Manajemen Proyek Penjadwalan Pemban gunan

MANAJEMEN PROYEK PENJADWALAN PEMBANGUNAN GEDUNG

(Kasus Pembangunan Gedung Asrama Diklat Depag Semarang)

SKRIPSI

Diajukan dalam rangka penyelesaian studi strata 1 Untuk mencapai gelar Sarjana Sains

Nama

: Yugi Ardian A

NIM

Program Studi : Matematika Jurusan

: Matematika

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2005 ABSTRAK

Pengolahan data yang cepat dan tepat semakin dapat diperoleh dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dengan menggunakan komputer. Dengan komputer pula pekerjaan yang rumit dan berulang-ulang dapat dilakukan dalam waktu yang relatif singkat dan lebih akurat. Pada permasalahan manjemen proyek misalnya, yang berkaitan dengan penjadwalan pekerjaan yang berpengaruh secara langsung pada biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana cara menentukan lintasan kritis pada manajemen proyek penjadwalan gedung asrama diklat Depag Semarang dengan menggunakan Lindo. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis cara menentukan lintasan kritis pada penjadwalan proyek pembangunann gedung asrama diklat Depag Semarang dengan menggunakan program Lindo (Linear Interactive Discrete Optimizer).

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data dari perencana proyek Cv Espro yang menangani rencana penjadwalan proyek gedung asrama diklat Depag Semarang pada bulan Maret 2004. Dari data tersebut dapat dihitung lintasan kritisnya dengan membuat tahap-tahap penyelesaiannya yaitu 1) menyusun daftar rencana kegiatan pelaksanaan pembangunan gedung asrama diklat Depag Semarang, 2) menyusun network,

3) menyusun model matematika, 4) mengaplikasikan model matematika ke dalam program lindo, serta 5) membaca hasil dan analisis keluaran lindo.

Hasil perhitungan dari manajemen proyek penjadwalan gedung asrama diklat Depag Semarang dengan menggunakan lindo mendapatkan lintasan kritis 28 minggu atau 189 hari dengan biaya Rp 1.449.572.574,40. Hasil penghitungan Cv Espro hasil lintasan kritis 200 hari dengan biaya Rp1.510.072.571,70. Dengan demikian hasil dengan menggunakan program lindo lebih menguntungkan. Hal ini dapat diketahui dari penghematan waktu

11 hari dan penghematan biaya sebesar Rp 60.499.997,30. Saran yang diberikan adalah Cv Espro mempertimbangkan untuk menggunakan program Lindo dalam perhitungan penjadwalan proyek, serta proses perkembangan pembangunan dalam skala hari agar dapat di kontrol lebih teliti.

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi dengan judul MANAJEMEN PROYEK PENJADWALAN PEMBANGUNAN GEDUNG (Kasus Pembangunan Gedung Asrama Diklat

Depag Semarang) telah dipertahankan dihadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univesitas Negeri Semarang pada:

Panitia Ujian

Ketua Sekretaris

Drs. Kasmadi Imam, M.Si Drs. Supriyono, M.Si

NIP. 130781011 NIP. 130815345

Pembimbing Utama Ketua Penguji

Drs. Mashuri, M.Si Dr.St Budi Waluya, M.Si

NIP. 131993875 NIP. 132046848 Anggota Penguji I

Dr.St Budi Waluya, M.Si

NIP. 132046848 Pembimbing Pembantu Anggota Penguji II

Drs. Khaerun, M.Si Drs. Khaerun, M.Si

NIP. 131831671 NIP. 131831671

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Peliharalah waktumu, sebab ia adalah kehidupanmu. Apabila telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain (Qs:94;7) Ingatlah lima perkara sebelum datangnya lima perkara. Hidup sebelum datang mati. Muda sebelum datang masa tua. Kaya sebelum datang masa miskin. Lapang sebelum datang masa sibuk. Pintar sebelum datang masa pikun / bodoh. ( Al-Hadist) Jadilah seperti “JEMPOL” ( Jujur, Entengan, Mumpuni, Puguh, Omber, lan Lugu ).(Drs.Supriyono,M.Si)

Skripsi ini ku persembahkan untuk

Kedua orang tuaku Drs.Bagyo Djoko Atmodjo,M.Pd dan Sunarti, Bsc semoga dengan skipsi ini dapat menyembuhkan dan membahagiakan mereka dari semua cobaan ini menjadikan sabar dan lebih tawakal pada Allah SWT.

Terima kasih untuk

Para Sponsor yang telah mendukung penyelesaian skripsi antara lain: Para Dosen dan Karyawan (mas pur, mbak tamie), Direktur CTC beserta staf anak perusahaan MCC dan Jurusan Matematika, Zulfan A.M.,ST, Komunitas Kampus Sekaran, dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu – persatu.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Proyek Penjadwalan Pembangunan Gedung Dengan Memanfaatkan Program

Lindo (Kasus Pembangunan Gedung Asrama Diklat Depag Semarang)”. Skripsi ini diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Sains.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini dapat terselesaikan karena bantuan banyak pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. H.A.T. Soegito, SH.,MM, Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. Kasmadi Imam S, M.S, Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang.

3. Drs. Supriyono, M.Si, Ketua Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang.

4. Dra. Kusni, M.Si Kepala Laboratorium Matematika FMIPA UNNES yang telah memberikan fasilitas, ijin, semangat, dan sebagian rizkinya dalam proses penyusunan skripsi ini.

5. Dr. St.Budi Waluya,M.Si, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

6. Drs.Khaerun, M.Si, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

7. Drs H. Yusuf Hidayat, Pimpinan Balai Diklat Depag Semarang beserta staf yang telah memberi ijin kesempatan dalam pelaksanaan penelitian dan pengambilan data.

8. Rahmat Setiadi, ST, Direktur Cv.Espro yang telah memberi kesempatan dalam pelaksanaan penelitian dan pengambilan data.

9. Tak lupa ucapan terima kasih kepada orang tuaku; Drs. Bagyo Djoko Atmodjo, M.Pd dan Sunarti, Bsc. Yang telah ikut berkorban dengan perhatian penulis yang amat berkurang selama studi. Semoga segala amal baik yang telah diberikan mendapat balasan yang

berlipat ganda dari Allah SWT. Akhirnya kepadaMu Allah dipanjatkan doa semoga mendapat ilmu yang bermanfaat, amal yang baik dan rizki yang halal.

