BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Kesiswaan di SD Negeri Salamsari (Penerimaan Peserta Didik Baru) Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian
SD Negeri Salamsari merupakan salah satu
sekolah Dasar Negeri di Gugus Arjuna yang dijadikan
obyek penelitian yang terletak di desa Salamsari
Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung. Dalam satu
gugus terdapat 6 sekolah, SDN 2 Kedu sebagai SD Inti
di

Gugus

Arjuna

sedangkan

SDN

Salamsari

merupakan salah satu SD Imbas.

SDN Salamsari merupakan lembaga pendidikan
milik pemerintah yang berdiri pada tahun 1917, SDN
Salamsari berada di wilayah pedesaan kurang lebih 1
km dari wilayah kecamatan, 4 km dari wilayah
kabupaten Temanggung. adapun hubungan dengan
keamanan SDN Salamsari dalam keadaan kondusif.
Hal ini terbukti jauh dari kejahatan, jauh dari
keramaian kendaraan, dan jauh dari lingkungan
pabrik, pasar.
Keberadaan SDN Salamsari ditujukan untuk
mewujudkan

program

pemerintah

yaitu

“Mencerdaskan kehidupan bangsa”, sesuai dengan
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4 dan

UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
51

Nasional. Oleh karena itu SDN Salamsari secara
berkelanjutan selalu berusaha untuk meningkatkan
kualitas dalam penuntasan Wajib Belajar 9 tahun.
SDN Salamsari memiliki visi dan misi yang
tertuang dalam dokumen sekolah sebagai berikut :
Visi :
“Unggul dalam mutu pendidikan dan peka
terhadap masyarakat, beriman, berbudaya”.
Misi :
1. Dapat

mengamalkan

proses

ajaran


pembelajaran

agama

dan

hasil

kegiatan

pembiasaan.
2. Meraih

prestasi

akademik

maupun

non


akademik minimal tingkat kabupaten.
3. Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan
dan

teknologi

sebagai

bekal

untuk

melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi.
4. Menjadi sekolah pelopor dan penggerak.
5. Menjadi

sekolah

yang


diminati

oleh

masyarakat sekitar.

4.1.1 Data Siswa
Penerimaan peserta didik baru di SDN
Salamsari hanya mengacu pada juknis dari
Dinas Pendidikan yaitu hanya menggunakan

52

kriteria usia, tidak ada seleksi akademik atau
lainnya.
Tabel 4.1
Jumlah Siswa 3 Tahun Terakhir
No


1

Tahun

2012/2013

L/P

Kelas
I

II

III

IV

V

L


9

2

3

6

6

6

P

5

8

8


5

6

6

14

10

11

11

12

Jml

VI


12

(L+P) = 32 + 38 = 70

2

2013/2014

L

9

2

3

6

7


6

P

5

8

8

5

6

6

14

10


11

11

13

Jml

12

(L+P) = 33 + 38 = 71

3

2014/2015

L

7

8

2

5

7

6

P

5

5

8

6

5

6

12

13

10

11

12

Jml

12

L 35 + P 35 = 70

53

Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Tabel 4.2
Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan
SDN Salamsari
No

Jabatan

1

Kepala Sekolah

2

Guru Kelas

3

Guru Agama Islam

4

Guru Penjasorkes

5

Guru Bahasa Inggris

6

Tata Usaha

7

Penjaga
Jumlah

PNS
L

WB
P

L

P

1

Keterangan

1
4

2

6

1

1

1

1
1

1
-

1
1

Jml

5

2

1

3

11

Jumlah guru yang mengajar di SDN Salamsari ada 8
orang, ditambah 1 orang kepala sekolah dan 1 orang
penjaga sekolah. SDN Salamsari terdiri dari 6 rombel
dengan guru kelas 6 orang, guru agama Islam 1 orang,
guru penjasorkes 1 orang yang semuanya merupakan
guru devinitif. Dari 8 guru tersebut yang PNS ada 5
orang dan guru wiyata bhakti 3 orang.

