BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Menyusun Proposal PTK Melalui Pendampingan di Kalangan Guru SD Negeri Rejowinangun Utara 1 Kota Magelang
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian mengenai Peningkatan Kinerja Guru di
SD Negeri Rejowinangun Utara 1 Kota Magelang melalui
Pendampingan Praktik Penyusunan Proposal Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian tindakan
(action
research)
kepala
sekolah
dengan
metode
deskriptif dan pendekatan kualitatif.
Prosedur umum Penelitian Tindakan Sekolah
dalam mengembangkan desain adalah sebagai berikut:
mengidentifikasi
seluruh
masalah
yang
dihadapi
sekolah dalam pengembangan sistem sekolah, memilih
dan menentukan masalah yang akan dijadikan topik
PTS, kemudian menganalisis masalah dan berbagai
faktor penyebabnya, merumuskan ide-ide sementara
tentang berbagai faktor penting yang berkaitan dengan
masalah, mengumpulkan dan menafsirkan data untuk
mengembangkan
hipotesis
alternatif
tindakan,
tindakan,
melaksanakan
merumuskan
tindakan,
dan
menilai hasil tindakan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif, dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan
masalah
yang
diselidiki
dengan
menggambarkan
keadaan subjek atau objek dalam penelitian dapat
berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya
yang pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang
tampak atau apa adanya.
35
36
Sedangkan pendekatan kualitatif dipilih dengan
pertimbangan dapat lebih mudah menyesuaikan diri
apabila
berhadapan
dengan
kenyataan-kenyataan
ganda, memiliki prinsip-prinsp yang berbeda dengan
prinsip-prinsip
pada
pendekatan
kuantitatif,
menyajikan hubungan yang lebih erat antara peneliti
dan responden, dan lebih peka terhadap penajaman
pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang
dihadapi.
3.2 Fokus dan Subyek Penelitian
3.2.1 Fokus Penelitian
Fokus
penelitian
ini
adalah
Pendampingan
Praktik Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) guru di SD Negeri Rejowinangun Utara 1 Kota
Magelang. Praktik penyusunan proposal penelitian
tindakan kelas yang dimaksudkan adalah menetapkan
topik,
judul,
pendahuluan,
landasan
teori,
dan
prosedur penelitian tindakan Kelas. Topik sebenarnya
memuat
tentang
rumusan
masalah
yang
akan
diberikan alternatif pemecahan masalahnya. Masalah
yang dikaji harus layak dan berada pada lingkup
pembelajaran. Kemudian topik dirinci dan dijabarkan
ke
dalam
judul agar
lebih
spesifik.
Judul
lebih
menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan
dibahas. Sedangkan proposal adalah usulan atau
rencana kegiatan yang disusun secara terperinci untuk
mendapatkan
Penyusunan
persetujuan
proposal
dan
merupakan
dukungan
langkah
dana.
penting
dalam penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai pedoman
37
atau
petunjuk
dalam
melaksanakan
tahap-tahap
penelitian.
3.2.2 Subyek Penelitian
Penelitian
ini
dilakukan
di
SD
Negeri
Rejowinangun Utara 1 Kota Magelang Provinsi Jawa
Tengah. Lokasi penelitian ini dipilih karena peneliti
ingin meningkatkan kemampuan menyusun proposal
penelitian tindakan kelas di kalangan guru sekolah
tersebut melalui pembinaan terhadap kepala sekolah
melaksanakan pendampingan guru dalam melakukan
Penelitian
melalui
Tindakan
Kelas
Pengembangan
sebagai
upaya
Keprofesian
kinerja
Berkelanjutan.
Subyek penelitiannya adalah guru kelas 4 di SD Negeri
Rejowinangun Utara 1 Kota Magelang Provinsi Jawa
Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April
2015 sampai dengan Bulan Mei 2015.
