MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA SISTEM PEME
MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA
“SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA BERDASARKAN KONSTITUSI”
DISUSUN OLEH :
1.
2.
3.
4.
5.
Gestavo Arkinsha Descaviano Santoso (8111417338)
Santri Assa’adah (8111417309)
Tiur Simanullang (8111417164)
Nur Farida Istiyati (5402417020)
Fairuz Thufailah (5402417022)
LATAR BELAKANG
Sistem pemerintahan merupakan sistem yang digunakan oleh pemerintah sebuah negara
untuk mengatur negaranya. Sistem pemerintahan berisi sekumpulan aturan-aturan dasar
mengenai pola kepemimpinan, pola pengambilan keputusan, pola pengambilan kebijakan, dan
berbagai macam hal lainnya. Dan Setiap negara berhak memilih sistem pemerintahan yang akan
dianutnya , Ada 6 sistem pemerintahan yang di anut oleh banyak Negara di dunia yaitu :
1. Sistem Pemerintahan Parlementer merupakan sistem pemerintahan
yang mana parlemen memiliki peranan yang sangat besar di dalam
pemerintahan. Dalam sistem pemerintahan parlementer, parlemen yang di
pemerintahan memiliki wewenang untuk mengangkat perdana mentri
sekaligus menjatuhkan permerintahan yang sedang memimpin negara
2. Sistem Pemerintahan Presidensial sistem pemerintahan yang kekuasaan
tertingginya berada di tangan presiden , presiden berperan sebagai kepala
pemerintahan tertinggi yang berhak mengambil semua keputusan atau
kebijakan yang berkaitan dengan Negara
3. Sistem Pemerintahan Komunis merupakan sistem pemerintahan yang
menganut asas komunisme (tidak mengakui keberadaan Tuhan). Dalam
pemerintahan komunis, setiap orang harus hidup sama rata dan setara,
tidak ada yang miskin atau pun kaya
4. Sistem
Pemerintahan Demokrasi Libera lmerupakan sistem
pemerintahan gabungan antara sistem pemerintahan demokrasi dan sistem
pemerintahan liberal. Dalam sistem pemerintahan ini, kepala
pemerintahan yang dipilih langsung oleh rakyat.
5. Sistem Pemerintahan Liberal merupakan sistem pemerintahan yang
menganut asas kebebasan sebagai landasan penetapan kebijakannya.
Dalam sistem pemerintahan ini, pemerintah tidak begitu banyak
menetapkan kebijakan
6. Sistem Pemerintahan Semi Presidensial merupakan sistem
pemerintahan gabungan antara sistem pemerintahan parlementer dengan
sistem pemerintahan presidensial. Dalam sistem pemerintahan ini,
kekuasaan tertinggi ada di dua pihak yaitu di tangan presiden (sebagai
pemimpin negara) dan di tangan parlemen (sebagai wakil rakyat).
Adanya sistem pemerintahan bertujuan untuk menjaga suatu kestabilan negara itu. Secara
luas sistem pemerintahan itu bertujuan untuk menjaga kestabilan masyarakat, menjaga tingkah
laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan
politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sedangkan Secara sempit,Sistem pemerintahan hanya
sebagai sarana kelompok untuk menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara
dalam waktu relatif lama dan mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari
rakyatnya itu sendiri
RUMUSAN MASALAH
1. Apa sistem pemerintahan Negara Indonesia berdasarkan konstitusi ?
2. Apa ciri ciri sistem pemerintahan yang dianut oleh Negara Indonesia ?
3. Apa kelebihan dan kekurangan dari sistem pemerintahan yang di anut oleh Negara
Indonesia ?
SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Sejak kemerdekaan Negara republic Indonesia pada tahun 1945 bangsa Indonesia
mengidealkan bentuk Negara kesatuan , bentuk pemerintahan republik dan sistem pemerintahan
presidensiil. Sesuai dengan hasil amandemen terhadap UUD 1945 , bentuk Negara dan bentuk
pemerintahan Indonesia tertuang di dalam pasal 1 ayat (1) , sedangkan mengenai sistem
pemerintahannya tidak secara tegas tertulis dalam pasal pasal UUD NRI 1945.
