k. 9 PENENTUAN OUTPUT DAN PENAWARAN AGRE
                                                                                DOSEN PEMBIMBING : SAFARUDIN MUNTHE, M.E.I
DISUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK IX (SEMBILAN)
INTAN SYAFILA
NONI
OCTI IZZATI LUBIS
RANI TAMALA
SEMESTER : IV – A PERBANKAN SYARI’AH
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirabbil’alamin,
puji
syukur
kehadirat
Allah
Swt
yang
telah
melimpahkan segala rahmat dan rizkinya kepada kita semua dan tak lupa selawat
berangkaikan salam kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw yang telah banyak
mengajarkan kita kepada akhlakul karimah serta ilmu pengetahuan.
Kami sangat bersyukur kehadirat Allah karena atas izinnyalah kami
dapat
menyelesaikan Tugas Makalah EKONOMI ISLAM II yang berjudul “Penentuan Output dan
Penawaran Agregat”, tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Pembimbing
yang sudah memberikan arahan dan bimbingan demi terselesaikannya tugas ini.
Demikianlah tugas ini kami buat, kami mohon maaf sebesar-besarnya bila terdapat
kekurangan dan kesalahan disana sini.
Tanjung Pura, 13 Mei 2017
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................
i
Daftar Isi.....................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………………..
1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………
2
C. Tujuan Penulisan ……………………………………………………………..
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Penawaran Tenaga Kerja dan Input...............................................................
3
B. Penentuan Ouput Dan Penawaran Agregat....................................................
5
C. Keseimbangan Pasar Ouput dan Penawaran Agregat....................................
6
D. Keseimbangan Agregat..................................................................................
7
E. Efek Perubahan Teknologi terhadap Keseimbang.........................................
8
F. Efek Perubahan Teknologi pada Likuiditas...................................................
9
G. Perubahan Teknologi dan Keseimbangan Dinamik.......................................
10
H. Efek Kebijakan Pro-Efisiensi Pada harga Likuiditas....................................
11
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Konsep dasar penentuan dan jumlah sepenuhnya merupakan pilihan yang dilakukan
oleh agen ekonomi dalam perekonomian. Dalam menentukan output itu sendiri dan serta
jumlah nya, agen ekonomi akan mempertimbangkan berapa banyaknya maslahah yang ingin
dipunyai dan ketersediaan input yang akan dipakai untuk berproduksi yang darinya seorang
agen akan memperoleh maslahah.
a)
menunjukkan proses dalam perekonomian dimana agen ekonomi berusaha untuk
menentukan output beserta jumlahnya.
b)
·
·
Berusaha menyediakan satu wadah lagi kedua barang yang jumlah nya sudah ditentukan
melalui proses yang terjadi.
Dalam proses penentuan ouputnya dan jumlah sepenuhnya merupakan pilihan yang
dilakukan oleh agen atau sekelompok ekonomi dalam perekonomian.Dalam menentukan
ouput dan jumlahnya,agen ekonomi akan mempertimbangkan berapa banyaknya mashlahah
yang ingin di punyai dan ketersediaan inputyang akan dipakai untuk berproduksi yang
darinya seorang agen akan memperoleh mashlahah.
Panel (a) menunjukkan proses dalam perekonomian dimana agen ekonomi berusaha
untuk menentukan ouput beserta jumlahnya. Dari proses ini diperoleh hasil yang
optimum,yaitu bahwa jumlah barang x dan y yang harus diproduksi untuk memperoleh
mashlahah yang maksimum adalah sebesar x dan y.
Selanjutnya panel (b) berusaha meyediakan satu wadah (agregasi) bagi kedua barang
yang jumlahnya sudah ditentukan melalui proses yang terjadi pada panel (a). Proses yang
ditempuh untk melakukan agregasi disini adalah cukup dengan menjumlahkan unit dari
kedunya.Dalam hal ini jumlah produksi total yang bisa di hasilkan dalam perekonomian yang
bersangkutan adalah sebesar (x + y ). Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa produksi atau
penawaran agregat (AS) adalah sebesar (x + y).Untuk memberikan gambaran yang ebih jelas
dan spasifik, penawaran agregat disini di gambarkan kembali menjadi satu grafik yang bisa
dilihat dalam panel (c).
Pemaknaan pemekerjaan penuh (full employment)
Pada seksei penawaran tenaga kerja didepan telah disinggung bahwa dalam
perekonomian islam jika setiap agen melaksanakan nilai-nilai islam, maka akan didapati
kondisi seluruhnya bekerja. Pada situasi ini, setiap manusia yang ada telah bekerja dengan
tuntunan ajaran islam, apapun pekerjaan nya.