3.3 Prosedur Penelitian
Dalam melakukan kegiatan penelitian tindakan
sekolah, peneliti melalui tahapan/prosedur yang terdiri
dari dua siklus. Setiap tindakan siklus terdiri dari
empat kegiatan yang harus dilalui. Pada tindakan
siklus
1
dimulai
perencanaan,
dengan
pelaksanaan,
kegiatan
observasi,
refleksi
refleksi
awal,
dan
evaluasi tindakan 1. Kegiatan refleksi awal pada
tindakan siklus 1 untuk mengenali permasalahanpermasalahan yang ada pada subyek penelitian. Pada
tindakan
siklus
perencanaan,
2
dimulai
pelaksanaan,
dengan
observasi,
kegiatan
refleksi
dan
evaluasi tindakan 2. Siklus-siklus tersebut mengikuti
38
model Lewin yang ditafsirkan Kemmis and Taggart
(1994) digambarkan dalam bagan berikut:
Refleksi Awal
Perencanaan
Tindakan I
Revisi
Tindakan I
(Perencanaan
Tindakan II)
Pelaksanaan
Tindakan I
Observasi
Refleksi dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Tindakan I
Observasi
Refleksi dan
Evaluasi
Solusi, Temuan, dan Simpulan
3.3.1 Tindakan Siklus I
a. Refleksi Awal
Peneliti
melakukan
identifikasi
terhadap
masalah-masalah yang berkaitan dengan Penelitian
Tindakan Kelas di SD Negeri Rejowinangun Utara 1
Kota Magelang. Hasil dentifikasi permasalahan tersebut
digunakan
sebagai
bahan
untuk
melaksanakan
tindakan penelitian.
b. Perencanaan
Perencanaan disusun sebagai pedoman atau
pegangan dalam melaksanakan kegiatan agar tertib,
terkendali, dan sesuai dengan tahapan-tahapan yang
seharusnya. Dengan perencanaan yang baik dapat
ditentukan
kegiatan-kegiatan
yang
diperlukan.
Perencanaan tindakan siklus 1 berisi kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
1. menentukan sasaran/obyek penelitian,
2. mengajukan ijin dan mengusulkan kepada kepala
SD Negeri Rejowinangun Utara 1 Kota Magelang
untuk melakukan penelitian,
39
3. menyusun rencana pendampingan,
4. menyusun program pendampingan,
5. menyiapkan materi pendampingan,
6. menentukan kompetensi yang akan dicapai,
7. mengembangkan skenario pendampingan,
8. menyiapkan lembar observasi, wawancara, dan
angket.
c. Tindakan
Melaksanakan pendampingan sesuai dengan
skenario pendampingan menggunakan model siklus
dan
teknik
andragogi.
Peneliti
berfungsi
sebagai
fasilitator dalam kegiatan pendampingan penentuan
topik atau penyusunan judul Penelitian Tindakan
Kelas. Pada awal tindakan dilakukan pengumpulkan
data dengan menggunakan lembar observasi terhadap
dokumen-dokumen
kegiatan
guru,
instrumen
wawancara terhadap guru, dan angket terhadap guru
yang telah disiapkan sebelumnya oleh peneliti.
d. Observasi
Kepala Sekolah melakukan observasi bersamaan
dengan tindakan untuk merekam proses yang terjadi
selama
pendampingan
lembar
observasi
berlangsung
yang
telah
menggunakan
disediakan.
Lembar
observasi yang digunakan berisi indikator keaktifan
guru
dalam
kegiatan
pendampingan.
Indikator
keantifan guru yang dirumuskan adalah berdiskusi
bersama
rekan
sejawatnya,
berpendapat dan
permasalahan,
indikator
berbagi
pengalaman,
berkomentar, menemukan solusi
dan
keaktifan
memberi
guru
respon.
tersebut
Terhadap
diberikan
40
skor/penilaian dengan kualitas 1=tidak aktif, 2=kurang
aktif, dan 3=aktif.
e. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi akan diperoleh
informasi yang dapat digunakan untuk menganalisis
data yang telah dikumpulkan dan diberikan penilaian.
Hal ini dilakukan sebagai upaya mengetahui efektivitas
tindakan siklus 1 (Mulyasa, 2010:154) dan penentuan
tindak lanjut pada siklus 2.
3.3.2 Tindakan Siklus 2
a. Perencanaan
Perencanaan pada tindakan siklus 2 merupakan
tindak lanjut dari tindakan siklus 1. Pada kegiatan ini
dilakukan
identifikasi
dan
penentuan
alternatif
pemecahan masalah dan pengembangan program pada
tindakan siklus kedua. Perencanaan yang dilakukan
pada siklus 2 sebagai berikut:
1. menentukan subyek penelitian dan pihak-pihak
yang terlibat,
2. menyiapkan materi pendampingan,
3. menyusun skenario tindakan,
4. melakukan pendampingan penyusunan proposal
PTK,
5. menetapkan kompetensi yang akan dicapai,
a. Tindakan
Melaksanakan pendampingan dalam kegiatan
praktik penyusunan proposal Penelitian Tindakan Kelas
sesuai dengan skenario tindakan menggunakan model
siklus dan teknik andragogi. Pada akhir kegiatan
pendampingan dilakukan diskusi terhadap proposal
Penelitian Tindakan Kelas yang disusun oleh guru
41
secara kolaborasi dengan rekan sejawatnya. Dalam
diskusi dibahas hal-hal yang masih perlu diberikan
perbaikan.
