ANALOGI DALAM TUTUR MASYARAKAT DESA KALIPANCUR KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN
Abstrak
Tujuan penelitian (1) Mendeskripsikan struktur analogi tutur dan . (2) Mendeskripsikan proses analogi tutur masyarakat desa Kalipancur kecamatan Bojong kabupaten Pekalongan. Jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu mendeskripsikan analogi (struktur dan proses) tutur masyarakat di bidang psikolinguistik. Penyediaan data menggunakan metode cakap (wawancara)dan simak.Metode cakap dengan teknik dasar berupa teknik pancing. Peneliti bercakap langsung dengan subjek penelitian. Teknik menguji keabsahan data menggunakan trianggulasi sumberpemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengecek ulang data yang didapat. Analisis data menggunakan metode padan. Teknik dasar yang digunakan yaitu teknik Pilah Unsur Penentu (PUP) alat penentunya adalah kenyataan yang ditunjuk oleh bahasa.Hasil penelitian menemukan struktur dan poses analogis tutur masyarakat desa Kalipancur kecamatan Bojong kabupaten Pekalongan berbentuk frase berstruktur FN terdiri N + N, N + FN, FN + N, dan satuan lingual penanda analogi bersifat eksplisit. N teranalogi misal: suami, masyarakat, dan keluarga. Wujud satuan lingual analogis sebagai analog. Misal: atap rumah, menanam padi, dan surga. Proses analogi tutur masyarakat terjadi karena pengungkapan perasaan dan pemikiran O1 kepada O2.
Kata Kunci: analogi dan tutur masyarakat
Abstract
The present psycholinguistic study explores the structures of analogies and their uses by Indonesians at Kalipancur, Bojong subdistrict of Pekalongan Regency. The data were elicited by interview with the basic technique of inquiries. The data were double-checked in order obtain their validity. The data were then analyzed through comparative method with the basic technique of sorting out or classifying the determinants of constituents. In this case the determinants are the references of the analogies. The results showed that the structures of analogy are composed of NP with the basic pattern of N + N, N + NP, NP + N, with explicit markers. For example N is analogized as husband, community, and family. The linguistic unit of the analogy constitutes the aspect that is analogous, such as roofs, rice, and heaven. The analogy process occurs because of the disclosure of feelings and thoughts of a person to the others.
Keywords: analogy, speech community
Analogi dalam Tutur Masyarakat Desa Kalipancur … (Agus Budi Wahyudi, dkk)
1. Pendahuluan
peneliti memilih kajian psikolinguistik
Masyarakat bersifat heterogen, baik sebagai tinjauan dalam penelitian ini. Oleh segi etnik maupun segi bahasa. Anggota karena itulah diberi judul “Struktur dan masyarakat sanggup hidup bersosial, Proses Analogi Tutur Masyarakat desa berinteraksi satu sama lain dalam wadah Kalipancur Kecamatan Bojong Kabupaten yaitu masyarakat. Kesanggupan hidup dan Pekalongan”. berinteraksi memfungsikan bahasa.
Peneliti membatasi permasalahan
Bahasa bervariasi dan pada struktur dan proses analogi tindak tutur menggambarkan ekspresi penutur. Tutur ekspresif pada masyarakat RT 1 RW1 desa masyarakat bahasa menarik untuk dikaji. Kalipancur kecamatan Bojong Kabupaten Ekspresif sebuah keadaan yang pernah Pekalongan. Dua rumusan masalah dialami sebagai ungkapan-ungkapan (1) Bagaimana struktur analogi itutur yang dirasa disajikan saat bertutur, bisa masyarakat desa Kalipancur Kecamatan menimbulkan efek positif maupun efek Bojong Kabupaten Pekalongan?(2) negatif. Ekspresi tutur itu terkait keadaan Bagaimana proses analogi tutur dan perasaan penutur bahasa Tutur masyarakatdesa Kalipancur Kecamatan yang logis –ekspresi sebagai realisasi Bojong Kabupaten Pekalongan? pemfungsian bahasa.
Manfaat yang dikandung penelitian Pemfungsian bahasa memiliki ini sebagai masukan positif bagi masalah kompleks dan mentalistik perkembangan kajian psikolinguistik, (psikologis). Khusus analogi tutur khusus struktur dan proses analogi masyarakat ini berkaitan dengan dalam tutur. Guru bahasa Indonesia, permasalahan psikolinguistik.
khususnya memahami mengenaianalogi Laku tutur masyarakat RT 1 RW tuturmasyarrakat yang ekspresif.
1 desa Kalipancur Kecamatan Bojong Psikolinguistik secara etimologi Kabupaten Pekalongan di lingkungan terbentuk dari kata psikologi (psichology) karena perasan dan pikiran logis beragam dan linguistik (linguistics), yakni dua bentuk dan maknanya. Pikiran logis dalam bidang ilmu yang berbeda, yang masing- berbahasa yang berbeda ini menimbulkan masing berdiri sendiri, dengan prosedur sebuah permasalahan. Bagaimanakah dan metode yang berlainan (Chaer, 2009:5). struktur dan prosses analogi yang terdapat Lado (dalam Tarigan, 1986:30) mengatakan dalam tutur masyarakat? Bagiamanakah psikolinguistik merupakan pendekatan tutur ekspresif masyarakat? Tutur yang gabungan (interdisipliner) melalui psikologi dimaksud dalam konteks ini adalah dan linguistik bagi telaah bahasa, bahasa pemerolehan bahasa ekspresif setempat dalam pemakaian, perubahan bahasa, dan saat melakukan kegiatan percakapan.
hal-hal yang mudah dicapai bila melalui Struktur dan proses analogi salah satu dari kedua ilmu tersebut secara dalam tutur masyarakat diteliti dari segi terpisah. Psikolinguistik adalah studi yang psikolinguistik. Masyarakat Pekalongan mempelajari proses-proses psikologis yang bertutur, berinteraksi, berkomunikasi terbentuk bila manusia menghasilkan tutur. sesama penutur selalu memroses perasaan
Harras dan Bachari (2000:1) dan pikiran. Komunikasi yang dilaksanakan menyatakan bahwa tujuan utama seorang pada situasi tertentu yakni di dalam psikolinguis adalah menemukan struktur lingkungan masyarakat RT 1 RW 1 desa dan proses yang mendasari kemampuan Kalipancur Kecamatan Bojong Kabupaten manusia untuk berbicara dan memahami Pekalongan. Fokus pada struktur dan bahasa. Sebagai studi yang mempelajari proses analogi inilah yang mendasari tentang proses psikologi, psikolinguistik
Kajian Linguistik dan Sastra, Vol 26, No 1, Juni 2014, 42-60
digunakan untuk meneliti bagaimana orang (fungsi ini dibagi menjadi subfungsi, yaitu mempergunakan bahasa dan bagaimana subfungsi eksperensial dan fungsi logikal), orang memperoleh bahasa serta bagaimana
2) fungsi interpersonal : bahasa berfungsi bahasa itu diterima dan diproduksi oleh sebagai pengungkapan sikap penutur dan pemakai bahasa, bagaimana kerja otak sebagai pengaruh pada sikap dan perilaku manusia berkaitan dengan bahasa.