Namun dengan menyermati isi pasal 4 ayat (1) dan (2) , pasal 5 ayat (1) dan (2) , pasal
6A , pasal 7, pasal 7c, pasal 10 , pasal 11, pasal 12, pasal 13, pasal 14, pasal 15, pasal 16 dan
pasal 17 maka dapat di simpulkan bahwa sistem pemerintahan yang dianut oleh negara indonesia
adalah sistem pemerintahan presidensiil.
Karakteristik pertama sistem presidensial adalah badan perwakilan tidak memiliki
supremacy of parliament karena lembaga tersebut bukan lembaga pemegang kekuasaan negara.
Untuk menjamin stabilitas sistem presidensial, presiden dipilih, baik secara langsung atau
melalui perwakilan, untuk masa kerja tertentu, dan presiden memengang sekaligus jabatan
Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan.
Sebagai kepala pemerintahan dan satu-satunya kepala eksekutif, presiden mengangkat
dan memberhentikan menteri-menteri negara, yang berfungsi sebagai pembantu presiden dan
memegang kekuasaan eksekutif dalam bidang masing-masing. Dalam sistem presidensial,
kabinet tidak bertanggungjawab secara kolektif, tetapi tiap-tiap menteri bertanggungjawab secara
individual kepada presiden.
Dalam sistem presidensial, anggota badan legislatif tidak boleh merangkap jabatan
cabang eksekutif, dan sebaliknya, pejabat eksekutif tidak boleh merangkap menjadi anggota
badan legislatif. Namun, pemisahan personala cabang eksekutif dan legislatif tidak selalu
diterapkan disemua negara yang menggunakan sistem presidensial.
Di beberapa negara menteri diangkat sebagai anggota parlemen. Pada pemerintahan
Orde Baru, para anggota Kabinet juga adalah anggota MPR, lembaga pemegang kedaulatan
negara yang lebih kurang sama dengan parlemen dalam sistem parlementer. Presiden
bertanggungjawab bukan kepada pemilih, tetapi kepada Konstitusi. Dia dapat di-impeach
apabila melangar konstitusi, tetapi tidak dapat diturunkan karena tidak dapat memenuhi janjinya
pada kampanye pemilu. Presiden dan badan perwakilan rakyat mempunyai kedudukan yang
setara, karena itu tidak dapat saling menjatuhkan. Dalam bahasa UUD 1945, Presiden adalah
„neben“ bukan „geordenet“ dari DPR, sehingga tidak dapat saling menjatuhkan. Dalam teori,
sistem presidensial tidak mengenal adanya supremasi satu cabang kekuasaan terhadap cabang
kekuasaan lainnya. Masing-masing kekuasaan, legislatif, eksekutif dan yudikatif melakukan
pengawasan terhadap cabang lainnya. sesuai dengan ketentuan UUD.
Di dalam UUD 1945 yang asli (sebelum di amandemen) telah mencantumkan secara
tegas sistem pemerintahan Negara yang sering disebut dengan tujuh kunci pokok (tucipok)
sistem pemerintahan Indonesia yaitu :
1.
2.
3.
4.
Indonesia adalah Negara yang berdasar atas hukum (rechtsstaat).
Sistem Konstitusional.
Kekuasaan tertinggi di tangan MPR.
Presiden adalah penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi di bawah MPR.
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR.
6. Menteri Negara adalah pembantu presiden, dan tidak bertanggung jawab terhadap DPR.
7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.
Jelas di dalam tujuh kunci pokok tersebut khususnya kunci kelima , keenam dan ketujuh
menunjukkan bahwa sistem pemerintahan Indonesia adalah sistem presidensiil
CIRI CIRI SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIIL
1.
2.
3.
4.
Surbakti (1992: 171) mengajukan 4 (empat ) ciri pemerintahan presidensiil yaitu :
Kepemimpinan dalam melaksanakan kebijakan (administrasi) lebih jelas yakni di tangan
presiden
Kebijakan yang bersifat komprehensif jarang dapat dibuat karena legislatif dan ekekutif
mmepunyai kedudukan yang terpisah
Jabatan kepala Negara dan kepala pemerintahan berada di dalam satu tangan
Legisatif bukan tempat kaderasi bagi jabatan jabatan eksekutif
KELEBIHAN DAN DAMPAK POSITIF SISTEM PRESIDNSIIL
Kelebihan sistem pemerintahan presidensiil :
1. Adanya stabilitas eksekutif atau pemerintahan
2. Pemilihan kepala pemerintahan oleh rakyat dipandang oleh demokratis
daripada pemilihan tidak langsung dalam sistem parlementer
3. Adanya pemisahan kekuasaan , yang berarti pemerintahan di batasi dan
adanya perlindungan kebebasan individu atas tirani pemerintahan
Dampak positif sistem pemerintahan presidensiil :