b. Observasi
Kepala
Sekolah
melakukan
pengamatan
terhadap proposal Penelitian Tindakan Kelas yang
disusun
guru
secara
kolaborasi
bersama
rekan
sejawatnya. Hasil observasi digunakan sebagai bahan
untuk
melakukan
refleksi
dan
evaluasi
terhadap
tindakan.
c. Refleksi
Peneliti merefleksi diri terhadap hasil tindakan
dan berharap hasil tindakan dapat digunakan untuk
meningkatkan kinerja guru di SD Negeri Rejowinangun
Utara 1 Kota Magelang dalam hal prestasi belajar
peserta
didik,
profesionalitas
guru,
dan
Penilaian
Kinerja Guru/PKG.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah menggunakan teknik observasi partisipatif dan
wawancara semiterstruktur. Melalui teknik observasi
partisipatif, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari
orang yang sedang diamati atau digunakan sebagai
sumber data. Sambil melakukan pengamatan, peneliti
ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data,
dan ikut merasakan suka dukanya. Selain itu data juga
diperoleh melalui teknik wawancara semiterstruktur
yang
berkaitan
dengan
pengalaman,
peneliti
mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang
42
dikemukakan oleh informan. Jenis wawancara ini
sudah termasuk dalam kategori in-dept interview, di
mana dalam pelaksanaannya lebih bebas. Dengan
tujuan untuk menemukan permasalahan lebih terbuka,
di
mana
pihak
yang
diajak
wawancara
diminta
pendapat dan ide-idenya. Sedangkan teknik yang
lainnya yaitu melalui angket.
3.5 Analisis Data
Analisis
data
yang
digunakan
oleh
peneliti
mengikuti yang disampaikan oleh Bogdan, yaitu dengan
mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam
unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam
pola, memilih mana yang penting dan yang akan
dipelajari,
dan
membuat
kesimpulan
yang
akan
diceritakan kepada orang lain. Analisis dilakukan pada
saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai
pengumpulan
data
dalam
periode
tertentu.
Bila
jawaban dirasa belum memuaskan maka peneliti akan
mengajukan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu
diperoleh data yang dianggap kredibel.
3.6 Triangulasi Data
Dalam penelitian ini, triangulasi yang digunakan
untuk menguji kredibilitas data adalah triangulasi
teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik, yaitu
dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber
yang sama dengan teknik yang berbeda. Data diperoleh
dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi. Dan
triangulasi sumber bila dengan dua teknik pengujian
43
kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang
berbeda-beda, maka dilakukan diskusi lebih lanjut
kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain,
untuk memastikan data yang dianggap benar atau
semuanya benar karena sudut pandangnya berbedabeda. Hal itu dapat dicapai peneliti dengan jalan:
1. Membandingkan data hasil wawancara dengan data
hasil observasi.
Dengan triangulasi teknik ini, data hasil
wawancara dan data hasil observasi dibandingkan
agar diperoleh kredibilitas data. Kredibilitas data
berupa kesamaan data yang diperoleh digunakan
untuk menguatkan fokus penelitian dan
sebagai
penentu alternatif tindakan terhadap permasalahan.
2. Membandingkan data hasil wawancara dengan isi
suatu dokumen yang berkaitan.
Triangulasi
sumber
dilakukan
dengan
membandingkan data hasil wawancara dengan isi
dokumen
administrasi
guru.
Kecocokan
atau
kesamaan data yang diperoleh digunakan untuk
lebih memperkuat kredibilitas data hasil wawancara
yang dibandingkan dengan data hasil observasi.
3.7
Indikator Keberhasilan
Tujuan
ketercapaian
penelitian
indikator
dapat
keberhasilan
dilihat
dari
yang
telah
ditetapkan. Indikator keberhasilan tersebut dicapai
melalui tindakan siklus 1 dan 2. Setelah mengikuti
kegiatan pendampingan diharapkan guru mampu:
44
1. menjelaskan
konsep,
manfaat,
prosedur,
menentukan topik serta judul PTK.