penutur, 3) fungsi tekstual: bahasa berfungsi Aitchison (dalam Harras dan Bachari,
sebagai alat untuk mengkonstruksi atau 2000:3) menyatakan bahwa ada tiga masalah menyusun sebuah teks. yang menarik dalam psikolinguistik,
Pernyataan senang, benci, kagum, yakni (1) masalah pemerolehan bahasa, marah, jengkel, sedih, dan kecewa dapat (2) hubungan antara pengatahuan bahasa diungkapkan dengan bahasa, meskipun dan penggunaan bahasa, dan (3) proses tingkah laku, gerak gerik, dan mimik produksi dan pemahaman tuturan.
juga berperan dalam mengungkapkan Masalah pemerolehan bahasa ekspresi batin (Chaer, 2009:33). Maka tersebut mencakup apakah manusia dapat disimpulkan fungsi bahasa menjadi memperoleh bahasa karena dia dilahirkan wadah fungsi informasi menyampaikan dengan dilengkapi pengetahuan tentang pesan atau sebuah amanat, fungsi bahasa kebahasaan atau mereka dapat belajar sebagai pengguanaan bahasa untuk bahasa karena pintar. Masalah hubungan menjelaskan suatu hal, fungsi bahasa antara pengatahuan bahasa dan penggunaan bersifat mempengaruhi atau mengajak bahasa adalah bagaimana pengetahuan itu orang lain dan fungsi bahasa sebagai diguanakan ketika sesorang menghasilkan maksud menghibur melalui tindak tutur. tuturan atau memhami tuturan. Masalah
Tutur adalah tuturan dari seseorang proses produksi dan pemahaman tutur yang bersifat biologis dan yang dilihat dari adalah apakah sesungguhnya ketika makna tindakan dalam tuturannya itu dan sesorang menghasilkan tutur dan serangkaian tindak tutur akan membentuk memahami tuturnya.
suatu peristiwa tutur (Chaer, 2010:27). Fungsi bahasa adalah bahwa bahasa Peristiwa tutur merupakan sebuah kondisi, itu adalah alat interaksi sosial, dalam situasi, dan cara penyampaikan kata-kata, arti alat untuk menyampaikan pikiran, sedangkan tindak tutur ujar (parole) yang gagasan, konsep, atau juga perasaan diujarkan pada suatu peristiwa tutur.Tindak (Chaer. 2009:33). Wadhaugh (dalam tutur selalu melekat pada setiap peristiwa Chaer, 2009:33) menyatakan bahwa fungsi tutur dan tindak tutur membantu mitra bahasa adalah alat komunikasi manusia, tutur memahami maksud penutur melalui baik lisan maupun tulisan. Berdasarkan tuturan yang diujarkan. kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan
Tutur sebagai bagian dari peristiwa bahwa fungsi bahasa adalah alat untuk tutur mempunyai beberapa macam tindak mengungkapkan batin yang ingin tutur. Austin (dalam Chaer, 2010:27-28) disampaikan kepada orang lain.
membagi tindak tutur menjadi tiga macam Bahasa sebagai bagian dari alat yang dirumuskan berdasarkan tiga buah untuk mengungkapkan perasaan yang tindakan yang berbeda, yakni: 1) tindak ingin disampaikan mempunyai fungsi tutur lokusi adalah tindak tutur untuk dasar. Halliday (dalam Leech, 1993:86) menyatakan sesuatu sebagaimana adanya mejelaskan tiga fungsi dasar bahasa yakni: atau the Act of SayingSomething tindakan
1) fungsi idesional: bahasa berfungsi untuk mengatakan suatu, 2) tindak sebagai alat untuk menyampaikan dan tutur ilokusi adalah tindak tutur selain menginterpretasi pengalaman dunia menyatakan sesuatu juga menyatakan
Analogi dalam Tutur Masyarakat Desa Kalipancur … (Agus Budi Wahyudi, dkk) tindakan melakukan sesuatu. 3) tindak eksprsif pada konteks yang berbeda bisa
tutur perlokusi adalah tindak tutur yang mempunyai maksud yang berbeda. Sebagai mempunyai pengaruh atau efek terhadap tuturan yang cenderung menyenangkan, lawan tutur atau orang yang mendengar kalimat pada tindak tutur direktif dapat tuturan itu.
berupa kalimat positif maupun kalimat Tindak tutur terdiri dari beberapa negatif. Oleh karena itu, maka diperlukan macam, akan tetapi menurut Saerle (Chaer, sopan santun dalam pengutaraannya, tetapi 2010:29-30) membagai tindak tutur itu atas tindak tutur ekspresif ini cenderung sopan. lima katagori, yaitu: 1) Representatif ialah tindak tutur yang mengikat penuturnya
1.1 Struktur dan Proses Analogi
kepada kebenaran atas apa yang Salah satu metode untuk bernalar dikatakannya, 2) Direktif ialah tindak tutur adalah dengan menggunakan analogi.
yang dilakukan penuturnya dengan maksud Soekardijo (1994:139) mengatakan analogi agar lawan tutur melakukan tindakan yang adalah berbicara tentang suatu hal yang yang disebutkan dalam tuturannya, 3) berlainan, yang satu bukan yang lain, dan Ekpresif ialah tindak tutur yang dilakukan dua hal yang berlainan itu dibandingkan dengan maksud agar penuturanya diartikan yang satu dengan yang lain. Putrayasa sebagai evaluasi mengenai hal yang (2009:71) menyatakan analogi merupakan disebutkan dalam tuturan itu, 4) Komisif kesimpulan yang ditarik dengan jalan ialah tindak tutur yang mengikat penuturnya menyampaikan atau memperbandingkan untuk melaksanakan apa yang disebutkan suatu fakta khusus denagn fakta khusus didalam tuturannya, 5) Deklarasi ialah lain. Maka Analogi merupakan kenyataan tindak tutur yang dilakukan sipenutur yang dicipta dari pada perbandingan dengan maksud untuk menciptakan hal antara satu perkara dengan perkara yang yang baru.
lain berdasarkan ciri-ciri persamaan dan Dari beberapa macam tindak perbedaan untuk menyatakan maksud
tutur, tindak tutur ekspresif merupakan tertentu pada sebuah objek. tindak tutur yang mengungkapkan atau
Analogi dapat dimanfaatkan mengutarakan terhadap suatu keadaan. sebagai penjelasan atau sebagai dasar
Tindak tutur ekspresif menuturkan tentang penalaran sebagai penjelasan biasanya sikap psikologis penutur. Seperti yang disebut perumpamaan atau persamaan dikatakan Leech (1993:164) bahwa tindak (Soekardijo, 1994:139). Penalaran tidak tutur ekspresif adalah mengungkapkan atau lepas dari sebuah logika yang terjadi dalam mengutarakan sikap psikologis penutur proses berbahasa bertindak tutur. Bahwa terhadap kedaan yang tersirat dalam logika merupakan ilmu berfikir yang tepat ilokusi. Tindak tutur ekspresif tidak lepas dan sekedar ia dapat menunjukan adanya dari sebuah fungsi yang menyertai sebagai kekeliruan-kekeliruan di dalam rantai pemakaian bahasa.