Konsep dasar dalam Penentuan output dan penawaran agregat. Dalam setiap ekonomi pasti
akan menentukan berapa output yang akan dihasilkan (yang memiliki unsur
mashlahah).Untuk menentukan output, maka barang X dan Y ditambah/digabung sehingga
memperoleh hasil yang optimum. Ketika sudah ditambah/digabung maka diperlukan wadah
(agregasi) untuk menampung barang X dan Y.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penawaran tenaga kerja dan input
2. Bagaimana penentuan dan penawaran agregat
3. Bagaimana pasar output dan penawaran agregat
4. Bagaimana keseimbangan agregat
5. Bagaimana efek perubahan teknologi terhadap keseimbangan agregat
6. Bagaimana perubahan teknologi pada likuiditas
7. Bagaimana perubahan teknologi dan keseimbangan dinamik
C. Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui bagaimana penawaran tenaga kerja dan input
2. Agar mengetahui bagaimana penentuan dan penawaran agregat
3. Agar mengetahui bagaimana pasar output dan penawaran agregat
4. Agar mengetahui bagaimana keseimbangan agregat
5. Agar mengetahui
bagaimana
efek perubahan
teknologi
terhadap
keseimbangan agregat
6. Agar mengetahui bagaimana perubahan teknologi pada likuiditas
7. Agar mengetahui bagaimana perubahan teknologi dan keseimbangan
dinamik
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pembahasan pada bab ini akan mengekplorasi preses terbentuknya ouput dalam suatu
perekonomian. karena pembahasan selama ini bersifat mikro,sementara preses teebentuknya
output adalah kajian yang bersifatnya makro, maka disini kita akan menggunakan kerangka
kerja dari keseimbagan umum yang telah kita kembangkan dalam bab sebelumnya.
Sebagai akibat dari usaha untuk melihat perekonomian secara makro,sementara
pembahasa selama ini bersifat mikro,maka dalam menangani hal tersebut diupayakan melalui
pendekatan agregasi.dari usaha melakukan
agregari inilah,maka muncul tema-tema
permintaan agregasi,penawaran agregat,dan keseimbangan agregat.
Dalam pembahasa berikut ini proses pembetukan output akan dirunut melalui proses
penyediaan imput dan teknologo produksi.hasil sampingan dari proses terbentuknya output
ini adalah tingkat upaya yang selalu meyertai.meskipun tingkat upaya ini merupakan hasil
sampingan,namun hal tersebut sangat penting untuk membantu menganalisis dan
memprediksikan perilaku ekonomi dan elemen –elemenya.
Dalam pembahasan ini juga akan di bahas bagaimana pengaruh dari perubahan
teknologi terhadap output dan tingkat upah.Terakhir akan disajikan analisis mengenai
kebijakan moneter dan pengaruhnya terhadap perekonomi
A. Penawaran Tenaga Kerja dan Input
Tenaga kerja merupakan faktor utama dalam berproduksi. Bahkan banyak pemikiran
yang meyatakan bahwa tenaga merupakan satu –satunya faktor produksi.misalnya, produksi
suatu barang dengan menggunakan input bahan baku yang merupakan bahan galian (tambang
).
Dalam kasus yang lebih ekskrem, sekalipun tenaga kerja bisa disubtitusi oleh
peralatan ataupun robot namun hal ini tetap saja tidak bisa dilepaskan dari unsur tenaga kerja
yang menciptakan alat maupun robot tersebut.Dengan demikian,bisa dikatakan bahwa
semuanya bergantung pada tenaga kerja, oleh karenanya hal tersebut telah menjadi dasar
argumen untuk menentukan tenaga kerja sebagai input utama dalam berproduksi
Dalam gambar 11.1. panel (a)merupakan barang yang diimpordari bab 9 yang
menunjukkan penawaran tenaga kerja. Untuk meyederhanakan, sumbu horizontal yanag
aslinya di bab 9 menunjukkan wor for pay (Wp) yang menunjukkan jumlah jam kerja untuk
3
memperoleh upah, disini di ubah menjadi tenaga kerja(Labor/L). perubahan ini hanyalah
perubahan istilah saja yang tidak megubah makna maupun intuisi ekonomi yang terkandung.
Gambar 11.1Penaw
aran Tenaga Kerja
Perintahkan untuk bekerja. Orang yang tidak bekerja akan m Dari gambar 11.1 panel
(a) di atas menunjukkan keseluruhan proses penawaran tenaga kerja dalam suatu
perekonomian .sementara panel (b) menunjukkan jumlah maksimum tenaga kerja yang
tersedia untuk melakukan kegiatan produksi dalam suatu perekonomian. Bisa dikatakan
bahwa panel (b) merupakan kasus khusus dimana semua orang sudah bekerja, apa pun jenis
pekerjaannya. Dalam analisis selanjutnya nanti, kondisi yang akan dipakai adalah situasi
yang dipresentasikan dalam panel (b) di atas.hal ini mengigat bahwa dalam islam, kerja
adalah salah satu prinsip: bahwa setiap orang islam dimenempat dirinya bergantung kepada
orang lain, yang berarti menempatkan tangan mereka ‘’di bawah’’ tangan – tangan orang
lain.
