MANAJEMEN KURIKULUM SESUAI DENGAN STANDA (1)

MANAJEMEN KURIKULUM SESUAI DENGAN
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Disusun Oleh :
Fina Nurul Lianti

(171011500033)

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAMULANG
2018

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kurikulum merupakan salah satu bagian penting terjadinya suatu
proses pendidikan . Karena suatu pendidikan tanpa adanya kurikulum akan
kelihatan amburadul dan tidak teratur. Hal ini akan menimbulkan perubahan
dalam perkembangan kurikulum , khususnya di Indonesia. Kurikulum
merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan , dan sekaligus

digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar
pada berbagai jenis dan tingkatan sekolah .
Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan
perkembangan kehidupan peserta didik , maka dalam penyusunan kurikulum
tidak bias dilakukan tanpa menggunakan landasan yang kokoh dan kuat .
dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan masyarakat luas lebih
memahami akan pentingnya kurikulum yang baik dalam dunia pendidikan .

B. Ruang Lingkup Kajian

Dalam Pembahasan Manajemen Kurikulum Sesuai Dengan Standar
Nasional membahas tentang Definisi Kurikulum , Ruang Lingkup
Manajemen Kurikulum

, Tujuan Manajemen Kurikulum

, Fungsi

Manajemen Kurikulum , Komponen – Komponen Manajemen Kurikulum ,
serta dalam makalah ini juga membahas tentang Manajemen Kurikulum

Sesuai Dengan Standar Nasional Pendidikan dan Implikasi Standar Nasional
Pendidikan terhadap Manajemen Kurikulum.

C. Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah agar kita mengetahui :
1. Mengetahui Hakekat Manajemen Kurikulum Sesuai Dengan Standar
Nasional Pendidikan
2. Mengetahui Manajemen Kurikulum Sesuai Dengan Standar Nasional
Pendidikan
3. Mengetahui Implikasi Standar Nasional Pendidikan terhadap Manajemen
Kurikulum.

BAB II. PEMBAHASAN

A. Hakekat Manajemen Kurikulum Sesuai Dengan Standar Nasional
Pendidikan

1. Pengertian Manajemen Kurikulum


Manajemen Kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan
kurikulum yang komperatif , komprehensif , sistemik dan sistematik dalam
rangka mewudjudkan ketercapaian tujuan kurikulum . Dalam pelaksanaannya
manajemen

kurikulum

harus

dikembangkan

sesuai

dengan

konteks

Manajeman Berbasis Sekolah ( MBS ) dan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan ( KTSP ) . oleh karena itu , otonomi yang diberikan pada lembaga
pendidikan atau sekolah dalam mengelola kurikulum secara mendiri dengan

memprioritaskan kebutuhan dan ketercapaian sasaran dalam visi dan misi
lembaga pendidikan atau sekolah tidak mengabaikan kebijaksanaan nasional
yang telah ditetapkan . 1
Kurikulum sebagai mata pelajaran yang harus dikuasai oleh anak
didik , dalam proses perencanaannya memiliki ketentuan sebagai berikut :
1. Perencanaan Kurikulum biasanya menggunakan judgment ahli
bidang studi . Dengan mempertimbangkan factor – factor social dan
factor pendidikan , ahli tersebut menentukan mata pelajaran apa yang
harus diajarkan pada siswa.
2. Dalam

menentukan

dan

menyeleksi

kurikulum

perlu


dipertimbangkan beberapa hal seperti tingkat kesulitan , minat siswa ,
urutan bahan pelajaran dan lain sebagainya .
3. Perencanaan dan Implementasi kurikulum ditekankan kepada
penggunaan metode dan strategi pembelajaran yang memungkinkan
anak didik dapat menguasai meteri pembelajaran , semacam
menggunakan pendekatan ekspositori . 2

1
2

Asep, Sudarsyah dan Diding Nurdin.Manajemen Pendidikan.(Bandung:Alfabeta.2009),hlm.191.
Wina, Sanjaya.Kurikulum dan Pembelajaran. ( Jakarta:Kencana.2008 ) , hlm.5.

2. Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum

Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum meliputi perencanaan ,
pelaksanaan , dan penilaian kegiatan kurikulum . Pada tingkatan sekolah
kegiatan


kurikulum

lebih

mengutamakan

untuk

merealisasi

dan

merelevansikan antara kurikulum nasional ( standar kompetensi / kompetensi
dasar ) dengan kebutuhan daerah dan kondisi sekolah yang bersangkutan ,
sehingga kurikulum tersebut merupakan kurikulum yang integritas dengan
peserta didik maupun dengan lingkungan . maka ruang lingkup manajemen
kurikulum adalah sebagai berikut :
1. Manajemen Perencanaan
2. Manajemen Pelaksanaan Kurikulum .
3. Supervisi Pelaksanaan Kurikulum

4. Pemantauan dan Penilaian Kurikulum
5. Perbaikan Kurikulum
6. Desentralisasi dan Sentralisasi Pengembangan Kurikulum

Dari Keterangan ini tampak jelas bahwa ruang lingkup manajemen
kurikulum itu adalah prinsip dari proses manajemen itu sendiri . Hal ini
dikarenakan dalam proses pelaksanaan kurikulum punya titik kesamaan
dalam prinsip proses manajemen . sehingga para ahli dalam pelaksanaan
kurikulum mengadakan pendekatan dengan ilmu manajemen . Bahkan kalau
dilihat dari cakupanya yang begitu luas , manajemen kurikulum merupakan
salah satu disiplin ilmu yang bercabang pada kurikulum . 3

3

Kiswankurikulum.blogspot.com/?m=1,Makalah Manajemen Kurikulum diakses tanggal :21 Juni 2018.

3. Tujuan Manajemen Kurikulum

Manajemen Kurikulum dipersiapkan dan dikembangkan untuk
mencapai tujuan pendidikan , yakni mempersiapkan peserta didik agar

mereka dapat hidup di masyarakat . Makna dapat hidup di Masyarakat itu
memiliki arti luas , yang bukan saja berhubungan dengan kemampuan
peserta didik untuk menginternalisasi nilai atau hidup sesuai dengan norma –
norma masyarakat , akan tetapi juga pendidikan harus berisi tentang
pemberian pengalaman agar anak dapat mengembangkan kemampuanya
sesuai dengan minat dan bakat mereka .

Berdasarkan uraian diatas bias disimpulkan bahwa , Manajemen
Kurikulum bertujuan untuk :
1. Pencapaian pengajaran dengan menitik beratkan pada peningkatan
kualitas interaksi belajar mengajar .
2. Mengembangkan sumber daya manusia dengan mengacu pada
pendayagunaan seoptimal mungkin .
3. Pencapaian visi dan misi pendidikan nasional .
4. Peningkatan kualitas beajar mengajar disuatu pendidikan tertentu . 4

4

Tugassekolahdankuliah.blogspot.com/2014/12/tujuan-tujuan-manajemen-kurikulum.html?m=1
diakses tanggal 21 juni 2018.


4. Fungsi Manajemen Kurikulum

Fungsi yang harus diperhatikan dalam melaksanakan manajemen
kurikulum adalah beberapa hal sebagai berikut , yaitu :
1. Meningkatkan

Efesiensi

pemanfatan

sumber

daya

kurikulum

pemberdayaan sumber maupun komponen kurikulum dapat ditingkatkan
melalui pengelolaan yang terencana dan efektif .
2. Meningkatkan Keadilan ( equity ) dan kesempatan pada siswa untuk

