PENGARUH SERTIFIKASI GURU DANKEPEMIMPINA (1)
PENGARUH SERTIFIKASI GURU DANKEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
TERHADAPKINERJA GURU SMA NEGERI` 1 KENDAL
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkansuasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktifmengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yangdiperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Undang-Undang Nomor 20Tahun 2003
Pasal 1 ayat 1). Pendidikan nasional berfungsi mengembangkankemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabatdalam rangka
mencerdaskan
kehidupan
bangsa,
bertujuan
untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan b
ertakwa kepadaTuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri,dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab (Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003). Jadi, tujuan pendidikan adalah
berkembangnya potensi peserta didik.Pendidikan membutuhkan sumber daya
yang mendukung danmenunjang pelaksanaannya agar tujuan pendidikan dapat
tercapai. Guru adalahsosok yang menempati posisi dan memegang peran
penting dalam pendidikan.
Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu
hasil pendidikan. Sehingga, guru dituntut untuk meningkatkan kualitas dalammel
aksanakan tugasnya agar memiliki kinerja yang tinggi.Kinerja adalah prestasi
kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasilkerja atau unjuk kerja (Mulyasa,
2004:136). Kinerja dipengaruhi oleh faktoreksternal dan faktor internal. Faktor
internal yaitu dorongan untuk bekerja,tanggung jawab terhadap tugas, minat
terhadap tugas. Sedangkan faktor eksternalyaitu penghargaan atas tugas,
peluang untuk berkembang, perhatian dari kepalasekolah, hubungan
interpersonal sesama guru, adanya pelatihan, kelompokdiskusi terbimbing, dan
layanan perpustakaan (Mulyasa, 2007:227). Kinerja guruadalah kegiatan guru
dalam proses pembelajaran yaitu bagaimana gurumerencanakan pembelajaran,
melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan menilaiserta mengevaluasi
pembelajaran.Kinerja
guru
dalam
merencanakan
dan
melaksanakan
pembelajaran,merupakan faktor utama dalam pencapaian tujuan pengajaran,
keterampilan peguasaan proses pembelajaran ini sangat erat kaitannya dengan t
ugas dantanggung jawab guru sebagai pengajar, pendidik dan fasilator belajar
siswa. Jadi,kinerja guru berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil
pendidikan yang berkualitas.Guru harus memiliki penguasaan tehadap materi
pelajaran, penguasaan profesional keguruan dan pendidikan, penguasaan caracara menyesuaikan diridan berkepribadian untuk melaksanakan tugasnya,
disamping itu guru harusmerupakan pribadi yang berkembang dan bersifat
dinamis. Hal ini sesuai denganyang tertuang dalam Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional bahwa pendidik dan tenaga
kependidikan berkewajiban (1)menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreatif,dinamis, dan dialogis, (2) mempunyai komitmen secara
profesional untukmeningkatkan mutu pendidikan dan (3) memberi teladan dan
menjaga nama baiklembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikankepadanyaSMA N 1 Kendal merupakan salah satu
sekolah yang berada diKabupaten Kendal. SMA N 1 Kendal merupakan rintisan
sekolah bertarafnternasional, sehingga dituntut untuk meningkatkan kualitasnya
baik dari segiinput, proses, maupun output. Guru di SMA N 1 Kendal dituntut
untuk memilikikinerja yang tinggi agar dapat menunjang berjalannya proses
pendidikan.
Peneliti telah melakukan observasi di SMA N 1 Kendal. Berdasarkanwawancara
dengan kepala sekolah SMA N 1 Kendal diperoleh informasi bahwaguru dalam
melaksanakan tugasnya ada yang memiliki kinerja tinggi, namun ada juga yang
belum memiliki kinerja yang tinggi.
Tabel 1.1Data Kualifkasi Guru SMA
2012Kualifkasi Guru Jumlah Persentase
Negeri
1
Kendal
Tahun
S2 3 4,41%S1 60 88,24%D3 5 7,35%68 100%
Sumber: Data Dik-Tendik SMA Negeri 1 Kendal
Tabel 1.2
Data
Sertifkasi
Guru
SMA
Negeri
2012Sertifkasi pendidik Jumlah Persentase
1
Kendal
Tahun
Lulus sertifkasi 37 54,41%PLPG 11 16,18%Belum sertifkasi 20 29,41%
Total 68 100%
Sumber: Data Dik-Tendik SMA Negeri 1 Kendal
Tabel kualifkasi guru SMA N 1 Kendal menunjukkan bahwa jumlahguru yang
telah meraih gelar S2 masih sangat minim yaitu hanya 4,41%,
padahalPermendiknas Nomor 78 Tahun 2009 Pasal 6 Ayat 6 menyatakan bahwa
SMAdan SMK bertaraf internasional memiliki paling sedikit 30% pendidik
yang berpendidikan S2 atau S3 sesuai dengan bidang studi yang diampu dari
perguruan
tinggi yang program studinya terakreditasi. Sedangkan, persentase guru
yangtelah tersertifkasi yaitu sebesar 54,41%. Hal ini menunjukkan bahwa guru
yangsudah sertifkasipun kurang memiliki upaya untuk meningkatkan
kompetensiyang dimiliki agar memiliki kinerja yang tinggi.Peneliti mendapatkan
informasi berdasarkan wawancara dengan siswaSMA N 1 Kendal bahwa guru
hanya
menggunakan
metode
ceramah
dalam
proses pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran di dalam kelas juga kura
ngdimanfaatkan dengan baik, sebagian besar guru hanya fokus pada LKS
maupun buku paket saja. Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa
terdapatfenomena gap kinerja guru di SMA N 1 Kendal.Upaya untuk
meningkatkan kinerja guru adalah dengan programsertifkasi guru. Menurut
Mulyasa (2007), sertifkasi guru merupakan proses ujikompetensi bagi calon guru
atau guru yang ingin memperoleh pengakuan danatau meningkatkan
kompetensi sesuai profesi yang dipilihnya. Sertifkasi gurumerupakan upaya
pemerintah dalam meningkatkan mutu guru yang dikutiidengan peningkatan
kesejahteraan guru. Guru yang telah lulus uji sertifkasi guruakan diberi
tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok sebagai upaya pemerintah
dalam meningkatkan kesejahteraan guru. Tunjangan tersebut berlaku, baik
bagi guru yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) maupun bagi guru
yang berstatus non-pegawai negeri sipil (non PNS/swasta).
Dengan peningkatan mutudan kesejahteraan guru maka diharapkan dapat
meningkatkan kinerja guru.Hal tersebut dilakukan agar guru memiliki kinerja
yang optimal. Gurusudah selayaknya diakui dan disejajarkan dengan profesiprofesi lain. Oleh karenaitu, kesejahteraan guru merupakan hal yang perlu
diperhatikan. Kesejahteraanyang baik akan membuat guru berkonsentrasi penuh
dalam melaksanakan pembelajaran tanpa dibayang-bayangi untuk mencari
penghasilan tambahan lain.Kepemimpinan kepala sekolah dapat juga
mempengaruhi kinerja gurukarena kepala sekolah adalah seorang
manager
di sekolah yang bertugasmembimbing dan mengarahkan guru untuk mencapai
tujuan sekolah. Kepala
sekolah adalah guru yang diangkat dan memiliki tugas tambahan
untukmemimpin sekolah. Tugas kepala sekolah dalam proses kegiatan belajar
mengajarlebih sedikit namun kepala sekolah memiliki tanggung jawab atas
proses belajarmengajar yang terjadi di sekolah.Kepala sekolah sebagai pimpinan
tertinggi yang sangat berpengaruh danmenentukan kemajuan sekolah harus
memiliki kemampuan administrasi,memiliki komitmen tinggi, dan luwes dalam
melaksanakan tugasnya.Kepemimpinan kepala sekolah yang baik harus dapat
mengupayakan
peningkatankinerja
guru
melalui
program
pembinaan
kemampuan tenaga kependidikan. Olehkarena itu kepala sekolah harus
mempunyai kepribadian atau sifat-sifat dankemampuan serta keterampilanketerampilan
untuk
memimpin
sebuah
lembaga pendidikan. Dalam perannya sebagai seorang pemimpin, kepala sekola
h harusdapat memperhatikan kebutuhan dan perasaan orang-orang yang
bekerja sehinggakinerja guru selalu terjaga.Depdiknas dalam Sudrajat (2010)
menyatakan
bahwa
terdapat
tujuh peran utama kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru yaitu (1)
educator
(pendidik), (2)
manager
, (3)
administrator
, (4)
supervisor
, (5)
leader
, (6)penciptaiklim kerja, (7) wirausahawan. Hal ini dapat diwujudkan jika seorang
kepalasekolah dapat atau bisa memberikan sikap keteladanan yang baik
dalam berperilaku, perhatian terhadap respon guru dan pemberian kesempatan
untuk pengambilan keputusan di organisasi dalam pencapaian visi dan misi orga
nisasi.Jika hal ini diperhatikan dengan baik maka akan memberikan hal yang
positifdalam peningkatan semangat kerja guru.Beberapa penelitian lain yang
mendukung pengaruh sertifkasi guru dankepemimpinan kepala sekolah
terhadap kinerja guru adalah sebagai berikut:Hakim Adi Prabowo (2010) yang
mengkaji pengaruh disiplin kerja dankepemimpinan kepala sekolah terhadap
kinerja guru akuntansi di SMK ProgramBisnis dan Manajemen se-Kota Semarang,
memperoleh hasil bahwa ada pengaruh positif antara disiplin kerja dan
kepemimpinan sekolah dengan kinerja guru.
Erni Sulastri (2011), yang mengkaji mengenai pengaruh sertifkasi gurudan
motivasi kerja terhadap kinerja guru SMA Negeri 1 Juwana Kabupaten
Patimemperoleh hasil bahwa ada pengaruh variabel sertifkasi guru terhadap
kinerjaguru, ada pengaruh variabel motivasi kerja terhadap kinerja guru dan
ada pengaruh antara sertifkasi guru dan motivasi kerja terhadap kinerja
guru.Berdasarkan latar belakang di atas maka sertifkasi guru dankepemimpinan
kepala sekolahmerupakan faktor yang diduga sebagai penentukinerja guru dan
diperkuat dengan hasil penelitian sebelumnya maka penelititertarik untuk
mengajukan judul skripsi
“Pengaruh Sertifkasi Guru danKepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja
Guru SMA
Negeri 1 Kendal”
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
masalah
yang
telah
diuraikan
diatas
maka permasalahan yang menjadi bahan pengkajian dalam penelitian ini sebaga
i berikut:1.
Adakah pengaruh sertifkasi guru dan kempemimpinan kepala sekolahterhadap
kinerja guru baik secara parsial maupun simultan?2.
Seberapa besar pengaruh sertifkasi guru dan kepemimpinan
sekolahterhadap kinerja guru baik secara parsial maupun simultan?
kepala
1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah sehingga rumusan masalah sepertidiatas,
dapat dirumuskan tujuannya yaitu:1.
Untuk mengetahui adakah pengaruh sertifkasi guru dan kepemimpinankepala
sekolah terhadap kinerja guru baik secara parsial maupun simultan.
2.
Untuk
mengetahui
dankepemimpinan kepala
parsialmaupun simultan.
seberapa
besar
pengaruh
sertifkasi
guru
sekolah terhadap kinerja guru baik secara
1.4Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.4.1Manfaat Teoritis
a.Penelitian ini sebagai sarana mengembangkan ilmu pengetahuan yangsecara
teoritis dipelajari dan secara khusus pengetahuan tentang peningkatan kinerja
guru. b.
Bagi
dunia
pendidikan,
penelitian
ini
bermanfaat
sebagai
sarana
untuk pertimbangan dalam penelitian-penelitian yang serupa dimasa yang akand
atang berkaitan dengan pengetahuan untuk meningkatkan kinerja sumberdaya
pendidikan yaitu guru.c.
Bagi peneliti selanjutnya penelitian ini dapat dikembangkan lebih baiklagi
dengan meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru.
1.4.2Manfaat Praktisa.
Bagi Peneliti
Penelitian
ini
diharapakan
dapat
menambah
pengetahuan
nanti
dalammelaksanakan
tugas
keseharian
sebagai
guru
untuk
bekerja
dengansungguh-sungguh
dan dengan
kinerja yang
tinggi, sehingga
akanmencapai hasil yang optimal
b.Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru untuk melaksanakankegiatan
belajar mengajar yang lebih efsien dan kondusif agar dapatmeningkatkan
kualitas pembelajaran, serta membantu guru untukmeningkatkan kinerjanya
lebih professional sebagai staf pendidik.
c.Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang baik padasekolah
itu sendiri dalam rangka memperbaiki kualitas siswa padakhususnya dan
kualitas sekolah.
d. Bagi Penyelenggara Sertifkasi
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai kajian mengenaisertifkasi
serta evaluasi dan identifkasi kekurangan selama pelaksanaansertifkasi.
BAB IILANDASAN TEORI2.1
Telaah Toeri2.1.1
Defnisi Kinerja
Menurut Mangkunegara (2007:67) istilah kinerja berasal dari
Job Performance
atau
Actual Performance
(prestasi kerja atau prestasisesungguhnya yang dicapai oleh seseorang).
