PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMITMEN ORGANISASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. TRANS RETAIL INDONESIA (CARREFOUR) CABANG PANAKKUKANG MAKASSAR

PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMITMEN ORGANISASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. TRANS RETAIL INDONESIA (CARREFOUR) CABANG PANAKKUKANG MAKASSAR

The Influence of Work Discipline, Organization Commitmen and Working Environment To The Employees Performance at PT. Trans Retail Indonesia (Carrefour)Branch of Panakkukang Makassar

1 2 (Makkira 3) ), (Dr. Gunawan ), (Dr. Abdul Razak Munir

1 Manajemen, PPS STIE AMKOP Makassar email : [email protected]

2 Manajemen, PPS STIE AMKOP Makassar email : [email protected]

3 Manajemen, PPS STIE AMKOP Makassar email : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Trans Retail Indonesia (Carrefour) Cabang Panakkukang Makassar. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode kuesioner. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan jumlah sampel penelitian ini adalah sebanyak 80 orang karyawan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) dispilin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Trans Retail Indonesia (Carrefour) Cabang Panakkukang Makassar. 2) Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Trans Retail Indonesia (Carrefour) Cabang Panakkukang Makassar. 3) lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Trans Retail Indonesia (Carrefour) Cabang Panakkukang Makassar. 4) disiplin kerja, komitmen organisasi, dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Trans Retail Indonesia (Carrefour) Cabang Panakkukang Makassar. Kata kunci: Disiplin Kerja, Komitmen Organisasi, Lingkungan Kerja dan Kinerja Karyawan

ABSTRACT

This research has been done at PT. Trans Retail Indonesia (Carrefour) Branch of Panakkukang Makassar. The research method was quantitative approach. Technique of data collection was questionnaire method. The data analysis of this research applied multiple linear regression with 80 employees as a sample. Sampling technique in this research use saturated sampling technique.

Research result shows 1) work discipline has positive and significant influence on employees performance at PT. Trans Retail Indonesia (Carrefour) Branch of Panakkukang Makassar. 2) organization commitment has positive and significant influence on employees performance at PT. Trans Retail Indonesia (Carrefour) Branch of Panakkukang Makassar, 3) work environment has positive and significant influence on employees performance at PT. Trans Retail Indonesia (Carrefour) Branch of Panakkukang Makassar, 4) work discipline, organization commitment, and work environment have positive and significant influence on employees performance at PT. Trans Retail Indonesia (Carrefour) Branch of Panakkukang Makassar.

Keywords: Work Discipline, Organization Commitment, Working Environment and Employees Performance

1. Pendahuluan

tujuannya untuk memberi Indonesia akses untuk

1.1. Latar Belakang

kehidupan yang lebih baik. Dalam memberi akses Perusahaan Carrefour merupakan bisnis

ini karyawan Carrefour juga harus memiliki ritel modern yang memiliki tugas pokok dan

kemampuan dalam melayani para konsumen, dan kemampuan dalam melayani para konsumen, dan

Anaroga (2001:12), tujuan bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup konsumen dalam

hidup, atau bekerja diperlukan karena adanya berbelanja. Carrefour memiliki tempat yang

tujuan menopang kesejahteraan, yang tampaknya nyaman, barang-barangnyapun memiliki standar

orang tidak bisa menikmati hidup. Oleh yang tinggi dan berkualitas karena biasanya

karenanya, kini kerja juga melibatkan masalah perusahaan ritel akan menjaga citra perusahaan

kebutuhan ekonomi, hanya kegiatan yang dengan menunjukkan karyawan yang bekerja

termotivasi oleh kebutuhan ekonomi saja yang secara efektif dimana Carrefour ini tidak

dapat dikategorikan sebagai kerja, sedangkan mengijinkan setiap karyawan untuk absen tanpa

orang yang tidak mendapatkan imbalan tidak dapat keterangan selain karena alasan sakit dan cuti yang

dikatakan bekerja.

sudah disepakati.

2.3. Komitmen Organisasi

1.2. Rumusan Masalah

Komitmen adalah sesuatu yang membuat Berdasarkan latar belakang diatas, maka

seseorang membulatkan hati,bertekad berjerih perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

payah, berkorban dan bertanggung jawab demi

1. Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap mencapai tujuan dirinya dan tujuan organisasi atau kinerja karyawan pada PT. Trans Retail

perusahaan yang telah disepakati atau ditentukan Indonesia (Carrefour) Cabang Panakkukang sebelumnya. Komitmen memiliki peranan penting

Makassar ? terutama pada kinerja seseorang ketika bekerja,hal

2. Apakah komitmen organisasi berpengaruh ini disebabkan oleh adanya komitmen yang terhadap kinerja karyawan pada PT. Trans

menjadi acuan serta dorongan yang membuat Retail Indonesia (Carrefour) Cabang

mereka lebih bertanggung jawab terhadap Panakkukang Makassar ?

kewajibannya.

3. Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Trans Retail

2.4. Lingkungan Kerja

Indonesia (Carrefour) Cabang Panakkukang Lingkungan kerja adalah kehidupan sosial, Makassar?

psikologi, dan fisik dalam perusahaan yang

4. Apakah disiplin kerja, komitmen organisasi dan berpengaruh terhadap pekerja dalam melaksanakan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja

tugasnya. Kehidupan manusia tidak terlepas dari karyawan pada PT. Trans Retail Indonesia

berbagai keadaan lingkungan sekitarnya, antara (Carrefour) Cabang Panakkukang Makassar?

manusia dan lingkungan terdapat hubungan yang sangat erat. Dalam hal ini, manusia akan selalu

2. TINJAUAN PUSTAKA

berusaha untuk beradaptasi dengan berbagai

2.1. Kinerja Karyawan

keadaan lingkungan sekitarnya. Demikian pula Kinerja adalah hasil atau tingkat

halnya ketika melakukan pekerjaan, karyawan keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama

sebagai manusia tidak dapat dipisahkan dari periode tertentu dalam melaksanakan tugas

berbagai keadaan disekitar tempat mereka bekerja, dibandingkan dengan berbagai kemungkinan,

yaitu lingkungan kerja. Secara garis besar, jenis seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau

lingkungan kerja terbagi menjadi dua, yaitu kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah

(Sedarmayanti, 2001:21):

disepakati bersama (Rivai dan Basri, 2005:50).

a. Lingkungan Kerja Fisik

Lingkungan kerja fisik adalah semua

2.2 . Disiplin Kerja

keadaan berbentuk fisik yang terdapat disekitar

tempat kerja yang dapat mempengaruhi pegawai bahasa Indonesia susunan W.J.S. Poerwadarminta

Anoraga (2006;46) disiplin dalam kamus

baik secara langsung maupun tidak langsung. adalah :

Lingkungan kerja fisik dapat dibagi menjadi dua

a. Latihan batin dan watak dengan maksud

kategori yaitu:

supaya segala perbuatannya selalu mentaati tata

1. Lingkungan kerja yang langsung berhubungan tertib.

dengan pegawai seperti pusat kerja, kursi,

b. Ketaatan pada aturan dan tata tertib.

meja, dan sebagainya.

