PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB) DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI SYNERGETIC TEACHING PADA SISWA KELAS IV MI TEGALWATON KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK)

DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB)

DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI SYNERGETIC

  

TEACHING PADA SISWA KELAS IV MI TEGALWATON

KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

  

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

OLEH

ATHI’ LUTFIA

115-12-106

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK)

DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB)

DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI SYNERGETIC

  

TEACHING PADA SISWA KELAS IV MI TEGALWATON

KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

  

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

OLEH

ATHI’ LUTFIA

115-12-106

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

  

Motto dan Persembahan

Motto

  We are complex. Life is simple and the simple thing is the right thing (Oscar Wilde) “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran” (Al-Qamar – 49)

  Persembahan

  Dalam persembahan ini saya mengucapkan banyak terimakasih. Skripsi ini saya persembahkan kepada:

  1. Orang tua saya Pa‟e (Muhtashor) dan Ma‟e (Alm. Muthola’ah) yang selama ini telah sabar mendidik dan membimbing penulis sampai besar seperti ini. Semoga Ma‟e mendapatkan tempat di sisi Allah SWT yang paling mulia. Ma‟e Pa‟e selalu ada dalam do‟a ku.

2. Kakak-kakak saya Mbak Isrojiyati, Mas Nur Kholis, Mbak Naela

  Sholhiyati, Mas Anang Daris Muhammad, Mas Nurul Huluq,M.T, dan Mbak Novia Ujianti,Amd.RO beserta ponakan-ponakanku Kanza Fatiha Ramadhani, Lakhiq Khafada Muhammad, Urfi Khasan Muhammad, Aimar Faiz Al Arkhan, dan Aurid Haudha Muhammad.

  Terimaksih sudah memberikan dukungan semangat untuk tetap menjalani

  3. Keluarga besar Bani Tirtowongso Kecamatan Pabelan kabupaten Semarang.

  4. Keluarga besar Bani Maryam Tingkir Lor, Salatiga.

  5. MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, yang sudah membantu saya melaksanakan penelitian skripsi ini.

  6. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Racana Kusuma Dilaga – Woro Srikandhi Gudep 02.237

  • – 02.238 dan Brigade Khusus (Brigsus) Naga Sandhi yang berpangkalan di IAIN Salatiga yang telah memberikan banyak pengalaman, ilmu, teman, dan keluarga baru.

  7. Teman-teman PGMI 2012 IAIN Salatiga.

  8. Keluarga besar KKN kelompok 3 Desa Pulutan, Kecamatan Sidorejo, Salatiga.

  9. Teman-teman sekelompok PPL di MI Kumpulrejo 02 Salatiga.

  10. Teman-teman yang dari semester awal sampai akhir masih bersamaku mpok Uswarun Khasanah, Arum Pangestu, Isnadziya, Maria Nurul

  Qoyyimah, Maria Evi Kiswah, Umi Saidah, Asih Rahayu, Laili Safa’ah, Amik Mayasari, Putri Parameswari, Ismi Dwi Hastuti, Illa Purwika Mahdiyyani, Indah Kurnia, Iin Puji Artini, Puji Astuti, dan Masruroh (Nimas).

11. Teman-teman yang ada di Sanggar Racana Kusuma Dilaga – Woro Srikandhi.

KATA PENGANTAR

  Bismillahirrohmaanirrohiim Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan

  karunia dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah kepada nabi agung Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan orang-orang mukmin yang mengikutinya.

  Dengan segala kerendahan hati, penulis sampaikan bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya dukungan dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

  3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga.

  4. Bapak Wahidin, S.Pd.I., M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah rela menyisihkan waktunya untuk membimbing dengan penuh kesabaran, kebijaksanaan, dan memberi petunjuk serta dorongan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Ibu Tri Wahyu Hidayati, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Akademik.

  7. Karyawan kampus IAIN Salatiga yang sudah melancarkan kegiatan pembelajaran dan sudah membantu penulis untuk melancarkan kegiatan yang sedang organisasi penulis laksanakan.

  8. Satuan Keamanan (Satpam) IAIN Salatiga sudah mengamankan kampus dengan baik.

  9. Kepala MI Tegalwaton Ibu Titin Jamalis Sururiyah, S.PdI beserta guru dan karyawan yang sudah berkenan memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di MI Tegalwaton.

  10. Siswa-siswi kelas IV MI Tegalwaton yang sudah berkenan menjadi subjek penelitian dan mengikuti jalannya penelitian dengan baik.

