RPP BIOLOGI SMA MA KELAS X JILID 1 (1)

NAMA GURU

: ………………….....................

NAMA SEKOLAH : ………………………….........
ALAMAT

: ……………………………….

Irnaningtyas-Penerbit Erlangga

Page 1

Nama Sekolah
Satuan Pendidikan
Kelompok
Mata Pelajaran
Kelas
Tahun Ajaran
Semester


:
:
:
:
:
:
:

SMA/MA
Peminatan MIA
Biologi
X
2014 – 2015
1 dan 2

Kompetensi Inti (KI) :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong), kerja sama, toleran, damai, santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar (KD) yang diintegrasikan pada semua proses pembelajaran:
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman
hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup.
1.2. Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati
bioproses.
1.3. Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi
lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,
dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan

pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta
damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap
tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam maupun di luar
kelas/laboratorium.
2.2. Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip
keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di
laboratorium dan di lingkungan sekitar.

Irnaningtyas-Penerbit Erlangga

Page 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor
:1
Kelas/Semester
: X/1
Materi Pembelajaran : Ruang Lingkup Biologi
Alokasi Waktu
: 9 × 45 menit

Jumlah Pertemuan
: 3 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.1 Memahami tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai objek
biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah, dan prinsip keselamatan
kerja berdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari.
4.1 Menyajikan data tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkatan
organisasi kehidupan sesuai dengan metode ilmiah dan memperhatikan aspek
keselamatan kerja serta menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.1.1 Merinci prosedur keselamatan kerja dan biosafety sederhana di laboratorium
biologi.
3.1.2 Mengidentifikasi ruang lingkup biologi berdasarkan objek dan permasalahannya
pada berbagai tingkat organisasi kehidupan.
3.1.3 Menganalisis cabang biologi beserta manfaatnya bagi manusia dan
lingkungannya.
4.1.1
4.1.2
4.1.3
4.1.4


Mendemonstrasikan prosedur keselamatan kerja di laboratorium.
Merancang penelitian sederhana tentang suatu objek biologi dan
permasalahannya pada suatu tingkat organisasi kehidupan.
Menggunakan rancangan penelitiannya untuk praktik di laboratorium atau di
lapangan.
Membuat tabel data hasil observasi identifikasi objek, permasalahan, produk,
dan profesi berbasis biologi.

C. Tujuan Pembelajaran
Afektif:
1. Siswa dapat mengubah perilakunya untuk mengagumi, menjaga, melestarikan
keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan menurut agama yang dianutnya.
2. Siswa dapat menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah dalam melakukan
percobaan dan berdiskusi di dalam kelas maupun di luar kelas.
Kognitif:
1. Siswa dapat merinci prosedur keselamatan kerja dan biosafety sederhana di
laboratorium biologi, setelah mempelajari tata tertib dan tata cara penggunaan
laboratorium.
2. Siswa dapat menganalisis cabang biologi beserta manfaatnya bagi manusia dan

lingkungannya, berdasarkan pengalaman kehidupannya sehari-hari.
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga

Page 3

3. Siswa dapat mengidentifikasi ruang lingkup biologi berdasarkan objek dan
permasalahannya pada berbagai tingkat organisasi kehidupan berdasarkan
pengalamannya dan kajian teori.
Psikomotorik:
1. Siswa dapat mendemonstrasikan prosedur keselamatan kerja di laboratorium,
sesuai dengan petunjuk yang telah dipelajarinya.
2. Siswa dapat membuat tabel data hasil observasi identifikasi objek,
permasalahan, produk, dan profesi berbasis biologi.
3. Siswa dapat merancang penelitian sederhana tentang suatu objek biologi dan
permasalahannya pada suatu tingkat organisasi kehidupan melalui diskusi
kelompok.
4. Siswa dapat menggunakan rancangan penelitiannya untuk praktik di
laboratorium atau di lapangan dalam rangka menerapkan metode ilmiah melalui
kegiatan mandiri.
D. Materi Pembelajaran

1. Materi Fakta: Penerapan biologi dalam kehidupan (misalnya gambar-gambar
kemajuan di bidang kedokteran, farmasi, pertanian, peternakan, perikanan, dan
teknologi pangan.

Kedokteran

Pertanian

Peternakan

Industri makanan

Irnaningtyas-Penerbit Erlangga

Page 4



2. Materi Konsep
Biologi adalah ilmu tentang makhluk hidup.

 Biologi sebagai sains memiliki karakteristik: rasional, objektif, empiris,
akumulatif.
 Cabang biologi: anatomi, anestesi, bakteriologi, bioteknologi, botani, ekologi,
embriologi, entomologi, etologi, evolusi, fisiologi, genetika, higiene, histologi,
imunologi, mikologi, morfologi, ornitologi, paleontologi, patologi, filogeni,
taksonomi, teratologi, virologi, dan zoologi.
 Peranan biologi: bidang kedokteran, farmasi, teknologi pangan, pertanian,
peternakan, perikanan, industri, pengelolaan lingkungan hidup.
 Sikap ilmiah: peka dan kritis, tidak percaya takhayul, rasa ingin tahu yang
tinggi, minat yang besar untuk menghasilkan produk sains, berpikir logis dan
terbuka, jujur dan objektif, teliti, tekun, optimis, serta hormat dan menghargai
penelitian dan penemuan orang lain.
 Ketrampilan proses: klasifikasi objek, mengajukan pertanyaan, observasi,
menyajikan/menafsirkan/prediksi data, dan identifikasi variabel percobaan.
 Macam variabel: variabel bebas, terikat, kontrol, dan pengganggu.
 Metode ilmiah: menemukan dan merumuskan masalah, mengumpulkan
informasi, menyusun hipotesis, melakukan percobaan, analisis data percobaan,
membuat kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil penelitian.
 Tata tertib penggunaan laboratorium, langkah-langkah keselamatan kerja,
biosafety, dan P3K.

