PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) YANG MELEBIHI BATAS MASA TINGGAL (OVERSTAY)

[U NIVERSITAS M ATARAM ] JATISWARA PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) YANG MELEBIHI BATAS MASA TINGGAL ( OVERSTAY)

L. Hadi Adha 1

Fakultas Hukum Universitas Mataram ABSTRAK

Seiring dengan meningkatnya TKI di luar negeri, banyak pula terjadi pelanggaran- pelanggaran yang dilakukan oleh TKI tersebut, seperti halnya TKI melebihi batas masa tinggal (overstay), dengan posisi TKI overstay demikian rentan akan pelanggaran hak-hak TKI dan perlakuan sewenang-wenang, karena dengan posisi tersebut dianggap lebih menguntungkan bagi para pengguna jasa TKI/majikan untuk memperkerjakan TKI dan melakukan perbuatan yang tidak semestinya, seperti membayar upah rendah, jam kerja melebihi waktu kerja dan sebagainya, maka diperlukannya perlindungan agar terpenuhinya hak-hak dasar dari TKI yang bersangkutan. Oleh karena itu Permasalahan tentang bagaimana perlindungan hukum terhadap tenaga kerja Indonesia yang melebihi batas masa tinggal (overstay) dan bagaimana tanggungjawab pengguna jasa TKI/ majikan terhadap tenaga kerja yang melebihi batas masa tinggal (overstay) menjadi isu yang menarik untuk dibahas. Tulisan ini merupakan hasil penelitian hukum normative yang mengkaji permasalahan, berpedoman pada literatur dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Oleh karena itu, metode pendekatan yang digunakan yakni Pendekatan undang- undang (Statute Approach) dan Pendekatan Konseptual (conceptual Approach). Berdasarkan hasil penelitian bahwa perlindungan terhadap TKI yang melebihi batas masa tinggal (overstay) tidak diatur secara tegas oleh Undang-Undang No. 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri dan Peraturan Pelaksananya, akan tetapi permasalahan overstay merupakan permasalahan pada masa penempatan TKI di luar negeri maka perlindungannya mengacu pada masa penempatan yaitu seperti yang diuraikan dalam Pasal 17 sampai Pasal 23 PP. No. 3 Tahun 2013 tentang Perlindungan TKI di Luar Negeri berupa pembinaan dan pengawasan, bantuan dan perlindungan kekonsuleran, pemberian bantuan hukum, pembelaan dan pemenuhan hak-hak TKI, upaya diplomatik dan sebagainya, serta dalam Undang-Undang No. 6 Tahun 2012 tentang Pengesahan Konvensi Internasional Perlindungan Semua Buruh dan Anggota Keluarganya juga menjamin perlindungan terhadap TKI termasuk juga kepada TKI overstay dalam hal memberi perlindungan pada saat penangkapan, penahanan, pendeportasian serta hak-hak yang didapat TKI akibat melanggar izin tinggal. Dalam hal tanggung jawab pengguna jasa TKI/majikan yang memnyebabkan TKI overstay akibat sikap dan tindakannya yang tidak bertanggung jawab berupa penahanan dokumen maka pengguna jasa TKI/majikan harus menanggung resiko dan memenuhi hak TKI yang dilanggar berupa mengurus izin tinggal/bekerja yang baru jika TKI akan bekerja dan mengurus kepulangan dari TKI tersebut. Akan tetapi jika TKI overstay bukan dikarenakan sikap dan tindakan majikan maka pengguna jasa TKI/majikan tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, perlunya pihak-pihak dalam penempatan TKI di luar negeri khususnya perwakilan RI melakukan sosialisasi dan upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran hukum bagi pelaku overstay .

Kata kunci : Perlindungan Hukum, TKI Overstay

1 Dosen tetap Fakultas Hukum Universitas Mataram [Fakultas HukumUniversitas Mataram] | Jurnal Hukum JATISWARA

[F AKULTAS H UKUM ]

JATISWARA

ABSTRACT

Along with the increasing migrant workers abroad, many of them going on violations committed by migrant workers, such as migrant workers exceeded the limit of stay (overstayed), with the position of migrant workers overstayed thus vulnerable to violations of the rights of migrant workers and abuse, because with these positions is considered more beneficial for the users of services of migrant workers / employers to hire migrant workers and do anything improper, such as paying low wages, hours of work beyond normal working hours and so on, hence the need for protection in order to fulfill the fundamental rights of migrant workers is concerned. Therefore the issue of how the legal protection of Indonesian workers that exceed the limit of stay (overstayed) and how the responsibilities of service users migrant workers / employers against workers who exceed the limit of stay (overstayed) be an interesting issue to be discussed. This paper is the result of normative legal research that examines the issues, based on the literature and legislation relating to the problems examined. Therefore, the approach used that approach to law (Statute Approach) and Conceptual Approach (conceptual approach). Based on the research that the protection of workers who exceed the limit of stay (overstayed) is not strictly regulated by Law No. 39 Year 2004 concerning the Placement and Protection of Indonesian Migrant Workers Abroad and implementing regulations, but overstayed the problem is a problem during the placement of migrant workers abroad, the protection refers to the period of placement that is as described in Article 17 to Article 23 PP. No. 3 In 2013 on the Protection of Migrant Workers Abroad in the form of guidance and supervision, assistance and consular protection, the provision of legal aid, defense and fulfillment of the rights of migrant workers, diplomatic efforts and so on, as well as in Law No. 6 Year 2012 on the Ratification of the International Convention on the Protection of All Workers and Members of Their Families also ensure the protection of migrant workers as well to TKI overstayed in terms of providing protection during arrest, detention, deportation and the rights of migrant workers who obtained a residence permit due to violation. In terms of the responsibility of the service user TKI / employer memnyebabkan TKI overstayed due to the attitude and actions of irresponsible form of detention document the service users migrant workers / employers should bear the risk and fulfill the rights of migrant workers who violated such as taking care of a residence permit / work a new one if workers will be work and take care of the return of migrant workers. However, if migrant workers overstayed not due to the employer's attitude and actions TKI service user / employer was not responsible. Therefore, the need for the parties in the placement of workers abroad, especially the representative of Indonesia to disseminate and efforts to raise awareness of the law for the perpetrators overstayed.

Keywords: Legal Protection, TKI Overstay

Pokok Muatan

PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) YANG MELEBIHI BATAS MASA TINGGAL (OVERSTAY)......................................................... 177

A. PENDAHULUAN........................................................................................................... 179

1. Latar Belakang ......................................................................................................... 179

2. Perumusan Masalah ................................................................................................. 182

B. METODE PENELITIAN ................................................................................................ 182 178 Jurnal Hukum JATISWARA | [ Fakultas HukumUniversitas Mataram]

[F AKULTAS H UKUM ]

JATISWARA

Negara RI 1945 juga menjamin hak setiap dan kesempatan yang sama bagi tenaga orang untuk mendapat pekerjaan, yaitu

kerja untuk memperoleh pekerjaan dan Pasal 27 ayat (2):

penghasilan yang layak. Di dalam pelak- “Tiap-tiap warga negara berhak atas sanaannya harus dilakukan dengan mem- perhatikan harkat, martabat, manusia dan

pekerjaan dan penghidupan yang layak sisi perlindungannya. 2 bagi kemanusiaan.”