  11. Kedua orang tua dan saudara-saudara yang selalu mendorong untuk menyelesaikan skripsi ini.

  12. Teman-teman yang yang sudah membantu penulis untk menyelesaikan skripsi ini.

  Atas semua bantuan yang telah diberikan kepada penulis, semoga mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Aamiin. Serta proses yang selama ini penulis alami semoga dapat bermanfaat dikemudian hari.

  Skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengaharapkan kritik dan saran guna memajukan penulis dalam penulisan tugas-tugas selanjutnya.

  Salatiga, 13 Desember 2016

  

ABSTRAK

  Lutfia , Athi‟. 2016. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Kelipatan

  Persekutuan Terkecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)dengan Menggunakan Strategi Synergetic Teaching pada Siswa Kelas IV MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 . Skripsi. Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

  Salatiga. Pembimbing: Wahidin, S.Pd.I., M.Pd.

  Synergetic Teaching, Hasil Belajar, serta KPK dan FPB Kata Kunci:

  Materi KPK dan FPB sulit diterima oleh siswa kelas IV MI Tegalwaton, karena kurangnya antusias siswa dalam mengikuti pelajaran matematika. Hal itu menyebabkan nilainya dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum). Oleh karena itu perlu dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tujuan PTK ini untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi KPK dan FPB dengan menggunakan strategi Synergetic Teaching pada kelas IV MI Tegalwaton Kecamatann Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017.

  Rancangan penulisan ini menggunakan penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus. Setiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan tes.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: penggunaan strategi Synergetic

  

Teaching dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Tegalwaton

  Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari peningkatan siklus I jumlah siswa yang mendapat nilai 75 ke atas ada 7 dari 13 siswa atau persentase sebesar 53,84%, dan pada siklus II jumlah siswa yang mendapat nilai diatas 75 ada 12 dari 13 siswa atau persentase 92,30%. Dengan demikian, target yang di inginkan sudah meningkat sebesar 38,46%.

  DAFTAR ISI Sampul .................................................................................................... i

Logo .................................................................................................... ii

Judul .................................................................................................... iii

Halaman Persetujuan Pembimbing........................................................ iv

Halaman Pengesahan Kelulusan ............................................................. v

Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan .................................................. vi

Halaman Motto dan Persembahan .......................................................... vii

Kata Pengantar.......................................................................................... ix

Abstrak .................................................................................................... xi

Daftar Isi .................................................................................................... xii

Daftar Tabel ............................................................................................... xiv

Daftar Gambar .......................................................................................... xv

Daftar Lampiran ....................................................................................... xvi

  

BAB I Pendahuan ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6 D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan.................. 6 E. Manfaat Penelitian ................................................................... 7 F. Definisi Operasional ................................................................. 8 G.

  

BAB II Landasan Teori ............................................................................ 18

A. Hasil Belajar .............................................................................. 18 B. Matematika ............................................................................... 24 C. KPK dan FPB............................................................................ 27 D. Strategi Synergetic Teaching .................................................... 33

BAB III Pelaksanaan Penelitian .............................................................. 36

A. Tempat dan Waktu Penelitian................................................. 36 B. Data Siswa Kelas IV MI Tegalwaton ...................................... 41 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus .................................................. 43

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ............................................. 55

A. Hasil Penelitian ......................................................................... 55 B. Pembahasan .............................................................................. 65

BAB V Penutup ......................................................................................... 68

A. Keseimpulan .............................................................................. 68 B. Saran .......................................................................................... 69

Daftar Pustaka ........................................................................................... 70

Lampiran-Lampiran Daftar Riwayat Hidup

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Guru dan Pembagian Tugas Mengajar di MI Tegalwaton .......... 39Tabel 3.2 Data Jumlah Siswa MI Tegalwaton ..................................................... 40Tabel 3.3 Data Sarana dan Prasarana MI Tegalwaton ......................................... 41Tabel 3.4 Data Siswa Kelas IV MI Tegalwaton .................................................. 42Tabel 4.1 Data Hasil Pre Tes dan Hasil Belajar Siklus I ...................................... 55Tabel 4.2 Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Siklus I.......... 57Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Guru Siklus I ........................................................... 57Tabel 4.4 Data Hasil Pre Tes dan Hasil Belajar Siklus II ..................................... 60Tabel 4.5 Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Siklus II ........ 62Tabel 4.6 Hasil Pengamatam Guru Siklus II ........................................................ 62Tabel 4.7 Data Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II ......................... 65Tabel 4.8 Data peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM tiap siklus ....... 66