4
Gambar 11.2 menunjukkan proses tranformasi input tenaga kerja menjadi
input yang digunakan untuk produksi di seluruh perekonomian. Dalam kasus ini tenaga kerja
yang ada di pergunakan untuk memproduksi semua ouput yang ada.sebagai catatan meskipun
jumlah input yang ada sama,namum bisa menghasilkan ouput yang berbeda pada satu titik
pilihan (kombinasi) dengan yang lainnya.
B. Penentuan Ouput Dan Penawaran Agregat
Proses penentuan ouputnya dan jumlah sepenuhnya merupakan pilihan yang
dilakukan oleh agen ekonomi dalam perekonomian.Dalam menentukan ouput dan
jumlahnya,agen ekonomi akan mempertimbangkan berapa banyaknya mashlahah yang ingin
di punyai dan ketersediaan inputyang akan dipakai untuk berproduksi yang darinya seorang
agen akan memperoleh mashlahah.
Panel (a) menunjukkan proses dalam perekonomian dimana agen ekonomi berusaha
untuk menentukan ouput beserta jumlahnya. Dari proses ini diperoleh hasil yang
optimum,yaitu bahwa jumlah barang x dan y yang harus diproduksi untuk memperoleh
mashlahah yang maksimum adalah sebesar x dan y.
Selanjutnya panel (b) berusaha meyediakan satu wadah (agregasi) bagi kedua barang
yang jumlahnya sudah ditentukan melalui proses yang terjadi pada panel (a).Prose yang
ditempuh untk melakukan agregasi disini adalah cukup dengan menjumlahkan unit dari
kedunya.Dalam hal ini jumlah produksi total yang bisa di hasilkan dalam perekonomian yang
bersangkutan adalah sebesar (x + y ). Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa produksi atau
penawaran agregat (AS) adalah sebesar (x + y).Untuk memberikan gambaran yang ebih jelas
5
dan spasifik, penawaran agregat disini di gambarkan kembali menjadi satu grafik yang bisa
dilihat dalam panel (c).
C. Keseimbangan Pasar Ouput dan Penawaran Agregat
1.Pemaknaan Pemekerjaan Penuh (Full Employmen)
Pada seksi penawaran tenaga kerja di depan telah di singgung bahwa dalam
perekonomian islam jika setiap agen melaksanakan nilai – nilai islam,maka akan didapati
kondisi seluruhnya bekerja (full employment). Pada situasi ini, setiap manusia yang ada telah
bekerja sesuai dengan tuntutan ajaran islam,apa pun pekerjaannya.Pengerti pemekerjaan
penuh (full employemnt ) adalah ketika semua orang telah bekerja untuk diri sendiri
(Ws )mampu bekerja untuk memperoleh upah/ gaji (Wp )
Titik kombinasi B ini belum sepenuhnya mengeksplorasi potensi produksi yang ada
karena masih ada kemungkinan untuk terus meningkatkanproduksi barang x sehingga bisa
diperoleh jumlah produksi agregat (AS),yang terdiri dari jumlah produksi barang x dan
barang Ydalam jumlah yang lebih besar dalam perekonomian.pada titik kombinasi C
pereknomian baru mampu mengeksplorasi potensi produksi secara penuh.hal ini ditengarai
6
oleh jumlah produksi agregat (X +Y) pada titik kombinasi ini sebagai yang
tertinggi.pergerakan ke arah kanan maupun ke arah kiri dari titik Cini akan menghasilkan
jumlah penawaran agregat yang lebih kecil. Untk itu titik C merupakan titik kombinasi yang
menghasilkan ouput tertinggi.
Peningkatan harga tenaga kerja, upah/gaji, akan menjadikan opportunity cost dari mereka
yang bekja untuk diri sendiri menjadi tinggi. Sebagai akibatnya akan terjadi perpindahan
status bekerja, dari bekerja untuk diri sendiri menjadi bekerja untuk memperoleh
upah/gaji.Akibatnya jumlah produk X menjadi meningkat,sementara jumlah ouput Y yang
ditinggalkan (forego) tidak sebanyak kenaikan produk X yang terjadi.