2. Lingkungan perantara atau lingkungan umum kekeluargaan, komunikasi yang baik, dan dapat juga disebut lingkungan kerja yang

pengendalian diri (Nitisemito, 2000:171). Jadi mempengaruhi kondisi manusia misalnya

lingkungan kerja non fisik ini juga merupakan temparatur, kelembaban, sirkulasi udara,

kelompok lingkungan kerja yang tidak bisa pencahayaan, kebisingan, getaran mekanik,

diabaikan.

bau tidak sedap, warna dan lain-lain.

2.5. Penelitian Terdahulu

b. Lingkungan Kerja Non Fisik

Banyak sumber dari penelitian terdahulu Lingkungan kerja non fisik adalah semua

telah memberikan penilaian teoritis dan bukti keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan

empiris yang membuktikan bahwa Kinerja hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan,

Organisasi memiliki pengaruh yang positif maupun hubungan dengan sesama rekan kerja

terhadap kepuasan kerja (Kristoff, 2006:55; ataupun hubungan dengan bawahan. Perusahaan

Netemeyer et al., 2007:15; Chatman, 2001:29). hendaknya dapat mencerminkan kondisi yang mendukung kerja sama antar tingkat atasan,

2.6. Kerangka Pikir

bawahan maupun yang memiliki status yang sama. Sebagai ilustrasi kerangka konseptual dapat Kondisi yang hendaknya diciptakan adalah suasana

dilihat pada bagan berikut ini:

1 Disiplin Kerja (X ) Indikator:

1. Karyawan datang dan pulang tepat waktu.

2. Karyawan taat pada peraturan.

3. Karyawan mempunyai kesadaran terhadap semua aturan organisasi.

4. Karyawan selalu disiplin pada semua aturan organisasi.

5. Tingkah laku karyawan. Kinerja Karyawan (Y)

6. Selalu menggunakan identitas

b Kinerja diukur berdasarkan indikator-indikator

7 S tthd

&t

Komitmen Organisasi (X 2 )

(Veithzal Rivai,2003:354 dalam Windy dan Gunasti 2012) :

1. Ketelitian Bekerja indikator-indikator (Hakim,2006:175):

Komitmen organisasi diukur berdasarkan

2. Pekerjaan Tuntas 1. Keinginan pegawai untuk bekerja

3. Disiplin

sebaik-baiknya

4. Sikap kerja

2. Kesetiaan pegawai 5. Komunikasi Pekerjaan 3. Kebanggaan terhadap organisasi

yang dihasilkan

4. Perasaan senang pegawai 5 Semangat berorganisasi

Lingkungan Kerja (X 3 )

Lingkungan Kerja diukur berdasarkan indikator-indikator : 1. Pewarnaan

2. Kebersihan 3. Penerangan 4. Mutu udara

2.7 Hipotesis

1. Disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja Hipotesis merupakan praduga sementara

karyawan pada PT. Trans Retail Indonesia terhadap suatu masalah karena masih harus segera

(Carrefour) Cabang Panakkukang Makassar. dibuktikan kebenarannya dari masalah tersebut dan

2. Komitmen organisasi berpengaruh terhadap harus dilakukan penelitian lebih lanjut. Hipotesis

kinerja karyawan pada PT. Trans Retail dimaksudkan untuk menjadi pedoman dan acuan

Indonesia (Carrefour) Cabang Panakkukang terhadap penelitian yang akan dilakukan.

Makassar.

3. Lingkungan kerja berpengaruh terhadap Data primer adalah data yang diperoleh kinerja karyawan pada PT. Trans Retail

langsung dari obyek penelitian (Ivonne, 2013: 671). Indonesia (Carrefour) Cabang Panakkukang

Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui Makassar.

kuesioner yang dibuat sendiri dan tanpa perantara.

4. Disiplin kerja, komitmen organisasi dan Data sekunder adalah data yang diperoleh lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja

peneliti secara tidak langsung melalui media karyawan pada PT. Trans Retail Indonesia

perantara yaitu melalui hasil-hasil penelitian, buku- (Carrefour) Cabang Panakkukang Makassar.

buku, artikel dan berbagai publikasi serta instansi

3. Metodologi Penelitian

terkait yang relevan dengan masalah yang diangkat

3.1. Jenis Penelitian

(Ivonne, 2013:671).

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode

3.5. Teknik Pengumpulan Data

penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang Metode Penelitian Kuantitatif,

digunakan dalam penelitian ini adalah : dikemukakan oleh Sugiyono (2012: 8) yaitu :

sebagaimana

a. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

yang dilakukan dengan cara memberi positivisme, digunakan untuk meneliti pada

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

kepada responden untuk dijawabnya. Serta menggunakan instrumen penelitian, analisis data

merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat kuantitatif/ statistik, dengan tujuan untuk

efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Menurut

yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan Sugiyono (2012: 13) penelitian deskriptif yaitu,

dari responden.

penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai

b. Observasi merupakan teknik pengumpulan data variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih

yang mempunyai cirri yang spesifik bila (independen) tanpa membuat perbandingan, atau

dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu menghubungkan dengan variabel yang lain . wawancara dan kuesioner. Karena observasi

tidak selalu dengan obyek manusia tetapi juga

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

obyek-obyek alam yang lain. Sutrisno Hadi, Dalam penyusunan tesis ini, penulis

dalam Sugiyono (2012:145) mengemukakan melakukan penelitian pada PT. Trans Retail

bahwa, observasi merupakan suatu proses yang Indonesia (Carrefour) Cabang Panakkukang kompleks, suatu proses yang tersusun dari

Makassar yang belokasi di Jalan Adhyaksa Baru berbagai proses biologis dan psikologis. Dua Kota Makassar, Sulawesi Selatan. diantara yang terpenting adalah proses-proses

pengamatan dan ingatan.

3.6 Uji Instrumen

3.3. Populasi dan Sampel

3.6.1 Uji Validitas

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Uji Validitas, merupakan suatu ukuran karyawan tetap pada PT. Trans Retail Indonesia yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau (Carrefour) Cabang Panakkukang Makassar yang kesahihan suatu instrumen (Ghozali, 2011:47). berjumlah 80 orang. Penggunaan sample bertujuan

3.6.2 Reliabilitas

untuk mengefisienkan waktu penelitian. Ada Uji Reliabilitas merupakan alat untuk beberapa jenis teknik sampling yang bisa dipakai, mengukur suatu kuesioner yang merupakan tetapi Untuk penelitian ini menggunakan teknik indikator dari suatu variabel (Ghozali, sampling jenuh. “Sampling jenuh merupakan 2011:47).Pengujian reliabilitas yang dipakai yaitu teknik pengambilan sample dimana semua anggota menggunakan cronbach alpha. Suatu variabel populasi digunakan sebagai sample yang berjumlah dikatakan reliabel apabila nilai cronbach alpha

80 orang karyawan (Sugiono, 2013).

lebih dari 0,05.

