RPP Quran Hadits 7 Semester 2 (1)
26
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
1
Madrasah
:
Mata Pelajaran
:
Kelas
:
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar :
Alokasi Waktu
MTsN Tembilahan
Al-Qur’an-Hadits
VII / 2
:
5.
Membaca surat pendek pilihan
5.1 Menerapkan hukum bacaan mim sukun dalam
QS Al Bayyinah dan Al Kafirun
: 4 x 40 menit
A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Menjelaskan hukum bacaan mim sukun
Menerapkan hukum bacaan mim sukun dalam surah Al-Bayyinah dan
surah Al-Kafrun
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menjelaskan macam-macam hukum bacaan mim sukun
Mencari hukum bacaan mim sukun dalam QS Al Bayyinah dan Al Kafiun
Mempraktikkan bacaan mim sukun dalam Surat Al Bayyinah dan Al
Kafiun
C. APLIKASI NILAI KARAKTER
Karakter Guru
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Karakter Peserta didik yang diharapkan :
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Macam hukum bacaan mim sukun
QS. Al Bayyinah dan Al Kafiun
Al-Qur’an ialah kita suci yang diturunkan Allah SWT kepada nabi Muhammad
SAW dengan menggunakan bahasa Arab. Untuk membacanya, ada beberapa
kaidah yang harus diperhatikan. Kaidah-kaidah itulah yang disenut ilmu tajwid.
Menurut bahasa tajwid berarti membaguskan, membuat bagus atau
pembagusan (perbaikan bacaan). Menurut istilah, ilmu tajwid ialah ilmu yang
membicarakan tentang tata cara membaca Al-Qur’an yang baik dan benar. Dengan
mempelajari ilmu tajwid, diharapkan pengucapan lafal-lafal dalam ayat Al-Qur’an
menjadi tepat.
Ada dua hukum berkaitan dengan ilmu tajwid. Pertama, hukum mempelajari
ilmu tajwid sebagai penetahuan ialah fardu kifayah. Kedua, hukum menerapkan
ilmu tajwid dalam membaca ayat-ayat Al-Qur,an hukumnya fardu ain.
1. MACAM HUKUM BACAAN MIM SUKUN
Mim Sukun yang bertemu dengan huruf hijaiyah, hukum bacaannya ada tiga.
Ketiga hukum bacaan itu ialah : idgam mimi, Ikhfa syafawi, dan izhar syafawi
1
1) Idgam mimi () ادغام ميمي
Idgam mimi disebut juga Idgam mutamasilain. Huruf idgam mimi hanya satu,
yaitu mim ( )م. Cara membacanya ialah dengan memadukkan suara mim sukun
kedalam mim berharakat berikkutnya. Kemudian suara di gunnah kan secara
sempurna dengan lama tiga harkat. Suara gunnah keluar dari pangkal hidung.
Contoh :
ما لهم من علم.٤
ولهم مهتدون.٥
عليهم من كل باب.٦
كم من فئة.١
عليهم مؤصدة.٢
ان كنتم مؤمنين.٣
2) Ihkfa syafawi ()اخفاء شفوي
Ikhfa berarti samara, sedangkan syafawi berarti bibir. Ikhfa syafawi terjadi
apabila ada huruf mim sukun bertemu dengan huruf ba () ب. Disebut ikhfa
syafawi karena hukum ikhfa terjadi pada huruf yang bermakhraj di bibir.
Cara membaca ikhfa syafawi ialah dengan suara samara antara mim dan
ba. Kemudian, ditahan kurang lebih dua ketukan. Pada saat membacanya,
kedua bibir merapat sehingga tidak ada udara yang keluar dri mulut. Contoh :
ان كثيرا منهم بعد ذلك.٤
بل انتم بشر ممن خلق.٥
قد جاء كم بشير ونذير.٦
ان ربهم بهم.١
فاحكم بينهم بالقسط.٢
ومن لم يحكم بما انزل ا.٣
3) Izhar Syafawi () اظهار شفوي
Izhar berarti jelas., sedanngkan syafawi berarti bibir. Izhar syafawi terjadi
apabila ada huruf mim sukun bertemu dengan huruf hijaiyah, selain mim ( ) مdan
ba () ب.
Cara membaca izhar syafawi ialah dengan suara jelas. Pada saat
mengucapkan huruf mim, kedua bibir dirapatkan. Kejelasan pengucapan huruf
mim cukup satu ketukan, tidak boleh lebih dari satu ketukan, dikhawatirkan akan
menjadi bacaan ikhfa atau gunnah.
Pengucapan izhar syafawi harus lebih diperjelas ketika mim sukun bertemu
dengan dua huruf, yaitu fa ( ) فatau waw () و. Hal ini disebabkan kedua huruf
tersebut makhrajnya berasal dari bibir. Contoh :
2. QS. AL BAYYINAH DAN AL KAFIRUN
1) Surah Al-Bayyinah
2
2) Surah Al-Kafirun
E. METODE PEMBELAJARAN
Peta konsep
Diskusi
Tanya jawab
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Siswa melakukan tanya jawab tentang hukum bacaan mim sukun
Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa
untuk mempelajari materi hukum bacaan mim sukun
Kegiatan Inti
Eksploiasi
Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi hukum bacaan
mim sukun
Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian
ditempel di depan kelas
Elaboiasi
Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian
Konfimasi
Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
Kegiatan Penutup
Memberikan refleksi pada siswa
- Apakah pembelajarannya menarik
- Materi apa yang telah kita bincangkan
Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar hukum bacaan mim
sukun
G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR
Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7
Juz ‘Amma
H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang hukum bacaan mim sukun!
I. SPENILAIAN 1
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Menjelaskan macammacam hukum
bacaan mim sukun
Mengidentifkasi
Teknik
Penilaian
Tes Tulis
Tulis Tulis
3
Bentuk
Contoh Instrumen
Penilaian
Jawab
Jelaskan macamSingkat
macam hukum
bacaan mim sukun
Uraian
Hafalkan bacaan
bacaan mim sukun
dalam QS Al
bayyinah dan Al
Kafrun
Mengaplikasikan
bacaan mim sukun
dalam Surat Al
Bayyinah dan Al
Kafrun
mim sukun dalam
QS Al bayyinah
dan Al Kafrun
Tulis Tulis
Uraian
Hafalkan bacaan
mim sukun dalam
Surat Al Bayyinah
dan Al Kafrun
J. PENILAIAN 1
Aspek Yang Dinilai
1
Skor
2
3
Ketepatan peta konsep tentang macam-macam hukum
bacaan mim sukun
Ketepatan peta konsep tentang bacaan mim sukun dalam
QS Al Bayyinah
Ketepatan peta konsep tentang bacaan mim sukun dalam
Al Kafiun
Keteiangan Skoi :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
K. PENILAIAN 2
Nama
Kelomp
ok
Keindahan
Peta Konsep
1
2
3
Kelengkapa
n Peta
Konsep
1
2
3
Kerapihan
Peta Konsep
1
2
Skor
Nilai
3
Nilai = skor yang dicapai x 100
skor maksimal (9)
L. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI
Nama
:
Kelompok :
Kelas
:
N
o
Aspek
Penilaian
Penalaran
Indikato
r
Komunika
si lisan
Deskriptor
Komunika
tif
Ketepatan
4
Sko
r
1
1
Te
ma
Gur
u
Total
Skor
Nil
ai
Komunika
si tulis
Jawaban
Mudah
dipahami
Ketepatan
Jawaban
1
2
Tembilahan, 6 Juli 2013
Guru Mata Pelajaran
Al-Qur’an - Hadits
Mengetahui
Kepala MTs Negeri
Tembilahan
M. YUSUF, S.Ag
Drs. M. RUSLI
NIP. 19571111 198503 1
005
5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
2
Madrasah
:
Mata Pelajaran
:
Kelas
:
Standar Kompetensi
MTsN Tembilahan
Al-Qur’an-Hadits
VII / 2
:
6.
Menerapkan
Al-Qur’an
surat-surat
pendek pilihan dalam kehidupan tentang
toleransi
Kompetensi Dasar : 6.1 Memahami isi kandungan QS Al Bayyinah dan
Al Kafirun tentang toleransi
Alokasi Waktu
: 4 x 40 menit
A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Menjelaskan pengertian Fanatik dan Toleran
Melafalkan surah Al-Kafrun dan terjemahnya
Menjelaskan kandungan surah Al-Kafrun
Melafalkan surah Al-Bayyinah dan terjemahnya
Menjelaskan kandungan surah Al-Bayyinah
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mengartikan QS Al Bayyinah dan Al Kafiun
Mencari ayat dalam QS Al Bayyinah dan Al Kafiun yang berkaitan
dengan toleransi
Menjelaskan isi kandu-ngan QS Al Bayyinah dan Al Kafiun tentang
toleransi
C. APLIKASI NILAI KARAKTER
Karakter Guru
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Karakter Peserta didik yang diharapkan :
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Terjemahan QS Al Bayyinah dan Al Kafiun
Isi kandungan QS Al Bayyinah dan Al Kafiun tentang toleransi
1. TERJEMAHAN QS AL BAYYINAH DAN AL KAFIRUN
a. Terjemahan QS Al Bayyinah
1) orang-orang kafr Yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik
(mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya)
sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,
2) (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan
lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran),
3) di dalamnya terdapat (isi) Kitab-Kitab yang lurus[1594].
4) dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al
kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka
bukti yang nyata.
6
5) Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah
dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)
agama yang lurus[1595], dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.
6) Sesungguhnya orang-orang yang kafr Yakni ahli kitab dan orangorang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka
kekal di dalamnya. mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.
7) Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh, mereka itu adalah Sebaik-baik makhluk.
8) Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun
ridha kepadanya. yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang
yang takut kepada Tuhannya.
[1594]
Yang dimaksud dengan isi Kitab-Kitab yang Lurus ialah isi KitabKitab yang diturunkan kepada nabi-nabi seperti Taurat, Zabur, dan
Injil yang murni.
[1595]
Lurus berarti jauh dari syirik (mempersekutukan Allah) dan jauh
dari kesesatan.
b.Terjemahan QS Al Kafirun
1) Katakanlah: "Hai orang-orang kafr,
2) aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3) dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
4) dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5) dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku
sembah.
6) untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."
2. ISI KANDUNGAN QS AL BAYYINAH DAN AL KAFIRUN TENTANG
TOLERANSI
Surah al-Bayyinah yang berkaitan dengan toleransi adalah ayat 1 dan
2. kedua ayat ini menjelaskan sikap tegas yang dimiliki oleh orang-orang
kafr dari golongan ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) dan orang-orang
musyrik. Mereka menyatakan tidak akan meninggalkan ajaran agama
mereka sampai datang keteranga yang nyata. Keterangan itu adalah nabi
akhir zaman yang mereka dambakan akan membacakan lembaranlembaran suci sebagai pedoman hidup.
