............................. 42
E. Definisi Operasional, Variabel Indikator, dan Cara Pengukurannya ... 44
F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 51
BAB IV GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 6 MIMIKA ............................... 66
A. Sejarah SMP Negeri 6 Mimika............................................................ 66
B. Visi dan Misi SMP Negeri 6 Mimika ................................................... 66
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 79
A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 79
B. Deskripsi Data Penelitian ..................................................................... 79
C. Hasil Pengujian Korelasi Rank Spearman ............................................ 94
D. Pembahasan .......................................................................................... 96
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBASAN .................................. 101
A. Kesimpulan ........................................................................................... 101
B. Saran ..................................................................................................... 101
C. Keterbatasan ......................................................................................... 103
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 104

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel III.1. Jumlah Siswa SMPN 6 Distrik Kuala Kencana Mimika Papua......... 43
Tabel III.2. Instrumen Untuk Mengukur Hubungan Fasilitas Belajar, Motivasi
Belajar dan Dukungan Keluarga dengan Prestasi Belajar
Siswa SMPN 6 di Distrik Kuala Kencana Kabupaten
Mimimika Papua ................................................................................. 47
Tabel III.3. Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Fasilitas belajar................................... 49
Tabel III.4. Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Motivasi belajar ................................. 49
Tabel III.5. Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Dukungan keluarga ............................ 49
Tabel III.6. Kisi-Kisi Kuesioner Varibel Prestasi belajar ..................................... 50
Tabel III.7 Skoring Berdasarkan Skala Likert ...................................................... 50
Tabel III.8. Interval Rata-rata Penilaian Responden ............................................ 52
Tabel III.9. Pengujian Koefesien Korelasi Spearman Rank ................................. 64
Tabel III.10. Hasil Reliabilitas .............................................................................. 64
Tabel IV.1. Laporan Bulanan Keadaan Sekolah ................................................... 69
Tabel IV.2. Keadaan Siswa ................................................................................... 70
Tabel IV.3. Keadaan Siswa Menurut Agama........................................................ 71
Tabel IV.4. Keadaan Siswa Menurut Umur dan Jenis Kelamin ........................... 73
Tabel IV.5. Absensi Siswa SMP Negeri 6 Mimika .............................................. 74
Tabel IV.6. Keadaan Guru/Tata Usaha ................................................................. 76
Tabel IV.7. Absensi Guru/Tata Usaha .................................................................. 77
Tabel V.1. Kategorisasi Skor Fasilitas Belajar ..................................................... 80
Tabel V.2. Deskripsi Fasilitas belajar ................................................................... 80
Tabel V.3. Kategorisasi Skor Fasilitas belajar ...................................................... 81
Tabel V.4. Kategorisasi Skor Motivasi Belajar .................................................... 83
Tabel V.5.Deskripsi Motivasi Belajar .................................................................. 84
Tabel V.6. Kategorisasi Skor Motivasi Belajar .................................................... 84
Tabel V.7. Kategorisasi Skor Dukungan Keluarga ............................................... 86
Tabel V.8. Deskripsi Dukungan Keluarga ............................................................ 87

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel V.9. Kategorisasi Skor Dukungan keluarga ................................................ 87
Tabel V.10. Kategorisasi Skor Prestasi Belajar .................................................... 91
Tabel V.11. Deskripsi Prestasi Belajar ................................................................. 91
Tabel V.12. Kategorisasi Skor Prestasi Belajar Siswa .......................................... 92
Tabel V.13. Hasil Pengujian Rank Spearman ....................................................... 94

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Histogram Kategori Fasilitas Belajar .................................................. 81
Gambar 2. Histogram Kategori Motivasi Belajar ................................................. 85
Gambar 3. Histogram Kategori Dukungan Keluarga ............................................ 88
Gambar 4. Histogram Kategori Prestasi Belajar Siswa ........................................ 92

xix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

xx

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sangat dibutuhkan oleh setiap
negara, baik itu negara yang sudah maju maupun negara sedang berkembang.
Oleh karena itu, sumber daya manusia yang baik dan berkualitas harus
diawali dengan peningkatan kualitas pendidikan itu sendiri. Begitu juga di
Negara Indonesia, pendidikan merupakan sarana utama dalam membentuk
dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas baik melalui
pendidikan formal di sekolah maupun melalui pendidikan informal di rumah.
Tanpa adanya pendidikan formal dan informal akan sulit untuk mencetak
kualitas sumber daya manusia yang baik, untuk dapat menentukan masa
depan bangsa. Maka dari itu, Pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang “Standar Pendidikan Nasional”, bertujuan
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta
rasa tanggung jawab kepada masyarakat dan bangsa.
Dalam pendidikan formal, ada beberapa faktor yang dapat
mewujudkan pendidikan bermutu terutama dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

