MAKALAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINYA

BAB I
PENDAHULUAN

1.

Latar Belakang.
Utang bisa menjadi komponen pembiayaan untuk mempercepat pembangunan. Defisit

anggaran bukan hanya dijaga pada batas aman, melainkan juga efektif untuk membiayai
belanja yang produktif. Saat ini, APBN 2017 telah ditetapkan dengan kebijakan fiskal yang
ekspansif dan terarah. Konsekuensi yang dimiliki yaitu belanja yang ditargetkan dalam
APBN lebih besar dari dari pendapatannya. Efek selanjutnya yaitu terjadi adalah defisit. Lalu,
bagaimana agar defisit ini dapat ditutup?.
Utang adalah salah satu jawabannya. Dengan berutang, pemerintah dapat melaksanakan
program-program yang sudah dicanangkan, yaitu program jangka menengah dan program
tahunan. Tentunya defisit yang terarah mampu mendukung kegiatan produktif untuk
meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing. Hal tersebut juga tak lepas dari pengelolaan
kebijakan fiskal yang sehat dan berkesinambungan, antara lain mengendalikan rasio utang
terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Idealnya, dengan adanya pendapatan negara yang lebih tinggi, pemerintah akan dapat
meningkatkan belanja yang berutujuan menurunkan kesenjangan di Indonesia. Kita dapat

meningkatkan belanja untuk masyarakat miskin dan mengurangi kesenjangan.
Pemerintahan Presiden Jokowi berkomitmen untuk melaksanakan kebijakan fiskal yang
ekspansif dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Dalam kebijakan yang
ekspansif, kebutuhan belanja pembangunan menjadi prioritas. Saat ini, pendapatan negara
belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan belanja, sehingga pemerintah masih mengambil
kebijakan utang.
Pengelolaan utang sebagai bagian dari pembiayaan di Indonesia antara lain diatur
dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Di dalam aturan
tersebut, defisit anggaran dibatasi tiga persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan rasio utang Indonesia
terhadap PDB saat ini, yang berkisar 27,7 persen, telah mengalami penurunan dari 2016
sebesar 32 persen. Jika dibandingkan penduduk Indonesia perkepala menanggung utang
1|Edi Purnomo| Statistik Utang Luar Negeri Indonesia -Juni 2017

USD997. Lebih lanjut, Menkeu mengatakan bahwa pemerintah masih membutuhkan utang
untuk pembangunan di dalam negeri. Apalagi saat ini, penerimaan pajak masih belum
maksimal. Dalam postur APBN 2017, pendapatan negara ditetapkan sebesar Rp1. 750,3
triliun dan belanja negara Rp2.080,5 triliun. Dari situ terdapat defisit sekitar Rp330,2 triliun.
Pada saat yang sama, belanja negara tak bisa ditunda. Dan jalan keluar untuk menutupi
kekutangan defisit tersebut adalah melakukan kebijakan fiskal tentang utang. Salah satunya

adalah utang ke negara lain atau utang luar negeri.
Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Mei 2017 tercatat USD333,6 miliar atau
tumbuh 5,5% (yoy). Berdasarkan kelompok peminjam, pertumbuhan tahunan ULN sektor
publik meningkat, sedangkan ULN sektor swasta menurun. Posisi ULN sektor publik pada
Mei 2017 tercatat USD168,4 miliar (50,5% dari total ULN) atau tumbuh 11,8% (yoy), lebih
tinggi dari 9,2% (yoy) pada bulan sebelumnya. Sementara itu, ULN sektor swasta tercatat
USD165,2 miliar (49,5% dari total ULN) atau turun 0,1% (yoy), lebih kecil dibandingkan
dengan penurunan pada April 2017 yang sebesar 3,2% (yoy). Menurunnya ULN swasta
tersebut disebabkan oleh ULN lembaga keuangan (Bank maupun Lembaga Keuangan Bukan
Bank/LKBB) sementara ULN swasta non keuangan (Perusahaan Bukan Lembaga
Keuangan/PBLK) meningkat.
Makalah ini akan membahas tentang statistik utang luar negeri indonesia per juni 2017.
Yang di dalamnya memuat tentang informasi utang luar negeri nasional yang komprehensif,
dapat dan mudah dibandingkan (comparable) serta terpercaya (realiable). Kebutuhan
dimaksud juga didorong oleh faktor potensi risiko utang luar negeri yang dapat menjadi salah
satu pemicu kerentanan (vulnerability) perekonomian Indonesia yang pada gilirannya dapat
menciptakan biaya tersendiri bagi perekonomian.
Oleh karena itulah makalah ini dibuat, dengan mengangkat tentang statistik utang luar
negeri indonesia-juni 2017. Untuk mempelajari lebih lebih lanjut tentang pengetahuan
terhadap utang luar negeri indonesia saat ini.