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Siklus ............................................................................................. 12 Gambar 2. Siswa mengerjakan pre tes ............................................................ 71 Gambar 3. Siswa berdiskusi ............................................................................ 71 Gambar 4. Siswa Mengerjakan Tes ................................................................ 71 Gambar 5. Siswa berdiskusi. ........................................................................... 72 Gambar 6. Perwakilan siswa mengerjakan di depan. ...................................... 72 Gambar 7. Kelompok siswa yang sering mendapatkan nilai tinggi di kelas. . 72

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 RPP Siklus I Lampiran 2 RPP Siklus II Lampiran 3 Soal-Soal Lampiran 4 Daftar Nilai Lampiran 5 Lembar Observasi Guru Sikklus I Lampiran 6 Lembar Observasi Siswa Siklus I Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Sikklus II Lampiran 8 Lembar Observasi Siswa Siklus II Lampiran 9 Dokumentasi Lampiran 10 Surat Izin Penelitian Lampiran 11 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 12 Surat Pembimbing Lampiran 13 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 14 Lembar Konsultasi Lampiran 15 Nilai SKK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju matematika menjadi salah satu ilmu yang sangat penting. Matematika sendiri merupakan salah satu ilmu dasar yang dapat diterapkan dalam

  berbagai bidang kehidupan. Pembelajaran matematika yang berkualitas tidak lepas dari peran guru dan peserta didik. Guru berupaya kreatif mencoba berbagai cara melibatkan semua peserta didiknya dalam pembelajaran. Sementara peserta didik juga dituntut kreatif pula dalam berinteraksi dengan sesama teman, guru maupun bahan ajar dengan segala alat bantunya, sehingga pada akhirnya hasil pembelajaran dapat meningkat (Daryanto dan Tasrial,2012: 111-112).

  Keberhasilan pembelajaran matematika dapat diukur dengan keberhasilan siswa mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain itu juga dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan kelas dan hasil belajar matematika. Semakin banyak aktifitas dan semakin bagus hasil belajar matematika, semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran matematika.

  Pembelajaran matematika akan mudah dipahami dan diingat oleh siswa bila guru dapat menyajikan konsep dengan prosedur dan langkah-langkah yang tepat, jelas, dan menarik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dan

  Sebagian besar siswa khususnya ditingkat SD/MI menganggap pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit, menakutkan, dan membosankan bagi anak. Pelajaran ini dianggap rumit dan sulit terlebih lagi ditambah dengan cara guru yang monoton. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang kurang memuaskan dibandingkan dengan pelajaran lainnya. Rendahnya nilai matematika disebabkan karena aktifitas dalam pembelajaran masih rendah.

  Perlu kita pahami bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang diikuti oleh siswa baik tingkat SD, SMP, bahkan SMA. Pelajaran ini dinilai juga sangat penting dan sering menjadi perhatian pihak sekolah. Hal itu dikarenakan matematika banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

  Seiring dengan perkembangan pendidikan banyak model-model strategi dan media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menyampaikan pelajaran dikelas. Menghadapi hal tersebut guru harus bisa mengemas pelajaran matematika menjadi pelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami sehingga siswa semakin antusias dalam menerima pelajaran matematika.

  Didalam kelas guru di harapkan bisa membangkitkan aktifitas belajar siswa serta membuat siswa dapat memahami materi yang disampaikan. Oleh karena itu, guru dituntut lebih bisa menciptakan dan membangkitkan minat belajar matematika sehingga dapat mempengaruhi cara belajar siswa yang pasif menjadi

  Penggunaan strategi dalam kegiatan pembelajaran sangat perlu karena untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Tanpa strategi yang jelas, proses pembelajaran tidak akan terarah sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sulit tercapai secara optimal, dengan kata lain pembelajaran tidak akan dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Strategi pembelajaran sangat berguna, baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru, strategi dapat dijadikan pedoman dan acuan bertindak yang sistematis dalam pelaksanaan pembelajaran. Bagi siswa pengguna strategi pembelajaran dapat mempermudah proses belajar (mempermudah dan mempercepat memahami isi pembelajaran), karena setiap strategi pembelajaran dirancang untuk mempermudah proses pembelajaran (Wena,2011: 2-3).

  Tindakan yang dapat dilakukan guru untuk lebih mengoptimalkan efektifitas pembelajaran klasikal adalah penggunaan strategi pembelajaran yang mana diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Tujuan strategi pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik (Majid,2014: 6).