Pengertian kinerja adalahhasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
seorang pegawaidalam melaksanakan tugasnya dengan tanggung jawab yang
diberikankepadanya.Kinerja
adalah
prestasi
kerja,
pelaksanaan
kerja,
pencapaian kerja,hasil kerja atau unjuk kerja (Mulyasa, 2004:136). Kamus Besar
BahasaIndonesia mendefnisikan kinerja sebagai sesuatu yang dicapai,
prestasiyang diperlihatkan, dan kemampuan kerja. Jadi kinerja adalah hasil
kerjayang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas yang
diberikankepadanya.
2.1.2
Kinerja Guru
Kinerja
guru
dapat
dilihat
pada
saat
guru
melaksanakan
proses pembelajaran termasuk persiapannya dalam bentuk perangkat pembelaja
ran. UU No.14 Tahun 2005 Bab IV Pasal 20 a tentang Guru danDosen dalam
melaksanakan
tugas
keprofesioanal
guru
berkewajiban:merencanakan
pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, sertamenilai dan evaluasi
hasil pembelajaran.Kinerja guru merupakan kemampuan kerja yang dicapai
olehseorang guru dalam melaksanakan tugas sebagai seorang pengajar yang
profesional. Kinerja yang dimaksud adalah kinerja dalam proses pembelajaran y
ang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran.
2.1.3Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru
Muhlisin (2009) mengatakan bahwa faktor-faktor yang dapatmempengaruhi
kinerja guru adalah:a.
Kepribadian dan dedikasiKepribadian adalah suatucerminan
dari citra seorang guru danakan mempengaruhi interaksi antara guru dan anak
didik. Oleh karena itukepribadian merupakan faktor yang menentukan tinggi
rendahnyamartabat guru. Kepribadian guru akan tercermin dalam sikap
dan perbuatannya dalam membina dan membimbing anak didik. Semakin
baikkepribadian guru, semakin baik dedikasinya dalam menjalankan tugas
dantanggung jawabnya sebagai guru, ini berarti tercermin suatu dedikasi
yangtinggi
dari
guru
dalam
melaksanakan
tugas
dan
fungsinya
sebagai pendidik.Kepribadian
dan
dedikasi
yang
tinggi
dapat
meningkatkankesadaran akan pekerjaan dan mampu menunjukkan kinerja yang
memuaskan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi. Guru
yangmemiliki kepribadian yang baik dapat membangkitkan kemauan untukgiat
memajukan
profesinya
dan
meningkatkan
dedikasi
dalam
melakukan pekerjaan mendidik sehingga dapat dikatakan guru tersebutmemiliki
akuntabilitas yang baik. b.
Pengembangan profesiPengembangan profesi guru merupakan hal penting
untukdiperhatikan
guna
mengantisipasi
perubahan
dan
beratnya
tuntutanterhadap
profesi
guru.
Pengembangan
profesionalisme
guru
menekankankepada penguasaan ilmu pengetahuan atau kemampuan
manajemen beserta strategi penerapannya.Pengembangan profesional guru
harus memenuhi standarsebagaimana yang dikemukakan Stiles dan Horsley
dalam Muchlisin(2007) bahwa ada empat standar pengembangan profesi guru
yaitu: (1).Standar pengembangan profesi A adalah pengembangan profesi
untuk para guru sains memerlukan pembelajaran isi sains yang diperlukanmelalu
i
perspektif-perspektif
dan
metode-metode
inquiri;
(2)
Standar pengembangan profesi B adalah pengembangan profesi untuk guru sain
smemerlukan pengintegrasian pengetahuan sains, pembelajaran, pendidikan, da
n siswa, juga menerapkan pengetahuan tersebut ke pengajaran sains; (3) Standa
r pengembangan profesi C adalah pengembangan profesi untuk para guru sains
memerlukan pembentukan pemahaman dan kemampuan untuk pembelajaran se
panjang masa; (4)Standar pengembangan profesi D adalah program-program
profesi untukguru sains harus koheren (berkaitan) dan terpadu.Pembinaan dan
pengembangan profesi guru bertujuan untukmeningkatkan kinerja dan dilakukan
secara terus menerus sehinggamampu menciptakan kinerja sesuai dengan
persyaratan yang diinginkan,disamping itu pembinaan harus sesuai arah dan
tugas/fungsi
yang bersangkutan dalam sekolah. Semakin sering profesi guru dikembangkanm
elalui
berbagai
kegiatan
maka
semakin
mendekatkan
guru
pada pencapaian predikat guru yang profesional dalam menjalankan tugasnyase
hingga harapan kinerja guru yang lebih baik akan tercapai.c.
Kemampuan mengajarKemampuan mengajar guru yang sesuai dengan tuntutan
standartugas yang diemban memberikan efek positif bagi hasil yang ingin
dicapaiseperti perubahan hasil akademik siswa, sikap siswa, keterampilan
siswa,dan perubahan pola kerja guru yang makin meningkat, sebaliknya jika
kemampuan mengajar yang dimiliki
guru sangat sedikit akan berakibat bukan saja menurunkan prestasi belajar sisw
a tetapi juga menurunkantingkat kinerja guru itu sendiri.Kemampuan mengajar
guru menjadi sangat penting dan menjadikeharusan bagi guru untuk dimiliki
dalam menjalankan tugas danfungsinya, tanpa kemampuan mengajar yang baik
sangat tidak mungkinguru mampu melakukan inovasi atau kreasi dari materi
yang ada dalamkurikulum yang pada gilirannya memberikan rasa bosan bagi
gurumaupun siswa untuk menjalankan tugas dan fungsi masing-masing.d.
Hubungan dan komunikasiKomunikasi memegang pera penting dalam
organisasi, adanyakomunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan dengan
lancar
dan berhasil dan begitu pula sebaliknya. Misalnya Kepala Sekolahtidak menginfo
rmasikan kepada guru-guru mengenai kapan sekolahdimulai sesudah libur maka
besar kemungkinan guru tidak akan datangmengajar.Guru dalam proses
pelaksanaan tugasnya perlu memperhatikanhubungan dan komunikasi baik
antara guru dengan Kepala Sekolah, gurudengan guru, guru dengan siswa, dan
guru dengan personalia lainnya disekolah. Hubungan dan komunikasi yang baik
membawa konsekuensiterjalinnya interaksi seluruh komponen yang ada dalam
sistem sekolah.Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru akan berhasil jika
adahubungan dan komunikasi yang baik dengan siswa sebagai komponenyang
diajar. Kinerja guru akan meningkat seiring adanya kondisihubungan dan
komunikasi yang sehat di antara komponen sekolah sebabdengan pola
hubungan dan komunikasi yang lancar dan baik mendorong pribadi seseorang
untuk melakukan tugas dengan baik.e.
Hubungan dengan masyarakat
Sekolah merupakan lembaga sosial yang tidak dapat dipisahkandari masyarakat
lingkungannya, sebaliknya masyarakat pun tidak dapatdipisahkan dari sekolah
sebab keduanya memiliki kepentingan, sekolahmerupakan lembaga formal yang
diserahi mandat untuk mendidik,melatih, dan membimbing generasi muda bagi
peranannya di masa depan,sementara masyarakat merupakan pengguna jasa
pendidikan
itu.Hubungan
dengan
masyarakat
harus
terjamin
baik
dan berlangsung kontinu, maka diperlukan peningkatan profesi guru dalam
hal berhubungan dengan masyarakat. Guru disamping mampu melakukantugasn
ya masing-masing di sekolah, mereka juga diharapkan dapat danmampu
melakukan
tugas-tugas
hubungan
dengan
masyarakat.
Mereka bisa mengetahui aktivitas-aktivitas masyarakatnya, paham akan adatisti
adat, mengerti aspirasinya, mampu membawa diri di tengah-tengahmasyarakat,
bisa berkomunikasi dengan mereka dan mewujudkan cita-citamereka. Untuk
mencapai hal itu diperlukan kompetensi dan perilaku dariguru yang cocok
dengan struktur sosial masyarakat setempat, sebab ketikakompetensi dan
perilaku guru tidak cocok dengan struktur sosial dalammasyarakat maka akan
terjadi benturan pemahaman dan salah pengertianterhadap program yang
dilaksanakan sekolah dan berakibat tidak adanyadukungan masyarakat terhadap
sekolah, padahal sekolah dan masyarakatmemiliki kepentingan yang sama dan
peran yang strategis dalam mendidikdan menghasilkan peserta didik yang
berkualitas.f.
KedisiplinanKedisiplinan
sangat
perlu
dalam
menjalankan
tugas
dankewajibannya sebagai pengajar, pendidik dan pembimbing siswa.
Disiplinyang tinggi akan mampu membangun kinerja yang profesional
sebab pemahaman disiplin yang baik guru mampu mencermati aturan-aturan
danlangkah
strategis
dalam
melaksanakan
proses
kegiatan
belajar
mengajar.Kemampuan guru dalam memahami aturan dan melaksanakan aturan
yangtepat, baik dalam hubungan dengan personalia lain di sekolah
maupundalam proses belajar mengajar di kelas sangat membantu
upayamembelajarkan siswa ke arah yang lebih baik. Kedisiplinan bagi para
gurumerupakan bagian yang tak terpisahkan dalam melaksanakan tugas
dankewajibannya.Kedisiplinan seorang guru menjadi tuntutan yang sangat
pentinguntuk dimiliki dalam upaya menunjang dan meningkatkan kinerja
dandisisi lain akan memberikan tauladan bagi siswa bahwa disiplin
sangat penting bagi siapapun apabila ingin sukses.g.
KesejahteraanFaktor
kesejahteraan
menjadi
salah
satu
yang
berpengaruhterhadap kinerja guru di dalam meningkatkan kualitasnya sebab
semakinsejahteranya
seseorang
makin
tinggi
kemungkinan
untuk
meningkatkankerjanya. Mulyasa (2004) menegaskan bahwa terpenuhinya
berbagaimacam
kebutuhan
manusia,
akan
menimbulkan
kepuasan
dalammelaksanakan apapun tugasnya.Profesionalitas guru tidak saja dilihat dari
kemampuan gurudalam mengembangkan dan memberikan pembelajaran yang
baik
kepada peserta didik, tetapi juga harus dilihat oleh pemerintah dengan caramem
berikan gaji yang pantas serta berkelayakan. Bila kebutuhan dankesejahteraan
para guru telah layak diberikan oleh pemerintah, maka tidakakan ada lagi guru
yang membolos karena mencari tambahan diluar.Program peningkatan mutu
pendidikan apapun yang akanditerapkan pemerintah, jika kesejahteraan guru
masih rendah maka besarkemungkinan program tersebut tidak akan mencapai
hasil yang maksimal.Jadi tidak heran kalau guru di negara maju memiliki kualitas
tinggi dan profesional, karena penghargaan terhadap jasa guru sangat tinggi.
Adanya jaminan kehidupan yang layak bagi guru dapat memotivasi untuk selalu
bekerja dan meningkatkan kreativitas sehingga kinerja selalu meningkattiap
waktu.h.
Iklim kerjaSekolah merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai
unsuryang membentuk satu kesatuan yang utuh. Di dalam sekolah terdapat berb
agai macam sistem sosial yang berkembang dari sekelompok manusiayang
saling berinteraksi menurut pola dan tujuan tertentu yang salingmempengaruhi
dan
dipengaruhi
oleh
lingkungannya
sehingga
membentuk perilaku dari hasil hubungan individu dengan individu maupun deng
anlingkungannya.Interaksi yang terjadi dalam sekolah merupakan indikasi
adanyaketerkaitan satu dengan lainnya guna memenuhi kebutuhan juga
sebagaituntutan
tugas
dan
tanggung
jawab
pekerjaannya.
Untuk
terjalinnyainteraksi-interaksi yang melahirkan hubungan yang harmonis
danmenciptakan kondisi yang kondusif untuk bekerja diperlukan iklim kerjayang
baik.Iklim
yang
kondusif
pada
tempat
kerja
dapat
menjadi
faktor penunjang bagi peningkatan kinerja sebab kenyamanan dalam bekerjame
mbuat guru berpikir dengan tenang dan terkosentrasi hanya pada tugasyang
sedang dilaksanakan.
2.1.4
Indikator Kinerja Guru
Seorang guru yang memiliki kinerja yang tinggi ditunjukkandengan
keprofesionalannya dalam menjalankan profesinya. MenurutSuyud dalam
Sugiyono (2010:153) kinerja profesional guru diukurmelalui : (1) penguasaan
bahan ajar, (2) pemahaman karakteristik siswa,(3) penguasaan pengelolaan
kelas, (4) penguasaan metode dan strategi pembelajaran, (5) penguasaan
evaluasi pembelajaran, (6) Kepribadian
Kinerja guru dibuktikan dengan kompetensi yang dimiliki gurudalam menunjang
tugas dan perannya dalam meningkatkan pendidikan.Standar kompetensi guru
terdapat dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun2007 yang terdiri dari
(1)kompetensi pedagogik, (2)kompetensikepribadian, (3)kompetensi profesional,
(4)kompetensi sosial. Berikut penjabaran dari masing-masing kompetensi:a.
Kompetensi Pedagogik1.
Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fsik, moral,spiritual, sosial,
kultural, emosional, dan intelektual2.
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yangmendidik.3.
Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaranyang diampu.4.
Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.5.