Untuk memberi perlindungan ter- Pada Pasal 28D ayat (2) juga men-

hadap calon TKI/TKI maka pemerintah jamin hak setiap orang untuk bekerja serta Indonesia menetapkan Undang-Undang mendapat imbalan dan perlakuan yang adil

Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penem- dan layak dalam hubungan kerja. Hal yang

patan dan Perlindungan TKI di Luar sama juga dinyatakan dalam undang-

Negeri, yang tujuannya tak lain untuk undang yang khusus mengatur mengenai

melindungi kepentingan calon TKI/TKI Hak Asasi Manusia yaitu Undang-Undang dalam mewujudkan terjaminnya peme- Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM.

nuhan hak-haknya baik sebelum, selama Dalam undang-undang tersebut dise-

dan sesudah bekerja. Namun apabila butkan pekerjaan tergolong sebagai hak

dicermati dalam Undang-Undang Nomor asasi setiap orang yaitu dalam bagian

39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan ketujuh mengenai Hak atas Kesejahteraan

Perlindungan TKI di Luar Negeri tersebut yaitu, Pasal 38 ayat (2):

sisi perlindungan hak-hak TKI dirasakan “Setiap orang berhak bebas memilih peker-

masih rendah. Ini terlihat pada hak TKI jaan yang disukainya dan berhak pula atas

hanya diatur dalam Pasal 8 tanpa adanya syarat-syarat ketenag akerjaan yang adil”.

tindak lanjut perlindungannya yang dijabarkan dalam pasal-pasal lainnya,

Undang-undang tersebut juga mem- padahal akan jauh lebih baik apabila hal bebani negara untuk memenuhi kewajiban-

tersebut dirumuskan dalam undang-undang nya yaitu dapat dilihat dalam Pasal 71

tersebut, karena perlindungan hak-hak TKI Undang-Undang tentang HAM yang

merupakan hal yang sangat esensial. mengatur mengenai tanggung jawab peme-

rintah untuk menghormati, melindungi, Hal tersebut juga mempengaruhi menegakkan, dan memajukan hak asasi

banyak terjadinya pelanggaran-pelang- manusia baik yang diatur dalam undang-

garan dan penyimpangan yang menye- undang, peraturan perundang-undangan

babkan tidak terpenuhinya hak-hak dasar lain, dan hukum internasional tentang hak

bagi TKI tersebut, baik itu terhadap hukum asasi manusia yang diterima oleh Negara

yang berlaku maupun terhadap perjanjian Republik Indonesia.

yang telah dibuat oleh para pihak yang terkait. Seperti banyak kasus yang

Tidak dapat dipungkiri bahwa negara menimpa para TKI akibat dari sikap dan belum mampu memenuhi hak dasar

tindakan pengguna jasa TKI/majikan yang tersebut sepenuhnya karena kompleksnya

tidak bertanggung jawab terhadap mereka. permasalahan dibidang ketenagakerjaan.

Pengguna jasa TKI/majikan sering kali Oleh karena itu, Indonesia membuat

lalai melaksanakan kewajiban mereka. kebijakan yaitu penempatan tenaga kerja

Terutama bagi pengguna jasa TKI yang indonesia ke luar negeri sebagai salah satu

solusi memecahkan persoalaan tenaga

kerja.

2 Indonesia, Undang- Undang tentang Penempatan

Penempatan TKI keluar negeri dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri,

UU No. 39 Tahun 2009, LN No. 133 Tahun 2004 TLN

merupakan upaya untuk mewujudkan hak

No. 4445, Psl. 1

180 Jurnal Hukum JATISWARA | [ Fakultas HukumUniversitas Mataram]

[U NIVERSITAS M ATARAM ] JATISWARA

melakukan penahanan dokumen baik itu Overstay menurut kamus hukum paspor maupun visa kerja.

berarti tinggal di negara asing melebihi waktu yang tertulis dalam visa, berakibat

Penahanan dokumen tersebut ber-

(pengusiran) 4 . TKI yang dika- tujuan agar TKI yang bersangkutan tidak

deportation

takan sebagai TKI overstay adalah TKI melarikan diri. Akan tetapi pada saat TKI

yang memiliki izin tinggal di tempat ia itu sedang berbelanja di pasar/toko,

bekerja, akan tetapi izin tinggal dan atau terminal maupun pusat keramaian lainnya

izin kerja itu telah habis masa berlakunya. TKI yang bersangkutan langsung dirazia

Namun TKI yang bersangkutan tetap polisi. Pada saat dirazia mereka tidak bekerja tanpa memperpanjang izin doku- mampu menunjukkan paspor dan dianggap

men, baik itu izin tinggal maupun izin sebagai pendatang yang illegal.

kerja.

Menurut ketentuan Internasional, Banyak faktor yang menyebabkan

paspor tidak boleh ditahan, sebab dokumen tidak diperpanjangnya dokumen baik itu

itu merupakan jiwa bagi setiap warga faktor internal dari TKI yang bersangkutan

negara asing. Apabila ditahan, pemiliknya maupun faktor eksternal yaitu dari menjadi budak yang begitu mudah pengguna, agen, maupun pihak-pihak yang dipermainkan oleh Pengguna jasa TKI/ma- terlibat dari penempataan TKI. Seperti jikan maupun aparat polisi dan petugas yang telah disebutkan di atas, TKI overstay keimigrasian serta pihak-pihak yang juga disebabkan oleh sikap tindak majikan mencari keuntungan dari TKI yang

3 bersangkutan. yang tidak bertanggung jawab yaitu enggan memperpanjang dokumen para Penahanan dokumen TKI oleh

TKI atau pengguna jasa TKI/majikan pengguna jasa TKI/majikan dapat menye-

tersebut tidak memberitahukan kepada TKI babkan para TKI berstatus sebagai TKI

bahwa dokumen mereka telah habis masa overstay atau melebihi batas waktu tinggal.

berlakunya karena dengan posisi TKI TKI yang melebihi batas waktu tinggal

overstay dianggap lebih mengguntungkan diakibat dari pengguna/majikan yang lalai

para pengguna TKI/majikan. memperpanjang dokumen TKI. Seringkali

Salah satu yang juga menyebabkan pengguna jasa TKI/majikan tidak mem-

TKI menjadi overstay yaitu pemutusan beritahukan kepada TKI bahwa dokumen hubungan kerja (PHK) secara sepihak. tersebut telah habis masa berlakunya/dalu-