 Penulisan laporan praktikum: judul kegiatan, tujuan, landasan teori, alat dan
bahan, cara kerja, hasil pengamatan, jawaban pertanyaan, kesimpulan, serta
lampiran.
 Objek kajian biologi pada tingkat organisasi kehidupan: tingkat molekul, sel,
jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma,
dan biosfer.
 Ragam permasalahan biologi, contohnya: penyakit anemia, AIDS, kepunahan
organisme tertentu, kebakaran hutan, dan pemanasan global.
3. Materi Prinsip
 Peranan biologi dalam kehidupan
 Keselamatan kerja
4. Materi Prosedural
 Mengenal peralatan laboratorium
 Metode ilmiah (penelitian sederhana)

E. Metode Pembelajaran
 Inkuiri
 Diskusi kelas
 Demonstrasi
 Praktikum


Irnaningtyas-Penerbit Erlangga

Page 5

F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang materi ruang lingkup
biologi. Apa yang Anda ketahui tentang ruang lingkup biolologi?
 Memotivasi: Guru menunjukkan gambar tentang penerapan biologi dalam
kehidupan (hal-hal terbaru yang berkaitan dengan biologi di bidang
kedokteran, pertanian, peternakan, dan teknologi pangan), misalnya
semangka kotak dan sapi hasil rekayasa genetika.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti (100 menit)

 Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisis gambar tentang
penerapan biologi dalam kehidupan (hal-hal terbaru yang berkaitan dengan
biologi di bidang kedokteran, pertanian, peternakan, dan teknologi pangan),
misalnya semangka kotak dan sapi hasil rekayasa genetika.
 Siswa secara individu melakukan pengamatan gambar-gambar (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisisnya.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisisnya dan
berdiskusi tentang ruang lingkup biologi (misalnya karakteristik sains,
pengertian biologi, cabang-cabang biologi).
 Diskusi kelas tentang peranan biologi, ragam permasalahan biologi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (20 menit)

Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang ruang
lingkup biologi.

Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan ruang lingkup
biologi.

Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket
Rencana pembelajaran selanjutnya: Pengenalan peralatan laboratorium,
keselamatan kerja.

Irnaningtyas-Penerbit Erlangga

Page 6

2. Pertemuan ke-2
a. Pendahuluan (15 menit)
 Siswa berada di laboratorium, dan duduk sesuai dengan kelompoknya
masing-masing.
 Memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religius).
 Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang laboratorium. Bagaimana
tata tertib penggunaan laboratorium pada saat di SMP?
 Memotivasi: Guru menunjukkan peralatan (benda-benda) yang terdapat di
laboratorium. Pernahkah Anda melihat sebelumnya peralatan yang ada di
laboratorium ini?
 Penyampaian tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti (100 menit)
 Guru mengajak murid untuk mengamati peralatan (benda-benda) di
laboratorium, seperti bentuknya, terbuat dari bahan kaca/besi/gips, dll.
 Siswa secara individu melakukan pengamatan peralatan laboratorium dengan
cermat dan teliti.
 Siswa mendata peralatan laboratorium.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Guru menjelaskan fungsi dan cara-cara perawatan peralatan tersebut.
 Eksplorasi: Siswa diperkenalkan pada hal-hal lainnya yang berkaitan dengan
laboratorium biologi (membaca tata tertib laboratorium, langkah-langkah
keselamatan kerja).
 Elaborasi: Demontrasi langkah-langkah keselamatan kerja, biosafety, P3K,
peragaan penggunaan beberapa alat-alat laboratorium (seperti mikroskop,
torso, termometer, higrometer).
 Guru menjawab pertanyaan dari siswa yang belum paham tentang langkah
keselamatan kerja, biosafety, P3K, peragaan penggunaan alat-alat
laboratorium.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (20 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang tata tertib bekerja
di dalam laboratorium dan penggunaan peralatan laboratorium.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa, hal-hal yang berkaitan
dengan keselamatan kerja di laboratorium dan cara-cara menggunakan
peralatan laboratorium.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Sikap ilmiah dan metode ilmiah.
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga

Page 7

3. Pertemuan ke-3
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang materi metode ilmiah dan
penulisan karya ilmiah.
 Guru memotivasi: Menunjukkan contoh-contoh hasil penemuan para ahli
khususnya bidang biologi. Mengapa para ilmuwan dapat menemukan atau
menghasilkan produk sains?
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti (100 menit)
 Eksplorasi: Siswa diberikan tugas mencari permasalahan biologi dan
merumuskannya sebagai langkah awal dalam metode ilmiah.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya terhadap hal-hal yang
kurang dimengerti.
 Setiap kelompok mengemukakan rumusan permasalahan biologi yang telah
disepakati.
 Kelompok lain menanggapi dan guru mengonfirmasi rumusan masalah yang
diajukan oleh setiap kelompok.
 Elaborasi: Siswa bersama kelompoknya mendesain/merancang eksperimen
sederhana untuk penelitian karya ilmiah yang akan dilakukan di lapang (bisa
di rumah/di sekolah) sesuai dengan permasalahan yang dipilih.
 Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam
mendesain/merancang eksperimen untuk penelitian karya ilmiah.
 Siswa dan guru menyepakati atas rancangan eksperimen yang akan
dilakukan oleh kelompok.
 Guru memberikan tambahan informasi tentang sikap ilmiah yang harus
dimiliki oleh para siswa dalam melakukan eksperimen, sehingga praktik
eksperimen akan berjalan dengan baik.
c. Penutup (20 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang metode ilmiah.
 Refleksi: Bertanya pada kelompok tentang rancangan eksperimen sederhana
yang akan dipraktikkan di rumah/sekolah.
 Tindak lanjut: Penugasan untuk melaksanakan proyek penelitian atau
eksperimen sederhana untuk karya ilmiah yang dilakukan di lapang (bisa di
rumah/di sekolah); pembuatan laporan tertulis; dan mengerjakan soal-soal
latihan.

Rencana pembelajaran selanjutnya: Keanekaragaman Hayati
(observasi tingkat keanekaragaman hayati di lingkungan sekitar dan praktik
menggunakan kunci determinasi sederhana untuk mengklasifikasikan
makhluk hidup (misalnya, tumbuh-tumbuhan).
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga

Page 8

G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar:
 Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok Matematika
dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 1.



