KEHARMONISAN KELUARGA PELAKU PERNIKAHAN USIA DINI (STUDI KASUS DESA GIRIREJO KECAMATAN NGABLAK KABUPATEN MAGELANG) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

  

KEHARMONISAN KELUARGA PELAKU PERNIKAHAN

USIA DINI

(STUDI KASUS DESA GIRIREJO KECAMATAN NGABLAK

KABUPATEN MAGELANG)

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

  

Oleh:

Bening Permata Damarsari

NIM : 21113020

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM FAKULTAS SYARI’AH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

  

KEHARMONISAN KELUARGA PELAKU PERNIKAHAN

USIA DINI

(STUDI KASUS DESA GIRIREJO KECAMATAN NGABLAK

KABUPATEN MAGELANG)

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

  

Oleh:

Bening Permata Damarsari

NIM : 21113020

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM FAKULTAS SYARI’AH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017 Lamp : 4 (empat) eksemplar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi Kepada Yth.

  Dekan Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga Di Salatiga

   Assala mu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Disampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa: Nama : Bening Permata Damarsari NIM : 21113020 Judul : KEHARMONISAN KELUARGA PELAKU

  PERNIKAHAN USIA DINI (STUDI KASUS DESA GIRIREJO KECAMATAN NGABLAK

  dapat diajukan kepada Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga untuk diujikan dalam sidang munaqasyah. Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan digunakan sebagimana mestinya.

Wassalamu ’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Salatiga, 18 September 2017 Pembimbing, Dr. Ilyya Muhsin. S.H.I., M.Si NIP. 197909302003121001

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS SYARI’AH

  Oleh: Bening Permata Damarsari

  NIM : 21113020 telah dipertahankan di depan sidang munaqasyah s kripsi Fakultas Syari‟ah,

  Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada hari Senin, tanggal 25 September 2017, dan telah dinyatakan memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam hukum Islam

  Dewan Sidang Munaqasyah Ketua Sidang : Dr. Mubasirun, M.Ag. ..........................................

  Sekretaris Sidang : Dr. Ilyya Muhsin, M.Si .......................................... Penguji I

  : Sukron Ma‟mun, M.Si .......................................... Penguji II : Muh. Hafidz, M.Ag. ..........................................

  Salatiga, 27 September 2017 Dekan Fakultas Syari‟ah Dr. Siti Zumrotun, M.Ag.

  NIP.19670115 199803 2 002

  Jl. Nakula Sadewa V No.9 Telp.(0298) 3419400 Fax 323433 Salatiga 50722 Website E-mail : fakultassyariah.iainsala3@gmail.com

PENGESAHAN Skripsi Berjudul: KEHARMONISAN KELUARGA PELAKU PERNIKAHAN USIA DINI (STUDI KASUS DESA GIRIREJO, KECAMATAN NGABLAK, KABUPATEN MAGELANG)

  Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Bening Permata Damarsari NIM : 21113020 Judul : KEHARMONISAN KELUARGA PELAKU PERNIKAHAN

  menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 18 September 2017 Yang menyatakan Bening Permata Damarsari NIM: 21113020

  

MOTTO

DO THE BEST, BE GOOD, THEN YOU WILL

BE THE BEST

  

رمث لاب رجشلاك لمع لاب ملعلا

PERSEMBAHAN

  Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat serta karunian-Nya, shalawat salam semoga tetap tercurah kepada rasulullah SAW, skripsi ini penulis persembahkan untuk:

   Kedua orang tua saya tercinta, Bapak Faruk Makarim, SH dan Ibu Dewi Sari Tumulo yang selalu memberi semangat, dukungan, doa dan kasih sayang tak terbatas.

   Adik-adik saya yang saya banggakan yang selalu memberi semangat dan dukungan serta tak henti mengingatkan untuk menyelesaikan karya ini secepatnya agar bisa meraih cita-cita.  Orang yang sangat spesial bagi saya, Muhamad Khafidzul Muhsin yang senantiasa memberikan motivasi saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan pantang menyerah, yang senantiasa selalu ada membantu saya saat saya sedang dalam kesulitan.

   Sahabat terbaik saya, Lana Falahasna Aslamy, Zakiyya Raihan Falahasna, Arum Mega, Lailatul Badriyah, Lia wardah yang bersedia menangis dan tertawa bersama serta selalu memberi semangat dalam kondisi apapun.

   Saudara dan sahabat saya lainnya yang tetap memberi dukungan dan tersenyum saat sedang lelah dan hampir menyerah.

   Seluruh teman-teman jurusan Ahwal Al Syakhshiyyah angkatan 2013 atas segala semangat dan hiburannya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

  

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirahim

  Alhamdulillahhirobbil ‟alamin, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah

  SWT, yang selalu memberikan rahmat serta hidayah dan taufiq-Nya kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan judul “KEHARMONISAN KELUARGA PELAKU PERNIKAHAN USIA DINI (STUDI KASUS DESA GIRIREJO KECAMATAN NGABLAK KABUPATEN MAGELANG)” tanpa halangan yang berarti.

  Shalawat serta salam penulis ucapkan kepada nabi Akhiruzaman, Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat serta pengikutnya yang senantiasa setia dan menjadikannya suritauladan. Beliaulah visioner yang telah memberikan spirit perjuangan kepada penulis dan semoga kita semua sebagai umatnya mendapatkan Syafaatnya min hadza ila yaumil qiyamah, Aamiin Yaa Robbal ‟alamin.

  Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang telah tulus ikhlas membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan bayak terima kasih kepada: 1. Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Dra. Siti Zumrotun, M.Ag., Selaku Dekan Fakultas Syariah.

  3. Dr. Ilyya Muhsin, S.HI.,M.Si., Selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Syari‟ah yang juga selaku dosen pembimbing yang dengan ikhlas membimbing, mengarahkan, serta mencurahkan waktu dan tenaganya sehingga skripsi ini terselesaikan.

  5. Seluruh dosen IAIN Salatiga, yang telah memberikan ilmunya yang sangat bermanfaat.

  6. Kepada orang tua dan adik-adik penulis yang telah memberikan dan mencurahkan segala kemampuannya untuk mendukung memenuhi keinginan penulis hingga saat ini. Tanpa mereka mungkin karya ini tidak akan pernah ada.

  7. Sahabat terbaik dan orang spesial yang selalu ada untuk memberi dukungan, semangat serta doa kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

  8. Seluruh teman-teman seperjuangan di Ahwal Al Syakhshiyyah angkatan 2013 atas segala semangat dan hiburannya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

  9. Seluruh teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.

  Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta pembaca pada umumnya. Aamiin.

  Salatiga, 18 September 2017 Bening Permata Damarsari

  NIM : 211 13 020

  

ABSTRAK

Permata Damarsari, Bening.

  “Keharmonisan Keluarga Pelaku Pernikahan Usia

  Dini (Studi kasus Desa Girirejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang) ”. Skripsi. Fakultas Syari‟ah. Jurusan Hukum Keluarga Islam.

  Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing Dr. Ilyya Muhsin, S.HI., M. Si. Kata Kunci: Pernikahan, Pernikahan Usia Dini, Keharmonisan Keluarga .

  Penelitian ini berusaha mengungkap problematika yang biasa terjadi dan bahkan menjadi suatu budaya yaitu pernikahan usia dini. Dalam penelitian ini peneliti berusaha mengungkap bagaimana mengenai keluarga pelaku pernikahan usia dini. Pertayaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah bagaimana bentuk pernikahan usia dini di Desa Girirejo? Apakah faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya pernikahan usia dini di Desa Girirejo? Bagaimanakah para pelaku nikah usia dini di Desa Girirejo memenuhi hak dan kewajibannya sebagai suami istri serta bagaimana keharmonisan keluarga pelaku nikah usia dini menurut teori sakinah dan pra sakinah?

  Melalui penelitian kualitatif, peneliti berusaha untuk mengungkap fokus permasalahan diatas. Dengan metode tersebut dilakukan wawancara kepada beberapa narasumber sesuai dengan data yang dibutuhkan. Untuk mendukung penelitian ini, peneliti juga mencari sumber-sumber yang berkaitan dengan permasalahan tersebut. Peneliti juga akan menggunakan data serta dokumentasi yang ada. Dan untuk menguji hasil temuan data tersebut maka peneliti menganalisis data dengan menggunakan kerangka teoritik yang peneliti susun.

  Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pernikahan usia dini di Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang terjadi dalam berbagai macam bentuk keluarga dan terjadi karena berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain ialah karena faktor budaya, faktor ekonomi, faktor pendidikan, dan faktor hamil di luar nikah. Para pelaku nikah usia dini belum mengetahui peraturan mengenai batasan usia dalam pernikahan seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, sehingga pernikahan usia dini disini lebih banyak memiliki dampak negatif daripada dampak positif bagi hubungan keluarga mereka sendiri. Dapat diketahui juga bahwa masyarakat Desa Girirejo belum sepenuhnya dapat memenuhi hak dan kewajibannya sebagai suami istri secara penuh sehingga pasangan pelaku nikah usia dini belum mampu mencapai kriteria keluarga Sakinah III maupun sakinah III plus. Sebagian besar dari pelaku nikah usia dini berada dalam kategori keluarga sakinah I dengan masih memiliki beberapa kategori dalam bentuk keluarga pra sakinah. Untuk mencapai sakinah II saja, salah satu pelaku nikah usia dini harus melewati masa pernikahan selama kurang lebih 7 tahun, dan hal itu juga masih belum terlepas dari kategori keluarga pra sakinah. Dalam hal ini, perbandingan keluarga sakinah pelaku pernikahan usia dini dapat dikatakan 1 : 3 : 1 bagi keluarga pra sakinah : keluarga sakinah I : keluarga sakinah II.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii PENGESAHAN .............................................................................................. iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................... iv MOTTO ........................................................................................................... v PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi KATA PENGANTAR .................................................................................. vii ABSTRAK ..................................................................................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................................... x DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii

  BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1 A. Latar Belakang Penelitian ........................................................ 1 B. Rumusan Masalah ................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6 D. Kegunaan Penelitian ................................................................ 6 E. Telaah Pustaka ......................................................................... 7 F. Metode Penelitian .................................................................. 12