Semarang, April 2005

Penulis,

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i ABSTRAK ........................................................................................................ ii LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Tampilan Menu Utama....................................................................... 14 Gambar 2 Network Suatu Kegiatan..................................................................... 24 Gambar 3 Kegiatan A Merupakan Pendahulu Kegiatan B ................................. 27 Gambar 4 Kegiatan C, D dan E Merupakan Pendahulu Kegiatan F................... 28 Gambar 5 Kegiatan G dan H Merupakan Pendahulu Kegiatan I dan J............... 28 Gambar 6 Kegiatan L Merupakan Pendahulu Kegiatan M dan N ...................... 29 Gambar 7 Gambar yang salah Bila Kegiatan P, Q dan R Mulai dan selesai

Depag Semarang Hasil Olahan Lindo ..............................................78 Lampiran 8 Lintasan-Lintasan Kritis Proyek Pembangunan Gedung Asrama Diklat Depag Semarang ...................................................................79 Lampiran 9 Kurva S Schedule Pelaksananan Pekerjaan .......................................80

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemberian keputusan yang lebih cepat dan tepat semakin dituntut, pengolahan data yang cepat dan tepat semakin dapat diperoleh dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dengan menggunakan komputer. Dengan komputer pula pekerjaan yang rumit dan berulang-ulang dapat dilakukan dalam waktu yang relatif singkat dan lebih akurat. Itu tiada lain akibat globalisasi yang pasti telah mulai berpengaruh pada setiap gerak langkah kehidupan kita. Perkembangan konflik Israel dan Palestina dapat Pemberian keputusan yang lebih cepat dan tepat semakin dituntut, pengolahan data yang cepat dan tepat semakin dapat diperoleh dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dengan menggunakan komputer. Dengan komputer pula pekerjaan yang rumit dan berulang-ulang dapat dilakukan dalam waktu yang relatif singkat dan lebih akurat. Itu tiada lain akibat globalisasi yang pasti telah mulai berpengaruh pada setiap gerak langkah kehidupan kita. Perkembangan konflik Israel dan Palestina dapat

Kecendrungan yang sama juga terasa dalam perdagangan internasional, yaitu dengan menguatnya interest antar negara. Dewasa ini, setidaknya dua puluh persen dari barang-barang diproduksi secara lintas batas negara (Wiryana 2002:3). Kiranya tidak perlu ditegaskan lagi, bahwa kecenderungan yang serupa akan juga semakin dirasakan dalam bidang manajemen proyek. Akan banyak proyek yang ditenderkan di suatu negara, ternyata dilaksanakan oleh konsultan, kontraktor, dan manajemen proyek dari berbagai negara yang berlainan.

Aplikasi matematika dapat dikembangkan dan dikaji melalui penelitian operasional atau operation research (OR) yang merupakan suatu teknik untuk memecahkan masalah optimasi. Banyak model riset operasi yang sudah

dikembangkan yang berhubungan dengan matematika. Salah satunya adalah analisis jaringan yang merupakan pengembangan dari Program Linier. Teori jaringan membahas persoalan dan pemecahan masalah manajemen proyek yang menyangkut perencanaan, penjadwalan dan pengendalian proyek.

Salah satu faktor penting dalam keberhasilan pengembangan penerapan operation research adalah kemajuan yang terjadi pada teknologi informasi (IT). Semenjak awal perkembanganya metodologi OR memerlukan proses komputasi yang intensif. Perkembangan yang terjadi pada teknologi informasi akhir-akhir ini telah mengakibatkan berbagai masalah yang sebelumnya tidak dapat dipecahkan karena perhitungannya yang begitu rumit sekarang dapat Salah satu faktor penting dalam keberhasilan pengembangan penerapan operation research adalah kemajuan yang terjadi pada teknologi informasi (IT). Semenjak awal perkembanganya metodologi OR memerlukan proses komputasi yang intensif. Perkembangan yang terjadi pada teknologi informasi akhir-akhir ini telah mengakibatkan berbagai masalah yang sebelumnya tidak dapat dipecahkan karena perhitungannya yang begitu rumit sekarang dapat

Berawal dari sinilah peneliti tertarik untuk mempelajari program komputer / aplikasi dibidang IT dengan pemecahan kasus program linier. Pada bidang ilmu komputer peneliti tertarik pada program lindo karena akhir-akhir ini perkembanganya sangat pesat dengan lahirnya Lindo Api 2 yang dapat kita modifikasi sedemikian rupa sesuai dengan masalah yang kita hadapi (Liner Programing Standart www.lindo.com/lindot.html). Program ini bermanfaat pada penyelesaiaan program linier, terutama yang memuat banyak variabel. Akan lebih sulit dilakukan kalau hanya dilakukan dengan metode simpleks yang membutuhkan ketelitian dan ketekunan yang tinggi. Dengan mengunakan program Lindo penyelesaiannya relatif cepat dan tingkat kesalahan /error kecil. Dengan demikian dapat dilihat hasilnya dan langsung menganalisis hasil tersebut sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Pada ilmu riset operasi peneliti tertarik pada permasalahan penjadwalan proyek. Dalam hal ini penjadwalan proyek akan dibahas tentang mencari lintasan kritis, sehingga dapat diketahui berapa lama suatu proyek tersebut dikerjakan.

Diklat Depag Semarang merupakan tempat kegiatan pelatihan dibidang keagamaan yang meliputi guru, karyawan KUA serta karyawan lain yang bernaung dalam departemen agama. Guna melatih para CPNS Depag diperlukan lembaga diklat secara intensif maka diperlukan suatu asrama khusus untuk para peserta dalam masa diklat. Karena aula sudah tersedia maka pihak departemen berencana membangun suatu asrama untuk tinggal sementara. Rencana pembangunanya terdiri dari 3 lantai yang dimulai dari pertengahan tahun 2004. Dalam pembangunan gedung asrama, pihak Depag berkeinginan membangun gedung ini dengan biaya dan waktu yang efisien, Diklat Depag Semarang merupakan tempat kegiatan pelatihan dibidang keagamaan yang meliputi guru, karyawan KUA serta karyawan lain yang bernaung dalam departemen agama. Guna melatih para CPNS Depag diperlukan lembaga diklat secara intensif maka diperlukan suatu asrama khusus untuk para peserta dalam masa diklat. Karena aula sudah tersedia maka pihak departemen berencana membangun suatu asrama untuk tinggal sementara. Rencana pembangunanya terdiri dari 3 lantai yang dimulai dari pertengahan tahun 2004. Dalam pembangunan gedung asrama, pihak Depag berkeinginan membangun gedung ini dengan biaya dan waktu yang efisien,

Pada pembangunan sebuah gedung perlu adanya penanganan manajemen penjadwalan kerja yang baik, karena itu perlu ditangani dengan perhitungan yang cermat dan teliti. Suatu proyek dikatakan baik jika penyelesaian proyek tersebut efisien ditinjau dari segi waktu, biaya, dan mempertinggi efisiensi kerja baik manusia maupun alat (Badri,1997:14).