  Di dalam buku Abdul Majid (2014: 3) Hardy, Langley, dan Rose dalam Sudjana (1986) mengemukakan strategy is perceived as a plan or a set of explicit

  (strategi dipahami sebagai rencana

  intention preceeding and controlling actions atau kehendak yang mendahului dan mengendalikan kegiatan).

  Salah satu faktor yang menyebabkan materi pelajaran yang cepat dilupakan adalah faktor kelemahan otak manusia itu sendiri. Belajar disekolah biasanya hanya mengandalkan indra pendengaran karena banyak guru menggunakan metode ceramah, sehingga hasil belajarpun rendah. Menurut filosofis Cina mengatakan bahwa :Apa yang saya dengar, saya lupa ; Apa yang saya lihat, saya ingat ; Apa yang saya lakukan, saya paham (Hisyam Zaini,2008:XIV-XV). Untuk itu guru perlu melakukan pembelajaran yang menuntut siswa untuk melakukan atau mengalami sehingga siswa paham.

  Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru yang mengajar mata pelajaran matematika di kelas IV MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran pada tanggal 20 Juli 2016 bahwa, telah ditemukan permasalahan yang terjadi, sulitnya peserta didik dalam menerima materi KPK dan FPB, kurangnya antusias siswa dalam mengikuti pelajaran matematika yang mana sudah di cap sebagai mata pelajaran yang menakutkan, dan masih banyaknya peserta didik yang nilainya di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum).

  Selain dari peserta didik muncul permasalahan dari pendidik yang masih menerangkan materi KPK dan FPB hanya melalui metode ceramah tanpa menggunakan strategi pembelajaran. Sebaiknya dalam penyampaian materi KPK dan FPB bukan melalui ceramah saja tetapi harus ada strategi pembelajarannya.

  Sebagai contoh strategi Synergetic Teaching, cara penyampaiannya peserta didik yang telah mempunyai pengalaman-pengalaman berbeda mempelajari materi yang

  Berdasarkan uraian yang dipaparkan diatas, peneliti menawarkan sebuah solusi untuk suatu pembelajaran yang dilakukan menggunakan strategi pembelajaran. Peneliti menganggap bahwa strategi pembelajaran memiliki kekuatan-kekuatan positif dan bersinergi sehingga mampu mengubah tingkah laku siswa kearah kreatif dan dinamis. Pada mata pelajaran matematika kelas IV untuk materi KPK dan FPB peneliti mencoba menggunakan strategi Synergetic

  Teaching guna meningkatkan hasil belajar siswa.

  MI Tegalwaton terletak di Desa Tegalwaton Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang memiliki 6 kelas. Pada kelas IV terdapat 13 siswa yang terdiri dari 6 laki-laki dan 7 perempuan. Pada mata pelajaran matematika sekolah tersebut menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 75.

  Untuk menyelesaikan permasalahan diatas peneliti terinspirasi melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dengan Menggunakan Strategi Synergetic Teaching pada Siswa Kelas IV MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017” B.

   Rumusan Masalah

  Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas yaitu: Apakah strategi Synergetic Teaching dapat meningkatkan

  C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat ditetapkan tujuan penelitan ini adalah: Untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi KPK dan FPB dengan menggunakan strategi Synergetic Teaching pada kelas IV MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017.

  D. Hipotesis Penelitian Dan Indikator Keberhasilan 1. Hipoesis Penelitian

  Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

  Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Penggunaan strategi Synergetic

  Teaching dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi KPK dan FPB pada

  kelas IV MI Tegalwaton Kecamatann Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017.

2. Indikator Keberhasilan

  Penggunaan strtategi Synergetic Teaching dalam kegiatan belajar mengajar dikatakan berhasil apabila indicator yang diharapkan tercapai. Indikator yang dipakai peneliti dalam hal ini adalah KKM mata pelajaran Matematika di MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Peneliti sangat berharap siswa mampu mencapai indikator atau standar yang telah ditentukan, sehingga penelitian yang dilakukan dapat berhasil dilaksanakan. Indikator tersebut adalah sebagai berikut:

  a. Secara Individu

  Siswa diharapkan dapat mencapai nilai ≥ 75 dalam materi pembelajaran KPK dan FPB.

  b. Secara Klasikal

  Secara klasikal siswa siswa dinyatakan berhasil apabila dalam satu kelas tersebut siswa yang mendapat nilai ≥ 75 mencapai persentase yang telah ditentukan yaitu sebesar 85% atau dengan kata lain, 85% dari siswa yang ada di dalam kelas tersebut tuntasa mencapai KKM kelas.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

  Dapat memberikan kontribusi untuk mengembangkan teori strategi Synergetic Teaching .