D. Keseimbangan Agregat
Keseimbangan yang tercapai di pasar barang dan pasar tenaga kerja terjadi secara
simultan. Mereka terkait satu dengan yang lain dengan adanya interaksi di antara keduanya.
Pada tingkat upah ini produsen bisa menjual produknya dengan harga p. Pada tingkat harga
ini sudah tidak lagi terdapat kelebihan pasokan barang.
7
E. Efek Perubahan Teknologi terhadap Keseimbangan Agregat
1.Perubahan Teknologi yang Netral
Perubahan teknologi yang netral produk adalah sejenis perubahan teknis yang terjadi
ketika suatu produksi dengan kondisi teknologi yang konstan.
2.perubahan Teknologi Bias
Perubahan teknologi bias adalah perubahan dalam produksi ketika teknologi produksinya
tertentu.Pengertian bias menunjukkan karakteristik perubahan teknis yang membuat produksi
suatu barang meningkat ketika produksi barang lain dan jumlah input produksi adalah
tertentu.
8
F. Efek Perubahan Teknologi pada Likuiditas
Hal ini adalah efek perubahan teknologi pada likuiditas atau daya beli yang da
dalam perekonomian.penembahan ini dimaksudkan untuk mengetahui dinamika yang ada
dalam proses perubahan teknologi.
9
G. Perubahan Teknologi dan Keseimbangan Dinamik
Ketika terjadi perubahan teknologi,maka jumlah penawaran agregat naik menjadi
AS2.Harga yang terbentuk dalam pasar barang cenderung turun.
Proses perubahan teknologi ini dalam perekonomian terus terjadi seiring berjalan
waktu, dengan dampak positif pada tingkat ouput .Adapun tingkat hargadan pemekerjaan
tetap berada pada tingkt semula.
H. Efek Kebijakan Pro-Efisiensi Pada harga Likuiditas
Sekarang anggap pemerintah mengambil kebijakan yang mengarah kan pelaku usaha
untuk memproduksi barang yang lebih efisien, X, maka freferensi produksi akan bergeser
pada barang tersebut.pergeseran freferensi ini ditunjukkan oleh perubahan kurva isomashalahah (lM) yang di punyai para agen ekonomi dari lM1 ke lM2. Pergeseran ini
mengakibatkan perubahannya konfigurasi barang yang di produksi atau dikonsumsi dalam
solusi optimum dari titik A ke titik B.pada titik B ini, kombinasi barang yang di produksi
sekaligus di kosumsi adalah sebesar (X1+ Y1).
10
11
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
akibat dari usaha untuk melihat perekonomian secara makro,sementara pembahasa
selama ini bersifat mikro, maka dalam menangani hal tersebut diupayakan melalui
pendekatan agregasi. dari usaha melakukan
agregari inilah,maka muncul tema-tema
permintaan agregasi,penawaran agregat,dan keseimbangan agregat.
Jumlah ouput yang bisa di produksi secara agregat merupakan hasil keseimbangan
yang terjadi secara serentak atau si multan di pasar ouput dan pasar tenaga kerja.
Karena islam mendorong setiap orang untuk bekerja, maka penawaran tenaga kerja
secara agregat adalah inelastis sempurna. Hal ini membawa implakasi pada tenaga kerja
muslim yang akan berusaha untuk selalu bekerja, berapapun tingkat upah pasar yang berlaku.
Ouput agregat di hasilkan dari penjumlahan setiap ouput yang di hasilkan oleh seluruh
tenaga kerja yang bekrja.besarnya ouput agregat ini tergantung pada tingkat efisiensi
teknologi yang ada. Ouput agregat inilah yang di sebut penawaran Agregrat.
Tingkat pemekerjaan penuh (full empleymen )adalah tingkat Ouput yang di hasilkan
oleh kombinasi imput di mana seluruh tenaga kerja di pekerjakan. Tingkat pemekerjaan
penuh ini diturun kan melalui peyeimbangan antara kurva iso- imput danpenawara kerja.
Keseimbangan agregat diperoleh ketika jumlah agregat(AS)sama dengan jumlah
permintaan agregat(AD). Proses ini terjadi secara simultan di pasar barang dan pasar tenaga
kerja.
Adanya perubahan teknolongi akan meningkat ouput keseimbangan agregat.mekipun
demikian,terdapat teknologi yang mampu mendorong pertumbuhan output secara profesional
(toknologi netral maupun teknologi yang cendrung mendorong peningkatan prouduk jenis
barang tertentu (teknologi bias ).