proses pemikiran sehingga kekeliruan- Leech (1993:76) mengemukakan kekeliruan dapat dielakkan (Hutabarat,
bahwa fungsi ekspresif adalah memakai 1980:1). Dengan demikian logika selalu bahasa untuk mengungkapkan keadaan- berhubungan dengan penggunaan bahasa,
keadaan internal individu. Dengan tanpa bahasa tidak akan tercipta pikiran- demikian, tindak tutur ekspresif merupakan pikiran yang logis. tuturan yang digunakan oleh penutur untuk
Putrayasa (2009:71) mengatakan mengutarakan, sebagai sikap psikologis bahasa yang digunakan itu diwujudkan
penutur terhadap sebuah keadaan yang dengan kalimat, baik yang wujudnya dialami. Pemakaian suatu tindak tutur
Kajian Linguistik dan Sastra, Vol 26, No 1, Juni 2014, 42-60
lengkap dengan subjek, predikat, objek, Semantik adalah bidang studi dalam dan keterangan maupun kalimat yang linguistik yang mempelajari makna atau tidak lengkap. Maka berbicara tanpa arti dalam bahasa (Chaer, 2009:2). Secara mengguanakan logika atau nalar akan garis besar semantik merupakan ilmu yang mempersulit lawan bicara tidak mengerti mempelajari tentang makna dalam bahasa. dan binggung memahami maksud Makna bahasa dipahami sebagai pertautan pembicara.
yang ada diantara unsur-unsur bahasa itu Sebuah kalimat dapat diterima dalam sendiri terutama kata-kata (Djajasudarma, pertuturan kalau memenuhi kaidah-kaidah 2009:7). Makna digunakan sebagai gramatikal dan kaidah-kaidah semantikal penghubung bahasa dengan dunia luar (Putrayasa, 2009:71). Dengan demikian sesuai dengan kesepakatan pemakainya kalimat dapat diterima bukan karena salah sehingga dapat saling mengerti. dalam makna gramatikal, melainkan salah
Makna suatu kalimat sangat dalam kaidah semantikal. Terbentuknya tergantung pada bebrapa faktor yang analogi tidak lepas dari sebuah susunan saling berkaitan dengan yang lainnya, struktur dan proses yang ada di dalam faktor itu antara lain (a) makna leksikal bahasa agar dapat diterima.
kata yang membentuk kalimat, (b) urutan kata dalam organisasi kalimat, (c) intonasi,
1.2 Struktur Analogi: Komponen cara kalimat diucapkan, (d) konteks situasi
Sintaksis dan Komponen Semantik tempat kalimat itu diucapkan, (e) kalimat Sintaksis adalah urutan dan sebelum dan sesudah yang menyertai
organisasi kata-kata yang membentuk frase kalimat (Chaer, 2009:41). Faktor-faktor atau kalimat dalam suatu bahasa menurut yang berkaitan tersebut dapat mengenal aturan atau rumus dalam bahasa itu (Chaer, mana kalimat yang secara semantik 2009:39). Komponen sintaksis merupakan diterima dan mana yang tidak diterima. pusat dari tata bahasa dalam arti, bahwa:
1) komponen inilah yang menentukan 1.3 Proses Analogi Tutur
arti kalimat, 2) komponen inilah yang Proses analogi dalam tataran ini menggambarkan aspek kreatifitas bahasa menggunakan proses penalaran logis. (Tarigan, 1986:72). Berdasarkan pendapat Proses analogi merupakan proses penalaran tersebut dapat disimpulakam bahwa dari satu fonomena menuju fenomena yang sintaksis merupakan komponen terpenting lain kemudian disimpulkan bahwa apa dalam pembentukan kalimat atau aturan- yang terjadi pada fenomena yang pertama aturan dari hubungan kata-kata satu dengan terjadi juga pada fenomena yang ke dua lainnya sebagai penyatuan sebuah gagasan. (Mundiri, 1998:135). Maka proses analogi
Menurut Chaer (2009:39) bahwa berupa penalaran logis terhadap peristiwa tugas utama komponen sintaksis adalah yang sedang dirasakan. menetukan hubungan antara pola-pola
Penyimpulan proses analogi terdapat bunyi bahasa itu dengan makna-maknanya tiga unsur meliputi: peristiwa pokok yang dengan cara mengatur urutan kata-kata menjadi dasar analogi, persamaan prinsip yang membentuk frase atau kalimat itu yang menjadi pengikat, dan peristiwa atau agar sesuai dengan makna yang diinginkan fenomena yang dianalogikan (Mundiri, penuturnya. Komponen sintaksis dapat 1998:135).Duaperistiwa atau fenomena menentukan hubungan antara pola-pola yang menjadi dasar perbandingan yang bunyi bahasa karena memilki unsur yang dianalogikan digunakan untuk mengetahui diperlukan untuk dapat mengetahui arti dan menyinpulkan proses analogi. dan bunyinya.
Analogi dalam Tutur Masyarakat Desa Kalipancur … (Agus Budi Wahyudi, dkk)
Masyarakat dan Tutur Masyarakat
adalah tindak tutur yang menggunakan Kehidupan masyarakat termasuk fatis ya. 2) strategi tindak tutur maaf kehidupan komunitas merupakan yang digunakan bervariasi, yaitu: tindak proses interaksi antar warga masyarakat tutur maaf langsung yang dilontarkan dan interaksi terhadap lingkungannya tanpa basa-basi. tindak tutur maaf yang
(Soetomo, 2012:122). Masyarakat dalam dilontarkan tapi secara tersirat, dan tindak proses interaksi melahirkan perilaku tutur maaf tidak menyatakan maaf (diam). individu juga tindakan bersama untuk
Persamaan penelitian Yanti dengan memecahkan berbagai persoalan yang penelitian ini adalah sama-sama meneliti timbul di dalam lingkungannya agar tindak tutur, tetapi berbeda objek kajiannya. terjalin hubungan yang baik antar warga.
Objek penelitian Yanti adalah tindak tutur Proses interaksi antarwarga tercemin maaf pada masyarakat Minangkabau, pada masyarakat desa Kalipancur. Desa sedangkan penelitian ini adalah struktur dan ini merupakan salah satu desa terluas yang proses analogi tutur ekspresif masyarakat dimiliki oleh Kecamatan Bojong. Dengan RT 1 RW 1 desa Kalipancur Kecamatan desa terluas ini tidak mempengaruhi Bojong Kabupaten Pekalongan. interaksi antarwarga, hubungan Nurlina (2004) meneliti “Tuturan tetap terjalin dengan baik. Kegiatan Pengekspresi Prinsip Kesopanan dalam antardusun jarang terjadi bila tidak ada Bahasa Jawa”. Hasil penelitian bahwa perayaan tahunan seperti peringatan hari tuturan pengekspresi kesopanan dalam kemerdekaan Indonesia, pemilihan kepala bahasa Jawa terdiri dari: 1) ujaran impositif, desa atau saat panen akbar.
berupa ungkapan perintah dan suruhan. Desa Kalipancur merupakan desa
2) ujaran komisif, berupa penawaran dan yang mempunyai 5 dusun, 8 rukun janji. 3) ujaran ekspresif, berupa pujian dan warga, dan 23 rukun tetangga. Desa yang penghargaan kepada orang lain. 4) ujaran merupakan salah satu desa di Kecamatan asertif, berupa ungkapan kecocokan dan Bojong Kabupaten Pekalongan. Desa rasa simpati. yang mayoritas warganya berkerja sebagai
Penelitian Nurlina memiliki petani ini, warga sangat bangga dengan kesamaan dengan penelitian ini sebab suasana desa yang barada di bawah bukit sama yaitu meneliti tindak tutur. Penelitian yang mempunyai hawa yang sejuk. Desa Nurlina bertujuan untuk menemukan ini sejuk karena masih banyak pepohonan, tuturan yang dapat mengeskpresikan pepohonan inilah yang menjadikan desa kesopanan dalam bahasa Jawa. Penelitian ini indah dan nyaman untuk ditempati oleh ini tentang struktur dan proses analogi tutur warga.
