ETIKA DAN PROFESI PUBLIK DAN
Etika keperawatan
ETIKA KEPERAWATAN
Keperawatan di Indonesia Profesi
(Loknas 1983 dan UU:23/92)
Seluruh aspek keperawatan :
1.Yan/asuhan
3. Iptek
2. Pendidikan
4. Kehidupan profesi
• Sebagai akibat :
- Tek.global
- Kebij. Pemerintah
- Tuntutan masy.
2.
Yan/asuhan keperawatan bermutu.
Oleh Perawat profesional :
1. Keterampilan teknis dan kiat
Yan/asuhan berpedoman pada filsafat moral
ETIKA PROFESI
3. Pengeth.mendalam dan sistematis
- Setiap hari perawat berhubungan dengan
klien
- Perawat membuat keputusan
- Keputusan yang terbaik bagi klien
- Pertimbangan moral
- Prinsip-prinsip moral.
Keputusan menyebabkan terjadinya konflik
moral/etik :
- Apakah yang baik dan benar untuk klien
- bagaimana kebenaran moral dilakukan
• Keputusan moral kebutuhan
dijadikan pertimbangan dalam
menetapkan tindakan yang tepat.
Keperawatan Pelayanan Profesional
Hakekat : Kep. adalah profesi
mengabdi pada manusia dan
kemanusiaan lebih mementingkan
orang lain/masy.
Profesi :
• Manusia perlu hidup bekerja
• Pekerjaan yang menuntut keahlian
profesional
• Profesi kep. bukan sekedar mencari
nafkah Pengabdian merupakan
motivasi utama profesi luhur.
• Pengabdian pada tuntutan etika profesi.
• Harus mengabdi pada kepentingan
umum
Ciri profesi :
1. PertanggungjawabanSikap selalu dituntut
melakukan suatu pekerjaan yg bermutu
2. Hormat thd orang lainmemberikan kepada
siapa saja apa yg menjadi haknya
3. Sikap bebas pamrihkepentg klien ad/ utama
4. Pengabdian pada tututan etika
profesiTuttutan etika profesi harus tetrap
dipertahankan, meskipun ada menghendaki
lain.
Ideologi profesi :
1. Harus ada ilmu
2. Harus ada kebebasantidak berpihak kecuali
klien
3. Harus mengabdi pada kepentingan umum ,
mencari kekayaan tidak boleh menjadi tujuan.
4. Harus ada hubungan kepercayaan antara
perawat dan klien
5. Kewajiban merahasikan info yg diterima dari
klien
7. Harus ada kode etik yg dibuat oleh profesi
8. Boleh menerima imbalan jasa, tapi tidak
seimbang, yug tidak mampu harus ditolong
cuma2.
Keperawatan sebagai profesi :
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan
profesional yg merupakan bagian integral dari
yan kes., didasarkan pada ilmu dan kiat kep.,
berbentuk yan biopsikososiospiritual yg
komprehensif, ditujukan kpd individu, keluarga
dan msy baik sakit maupun sehat yg mencakup
seluruh proses kehidupan manusia.
Profesi pekerjaan yg ditujukan u/ kepentingan
msy. Dan bukan u/ kepentingan gol. Atau klp
tertentu.
Sebagai profesi, keperawatan memiliki :
1. Body of knowledge anggota profesi harus
mengusai pengeth. Ttg kep. Dan memiliki
kemampuan u/ menerapkan pength. Dalam
praktik kep.
2. Bertanggung jawab thd. Setiap kegiatan yg
telah ditugaskanotonomi.
3. Memiliki moral sebagai anggota profesi dan
melakukan kegiatan sesuai standar etika
profesi
4. Memiliki sense of altruism
5. Melaksanakan yan.kepada klien berdasarkan
kesejawatan (kolegialitas).
• Keperawatan bukan sekedar keterampilan
khusus, mendidik untuk merlakukan
pekerjaan khusus. Keperawatan adalah suatu
profesi.
• Profesi keperawatan berada pada tingkat yg
sama dg profesi kes.lain.
Perubahan peran :
1. Peran perawat berada dibawah profesi
medik profesi keperawatanmemiliki
kebebasan mengatur diri sendiri
2. Peran profesi kep. Dibentuk dari kompleksitas
yan kep. Yang sangat maju termasuk tekanan
IPTEK kep.
Pengertian Etika
• Istilah etika dan moral berhub.erat.
• Etika Ethos(yunani) yg dalam bentuk tunggal
kebiasaan, adat, akhlak, watak.