54

Tabel 4.3
Kualifikasi Akademik Guru SDN Salamsari
No

Jabatan

1
2

Guru Kelas
Guru Mapel
Jumlah

PNS
S1
5
1
6

D2
-

WB
S1
1
1

D2
1
1

Jumlah
6
2
8

Guru – guru di SDN Salamsari hampir semua
berijazah S 1, hanya tinggal 1 guru yang berijazah D2
dan sekarang dalam proses mengikuti pendidikan S1.
Dari guru PNS maupun guru Wiyata Bhakti semuanya
ada 87,5% sudah memenuhi kualifikasi pendidikan
S1.

4.1.2 Sarana Prasarana
1.Sarana
Dari hasil pengamatan dan telaah dokumen
dapat dijelaskan bahwa SDN Salamsari memiliki
sarana pembelajaran yang masih jauh dari sempurna.
Sarana

tersebut

meliputi

:

buku teks

pelajaran

beberapa tahun terakhir ini sudah memenuhi jumlah
siswa, alat peraga cukup (seperti peta/atlas, globe,
torso, kit IPA, alat peraga IPS, alat Olah Raga, dan
lain-lain). Media pembelajaran berbasis TIK masih
sangat minim diantaranya : komputer 2 unit, laptop 1
unit, TV 1 unit, tape recorder 1.

55

2. Prasarana
Prasarana SDN Salamsari untuk sementara ini
belum lengkap, diantaranya : ruang laborat dan ruang
kantor pimpinan belum ada, tempat bermain cukup
tetapi sarananya kurang, gudang luasnya belum
memenuhi, aula belum ada, jamban siswa jumlahnya
4 ruang. Keadaan prasarana lebih jelasnya bisa
diamati pada tabel berikut :
Tabel 4.4
Keadaan Prasarana Pendidikan SDN Salamsari
No

Jenis Barang

1
2
3
4

Kelas
Perpustakaan
Laborat
Kantor
Pimpinan
Kantor Guru
Mushola
Aula/Ruang
serba guna
UKS
Koperasi
Jamban
Siswa
Jamban
Guru
Gudang
Tempat
Bermain/
Olah Raga
Tempat
Parkir

5
6
7
8
9
10
11
12
13

14

56

Keadaan

Ukuran

Baik

Rusak

(Meter)

4
1
-

2
-

7x7
8x7
-

294
56
-

1
1
-

-

6x7
5x6
-

42
30
-

4

-

1,5 x 2

12

1

-

1,5 x 2

3

-

1

4x4

16

-

-

-

-

Jumlah

Keterangan

4.2 Hasil Penelitian
Wawancara

digunakan

sebagai

teknik

pengumpulan data. Wawancara dilaksanakan dengan
menggunakan wawancara terstruktur di SD Negeri
Salamsari Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung.
Nara sumber yang berhasil diwawancarai dengan
menggunakan inisial yaitu S, SS, TK, NK dan IH.
Wawancara dengan narasumber S dan SS pada
tanggal

18

Maret

2015;

wawancara

dengan

narasumber TK dan NK pada tanggal 19 Maret 2015;
wawancara dengan S dan SS pada tanggal 25 Maret
2015; wawancara dengan SS pada tanggal 30 Maret
2015; wawancara dengan IH pada tanggal 7 April
2015.

4.2.1 Perencanaan Penerimaan Peserta Didik Baru
Peneliti

melakukan

dokumentasi

untuk

teknik

wawancara

memperoleh

data

dari

dan
nara

sumber dalam perencanaan penerimaan peserta didik
baru. Peneliti melakukan wawancara dengan kepala
sekolah yang berinisial S. Pertama yang ditanyakan
oleh peneliti adalah cara merencanakan penerimaan
peserta

didik

Narasumber

S

baru

di

SD

mengatakan

Negeri
bahwa

Salamsari.
perencanaan

penerimaan peserta didik baru langkah awal dengan
57

membentuk panitia PPDB (Penerimaan Peserta Didik
Baru). Ternyata para guru juga mengiyakan bahwa
untuk penerimaan peserta didik baru memang benar
diawali dengan pembentukan panitia melalui rapat
sekolah yang dipimpin oleh kepala sekolah. Hal ini
terungkap dari pernyataan guru kelas VI (SS) yang
diwawancarai

oleh

peneliti.