2|Edi Purnomo| Statistik Utang Luar Negeri Indonesia -Juni 2017

2.

Rumusan Masalah.
Makalah ini akan membahas tentang statistik utang luar negeri indonesia per juni 2017.

Yang di dalamnya memuat tentang informasi utang luar negeri nasional yang komprehensif,
dapat dan mudah dibandingkan (comparable) serta terpercaya (realiable). Juga sebagai bahan
pembelajaran yang di dalamnya akan memuat beberapa rumusan masalah, diantaranya:

A. Berapakan total utang luar negeri indonesia per Juni 2017.
B. Pada sektor apasajakah utang luar negeri indonesia?.
C. Dan sektor manakah yang menyumbangkan angka terbesar pada utang luar negeri
indonesia?
D. Negara mana sajakah yang memberikan pinjaman utang untuk Indonesia?
E. Berapakah jumlah devisit antara kewajiban pembayaran utang luar negeri indonesia
dengan cadangan devisa negara?
F. Apakah indonesia mampu membayar hutang tersebut jika di lihat dari cadangan devisa

negara?

3.

Tujuan Penulisan.
A. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bank Dan
Lembaga Keuangan Lainya , yang di ampu oleh Bapak Suwandi, S.T., M.M.
B. Dari penulisan makalah ini diharapkan bisa menambah pengetahuan mahasiswa
tentang statistik utang luar negeri indonesia per juni 2017.
C. Untuk mempelajari lebih lebih lanjut tentang pengetahuan terhadap utang luar negeri
indonesia saat ini.
D. Selain itu mahasiswa juga diharapkan mampu memahami kebijakan fiskal tentang
utang luar negeri.
E. Diharapkan mahasiswa mampu memahami tentang beberapa permasalahan terkait
pembayaran utang luar negeri serta mengetahui tentang jumlah devisit antara
kewajiban pembayaran utang luar negeri indonesia dengan cadangan devisa negara.

3|Edi Purnomo| Statistik Utang Luar Negeri Indonesia -Juni 2017

BAB II

LANDASAN TEORI.

1. Pengertian utang Luar negeri pemerintah.
Menurur peraturan pemerintah republik indonesia nomor 10 tahun 2011. “Utang Luar
Negeri adalah setiap pembiayaan melalui utang yang diperoleh Pemerintah dari Pemberi
Pinjaman Luar Negeri yang diikat oleh suatu perjanjian pinjaman dan tidak berbentuk surat
berharga negara, yang harus dibayar kembali dengan persyaratan tertentu”. ( Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2011. Pasal 1. Ayat 1 ).
Utang luar negeri pemerintah adalah utang yang dimiliki oleh pemerintah pusat, terdiri
dari utang bilateral, multilateral, fasilitas kredit ekspor, komersial, leasing dan Surat Berharga
Negara (SBN) yang diterbitkan di luar negeri dan dalam negeri yang dimiliki oleh bukan
penduduk. SBN terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara
(SBSN). SUN terdiri dari Obligasi Negara yang berjangka waktu lebih dari 12 bulan dan
Surat Perbendaharaan Negara (SPN) yang berjangka waktu sampai dengan 12 bulan. SBSN
terdiri dari SBSN jangka panjang (Ijarah Fixed Rate / IFR) dan Global Sukuk.
Adapun Kebijakan fiskal utang luar negeri harus memenuhi beberapa prinsip, sebagaimana
termuat dalam ( PERPI nN0. 10. Tahun 2011 pasal 2 ). di antaranya:
a. Transparan.
b. Akuntabel.
c. Efesien Dan Efektif;

d. Kehati-Hatian;
e. Tidak Disertai Ikatan Politik; Dan
f. Tidak Memiliki Muatan Yang Dapat Mengganggu Stabilitas Keamanan Negara.
Utang bisa menjadi komponen pembiayaan untuk mempercepat pembangunan. Defisit
anggaran bukan hanya dijaga pada batas aman, melainkan juga efektif untuk membiayai
belanja yang produktif. Adapun Kebijakan fiskal terkait utang luar negeri juga du atur dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2011. Pasal 7. Ayat 1dan 2.
Terkait :
4|Edi Purnomo| Statistik Utang Luar Negeri Indonesia -Juni 2017