1. Presiden dapat mengendalikan seluruh penyelenggaraan pemerintahan.
2. Presiden mampu menciptakan pemerintahan yang kompak dan solid.
3. Sistem pemerintahan lebih stabil, tidak mudah jatuh atau berganti.
4. Konflik dan pertentangan antar pejabat Negara dapat dihindari.
KEKURANGAN DAN DAMPAK NEGATIF SISTEM PRESIDENSIIL
Kekurangan sistem presidensiil
1. masalah kemandegan atau konflik eksekutif- legislatif yang biasa berubah
menjadi jalan buntu dan kelumpuhan akibat dari ko- eksistensi dari dua
badan independen yang diciptakan oleh pemerintahan presidensiil
2. kekakuan temporal , dimana masa jabatan presiden yang pasti
menguraikan periode-periode yang di batasi secara kaku dan tidak
berkelanjutan sehingga tidak memberi kesempatan untuk melakukan
berbagai penyesuaian yang dikehendaki oleh keadaan
3. sistem ini berjalan atas dasar aturan pemenang menguasai semuanya ,
yang cenderung membuat politik demokrasi sebagai sebuah permainan
dengan semua potensi konfliknya
dampak negatif sistem pemerintahan presidensiil
1. Terjadi pemusatan kekuasaan Negara pada satu lembaga, yaitu presiden.
2. Peran pengawasan & perwakilan DPR semakin lemah.
3. Pejabat – pejabat Negara yang diangkat cenderung dimanfaat untuk loyal dan mendukung
kelangsungan kekuasaan presiden.
4. Kebijakan yang dibuat cenderung menguntungkan orang – orang yang dekat presiden.
5. Menciptakan perilaku KKN.
6. Terjadi personifikasi bahwa presiden dianggap Negara.
7. Rakyat dibuat makin tidak berdaya, dan tunduk pada presiden.
“SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA BERDASARKAN KONSTITUSI”
DISUSUN OLEH :
1.
2.
3.
4.
5.
Gestavo Arkinsha Descaviano Santoso (8111417338)
Santri Assa’adah (8111417309)
Tiur Simanullang (8111417164)
Nur Farida Istiyati (5402417020)
Fairuz Thufailah (5402417022)
LATAR BELAKANG
Sistem pemerintahan merupakan sistem yang digunakan oleh pemerintah sebuah negara
untuk mengatur negaranya. Sistem pemerintahan berisi sekumpulan aturan-aturan dasar
mengenai pola kepemimpinan, pola pengambilan keputusan, pola pengambilan kebijakan, dan
berbagai macam hal lainnya. Dan Setiap negara berhak memilih sistem pemerintahan yang akan
dianutnya , Ada 6 sistem pemerintahan yang di anut oleh banyak Negara di dunia yaitu :
1. Sistem Pemerintahan Parlementer merupakan sistem pemerintahan
yang mana parlemen memiliki peranan yang sangat besar di dalam
pemerintahan. Dalam sistem pemerintahan parlementer, parlemen yang di
pemerintahan memiliki wewenang untuk mengangkat perdana mentri
sekaligus menjatuhkan permerintahan yang sedang memimpin negara
2. Sistem Pemerintahan Presidensial sistem pemerintahan yang kekuasaan
tertingginya berada di tangan presiden , presiden berperan sebagai kepala
pemerintahan tertinggi yang berhak mengambil semua keputusan atau
kebijakan yang berkaitan dengan Negara
3. Sistem Pemerintahan Komunis merupakan sistem pemerintahan yang
menganut asas komunisme (tidak mengakui keberadaan Tuhan). Dalam
pemerintahan komunis, setiap orang harus hidup sama rata dan setara,
tidak ada yang miskin atau pun kaya
4. Sistem
Pemerintahan Demokrasi Libera lmerupakan sistem
pemerintahan gabungan antara sistem pemerintahan demokrasi dan sistem
pemerintahan liberal. Dalam sistem pemerintahan ini, kepala
pemerintahan yang dipilih langsung oleh rakyat.