12
DAFTAR PUSTAKA
http://anakekp.blogspot.co.id/2013/10/penentuan-output-agregat-dan-tingkat.html
https://drive.google.com/file/d/0B2T0NtcIjic0UFFlamdoRHQ4eVE/view
(P3EI), p. p. (2013). Ekonomi Islam. jakarta: PT.Raja Grafindo persada
13
                                            
                DISUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK IX (SEMBILAN)
INTAN SYAFILA
NONI
OCTI IZZATI LUBIS
RANI TAMALA
SEMESTER : IV – A PERBANKAN SYARI’AH
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirabbil’alamin,
puji
syukur
kehadirat
Allah
Swt
yang
telah
melimpahkan segala rahmat dan rizkinya kepada kita semua dan tak lupa selawat
berangkaikan salam kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw yang telah banyak
mengajarkan kita kepada akhlakul karimah serta ilmu pengetahuan.
Kami sangat bersyukur kehadirat Allah karena atas izinnyalah kami
dapat
menyelesaikan Tugas Makalah EKONOMI ISLAM II yang berjudul “Penentuan Output dan
Penawaran Agregat”, tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Pembimbing
yang sudah memberikan arahan dan bimbingan demi terselesaikannya tugas ini.
Demikianlah tugas ini kami buat, kami mohon maaf sebesar-besarnya bila terdapat
kekurangan dan kesalahan disana sini.
Tanjung Pura, 13 Mei 2017
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................
i
Daftar Isi.....................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………………..
1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………
2
C. Tujuan Penulisan ……………………………………………………………..
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Penawaran Tenaga Kerja dan Input...............................................................
3
B. Penentuan Ouput Dan Penawaran Agregat....................................................
5
C. Keseimbangan Pasar Ouput dan Penawaran Agregat....................................
6
D. Keseimbangan Agregat..................................................................................
7
E. Efek Perubahan Teknologi terhadap Keseimbang.........................................
8
F. Efek Perubahan Teknologi pada Likuiditas...................................................
9
G. Perubahan Teknologi dan Keseimbangan Dinamik.......................................
10
H. Efek Kebijakan Pro-Efisiensi Pada harga Likuiditas....................................
11
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Konsep dasar penentuan dan jumlah sepenuhnya merupakan pilihan yang dilakukan
oleh agen ekonomi dalam perekonomian. Dalam menentukan output itu sendiri dan serta
jumlah nya, agen ekonomi akan mempertimbangkan berapa banyaknya maslahah yang ingin
dipunyai dan ketersediaan input yang akan dipakai untuk berproduksi yang darinya seorang
agen akan memperoleh maslahah.
a)
menunjukkan proses dalam perekonomian dimana agen ekonomi berusaha untuk
menentukan output beserta jumlahnya.
b)
·
·
Berusaha menyediakan satu wadah lagi kedua barang yang jumlah nya sudah ditentukan
melalui proses yang terjadi.
Dalam proses penentuan ouputnya dan jumlah sepenuhnya merupakan pilihan yang
dilakukan oleh agen atau sekelompok ekonomi dalam perekonomian.Dalam menentukan
ouput dan jumlahnya,agen ekonomi akan mempertimbangkan berapa banyaknya mashlahah
yang ingin di punyai dan ketersediaan inputyang akan dipakai untuk berproduksi yang
darinya seorang agen akan memperoleh mashlahah.
Panel (a) menunjukkan proses dalam perekonomian dimana agen ekonomi berusaha
untuk menentukan ouput beserta jumlahnya. Dari proses ini diperoleh hasil yang
optimum,yaitu bahwa jumlah barang x dan y yang harus diproduksi untuk memperoleh
mashlahah yang maksimum adalah sebesar x dan y.
Selanjutnya panel (b) berusaha meyediakan satu wadah (agregasi) bagi kedua barang
yang jumlahnya sudah ditentukan melalui proses yang terjadi pada panel (a). Proses yang
ditempuh untk melakukan agregasi disini adalah cukup dengan menjumlahkan unit dari
kedunya.Dalam hal ini jumlah produksi total yang bisa di hasilkan dalam perekonomian yang
bersangkutan adalah sebesar (x + y ). Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa produksi atau
penawaran agregat (AS) adalah sebesar (x + y).Untuk memberikan gambaran yang ebih jelas
dan spasifik, penawaran agregat disini di gambarkan kembali menjadi satu grafik yang bisa
dilihat dalam panel (c).
Pemaknaan pemekerjaan penuh (full employment)
Pada seksei penawaran tenaga kerja didepan telah disinggung bahwa dalam
perekonomian islam jika setiap agen melaksanakan nilai-nilai islam, maka akan didapati
kondisi seluruhnya bekerja. Pada situasi ini, setiap manusia yang ada telah bekerja dengan
tuntunan ajaran islam, apapun pekerjaan nya.