Memanfaatkan
teknologi
pembelajaran.6.
informasi
dan
komunikasi
untukkepentingan
Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untukmengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimiliki.7.
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan pesertadidik.8.
Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.9.
Memanfaatkan
hasil
penilaian
dan
evaluasi
untuk
kepentingan pembelajaran.10.Melakukan tindakan refektif untuk peningkatan
kualitas pembelajaran.
b.Kompetensi Kepribadian1.
Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dankebudayaan nasional
Indonesia.2.
Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, danteladan bagi
peserta didik dan masyarakat
.
3.
Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa,arif, dan
berwibawa.4.
Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa banggamenjadi guru,
dan rasa percaya diri.5.
Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.c.
Kompetensi Profesional1.
Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yangmendukung
mata pelajaran yang diampu.2.
Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang
diampu.3.
Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.4.
Mengembangkan keprofesionalan
tindakan refektif.5.
secara
berkelanjutan
denganmelakukan
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untukmengembangkan diri.d.
Kompetensi Sosial1.
Bersikap
inklusif,
bertindak
objektif,
serta
tidak
diskriminatifkarena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fsik, latar belakang keluarga,
dan status sosial ekonomi.2.
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.3.
Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RepublikIndonesia yang
memiliki keragaman sosial budaya.4.
Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lainsecara lisan dan
tulisan atau bentuk lain.Dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk
mengukurkinerja guru adalah (1) kompetensi pedagogik, (2)kompetensi
kepribadian,(3)kompetensi profesional, (4)kompetensi sosial, karena lebih
mencakupsemua aspek dan tidak terbatas pelaksanaan kegiatan belajar
mengajarsaja.
2.1.5
Sertifkasi
Sertifkasi adalah proses pemberian sertifkat pendidik untuk gurudan dosen.
Sertifkasi pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuanyang diberikan
kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional (UU RI No 14 Tahun
2005).Mulyasa (2007) mendefnisikan sertifkasi guru sebagai proses
ujikompetensi bagi calon guru atau guru yang ingin memperoleh pengakuandan
atau meningkatkan kompetensi sesuai profesi yang dipilihnya.Representasi
pemenuhan standar kompetensi yang telah ditetapkan dalamsertifkasi guru
adalah sertifkat kompetensi pendidik. Sertifkat inisebagai bukti pengakuan atas
kompetensi guru atau calon guru yangmemenuhi standar untuk melakukan
pekerjaan
profesi
guru
pada
jenis
dan jenjang pendidikan tertentu. Dengan kata lain sertifkasi guru merupakan pe
menuhan kebutuhan untuk meningkatkan kompetensi profesional. Olehkarena
itu, proses sertifkasi dipandang sebagai bagian esensial dalamupaya
memperoleh sertifkat kompetensi sesuai dengan standar yang telahditetapkan.
National Commision on Education Services
(NCES) memberikan pengertian sertifkasi guru secara lebih umum. Sertifkasi
guru merupakan prosedur untuk menentukan apakah seorang calon guru layak d
iberikanizin dan kewenangan untuk mengajar. Hal ini diperlukan karena
lulusanlembaga pendidikan tenaga keguruan sangat bervariasi, baik di
kalangan perguruan tinggi negeri maupun swasta (NCES dalam Mulyasa, 2007).
Jadi, sertifkasi adalah proses pemberian sertifkat pendidik untukguru sebagai
pengakuan atas kompetensi yang dimiliki dalam melakukan pekerjaannya
sebagai guru.
2.1.6
Dasar Pelaksanaan Sertifkasi
Dasar
pelaksanaan
sertifkasi
terdapat
dalam
Undang
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 8 yang berbunyi
“Guru wajib memiliki kualifkasi akademik, kompetensi, sertifkat
pendidikan, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untukmewujud
kan tujuan pendidikan nasional dan di Pasal 11 ayat 1 yang
berbunyi “Sertifkat pendidik yang sebaga
imana dimaksud dalam pasal 8diberikan kepada guru yang telah memenuhi
persyaratan
”
. Dasar pelaksanaan sertifkasi guru yang lain adalah:
1. Permendiknas Nomor 18 Tahun 2007 tentang sertifkasi guru
dalam jabatan yang ditetapkan 4 Mei 2007
2. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
NasionalPendidikan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
4. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifkasi
danKompetensi Guru.
2.1.7Kompetensi Guru dalam Sertifkasi
Kompetensi guru dalam sertifkasi terdapat dalam UndangUndang Guru dan
Dosen Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 10 yang berbunyiKompetensi guru
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputikompetensi kepribadian,
kompetensi pedagogik, kompetensi profesional,dan kompetensi sosial..
Kompetensi Pedagogik
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fsik, moral,spiritual,
sosial, kultural, emosional, dan intelektual.
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yangmendidik.
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaranyang
diampu.
4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untukkepentingan
pembelajaran.
6. Memfasilitasi
pengembangan
potensi
peserta
didik
untukmengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan pesertadidik.
8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
9. Memanfaatkan
hasil
penilaian
dan
evaluasi
untuk
kepentingan pembelajaran.
10.Melakukan tindakan refektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
b.Kompetensi Kepribadian
1.Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dankebudayaan
nasional Indonesia.
2.Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, danteladan
bagi peserta didik dan masyarakat.
3.Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa,arif, dan
berwibawa.
4.Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa banggamenjadi
guru, dan rasa percaya diri.
5.Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
Kompetensi Profesional1.
Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yangmendukung
mata pelajaran yang diampu.2.
Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang
diampu.3.
Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.4.
Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan denganmelakukan
tindakan refektif.5.
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untukmengembangkan
diri.6.
Kompetensi Sosial1.
Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatifkarena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fsik, latar belakang
keluarga, dan status sosial ekonomi.2.
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.3.
Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RepublikIndonesia yang
memiliki keragaman sosial budaya.4.
Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lainsecara lisan
dan tulisan atau bentuk lain.
2.1.8Komponen Portofolio Sertifkasi
Penilaian
portofolio
merupakan
pengakuan
atas
pengalaman profesional guru dalam sertifkasi
dalam jabatan. Guru harus mempunyaikomponen-komponen dibawah ini:
Kualifkasi
akademikKualifkasi
akademik adalah
jenjang pendidikan
akademik yangharus dimiliki oleh Guru sesuai dengan jenis, jenjang, dan
satuan pendidikan formal di tempat penugasan.2.
Pendidikan dan pelatihanKegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) yang
pernah diikutioleh guru dalam rangka pengembangan dan/atau peningkatan
kompetensiselama melaksanakan tugas sebagai pendidik, baik pada
tingkatkecamatan,
kabupaten/kota,
provinsi,
nasional,
maupun
internasional.3.
Pengalaman
mengajarPengalaman mengajar adalah masa kerja sebagai guru pada jenjang
, jenis, dan satuan pendidikan formal tertentu.4.
Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaranPerencanaan pembelajaran
adalah persiapan pembelajaran yangakan dilaksanakan untuk satu
kompetensi
dasar
(KD)
tertentu.
Bukti
fsik perencanaan pembelajaran berupa rencana pelaksanaan pembelajaran(R
PP)
hasil
karya
guru
yang
bersangkutan
sebagai
bukti
persiapan pembelajaran. RPP disusun mengacu Permendiknas No. 41 tahun 2
007tentang Standar Proses Pendidikan.Pelaksanaan pembelajaran
adalah kinerja guru dalammelaksanakan pembelajaran. Kinerja guru tersebut
meliputi
tahapan pembelajaran di kelas sesuai dengan yang tertuang pada Permendik
nas No. 41 tahun 2007
tentang Standar Proses Pendidikan. Tahapan pembelajaran meliputi pra pemb
elajaran (pengecekan kesiapan kelas danapersepsi),
kegiatan
inti
(penguasaan
materi,
strategi
pembelajaran, pemanfaatan media/sumber belajar, evaluasi, penggunaan ba
hasa), dan penutup (refeksi, rangkuman, dan tindak lanjut).
5.
Penilaian dari atasan dan pengawasPenilaian atasan terhadap kompetensi
kepribadian dan sosial.Aspek yang dinilai menrujuk pada jabaran kompetensi
kepribadian dansosial guru yang tertuang dalam Permendiknas Nomor 16
Tahun 2007.6.
Prestasi akademikPrestasi yang dicapai guru dalam pelaksanaan tugasnya
sebagai pendidik dan agen pembelajaran yang mendapat pengakuan darilem
baga/panitia
penyelenggara,
baik
tingkat
kecamatan,
kabupaten/kota, provinsi,
nasional, maupun
internasional. Contoh;
lomba karya akademik,sertifkat keahlian atau keterampilan, pembimbing
PPL,
reviewer
buku.7.
Karya pengembangan profesiHasil karya guru yang menunjukkan adanya
upaya
pengembangan profesi. Contoh: artikel yang dimuat di jurnal ilmiah, buku, m
odul pembelajaran, media pembelajaran.8.
Keikutsertaan dalam forum ilmiahPartisipasi guru dalam forum ilmiah
(seminar, semiloka,simposium, sarasehan, diskusi panel, dan jenis forum
ilmiah lainnya) padatingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional,
atau internasional, baik sebagai pemakalah maupun sebagai peserta. Forum
ilmiah dibedakanke dalam kategori relevan (R) dan kurang relevan (KR).
Relevan apabilamateri forum ilmiah mendukung peningkatan kinerja
profesional
guru.Contoh
guru
mengikuti
seminar
pengembangan
profesionalitas guru.Kurang relevan apabila materi forum ilmiah kurang
mendukung peningkatan kinerja profesional guru.9.
Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosialKeikutsertaan guru
menjadi pengurus
organisasi kependidikan atauorganisasi sosial pada tingkat sekolah,
desa/kelurahan, kecamatan,kabupaten/ kota, propinsi, nasional, atau
internasional. Pengurus yang
dimaksud adalah Ketua/Kepala, Wakil Ketua/Kepala, Sekretaris,Bendahara,
serta Ketua dan anggota Biro/Divisi/Seksi. Pengurusorganisasi pada tingkat
sekolah dinotasikan sebagai tugas tambahan,antara lain sebagai kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, pembantu kepalasekolah/kepala urusan, ketua
jurusan, ketua program keahlian, kepala perpustakaan sekolah, kepala
laboratorium, kepala bengkel, kepala studio,kepala klinik rehabilitasi, wali
kelas (guru kelas SD/TK), dan pembimbingkegiatan ekstra kurikuler
(pramuka,
drumband,
majalah
dinding,
karyailmiah
remaja-KIR,
dll).Organisasi kependidikan di luar sekolah antara lain ForumKomunikasi
Kepala Sekolah (FKKS), Forum Kelompok Kerja Guru(FKKG), Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP), Ikatan SarjanaPendidikan Indonesia (ISPI), Himpunan
Evaluasi Pendidikan Indonesia(HEPI), Asosiasi Bimbingan dan Konseling
Indonesia (ABKIN), IkatanSarjana Manajemen Pendidikan Indonensia (ISMaPI),
AsosiasiPendidikan
Khusus
Indonesia
(APKHIN),
Himpunan
Sarjana
danPemerhati Pendidikan IPA Indonesia (HISPPIPAI), dan Persatuan
GuruRepublik Indonesia (PGRI). Organisasi sosial di luar sekolah pada
tingkatdesa antara lain Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW),LKMD/LMD/
BPD.
Organisasi
sosial-keagamaan
contohnya
takmirmasjid
atau Dewan Keluarga Mesjid (DKM), Dewan Gereja, dan yangsejenisnya.
Keterlibatan guru dalam suatu kepanitiaan yang sifatnyatemporer mulai pada
tingkat sekolah, desa, sampai tingkatinternasional tidak dinilai.