3.7. Analisa Data

3.4.Sumber dan Cara Penentuan Data/

Analisa yang digunakkan dalam penelitian

Informasi

ini adalah analisis Regresi Linear Berganda Data yang digunakan dalam penelitian ini

(multiple linear regression).Analisis Regresi Linear adalah data primer dan data sekunder.

Berganda digunakan untuk mengukur pengaruh

a. Disiplin Kerja

antara lebih dari satu variabel predictor (variabel Merupakan tindakan manajer untuk bebas) terhadap variabel terikat Menurut Sugiyono

mendorong anggota organisasi memenuhi tuntutan (2014:263) persamaan regresi dalam penelitian ini

berbagai ketentuan tersebut. Dengan kata lain, adalah :

pendisiplinan karyawan adalah suatu bentuk

pelatihan yang berusaha memperbaiki dan Dimana :

Y=a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +e

membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku Y = Kinerja Pengawai

karyawan sehingga para karyawan tersebut secara

a = Konstanta suka rela berusaha bekerja secara kooperatif b1, b2, b3= Koefisien garis regresi

dengan para karyawan lain serta meningkatkan X1 = (Disiplin kerja)

prestasi kerjanya menurut Siagian (2008). X2 = (Komitmen organisasi)

Disiplin kerja diukur berdasarkan indikator- X3 = (Lingkungan kerja)

indikator (Dessler 2007 dalam Indra Gunawan

e = error (variabel pengganggu)

Manaf dkk.2015):

1. Pengawai datang dan pulang tepat waktu.

3.8.Uji Hipotesis

2. Pengawai taat pada peraturan.

3. Pengawai mempunyai kesadaran terhadap dan tingkat signifikan digunakan α = 0.05 atau 5%

Selanjutnya untuk menentukNan pengaruh

semua aturan organisasi.

4. Pengawai selalu disiplin pada semua aturan melalui program SPSS 21.0.

dapat diuji dengan menggunakan uji-F dan uji-t

organisasi.

5. Tingkah laku pengawai.

6. Lokasi Tempat kerja

3.8.1 Uji F

7. Menggunakan peralatan kantor dengan baik pengaruh variabel bebas secara bersama-sama

Uji F digunakan untuk mengetahui

b. Komitmen organisasi

(simultan) terhadap variabel terikat.Signifikan Menurut Riggio (2000, p.227) berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk

“Organizational commitment is a worker’s feelings populasi. Penggunaan tingkat signifikansinya

and attitudes about the entire work organization” beragam, tergantung keinginan peneliti, yaitu 0,01

artinya komitmen organisasi adalah semua (1%) ; 0,05 (5%) dan 0,10 (10%).

perasaan dan sikap karyawan terhadap segala Hasil uji F dilihat dalam tabel ANOVA

sesuatu yang berkaitan dengan organisasi dimana dalam kolom sig. Sebagai contoh, kita

mereka bekerja termasuk pada pekerjaan mereka. menggunakan taraf signifikansi 5% (0,05), jika

Komitmen organisasi diukur berdasarkan nilai probabilitas < 0,05, maka dapat dikatakan

indikator-indikator (Hakim,2006:175): terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-

1. Identifikasi dengan tujuan organisasi sam. Namun, jika nilai signifikansi > 0,05 maka

2. Keinginan pegawai untuk bekerja sebaik- tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara

baiknya

3. Kesetiaan pegawai

bersama-sama antara variabel bebas terhadap

variabel terikat.

4. Kebanggaan terhadap organisasi

5. Perasaan senang pegawai

3.8.2 Uji T

Uji T digunakan untuk menguji secara

c. Lingkungan Kerja

parsial masing-masing variabel.Hasil uji t dapat Menurut Sedarmayati (2011:2) dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig

mendefinisikan bahwa : adalah keseluruhan alat (significance). Jika probabilitas nilai t atau

perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa

sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap

kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai variabel terikat secara parsial.

perseorangan maupun sebagai kelompok . Lingkungan Kerja diukur berdasarkan

3.8. Definisi Operasional

indikator-indikator :

1. Pewarnaan

Definisi oprasional dalam penelitian ini

2. Kebersihan

adalah :

3. Penerangan

4. Mutu udara

5. Keamanan

4.2. Profil Responden

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25

d. Kinerja Pengawai

Oktober sampai dengan tanggal 25 November Kinerja adalah hasil atau tingkat

2016. Penelitian dilakukan pada sampel yang keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama

memenuhi kriteria penelitian dengan total periode tertentu dalam melaksanakan tugas

responden 80 orang.

dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, Gambaran profil responden yang diperoleh seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau

adalah sebagai berikut :

kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah

4.2.1 Berdasarkan jenis Kelamin Responden

disepakati bersama (Rivai dan Basri, 2005:50).

Tabel 4.1.

Kinerja diukur berdasarkan indikator-

Jumlah dan Prosentase Distribusi Responden

indikator (Veithzal Rivai,2003:354 dalam Windy

Berdasarkan Jenis Kelamin Karyawan PT.

dan Gunasti 2012) :

1. Disiplin

Trans Retail Indonesia (Carrefour) Cabang

Panakkukang Makassar. Sikap kerja

3. Pekerjaan yang dihasilkan

JUMLAH PROSENT

30 37,5 % dengan menggunakan skala Likert. Penggunaan

Semua variabel dalam penelitian ini diukur

1. Laki-Laki

50 62,5 % skala likert tersebut dilakukan dengan angka

pilihan yang diarahkan dengan nilai terendah minimal 1 dan nilai tertinggi maksimal 5. Teknik

Sumber : Data Olahan Kuesioner

analisis menggunakan regresi linear berganda Dari tabel di atas terlihat bahwa sebagian dengan menggunakan program komputer SPSS

besar responden adalah laki-laki, dimana (Statistical Package for Social Science) .

jumlahnya sebanyak 30 orang atau 37,5%, sedangkan perempuan sebanyak 50 orang atau

4.Gambaran Umum Obyek Penelitian dan Hasil

62,5%. Hal ini menunjukkan keterwakilan gender

Penelitian

yang dominan.

4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Tabel 4.2.

Pertumbuhan pasar di kota Makassar yang Jumlah dan Prosentase Distribusi Responden terus meningkat mendorong Carrefour untuk

Berdasarkan Kategori Umur Karyawan PT. Trans membuka gerai di Makassar, karena perkembangan

Retail Indonesia (Carrefour) Cabang Panakkukang pasar

serta tingginya jumlah permintaan

Makassar.

masyarakat di kota Makassar terhadap pusat perbelanjaan

modern membuat Carrefour

NO

UMUR

JUMLAH PROSENTASE

55 68,75 % Makassar.

berencana untuk menambah jumlah gerai di kota

Tahun

25 31,25% adalah Carrefour Panakukang pada tanggal 1

Carrefour pertama di buka di kota Makassar

Tahun

oktober 2005 dan Store Manager saat itu bernama

Jumlah

Christian Barata. Dengan terbentuknya Carrefour

Sumber : Data Olahan Kuesioner

ini, maka segala sumber daya difokuskan untuk Tabel 4.2 memberikan gambaran umur responden, lebih memenuhi dan memuaskan kebutuhan

dimana umur di bawah 30 tahun lebih dominan pelanggan, ditambah dengan fasilitas–fasilitas

yakni 55 orang atau 68,75 %. Hal tersebut pelengkap seperti snack corner, food court, parkir

menandakan para karyawan Carrefour masih gratis di paserba-paserba tertentu,bahkan dengan

tergolong muda. Sedangkan 25 orang atau 31,25 % adanya garansi harga dan garansi kualitas, maka

berada pada umur antara 31 tahun sampai dengan Carrefour benar-benar merupakan tempat belanja

45 tahun. Usia seperti ini tergolong sudah dewasa. keluarga.