(pasal 1).
Penggunaan utang luar negri di antaranya untuk:
a. Membiayai defisit APBN;
b. Membiayai kegiatan prioritas Kementerian/Lembaga;
c. Mengelola portofolio utang.
d. Diteruspinjamkan kepada Pemerintah Daerah;
e. Diteruspinjamkan kepada BUMN; dan/atau
f. Dihibahkan kepada Pemerintah Daerah.
(Pasal 2)
“ Pemerintah Daerah dapat meneruspinjamkan dan/atau menerushibahkan Pinjaman Luar

Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dan huruf f kepada BUMD sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”.

2. Pembagian sektoral utang luar negeri.
Data posisi ULN dibagi dalam dua kelompok besar debitor yaitu :
(1) sektor pemerintah dan bank sentral, dan
(2) sektor swasta.
Posisi utang luar negeri pemerintah dan bank sentral selanjutnya dirinci menurut
persyaratan pinjaman dan jenis mata uang utama; sedangkan khusus pinjaman luar negeri
Official Development Assistance (ODA) pemerintah, dirinci berdasarkan negara/lembaga
kreditor. Sementara data posisi pinjaman luar negeri swasta dirinci menurut sektor institusi
(bank dan nonbank), dan sektor ekonomi debitor nonbank.
Data pembayaran pokok dan bunga utang luar negeri dirinci berdasarkan sektor institusi
debitor.
Berikut Penjelasan dari masing-masing sektotral utang luarnegeri nasional
A. Utang luar negeri pemerintah adalah utang yang dimiliki oleh pemerintah pusat,
terdiri dari utang bilateral, multilateral, fasilitas kredit ekspor, komersial, leasing dan
Surat Berharga Negara (SBN) yang diterbitkan di luar negeri dan dalam negeri yang
dimiliki oleh bukan penduduk. SBN terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) dan Surat
Berharga Syariah Negara (SBSN). SUN terdiri dari Obligasi Negara yang berjangka

5|Edi Purnomo| Statistik Utang Luar Negeri Indonesia -Juni 2017

waktu lebih dari 12 bulan dan Surat Perbendaharaan Negara (SPN) yang berjangka
waktu sampai dengan 12 bulan. SBSN terdiri dari SBSN jangka panjang (Ijarah Fixed
Rate / IFR) dan Global Sukuk
B. Utang luar negeri bank sentral adalah utang yang dimiliki oleh Bank Indonesia, yang
diperuntukkan dalam rangka mendukung neraca pembayaran dan cadangan devisa.
Selain itu juga terdapat utang kepada pihak bukan penduduk yang telah menempatkan
dananya pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan utang dalam bentuk kas dan
simpanan serta kewajiban lainnya kepada bukan penduduk.
C. Utang luar negeri swasta adalah utang luar negeri penduduk kepada bukan penduduk
dalam valuta asing dan atau rupiah berdasarkan perjanjian utang (loan agreement)
atau perjanjian lainnya, kas dan simpanan milik bukan penduduk, dan kewajiban
lainnya kepada bukan penduduk. Utang luar negeri swasta meliputi utang bank dan
bukan bank. Utang luar negeri bukan bank terdiri dari utang luar negeri Lembaga
Keuangan Bukan Bank (LKBB) dan Perusahaan Bukan Lembaga Keuangan termasuk
perorangan kepada pihak bukan penduduk. Termasuk dalam komponen utang luar
negeri swasta adalah utang luar negeri yang berasal dari penerbitan surat berharga di
dalam negeri yang dimiliki oleh bukan penduduk.


Gambar 1.1 .

Pembagian sektoral utang luar negeri.