2. Bahan ajar:
Bahan presentasi, gambar-gambar penerapan biologi dalam kehidupan.
Lembar tata tertib keselamatan kerja laboratorium biologi
3. Alat:
- Komputer/LCD, VCD/CD player.
- Berbagai alat laboratorium untuk pengenalan.
- Perangkat penelitian dan percobaan sederhana.

H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
 Sebutkan empat karakteristik sains dan jelaskan artinya.
 Jelaskan manfaat biologi di bidang: farmasi dan kedokteran.
 Jelaskan sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan.
 Jelaskan langkah-langkah metode ilmiah.
 Temukan dan tuliskan satu masalah biologi yang terdapat di sekitar
kehidupan Anda.
2. Psikomotorik
a. Praktik di laboratorium: Pengenalan peralatan biologi.
b. Eksperimen dalam praktik metode ilmiah yang dilakukan di rumah, yang
dibuktikan dengan hasil akhir percobaan, laporan, dan foto-foto sebagai
dokumen bukti.
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktikum di laboratorium.

Irnaningtyas-Penerbit Erlangga

Page 9

INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK
Indikator
:
Menggunakan rancangan penelitiannya untuk praktik di laboratorium atau di lapangan
dalam rangka menerapkan metode ilmiah melalui kegiatan mandiri.
Aspek penilaian
Judul kegiatan
Tanggal Penilaian
Kelas

No.

Nama
Siswa

: Psikomotorik
: Metode ilmiah
:
:

Rancangan
penelitian

Aspek yang dinilai
Kegiatan
Hasil
Laporan
penelitian
akhir/produk
akhir
(foto-foto)
penelitian
penelitian

Presentasi
hasil
penelitian

Sko
r

Nila
i

1.
2.
3.
4.
5.

Mengetahui,
Kepala SMA/MA…………...

……………..., … Juli 2014
Guru Mata Pelajaran Biologi,

......................................
NIP................................

............................................
NIP.....................................

Irnaningtyas-Penerbit Erlangga

Page 10

-----------------RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)
Nomor
:2
Kelas/Semester
: X/1
Materi Pembelajaran : Keanekaragaman Hayati
Alokasi Waktu
: 6 × 45 menit
Jumlah Pertemuan
: 2 kali
A. Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati
(gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia.
4.2 Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati
Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai
keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam
berbagai bentuk media informasi.
B. Indikator
3.2.1 Mengidentifikasi perbedaan keanekaragaman tingkat gen, jenis, dan ekosistem
melalui kegiatan pengamatan di lingkungan sekitar.
3.2.2 Mengemukakan tipe ekosistem pada keanekaragaman ekosistem dengan ciricirinya baik abiotik maupun biotik.
3.2.3 Mengemukakan kekayaan flora dan fauna Indonesia.
3.2.4 Menjelaskan penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia.
3.2.5 Mengaitkan keanekaragaman hayati di Indonesia dengan fungsi dan manfaatnya.
3.2.6 Menjelaskan plasma nutfah (sumber daya genetik).
3.2.7 Menganalisis penyebab-penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati.
4.2.1
4.2.2
4.2.3

Melakukan klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci determinasi
sederhana.
Mengidentifikasi ancaman kelestarian berbagai hewan dan tumbuhan khas
Indonesia, yang disusun dalam bentuk laporan kegiatan.
Mengusulkan usaha-usaha pelestarian (konservasi) sumber daya alam hayati
yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi.

C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat mengubah sikap dan perilakunya untuk senantiasa menjaga
keanekaragaman hayati sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
2. Siswa dapat menunjukkan kepeduliannya terhadap kelestarian keanekaragaman
hayati.
Kognitif
1. Siswa dapat mengidentifikasi perbedaan keanekaragaman tingkat gen, jenis, dan
ekosistem melalui kegiatan pengamatan di lingkungan sekitar.
2. Siswa dapat mengemukakan tipe ekosistem pada keanekaragaman ekosistem
dengan ciri-cirinya baik abiotik maupun biotik.
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga

Page 11

3.
4.
5.
6.
7.

Siswa dapat mengemukakan kekayaan flora dan fauna Indonesia.
Siswa dapat menjelaskan penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia.
Siswa dapat mengaitkan keanekaragaman hayati di Indonesia dengan fungsi dan
manfaatnya.
Siswa dapat menjelaskan plasma nutfah (sumber daya genetik).
Siswa dapat menganalisis penyebab-penyebab menghilangnya keanekaragaman
hayati.

Psikomotorik
1. Siswa dapat melakukan klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci
determinasi sederhana.
2. Siswa dapat mengidentifikasi ancaman kelestarian berbagai hewan dan tumbuhan
khas Indonesia, yang disusun dalam bentuk laporan kegiatan.
3. Siswa dapat mengusulkan usaha-usaha pelestarian (konservasi) sumber daya alam
hayati yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi, misalnya
leaflet.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Keanekaragaman hayati di bumi, misalnya sungai, perkebunan, laut,
danau, dan hutan

Hutan

Semak

Perkebunan

Terumbu karang

Laut

Danau

2. Materi Konsep
 Tingkatan keanekaragaman hayati: keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis
(spesies), dan keanekaragaman ekosistem.
 Tipe Ekosistem
- Ekosistem perairan: air tawar dan air laut (laut dalam, terumbu karang,
estuari/padang lamun/hutan mangrove, pantai pasir, dan pantai batu).
- Ekosistem darat: hutan hujan tropis, sabana, padang rumput, gurun, hutan
gugur, taiga, dan tundra.
 Kekayaan flora dan fauna di Indonesia: rangking ke-1di dunia (mamalia, kupukupu), ke-3 (reptilia), ke-4 (burung), ke-5 (amfibia), ke-7 (tumbuhan berbunga).