masyarakat Kalipancur kecamatan Bojong Yanti (2001) meneliti “Tindak kabupaten Pekalongan. Tutur Maaf di Dalam Bahasa Indonesia
Rahayu (2010) meneliti “Pemetaan di Kalangan Penutur Minangkabau”. Diksi, Gaya Bahasa, dan Latar Belakang Hasilnya 1) tindak tutur maaf yang Penulis Cerita Anak di Solopos dalam digunakan banyak didampingi kategori Kajian Psikolinguistik”. Penelitian Rahayu fatis dan interjeksi, serta penggunaan kata menyimpulkan bahwa pemakaian diksi sapaan seperti bapak dan ibu. Kata fatis dalam cerita anak di Solopos memiliki yang digunakan adalah kata ya, seperti variasi yang cukup banyak yaitu pemakaian pada maaf ya, kakinya terpijak, sedangkan kata-kata bersinonim, kata umum dan kata yang memakai interjeksi aduh dan wah, khusus, kata abstrak dan kata konkret, misalnya Aduh, maaf saya lupa. Tindak kata-kata percakapan, dan adanya tutur maaf yang paling banyak muncul pemakaian istilah asing. Pemakaian gaya
Kajian Linguistik dan Sastra, Vol 26, No 1, Juni 2014, 42-60
bahasa di dalam koran ini menggunakan mengandung emosi. (2) Remaja desa gaya bahasa yang sederhana yaitu gaya Ronggojati kecamatan Batuwarno
bahasa sinestesia, eponim, personifikasi, memiliki kecenderungan mengungkapkan dan perumpamaan. Latar belakang penulis emosi yang bersifat negatif daripada emosi
cerita anak yang mencakup latar belakang yang bersifat positif dilihat dari jumlah profesi dan pendidikan berkaitan dengan tuturan, dan (3) Terdapat tiga ekspresi penciptaan diksi dan gaya bahasa dalam yang mengiringi tuturan yang mengandung cerita anak di Solopos.
emosi yang meliputi ekspresi wajah, suara, Penelitian Rahayu dengan sikap dan tingkah laku. penelitian ini sama yaitu meneliti bidang
Persamaan penelitian Hayati dengan psikolinguistik. Berbedaan pada penelitian peneliti lakukan adalah sama-sama menliti ini adalah terletak pada objek yangkaji, tindak tutur dan menggunakan kajian peneliti ini tentang struktur dan proses psikolinguistik. Perbedaanya, penelitian analoginya, sedangkan penelitian Rahayu Hayati menliti tuturan yang mengandung meneliti objek kajiannya pemetaan diksi, emosi. Sedangkan peneliti meneliti struktur gaya bahasa, dan latar belakang penulis dan proses analogi pada tutur masyarakat. cerita anak.
Rahayu (2012) meneliti “Pemakaian
Konjungsi pada Bahasa Percakapan 2. Metode Penelitian
Anak Usia 7-9 Tahun di Desa Pabelan
2.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Kecamatan Kartasura Kabupaten Tempat (lokasi) penelitian ini Sukoharjo”. Hasilnya bahwa: pertama masyarakat RT 1 RW 1 desa Kalipancur jenis konjungsi yang dikuasai anak usia kecamatan Bojong kabupaten Pekalongan. 7-9 tahun adalah konjungsi koordinatif, Waktu penelitian selama 6 bulan. konjungsi subordinatif, dan konjungsi subordinatif-koordinatif. Konjungsi yang
2.2 Jenis Penelitian
paling banyak digunakan adalah konjungsi Jenis penelitian ini penelitian subordinatif persyaratan. Kedua, realisasi deskriptif kualitatif. Peneliti menggunakan pemakaian konjungsi yang ditemukan metode kualitatif dalam mendeskripsikan berdasarkan analisis tuturan percakapan analogi dalam tutur masyarakat. Penelitian anak usia 7-9 tahun antara lain pemakaian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud konjungsi yang tepat dan tidak tepat dalam untuk memahami fenomena yang dialami menggabungkan konstituen kalimat.
oleh subjek penelitian secara holistik, dan
Penelitian Rahayu dengan peneliti- dengan cara deskripsi dalam bentuk kata- an peneliti sama yaitu pada bidang kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus psikolinguistik, sedangkan perbedaannya yang alamiah dan dengan memanfaatkan adalah terletak pada objek. Peneliti meneliti berbagai metode ilmiah (Moleong, tentang struktur dan proses analogi tutur, 2009:6). Deskriptif maksudnya adalah data sedangkan penelitian Rahayu objeknya yang dikumpulkan berupa kata-kata bukan adalah konjungsi pada bahasa percakapan angka-angka (Moleong, 2009:11). Anak Usia 7-9.
Adapun deskripsi penelitian dengan Hayati (2013) meneliti “Penggunaan metode kualitatif dalam penelitian ini Tuturan Yang Mengandung Emosi di dimulai dari pengumpulan data dengan Kalangan Remaja Desa Ronggojati menggunakan metode cakap dengan Kecamatan Batuwarno Kabupaten wawancara dan teknik catat setelah data Wonogiri Tinjauan Psikolinguistik”. diperoleh, data dipilah sesuai dengan Hasilnya(1) Terdapat 62 tuturan yang data yang diinginkan peneliti, selanjutnya
Analogi dalam Tutur Masyarakat Desa Kalipancur … (Agus Budi Wahyudi, dkk) data diklasifikasikan dan dianalisis seseorang atau beberapa orang agar
berdasarakan tujuan penlitian. berbicara (Sudaryanto, 1993:137). Hal ini dapat disimpulkan bahwa peneliti ingin
memancing saat wawancara masyarakat Subjek penelitian ini adalah agar berbicara apa yang diharapkan masyarakat RT 1 RW 1 desa Kalipamcur peneliti. kecamatan Bojong kabupaten Pekalongan
2.3 Subjek dan Objek Penelitian
Teknik cakap semuka pada yang berjumlah 50 orang. Objek penelitian pelaksanaanya peneliti langsung ini adalah struktur dan proses analogi mendatangi setiap daerah pengamatan dan dalam tutur masyarakat.
melakukan percakapan bersumber pada pancingan yang berupa daftar pertanyaan
2.4 Data dan Sumber Data
(Mahsun, 2012:128). Pada tahap ini
Data adalah sebagai fenomena percakapan dilakukan secara langsung lingual khusus yang mengandung dan oleh peneliti saat wawancara, agar peneliti berkaitan langsung dengan masalah yang memperoleh data selengkap-lengkapnya. dimaksud (Sudaryanto, 1993:5). Data
Teknik catat digunakan untuk dalam penelitian ini berupa ungkapan mengetahui realisasi fonem-fonem tertentu (bahasa lisan) yang analogis masyarakat tidak cukup hanya mendengarkan bunyi- masyarakat RT 1 RW 1 desa Kalipancur bunyi yang dihasilakan oleh informan Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan. (Mahsun, 2012:131). Pelaksanaan teknik
Sumber data berupa bahasa lisan catat adalah teknik lanjutan dari teknik masyarakat RT 1 RW 1 desa Kalipamcur cakap semuka yang dilakukan agar data kecamatan Bojong kabupaten Pekalongan yang didapat dari percakapan langsung
yang mengandung tindak tutur ekspresif denganmasyarakat RT 1 RW 1 desa beranalogi.