  1. Jenis Penelitian ................................................................ 12

  2. Pendekatan ........................................................................ 12

  3. Kehadiran Peneliti ............................................................ 13

  4. Lokasi dan Subjek Penelitian ........................................... 13

  5. Sumber Data ...................................................................... 14

  6. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 16

  7. Analisa Data ...................................................................... 18

  8. Pengecekan Keabsahan Data ............................................. 18

  G. Sistematika Penulisan .............................................................. 19

  BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERNIKAHAN USIA DINI, HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI DAN KONSEP KELUARGA SAKINAH ................................................................. 21 A. Tinjauan Umum tentang Pernikahan usia dini ........................ 21

  1. Pernikahan Usia Dini Menurut Fiqh Islam ........................ 21

  2. Pernikahan Usia Dini Menurut Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 dan KHI ...................... 23

  B. Bentuk-Bentuk Keluarga ......................................................... 26

  C. Hak dan kewajiban Suami Istri ................................................ 30

  1. Hak dan kewajiban Suami Istri Berdasarkan Fiqh Islam .. 30

  2. Hak dan Kewajiban Suami Istri Berdasarkan Undang- Undang No 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan ................. 41

  3. Hak dan kewajiban Suami Istri Berdasarkan KHI............. 42

  D. Konsep Keluarga Sakinah ....................................................... 45

  1. Keluarga Pra sakinah ........................................................ 47

  2. Keluarga Sakinah I .......................................................... 48

  3. Keluarga Sakinah II ......................................................... 49

  4. Keluarga Sakinah III ....................................................... 50

  5. Keluarga Sakinah III Plus ............................................... 51

  BAB III PERNIKAHAN USIA DINI DI DESA GIRIREJO ....................... 52 A. Gambaran Umum Desa Girirejo ............................................. 52

  1. Kondisi Geografis Desa Girirejo ..................................... 52

  2. Keadaan Penduduk Desa Girirejo ................................... 53

  3. Pendidikan Desa Girirejo ................................................ 54

  4. Mata Pencaharian Masyarakat Desa Girirejo .................. 55

  5. Kehidupan Sosial Keagamaan Desa Girirejo .................. 55

  B. Profil Pasangan Suami Istri Pelaku Pernikahan Usia Dini ..... 56

  1. Pasangan Keluarga IN dan SH ........................................ 57

  2. Pasangan Keluarga FA dan SI ......................................... 59

  3. Pasangan Keluarga MAN dan MFR .............................. `62

  4. Pasangan Keluarga KA dan SWN ................................... 65

  5. Pasangan Keluarga SA dan RI ........................................ 67

  C. Bentuk Keluarga dalam Pernikahan Usia Dini di Desa Girirejo..................................................................................... 70

  1. Berdasarkan Garis Keturunan ........................................... 70

  2. Berdasarkan Pemukiman .................................................. 71

  3. Berdasarkan Kekuasaan .................................................... 76

  4. Berdasarkan Jenis Pernikahan Menurut Jumlah Suami atau Istri .............................................................................. 79

  5. Berdasarkan Jenis Pernikahan Menurut Asal Suami atau Istri ...................................................................................... 80

  6. Berdasarkan Status Pernikahan .......................................... 81

  D. Faktor-Faktor Penyebab Pernikahan Usia Dini di Desa Girirejo...................................................................................... 84

  1. Faktor Budaya ..................................................................... 84

  2. Faktor Ekonomi Rendah ..................................................... 86

  3. Faktor Pendidikan Rendah .................................................. 86

  4. Faktor Hamil di Luar Nikah................................................ 88

  E. Pemenuhan Hak dan Kewajiban Pasangan Suami Istri Pelaku Pernikahan Usia Dini .................................................... 90

  1. Pemenuhan Kewajiban Suami Terhadap Istri .................... 90

  2. Pemenuhan Kewajiban Istri Terhadap Suami ..................... 97

  3. Pemenuhan Kewajiban Bersama Suami Istri .................... 101

  BAB IV KEHARMONISAN KELUARGA PELAKU PERNIKAHAN USIA DINI MENURUT TEORI PRA SAKINAH DAN SAKINAH ................................................................................... 106 A. Keharmonisan Keluarga Pelaku Pernikahan Usia Dini .......... 106 B. Keharmonisan Keluarga Pasangan IN dan SH ...................... 108 C. Keharmonisan Keluarga Pasangan FA dan SI ....................... 112 D. Keharmonisan Keluarga Pasangan MAN dan MFR .............. 116 E. Keharmonisan Keluarga Pasangan KA dan SWN ................. 120 F. Keharmonisan Keluarga Pasangan SA dan RI ..................... 123

  BAB V PENUTUP .................................................................................... 128 A. Kesimpulan .......................................................................... 128 B. Saran .................................................................................... 130 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 132 LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... 134

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Fasilitas Pendidikan Desa Girirejo .................................................. 54Tabel 3.2 Tingkat Pendidikan Desa Girirejo................................................... 54Tabel 3.3 Mata Pencaharian Desa Girirejo ..................................................... 55Tabel 3.4 Jumlah Pemeluk Agama Desa Girirejo ........................................... 56Tabel 3.5 Bentuk keluarga pelaku nikah usia dini berdasarkan pemukiman . 75Tabel 3.6 Bentuk Keluarga Pasangan Nikah Usia Dini berdasarkan

  Kekuasaan ....................................................................................................... 78

Tabel 3.7 Bentuk Keluarga Pasangan Nikah Usia Dini berdasarkan Status

  Pernikahan ....................................................................................................... 84