Jumlah dan Prosentase Distribusi Responden Sumber: Hasil Perhitungan Uji Validasi Berdasarkan Jenjang Pendidikan Karyawan PT.

Variabel Disiplin Kerja

Trans Retail Indonesia (Carrefour) Cabang Tabel 4.4. menunjukkan hasil perhitungan uji Panakkukang Makassar.

validtias indikator variabel disiplin kerja (X1)

NO JENJANG

terhadap setiap buitr pertanyaan yang disebar

1. SMU

kepada para responden. Jumlah responden

2. D III

sebanyak 80 orang, dimana setiap butir pertanyaan

3. Strata

Satu/Diploma IV

diuji korelasinya antara skor item dengan skor total

(S1 / D IV)

item. Dalam uji korelasi digunakan Uji Korelasi

Jumlah

Pearson dengan bantuan Program SPSS 16 for

Sumber : Data Olahan Kuesioner

Windows . Hasilnya terlihat dalam setiap butirnya Dari sisi pendidikan responden terlihat

mendapatkan tingkat signifikannya sangat tinggi dalam tabel di atas yang menonjol tamatan

yaitu lebih kecil dari 0,05 atau nilai R hitung dari Diploma Tiga (D3) yaitu sebanyak 45 orang atau

setiap item butir pertanyaan > R tabel yaitu 0,304. 56,25%, kemudian yang berpendidikan Strata Satu

Dengan demikian item pernyataan yang disajikan dan Diploma Empat sebanyak 30 orang atau

dalam kuesioner layak diteruskan untuk 37,5%. Kemudian disusul berpendidikan SMU

mendapatkan data yang diperlukan dalam sebanyak 5 orang atau 6,25%.

kuesioner tersebut.

4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas

b. Uji Validitas Variabel Komitmen Organisasi

4.2.1. Uji Validitas data

(X2)

Uji validitas didefinisikan sebagai ukuran Hasil uji validitas dan reliabilitas terhadap seberapa cermat suatu alat ukur melakukan fungsi

butir pernyataan pada variabel Komitmen ukurnya. Uji validitas dilakukan

Organisasi dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah membandingkan antara nilai r-hitung atau nilai

dengan

ini:

Pearson Correlation dengan nilai r-tabel. Apabila

Tabel 4.5.

nilai r-hitung positif dan r-hitung > r-tabel, maka Hasil Perhitungan Uji Validitas Butir-Butir butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

Pernyataan Indikator Variabel Komitmen Sementara itu apabila Apabila nilai r-hitung negatif

Organisasi (X2) atau r-hitung < r-tabel, maka butir pertanyaan

tersebut dinyatakan tidak valid. Dalam penelitian

Keterangan Interpretasi

ini diketahui bahwa nilai r-tabel sebesar 0,304.

Butir

hitung

Hasil pengujian validitas masing masing variabel

dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini :

a. Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja (X1)

Hasil uji validitas dan reliabilitas terhadap Valid

X2.4 0,578

butir pernyataan pada variabel Disiplin Kerja (X1) Valid dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini:

Sumber : Hasil Perhitungan Uji Validasi Variabel

Tabel 4.4.

Budaya Sekolah

Hasil Perhitungan Uji Validitas Butir-Butir Tabel 4.5.menu njukkan hasil perhitungan uji Pernyataan Indikator Variabel Displin Kerja (X1)

validtias indikator variabel Komitmen Organisasi (X2) terhadap setiap buitr pertanyaan yang disebar

kepada para responden. Jumlah responden

No Butir r-hitung Sig

r- tabel

Interpretasi

sebanyak 80 orang, dimana setiap butir pertanyaan diuji korelasinya antara skor item dengan skor total

item. Dalam uji korelasi digunakan Uji Korelasi

Pearson dengan bantuan Program SPSS 16 for

Windows . Hasilnya terlihat dalam setiap butirnya

mendapatkan tingkat signifikannya sangat tinggi yaitu lebih kecil dari 0,05 atau nilai R hitung dari mendapatkan tingkat signifikannya sangat tinggi yaitu lebih kecil dari 0,05 atau nilai R hitung dari

Kinerja Karyawan

dalam kuesioner layak diteruskan untuk Tabel 4.7 tersebut di atas menunjukkan hasil mendapatkan data yang diperlukan dalam

perhitungan uji validtias indikator variabel Kinerja kuesioner tersebut.

Karyawan (Y) terhadap setiap buitr pernyataan yang disebar kepada para responden. Jumlah responden sebanyak 80 orang, dimana setiap butir pertanyaan diuji korelasinya antara skor item

c. Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja (X3)

dengan skor total item. Dalam uji korelasi Hasil uji validitas dan reliabilitas terhadap butir

digunakan Uji Korelasi Pearson dengan bantuan pernyataan pada variabel Lingkungan Kerja (X3)

Program SPSS 16 for Windows. Hasilnya terlihat dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini:

dalam setiap butirnya mendapatkan tingkat signifikannya sangat tinggi yaitu lebih kecil dari

Tabel 4.6. 0,05 atau nilai R hitung dari setiap item butir Hasil Perhitungan Uji Validitas Butir-Butir

pertanyaan > R tabel yaitu 0,304. Dengan demikian Pernyataan Indikator Variabel Lingkungan Kerja

item pernyataan yang disajikan dalam kuesioner

(X3)

layak diteruskan untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam kuesioner tersebut.

No Butir

r-hitung Sig

Keterangan

Interpretasi

4.3.1. ≥ 0,304 Uji Realibilitas data

Suatu instrument (kuesioner) dikatakan

reliabel jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu

(Ghozali, 2006). Pengujian reliabilitas dalam Sumber : Hasil Perhitungan Uji Validasi Variabel penelitian ini adalah menggunakan Cronbach Lingkungan Kerja Alpha. Hasil pengujian reliabilitas masing masing Tabel 4.6 menunjukkan hasil perhitungan uji variabel dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini : validtias indikator variabel Lingkungan Kerja (X3)

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Realibilitas

terhadap setiap butir pertanyaan yang disebar

Instrument

kepada para responden. Jumlah responden

sebanyak 80 orang, dimana setiap butir pertanyaan

Variabel

Cronbach’s Alpha Keterangan

diuji korelasinya antara skor item dengan skor total

Disiplin Kerja (X1)

Reliabel

item. Dalam uji korelasi digunakan Uji Korelasi Reliabel

Komitmen Organisasi (X2)

Pearson dengan bantuan Program SPSS 16 for Reliabel

Lingkungan Kerja (X3)

Kinerja Karyawan (Y)

Reliabel

Windows . Hasilnya terlihat dalam setiap butirnya Berdasarkan tabel 4.8 diatas dikatehui mendapatkan tingkat signifikannya sangat tinggi

bahwa semua variabel memiliki koefisiensi alpha yaitu lebih kecil dari Sumber :

diatas 0,6 sehingga dapat dikatakan bahwa semua konsep pengukur masing masing variabel dari

a. Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan

masing masing kuesioner adalah reliabel.