Dalam kasus ini biasanya ada perselisihan warsa. Karena jika dokumen milik TKI

antara pihak pengguna jasa TKI/majikan yang telah habis masa berlakunya dapat

dengan TKI dan terkadang diperuncing mengguntungkan para pengguna jasa

oleh pihak ketiga yaitu agen penyalur TKI. TKI/majikan dan pengguna jasa TKI/maji- Dalam kondisi tersebut TKI akan mencari kan dapat berbuat sewenang-wenangnya

kesempatan memperoleh pekerjaan yang kepada TKI. TKI yang tidak tahan dengan

baru dengan pengguna/majikan lain. Akan sikap pengguna jasa TKI/majikan yang

tetapi kesempatan tersebut hanya diberikan berbuat sewenang-wenang kepada mereka,

dalam kurun waktu 2 minggu setelah maka banyak TKI yang melarikan diri, keluar surat PHK tersebut. Bila TKI tidak tanpa membawa dokumen mereka, yang

memperoleh pengguna jasa TKI/majikan ditahan oleh majikan/pengguna tersebut.

dalam kurun waktu yang ditentukan maka TKI tersebut harus meninggalkan negara

3 Jannes Eudes Wawa, Ironi Pahlawan Devisa 4 I.P.M Ranuhandoko B. A, Terminologi Hukum Kisah Tenaga Kerja Indonesia dalam Laporan Jurnalistik,

(Inggris-Indonesia), cetakan keempat, (Sinar Grafika, cet. 1, (Jakarta: Kompas,2005), hlm. 59

2006), hlm. 427

[Fakultas HukumUniversitas Mataram] | Jurnal Hukum JATISWARA

[F AKULTAS H UKUM ]

JATISWARA

yang bersangkutan. Akan tetapi beberapa Sepintas dapat dikatakan bahwa para TKI yang bernyali nekat tetap tinggal

TKI yang bersalah sebab sekalipun dengan mencari pekerjan tanpa kontrak

berstatus overstay yang berujung menjadi sehingga menyebabkan status overstay dan

TKI illegal mereka tetap bersedia bekerja berujung nasib TKI tersebut menjadi TKI

di luar negeri, tetapi apabila dicermati bisa ilegal. Akibat dari TKI ilegal yaitu

dikatakan yang paling bersalah adalah diperlakukan dengan sewenang-wenang

aparat instansi terkait yang tidak pernah oleh penggunaa jasa TKI/ majikan dan

serius bertindak. Tindakan yang dapat tidak terpenuhinya hak-hak dasar dari TKI

dilakukan sekarang adalah membuat dan tersebut, dan lain sebagainya.

mengelola regulasi dan sistem yang baik sehingga tercipta proses yang tertib dan

TKI yang tidak tahan dengan hal saling mengguntungkan antara negara

tersebut mereka melarikan diri dan mencari pengirim dan penerima TKI tersebut.

pekerjaan di tempat lain tanpa adanya dokumen yang baru, dan lagi-lagi mem-

2. Perumusan Masalah

buat posisi TKI menjadi lemah dan Dari uraian latar belakang di atas, anehnya lagi pengguna/majikan tidak maka dapat dirumuskan permasalahan mempersoalkan legalitas dari para TKI

sebagai berikut:

yang bersangkutan padahal TKI tersebut

1. Bagaimana perlindungan hukum ter- melanggar ketentuan dari keimigrasian.

hadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Meskipun demikian, pemerintah negara yang melebihi batas masa tinggal penerima TKI tersebut sering kali tidak

(overstay)?

serius menindak majikan yang nakal, dan

2. Bagaimana tanggung jawab pengguna aparat penegak hukum negara tersebut jasa TKI/majikan terhadap tenga kerja sering kali bersikap diskriminatif. Indonesia yang mebihi batas masa

Berdasarkan ketentuan Undang- tinggal (overstay)? Undang Nomor 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga

B. METODE PENELITIAN

Kerja Indonesia di Luar Negeri, Konvensi Internasional tahun 1990 yang telah

1. Jenis Penelitian

diratifikasi oleh Indonesia dengan Undang- Jenis penelitian yang digunakan Undang Nomor 6 Tahun 2012 tentang

adalah penelitian hukum normatif. Pene- Pengesahan International Convention On

litian normatif adalah suatu pendekatan The Protection Of The Rights of All

yang di dalam membahas permasalahan, Migrant Workers And Members Of Their

berpedoman pada literatur dan peraturan Families (Konvensi Internasional Me-

perundang - undangan yang berkaitan ngenai Perlindungan Hak-Hak Seluruh

dengan masalah yang akan diteliti khusus- Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya)

nya mengenai asas-asas dan norma hukum maupun peraturan perundang-undangan

yang tertuang dalam peraturan perundang- lainnya yang mengatur hal tersebut

undangan dan juga mengkaji dari teori- mengamanatkan bahwa pemerintah ber-

teori hukum, dan pendapat para ahli hukum sama pihak yang terkait dalam penempatan

yang terdapat dalam berbagai bahan dan perlindungan TKI di luar negeri, wajib

kepustakaan atau literatur. memberikan perlindungan secara penuh

dan tanpa diskriminasi kepada calaon

2. Metode Pendekatan

TKI/TKI. Akan tetapi pada pelaksanaan- Dalam penelitian ini metode yang nya masih banyak terjadi perlakuan yang

digunakan yakni:

tidak sepantasnya. 182 Jurnal Hukum JATISWARA | [ Fakultas HukumUniversitas Mataram]

[U NIVERSITAS M ATARAM ] JATISWARA

a. Pendekatan Undang-Undang (Statute

b. Bahan Hukum Sekunder, yaitu Approach )

bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum

Pendekatan perundang-undangan primer, seperti rancangan undang-

yaitu pendekatan yang dilakukan undang, hasil-hasil penelitian, atau dengan mengkaji peraturan perundang- pendapat pakar hukum. 5 undangan yang terkait langsung dengan

c.

pokok permasalahan yang akan di- Bahan Hukum Tersier, yaitu bahan

yang memberikan petunjuk maupun bahas.

penjelasan terhadap bahan hukum

b. Pendekatan Konseptual (conceptual primer dan bahan hukum sekunder, Approach )

seperti kamus (hukum), dan ensik-

Pendekatan konseptual, yakni

lopedia.