TK

dan

NK

juga

mengatakan memang benar bahwa dalam peren
canaan PPDB dibentuk kepanitiaan terlebih dahulu.
Dalam perencanaan ini panitia melalui beberapa
langkah diantaranya purpose, dengan menentukan
tujuan

yaitu

pada

tahun

pelajaran

2015/2016

diharapkan memperoleh peserta didik baru lebih
banyak dari tahun sebelumnya. Policy, yaitu strategi
atau cara yang dilakukan dengan mengadakan sensus
anak usia pra-sekolah di PAUD Among Siwi Salamsari
dan lingkungan. Procedure , pada langkah ini panitia
menjalin komunikasi yang baik dengan pengelola
PAUD.

Progress,

gambaran

tentang

tahap-tahap

pencapaian tujuan yang dilaksanakan melalui jalinan
hubungan komunikasi yang baik. Program, panitia
PPDB

merencanakan

kegiatan

yang

akan

dilaksanakan pada saat PPDB akan dilakukan pada
minggu pertama bulan Juli sesuai dengan kalender
pendidikan.

58

Hasil dokumentasi di sekolah juga menunjukkan
bahwa sekolah membuat perencanaan pengembangan
kesiswaan

diantaranya

:

(1)

Membuat

persiapan

penerimaan peserta didik baru seperti membuat surat
keputusan dari kepala sekolah dan pembentukan
panitia penerimaan peserta didik baru, (2) Melakukan
rapat kenaikan kelas, (3) Menyusun rencana kegiatan
ekstrakurikuler dan pengembangan diri siswa,

(4)

Menyusun rencana pelaksanaan bimbingan belajar
seluruh siswa untuk peningkatan prestasi akademik.
Kepala sekolah SD Negeri Salamsari melakukan
rapat bersama dengan panitia PPDB (penerimaan
peserta didik baru) pada bulan Juni setiap tahunnya.
Dalam rapat tersebut membahas tentang pelaksanaan
PPDB mulai dari pendaftaran, pengumuman, daftar
ulang. Kepala sekolah juga melakukan rapat dengan
guru untuk membahas tentang kenaikan kelas. Selain
itu juga dilakukan rapat untuk membahas rencana
kegiatan ekstrakurikuler yang akan dilaksanakan
sekolah untuk mengembangkan diri siswa, serta
pengembangan prestasi siswa baik akademik maupun
non akademik.

59

1.2.2 Pengorganisasian

Penerimaan

Peserta

Didik Baru
Kepala

sekolah

dalam

mengorganisasikan

guru-guru pada penerimaan peserta didik baru
dengan

mempekerjakan

guru-guru

dalam

kepanitiaan PPDB sesuai dengan tugasnya sehingga
panitia dapat melaksanakan dengan baik. Dalam
kepanitiaan kepala sekolah sebagai ketua, guru
kelas VI sebagai bendahara, guru kelas I sebagai
sekretaris dan guru kelas II sebagai anggota.
Panitia ini diharapkan dapat melakukan tugas
secara profesional.
Pengorganisasian penerimaan peserta didik
baru dituangkan dalam SK kepanitiaan PPDB.
Sesuai dengan pernyataan Stoner (dalam Tim
Dosen,

2011:94)

menyatakan

bahwa

mengorganisasikan adalah proses mempekerjakan
dua orang atau lebih untuk bekerjasama dengan
cara terstruktur guna mencapai sasaran spesifik
atau beberapa sasaran pengorganisasian yang tepat
akan membuat posisi orang jelas dalam struktur
dan

pekerjaannya

melalui

pemilihan,

pengalokasian, dan pendistribusian kerja yang
profesional.