mencapai hasil yang maksimal , kemampuan yang maksimal dapat
dicapai peserta didik tidak hanya melalui kegiatan intrakurikuler tetapi
juga perlu melalui kegiatan ekstra dan kurikuler yang dikelola secara
integritas dalam mencapai tujuan kurikulum .
3. Meningkatkan relevasi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan peserta didik maupun lingkungan lingkungan sekitar peserta
didik , kurikulum yang dikelola secara efektif dapat memberikan
kesempatan dan hasil yang relevan dengan kebutuhan peserta didik
maupun lingkungan sekitar .
4. Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran , dengan pengelolaan kurikulum yang
professional , efektif dan terpadu dapat memberikan motivasi pada
kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam belajar .
5. Meningkatkan efesiensi dan efektivitas proses belajar mengajar , proses
pembelajaran selalu dipantau dalam rangka melihat konsistensi antara
desain yang telah direncanakan dengan pelaksanaan pembelajaran ,.
6. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu mengembangkan
kurikulum , kurikulum yang dikelola secara professional akan
mengakibatkan masyarakat khususnya dalam mengisi bahan ajar atau
sumber belajar perlu disesuaikan dengan ciri khas dan kebutuhan

pembangunan daerah setempat . 5

5

Asep, Sudarsyah dan Diding Nurdin.Manajemen Pendidikan.( Bandung:Alfabeta.2009), hlm.192.

5. Komponen – Komponen Manajemen Kurikulum
Setiap kurikulum mempunyai Komponen – Komponen yang saling
berkaitan satu sama lain diantaranya , yaitu :
1. Komponen Tujuan
2. Komponen isi
3. Komponen Metode atau proses belajar mengajar
4. Komponen Evaluasi atau Penilaian .

Setiap Komponen Kurikulum merupakan suatu kesatuan yang
mempunyai hubungan dan pengaruh timbal balik antara yang satu dengan
yang lainnya . Jalinan Hubungan timbal balik itu dapat dilihat pada bagan
dibawah ini :

Tujuan

Evaluasi

Isi Bahan

Metode / PBM
Bagan 1 : Hubungan Komponen – Komponen Kurikulum
a. Komponen Tujuan , yaitu arah atau sasaran yang hendak dituju oleh
proses penyelenggaraan pendidikan . dalam setiap kegiatan sepatutnya
mempunyai tujuan , karena tujuan menuntut kepada apa yang
dikehendaki dicapai , atau sebagai gambaran tentang hasil akhir dari
suatu kegiatan . biasanya tercantum didalam rencana pembelajaran .
b. Isi Kurikulum yaitu , Pengalaman belajar yang diperoleh siswa dari
sekolh . Pengalaman – Pengalaman ini dirancang dan diorganisir
sedemikian rupa sehingga apa yang dieroleh siswa sesuai dengan tujuan .

c. Metode atau Proses Belajar Mengajar , yaitu bagaimana cara siswa
memperoleh pengalaman belajar untuk mencapai tujuan .
d. Evaluasi , merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
pengembangan kurikulum itu sendiri , Melalui evaluasi dapat ditentukan
nilai dan arti kurikulum sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan
apakah suatu kurikulum dapat diperthankan atau tidak . 6

6

Sudin , Ali .Kurikulum dan Pembelajaran. ( Bandung:UPIPREES. 2014), hlm. 12.

B. Manajemen Kurikulum Sesuai Dengan Standar Nasional Pendidikan
Berkaitan dengan upaya standarisasi pendidikan nasional pemerintah
melalui menteri pendidikan dan kebudayaan telah menerbitkan sejumlah
peraturan baru , diantaranya :
1. Standar Kompetensi Lulusan
Adalah Kualifikasi kemampuan lulusan yang mencangkup Sikap,
Pengetahuan , dan Keterampilan . Berdasarkan Permendikbud Nomor 20
Tahun 2016 Pasal 1 ayat 1 , Pasal 2 dan Pasal 3. yang berisi tentang atau
menetapkan Tetang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
PERATURAN

MENTERI

PENDIDIKAN

DAN

KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016
TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN
DASAR DAN MENENGAH
Pasal 1
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar
proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan
standar. Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi:
-

Kompetensi Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A;

-

Kompetensi Lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B; dan

-

Kompetensi Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/ Paket
Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri.