Konsep dasar dalam Penentuan output dan penawaran agregat. Dalam setiap ekonomi pasti
akan menentukan berapa output yang akan dihasilkan (yang memiliki unsur
mashlahah).Untuk menentukan output, maka barang X dan Y ditambah/digabung sehingga
memperoleh hasil yang optimum. Ketika sudah ditambah/digabung maka diperlukan wadah
(agregasi) untuk menampung barang X dan Y.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penawaran tenaga kerja dan input
2. Bagaimana penentuan dan penawaran agregat
3. Bagaimana pasar output dan penawaran agregat
4. Bagaimana keseimbangan agregat
5. Bagaimana efek perubahan teknologi terhadap keseimbangan agregat
6. Bagaimana perubahan teknologi pada likuiditas
7. Bagaimana perubahan teknologi dan keseimbangan dinamik
C. Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui bagaimana penawaran tenaga kerja dan input
2. Agar mengetahui bagaimana penentuan dan penawaran agregat
3. Agar mengetahui bagaimana pasar output dan penawaran agregat
4. Agar mengetahui bagaimana keseimbangan agregat
5. Agar mengetahui
bagaimana
efek perubahan
teknologi
terhadap
keseimbangan agregat
6. Agar mengetahui bagaimana perubahan teknologi pada likuiditas
7. Agar mengetahui bagaimana perubahan teknologi dan keseimbangan
dinamik
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pembahasan pada bab ini akan mengekplorasi preses terbentuknya ouput dalam suatu
perekonomian. karena pembahasan selama ini bersifat mikro,sementara preses teebentuknya
output adalah kajian yang bersifatnya makro, maka disini kita akan menggunakan kerangka
kerja dari keseimbagan umum yang telah kita kembangkan dalam bab sebelumnya.
Sebagai akibat dari usaha untuk melihat perekonomian secara makro,sementara
pembahasa selama ini bersifat mikro,maka dalam menangani hal tersebut diupayakan melalui
pendekatan agregasi.dari usaha melakukan
agregari inilah,maka muncul tema-tema
permintaan agregasi,penawaran agregat,dan keseimbangan agregat.
Dalam pembahasa berikut ini proses pembetukan output akan dirunut melalui proses
penyediaan imput dan teknologo produksi.hasil sampingan dari proses terbentuknya output
ini adalah tingkat upaya yang selalu meyertai.meskipun tingkat upaya ini merupakan hasil
sampingan,namun hal tersebut sangat penting untuk membantu menganalisis dan
memprediksikan perilaku ekonomi dan elemen –elemenya.
Dalam pembahasan ini juga akan di bahas bagaimana pengaruh dari perubahan
teknologi terhadap output dan tingkat upah.Terakhir akan disajikan analisis mengenai
kebijakan moneter dan pengaruhnya terhadap perekonomi
A. Penawaran Tenaga Kerja dan Input
Tenaga kerja merupakan faktor utama dalam berproduksi. Bahkan banyak pemikiran
yang meyatakan bahwa tenaga merupakan satu –satunya faktor produksi.misalnya, produksi
suatu barang dengan menggunakan input bahan baku yang merupakan bahan galian (tambang
).
Dalam kasus yang lebih ekskrem, sekalipun tenaga kerja bisa disubtitusi oleh
peralatan ataupun robot namun hal ini tetap saja tidak bisa dilepaskan dari unsur tenaga kerja
yang menciptakan alat maupun robot tersebut.Dengan demikian,bisa dikatakan bahwa
semuanya bergantung pada tenaga kerja, oleh karenanya hal tersebut telah menjadi dasar
argumen untuk menentukan tenaga kerja sebagai input utama dalam berproduksi
Dalam gambar 11.1. panel (a)merupakan barang yang diimpordari bab 9 yang
menunjukkan penawaran tenaga kerja. Untuk meyederhanakan, sumbu horizontal yanag
aslinya di bab 9 menunjukkan wor for pay (Wp) yang menunjukkan jumlah jam kerja untuk
3
memperoleh upah, disini di ubah menjadi tenaga kerja(Labor/L). perubahan ini hanyalah
perubahan istilah saja yang tidak megubah makna maupun intuisi ekonomi yang terkandung.
Gambar 11.1Penaw
aran Tenaga Kerja
Perintahkan untuk bekerja. Orang yang tidak bekerja akan m Dari gambar 11.1 panel
(a) di atas menunjukkan keseluruhan proses penawaran tenaga kerja dalam suatu
perekonomian .sementara panel (b) menunjukkan jumlah maksimum tenaga kerja yang
tersedia untuk melakukan kegiatan produksi dalam suatu perekonomian. Bisa dikatakan
bahwa panel (b) merupakan kasus khusus dimana semua orang sudah bekerja, apa pun jenis
pekerjaannya. Dalam analisis selanjutnya nanti, kondisi yang akan dipakai adalah situasi
yang dipresentasikan dalam panel (b) di atas.hal ini mengigat bahwa dalam islam, kerja
adalah salah satu prinsip: bahwa setiap orang islam dimenempat dirinya bergantung kepada
orang lain, yang berarti menempatkan tangan mereka ‘’di bawah’’ tangan – tangan orang
lain.