60

1.2.3 Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik
Baru
Dalam

kajian

ini

didiskripsikan

langkah-

langkah penerimaan peserta didik baru.
Adapun langkah-langkah dalam penerimaan peserta
didik baru, antara lain :
1. Pembentukan panitia penerimaan peserta didik baru.
Dalam kegiatan ini kepala sekolah telah membentuk
panitia PPDB diformalkan dengan menggunakan Surat
Keputuan (SK) Kepala Sekolah. SK panitia PPDB
terlampir. Sedangkan SK PPDB tahun pelajaran
2015/2016 belum dibuat.
2. Rapat penerimaan peserta didik baru, rapat dipimpin
oleh kepala sekolah membicarakan tentang ketentuan
penerimaan peserta didik baru. Hasil rapat panitia
penerimaan peserta didik baru dicatat dalam buku
notula rapat. Hal-hal yang tercantum dalam buku notula
rapat adalah tanggal rapat, waktu rapat, tempat rapat,
agenda rapat, daftar hadir peserta rapat, hal-hal yang
menjadi keputusan rapat.
3. Pembuatan, pengiriman/pemasangan pengumuman.
Setelah rapat mengenai penerimaan peserta didik baru
berhasil mengambil keputusan penting, sekretaris
membuat pengumuman yang berisi hal-hal sebagai
berikut :
a. Persyaratan pendaftaran peserta didik baru.
b. Cara pendaftaran
c. Waktu pendaftaran
d. Tempat pendaftaran
e. Kapan hasil pengumuman diumumkan.
Pengumuman yang telah dibuat ditempelkan pada
tempat-tempat strategis agar dapat dibaca oleh
masyarakat.
4. Pendaftaran calon peserta didik baru, dengan
mengambil formulir pendaftaran di sekolah.

61

5. Seleksi peserta didik baru, pada jenjang pendidikan
dasar khususnya SD menggunakan seleksi umur, anak
usia 7 tahun atau kurang dari 7 tahun jika daya tampung
masih ada.
6. Penentuan peserta didik yang diterima, SD Negeri
Salamsari seperti tahun yang lalu dapat menerima
semua pendaftar dikarenakan daya tampung masih
memungkinkan
7. Pendaftaran ulang, SD Negeri Salamsari melakukan
daftar ulang pada hari pertama masuk sekolah. Peserta
didik yang mendaftar ulang dicatat dalam buku induk
sekolah.
Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi
diperoleh data bahwa langkah-langkah penerimaan
peserta didik baru ini sudah dilakukan oleh SD Negeri
Salamsari. Dalam penerimaan peserta didik baru ini
calon peserta didik baru tidak dikenai biaya karena
sudah dibiayai dari dana BOS.

4.2.4 Pengawasan Penerimaan Peserta Didik Baru
Pengawasan
pemantauan,
tindak

lanjut

pengelolaan

supervisi,
hasil

evaluasi,

sekolah

meliputi

pelaporan,

pengawasan.

dan

Pemantauan

pengelolaan sekolah dilakukan oleh kepala sekolah,
guru, pengawas sekolah dan komite sekolah secara
teratur dan berkelanjutan untuk menilai efisiensi,
efektivitas, dan akuntabilitas pengelolaan pendidikan
melalui kegiatan Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dengan
indikator sarana dan prasarana sekolah, pendidik dan
62

tenaga

kependidikan,

Kurikulum

Tingkat

satuan

Pendidikan (KTSP), penilaian pendidikan, Penjaminan
Mutu Pendidikan, dan Manajemen Berbasis Sekolah.
Pengawasan

dalam

pelaksanaan

penerimaan

peserta didik baru di SD Negeri Salamsari dilakukan
oleh Pengawas TK/SD melalui laporan data peserta
didik baru dan melalui kunjungan ke sekolah-sekolah.
Program manajemen kesiswaan pada dasarnya
menyangkut tentang perencanaan penerimaan siswa
baru, perencanaan berbagai kegiatan di sekolah,
perencanaan

dalam

mengimplementasikan

kedisiplinan siswa , serta perencanaan bagi siswa yang
mengalami masalah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan
perencanaan

penerimaan

dengan

penyusunan

cara

siswa
panitia

baru
serta

dilakukan
program

kerjanya, pendaftaran siswa baru, daya tampung
sekolah, pengumuman hasil seleksi calon siswa yang
diterima di sekolah tersebut dan pendaftaran ulang
bagi calon siswa baru yang diterima.
Penerimaan siswa baru yang dilakukan oleh
sekolah merupakan langkah awal yang menentukan
kelancaran, berhasil atau tidaknya upaya pendidikan
sekolah tersebut. Pelaksanaan manajemen kesiswaan
diharapkan dapat membantu upaya pertumbuhan