10.Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.Penghargaan yang
diperoleh guru atas dedikasinya dalam bidang pendidikandan memenuhi
kriteria kuantitatif (lama waktu, hasil,lokasi/geografs), dan kualitatif
(komitmen, etos kerja), baik pada tingkatsatuan pendidikan, desa atau
kelurahan,
kecamatan,
kabupaten/kota, provinsi,
nasional, maupun
internasional. Contoh
penghargaan yang
dapatdinilai
antara
lain
penghargaan sebagai guru yang berdedikasi tinggi yaituguru yang
ditugaskan di daerah khusus, Satyalencana Karya Satya 10Tahun, 20 Tahun,
dan 30 Tahun; guru kreatif, guru favorit, guru inovatif,dan penghargaan lain
sesuai dengan kekhasan kriteria yang ditetapkan.Bukti fsik komponen ini
berupa sertifkat, piagam, atau surat keteranganyang dikeluarkan oleh
lembaga/institusi yang kredibel.2.1.9
Pentingnya Uji Kompetensi Guru
Uji kompetensi guru yang terdapat dalam standar sertifkasi gurumemiliki
manfaat yang sangat penting, terutama dalam meningkatkankualitas
pendidikan melalui peningkatan kualitas guru. Pentingnya ujikompetensi
dalam sertifkasi guru antara lain dapat dikemukakan berikutini (Mulyasa,
2007):
a. Sebagai alat untuk mengembangkan standar kompetensi guruUji
kompetensi guru dapat digunakan untuk mengembangkanstandar
kompetensi guru. Berdasarkan hasil uji dapat diketahuikemampuan ratarata para guru, aspek mana yang perlu ditingkatkan, dansiapa guru yang
perlu mendapat pembinaan secara kontinyu, serta siapaguru yang telah
mencapai standar kemampuan minimal.
b. Merupakan alat seleksi penerimaan guruUji kompetensi diharapkan dapat
menjaring guru-guru yangkompeten, kreatif, profesional, inovatif, dan
menyenangkan, sehinggamampu meningkatkan kualitas pembelajaran di
sekolahnya. Dengan ujikompetensi yang digunakan sebagai alat seleksi,
penerimaan guru barudapat dilakukan secara profesional, tidak
didasarkan atas suka-tidak suka,atau alasan subjektif lain, yang bermuara
pada korupsi, kolusi, dannepotisme (KKN), tetapi berdasarkan standar
kompetensi yang objektif,dan berlaku secara umum untuk semua calon
guru.c. Untuk pengelompokkan guruHasil uji kompetensi guru dapat
digunakan untukmengelompokkan dan menentukan mana guru
profesional yang berhakmenerima tunjangan profesional, tunjangan
jabatanm dan penghargaan profesi serta guru yang tidak profesional yang
tidak berhak menerimanya.Dalam hal ini, guru-guru dapat dikelompokkan
berdasarkan hasil ujikompetensi, misalnya kelompok tinggi, kelompok
sedang, dan kelompokkurang.
c. Sebagai bahan acuan dalam pengembangan kurikulumKeberhasilan
lembaga pendidikan dalam mempersiapkan calonguru ditentukan oleh
berbagai komponen dalam lembaga tersebut, antaralain Kurikulum. Oleh
karena itu, kurikulum lembaga pendidikan yangmempersiapkan calon
guru harus dikembangkan berdasarkan kompetensiguru.d.
d. Merupakan alat pembinaan guruUji kompetensi mengandung syarat yang
menjadi kriteria calonguru, maka akan terdapat pedoman bagi para
administrator dalammemilih, menseleksi, dan menempatkan guru sesuai
dengan karakteristikdan kondisi, serta jenjang sekolah.
e. Mendorong kegiatan dan hasil belajarKegiatan pembelajaran, dan hasil
belajar peserta didik tidak sajaditentukan oleh manajemen sekolah,
kurikulum, sarana dan prasarana pembelajaran, tetapi sebagian besar
ditentukan oleh guru. Oleh karena itu,uji kompetensi guru akan
mendorong
terciptanya
kegiatan
dan
hasil belajar yang optimal, karena guru yang teruji kompetensinya akanse
nantiasa menyesuaikan kompetensinya dengan perkembangankebutuhan
dan pembelajaran.
2.1.10Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah
Menurut Soepardi dalam Mulyasa (2004) mendefnisikankepemimpinan untuk
menyelenggarakan,
mempengaruhi,
memotivasi,melarang,
dan
bahkan
menghukum serta membina dengan maksud agarmanusia sebagai media
manajemen mau bekerja sama dalam rangkatujuan administratif secara efektif
dan efsien.Kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang
diberitugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan
proses belajar mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang
member
pelajaran
dan
murid
yang
menerima
pelajaran
(Wahjosumidjo,2008:83)Jadi, kepemimpinan kepala sekolah adalah kemampuan
kepalasekolah
untuk
menggerakkan,
mengarahkan,
membimbing,
melindungi,membina, member teladan, memberi dorongan dan memberi
bantuanteradap semua sumber daya yang ada di suatu sekolah agar
dapatmencapai tujuan sekolah.
2.1.11Pendekatan Kepemimpinan
Purwanto
(2007:30)
mengatakan
bahwa
dalam
hubungannyadengan
kepemimpinan pendidikan ada 3 macam pendekatan, yaitu:a.
Pendekatan sifatPendekatan sifat sangat diperlukan dalam kepemimpinan
pendidikan,mengingat bahwa kepala sekolah dan guru atau pendidik lainnya
perlumemiliki sifat-sifat yang baik dan sesuai. Kepala sekolah dituntutmemiliki
sifat-sifat yang baik untuk dapat memberikan bimbingan dansekaligus member
contoh kepada guru dan para siswanya.
Pendekatan perilakuPendekatan perilaku merupakan konsep kepemimpinan
yang sesuaidengan prinsip-prinsip mendidik. Salah satu fungsi pendidikan
adalahmengubah tingkah laku subyek didik lainnya, baik perilaku
sebagaiindividu maupun kelompok.c.
Pendekatan situasiPendekatan situasional dalam kepemimpinan pendidikan tidak
pulakalah pentingnya. Para pemimpin pendidikan, termasuk kepalasekolah dan
guru-guru bahkan setiap lembaga pendidikan memikisituasi yang berbeda-beda
sehingga memerlukan kepemimpinan berbeda pula.
2.1.12Standar Kompetensi Kepala Sekolah
Standar kompetensi tentang Standar Kepala Sekolah atauMadrasah terdapat
dalam Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007.Kompetensi yang harus dimiliki
kepala sekolah adalah (1)kompetensikepribadian, (2)kompetensi manajerial,
(3)kompetensi kewirausahaan,(4)kompetensi supervisi dan (5)kompetensi sosial.
Berikut adalah penjabaran dari kompetensi-kompetensi tersebut
a. Kompetensi Kepribadian
1. Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlakmulia,
dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitasdisekolah/madrasah.
2. Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
3. Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagaikepala
sekolah/madrasah.
4. Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
5. Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan
sebagai kepala sekolah/ madrasah.
6. Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.
b. Kompetensi Manajerial
1. Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkat
perencanaan.
2. Mengembangkan
organisasi
sekolah/madrasah
sesuai
denga
nkebutuhan.
3. Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber
daya sekolah/ madrasah secara optimal.
4. Mengelola perubahan danpengembangan sekolah/madrasah menuju
organisasi pembelajar yang efektif.
5. Menciptakan budaya dan iklim sekolah/ madrasah yang kondusif dan
inovatif bagi pembelajaran peserta didik.
6. Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumberdaya
manusia secara optimal.
7. Mengelola sarana dan prasarana sekolah/ madrasah dalam rangka
pendayagunaan secara optimal.
8. Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka
pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/
madrasah.
9. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru,
dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.
10.Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.
11.Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip
pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efsien.
12.Mengelola
ketatausahaan
sekolah/madrasah
dalam
mendukung pencapaian tujuan sekolah/madrasah.
13.Mengelola unit layanan khusus sekolah/ madrasah dalammendukung
kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didikdisekolah/madrasah.
14.Mengelola
sistem
informasi
sekolah/madrasah
dalam
mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan.
15.Memanfaatkan
kemajuan
teknologi
informasi
bagi
peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah.
16.Melakukan
monitoring,
evaluasi,
dan
pelaporan
pelaksanaan program kegiatan sekolah/ madrasah dengan prosedur ya
ng tepat,serta merencanakan tindak lanjutnya.
c. Kompetensi Kewirausahaan
1. Menciptakan
inovasi
yang
berguna
bagi
pengembangansekolah/madrasah.
2. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasahsebagai
organisasi pembelajar yang efektif.
3. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakantugas
pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah.
4. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalammenghadapi
kendala yang dihadapi sekolah/madrasah.
5. Memiliki
naluri
kewirausahaan
dalam
mengelola
kegiatan produksi/jasa sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peser
tadidik.
d. Kompetensi Supervisi
1. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru.
2. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru denganmenggunakan
pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
3. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalamrangka
peningkatan profesionalisme guru.
e. Kompetensi Sosial
1. Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingansekolah/madrasah.
2. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
3. Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.
2.1.13 Peranan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru
Guru
dituntut
memiliki
kompetensi
yang
memadai,
baik
dari
segi jenis untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Guru yang kompeten bukanl
ah sesuatu yang sederhana, untuk mewujudkan dan meningkatkankompetensi
guru diperlukan upaya sunggug-sungguh dan komprehensif.Salah satu upaya
tersebut adalah melalui optimalisasi peran kepala sekolah(Sudrajat:2007)Tujuh
peran utama kepala sekolah dalam perspektif kebijakanDepdiknas (2006) yaitu
(1)educator(pendidik), (2)manager,(3)administrator, (4) supervisor , (5)leader ,
(6)pencipta iklim kerja,(7)wirausahawan.
Berikut adalah penjabaran dari masing-masingkompetensi tersebut.
1. Kepala
sekolah
sebagaieducator (pendidik)Kepala
sekolah
sebagaieducator harus memiliki strategi yangtepat untuk meningkatkan
profesionalisme tenaga pendidik disekolahnya, menciptakan iklim sekolah
yang kondusif, memberikannasihat kepada warga sekolah, memberikan
dorongan kepada seluruhtenaga pendidik serta melaksanakan model
pembelajaran yangmenarik. Kepala sekolah harus berusaha menanamkan,
memajukandan meningkatkan sedikit 4 macam nilai, yaitu pembinaan
mental,moral, fsik dan artistik.2.
2. Kepala sekolah sebagaimanager
Tugas manajer adalah merencanakan, mengorganisasikan,mengatur,
mengkoordinasikan, dan mengendalikan dalam rangkamencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Manajer adalah orang yangmelakukan sesuatu
secara benar(people who do things right).Olehkarena itu, kepala sekolah
harus mampu merencanakan dan mengaturserta mengendalikan semua
program yang telah disepakati bersama.Tugas penting yang harus
dilakaukan kepala sekolah adalahmelaksanakan kegiatan pemeliharaan
dan pengembanan profesi paraguru. Kepala sekolah sebaiknya dapat
memfasilitasi dan memberikankesempatan yang luas kepada guru untuk
melaksanakan
kegiatan pengembangan
profesi melaui
kegiatan pendidikan dan pelatihan, baikyang dilaksanakan sekolah seperti
MGMP,workshop, diskusi professional dan sebagainya
3. Kepala sekolah sebagaiadministrator
Kepala sebagai administrator sangat diperlukan karenakegiatan di sekolah
tidak
terlepas
dari
pengelolaan
administrasi
yang bersifat pencatatan dan pendokumentasian seluruh program sekolah
.
Kepala
sekolah
dituntut
memahami
dan
mengelola
kurikulum,administrasi peserta didik, administrasi sarana dan prasarana,
danadministrasi kearsipan. Kegiatan tersebut perlu dilakukan secaraefektif
agar
administrasi
sekolah
dapat
tertata
dan
terlaksana
dengan baik.Kemampuan kepala sekolah sebagai administrator harus
diwujudkan
dalam
penyusunan
kelengkapan
data
administrasi pembelajaran, bimbingan dan konseling, kegiatan praktikum,
kegiatan diperpustakaan, data administrasi peserta didik, guru, pegawai
TU, penjaga sekolah, teknisi dan pustakawan, kegiatan ekstrakurikuler,dat
a
administrasi
hubungan
sekolah
dengan
orang
tua
murid,
dataadministrasi gedung dan ruang surat menyurat.
4. Kepala sekolah sebagai supervisor
Kepala sekolah sebagai supervisor berfungsi untukmembimbing,
membantu, dan mengarahkan tenaga pendidik untukmneghargai dan
melaksanakan prosedur-prosedur pendidikan gunamenunjang kemajuan
pendidikan. Kepala sekolah juga harus mampumelakukan berbagai
pengawasan dan pengendalian untukmeningkatkan kinerja tenaga
pendidik.Pengawasan
dilakukan
sebagai
tindakan
preventif
untukmencegah
agar
para
tenaga
pendidik
tidak
melakukan
penyimpangandan lebih hati-hati dalam melaksanakan tugasnya. Untuk
mengetahuisejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran,
secara berkalakepala sekolah perlu memaksakan kegiatan supervisi, yang
dapatdilakukan meliputi kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati
proses pembelajaran secara langsung, terutama dalam pemilihan dan pen
ggunaan metode, media yang digunakan dan keterlibatan siswadalam
proses pembelajaran. Dari hasil supervisi ini ,dapat diketahuikelemahan
sekaligus
keunggulan
guru
dalam
melaksanakan pembelajaran, tingkat penguasaan kompetensi guru yang b
ersangkutan, selanjutnya diupayakan solusi pembinaan dan tindaklanjut
tertentu sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang adasekaligus
mempertahankan keunggulannya dalam melaksanakan pembelajaran.
.
5. Kepala sekolah sebagaileader
Teori kepemimpinan menyebutkan bahwa ada dua gayakepemimpinan
yaitu kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dankepemimpinan
yang berorientasi pada manusia. Dalam rangkameningkatkan kompetensi
guru,
seorang
kepala
sekolah
dapatmenerapkan
kedua
gaya
kepemimpinan tersebut secara tepat danfeksibel, disesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan yang ada.