pendekatan yang dilakukan dengan

4. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

mengkaji konsep-konsep, asas-asas Berdasarkan sumber dan jenis bahan

hukum, prinsip-prinsip hukum serta hukum di atas, maka tehnik pengumpulan

pandangan dan doktrin/pendapat para bahan hukum yang digunakan adalah studi ahli yang terkait langsung dengan dokumen yaitu mengkaji peraturan per-

pokok permasalahan yang akan undang - undangan, literatur-literatur

dibahas. para pakar serta asas-asas hukum yang

3. Sumber dan Jenis Bahan Hukum

berhubungan dengan objek penelitian. Dalam penelitian ini sumber dan

jenis bahan hukum yang digunakan

5. Analisis Bahan Hukum

a. Bahan Hukum Primer, yaitu meru- analisa normatif kualitatif, yaitu men- pakan bahan hukum yang terdiri dari

jelaskan, menggambarkan dan meng- peraturan perundang-undangan yaitu

analisa bahan hukum yang ada dan Undang-Undang

dihubungkan dengan studi dokumen dan Republik Indonesia Tahun 1945,

Dasar

Negara

teori-teori atau aturan hukum yang ada Undang-Undang Nomor 39 Tahun

sehingga nantinya dapat ditarik suatu 2004 tentang Penempatan dan Per-

kesimpulan dengan metode deduktif yaitu lindungan TKI di luar negeri,

suatu metode yang memberikan gambaran Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun

secara umum terlebih dahulu mengenai 2013 tentang Perlindungan TKI yang

objek penelitian yang nantinya akan ditarik bekerja di luar negeri, Undang-

suatu kesimpulan yang lebih khusus. Undang Nomor 6 Tahun 2012 tentang

C. PEMBAHASAN

Pengesahan Internasional Convention

on The Protection of The Rights of All

1. Tinjauan Umum Mengenai Overstay

Migrant Workers and Members of Their Families (Konvensi Inter-

Kata overstay berasal dari bahasa nasional mengenai Perlindungan Hak-

inggris “over” yang berarti lebih dari, Hak seluruh Pekerja Migran dan

lewat, terlampau, dan lain-lain dan “stay” Anggota

berarti tinggal, bermukim, berdiam, Undang Nomor 39 Tahun 1999

keluarganya,

Undang-

tentang HAM dan peraturan per-

5 Amiruddin, H.Zainal Asikin, Pengantar Metode

undang-undangan lainnya yang ber-

Penelitian Hukum, Cet II ( Jakarta: PT.Rajawali Pers,

kaitan dengan penelitian ini. 2013) hal 119

6 Ibid

[Fakultas HukumUniversitas Mataram] | Jurnal Hukum JATISWARA

[F AKULTAS H UKUM ]

JATISWARA

menumpang, dan lain sebagainya. Dalam Secara umum, tenaga kerja overstay kamus bahasa inggis kata “overstay”

jika ia tinggal melebihi batas akhir visa berarti tinggal lebih lama. 7 Sedangkan

mereka. Dalam kasus kontrak yang diputus dalam kamus hukum “overstay” diartikan

sebelum berakhirnya visa, ia akan sebagai tinggal di negara asing melebihi

menghadapi dua situasi: 10 waktu yang tertulis dalam visa, ber-

8 1. Jika sisa visanya lebih dari dua minggu, akibatkan deportation (pengusiran). maka secara otomatis akan dipotong

TKI yang dikatakan overstay jika menjadi 14 hari terhitung mulai dari TKI/WNI tersebut tinggal dan bekerja di

hari majikan memintanya untuk me- suatu negara tempat ia tinggal/bekerja

ninggalkan tempat kerja. Untuk ini, dia melebihi waktu yang telah ditentukan yang

harus melapor kepada Departemen tertera dalam dokumen atau visa tanpa

Imigrasi sebelum masa berlaku dua melakukan perpanjangan izin tinggal di

minggu visanya berakhir. negara tersebut. TKI umumnya memiliki

2. Ketika sisa visanya kurang dari dua izin tinggal sesuai dengan visa kerja.

minggu, dia bisa tinggal hanya sampai Lamanya masa izin tinggal TKI biasanya

hari terakhir masa berlaku visanya. dua tahun seperti periode kontrak kerja. 9 Tidak ada perpanjangan visa secara

Ketika kontrak kerja berakhir, TKI otomatis untuk 14 hari. Pada kasus ini, memiliki waktu 14 hari untuk tinggal di

maka dia harus melapor pada negara tersebut, dan harus meninggalkan

Departemen Imigrasi sebelum visanya negara tempat TKI tersebut bekerja setelah

berakhir.

masa 14 hari tersebut, kecuali ia Dalam situasi dimana paspor tidak

mendapatkan visa kerja baru. Biasanya dipegang oleh pemilik, misalnya ditahan TKI menjadi overstay karena tidak oleh lembaga pinjaman uang, mereka tetap

mengetahui bahwa setelah kontrak harus melapor dan memberitahu Depar-

berakhir, izin tinggal yang tertera di paspor temen Imigrasi bahwa paspor mereka

tidak lagi berlaku. Contohnya: jika kontrak ditahan oleh lembaga yang disebutkan tadi.

kerja berakhir 15 April 2013 karena Setidaknya, TKI tersebut telah menunaikan pemutusan kontrak, sementara visa kerja di tanggung jawab anda untuk menunjukkan

paspor sampai 15 April 2014, maka izin diri dan menjelaskan ke pihak imigrasi

tinggal TKI hanya sampai 29 April 2013, status visa. Tetapi bagaimanapun meng-

bukan sampai 15 April 2014. Jika kontrak ambil kembali paspor harus dilakukan

berakhir setelah dua tahun bekerja (bukan karena imigrasi tidak akan mengambil karena pemutusan kontrak), TKI juga perlu langkah apapun sampai paspor ditunjukkan

melapor ke Imigrasi bahwa kontrak sudah ke mereka. Departemen Imigrasi juga bisa

berakhir, untuk mendapatkan 14 hari izin mengajukan kasus overstay jika dan ketika

tinggal tersebut. paspor tidak ditunjukkan ke mereka

sebelum visa berakhir. Jika seseorang gagal melapor, dia dapat ditangkap dan

dituntut oleh Departemen Imigrasi. 7

Laila Saniyah, Kamus Saku Praktis( Inggris- Indonesia & Indonesia-Inggris) , Surabaya: Mitra Pelajar,

Tenaga kerja yang Overstay atau

2005, hlm. 172 8 I.P.M Ranuhandoko B. A, Terminologi Hukum

melebihi batas masa tinggal merupakan

(Inggris- Indonesia), cetakan keempat, (Jakarta: Sinar Grafika, 2006), hlm. 427

10 http://www.migrants.net/for-migrants/pahami- id.facebook.com/notes/berita-tki-hk/overstay-

9 Berita TKI &

BMI

HK,

https://id-

hak-anda/tentang-pelanggaran-ijin-tinggal-overstay-dan- menguntungkan-pikirkan-kembali. daikses 13 Oktober

kerja-ilegal/, diakses senin, 13 oktober 2014, pukul 9.45 2014

WITA.