2. menyusun proposal Penelitian Tindakan Kelas.
dan
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian mengenai Peningkatan Kinerja Guru di
SD Negeri Rejowinangun Utara 1 Kota Magelang melalui
Pendampingan Praktik Penyusunan Proposal Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian tindakan
(action
research)
kepala
sekolah
dengan
metode
deskriptif dan pendekatan kualitatif.
Prosedur umum Penelitian Tindakan Sekolah
dalam mengembangkan desain adalah sebagai berikut:
mengidentifikasi
seluruh
masalah
yang
dihadapi
sekolah dalam pengembangan sistem sekolah, memilih
dan menentukan masalah yang akan dijadikan topik
PTS, kemudian menganalisis masalah dan berbagai
faktor penyebabnya, merumuskan ide-ide sementara
tentang berbagai faktor penting yang berkaitan dengan
masalah, mengumpulkan dan menafsirkan data untuk
mengembangkan
hipotesis
alternatif
tindakan,
tindakan,
melaksanakan
merumuskan
tindakan,
dan
menilai hasil tindakan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif, dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan
masalah
yang
diselidiki
dengan
menggambarkan
keadaan subjek atau objek dalam penelitian dapat
berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya
yang pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang
tampak atau apa adanya.
35
36
Sedangkan pendekatan kualitatif dipilih dengan
pertimbangan dapat lebih mudah menyesuaikan diri
apabila
berhadapan
dengan
kenyataan-kenyataan
ganda, memiliki prinsip-prinsp yang berbeda dengan
prinsip-prinsip
pada
pendekatan
kuantitatif,
menyajikan hubungan yang lebih erat antara peneliti
dan responden, dan lebih peka terhadap penajaman
pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang
dihadapi.
3.2 Fokus dan Subyek Penelitian
3.2.1 Fokus Penelitian
Fokus
penelitian
ini
adalah
Pendampingan
Praktik Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) guru di SD Negeri Rejowinangun Utara 1 Kota
Magelang. Praktik penyusunan proposal penelitian
tindakan kelas yang dimaksudkan adalah menetapkan
topik,
judul,
pendahuluan,
landasan
teori,
dan
prosedur penelitian tindakan Kelas. Topik sebenarnya
memuat
tentang
rumusan
masalah
yang
akan
diberikan alternatif pemecahan masalahnya. Masalah
yang dikaji harus layak dan berada pada lingkup
pembelajaran. Kemudian topik dirinci dan dijabarkan
ke
dalam
judul agar
lebih
spesifik.
Judul
lebih
menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan
dibahas. Sedangkan proposal adalah usulan atau
rencana kegiatan yang disusun secara terperinci untuk
mendapatkan
Penyusunan
persetujuan
proposal
dan
merupakan
dukungan
langkah
dana.
penting
dalam penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai pedoman
37
atau
petunjuk
dalam
melaksanakan
tahap-tahap
penelitian.
3.2.2 Subyek Penelitian
Penelitian
ini
dilakukan
di
SD
Negeri
Rejowinangun Utara 1 Kota Magelang Provinsi Jawa
Tengah. Lokasi penelitian ini dipilih karena peneliti
ingin meningkatkan kemampuan menyusun proposal
penelitian tindakan kelas di kalangan guru sekolah
tersebut melalui pembinaan terhadap kepala sekolah
melaksanakan pendampingan guru dalam melakukan
Penelitian
melalui
Tindakan
Kelas
Pengembangan
sebagai
upaya
Keprofesian
kinerja
Berkelanjutan.
Subyek penelitiannya adalah guru kelas 4 di SD Negeri
Rejowinangun Utara 1 Kota Magelang Provinsi Jawa
Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April
2015 sampai dengan Bulan Mei 2015.