Tabel 3.8 Tingkat Pendidikan Terakhir Pasangan Nikah Usia Dini ............... 88Tabel 3.9 Tingkat Kesejahteraan Para Pelaku Pasangan Nikah Usia Dini ... 105Tabel 4.1 Kategori Keluarga Sakinah Pasangan IN dan SH ......................... 108Tabel 4.2 Kategori Keluarga Sakinah Pasangan FA dan SI.......................... 112Tabel 4.3 Kategori Keluarga Sakinah Pasangan MAN dan MFR ................ 116Tabel 4.4 Kategori Keluarga Sakinah Pasangan KA dan SWN.................... 120Tabel 4.5 Kategori Keluarga Sakinah Pasangan SA dan RI ......................... 123

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Akta Nikah Pasangan IN dan SH ............................................. 109Gambar 4.2 Akta Kelahiran Anak Pasangan IN dan SH ............................ 111Gambar 4.3 Akta Nikah Pasangan FA dan SI ............................................. 113Gambar 4.4 KK Pasangan FA dan SI .......................................................... 114Gambar 4.5 KTP Sementara MFR .............................................................. 117Gambar 4.6 KK Orang Tua SWN ................................................................ 121Gambar 4.7 KK Pasangan SA dan RI ......................................................... 125

  Lampiran I Daftar Riwayat Hidup Lampiran II Penunjukan Pembimbing Skripsi Lampiran III Permohonan Izin Penelitian Lampiran IV Daftar Nilai SKK Lampiran V Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran VI Daftar Pertanyaan Wawancara Lampiran VII Dokumentasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan bagi manusia adalah sesuatu yang sakral serta memiliki

  tujuan yang sakral juga, dan tidak terlepas dari ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh syariat agama. Orang yang melangsungkan sebuah pernikahan bukan semata-mata untuk memuaskan nafsu birahi saja, melainkan sebagai wujud ibadah serta untuk mencapai ketenangan, ketentraman, dan sikap saling mengayomi diantara suami istri dengan dilandasi cinta dan kasih sayang (Asnawi, 2004 : 4).

  Menurut Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 Tentang Perkawinan, Perkawinan atau pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Pasal 1 UU No 1 Tahun 1974). Disamping itu, pernikahan juga untuk menjalin tali persaudaraan di antara dua keluarga dari pihak suami dan pihak istri dengan berlandaskan pada etika dan estetika yang bernuansa ukhuwah islamiyah.

  Pernikahan bertujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal guna memperoleh keturunan yang sah seperti diatur dalam ayat-ayat Al Quran maupun As Sunnah, membentuk rumah tangga yang berbasis pada kasih sayang dan cinta sehingga mampu memberikan spirit dalam menumbuhkan semangat untuk meningkatkan pendapatan berupa rezeki yang halal dan memperbesar rasa tanggung jawab. Dalam mencapai tujuan tersebut, suami istri perlu saling membantu dan melengkapi agar masing-masing dapat mengembangkan kepribadian dalam mencapai kesejahteraan spiritual dan material.

  Banyak kalangan masyarakat menilai dan menempatkan pernikahan hanya sebagai simbol agar tidak dipandang kotor secara sosiologis, sehingga tujuan dari pernikahan itu sendiri tidak dapat terwujud pada haqiqinya. Ikatan pernikahan merupakan unsur pokok dalam pembentukan keluarga yang harmonis dan penuh rasa cinta kasih, maka dalam pelaksanaannya diperlukan norma hukum yang mengaturnya. Penerapan norma hukum dalam pelaksanaan pernikahan terutama diperlukan dalam mengatur hak, kewajiban, dan tanggung jawab masing-masing anggota keluarga guna membenuk rumah tangga yang bahagia dan sejahtera.

  Dalam ketentuan hukum, menurut Idris Ramulyo (1996 : 201) pernikahan harus didasarkan atas persetujuan kedua calon mempelai. Seorang calon mempelai yang akan melangsungkan pernikahan sedangkan usianya belum mencapai 21 tahun maka harus mendapat izin kedua orang tua sebagaimana dimaksud pasal 6 ayat 2,3,4, dan 5 UU No 1 tahun 1974. Dan apabila seorang calon suami belum mencapai usia 19 tahun dan calon istri belum mencapai usia 16 tahun akan melangsungkan pernikahan, maka harus mendapat dispensasi nikah dari Pengadilan Agama.

  Undang-Undang No 1 Tahun 1974 menganut prinsip bahwa calon suami istri harus telah masak jiwa raganya untuk melangsungkan pernikahan guna mewujudkan tujuan pernikahan secara baik tanpa berakhir pada perceraian dan mendapat keturunan yang baik. Untuk itu harus dicegah adanya pernikahan yang masih di bawah umur (Sarwono, 2005 : 20).

  Pembatasan usia pernikahan diterapkan agar tujuan pernikahan yang sesungguhnya dapat terwujud. Untuk mencapai tujuan dalam suatu pernikahan sangat diperlukan kerjasama yang baik antara suami istri dalam hal menjalankan hak dan kewajiban masing-masing pihak. Yang dimaksud dengan hak adalah sesuatu yang harus diterima seseorang setelah memenuhi kewajiban. Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh seseorang untuk mendapatkan hak. Dalam hal ini yang menjadi hak istri adalah kewajiban dari suami, begitupun sebaliknya.