(Y).

Hasil uji validitas dan reliabilitas terhadap

4.4. Analisis Data

butir pernyataan pada variabel KInerja Karyawan

4.4.1 Pembahasan Regresi Berganda

(Y) dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini: Dari hasil pengujian regresi berganda untuk

mengevaluasi variabel Disiplin Kerja, Komitmen Hasil Perhitungan Uji Validitas Butir-Butir

Tabel 4.7.

Organisasi, dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pernyataan Indikator Variabel Kinerja Karyawan

Karyawan pada PT. Trans Retail Indonesia

(Y)

(Carrefour) Cabang Panakkukang Makassar di

No r-hitung Sig

Keterangan

Interpretasi

peroleh koefisien regresi, nilai t hitung dan tingkat

signifikansi sebagaimana ditampilkan pada table

4.9 di bawah ini.

Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Berganda

Y4 0,832 0,000

Valid

Y5 0,861 0,000

Valid

Partial Part 1 (Constant)

B Std. Error

Disiplin Kerja

a.dependent Variable: kinerja karyawan

4. Lingkungan Kerja (X 3 ) terhadap Kinerja Berdasarkan table 4.9 diatas dapat

Karyawan pada PT. Trans Retail Indonesia diperoleh rumus regresi sebagai berikut:

(Carrefour) Cabang Panakkukang Makassar

Y = 3,244 + 1,912 X 1 + 1,207 X 2 +2,577 X 3 +e

(Y).

Interpretasi dari regresi diatas adalah sebagai Nilai Koefisien lingkungan kerja untuk variabel berikut:

X 3 sebesar 2,577, ini menunjukkan bahwa

1. Konstanta (a) lingkungan kerja mempunyai hubungan yang Ini berarti jika semua variabel bebas memiliki

searah dengan Kinerja Karyawan pada PT. nilai nol (0) maka nilai variabel terikat (Y)

Trans Retail Indonesia (Carrefour) Cabang sebesar 3,244.

Panakkukang Makassar. Hal ini mengandung

2. Disiplin Kerja (X 1 ) terhadap Kinerja Karyawan arti bahwa setiap kenaikan variabel lingkungan pada PT. Trans Retail Indonesia (Carrefour)

kerja satu satuan maka variabel Kinerja Cabang Panakkukang Makassar. Nilai Koefisien

Karyawan pada PT. Trans Retail Indonesia

(Carrefour) Cabang Panakkukang Makassar ini menunjukkan bahwa Disiplin Kerja

Disiplin Kerja untuk variabel X 1 sebesar 1,912,

akan naik sebesar 2,577 dengan asumsi bahwa mempunyai hubungan yang searah dengan

variabel bebas lain dari model regresi adalah Kinerja Karyawan pada PT. Trans Retail

tetap.

Indonesia (Carrefour) Cabang Panakkukang Makassar. Hal ini mengandung arti bahwa

Tabel 4.10

setiap kenaikan Disiplin kerja karyawan satu

Nilai Koefisien Determinasi

satuan maka variabel Kinerja Karyawan pada

Std. Error

PT. Trans Retail Indonesia (Carrefour) Cabang of the

Model

R Square

Adjusted R Square

Estimate

Panakkukang Makassar akan naik sebesar 1,912

dengan asumsi bahwa variabel bebas lain dari Sumber : Hasil Perhitungan Nilai Koefisien model regresi adalah tetap.

Determinasi

Dari tabel 4.10 koefisien determinasi di Karyawan pada PT. Trans Retail Indonesia

3. Komitmen Organisasi (X 2 ) terhadap Kinerja

atas, diketahui Adjusted R square adalah 0,568 (Carrefour) Cabang Panakkukang Makassar (Y)

atau 56,8%. Hal ini berarti sumbangan pengaruh Nilai Koefisien komitmen organisasi untuk

dari variabel disiplin kerja, Komitmen Organisasi variabel X 2 sebesar 1,207, ini menunjukkan

dan lingkungan kerja terhadap Kinerja Karyawan bahwa komitmen organisasi mempunyai

pada PT. Trans Retail Indonesia (Carrefour) hubungan yang searah dengan Kinerja

Cabang Panakkukang Makassar adalah 56,8% Karyawan pada PT. Trans Retail Indonesia

sedangkan sisanya 43,2% dipengaruhi oleh (Carrefour) Cabang Panakkukang Makassar.

variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan

penelitian ini.

variabel komitmen organisasi satu satuan maka

4.4.1. Uji F ( Uji Simultan)

variabel Kinerja Karyawan pada PT. Trans Uji F digunakan untuk mengetahui Retail Indonesia (Carrefour) Cabang

pengaruh variabel independen secara serentak Panakkukang Makassar akan naik sebesar 1,207

terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui dengan asumsi bahwa variabel bebas lain dari

nilai F maka kita akan melihat tabel anova hasil model regresi adalah tetap.

perhitungan dari SPSS versi 16.0 For Windows (Evaluation Version) di bawah ini:

Tabel 4.11

Uji F

ANOVA b

F Sig. 1 Regression

Model

Sum of Squares

Df Mean Square

.000 a Residual

a. Predictors: (Constant), TOTAL_X3, TOTAL_X2, TOTAL_X1 b. Dependent Variable: TOTAL_Y

Untuk membuktikan Hipotesis penelitian berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap yang telah diketahui sebelumnya dapat dilihat

Kinerja Karyawan pada PT. Trans Retail Indonesia berdasarkan Tabel 4.11 diketahui bahwa nilai F

(Carrefour) Cabang Panakkukang Makassar.atau sebesar 35,629 dengan F tabel ditentukan dari df =

dapat dikatakan bahwa berdasarkan hipotesis yang

3 dan df3 =76 (80-3-1), maka didapat besaran F telah dirumuskan sebelumnya diterima sehingga tabel 2,49. Nilai F hitung Lebih Besar dari pada

dapat dilakukan uji secara individual. nilai F tabel dengan demikian Hipotesis Penelitian

4.4.2. Uji Statistik t ( Uji Parsial)

diterima, artinya variabel disiplin kerja, komitmen Analisis Uji t digunakan untuk mengetahui organisasi, dan lingkungan kerja secara bersama-

apakah variabel-variabel independen secara parsial sama (simultan) berpengaruh secara positif dan

berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PT.