6|Edi Purnomo| Statistik Utang Luar Negeri Indonesia -Juni 2017

Adapun Instrumen Utang Luar Negeri / External Debt Instrument mencakup beberapa
instrumen sebagai berikut :

Gambar 1.2 . Instrumen Utang Luar Negeri / External Debt Instrument
3. Total utang luar negeri indonesia –Juni 2017.
Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Juni 2017 tercatat USD333,6 miliar atau
tumbuh 5,5% (yoy). Berdasarkan kelompok peminjam, pertumbuhan tahunan ULN sektor
publik meningkat, sedangkan ULN sektor swasta menurun. Posisi ULN sektor publik pada
Mei 2017 tercatat USD168,4 miliar (50,5% dari total ULN) atau tumbuh 11,8% (yoy), lebih
tinggi dari 9,2% (yoy) pada bulan sebelumnya. Sementara itu, ULN sektor swasta tercatat
USD165,2 miliar (49,5% dari total ULN) atau turun 0,1% (yoy), lebih kecil dibandingkan
dengan penurunan pada April 2017 yang sebesar 3,2% (yoy). Menurunnya ULN swasta
7|Edi Purnomo| Statistik Utang Luar Negeri Indonesia -Juni 2017


tersebut disebabkan oleh ULN lembaga keuangan (Bank maupun Lembaga Keuangan Bukan
Bank/LKBB). sementara ULN swasta non keuangan (Perusahaan Bukan Lembaga
Keuangan/PBLK) meningkat.
Berdasarkan jangka waktu asal, baik ULN jangka panjang maupun ULN jangka pendek
mengalami peningkatan pertumbuhan. ULN berjangka panjang tumbuh 4,4% (yoy), lebih
tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan April 2017 yang sebesar 1,4% (yoy), sedangkan
ULN berjangka pendek tumbuh 13,6% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan April
2017 sebesar 12,4% (yoy). Posisi ULN berjangka panjang tercatat sebesar USD289,2 miliar
(86,7% dari total ULN), terdiri dari ULN sektor publik sebesar USD165,1 miliar (57,1% dari
total ULN jangka panjang) dan ULN sektor swasta sebesar USD124,1 miliar (42,9% dari
total ULN jangka panjang). Sementara itu, posisi ULN berjangka pendek tercatat USD44,4
miliar (13,3% dari total ULN), terdiri dari ULN sektor swasta sebesar USD41,1 miliar
(92,6% dari total ULN jangka pendek) dan ULN sektor publik sebesar USD3,3 miliar (7,4%
dari total ULN jangka pendek).
Berdasarkan pemaparan di atas bisa kita ketahui bahwa total utang luar negeri
indonesia per Juni 2017 tercatat sebesar USD 333,6 miliar atau tumbuh 5,5% (yoy). Jumlah
utang tersebut adalah kalkulasi dari beberapa instrumen utang luar negri, di antaranya, Utang
pemerintah dan bank sentral, serta hutang swasta.
Posisi utang luar negeri dari sektor publik yang terdiri dari utang Pemerintah dan Bank
Sentral pada juni 2017 menjadi penyumbang angka terbesar dalam jumlah masing-masing

sektoral, yaitu tercatat sebesar USD168,4 miliar (50,5% dari total ULN) atau tumbuh 11,8%
(yoy). Sementara itu jumlah total utang suwasta yang terdiri dari utang Bank dan Lembaga
keuangan selain bank, tercatat masih berada di bawah dari utang sektor publik, yaitu sebesar
USD165,2 miliar (49,5% dari total ULN) atau turun 0,1% (yoy), lebih kecil dibandingkan
dengan penurunan pada April 2017 yang sebesar 3,2% (yoy).

8|Edi Purnomo| Statistik Utang Luar Negeri Indonesia -Juni 2017

BAB III
PEMBAHASAN MASALAH.

1. Statistik utang luar negeri indonesia.
Selanjutnya untuk lebih memudahkan dalam mengetahui jumlah utang luar negeri
indonesia kami akan sajikan data berupa statistik utang utang luar indonesia dalam bentuk
tabel yang di dalamnya menjelaskan informasi terkait tentang Utang Luar Negeri Indonesia
per Juni 2017 yang tercatat sebesat USD333,6 miliar. Jumlah tersebut merupakan hasil dari
kalkulasi utang pemerintah, Bank sentral dan Utang swasta. Dan akan kami sajikan data
statistik Berdasarkan kelompok peminjam, Berdasarkan Sektor ekonomi, dan menurut jenis
mata uang. Sebagai berikut.
 Posisi Utang Luar Negeri Menurut Kelompok Peminjam (External Debt Position
by Group of Borrower).