Lama penyelesaian suatu proyek tidak harus dengan menjumlahkan waktu keseluruhan aktivitas, tetapi cukup dengan mencari lintasan kritis. Lintasan kritis adalah lintasan yang menentukan penyelesaian proyek secara keseluruhan. Cara mencari lintasan kritis, antara lain dengan mengunakan teknik evaluasi dan pengulasan proyek, metode jalur kritis, dan metode program linier. Pada skripsi ini akan dicari lintasan kritis pembangunan gedung asrama diklat Depag Semarang mengunakan program linear. Mengingat proyek pembangunan gedung asrama diklat Depag Semarang meliputi banyak kegiatan menyangkut banyak variabel, sehingga mengalami kesulitan dan waktu yang lama jika perhitungan dilakukan secara manual, maka dengan memanfaatkan komputer diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat dalam perhitungan.

Pada skripsi ini peneliti akan mengkaji tentang aplikasi program komputer dalam manajemen proyek, dengan cara mencari lintasan kritis dari proyek pembangunan gedung asrama diklat Depag Semarang dan mencari nilai efisiensi yang diharapkan lebih efektif dan efisien serta tepat sasaran yang diharapkan.

B. PERMASALAHAN

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Menentukan hasil analisis lintasan kritis pada penjadwalan proyek pembangunan gedung asrama diklat Depag Semarang dengan menggunakan program Lindo.

2. Bagaimana hasil analisis dengan program Lindo yang dibandingkan hasil analisis kontraktor?

C. PENEGASAN ISTILAH

1. Program Lindo

Program lindo adalah salah satu software komputer dengan basis operasi sistem windows maupun keluarga unix yang dikeluarkan Winston (Lindo 6.1 Liner Programing Standart) Kepanjangan dari lindo adalah Linier Interactive Discrete Optimizer . Program lindo ini dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dapat dimodelkan dalam bentuk linier. Bagi yang tertarik dengan produk yang diberikan oleh winston dapat mengunjungi situs di http:\\www.lindo.com.

2. Penjadwalan Proyek Jadwal berarti pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja (Tim penyusun KBBI,1996:393). Proyek berarti rencana pekerjaan dengan sasaran khusus dengan saat penyelesaian yang jelas (Tim penyusun KBBI, 1996:792). Penjadwalan proyek mempunyai arti rencana pengaturan kerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan sasaran khusus dengan saat penyelesaian yang jelas.

3. Lintasan Kritis Lintasan adalah jalan yang dilintasi atau dilalui (Tim penyusun KBBI,1996:597). Kritis adalah keadaan yang paling menentukan berhasil atau gagalnya suatu usaha (Tim penyusun KBBI,1996:531). Lintasan kritis yaitu jalur atau jalan yang dilintasi atau dilalui yang paling menentukan berhasil atau gagalnya suatu pekerjaan. Dengan kata lain lintasan kritis adalah lintasan yang paling menentukan penyelesaian proyek secara keseluruhan.

D. BATASAN PERMASALAHAN

Manajemen proyek penjadwalan yang dikaji di sini adalah tentang pengoptimalan / efisiensi proyek pembangunan asrama diklat Depag pada tahun anggaran 2004.

E. TUJUAN PENELITIAN

Pada penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana cara menentukan lintasan kritis pada penjadwalan proyek pembangunan gedung asrama diklat Depag Semarang dengan memanfaatkan lindo;

2. Untuk membandingkan hasil analisis lindo yang dibandingkan dengan hasil analisis kontraktor.

F. MANFAAT PENELITIAN

Dari penelitian yang dilaksanakan, diharapkan hasilnya dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

1. Bagi Pendidikan ; dapat mempraktekan teknik penjadwalan di dunia nyata dengan melihat keadaan di lapangan yang begitu rumit dan saling mempengaruhi.

2. Bagi Institusi Depag ; memberikan referensi pertimbangan masa waktu dan anggaran yang tersedia supaya lebih efektif dan efesien.

3. Bagi Pengembang Kontrak ; dapat menetapkan kegiatan mana yang merupakan kegiatan kritis yang menentukan waktu penyelesaian seluruh proyek sehingga dapat diketahui pada kegiatan mana harus bekerja keras agar jadwal dapat terpenuhi.

G. Sistematika Skripsi

Penulisan skipsi ini secara garis besar dibagi menjadi 3 bagian, bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian awal memuat hal judul, abstrak, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. Bagian inti terdiri dari lima bab. Adapun kelima bab tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bab I. Pendahuluan Pada bab pendahuluan ini dikemukakan alasan pemilihan judul, permasalahan, penegasan istilah, tujuan penelitian, dan sistematika skripsi.

2. Bab II. Landasan Teori

Landasan teori merupakan teori-teori yang mendasari pemecahan dari permasalahan yang disajikan. Pada bab ini dibagi menjadi beberapa subbab yaitu manajemen proyek, program linier, lindo, riset operasi, model network , penjadwalan proyek, lintasan kritis, masalah dualitas, percepatan proyek, aplikasi lindo, dan penjadwalan proyek pembangunan gedung asrama Diklat Depag Semarang.

3. Bab III. Metode Penelitian Bab ini meliputi lima hal yaitu identifikasi masalah, perumusan masalah, observasi, analisis, dan penarikan simpulan.

4. Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini berisi dua subbab, yaitu hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian berisi mengenai perhitungan penjadwalan proyek gedung asrama Diklat Depag Semarang dengan mengunakan lindo dan membaca hasil serta analisis keluaran dari lindo. Pada pembahasan berisi analisis penjadwalan proyek pembangunan gedung asrama Diklat Depag Semarang yang dipergunakan oleh Konsultan Perencana CV.Espro dan 4. Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini berisi dua subbab, yaitu hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian berisi mengenai perhitungan penjadwalan proyek gedung asrama Diklat Depag Semarang dengan mengunakan lindo dan membaca hasil serta analisis keluaran dari lindo. Pada pembahasan berisi analisis penjadwalan proyek pembangunan gedung asrama Diklat Depag Semarang yang dipergunakan oleh Konsultan Perencana CV.Espro dan

5. Bab V. Penutup Di dalam bab ini dikemukakan simpulan dan saran.

Bagian akhir skripsi memuat tentang daftar pustaka dan lampiran- lampiran.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Manajemen Proyek

Dengan semakin kompleks dan rumit perkembangan dunia kita dengan mudah menemukan contoh adanya proyek, baik itu skala besar maupun kecil, proyek komersial, pelayanan umum atau proyek pemerintah. Sebagai contoh antara lain proyek pembangunan jalan tol, pembangunan gedung, perencanaan sistem informasi manajemen, dan lain-lain.