dependen. Derajat signifikansi yang digunakan Trans Retail Indonesia (Carrefour) Cabang

adalah 0,05. Apabila nilai signifikan lebih kecil Panakkukang Makassar .

dari derajat kepercayaan maka kita menerima Sementara itu berdasarkan Tabel 4.11

hipotesis, yang menyatakan bahwa suatu variabel diketahui bahwa nilai probabilitas (Sig.) yang

independen secara parsial mempengaruhi variabel dihasilkan sebesar 0,000. Dengan menggunakan

dependen, sehingga dari hasil perhitungan pada taraf signifikansi 5% (0,05) diperoleh nilai

tabel 4.12 diketahui bahwa

probabilitas lebih kecil dari 0,05. Hal ini membuktikan bahwa dalam penelitian ini variabel

Tabel 4.12

disiplin kerja, komitmen organisasi,

dan

Uji T

lingkungan kerja secara bersama-sama (simultan)

Unstandardized

Standardized

Correlations Model

Coefficients

Coefficients

Partial Part 1 (Constant)

B Std. Error

.376 .262 TOTAL_X2

TOTAL_X1

.450 .325 TOTAL_X3

.497 .369 a. Dependent Variable: TOTAL_Y

Berdasarkan tabel 4.12 Coefficients bahwa Karyawan (Y)

1. Disiplin Kerja (X 1 ) terhadap Kinerja

besarnya pengaruh antara variabel disiplin kerja Terlihat pada kolom Coefficients terdapat nilai

(X1) terhadap kinerja karyawan (Y) yang dihitung sig 0,001. Nilai sig. lebih kecil dari nilai

dengan koefisien korelasi adalah 1.912 atau (rx1y = probabilitas 0,05 atau 0,001 < 0,05, maka

1.912). Hal ini menunjukkan pengaruh yang tinggi

di antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan t hitung yakni 3,539 dengan t tabel = 1,992. Jadi

hipotesis diterima . Variabel X 1 mempunyai

dengan tingkat signifikan koefisien korelasi dua sisi t hitung >t tabel dapat disimpulkan bahwa variabel

(2-tailed) dari output (diukur dari probabilitas)

X 1 memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai t menghasilkan angka 0.001 atau 0 (nol), karena positif menunjukkan bahwa variabel X 1 probabilitas jauh di bawah 0.001 atau 0.05

mempunyai hubungan yang searah dengan Y. menunjukkan adanya pengaruh, dari tabel Anova Jadi dapat disimpulkan disiplin kerja

atau F tes, ternyata didapat F hitung adalah 35.647 berpengaruh signifikan terhadap Kinerja

dengan tingkat signifikan 0.000. Probabilitas Karyawan pada PT.Trans Retail Indonesia

(0.000) jauh lebih kecil dari 0.05 menunjukkan (Carrefour) Cabang Panakkukang Makassar

bahwa model regresi dengan variabel disiplin kerja

dapat dipakai untuk memprediksi kinerja karyawan. karyawan (Y)

2. Komitmen organisasi (X 2 ) terhadap kinerja

Berdasarkan tabel Coefficients, jika Terlihat pada kolom Coefficients terdapat nilai

digambarkan persamaan regresi sebagai berikut: sig 0,000. Nilai sig. lebih kecil dari nilai

Y = 3,244 + 1,912 X 1 + 1,207 X 2 +2,577 X 3 +e

probabilitas 0,05 atau 0,000 < 0,05, maka

Dimana:

hipotesis diterima . Variabel X 2 mempunyai

X1 = disiplin kerja

t hitung yakni 4,393 dengan t tabel = 1,992. Jadi

Y = Kinerja karyawan

t hitung >t tabel dapat disimpulkan bahwa variabel Konstanta sebesar 3.244 menyatakan bahwa

X 2 memiliki kontribusi besar terhadap Y. Nilai jika ada kenaikan nilai dari variabel disiplin kerja t positif menunjukkan bahwa variabel X 2 (X1), maka nilai kinerja karyawan adalah 3.244.

mempunyai hubungan yang searah dengan Y. Koefisien regresi sebesar 1.912 menyatakan bahwa Jadi dapat disimpulkan komitmen organisasi

setiap kenaikan satu nilai disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja

memberikan kenaikan nilai sebesar 1.912. Karyawan pada PT.Trans Retail Indonesia

Variabel X 1 mempunyai t hitung yakni 3,539 (Carrefour) Cabang Panakkukang Makassar

dengan t tabel = 1,992. Jadi t hitung >t tabel dapat

disimpulkan bahwa variabel X 1 memiliki karyawan (Y)

3. Lingkungan Kerja (X 3 ) terhadap kinerja

kontribusi terhadap Y. Nilai t positif menunjukkan Terlihat pada kolom Coefficients terdapat nilai

bahwa variabel X 1 mempunyai hubungan yang sig 0,000. Nilai sig. lebih kecil dari nilai

searah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan disiplin probabilitas 0,05 atau 0,000 < 0,05, maka

kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja

Karyawan PT. Trans Retail Indonesia (Carrefour) t hitung yakni 4,988 dengan t tabel = 1,992. Jadi

hipotesis diterima. Variabel X 2 mempunyai

Cabang Panakkukang Makassar H1 : Disiplin t hitung >t tabel dapat disimpulkan bahwa variabel

Kerja (X1) berpengaruh positif dan signifikann

X 3 memiliki kontribusi besar terhadap Y. Nilai

terhadap terhadap Kinerja Karyawan PT. Trans t positif menunjukkan bahwa variabel X 3 Retail Indonesia (Carrefour) Cabang

mempunyai hubungan yang searah dengan Y.

Panakkukang Makassar

Jadi dapat disimpulkan komitmen organisasi Hal tersebut dapat peneliti jelaskan bahwa berpengaruh signifikan terhadap Kinerja

apabila semakin baik tingkat disiplin kerja Karyawan pada PT.Trans Retail Indonesia

karyawan seperti ketepatan waktu dalam (Carrefour) Cabang Panakkukang Makassar

menyelesaikan tugas, tingkat kehadiran sesuai jam

5. Pembahasan

kerja yang ditentukan, kesungguhan kerja,

5.1. Pengaruh Disiplin Kerja terhadap

ketertiban berpakaian, ketaatan dalam menjalankan

Kinerja Karyawan PT. Trans Retail

prosedur dan aturan yang berlaku, kesempurnaan

Indonesia

(Carrefour) Cabang hasil kerja, penggunaan fasilitas dengan penuh

Panakkukang Makassar..

tanggung jawab maka akan dapat meningkatkan kinerja karyawan.