Ada beberapa riwayat yang menjelaskan sebab-sebab turunnya surah
al-Kafrun. Salah satu riwayat menyebutkan bahwa sekelompok pemuka
kafr Quraisy datang menemui Rasulullah saw. Mereka adalah al-aalid bin
Mugirah, al-’Ash bin aail, al-Aswat bin al-Mutalib, dan Umayyah bin Khalaf.
Kedatangan mereka untuk mengajak Rasulullah saw. bersekutu dalam
segala hal, termasuk dalam hal peribadahan. Mereka akan menyembah
apa yang beliau sembah. Beliau pun diminta menyembah apa yang
mereka sembah. Bahkan, mereka mengangkat beliau sebagai pemimpin.
Dengan adanya tawaran tersebut, turunlah wahyu Allah swt. yaitu Surah
al-Kafrun. Demikianlah menurut riwayat Ibnu Abi Hatim yang bersumber
dari Sa’id bin Mina.
Pada ayat 2 dan 4, Rasulullah saw. menegaskan bahwa beliau tidak
akan pernah menjadi penyembah apa yang disembah orang kafr, yakni
berhala. Ayat 3 dan 5. Rasulullah saw. juga menegaskan bahwa orang
7
kafr pun tidak akan pernah menjadi penyembah apa yang beliau sembah,
yakni Allah swt. Dengan demikian, Ayat 2-5 merupakan landasan
fanatisme beragama. Rasulullaah saw. bersama kaum muslimin tetap
mempertahankan
ketauhidannya.
Orang-orang
kafr
pun
tetap
mempertahankan agama mereka, yakni menyembah berhala.
Pada Ayat 6, Rasulullah saw. Menegaskan bahwa orang kafr tetap
pada agamanya dan beliau bersama kaum muslimin tetap pada agama
tauhid. Dengan demikian, Ayat 6 ini sebagai landasan hukum adanya
tasamuhdalam beragama.
Kaum muslimin memberi kebebasan dan tidak boleh mengganggu
orang kafr dalam menjalankan agama nya. Sebaliknya, orang kafr pun
tidak boleh mengganggu kaum muslimin dalam menjalankan ajaran islam.
Hal ini telah diterapkan Rasulullah saw. Ketika membanggun masyarakat
Madinah. Orang Islam hidup berdampingan dengan orang Yahudi dan
Nasrani meskipun akhirnya mereka mengkhianatiumat Islam.
E. METODE PEMBELAJARAN
Peta konsep
Diskusi
Tanya jawab
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Siswa melakukan tanya jawab tentang Al-Qur’an surat-surat
pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa
untuk mempelajari materi Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan
dalam kehidupan tentang toleransi
Kegiatan Inti
Eksploiasi
Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi Al-Qur’an suratsurat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian
ditempel di depan kelas
Elaboiasi
Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian
Konfimasi
Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
Kegiatan Penutup
Memberikan refleksi pada siswa
- Apakah pembelajarannya menarik
- Materi apa yang telah kita bincangkan
Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar Al-Qur’an surat-surat
pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
8
G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR
Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7
Juz ‘Amma
H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam
kehidupan tentang toleransi!
I. PENILAIAN 1
Indikator Pencapaian
Teknik
Kompetensi
Penilaian
Menerjemahkan QS
Tes lisan
Al Bayyinah dan Al
Kafrun
Memilah ayat dalam Tes lisan
QS Al Bayyinah dan
Al Kafrun yang
berkaitan dengan
toleransi
Menjelaskan isi
kandu-ngan QS Al
Bayyinah dan Al
Kafrun tentang
toleransi
Tes lisan
Bentuk
Contoh Instrumen
Penilaian
Uraian
Terjemahkan QS Al
Bayyinah dan Al
Kafrun ?
Jawab
Pilihkan ayat
Singkat
dalam QS Al
Bayyinah dan Al
Kafrun yang
berkaitan dengan
toleransi ?
Tugas
Jelaskan isi kandungan QS Al
Bayyinah dan Al
Kafrun tentang
toleransi ?
J. PENILAIAN 1
Aspek Yang Dinilai
1
Skor
2
3
Ketepatan peta konsep tentang terjemahan QS Al Bayyinah
dan Al Kafiun
Ketepatan peta konsep tentang isi kandungan QS Al
Bayyinah tentang toleransi
Ketepatan peta konsep tentang isi kandungan QS Al Kafiun
tentang toleransi
Keteiangan Skoi :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
K. PENILAIAN 2
Nama
Kelomp
ok
Keindahan
Peta Konsep
1
2
3
Kelengkapa
n Peta
Konsep
1
2
3
9
Kerapihan
Peta Konsep
1
2
3
Skor
Nilai
Nilai = skor yang dicapai x 100
skor maksimal (9)
L. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI
Nama
Kelompok :
Kelas
N
o
Aspek
Penilaian
:
:
Indikato
r
Komunik
asi lisan
Penalaran
Komunik
asi tulis
Sko
r
Komunika 1
tif
1
Ketepata
n
Jawaban
Mudah
1
dipahami
Ketepata 2
n
Jawaban
Deskriptor
Te
ma
Gur
u
Total
Skor
Nil
ai
Tembilahan, 6 Juli 2013
Guru Mata Pelajaran
Al-Qur’an - Hadits
Mengetahui
Kepala MTs Negeri
Tembilahan
M. YUSUF, S.Ag
Drs. M. RUSLI
NIP. 19571111 198503 1
005
10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
3
Madrasah
:
Mata Pelajaran
:
Kelas
:
Standar Kompetensi
MTsN Tembilahan
Al-Qur’an-Hadits
VII / 2
:
6.
Menerapkan
Al-Qur’an
surat-surat
pendek pilihan dalam kehidupan tentang
toleransi
Kompetensi Dasar : 6.2 Memahami keterkaitan isi kandungan QS Al
Bayyinah dan Al Kafirun tentang membangun
kehidupan umat beragama dalam fenomena
kehidupan
Alokasi Waktu
: 4 x 40 menit
A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Menjelaskan keterkaitan isi kandungan surah Al-Kafrun dan surah AlBayyinah
Menjelaskan hikmah fanatik dan toleransi dalam kehidupan sehari-hari
Melaksanakan kandungan surah Al-Kafrun dan surah Al-Bayyinah
Menerapkan sikap toleran dan fanatik dalam kehidupan sehari-hari
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menentukan cara membangun kehidupan umat beragama dalam ajaran
Islam
Mengaitkan isi kandungan Al Bayyinah dan Al Kafiun dengan kehidupan
umat beragama
C. APLIKASI NILAI KARAKTER
Karakter Guru
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Karakter Peserta didik yang diharapkan :
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Membangun kehidupan umat beragama dalam ajaran Islam
Mengaitkan isi kandungan Al Bayyinah dan Al Kafiun dengan kehidupan
umat beragama
1. KEHIDUPAN UMAT BERAGAMA DALAM AJARAN ISLAM
a. Fanatik
Menurut KBBI, Fanatik ialah teramat kuat kepercayaan (keyakinan)
terhadap ajaran (politik, politik agama dan sebagai nya). Dengan
demikian, orang yang fanatik dalam beragama berarti memiliki
keyakinan yang kuat dan mantap dalam hati terhadap agama nya.
Di dalam islam, sikaf fanatik terhadap ajaran agama disebut
istiqomah. Islam mewajibkan umat nya memiliki sikaf fanatik atau
11
istiqomah dalam beragama. Dengan sikap ini, seorang muslim akan
bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ajaran islam. Muslim yang
tidak fanatik terhadap ajaran islam disebut munafk, tidak memiliki
pegangan hidup yang mantap.
b.Toleran
Menurut KBBI toleran ialah sifat atau sikaf suka menenggang
(menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat,
pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan) yang berbeda atau
bertentangan dengan pendirian nya sendiri. Dengan kata lain, toleran
berartti memberi kebebesan kepada orang lain untuk bersikaf atau
berpendirian sesuai keinginan nya.
2. KETERKAITAN ANTARA SURAH AL-KAFIRUN DAN AL-BAYYINAH
TENTANG MEMBANGUN KEHIDUPAN UMAT BERAGAMA DALAM
FENOMENA KEHIDUPAN
Surah Al-Kafirun dan Al-Bayyinah mempunyai keterkaitan sangat erat yang
saling melengkapi. Surah Al-Kafirun ayat 2-5 dan Al-Bayyinah ayat 1-2 sebagai
landasan hukum wajibnya memiliki fanatisme atau istiqomah dalam beragama.
Keyakinan yang telah dipilih harus diperjuangkan dengan segala kemampuan dan
kekuatan. Dengan demikian, keyakinan itu tidak akan mudah goyah oleh pengaruh
keyakinan lain. Keyakinan ini harus ditanamkan terhadap seluruh anggota keluarga.
E. METODE PEMBELAJARAN
Peta konsep
Diskusi
Tanya jawab
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Siswa melakukan tanya jawab tentang Al-Qur’an surat-surat
pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa
untuk mempelajari materi Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan
dalam kehidupan tentang toleransi
Kegiatan Inti
Eksploiasi
Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi Al-Qur’an suratsurat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian
ditempel di depan kelas
Elaboiasi
Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian
Konfimasi
Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
Kegiatan Penutup
Memberikan refleksi pada siswa
12
- Apakah pembelajarannya menarik
- Materi apa yang telah kita bincangkan
Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar Al-Qur’an surat-surat
pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR
Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7
Juz ‘Amma
Media massa
H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam
kehidupan tentang toleransi!
I. PENILAIAN 1
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Menjelaskan cara
membangun
kehidupan umat
beragama dalam
ajaran Islam
Menyebutkan
contoh keragaman
kehidupan umat
beragama
Mengaitkan isi
kandu-ngan Al
Bayyinah dan Al
Kafrun dengan
kehidu-pan umat
beragama
Teknik
Penilaian
Tes tulis
Bentuk
Penilaian
Tugas
Tes tulis
Jawab
Singkat
Tes tulis
Jawab
Singkat
Contoh Instrumen
Jelaskan cara
membangun
kehidupan umat
beragama dalam
ajaran Islam ?
Sebutkan contoh
keragaman
kehidupan umat
beragama ?
Kaitkan isi kandungan Al Bayyinah
dan Al Kafrun
dengan kehidupan umat
beragama ?