Mengapa pekerjaan-pekerjaan tersebut dinamakan proyek sementara kegiatan- kegiatan manusia yang lain seperti menamam padi, pembayaran gaji bulanan, pelaksanaan kuliah di perguruan tinggi tidak disebut proyek? Budi Santoso (2003) menjelaskan bahwa ciri proyek dapat dilihat dari tujuan, kompleksitas, keunikan, siklus hidup, dan konflik sumberdaya yang terjadi seperti tidak permanen dan ketidakbiasaan.

1. Tujuan

Suatu proyek biasanya adalah suatu aktifitas yang berlangsung dalam waktu tertentu dengan hasil akhir tertentu. Proyek dapat dibagi dalam sub-sub pekerjaan yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan proyek secara Suatu proyek biasanya adalah suatu aktifitas yang berlangsung dalam waktu tertentu dengan hasil akhir tertentu. Proyek dapat dibagi dalam sub-sub pekerjaan yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan proyek secara

2. Kompleksitas

Proyek biasanya melibatkan beberapa fungsi organisasi (pemasaran, personalia , engineering , produksi, keuangan) karena diperlukan bermacam-macam ketrampilan dan bakat dari berbagai disiplin ilmu dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dalam proyek.

3. Keunikan

Setiap proyek mempunyai ciri tersendiri yang berbeda dari apa yang sudah pernah dikerjakan sebelumnya. Bahkan dalam proyek yang rutin seperti pembangunan perumahan sering terjadi hal-hal baru karena beda lokasi seperti pencaharian tenaga kerja, pengusahaan fasilitas umum (listrik, air, telepon), pembebasan tanah dan lain-lain yang membuat setiap proyek berbeda satu dengan yang lain. Suatu proyek adalah suatu pekerjaan yang sekali terjadi, tidak pernah terulang dengan sama persis.

4. Siklus hidup

Proyek adalah suatu proses bekerja untuk mencapai tujuan, selama proses proyek akan melewati beberapa fase yang disebut siklus hidup proyek. Tugas-tugas, organisasi, orang dan sumber daya lain akan berubah bila proyek memasuki satu fase baru.

5. Tidak permanen

Proyek adalah aktifitas temporer. Organisasi sementara (panitia / Timpro) dibentuk untuk mengelola personalia, material dan fasilitas untuk mencapai

tujuan tertentu, biasanya dalam jadwal tertentu, dan sekali tujuan tercapai, organisasi sementara tersebut akan dibubarkan dan akan dibentuk organisasi baru untuk mencapai tujuan yang lain lagi.

6. Ketidakbiasaan (unfamiliar)

Proyek biasanya mengunakan metode / teknologi baru dan memiliki elemen yang tidak pasti dan beresiko. Kegagalan suatu proyek bisa berakibat buruk bagi tim.

Sedangkan manjemen meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penempatan orang (staffing), pengendalian, dan pengarahan. Jadi Manajemen Proyek adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan sumberdaya organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu dalam proses tertentu serta dengan suberdaya tertentu. Manajenen proyek menggunakan perusahaan untuk ditempatkan pada tugas tertentu dalam proyek. Mekanisme proyek dalam hubungannya dengan pengelolaan, organisasi dan sumberdaya mempunyai ciri-ciri tertentu antara lain.

1. Seorang manajer proyek memimpin organisasi proyek dan beroperasi secara independen, bebas dari komando yang semestinya dari organisasi induk.

2. Manajer proyek adalah pembawa tunggal semua usaha mencapai satu tujuan proyek.

3. Karena setiap proyek memerlukan bermacam-macam keahlian dan sumberdaya, maka pekerjaan-pekerjaan dalam proyek dikerjakan orang dari berbagai fungsi.

4. Manajer proyek dan tim proyek bertangungjawab menyatukan orang- orang dari berbagai fungsi/disiplin yang bekerja untuk proyek.

5. Manajer proyek menegosiasi secara langsung manajer fungsional (pemasaran, personalia, produksi, keuangan, dan lain-lain) untuk memberikan dukungan.

6. Proyek akan memfokuskan pada ketepatan waktu dan biaya penyerahan hasil akhir dan kelayakan teknisnya. Sementara unit-unit fungsional (dari organisasi induk) harus tetap menjaga kelangsungan organisasi induk untuk mencapai tujuannya. Sebagai konsekuensi terkadang timbul konflik pemakaian sumberdaya antara manjer proyek dan manajer fungsional.

7. Dalam proyek akan terdapat dua rantai komando-komando vertikal (dari manajer fungsional) dan komando horisontal (dari manajer proyek). Orang-orang dalam proyek harus melapor ke manajer fungsional dan manajer proyek.

Proyek berdasarkan jenisnya dapat dikategorikan sebagai berikut antara lain.

1. Proyek Kapital Proyek ini biasanya berupa pengeluaran biaya untuk pembebasan tanah, pembelian peralatan, pemasangan fasilitas, dan konstruksi gedung.

2. Proyek Penelitian dan Pengembangan Proyek ini dapat berupa penemuan produk baru, temuan alat baru, atau penelitian mengenai ditemukan bibit unggul untuk suatu tanaman. Proyek ini dapat muncul di lembaga komersial maupun pemerintah. Setelah suatu produk baru ditemukan atau dibuat biasanya akan disusul pembuatan secara massal untuk dikomersialisasikan.

3. Proyek yang berhubungan dengan manajemen service. Proyek ini sering muncul dalam perusahaan maupun instansi pemerintah. Proyek ini dapat berupa:

a. Perancangan struktur organisasi;

b. Pembuatan sistem informasi manajemen;

c. Peningkatan produktivitas perusahaan;

d. Pemberian pelatihan mengenai suatu metode tertentu.

B. Program Lindo

Proyek bersekala besar perlu manajemen dan perhitungan yang akurat. Salah satu solusi untuk melakukan perhitungan yang akurat adalah menggunakan program lindo. Program Lindo dapat dioperasikan dengan sistem Windows dan keluarga Unix yang lain. Prosedur yang disajikan dalam skripsi ini menggunakan sistem Windows. Menu utama pada program ini yaitu: File, Edit, Solve, Report, Window, Help. Secara visual dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.