6. Kepala sekolah sebagai pencipta iklim kerjaBudaya dan iklim kerja yang
kondusif akan memungkinkansetiap guru lebih termotivasi untuk
menunjukkan kinerjanya secaraunggul, yang disertai usaha untuk
meningkatkan kompetensinya. Olehkarena itu, dalam upaya menciptakan
budaya dan iklim kerja yangkondusif, kepala sekolah hendaknya
memperhatikan prinsip-prinsipsebagai berikut: (1) para guru akan bekerja
lebih
giat
apabila
kegiatanyang
dilakukannya
menarik
dan
menyenangkan,
(2)
tujuan
kegiatan perlu disusun dengan jelas dan diinformasikan kepada para guru
sehingga mereka mengetahui tujuan dia bekerja, para guru juga
dapatdilibatkan dalam penyusunan tujuan tersebut, (3
TERHADAPKINERJA GURU SMA NEGERI` 1 KENDAL
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkansuasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktifmengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yangdiperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Undang-Undang Nomor 20Tahun 2003
Pasal 1 ayat 1). Pendidikan nasional berfungsi mengembangkankemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabatdalam rangka
mencerdaskan
kehidupan
bangsa,
bertujuan
untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan b
ertakwa kepadaTuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri,dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab (Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003). Jadi, tujuan pendidikan adalah
berkembangnya potensi peserta didik.Pendidikan membutuhkan sumber daya
yang mendukung danmenunjang pelaksanaannya agar tujuan pendidikan dapat
tercapai. Guru adalahsosok yang menempati posisi dan memegang peran
penting dalam pendidikan.
Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu
hasil pendidikan. Sehingga, guru dituntut untuk meningkatkan kualitas dalammel
aksanakan tugasnya agar memiliki kinerja yang tinggi.Kinerja adalah prestasi
kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasilkerja atau unjuk kerja (Mulyasa,
2004:136). Kinerja dipengaruhi oleh faktoreksternal dan faktor internal. Faktor
internal yaitu dorongan untuk bekerja,tanggung jawab terhadap tugas, minat
terhadap tugas. Sedangkan faktor eksternalyaitu penghargaan atas tugas,
peluang untuk berkembang, perhatian dari kepalasekolah, hubungan
interpersonal sesama guru, adanya pelatihan, kelompokdiskusi terbimbing, dan
layanan perpustakaan (Mulyasa, 2007:227). Kinerja guruadalah kegiatan guru
dalam proses pembelajaran yaitu bagaimana gurumerencanakan pembelajaran,
melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan menilaiserta mengevaluasi
pembelajaran.Kinerja
guru
dalam
merencanakan
dan
melaksanakan
pembelajaran,merupakan faktor utama dalam pencapaian tujuan pengajaran,
keterampilan peguasaan proses pembelajaran ini sangat erat kaitannya dengan t
ugas dantanggung jawab guru sebagai pengajar, pendidik dan fasilator belajar
siswa. Jadi,kinerja guru berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil
pendidikan yang berkualitas.Guru harus memiliki penguasaan tehadap materi
pelajaran, penguasaan profesional keguruan dan pendidikan, penguasaan caracara menyesuaikan diridan berkepribadian untuk melaksanakan tugasnya,
disamping itu guru harusmerupakan pribadi yang berkembang dan bersifat
dinamis. Hal ini sesuai denganyang tertuang dalam Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional bahwa pendidik dan tenaga
kependidikan berkewajiban (1)menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreatif,dinamis, dan dialogis, (2) mempunyai komitmen secara
profesional untukmeningkatkan mutu pendidikan dan (3) memberi teladan dan
menjaga nama baiklembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikankepadanyaSMA N 1 Kendal merupakan salah satu
sekolah yang berada diKabupaten Kendal. SMA N 1 Kendal merupakan rintisan
sekolah bertarafnternasional, sehingga dituntut untuk meningkatkan kualitasnya
baik dari segiinput, proses, maupun output. Guru di SMA N 1 Kendal dituntut
untuk memilikikinerja yang tinggi agar dapat menunjang berjalannya proses
pendidikan.
Peneliti telah melakukan observasi di SMA N 1 Kendal. Berdasarkanwawancara
dengan kepala sekolah SMA N 1 Kendal diperoleh informasi bahwaguru dalam
melaksanakan tugasnya ada yang memiliki kinerja tinggi, namun ada juga yang
belum memiliki kinerja yang tinggi.
Tabel 1.1Data Kualifkasi Guru SMA
2012Kualifkasi Guru Jumlah Persentase
Negeri
1
Kendal
Tahun
S2 3 4,41%S1 60 88,24%D3 5 7,35%68 100%
Sumber: Data Dik-Tendik SMA Negeri 1 Kendal
Tabel 1.2
Data
Sertifkasi
Guru
SMA
Negeri
2012Sertifkasi pendidik Jumlah Persentase
1
Kendal
Tahun
Lulus sertifkasi 37 54,41%PLPG 11 16,18%Belum sertifkasi 20 29,41%
Total 68 100%
Sumber: Data Dik-Tendik SMA Negeri 1 Kendal
Tabel kualifkasi guru SMA N 1 Kendal menunjukkan bahwa jumlahguru yang
telah meraih gelar S2 masih sangat minim yaitu hanya 4,41%,
padahalPermendiknas Nomor 78 Tahun 2009 Pasal 6 Ayat 6 menyatakan bahwa
SMAdan SMK bertaraf internasional memiliki paling sedikit 30% pendidik
yang berpendidikan S2 atau S3 sesuai dengan bidang studi yang diampu dari
perguruan
tinggi yang program studinya terakreditasi. Sedangkan, persentase guru
yangtelah tersertifkasi yaitu sebesar 54,41%. Hal ini menunjukkan bahwa guru
yangsudah sertifkasipun kurang memiliki upaya untuk meningkatkan
kompetensiyang dimiliki agar memiliki kinerja yang tinggi.Peneliti mendapatkan
informasi berdasarkan wawancara dengan siswaSMA N 1 Kendal bahwa guru
hanya
menggunakan
metode
ceramah
dalam
proses pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran di dalam kelas juga kura
ngdimanfaatkan dengan baik, sebagian besar guru hanya fokus pada LKS
maupun buku paket saja. Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa
terdapatfenomena gap kinerja guru di SMA N 1 Kendal.Upaya untuk
meningkatkan kinerja guru adalah dengan programsertifkasi guru. Menurut
Mulyasa (2007), sertifkasi guru merupakan proses ujikompetensi bagi calon guru
atau guru yang ingin memperoleh pengakuan danatau meningkatkan
kompetensi sesuai profesi yang dipilihnya. Sertifkasi gurumerupakan upaya
pemerintah dalam meningkatkan mutu guru yang dikutiidengan peningkatan
kesejahteraan guru. Guru yang telah lulus uji sertifkasi guruakan diberi
tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok sebagai upaya pemerintah
dalam meningkatkan kesejahteraan guru. Tunjangan tersebut berlaku, baik
bagi guru yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) maupun bagi guru
yang berstatus non-pegawai negeri sipil (non PNS/swasta).
Dengan peningkatan mutudan kesejahteraan guru maka diharapkan dapat
meningkatkan kinerja guru.Hal tersebut dilakukan agar guru memiliki kinerja
yang optimal. Gurusudah selayaknya diakui dan disejajarkan dengan profesiprofesi lain. Oleh karenaitu, kesejahteraan guru merupakan hal yang perlu
diperhatikan. Kesejahteraanyang baik akan membuat guru berkonsentrasi penuh
dalam melaksanakan pembelajaran tanpa dibayang-bayangi untuk mencari
penghasilan tambahan lain.Kepemimpinan kepala sekolah dapat juga
mempengaruhi kinerja gurukarena kepala sekolah adalah seorang
manager
di sekolah yang bertugasmembimbing dan mengarahkan guru untuk mencapai
tujuan sekolah. Kepala
sekolah adalah guru yang diangkat dan memiliki tugas tambahan
untukmemimpin sekolah. Tugas kepala sekolah dalam proses kegiatan belajar
mengajarlebih sedikit namun kepala sekolah memiliki tanggung jawab atas
proses belajarmengajar yang terjadi di sekolah.Kepala sekolah sebagai pimpinan
tertinggi yang sangat berpengaruh danmenentukan kemajuan sekolah harus
memiliki kemampuan administrasi,memiliki komitmen tinggi, dan luwes dalam
melaksanakan tugasnya.Kepemimpinan kepala sekolah yang baik harus dapat
mengupayakan
peningkatankinerja
guru
melalui
program
pembinaan
kemampuan tenaga kependidikan. Olehkarena itu kepala sekolah harus
mempunyai kepribadian atau sifat-sifat dankemampuan serta keterampilanketerampilan
untuk
memimpin
sebuah
lembaga pendidikan. Dalam perannya sebagai seorang pemimpin, kepala sekola
h harusdapat memperhatikan kebutuhan dan perasaan orang-orang yang
bekerja sehinggakinerja guru selalu terjaga.Depdiknas dalam Sudrajat (2010)
menyatakan
bahwa
terdapat
tujuh peran utama kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru yaitu (1)
educator
(pendidik), (2)
manager
, (3)
administrator
, (4)
supervisor
, (5)
leader
, (6)penciptaiklim kerja, (7) wirausahawan. Hal ini dapat diwujudkan jika seorang
kepalasekolah dapat atau bisa memberikan sikap keteladanan yang baik
dalam berperilaku, perhatian terhadap respon guru dan pemberian kesempatan
untuk pengambilan keputusan di organisasi dalam pencapaian visi dan misi orga
nisasi.Jika hal ini diperhatikan dengan baik maka akan memberikan hal yang
positifdalam peningkatan semangat kerja guru.Beberapa penelitian lain yang
mendukung pengaruh sertifkasi guru dankepemimpinan kepala sekolah
terhadap kinerja guru adalah sebagai berikut:Hakim Adi Prabowo (2010) yang
mengkaji pengaruh disiplin kerja dankepemimpinan kepala sekolah terhadap
kinerja guru akuntansi di SMK ProgramBisnis dan Manajemen se-Kota Semarang,
memperoleh hasil bahwa ada pengaruh positif antara disiplin kerja dan
kepemimpinan sekolah dengan kinerja guru.
Erni Sulastri (2011), yang mengkaji mengenai pengaruh sertifkasi gurudan
motivasi kerja terhadap kinerja guru SMA Negeri 1 Juwana Kabupaten
Patimemperoleh hasil bahwa ada pengaruh variabel sertifkasi guru terhadap
kinerjaguru, ada pengaruh variabel motivasi kerja terhadap kinerja guru dan
ada pengaruh antara sertifkasi guru dan motivasi kerja terhadap kinerja
guru.Berdasarkan latar belakang di atas maka sertifkasi guru dankepemimpinan
kepala sekolahmerupakan faktor yang diduga sebagai penentukinerja guru dan
diperkuat dengan hasil penelitian sebelumnya maka penelititertarik untuk
mengajukan judul skripsi
“Pengaruh Sertifkasi Guru danKepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja
Guru SMA
Negeri 1 Kendal”
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
masalah
yang
telah
diuraikan
diatas
maka permasalahan yang menjadi bahan pengkajian dalam penelitian ini sebaga
i berikut:1.
Adakah pengaruh sertifkasi guru dan kempemimpinan kepala sekolahterhadap
kinerja guru baik secara parsial maupun simultan?2.
Seberapa besar pengaruh sertifkasi guru dan kepemimpinan
sekolahterhadap kinerja guru baik secara parsial maupun simultan?
kepala
1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah sehingga rumusan masalah sepertidiatas,
dapat dirumuskan tujuannya yaitu:1.
Untuk mengetahui adakah pengaruh sertifkasi guru dan kepemimpinankepala
sekolah terhadap kinerja guru baik secara parsial maupun simultan.
2.
Untuk
mengetahui
dankepemimpinan kepala
parsialmaupun simultan.
seberapa
besar
pengaruh
sertifkasi
guru
sekolah terhadap kinerja guru baik secara
1.4Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.4.1Manfaat Teoritis
a.Penelitian ini sebagai sarana mengembangkan ilmu pengetahuan yangsecara
teoritis dipelajari dan secara khusus pengetahuan tentang peningkatan kinerja
guru. b.
Bagi
dunia
pendidikan,
penelitian
ini
bermanfaat
sebagai
sarana
untuk pertimbangan dalam penelitian-penelitian yang serupa dimasa yang akand
atang berkaitan dengan pengetahuan untuk meningkatkan kinerja sumberdaya
pendidikan yaitu guru.c.
Bagi peneliti selanjutnya penelitian ini dapat dikembangkan lebih baiklagi
dengan meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru.
1.4.2Manfaat Praktisa.
Bagi Peneliti
Penelitian
ini
diharapakan
dapat
menambah
pengetahuan
nanti
dalammelaksanakan
tugas
keseharian
sebagai
guru
untuk
bekerja
dengansungguh-sungguh
dan dengan
kinerja yang
tinggi, sehingga
akanmencapai hasil yang optimal
b.Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru untuk melaksanakankegiatan
belajar mengajar yang lebih efsien dan kondusif agar dapatmeningkatkan
kualitas pembelajaran, serta membantu guru untukmeningkatkan kinerjanya
lebih professional sebagai staf pendidik.
c.Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang baik padasekolah
itu sendiri dalam rangka memperbaiki kualitas siswa padakhususnya dan
kualitas sekolah.
d. Bagi Penyelenggara Sertifkasi
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai kajian mengenaisertifkasi
serta evaluasi dan identifkasi kekurangan selama pelaksanaansertifkasi.
BAB IILANDASAN TEORI2.1
Telaah Toeri2.1.1
Defnisi Kinerja
Menurut Mangkunegara (2007:67) istilah kinerja berasal dari
Job Performance
atau
Actual Performance
(prestasi kerja atau prestasisesungguhnya yang dicapai oleh seseorang).