bermartabat. Faktor-faktor tersebut antara lain: standar tenaga kependidikan
dan standar sarana dan parasarana pendidikan. Proses belajar dalam
pendidikan formal sangat dipengaruhi proses belajar dan pembelajaran.
Walaupun guru bukan satu-satunya sumber belajar. Namun peran guru sangat
penting dalam pembelajaran dan bimbingan dalam posisi sebagai orang tua ke
dua setelah keluarga terutama fasilitator dalam pengajaran, pelatihan dan
pembimbingan. Selain itu, prasarana pendidikan sangat dibutuhkan dalam
belajar siswa terutama kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat
berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, tempat bermain,
tempat berkreasi dann berekreasi, dan sumber belajar lain yang diperlukan
untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi. Demikian juga dengan pendidikan informal, faktor
keluarga dan lingkungan sosial sangat menentukan perkembangan diri
seorang anak dalam menentukan masa depannya terutama dalam manusia
yang memiliki berkrakter berbudi luhur dan memiliki profesional. Jika
pendidikan formal dan informal yang telah disebutkan di atas berjalan sesuai
dengan tujuan pendidikan itu sendiri yaitu proses manusia muda menjadi
manusiawi atau humanisasi (Prof. Dr. N. Driyakara). Sehingga kualitas
sumber daya manusia di Indonesia tidak diragukan lagi dalam penerapan
persaingan Ilmu pengetahuan dan teknologi.
Namun, seiring dengan perkembangan pendidikan yang begitu pesat,
masih ada sekolah yang kurang begitu optimal dalam proses pendidikan.
Salah satu contoh pada umumnya adalah pendidikan di Papua khususnya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

SMP Negeri 6 Distrik Kuala Kencana Mimika papua. Walaupun ada beberapa
pihak yang menilai kondisi pendidikan di Papua saat ini sudah mengalami
kemajuan. Hal ini bisa dilihat dari pembangunan gedung sekolah yang
bertingkat, kualitas guru serta anak didiknya boleh dikatakan dapat bersaing
dengan daerah lain. Proses itu terjadi karena sudah ada kepedulian dari orang
tua dan pemerintah dalam mencerdaskan siswa didikan mereka. Dukungan
keluarga dalam hal meningkatkan kualitas pendidikan terutama kecerdasan
karkter secara menjunjung tinggi adalah tujuan pendidikan yang sebenarnya.
Namun sayangnya masih banyak siswa-siswi yang belum mendapatkan
kesempatan pendidikan yang berkualitas di daerah pedalaman atau daerah
terpencil lebih khusus Mimika Papua. Seharusnya seorang pendidik
mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap anak muridnya agar mendapat
kesempatan pendidikan berkualitas seperti daerah lain. Jangan hanya datang
untuk

mencari

pekerjaan

demi

kepentingan

pribadi

dan

jabatan.

Perkembangan belajar dari siswa yang meliputi aspek kognitif, afektif,
psikomotorik, dan spiritual tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan oleh
siswa di SMP Negeri 6 distrik Kuala Kencana.
Sejak dibukanya SMP Negeri 6 Distrik Kuala Kencana, hingga
sekarang proses belajar mengajar berjalan kurang begitu konsisten. Sekolah
yang diimpikan oleh masyarakat Mimika masih sangat minim dalam
ketersediaan

prasarana

pendidikan

seperti:

ruangan

perpustakaan,

lab.computer/lab IPA, papan tulis, kursi, meja belajar, kurang tersedianya
tempat parkir kendaraan dan keterbatasan ruangan kelas apalagi ketersediaan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