Gb1.Tampilan Menu Utama

1. Menu File terdiri dari

a. New, digunakan untuk membuat file baru.

b. Open, digunakan untuk membuka file jika telah mempunyai data pada file tertentu.

c. View, digunakan untuk membuka model dari disk.

d. Save, digunakan untuk menyimpan file pada disk.

e. Save As, digunakan untuk menyimpan file dengan nama baru.

f. Close, digunakan untuk menutup file.

g. Print, digunakan untuk mencetak file.

h. Print Set Up, digunakan untuk mengatur cetakan.

i. Log Output, digunakan untuk membuka atau menutup file, merekam hasil pekerjaan. j. Take Commands, digunakan untuk menjalankan program. k. Basis Read, memuat penyelesaian dari model.

l. Basis Save, menyimpan file dengan penyelesaiannya pada disk. m. Title, menunjukkan nama file. n. Date, menunjukkan tanggal. o. Elapsed Time, menunjukkan waktu yang telah dilalui sejak mulai

hingga pengerjaan. p. Exit, digunakan jika akan keluar dari program.

2. Menu Edit Pada menu ini terdapat beberapa pilihan, yaitu

a. Undo, digunakan untuk membatalkan perintah sebelumnya.

b. Cut, digunakan untuk memotong atau menghapus tulisan yang telah diblok pada papan text it, mirip dengan Clear.

c. Paste dan Copy merupakan menu yang berfungsi secara simultan. Intinya, fungsi kedua perintah tersebut adalah menyalin suatu blok pada papan text it.

d. Find Replace, digunakan untuk mencari huruf / kata tertentu pada papan text it dan bila perlu menggantinya.

e. Option, digunakan untuk mengisi beberapa metode optimasi, sistem iterasi dan lain-lain yang diperlukan untuk mendapatkan solusi proses optimasi.

f. Go to Line, digunakan untuk menggerakkan kursor pada baris tertentu pada papan text it.

g. Paste Symbol, digunakan untuk menggandakan simbol (variabel) yang dipakai pada kasus optimasi yang sedang dibahas.

h. Select All, digunakan untuk mengeblok seluruh isi papan text it yang sedang diaktifkan.

i. Clear All, digunakan untuk membersihkan seluruh isi papan text it yang sedang diaktifkan. j. Choose New Font, digunakan untuk memilih bentuk huruf yang akan digunakan untuk penulisan pada papan text it.

3. Menu Solve Menu Solve digunakan untuk menampilkan hasil secara lengkap dengan beberapa pilihan sebagai berikut

a. Solve, digunakan untuk menampilkan hasil optimasi dari papan editor data secara lengkap. Tampilan hasil mencakup nilai peubah keputusan serta nilai dual price-nya. Pada nilai peubah keputusan ditampilkan pula nilai peubah keputusan yang nol.

b. Compile Model, digunakan untuk mengecek apakah struktur penyusunan data pada papan editor sudah benar. Jika penulisannya tidak benar maka akan ditampilkan pada baris keberapa terdapat kesalahan. Jika tidak ada kesalahan, maka proses dapat dilanjutkan untuk mencari jawaban yang optimal.

c. Pivot, digunakan untuk menampilkan nilai slack.

d. Debug, digunakan untuk mempersempit permasalahan serta mencari pada bagian mana yang mengakibatkan solusi tidak optimal.

4. Menu Report

Menu Report pada program Lindo ini adalah penyelesaian yang akan dicari pada kasus optimasi. Penyelesaian tersebut dipecahkan secara bertahap dan akan dicetak pada papan editor report. Pada menu report terdapat beberapa pilihan sebagai berikut,

a. Solution, digunakan untuk mendapatkan solusi optimal dari permasalahan program linier yang tersaji pada papan editor data.

b. Range, digunakan untuk menampilkankan hasil penyelesaian analisis sensitivitas. Pada analisis sensitivitas yang ditampilkan mencakup aspek allowable increase dan allowable decrease.

c. Parametric, digunakan untuk mengubah dan menampilkan hasil hanya pada baris kendala tertentu saja.

d. Statistic, digunakan untuk mendapatkan laporan kecil pada papan editor report.

e. Peruse, digunakan untuk menampilkan sebagian dari model atau jawaban.

f. Picture, digunakan untuk menampilkan model dalam bentuk matriks.

g. Basis Picture, digunakan untuk menampilkan text format dari nilai basis dan disajikan sesuai urutan baris dari kolom.

h. Table, digunakan untuk menampilkan tabel simplek dari model yang ada.

i. Formulation, digunakan untuk menampilkan model pada papan editor data ke papan editor report.

j. Show Column, digunakan untuk menampilkan koefisien peubah tertentu pada semua baris beserta dual price-nya.

5. Menu Window Menu Window digunakan untuk memilih Window yang akan diaktifkan. Pada menu Window terdapat beberapa pilihan sebagai berikut,

a. Open Command Window, digunakan jika ingin menggunakan sintax dalam mengoperasikan software Lindo.

b. Status Window, digunakan untuk kembali ke papan editor data yang sedang aktif jika telah membuka file data.

c. Send to Back, digunakan untuk mengaktifkan Window satu langkah sebelumnya.

d. Tile, digunakan untuk menampilkan semua Window yang telah aktif pada layar.

e. Arrange Icon, digunakan untuk memilih Window yang akan diaktifkan.

f. Close All, digunakan untuk menutup semua file yang aktif.

6. Menu Help Menu Help terdiri dari,

a. Content, digunakan untuk menunjukkan isi dari sistem Lindo.

b. Search for Help on, digunakan untuk mencari topik tertentu pada sistem.

c. How to Use Help, digunakan untuk memberikan bantuan dalam menggunakan sistem Help.

d. About Lindo, digunakan untuk menunjukkan informasi penting tentang Lindo.