9|Edi Purnomo| Statistik Utang Luar Negeri Indonesia -Juni 2017

 Posisi Utang Luar Negeri Menurut Sektor Ekonomi ( External Debt Position by
Economic Sector ).

 Posisi Utang Luar Negeri Menurut Jenis Mata Uang ( External Debt Position by
Currency).

10 | E d i P u r n o m o | S t a t i s t i k U t a n g L u a r N e g e r i I n d o n e s i a - J u n i 2 0 1 7

2. Statistik Utang luar negeri pemerintah dan bank sentral.
Posisi utang luar negeri dari sektor publik yang terdiri dari utang Pemerintah dan Bank
Sentral pada juni 2017 menjadi penyumbang angka terbesar dalam jumlah masing-masing
sektoral, yaitu tercatat sebesar USD168,4 miliar. Selanjutnya kami juga menyajikan data
berupa statistik utang utang luar indonesia dalam bentuk tabel yang di dalamnya menjelaskan
informasi terkait tentang Jumlah utang pemerintah dan Bank sentral, Berdasarkan kelompok
peminjam, Berdasarkan Sektor ekonomi, dan menurut jenis mata uang. Sebagai berikut.
 Posisi Utang Luar Negeri Pemerintah dan Bank Sentral Menurut Jenis Utang
(Klasifikasi Domestik) (External Debt Position of Government and Central Bank by
Type of Debt (Domestic Classification))

11 | E d i P u r n o m o | S t a t i s t i k U t a n g L u a r N e g e r i I n d o n e s i a - J u n i 2 0 1 7

 Posisi Utang Luar Negeri Pemerintah Menurut Sektor Ekonomi ( External Debt
Position of Government by Economic Sector).

 Posisi Utang Luar Negeri Pemerintah dan Bank Sentral Menurut Mata Uang
External Debt Position of Government and Central Bank by Currency

12 | E d i P u r n o m o | S t a t i s t i k U t a n g L u a r N e g e r i I n d o n e s i a - J u n i 2 0 1 7

3. Statistik Utang luar negeri swasta
Sementara itu, utang luar negeri sektor swasta tercatat USD165,2 miliar. kami juga
menyajikan data berupa statistik utang utang luar indonesia dalam bentuk tabel yang di
dalamnya menjelaskan informasi terkait tentang Jumlah utang luar negeri swasta.
 Posisi Utang Luar Negeri Swasta Menurut Kelompok Peminjam
Private Sector External Debt Position by Group of Borrower.

 Posisi Utang Luar Negeri Swasta Menurut Sektor Ekonomi
Private Sector External Debt Position by Economic Sector

13 | E d i P u r n o m o | S t a t i s t i k U t a n g L u a r N e g e r i I n d o n e s i a - J u n i 2 0 1 7

 Posisi Utang Luar Negeri Swasta Menurut Mata Uang
Private Sector External Debt Position by Currency

4. Daftar negara yang memberikan pinjaman utang untuk Indonesia.
Utang tak selamanya mengandung konotasi negatif. Dalam mencapai sasaran
pembangunan secara tepat waktu dan tepat sasaran, utang terkadang diperlukan. Utang
produktif yang selama ini dilakukan pemerintah telah digunakan untuk membiayai berbagai
pembangunan di Indonesia, khususnya infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Utang bisa menjadi komponen pembiayaan untuk mempercepat pembangunan. Defisit
anggaran bukan hanya dijaga pada batas aman, melainkan juga efektif untuk membiayai
belanja yang produktif. Saat ini, APBN 2017 telah ditetapkan dengan kebijakan fiskal yang
ekspansif dan terarah. Konsekuensi yang dimiliki yaitu belanja yang ditargetkan dalam
APBN lebih besar dari dari pendapatannya.
Pemerintahan Presiden Jokowi berkomitmen untuk melaksanakan kebijakan fiskal yang
ekspansif dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Dalam kebijakan yang
ekspansif, kebutuhan belanja pembangunan menjadi prioritas. Saat ini, pendapatan negara
belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan belanja, sehingga pemerintah masih mengambil
kebijakan utang. Rermasuk di antaranya adalah kebijakan utang ke negara lain, atao utang
luar negeri.
Dalam PP. NO.10. TAHUN 2011, Tentang pengdaan pinjaman luar negeri, di jelaskan bahwa
“Pemberi pinjaman Luar negeri adalah kreditor yeng memberikan pinjaman kepada
pemerintah”. ( PP. NO.10. TAHUN 2011 ; Pasal 1, ayat 3 ).
14 | E d i P u r n o m o | S t a t i s t i k U t a n g L u a r N e g e r i I n d o n e s i a - J u n i 2 0 1 7