alat-alat praktek laboratorium Ilmu pengetauhan alam, fisika ataupun biologi.
Memang ketersediaan fasilitas pendidikan bukan hanya semata-mata
tanggung jawab dari satu pihak saja namun ketersediaan fasilitas merupakan
tanggung bersama, baik itu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Mimika, lingkungan sosial, orang tua, kepala sekolah SMP negeri 6 dan guruguru SMPN 6, serta lembaga yang peduli terhadap pendidikan di Mimika
yaitu PT Freeport Indonesia dan intansi lain yang peduli pendidikan.
Seringkali dalam proses pendidikan di SMP Negeri 6 Mimika, terjadi
pelimpahan tanggung jawab dalam hal pihak perusahaan dengan Pemerintah.
Menurut perusahaan ketersediaan sarana prasarana pendidikan bukan
tanggung jawab perusahan itu adalah kinerja dari pemerintah, sedangkan
menurut pemerintah penyediaan prasarana pendidikan dan pembiayaan
pendidikan SMP Negeri 6 merupakan bagian dari tanggung jawab sosial
perusahaan, sehingga menjadi berdampaknya adalah proses belajar mengajar
di SMPN 6 Mimika, dimana kurang tersedia ruangan perpustakaan,
laboratorium, ruangan kelas, kamar wc sekolah, dan sarana prasarana yang
lain.
Begitu juga peran keluarga terhadap anak-anak mereka yang
bersekolah di SMP Negeri 6 sangat minim, terutama dalam Kepedulian
pembangunan pendidikan dasar atau pembangunan karakter anaknya. Padahal
orang tua merupakan kunci terbentuknya krakter anak dalam memperoleh
ilmu pengetahuan. Menurut orang tua dari siswa SMP Negeri 6, belajar
merupakan tanggung jawab para siswa itu sendiri dan tanggung jawab pihak

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

sekolah (guru). Sedangkan di rumah siswa harus mendulang (pencarian
Emas) pada limbah sungai hasil pengelolaan emas PT Freeport Indonesia
areal Mile 38. Maka itu kebanyakan siswa lebih mementingkan mendulang
emas dari pada pergi ke sekolah, sehingga siswa seringkali bolos sekolah
hanya untuk mendulang emas dan bermain-main. Parahnya lagi menurut
orang tua mereka kegiatan tersebut merupakan hal yang wajar karena belajar
tidak menghasilkan uang. Sementara itu juga pihak perusahaan dan Instansi
yang ada di Mimika tidak memperdulikan para siswanya yang mendulang
emas untuk ke sekolah dan apalagi menasehatinya. Tenaga pengajar yang
berbakti di sekolah juga kurang jelas kadang masuk sekolah kadang
mengurusi pekerjaan mereka di rumahnya sendiri.
Dari faktor-faktor yang telah disebutkan di atas peneliti melihat bahwa
tidak efektifnya pendidikan di SMP Negeri 6 dikarenakan kurangnya
perhatiaan dari keluarga dan faktor lingkungan ikut pula mempengaruhi.
Orang tua harus menyediakan tempat belajar khusus bagi anaknya di rumah.
Agar merasa nyaman belajar di rumah, orang tua harus menjadi guru
sekaligus teman yang baik bagi anaknya dan diberi kesempatan untuk
berkreasi. Dengan proses tersebut otomatis anak-anak akan betah tinggal di
rumah dan tidak terpengaruh dengan lingkungan. Kemudian faktor
lingkungan juga salah satu pemicu merosotnya dunia pendidikan di Mimika
Papua. Begitu juga dengan tenaga kependidikan, penulis menyarankan harus
diberikan ujian kompentisi setiap tahun. Dapat diukur dengan apakah masih

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

layak seorang guru bertahan mengajar. Ketidakpemenuhan target guru
tersebut maka tidak boleh mengajar dan dipindahkan ke dinas terkait.
Persoalan sekarang bagaimana lulusan-lulusan dari SMP negeri 6
dapat bersaing dengan lulusan-lulusan dari luar Papua. Ada yang mengatakan
semacam jurang pemisah bahwa lulusan dari Papua kalau melanjutkan ke
kota-kota besar selalu kalah bersaing dalam dunia pendidikan khususnya skill
individual. Hal-hal yang membuat anak-anak Papua khusus siswa SMPN 6
Mimika sangat kurang persaingan dalam dunia pendidikan, karena faktor
kendala budaya, sosial ekonomi orang tua sehingga keberhasilan para siswa
kedepan kurang mencapai harapan. Orang tua kurang memberikan perhatian
serius, sudah saatnya image yang mengatakan pendidikan di Papua sangatlah
buruk haruslah dibuang. Kalau kita membenahi masalah pendidikan, kita
akan berbicara soal kualitas, siapa yang mampu dan siapa yang tidak mampu
ini merupakan persoalan. Kekurangan-kekurangan yang menyebabkan anak
Papua tidak mendapatkan pendidikan yang utuh. Mental dari para siswa
Papua khusus pedalaman Mimika Papua kadang kala membuat mereka tidak
mandiri, cara pandang yang sempit, hidup bergantung dengan orang tua.
Sedangkan anak non Papua mereka lebih maju pesat dalam dunia pendidikan,
karena cara pandang yang jauh kedepan, hidup mandiri serta tidak bergantung
kepada orang tua, tidak pembolosan. Kekurangan-kekurangan ini merupakan
masalah utama lebih khusus bagi parasiswa SMP negeri 6 Mimika dan pada
umunya anak-anak Mimika Papua, sebab generasi muda Papua saat ini
menghabiskan waktu dengan hal-hal yang bukan peningkatan prestasi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