Pengertian kinerja adalahhasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
seorang pegawaidalam melaksanakan tugasnya dengan tanggung jawab yang
diberikankepadanya.Kinerja
adalah
prestasi
kerja,
pelaksanaan
kerja,
pencapaian kerja,hasil kerja atau unjuk kerja (Mulyasa, 2004:136). Kamus Besar
BahasaIndonesia mendefnisikan kinerja sebagai sesuatu yang dicapai,
prestasiyang diperlihatkan, dan kemampuan kerja. Jadi kinerja adalah hasil
kerjayang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas yang
diberikankepadanya.
2.1.2
Kinerja Guru
Kinerja
guru
dapat
dilihat
pada
saat
guru
melaksanakan
proses pembelajaran termasuk persiapannya dalam bentuk perangkat pembelaja
ran. UU No.14 Tahun 2005 Bab IV Pasal 20 a tentang Guru danDosen dalam
melaksanakan
tugas
keprofesioanal
guru
berkewajiban:merencanakan
pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, sertamenilai dan evaluasi
hasil pembelajaran.Kinerja guru merupakan kemampuan kerja yang dicapai
olehseorang guru dalam melaksanakan tugas sebagai seorang pengajar yang
profesional. Kinerja yang dimaksud adalah kinerja dalam proses pembelajaran y
ang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran.
2.1.3Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru
Muhlisin (2009) mengatakan bahwa faktor-faktor yang dapatmempengaruhi
kinerja guru adalah:a.
Kepribadian dan dedikasiKepribadian adalah suatucerminan
dari citra seorang guru danakan mempengaruhi interaksi antara guru dan anak
didik. Oleh karena itukepribadian merupakan faktor yang menentukan tinggi
rendahnyamartabat guru. Kepribadian guru akan tercermin dalam sikap
dan perbuatannya dalam membina dan membimbing anak didik. Semakin
baikkepribadian guru, semakin baik dedikasinya dalam menjalankan tugas
dantanggung jawabnya sebagai guru, ini berarti tercermin suatu dedikasi
yangtinggi
dari
guru
dalam
melaksanakan
tugas
dan
fungsinya
sebagai pendidik.Kepribadian
dan
dedikasi
yang
tinggi
dapat
meningkatkankesadaran akan pekerjaan dan mampu menunjukkan kinerja yang
memuaskan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi. Guru
yangmemiliki kepribadian yang baik dapat membangkitkan kemauan untukgiat
memajukan
profesinya
dan
meningkatkan
dedikasi
dalam
melakukan pekerjaan mendidik sehingga dapat dikatakan guru tersebutmemiliki
akuntabilitas yang baik. b.
Pengembangan profesiPengembangan profesi guru merupakan hal penting
untukdiperhatikan
guna
mengantisipasi
perubahan
dan
beratnya
tuntutanterhadap
profesi
guru.
Pengembangan
profesionalisme
guru
menekankankepada penguasaan ilmu pengetahuan atau kemampuan
manajemen beserta strategi penerapannya.Pengembangan profesional guru
harus memenuhi standarsebagaimana yang dikemukakan Stiles dan Horsley
dalam Muchlisin(2007) bahwa ada empat standar pengembangan profesi guru
yaitu: (1).Standar pengembangan profesi A adalah pengembangan profesi
untuk para guru sains memerlukan pembelajaran isi sains yang diperlukanmelalu
i
perspektif-perspektif
dan
metode-metode
inquiri;
(2)
Standar pengembangan profesi B adalah pengembangan profesi untuk guru sain
smemerlukan pengintegrasian pengetahuan sains, pembelajaran, pendidikan, da
n siswa, juga menerapkan pengetahuan tersebut ke pengajaran sains; (3) Standa
r pengembangan profesi C adalah pengembangan profesi untuk para guru sains
memerlukan pembentukan pemahaman dan kemampuan untuk pembelajaran se
panjang masa; (4)Standar pengembangan profesi D adalah program-program
profesi untukguru sains harus koheren (berkaitan) dan terpadu.Pembinaan dan
pengembangan profesi guru bertujuan untukmeningkatkan kinerja dan dilakukan
secara terus menerus sehinggamampu menciptakan kinerja sesuai dengan
persyaratan yang diinginkan,disamping itu pembinaan harus sesuai arah dan
tugas/fungsi
yang bersangkutan dalam sekolah. Semakin sering profesi guru dikembangkanm
elalui
berbagai
kegiatan
maka
semakin
mendekatkan
guru
pada pencapaian predikat guru yang profesional dalam menjalankan tugasnyase
hingga harapan kinerja guru yang lebih baik akan tercapai.c.
Kemampuan mengajarKemampuan mengajar guru yang sesuai dengan tuntutan
standartugas yang diemban memberikan efek positif bagi hasil yang ingin
dicapaiseperti perubahan hasil akademik siswa, sikap siswa, keterampilan
siswa,dan perubahan pola kerja guru yang makin meningkat, sebaliknya jika
kemampuan mengajar yang dimiliki
guru sangat sedikit akan berakibat bukan saja menurunkan prestasi belajar sisw
a tetapi juga menurunkantingkat kinerja guru itu sendiri.Kemampuan mengajar
guru menjadi sangat penting dan menjadikeharusan bagi guru untuk dimiliki
dalam menjalankan tugas danfungsinya, tanpa kemampuan mengajar yang baik
sangat tidak mungkinguru mampu melakukan inovasi atau kreasi dari materi
yang ada dalamkurikulum yang pada gilirannya memberikan rasa bosan bagi
gurumaupun siswa untuk menjalankan tugas dan fungsi masing-masing.d.
Hubungan dan komunikasiKomunikasi memegang pera penting dalam
organisasi, adanyakomunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan dengan
lancar
dan berhasil dan begitu pula sebaliknya. Misalnya Kepala Sekolahtidak menginfo
rmasikan kepada guru-guru mengenai kapan sekolahdimulai sesudah libur maka
besar kemungkinan guru tidak akan datangmengajar.Guru dalam proses
pelaksanaan tugasnya perlu memperhatikanhubungan dan komunikasi baik
antara guru dengan Kepala Sekolah, gurudengan guru, guru dengan siswa, dan
guru dengan personalia lainnya disekolah. Hubungan dan komunikasi yang baik
membawa konsekuensiterjalinnya interaksi seluruh komponen yang ada dalam
sistem sekolah.Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru akan berhasil jika
adahubungan dan komunikasi yang baik dengan siswa sebagai komponenyang
diajar. Kinerja guru akan meningkat seiring adanya kondisihubungan dan
komunikasi yang sehat di antara komponen sekolah sebabdengan pola
hubungan dan komunikasi yang lancar dan baik mendorong pribadi seseorang
untuk melakukan tugas dengan baik.e.
Hubungan dengan masyarakat
Sekolah merupakan lembaga sosial yang tidak dapat dipisahkandari masyarakat
lingkungannya, sebaliknya masyarakat pun tidak dapatdipisahkan dari sekolah
sebab keduanya memiliki kepentingan, sekolahmerupakan lembaga formal yang
diserahi mandat untuk mendidik,melatih, dan membimbing generasi muda bagi
peranannya di masa depan,sementara masyarakat merupakan pengguna jasa
pendidikan
itu.Hubungan
dengan
masyarakat
harus
terjamin
baik
dan berlangsung kontinu, maka diperlukan peningkatan profesi guru dalam
hal berhubungan dengan masyarakat. Guru disamping mampu melakukantugasn
ya masing-masing di sekolah, mereka juga diharapkan dapat danmampu
melakukan
tugas-tugas
hubungan
dengan
masyarakat.
Mereka bisa mengetahui aktivitas-aktivitas masyarakatnya, paham akan adatisti
adat, mengerti aspirasinya, mampu membawa diri di tengah-tengahmasyarakat,
bisa berkomunikasi dengan mereka dan mewujudkan cita-citamereka. Untuk
mencapai hal itu diperlukan kompetensi dan perilaku dariguru yang cocok
dengan struktur sosial masyarakat setempat, sebab ketikakompetensi dan
perilaku guru tidak cocok dengan struktur sosial dalammasyarakat maka akan
terjadi benturan pemahaman dan salah pengertianterhadap program yang
dilaksanakan sekolah dan berakibat tidak adanyadukungan masyarakat terhadap
sekolah, padahal sekolah dan masyarakatmemiliki kepentingan yang sama dan
peran yang strategis dalam mendidikdan menghasilkan peserta didik yang
berkualitas.f.
KedisiplinanKedisiplinan
sangat
perlu
dalam
menjalankan
tugas
dankewajibannya sebagai pengajar, pendidik dan pembimbing siswa.
Disiplinyang tinggi akan mampu membangun kinerja yang profesional
sebab pemahaman disiplin yang baik guru mampu mencermati aturan-aturan
danlangkah
strategis
dalam
melaksanakan
proses
kegiatan
belajar
mengajar.Kemampuan guru dalam memahami aturan dan melaksanakan aturan
yangtepat, baik dalam hubungan dengan personalia lain di sekolah
maupundalam proses belajar mengajar di kelas sangat membantu
upayamembelajarkan siswa ke arah yang lebih baik. Kedisiplinan bagi para
gurumerupakan bagian yang tak terpisahkan dalam melaksanakan tugas
dankewajibannya.Kedisiplinan seorang guru menjadi tuntutan yang sangat
pentinguntuk dimiliki dalam upaya menunjang dan meningkatkan kinerja
dandisisi lain akan memberikan tauladan bagi siswa bahwa disiplin
sangat penting bagi siapapun apabila ingin sukses.g.
KesejahteraanFaktor
kesejahteraan
menjadi
salah
satu
yang
berpengaruhterhadap kinerja guru di dalam meningkatkan kualitasnya sebab
semakinsejahteranya
seseorang
makin
tinggi
kemungkinan
untuk
meningkatkankerjanya. Mulyasa (2004) menegaskan bahwa terpenuhinya
berbagaimacam
kebutuhan
manusia,
akan
menimbulkan
kepuasan
dalammelaksanakan apapun tugasnya.Profesionalitas guru tidak saja dilihat dari
kemampuan gurudalam mengembangkan dan memberikan pembelajaran yang
baik
kepada peserta didik, tetapi juga harus dilihat oleh pemerintah dengan caramem
berikan gaji yang pantas serta berkelayakan. Bila kebutuhan dankesejahteraan
para guru telah layak diberikan oleh pemerintah, maka tidakakan ada lagi guru
yang membolos karena mencari tambahan diluar.Program peningkatan mutu
pendidikan apapun yang akanditerapkan pemerintah, jika kesejahteraan guru
masih rendah maka besarkemungkinan program tersebut tidak akan mencapai
hasil yang maksimal.Jadi tidak heran kalau guru di negara maju memiliki kualitas
tinggi dan profesional, karena penghargaan terhadap jasa guru sangat tinggi.
Adanya jaminan kehidupan yang layak bagi guru dapat memotivasi untuk selalu
bekerja dan meningkatkan kreativitas sehingga kinerja selalu meningkattiap
waktu.h.
Iklim kerjaSekolah merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai
unsuryang membentuk satu kesatuan yang utuh. Di dalam sekolah terdapat berb
agai macam sistem sosial yang berkembang dari sekelompok manusiayang
saling berinteraksi menurut pola dan tujuan tertentu yang salingmempengaruhi
dan
dipengaruhi
oleh
lingkungannya
sehingga
membentuk perilaku dari hasil hubungan individu dengan individu maupun deng
anlingkungannya.Interaksi yang terjadi dalam sekolah merupakan indikasi
adanyaketerkaitan satu dengan lainnya guna memenuhi kebutuhan juga
sebagaituntutan
tugas
dan
tanggung
jawab
pekerjaannya.
Untuk
terjalinnyainteraksi-interaksi yang melahirkan hubungan yang harmonis
danmenciptakan kondisi yang kondusif untuk bekerja diperlukan iklim kerjayang
baik.Iklim
yang
kondusif
pada
tempat
kerja
dapat
menjadi
faktor penunjang bagi peningkatan kinerja sebab kenyamanan dalam bekerjame
mbuat guru berpikir dengan tenang dan terkosentrasi hanya pada tugasyang
sedang dilaksanakan.
2.1.4
Indikator Kinerja Guru
Seorang guru yang memiliki kinerja yang tinggi ditunjukkandengan
keprofesionalannya dalam menjalankan profesinya. MenurutSuyud dalam
Sugiyono (2010:153) kinerja profesional guru diukurmelalui : (1) penguasaan
bahan ajar, (2) pemahaman karakteristik siswa,(3) penguasaan pengelolaan
kelas, (4) penguasaan metode dan strategi pembelajaran, (5) penguasaan
evaluasi pembelajaran, (6) Kepribadian
Kinerja guru dibuktikan dengan kompetensi yang dimiliki gurudalam menunjang
tugas dan perannya dalam meningkatkan pendidikan.Standar kompetensi guru
terdapat dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun2007 yang terdiri dari
(1)kompetensi pedagogik, (2)kompetensikepribadian, (3)kompetensi profesional,
(4)kompetensi sosial. Berikut penjabaran dari masing-masing kompetensi:a.
Kompetensi Pedagogik1.
Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fsik, moral,spiritual, sosial,
kultural, emosional, dan intelektual2.
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yangmendidik.3.
Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaranyang diampu.4.
Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.5.
Memanfaatkan
teknologi
pembelajaran.6.
informasi
dan
komunikasi
untukkepentingan
Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untukmengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimiliki.7.