Pinjaman Luar negeri sebagaimana di maksud Dalam PP. NO.10. TAHUN 2011,
bersumber dari:
a) Kreditot Multirateral
Kreditor Multilateral adalah

lembaga

keuangan internasional yang beranggot akan

beberapa negara, yang memberikan pinjaman kepada Pemerintah.
b) Kreditor Bilateral.
Kreditor Bilateral adalah pemerintah negara asing atau lembaga yang ditunjuk
oleh pemerintah negara asing atau lembaga yang bertindak untuk pemerintah negara
asing yang memberikan pinjaman kepada Pemerintah.
c) Kreditor Swasta Asing,
Kreditor

Swasta

Asing

adalah

lembaga

keuangan

asing, lembaga keuangan

nasional, dan lembaga non keuangan asing yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha
di luar wilayah Negara Republik Indonesia yang memberikan pinjaman kepada Pemerintah
berdasarkan perjanjian pinjaman tanpa jaminan dari Lembaga Penjamin Kredit Ekspor.
d) Lembaga Penjamin Kredit Ekspor.
Lembaga Penjamin Kredit Ekspor adalah lembaga yang ditunjuk negara asing
untuk

memberikan

jaminan, asuransi, pinjaman langsung, subsidi bunga, dan bantuan

keuangan untuk meningkatkan ekspor negara
terbesar

dari

yang

bersangkutan

atau

bagian

dana tersebut dipergunakan untuk membeli barang/jasa dari

negara

bersangkutan yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah Negara
Republik Indonesia.
Berikut daftar negara yang berperan menjadi kreditor pemberi pinjaman ke indonesia
antara lain:
 Amerika Serikat

 Korea Selatan

 Australia

 Prancis

 Austria

 Singapura

 Blanda/Netherland

 Spanyol

 Belgia

 Swiss

 Hongkong

 Tiongkok

 Inggris

 Serta

 Jepang

Beberapa

Negara

Eropa, Dan Afrika Lainya.

 Jerman

15 | E d i P u r n o m o | S t a t i s t i k U t a n g L u a r N e g e r i I n d o n e s i a - J u n i 2 0 1 7

Asia,

Dan berikut kami sajikan data statistik utang luar negeri berdasarkan sumber atao
kreditor, untuk dapat memperjelas informasi terkait data negara yang berperan sebagai
kreditor yang memberikan pinjaman utang ke indonesia.
 Posisi Utang Luar Negeri Menurut Kreditor (External Debt Position by Creditor).

Dari data statistik posisi utang luar negri berdasarkan kreditor di atas, dapat kita ketahui
bahwa ada beberapa negara yang menmberikan pinjaman dalam jumlah yang cukup besar.
Tiga di antaranya adalah :
1. Singapura, dengan total pinjaman sebesar 52.447 ( Juta USD ).
2. Jepang, dengan total pinjaman sebesar 30.666 ( Juta USD ).
3. Tiongkok , dengan total pinjaman sebesar 15.491 ( Juta USD ).

16 | E d i P u r n o m o | S t a t i s t i k U t a n g L u a r N e g e r i I n d o n e s i a - J u n i 2 0 1 7

5. Sistematik pembayaran utang luar negeri indonesia.
Indonesia bisa saja belajar dari pengalaman negara-negara Amerika Latin untuk
menyelesaikan utang luar negeri. Namun, model apa pun yang ditempuh, prospek
penyelesaian utang luar negeri Indonesia bukan pekerjaan mudah. Apayang dilakukan, bukan
hanya mengandalkan pertemuan seperti Paris Club atau ”kedekatan-kedekatan” menteri dan
penasehatnya yang bertanggung jawab di bidang ekonomi dan keuangan dengan
pihakkreditor asing. Indonesia juga harus bersikap jelas atas apa dan bagaimana sebenarnya
kebutuhan untuk mengurangi utang luar negeri dengan memperhatikan potensi konsekuensi
dan biayanya.
Secara internal, Pemerintah Indonesia juga harus punya kemauan politik yang kuat
untuk menyita aset-aset yang telah dikorupsi yang terkait dengan pinjaman luar negeri selama
ini, dan jangan membebankan pembayaran kepada rakyat kecil melalui pajak yang tinggi.
Sebab, jangan sampai kita hanya meminta belas kasihan kepada negara kreditor tetapi
membiarkan para koruptor berkeliaran bebas menikmati hasil jarahannya. Utang adalah utang
dan utang harus dibayar.
Berdasarkan data statistikutang luar negeri indonesia berikut di sajikan tentang
pembayaran utang Pemerintah, bank sentral serta utang swasta sampai juni 2017, beserta
rencana pembayaran sisa utang yang masih belum terbayarkan.