Kalipamcur kecamatan Bojong kabupaten Pekalongan, apa yang dilihat dan didengar
langsung dicatat sesuai dengan data yang Teknik pengumpulan data diharapkan peneliti. merupakan suatu cara yang digunakan
2.5 Teknik Pengumpulan Data
Pemeriksaan keabsahan data untuk memperoleh data yang berkualitas penelitian perlu dilakukan agar penelitian dalam penelitian. Ada dua macam dapat dipercaya kebenarannya. Untuk metode penyediaan data, yaitu metode menetapkan keabsahan (trustworthiness) simak dan metode cakap (Sudaryanto, data diperlukan teknik pemeriksaan 1993:132). Metode pengumpulan data yang didasarkan atas sejumlah kriteria yang digunakan pada penelitian ini adalah tertentu.Ada empat kriteria yang metode cakap dengan teknik dasar berupa digunakan, yaitu derajat kepercayaan teknik pancing. Teknik pengngumpulan (credibility), keteralihan (transferability), data yang digunakan adalah teknik cakap kebergantungan (dependability), dan semuka, dan teknik catat untuk mencari kepastian (confirmability) (Moleong, tutur masyarakat yang ekspresif dan yatg 2009:324).Teknik yang akan digunakan analogis. Peneliti bercakapan langsung untuk menguji keabsahan data pada dengan informanTeknik pancing pada penelitian ini menggunakan trianggulasi praktiknya, percakapan atau metode cakap sumber, dengan bahan mempertimbangkan itu diwujudkan dengan pemancingan, bahwa untuk memperoleh informasi dari akan tetapi peneliti untuk mendapatkan sumber harus dilakukan pengecekan ulang data pertama-tama harus dengan segenap sehingga data yang didapatkan benar- kecerdikan dan kemauaanya memancing benar valid. Melalui trianggulasi sumber,
Kajian Linguistik dan Sastra, Vol 26, No 1, Juni 2014, 42-60
pemeriksaan keabsahan data dilakukan
3. Hasil dan Pembahasan Hasil
dengan mengecek ulang data yang
Penelitian
didapat, yaitu catatan percakapan dengan Desa Kalipancur terletak di masyarakat RT 1 RW 1 desa Kalipamcur kecamatan Bojong kabupaten Pekalongan
kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan. Jawa Tengah yang merupakan dataran Sehingga data dapat diklasifikasikan rendah yang memiliki ketinggian tanah
kedalam tindak tutur ekspresif yang 5 meter diatas permukaan laut dengan beranalogi dengan tepat.
orbitasi antara 109°33’00’’-109°34’00’’ Lintang Selatan dan 06°59’30’’-07°00’30’’
2.6 Teknik Analisis Data
Bujur Timur dengan Luas330 km². Analisis data merupakan upaya mengklasifikasi dan mengelompokkan data. Wilayah kecamatan bojong terdiri
dari 22 desa diantaranya adalah desa Tahap pengelompokkan dilakukan dengan
cara mengelompokkan data yang sama ke Kalipancur. Desa Kalipancur berada di dalam satu kategori, dan mengelompokkan sebelah timur desa Sumurjumblangbogo, data ke dalam kategori yang lain (Mahsun, sebelah barat desa Bukur, dan sebelah 2012:253). Data dalam penelitian ini selatan desa Sangkanjoyo. Pola dianalisis dengan menggunakan metode penggunaan lahan di desa Kalipancur lebih padan. Metode padan adalah metode didominasi oleh kegiatan pertanian dan yang alat penentunya di luar, terlepas, dan perkebuanandengan penggunaan lahan tidak menjadi bagian dari bahasa yang irigasi teknis. bersangkutan (Sudaryanto, 1993:13).
Desa Kalipancur mempunyai jumlah Teknik dasar yang akan digunakan penduduk yang mencapai 6.261 jiwa. dalam penelitian ini teknik Pilah Unsur Desa yang mempunyai 4 kepala dusun, 8
Penentu (PUP) untuk memilah-milah data rukun warga, dan 23 rukun tetanggayang yang bersangkutan dengan acuan. Alat mayoritas warganya berkerja sebagai petani penentu pada penelitian ini menggunakan
yang mencapai 60%, bekerja sebagai buruh metode padan referensial merupakan
20%, bekerja sebagai pedagang 10%, dan metode yang alat penentunya adalah sebagai pegawai negeri sipil 10%. kenyataan yang ditunjukkan oleh bahasa
atau referen bahasa (Sudaryanto, 1993:14). Maka dalam penelitian ini alat penentunya
3.1 Wujud Tuturan Analogis
adalah kenyataan yang ditunjuk oleh bahasa
Masyarakat Desa Kalipancur
untuk digunakan dalam menjelaskan
Kecamatan Bojong Kabupaten
struktur dan proses analogi tindak tutur
Pekalongan
ekspresif masyarakat Rt 1 Rw1 desa Wujud tuturan analogis yang Kalipamcur Kecamatan Bojong Kabupaten diujarkan oleh subjek penelitian sebagai Pekalongan.
berikut.
Analogi dalam Tutur Masyarakat Desa Kalipancur … (Agus Budi Wahyudi, dkk)
Identitas Subjek
Data
Usia Jenis Kelamin Pekerjaan Data 1 Suami itu bagaikan atap rumah (Khusnul Khotimah/31th/P/PNS) Data 2 Hidup itu seperti menanam padi (Wiharso/54th/L/PNS)
Nama
Data 3 Rumah itu bagaikan surga (Basuki/50th/L/PNS) Data 4 Caleg sekarang seperti pedagang (Badosi/51th/L/Wirausaha) Data 5 Ngomongnya seperti gledek (Titik/36th/P/Wirausaha) Data 6 Koruptor bagaikan tikus sawah (Mulyo/51th/L/Wirausaha) Data 7 Keluarga tanpa anak itu seperti sayur tanpa garam (Srisupni//35th//Ibu rumah
tangga) Data 8 Anak saya seperti kelalawar (Anjar/43/P/Ibu rumahtangga) Data 9 Orang kalo ngomong kaya kereta (Surtini/48th/P/Ibu rumahtangga) Data 10 Cowok bagiku seperti virus (Puji/23th/P/Buruh) Data 11 Wanita itu seperti pelangi (Rohim/26th/L/Buruh) Data 12Wajahnya cantik bagaikan rembulan (Rian/22th/L/Buruh) Data 13 Istri itu seperti kasur (Sapar/58th/L/Petani) Data 14 Posisinya bagaikan di atas angin (Beno/56th/L/Petani) Data 15 Anak itu seperti emas (Wahyudi/55th/L/Petani) Data 16 Laki-laki sekarang pada kaya buaya (Betty/22th/P/Swasta) Data 17 Anak-anak kecil itu seperti boneka (Ani/27th//P/Swasta) Data 18 Calon suami yang baik itu seperti merpat (Prani/22th/P/Swasta) Data 19 Dia bagaikan kambing hitam (Ardiyanto/23th/L/Mahasiswa) Data 20 Orang tua itu seperti malaikat (Wulan/19th/P/Mahasiswi) Data 21 Mantanku sekarang kaya cabe-cabean (Setiawan/19th/L/Mahasiswa)
3.2 Struktur Analogi dalam Tutur itu dan seperti menanam padi merupakan
Masyarakat Desa Kalipancur frase. Hidup itu termasuk kategori frase Kecamatan Bojong Kabupaten nomina. Unsur seperti merupakan satuan
Pekalongan
lingual penanda analogi sedangkan unsur Tuturan beranalogi data (1)suami
menanam termasuk verba dan unsur padi itu bagaikan atap rumah. Unsur suami merupakan kategori nomina. Tuturan
itu dan bagaikan atap rumah merupakan tersebut yang dianalogikan adalah
frase. Unsur suami itu termasuk kategori frase nomina. Sedangkan unsur bagaikan masyarakat sedangkan yang digunakan merupakan satuan penanda analogi dan sebagai analog adalah menanam padi. atap rumah termasuk kategori nomina. Tuturan tersebut terdapat unsur yang Tuturan tersebut yang dianalogikan adalah berlainan antara hidup yang bersifat insan seorang suami sedangkan yang digunakan dengan menanam padi yang tidak bersifat sebagai analog adalah atap rumah. Terdapat insan. Unsur menanam padi pada tuturan unsur yang berlainan antara suami yang beranalogi tersebut mempunyai pengertian bersifat insan dengan atap rumah yang sebuah perjuanagan. tidak bersifat insan. Unsur atap rumah pada
Tuturan beranalogi data (3)rumah tuturan beranalogi tersebut mempunyai itu bagaikan surga. Unsurrumahitudan pengertian sebagai pelindung.