63

anak melalui proses pendidikan di sekolah. Untuk
mengetahui gambaran pelaksanaan penerimaan siswa
baru

di

sekolah,

perencanaan,

dalam

analisis

pengorganisasian,

data

meliputi

pelaksanaan

dan

pengawasan.
Sekolah

mengadakan

perencanaan

terlebih

dahulu sebelum melaksanakan penerimaan siswa
baru. Tahap penerimaan siswa baru menjadi rencana
di sekolah, untuk itu petugas bidang kesiswaan
melakukan beberapa kegiatan, seperti melakukan
pencatatan

atau

perekapan

data

pribadi,

yang

nantinya tidak terlepas dari pencatatan hasil belajar
para

siswa

serta

berbagai

hal-hal

lainnya

yang

dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan sekolah baik
kurikuler maupun ko-kurikuler.
Pada

perencanaan

penerimaan

siswa

baru,

sensus anak usia pra sekolah dilakukan oleh sekolah,
sensus usia anak pra sekolah dilakukan di TK/RA
Salamsari. Selain itu, pada perencanaan juga meliputi
daya tampung siswa, di mana sekolah melakukan
daya tampung kelas untuk single shift yang artinya
satu bangku satu siswa. Penentuan daya tampung
juga melihat jumlah siswa yang tinggal kelas pada
tahun sebelumnya.

64

Perencanaan kegiatan berikutnya yaitu pada
pengumuman pendaftaran penerimaan siswa baru,
kapan

dan

bagaimana

pengumuman

tersebut

dilakukan. Pengumuman tersebut dilakukan secara
tertulis

dan

lisan.

Hal

tersebut

dapat

diartikan

promosi sekolah telah dilakukan melalui pengumuman
tertulis oleh sekolah dan melalui kata-kata atau
pembicaraan kepada warga masyarakat di lingkungan
sekolah.
Pada
siswa

langkah

baru

pengorganisasian

meliputi

pembentukan

penerimaan
panitia,

dan

pengumuman penerimaan siswa baru. Panitia dalam
penerimaan siswa baru yaitu guru-guru dan komite
sekolah. Di SD N Salamsari dalam penerimaan siswa
baru komite sekolah, guru dan karyawan yang terlibat
dalam kepanitiaan. Hal ini berarti panitia dibentuk
dengan kerja sama antara guru, komite dan karyawan
demi kelancaran penerimaan siswa baru pada tahun
pelajaran baru.
Perencanaan
dilaksanakan,

dan

berikut

pengorganisasian
dilakukan

telah

pelaksanaan

penerimaan siswa baru yang meliputi pendaftaran,
seleksi, pengumuman siswa yang diterima, daftar
ulang, serta orientasi siswa baru.

65

Di SDN Salamsari pendaftaran dilakukan oleh
orang tua wali siswa yang mendaftar. Pendaftaran
siswa baru dilakukan sebelum libur kenaikan kelas
dan setelah libur kenaikan kelas.
Pada

saat

penerimaan

siswa

baru,

seleksi

penerimaan siswa baru diprioritaskan anak yang
berusia 7 tahun sesuai dengan Undang-undang Nomor
20 Tahun 2003 bab IV pasal 6 ayat 1, sekolah juga
menerima siswa yang umurnya kurang dari 7 tahun
karena anak usia anak masuk SD di lingkungan /
wilayah sangat sempit. Sekolah ini tidak melakukan
tes bagi calon siswa baru, baik itu tes tertulis maupun
lisan. Siswa yang mendaftar tidak harus melalui jalur
pendidikan TK bisa berasal dari rumah tangga. Untuk
pengumuman

peserta

didik

baru

yang

diterima,

sekolah melakukan pengumuman di sekolah. Dan
siswa yang diterima melakukan daftar ulang kembali
pada hari pertama masuk. Orientasi siswa baru
dilakukan pada awal masuk sekolah 3 hari pertama
masuk diisi dengan kegiatan antara lain : pengenalan
sekolah/madrasah, sosialisasi cara belajar (belajar
sambil

bermain),

pengumpulan

data

untuk

kepentingan Tata Usaha Satuan Pendidikan, kegiatan
keagamaan, dan kegiatan kepramukaan (Pedoman
Penyusunan

66

Kalender

Pendidikan

Th.