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan pesertadidik.8.
Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.9.
Memanfaatkan
hasil
penilaian
dan
evaluasi
untuk
kepentingan pembelajaran.10.Melakukan tindakan refektif untuk peningkatan
kualitas pembelajaran.
b.Kompetensi Kepribadian1.
Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dankebudayaan nasional
Indonesia.2.
Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, danteladan bagi
peserta didik dan masyarakat
.
3.
Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa,arif, dan
berwibawa.4.
Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa banggamenjadi guru,
dan rasa percaya diri.5.
Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.c.
Kompetensi Profesional1.
Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yangmendukung
mata pelajaran yang diampu.2.
Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang
diampu.3.
Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.4.
Mengembangkan keprofesionalan
tindakan refektif.5.
secara
berkelanjutan
denganmelakukan
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untukmengembangkan diri.d.
Kompetensi Sosial1.
Bersikap
inklusif,
bertindak
objektif,
serta
tidak
diskriminatifkarena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fsik, latar belakang keluarga,
dan status sosial ekonomi.2.
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.3.
Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RepublikIndonesia yang
memiliki keragaman sosial budaya.4.
Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lainsecara lisan dan
tulisan atau bentuk lain.Dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk
mengukurkinerja guru adalah (1) kompetensi pedagogik, (2)kompetensi
kepribadian,(3)kompetensi profesional, (4)kompetensi sosial, karena lebih
mencakupsemua aspek dan tidak terbatas pelaksanaan kegiatan belajar
mengajarsaja.
2.1.5
Sertifkasi
Sertifkasi adalah proses pemberian sertifkat pendidik untuk gurudan dosen.
Sertifkasi pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuanyang diberikan
kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional (UU RI No 14 Tahun
2005).Mulyasa (2007) mendefnisikan sertifkasi guru sebagai proses
ujikompetensi bagi calon guru atau guru yang ingin memperoleh pengakuandan
atau meningkatkan kompetensi sesuai profesi yang dipilihnya.Representasi
pemenuhan standar kompetensi yang telah ditetapkan dalamsertifkasi guru
adalah sertifkat kompetensi pendidik. Sertifkat inisebagai bukti pengakuan atas
kompetensi guru atau calon guru yangmemenuhi standar untuk melakukan
pekerjaan
profesi
guru
pada
jenis
dan jenjang pendidikan tertentu. Dengan kata lain sertifkasi guru merupakan pe
menuhan kebutuhan untuk meningkatkan kompetensi profesional. Olehkarena
itu, proses sertifkasi dipandang sebagai bagian esensial dalamupaya
memperoleh sertifkat kompetensi sesuai dengan standar yang telahditetapkan.
National Commision on Education Services
(NCES) memberikan pengertian sertifkasi guru secara lebih umum. Sertifkasi
guru merupakan prosedur untuk menentukan apakah seorang calon guru layak d
iberikanizin dan kewenangan untuk mengajar. Hal ini diperlukan karena
lulusanlembaga pendidikan tenaga keguruan sangat bervariasi, baik di
kalangan perguruan tinggi negeri maupun swasta (NCES dalam Mulyasa, 2007).
Jadi, sertifkasi adalah proses pemberian sertifkat pendidik untukguru sebagai
pengakuan atas kompetensi yang dimiliki dalam melakukan pekerjaannya
sebagai guru.
2.1.6
Dasar Pelaksanaan Sertifkasi
Dasar
pelaksanaan
sertifkasi
terdapat
dalam
Undang
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 8 yang berbunyi
“Guru wajib memiliki kualifkasi akademik, kompetensi, sertifkat
pendidikan, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untukmewujud
kan tujuan pendidikan nasional dan di Pasal 11 ayat 1 yang
berbunyi “Sertifkat pendidik yang sebaga
imana dimaksud dalam pasal 8diberikan kepada guru yang telah memenuhi
persyaratan
”
. Dasar pelaksanaan sertifkasi guru yang lain adalah:
1. Permendiknas Nomor 18 Tahun 2007 tentang sertifkasi guru
dalam jabatan yang ditetapkan 4 Mei 2007
2. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
NasionalPendidikan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
4. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifkasi
danKompetensi Guru.
2.1.7Kompetensi Guru dalam Sertifkasi
Kompetensi guru dalam sertifkasi terdapat dalam UndangUndang Guru dan
Dosen Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 10 yang berbunyiKompetensi guru
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputikompetensi kepribadian,
kompetensi pedagogik, kompetensi profesional,dan kompetensi sosial..
Kompetensi Pedagogik
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fsik, moral,spiritual,
sosial, kultural, emosional, dan intelektual.
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yangmendidik.
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaranyang
diampu.
4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untukkepentingan
pembelajaran.
6. Memfasilitasi
pengembangan
potensi
peserta
didik
untukmengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan pesertadidik.
8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
9. Memanfaatkan
hasil
penilaian
dan
evaluasi
untuk
kepentingan pembelajaran.
10.Melakukan tindakan refektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
b.Kompetensi Kepribadian
1.Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dankebudayaan
nasional Indonesia.
2.Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, danteladan
bagi peserta didik dan masyarakat.
3.Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa,arif, dan
berwibawa.
4.Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa banggamenjadi
guru, dan rasa percaya diri.
5.Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
Kompetensi Profesional1.
Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yangmendukung
mata pelajaran yang diampu.2.
Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang
diampu.3.
Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.4.
Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan denganmelakukan
tindakan refektif.5.
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untukmengembangkan
diri.6.
Kompetensi Sosial1.
Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatifkarena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fsik, latar belakang
keluarga, dan status sosial ekonomi.2.
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.3.
Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RepublikIndonesia yang
memiliki keragaman sosial budaya.4.
Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lainsecara lisan
dan tulisan atau bentuk lain.
2.1.8Komponen Portofolio Sertifkasi
Penilaian
portofolio
merupakan
pengakuan
atas
pengalaman profesional guru dalam sertifkasi
dalam jabatan. Guru harus mempunyaikomponen-komponen dibawah ini:
Kualifkasi
akademikKualifkasi
akademik adalah
jenjang pendidikan
akademik yangharus dimiliki oleh Guru sesuai dengan jenis, jenjang, dan
satuan pendidikan formal di tempat penugasan.2.
Pendidikan dan pelatihanKegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) yang
pernah diikutioleh guru dalam rangka pengembangan dan/atau peningkatan
kompetensiselama melaksanakan tugas sebagai pendidik, baik pada
tingkatkecamatan,
kabupaten/kota,
provinsi,
nasional,
maupun
internasional.3.
Pengalaman
mengajarPengalaman mengajar adalah masa kerja sebagai guru pada jenjang
, jenis, dan satuan pendidikan formal tertentu.4.
Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaranPerencanaan pembelajaran
adalah persiapan pembelajaran yangakan dilaksanakan untuk satu
kompetensi
dasar
(KD)
tertentu.
Bukti
fsik perencanaan pembelajaran berupa rencana pelaksanaan pembelajaran(R
PP)
hasil
karya
guru
yang
bersangkutan
sebagai
bukti
persiapan pembelajaran. RPP disusun mengacu Permendiknas No. 41 tahun 2
007tentang Standar Proses Pendidikan.Pelaksanaan pembelajaran
adalah kinerja guru dalammelaksanakan pembelajaran. Kinerja guru tersebut
meliputi
tahapan pembelajaran di kelas sesuai dengan yang tertuang pada Permendik
nas No. 41 tahun 2007
tentang Standar Proses Pendidikan. Tahapan pembelajaran meliputi pra pemb
elajaran (pengecekan kesiapan kelas danapersepsi),
kegiatan
inti
(penguasaan
materi,
strategi
pembelajaran, pemanfaatan media/sumber belajar, evaluasi, penggunaan ba
hasa), dan penutup (refeksi, rangkuman, dan tindak lanjut).
5.
Penilaian dari atasan dan pengawasPenilaian atasan terhadap kompetensi
kepribadian dan sosial.Aspek yang dinilai menrujuk pada jabaran kompetensi
kepribadian dansosial guru yang tertuang dalam Permendiknas Nomor 16
Tahun 2007.6.
Prestasi akademikPrestasi yang dicapai guru dalam pelaksanaan tugasnya
sebagai pendidik dan agen pembelajaran yang mendapat pengakuan darilem
baga/panitia
penyelenggara,
baik
tingkat
kecamatan,
kabupaten/kota, provinsi,
nasional, maupun
internasional. Contoh;
lomba karya akademik,sertifkat keahlian atau keterampilan, pembimbing
PPL,
reviewer
buku.7.
Karya pengembangan profesiHasil karya guru yang menunjukkan adanya
upaya
pengembangan profesi. Contoh: artikel yang dimuat di jurnal ilmiah, buku, m
odul pembelajaran, media pembelajaran.8.
Keikutsertaan dalam forum ilmiahPartisipasi guru dalam forum ilmiah
(seminar, semiloka,simposium, sarasehan, diskusi panel, dan jenis forum
ilmiah lainnya) padatingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional,
atau internasional, baik sebagai pemakalah maupun sebagai peserta. Forum
ilmiah dibedakanke dalam kategori relevan (R) dan kurang relevan (KR).
Relevan apabilamateri forum ilmiah mendukung peningkatan kinerja
profesional
guru.Contoh
guru
mengikuti
seminar
pengembangan
profesionalitas guru.Kurang relevan apabila materi forum ilmiah kurang
mendukung peningkatan kinerja profesional guru.9.
Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosialKeikutsertaan guru
menjadi pengurus
organisasi kependidikan atauorganisasi sosial pada tingkat sekolah,
desa/kelurahan, kecamatan,kabupaten/ kota, propinsi, nasional, atau
internasional. Pengurus yang
dimaksud adalah Ketua/Kepala, Wakil Ketua/Kepala, Sekretaris,Bendahara,
serta Ketua dan anggota Biro/Divisi/Seksi. Pengurusorganisasi pada tingkat
sekolah dinotasikan sebagai tugas tambahan,antara lain sebagai kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, pembantu kepalasekolah/kepala urusan, ketua
jurusan, ketua program keahlian, kepala perpustakaan sekolah, kepala
laboratorium, kepala bengkel, kepala studio,kepala klinik rehabilitasi, wali
kelas (guru kelas SD/TK), dan pembimbingkegiatan ekstra kurikuler
(pramuka,
drumband,
majalah
dinding,
karyailmiah
remaja-KIR,
dll).Organisasi kependidikan di luar sekolah antara lain ForumKomunikasi
Kepala Sekolah (FKKS), Forum Kelompok Kerja Guru(FKKG), Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP), Ikatan SarjanaPendidikan Indonesia (ISPI), Himpunan
Evaluasi Pendidikan Indonesia(HEPI), Asosiasi Bimbingan dan Konseling
Indonesia (ABKIN), IkatanSarjana Manajemen Pendidikan Indonensia (ISMaPI),
AsosiasiPendidikan
Khusus
Indonesia
(APKHIN),
Himpunan
Sarjana
danPemerhati Pendidikan IPA Indonesia (HISPPIPAI), dan Persatuan
GuruRepublik Indonesia (PGRI). Organisasi sosial di luar sekolah pada
tingkatdesa antara lain Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW),LKMD/LMD/
BPD.
Organisasi
sosial-keagamaan
contohnya
takmirmasjid
atau Dewan Keluarga Mesjid (DKM), Dewan Gereja, dan yangsejenisnya.
Keterlibatan guru dalam suatu kepanitiaan yang sifatnyatemporer mulai pada
tingkat sekolah, desa, sampai tingkatinternasional tidak dinilai.