Tuturan beranalogi data (2) hidup bagaikansurga termasuk frase. Rumah itu seperti menanam padi. Unsur hidup itu adalah katagori frase nomina. Unsur
Kajian Linguistik dan Sastra, Vol 26, No 1, Juni 2014, 42-60
bagaikan merupakan satuan penanda merupakan satuan lingual penanda analogi. anlogi sedangkan unsur surgamerupakan Tuturan tersebut yang dianalogikan adalah kategori nomina. Tuturan tersebut yang koruptor sedangkan yang digunakan dianalogikan adalah keluarga sedangkan sebagai analog adalah tikus sawah. Tuturan yang digunakan sebagai analog adalah tersebut terdapat unsur yang berlainan surga. Tuturan tersebut terdapat unsur antara koruptor yang bersifat insan dengan yang berlainan antara rumahdan tikus yang tidak bersifat insan. Unsur tikus surgatetapi mempunyai sifat yang sama sawah pada tuturan beranalogi tersebut sebagai tempat. Unsur surga pada tuturan mempunyai pengertian sebagaiperusak. beranalogi tersebut mempunyai pengertian
Tuturan beranalogi data (7) keluarga sebagaikebahagiaan saat berkumpul tanpa anak itu seperti sayur tanpa garam. dengan keluarga.
Unsurkeluarga tanpa anak itu dan seperti Tuturan beranalogi data (4) caleg sayur tanpa garammerupakan frase. Unsur sekarang seperti pedagang. Unsur caleg keluarga tanpa anak itu termasuk kategori sekarang dan seperti pedagang merupakan frase nomina dan unsur seperti sayur tanpa frase. Caleg sekarang termasuk kategori garam juga meruapakan kategori frase frase nomina, seperti merupakan satuan nomina sedangkan seperti merupakan lingual penanda analogi dan pedagang satuan lingual penanda analogi.Tuturan merupakan kategori nomina. Tuturan tersebut yang dianalogikan adalah keluarga tersebut yang dianalogikan adalah caleg sedangkan yang digunakan sebagai analog sedangkan yang digunakan sebagai analog adalah sayur tanpa garam. Tuturan tersebut adalah pedagang.Tuturan tersebut terdapat terdapatunsur yang berlainan antara unsur yang berlainan antara caleg dan keluarga yang bersifat insan dengan sayur pedagang tetapi mempunyai kesamaan tanpa garam yang tidak bersifat insan. sebagai insan. Unsur pedagang pada Unsur sayur tanpa garam pada tuturan tuturan beranalogi tersebut mempunyai beranalogi tersebut mempunyai pengertian pengertian sebagai penjual dan pengobral. sebagaisuatu hal yang kurang.
Tuturan beranalogi data (5) Tuturan beranalogidata (8) anak ngomongnya seperti gledek. Unsur saya seperti kelalawar . Unsur anak ngomongnya dan seperti gledek disebut sayadan seperti kelalawaryang merupakan frase. Unsur ngomonnya termasuk kategori frase. Berdasarkan kategorinya unsur nomina, seperti termasuk satuan lingual anak saya kategori frase nomina, unsur penanda analogi dan gledek merupakan seperti merupakan satuan penanda analogi kategori nomina. Tuturan tersebut yang sedangkan unsur kelalawar termasuk dianalogikan adalah tetangga sedangkan katagori nomina. Tuturan tersebut yang yang digunakan sebagai analog adalah dianalogikan adalah anak sedangkan gledek. Tuturan tersebut terdapat unsur yang digunakan sebagai analog adalah yang berlainan antara orang yang bersifat kelalawar. Tuturan tersebut terdapat unsur insan dengan gledek yang tidak bersifat yang berlainan antara anak yang bersifat insan. Unsur gledek pada tuturan beranalogi insan dengan kelalawar yang tidak bersifat tersebut mempunyai pengertian luar biasa. insan. Unsur kelalawar pada tuturan
Tuturan beranalogi data (6) koruptor beranalogi tersebut mempunyai pengertian bagaikan tikus sawah. Unsurkoruptor dan selalu ke luar di malam hari. bagaikan tikus sawah merupakan frase.
Tuturan beranalogi data (9) orang Koruptor termasuk nomina dan unsur kalo ngomong kaya kereta. Unsurorang bagaikan tikus sawah termasuk kategori kalo ngomong dan kaya kereta termasuk frase nomina sedangkan unsur bagaikan frase.Unsur orang kalo ngomong termasuk
Analogi dalam Tutur Masyarakat Desa Kalipancur … (Agus Budi Wahyudi, dkk) kategori frase nomina dan kaya keretajuga termasuk satuan lingual penanda analogi
termasuk kategori nomina sedangkan dan rembulan merupakan katagori nomina. unsur kaya termasuk satuan lingual Tuturan tersebut yang dianalogikan adalah penanda analogi.Tuturan tersebut yang wanita sedangkan yang digunakan sebagai dianalogikan adalah tetangga sedangkan analog adalah rembulan. Tuturan tersebut yang digunakan sebagai analog adalah terdapat unsur yang berlainan antara orang kereta. Tuturan tersebut terdapatunsur yang bersifat insan dengan bulan yang yang berlainan antara orang yang bersifat tidak bersifat insan. Unsur bulan pada insan dengan kereta yang tidak bersifat tuturan beranalogi tersebut mempunyai insan. Unsur kereta pada tuturan beranalogi pengertian sebagai keindahan. tersebut mempunyai pengertian susah
Tuturan beranalogi (13)istriitu untuk berhenti.