Pasal 2
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 Tentang
Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 3
Peraturan

Menteri

ini

mulai

berlaku

pada

tanggal

diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam
Berita Negara Republik Indonesia.

2. Standar Isi
Adalah

Ruang Lingkup Materi dan Tingkat Kompetensi yang

dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan , kompetensi bahan
kajian , kompetensi mata pelajaran , dan Silabus pembelajaran yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu .
Menetapkan :
PERATURAN

MENTERI

PENDIDIKAN

DAN

KEBUDAYAAN NO . 21 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR
ISI SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.

Pasal 1
(1) Standar Isi untuk Pendidikan Dasar dan Menengah yang
selanjutnya disebut Standar Isi terdiri dari Tingkat Kompetensi
dan Kompetensi Inti sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.

(2) Kompetensi Inti meliputi sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan dan ketrampilan.

(3) Ruang lingkup materi yang spesifik untuk setiap mata pelajaran
dirumuskan berdasarkan Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti
untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.

(4) Standar Isi untuk muatan peminatan kejuruan pada SMK/MAK
setiap program keahlian diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal
Pendidikan Menengah.

(5) Pencapaian Kompetensi Inti dan penguasaan ruang lingkup
materi pada setiap mata pelajaran untuk setiap kelas pada tingkat
kompetensi sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu
ditetapkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

(6) Perumusan Kompetensi Dasar pada setiap Kompetensi Inti untuk
setiap mata pelajaran sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan
tertentu ditetapkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

(7) Perumusan Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti Sikap
Spiritual sebagaimana yang dimaksud pada ayat(6) pada mata
pelajaran Pendidikan Agama dan Budipekerti disusun secara jelas.

(8) Perumusan Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti Sikap Soial
sebagaimana dimaksud pada ayat (6) pada mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan disusun secara jelas.

(9) Standar Isi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada
Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisah dari Peraturan
Menteri ini.
Pasal 2
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Satuan
Pendidikan Dasar dan Satuan Pendidikan Menengah wajib
menyesuaikan dengan Peraturan Menteri ini paling lambat 3 (tiga)
tahun untuk semua tingkat kelas.
Pasal 3
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar
Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 4
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.

3. Standar Proses
Adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai
standar kompetensi lulusan .
Menetapkan :
PERATURAN

MENTERI

PENDIDIKAN

DAN

KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22.TAHUN
2016 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR
DAN MENENGAH
Pasal 1
(1) Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah selanjutnya
disebut Standar Proses merupakan kriteria mengenai pelaksanaan
pembelajaran

pada

satuan

pendidikan

dasar

dan

satuan

pendidikan dasar menengah untuk mencapai kompetensi lulusan.

(2) Standar Proses sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum pada Lampiran yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 2
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65 Tahun 2013 Tentang
Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 3

Peraturan

Menteri

ini

mulai

berlaku

pada

tanggal

diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam
Berita Negara Republik Indonesi.

4. Standar Penilaian Pendidikan
Adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan
mekanisme , prosedur , dan instrument penilaian hasil belajar peserta
didikan.
Menetapkan :
PERATURAN

MENTERI

PENDIDIKAN

DAN

KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN
2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN


Bab I Ketentuan Umum Pasal 1



Bab II Lingkup Penilaian Pasal 2 dan 3



Bab III Tujuan Penilaian Pasal 4



Bab IV Prinsip Penilaian Pasal 5



Bab V Bentuk Penilaian Pasal 6 ,7 dan 8



Bab VI Mekanisme Penilaian Pasal 9, 10 dan 11.



Bab VI Prosedur Penilaian Pasal 12 dan 13 .



Bab VII Instrumen Penilaian Pasal 14



Bab VIII Ketentuan Penutup Pasal 15 dan 16

7

7

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2016/07/14/permendibud-no-20-21-22-dan-23-tahun-2016/
diakses tanggal 28 Juni 2018



Sejarah Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

No .