Perintah yang digunakan dalam penyusunan model pada program Lindo adalah sebagai berikut,

1. MAX digunakan saat mulai memasukkan data yang berhubungan dengan masalah maksimasi.

2. MIN digunakan saat mulai memasukkan data yang berhubungan dengan masalah minimasi.

3. END digunakan untuk mengakhiri data.

4. GO digunakan dalam pemecahan masalah tersebut dan mencetak penyelesaiannya.

5. LOOK digunakan untuk mencetak bagian yang dipilih dari data yang ada.

6. EDIT digunakan untuk mengubah bentuk tampilan.

7. GIN digunakan agar variabel keputusannya bernilai non negatif dan berbentuk bilangan bulat.

8. INTE digunakan variabel keputusannya bernilai nol berarti tidak dan bernilai 1 berarti ya.

9. SUB digunakan untuk membatasi nilai maksimalnya.

10. SLB digunakan untuk membatasi nilai minimalnya.

11. FREE digunakan agar variabel keputusannya bernilai bilangan real.

Jika tidak ada keterangan maka software Lindo akan menganggap bahwa semua variabel keputusan bernilai lebih besar atau sama dengan nol. Untuk mencetak hasil optimasi, dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama, simpan semua hasil optimasi pada papan editor report melalui program pengolah kata (Word, Office, dll). Cara kedua, dapat langsung dicetak semua hasil olahan pada papan editor report melalui File Print.

C. Riset Operasi

Permasalahan yang dihadapi pada dunia industri, perdagangan, pemerintahan, dan sebagainya semakin hari semakin komplek dan rumit. Dari permasalahan tersebut diperlukan pengembangan dalam metodologi permecahan masalah tersebut. Cara yang baik dalam memecahkannya menimbulkan kebutuhan akan teknik-teknik riset operasi (operation research).

Riset operasi diartikan sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ilmu pengetahuan, matematika, dan logika dalam rangka memecahkan masalah- masalah yang dihadapi sehari-hari, sehingga akirnya permasalahan tersebut dapat dipecahkan secara optimal (Subagyo,1993:4).

Operation Research juga diartikan sebagai aplikasi metode ilmiah pada permasalahan yang kompleks yang muncul dalam manajemen sistem yang besar yang mungkin melibatkan manusia, mesin, material dan uang yang ditemukan antara lain pada industri, bisnis, pemerintahan, dan pertahanan. Penerapan riset operasi didasarkan pada kebutuhan untuk mengalokasikan Operation Research juga diartikan sebagai aplikasi metode ilmiah pada permasalahan yang kompleks yang muncul dalam manajemen sistem yang besar yang mungkin melibatkan manusia, mesin, material dan uang yang ditemukan antara lain pada industri, bisnis, pemerintahan, dan pertahanan. Penerapan riset operasi didasarkan pada kebutuhan untuk mengalokasikan

Riset operasi merupakan suatu metode untuk memecahkan masalah optimasi. Dalam riset operasi yang dibahas meliputi dynamic programing, network analis, markov chain, games theory, nonlinier programing, dan interger linier programing .

Pada skripsi ini peneliti tertarik pada network analisis dengan pendekatan program linier. Network analisis yang terdiri dari berbagai permasalahan seperti transportasi, penugasan, rute terpendek, arus maksimum, dan penjadwalan / manajemen proyek. Agar lebih khusus hanya akan dikaji tentang penjadwalan proyek. Dalam penjadwalan proyek ini, akan dicari bagaimana lintasan kritis dan biaya yang dikeluarkan. Dengan cara itu proyek dapat berjalan dengan lancar dan tidak menimbulkan pekerjaan yang tumpang tindih. Dengan demikian proyek akan berjalan dengan baik.

Suatu model dikatakan baik jika model tersebut bermanfaat dalam menjawab permasalahan yang menjadi perhatian. Hal ini perlu diperhatikan dalam membangun model dalam Operations Research. Prinsip dasar itu sebagai berikut.

1. Jangan membangun model yang rumit jika dapat dibuat model yang lebih sederhana.

2. Jangan mengubah permasalahan agar cocok dengan teknik atau metoda yang ingin digunakan.

3. Proses deduksi harus dilakukan secara baik.

4. Proses validasi terhadap model harus dilakukan sebelum model tersebut diimplementasikan.

5. Jangan memaksakan untuk menjawab suatu pertanyaan (permasalahan) tertentu dari suatu model yang akan dirancang untuk menjawab pertanyaan itu.

6. Suatu model punya karakteristik tertentu, sehingga jangan terlalu menjual model yang dikembangkan. Suatu model sering kali menghasilkan suatu kesimpulan yang sederhana dan menarik.

7. Suatu model yang dikembangkan memerlukan input /entry (data) yang cermat.

D. Model Optimasi

Permasalahan optimasi merupakan permasalahan yang hampir dijumpai di semua aspek kehidupan. Suatu bentuk khusus dari permasalahan optimasi, adalah Linear Programming atau program linier. Program linier adalah permasalahan optimasi, fungsi yang akan dioptimumkan merupakan suatu penyelesaian atau solusi layak yang mempunyai nilai fungsi tujuan yang dikehendaki. Nilai yang dikehendaki dapat berupa nilai terbesar yaitu fungsi tujuan berupa nilai maksimum contoh masalah keuntungan dan nilai terkecil yaitu fungsi tujuan berupa nilai minimum contoh masalah biaya harus bersifat linier dan kendalanya dapat diekspresikan dalam bentuk sejumlah persamaan ataupun pertidaksamaan linier dalam variable atau peubahnya. Salah satu Permasalahan optimasi merupakan permasalahan yang hampir dijumpai di semua aspek kehidupan. Suatu bentuk khusus dari permasalahan optimasi, adalah Linear Programming atau program linier. Program linier adalah permasalahan optimasi, fungsi yang akan dioptimumkan merupakan suatu penyelesaian atau solusi layak yang mempunyai nilai fungsi tujuan yang dikehendaki. Nilai yang dikehendaki dapat berupa nilai terbesar yaitu fungsi tujuan berupa nilai maksimum contoh masalah keuntungan dan nilai terkecil yaitu fungsi tujuan berupa nilai minimum contoh masalah biaya harus bersifat linier dan kendalanya dapat diekspresikan dalam bentuk sejumlah persamaan ataupun pertidaksamaan linier dalam variable atau peubahnya. Salah satu

E. Model Network

Jaringan kerja (model network) adalah suatu diagram yang digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah matematika yang cukup rumit agar menjadi lebih sederhana dan mudah diamati. Masalah-masalah yang dapat diatasi dengan network antara lain, masalah penjadwalan (network planning), masalah transportasi, masalah penggantian peralatan, masalah lintasan terpendek dan masalah penugasan. Network planning pada prinsipnya adalah hubungan ketergantungan antara bagian-bagian pekerjaan atau variabel yang digambarkan atau divisualisasikan dalam diagram network. Dengan demikian dapat dikemukakan bagian-bagian pekerjaan yang harus didahulukan, bila perlu dilembur atau tambah biaya, pekerjaan yang tidak perlu tergesa-gesa sehingga alat dan tenaga kerja dapat digeser ketempat lain agar pekerjaan lebih efektif dan efisien.