184 Jurnal Hukum JATISWARA | [ Fakultas HukumUniversitas Mataram]

[U NIVERSITAS M ATARAM ] JATISWARA

termasuk tenaga kerja ilegal. TKI ilegal

c) Di tempat kerja, majikan membayar adalah tenaga kerja Indonesia yang bekerja

upah lebih rendah dari seharusnya di luar negeri namun tidak memiliki izin

bahkan tidak dibayar. resmi untuk bekerja di tempat tersebut,

d) Majikan memperlakukan tenaga kerja para TKI ini tidak mengikuti prosedur dan

semau-maunya dan hak-hak tenaga mekanisme hukum yang ada di Indonesia

kerja sangat dibatasi. dan negara penerima.

e) Selama bekerja, tenaga kerja selalu was- was dan khawatir ditangkap oleh polisi.

Menurut Forum Sadar Hukum Indonesia yang tergolong praktek tenaga

11 f) kerja ilegal adalah: Jika tertangkap aparat di negara tempat kerja, tenaga kerja ilegal langsung

a. Berangkat ke luar negeri hanya berbekal dipenjara dan dideportasi (dipulangkan paspor atau tidak punya paspor (masuk

secara paksa) ke perbatasan Indonesia. ke negara lain secara gelap)

2. Perlindungan Hukum Terhadap

b. Bekerja di luar negeri tidak memiliki

TKI yang Melebihi Batas Masa

visa kerja.

Tinggal ( Overstay)

c. Proses dan prosedur menjadi tenaga kerja yang legal (sah) sudah dilalui.

Migrasi dalam arti sempit dan Namun terdapat beberapa atau satu

sederhana adalah perpindahan penduduk dokumen atau syarat yang tidak

dari suatu tempat ke tempat yang lain terpenuhi. Hal ini bila dilanjutkan dan

sebagai bagian dari sejarah dan budaya tetap berangkat ke luar negeri, maka ini

umat manusia. Dalam perspektif sempit juga digolongkan sebagai tenaga kerja

dan sederhana itu, migrasi adalah illegal

fenomena sosial biasa dan alamiah sifatnya

d. Tenaga kerja bekerja melalui prosedur sehingga sulit sekali dicegah atau resmi, namun di luar negeri berpindah

dihalangi. Hingga saat ini sifat dan tempat kerja, melarikan diri dari

kecenderungan tersebut tidak terkikis oleh majikan tanpa mengurus dokumen yang

batasan negara dan rumitnya pengaturan baru.

yang diberlakukan kepada buruh migran.

e. Tetap melakukan pekerjaan di luar Fenomena serupa dialami oleh negeri walaupun telah habis masa izin

pekerja migran asal indonesia yang lebih tinggal/izin bekerja tanpa memper-

dikenal dengan sebutan Tenaga Kerja panjang dokumen tersebut.

Indonesia (TKI) yang semakin aktif Adapun resiko yang menjadi tenaga

bermigrasi sejak dekade tahun tujuh kerja illegal adalah: 12 puluhan. Ketidakmampuan pemerintah

indonesia menyediakan lapangan (peluang)

a) Biaya yang disetor dilarikan oleh kerja bagi penduduknya menjadi faktor sponsor sehingga calon tenaga illegal

utama pendorong migrasi ke luar negeri, di gagal berangkat.

mana pekerjaan tertentu terbuka luas dan

b) Selama dalam penampungan dan se- mampu diisi oleh pekerja Indonesia. panjang perjalanan ke luar negeri,

tenaga ilegal diperlakukan tidak Adapun teori yang menerangkan manusiawi.

mengapa masyarakat bermigrasi yaitu teori “kebutuhan dan tekanan” (need and stress

theory ) 13 . Teori ini berpegang pada

11 Forum Sadar Hukum, Kiat Meraih Peluang 13 Kerja Di Luar Negeri, cetakan pertama (Jakarta; Ida B. Mantra, Paper presented at the

Praninta Offset, 2009), hlm. 110 “national Workshop on International Migration” 12 Ibid, hlm. 111

held at Yogyakarta 9-11 March 1998, by The [Fakultas HukumUniversitas Mataram] | Jurnal Hukum JATISWARA

[F AKULTAS H UKUM ]

JATISWARA

pemikiran bahwa setiap individu men-

a. Penahanan dokumen (paspor) TKI oleh dapatkan kebutuhannya untuk dipenuhi

pengguna jasa TKI/ majikan dan kebutuhan ini mengambil berbagai

b. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bentuk termasuk ekonomi, sosial, budaya

Secara sepihak.

dan psikologi. Semakin tinggi harapan atau

c. Pelaksana Penempatan TKI swasta kesempatan individual itu tidak dapat

(PPTKIS) atau PJTKI yang nakal. dipenuhi, maka semakin tinggi penderitaan

d. Ikut-ikutan teman karena tergiur akan tekanan terhadapnya. Jika tekanan

penghasilan lebih banyak tumbuh di luar batas yang ditoleransi,

e. Adanya hubungan emosional antara maka individu itu dipaksa oleh dirinya

pengguna jasa TKI/ majikan yang sendiri untuk berpindah ke daerah atau

sudah terjalin akrab. wilayah yang dirasakan mungkin men-

f. Rendahnya pengetahuan dari Tenaga janjikan pemenuhan kebutuhannya. 14 kerja Indonesia. Dan lain sebagainya.

Tidak sedikit dari mereka yang Faktor-faktor yang disebutkan di atas menempuh bahaya dan resiko tinggi dalam

dapat dijelaskan sebagai berikut: melakukan migrasi dalam bekerja yang

a. Penahanan dokumen (paspor) TKI oleh statusnya ilegal yang menyebabkan banyak

pengguna jasa TKI/ majikan terjadinya perlakuan yang tidak sepantas-

nya, pelanggaran hak asasi dan sebagainya, Tujuan para majikan menahan akan tetapi juga perlu mendapat sorotan

paspor atau dokumen para TKI adalah adalah tenaga kerja Indonesia yang

agar TKI tersebut tidak melarikan diri, awalnya memiliki dokumen yang sah atau

dengan ditahannya paspor banyak TKI legal kemudian oleh berberbagai sebab

yang dijadikan budak yang begitu statusnya menjadi ilegal, salah satunya

mudahnya dipermainkan oleh majikan seperti tenaga kerja Indonesia yang

dan mengakibatkan sewenang-wenang- melebihi batas masa tinggal (overstay).

nya para majikan, dan karena tidak Overstay merupakan pelanggaran keimig-

tahan dengan kondisi kerja yang rasian dimana seseorang tinggal di negara

memberatkan membuat TKI melarikan asing melampaui batas tinggal yang telah

diri sementara paspor ditahan oleh ditentukan atau diberikan negara tersebut.