2. Manfaat Praktis a. Siswa

  Meningkatkan kemampuan siswa dalam menerima materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

b. Guru

  Dapat dijadikan pedoman penggunaan strategi Synergetic Teaching oleh guru yang bersangkutan di kelas IV.

c. Sekolah

  Memberikan sumbangan bagi sekolah yang berguna dalam kegiatan pembelajaran guna meningkatkan mutu pendidikan khususnya mata pelajaran matematika.

F. Definisi Operasional

  Agar tidak terjadi salah persepsi dalam penafsiran judul penelitian ini, berikut dijelaskan tentang maksud yang terkandung dalam judul penelitian tindakan kelas sebagai berikut: 1.

   Hasil Belajar

  Secara sederhana yang dimaksud dengan hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relative menetap.

  Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional (Susanto,2013:5).

  Hasil belajar merupakan nilai yang diperoleh peserta didik berupa angka yang diperoleh dari hasil pos tes yang dilakasanakan setelah pre tes.

  2. Matematika

  Matematika menurut Russefendi dalam (Heruman, 2007:1) adalah bahasa symbol, ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif, ilmu tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma poshlat dan akhirnya ke dalil.

  Matematika berasal dari bahasa Latin, Manthanein adalah mathemo yang berarti “belajar adalah hal yang dipelajari”, sedangkan dalam bahasa Belanda matematika disebut Wiskunde adalah ilmu pasti yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran (Depdiknas, 2001: 7) dalam Susanto ( 2013 : 184).

  Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di dalam satuan pendidikan yang berisi tentang penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

  3. KPK dan FPB

  KPK adalah singkatan dari Kelipatan Persekutuan Terkecil. Atau KPK dapat dijabarkan sebagai kelipatan persekutuan terkecil dari dua bilangan yaitu bilangan bulat positif terkecil yang dapat dibagi habis oleh kedua bilangan tersebut.

  FPB adalah singkatan dari Faktor Persekutuan Terbesar. FPB atau faktor persekutuan terbesar dari dua bilangan yaitu bilangan bulat positif terbesar yang dapat membagi habis kedua bilangan tersebut (Abdussakir,2009: 119).

  KPK dan FPB adalah materi pelajaran matematika yang diajarkan di kelas IV pada semester I setelah materi sifat operasi hitung.

  4. Strategi

  Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukaan oleh seseorang atau organisasi untuk sampai pada tujuan. Peranan strategi pembelajaran lebih penting apabila guru mengajar siswa yang berbeda dari segi kemampuan, pencapaian, kecenderungan, serta minat. Hal tersebut karena guru harus memikirkan strategi pengajaran yang mampu memenuhhi keperluan semua siswa. Di sini, guru tidak saja harus menguasai berbagai kaidah mengajar, tetapi yang lebih penting adalah mengintegrasikan serta menyusun kaidah-kaidah itu untuk membentuk strategi pengajaran yang paling berkesan dalam pengajarannya (Hamdani,2011: 18-19).

  Strategi yaitu suatu cara yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan, metode, dan atau media pembelajaran bahkan mengkolaborasikannya sehingga sampai pada tujuan yang hendak dicapai.

  5. Synergetic Teaching

  Strategi Synergetic Teaching atau dalam bahasa Indonesia Pengajaran Bersinergi. Pengertian dari strategi ini yaitu strategi yang memungkinkan para peserta didik yang telah mempunyai pengalaman-pengalaman berbeda mempelajari materi yang sama untuk membandingkan catatan-catatan.

  Cara penyampaian materinya yaitu : berilah separuh dari kelas itu contoh-contoh konkret tentang suatu konsep atau teori yang Anda ingin agar atau teori yang mereka gambarkan. Sampaikan kepada separuh lain dari kelas itu konsep atau teori. Pasangkan peserta didik dari dua kelompok tersebut dan suruhlah mereka mengulas pelajaran bersama-sama (Silberman,2009: 114).

  Synergetic teaching merupakan salah satu strategi pembelajaran yang

  dapat digunakan dalam kegiatan belajar yang menerapkan system kerja kelompok dan di akhir pebelajaaran kedua kelompok saling bertukar informasi.

G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian

  Rancangan Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam Bahasa Inggris disebut Classroom Action Research (CAR).

  Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan perencanaan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi.2010: 18).