pendidikan mereka, sehingga anak-anak papua khusus sekolah menengah
pertama negeri enam kalah bersaing dengan anak-anak non Papua dalam
dunia pendidikan. Tinggal bagaimana siswa-siswi diberikan kesempatan
sebanyak-banyak

mungkin

untuk

berperan

dalam

memajukan

dan

mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam hal struktural penyelengara
pendidikan (Dinas pendidikan dan Kebudayaan), pemerintah tidak memiliki
kesadaran akan pendidikan mana mungkin dapat tercapai peningkatan
kualitas pendidikan apa lagi membentuk kualiatas manusia yang handal.
Dari uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti “Hubungan
Fasilitas Belajar, Motivasi Belajar dan Dukungan Keluarga Dengan Prestasi
belajar Siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Distrik Kuala Kencana
Kabupaten Mimika Provinsi Papua.”

B. Identifikasi Masalah
Ada beberapa permasalahan yang mempengaruhi prestasi belajar
siswa di SMP Negeri 6 Distrik Kuala Kencana Mimika. Permasalahaan itu
adalah kinerja kompetensi guru, motivasi belajar siswa, dukungan keluarga,
dukungan pemerintah, pengaruh geografis, administrasi guru, pemberdayaan
tenaga pendidik, kultur sosial masyarakat, dan faktor penyediaan transportasi.
Namun peneliti hanya menganalisis, hubungan fasilitas belajar dengan
menjadi indikatornya apakah ada hubungan positif dan signifikan fasilitas
belajar dengan prestasi belajar siswa SMP Negeri 6, apakah ada hubungan
signifikan motivasi belajar siswa SMP Negeri 6 dengan prestasi belajar siswa,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

apakah ada hubungan

positif dan signifikan dukungan keluarga dengan

prestasi belajar siswa SMP Negeri 6, Mimika.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka ditemukan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan signifikan fasilitas belajar dengan prestasi belajar
siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Distrik Kuala Kencana
Mimika Papua?
2. Apakah ada hubungan signifikan motivasi belajar siswa dengan Prestasi
belajar siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Distrik Kuala
Kencana Mimika Papua?
3. Apakah ada hubungan signifikan dukungan keluarga dengan prestasi
belajar siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Distrik Kuala
Kencana Mimika Papua?

D. Tujuan Penelitian
Dengan demikian perumusan tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan signifikan fasilitas belajar,
Motivasi belajar dan dukungan keluarga dengan prestasi belajar siswa di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Distrik Kuala Kencana Mimika
Papua

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

2. Untuk Mengetahui sejauh mana perkembangan pendidikan di Papua
khususnya Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Distrik Kuala Kencana
Mimika Papua.

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan bermanfaat bagi
Penulis. Peneliti diharapkan menambah pengetahuan dibidang penelitian,
mampu memecakan masalah-masalah yang teliti, temukan hal-hal yang
baru dalam penelitian tentang pendidikan, memberi gambaran kepada
semua pihak yang peduli akan pendidikan dalam hal kondisi pendidikan,
kinerja tenaga kependidikan dukungan motivasi keluarga di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 6 Distrik Kuala Kencana Kabupaten Mimika.
Peneliti juga dapat memperoleh pemahaman makna penelitian secara
kompleks.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Manfaat penelitian bagi Universitas Sanata Dharma adalah salah
satu Universitas yang peduli terhadap Pendidikan dan pencetak Para
calon tenaga pendidik maka peneliti diharapkan memberi sumbangan
masukan informasi agar dapat menambah bahan acuan dan memberi
informasi ketertingalan pendidikan di Papua lebih umumnya dan lebih
khusus pedalaman sekolah Menengah pertama Negeri 6 Distrik Kuala
Kencana Kabupaten Mimika Papua. Kemudian peneliti memberi
gambaran tentang pendidikan Kabupaten Mimika secara umum agar