majikan dan TKI pun tidak tahu kapan berakhir dokumen tersebut. Adapun

3. Faktor-Faktor Penyebab Tenaga

majikan sengaja tidak mem-beritahukan

Kerja Indonesia (TKI) Melebihi

bahwa masa izin tinggal mereka telah

Batas Masa Tinggal ( overstay)

memasuki masa tenggang, jika berakhir Tenaga kerja Indonesia (TKI) yang

masa izin tinggal TKI tersebut, maka dikatakan melebihi batas masa tinggal

pengguna jasa TKI/majikan dapat (overstay) adalah mereka yang tinggal

diuntungkan dengan membayar rendah melebihi batas waktu akhir visa atau izin

upah/gaji atau kurang dari apa yang tinggal di negara tempat mereka bekerja, 15 telah menjadi kesepakatan.

tanpa melakukan perpanjangan dokumen

b. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tersebut. Adapun berbagai macam penye-

sepihak.

bab para tenaga kerja Indonesia overstay diantaranya adalah;

Dalam kasus ini biasanya ada perselisihan antara TKI tersebut dengan majikan/.pengguna TKI dan

kadang kala diperuncing oleh pihak

Population Studies Centre, Gajah Mada University,

dalam Sudjana, op.cit

Ibid 15 Eudes Wawa, op.cit, hlm. 58 186 Jurnal Hukum JATISWARA | [ Fakultas HukumUniversitas Mataram]

[U NIVERSITAS M ATARAM ] JATISWARA

agen penyalur tenaga kerja. biasanya biasanya mendapat penghasilan lebih para TKI yang di PHK mempunyai

besar dari TKI atau buruh migran yang kesempatan mencari majikan/pengguna

bekerja pada majikan/pengguna TKI. TKI baru yang menjamin dan memberi

Penghasilan lebih tinggi dan kebebasan pekerjaan kepada mereka pada

yang lebih luas banyak membuat TKI umumya dalam waktu 2 minggu

tersebut tergiur untuk mengikuti jejak

sebelum visa mereka berakhir, namun 17 rekan-rekan yang telah overstay. bagi mereka yang tidak mendapat

e. Adanya hubungan emosional antara majikan/pengguna TKI maka mereka

pengguna jasa TKI/ majikan yang harus kembali ke negara asal akan sudah terjalin akrab. tetapi mereka bernyali tetap tinggal

inilah disebut juga sebagai overstay. Hubungan emosional antara TKI dan majikan/pengguna yang sudah

c. Pelaksana Penempatan TKI swasta terjalin akrab layaknya keluarga,

(PPTKIS) atau PJTKI yang nakal. menjadikan pekerja migran ini merasa

Dalam kasus ini, TKI yang nyaman atau enjoy dengan posisi overstay dikarenakan PJTKI atau

mereka, dan mengabaikan dokumen PPTKIS yang nakal yang kerap sekali

yang telah kadaluarsa, mereka lebih menetapkan tarif penempatan tidak

kerasan tinggal maupun bekerja di sesuai dengan peraturan terkait biaya

negeri orang ketimbang di negeri penempatan tenaga kerja, hal tersebut

sendiri yang tidak memiliki jaminan membuat para TKI yang bekerja

kesejahteraan, akan tetapi pekerja terlibat hutang dan mau tidak mau

migran tersebut baru akan kaget ketika harus bekerja tanpa digaji sampai 18 diancam dengan hukuman.

delapan bulan. Pada akhirnya banyak

f. Rendahnya pengetahuan dari Tenaga TKI memilih untuk tinggal lebih lama

kerja Indonesia. Dan lain sebagainya. dari yang diperbolehkan (overstay)

karena mereka mencari uang tambahan, Menjadi overstay bukan tidak serta banyaknya potongan membuat

berbahaya, karena tinggal dengan ilegal mereka harus bekerja lebih keras lagi. 16 maka setiap saat siap terkena rasia

polisi yang lalu lalang dan memeriksa

d. Ikut-ikutan teman id card (KTP). Hingga bila tertangkap

Mereka pelaku overstay rata-rata basah tidak memiliki visa/ijin tinggal memiliki uang lebih banyak, dikarena-

maka akan terjadi 4 (empat) tahap kan mereka sudah tidak tinggal lagi

hukuman yang dikenakan kepada bersama majikan/pengguna, mereka

pekerja migran tersebut yaitu : kebanyakan tinggal bersama dengan

1). Ditangkap

orang yang senasib dengan mereka

2). Dipenjara

untuk menyewa apartemen secara 3). Di deportasi (dipulangkan)

tanggung-menaggung walaupun ter- kadang ada yang hidup bersama maupun tidur dijalanan. Overstay biasanya dapat bekerja sebagai part-

Reda Manthovani, http://www.gatra.com/kolom-dan-

time dan bersembunyi-bunyi namun 17 Dr.

wawancara/pemulangan-tki-ilegal-di-hong-kong-dan- 16 Muhammad

Arif

Iskandar,

macau-kebijakan-versus-realitas.html

http://www.antaranews.com/berita/keluhan-tki-bagi- 18 Nurkhasanah, TKI ”overstay dan overpede” presiden-jokowi, Tindak PJTKI Nakal, diakses, 22

http://www.suaramerdeka.com/TKI-Overstay-dan- Desember 2014, pukul 18.45

Overpede, diakses tanggal 14 Oktober 2014 [Fakultas HukumUniversitas Mataram] | Jurnal Hukum JATISWARA

[F AKULTAS H UKUM ]

JATISWARA

4). Diblacklist (tidak diijinkan termasuk di luar negeri. Tanggung jawab datang kenegara bersangkutan

itu bertujuan untuk menjamin hak-hak sampai jangka waktu tertentu). 19 warga negara atas kehidupan yang layak

sebagai manusia. Hal ini juga berkaitan Menjadi TKI yang berstatus

dengan amanat UUD Negara Republik overstay dan berujung menjadi TKI

Indonesia Tahun 1945 Pasal 28 I ayat 4 yang ilegal bukanya tidak sadar akan

bahwa:

bahaya dan resiko di tempat kerja, tetapi pilihan tersebut sudah dikalku-

“Tanggung jawab negara untuk per- lasikan dengan matang mengenai

lindungan, pemajuan, penegakkan, dan untung dan ruginya. Persoalan untung

pemenuhan HAM”

dan rugi tidak sebatas pada biaya, akan Perlindungan kepada setiap warga

tetapi juga pada persoalan waktu, negara Indonesia juga merupakan amanat

kemudahan, ketidak tahuan dan dari pembukaan Undang-Undang Dasar sebagainya. Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Wajar untuk itu negara harus hadir sebagaimana tertuang pada alinea keempat dalam memberikan perlindungan dan

yakni:

meminimalisir TKI yang berstatus overstay “kemudian daripada itu untuk mem-bentuk agar hak para TKI tersebut dapat dihormati