  Pada hakekatnya tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, bukan untuk menghasilkan pengetahuan. Hasil dan penggunaan pengetahuan ini berpangkal dan dikondisikan oleh tujuan utama tersebut. Peningkatan kualitas pembelajaran mencakup penyadaran akan nilai-nilai yang akhirnya dapat dilembagakan, misalnya peningkatan aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran. Meskipun demikian, hasil akhir dari peningkatan kualitas pembelajaran bukan merupakan jaminan proses awal yang benar (H.E. Mulyasa,2011: 37).

  Sehingga alasan penggunaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) itu sendiri karena PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu, proses, dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahap-tahap PTK, guru dapat menemukan solusi dari masalah yang timbul dikelasnya sendiri, bukan kelas orang lain, dengan menerapkan berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

  2. Subjek Penelitian a.

  Pada subjek penelitian kali ini, tempat penelitiannya dilaksanakan di MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.

  b.

  Subjek penelitian yaitu semua siswa siswi kelas IV MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang terdapat 13 siswa yang terdiri dari 6 siswa dan 7 siswi. Subjek penelitian selanjutnya yaitu guru yang mengampu mata pelajaran matematika di kelas IV atas nama Aries Wibowo, S.PdI.

  3. Langkah-Langkah Penelitian

  Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari empat langkah siklus, yaitu: perencanaan tindakan; pelaksanaan tindakan; observasi; dan refleksi. Adapun penjelasan untuk masing-masing tahapan adalah sebagai berikut:

  Siklus I Siklus II 1.

  Rencana

  4. Refleksi

  2. Tindakan 1.

  Rencana

  4. Refleksi

  2. Tindakan

  3. Observasi

3. Observasi

  (H.E.Mulyasa,2011:73) (Gambar 1.) a.

   Perencanaan Tindakan

  Kegiatan yang disiapkan dalam pelaksanaan tindakan kelas ini adalah: 1) Membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 2) Mempersiapkan soal yang akan diujikan di lembar kegiatan siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan

  Pada tahap ini peneliti menyusun pembelajaran dengan tiga tahap penelitian, yaitu pembuka, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Kegiatan pembuka terdiri dari doa, absensi, memberikan motivasi belajar, menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai, dan bercerita mengenai kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi. Kegiatan inti meliputi penyampaian materi dengan menggunakan media bahan manipulatif dan test akhir. Kegiatan penutup mengakhiri pembelajaran. Selama pembelajaran berlangsung peneliti menggunakan RPP yang telah disusun sebagai panduan. Kemudian berkonsultasi kepada guru kelas untuk mendapatkan informasi.

c. Obeservasi

  Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Lembar observasi tersebut digunakan untuk mengetahui jalannya penggunaan strategi Synergetic Teaching.

  Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh data yang akurat bagi perbaikan siklus berikutnya. Observasi dilakukan terhadap guru dan siswa. Pengamatan guru dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan guru dalam menerapkan strategi Synergetic Teaching, penggunaan sedangkan pengamatan terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui siswa dalam proses pembelajaran.

d. Refleksi

  Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar observasi yang diisi oleh pengamat. Hasil refleksi inilah yang menjadi landasan untuk menentukan perencanaan tindakan pembelajaran pada siklus berikutnya.

  Dengan demikian pelaksanaan tindakan siklus II merupakan perbaikan dari siklus I.

  4. a.

  Lembar Observasi 1)

  Bagi guru, digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan guru dalam proses pembelajaran mata pelajaran matematika di kelas

  IV. 2)

  Bagi siswa, digunakan untuk mengamati secara langsung minat belajar dalam proses pembelajaran matematika di kelas.

  b.

  Pedoman Dokumentasi, digunakan untuk mendapatkan gambaran umum sekolah dan keadaan proses pembelajaran.

  c.

  Lembar Tes, digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

5. Tehnik Pengumpulan Data

  Data merupakan informasi-informasi tentang obyek penelitian. Hasil yang diperoleh digunakan untuk menjawab masalah dan mengkaji hipotesis.

  Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah sebagai berikut: a.

   Tes

  Tes merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui hasil belajar setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

b. Observasi

  Observasi merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan pencatatan dengan sistematis. Metode ini digunakan untuk mengetahui tingkat kelemahan dan kelebihan dalam pembelajaran berkaitan dengan proses kegiatan belajar mengajar oleh guru dan siswa

c. Dokumentasi

  Dalam hal ini dokumentasi digunakan untuk memperoleh foto kegiatan siswa kelas IV dalam proses kegiatan pembelajaran matematika berlangsung.

6. Analisis Data Penelitian

  Analisis data yang digunakan pada prinsipnya menggunakan analisis deskriptif. Analisis ini diperoleh setelah mendapatkan hasil pembelajaran dan kemudian dapat membandingkan antar siklus. Pengertian dari analisis deskriptif itu sendiri yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya (Sugiyono, 2004: 169).