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

mereka yang nantinya melaksanakan penelitian bidang pendidikan di
Papua khususnya Timika semoga hasil penelitian ini memberi gambaran
dan solusi dalam perubahaan pendidikan yang saat ini terisolisir dapat
inovasinya.
3. Bagi SMP Negeri 6 Distrik Kuala Kencana Papua
Peneliti mengharapkan kepada Sekolah Menengah Pertama Negeri
6 Distrik Kuala kencana Mimika untuk menjadi bahan pertimbangan yang
positif bagi pelaksanaan proses pembelajaran, yang dikaitkan dengan
hubungan antara kinerja guru, motivasi belajar, dukungan keluarga
dengan prestasi belajar siswa, agar hubungan kinerja guru, motivasi
belajar siswa, dukungan keluarga dengan prestasi siswa dapat terjadi
perubahan-perubahan dan memperoleh suatu berprestasi belajar yang
signifikan dengan penelitiannya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Kerangka dasar teori sangat penting untuk peneliti menjelaskan variabelvariabel yang akan teliti. Untuk itu, peneliti akan jabarkan teori-teori yang sesuai
dengan variabel-variabel penelitian yang akan menjadi berhubungan dengan
Prestasi belajar siswa SMP Negeri 6, Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika,
Provinsi Papua.

A. Fasilitas Belajar
Menurut Zakia Dradjat di dalam bukunya Sam (2008). Definisi fasilitas
adalah segala sesuatu yang mempermudah upaya dan memperlancar kerja
dalam rangka mencapai suatu tujuan. Menurut Hibana (2002:101), fasilitas
adalah sarana pendukung bagi proses belajar anak. Semakin lengkap fasilitas
yang anak maka kemungkinan keberhasilan anak akan semakin tinggi.
Fasilitas belajar adalah sesuatu yang dapat mempermudah dan memperlancar
pelaksanaan suatu usaha yang dapat berupa benda maupun uang. Jadi
pengertian fasilitas belajar segalah sesuatu yang dapat membantu,
memberikan kemudahan didalam kegiatan belajar berupa alat-alat atau bendabenda, perlengkapan dan uang
1. Penyediaan buku-buku belajar
Kebijakan pemerintah dalam menyediakan buku pelajaran dan
buku perpustakaan sekolah telah dapat mengatasi berbagai masalah dalam
proses pembelajaran. Akan tetapi, kebijakan itu menimbulkan masalah lain

11

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

pula yang terjadi, antara lain adalah: (a) kemajuan teknologi informasi, (b)
kebijakana pemerintah dalam hal penyediaan buku pelajaran pokok serta
(c) mutu buku pelajaran pokok yang disediakan oleh pemerintah.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi akan mempercepat dan
dapat perubahan pembelajaran serta penguasaan ilmu pengetahuan.
Kebijakan pemerintah dalam penyediaan buku pelajaran pokok dianggap
merupakan praktek membantu dalam penerbitan buku pelajaran dan tidak
membatasi pertumbuhan serat perkembangan stadar buku nasional dan
lebih bermanfaat bagi para peminat baik guru, siswa ataupun peminat
pembaca. Pemerintah belum dapat diandalkan sepenuhnya baik dari segi
mutu maupun penyebarannya pada sasaranya. Penyediaan buku-buku
pelajaran pemerintah ternyata tidak luput dari berbagai kelemahan dalam
isi, bahasa, penyajian/metodologi, dan grafika serat fisik buku. Dengan
kata lain, buku pelajaran terbitan atau yang dibeli pemerintah tidak selalu
lebih baik dari buku pelajaran lainnya. Disamping itu, keterbatasan dana
pemerintah serat tidak tersedianya dalam penyediaan buku-buku di sekolah
pada waktu diperlukan, memang kebijakan pemerintah dapat bermanfaat
dan usaha pemerintah dalam hal penyediaan buku pelajaran selama ini
terkesan prosedur yang efektif dan efeksien. Dana yang dipergunakan
untuk penyediaan buku dan pengelolaan buku di lingkungan Depdiknas
yang sebelumnya bernama Dedikbud, sejak tahun 1987 ditangani oleh
sebuah lembaga khusus, pusat Perbukuan. Pusat perbukuan dibentuk
dengan tujuan Pemerintah agar pengelolaan dan pembinaan perbukuan di

