ILMU PENDIDIKAN ISLAM Tujuan Dalam Prose

Tugas Kelompok
Ilmu Pendidikan Islam

Dosen Pembimbing
Zuhairansyah Arifin M.Ag

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN ISLAM
METODE MENGAJAR & TEHNIK MENGAJAR

KELOMPOK 1:
GIRISTA ALI

(11411100002)

HILDA RESTINAWATI

(11411203016)

ANNI LESTARI

(11411202793)


NUR LAINI

(11411200177)

KELAS : 1 G
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS SULTAN SYARIF KASIM RIAU
TAHUN AJARAN 2014/2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat dan
salam penulis hadiahkan buat arwah nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umat
manusia dari alam yang gelap gulita sampai ke alam yang berilmu pengetahuan seperti saat
sekarang ini.
Makalah dengan judul “Metode mengajar dan Tehnik Mengajar” ini di susun dalam

rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam. Dalam penulisan makalah ini
penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak yang telah membantu penulis yang mana tidak bisa di sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah
ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan,saran serta tanggapan yang bersifat
membangun bagi tercapainya kesempurnaan penulisan makalah ini. Akhir kata,semoga penulisan
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi penulis sendiri.

Pekanbaru, November 2014

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

.....................................................................................i

DAFTAR ISI

......................................................................................ii


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

.......................................................................................1

B. Rumusan Masalah

.......................................................................................2

C. Tujuan

.......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Metode Mengajar

........................................................................................3

1. Pengertian Metode


........................................................................................3

2. Dasar Metode Pendidikan Islam .......................................................................4
3. Penggunaan Metode Mengajar ..........................................................................6
4. Macam- macam Metode Mengajar ...................................................................7
1. Tehnik Mengajar
2.

......................................................................................12

Mendidik Melalui Keteladanan ......................................................................12

3. Mendidik melalui kebiasaan ............................................................................13
4. Mendidik melalui nasehat dan cerita ...............................................................13
5. Mendidik melalui disiplin ................................................................................13
6. Mendidik melalui partisipasi ............................................................................14
7. Mendidik melalui pemeliharaan .......................................................................14
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN


.......................................................................................15

B. SARAN

.......................................................................................15

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Metode dan teknik pembelajaran merupakan bagian sistem yang tidak terlepas
dari komponen-komponen lain, lalu berinteraksi didalamnya. Salah satu komponen dalam
proses tersebut adalah metode dan teknik pembelajaran. Setiap guru yang akan mengajar,
idealnya membuat perencanaan pelaksanaan pembelajaran [RPP], dengan menampilkan
standar kompetensi dasar alokasi waktu metode media evaluasi yang tepat. Sehingga
membantu guru dalam menyampaikan materi dalam proses pembelajaran sesuai kondisi
psikologi, kemampuan pikiran, karakter dan prilaku. Pelaksanaan proses pembelajaran,
guru kadang lupa memperhatikan aspek psikologi anak, utamanya tahap perkembangan
kognitif, afektif dan psikomotorik. Proses pembelajaran kadang tidak sesuai dengan
target guru, sehingga apa yang ditangkap peserta didik tidak sesuai dengan keinginan dan

kemampuan peserta didiknya.
Metode

pembelajaran

yang

dipilih

guru

terkadang

tidak

berdasarkan

perkembangan kognitif perserta didik. Pengajar seharusnya perlu mengetahui tingkat
perkembangan anak agar tujuan yang diinginkan bisa tercapai dengan baik dan sesuai
dengan harapan. Metode dan teknik apapun hendaknya memperhatikan kondisi

perkembangan kognitif peserta didik, bukan hanya sekedar melaksanakan rutinitas
belaka, tanpa adanya target lebih lanjut tentang makna dan tujuan metode pembelajaran,
hal ini merupakan proses pendidikan, sehingga dalam perkembangan kognitif peserta
didik mengarah secara dinamis.
Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya
pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang
dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik
pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa
yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya
merupakan bentuk pembelajaran yang tergambarkan dari awal sampai akhir yang
disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan
bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

{1}

B.RUMUSAN MASALAH
a) Apa saja Metode Mengajar?
b) Apa pengertian Metode?
c) Apa saja Dasar Metode dalam Mengajar?

d) Apa saja Pinsip-Prinsip Metode Mengajar?
e) Apa saja Penggunaan Metode dalam Mengajar
f) Apa saja macam-macam metode mengajar?
g) Apa saja Tehnik dalam Mengajar

C.TUJUAN
Tujuan Pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan
Islam dan mengkaji apa saja metode dan tehnik dalam mengajar yang sesuai dengan
pendidikan islam.