Kurikulum

1.

Rencana

Keterangan
-

Pelajaran
1947

Menteri Pendidikan , Pengajaran , dan Kebudayaan ,
Mr.Suwandi, membentuk Panitia Penyelidik Pengajaran.

-

Merupakan Kurikulum pertama di Indonesia Rencana
Pelajaran yang disusun harus memperhatikan .
(1) Mengurangi Pendidikan Pikiran
(2) Menghubungkan isi pelajaran dengan kehidupan sehari –
hari .
(3) Memberikan Perhatian kepada kesenian .
(4) Meningkatkan Pendidikan Watak
(5) Meningkatkan Pendidikan Jasmani dan ,(6) Meningkatkan
Kesadaran bernegara dan bermasyarakat .

-

Istilah Kurikulum belum digunakan Istilah yang digunakan
adalah Rencana Pembelajaran Unsur Pokok Kurikulum adalah
:
(1) Daftar Jam pelajaran atau Struktur Program. (2) Garis –
Garis besar Program Pengajaran .

-

Struktur Program dibagi menjadi ;
(1) Struktur Program yang menggunakan bahasa pengantar
Bahasa Daerah
(2) Struktur Program yang menggunakan bahasa pengantar
Bahasa Indonesia .

-

Merupakan Kurikulum dengan mata pelajaran terpisah
(Separated Curriculum)

2.

Rencana

-

– Dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah.

Pelajaran
1950

Lahir karena tuturan UU Nomor 4 Tahun 1950 tentang Dasar

-

Kurikulum ini masih relative sama dengan Rencana Pelajaran
1947

-

Istilah Kurikulum masih belum digunakan Istilah yang
dipakai adalah Rencana Pelajaran .

-

Kurikulum ini merupakan kurikulum masih dengan mata
pelajaran terpisah – pisah ( Separated Curicculum)

3.

Rencana

-

Merupakan Penyempurnaan dari rencana Pelajaran 1950

Pembelajaran

-

Kurikulum ini digunakan sampai tahun 1964.

-

Merupakan Penyempurnaan dari rencana Pelajaran 1958 dan

1958
4.

Rencana
Pembelajaran

5.

berlaku sampai tahun 1968.

1964

-

Terdapat pembagian kelompok cipta,rasa,karsa dan krida.

Kurikulum

-

Kurikulum ini merupakan Kurikulum terpadu pertama di

1968

Indonesia beberapa mata pelajaran Ilmu Hayati , Ilmu Alam
dan sebagainya.
-

Struktur Program dibagi menjadi (1) Pembinaan Jiwa
Pancasila (2) Pengetahuan dasar , (3) dan Kecakapan Khusus .

-

Struktur Program untuk sekolah dasar program pembinaan
jiwa Pancasila meliputi mata pelajaran (1) Pendidikan Agama
(2) Pendidikan Kewarganegaraan (3) Pendidikan Bahasa
Indonesia (4) Bahasa Daerah dan , (5) Pendidikan Olahraga .

-

Untuk Program pengetahuan dasar meliputi mata pelajaran (1)
Berhitung , (2) Ipa , (3) Pendidikan Kesenian , (4) Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga .

-

Untuk Program kecakepan khusus meliputi mata pelajaran
Pendidikan Khusus.

-

Untuk Pertama Kalinya Istilah Kurikulum dipakai Di
Indonesia .

6.

Kurikulum

-

Lahir sebagai tuntutan Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1973
tentang GBHN 1973, dengan tujuan pendidikan “ membentuk

1975

manusia Indonesia untuk pembangunan nasional di berbagai
bidang .
-

Struktur program untuk SD meliputi bidang studi (1) Agama ,
(2) Pendidikan Moran Pancasila , (3) Bahasa Indonesia , (4)
Ilmu Pengetahuan Sosial , (5) Matematika , (6) Ilmu
Pengetahuan Alam , (7) Olahraga dan Kesehatan , (8)

Kesenian , dan (9) Keterampilan Khusus .
7.