J. PENILAIAN 2
Aspek Yang Dinilai
Ketepatan peta konsep tentang terjemahan QS Al
Bayyinah dan Al Kafiun
Ketepatan peta konsep tentang ayat dalam QS Al
Bayyinah dan Al Kafiun yang berkaitan dengan toleransi
Ketepatan peta konsep tentang isi kandungan QS Al
Bayyinah dan Al Kafiun tentang toleransi
Keteiangan Skoi :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
13
Skor
1
2
3
K. PENILAIAN 3
Keindahan
Nama
Kelomp Peta Konsep
ok
1
2
3
Kelengkapa
n Peta
Konsep
1
2
3
Kerapihan
Peta
Konsep
1
2
3
Skor
Nilai
Nilai = skor yang dicapai x 100
skor maksimal (9)
L. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI
Nama
:
Kelompok :
Kelas
:
N
Aspek
Indikato
Deskriptor
o Penilaian
r
Komunik Komunika
asi lisan
tif
Ketepata
n
Jawaban
Penalaran
Komunik Mudah
asi tulis
dipahami
Ketepata
n
Jawaban
Sko
r
1
1
Te
ma
Gur
u
Total
Skor
Nil
ai
1
2
Tembilahan, 6 Juli 2013
Guru Mata Pelajaran
Al-Qur’an - Hadits
Mengetahui
Kepala MTs Negeri
Tembilahan
M. YUSUF, S.Ag
Drs. M. RUSLI
NIP. 19571111 198503 1
005
14
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
4
Madrasah
:
Mata Pelajaran
:
Kelas
:
Standar Kompetensi
MTsN Tembilahan
Al-Qur’an-Hadits
VII / 2
:
6.
Menerapkan
Al-Qur’an
surat-surat
pendek pilihan dalam kehidupan tentang
toleransi
Kompetensi Dasar : 6.3. Menerapkan kandungan QS Al Bayyinah dan
Al Kafirun dalam kehidupan
Alokasi Waktu
: 4 x 40 menit
A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Menyebutkan cara menerapkan kandungan surah Al Bayyinah dan Al
Kafrun dalam kehidupan sehari-hari
Melaksanakan kandungan surah Al Bayyinah dan Al Kafrun dalam
kehidupan sehari-hari
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menentukan ciri-ciri perilaku orang yang bertoleransi dalam beragama
Mencari contoh perilaku orang yang bertoleransi dalam beragama
C. APLIKASI NILAI KARAKTER
Karakter Guru
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Karakter Peserta didik yang diharapkan :
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Cara perilaku orang yang bertoleransi dalam beragama
Contoh perilaku orang yang bertoleransi dalam beragama
1. CARA PERILAKU ORANG YANG BERTOLERANSI DALAM
BERAGAMA
Sikap fanatik beragama dan toleran harus dapat diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari. Diantara wujud fanatisme dan tasamuh menurut
kandungan surah Al-Kafirun dan Al-Bayyinah adalah sebagai berikut :
a. Fanatik
1) Sebagai seorang muslim kita harus mempertahankan keyakinan sampai
akhir hayat, sebagaimana firman Allah SWT berikut ini :
.
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar
taqwa kepadanya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.
(QS. Ali Imran: 102)
2) Tidak mudah terpengaruh oleh keyakinan lain karena kita yakin bahwa hanya
agama Islam yang benar. Allah SWT berfirman sebnagai berikut :
15
.
Sesungguhnya aganma disisi Allah ialah Islam. (QS. Ali Imran : 19)
3) Tidak mengorbankan keyakinan demi keuntungan dunia karena kita tahu
bahwa perbuatan itu akanmembawa pada kerugian, sebagaimana firman
Allah SWT berikut ini :
.
Dan barang siapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan
diakhirat dia termasuk orang yang rugi. (QS. Ali Imran : 85)
b. Tasamuh atau Toleran
1) Tidak memaksakan keyakinan kepada orang lain karena tidak dibenarkan
agama dan akal sehat. Hal itu sesuai dengan firman Allah SWT berikut ini :
.
Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah
jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang
siapa ingkar kepada tagut dan beriman kepada Allah , maka sungguh, dia
telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus.
Allah maha mendengar, maha mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 256)
Islam disebut dengan ar-rusydu (yang benar), sedangkan selain Islam
disebut al-gayyu (tidak benar). Manusia telah diberi akal, pikiran, dan
perasaan yang dapat digunakan untuk memilih jalan yang diridai Allah swt,
yakni Islam atau jalan yang tidak diridai-Nya, yakni non-Islam. Allah
berfirman sebagai berikut.
.…
Dan katakanlah (Muhammad), “kebenaran itu datang nya dari Tuhanmu;
barang siapa yang menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan
barang siapa yang menghendaki (kafir) biarlah dia hafir.”… (Q.S al-kahfi/18:
29)
2) Sabar dalam menghadapi sikap orang-orang yang mendustakan Islam,
sebagaimana para rasul terdahulu. Tegas seorang dai atau mubalig
hanyalah menyampaikan Islam kepada manusia dan mengajak untuk
menjalankan nya. Seorang dai tidak bertanggung jawab terhadap iman atau
tidaknya orang lain. Seorang dai kadang harus menanggung beban dihina
atau didustakan. Ia harus sabar menerima nya, sebagaimana firman Allah
swt, berikut ini:
Dan sesungguhnya rasul-rasul sebelum engkau pun telah didustakan, tetapi
mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan)
terhadap mereka, ssampai datang pertolongan kami kepada mereka… (Q.S.
al-‘an’am/6: 34)
dalam ayat lain, Allah swt, berfirman sebagai berikut:
Dan bersabarlah (Muhammad) dan kesabaran it semata-mata dengan
pertolongan Allah dan jangan lah engkau bersedih hati terhadap (kekafiran)
mereka dan jangan (pula) bersempit dada terhadap tipu daya yang mereka
rencanakan. (Q.S. an-Nahl/16:127)
16
3) Bersahaja dalam melaksanakan dakwah, tidak mengikuti jalan pikiran objek
dakwah. Seorang dai tidak seharusnya hanya mengikuti kemauan objek
dakwah dalam menyampaikan dakwahnya. Semua harus dikembalikan
kepada ajaran Allah swt, berfirman sebagai berikut:
Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena
pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta
pertanggungjawabannya. (Q.S. al-Isra’/17: 36).
4) Bebas menjalin hubungan dengan non muslim selama tidak menyangkut
akidah dan ibadah, sebagaimana firman Allah swt, sebagai berikut:
Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orangorang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir
kamu dari kampong halamanmu. Sesungguhnya Allah mencari orang-orang
yang berlaku adil. (Q.S. al-Mumtahanah/60: 8)
c. Hikmah Fanatik dan Toleran dalam Kehidupan Sehari-hari
Sikap Fanatik toleransi berdampak positif dalam kehidupan
bermasyarakat. Di antara dampak positif sikap fanatik adalah:
Memiliki keyakinan yang kuat sehingga lebih mantap dalam melaksanakan
agama;
Memiliki harga diri sehingga dipperhitungkan pihak lain;
Teruji dalam pandangan allah swt.
Adapun dampak positif dari sifat toleransi, antara lain:
o Terwujudnya kehidupan masyarakat yang rukun dan damai;
o Terwujudnya keamanan dan ketentraman hidup sesama anggota
masyarakat;
o Terpenhinya hak-hak setiap anggota masyarakat sehingga menimbulkan
kepuasan batin;
o Menumbuhkan persatuan dan rasa kebersamaan.
E. METODE PEMBELAJARAN
Peta konsep
Diskusi
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Siswa melakukan tanya jawab tentang Al-Qur’an surat-surat
pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa
untuk mempelajari materi Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan
dalam kehidupan tentang toleransi
Kegiatan Inti
Eksploiasi
17
Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi Al-Qur’an suratsurat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian
ditempel di depan kelas
Elaboiasi
Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian
Konfimasi
Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
Kegiatan Penutup
Memberikan refleksi pada siswa
- Apakah pembelajarannya menarik
- Materi apa yang telah kita bincangkan
Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar Al-Qur’an surat-surat
pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR
Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7
Juz ‘Amma
Media massa
H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam
kehidupan tentang toleransi!
I. PENILAIAN 1
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Menentukan ciri
perilaku orang yang
bertoleransi dalam
beragama
Menunjukkan contoh
perilaku orang yang
bertoleransi dalam
beragama
Teknik
Penilaian
Tes tulis
Bentuk
Penilaian
Jawab
Singkat
Tes tulis
Jawab
Singkat
Contoh Instrumen
Tentukan ciri
perilaku orang
yang bertoleransi
dalam beragama
Sebutkan contoh
perilaku orang
yang bertoleransi
dalam beragama
J. PENILAIAN 2
Aspek Yang Dinilai
Ketepatan peta konsep tentang terjemahan QS Al
Bayyinah dan Al Kafiun
Ketepatan peta konsep tentang ayat dalam QS Al
Bayyinah dan Al Kafiun yang berkaitan dengan toleransi
18
Skor
1
2
3
Ketepatan peta konsep tentang isi kandungan QS Al
Bayyinah dan Al Kafiun tentang toleransi
Keteiangan Skoi :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
K. PENILAIAN 3
Kelengkapa
Keindahan
Kerapihan
Nama
n Peta
Peta Konsep
Kelomp Peta Konsep
Konsep
ok
1
2
3
1
2
3
1
2
3
Nilai = skor yang dicapai x 100
skor maksimal (9)
L. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI
Nama
:
Kelompok :
Kelas
:
N
Aspek
Indikato
Deskriptor
o Penilaian
r
Komunik Komunik
asi lisan
atif
Ketepata
n
Jawaban
Penalaran
Komunik Mudah
asi tulis
dipahami
Ketepata
n
Jawaban
Sko
r
1
1
Te
ma
Skor
Gur
u
Total
Skor
Nilai
Nil
ai
1
2
Tembilahan, 6 Juli 2013
Guru Mata Pelajaran
Al-Qur’an - Hadits
Mengetahui
Kepala MTs Negeri
Tembilahan
M. YUSUF, S.Ag
Drs. M. RUSLI
NIP. 19571111 198503 1
005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
5
19
Madrasah
:
Mata Pelajaran
:
Kelas
:
Standar Kompetensi
MTsN Tembilahan
Al-Qur’an-Hadits
VII / 2
:
7.
Menerapkan Al-Qur’an surat pendek
pilihan
dalam
kehidupan
tentang
problematika dakwah
Kompetensi Dasar : 7.1 Memahami isi kandungan QS Al Lahab dan
An Nasr tentang problematika dakwah
Alokasi Waktu
: 4 x 40 menit
A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Menjelaskan pengertian dakwah dan problematika dakwah
Melafalkan surah Al-Lahab dan terjemahnya
Menjelaskan Asbabun Nuzul surah Al-lahab
Menjelaskan problematika yang muncul pada surah Al-Lahab
Melafalkan surah An-Nashr dan terjemahnya
Menjelaskan Asbabun Nuzul surah An-Nashr
Menjelaskan kandungan surah An-Nashr
Menjelaskan problematika dakwah yang muncul pada surah An-Nashr
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menerjemahkan QS Al Lahab dan An Nasi tiap mufrodatnya
Menjelaskan kandungan QS Al Lahab dan An Nasi
C. APLIKASI NILAI KARAKTER
Karakter Guru
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Karakter Peserta didik yang diharapkan :
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.