{2}

BAB II
PEMBAHASAN
A.METODE MENGAJAR
1.Pengertian Metode
a) Secara etimologi
Metode dalam bahasa Arab,di kenal dengan istilah thariqah yang berarti langkah
langkah strategis yang di persiapkan untuk melakukan sebuah pekerjaan.Bila
dihubungkan dengan pendidikan,maka metode itu harus diwujudkan dalam proses

pendidikan,dalam rangka menumbuhkan sikap mental dan kepribadian agar peerta didik
menerima pelajaran dengan mudah dan dapat di cerna dengan baik.
b) Secara terminologi
Para ahli mendefinisikan metode sebagai berikut :
1) Hasan Langgulung mendefenisikan metode adalah cara atu jalan yang harus
dilalui untuk mencapai tujuan pandidikan islam.
2) Abd.al Rahman Ghunaimah mandefensikan metode adalah cara cara yang praktis
dalam mencapai tujuan pengajaran .
3) Ahmad Tafsir mendefenisikan bahwa metode mengajar adalah cara yang paling
tepat dan cepat dalam mengajarkan mata pelajaran.1
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode adalah
seperangkat cara,jalan dan tekhnik yang digunakan pendidik dalam proses pembelajaran
agar peserta didik dapat mencapai tujuam pembelajaran atau menguasai kompetensi
tertentu yang dirumuskan dalam silabus mata pelajaran.
Dalam pandangan filosof pendidikan,metode merupakan alat yang dipergunakan untuk
mencapai tujuan pendidikan.

1

Ahmad Tafsir,Metodologi Pengajaran Agama Islam,(Bandung:PT Remaja Rosdakanya, cet 3

1996, hal 9.

{3}

2.Dasar Metode Pendidikan Islam
A. Dasar Agamis
Pelaksanaan metode pendidikan islam,dalam praktek nya dipengaruhi oleh corak
kehidupan beragama

pendidik dan peserta didik corak pendidikan ini memberikan

dampak yang besar terhadap kepribadian peserta didik.
Al quran dan hadist tidak bisa dilepaskan dari pelaksanaan metode pendidikan
islam.Dalam kedudukannya sebagai dasar dan sumber ajaran islam,maka dengan
sendirinya,metode

pendidikan

harus


merujuk

pada

kedua

sumber

ajaran

tersebut.Sehingga segala pelaksanaan metode pendidikan islam tidak menyimpang dari
tujuan pendidikan islam itu sendiri.Misalnya dalam mata pelajaran olah raga,maka
seorang pendidik harus mampu menggunakan metode yang terkandung dalam al quran
dan Hadist,seperti masalah pakaian dalam olahraga.
B. Dasar Biologis
Perkembangan biologis manusia,mempunyai pengaruh dalam perkembangan intelek
tualnya.Sehingga makin lama perkembangan biologi s seseorang maka dengan sendirinya
makin meningkat pula daya intelektualnya.Dalam memberikan pendidikan dan
pengajaran

dalam

pendidikan

islam,seorang

pendidik

harus

memperhatikan

perkembangan biologis peserta didik.
Perkembangan jasmani (biologis) seorang juga mempunyai pengaruh yang sangat
kuat terhadap dirinya. Seorang yang menderita cacat jasmani akan mengalami kelemahan
dan kelebihan yang mungkin tidak dimiliki orang yang normal,misalnya seorang yang
mempunyai kelainan pada matanya (rabun jauh) maka dia cenderung untuk duduk di
bangku barisan depan maka dia tidak dapat bermain-main pada waktu guru menerangkan
pelajarannya, sehingga dia memperhatikan seluruh materi yang di berikan ma guru maka
dia akan lebih mampu dan berhasil dibanding dengan teman yang lainnya.2

C. Dasar Psikologis
2

M, Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta:Bumi Aksara,1996) hal 97-98