17 | E d i P u r n o m o | S t a t i s t i k U t a n g L u a r N e g e r i I n d o n e s i a - J u n i 2 0 1 7

 Pembayaran Utang Luar Negeri Pemerintah dan Bank Sentral (Klasifikasi
Internasional) 1
Debt Repayment of Government and Central Bank (International Classification)
 Pembayaran Utang Luar Negeri Pemerintah

 Pembayaran Utang Luar Negeri Bank Sentral

18 | E d i P u r n o m o | S t a t i s t i k U t a n g L u a r N e g e r i I n d o n e s i a - J u n i 2 0 1 7

 Rencana Pembayaran Utang Luar Negeri Pemerintah dan Bank Sentral
Debt Repayment Schedule of Government and Central Bank

19 | E d i P u r n o m o | S t a t i s t i k U t a n g L u a r N e g e r i I n d o n e s i a - J u n i 2 0 1 7

6. Devisit antara kewajiban pembayaran utang luar negeri indonesia dengan
cadangan devisa negara.
Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI), posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir
Juni 2017 mencapai 123,09 miliar dollar AS. Bank Indonesia menilai cadangan devisa
tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan
pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. penurunan cadangan devisa pada Juni 2017
terutama untuk memenuhi kebutuhan likuiditas valas perbankan dalam menghadapi libur
panjang lebaran.
BI memandang penurunan cadangan devisa bersifat temporer, mengingat kebutuhan
perbankan tersebut hanya untuk berjaga-jaga.
Selain itu, prospek ekspor yang baik, optimisme terhadap perekonomian domestik yang tetap
positif pasca pencapaian investment grade, dan kondisi pasar keuangan global yang kondusif
akan semakin mendukung penguatan cadangan devisa untuk menjaga ketahanan sektor
eksternal. Ke depan, Bank Indonesia akan terus menjaga kecukupan cadangan devisa guna
mendukung terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Posisi cadangan devisa Indonesia akhir Juni 2017 tercatat US$123,09 miliar, lebih
rendah dibandingkan dengan posisi akhir Mei 2017 yang sebesar US$124,95 miliar. Posisi
cadangan devisa pada akhir Juni 2017 tersebut masih kuat untuk membiayai 8,9 bulan impor
atau 8,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas
standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia menilai cadangan
devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan
pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
Penurunan cadangan devisa pada Juni 2017 terutama untuk memenuhi kebutuhan likuiditas
valas perbankan dalam menghadapi libur panjang lebaran. Bank Indonesia memandang
penurunan cadangan devisa bersifat temporer mengingat kebutuhan perbankan tersebut hanya
untuk berjaga-jaga. Selain itu, prospek ekspor yang baik, optimisme terhadap perekonomian
domestik yang tetap positif pasca pencapaian investment grade, dan kondisi pasar keuangan
global yang kondusif akan semakin mendukung penguatan cadangan devisa untuk menjaga
ketahanan sektor eksternal. Ke depan, Bank Indonesia akan terus menjaga kecukupan
cadangan devisa guna mendukung terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

20 | E d i P u r n o m o | S t a t i s t i k U t a n g L u a r N e g e r i I n d o n e s i a - J u n i 2 0 1 7