3.3 Prosedur Penelitian
Dalam melakukan kegiatan penelitian tindakan
sekolah, peneliti melalui tahapan/prosedur yang terdiri
dari dua siklus. Setiap tindakan siklus terdiri dari
empat kegiatan yang harus dilalui. Pada tindakan
siklus
1
dimulai
perencanaan,
dengan
pelaksanaan,
kegiatan
observasi,
refleksi
refleksi
awal,
dan
evaluasi tindakan 1. Kegiatan refleksi awal pada
tindakan siklus 1 untuk mengenali permasalahanpermasalahan yang ada pada subyek penelitian. Pada
tindakan
siklus
perencanaan,
2
dimulai
pelaksanaan,
dengan
observasi,
kegiatan
refleksi
dan
evaluasi tindakan 2. Siklus-siklus tersebut mengikuti
38
model Lewin yang ditafsirkan Kemmis and Taggart
(1994) digambarkan dalam bagan berikut:
Refleksi Awal
Perencanaan
Tindakan I
Revisi
Tindakan I
(Perencanaan
Tindakan II)
Pelaksanaan
Tindakan I
Observasi
Refleksi dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Tindakan I
Observasi
Refleksi dan
Evaluasi
Solusi, Temuan, dan Simpulan
3.3.1 Tindakan Siklus I
a. Refleksi Awal
Peneliti
melakukan
identifikasi
terhadap
masalah-masalah yang berkaitan dengan Penelitian
Tindakan Kelas di SD Negeri Rejowinangun Utara 1
Kota Magelang. Hasil dentifikasi permasalahan tersebut
digunakan
sebagai
bahan
untuk
melaksanakan
tindakan penelitian.
b. Perencanaan
Perencanaan disusun sebagai pedoman atau
pegangan dalam melaksanakan kegiatan agar tertib,
terkendali, dan sesuai dengan tahapan-tahapan yang
seharusnya. Dengan perencanaan yang baik dapat
ditentukan
kegiatan-kegiatan
yang
diperlukan.
Perencanaan tindakan siklus 1 berisi kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
1. menentukan sasaran/obyek penelitian,
2. mengajukan ijin dan mengusulkan kepada kepala
SD Negeri Rejowinangun Utara 1 Kota Magelang
untuk melakukan penelitian,
39
3. menyusun rencana pendampingan,
4. menyusun program pendampingan,
5. menyiapkan materi pendampingan,
6. menentukan kompetensi yang akan dicapai,
7. mengembangkan skenario pendampingan,
8. menyiapkan lembar observasi, wawancara, dan
angket.
c. Tindakan
Melaksanakan pendampingan sesuai dengan
skenario pendampingan menggunakan model siklus
dan
teknik
andragogi.
Peneliti
berfungsi
sebagai
fasilitator dalam kegiatan pendampingan penentuan
topik atau penyusunan judul Penelitian Tindakan
Kelas. Pada awal tindakan dilakukan pengumpulkan
data dengan menggunakan lembar observasi terhadap
dokumen-dokumen
kegiatan
guru,
instrumen
wawancara terhadap guru, dan angket terhadap guru
yang telah disiapkan sebelumnya oleh peneliti.
d. Observasi
Kepala Sekolah melakukan observasi bersamaan
dengan tindakan untuk merekam proses yang terjadi
selama
pendampingan
lembar
observasi
berlangsung
yang
telah
menggunakan
disediakan.
Lembar
observasi yang digunakan berisi indikator keaktifan
guru
dalam
kegiatan
pendampingan.
Indikator
keantifan guru yang dirumuskan adalah berdiskusi
bersama
rekan
sejawatnya,
berpendapat dan
permasalahan,
indikator
berbagi
pengalaman,
berkomentar, menemukan solusi
dan
keaktifan
memberi
guru
respon.
tersebut
Terhadap
diberikan
40
skor/penilaian dengan kualitas 1=tidak aktif, 2=kurang
aktif, dan 3=aktif.
e. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi akan diperoleh
informasi yang dapat digunakan untuk menganalisis
data yang telah dikumpulkan dan diberikan penilaian.
Hal ini dilakukan sebagai upaya mengetahui efektivitas
tindakan siklus 1 (Mulyasa, 2010:154) dan penentuan
tindak lanjut pada siklus 2.
3.3.2 Tindakan Siklus 2
a. Perencanaan
Perencanaan pada tindakan siklus 2 merupakan
tindak lanjut dari tindakan siklus 1. Pada kegiatan ini
dilakukan
identifikasi
dan
penentuan
alternatif
pemecahan masalah dan pengembangan program pada
tindakan siklus kedua. Perencanaan yang dilakukan
pada siklus 2 sebagai berikut:
1. menentukan subyek penelitian dan pihak-pihak
yang terlibat,
2. menyiapkan materi pendampingan,
3. menyusun skenario tindakan,
4. melakukan pendampingan penyusunan proposal
PTK,
5. menetapkan kompetensi yang akan dicapai,
a. Tindakan
Melaksanakan pendampingan dalam kegiatan
praktik penyusunan proposal Penelitian Tindakan Kelas
sesuai dengan skenario tindakan menggunakan model
siklus dan teknik andragogi. Pada akhir kegiatan
pendampingan dilakukan diskusi terhadap proposal
Penelitian Tindakan Kelas yang disusun oleh guru
41
secara kolaborasi dengan rekan sejawatnya. Dalam
diskusi dibahas hal-hal yang masih perlu diberikan
perbaikan.