{4}

Pekembangan

psikis

seseorang

berjalan

sesuai

dengan

perkembangan

psikisnya,sehinnga seorang pendidik dalam menggunakan metode pendidikan bukan saja
memperlakukan psikologisnya, tetapi juga biologisnya. Karena seseorang yang secara
biologis menderita cacat,maka secara psikologis dia akan merasa tersiksa karena ternyata
dia merasakan bahwa teman-temannya tidak mengalami seperti apa yang dideritanya.
Dengan memperhatikan hal yang demikian ini, seorang pendidik harus jeli dan dapat
membedakan kondisi jiwa peserta didik.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dalam menggunakan metode pendidikan
seorang pendidik disamping memperhatikan kondisi jasmani peserta didik juga perlu
memerhatikan kondisi jiwa (rohani) sebab manusia pada hakikatnya terdiri atas dua unsur
yaitu jasmani dan rohani , yang kedua-duanya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan.3
D. Dasar Sosiologis
Interaksi yang terjadi antara sesama peserta didik dan interaksi antara guru dan
peserta didik, merupakan interaksi timbal balik yang kedua belah pihak akan saling
memberikan dampak positif pada keduanya.

Dalam kenyataan secara sosiologis

seseorang individu dapat memberikan pengaruh pada lingkungan sosial masyarakatnya
dan begitu pula sebaliknya.
Interaksi pendidikan yang terjadi dalam masyarakat justru memberikan pengaruh
yang sangat besar terhadap perkembangan peserta didik dikala ia berada di lingkungan
masyarakatnya.4
Dengan demikian dapatlah dipahami bahwa penggunaan seluruh metode pendidikan
islam mempunyai dasar sosiologis,baik dalam interaksi yang terjadi sesama peserta didik,
guru dengan peserta didik , guru dengan masyarakat, dan peserta didik dengan
masyarakat bahkan diantara mereka semua dengan pemerintah. Dengan dasar sosiologis
seorang pendidik dalam menginternalisasikan nilai yang sudah ada dalam masyarakat
(sosial value) diharapkan dapat menggunakan metode pendidikan islam agar proses
pembelajaran tidak menyimpang jauh dari tujuan pendidikan islam itu sendiri.

3. Prinsip-Prinsip Metode Mengajar
3

Hasan Langgulung,Pendidikan dan Peradaban Islam, ( Jakarta: Pustaka Al-Husnah,1985)hal
79.
4
Muhammad Munir Mursyi,Al-Tarbiyah al Islamiyah, (Qahirah : Alam Al-Kutub, 1982) hal 135

{5}

Agar dapat efektif, maka setiap metode harus memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut:
a) Metode tersebut harus memanfaatkan teori kegiatan mandiri. Belajar merupakan
akibat dari kegiatan peserta didik. Pada dasarnya belajar itu berujud melalui
pengalaman, memberi reaksi dan melakukan. Menurut prinsip ini seseorang
belajar melalui reaksi atau melalui kegiatan mandiri yang merupakan landasan
dari semua pembelajaran. Pengajaran harus dilaksanakan melalui pembelajaran
tangan pertama. Dengan kata lain peserta didik banyak memperoleh pengalaman
belajar.
b) Metode tersebut harus memanfaatkan hukum pembelajaran. Kegiatan metode
dalam pembelajaran berjalan dengan cara tertib dan efisien sesuai dengan
hukum-hukum dasar yang mengatur pengoperasiannya. Hukum-hukum dasar
menyangkut kesiapan, latihan dan akibat, harus dipertimbangkan dengan baik
dalam segala jenis pembelajaran. Pembelajaran yang baik memberi kesempatan
terbentuknya motivasi,latihan, peninjauan kembali dan penelitian serta evaluasi.
c) Metode tersebut harus berawal dari apa yang sudah diketahui peserta didik.
Memanfaatkan pengalaman masa lampau peserta didik yang mengandung unsurunsur yang sama dengan unsur-unsur materi pembelajaran yang dipelajari akan
melancarkan pembelajaran.
d) Metode tersebut harus didasarkan atas teori dan praktek yang terpadu dengan
baik yang bertujuan menyatukan kegiatan pembelajaran. Ilmu tanpa amal
(praktek) seperti kayu tanpa buah.
e) Metode tersebut harus memperhatikan perbedaan individual dan menggunakan
prosedur-prosedur yang sesuai dengan ciri-ciri pribadi seperti kebutuhan, minat
serta kematangan mental dan fisik.
f) Metode harus merangsang kemampuan berfikir dan nalar para peserta didik.
Prosedurnya harus memberikan peluang bagi kegiatan berfikir dan kegiatan
pengorganisasian yang seksama. Prinsip kegiatan mandiri sangat penting dalam
mengajar peserta didik untuk bernalar.
g) Metode tersebut harus disesuaikan dengan kemajuan peserta didik dalam hal
ketrampilan,kebiasaan,pengetahuan, gagasan dan sikap peserta didik, karena
semua ini merupakan dasar dalam psikologi perkembangan.