  Hasil penelitian ini akan dilakukan untuk membuktikan hipotesis dengan cara: a.

  Dalam kegiatan tes tertulis, pengambilan nilai dapat dilakukan dengan cara menghitung jumlah jawaban yang benar dari soal yang tersedia. Rumus yang bisa digunakan adalah N = x 100

  Keterangan: 1)

  Jumlah skor yang diperoleh siswa adalah jumlah skor jawaban benar yang diperoleh siswa.

  2) Skor ideal adalah perkalian dari banyaknya kriteria dengan skor b.

  Untuk mengjitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:

  ∑

  P =

  ∑ H.

   Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

  BAB I : Pendahuluan Meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis

  penelitian dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II : Kajian Pustaka Berisi tentang pengertian hasil belajar, matematika, KPK dan FPB, dan strategi Synergetic Teaching beserta kelebihan dan kelemahannya. BAB III : Pelaksanaan Penelitian Berisi tentang gambaran umum subjek penelitian pelaksanaan penelitian

  yang meliputi deskripsi pelaksanaan siklus I, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi, dan deskripsi pelaksanaan siklus II.

  BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan Menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan meliputi deskripsi

  per siklus yang membahas mengenai data hasil pengamatan, refleksi keberhasilan dan kegagalan.

  BAB V : Penutup

BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka

  atau skor setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Nilai yang diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa dalam menerima materi pembelajaran. Apabila tujuan utama kegiatan evaluasi hasil belajar ini sudah terealisasi, maka hasilnya dapat difungsikan dan ditujukan untuk berbagai keperluan (Dimyati dan Mudjiono,2006: 200).

  Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), (menerapkan),

  application synthesis

  (mengorganisasikan, merencanakan,membentuk bangunan baru), dan

  evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respon), valuing (menilai), organization

  (organisasi), characterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized. Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan

  Yang harus diingat, hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.

  Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif (Agus Suprijono,2012:6-7).

  Untuk mengerti suatu hal, dalam diri seseorang, terjadi suatu proses, yang disebut sebagai proses belajar. Seorang pengajar mempunyai tugas merangsang serta meningkatkan jalannya proses belajar. Untuk dapat melaksanakan tugas itu dengan baik, pengajar harus mengetahui proses tersebut mulai dan berlangsung (Rooijakkers,2010:13).

  Di dalam Al- Qur‟an Surah Al Mujadalah ayat 11. Allah SWT berfirman:

  ىَلاَعَت َلاَقَو{ ٍتاَجَرَد َمْلِعْلا اوُتوُأ َنيِذَّلَاَو ْمُكْنِم اوُنَمآ َنيِذَّلا ُهَّللا ْعَفْزَي} Artinya: Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat orang- orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dari sambungan ayat ini pun mengandung dua tafsir. Pertama jika seseorang disuruh melapangkan majlis, yang berarti melapangkan hati, bahkan jika dia disuruh berdiri sekalipun lalu memberikan tempatnya kepada orang yang patut didudukkan di muka, janganlah dia berkecil hati. Melainkan hendaknya dia berlapang dada. Karena orang yang sudi memberikan tempat kepada orang lain itulah yang akan bertambah ilmunya.

  Kedua memang ada orang yang diangkat Allah derajatnya lebih tinggi dari pada orang kebanyakan, pertama karena imannya, kedua karena ilmunya. Setiap hari pun dapat kita melihat pada raut muka, pada wajah, pada sinar mata orang yang beriman dan berilmu. Iman member cahaya pada jiwa, disebut juga pada moral. Sedang ilmu pengetahuan member sinar pada mata. Iman dan ilmu membuat orang jadi mantap.

  Membuat orang jadi agung, walaupun tidak ada pangkat jabatan yang disandangnya.

  Perubahan yang terjadi itu sebagai akibat dari kegiatan belajar yang telah dilakukan oleh individu. Perubahan itu adalah hasil yang telah dicapai dari proses belajar. Jadi, untuk mendapatkan hasil belajar dalam bentuk “perubahan” harus melalui proses tertentu yang dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri individu dan di luar individu. Proses di sini tidak dapat dilihat karena bersifat psikologis. Kecuali bila seseorang telah berhasil dalam belajar, maka seseorang itu telah mengalami proses tertentu dalam belajar. Oleh karena itu, proses belajar telah terjadi dalam diri seseorang hanya dapat disimpulkan dari hasilnya, karena aktivitas belajar yang telah dilakukan. Misalnya, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak berilmu menjadi berilmu, dan sebaggainya.