D. MATERI PEMBELAJARAN
QS Al Lahab dan An Nasi
Terjemahan QS Al Lahab dan An Nasi
Isi kandungan QS Al Lahab dan An Nasi tentang problematika dakwah
1. QS AL LAHAB DAN AN NASR
a. QS Al Lahab
b. QS. An Nasr
2. TERJEMAHAN QS AL LAHAB DAN AN NASR
a. QS Al Lahab
20
1) binasalah kedua tangan Abu Lahab dan Sesungguhnya Dia akan
binasa[1607].
2) tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia
usahakan.
3) kelak Dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
4) dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar[1608].
5) yang di lehernya ada tali dari sabut.
[1607] Yang dimaksud dengan kedua tangan Abu Lahab ialah Abu Lahab sendiri.
[1608] Pembawa kayu Bakar dalam bahasa Arab adalah kiasan bagi penyebar
ftnah. isteri Abu Lahab disebut pembawa kayu Bakar karena Dia selalu
menyebar-nyebarkan ftnah untuk memburuk-burukkan Nabi Muhammad
s.a.w. dan kaum Muslim.
b. QS. An Nasr
1) apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
2) dan kamu Lihat manusia masuk agama Allah dengan
berbondong-bondong,
3) Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah
ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima
taubat.
3. ISI KANDUNGAN QS AL LAHAB DAN AN NASR TENTANG
PROBLEMATIKA DAKWAH
Dakwah dan premlematikanya adalah dua unsur yang tidak dapat
dipisahkan. Dalam dakwah pasti akan selalu diikuti adanya sebagai macam
problematika.
1) Dakwah
Menurut bahasa, dakwah berarti ajakan, seruan, dan panggilan. Menurut
istilah islam, dakwah berarti setiap kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak, dan
memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah swt, sesuai garis akidah,
syariat, dan akhlak islamiah. Orang yang berdakwah disebut dai, sedangkan
orang yang menjadi objek dakwah disebut mad’u.
Selain kata dakwah, kita juga mengenal kata tablig. Menurut bahasa, tablig
berarti penyampaian. Menurut istilah, tablig berarti menyampaikan ajaran-ajaran
Islam kepada umat manusia untuk dijadikan sebagai pedoman hidup dan
dilakdanakan agar memperoleh kebahagiaan didunia dan diakhirat. Orang yang
bertablig disebut mubalig.
Dalam kehidupan sehari-hari, antara kata dakwah dan tablig diartikan sama.
Hal ini disebabkan tujuan ke dua kegitan tersebut sama, yaitu mengajak orang
agar mau mengamalkan ajaran Islam.
Allah swt, memerintahkan kita untuk berdakwah, diantaranya dalam ayatayat berikut ini.
Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar.
Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Q.S Ali ’Imran/3: 104)
Selain menjelaskan tentang perintah berdakwah, ayat diatas juga
menjelaskan bentuk-bentuk dakwah, yakni amar ma’ruf nahi munkar. Amar ma’ruf
berarti mencegah dari peerbuatan munkar. Pada kenyataan nya, dakwah pada
masa sekarang lebih banyak amar ma’ruf.
21
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu denga hikmah dan pengajaran yang
baik dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhamu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengutahui siapa yang dapat petunjuk. (Q.S. an-Nahl/16: 125)
Selain perintah berdakwah dalam surah An-Nahl Ayat 125, ayat tersebut
juga memberikan metode dalam berdakwah. Metode itu adalah bil-hikmah, bilmau’izah hasanah, dan bil-jidal.
Dakwah bil-hikmah (dengan bijaksana), artinya perkataan yang tegas dan
benar yang dapat membedakan antara hak dan batil. Dakwah harus disampaikan
dengan keterangan yang tegas dan jelas, tadak ragu atau bimbang. Dengan
demikian, objek dakwah dapat mengetahui ajaran Islam dengan sebenernyatanpa
keraguan.
Dakwah bil-mau’izah hasanah, artinya dakwah dengan memberikan nasehat
yang baik. Objek dakwah adalah manusia yang memiliki akal dan pikiran. Oleh
sebab itu, dai harus memiliki sifat terpuji, sopan, dan santun dihadapan objek
dakwah. Sifat-sifat tersebut dapat menarik simpati dari para objek dakwah.
Dengan demikian, insya Allah dakwah dapat berjalan baik.
Dakwah bil-jidal, artinya dakwah secara biolagis, jika objek dakwah kaum
terpelajar, dakwah ini akan lebih menarik. Seseorang dai harus memiliki wawasan
yang luas sehingga tidak menutup kemungkinan seseorang dai memiliki
pengetahuan dibidang umum. Dengan demikian, seorang dai tidak hanya mampu
menjawab masalah kehidupan agama. Lebih jauh dari itu, ia mampu menjawab
permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain ketiga metode tersebut, ada dakwah yang tidak kalah pentingnya,
yakni dakwah bil-hal. Dakwah ini lebih mengedepankan keteladanan. Selain
dakwah secara lisan, seorang daidituntut memberikan contoh riil dalam kehidupan
sehari-hari. Contoh dakwah bil-hal, antara lain memberikan bantuan kepada
masyarakat yang sedang mendapat mesibah.
2) Problematika Dakwah
Problematika dakwah berarti permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan
dakwah. Permasalahan seputar pelaksanaan dakwah dipengaruhi dua faktor,
yakni kondisi intern dan ekstern.
Kondisi intern lebih bertumpu pada diri seorang dai. Seorang dai yang tidak
menguasai materi dakwah, belum mampu melaksanakan ajaran syariat dalam
kehidupannya, dan tidak mampu berkomunikasi dengan baik sering menjadikan
dakwah tidak dapat diterima dengan baik oleh objek dakwah. Dengan demikian,
seorang dai dituntut benar-benar menguasai materi, pelaksanaan meteri, dan berkomunikasi dengan baik.
Kondisi ekstern adalah kondisi dari luar, seperti lingkungan, media, dan
pengaruh orang lain. Banyak acara TV yang cenderung memberikan gaya hidup
yang tidak mendidik, seperti hidup komsumtif, mode pakaian yang tidak sesuai
syariat, dan pergaulan bebas. Lingkungan yang kurang mendukung penerapan
ajaran agama dan tidak memedulikan perkembangan anak juga memengaruhi
proses dakwah. Belum lagi, kegiatan misionaris agama lain yang setiap saat
mengancam pengalihan akidah. Semua itu perlu disikapi dengan kegigihan
sehingga tidak mudah puutus asa dalam menjalankan dakwahnya.
E. METODE PEMBELAJARAN
22
Peta konsep
Diskusi
Tanya jawab
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Siswa melakukan tanya jawab tentang QS Al Lahab dan An Nasi
tentang problematika dakwah
Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa
untuk mempelajari materi QS Al Lahab dan An Nasi tentang
problematika dakwah
Kegiatan Inti
Eksploiasi
Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi QS Al Lahab
dan An Nasi tentang problematika dakwah
Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian
ditempel di depan kelas
Elaboiasi
Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian
Konfimasi
Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
Kegiatan Penutup
Memberikan refleksi pada siswa
- Apakah pembelajarannya menarik
- Materi apa yang telah kita bincangkan
Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar QS Al Lahab dan An
Nasi tentang problematika dakwah
G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR
Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7
Juz ‘Amma
Media massa
H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang QS Al Lahab dan An Nasi tentang
problematika dakwah!
I. PENILAIAN 1
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Menerjemahkan QS
Al Lahab dan An
Nasr
Menjelaskan
kandungan QS Al
Lahab dan An Nasr
Teknik
Bentuk
Contoh Instrumen
Penilaian Penilaian
Tes lisan
Tugas
Terjemahkan QS Al
Lahab dan An
Nasr ?
Tes lisan
Jawab
Jelaskan
Singkat
kandungan QS Al
Lahab dan An Nasr
23
tentang
problematika
dakwah
tentang
problematika
dakwah ?
J. PENILAIAN 2
Skor
Aspek Yang Dinilai
1
2
3
Ketepatan peta konsep tentang terjemahan QS Al Lahab
dan An Nasi
Ketepatan peta konsep tentang kandungan QS Al Lahab
tentang problematika dakwah
Ketepatan peta konsep tentang kandungan QS An Nasi
tentang problematika dakwah
Keteiangan Skoi :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
K. PENILAIAN 3
Nama
Kelomp
ok
Keindahan
Peta
Konsep
1
2
3
Kelengkapa
n Peta
Konsep
1
2
3
Kerapihan
Peta
Konsep
1
2
3
Skor
Nilai
Nilai = skor yang dicapai x 100
skor maksimal (9)
L. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI
Nama
Kelompok :
Kelas
N
o
Aspek
Penilaian
Penalaran
:
:
Indikato
r
Komunik
asi lisan
Deskriptor
Komunika
tif
Ketepata
n
24
Sko
r
1
1
Te
ma
Gur
u
Total
Skor
Nil
ai
Komunik
asi tulis
Jawaban
Mudah
dipahami
Ketepata
n
Jawaban
1
2
Tembilahan, 6 Juli 2013
Guru Mata Pelajaran
Al-Qur’an - Hadits
Mengetahui
Kepala MTs Negeri
Tembilahan
M. YUSUF, S.Ag
Drs. M. RUSLI
NIP. 19571111 198503 1
005
25
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
6
Madrasah
:
Mata Pelajaran
:
Kelas
:
Standar Kompetensi
MTsN Tembilahan
Al-Qur’an-Hadits
VII / 2
:
7.
Menerapkan Al-Qur’an surat pendek
pilihan
dalam
kehidupan
tentang
problematika dakwah
Kompetensi Dasar : 7.2. Menerapkan isi kandungan QS Al Lahab dan
An Nasr dalam kehidupan
Alokasi Waktu
: 4 x 40 menit
A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Menyebutkan cara menerapkan kandungan surah Al-Lahab dan surah
An- Nashr dalam kehidupan sehari-hari
Melaksanakan kandungan surah Al-Lahab dan surah An-Nashr dalam
kehidupan sehari-hari
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Memberi contoh perbuatan yang menolak ajaran Rosul
Mencari contoh pertolongan Allah dan yang bukan pertolongan Allah
Mencari contoh pertolongan Allah yang sekarang terjadi
C. APLIKASI NILAI KARAKTER
Karakter Guru
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Karakter Peserta didik yang diharapkan :
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jaw
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
1
Madrasah
:
Mata Pelajaran
:
Kelas
:
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar :
Alokasi Waktu
MTsN Tembilahan
Al-Qur’an-Hadits
VII / 2
:
5.