  Secara umum menurut Undang-Undang Perkawinan, suami istri wajib saling setia dan mencintai, hormat menghormati, dan saling memberi bantuan secara lahir dan batin. Suami wajib melindungi dan memenuhi keperluan hidup rumah tangga sesuai dengan kemampuannya, begitu pula istri wajib mengatur urusan rumah tangga sebaik-baiknya (Pasal 33 dan pasal 34 Undang-Undang nomor 1 tahun 1974). Yang merupakan hak dan kewajiban suami adalah suami wajib memberikan nafkah lahir batin pada istrinya, suami sebagai kepala rumah tangga, suami harus menghormati istri, suami wajib menjaga istri dengan baik, suami wajib bersikap sabar dan selalu membina akhlak istri, dan lain-lain. Sedangkan yang merupakan hak dan kewajiban istri adalah istri sebagai ibu rumah tangga, istri wajib mengatur rumah tangga sebaik mungkin, istri wajib melayani suami dengan baik, istri wajib memelihara diri dan harta suami, dan sebagainya.

  Di samping itu, pernikahan mempunyai hubungan dengan masalah kependudukan. Batas usia yang lebih rendah bagi seorang perempuan untuk menikah mengakibatkan laju kelahiran yang tinggi jika dibanding dengan batas usia pernikahan yang tinggi. Berhubung dengan itu, maka Undang- Undang no 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menentukan batas usia untuk melangsungkan pernikahan, yakni 19 tahun bagi pria dan 16 tahun bagi wanita (Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang no 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan). Hukum pernikahan islam dalam hal ini, hanya mensyaratkan bagi perempuan ialah yang baligh dan berakal sedangkan bagi laki-laki lebih menekankan kepada kesanggupan memberikan nafkah (Ramulyo, 1996 : 6).

  Meskipun batas usia pernikahan telah ditetapkan dalam Undang- Undang Perkawinan, namun dalam prakteknya masih banyak dijumpai pernikahan pada usia dini atau di bawah umur. Padahal pernikahan yang sukses pasti membutuhkan kedewasaan dan tanggung jawab secara fisik maupun mental untuk bisa mewujudkan tujuan ideal dalam kehidupan rumah tangga. Kenyataan ini terjadi di Desa Girirejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang dimana banyak masyarakat yang melangsungkan pernikahan di usia dini tanpa mengetahui dasar-dasar sebagai suami istri yang baik dan sesuai syariat.

  Di Desa Girirejo Kecamatan Ngablak ini sebagian masyarakat melangsungkan pernikahan di usia dini karena berbagai alasan. Bagi mereka, pendidikan setelah SD ataupun SMP tidak menjadi dasar penting sebagai bekal hidup selanjutnya. Desa yang dihuni oleh sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani ini membuat mereka berpikir bahwa kelak mereka tetap akan menjadi petani desa dan harus menikah secepatnya untuk melestarikan keturunan dan juga agar dapat hidup mandiri tanpa menjadi beban bagi orang tua.

  Berdasarkan problematika di atas penulis merasa tertarik untuk mengkaji lebih lanjut mengenai pernikahan usia dini di Desa Girirejo, yang akan penulis tuangkan dalam penelitian dengan judul

  “KEHARMONISAN KELUARGA PELAKU PERNIKAHAN USIA DINI (STUDI KASUS DESA GIRIREJO KECAMATAN NGABLAK KABUPATEN MAGELANG)” B. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana bentuk pernikahan usia dini di Desa Girirejo?

  2. Apa faktor yang menyebabkan masyarakat Desa Girirejo melakukan pernikahan usia dini?

  3. Bagaimana pasangan suami istri pelaku nikah usia dini dalam memenuhi kewajiban dan haknya?

  4. Bagaimana keharmonisan keluarga pelaku nikah usia dini menurut teori sakinah dan pra sakinah?

C. Tujuan Penelitian

  Tujuan yang ingin penulis capai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui proses dan bentuk pernikahan usia dini di Desa Girirejo.

  2. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan masyarakat Desa Girirejo melakukan pernikahan usia dini.

  3. Untuk mengetahui pasangan suami istri pelaku nikah usia dini dalam memenuhi kewajiban dan haknya.

  4. Untuk mengetahui keharmonisan keluarga pelaku nikah usia dini menurut teori sakinah dan pra sakinah.

D. Kegunaan Penelitian

  Untuk memberikan hasil penelitian yang berguna serta diharapkan mampu menjadi dasar secara keseluruhan untuk dijadikan pedoman bagi pelaksanaan secara teoritis maupun praktis, maka penelitian ini sekiranya dapat bermanfaat, diantaranya:

  1. Kegunaan Teoritis

  a. Dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap fiqh munakahat dan penerapan Undang-Undang dalam praktek pernikahan usia dini.

  b. Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan pengembangan pola pikir yang kritis sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ilmu fiqh. c. Guna menambah khazanah ilmu pengetahuan di bangku perkuliahan sebagai bekal untuk praktik dan hidup bermu‟amalah di masyarakat dan lingkungan kerja.

  d. Penulisan ini dapat dijadikan sebagai tambahan informasi dan referensi dalam ilmu hukum islam, khususnya mengenai keharmonisan keluarga pelaku pernikahan usia dini.

  e. Guna pemenuhan prasyarat dalam menyelesaikan studi hukum di fakultas syariah IAIN Salatiga.