{5}

h) Metode tersebut harus menyediakan bagi peserta didik pengalaman-pengalaman
belajar melalui kegiatan belajar yang banyak dan bervaiasi. Kegiatan-kegiatan
yang banyak dan bervariasi tersebut diberikan untuk memastikan pemahaman.
i) Metode tersebut harus menantang dan memotivasi peserta didik ke arah
kegiatan-kegiatan yang menyangkut proses deferensiasi dan integrasi. Proses
penyatuan pengalaman sangat membantu dalam terbentuknya tingkah laku
terpadu. Ini paling baik dicapai melaalui penggunaan metode pengajaran
terpadu.
j) Metode tersebut harus memberi peluang bagi peserta didik untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan. Dan memberi peluang pada guru untuk menemukan
kekurangan-kekurangan agar dapat dilakukan perbaikan dan pengayaann
(remedial dan anrichment).
k) Kelebihan suatu metode dapat menyempurnakan kekurangan / kelemahan
metode lain. Metode tanya-jawab, metode demonstrasi, metode eksperiment,
metode diskusi, dan metode proyek, kesemuanya dapat digunakan untuk
mendukung kelemahan metode ceramah, kenyataan yang diterima secara umum
bahwa metode yang baik merupakan sintesa dari banyak metode ataus prosedur.
Hal ini didasarkan atas prinsip bahwa pembelajaran terbaik terjadi apabila
semakin banyak indera yang dapat diransang.
l) Satu metode dapat dipergunakan untuk berbagai jenis materi atau mata pelajaran
satu materi atau mata pelajaran memerlukan banyak metode.
m) Metode pendidikan islam harus digunakan dengan prinsip fleksibel dan dinamis.
Sebab dengan kelenturan dan kedinamisan metode tersebut, pemakaian metode
tidak hanya monoton dan zaklik dengan satu macam metode saja.5

4. Penggunaan Metode
Langgulung berpendapat bahwa penggunaan metode didasarkan atas tiga aspek pokok
yaitu:
a) Sifat-sifat dan kepentingan yang berkenaan dengan tujuan utama pendidikan
islam yaitu pembinaan manusia mukmin yang mengaku sebagai hamba
Allah.
b) Berkenaan dengan metode-metode yang betul-betul berlaku yang disebutkan
dalam Al-Qur’an atau disimpulkan dari padanya.

5

Mahmud Syad Sultan , Muqadimah Fi Al-Tharbiyah,(Qahirah, Dar al-ma’arif,1979) hal 107.

{6}

c) Membicarakan tentang pengerakan (motivation) dan disiplin dalam istilah
Al-Qur’an disebut ganjaran (shawab) dan hukuman iqab.
5. Metode Mengajar dalam Pendidikan Islam
Umat Islam sebagai umat yang dianugerahkan Tuhan suatu kitab suci alQur’an,yang lengkap dengan petunjuk yang meliputi aspek kehidupan dan bersifat
universal,sudah barang tentu dasar pendidikan mereka adalah bersumber kepada filsafat
hidup yang bersumber kepada filsafat hidup yang bersumber dari Al-Qur’an.
Nabi Muhammad SAW sebagai pendidik pertama,pada masa awal pertumbuhan
Islam telah menjadikan Al-Qur’an sebagai dasar pendidikan Islam disamping sunnah
beliau sendiri.
Keduddukan Al-Qur’an sebagai sumber pokok pendidikan Islam dapat dipahami dari ayat
Al-Quran itu sendiri.
Firman Allah :