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

lingkungan Depdiknas dapat dilakukan lebih efektif dan efisien demi
peningkatan kualitas pendidikan kota atau kabupaten kota tertentu. Secara
khusus pembahasan diarahkan pada kedudukan, fungsi dan isi buku
pelajaran pokok serta kebijakan penyediaan buku pelajaran pokok
menghadapi otonomi daerah termasuk dalam konteks pengelolaan
pendidikan berbasis sekolah. Pengadan buku-buku tersebut menyediakan
buku bacaan, buku berupa LKS, buku kisi-kisi ujian, buku-buku paket,
buku Peta buta, majalah dan sebagainya.
2. Media belajar
Media penunjang pembelajaran begitu pesatnya Ilmu pengetahuan
dan teknologi sehinga setiap didik wajib dituntut agar dapat bersaingan
dalam Ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Alat penunjang kegiatan
belajar mengajar sayangnya tidak penyediakanya secara kompleks. Alat
atau media yang dimaksud adalah (a) media yang sangat cocok untuk
menggunakan dunia pendidikan modern ini agar pengguna yang sangat
optimal. Pengunaan mengapa tidak begitu mengunakan karena hanya
menampilkan dan membacakan saja maka guru-guru lebih gunakan papan
tulis dan alat penunjang lainya atau memang sekolah SMPN 6 Mimika
terletak di daerah pedalaman. Mimika. Adapun penyediaan media
penunjang pendidikan seharusnya ada disediakan di pedalaman dalam
kelas media pembelajaran yang disediakan dimana proses belajar mengaja
dapat berjalan lancar yaitu (a) Papan tulis. Papan tulis cukup memadai
untuk hal-hal penting yang harus disampaikan dalam proses belajar

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

mengajar dan letaknya berada di tengah-tengah dinding depan kelas dan
ukurannya cukup sangat besar, ini berguna sekali bagi siswa untuk
kelancaran proses belajar mengajar (b) meja belajar. Meja belajar siswa
sangat cukup memadai bahkan ada kelas yang kelebihan meja dan kursi.
Bentuk meja disesuaikan dengan perkembangan siswa yaitu meja segi
empat masing-masing di tempati oleh dua orang siswa untuk setiap meja,
(c) kalender pendidikan. Kalender pendidikan dibuat setiap tahun ajaran.
Hal ini untuk mempermudah guru dalam penyampaian materi pelajaran
sehingga materi pelajaran harus disampaikan tepat waktu, (d) Jadwal
pelajaran. Jadwal pelajaran dipasang di ruangan guru maupun berada di
dalam ruang piket guru sehingga mempermudah atau memperlancar proses
belajar mengajar, (e) Laboratorium komputer bila ada, yang dapat
dipergunakan siswa untuk belajar mengenal komputer, laboratorium
internet digunakan siswa, guru dan karyawan untuk mengakses semua hal
yang mendukung kegiatan pembelajaran. Agar melancarkan merancang
ataupun merakit media koputer sebut digunakan untuk siswa mengenal
seluk beluk perangkat komputer yang mempelajarnya.
3. Penyediaan lingkungan fisik sekolah
Penyediaan sarana dan para sarana pengololan lingkungan secara
mandiri, dalam artinya seoptimal mungkin dan sehemat mungkin
manfaatkan sumber daya sekolah dan lingkungan sekitar sekolah tingkat
dasar ataupun tingkat pertama menengah memiliki beberapa sarana
pendidikan ataupun fisik ataupun non fisik yaitu ukuran ruangan yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

cukup luas dapat dilengkapi dengan ventilasi yang cukup sehingga cahaya
dapat masuk dalam ruangan dan sirkulasi udara diusahakan baik.
Kebersihan ruang kelas sesudah mampan dan para siswa sebelum
pelajaran dimulai sudah melaksanakan tugas piket untuk menyapu debu
dan sampah-sampah yang ada dibuang agar kelasnya nyaman. Sekolah
menengah pertama yang memiliki beberapa ruang yang mendukung
terciptanya KBM dengan baik, seperti kelas, ruang guru, ruang kepala
sekolah,

laboratorium,

perpustakaan,

dan

lain-lain.

Pelayanan

perpustakaan adalah salah satunya untuk membawa anak didik
kepengetahuan yang lebih dalam dan lebih maju dan mengarahkan anak
didik bahwa perpustakaan adalah salah satu sumber tempat belajar.
Perpustakaan di tingkat pendidikan tertentu tidak hanya melayani
peminjaman buku atau jaminan dari pemerintah daerah untuk beasiswa
mendapatkan bidang pengetahuan dari atas penyediaan perpustakaan agar
melayani baik dan memudahkan memperlancar belajar mengajar siswa,
guru dan karyawan di sekolah (b) Kegiatan Ko-kurikuler dan
Ekstrakurikuler. Kegiatan Ko-kurikuler adalah kegiatan yang menunjang
ekstrakurikuler yang dilakukan siswa di luar jam sekolah. Dengan tujuan
untuk memperdalam materi yang telah mereka terima di sekolah. Kegiatan
ekstra kurikuler adalah kegiatan yang wajib diikuti oleh seluruh siswa,
sesuai dengan minat dan potensi masing-masing. Kegiatan ini diadakan
sore hari dengan jadwal yang sudah diatur oleh sekolah. (jadwal terlampir)
(c) Usaha Kesehatan Sekolah. Usaha kesehatan sekolah sangat penting