Pelajaran

2014/2015). Orientasi dilakukan dalam pengajaran
dan dalam kegiatan pengenalan lingkungan sekolah
sehari-hari, yang artinya tidak ada hari khusus untuk
pelaksanaan

kegiatan

orientasi

siswa

baru

yang

diterima. Pelaksanaan kegiatan kesiswaan difokuskan
pada ekstrakurikuler, pembinaan prestasi unggulan .

4.3 Pembahasan
4.3.1 Planning (Perencanaan)
Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi
di atas dapat diketahui

bahwa langkah-langkah

manajemen kesiswaan pada penerimaan peserta didik
baru meliputi perencanaan yaitu sensus anak usia pra
sekolah dan daya tampung siswa sudah sesuai dengan
perencanaan yang dikemukakan Slameto (2009:26)
memiliki lima unsur yang disebut 5 P, purpose yaitu
tujuan yang akan dicapai; policy yaitu strategi atau
cara untuk mencapai tujuan; procedure yaitu sistem
komunikasi yang ada dalam organisasi; progress yaitu
gambaran tentang tahap-tahap pencapaian tujuan;
program yaitu uraian lebih rinci dalam operasional
tentang kegiatan sehari-hari dalam rangka kegiatan
pelaksanaan perencanaan.
Hal tersebut sudah sesuai yang disampaikan
Atkinson

dalam

Prihatin

(2011:22).

Selanjutnya
67

Prihatin mengemukakan bahwa sensus sekolah sangat
berguna bagi perencanaan peserta didik karena dari
hasil sensus tersebut sekaligus dapat menunjukkan :
1) Animo peserta didik yang akan masuk sekolah
tertentu pada tahun tertentu, 2) Animo peserta didik
yang masuk ke jurusan tertentu pada tahun tertentu,
3) Tingkat kemampuan peserta didik yang akan masuk
ke sekolah tertentu pada tahun tertentu.
Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan
Sergiovani dalam Sagala (2010:57) menegaskan :
“plans are guides, approximation, goal post, and
compass setting not irrevocable commitments or dicision
commandments”. Hal ini menunjukkan perencanaan
adalah tuntutan, taksiran, pos tujuan, dan letak
pedoman yang telah jadi komitmen dan pernyataan
keputusan yang tidak dapat ditarik kembali yang
diatur dan disepakati secara bersam-sama oleh kepala
sekolah dan staf.
Adapun faktor pendukung penerimaan peserta
didik baru yaitu adanya kepedulian dan kerja sama
komite sekolah, guru dan wali murid, dan daya
tampung siswa yang masih memungkinkan. Faktor
penghambatnya antara lain karena letak geografis,
persaingan
berhasil.

68

antar

sekolah,

pendanaan,

serta

KB

Kegiatan kesiswaan yang telah dilakukan SD
Negeri

Salamsari

pembinaan
penghambat

prestasi
kegiatan

mencakup
unggulan.
kesiswaan

ekstrakurikuler,
Adapun

faktor

yaitu

waktu

pelaksanaan kegiatan, letak geografis serta belum
adanya buku panduan dalam pelaksanaan kegiatan
tersebut. Sebelum pelaksanaan penerimaan siswa
baru, diadakan perencanaan terlebih dahulu oleh
sekolah. Perencanaan merupakan proses pengambilan
keputusan yang menyangkut apa yang akan dilakukan
di masa mendatang, kapan, bagaimana, dan siapa
yang

melakukannya

(Prihatin,

2011:15).

Pada

penerimaan peserta didik baru, langkah-langkah yang
dilaksanakan yaitu dimulai dari perencanaan yang
meliputi sensus anak usia pra sekolah dan daya
tampung siswa.
Sensus anak usia pra- sekolah dilakukan di
lingkungan sekolah yaitu di PAUD dan di RA. Selain
itu sekolah melakukan daya tampung siswa per kelas
untuk single shift yang artinya satu bangku satu
siswa. Penentuan daya tampung juga melihat jumlah
siswa yang tinggal kelas pada tahun sebelumnya.