‫َاب إِ ّل لِتُبَيّنَ لَهُ ُم الّ ِذي ؤ‬
َ‫اختَلَفُوا فِي ِه َوهُدًى َو َرحؤ َمةً لِقَوؤ ٍم ي ؤُؤ ِمنُون‬
َ ‫َو َما أَ ؤنز ؤَلنَا َعلَ ؤيكَ ؤال ِكت‬
Artinya : “Dan kami tidak menurunkan kepada Al Kitab (Al-Quran)ini melainkan agar
kamu dapat menjelaskan kepada mereka perselisihan itu dan menjadi petunjuk dan
rahmat bagi kaum yang beriman”.(Q.S.Al-Nahl:64)
Menurut An-Nadwi pendidikan dan pengajaran umat Islam itu haruslah
bersumberkan kepada aqidah Islamiyah. Menurut beliau lagi, sekiranya pendidikan umat
islam itu tidak didasarkan kepada aqidah yang bersumberkan kepada al-Quran dan alHadist,maka pendidikan itu bukanlah pendidikan Islam,tetapi pendidikan asing.
Dibawah dikemukakan metode mengajar dalam pendiddikan Islam yang prinsip dasarnya
dari Al-Qur’an dan Hadist .
a. Metode ceramah
Metode ceramah adalah suatu cara pengajian atau penyampaian informasi melalui
penuturan secara lisan oleh pendidik kepada peserta didik . Prinsip dasar metode ini
dalam Al-Qur’an.

{7}

Firman Allah SWT:

Artinya : “sesungguhnya kami turunkan al-Qur’an dengan bahasa Arab,mudah –mudahan
kamu mengerti maksudnya. Kami riwayatkan (ceritakan) kepadamu sebaik-baik cerita
dengan perantara al-Quran yang kami wahyukan ini,padahal sesungguhnya adalah
engkau dahulu tidak mengetahui (orang yang lalai).(Q.S.Yunus:23)
b. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab ialah suatu cara mengajar dimana seorang guru mengajukan
beberapa pertanyaan kepada murid tentang bahan pelajaran yang telah diajarkan atau
bacaan yang telah mereka baca.sedangkan murid memberikan jawaban berdasarkan fakta.
c. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara penyajian/penyampaian beban pembelajaran dimana
pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik/membicarakan dan menganalisis
secara ilmiah guna mengumpulkan pendapat,membuat kesimpulan,atau menyusun
berbagai alternative pemecahan atas suatu masalah.
Abd. Al-Rahman al-Nahlawi menyebut dengan metode hiwar (dialog). Prinsip dasar
metode ini terdapat dalam al-qur’an surat Assafat dimana telah terjadi dialog antara
Tuhan dengan penghuni neraka.
Firman Allah SWT :

{8}

Artinya:
“Dan mereka berkata ,”Aduhai,celaka kita”,inilah hari pembalasan,inilah hari yang
kalian dustakan. Kami perintahkan kepada malaikat....”kumpulankan mereka itu bersama
teman-teman mereka dan sesembah-sembahan yang selalu mereka sembah dan tunjukkan
kepada mereka jalan keneraka”.(Q.S Assafat 20-23)
d. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas ialah suatu cara mengajar dimana seorang guru memberikan
tugas-tugas tertentu kepada murid-murid,sedangkan hasil tersebut diperiksa oleh guru dan
murid mempertanggung jawabkannya.
Prinsip dasar metode ini dalam al-Qur’an
Firman Allah SWT:

      
     
      
 
Artinya:” hai orang yang berselubung ,bangunlah dan pertakutilah kaummu,hendak
besarkan Tuhanmu .Dan bersihkanlah pakaianmu! Tinggallah pekerjaan-pekerjaan yang
mendatangkan siksaan.janganlah engkau memberi kepada orang lain lantaran hendak
meminta lebih banyak. Sabar dan uletlah menurut perintah Tuhan.(Q.S Al-Mudatstsir:17)
e. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah suatu cara mengajar dimana guru mempertunjukan tentang
proses sesuatu, atau pelaksanaan sesuatu sedangkan murid memperhatikannya.

{9}
Sabda Rasullullah SAW:
Artinya:” dari Jabir bertanya :”saya melihat nabi besar Muhammad SAW melontar
jumrah di atas kendaraan beliau pada hari raya Haji,lalu beliau berkata :”hendaklah kamu
turut cara-cara ibadat sebagaimana yang aku kerjakan ini,karena sesungguhnya aku tidak
mengetahui apakah aku akan dapat mengerjakan Haji lagi sesudah ini.
f. Metode Eksperimen