5. Sistem Pemerintahan Liberal merupakan sistem pemerintahan yang
menganut asas kebebasan sebagai landasan penetapan kebijakannya.
Dalam sistem pemerintahan ini, pemerintah tidak begitu banyak
menetapkan kebijakan
6. Sistem Pemerintahan Semi Presidensial merupakan sistem
pemerintahan gabungan antara sistem pemerintahan parlementer dengan
sistem pemerintahan presidensial. Dalam sistem pemerintahan ini,
kekuasaan tertinggi ada di dua pihak yaitu di tangan presiden (sebagai
pemimpin negara) dan di tangan parlemen (sebagai wakil rakyat).
Adanya sistem pemerintahan bertujuan untuk menjaga suatu kestabilan negara itu. Secara
luas sistem pemerintahan itu bertujuan untuk menjaga kestabilan masyarakat, menjaga tingkah
laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan
politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sedangkan Secara sempit,Sistem pemerintahan hanya
sebagai sarana kelompok untuk menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara
dalam waktu relatif lama dan mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari
rakyatnya itu sendiri
RUMUSAN MASALAH
1. Apa sistem pemerintahan Negara Indonesia berdasarkan konstitusi ?
2. Apa ciri ciri sistem pemerintahan yang dianut oleh Negara Indonesia ?
3. Apa kelebihan dan kekurangan dari sistem pemerintahan yang di anut oleh Negara
Indonesia ?
SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Sejak kemerdekaan Negara republic Indonesia pada tahun 1945 bangsa Indonesia
mengidealkan bentuk Negara kesatuan , bentuk pemerintahan republik dan sistem pemerintahan
presidensiil. Sesuai dengan hasil amandemen terhadap UUD 1945 , bentuk Negara dan bentuk
pemerintahan Indonesia tertuang di dalam pasal 1 ayat (1) , sedangkan mengenai sistem
pemerintahannya tidak secara tegas tertulis dalam pasal pasal UUD NRI 1945.
Namun dengan menyermati isi pasal 4 ayat (1) dan (2) , pasal 5 ayat (1) dan (2) , pasal
6A , pasal 7, pasal 7c, pasal 10 , pasal 11, pasal 12, pasal 13, pasal 14, pasal 15, pasal 16 dan
pasal 17 maka dapat di simpulkan bahwa sistem pemerintahan yang dianut oleh negara indonesia
adalah sistem pemerintahan presidensiil.
Karakteristik pertama sistem presidensial adalah badan perwakilan tidak memiliki
supremacy of parliament karena lembaga tersebut bukan lembaga pemegang kekuasaan negara.
Untuk menjamin stabilitas sistem presidensial, presiden dipilih, baik secara langsung atau
melalui perwakilan, untuk masa kerja tertentu, dan presiden memengang sekaligus jabatan
Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan.
Sebagai kepala pemerintahan dan satu-satunya kepala eksekutif, presiden mengangkat
dan memberhentikan menteri-menteri negara, yang berfungsi sebagai pembantu presiden dan
memegang kekuasaan eksekutif dalam bidang masing-masing. Dalam sistem presidensial,
kabinet tidak bertanggungjawab secara kolektif, tetapi tiap-tiap menteri bertanggungjawab secara
individual kepada presiden.
Dalam sistem presidensial, anggota badan legislatif tidak boleh merangkap jabatan
cabang eksekutif, dan sebaliknya, pejabat eksekutif tidak boleh merangkap menjadi anggota
badan legislatif. Namun, pemisahan personala cabang eksekutif dan legislatif tidak selalu
diterapkan disemua negara yang menggunakan sistem presidensial.
Di beberapa negara menteri diangkat sebagai anggota parlemen. Pada pemerintahan
Orde Baru, para anggota Kabinet juga adalah anggota MPR, lembaga pemegang kedaulatan
negara yang lebih kurang sama dengan parlemen dalam sistem parlementer. Presiden
bertanggungjawab bukan kepada pemilih, tetapi kepada Konstitusi. Dia dapat di-impeach
apabila melangar konstitusi, tetapi tidak dapat diturunkan karena tidak dapat memenuhi janjinya
pada kampanye pemilu. Presiden dan badan perwakilan rakyat mempunyai kedudukan yang
setara, karena itu tidak dapat saling menjatuhkan. Dalam bahasa UUD 1945, Presiden adalah
„neben“ bukan „geordenet“ dari DPR, sehingga tidak dapat saling menjatuhkan. Dalam teori,
sistem presidensial tidak mengenal adanya supremasi satu cabang kekuasaan terhadap cabang
kekuasaan lainnya. Masing-masing kekuasaan, legislatif, eksekutif dan yudikatif melakukan
pengawasan terhadap cabang lainnya. sesuai dengan ketentuan UUD.