Kurikulum

-

1984

Kurikulum ini minim merupakan penyempurnaan dari
kurikulum 1975. oleh karena itu kurikulum 1984 dikenal juga
sebagai Kurikulum 1975 yang disempurnakan .

-

Ada empat aspek yang disempurnakan dalam Kurikulum 1984
, yakni (1) Pelaksanaan PSPB , (2) Penyesuaian Tujuan dan
Struktur Program Kurikulum , (3) Pemilihan Kemampuan
Dasar serta Keterpaduan dan Keserasian antara ranah.kognitif
, afektif , dan psikomotorik ,(4) Pelaksanaan Pelajaran
berdasarkan kerundatan belajar yang disesuaikan dengan
kecepatan belajar masing – masing peserta didik.

8.

Kurikulum

-

1994

Kurikulum 1994 merupakan pelaksanaan amanat UU Nomor
2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional

-

Kurikulum 1994 berisi 3 Lampiran (1) Landasan Program ,
dan Pengembangan Kurikulum , (2) GBPP, dan (3) Pedoman
Pelaksanaan Kurikulum.

9.

Kurikulum

-

Pusat Kurikulum , Balitbang Diknas bersama dengan

Berbasis

Direktorat Teknis telah melakukan uji coba dalam rangka

Kompetensi

proses pengembangan Kurikulum berbasis Kompetensi ini.

(KBK)
10.

Kurikulum

-

Kurikulum ini dikembangkan oleh BSNP (Badan Standar

Tingkat

Nasional Pendidikan ). Dan disusun oleh satuan pendidikan

Satuan

sekolah / madrasah bersama dengan semua pemangku

Pendidikan

kepentingan di sekolah.

(KTSP)
11.

Kurikulum
2013

-

Kurikulum 2013 Merupakan penyempurnaan dari Kurikulum
sebelumnya .Pada Silabus sudah disiapkan oleh pemerintah.8

Ma’as Shobirin.2016.Konsep dan Implementasi Kurikulum 2017 diSekolah Dasar.Yogyakarta:CV BUDI
sutama .Hlm.5.
8



Asas – Asas Kurikulum
1. Asas Filosofi yang berkenaan dengan tujuan pendidikan yang sesuai
dengan filsafat Negara .
2. Asas Psikologis yang memperhitungkan factor anak dalam kurikulum
yakni
a. Psikologi anak, perkembangan anak .
b. Psikologi belajar , bagaimana proses belajar anak.
3. Asas Sosiologis , yaitu keadaan masyarakat , perkembangan dan
perubahannya , kebudayaan manusia , hasil kerja manusia berupa
pengetahuan , dan lain – lain.
4. Asas Organisatoris yang mepertimbangkan bentuk dan organisasi bahan
pelajaran yang disajikan . 9

9

S. Nasution. Asas-Asas Kurikulum . ( Jakarta : PT Bumi Aksara.2011), hlm. 11.

C. Implikasi Standar Nasional Pendidikan terhadap Manajemen
Kurikulum

Dengan adanya Standar Nasional Pendidikan terutama dalam
Manajemn Kurikulum bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
keterlaksanaan system proses belajar yang meliputi administrasi kurikulum ,
program ketenangan , program sarana dan prasarana , program pembiyaan
dan program hubungan dengan masyarakat . Kelima jenis program tersebut
memiliki mempunyai implikasi tertentu dalam kerangka pengembangan
kurikulum .

Implikasi Kurikulum bagi Guru , yaitu Guru harus mampu berfikir
kreatif baik dalam menyiapkan kegiatan / pengalaman belajar bagi anak, juga
dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya
agar pembelajaran menjadi lebih bermakna , menarik, menyenagkan dan
utuh.