Yang dimaksudkan dengan metode ini eksperimen ialah suatu cara mengajar dengan
menyuruh murid melakukan suatu percobaan ,dan setiap proses dan hasil peercobaan itu
diamati oleh setiap murid,sedangkan guru memperhatikan yang dilakukan oleh murid
sambil memberikan arahan.
Prinsip dasar metode ini terdapat dalam hadis
Dalam suatu hadits dijelaskan :’pada suatu hari nabi sedang berada dalam masjid,
tiba-tiba masuklah seorang laki-laki unuk menunaikan shalat. Kemudian ia menghadap
Nabi seraya memberi salam. Setelah Nabi menjawab salamnya lalu ia berkata :
kembalilah dan shalatlah sekali lagi,karena engkau belum shalat. Kemudian laki-laki itu
sholat sekali lagi,setelah selesai ia datang pula menghadap Nabi seraya memberi salam.
Nabi bersabda: kembalilah dan shalatlah sekali lagi ,karena engkau belum shalat.(hal itu
sampai tiga kali)
g. Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok adalah suatu cara mengajar dimana guru membagi muridmuridnya ke dalam kelompok belajar tertentu dan setiap kelompok diberi tugas-tugas
tertentu dalam rangkai mencapai tujuan pembelajaran sebagai prinsip dasar metode ini
terdapat dalam al-qur’an.
Firman Allah SWT:

Artinya:
“Dan tidaklah patut orang mukmin keluar semua ,tetapi alangkah baiknya keluar
sebahagian dari tiap-tiap kelompok,untuk mempelajari ilmu agama dan memberi khabar
takut kepada umatnya waktu mereka kembali kepada mereka,moga-moga mereka
berhenti takut.(Q.S Al-Qashash:21)
h. Metode Kisah
Metode kisah ialah suatu cara mengajar dimana guru memberikan materi pembelajaran
melalui kisah atau cerita.

{10}
Prinsip dasar metode ini diambilkan dalam Al-Qur’an
Firman Allah SWT:

Artinya :”Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan AlQur’an ini kepadamu dan sesungguhnya kamu (sebelum kami mewahyukannya) adalah
termasuk orang-orang yang belum mengetahui.(Q.S.Yunus : 4)
i. Metode Amsal
Metode amsal yaitu suatu cara mengajar dimana guru menyampaikan materi
pembelajaran dengan membuat/melalui contoh atau perumpamaan.
Prinsip dasar metode ini dalam al-Qur’an
Firman Allah SWT:

Artinya ;
“Perumpamaan mereka adalah seperti orang menyalakan api mereka,setelah api itu
menerangi mereka sekelilingnya Allah menghilangkan cahaya (yang menyinari) mereka
dan membiarkan mereka dalam kegelapan,tidak dapat melihat (Q.S,Al-Baqarah : 17)
j. Metode Targhib dan Tarhib
Metode targhib dan tarhib ,adalah cara mengajar dimana guru memberikan materi
pembelajarandengan menggunakan ganjaran terhadap kebaikan dan hukuman keburukan
agar peserta didik melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan.
Prinsip dasar metode ini dalam Al-Qur’an
Firman Allah SWT:

{11}
Artinya:
”Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan
masuk) ke neraka jahannam mereka kekal didalamnya dan mereka adalah seburuk-buruk
makhluk.
Sesungguhnya orang –orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh ,mereka itu
adalah sebaik-baik makhluk.balasan mereka disisi Tuhan mereka adalah syurga ‘Adan

yang mengalir dibawahnya sungai dan mereka kekal didalamnya selama-lamanya.”
(Q.S.al-Bayyinah 7-8 )
Disamping metode mengajar yang digali dari Al-Qur’an dan Hadist metode mengajar
dalam pendidikan islam bisa pula mengambil metode yang datang dan teori pendidikan
non-Islam dengan cara:
1) Adopsi, yaitu mengambil metode pendidikan non-Islamsecara utuh selama tidak
bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadist.
2) Asimilasi,yaitu mengambil metode pendidikan non-Islam dengan menyesuaikan
disini.
3) Legitimasi,yaitu mengambil metode pendidikan non-Islam ,kemudian dicarikan nash
untuk yudisfikasinya.
Dengan cara yang demiian maka metode pendidikan dalam Islam berkembang sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