  2. Kegunaan Praktis

  a. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa pernikahan usia dini memiliki dampak-dampak negatif bagi pelaku nikah usia dini b. Menambah pengetahuan dan wacana pembaca akan faktor mengenai nikah usia dini serta memberi pemahaman mengenai teori prasakinah dan sakinah.

  c. Memberikan informasi tambahan bagi masyarakat yang bersangkutan mengenai hukum dan aturan Undang-Undang bagi pasangan yang ingin melangsungkan pernikahan usia dini.

E. Telaah Pustaka

  Berdasarkan penelusuran pustaka yang telah dilakukan, tentang pernikahan usia dini sudah banyak dituangkan dalam beberapa penelitian, diantara penelitian-penelitian tersebut yang mirip dengan penelitian yang penyusun tulis adalah

  : Skripsi karya Luthfil Hakim (2011) berjudul “Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pernikahan Usia Dini Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di Desa Bumirejo Wonosobo tahu n 2009)”. Skripsi ini memiliki dua rumusan masalah, yaitu bagaimana latar belakang masyarakat Desa Bumirejo melakukan pernikahan dini dan bagaimana perspektif hukum islam terhadap pernikahan di bawah umur di desa Bumirejo. Penulis menjelaskan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pernikahan usia dini di desa Bumirejo diantaranya ialah tradisi (adat), ekonomi, rendahnya animo masyarakat terhadap pendidikan, hasrat pribadi, dan pemahaman agama. Penulis juga menjelaskan bahwa ada beberapa kebaikan dalam pernikahan dini, namun pernikahan ini sangat beresiko mematikan bagi ibu dan anak dan beresiko in harmonisasi bagi rumah tangga akibat pasangan yang belum dewasa, maka pernikahan dini ini secara hukum islam harus dicegah untuk menghindari mafsadah tersebut.

  Skripsi karya Septia Rusiana (2013) berjudul “Motif Pernikahan Dini dan Implikasinya dalam Kehidupan Keagamaan Masyarakat Desa Girikarto

Kecamatan Panggang Kabupaten Gunung Kidul”. Skripsi ini memiliki dua rumusan masalah yaitu mengenai alasan masyarakat desa Girikarto

  melakukan pernikahan dini dan apakah pernikahan dini menjadi solusi dalam menyelesaikan masalah nilai-nilai keagamaan. Dalam skripsi ini penulis menjelaskan bahwa pernikahan usia dini yang dilakukan oleh masyarakat Desa Girikarto karena beberapa faktor, diantaranya yaitu faktor ekonomi, diri sendiri, lingkungan, pendidikan, agama, dan faktor adat istiadat. Menurut penulis, ada beberapa motif dalam melakukan nikah dini. Pertama, sesuai dengan motif biogenetis masyarakat, yaitu seseorang melakukan pernikahan dini atas keinginan sendiri tanpa tekanan dari pihak manapun; kedua, sesuai dengan motif sosiogenesis, yaitu seseorang melakukan nikah dini akibat dipengaruhi oleh lingkungan sosial sekitar tempat tinggalnya, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan luar keluarga; ketiga, motif Teogenesis yakni melakukan pernikahan akibat faktor agama.

  Skripsi karya Aris Kurniawan (2010) berjudul “Faktor dan Dampak Pernikahan Dini di Desa Sukorejo Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen”.

  Skripsi ini memiliki dua rumusan masalah, yaitu apa saja faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya pernikahan dini di Desa Sukorejo dan apa akibat dari pernikahan dini di desa Sukorejo. Skripsi ini menjelaskan bahwa factor yang mendorong terjadinya pernikahan Dini adalah faktor ekonomi, hamil di luar nikah, paksaan, sosial masyarakat, dll. Dalam penelitian ini juga dijelaskan bahwa pernikahan dini juga memiliki dampak diantaranya ialah terjadinya pertengkaran dalam rumah tangga sehingga rumah tangga tidak harmonis.

  Skripsi karya Fitra Puspita Sari (2006) berjudul “Perkawinan Usia dini: Faktor-Faktor pendorong dan pengaruhnya terhadap Pola Asuh Keluarga (Studi Kasus di Desa Mandalagiri Kecamatan Leuwisari Kabupaten tasikmalaya)”. Skripsi ini memiliki tiga rumusan masalah, yaitu pertama, apa faktor-faktor yang mendorong terjadinya pernikahan usia dini; kedua, apa dampak yang dialami oleh pelaku nikah usia dini; dan ketiga, bagaimana bentuk pola asuh keluarga usia dini. Dalam skripsi ini penulis menjelaskan bahwa faktor pendorong pernikahan dini antara lain faktor ekonomi, orang tua, pendidikan, diri sendiri dan adat istiadat. Dalam skripsi ini dijelaskan bahwa pernikahan usia dini memiliki beberapa dampak yang timbul, meliputi dampak pada suami istri yaitu terjadinya pertengkaran dan percekcokan kecil dalam rumah tangganya; dampak pada anak-anak yaitu rendahnya tingkat kecerdasan dan IQ pada anak serta adanya gangguan-gangguan pada perkembangan fisik anak. Menurut penulis, pola asuh yang diterapkan oleh pasangan nikah muda desa mandalagiri sebagian besar menerapkan pola asuh demokratik.