Irnaningtyas-Penerbit Erlangga

Page 12

 Flora Indonesia termasuk kawasan Malesiana (Malaysia, Filipina, Indonesia,
Papua Nugini).
 Penyebaran fauna Indonesia: kawasan barat (gajah, badak, orang utan, dan
banteng), peralihan (anoa, komodo, dan maleo), timur (kanguru, burung kasuari
gelambir ganda, cendrawasih, dan buaya Irian).
 Fungsi dan manfaat keanekaragaman hayati: sumber pangan, obat-obatan,
kosmetik, sandang, papan, aspek budaya.
 Plasma nutfah: bagian tubuh tumbuhan, hewan, mikroorganisme yang
mempunyai fungsi dan kemampuan mewariskan sifat.
 Faktor menghilangnya keanekaragaman hayati: hilangnya habitat, pencemaran,
perubahan iklim, eksploitasi, spesies pendatang, industrialisasi pertanian dan
hutan.
 Usaha Pelestarian
- Konservasi insitu: cagar alam, taman nasional, suaka margasatwa, taman
hutan raya, taman laut.
- Konservasi eksitu: kebun raya, taman safari, kebun koleksi, kebun binatang.
Cagar biosfer: kawasan terestrial dan pesisir yang melaksanakan konservasi
biodiversitas melalui pemanfaatan ekosistem yang berkelanjutan.
 Sistem klasifikasi makhluk hidup: sistem alamiah, artifisial (buatan), filogenetik,
dan modern.
 Tingkatan takson: kingdom/regnum, filum/divisio, classis (kelas), ordo (bangsa),
familia (suku), genus (marga), spesies (jenis), varietas (ras).
 Sistem tata nama makhluk hidup.
3. Materi Prinsip
 Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi
(megabiodiversitas).
 Usaha-usaha pelestarian keanekaragaman hayati secara insitu dan eksitu.
4. Materi Prosedural
 Tingkat keanekaragaman hayati (tingkat gen, spesies, ekosistem).
 Klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci determinasi
 Praktik pembuatan media informasi (misalnya, leaflet) tentang usulan pelestarian
hewan dan tumbuhan Indonesia yang terancam punah.
E. Metode Pembelajaran:
 Pembelajaran kolaboratif.
 Observasi
 Eksperimen
 Ekplorasi perputakaan/internet.
 Diskusi kelompok
F. Kegiatan Pembelajaran:
1. Pertemuan ke-1
a. Pendahuluan (15 menit)
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga

Page 13

 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pemahaman siswa tentang pengertian keanekaragaman
hayati (biodiversitas).
 Memotivasi: Guru menunjukkan gambar/film video tentang berbagai macam
keanekaragaman hayati di Indonesia sebagai ciptaan Tuhan. Apa tema
gambar/film video ini?
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti (100 menit)
 Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisis gambar/film video
tentang keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia.
 Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap gambar/film video
secara cermat dan teliti.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya.
 Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisisnya dan berdiskusi
tentang tingkatan keanekaragaman hayati, tipe ekosistem, fungsi dan manfaat
keanekaragaman hayati.
 Eksplorasi: Siswa melakukan observasi tingkat keanekaragaman hayati di
lingkungan sekitar (misalnya, kebun, kolam, halaman sekolah).
Praktik menggunakan kunci determinasi sederhana untuk mengklasifikasikan
makhluk hidup (misalnya, tumbuh-tumbuhan).
 Elaborasi: Pembelajaran kolaboratif (diskusi kelas dengan presentasi)
tentang tingkatan keanekaragaman hayati, tipe ekosistem, fungsi dan manfaat
keanekaragaman hayati.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (20 menit)

Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
keanekaragaman hayati.

Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan tingkat
keanekaragaman hayati.

Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.

Rencana pembelajaran selanjutnya: Keanekaragaman hayati
Indonesia.
2. Pertemuan ke-2
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religius).
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga

Page 14

 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang peringkat kekayaan flora
dan fauna Indonesia di dunia.
 Memotivasi: Guru menunjukkan gambar/film video tentang flora dan fauna
Indonesia yang terancam punah. Apa tema gambar/film video ini?
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti (100 menit)
 Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisis gambar/film video
tentang flora dan fauna Indonesia yang terancam punah.
 Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap gambar/film video.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya.
 Eksplorasi: Siswa melakukan kajian pustaka/browsing di internet tentang
penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati.
 Elaborasi: Pembelajaran kolaboratif tentang kekayaan flora dan fauna
Indonesia, plasma nutfah, data flora dan fauna Indonesia yang terancam
punah.
 Siswa lainnya menanggapi, bertanya, atau menjawab pertanyaan dari teman
lainnya untuk mendapat penilaian keaktifan.
 Siswa membuat usulan/pesan pelestarian hewan dan tumbuhan Indonesia
yang terancam punah melalui media informasi, misalnya berbentuk leaflet.
 Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang kekayaan flora
dan fauna Indonesia, plasma nutfah, data flora dan fauna Indonesia yang
terancam punah dan usaha pelestariannya.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk menjadi
kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (20 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kekayaan flora
dan fauna Indonesia, plasma nutfah, data flora dan fauna Indonesia yang
terancam punah dan usaha pelestariannya.
 Refleksi: memberikan kuis/pertanyaan berkaitan dengan kekayaan flora dan
fauna Indonesia, plasma nutfah, data flora dan fauna Indonesia yang
terancam punah.
 Tindak lanjut: Penugasan kepada siswa mengerjakan soal-soal latihan buku
paket.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Virus.
G. Sumber Belajar/Alat/Bahan
1. Sumber belajar:
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga

Page 15

 Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok
Matematika dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 2.
2. Bahan Ajar:
 Bahan presentasi, gambar-gambar/foto/film video, berita/informasi dari
media massa.
3. Alat:
 Komputer/LCD, VCD/CD player, fasilitas internet (modem).
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
 Apakah perbedaan keanekaragaman hayati tingkat genetik, spesies, dan
ekosistem?
 Jelaskan perbedaan ciri abiotik dan biotik pada bioma sabana dengan padang
rumput.
 Indonesia merupakan negara dengan megabiodiversitas. Apa maksudnya?
 Bagaimanakah pembagian kawasan penyebaran flora berdasarkan ketinggian
di wilayah Indonesia?
2. Psikomotorik
 Laporan tertulis hasil observasi ke suatu tipe ekosistem (misalnya kolam atau
danau) untuk mengamati dan mencatat jenis organisme yang hidup di
dalamnya.
 Laporan tertulis praktikum klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan
kunci determinasi sederhana.
 Pembuatan media informasi (misalnya, leaflet) tentang usulan pelestarian hewan
dan tumbuhan Indonesia yang terancam punah.
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar di kelas, melakukan observasi ke suatu tipe
ekosistem, dan praktikum klasifikasi makhluk hidup.