B. Tehnik Mengajar
Berbeda dengan metode ,teknik lebih bersifat spesifik .Hadari Nawawi8),menawarkan
beberapa teknik pendidikan Islam.
1. Mendidik Melalui Keteladanan
Rasulullah SAW adalah panutan terbaik bagi umatnya ,pada diri beliau senantiasa
dikemukakan tauladan yang baik serta kepribadian mulia. Sifat-sifat yang ada pada beliau
adalah sidiq,amanah, tabligh,dan fhatanah .pribadi yang seperti diteladankan Rasulullah
SAW itulah seyogyanya adalah manusia pilihan yang dimuliakan Allah SWT.
Dalam prosespendidikan berarti setiap pendidik harus berusaha menjadi telada
peserta didiknya. Telada dalam semua kebaikan dan bukan sebaliknya . Dengan
keteladanan itu dimaksudkan peserta didik senantiasa akan mencontoh segala sesuatu
yang baik-baik dalam perkataan maupun perbuatan

{12}
2. Mendidik Melalui Kebiasaan
Faktor ini perlu diterapkan pada peserta didik sejak dini. Contoh sederhana misalnya
membiasakan mengucapkan salam pada waktu masuk dan keluar rumah,membaca
basmallah setiap memulai suatu pekerjaan dan mengucapkan Hamdalah setelah
menyelesaikan pekerjaan.

Faktor pembiasaan ini hendaknya dilakukan secara kontinu dalam aarti dilatih dengan
tidak jemu-jemunya,dan aktor ini pun harus dilakukan dengan menghilangkan kebiasaan
buruk. Ada dua jenis pembiasaan yang perlu ditanamkan melalui proses pendidikan yaitu:
a. Kebiasaan yang bersifat otomatis, b. Kebiasaan yang dilakukan atas dasar pengertian
dan kesadaran akan manfaat atau tujuannya.
3. Mendidik Melalui Nasehat dan Cerita
Dalam mewujudkan interaksi antara pendidik dan peserta didik,nasehat dan cerita
merupakan cara mendidik yang bertumpu pada bahasa,baik lisan maupun tertulis. Cara
ini banyak sekali dijumpai dalam al-Qur’an ,karena nasehat dan cerita pada dasarnya
bersifat penyampaian pesan (massage/informasi)dari sumbernya kepada pihak yang
dipandang memerlukannya.
Dalam surah Luqman ayat 13 s.d.19, misalnya, merupakan contoh menarik dalam
menasehati anaknya. Demikian juga dalam surat al- Maidah ayat 27 s.d. 30,cerita yang
mengandung petunjuk dan pelajaran.
Sekali lagi,demikian banyak cerita yang mengandung nasihat,pelajaran dan petunjuk
yang sungguh sangat efektif untuk menciptakan suasana interaksi pendidikan. Ceritacerita dan nasehat itu dan sangat besar pengaruhnya pada perkebangan psikologis peserta
didik,bila disampaikan secara baik.
4. Mendidik Melalui Disiplin
Peserta didik sejak dini harus dikenalkan dengan nilai-nilai yang mengatur kehidupan
manusia,yang berguna bagi dirinya masing-masing agar berlangsung tertib,efisien,dan
efektif. Dengan kata lai setiap peserta didik harus dibantu hidup secara disiplin. Dalam
arti mau dan mampu mematuhi ketentuan yang berlaku di lingkungan keluarga
masyarakat,bangsa,dan negaranya.

{13}
5. Mendidik Melalui Partisipasi
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak mungkin hidup sendiri tanpa manusia lain.
Ia saling membutuhkan satu dengan yang lain,sehingga perlu bekerja sama,agar percaya
mempercayai dan saling hormat menghormati. Kehidupan seperti ini mengharuskan

manusia saling memperlakukan sebagai subyek dan bukan yang satu menempatkan dan
memperlakukan yang lain sekedar sebagai obyek.
Dalam interaksi pendidikan ,disatu sisi anak tidak boleh diperlakukan sebagai
manusia kecil yang tidak patut berpartisipasi dengan semua kegiatan orang dewasa. Disisi
lain anak tidak boleh diperlakukan sebagai manusia kecil yang tidak patut berpartisipasi
dengan semua kegiatan orang dewasa. Banyak aktivitas orang dewasa yang dapat diikuti
sertakan kepada peserta didik,yang pada gilirannya dapat mengantarkannya pada tingkat
kedewasaan. Sebaliknya banyak pula aktivitas orang dewasa yang tidak pantas diikuti
oleh anak,akan berakibat pada perkembangan psikisnya.
6. Mendidik Melalui Pemeliharaan
Setiap anak yang lahir dengan keadaan lemah dan tak berdaya,dalam keadaan belum
dewasa,sedangkan kedewasaan merupakan syarat mutlak bagi kehidupan manusia baik
secara individual maupun sebagai anggota masyarakat. Salah satu bentuk pemeliharaan
adalah bahwa sang ibu agar menyusukan bayinya.
Pemeliharaan itu akan semakin rumit mana kala anak semakin tumbuh dan
berkembang. Khususnya yang berkenaan dengan masalah aqidah,akhlak,dan syariah.
Dalam masalah ini,anak-anak memerlukan perlindungan agar terhindar dari pengaruh
buruk dari kawan-kaawan atau masyarakat sekitarnya. Di saat ini pula anak-anak
membutuhkan kasih sayang dan kerelaan melindungi dan memelihara dalam interaksi
edukatif ini sangat penting. Karena anak-anak sangat sensitif terhadap sentuhan ini.