suatu Pemerintah Negara Indonesia yang dan mendorong semua TKI dan maji- melindungi segenap bangsa Indonesia dan kan/pengguna jasa TKI untuk mematuhi sel uruh tumpah darah Indonesia….”. hukum dan prosedur yang ditetapkan oleh

negara yang bersangkutan. Jika dikaitkan dengan penye- lenggaraan pemerintah Indonesia dalam

masalah penempatan dan perlindungan

4. Ketentuan Normatif Perlindungan

tenaga kerja Indonesia ke luar negeri,

Hukum Terhadap TKI yang

menyangkut pula hubungan antar negara,

Melebihi Batas Masa Tinggal

maka wajar apabila kewenangan dan

( Overstay)

tanggung jawab pemerintah dalam memberikan perlindungan kepada tenaga

Para tenaga kerja Indonesia yang kerja Indonesia yang berada di luar negeri,

berstatus overstay meskipun dikatakan karena perlindungan TKI berhubungan telah menyalahi prosedur dan aturan langsung dengan nyawa dan kehormatan keimigrasian di negara tempat bekerja, yang sangat asasi bagi manusia. Oleh buruh migran Indonesia tersebut mem- karena itu perlunya menjamin hak asasi punyai hak asasi yang yang patut warga negara yang bekerja di luar negeri

dipertimbangkan akan keberlangsungan tetap terlindungi. Dilihat dari penjelasan hidup mereka oleh negara tempat ia umum Undang-Undang No. 12 Tahun bekerja dan terutama bagi pemerintah 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Karena pemerintah Indonesia Indonesia yang menyatakan bahwa: merupakan pemegang kedaulatan, untuk

itu mempunyai tanggung jawab yaitu “Warga Negara merupakan salah satu mempunyai kewajiban untuk melindungi

unsur hakiki dan unsur pokok suatu negara, setiap warga negaranya dimanapun berada

status kewarganegaraan menimbulkan hubungan timbal balik antar warga negara

dan negaranya. Setiap warga negara 19

Pendarbw, Catatan Seorang Buruh Migran

mempunyai hak dan kewajiban terhadap

Indonesia

(Suarakan-Suaramu),

http//seputarbmi.blogdetikt.com, diakses pada tanggal 14

negaranya. Sebaliknya negara mempunyai

oktober 2014

188 Jurnal Hukum JATISWARA | [ Fakultas HukumUniversitas Mataram]

[U NIVERSITAS M ATARAM ] JATISWARA

kewajiban memberikan perlindungan ter- Instansi pemerintah yang mem- hadap warga negaranya.”

berikan perlindungan terhadap TKI di luar negeri adalah Perwakilan Republik

Dengan adanya asas perlindungan Indonesia di luar negeri, perlindungan

maksimum yang menentukan bahwa yang diberikan haruslah sesuai dengan pemerintah wajib memberikan perlin-

perundang-undangan serta dungan penuh kepada setiap warga

peraturan

hukum dan kebiasaan internasional. negaranya dalam keadaan apapun baik itu

Perwakilan RI mempunyai peran dan di dalam maupun di luar negeri. Begitupula

tanggung jawab memberikan perlindungan dengan tenaga kerja Indonesia yang berada kepada warga negara Indonesia di luar di luar negeri wajib mendapat perlin-

negeri dan khususnya bagi TKI yang dungan dari negara mereka, perlindungan

berada di luar negeri, Perwakilan RI yang yang diberikan oleh pemerintah tidak

berada di luar negeri seperti Kedutaan hanya perlindungan bagi TKI yang bekerja

Besar Republik Indonesia (KBRI) dan legal yang memiliki dokumen lengkap

Konsulat Jenderal Republik Indonesia akan tetapi juga TKI ilegal yang tidak (KJRI) yang bertugas mengawasi dan memiliki dokumen yang sah.

memberikan bantuan hukum kepada TKI TKI yang overstay merupakan salah

yang mendapat permasalahan hukum di satu permasalahan Tenaga Kerja Indonesia

negara tujuan.

yang berada di luar negeri yakni Perwakilan RI mempunyai kewa-

permasalahan pada saat masa penempatan jiban yakni yang dinyatakan dalam Pasal atau saat mereka bekerja di luar negeri.

19 Undang-Undang No. 37 Tahun 1999 Maka dalam memberikan perlindungan

tentang Hubungan Luar Negeri bahwa: terhadap TKI overstay perlunya melihat

dan mengacu pada perlindungan TKI pada “Perwakilan Republik Indonesia ber- masa penempatan. Perlindungan TKI pada

kewajiban memupuk persatuan dan masa penempatan dimulai dari TKI tiba di

kerukunan antar sesama warga Negara bandara/pelabuhan negara tujuan penem-

Indonesia di luar negeri dan memberikan patan, selama bekerja, sampai ke bandara

pengayoman, perlindungan, dan bantuan debarkasi Indonesia. 20 hukum bagi warga Negara dan badan

hukum Indonesia di luar negeri, sesuai Di dalam Pasal 80, Undang-Undang dengan peraturan perundang-undangan Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penem-

nasional serta hukum dan kebiasaan patan dan Perlindungan TKI di Luar

internasional.”

Negeri disebutkan perlindungan selama masa penempatan dilaksanakan antara lain;

Perwakilan RI memiliki wewenang dan tanggung jawab yang besar dalam

a. Pemberian bantuan hukum sesuai masa penempatan TKI di luar negeri. dengan ketentuan peraturan perundang- Sebagai perwakilan dari suatu Negara, undangan di negara tujuan serta hukum Perwakilan RI memiliki akses langsung ke dan kebiasaan internasional; pemerintah Negara setempat. Dalam

b. Pembelaan atas pemenuhan hak-hak menjalankan tugasnya Perwakilan RI harus

sesuai dengan perjanjian kerja dan/atau memperhatikan hukum nasional Indonesia peraturan perundang-undangan di di samping hukum Negara setempat serta negara TKI ditempatkan. hukum dan kebiasaan internasional dengan

melibatkan pemangku kepentingan terkait. 20 Indonesia, Peraturan Pemerintah tentang

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri, PP

Perlindungan masa penempatan TKI

No. 3 Tahun 2013, LN, No.3 Tahun 2013, TLN No. 5388,Psl. 15

di luar negeri yang diberikan oleh

[Fakultas HukumUniversitas Mataram] | Jurnal Hukum JATISWARA

[F AKULTAS H UKUM ]

JATISWARA

perwakilan RI sebagaimana yang disebut- menghadapi masalah hukum; kan dalam Pasal 17 sampai dengan Pasal

4). Penanganan masalah TKI yang

23 Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2013 mengalami tindak kekerasan fisik meliputi;

dan pelecehan seksual; dan

a. Pembinaan dan pengawasan; 5). Penyediaan advokat/pengacara. Perlindungan berupa Pembinaan

pengawasan tersebut meliputi:

d. Pembelaan atas pemenuhan hak-hak TKI;