Irnaningtyas-Penerbit Erlangga

Page 16

INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN OBSERVASI/PRAKTIK
Indikator:
Mengidentifikasi perbedaan keanekaragaman tingkat gen, jenis, dan ekosistem melalui
kegiatan pengamatan di lingkungan sekitar.
Aspek penilaian
Judul kegiatan
Tanggal Penilaian
Kelas

No.

Nama
Siswa

: Psikomotorik
: Tingkat Keanekaragaman Hayati
:
:

Kesesuaian
pelaksanaan
dengan cara
kerja

Aspek yang dinilai
Kontribusi
Inisiatif
dalam
dalam
teman
bekerja
kelompok

Hasil
laporan
tertulis

Skor

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Indikator:
Melakukan klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci determinasi
sederhana.
Aspek penilaian
Judul kegiatan
Tanggal Penilaian
Kelas

: Psikomotorik
: Klasifikasi makhluk hidup
:
:

Indikator :
Melakukan klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci determinasi
sederhana.
Aspek penilaian
Judul kegiatan
Tanggal Penilaian
Kelas

: Psikomotorik
: Klasifikasi makhluk hidup
:
:

Irnaningtyas-Penerbit Erlangga

Page 17

Nilai

No.

Nama
Siswa

Persiapan
bahan

Aspek yang dinilai
Kesesuaian
Kontribusi
Inisiatif
pelaksanaan
dalam
dalam
dengan cara
teman
bekerja
kerja
kelompok

Kerapihan,
kebersihan
tempat
bekerja

Sko
r

Nilai

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Indikator:
Mengusulkan usaha-usaha pelestarian (konservasi) sumber daya alam hayati yang
dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi, misalnya leaflet.
Aspek penilaian
Judul kegiatan
Tanggal Penilaian
Kelas

No.

Nama
Siswa

: Psikomotorik
: Pembuatan media informasi (leaflet) usaha-usaha pelestarian
sumber daya alam hayati.
:
:

Kelompok

Aspek yang dinilai dalam leaflet
Model/
Kesesuaian
Ketepatan
Bentuk/
Susunan
isi dengan
waktu
Perpaduan
Kalimat
tema
penyelesaian
warna

Sko
r

Nila
i

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Mengetahui,
Kepala SMA/MA…………...

….…………..., … Juli 2014
Guru Mata Pelajaran Biologi,

......................................

............................................

Irnaningtyas-Penerbit Erlangga

Page 18

NIP................................

NIP.....................................

-------------------RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)
Nomor
:3
Kelas/Semester
: X/1
Materi Pembelajaran : Virus
Alokasi Waktu
: 6 × 45 menit
Jumlah Pertemuan
: 2 kali
A. Kompetensi Dasar
3.3 Menerapkan pemahaman tentang virus berkaitan dengan ciri, replikasi, dan peran
virus dalam aspek kesehatan masyarakat.
4.3 Menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan
dalam bentuk model/charta.
B. Indikator
3.3.1 Menjelaskan ciri-ciri virus.
3.3.2 Membandingkan siklus litik dengan siklus lisogenik pada reproduksi virus.
3.3.3 Menjelaskan peranan virus dalam kehidupan.
3.3.4 Menjelaskan peranan virus dalam rekayasa genetika.
4.3.1
4.3.2
4.3.3

Merancang model replikasi virus.
Menggunakan rancangan model replikasi virus untuk presentasi atau belajar.
Membuat daftar usulan tindakan preventif untuk meminimalisir dampak infeksi
virus penyebab penyakit AIDS, SARS, herpes, cacar, flu burung, rabies, demam
berdarah, campak, hepatitis, poliomielitis, chikungunya, influenza.

C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat menunjukkan kekagumannya terhadap salah satu ciptaan Tuhan, yaitu
virus yang ternyata sebagian dari jenisnya telah diketahui berperanan penting dalam
kehidupan manusia.
2. Siswa dapat menunjukkan kepekaan dan kepedulian sosial terhadap
penanggulangan penyakit-penyakit tertentu yang disebabkan oleh virus.
Kognitif
1. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri virus berdasarkan kajian pustaka/teori.
2. Siswa dapat membandingkan siklus litik dengan siklus lisogenik pada reproduksi
virus.
3. Siswa dapat menjelaskan peranan virus dalam kehidupan berdasarkan
pengalamannya dan kajian teori.
4. Siswa dapat menjelaskan peranan virus dalam rekayasa genetika melalui diskusi
kelas.
Psikomotorik
1. Siswa dapat merancang model replikasi virus.
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga

Page 19

2.
3.

Siswa dapat menggunakan rancangan model replikasi virus untuk presentasi atau
belajar.
Siswa dapat membuat daftar usulan tindakan preventif untuk meminimalisir
dampak infeksi virus penyebab penyakit AIDS, SARS, herpes, cacar, flu burung,
rabies, demam berdarah, campak, hepatitis, poliomielitis, chikungunya, influenza
dan berani mengemukakannya melalui diskusi kelas.