{14}
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Metode dan teknik
pembelajaran merupakan bagian sistem yang tidak terlepas dari komponen-komponen
lain, lalu berinteraksi didalamnya. Salah satu komponen dalam proses tersebut adalah
metode dan teknik pembelajaran, Sehingga membantu guru dalam menyampaikan materi
dalam proses pembelajaran sesuai kondisi psikologi, kemampuan pikiran, karakter dan
prilaku. Pelaksanaan proses pembelajaran, guru kadang lupa memperhatikan aspek
psikologi anak, utamanya tahap perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik. Proses
pembelajaran kadang tidak sesuai dengan target guru, sehingga apa yang ditangkap
peserta didik tidak sesuai dengan keinginan dan kemampuan peserta didiknya.Metode
Pendidikan Islam dalam penerapannya banyak menyangkut permaslahan individual atau
sosial peserta didik dan pendidik itu sendiri sehingga dalam menggunakan metode
seorang pendidik harus memperhatikan dasar-dasar umum metode pendidikan islam,
sebab metode pendidikan itu hanyalah merupakan sarana atau jalan menuju tujuan
pendidikan, sehingga segala jalan yang ditempuh oleh seorang pendidik haruslah
mengacu pada dasar–dasar metode pendidikan tersebbut. Dalam hal ini tidak bisa terlepas
dari dasar agamis, biologis, psikologis, dan sosiologis.
Metode pendidikan Islam harus digunakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang
mampu memberikan pengarahan dan petunjuk tentang pelaksanaan metode penddikan
tersebut sebab dengan prinsip-prinsip ini diharapkan metode pendidikan Islam dapat
berfungsi lebih efektif dan efisien dan tidak menyimpang dari tujuan semula dari
pendidikan Islam. oleh karena itu, seorang pendidik perlumemperhatikan prinsip-prinsip
metode pendidikan, sehingga para pendidik mampu menerapkan metode yang tepat dan
cocok sesuai dengan kebutuhannya.Para ahli didik Islam telah merumuskan berbagai
metode pendidikan Islam telah merumuskan berbagai metode pendidikan Islam
diantaranya :1.)Metode Kisah 2.)Metode Kerja Kelompok 3.)Metode Ceramah 4.)Metode
Tanya Jawab 5. )Metode Diskusi 6.) Metode perumpamaan 7.) Metode Pemberian Tugas
8.) Metode Demonstrasi 9.) Metode Amsal 10)Metode Targhib dan Tarhib
B. SARAN
Dari beberapa uraian diatas tentunya banyak sekali kesalahan dan kekurangan. Semua
itu dikarenakan keterbatasan penulis. Untuk itu, demi kemajuan bersama kami
mengharap kritik dan saranya yang bersifat membangun untuk lebih sempurnannya
dalam pembutaan makalah ini.

{15}

DAFTAR PUSTAKA

Tafir,Ahmad,1996.Metodologi Pengajaran Agama Islam.Bandung: PT Remaja Rosdakar
ya.
Ramayulis, H. 2002. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam Mulia.
Langgulung,Hasan,1985, Pendidikan dan Peradaban Islam.Jakarta : Pustaka Al-Husnah.
Arifin.M,1996, Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Mursyi,Munir,Muhammad,1982,Al-Tarbiyah Al-Islamiyah. Qahirah : Alam Al-Kutub.
Sulthan,Syad,Mahmud,1979,Muqadimmah Fi Al-Tharbiyah, Qahirah : Dar Al- Ma’arif.