  Skripsi karya Nika Supriyanti (2013) berjudul “Pengaruh Perkawinan Dini terhadap Perilaku Pasangan Suami Istri di Desa Pepe Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan”. Skripsi ini memiliki satu rumusan masalah yaitu bagaimana pengaruh perkawinan dini terhadap perilaku pasangan suami isti di desa Pepe, Grobogan. Dalam skripsi ini dijelaskan bahwa dari perkawinan dini terjadi perubahan perilaku yang meliputi mempunyai relasi tanggung jawab baru antara suami dan istri agar dapat sejalan, mempunyai arah serta tujuan yang baru, mempunyai program dan perubahan jadwal yang sejalan sehingga dapat menyatukan dua pribadi yang berbeda. Menurut penulis, dasar perkawinan adalah empat perubahan tersebut, apabila tidak didasari dengan perubahan tersebut maka akan timbul perselisihan dalam perkawinan.

  Skripsi karya Arief Hakim (2009) berjudul “Pernikahan Dini Karena Paksaan Orangtua (Studi kasus di Dusun Menco Kelurahan Berahan Wetan

Kecamatan Wedung Kabupaten Dema k”. Skripsi ini memiliki tiga rumusan

  masalah, yaitu pertama, apa yang melatarbelakangi orangtua di dusun Menco menjodohkan anaknya di usia dini; kedua, apa dampak positive dan negative dari pernikahan dini karena kawin paksa; dan ketiga, bagaimana pandangan hukum islam terhadap pernikahan dini karena kawin paksa. Dalam skripsi ini dijelaskan bahwa penyebab yang melatarbelakangi pernikahan dini karena paksaan orangtua diantaranya ialah tingginya tingkat intervensi orangtua terhadap anaknya dalam hal menentukan perkawinan, faktor ekonomi, faktor sosial budaya masyarakat, dan faktor kekhawatiran orang tua terhadap dampak negative dari globalisasi. Menurutnya, nikah muda memiliki dampak positif dan negatif. Penulis juga menjelaskan bahwa dalam islam diperbolehkan menikahkan anak yang masih di bawah umur selama ada alasan yang jelas serta tidak merugikan anak.

  Dari beberapa penelitian yang telah penulis pelajari, pada hakikatnya pembahasan tentang pernikahan usia dini sudah ada, tetapi sejauh yang penulis ketahui belum ada sebuah penelitian yang membahas tentang hak dan kewajiban pelaku nikah usia dini serta mengenai harmonisasi keluarga pelaku nikah usia dini. Oleh karena itu, menurut penulis akan sangat menarik jika fenomena pernikahan usia dini yang ada di Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang diteliti, ditelaah, dan diangkat untuk dijadikan sebuah karya ilmiah. Dalam penelitian ini penulis akan lebih menekankan pada hak dan kewajiban yang belum maupun yang sudah dilakukan serta dipenuhi oleh pasangan pelaku nikah usia dini. Penulis juga akan menekankan pada konsep harmonisasi yang terjadi dalam pernikahan usia dini di Desa Girirejo.

F. Metode Penelitian

  1. Jenis Penelitian Permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti merupakan masalah yang bersifat sosial. Oleh karena itu, peneliti memilih jenis penelitian kualitatif untuk menentukan cara mencari, mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data hasil penelitian tersebut. Penelitian kualitatif ini dapat digunakan untuk memahami interaksi sosial, misalnya dengan wawancara mendalam sehingga akan ditemukan pola-pola yang jelas.

  Menurut soerjono soekanto (1986 : 43) penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan temuan-temuan yang tidak diperoleh oleh alat-alat prosedur statistic atau alat-alat kuantifikasi lainnya. Hal ini dapat mengarah pada penelitian tentang kehidupan, sejarah, perilaku seseorang atau hubungan-hubungan interaksional.

  2. Pendekatan Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan sosiologis dan yuridis-normatif. Pendekatan sosiologis yaitu dengan menggambarkan keadaan masyarakat secara utuh, lengkap dengan struktur lapisan serta gejala sosial lainnya yang saling berkaitan satu sama lain. Sedangkan pendekatan yuridis-normatif yaitu menggambarkan peraturan perundang-undangan yang mengikat mengenai pernikahan usia dini. Sehingga secara sosiologis akan dapat diketahui bentuk pernikahan usia dini serta faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya pernikahan usia dini di Desa Girirejo, dan secara yuridis-normatif akan dapat diketahui hak dan kewajiban pasangan suami istri pelaku nikah usia dini serta bagaimana keharmonisan keluarga pelaku nikah usia dini.

  3. Kehadiran Peneliti Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu penelitian kualitatif, kehadiran peneliti di lapangan sangat penting dan diperlukan secara optimal. Peneliti merupakan salah satu instrument kunci yang secara langsung mengamati, mewawancarai dan mengobservasi subyek yang diteliti.

  Dalam penelitian ini, peneliti merupakan pengamat penuh, yaitu mengamati proses pernikahan usia dini di Desa Girirejo. Selain itu, kehadiran peneliti juga diketahui subyek penelitian.

  4. Lokasi dan Subjek penelitian Lokasi penelitian ini adalah di Desa Girirejo , Kecamatan Ngablak,

  Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dengan fokus penelitian mayarakat Desa Girirejo, khususnya yang melakukan pernikahan usia dini.