4
Gambar 11.2 menunjukkan proses tranformasi input tenaga kerja menjadi
input yang digunakan untuk produksi di seluruh perekonomian. Dalam kasus ini tenaga kerja
yang ada di pergunakan untuk memproduksi semua ouput yang ada.sebagai catatan meskipun
jumlah input yang ada sama,namum bisa menghasilkan ouput yang berbeda pada satu titik
pilihan (kombinasi) dengan yang lainnya.
B. Penentuan Ouput Dan Penawaran Agregat
Proses penentuan ouputnya dan jumlah sepenuhnya merupakan pilihan yang
dilakukan oleh agen ekonomi dalam perekonomian.Dalam menentukan ouput dan
jumlahnya,agen ekonomi akan mempertimbangkan berapa banyaknya mashlahah yang ingin
di punyai dan ketersediaan inputyang akan dipakai untuk berproduksi yang darinya seorang
agen akan memperoleh mashlahah.
Panel (a) menunjukkan proses dalam perekonomian dimana agen ekonomi berusaha
untuk menentukan ouput beserta jumlahnya. Dari proses ini diperoleh hasil yang
optimum,yaitu bahwa jumlah barang x dan y yang harus diproduksi untuk memperoleh
mashlahah yang maksimum adalah sebesar x dan y.
Selanjutnya panel (b) berusaha meyediakan satu wadah (agregasi) bagi kedua barang
yang jumlahnya sudah ditentukan melalui proses yang terjadi pada panel (a).Prose yang
ditempuh untk melakukan agregasi disini adalah cukup dengan menjumlahkan unit dari
kedunya.Dalam hal ini jumlah produksi total yang bisa di hasilkan dalam perekonomian yang
bersangkutan adalah sebesar (x + y ). Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa produksi atau
penawaran agregat (AS) adalah sebesar (x + y).Untuk memberikan gambaran yang ebih jelas
5
dan spasifik, penawaran agregat disini di gambarkan kembali menjadi satu grafik yang bisa
dilihat dalam panel (c).
C. Keseimbangan Pasar Ouput dan Penawaran Agregat
1.Pemaknaan Pemekerjaan Penuh (Full Employmen)
Pada seksi penawaran tenaga kerja di depan telah di singgung bahwa dalam
perekonomian islam jika setiap agen melaksanakan nilai – nilai islam,maka akan didapati
kondisi seluruhnya bekerja (full employment). Pada situasi ini, setiap manusia yang ada telah
bekerja sesuai dengan tuntutan ajaran islam,apa pun pekerjaannya.Pengerti pemekerjaan
penuh (full employemnt ) adalah ketika semua orang telah bekerja untuk diri sendiri
(Ws )mampu bekerja untuk memperoleh upah/ gaji (Wp )
Titik kombinasi B ini belum sepenuhnya mengeksplorasi potensi produksi yang ada
karena masih ada kemungkinan untuk terus meningkatkanproduksi barang x sehingga bisa
diperoleh jumlah produksi agregat (AS),yang terdiri dari jumlah produksi barang x dan
barang Ydalam jumlah yang lebih besar dalam perekonomian.pada titik kombinasi C
pereknomian baru mampu mengeksplorasi potensi produksi secara penuh.hal ini ditengarai
6
oleh jumlah produksi agregat (X +Y) pada titik kombinasi ini sebagai yang
tertinggi.pergerakan ke arah kanan maupun ke arah kiri dari titik Cini akan menghasilkan
jumlah penawaran agregat yang lebih kecil. Untk itu titik C merupakan titik kombinasi yang
menghasilkan ouput tertinggi.
Peningkatan harga tenaga kerja, upah/gaji, akan menjadikan opportunity cost dari mereka
yang bekja untuk diri sendiri menjadi tinggi. Sebagai akibatnya akan terjadi perpindahan
status bekerja, dari bekerja untuk diri sendiri menjadi bekerja untuk memperoleh
upah/gaji.Akibatnya jumlah produk X menjadi meningkat,sementara jumlah ouput Y yang
ditinggalkan (forego) tidak sebanyak kenaikan produk X yang terjadi.
D. Keseimbangan Agregat
Keseimbangan yang tercapai di pasar barang dan pasar tenaga kerja terjadi secara
simultan. Mereka terkait satu dengan yang lain dengan adanya interaksi di antara keduanya.