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

sekolah manapun untuk digunakan dalam melayani seluruh guru,
karyawan dan siswa yang membutuhkan pelayanan kesehatan. UKS
dimaksudkan untuk memberikan pertolongan pertama kepada guru,
karyawan dan siswa yang membutuhkan. PMR adalah salah satu bagian
dari kegiatan UKS yang juga merupakan salah satu kegiatan ekstra
kurikuler siswa di sekolah tersebut, (d) Kantin dan koperasi Sekolah.
Kantin, kantin biasanya menjual alat perlengkapan sekolah ataupun
makanan ringan dan ada yang di siapkan dengan khusus menjual foto kopi,
makanan kecil dan alat-alat tulis kertas dan sebagainya, (e) Lapangan
Olahraga. Lapangan ini biasanya digunakan untuk kegiatan-kegiatan
sekolah seperti: upacara, olah raga dan lain-lain, (f) Parkir kendaraan.
Tempat parkir dibagi menjadi dua yaitu tempat parkir siswa dan tempat
parkir guru.

B. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah suatu daya atau kekuatan yang timbul dari
dalam diri siswa untuk memberikan kesiapan agar tujuan yang telah tetapkan
tercapai. Kemampuan belajar mandiri merupakan salah satu karakteristik
yang dibutuhkan dalam motivasi belajar merupakan pembelajaran orang
dewasa.
1. Kemauan untuk belajar mandiri.
Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran
para siswa pasti berbeda tingkatnya. Ada yang prosesnya cepat, sedang,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

dan ada sangat lambat. Sehingga setiap siswa seringkali menempuh cara
yang berbeda untuk memahami sebuah informasi atau pelajaran yang
sama. Gaya belajar merupakan cara belajar yang khas para siswa. Apapun
cara yang dipilih, perbedaan gaya belajar siswa menunjukkan bahwa cara
tercepat dan terbaik dalam individu untuk dapat menyerap sebuah
informasi dari luar dirinya. Menurut Nasution gaya belajar atau “learning
style” siswa yaitu siswa bereaksi dan menggunakan perangsangperangsang yang diterimanya dalam proses belajar. Adanya berbagai gaya
belajar pada siswa yang dapat digolongkan menurut kategori-kategori
tertentu yang mereka berkesimpulan, bahwa (1) para murid belajar
menurut cara sendiri yang kita sebut gaya belajar (2) kita dapat
menemukan gaya belajar dengan instrumen tertentu (3) kesesuaian gaya
mengajar dengan gaya belajar mempertinggi efektivitas belajar. Informasi
tentang adanya gaya belajar yang berbeda-beda mempunyai pengaruh atas
kurikulum, administrasi, dan proses mengajar belajar. Masalah ini sangat
kompleks, sulit, memakan waktu banyak, biayayang tidak sedikit, frustasi.
Menurut Bobbi Deporter dan Mike Hernacki gaya belajar merupakan suatu
kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap, dan kemudian mengatur
serta mengolah informasi. Gaya belajar bukan hanya berupa aspek ketika
menghadapi informasi, melihat, mendengar, menulis dan berkata tetapi
juga aspek pemprosesan informasi, analitik, global atau otak kiri-otak
kanan, aspek lain adalah ketika merespon sesuatu atas lingkungan belajar
diserap secara abstrak dan konkrit. Dari pengertian di atas, disimpulkan
bahwa gaya belajar adalah cara yang cenderung dipilih para siswa untuk

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

bereaksi dan menggunakan perangsang-perangsang dalam menyerap dan
kemudian mengatur serta mengolah informasi pada proses belajar.
2. Kemauan mengerjakan tugas atau PR
Pekerjaan rumah atau (PR) dari guru di sekolah adalah hal yang
rutin didapatkan bagi seorang siswa. Mengerjakannya adalah sebuah
kewajiban para siswa. Mengerjakan PR bukan hanya dapat membuat para
siswa menjadi lebih pandai akan materi yang dikerjakannya, tetapi juga
dapat membuat siswa mendapatkan berbagai manfaat dari mengerjakan PR
di rumah sebagai berikut ini:
a. Mengerjakan PR dapat mengasah inisiatif dari siswa.
Dengan mengerjakan PR siswa telah menyiapkan diri untuk
belajar, sebagian siswa akan terasa berat untuk memulai kegiatan
untuk mengulangi kegiatan seperti malas belajar, bermain dan
sebagainya. Nah, jika siswa sudah bisa untuk berinisiasi atau memulai
belajar siswa untuk bisa dapat menyingkirkan rasa enggan dalam
memulai suatu kegiatan yang dianggap berat. Hal yang penting,
karena di masa mendatang yang lebih kompetitif pada siswa akan
banyak dihadapkan pada situasi dimana siswa dapat memulai suatu
kegiatan yang kerap kali sudah dianggap berat terlebih dahulu
(bahkan sebelum memulainya). Jika Kamu sudah bisa untuk
menghadapi rasa enggan yang hinggap di diri bisa maka akan banyak
kegiatan yang bisa lakukan sehingga hal tersebut akan mengantarkan
siswa menjadi pribadi yang lebih cakap dan berpengalaman.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