  Dalam penelitian ini, peneliti memilih lokasi di Desa Girirejo karena di Desa ini ditemukan sekitar 58 pasangan suami istri terhitung sejak tahun 2010-2016. Sedangkan untuk tahun 2017, terhitung sejak januari hingga mei ini tercatat sekitar 3 pasang suami istri yang menikah pada usia dini dan tergolong di bawah batas usia yang telah ditetapkan undang-undang.

  5. Sumber Data

  a. Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber primer, yakni sumber asli yang memuat informasi atau data tersebut

  (Amirin, 1990 : 132) macam-macam data primer sebagai berikut: 1) Hasil Observasi

  Hasil observasi adalah hasil yang menjelaskan suatu informasi yang berkaitan dengan segala sesuatu yang akan diobservasi berdasarkan dengan fakta yang ada secara sistematik dan objektif (Moeloeng, 2002 : 172). Dari observasi yang telah dilakukan ini ditemukan sekitar 58 pasangan suami istri masyarakat Desa Girirejo terhitung sejak tahun 2010-2016 telah melakukan pernikahan usia dini. Sedangkan untuk tahun 2017, terhitung sejak januari hingga mei ini tercatat sekitar 3 pasang suami istri yang menikah pada usia dini dan tergolong di bawah batas usia yang telah ditetapkan undang-undang.

  Dari hasil observasi yang diperoleh, sebagian masyarakat melangsungkan pernikahan di usia dini karena berbagai alasan.

  Bagi mereka, pendidikan setelah SD ataupun SMP tidak menjadi dasar penting sebagai bekal hidup selanjutnya. Mereka justru berpikir bahwa kelak mereka hanya akan menjadi petani desa dan harus menikah secepatnya untuk melestarikan keturunan dan juga agar dapat hidup mandiri tanpa menjadi beban bagi orang tua.

  2) Informan Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasinya tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian. Jadi seorang informan harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar belakang penelitian. Seorang informan berkewajiban secara suka rela menjadi anggota tim penelitian walaupun hanya bersifat informal. Sebagai anggota tim dengan kebaikannya dan dengan kesukarelaannya ia dapat memberi pandangan dari segi orang dalam, tentang nilai-nilai, sikap, bangunan, proses dan kebudayaan yang menjadi latar penelitian setempat (Moeloeng, 2002: 90). Informan sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Girirejo yang terdiri dari: para pelaku pernikahan usia dini, orang tua (wali) dari pelaku, juga para tokoh masyarakat yang dianggap paham dan mengetahui permasalahan tersebut. Selain sumber tersebut, ada juga sumber berupa keterangan dari perangkat Desa setempat. 3) Dokumen

  Dokumen adalah setiap bahan tertulis ataupun film (Moeloeng, 2002 : 161). Sumber tertulis dapat terbagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi (Moeloeng, 2002 : 113). Dalam penelitian ini setiap bahan tertulis berupa data-data mengenai masyarakat Desa Girirejo yang melakukan pernikahan usia dini.

  Dalam penelitian ini, bentuk dokumen yang akan dikumpulkan peneliti adalah berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), akta nikah, serta foto pasangan suami istri pelaku nikah usia dini.

  b. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang bukan asli yang memuat informasi atau data tersebut (Amirin, 2002:

  132). Dalam penelitian ini dapat berupa keterangan dari berbagai sumber, seperti buku, artikel, dan lain sebagainya.

  6. Teknik Pengumpulan data

  a. Observasi Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrument. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian dan tingkah laku yang digambarkan akan terjadi (Arikunto, 2006 : 229).

  Observasi adalah sebuah pengumpulan data dengan jalan pengamatan secara langsung mengenai obyek penelitian. Dalam metode ini penulis gunakan sebagai langkah awal untuk mengetahui kondisi subyek penelitian.

  Dalam penelitian ini, Penulis melakukan pengamatan baik dengan melihat, memperhatikan, mendengar atau sebagainya tentang hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dalam observasi ini peneliti menggunakan metode observasi terkendali dimana peneliti tidak perlu berbaur dengan obyek penelitian dan mengikuti aktifitas yang mereka lakukan, peneliti cukup menempatkan objek yang akan diteliti dalam satu lingkup.

  b. Wawancara Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara

  (Arikunto, 2006 : 145).

  Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan masyaraka Desa Girirejo untuk mendapatkan informasi sebanyak- banyaknya sesuai dengan rumusan masalah.

  c. Dokumentasi Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2006 : 236).

Dokumen yang terkait

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 26

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 14

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 16

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 102

SISTEM PEMBAGIAN HARTA WARIS MASYARAKAT MUSLIM DI DESA KALONGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 88

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL SAWAH TAHUNAN (STUDI KASUS DI DESA PURWOREJO KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 90

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN GRIYA BANK SYARIAH MANDIRI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 119

FENOMENA MITOS LARANGAN PERNIKAHAN DI DESA JETIS DAN DESA ROGOMULYO KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam

0 2 100

KEHARMONISAN KELUARGA BEDA AGAMA (STUDI TIGA KELUARGA DI PERUMAHAN MANGGISAN INDAH KELURAHAN MUDAL KECAMATAN MOJOTENGAH KABUPATEN WONOSOBO) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

1 0 100

FENOMENA NIKAH HAMIL DAN STATUS ANAKNYA (STUDI KASUS DI DUSUN KEBONAGUNG DESA JOGOMULYO KECAMATAN TEMPURAN KABUPATEN MAGELANG) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

0 0 140