• Oral MOS(Bhs.Latin)kebiasaan, adat
• Kedua istilah (etika dan moral) mempunyai kadar arti yg
sama.
• Penggunaan sehari-hari kadang2 berbeda “Tidak
bermoral” (immoral) sering mempunyai konotasi lebih
buruk dp tidak etis.
• Kelaziman etik lebih umum digunakan u/ prinsip2 dar
suatu profesi, sedangkan moralitasperilaku tsb tertuju
kpd pernuatan seseorang.mis. Sexual morality .
Bertens (1993) membedakan etika dalam 3 arti :
1. Nilai2 atau norma2 yg menjadi pegangan bagi
seseorang atau kelompok dalam mengatur
tingkah lakunyasistem nilai
2. Etika ad/ kumpulan azas atau nilai moral
kode etik
3. Ilmu ttg yg baik atau yg burukfilsafat moral.
Moral/etika nilai2 dan norma yg menjadi
pegangan bagi seseorang atau suatu klp
dalam bersikap tindak.
Istilah moral menyangkut baik buruknya
seseorang sebagai manusia
Etika :
• Kumpulan nilai yang berkenaan dengan
akhlak
• Nilai mengenai benar dan salah yang dianut
oleh gol.masy.
• Nilai-nilai yang menjadi pegangan dalam
bertindak/bersikap.
Tujuan Etika Keperawatan
Etika alat ukur perilaku moral kep.
Keputusan berdasarkan kode etik serbagai
standar menilai perilaku moral perawat.
• Meletakkan kerangfka fikir perawat mengambil
keputusan dan bertj pada msy,kepercayaan
diantara sesama perawat, dan kepada profesi.
Etika profesi keperawatan :
• Mengenal dan mengidentifikasi unsur moral
dalam praktik kep.
• Membentuk strategi/cara dan menganalisa
masalah moral yg terjadi dlm praktik kep.
• Menghubungkan prinsip moral/pelajaran yg
baik dan dpt dipertj pada diri sendiri, dan
kepada Tuhan
Prinsip-prinsip etika :
Keputusan dg.mempertimbangkan prinsip-prinsip moral
tanpa ini terjadi konflik moral/etik.
Kpts moral merupakan kebutuhan yang harus dijadikan
pertimbangan dalam menetapkan tindakan yang
tepat.
Dalam melaksanakan praktik keperawatan, perawat
harus memperhatikan prinsip-prinsip moral.
4 prinsip utama :
1. Nonmaleficence tidak merugikan
Apabila tidak berbuat baik, jangan merugikan
2. Beneficence berbuat baik
3. Otonomi memberikan kebebasan/hak untuk
bertindak/mengambil kpts.
4. Justice Keadilan. Kewajiban perawat untuk
bertindak adil/tidak mebeda-bedakan.
5. Fidelity ketaatan pegang janji
6. Veracity kejujuran bekerja secara
profesional
7. Confifentially respek thd orang lan.
Masalah etika :
1. Moral unpreparedness perawat tidak
dipersiapakan untuk menangani secara tepat
dan efektif. Perawat masuk dalam situasi
tanpa siap
2. Moral blindness Tidak mampu melihat
masalah2 moral
3. Moral indifference adanya sikap kurang
perhatian terhadap kebutuhan moral
4. Amoralishampir sama dg moral
indifferent,ditandai dg tidak adanya perhatian
thd moral.
5. Moral complacency Tidak ada keiningan
menerima bahwa pendap[at moralnya
mungkin salah, menganggap tidak perlu
memandang jauh kedepan.
6. Moral Fanaticismkaku dalam
mempertahankan pendapat moralnya, tanpa
mempertimbangkan kebutuhan moral yg
berkembang
7. Moral disagreements :
a. internal moral disagreementKonflik yg
mendasar ttg dorongan atau prioritas standar
moral yg diterima.
b. Radical moral disagreement menyetujui
tindakan dilakukan dan melihat tidak satupun
kriteria moral yg relevan.
8. Moral dilemmasSituasi yg memberikan
pilihan antara bagaimana melihat kedua
alternatif yg diperlukan, yg keduanya
diperlukan tetapi hanya dapat memilih satu
diantaranya, tanpa melanggar pada yg lain.