Pada skipsi ini akan dikaji masalah network yang mencari lintasan kritis guna menyusun manajemen proyek yang profesional, yang dapat di sketsakan pada gambar 2.

Terminal

Initial event event

Simbol-simbol yang digunakan dalam menggambarkan suatu network adalah sebagai berikut.

1. (anak panah/busur), mewakili sebuah kegiatan atau aktivitas yaitu tugas yang dibutuhkan oleh proyek. Kegiatan di sini didefinisikan sebagai hal yang memerlukan duration (jangka waktu tertentu) dalam pemakaian sejumlah resources (sumber tenaga, peralatan, material, biaya). Kepala anak panah menunjukkan arah tiap kegiatan, yang menunjukkan bahwa suatu kegiatan dimulai pada permulaan dan berjalan maju sampai akhir dengan arah dari kiri ke kanan. Baik panjang maupun kemiringan anak panah ini sama sekali tidak mempunyai arti. Jadi, tak perlu menggunakan skala.

2. (lingkaran kecil/simpul/node), mewakili sebuah kejadian atau peristiwa atau event. Kejadian (event) didefinisikan sebagai ujung

atau pertemuan dari satu atau beberapa kegiatan. Sebuah kejadian mewakili satu titik dalam waktu yang menyatakan penyelesaian beberapa kegiatan dan awal beberapa kegiatan baru. Titik awal dan akhir dari sebuah kegiatan karena itu dijabarkan dengan dua kejadian yang biasanya dikenal sebagai kejadian kepala dan ekor.

Kegiatan-kegiatan yang berawal dari saat kejadian tertentu tidak dapat dimulai sampai kegiatan-kegiatan yang berakhir pada kejadian yang sama diselesaikan. Suatu kejadian harus mendahulukan kegiatan yang keluar dari simpul/node tersebut.

3. (anak panah terputus-putus), menyatakan kegiatan semu atau dummy activity . Setiap anak panah memiliki peranan ganda dalam mewakili kegiatan dan membantu untuk menunjukkan hubungan utama antara berbagai kegiatan. Dummy di sini berguna untuk membatasi mulainya kegiatan seperti halnya kegiatan biasa, panjang dan kemiringan dummy ini juga tak berarti apa-apa sehingga tidak perlu berskala. Bedanya dengan kegiatan biasa ialah bahwa kegiatan dummy tidak memakan waktu dan sumbar daya, jadi waktu kegiatan dan biaya sama dengan nol.

4. (anak panah tebal), merupakan kegiatan pada lintasan kritis.

Selain simbol-simbol diatas, dalam penyusunan network diperlukan dua perjanjian untuk mempermudah pembuatan sketsa proyek, yaitu,

1. di antara dua lingkaran (nodes) hanya boleh ada satu aktivitas ( anak panah yang menghubungkannya), dan

2. aktivitas semu hanya boleh dipakai bila tidak ada cara lain untuk menggambarkan hubungan-hubungan aktivitas yang ada dalam suatu network serta untuk memenuhi syarat suatu network harus dimulai oleh satu aktivitas dan diakhiri oleh satu aktivitas pula, jika network dimulai 2. aktivitas semu hanya boleh dipakai bila tidak ada cara lain untuk menggambarkan hubungan-hubungan aktivitas yang ada dalam suatu network serta untuk memenuhi syarat suatu network harus dimulai oleh satu aktivitas dan diakhiri oleh satu aktivitas pula, jika network dimulai

Dalam penyusunan network, simbol-simbol tersebut digunakan dengan mengikuti aturan-aturan sebagai berikut.

1. Setiap kegiatan diwakili oleh satu dan hanya satu anak panah dalam jaringan kerja, atau di antara dua kejadian (event) yang sama hanya boleh digambarkan satu anak panah. Gambar anak panah hanya sekedar menunjukkan urutan di dalam mengerjakan pekerjaan saja, sehingga panjang dan arahnya tidak menunjukkan letak dari pekerjaan.

2. Nama suatu kejadian dinyatakan dengan huruf atau dengan nomor event. Setiap lingkaran kejadian diberi nomor sedemikian rupa, sehingga tidak terdapat lingkaran yang berulang kembali agar tidak terjadi circularity.

3. Kejadian harus mengalir dari event bernomor rendah ke event bernomor tinggi.

Tidak ada dua kegiatan yang dapat diidentifikasi dengan kejadian ekor dan kejadian kepala yang sama. Sebuah situasi seperti ini dapat timbul ketika dua kegiatan atau lebih dapat dilakukan secara bersamaan. Dalam situasi ini prosedur yang diberlakukan adalah memasukkan sebuah kegiatan dummy baik pada awal suatu network maupun pada kegiatan akhir suatu network.

Adapun logika kebergantungan kegiatan-kegiatan itu dinyatakan sebagai berikut:

1. Jika kegiatan A harus diselesaikan dahulu sebelum kegiatan B dapat dimulai, maka hubungan antara kedua kegiatan tersebut dapat dilihat dalam Gambar 3.

Gambar 3. Kegiatan A merupakan pendahulu kegiatan B

Kegiatan A bisa juga ditulis (1,2) dan kegiatan B (2,3)

2. Jika kegiatan C, D, dan E harus selesai sebelum kegiatan F dapat dimulai, dapat dilihat dalam Gambar 4.

Gambar 4. Kegiatan C,D dan E merupakan pendahulu kegiatan F

3. Jika kegiatan G dan H harus selesai sebelum kegiatan I dan J, dapat dilihat dalam Gambar 5.

Gambar 5. Kegiatan G dan H merupakan pendahulu kegiatan I dan J

4. Jika kegiatan K dan L harus selesai sebelum kegiatan M dapat dimulai, tetapi kegiatan N sudah boleh dimulai bila kegiatan L sudah selesai, dapat dilihat dalam Gambar 6.

Gambar 6. Kegiatan L merupakan pendahulu kegiatan M dan N Fungsi dummy di atas adalah memindahkan seketika itu juga

(sesuatu dengan anak panah) keterangan tentang selesainya kegiatan L dari lingkaran kejadian no. 4 ke lingkaran kejadian no. 5.

5. Jika kegiatan P, Q, dan R mulai dan selesai pada lingkaran kejadian yang sama, maka kita tidak boleh menggambarkanya seperti dalam Gambar 7.