Membaca surat pendek pilihan
5.1 Menerapkan hukum bacaan mim sukun dalam
QS Al Bayyinah dan Al Kafirun
: 4 x 40 menit
A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Menjelaskan hukum bacaan mim sukun
Menerapkan hukum bacaan mim sukun dalam surah Al-Bayyinah dan
surah Al-Kafrun
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menjelaskan macam-macam hukum bacaan mim sukun
Mencari hukum bacaan mim sukun dalam QS Al Bayyinah dan Al Kafiun
Mempraktikkan bacaan mim sukun dalam Surat Al Bayyinah dan Al
Kafiun
C. APLIKASI NILAI KARAKTER
Karakter Guru
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Karakter Peserta didik yang diharapkan :
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Macam hukum bacaan mim sukun
QS. Al Bayyinah dan Al Kafiun
Al-Qur’an ialah kita suci yang diturunkan Allah SWT kepada nabi Muhammad
SAW dengan menggunakan bahasa Arab. Untuk membacanya, ada beberapa
kaidah yang harus diperhatikan. Kaidah-kaidah itulah yang disenut ilmu tajwid.
Menurut bahasa tajwid berarti membaguskan, membuat bagus atau
pembagusan (perbaikan bacaan). Menurut istilah, ilmu tajwid ialah ilmu yang
membicarakan tentang tata cara membaca Al-Qur’an yang baik dan benar. Dengan
mempelajari ilmu tajwid, diharapkan pengucapan lafal-lafal dalam ayat Al-Qur’an
menjadi tepat.
Ada dua hukum berkaitan dengan ilmu tajwid. Pertama, hukum mempelajari
ilmu tajwid sebagai penetahuan ialah fardu kifayah. Kedua, hukum menerapkan
ilmu tajwid dalam membaca ayat-ayat Al-Qur,an hukumnya fardu ain.
1. MACAM HUKUM BACAAN MIM SUKUN
Mim Sukun yang bertemu dengan huruf hijaiyah, hukum bacaannya ada tiga.
Ketiga hukum bacaan itu ialah : idgam mimi, Ikhfa syafawi, dan izhar syafawi
1
1) Idgam mimi () ادغام ميمي
Idgam mimi disebut juga Idgam mutamasilain. Huruf idgam mimi hanya satu,
yaitu mim ( )م. Cara membacanya ialah dengan memadukkan suara mim sukun
kedalam mim berharakat berikkutnya. Kemudian suara di gunnah kan secara
sempurna dengan lama tiga harkat. Suara gunnah keluar dari pangkal hidung.
Contoh :
ما لهم من علم.٤
ولهم مهتدون.٥
عليهم من كل باب.٦
كم من فئة.١
عليهم مؤصدة.٢
ان كنتم مؤمنين.٣
2) Ihkfa syafawi ()اخفاء شفوي
Ikhfa berarti samara, sedangkan syafawi berarti bibir. Ikhfa syafawi terjadi
apabila ada huruf mim sukun bertemu dengan huruf ba () ب. Disebut ikhfa
syafawi karena hukum ikhfa terjadi pada huruf yang bermakhraj di bibir.
Cara membaca ikhfa syafawi ialah dengan suara samara antara mim dan
ba. Kemudian, ditahan kurang lebih dua ketukan. Pada saat membacanya,
kedua bibir merapat sehingga tidak ada udara yang keluar dri mulut. Contoh :
ان كثيرا منهم بعد ذلك.٤
بل انتم بشر ممن خلق.٥
قد جاء كم بشير ونذير.٦
ان ربهم بهم.١
فاحكم بينهم بالقسط.٢
ومن لم يحكم بما انزل ا.٣
3) Izhar Syafawi () اظهار شفوي
Izhar berarti jelas., sedanngkan syafawi berarti bibir. Izhar syafawi terjadi
apabila ada huruf mim sukun bertemu dengan huruf hijaiyah, selain mim ( ) مdan
ba () ب.
Cara membaca izhar syafawi ialah dengan suara jelas. Pada saat
mengucapkan huruf mim, kedua bibir dirapatkan. Kejelasan pengucapan huruf
mim cukup satu ketukan, tidak boleh lebih dari satu ketukan, dikhawatirkan akan
menjadi bacaan ikhfa atau gunnah.
Pengucapan izhar syafawi harus lebih diperjelas ketika mim sukun bertemu
dengan dua huruf, yaitu fa ( ) فatau waw () و. Hal ini disebabkan kedua huruf
tersebut makhrajnya berasal dari bibir. Contoh :
2. QS. AL BAYYINAH DAN AL KAFIRUN
1) Surah Al-Bayyinah
2
2) Surah Al-Kafirun
E. METODE PEMBELAJARAN
Peta konsep
Diskusi
Tanya jawab
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Siswa melakukan tanya jawab tentang hukum bacaan mim sukun
Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa
untuk mempelajari materi hukum bacaan mim sukun
Kegiatan Inti
Eksploiasi
Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi hukum bacaan
mim sukun
Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian
ditempel di depan kelas
Elaboiasi
Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian
Konfimasi
Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
Kegiatan Penutup
Memberikan refleksi pada siswa
- Apakah pembelajarannya menarik
- Materi apa yang telah kita bincangkan
Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar hukum bacaan mim
sukun
G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR
Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7
Juz ‘Amma
H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang hukum bacaan mim sukun!
I. SPENILAIAN 1
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Menjelaskan macammacam hukum
bacaan mim sukun
Mengidentifkasi
Teknik
Penilaian
Tes Tulis
Tulis Tulis
3
Bentuk
Contoh Instrumen
Penilaian
Jawab
Jelaskan macamSingkat
macam hukum
bacaan mim sukun
Uraian
Hafalkan bacaan
bacaan mim sukun
dalam QS Al
bayyinah dan Al
Kafrun
Mengaplikasikan
bacaan mim sukun
dalam Surat Al
Bayyinah dan Al
Kafrun
mim sukun dalam
QS Al bayyinah
dan Al Kafrun
Tulis Tulis
Uraian
Hafalkan bacaan
mim sukun dalam
Surat Al Bayyinah
dan Al Kafrun
J. PENILAIAN 1
Aspek Yang Dinilai
1
Skor
2
3
Ketepatan peta konsep tentang macam-macam hukum
bacaan mim sukun
Ketepatan peta konsep tentang bacaan mim sukun dalam
QS Al Bayyinah
Ketepatan peta konsep tentang bacaan mim sukun dalam
Al Kafiun
Keteiangan Skoi :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
K. PENILAIAN 2
Nama
Kelomp
ok
Keindahan
Peta Konsep
1
2
3
Kelengkapa
n Peta
Konsep
1
2
3
Kerapihan
Peta Konsep
1
2
Skor
Nilai
3
Nilai = skor yang dicapai x 100
skor maksimal (9)
L. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI
Nama
:
Kelompok :
Kelas
:
N
o
Aspek
Penilaian
Penalaran
Indikato
r
Komunika
si lisan
Deskriptor
Komunika
tif
Ketepatan
4
Sko
r
1
1
Te
ma
Gur
u
Total
Skor
Nil
ai
Komunika
si tulis
Jawaban
Mudah
dipahami
Ketepatan
Jawaban
1
2
Tembilahan, 6 Juli 2013
Guru Mata Pelajaran
Al-Qur’an - Hadits
Mengetahui
Kepala MTs Negeri
Tembilahan
M. YUSUF, S.Ag
Drs. M. RUSLI
NIP. 19571111 198503 1
005
5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
2
Madrasah
:
Mata Pelajaran
:
Kelas
:
Standar Kompetensi
MTsN Tembilahan
Al-Qur’an-Hadits
VII / 2
:
6.
Menerapkan
Al-Qur’an
surat-surat
pendek pilihan dalam kehidupan tentang
toleransi
Kompetensi Dasar : 6.1 Memahami isi kandungan QS Al Bayyinah dan
Al Kafirun tentang toleransi
Alokasi Waktu
: 4 x 40 menit
A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Menjelaskan pengertian Fanatik dan Toleran
Melafalkan surah Al-Kafrun dan terjemahnya
Menjelaskan kandungan surah Al-Kafrun
Melafalkan surah Al-Bayyinah dan terjemahnya
Menjelaskan kandungan surah Al-Bayyinah
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mengartikan QS Al Bayyinah dan Al Kafiun
Mencari ayat dalam QS Al Bayyinah dan Al Kafiun yang berkaitan
dengan toleransi
Menjelaskan isi kandu-ngan QS Al Bayyinah dan Al Kafiun tentang
toleransi
C. APLIKASI NILAI KARAKTER
Karakter Guru
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Karakter Peserta didik yang diharapkan :
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Terjemahan QS Al Bayyinah dan Al Kafiun
Isi kandungan QS Al Bayyinah dan Al Kafiun tentang toleransi
1. TERJEMAHAN QS AL BAYYINAH DAN AL KAFIRUN
a. Terjemahan QS Al Bayyinah
1) orang-orang kafr Yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik
(mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya)
sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,
2) (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan
lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran),
3) di dalamnya terdapat (isi) Kitab-Kitab yang lurus[1594].
4) dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al
kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka
bukti yang nyata.
6
5) Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah
dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)
agama yang lurus[1595], dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.
6) Sesungguhnya orang-orang yang kafr Yakni ahli kitab dan orangorang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka
kekal di dalamnya. mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.
7) Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh, mereka itu adalah Sebaik-baik makhluk.
8) Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun
ridha kepadanya. yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang
yang takut kepada Tuhannya.
[1594]
Yang dimaksud dengan isi Kitab-Kitab yang Lurus ialah isi KitabKitab yang diturunkan kepada nabi-nabi seperti Taurat, Zabur, dan
Injil yang murni.
[1595]
Lurus berarti jauh dari syirik (mempersekutukan Allah) dan jauh
dari kesesatan.
b.Terjemahan QS Al Kafirun
1) Katakanlah: "Hai orang-orang kafr,
2) aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3) dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
4) dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5) dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku
sembah.
6) untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."
2. ISI KANDUNGAN QS AL BAYYINAH DAN AL KAFIRUN TENTANG
TOLERANSI
Surah al-Bayyinah yang berkaitan dengan toleransi adalah ayat 1 dan
2. kedua ayat ini menjelaskan sikap tegas yang dimiliki oleh orang-orang
kafr dari golongan ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) dan orang-orang
musyrik. Mereka menyatakan tidak akan meninggalkan ajaran agama
mereka sampai datang keteranga yang nyata. Keterangan itu adalah nabi
akhir zaman yang mereka dambakan akan membacakan lembaranlembaran suci sebagai pedoman hidup.
Ada beberapa riwayat yang menjelaskan sebab-sebab turunnya surah
al-Kafrun. Salah satu riwayat menyebutkan bahwa sekelompok pemuka
kafr Quraisy datang menemui Rasulullah saw. Mereka adalah al-aalid bin
Mugirah, al-’Ash bin aail, al-Aswat bin al-Mutalib, dan Umayyah bin Khalaf.