Menurut Moenir (2002), disiplin adalah suatu adalah 3.244. Koefisien regresi sebesar 1.207 bentuk ketaatan terhadap aturan, baik tertulis

menyatakan bahwa setiap kenaikan satu nilai maupun tidak tertulis yang telah ditetapkan.

komitmen organisasi memberikan kenaikan nilai Disiplin harus ditumbuh kembangkan agar tumbuh

sebesar 1.207.

pula ketertiban dan efisiensi. Penelitian ini sejalan Variabel X 2 mempunyai t hitung yakni 4,393 dengan penelitian yang dilakukan oleh Ivonne A.S

dengan t tabel = 1,992. Jadi t hitung >t tabel dapat Sajangbati (2013) dari hasil analisis regresi

disimpulkan bahwa variabel X 2 memiliki menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja secara

kontribusi terhadap Y. Nilai t positif menunjukkan positif signifikan berpengaruh terhadap kinerja

bahwa variabel X 2 mempunyai hubungan yang karyawan.

searah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan Strauss (2000:38) bahwa “disiplin merupakan

komitmen organisasi berpengaruh signifikan sebagai suatu keadaan dimana tingkah laku

terhadap Kinerja Karyawan PT. Trans Retail manusia, sikap dan kelakuan yang diatur dengan

Indonesia (Carrefour) Cabang Panakkukang peraturan- peraturan yang berlaku serta sangsi yang

Makassar

berlaku. Salah satu syarat agar disiplin dapat

H2 : Komitmen Organisasi (X2) berpengaruh

berkembang dalam lingkungan kerja ialah dengan

positif dan signifikann terhadap terhadap Kinerja

adanya pembagian kerja kepada setiap Karyawan,

Karyawan PT. Trans Retail Indonesia (Carrefour)

sehingga setiap orang tahu dengan apa saja tugas-

Cabang Panakkukang Makassar

tugasnya, bagaimana melakukannya serta kapan Hal tersebut dapat peneliti jelaskan bahwa pekerjaan tersebut di mulai dan di selesaikan.

semakin baik komitmen organisasi yang dimiliki oleh karyawan, seperti adanya keyakinan yang kuat

5.2. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap

dan penerimaan atas nilai tujuan organisasi, adanya

Kinerja Karyawan PT. Trans Retail

keinginan yang pasti untuk mempertahankan

keikutsertaan dalam

organisasi, penerimaan

terhadap tujuan organisasi, keinginan untuk bekerja Berdasarkan tabel 4.12 Coefficients bahwa

Panakkukang Makassar.

keras dan memiliki hasrat untuk bertahan menjadi besarnya pengaruh antara variabel komitmen

organisasi mencerminkan organisasi (X2) terhadap kinerja karyawan (Y)

Komitmen

bagaimana seorang individu mengidentifikasikan yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah

dirinya dengan organisasi dan terikat dengan 1.207 atau (rx2y = 1.207). Hal ini menunjukkan

tujuan-tujuannya. Pimpinan disarankan untuk pengaruh yang tinggi di antara komitmen

meningkatkan kepuasan kerja dengan tujuan untuk organisasi terhadap kinerja karyawan dengan

mendapatkan tingkat komitmen yang lebih tinggi. tingkat signifikan koefisien korelasi dua sisi (2-

Selanjutnya, komitmen yang lebih tinggi dapat tailed) dari output (diukur dari probabilitas)

mempermudah terwujudnya produktivitas yang menghasilkan angka 0.000 atau 0 (nol), karena

lebih tinggi.

probabilitas jauh di bawah 0.000 atau 0.05 Ada 3 (tiga) strategi untuk membentuk menunjukkan adanya pengaruh, dari tabel Anova

komitmen karyawan terhadap perusahaan, yaitu: 1) atau F tes, ternyata didapat F hitung adalah 35.647

Menciptakan rasa kepemilikan terhadap perusahaan dengan tingkat signifikan 0.000. Probabilitas

dengan meningkatkan kepercayaan di seluruh (0.000) jauh lebih kecil dari 0.05 menunjukkan

anggota perusahaan bahwa mereka benar-benar bahwa model regresi dengan variabel komitmen

(secara jujur) diterima oleh manajemen sebagai organisasi dapat dipakai untuk memprediksi

bagian dari perusahaan. Banyak cara yang bisa kinerja karyawan.

dilakukan untuk itu, mengajak karyawan Berdasarkan tabel Coefficients, jika

perusahaan untuk terlibat memutuskan penciptaan digambarkan persamaan regresi sebagai berikut:

dan pengembangan produk baru, terlibat

memutuskan perubahan rancangan kerja dan Dimana:

Y = 3,244 + 1,912 X 1 + 1,207 X 2 +2,577 X 3 +e

sebagainya. Bila mereka merasa terlibat dan semua X2 = komitmen organisasi

idenya dipertimbangkan maka muncul perasaan Y = Kinerja karyawan

kalau mereka ikut berkontribusi terhadap Konstanta sebesar 3.244 menyatakan bahwa

pencapaian hasil.

jika ada kenaikan nilai dari variabel komitmen Apalagi ditambah dengan kepercayaan kalau organisasi (X2), maka nilai kinerja karyawan

hasil yang diperoleh perusahaan akan kembali pada 222 hasil yang diperoleh perusahaan akan kembali pada 222

digambarkan persamaan regresi sebagai berikut: mereka kontribusikan dalam bekerja di perusahaan.

Y = 3,244 + 1,912 X 1 + 1,207 X 2 +2,577 X 3 +e

2) Menciptakan semangat dalam bekerja, cara ini

Dimana:

dapat dilakukan dengan lebih mengkonsentrasikan

X3 = lingkungan kerja

pada pengelolaan faktor-faktor motivasi instrinsik

Y = Kinerja karyawan

dan menggunakan berbagai cara perancangan Konstanta sebesar 3.244 menyatakan bahwa pekerjaan. Menciptakan semangat kerja bawahan

jika ada kenaikan nilai dari variabel lingkungan bisa dengan cara meningkatkan kualitas

kerja (X3), maka nilai kinerja karyawan adalah kepemimpinan yaitu menumbuhkan kemauan

3.244. Koefisien regresi sebesar 1.207 menyatakan manajer dan supervisor untuk memperhatikan

bahwa setiap kenaikan satu nilai lingkungan kerja sepenuhnya motivasi dan komitmen bawahan

memberikan kenaikan nilai sebesar 1.207. melalui pemberian delegasi tanggung jawab dan

Variabel X 3 mempunyai t hitung yakni 4,988 pendayagunaan

dengan t tabel = 1,992. Jadi t hitung >t tabel dapat Keyakinan dalam manajemen, cara ini mampu

ketrampilan bawahan.

disimpulkan bahwa variabel X 3 memiliki dilakukan manakala perusahaan benar-benar telah

kontribusi terhadap Y. Nilai t positif menunjukkan menunjukkan dan mempertahankan kesuksesan.

bahwa variabel X 3 mempunyai hubungan yang Manajemen yang sukses menunjukkan kepada

searah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan bawahan bahwa manajemen tahu benar kemana

lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap perusahaan ini akan dibawa, tahu dengan pasti

Kinerja Karyawan PT. Trans Retail Indonesia bagaimana cara membawa perusahaan mencapai

(Carrefour) Cabang Panakkukang Makassar keberhasilannya, dan kemampuan menerjemahkan

H3 : Lingkungan Kerja (X3) berpengaruh

rencana ke dalam realitas. Pada konteks ini

positif dan signifikan terhadap terhadap Kinerja

karyawan akan melihat bagaimana ketegaran dan

Karyawan PT. Trans Retail Indonesia (Carrefour)

kekuatan perusahaan dalam mencapai tujuan

Cabang Panakkukang Makassar

hingga sukses, kesuksesan inilah yang membawa Secara teori, semakin baik lingkungan kerja di dampak kebanggaan pada diri karyawan. Apalagi

tempat kerja maka akan semakin meningkatkan mereka sadar bahwa keterlibatan mereka dalam

kinerja karyawan. Sebaliknya, semakin buruk mencapai kesuksesan itu cukup besar dan sangat

lingkungan kerja tempat kerja maka akan semakin dihargai oleh manajemen (Susanto, 2011: 40).

menurunkan kinerja karyawan .