69

4.3.2 Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian bertujuan untuk mencapai
pelaksanaan yang terkoordinasi dengan menerapkan
tugas

dan

sekolah

hubungan

wewenang,

pengorganisasian

dalam

merupakan

konteks

salah

satu

aktivitas manajerial yang menentukan berlangsungnya
kegiatan sekolah.
Kegiatan pertama yang harus dilakukan oleh
kepala sekolah dalam penerimaan peserta didik baru
adalah pembentukan panitia. Panitia ini dibentuk
dengan maksud agar secepat mungkin melaksanakan
pekerjaannya. Panitia yang sudah terbentuk umumnya
diformalkan dengan menggunakan Surat Keputusan
(SK) Kepala Sekolah (Prihatin, 2011:57)
Pengorganisasian

diartikan

sebagai

kegiatan

membagi tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam
kerja sama sekolah. Seperti disampaikan Gorton
dalam Sagala (2013:58) pengorganisasian yang efektif
adalah membagi habis dan menstrukturkan tugastugas ke dalam sub-sub atau komponen-komponen
organisasi secara proporsional.
Pada pengorganisasian pembentukan panitia
penerimaan peserta didik baru dan pengumuman
pendaftaran peserta didik baru. Pelaksanaan dimulai
pada
70

pendaftaran

peserta

didik

baru,

seleksi,

pengumuman, daftar ulang siswa yang diterima dan
orientasi

siswa

baru.

Pelaksanaan

manajemen

kesiswaan pada aspek kegiatan kesiswaan meliputi
pelaksanaan bimbingan konseling, ekstrakurikuler,
pembinaan prestasi unggulan dan pelacakan alumni.
Temuan ini juga didukung beberapa penelitian yang
dilakukan oleh Affinoxy (2009), Hamdani (2009),
Khoiroh (2011), dan Kartika Dewi (2013).
Panitia baru dalam penerimaan peserta didik
baru meliputi pegawai yaitu para guru. Hal ini berarti
bahwa panitia dibentuk dengan kerja sama antara
guru dengan karyawan demi kelancaran penerimaan
siswa baru pada tahun pelajaran baru sesuai dengan
surat

keputusan

pembentukan

panitia.

Pada

pengumuman pendaftaran penerimaan peserta didik
baru

dibahas

mengenai

kapan

dan

bagaimana

pengumuman tersebut dilakukan. Promosi sekolah
dilakukan melalui pengumuman secara lisan dan
tertulis

di

papan

pengumuman

serta

melalui

pembicaraan kepada warga masyarakat di lingkungan
sekolah.

71

4.3.2 Actuating (Pelaksanaan)

Langkah
penerimaan

selanjutnya

peserta

pendaftaran,

didik

seleksi,

adalah
baru

pelaksanaan
yang

pengumuman

meliputi

siswa

yang

diterima, daftar ulang, serta orientasi siswa baru.
Pendaftaran siswa baru dilakukan di sekolah dengan
didampingi oleh orang tua. Pendaftaran juga dapat
dilakukan

sebelum

libur

kenaikan

sekolah

atau

dimulai dari sebelum libur kenaikan sekolah sampai
setelah selesai libur kenaikan sekolah, atau sesuai
dengan

edaran

surat

dari

Dinas

Pendidikan

Kabupaten.
Untuk seleksi penerimaan siswa baru, sekolah
menunjukkan syarat seleksi penerimaan siswa baru
diprioritaskan berusia 7 tahun dan bagi siswa yang
kurang dari 7 tahun dapat diterima bila rasio kelas
belum terpenuhi. Selain itu sekolah tidak melakukan
tes bagi calon siswa baru, baik itu tes tertulis maupun
lisan. Dan siswa yang mendaftar tidak harus dari TK
atau dengan kata lain bisa berasal dari rumah tangga
yang tidak menempuh jalur pendidikan di TK terlebih
dahulu. Hal itu sesuai dengan Petunjuk Teknis
Penerimaan Peserta Didik Baru tahun 2012 pasal 9
dan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