Kedatangan mereka untuk mengajak Rasulullah saw. bersekutu dalam
segala hal, termasuk dalam hal peribadahan. Mereka akan menyembah
apa yang beliau sembah. Beliau pun diminta menyembah apa yang
mereka sembah. Bahkan, mereka mengangkat beliau sebagai pemimpin.
Dengan adanya tawaran tersebut, turunlah wahyu Allah swt. yaitu Surah
al-Kafrun. Demikianlah menurut riwayat Ibnu Abi Hatim yang bersumber
dari Sa’id bin Mina.
Pada ayat 2 dan 4, Rasulullah saw. menegaskan bahwa beliau tidak
akan pernah menjadi penyembah apa yang disembah orang kafr, yakni
berhala. Ayat 3 dan 5. Rasulullah saw. juga menegaskan bahwa orang
7
kafr pun tidak akan pernah menjadi penyembah apa yang beliau sembah,
yakni Allah swt. Dengan demikian, Ayat 2-5 merupakan landasan
fanatisme beragama. Rasulullaah saw. bersama kaum muslimin tetap
mempertahankan
ketauhidannya.
Orang-orang
kafr
pun
tetap
mempertahankan agama mereka, yakni menyembah berhala.
Pada Ayat 6, Rasulullah saw. Menegaskan bahwa orang kafr tetap
pada agamanya dan beliau bersama kaum muslimin tetap pada agama
tauhid. Dengan demikian, Ayat 6 ini sebagai landasan hukum adanya
tasamuhdalam beragama.
Kaum muslimin memberi kebebasan dan tidak boleh mengganggu
orang kafr dalam menjalankan agama nya. Sebaliknya, orang kafr pun
tidak boleh mengganggu kaum muslimin dalam menjalankan ajaran islam.
Hal ini telah diterapkan Rasulullah saw. Ketika membanggun masyarakat
Madinah. Orang Islam hidup berdampingan dengan orang Yahudi dan
Nasrani meskipun akhirnya mereka mengkhianatiumat Islam.
E. METODE PEMBELAJARAN
Peta konsep
Diskusi
Tanya jawab
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Siswa melakukan tanya jawab tentang Al-Qur’an surat-surat
pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa
untuk mempelajari materi Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan
dalam kehidupan tentang toleransi
Kegiatan Inti
Eksploiasi
Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi Al-Qur’an suratsurat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian
ditempel di depan kelas
Elaboiasi
Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian
Konfimasi
Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
Kegiatan Penutup
Memberikan refleksi pada siswa
- Apakah pembelajarannya menarik
- Materi apa yang telah kita bincangkan
Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar Al-Qur’an surat-surat
pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
8
G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR
Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7
Juz ‘Amma
H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam
kehidupan tentang toleransi!
I. PENILAIAN 1
Indikator Pencapaian
Teknik
Kompetensi
Penilaian
Menerjemahkan QS
Tes lisan
Al Bayyinah dan Al
Kafrun
Memilah ayat dalam Tes lisan
QS Al Bayyinah dan
Al Kafrun yang
berkaitan dengan
toleransi
Menjelaskan isi
kandu-ngan QS Al
Bayyinah dan Al
Kafrun tentang
toleransi
Tes lisan
Bentuk
Contoh Instrumen
Penilaian
Uraian
Terjemahkan QS Al
Bayyinah dan Al
Kafrun ?
Jawab
Pilihkan ayat
Singkat
dalam QS Al
Bayyinah dan Al
Kafrun yang
berkaitan dengan
toleransi ?
Tugas
Jelaskan isi kandungan QS Al
Bayyinah dan Al
Kafrun tentang
toleransi ?
J. PENILAIAN 1
Aspek Yang Dinilai
1
Skor
2
3
Ketepatan peta konsep tentang terjemahan QS Al Bayyinah
dan Al Kafiun
Ketepatan peta konsep tentang isi kandungan QS Al
Bayyinah tentang toleransi
Ketepatan peta konsep tentang isi kandungan QS Al Kafiun
tentang toleransi
Keteiangan Skoi :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
K. PENILAIAN 2
Nama
Kelomp
ok
Keindahan
Peta Konsep
1
2
3
Kelengkapa
n Peta
Konsep
1
2
3
9
Kerapihan
Peta Konsep
1
2
3
Skor
Nilai
Nilai = skor yang dicapai x 100
skor maksimal (9)
L. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI
Nama
Kelompok :
Kelas
N
o
Aspek
Penilaian
:
:
Indikato
r
Komunik
asi lisan
Penalaran
Komunik
asi tulis
Sko
r
Komunika 1
tif
1
Ketepata
n
Jawaban
Mudah
1
dipahami
Ketepata 2
n
Jawaban
Deskriptor
Te
ma
Gur
u
Total
Skor
Nil
ai
Tembilahan, 6 Juli 2013
Guru Mata Pelajaran
Al-Qur’an - Hadits
Mengetahui
Kepala MTs Negeri
Tembilahan
M. YUSUF, S.Ag
Drs. M. RUSLI
NIP. 19571111 198503 1
005
10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
3
Madrasah
:
Mata Pelajaran
:
Kelas
:
Standar Kompetensi
MTsN Tembilahan
Al-Qur’an-Hadits
VII / 2
:
6.
Menerapkan
Al-Qur’an
surat-surat
pendek pilihan dalam kehidupan tentang
toleransi
Kompetensi Dasar : 6.2 Memahami keterkaitan isi kandungan QS Al
Bayyinah dan Al Kafirun tentang membangun
kehidupan umat beragama dalam fenomena
kehidupan
Alokasi Waktu
: 4 x 40 menit
A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Menjelaskan keterkaitan isi kandungan surah Al-Kafrun dan surah AlBayyinah
Menjelaskan hikmah fanatik dan toleransi dalam kehidupan sehari-hari
Melaksanakan kandungan surah Al-Kafrun dan surah Al-Bayyinah
Menerapkan sikap toleran dan fanatik dalam kehidupan sehari-hari
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menentukan cara membangun kehidupan umat beragama dalam ajaran
Islam
Mengaitkan isi kandungan Al Bayyinah dan Al Kafiun dengan kehidupan
umat beragama
C. APLIKASI NILAI KARAKTER
Karakter Guru
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Karakter Peserta didik yang diharapkan :
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Membangun kehidupan umat beragama dalam ajaran Islam
Mengaitkan isi kandungan Al Bayyinah dan Al Kafiun dengan kehidupan
umat beragama
1. KEHIDUPAN UMAT BERAGAMA DALAM AJARAN ISLAM
a. Fanatik
Menurut KBBI, Fanatik ialah teramat kuat kepercayaan (keyakinan)
terhadap ajaran (politik, politik agama dan sebagai nya). Dengan
demikian, orang yang fanatik dalam beragama berarti memiliki
keyakinan yang kuat dan mantap dalam hati terhadap agama nya.
Di dalam islam, sikaf fanatik terhadap ajaran agama disebut
istiqomah. Islam mewajibkan umat nya memiliki sikaf fanatik atau
11
istiqomah dalam beragama. Dengan sikap ini, seorang muslim akan
bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ajaran islam. Muslim yang
tidak fanatik terhadap ajaran islam disebut munafk, tidak memiliki
pegangan hidup yang mantap.
b.Toleran
Menurut KBBI toleran ialah sifat atau sikaf suka menenggang
(menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat,
pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan) yang berbeda atau
bertentangan dengan pendirian nya sendiri. Dengan kata lain, toleran
berartti memberi kebebesan kepada orang lain untuk bersikaf atau
berpendirian sesuai keinginan nya.
2. KETERKAITAN ANTARA SURAH AL-KAFIRUN DAN AL-BAYYINAH
TENTANG MEMBANGUN KEHIDUPAN UMAT BERAGAMA DALAM
FENOMENA KEHIDUPAN
Surah Al-Kafirun dan Al-Bayyinah mempunyai keterkaitan sangat erat yang
saling melengkapi. Surah Al-Kafirun ayat 2-5 dan Al-Bayyinah ayat 1-2 sebagai
landasan hukum wajibnya memiliki fanatisme atau istiqomah dalam beragama.
Keyakinan yang telah dipilih harus diperjuangkan dengan segala kemampuan dan
kekuatan. Dengan demikian, keyakinan itu tidak akan mudah goyah oleh pengaruh
keyakinan lain. Keyakinan ini harus ditanamkan terhadap seluruh anggota keluarga.
E. METODE PEMBELAJARAN
Peta konsep
Diskusi
Tanya jawab
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Siswa melakukan tanya jawab tentang Al-Qur’an surat-surat
pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa
untuk mempelajari materi Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan
dalam kehidupan tentang toleransi
Kegiatan Inti
Eksploiasi
Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi Al-Qur’an suratsurat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian
ditempel di depan kelas
Elaboiasi
Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian
Konfimasi
Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
Kegiatan Penutup
Memberikan refleksi pada siswa
12
- Apakah pembelajarannya menarik
- Materi apa yang telah kita bincangkan
Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar Al-Qur’an surat-surat
pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR
Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7
Juz ‘Amma
Media massa
H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam
kehidupan tentang toleransi!
I. PENILAIAN 1
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Menjelaskan cara
membangun
kehidupan umat
beragama dalam
ajaran Islam
Menyebutkan
contoh keragaman
kehidupan umat
beragama
Mengaitkan isi
kandu-ngan Al
Bayyinah dan Al
Kafrun dengan
kehidu-pan umat
beragama
Teknik
Penilaian
Tes tulis
Bentuk
Penilaian
Tugas
Tes tulis
Jawab
Singkat
Tes tulis
Jawab
Singkat
Contoh Instrumen
Jelaskan cara
membangun
kehidupan umat
beragama dalam
ajaran Islam ?
Sebutkan contoh
keragaman
kehidupan umat
beragama ?
Kaitkan isi kandungan Al Bayyinah
dan Al Kafrun
dengan kehidupan umat
beragama ?
J. PENILAIAN 2
Aspek Yang Dinilai
Ketepatan peta konsep tentang terjemahan QS Al
Bayyinah dan Al Kafiun
Ketepatan peta konsep tentang ayat dalam QS Al
Bayyinah dan Al Kafiun yang berkaitan dengan toleransi
Ketepatan peta konsep tentang isi kandungan QS Al
Bayyinah dan Al Kafiun tentang toleransi
Keteiangan Skoi :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
13
Skor
1
2
3
K. PENILAIAN 3
Keindahan
Nama
Kelomp Peta Konsep
ok
1
2
3
Kelengkapa
n Peta
Konsep
1
2
3
Kerapihan
Peta
Konsep
1
2
3
Skor
Nilai
Nilai = skor yang dicapai x 100
skor maksimal (9)
L. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI
Nama
:
Kelompok :
Kelas
:
N
Aspek
Indikato
Deskriptor
o Penilaian
r
Komunik Komunika
asi lisan
tif
Ketepata
n
Jawaban
Penalaran
Komunik Mudah
asi tulis
dipahami
Ketepata
n
Jawaban
Sko
r
1
1
Te
ma
Gur
u
Total
Skor
Nil
ai
1
2
Tembilahan, 6 Juli 2013
Guru Mata Pelajaran
Al-Qur’an - Hadits
Mengetahui
Kepala MTs Negeri
Tembilahan
M. YUSUF, S.Ag
Drs. M. RUSLI
NIP. 19571111 198503 1
005
14
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
4
Madrasah
:
Mata Pelajaran
:
Kelas
:
Standar Kompetensi
MTsN Tembilahan
Al-Qur’an-Hadits
VII / 2
:
6.