seperti kasur. Unsur istri itu dan seperti Tuturan beranalogi data (10) cowok kasurmerupakan frase. Unsur istri itu bagiku seperti virus. Unsur cowok bagiku termasuk kategori frase nomina, seperti dan seperti virusmerupakan frase. Cowok merupakan satuan lingual penanda analogi bagiku termasuk kategori frase nomina, dan kasur merupakan kategori nomina. seperti merupakan satuan lingual penanda Tuturan tersebut yang dianalogikan adalah analogi sedangkan virus merupakan istri sedangkan yang digunakan sebagai kategori nomina. Tuturan tersebut yang analog adalah kasur. Tuturan tersebut dianalogikan adalah laki-laki sedangkan terdapat unsur yang berlainan antara istri yang digunakan sebagai analog adalah yang bersifat insan dengan kasur yang tidak virus.Tuturan tersebut terdapat unsur bersifat insan. Unsur kasur pada tuturan yang berlainan antara cowok yang bersifat beranalogi tersebut mempunyai pengertian insan dengan virus yang tidak bersifat tempat paling nyaman. insan. Unsur virus pada tuturan beranalogi
Tuturan beranalogi data (14) tersebut mempunyai pengertian sebagai posisinya bagaikan diatas angin. penyakit cinta.
Unsurposisnya dan bagaikan diatas Tuturan beranalogi data (11) wanita anginyang merupakan frase. Berdasarkan itu seperti pelangi.Unsur wanita itu dan kategorinya unsur posisinya merupakan seperti pelangi disebut frase. Wanita itu nominadan bagaikan diatas angin termasuk kategori frase nomina, seperti termasuk kategori frase nomina sedangkan merupakansatuan lingual penanda analogi unsur bagaikan merupakan satuan lingual dan pelangi merupakan kategori nomina. penanda analogi.Tuturan tersebut yang Tuturan tersebut yang dianalogikan adalah dianalogikan adalah caleg sedangkan yang wanita sedangkan yang digunakan sebagai digunakan sebagai analog adalah di atas analog adalah pelangi. Tuturan tersebut angin. Tuturan tersebut terdapat unsur yang terdapatunsur yang berlainan antara wanita berlainan antara orang yang bersifat insan yang bersifat insan dengan pelangi yang dengan diatas angin yang tidak bersifat tidak bersifat insan. Unsur pelangi pada insan. Unsur diatas angin pada tuturan tuturan beranalogi tersebut mempunyai beranalogi tersebut mempunyai pengertian pengertian sebagaiciptaan tuhan yang sebagai hal yang sudah pasti. indah.
Tuturan beranalogi data (15) anak Tuturan beranalogi data (12) itu seperti emas. Unsur anak itu dan wajahnya cantik bagaikan rembulan. Unsur seperti emas termasuk frase. Unsur Anak wajahnya cantik dan bagaikan rembulan itu termasuk kategori frase nomina, disebut frase. Unsur wajahnya cantik unsur seperti merupakan satuan lingual termasuk frase nomina, unsurbagaikan penanda analogi dan emas merupakan
Kajian Linguistik dan Sastra, Vol 26, No 1, Juni 2014, 42-60
kategori nomina. Tuturan tersebut yang kategori nomina. Tuturan tersebut dianalogikan adalah anak sedangkan yang dianalogikan adalah calon suami yang digunakan sebagai analog adalah sedangkan yang digunakan sebagai analog emas. Tuturan tersebut terdapat unsur adalah merpati. Tuturan tersebut terdapat yang berlainan antara anak yang bersifat unsur yang berlainan antara suami yang insan dengan emas yang tidak bersifat bersifat insan dengan merpati yang tidak insan. Unsur emas pada tuturan beranalogi bersifat insan. Unsur merpati pada tuturan tersebut mempunyai pengertian suatu yang beranalogi tersebut mempunyai pengertian berharga.
sebagai lambang kesetian. Tuturan beranalogi data (16)laki-laki
Tuturan beranalogi data (19) sekarang pada kaya buaya.Unsurlaki-laki dia bagaikan kambing hitam. Unsur sekarang dan pada kaya buayatermasuk dia termasuk nomina sedangkan unsur frase. Unsur laki-laki sekarang termasuk bagaikan kambing hitam termasuk kategori kategori frase nomina dan pada kaya frase nomina sedangan unsur bagaikan buaya juga merupakan katagori frase termasuk satuan lingual penanda analogi. nomina sedangkan unsur kaya merupakan Tuturan tersebut yang dianalogikan adalah satuan lingual penanda analogi.Tuturan teman sedangkan yang digunakan sebagai tersebut yang dianalogikan adalah laki-laki analog adalah kambing hitam. Tuturan sedangkan yang digunakan sebagai analog tersebut terdapat unsur yang berlainan adalah buaya. Tuturan tersebut terdapat antara orangyang bersifat insan dengan unsur yang berlainan antara laki-laki yang kambingyang tidak bersifat insan. Unsur bersifat insan dengan buaya yang tidak kambing hitampada tuturan beranalogi bersifat insan. Unsur buaya pada tuturan tersebut mempunyai pengertian selalu beranalogi tersebut mempunyai pengertian disalahkan. tidak setia.
Tuturan (20) orang tua itu seperti Tuturan (17) anak-anak kecil itu malaikat. Unsurorang tua itu dan seperti seperti boneka.Unsur anak-anak kecil malaikat disebut frase. Orang tua itudan seperti bonekatermasuk frase. merupakan kategori frase nomina dan Unsuranak-anak kecil itutermasukkategori seperti merupakan satuan lingual penanda frase nomina, seperti termasuk satuan analogi dan unsur malaikatmerupakan lingual penanda analogi dan boneka kategori nomina. Tuturan tersebut yang termasuk kategori nomina. Tuturan dianalogikan adalah orang tua sedangkan tersebut yang dianalogikan adalah anak yang digunakan sebagai analog adalah kecil sedangkan yang digunakan sebagai malaikat. Tuturan tersebut terdapat unsur analog adalah boneka. Tuturan tersebut yang berlainan antara orang tua yang terdapat unsur yang berlainan antara anak bersifat insan dengan malaikat yang tidak yang bersifat insan dengan boneka yang bersifat insan. Unsur malaikat pada tuturan tidak bersifat insan. Unsur boneka pada beranalogi tersebut mempunyai pengertian tuturan beranalogi tersebut mempunyai sebagai penjaga. pengertian sebagai benda mengemaskan.
Tuturan beranalogi data (21) Tuturan beranalogi data (18) calon mantanku sekarang kaya cabe-cabean. suami yang baik itu seperti merpati. Unsur Unsur mantanku sekarang dan kaya cabe- calon suami yang baik itudan seperti cabeandisebut frase.Unsur Mantanku merpati termasuk frase. Unsur calon suami sekarang merupakan kategori frase yang baik itutermasuk kategori frasenomina nominadanunsur
kaya cabe-cabean dan seperti merupakan satuan lingual termasuk kategori frase nomina sedangkan penanda analogi dan merpatimerupakan pada unsur kaya merupakan satuan
Analogi dalam Tutur Masyarakat Desa Kalipancur … (Agus Budi Wahyudi, dkk) lingual penanda analogi. Tuturan tersebut
Tuturan beranalogi data (4) caleg yang dianalogikan adalah mantan pacar sekarang seperti pedagang.Analogi sedangkan yang digunakan sebagai pada tuturan tersebut tercipta karena analog adalah cabe-cabean. Tuturan O1 mengungkapkan perasaan dan tersebut terdapat unsur yang berlainan pemikirannya untuk ditujukan kepada antara mantan yang bersifat insan O2 sebagai caleg, dibandingkan dengan dengan cabe-cabean yang tidak bersifat pedagangyang mempunyai arti sebagai insan. Unsur cabe-cabean pada tuturan orang yang menjual dan mengobral agar beranalogi tersebut mempunyai pengertian menarik pelanggan. Peristiwa pokok yang sebagaicewe murahan.
menjadi dasar analogi tuturan tersebut adalah bosan dengan seorang caleg yang
3.3 Proses Analogi Tutur Masyarakat hanya mengobral janji kepada rakyat untuk
Desa Kalipancur Kecamatan mendapatkan suara.