10.Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.Penghargaan yang
diperoleh guru atas dedikasinya dalam bidang pendidikandan memenuhi
kriteria kuantitatif (lama waktu, hasil,lokasi/geografs), dan kualitatif
(komitmen, etos kerja), baik pada tingkatsatuan pendidikan, desa atau
kelurahan,
kecamatan,
kabupaten/kota, provinsi,
nasional, maupun
internasional. Contoh
penghargaan yang
dapatdinilai
antara
lain
penghargaan sebagai guru yang berdedikasi tinggi yaituguru yang
ditugaskan di daerah khusus, Satyalencana Karya Satya 10Tahun, 20 Tahun,
dan 30 Tahun; guru kreatif, guru favorit, guru inovatif,dan penghargaan lain
sesuai dengan kekhasan kriteria yang ditetapkan.Bukti fsik komponen ini
berupa sertifkat, piagam, atau surat keteranganyang dikeluarkan oleh
lembaga/institusi yang kredibel.2.1.9
Pentingnya Uji Kompetensi Guru
Uji kompetensi guru yang terdapat dalam standar sertifkasi gurumemiliki
manfaat yang sangat penting, terutama dalam meningkatkankualitas
pendidikan melalui peningkatan kualitas guru. Pentingnya ujikompetensi
dalam sertifkasi guru antara lain dapat dikemukakan berikutini (Mulyasa,
2007):
a. Sebagai alat untuk mengembangkan standar kompetensi guruUji
kompetensi guru dapat digunakan untuk mengembangkanstandar
kompetensi guru. Berdasarkan hasil uji dapat diketahuikemampuan ratarata para guru, aspek mana yang perlu ditingkatkan, dansiapa guru yang
perlu mendapat pembinaan secara kontinyu, serta siapaguru yang telah
mencapai standar kemampuan minimal.
b. Merupakan alat seleksi penerimaan guruUji kompetensi diharapkan dapat
menjaring guru-guru yangkompeten, kreatif, profesional, inovatif, dan
menyenangkan, sehinggamampu meningkatkan kualitas pembelajaran di
sekolahnya. Dengan ujikompetensi yang digunakan sebagai alat seleksi,
penerimaan guru barudapat dilakukan secara profesional, tidak
didasarkan atas suka-tidak suka,atau alasan subjektif lain, yang bermuara
pada korupsi, kolusi, dannepotisme (KKN), tetapi berdasarkan standar
kompetensi yang objektif,dan berlaku secara umum untuk semua calon
guru.c. Untuk pengelompokkan guruHasil uji kompetensi guru dapat
digunakan untukmengelompokkan dan menentukan mana guru
profesional yang berhakmenerima tunjangan profesional, tunjangan
jabatanm dan penghargaan profesi serta guru yang tidak profesional yang
tidak berhak menerimanya.Dalam hal ini, guru-guru dapat dikelompokkan
berdasarkan hasil ujikompetensi, misalnya kelompok tinggi, kelompok
sedang, dan kelompokkurang.
c. Sebagai bahan acuan dalam pengembangan kurikulumKeberhasilan
lembaga pendidikan dalam mempersiapkan calonguru ditentukan oleh
berbagai komponen dalam lembaga tersebut, antaralain Kurikulum. Oleh
karena itu, kurikulum lembaga pendidikan yangmempersiapkan calon
guru harus dikembangkan berdasarkan kompetensiguru.d.
d. Merupakan alat pembinaan guruUji kompetensi mengandung syarat yang
menjadi kriteria calonguru, maka akan terdapat pedoman bagi para
administrator dalammemilih, menseleksi, dan menempatkan guru sesuai
dengan karakteristikdan kondisi, serta jenjang sekolah.
e. Mendorong kegiatan dan hasil belajarKegiatan pembelajaran, dan hasil
belajar peserta didik tidak sajaditentukan oleh manajemen sekolah,
kurikulum, sarana dan prasarana pembelajaran, tetapi sebagian besar
ditentukan oleh guru. Oleh karena itu,uji kompetensi guru akan
mendorong
terciptanya
kegiatan
dan
hasil belajar yang optimal, karena guru yang teruji kompetensinya akanse
nantiasa menyesuaikan kompetensinya dengan perkembangankebutuhan
dan pembelajaran.
2.1.10Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah
Menurut Soepardi dalam Mulyasa (2004) mendefnisikankepemimpinan untuk
menyelenggarakan,
mempengaruhi,
memotivasi,melarang,
dan
bahkan
menghukum serta membina dengan maksud agarmanusia sebagai media
manajemen mau bekerja sama dalam rangkatujuan administratif secara efektif
dan efsien.Kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang
diberitugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan
proses belajar mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang
member
pelajaran
dan
murid
yang
menerima
pelajaran
(Wahjosumidjo,2008:83)Jadi, kepemimpinan kepala sekolah adalah kemampuan
kepalasekolah
untuk
menggerakkan,
mengarahkan,
membimbing,
melindungi,membina, member teladan, memberi dorongan dan memberi
bantuanteradap semua sumber daya yang ada di suatu sekolah agar
dapatmencapai tujuan sekolah.
2.1.11Pendekatan Kepemimpinan
Purwanto
(2007:30)
mengatakan
bahwa
dalam
hubungannyadengan
kepemimpinan pendidikan ada 3 macam pendekatan, yaitu:a.
Pendekatan sifatPendekatan sifat sangat diperlukan dalam kepemimpinan
pendidikan,mengingat bahwa kepala sekolah dan guru atau pendidik lainnya
perlumemiliki sifat-sifat yang baik dan sesuai. Kepala sekolah dituntutmemiliki
sifat-sifat yang baik untuk dapat memberikan bimbingan dansekaligus member
contoh kepada guru dan para siswanya.
Pendekatan perilakuPendekatan perilaku merupakan konsep kepemimpinan
yang sesuaidengan prinsip-prinsip mendidik. Salah satu fungsi pendidikan
adalahmengubah tingkah laku subyek didik lainnya, baik perilaku
sebagaiindividu maupun kelompok.c.
Pendekatan situasiPendekatan situasional dalam kepemimpinan pendidikan tidak
pulakalah pentingnya. Para pemimpin pendidikan, termasuk kepalasekolah dan
guru-guru bahkan setiap lembaga pendidikan memikisituasi yang berbeda-beda
sehingga memerlukan kepemimpinan berbeda pula.
2.1.12Standar Kompetensi Kepala Sekolah
Standar kompetensi tentang Standar Kepala Sekolah atauMadrasah terdapat
dalam Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007.Kompetensi yang harus dimiliki
kepala sekolah adalah (1)kompetensikepribadian, (2)kompetensi manajerial,
(3)kompetensi kewirausahaan,(4)kompetensi supervisi dan (5)kompetensi sosial.
Berikut adalah penjabaran dari kompetensi-kompetensi tersebut
a. Kompetensi Kepribadian
1. Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlakmulia,
dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitasdisekolah/madrasah.
2. Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
3. Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagaikepala
sekolah/madrasah.
4. Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
5. Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan
sebagai kepala sekolah/ madrasah.
6. Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.
b. Kompetensi Manajerial
1. Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkat
perencanaan.
2. Mengembangkan
organisasi
sekolah/madrasah
sesuai
denga
nkebutuhan.
3. Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber
daya sekolah/ madrasah secara optimal.
4. Mengelola perubahan danpengembangan sekolah/madrasah menuju
organisasi pembelajar yang efektif.
5. Menciptakan budaya dan iklim sekolah/ madrasah yang kondusif dan
inovatif bagi pembelajaran peserta didik.
6. Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumberdaya
manusia secara optimal.
7. Mengelola sarana dan prasarana sekolah/ madrasah dalam rangka
pendayagunaan secara optimal.
8. Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka
pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/
madrasah.
9. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru,
dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.
10.Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.
11.Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip
pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efsien.
12.Mengelola
ketatausahaan
sekolah/madrasah
dalam
mendukung pencapaian tujuan sekolah/madrasah.
13.Mengelola unit layanan khusus sekolah/ madrasah dalammendukung
kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didikdisekolah/madrasah.
14.Mengelola
sistem
informasi
sekolah/madrasah
dalam
mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan.
15.Memanfaatkan
kemajuan
teknologi
informasi
bagi
peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah.
16.Melakukan
monitoring,
evaluasi,
dan
pelaporan
pelaksanaan program kegiatan sekolah/ madrasah dengan prosedur ya
ng tepat,serta merencanakan tindak lanjutnya.
c. Kompetensi Kewirausahaan
1. Menciptakan
inovasi
yang
berguna
bagi
pengembangansekolah/madrasah.
2. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasahsebagai
organisasi pembelajar yang efektif.
3. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakantugas
pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah.
4. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalammenghadapi
kendala yang dihadapi sekolah/madrasah.
5. Memiliki
naluri
kewirausahaan
dalam
mengelola
kegiatan produksi/jasa sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peser
tadidik.
d. Kompetensi Supervisi
1. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru.
2. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru denganmenggunakan
pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
3. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalamrangka
peningkatan profesionalisme guru.
e. Kompetensi Sosial
1. Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingansekolah/madrasah.
2. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
3. Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.
2.1.13 Peranan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru
Guru
dituntut
memiliki
kompetensi
yang
memadai,
baik
dari
segi jenis untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Guru yang kompeten bukanl
ah sesuatu yang sederhana, untuk mewujudkan dan meningkatkankompetensi
guru diperlukan upaya sunggug-sungguh dan komprehensif.Salah satu upaya
tersebut adalah melalui optimalisasi peran kepala sekolah(Sudrajat:2007)Tujuh
peran utama kepala sekolah dalam perspektif kebijakanDepdiknas (2006) yaitu
(1)educator(pendidik), (2)manager,(3)administrator, (4) supervisor , (5)leader ,
(6)pencipta iklim kerja,(7)wirausahawan.
Berikut adalah penjabaran dari masing-masingkompetensi tersebut.
1. Kepala
sekolah
sebagaieducator (pendidik)Kepala
sekolah
sebagaieducator harus memiliki strategi yangtepat untuk meningkatkan
profesionalisme tenaga pendidik disekolahnya, menciptakan iklim sekolah
yang kondusif, memberikannasihat kepada warga sekolah, memberikan
dorongan kepada seluruhtenaga pendidik serta melaksanakan model
pembelajaran yangmenarik. Kepala sekolah harus berusaha menanamkan,
memajukandan meningkatkan sedikit 4 macam nilai, yaitu pembinaan
mental,moral, fsik dan artistik.2.
2. Kepala sekolah sebagaimanager
Tugas manajer adalah merencanakan, mengorganisasikan,mengatur,
mengkoordinasikan, dan mengendalikan dalam rangkamencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Manajer adalah orang yangmelakukan sesuatu
secara benar(people who do things right).Olehkarena itu, kepala sekolah
harus mampu merencanakan dan mengaturserta mengendalikan semua
program yang telah disepakati bersama.Tugas penting yang harus
dilakaukan kepala sekolah adalahmelaksanakan kegiatan pemeliharaan
dan pengembanan profesi paraguru. Kepala sekolah sebaiknya dapat
memfasilitasi dan memberikankesempatan yang luas kepada guru untuk
melaksanakan
kegiatan pengembangan
profesi melaui
kegiatan pendidikan dan pelatihan, baikyang dilaksanakan sekolah seperti
MGMP,workshop, diskusi professional dan sebagainya
3. Kepala sekolah sebagaiadministrator
Kepala sebagai administrator sangat diperlukan karenakegiatan di sekolah
tidak
terlepas
dari
pengelolaan
administrasi
yang bersifat pencatatan dan pendokumentasian seluruh program sekolah
.
Kepala
sekolah
dituntut
memahami
dan
mengelola
kurikulum,administrasi peserta didik, administrasi sarana dan prasarana,
danadministrasi kearsipan. Kegiatan tersebut perlu dilakukan secaraefektif
agar
administrasi
sekolah
dapat
tertata
dan
terlaksana
dengan baik.Kemampuan kepala sekolah sebagai administrator harus
diwujudkan
dalam
penyusunan
kelengkapan
data
administrasi pembelajaran, bimbingan dan konseling, kegiatan praktikum,
kegiatan diperpustakaan, data administrasi peserta didik, guru, pegawai
TU, penjaga sekolah, teknisi dan pustakawan, kegiatan ekstrakurikuler,dat
a
administrasi
hubungan
sekolah
dengan
orang
tua
murid,
dataadministrasi gedung dan ruang surat menyurat.
4. Kepala sekolah sebagai supervisor
Kepala sekolah sebagai supervisor berfungsi untukmembimbing,
membantu, dan mengarahkan tenaga pendidik untukmneghargai dan
melaksanakan prosedur-prosedur pendidikan gunamenunjang kemajuan
pendidikan. Kepala sekolah juga harus mampumelakukan berbagai
pengawasan dan pengendalian untukmeningkatkan kinerja tenaga
pendidik.Pengawasan
dilakukan
sebagai
tindakan
preventif
untukmencegah
agar
para
tenaga
pendidik
tidak
melakukan
penyimpangandan lebih hati-hati dalam melaksanakan tugasnya. Untuk
mengetahuisejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran,
secara berkalakepala sekolah perlu memaksakan kegiatan supervisi, yang
dapatdilakukan meliputi kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati
proses pembelajaran secara langsung, terutama dalam pemilihan dan pen
ggunaan metode, media yang digunakan dan keterlibatan siswadalam
proses pembelajaran. Dari hasil supervisi ini ,dapat diketahuikelemahan
sekaligus
keunggulan
guru
dalam
melaksanakan pembelajaran, tingkat penguasaan kompetensi guru yang b
ersangkutan, selanjutnya diupayakan solusi pembinaan dan tindaklanjut
tertentu sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang adasekaligus
mempertahankan keunggulannya dalam melaksanakan pembelajaran.
.
5. Kepala sekolah sebagaileader
Teori kepemimpinan menyebutkan bahwa ada dua gayakepemimpinan
yaitu kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dankepemimpinan
yang berorientasi pada manusia. Dalam rangkameningkatkan kompetensi
guru,
seorang
kepala
sekolah
dapatmenerapkan
kedua
gaya
kepemimpinan tersebut secara tepat danfeksibel, disesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan yang ada.
6. Kepala sekolah sebagai pencipta iklim kerjaBudaya dan iklim kerja yang
kondusif akan memungkinkansetiap guru lebih termotivasi untuk
menunjukkan kinerjanya secaraunggul, yang disertai usaha untuk
meningkatkan kompetensinya. Olehkarena itu, dalam upaya menciptakan
budaya dan iklim kerja yangkondusif, kepala sekolah hendaknya
memperhatikan prinsip-prinsipsebagai berikut: (1) para guru akan bekerja
lebih
giat
apabila
kegiatanyang
dilakukannya
menarik
dan
menyenangkan,
(2)
tujuan
kegiatan perlu disusun dengan jelas dan diinformasikan kepada para guru
sehingga mereka mengetahui tujuan dia bekerja, para guru juga
dapatdilibatkan dalam penyusunan tujuan tersebut, (3