Impikasi Kurikulum bagi Siswa , yaitu Siswa harus siap mengikuti
kegiatan pembelajaran yang dalam pelaaksanaanya dimungkinkan untuk
bekerja baik secara individual, pasangan , kelompok kecil ataupun klasikal,
dan siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara
aktif misalnya melakukan diskusi kelompok , mengadakan penelitian
sederhana , dan pemecahan masalah .

Dengan adanya Manajemen Kurikulum digunakan juga oleh Sekolah
Sebagai pedoman dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar
bagi anak didik . Selain itu berguna Sebagai pedoman untuk mengadakan
evaluasi terhadap perkembangan anak , Sebagai pedoman dalam mengatur
kegiatan

pendidikan

dan

pengajaran

.Manajemen

Kurikulum

juga

memberikan Dampak Positif bagi orang tua murid yaitu dapat turut serta
membantu usaha sekolah dalam memajukan putra putrinya .

BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan

Manajemen Kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan
kurikulum yang komperatif , komprehensif , sistemik dan sistematik dalam
rangka mewudjudkan ketercapaian tujuan kurikulum . Dengan adanya
Manajemen Kurikulum maka digunakan juga Sebagai pedoman dalam
menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar bagi anak didik . baik
diperkotaan maupun yang ada di pelosok daerah . karena Standar Pendidikan
yang digunakan dalam sekala Nasional .
Standar Pendidikan Nasional sendiri adalah Merupakan kriteria minimal
tentang berbagai aspek yang relevan dalam pelaksanaan sistem pendidikan
nasional dan harus dipenuhi oleh penyelenggaraan atau satuan pendidikan di
seluruh wilayah hukun Negara Kesatuan Republik Indonesia .
B. SARAN

Dengan adanya Manajemen Kurikulum Sesuai Dengan Standar Nasional
Pendidikan diharapkan kedepanya Pendidikan Di Indonesia dapat berjalan
dengan baik dan lancar sesuai dengan tujuan bersama . dan dengan Manajemen
Kurikulum Sesuai Dengan Standar Nasional Pendidikan maka pendidikan di
Indonesia dapat diterapkan secara merata tanpa membeda- bedakan . Namun
pemerintah juga tetap harus terus memantau jalannya Kurikulum yang ada di
Indonesia

apakah

setiap

sekolah

mampu

menerapkanya

atau

meimplementasikanya dengan baik atau tidak .
Jika sekolah tidak mampu maka Pemerintah harus melakukan tindakan
yang sigap dalam menaggapi kasus tersebut agar sekolah yang kurang mampu
mengimplementasikan Kurikulum yang diajukan Pemerintah tidak terjadi
keterbelakangan dalam perkembanganya.

BAB IV. DAFTAR PUSTAKA


Ali,Sudin . ( 2014 ) . Kurikulum dan Pembelajaran . Bandung : UPIPRESS.





Kiswana. 2018. Makalah Manajemen Kurikulum.
Kiswankurikulum.blogspot.com/?m=1,Makalah Manajemen Kurikulum diakses
tanggal :21 Juni 2018. Jam 12.30 Wib
Nasution . ( 2017 ) . Asas – Asas Kurikulum . Jakarta : PT Bumi Asaran.



Sanjaya , Wina . ( 2008 ) . Kurikulum Pembelajaran . Jakarta : Kencana .



Shobirin,Ma’as. ( 2016 ). Konsep dan Implikasi Kurikulum 2017 Di Sekolah
Dasar.Yogyakarta : Cv Budi Sutama



Sudarsyah , Asep.Nurdin Diding . (2009) . Manajemen Pendidikan . Bandung :
Alfabeta.



Sudrajat,

Akhamad

.

2016.

Permendibud

No.20.21

dan

22.

.http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2016/07/14/permendibud-no-20-21-22dan-23-tahun-2016/ .Diakses tanggal 28 Juni 2018


Tugassekolahdankuliah.blogspot.com/2014/12/tujuan-tujuan-manajemenkurikulum.html?m=1 diakses tanggal 21 juni 2018. Jam 13.00 Wib.