Menerapkan
Al-Qur’an
surat-surat
pendek pilihan dalam kehidupan tentang
toleransi
Kompetensi Dasar : 6.3. Menerapkan kandungan QS Al Bayyinah dan
Al Kafirun dalam kehidupan
Alokasi Waktu
: 4 x 40 menit
A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Menyebutkan cara menerapkan kandungan surah Al Bayyinah dan Al
Kafrun dalam kehidupan sehari-hari
Melaksanakan kandungan surah Al Bayyinah dan Al Kafrun dalam
kehidupan sehari-hari
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menentukan ciri-ciri perilaku orang yang bertoleransi dalam beragama
Mencari contoh perilaku orang yang bertoleransi dalam beragama
C. APLIKASI NILAI KARAKTER
Karakter Guru
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Karakter Peserta didik yang diharapkan :
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Cara perilaku orang yang bertoleransi dalam beragama
Contoh perilaku orang yang bertoleransi dalam beragama
1. CARA PERILAKU ORANG YANG BERTOLERANSI DALAM
BERAGAMA
Sikap fanatik beragama dan toleran harus dapat diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari. Diantara wujud fanatisme dan tasamuh menurut
kandungan surah Al-Kafirun dan Al-Bayyinah adalah sebagai berikut :
a. Fanatik
1) Sebagai seorang muslim kita harus mempertahankan keyakinan sampai
akhir hayat, sebagaimana firman Allah SWT berikut ini :
.
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar
taqwa kepadanya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.
(QS. Ali Imran: 102)
2) Tidak mudah terpengaruh oleh keyakinan lain karena kita yakin bahwa hanya
agama Islam yang benar. Allah SWT berfirman sebnagai berikut :
15
.
Sesungguhnya aganma disisi Allah ialah Islam. (QS. Ali Imran : 19)
3) Tidak mengorbankan keyakinan demi keuntungan dunia karena kita tahu
bahwa perbuatan itu akanmembawa pada kerugian, sebagaimana firman
Allah SWT berikut ini :
.
Dan barang siapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan
diakhirat dia termasuk orang yang rugi. (QS. Ali Imran : 85)
b. Tasamuh atau Toleran
1) Tidak memaksakan keyakinan kepada orang lain karena tidak dibenarkan
agama dan akal sehat. Hal itu sesuai dengan firman Allah SWT berikut ini :
.
Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah
jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang
siapa ingkar kepada tagut dan beriman kepada Allah , maka sungguh, dia
telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus.
Allah maha mendengar, maha mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 256)
Islam disebut dengan ar-rusydu (yang benar), sedangkan selain Islam
disebut al-gayyu (tidak benar). Manusia telah diberi akal, pikiran, dan
perasaan yang dapat digunakan untuk memilih jalan yang diridai Allah swt,
yakni Islam atau jalan yang tidak diridai-Nya, yakni non-Islam. Allah
berfirman sebagai berikut.
.…
Dan katakanlah (Muhammad), “kebenaran itu datang nya dari Tuhanmu;
barang siapa yang menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan
barang siapa yang menghendaki (kafir) biarlah dia hafir.”… (Q.S al-kahfi/18:
29)
2) Sabar dalam menghadapi sikap orang-orang yang mendustakan Islam,
sebagaimana para rasul terdahulu. Tegas seorang dai atau mubalig
hanyalah menyampaikan Islam kepada manusia dan mengajak untuk
menjalankan nya. Seorang dai tidak bertanggung jawab terhadap iman atau
tidaknya orang lain. Seorang dai kadang harus menanggung beban dihina
atau didustakan. Ia harus sabar menerima nya, sebagaimana firman Allah
swt, berikut ini:
Dan sesungguhnya rasul-rasul sebelum engkau pun telah didustakan, tetapi
mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan)
terhadap mereka, ssampai datang pertolongan kami kepada mereka… (Q.S.
al-‘an’am/6: 34)
dalam ayat lain, Allah swt, berfirman sebagai berikut:
Dan bersabarlah (Muhammad) dan kesabaran it semata-mata dengan
pertolongan Allah dan jangan lah engkau bersedih hati terhadap (kekafiran)
mereka dan jangan (pula) bersempit dada terhadap tipu daya yang mereka
rencanakan. (Q.S. an-Nahl/16:127)
16
3) Bersahaja dalam melaksanakan dakwah, tidak mengikuti jalan pikiran objek
dakwah. Seorang dai tidak seharusnya hanya mengikuti kemauan objek
dakwah dalam menyampaikan dakwahnya. Semua harus dikembalikan
kepada ajaran Allah swt, berfirman sebagai berikut:
Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena
pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta
pertanggungjawabannya. (Q.S. al-Isra’/17: 36).
4) Bebas menjalin hubungan dengan non muslim selama tidak menyangkut
akidah dan ibadah, sebagaimana firman Allah swt, sebagai berikut:
Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orangorang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir
kamu dari kampong halamanmu. Sesungguhnya Allah mencari orang-orang
yang berlaku adil. (Q.S. al-Mumtahanah/60: 8)
c. Hikmah Fanatik dan Toleran dalam Kehidupan Sehari-hari
Sikap Fanatik toleransi berdampak positif dalam kehidupan
bermasyarakat. Di antara dampak positif sikap fanatik adalah:
Memiliki keyakinan yang kuat sehingga lebih mantap dalam melaksanakan
agama;
Memiliki harga diri sehingga dipperhitungkan pihak lain;
Teruji dalam pandangan allah swt.
Adapun dampak positif dari sifat toleransi, antara lain:
o Terwujudnya kehidupan masyarakat yang rukun dan damai;
o Terwujudnya keamanan dan ketentraman hidup sesama anggota
masyarakat;
o Terpenhinya hak-hak setiap anggota masyarakat sehingga menimbulkan
kepuasan batin;
o Menumbuhkan persatuan dan rasa kebersamaan.
E. METODE PEMBELAJARAN
Peta konsep
Diskusi
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Siswa melakukan tanya jawab tentang Al-Qur’an surat-surat
pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa
untuk mempelajari materi Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan
dalam kehidupan tentang toleransi
Kegiatan Inti
Eksploiasi
17
Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi Al-Qur’an suratsurat pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian
ditempel di depan kelas
Elaboiasi
Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian
Konfimasi
Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
Kegiatan Penutup
Memberikan refleksi pada siswa
- Apakah pembelajarannya menarik
- Materi apa yang telah kita bincangkan
Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar Al-Qur’an surat-surat
pendek pilihan dalam kehidupan tentang toleransi
G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR
Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7
Juz ‘Amma
Media massa
H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan dalam
kehidupan tentang toleransi!
I. PENILAIAN 1
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Menentukan ciri
perilaku orang yang
bertoleransi dalam
beragama
Menunjukkan contoh
perilaku orang yang
bertoleransi dalam
beragama
Teknik
Penilaian
Tes tulis
Bentuk
Penilaian
Jawab
Singkat
Tes tulis
Jawab
Singkat
Contoh Instrumen
Tentukan ciri
perilaku orang
yang bertoleransi
dalam beragama
Sebutkan contoh
perilaku orang
yang bertoleransi
dalam beragama
J. PENILAIAN 2
Aspek Yang Dinilai
Ketepatan peta konsep tentang terjemahan QS Al
Bayyinah dan Al Kafiun
Ketepatan peta konsep tentang ayat dalam QS Al
Bayyinah dan Al Kafiun yang berkaitan dengan toleransi
18
Skor
1
2
3
Ketepatan peta konsep tentang isi kandungan QS Al
Bayyinah dan Al Kafiun tentang toleransi
Keteiangan Skoi :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
K. PENILAIAN 3
Kelengkapa
Keindahan
Kerapihan
Nama
n Peta
Peta Konsep
Kelomp Peta Konsep
Konsep
ok
1
2
3
1
2
3
1
2
3
Nilai = skor yang dicapai x 100
skor maksimal (9)
L. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI
Nama
:
Kelompok :
Kelas
:
N
Aspek
Indikato
Deskriptor
o Penilaian
r
Komunik Komunik
asi lisan
atif
Ketepata
n
Jawaban
Penalaran
Komunik Mudah
asi tulis
dipahami
Ketepata
n
Jawaban
Sko
r
1
1
Te
ma
Skor
Gur
u
Total
Skor
Nilai
Nil
ai
1
2
Tembilahan, 6 Juli 2013
Guru Mata Pelajaran
Al-Qur’an - Hadits
Mengetahui
Kepala MTs Negeri
Tembilahan
M. YUSUF, S.Ag
Drs. M. RUSLI
NIP. 19571111 198503 1
005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
5
19
Madrasah
:
Mata Pelajaran
:
Kelas
:
Standar Kompetensi
MTsN Tembilahan
Al-Qur’an-Hadits
VII / 2
:
7.
Menerapkan Al-Qur’an surat pendek
pilihan
dalam
kehidupan
tentang
problematika dakwah
Kompetensi Dasar : 7.1 Memahami isi kandungan QS Al Lahab dan
An Nasr tentang problematika dakwah
Alokasi Waktu
: 4 x 40 menit
A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Menjelaskan pengertian dakwah dan problematika dakwah
Melafalkan surah Al-Lahab dan terjemahnya
Menjelaskan Asbabun Nuzul surah Al-lahab
Menjelaskan problematika yang muncul pada surah Al-Lahab
Melafalkan surah An-Nashr dan terjemahnya
Menjelaskan Asbabun Nuzul surah An-Nashr
Menjelaskan kandungan surah An-Nashr
Menjelaskan problematika dakwah yang muncul pada surah An-Nashr
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menerjemahkan QS Al Lahab dan An Nasi tiap mufrodatnya
Menjelaskan kandungan QS Al Lahab dan An Nasi
C. APLIKASI NILAI KARAKTER
Karakter Guru
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Karakter Peserta didik yang diharapkan :
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.