Tuturan beranalogi data (5) Tuturan beranalogi data (1) suami ngomongnya seperti gledek. Analogi itu bagaikan atap rumah. Proses analogi pada tuturan tersebut tercipta karena pada tuturan tersebut tercipta karena O1 mengungkapkan perasaan dan O1 mengungkapkan perasaan dan pemikirannya untuk ditujukan kepada O2 pemikirannya untuk ditujukan kepada sebagai tetangga, dibandingkan dengan O2 sebagai seorangsuami, dibandingkan gledek yang mempunyai arti sebagai hal dengan atap rumah yang mempunyai arti yang luar biasa. Peristiwa pokok yang sebagai pelindung.Peristiwa pokok yang menjadi dasar analogi tuturan tersebut menjadi dasar analogi tuturan tersebut adalah merasa terganggu dengan suara adalah menginginkan suami yang bisa yang didengarnya. menjadi pelindung keluarga.
Bojong kabupaten Pekalongan
Tuturan beranalogi data (6) karuptor Tuturan beranalogi data (2) hidup bagaikan tikus sawah. Analogi pada tuturan itu seperti menanam padi.Analogi tersebut tercipta karena O1 mengungkapkan pada tuturan tersebut tercipta karena perasaan dan pemikirannya untuk ditujukan O1 mengungkapkan perasaan dan kepada O2 sebagai koruptor, dibandingkan pemikirannya untuk ditujukan kepada dengan tikus sawah yang mempunyai arti O2 sebagai masyarakat, dibandingkan sebagai perusak. Peristiwa pokok yang dengan menanam padi yang mempunyai menjadi dasar analogi tuturan tersebut arti sebagai suatu proses perjuangan untuk adalah kesal dengan ulah para pejabat mendapatkan hasil. Peristiwa pokok yang negara yang selalu korupsi. menjadi dasar analogi tersebut adalah
Tuturan beranalogi data (7) Keluarga menyakini sebuah pencapaian harus tanpa anak itu seprti sayur tanpa garam. melalaui sebuah proses.
Analogi pada tuturan tersebut tercipta Tuturan beranalogi data (3) rumah karena O1 mengungkapkan perasaan dan itu bagaikan surga. Analogi pada tuturan pemikirannya untuk ditujukan kepada O2 tersebut tercipta karena O1 mengungkapkan sebagai keluarga, dibandingkan dengan perasaan dan pemikirannya untuk ditujukan sayur tanpa garamyang mempunyai arti kepada O2 sebagai keluarga, dibandingkan sebagai sesuatu hal yang kurang. Peristiwa dengan surga yang mempunyai arti tempat pokok yang menjadi dasar analogi tuturan yang paling indah.Peristiwa pokok yang tersebut adalah berharap seorang anak menjadi dasar analogi tuturan tersebut datang mengisi keluarganya. adalah merasa senang jika bisa berkumpul
Tuturan beranalogi data (8) anak saya dengan keluarga.
seperti kelalawar.Analogi pada tuturan
Kajian Linguistik dan Sastra, Vol 26, No 1, Juni 2014, 42-60
tersebut tercipta karena O1 mengungkapkan dasar analogi tuturan tersebut adalah perasaan dan pemikirannya untuk ditujukan kagum melihat sosok wanita yang disukai. kepada O2 sebagai anak, dibandingkan
Tuturan beranalogi data (13) Istri itu dengan kelalawar yang mempunyai arti seperti kasur. Analogi pada tuturan tersebut
sebagai hewan yang beraktifitas di saat tercipta karena O1 mengungkapkan perasaan malam hari. Peristiwa pokok yang menjadi dan pemikirannya untuk ditujukan kepada dasar analogi tuturan tersebut adalah kesal O2 sebagai seorang istri, dibandingkan
melihat anaknya selalu keluar malam. dengan kasur yang mempunyai arti Tuturan beranalogi data (9) orang sebagai tempat paling nyaman. Peristiwa kalo ngomong kaya kereta.Analogi pokok yang menjadi dasar analogi tuturan pada tuturan tersebut tercipta karena tersebut adalah merasakan keyamanan saat O1 mengungkapkan perasaan dan berasamadengan seorang istri. pemikirannya untuk ditujukan kepada O2
Tututran beranalogi data (14) sebagai tetangga, dibandingkan dengan Posisinya bagaikan diatas angin. kereta api yang mempunyai arti sebagai Analogi pada tuturan tersebut tercipta sesuatu yang susah berhentikan. Peristiwa karena O1 mengungkapkan perasaan dan pokok yang menjadi dasar analogi tuturan pemikirannya untuk ditujukan kepada O2 tersebut adalah tidak suka orang yang sebagai caleg, dibandingkan dengan diatas ngomongnya susah untuk diam.
angin yang mempunyai arti sebagai hal Tuturan beranalogi data (10)Cowok yang sudah pasti. Peristiwa pokok yang bagi ku seperti virus.Analogi pada tuturan menjadi dasar analogi tuturan tersebut tersebut tercipta karena O1 mengungkapkan adalah senang saat suatu yang diharapkan perasaan dan pemikirannya untuk ditujukan akan tercapai. kepada O2 sebagai laki-laki, dibandingkan
Tututran beranalogi data (15) Anak itu dengan virusyang mempunyai arti sebagai seperti emas.Analogi pada tuturan tersebut virus benebar asmara. Peristiwa pokok tercipta karena O1 mengungkapkan yang menjadi dasar analogi tuturan tersebut perasaan dan pemikirannya untuk adalah pernah disakiti oleh seorang laki- ditujukan kepada O2 sebagai seorang laki.
anak, dibandingkan dengan emas yang Tuturan beranalogi data (11) wanita mempunyai arti sebagai sesuatu hal itu seperti pelangi. Analogi pada tuturan berharga. Peristiwa pokok yang menjadi tersebut tercipta karena O1 mengungkapkan dasar analogi tuturan tersebut adalah sangat perasaan dan pemikirannya untuk ditujukan mensyukuri anugrah yangsangat berharga. kepada O2 sebagai wanita, dibandingkan
Tuturan beranalogi data (16) dengan pelangiyang mempunyai arti Laki-laki sekarang pada kaya buaya. sebagai citptaan tuhan yang indah. Analogi pada tuturan tersebut tercipta Peristiwa pokok yang menjadi dasar karena O1 mengungkapkan perasaan dan analogi tuturan tersebut adalah senang pemikirannya untuk ditujukan kepada O2 melihat sosok wanita yang cantik.