1). Pembinaan dan pengawasan ter-

1) Memanggil pihak yang tidak hadap TKI, perwakilan PPTKIS,

memenuhi hak-hak TKI; Mitra Usaha, dan pengguna;

2) Melaporkan kepada otoritas yang 2). Memberikan

3) Menuntut pemenuhan hak-hak TKI; 3). Fasilitasi penyelesaian perselisihan

advokasi kepada TKI;

4) Memperkarakan pihak yang tidak atau sengketa TKI dengan peng-

memenuhi hak-hak TKI; guna dan/atau pelaksana penem-

5) Bantuan terhadap TKI yang patan TKI;

dipindahkan ketempat lain/majikan 4). Menyusun dan mengumumkan

lain yang tidak sesuai dengan daftar mitra usaha dan pengguna

perjanjian kerja; tidak bermasalah dan bermasalah

6) Penanganan terhadap TKI yang secara berkala sesuai dengan

dipekerjakan tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

perjanjian kerja; dan undangan; dan

7) Penyelesaian tuntutan dan/atau perselisihan TKI dengan pengguna

5). Melakukan kerjasama internasional jasa TKI/atau mitra usaha. dalam rangka perlindungan TKI

sesuai dengan Ketentuan peraturan

e. Perlindungan dan bantuan lainnya perundang-undangan. sesuai dengan ketentuan peraturan

b. Bantuan dan perlindungan kekon- perundang-undangan serta hukum dan

suleran kebiasaan internasional

1) Menyediakan penerjemah bahasa; konsuleran yang diberikan kepada TKI

Bantuan dan perlindungan ke-

2) Pemulangan TKI pada masa penempatan meliputi;

3) Pendekatan untuk mendapatkan pengampunan/pidana

1) Pengurusan TKI sakit, kecelakaan, meninggal dunia;

2) komunikasi antara per-

f. Upaya diplomatik

Akses wakilan dan TKI; dan

Upaya diplomatik dilakukan

3) Akses informasi kepada negara melalui saluran diplomatik dengan cara penerima mengenai TKI yang

damai dan dapat diterima oleh kedua mendapat masalah hukum

belah pihak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan serta

c. Pemberian bantuan hukum; hukum dan kebiasaan internasional dan dikoordinasikan oleh Menteri yang

1). Pemberian mediasi; bertanggung jawab di bidang hubungan 2). Pemberian advokasi;

luar negeri dan politik luar negeri. 3). Pendampingan terhadap TKI yang

190 Jurnal Hukum JATISWARA | [ Fakultas HukumUniversitas Mataram]

[U NIVERSITAS M ATARAM ] JATISWARA

Untuk memberikan perlindungan dan kewajiban TKI; TKI di luar negeri, pemerintah menetapkan

2. Memfasilitasi penyuluhan kese- jabatan atase ketenagakerjaan pada

hatan;

perwakilan RI mempunyai tugas dan

3. Memfasilitasi penyuluhan keaga- fungsi yang disebutkan dalam pasal 8

maan;

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan

bimbingan dan Transmigrasi Nomor PER.12/MEN/X/-

4. Memberikan

konseling; dan

2011 tentang Atase Ketenagakerjaan Dan

5. Memfasilitasi kegiatan peningkatan Staf Teknis Ketenagakerjaan

Pada

keterampilan.

Perwakilan Republik Indonesia di Luar

f. Mencari peluang pasar kerja untuk calon Negeri adalah:

TKI, antara lain:

1. melakukan promosi ketenaga-

a. Memahami peraturan perundang- kerjaan di berbagai kegiatan pasar

undangan ketenagakerjaan baik yang

kerja; dan

berlaku di Indonesia maupun di negara

2. meningkatkan kerjasama dengan penempatan TKI. perusahaan pengguna.

b. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data TKI sejak kedatangan,

Memberikan perlindungan Warga selama bekerja di negara penempatan,

Negara Indonesia (WNI) dan badan hukum dan kepulangannya ke Indonesia.

Indonesia dan khususnya Tenaga Kerja

c. Memberikan pelayanan ketenaga- Indonesia (TKI) merupakan bagian dari kerjaan kepada TKI, meliputi:

program kerja dan menjadi tanggung jawab

1. Melakukan verifikasi, penilaian, Kedutaan Besar Republik Indonesia, dan legalisasi dokumen ketenaga-

selaku Perwakilan RI di luar negeri yang kerjaan;

dilakukan melalui;

2. Memberikan pelayanan pengaduan

a. Pendekatan politis, melakukan dan baik yang disampaikan secara membuat perjanjian kerja sama antar langsung maupun tidak langsung; pemerintah dari negara penerima

3. Memfasilitasi dan memberikan tenaga kerja Indonesia (TKI), sesama

mediasi penyelesaian perselisihan negara pengirim tenaga kerja

yang menyangkut hak-hak normatif

b. Pemberian bantuan kekonsuleran, hal TKI; ini diberikan kepada tenaga kerja

4. Memberikan pelayanan pendam- Indonesia (TKI) yang sedang menjalani

pingan (advokasi) dan bantuan proses peradilan dinegara setempat.

hukum dalam persidangan di Hal ini dilakukan dengan mengunjungi

pengadilan; dan secara periodik, pemantauan serta

5. Mengurus hak-hak TKI yang memberi bantuan moril kepada tenaga

meninggal dunia dan menyam- kerja Indonesia (TKI). Selain itu juga

paikannya kepada ahli waris. memenuhi dan menyediakan pelayanan

d. Melakukan pemantauan dan peng- kesehatan/psiko sosial, serta pemu-

awasan terhadap perwakilan PPTKIS langan ke tanah air. negara penempatan, mitra usaha, dan

hukum pendampingan, pengguna jasa TKI.

c. Bantuan

advokat konsultasi hukum bertindak

e. Melakukan pembinaan ketenagakerjaan sebagai mediator dalam penyelesaian

kepada TKI sesuai dengan peraturan perselisihan perburuhan antara tenaga

perundang-undangan yaitu: kerja Indonesia (TKI) dengan Peng-

1. Memberikan penyuluhan ketenaga- guna Jasa TKI/ majikan.

kerjaan khususnya mengenai hak

[Fakultas HukumUniversitas Mataram] | Jurnal Hukum JATISWARA

[F AKULTAS H UKUM ]

JATISWARA

Selain perwakilan RI, Pelaksana dan/atau berkoordinasi dengan mitra usaha Penempatan Tenaga Kerja Indonesia

dan/atau pengguna di negara penempatan. Swasta (PPTKIS) juga mempunyai tang-

Hasil pemantauan sebagaimana dimaksud gung jawab dalam memberi perlindungan