b.

Melatih siswa untuk bertanggung jawab
Siswa yang mendapatkan pekerjaan rumah dari gurunya
tentunya harus bertanggung jawab agar dapat menyelesaikan PR-nya
di rumah, dan tidak membawanya kembali ke sekolah tanpa
dikerjakan atau dilihat sama sekali. Apalagi mengandalkan teman
sekelas yang biasanya mengerjakan pekerjaan di rumah. Bertanggung
jawab pada pekerjaan yang memang menjadi kewajiban untuk
dipenuhi, jika memang mengalami kesulitan baru siswa diskusi
dengan orang tua, teman atau guru sehingga dapat mengerjakanya dan
lebih penting memahami para siswa itu sendiri.

c.

Manajemen Waktu
Tentunya setelah pulang sekolah, siswa juga memiliki aktivitas
lain selain mengerjakan pekerjaan rumah, apakah itu les-les ataupun
waktu untuk bermain. Nah, jika siswa dapat tetap bermain, dan PR
pun selesai dikerjakan, maka artinya siswa sudah menentukan untuk
mengatur dan membagi waktu untuk menyelesaikan tugas-tugas yang
sudah menjadi kewajibannya.

d.

PR membuat siswa untuk bisa lebih disiplin
PR membuat siswa untuk lebih bisa mendisiplinkan diri agar
bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik. Para siswa yang mampu
menyelesaikan PR-nya, terlepas dari hasilnya benar atau salah, berarti
dia telah berhasil maju satu langkah untuk dapat mendisiplinkan
dirinya dalam menyelesaikan tugas yang diembannya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20

e.

Percaya diri
Terkadang para siswa tidak terlalu percaya pada karyanya
dan terlalu menyakini pekerjaan sebayanya dalam mengerjakan
pekerjaan di rumah sehingga percaya diri yang miliki dianggap
kurang begitu yakin dan kurang mampu pada pekerjaan di rumah
yang dikerjakanya tidak kosisten sehingga memperoleh hasil yang
kurang memuaskanya. Kepercayaan mereka untuk menyelesaikan
tugas sebenarnya sudah miliki bila konsisten, namun para siswa
membangun karakter mematikan gairah belajar mereka sendiri.
Pemberian Pekerjan dirumah agar para siswa lebih mempersiapkan
keaksaan pemahaman materi secara individu secara mandiri memiliki
karakter bekerja keras sehingga mampu mendapat prestasi belajar
yang tinggi. Jika parasiswa lebih percaya diri untuk mengerjakan
pekerjakan di rumah dan menunjukkan kebolehan untuk memperoleh
hasil pekerjaan secara kompeten maka dalam proses pembelajaran
selanjutnya dapat menjadi hasilnya lebih bagus kemudian hari.

f.

Kemauan mempertajam diri siswa dalam penyelesaian pekerjaan
rumah
Mengerjakan pekerjaan di rumah mengasah kemampuan siswa
dalam menguasai materi yang bersangkutan. Namun ingat, bahwa
yang akan tercapai jika siswa berusaha dalam mengerjakan dan
mempersiapkan untuk menyelesaikannya pekerjaan tanpa bantuan
pihak lain. Dengan berusaha menyelesaikan PR, siswa dapat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21

mengukur sejauh mana kemampuan dalam menguasai materi yang
dipelajari. Jika sudah bisa mengukur kemampuan diri, maka siswa
akan lebih mengetahui kebutuhan dirinya dalam belajar berbagai
materi yang diajarkan di sekolah, mana yang sudah menguasainya
dan yang belum. Kemauan mempertajam diri siswa dimana para
siswa memiliki sikap daya saing dan daya berjuang dalam
mengerjakan tugas-tugas yang memberikan para guru di sekolah
secara konsisten.
g.

Meningkatkan Capaian Akademik
Jika siswa berhasil menyelesaikan PR dengan kemampuan
sendiri, maka ke