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Terdapat penyakit yang menyerang masyarakat, yang disebabkan
oleh virus, seperti flu burung, cacar, polio, AIDS, dan chikungunya.
200 Ribu Penduduk Indonesia Menderita Positif HIV/AIDS
JAKARTA - Hari AIDS Sedunia diperingati setiap tanggal 1 Desember.
Seperti kita ketahui bahwa sampai sekarang penyakit yang menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia ini belum ditemukan obatnya. Penderitanya pun
semakin bertambah dari tahun ke tahun, itu pun yang terdata. Belum lagi yang
tidak tercatat karena fenomena penderita penyakit ini seperti gunung es,
hanya terlihat sedikit di permukaan, namun sebenarnya masih banyak yang
tersembunyi di bawahnya.
Jumlah penderita penyakit HIV/AIDS di Indonesia mencapai 26.483 kasus
per Juni 2011. Bahkan baru-baru ini, Kementerian Kesehatan mengeluarkan
data yang mengejutkan soal penderita HIV/AIDS. Diperkirakan sebanyak
lebih dari 200 ribu penduduk Indonesia menderita penyakit HIV/AIDS.
Daerah penderita terbanyak terdapat di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur,
Papua, dan Bali.
Berdasarkan cara penularannya, seks bebas atau berganti pasangan masih
menjadi nomor 1 dalam menyumbang angka penderita HIV/AIDS. Sementara
itu jika dilihat dari kelompok umur, kasus AIDS terjadi pada kelompok umur
20-29 tahun yakni sebesar 46,4%, disusul kelompok umur 30-39 tahun 31,5
%, dan kelompok umur 40-49 tahun 9,8%.
Dari data tersebut terlihat bahwa penderita HIV/AIDS terbanyak berada pada
usia produktif, yang seharusnya masih bisa melakukan hal-hal yang positif.
Pemerintah atau Kementerian Kesehatan sudah banyak menghimbau melalui
media cetak maupun elektronik agar menjaga diri untuk tidak tertular atau
menulari penyakit mematikan ini. (war/ego/ce1).
Sumber: http://www.sumeks.co.id
2. Materi Konsep:
 Sejarah penemuan virus oleh Adolf Mayer, Dimitri Ivanowsky, Martinus
Beijerinck, dan Wendell Stanley.
 Ciri-ciri Virus
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga

Page 20

-







Bentuk tubuh : batang, bulat, oval, filamen, polihedral,seperti huruf T.
Struktur tubuh: kapsid, selubung ekor, dan asam nukleat (DNA/RNA).
Cara hidup: parasit intraseluler obligat.
Reproduksi terdiri 5 tahap: adsorpsi, penetrasi, sintesis (eklifase), pematangan,
dan lisis.
- Siklus: litik dan lisogenik.
Tingkatan takson klasifikasi virus: famili, genus, spesies.
Peranan Virus
- Menguntungkan: rekayasa genetika, vaksin, pengobatan secara biologis.
- Merugikan: penyebab penyakit pada manusia (gondongan, herpes, cacar
variola, cacar air varisela, hepatitis, influenza dan parainfluenza, morbili,
AIDS, poliomielitis, tumor, kanker, karsinoma, kutil, demam berdarah,
chikungunya, ebola, flu burung, SARS); penyakit pada hewan (rabies, mulut
dan kuku, tetelo/NCD, tumor/kutil); penyakit pada tumbuhan (tungro, mosaik,
TYLC).
Pencegahan dan pengobatan penyakit: vaksin, interferon, kemoterapi antivirus.
Organisme yang lebih sederhana daripada virus: Viroid dan Prion.

3. Materi Prinsip
Peranan virus yang menguntungkan dan merugikan.
4. Materi Prosedural
Membuat model untuk memahami reproduksi virus
E. Metode Pembelajaran
 Diskusi kelas dengan presentasi kelompok
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religius).
 Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang seluk-beluk virus.
 Memotivasi: Guru menunjukkan gambar lambang internasional pita merah
(kepedulian terhadap penyakit HIV/AIDS). Tahukah kamu tentang lambang
ini?
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti (100 menit)
 Guru mengajak siswa untuk mengamati lambang internasional pita merah
(kepedulian terhadap penyakit HIV/AIDS).
 Siswa secara individu mengamati dan mencari tahu tentang maksud lambang
internasional pita merah (kepedulian terhadap penyakit HIV/AIDS).
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga

Page 21

 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya.
 Eksplorasi: Salah satu kelompok presentasi memaparkan ciri-ciri virus, cara
reproduksi atau replikasi virus (daur litik dan lisogenik), viroid dan prion.
 Elaborasi: Pada saat diskusi kelas, kelompok/siswa yang lain bisa
menanggapinya atau bertanya kepada penyaji presentasi.
 Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang ciri-ciri virus,
cara bereproduksi virus, viroid dan prion.
 Siswa membuat model replikasi virus sesuai dengan kreatifitas kelompok,
untuk lebih memahami daur litik dan lisogenik.
 Guru memberikan saran-saran dalam pembuatan model replikasi virus (daur
litik dan lisogenik).
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (20 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang ciri-ciri virus, cara
reproduksi virus.
 Refleksi: Guru memberikan beberapa pertanyaan berkaitan dengan ciri-ciri
virus, cara reproduksi atau replikasi virus (daur litik dan lisogenik), viroid
dan prion.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket kuis
bio dan diskusi.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Peranan virus, pencegahan dan
pengobatan penyakit oleh virus.
2. Pertemuan ke-2
a. Pendahuluan (15 menit)
 Memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan penyakit-penyakit
yang disebabkan oleh virus.
 Memotivasi: Menayangkan film video tentang cara penularan virus
(misalnya, penularan virus penyebab flu). Apa maksud film video ini?
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti (100 menit)
 Guru mengajak murid untuk menganalisis cara penularan virus (misalnya,
penularan virus penyebab flu).
 Siswa secara individu menganalisis cara penularan virus (misalnya,
penularan virus penyebab flu).
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga

Page 22

 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
 Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya.
 Eksplorasi: Salah satu kelompok presentasi tentang peranan virus baik yang
menguntungkan maupun yang merugikan, pencegahan dan pengobatan
penyakit.
 Elaborasi: Diskusi kelas tentang permasalahan penyakit AIDS dan
penularannya yang dikaitkan dengan pergaulan remaja yang salah (free sex
dan narkoba).
 Diskusi kelas tentang peranan virus dalam rekayasa genetika.
 Pada saat diskusi kelas, memberikan kesempatan pada kelompok/siswa
lainnya menanggapi.
 Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang peranan virus
baik yang menguntungkan maupun yang merugikan, pencegahan dan
pengobatan penyakit.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (20 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang peranan virus baik
yang menguntungkan maupun yang merugikan, pencegahan dan pengobatan
penyakit.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan peranan virus baik yang
menguntungkan maupun yang merugikan, pencegahan dan pengobatan
penyakit.
 Tindak lanjut: Mengerjakan soal-soal latihan dari buku paket.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Archaebacteria dan Eubacteria.
G. Sumber Belajar/ Bahan ajar/Alat
1. Sumber belajar:
 Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok Matematika
dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 3.
2. Bahan Ajar:
 Bahan presentasi, gambar-gambar/foto/film video, berita/informasi dari media
massa.
3. Alat:
 Komputer/LCD, VCD/CD player.
 Peralatan untuk membuat model reproduksi virus dan poster.
H. Penilaian
1. Kognitif
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga

Page 23

a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:

Berikut ini yang merupakan ciri-ciri virus adalah ....
a. tubuh uniseluler
b. sel prokariotik
c. sel eukariotik
d. tubuh multiseluler
e. tubuh aseluler

Berikut ini bukan merupakan alasan mengapa virus dapat dianggap
sebagai makhluk hidup adalah ….
a. kapsidnya terdiri dari protein
b. dapat dikristalkan
c. tubuh terdiri atas DNA/RNA
d. dapat menduplikasi diri
e. dapat hidup hanya pada sel hidup

Virus yang berbentuk huruf T adalah….
a. Adenovirus
b. Rabdovirus
c. Ebolavirus
d. Bakteriofaga
e. HIV
 Fase-fase dari siklus litik pada reproduksi virus secara berurutan adalah....
a. lisis – penetrasi – adsorpsi – sintesis – pematangan
b. penetrasi – adsorpsi – lisis – sintesis – pematangan
c. adsorpsi – lisis – penetrasi – sintesis – pematangan
d. sintesis – pematangan – adsorpsi – penetrasi – lisis
e. adsorpsi – penetrasi – sintesis – pematangan – lisis
 Penyakit pada organisme yang disebabkan oleh virus, antara lain....
a. tungro, mosaik, dan CVPD
b. antraks dan chikungunya
c. kolera, flu burung, dan SARS
d. kutil, cacar, dan gondok
e. rabies, AIDS, dan sifilis
2. Psikomotorik
 Produk berupa model replikasi/reproduksi virus.
 Poster kampanye bebas penyakit AIDS, flu burung, sars, demam berdarah.
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan diskusi.

Irnaningtyas-Penerbit Erlangga

Page 24

INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK
Indikator
Aspek penilaian
Judul kegiatan
Tanggal Penilaian
Kelas

No.

Nama Siswa

: Merancang model replikasi virus.
: Psikomotorik
: Membuat model reproduksi virus
:
:

Kesesuaian
gambar
dengan
materi

Aspek yang dinilai
Kontribusi
Inisiatif/kreativitas
dalam
dalam bekerja
teman
kelompok

Hasil model
reproduksi
virus

Skor

Nila
i

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Indikator:
Membuat daftar usulan tindakan preventif untuk meminimalisir dampak infeksi virus
penyebab penyakit AIDS, SARS, herpes, cacar, flu burung, rabies, demam berdarah,
campak, hepatitis, poliomielitis, chikungunya, influenza dan berani mengemukakannya
melalui diskusi kelas.
Aspek penilaian
Judul kegiatan
Tanggal Penilaian
Kelas

No.

Nama
Siswa

Kelompok

: Psikomotorik
: Poster kampanye bebas penyakit AIDS, flu burung, SARS, dan
demam berdarah.
:
:
Aspek yang dinilai dalam leaflet
Model/
Kesesuaian
Ketepatan
Bentuk/
isi dengan
Kalimat
waktu
Perpaduan
tema
penyelesaian
warna poster

Sko
r

Nila
i

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Mengetahui,
Kepala SMA/MA…………...
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga

……………..., … Juli 2014
Guru Mata Pelajaran Biologi,
Page 25

......................................
NIP................................

............................................
NIP.....................................

-------------------RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)
Nomor
:4
Kelas/Semester
: X/1
Materi Pembelajaran : Archaebacteria dan Eubacteria
Alokasi Waktu
: 9 × 45 menit
Jumlah Pertemuan
: 3 kali
A. Kompetensi Dasar
3.4 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan Archaebacteria dan
Eubacteria berdasarkan ciri-ciri dan bentuk melalui pengamatan secara teliti dan
sistematis.
4.4 Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran Archaebacteria dan Eubacteria dalam
kehidupan berdasarkan hasil pengamatan dalam bentuk laporan tertulis.
B. Indikator
3.4.1 Mengidentifikasi ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria.
3.4.2 Membedakan ciri-ciri bakteri gram positif dengan gram negatif.
3.4.3 Menjelaskan cara hidup, habitat, reproduksi, dan peranan bakteri dalam
kehidupan.
3.4.4 Menjelaskan ciri-ciri, cara hidup, habitat, reproduksi Cyanobacteria dan
peranannya dalam kehidupan.
4.4.1
4.4.2

Melakukan percobaan pengamatan koloni bakteri pada medium buatan dari
berbagai lokasi.
Membuat laporan tertulis hasil percobaan pengamatan koloni bakteri dari
berbagai tempat dan cara penanggulangannya dengan menggunakan desinfektan.

C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat menyadari adanya ciptaan Tuhan berupa bakteri yang memiliki
peranan penting dalam kehidupan di bumi.
2. Siswa dapat menunjukkan sikap peduli sosial terhadap pencegahan penyakit yang
disebabkan oleh bakteri.
Kognitif
1. Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria melalui
diskusi kelompok.
2. Siswa dapat embedakan ciri-ciri bakteri gram positif dengan gram negatif
berdasarkan kajian literatur.
3. Siswa dapat menjelaskan cara hidup, habitat, reproduksi, dan peranan bakteri
dalam kehidupan melalui diskusi kelas.
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga

Page 26

4.

Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri, cara hidup, habitat, reproduksi Cyanobacteria
dan peranannya dalam kehidupan diskusi kelas.

Psikomotorik
1. Siswa dapat melakukan percobaan pengamatan koloni bakteri pada medium buatan
dari berbagai lokasi melalui kerja kelompok.
2. Siswa dapat membuat laporan tertulis hasil percobaan pengamatan koloni bakteri
dari berbagai tempat dan cara penanggulangannya dengan menggunakan
desinfektan.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Fenomena alam, terkadang terjadi beberapa wabah penyakit yang
disebabkan oleh bakteri, misalnya kolera (muntaber), penyakit antraks, dan
legionellosis.

Irnaningtyas-Penerbit Erlangga

Page 27

Waspadai Penyakit Akibat Bakteri Legionella

Berita pemulangan 10 turis asing karena terjangkit bakteri Legionela membuat
masyarakat khawatir tentang kemungkinan wabah penyakit ini. Kementerian
Kesehatan menyatakan akan terus menyelidiki dugaan wabah legionella di Bali
setelah dilaporkan ada beberapa turis terkena serangan bakteri tersebut.
Penyakit ini disebut legionaire disease dan masuk ke dalam tubuh melalui
pernafasan. Bakteri Legionella biasanya berkembang di air, khususnya pada
lingkungan yang hangat seperti pada bak mandi dengan air panas, tangki berisi
air panas, sistem pipa dan sistem pendingin udara. Legionellosis adalah suatu
penyakit infeksi bakteri akut yang bersifat new emerging diseases. Secara
keseluruhan baru dikenal 20 spesies dan penyebab Legionellosis adalah
Legionella pneumophila. Legionellosis pernah terjadi di Philadelphia Amerika
Serikat pada tahun 1976 dengan jumlah kasus 182 dan kematian 29 orang. Di
Indonesia kasus ini ada di sejumlah tempat antara lain di Bali (1996), di
Karawaci Tangerang (1999), dan di sejumlah kota lainnya. Dari hasil survai
tahun 2001 menara sistem pendingin di hotel-hotel di Jakarta dan Denpasar
ditemukan hampir 90% pernah terpajan bakteri Legionella. Bakteri Legionella
biasa hidup di air laut, air tawar, sungai, lumpur, danau, mata air panas,
genangan air bersih, air menara sistem pendingin di gedung bertingkat, hotel,
spa, pemandian air panas, air tampungan sistem air panas di rumah-rumah, air
mancur buatan yang tidak terawat baik, endapan, lendir, ganggang, jamur,
karat, kerak, debu, kotoran, atau benda asing lainnya. (UG).
Sumber: http://dinkes.jogjaprov.go.id

2.

Materi Konsep
 Pengertian: Archaebacteria (organisme prokariotik yang hidup di lingkungan
ekstrim), Eubacteria (organisme prokariotik yang hidup kosmopolit), bakteri
(prokariotik, uniseluler, pada umumnya berdinding sel, tetapi tidak berklorofil).
 Ciri-ciri Bakteri
- Ukuran 0,5 – 5 mµ, bentuk (basil, kokus, spirilum, kokobasil, vibrio, spiroseta).
- Bentuk agregat: kokus (monokokus, diplokokus, tetrakokus, sarkina, streptokokus,
stafilokokus); basil (monobasil, diplobasil, streptobasil).

Irnaningtyas-Penerbit Erlangga

Page 28

- Struktur sel: kapsul, dinding sel, membran plasma, mesosom, sitoplasma, ribosom,
DNA, granula, vakuola gas, klorosom, flagela (atrik, monotrik, lofotrik,
amfitrik, peritrik), pilus (fimbria).
 Pengelompokan Bakteri.
- Bakteri Gram positif dan Gram negatif.
- Bakteri autotrof (fotoautotrof dan kemoautotrof) dan heterotrof (saproba,
parasit, dan simbiosis mutualisme).
- Bakteri aerob dan anaerob (anaerob fakultatif dan anaerob obligat).
 Pertahanan bakteri dengan endospora.
 Reproduksi bakteri: aseksual (pembelahan biner) dan seksual (konjugasi,
transduksi, transformasi).
 Archaebacteria: bakteri metanogen, halofil, termofil, termoasidofil.
 Peranan Bakteri
- Menguntungkan: pengurai organisme mati, penyubur tanah,
produksi/industri (makanan, minuman, vitamin, antibiotik, obat, enzim,
biogas, logam), pembunuh hama, membantu pencernaan makanan.
- Merugikan: penyebab penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan.
 Pembiakan bakteri dengan medium cair, kental, padat.
 Penanggulangan bahaya bakteri: pemanasan (sterilisasi, pasteurisasi),
pengeringan, pendinginan, zat pengawet (kimia, alami), kemasan, iradiasi.
 Cyanobacteria
- Tubuh uniseluler/ multiseluler; cara hidup (bebas, bersimbiosis mutualisme);
habitat (air, tanah, tembok, batu, gurun, tempat ekstrim/panas dan asam);
reproduksi (pembelahan biner, fragmentasi, endospora).
- Peranan yang menguntungkan (makanan suplemen, obat, penyubur tanah);
peranan yang merugikan (menutup permukaan air bila blooming, melapukan
batuan candi).
3.

Materi Prinsip
 Peranan bakteri yang menguntungkan dan merugikan.
 Usaha-usaha menanggulangi bahaya bakteri.

4.

Materi Prosedural
 Membuat biakan/kultur bakteri.

E. Metode Pembelajaran
1. Diskusi kelas
2. Diskusi kelompok dan kelas
3. Eksperimen
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
a. Pendahuluan (20 menit)
Irnaningtyas-Penerbit Erlangga

Page 29

 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan SMP tentang bakteri.
 Memotivasi: Guru menyuruh siswa membaca ilustrasi tentang peristiwa
keracunan makanan yang disebabka