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perkembangan jumlah utang luar negeri Indonesia dari tahun ke tahun cenderung
mengalami peningkatan. Hal ini tentu saja menimbulkan berbagai konsekuensi bagi bangsa
Indonesia, baik dalam periode jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam periode jangka
pendek, utang luar negeri harus diakui telah memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi
pembiayaan pembangunan ekonomi nasional sehingga dengan terlaksananya pembangunan
ekonomi tersebut, tingkat pendapatan per kapita masyarakat bertumbuh selama taga
dasawarsa sebelum terjadi krisis ekonomi. Menurut Gibson dan Tsakalator (1992), penyebab
timbulnya krisis utang dapat ditinjau dari tiga hal: pertama, sistem moneter Internasional.
Kedua, sistem perbankan swasta internasional. Ketiga, negara peminjam itu sendiri
Semakin bertambahnya utang luar negeri pemerintah, berarti juga semakin memberatkan
posisi APBN RI, karena utang luar negeri tersebut harus dibayarkan beserta dengan
bunganya. Ironisnya, semasa krisis ekonomi, utang luar negeri itu harus dibayar dengan
menggunakan bantuan dana dari luar negeri, yang artinya sama saja dengan utang baru,
karena pada saat krisis ekonomi penerimaan rutin pemerintah, terutama dari sector pajak,
tidak dapat ditingkatkan sebanding dengan kebutuhan anggaran belanjanya. Dalam jangka
panjang akumulasi dari utang luar negeri pemerintah ini tetap saja harus dibayar melalui
APBN, artinya menjadi tanggung jawab para wajib pajak. Dengan demikian, maka dalam
jangka panjang pembayaran utang luar negeri oleh pemerintah Indonesia sama artinya dengan
mengurangi tingkat kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia masa mendatang.
Adalah suatu hal yang tepat, bila utang luar negeri dapat membantu pembiayaan
pembangunan ekonomi di negara-negara dunia ketiga, termasuk Indonesia, untuk
meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya. Tetapi, penggunaan utang luar
negeri yang tidak dilakukan dengan bijaksana dan tanpa prinsip kehati-hatian, dalam jangka
panjang utang luar negeri justru akan menjerumuskan negara debitur kedalam krisis utang
luar negeri yang berkepanjangan, yang sangat membebani masyarakat karena adanya
akumulasi utang luar negeri yang sangat besar.

21 | E d i P u r n o m o | S t a t i s t i k U t a n g L u a r N e g e r i I n d o n e s i a - J u n i 2 0 1 7

B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan makalah ini, bahwa utang luar negeri telah memberikan
kontribusi terhadap pembangunan di negara berkembang termasuk negara kita negera
Indonesia yaitu pembiayaan pembangunan ekonomi nasional sehingga terlaksananya
pembangunan ekonomi. Tetapi, penggunaan utang luar negeri yang yang tidak dilakukan
dengan bijaksana dan tanpa prinsip kehati-hatian, dalam jangka panjang akan menjerumuskan
negara debitur kedalam krisis utang luar negeri yang berkepanjangan, yang sangat
membebani masyarakat karena adanya akumulasi utang luar negeri yang sangat besar. Oleh
karena itu penulis merekomendasikan agar pemerintah membuat kebijakan utang luar
negerinya yang tepat yaitu:
A. Menjadi negara yang mandiri dan tidak tergantung pada utang luar negeri untuk
pembiayaan pembangunan nasional karena bila terus tergantung akan membentuk
watak / karakter bangsa yang lemah dan selalu menjadi bangsa yang di dikte oleh
negara yang maju yang notabene menjadi negara kreditur. Dan selalu ada dalam
bayang-bayang utang luar negeri yang berimbas pada anak dan cucu kita yang harus
mengemban utangnya.
B. Mengawasi sumber pendapatan nasional yang mungkin bisa sepenuhnya membiayai
pembangunan nasional, karena bila kita lihat sumber pendapatan nasional kita banyak
sekali yang belum tergali misalnya pajak penghasilan atau pajak-pajak lainya. Masih
banyak wajib pajak yang tidak melaporkan dengan riil penghasilan kena pajaknya,
atau dari petugas dari dirjen pajaknya yang melakukan kongkalikong dengan wajib
pajaknya.
C. Mengawasi juga penggunaan utang luar negeri dan pendapatan nasional apakah sudah
sesuai dengan apa yang menjadi skala prioritas pembangunan nasional, Karena masih
ada yang belum tepat sasaran pembangunan atau masih ada pejabat yang korupsi uang
negara yang notabene untuk pembangunan nasional.

22 | E d i P u r n o m o | S t a t i s t i k U t a n g L u a r N e g e r i I n d o n e s i a - J u n i 2 0 1 7