72

Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 Angka
4.a.1. Di mana kebijakan penerimaan siswa baru SD
Kriteria calon peserta didik SD/MI berusia sekurangkurangnya 6 (enam) tahun, pengecualian terhadap
usia peserta didik yang kurang dari 6 (enam) tahun
dilakukan atas dasar rekomendasi tertulis dari pihak
yang berkompeten, seperti konselor sekolah/madrasah
maupun psikolog. Maka setiap Sekolah Dasar (SD)
wajib menerima peserta didik tanpa melalui tes masuk
dan tetap memprioritaskan pada anak-anak yang
berusia 7 s.d 12 tahun dari lingkungan sekitarnya
tanpa diskriminasi

sesuai daya tampung satuan

pendidikan yang bersangkutan. Untuk pengumuman
peserta didik baru yang diterima, semua sekolah
melakukan pengumuman tersebut di sekolah. Pada
orientasi siswa, orientasi dilakukan dalam pengajaran
dan dalam kegiatan pengenalan sekolah sehari-hari,
yang

artinya

tidak

ada

hari

khusus

untuk

pelaksanaan orientasi siswa baru tersebut. Hal ini
membawa implikasi tingkat sosialisasi anak di sekolah
yang berbeda-beda karena siswa baru yang diterima
tidak semua berasal dari TK. Aspek-aspek dalam
kegiatan

penerimaan

siswa

baru

sesuai

dengan

pendapat Prihatin (2011:51)

73

Selanjutnya
kesiswaan

mengenai

difokuskan

pelaksanaan

ekstrakurikuler,

kegiatan

pembinaan

prestasi unggulan. Kegiatan ekstrakurikuler dapat
dilaksanakan secara maksimal tentunya bila didukung
oleh pengajar yang sesuai dengan bidangnya. Kegiatan
ekstrakurikuler terbagi atas bidang akademik dan non
akademik. Bidang akademik meliputi : mata pelajaran
Bahasa Indonesia, Matematika, IPA,IPS, PKn, dan
Bahasa Jawa yang dibimbing oleh guru kelas masingmasing. Sedangkan non akademik meliputi pramuka,
bulu

tangkis,

tenis

meja,

bola

voli.

Kegiatan

ekstrakurikuler dilaksanakan setelah pulang sekolah.
Dari hasil kegiatan ekstrakurikuler yang telah
dilaksanakan

telah

memperoleh

hasil

dibuktikan

dengan berhasilnya meraih juara dua volly putri
tingkat kabupaten dan bulu tangkis putri juara 1,
putra juara 2 tingkat kabupaten. Di bidang akademik
dibuktikan

dengan

meraih

peringkat

5

tingkat

kecamatan pada latihan Ujian Sekolah.

Pelaksanaan kegiatan kesiswaan lainnya yaitu
pada pembinaan prestasi unggulan yang dilakukan
sekolah. Pelaksanaan pembinaan prestasi unggulan
telah dipersiapkan dengan baik. Pembinaan prestasi
unggulan
74

juga

dimaksudkan

untuk

menghadapi

lomba, selain kemampuan anak terasah dan jika ada
lomba,

sekolah

sudah

siap

untuk

mengirimkan

siswanya dalam lomba tersebut.
Siswa yang memiliki bakat dan minat sesuai dengan
kegiatan ekstrakurikuler yang ada dapat terasah
kemampuannya,

sedangkan

bila

program

yang

diadakan sekolah tidak sesuai maka bakat yang
dimiliki siswa kurang terasah secara maksimal. Aspekaspek

yang

telah

dilakukan

sesuai

dengan

satu

kegiatan

Permendiknas No. 19 Tahun 2007.

4.3.3 Controlling (Pengawasan)

Pengawasan

sebagai

salah

mengetahui realisasi perilaku personal dan tingkah
laku agar tercapainya tujuan sesuai dengan rencana
secara tercatat untuk mengukur tingkat efektivitas
kerja. Kepala sekolah selaku manajer selalu mencatat
perkembangan kegiatan penerimaan peserta didik
baru

sehingga

dapat

mendeteksi

kemungkinan

penyimpangan dari ketentuan, hal ini sesuai dengan
pendapat Stoner dalam Sagala (2013) menyatakan
bahwa pengawasan adalah mencatat perkembangan ke
arah

tujuan

dan

memungkinkan

mendeteksi

penyimpangan dari perencanaan tepat pada waktunya

75

untuk

mengambil

tindakan

korektif

sebelum

terlambat.
Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah
pengawasan pelaksanaan kegiatan penerimaan peserta
didik

baru

di

SDN

Salamsari

dengan

cara

mendampingi ikut dalam kepanitiaan PPDB sehingga
dapat mengawasi secara langsung dalam kegiatan
PPDB.

76

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20