5.3 Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap

Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan

Kinerja Karyawan PT. Trans Retail

sangat penting untuk diperhatikan oleh manajemen.

Indonesia ( Carrefour) Cabang Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan

Panakkukang Makassar.

proses produksi dalam suatu perusahaan, namun Berdasarkan tabel 4.12 Coefficients bahwa

lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung besarnya pengaruh antara variabel lingkungan kerja

terhadap para karyawan yan melaksanakan proses (X3) terhadap kinerja karyawan (Y) yang dihitung

produksi tersebut. Lingkungan kerja yang nyaman dengan koefisien korelasi adalah 2.577 atau (rx3y =

bagi karyawannya dapat meningkatkan kinerja. 2.577). Hal ini menunjukkan pengaruh yang tinggi

Sebaliknya, lingkungan kerja yang tidak memadai di antara lingkungan kerja terhadap kinerja

akan dapat menurunkan kinerja dikatakan baik atau karyawan dengan tingkat signifikan koefisien

sesuai apabila manusia dapat melaksanakan korelasi dua sisi (2-tailed) dari output (diukur dari

kegiatan secara optimal, sehat, aman dan nyaman. probabilitas) menghasilkan angka 0.000 atau 0

Untuk meningkatkan kinerja pegawai, suatu (nol), karena probabilitas jauh di bawah 0.000 atau

organisasi akan berusaha untuk membuat

0.05 menunjukkan adanya pengaruh, dari tabel lingkungan kerja yang kondusif bagi pegawainya. Anova atau F tes, ternyata didapat F hitung adalah

Hal ini seperti pendapat Mill dalam Timpe (1999: 35.647 dengan tingkat signifikan 0.000.

3) lingkungan kerja yang menyenangkan mungkin Probabilitas (0.000) jauh lebih kecil dari 0.05

dapat menjadi kunci pendorong bagi para karyawan menunjukkan bahwa model regresi dengan variabel

untuk menghasilkan kinerja puncak. Penciptaan lingkungan kerja dapat dipakai untuk memprediksi

lingkungan kerja yang baik dapat memberikan kinerja karyawan.

suatu daya tarik bagi pegawai untuk meningkatkan kinerja.

Menurut Sedarmayanti (2003:12) kondisi Lingkungan Kerja , Dispilin Kerja dan Komitmen lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila

Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi manusia dapat melaksanakan kegiatan secara

Kasus Pada Karyawan Kontraktor PT. Wineh optimal, sehat, aman, dan nyaman. Kesesuaian

Pandanwangi Semarang)”. Penelitian tersebut lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam

menggunakan analisis regresi linier dengan hasil jangka waktu yang lama lebih jauh lagi

ada pengaruh positif dan signifikan lingkungan lingkungan-lingkungan kerja yang kurang baik

kerja, disipli kerja dan komitmen organisasi dapat menuntut tenaga kerja dan waktu yang lebih

terhadap kinerja karyawan Kontraktor PT. Wineh banyak dan tidak mendukung diperolehnya

Pandanwangi Semarang.

rancangan sistem kerja yang efisien. Dari beberapa pendapat diatas, dapat

6. Kesimpulan dan Saran

disimpulkan bahwa lngkungan kerja merupakan

6.1. Kesimpulan

segala sesuatu yang ada disekitar karyawan pada

Berdasarkan hasil penelitian yang telah

saat bekerja, baik yang berbentuk fisik ataupun non

dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan

fisik, langsung atau tidak langsung, yang dapat

sebagai berikut :

mempengaruhi dirinya dan pekerjaannya saat

Dispilin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan,

bekerja.

5.3. Pengaruh Simultan (Uji Simultan) Variabel

sehingga bila karyawan melaksanakan

Disiplin kerja, Komitmen Organisasi dan

disiplin kerja yang tinggi, maka kinerja

LIngkungan Kerja terhadap Kinerja

akan meningkat secara signifikan.

Karyawan PT. Trans Retail Indonesia

2. Komitmen organisasi berpengaruh positif dan (Carrefour) Cabang Panakkukang signifikan terhadap kinerja karyawan sehingga

Makassar

bila komitmen organisasi ditingkatkan maka Berdasarkan analisis tabel 4.10 Model

kinerja juga akan meningkat secara signifikan. Summary, nilai Adjusted R square adalah 0.568.

3. Lingkungan kerja berpengaruh positif dan Adjusted R square dapat disebut koefisien

signifikan terhadap kinerja karyawan dan determinasi yang dalam hal ini berarti 56.8 %

tingkat ketepengaruhannya sangat besar kontribusi variabel Disiplin kerja, Komitmen

sehingga hampir tidak ada lagi faktor lain Organisasi dan LIngkungan Kerja terhadap Kinerja

yang berpengaruh selain faktor tersebut. Karyawan PT. Trans Retail Indonesia (Carrefour)

4. Disiplin kerja, komitmen organisasi, dan Cabang Panakkukang Makassar, sedangkan

lingkungan kerja berpengaruh positif dan sisanya 43.2% dapat dijelaskan oleh sebab-sebab

signifikan terhadap kinerja karyawan. yang lain. Adjusted R square berkisar pada angka 0

5. Variabel Lingkungan kerja yang berpengaruh sampai 1, dengan catatan semakin kecil angka R

paling dominan terhadap kinerja karyawan square, semakin lemah pula hubungan variabel-

pada PT. Trans Retail Indonesia (Carrefour) variabel tersebut.

cabang Panakkukang Makassar Persamaan regresi ganda:

Ŷ=a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +e

6.2. Saran

1. Faktor pertama yang mempengaruhi kinerja Kaidah pengujian signifikansi regresi berganda:

Ŷ = 3.244 + 1.912X 1 + 1.207X 2 + 2,577X 3 +e

karyawan yaitu disiplin kerja. Perusahaan Jika F hitung > F tabel, maka signifikan

harusnya lebih ketat dalam memperhatikan Jika F hitung < F tabel, maka tidak signifikan.

karyawan khususnya dalam hal efisiensi waktu Ternyata F-hitung > F-tabel, atau 35.647 > 2,49 ,

yang karyawan lakukan selama bekerja di maka signifikan.

perusahaan baik pada saat dating sampai pulang

H4 : Disiplin kerja, Komitmen Organisasi dan

kerja. Sehingga para karyawan lebih dapat

Lingkungan Kerja secara simultan berpengaruh

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25