  Noehi Nasution, dan kawan-kawan mengemukakan berbagai faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar tersebut secara lebih luas seperti terlihat pada bagian berikut ini: a.

   Faktor Lingkungan Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik.

  Selama hidup anak didik tidak bias menghindarkan diri dari lingkungan alami dan lingkungan social budaya. Interaksi dari kedua lingkungan yang berbeda ini selalu terjadi dalam mengisi kehidupan anak didik. Keduanya mempunyai pengaruh cukup signifikan terhadap belajar anak didik di sekolah.

b. Faktor Instrumental

  Setiap sekolah mempunyai tujuan yang akan dicapai. Tujuan tentu saja pada tingkat kelembagaan. Dalam rangka melicinkan kearah itu diperlukan seperangkat kelengkapan dalam berbagai bentuk dan jenisnya. Semuanya dapat diberdayagunakan menurut fungsi masing-masing kelengkapan sekolah. Kurikulum dapat dipakai oleh guru dalam merencanakan program pengajaran.

  Program sekolah dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar. Sarana dan fasilitas yang tersedia harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar berdaya guna dan berhasil guna bagi kemajuan belajar ana didik di sekolah.

c. Kondisi Fisiologis

  Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainan belajarnya dari orang yang dalam keadaan kelelahan. Selain itu, menurut Noehi, hal yang tidak kalah pentingnya adalah kondisi panca indra (mata, hidung, pengecap, telinga, dan tubuh), terutama mata sebagai alat untuk melihat dan sebagai alat untuk mendengar. Sebagian besar yang dipelajari manusia (anak) yang belajar berlangsung dengan membaca, melihat contoh, atau model melakukan observasi, mengamati hasil-hasil eksperimen, mendengarkan keterangan guru, mendengarkan ceramah, mendengarkan keterangan orang lain dalam diskusi dan sebagainya.

  Aspek fisiologis ini diakui mempengaruhi pengelolaan kelas. Pengajaran dengan pola klasikal perlu memperhatikan tinggi rendahnya postur tubuh anak didik. Postur tubuh anak didik yang tinggi sebaiknya ditempatkan di belakang anak didik yang bertubuh pendek. Hal ini dimaksudkan agar pandangan anak didik ke papan tulis tidak terhalang oleh anak didik yang bertubuh tinggi. Anak didik yang berjenis kelamin sama ditempatkan pada kelompok anak didik sejenis. Demikian juga anak didik perempuan, dikelompokkan pada kelompok sejenis. Pola pengelompokan yang demikian sangat

  Tinjauan fisiologis adalah kebijakan yang pasti tak bias diabaikan dalam penentuan besar kecilnya, tinggi rendahnya kursi dan meja sebagai perangkat tempat duduk anak didik dalam menerima pelajaran dari guru di kelas. Perangkat tempat duduk ini mempengaruhi kenyamanan dan kemudahan anak didik ketika sedang menerima pelajaran di kelas. Dan berdampak langsung terhadap tingkat konsentrasi anak didik dala m rentangan tertentu.

d. Kondisi Psikologis

Dokumen yang terkait

SOAL UH MATEMATIKA KELAS 4 SEMESTER 1 BAB KELIPATAN DAN FAKTOR PERSEKUTUAN

1 26 2

MENENTUKAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB) DENGAN MENGGUNAKAN METODE “PEBI” Suci Yuniati

0 1 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI STRATEGI PETA KONSEP PADA SISWA KELAS IV MI KETAPANG KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013

1 3 121

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG (BALOK DAN KUBUS) MELALUI PENDEKATAN PEDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS IV MI MAHAD ISLAM KOPENG KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

0 1 149

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA PADA SISWA KELAS IV DI MI TEGALWATON KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20132014 (PTK KOLABORATIF) SKRIPSI Diajukan untuk Memperol

0 0 125

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI “CARD SORT” PADA SISWA KELAS IV MI KARANGDUREN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN

0 2 122

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PELAPUKAN BATUAN DENGAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SEMESTER 2 MI PABELAN KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI

0 0 132

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI LUAS BANGUN DATAR MELALUI MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA CUKIL KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Test Repository

0 0 133

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS III SEMESTER I MI SRUWEN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN SKRIPSI

0 1 191

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN TEKNIS POHON FAKTOR DENGAN TABELARIS DALAM MENENTUKAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB) DAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) PADA SISWA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH AL MA’ARIF KEBUMEN KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TA

0 9 148