Di dalam UUD 1945 yang asli (sebelum di amandemen) telah mencantumkan secara
tegas sistem pemerintahan Negara yang sering disebut dengan tujuh kunci pokok (tucipok)
sistem pemerintahan Indonesia yaitu :
1.
2.
3.
4.
Indonesia adalah Negara yang berdasar atas hukum (rechtsstaat).
Sistem Konstitusional.
Kekuasaan tertinggi di tangan MPR.
Presiden adalah penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi di bawah MPR.
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR.
6. Menteri Negara adalah pembantu presiden, dan tidak bertanggung jawab terhadap DPR.
7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.
Jelas di dalam tujuh kunci pokok tersebut khususnya kunci kelima , keenam dan ketujuh
menunjukkan bahwa sistem pemerintahan Indonesia adalah sistem presidensiil
CIRI CIRI SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIIL
1.
2.
3.
4.
Surbakti (1992: 171) mengajukan 4 (empat ) ciri pemerintahan presidensiil yaitu :
Kepemimpinan dalam melaksanakan kebijakan (administrasi) lebih jelas yakni di tangan
presiden
Kebijakan yang bersifat komprehensif jarang dapat dibuat karena legislatif dan ekekutif
mmepunyai kedudukan yang terpisah
Jabatan kepala Negara dan kepala pemerintahan berada di dalam satu tangan
Legisatif bukan tempat kaderasi bagi jabatan jabatan eksekutif
KELEBIHAN DAN DAMPAK POSITIF SISTEM PRESIDNSIIL
Kelebihan sistem pemerintahan presidensiil :
1. Adanya stabilitas eksekutif atau pemerintahan
2. Pemilihan kepala pemerintahan oleh rakyat dipandang oleh demokratis
daripada pemilihan tidak langsung dalam sistem parlementer
3. Adanya pemisahan kekuasaan , yang berarti pemerintahan di batasi dan
adanya perlindungan kebebasan individu atas tirani pemerintahan
Dampak positif sistem pemerintahan presidensiil :
1. Presiden dapat mengendalikan seluruh penyelenggaraan pemerintahan.
2. Presiden mampu menciptakan pemerintahan yang kompak dan solid.
3. Sistem pemerintahan lebih stabil, tidak mudah jatuh atau berganti.
4. Konflik dan pertentangan antar pejabat Negara dapat dihindari.
KEKURANGAN DAN DAMPAK NEGATIF SISTEM PRESIDENSIIL
Kekurangan sistem presidensiil
1. masalah kemandegan atau konflik eksekutif- legislatif yang biasa berubah
menjadi jalan buntu dan kelumpuhan akibat dari ko- eksistensi dari dua
badan independen yang diciptakan oleh pemerintahan presidensiil
2. kekakuan temporal , dimana masa jabatan presiden yang pasti
menguraikan periode-periode yang di batasi secara kaku dan tidak
berkelanjutan sehingga tidak memberi kesempatan untuk melakukan
berbagai penyesuaian yang dikehendaki oleh keadaan
3. sistem ini berjalan atas dasar aturan pemenang menguasai semuanya ,
yang cenderung membuat politik demokrasi sebagai sebuah permainan
dengan semua potensi konfliknya
dampak negatif sistem pemerintahan presidensiil
1. Terjadi pemusatan kekuasaan Negara pada satu lembaga, yaitu presiden.
2. Peran pengawasan & perwakilan DPR semakin lemah.
3. Pejabat – pejabat Negara yang diangkat cenderung dimanfaat untuk loyal dan mendukung
kelangsungan kekuasaan presiden.
4. Kebijakan yang dibuat cenderung menguntungkan orang – orang yang dekat presiden.
5. Menciptakan perilaku KKN.
6. Terjadi personifikasi bahwa presiden dianggap Negara.
7. Rakyat dibuat makin tidak berdaya, dan tunduk pada presiden.