PQ

31 32 R

Gambar 7. Gambar yang salah bila kegiatan P,Q dan R mulai dan selesai pada kejadian yang sama

karena gambar di atas berarti bahwa kegiatan (31,32) itu adalah kegiatan P atau Q atau R. Untuk membedakan ketiga kegiatan

tersebut masing-masing maka harus digunakan dummy seperti dalam Gambar 8.

Gambar 8. Kegiatan P, Q dan R mulai dan selesai pada kejadian yang sama

Kegiatan P = (31,32)

P = (32,34)

Q = (31,34) atau Q = (31,34) R = (31,33)

R = (33,34)

Dalam hal ini tidak menjadi soal di mana saja diletakkannya dummy-dummy tersebut, pada permulaan ataupun pada akhir kegiatan- kegiatan tersebut.

F. Penjadwalan Proyek

Setelah proyek dipecah-pecah menjadi paket-paket pekerjaan selanjutnya dapat dibuat penjadwalanya. Yang perlu diperhatikan disini adalah waktu pengerjaan tiap paket pekerjaan dan kejadian apa yang dihasilkan dari serangkaian paket kerja tertentu.

Yang perlu dijadwalkan adalah aktivitas atau paket pekerjaan. Sedangkan kejadian (events) dan lintasan kritis (milestone) hanyalah akibat dari selesainya aktifitas. Jika orang mengerjakan pengecatan tembok maka itu disebut aktifitas, mulai atau selesainya pengecatan adalah kejadian. Sedangkan aktivitas pembebasan tanah akan menghasilkan milestone tersedianya lahan untuk bangunan. Milestone digunakan untuk menandai telah selesainya beberapa aktifitas yang kritis dan sulit.

Bagi manajemen puncak jadwal proyek mungkin tidak perlu sedetail apa yang diperlukan oleh personel operasional di lapangan. Jadwal dari aktifitas besar ini sering disebut jadwal induk proyek. Jadwal ini dikembangkan selama tahap inisiasi dan dapat diperbarui setelah itu.

Penjadwalan pertama kali dikembangkan oleh Henry G yang sering disebut Gantt charts. Diagram Grantt charts adalah hubungan antar aktifitas mana Penjadwalan pertama kali dikembangkan oleh Henry G yang sering disebut Gantt charts. Diagram Grantt charts adalah hubungan antar aktifitas mana

Minggu

Aktifitas 7 8

1 Penentuan kualitas yang perlu dikendalikan 2 Mengumpulkan data 3 Merancang peta control 4 Sosialisasi rancangan SPC 5 Training operator 6 Uji coba pelaksanaan SPC 7 Implementasi 8 Analisis penyebab cacat 9 Menghitung kemampuan proses 10 Dokumentasi

Tabel 1. Grantt Chart dari suatu proyek SPC ( Statistical Proses Control )

(Sumber:Santoso;2003:56) Untuk mengurai kekurangan-kekurangan dari Grantt charts maka disusunlah

sebuah jaringan kerja atau network. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan jaringan kerja adalah.

1. Macam-macam aktivitas yang ada;

2. Ketergantungan antar aktivitas, mana yang lebih dahulu diselesaikan mana yang menyusul;

3. Urutan logis dari masing-masing aktivitas;

4. Waktu penyelesaian tiap aktivitas.

Ada dua pendekatan dalam hal menggambarkan diagram jaringan kerja, yang pertama, kegiatan digambarkan dengan simpul (node), Activity On Node (AON). Sedangkan perstiwa atau event, diwakili oleh anak panah.

Yang kedua aktivitas digambarkan dengan anak panah, Activity On Arch (AOA). Sedangkan kejadian digambarkan dengan simpul. Di sini kita akan menggunakan AOA.Seperti Gambar 9.

x Anak panah

Simpul ES

n LS

n : nomer kejadian ES : waktu mulai paling awal (Earliest Start)

LS : waktu mulai paling akhir (Latest Start) anak panah : aktivitas simpul

A : nama aktivitas

: kejadian

Aktivitas A selesai sebelum aktivitas B dimulai

Gambar 9. Activity On Arch (AOA) (Santoso,2003:57)

Khusus untuk lambang-lambang dalam simpul yang mengakhiri aktivitas, maka istilah ES menjadi EF atau saat selesai paling awal dan LS menjadi LF atau saat selesai paling akhir.

G. Lintasan Kritis

Linatasan kritis (Critical Path) melalui aktivitas-aktivitas yang jumlah waktu pelaksanaannya paling lama. Jadi, lintasan kritis adalah lintasan yang paling menentukan waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan, digambar dengan anak panah tebal (Badri,1997:23).

Manfaat yang didapat jika mengetahui lintasan kritis adalah sebagai berikut.

1. Penundaan pekerjaan pada lintasan kritis menyebabkan seluruh pekerjaan proyek tertunda penyelesaiannya.

2. Proyek dapat dipercepat penyelesaiannya, bila pekerjaan-pekerjaan yang ada pada lintasan kritis dapat dipercepat.

3. Pengawasan atau kontrol dapat dikontrol melalui penyelesaian jalur kritis yang tepat dalam penyelesaiannya dan kemungkinan di trade off (pertukaran waktu dengan biaya yang effisien) dan crash program (diselesaikan dengan waktu yang optimum dipercepat dengan biaya yang bertambah pula) atau dipersingkat waktunya dengan tambahan biaya lembur.

4. Time slack atau kelongaran waktu terdapat pada pekerjaan yang tidak melalui lintasan kritis. Ini memungkinkan bagi manajer/pimpro untuk 4. Time slack atau kelongaran waktu terdapat pada pekerjaan yang tidak melalui lintasan kritis. Ini memungkinkan bagi manajer/pimpro untuk

H. Program Linier

Program Linier (PL) merupakan suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara optimal. Masalah tersebut timbul apabila seseorang diharuskan untuk memilih atau menentukan tingkat setiap kegiatan yang dilakukannya,dimana masing- masing kegiatan membutuhkan sumber yang sama sedangkan jumlahnya terbatas. PL adalah matematika terapan dari aljabar linier. Menurut Suyitno (1997:2) pemecahan persoalan dunia nyata dapat digambarkan alurnya secara jelas dalam gambar 10.

DUNIA NYATA DUNIA MATEMATIKA

Masalah kongkret Model Matematika

Abtraksi

Operasi/manipulasi

Jawaban masalah Secara kongkrit

Jawaban Model

Penafsiran

Gambar 10. Bagan alur pemecahan permasalahan nyata