D. MATERI PEMBELAJARAN
QS Al Lahab dan An Nasi
Terjemahan QS Al Lahab dan An Nasi
Isi kandungan QS Al Lahab dan An Nasi tentang problematika dakwah
1. QS AL LAHAB DAN AN NASR
a. QS Al Lahab
b. QS. An Nasr
2. TERJEMAHAN QS AL LAHAB DAN AN NASR
a. QS Al Lahab
20
1) binasalah kedua tangan Abu Lahab dan Sesungguhnya Dia akan
binasa[1607].
2) tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia
usahakan.
3) kelak Dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
4) dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar[1608].
5) yang di lehernya ada tali dari sabut.
[1607] Yang dimaksud dengan kedua tangan Abu Lahab ialah Abu Lahab sendiri.
[1608] Pembawa kayu Bakar dalam bahasa Arab adalah kiasan bagi penyebar
ftnah. isteri Abu Lahab disebut pembawa kayu Bakar karena Dia selalu
menyebar-nyebarkan ftnah untuk memburuk-burukkan Nabi Muhammad
s.a.w. dan kaum Muslim.
b. QS. An Nasr
1) apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
2) dan kamu Lihat manusia masuk agama Allah dengan
berbondong-bondong,
3) Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah
ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima
taubat.
3. ISI KANDUNGAN QS AL LAHAB DAN AN NASR TENTANG
PROBLEMATIKA DAKWAH
Dakwah dan premlematikanya adalah dua unsur yang tidak dapat
dipisahkan. Dalam dakwah pasti akan selalu diikuti adanya sebagai macam
problematika.
1) Dakwah
Menurut bahasa, dakwah berarti ajakan, seruan, dan panggilan. Menurut
istilah islam, dakwah berarti setiap kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak, dan
memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah swt, sesuai garis akidah,
syariat, dan akhlak islamiah. Orang yang berdakwah disebut dai, sedangkan
orang yang menjadi objek dakwah disebut mad’u.
Selain kata dakwah, kita juga mengenal kata tablig. Menurut bahasa, tablig
berarti penyampaian. Menurut istilah, tablig berarti menyampaikan ajaran-ajaran
Islam kepada umat manusia untuk dijadikan sebagai pedoman hidup dan
dilakdanakan agar memperoleh kebahagiaan didunia dan diakhirat. Orang yang
bertablig disebut mubalig.
Dalam kehidupan sehari-hari, antara kata dakwah dan tablig diartikan sama.
Hal ini disebabkan tujuan ke dua kegitan tersebut sama, yaitu mengajak orang
agar mau mengamalkan ajaran Islam.
Allah swt, memerintahkan kita untuk berdakwah, diantaranya dalam ayatayat berikut ini.
Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar.
Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Q.S Ali ’Imran/3: 104)
Selain menjelaskan tentang perintah berdakwah, ayat diatas juga
menjelaskan bentuk-bentuk dakwah, yakni amar ma’ruf nahi munkar. Amar ma’ruf
berarti mencegah dari peerbuatan munkar. Pada kenyataan nya, dakwah pada
masa sekarang lebih banyak amar ma’ruf.
21
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu denga hikmah dan pengajaran yang
baik dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhamu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengutahui siapa yang dapat petunjuk. (Q.S. an-Nahl/16: 125)
Selain perintah berdakwah dalam surah An-Nahl Ayat 125, ayat tersebut
juga memberikan metode dalam berdakwah. Metode itu adalah bil-hikmah, bilmau’izah hasanah, dan bil-jidal.
Dakwah bil-hikmah (dengan bijaksana), artinya perkataan yang tegas dan
benar yang dapat membedakan antara hak dan batil. Dakwah harus disampaikan
dengan keterangan yang tegas dan jelas, tadak ragu atau bimbang. Dengan
demikian, objek dakwah dapat mengetahui ajaran Islam dengan sebenernyatanpa
keraguan.
Dakwah bil-mau’izah hasanah, artinya dakwah dengan memberikan nasehat
yang baik. Objek dakwah adalah manusia yang memiliki akal dan pikiran. Oleh
sebab itu, dai harus memiliki sifat terpuji, sopan, dan santun dihadapan objek
dakwah. Sifat-sifat tersebut dapat menarik simpati dari para objek dakwah.
Dengan demikian, insya Allah dakwah dapat berjalan baik.
Dakwah bil-jidal, artinya dakwah secara biolagis, jika objek dakwah kaum
terpelajar, dakwah ini akan lebih menarik. Seseorang dai harus memiliki wawasan
yang luas sehingga tidak menutup kemungkinan seseorang dai memiliki
pengetahuan dibidang umum. Dengan demikian, seorang dai tidak hanya mampu
menjawab masalah kehidupan agama. Lebih jauh dari itu, ia mampu menjawab
permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain ketiga metode tersebut, ada dakwah yang tidak kalah pentingnya,
yakni dakwah bil-hal. Dakwah ini lebih mengedepankan keteladanan. Selain
dakwah secara lisan, seorang daidituntut memberikan contoh riil dalam kehidupan
sehari-hari. Contoh dakwah bil-hal, antara lain memberikan bantuan kepada
masyarakat yang sedang mendapat mesibah.
2) Problematika Dakwah
Problematika dakwah berarti permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan
dakwah. Permasalahan seputar pelaksanaan dakwah dipengaruhi dua faktor,
yakni kondisi intern dan ekstern.
Kondisi intern lebih bertumpu pada diri seorang dai. Seorang dai yang tidak
menguasai materi dakwah, belum mampu melaksanakan ajaran syariat dalam
kehidupannya, dan tidak mampu berkomunikasi dengan baik sering menjadikan
dakwah tidak dapat diterima dengan baik oleh objek dakwah. Dengan demikian,
seorang dai dituntut benar-benar menguasai materi, pelaksanaan meteri, dan berkomunikasi dengan baik.
Kondisi ekstern adalah kondisi dari luar, seperti lingkungan, media, dan
pengaruh orang lain. Banyak acara TV yang cenderung memberikan gaya hidup
yang tidak mendidik, seperti hidup komsumtif, mode pakaian yang tidak sesuai
syariat, dan pergaulan bebas. Lingkungan yang kurang mendukung penerapan
ajaran agama dan tidak memedulikan perkembangan anak juga memengaruhi
proses dakwah. Belum lagi, kegiatan misionaris agama lain yang setiap saat
mengancam pengalihan akidah. Semua itu perlu disikapi dengan kegigihan
sehingga tidak mudah puutus asa dalam menjalankan dakwahnya.
E. METODE PEMBELAJARAN
22
Peta konsep
Diskusi
Tanya jawab
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Siswa melakukan tanya jawab tentang QS Al Lahab dan An Nasi
tentang problematika dakwah
Guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa
untuk mempelajari materi QS Al Lahab dan An Nasi tentang
problematika dakwah
Kegiatan Inti
Eksploiasi
Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa
Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan materi QS Al Lahab
dan An Nasi tentang problematika dakwah
Siswa menuliskan hasil diskusi bersama kelompoknya kemudian
ditempel di depan kelas
Elaboiasi
Hasil pengamatan dan penilaian siswa dipresentasikan
Kelompok lain dan guru menilai presentasi pada lembar penilaian
Konfimasi
Hasil penilaian dikumpulkan ke guru
Guru menentukan hasil kerja kelompok terbaik
Kegiatan Penutup
Memberikan refleksi pada siswa
- Apakah pembelajarannya menarik
- Materi apa yang telah kita bincangkan
Guru mengajukan pertanyaan ulang seputar QS Al Lahab dan An
Nasi tentang problematika dakwah
G. MEDIA/ SUMBER BELAJAR
Buku paket Al-Qur’an-Hadits kelas 7
Juz ‘Amma
Media massa
H. INSTRUMEN
Buatlah peta konsep tentang QS Al Lahab dan An Nasi tentang
problematika dakwah!
I. PENILAIAN 1
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Menerjemahkan QS
Al Lahab dan An
Nasr
Menjelaskan
kandungan QS Al
Lahab dan An Nasr
Teknik
Bentuk
Contoh Instrumen
Penilaian Penilaian
Tes lisan
Tugas
Terjemahkan QS Al
Lahab dan An
Nasr ?
Tes lisan
Jawab
Jelaskan
Singkat
kandungan QS Al
Lahab dan An Nasr
23
tentang
problematika
dakwah
tentang
problematika
dakwah ?
J. PENILAIAN 2
Skor
Aspek Yang Dinilai
1
2
3
Ketepatan peta konsep tentang terjemahan QS Al Lahab
dan An Nasi
Ketepatan peta konsep tentang kandungan QS Al Lahab
tentang problematika dakwah
Ketepatan peta konsep tentang kandungan QS An Nasi
tentang problematika dakwah
Keteiangan Skoi :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
K. PENILAIAN 3
Nama
Kelomp
ok
Keindahan
Peta
Konsep
1
2
3
Kelengkapa
n Peta
Konsep
1
2
3
Kerapihan
Peta
Konsep
1
2
3
Skor
Nilai
Nilai = skor yang dicapai x 100
skor maksimal (9)
L. RUBRIK PENILAIAN DISKUSI
Nama
Kelompok :
Kelas
N
o
Aspek
Penilaian
Penalaran
:
:
Indikato
r
Komunik
asi lisan
Deskriptor
Komunika
tif
Ketepata
n
24
Sko
r
1
1
Te
ma
Gur
u
Total
Skor
Nil
ai
Komunik
asi tulis
Jawaban
Mudah
dipahami
Ketepata
n
Jawaban
1
2
Tembilahan, 6 Juli 2013
Guru Mata Pelajaran
Al-Qur’an - Hadits
Mengetahui
Kepala MTs Negeri
Tembilahan
M. YUSUF, S.Ag
Drs. M. RUSLI
NIP. 19571111 198503 1
005
25
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
6
Madrasah
:
Mata Pelajaran
:
Kelas
:
Standar Kompetensi
MTsN Tembilahan
Al-Qur’an-Hadits
VII / 2
:
7.
Menerapkan Al-Qur’an surat pendek
pilihan
dalam
kehidupan
tentang
problematika dakwah
Kompetensi Dasar : 7.2. Menerapkan isi kandungan QS Al Lahab dan
An Nasr dalam kehidupan
Alokasi Waktu
: 4 x 40 menit
A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Menyebutkan cara menerapkan kandungan surah Al-Lahab dan surah
An- Nashr dalam kehidupan sehari-hari
Melaksanakan kandungan surah Al-Lahab dan surah An-Nashr dalam
kehidupan sehari-hari
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Memberi contoh perbuatan yang menolak ajaran Rosul
Mencari contoh pertolongan Allah dan yang bukan pertolongan Allah
Mencari contoh pertolongan Allah yang sekarang terjadi
C. APLIKASI NILAI KARAKTER
Karakter Guru
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jawab, Santun
Karakter Peserta didik yang diharapkan :
Cinta ilmu, Menghargai keragaman, Jujur, Bertanggung jaw