Pada tingkat upah ini produsen bisa menjual produknya dengan harga p. Pada tingkat harga
ini sudah tidak lagi terdapat kelebihan pasokan barang.
7
E. Efek Perubahan Teknologi terhadap Keseimbangan Agregat
1.Perubahan Teknologi yang Netral
Perubahan teknologi yang netral produk adalah sejenis perubahan teknis yang terjadi
ketika suatu produksi dengan kondisi teknologi yang konstan.
2.perubahan Teknologi Bias
Perubahan teknologi bias adalah perubahan dalam produksi ketika teknologi produksinya
tertentu.Pengertian bias menunjukkan karakteristik perubahan teknis yang membuat produksi
suatu barang meningkat ketika produksi barang lain dan jumlah input produksi adalah
tertentu.
8
F. Efek Perubahan Teknologi pada Likuiditas
Hal ini adalah efek perubahan teknologi pada likuiditas atau daya beli yang da
dalam perekonomian.penembahan ini dimaksudkan untuk mengetahui dinamika yang ada
dalam proses perubahan teknologi.
9
G. Perubahan Teknologi dan Keseimbangan Dinamik
Ketika terjadi perubahan teknologi,maka jumlah penawaran agregat naik menjadi
AS2.Harga yang terbentuk dalam pasar barang cenderung turun.
Proses perubahan teknologi ini dalam perekonomian terus terjadi seiring berjalan
waktu, dengan dampak positif pada tingkat ouput .Adapun tingkat hargadan pemekerjaan
tetap berada pada tingkt semula.
H. Efek Kebijakan Pro-Efisiensi Pada harga Likuiditas
Sekarang anggap pemerintah mengambil kebijakan yang mengarah kan pelaku usaha
untuk memproduksi barang yang lebih efisien, X, maka freferensi produksi akan bergeser
pada barang tersebut.pergeseran freferensi ini ditunjukkan oleh perubahan kurva isomashalahah (lM) yang di punyai para agen ekonomi dari lM1 ke lM2. Pergeseran ini
mengakibatkan perubahannya konfigurasi barang yang di produksi atau dikonsumsi dalam
solusi optimum dari titik A ke titik B.pada titik B ini, kombinasi barang yang di produksi
sekaligus di kosumsi adalah sebesar (X1+ Y1).
10
11
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
akibat dari usaha untuk melihat perekonomian secara makro,sementara pembahasa
selama ini bersifat mikro, maka dalam menangani hal tersebut diupayakan melalui
pendekatan agregasi. dari usaha melakukan
agregari inilah,maka muncul tema-tema
permintaan agregasi,penawaran agregat,dan keseimbangan agregat.
Jumlah ouput yang bisa di produksi secara agregat merupakan hasil keseimbangan
yang terjadi secara serentak atau si multan di pasar ouput dan pasar tenaga kerja.
Karena islam mendorong setiap orang untuk bekerja, maka penawaran tenaga kerja
secara agregat adalah inelastis sempurna. Hal ini membawa implakasi pada tenaga kerja
muslim yang akan berusaha untuk selalu bekerja, berapapun tingkat upah pasar yang berlaku.
Ouput agregat di hasilkan dari penjumlahan setiap ouput yang di hasilkan oleh seluruh
tenaga kerja yang bekrja.besarnya ouput agregat ini tergantung pada tingkat efisiensi
teknologi yang ada. Ouput agregat inilah yang di sebut penawaran Agregrat.
Tingkat pemekerjaan penuh (full empleymen )adalah tingkat Ouput yang di hasilkan
oleh kombinasi imput di mana seluruh tenaga kerja di pekerjakan. Tingkat pemekerjaan
penuh ini diturun kan melalui peyeimbangan antara kurva iso- imput danpenawara kerja.
Keseimbangan agregat diperoleh ketika jumlah agregat(AS)sama dengan jumlah
permintaan agregat(AD). Proses ini terjadi secara simultan di pasar barang dan pasar tenaga
kerja.
Adanya perubahan teknolongi akan meningkat ouput keseimbangan agregat.mekipun
demikian,terdapat teknologi yang mampu mendorong pertumbuhan output secara profesional
(toknologi netral maupun teknologi yang cendrung mendorong peningkatan prouduk jenis
barang tertentu (teknologi bias ).
12
DAFTAR PUSTAKA
http://anakekp.blogspot.co.id/2013/10/penentuan-output-agregat-dan-tingkat.html
https://drive.google.com/file/d/0B2T0NtcIjic0UFFlamdoRHQ4eVE/view
(P3EI), p. p. (2013). Ekonomi Islam. jakarta: PT.Raja Grafindo persada
13