b. Observasi
Kepala
Sekolah
melakukan
pengamatan
terhadap proposal Penelitian Tindakan Kelas yang
disusun
guru
secara
kolaborasi
bersama
rekan
sejawatnya. Hasil observasi digunakan sebagai bahan
untuk
melakukan
refleksi
dan
evaluasi
terhadap
tindakan.
c. Refleksi
Peneliti merefleksi diri terhadap hasil tindakan
dan berharap hasil tindakan dapat digunakan untuk
meningkatkan kinerja guru di SD Negeri Rejowinangun
Utara 1 Kota Magelang dalam hal prestasi belajar
peserta
didik,
profesionalitas
guru,
dan
Penilaian
Kinerja Guru/PKG.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah menggunakan teknik observasi partisipatif dan
wawancara semiterstruktur. Melalui teknik observasi
partisipatif, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari
orang yang sedang diamati atau digunakan sebagai
sumber data. Sambil melakukan pengamatan, peneliti
ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data,
dan ikut merasakan suka dukanya. Selain itu data juga
diperoleh melalui teknik wawancara semiterstruktur
yang
berkaitan
dengan
pengalaman,
peneliti
mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang
42
dikemukakan oleh informan. Jenis wawancara ini
sudah termasuk dalam kategori in-dept interview, di
mana dalam pelaksanaannya lebih bebas. Dengan
tujuan untuk menemukan permasalahan lebih terbuka,
di
mana
pihak
yang
diajak
wawancara
diminta
pendapat dan ide-idenya. Sedangkan teknik yang
lainnya yaitu melalui angket.
3.5 Analisis Data
Analisis
data
yang
digunakan
oleh
peneliti
mengikuti yang disampaikan oleh Bogdan, yaitu dengan
mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam
unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam
pola, memilih mana yang penting dan yang akan
dipelajari,
dan
membuat
kesimpulan
yang
akan
diceritakan kepada orang lain. Analisis dilakukan pada
saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai
pengumpulan
data
dalam
periode
tertentu.
Bila
jawaban dirasa belum memuaskan maka peneliti akan
mengajukan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu
diperoleh data yang dianggap kredibel.
3.6 Triangulasi Data
Dalam penelitian ini, triangulasi yang digunakan
untuk menguji kredibilitas data adalah triangulasi
teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik, yaitu
dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber
yang sama dengan teknik yang berbeda. Data diperoleh
dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi. Dan
triangulasi sumber bila dengan dua teknik pengujian
43
kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang
berbeda-beda, maka dilakukan diskusi lebih lanjut
kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain,
untuk memastikan data yang dianggap benar atau
semuanya benar karena sudut pandangnya berbedabeda. Hal itu dapat dicapai peneliti dengan jalan:
1. Membandingkan data hasil wawancara dengan data
hasil observasi.
Dengan triangulasi teknik ini, data hasil
wawancara dan data hasil observasi dibandingkan
agar diperoleh kredibilitas data. Kredibilitas data
berupa kesamaan data yang diperoleh digunakan
untuk menguatkan fokus penelitian dan
sebagai
penentu alternatif tindakan terhadap permasalahan.
2. Membandingkan data hasil wawancara dengan isi
suatu dokumen yang berkaitan.
Triangulasi
sumber
dilakukan
dengan
membandingkan data hasil wawancara dengan isi
dokumen
administrasi
guru.
Kecocokan
atau
kesamaan data yang diperoleh digunakan untuk
lebih memperkuat kredibilitas data hasil wawancara
yang dibandingkan dengan data hasil observasi.
3.7
Indikator Keberhasilan
Tujuan
ketercapaian
penelitian
indikator
dapat
keberhasilan
dilihat
dari
yang
telah
ditetapkan. Indikator keberhasilan tersebut dicapai
melalui tindakan siklus 1 dan 2. Setelah mengikuti
kegiatan pendampingan diharapkan guru mampu:
44
1. menjelaskan
konsep,
manfaat,
prosedur,
menentukan topik serta judul PTK.
2. menyusun proposal Penelitian Tindakan Kelas.
dan