• Menangani masalah moral :
Dalam membuat kpts moral, usur2 yg
mermpengaruhi :
1. Nilai dan kepercayaan pribadi
2. Kode etik kep.
3. Konsep moral perawat
4. Prinsip etis
5. Model kerangka kepts etik.
Dealing with moral problems
Kerangka pembuatan keputusan etik (Fry,1991) :
• Pengenalan dilema etika kep
• Mengumpulkan data aktual yg relevan
• Menganalisa dan mencari kejelasan individu yg terlibat
• Mengonsep dan evaluasi argumentasi untuk setiap isu
dan membuat alternatif
• Mengambil tindakan
• Mengadakan evaluasi
Assess the situation
Evaluate moral
outcomes
Ilmplement moral
Plan of action
Identify moral problem(s)
Set moral goals & plan
Moral action
Moral decision-making model by Megan-Jane Johnstone,1989
Model : Pembuatan kpts moral :
1. Pengkajian situasi
2. Diagnosa atau merngidentifikasi masalah
moral
3. Menetapkan tujuan moral dan perencanaan
yg tepat
4. Mengimplementasikan rencana kegiatan
5. Mengevaluasi hasil dari tindakjan yang telah
diimplementasikan.
odel pengambilan keputusan etik (Thompson
Model
& Jameton,1981)
Model I
. Identifikasi masalah nilai dan konflik diklarifikas
diklarifika
2. Perawat harus mengumpulkan data tambahan
siapa yg terlibat
. Perawat harus mengidentifikasi semua pilihan ata
alternatif secara terbuka kepada permbuat kpts.
4. Perawat harus memikirkan msl etik secara
berkesinambungan
5. Pembuat kpts harus membuat kpts.
6. Melakukan tindakan dan mengkaji kpts dan hasil
1. Mengenali dg tajam msl yg terjadiapa intinya,
apa sumbernya, mengenali hakekat msl.
2. Mengumpulkan data atau info berdasarkan
fakta
3. Menganalisa datakejelasan yg terlibat,
kedalam dan intensitas keterlibatan, relevansi
keterlibatan dg msl etik
4. Mencari kejelasan konsep etika yg relevan
penyelesaian msl dg mengemukakan konsep
filsafat yg mendasari etika maupun konsep
sosbud.
5. Mengonsep argumentasi semua jenis isu yg
didpt merasionalisasi kejadian, kemudian
membuat alternatif tytg tindakan yg akan
diambil.
6. Mengambil tindakan alternatif diuji dan dpt
diterima dilaksanakan
7. Mengevaluasiapakah tindakan mencapai hasil.
hasil
Kalau tidak berhasil kaji ulang.
Model III :
1. Tinjau ulang situasi yg dihadapi untuk menentuka
msl, kepts yg diperlukan, komponen etik individ
2. Kumoulkan info tambahan u/ memperjelas situa
3. Indentifikasi aspek etik dari msl yg dihadapi
4. Ketahui atau bedakan posisi pribadi dan posdis
moral profesional
5. Identifikasi posisi moral dan keunikan individu
yg berlainan
6. Identifikasi konflik nilai bila ada
7. Gali siapa yg harus membuat kpts
8. Identifikasi rentang tindakan dan hasil yg
dihjarapkan
9. Tentukan tindakan dan laksanakan
10. Evaluasi hasil dan kpts tindakan.
Faktor2 mempengaruhi pengambil kpts etik
dlm praktik kep. :
1. Agama dan adat istiadatperawat harus
memahami nilai yg diyakini dan agama yg dianut
2. Faktor sosialperilaku sosbud,
IPTEK,hukum/peraturan2
3. Ilmu pengetahuan dan tehnologi kemajuan
menimbulkan pertanyaan yg berhub. Dg etika
4. Legislasi dan kpts yuridisbertindak tidak sesuai
hukumkonflik. Kpts yuridis hukum kes., UU
tentang keperawatan.
5. Dana/Keuangan Dana yg terbatas.
6. Pekerjaan Tidak semua kpts perawat dapat
dilaksanakan.
Bgmn.perawat tidak melakukan kesalahan :
1. Berikan kasih sayang
2. Gunakan pengetahuan
3. Utama kepentingan pasien
4. Klarifikasi order bila meragukan
5. Tingkatkan kemampuan secara terus menerus
6. Jangan pernah melakukan tindakan yang belum
dikuasai
7. Lakukan askep berdasarkan model proses
keperawatan
8. Dokumentasikan askep
9. Lakukan konsultasi dengan anggota tim
10. Pelimpahan tugas secara bijaksana.
Permasalahan yang dihadapi perawat
saat ini
• Tenaga perawat tidak profesional
• Standar profesi belum ditetapkantdk memiliki
standar baku
• Belum semua perawat mengetahui kode etik
profesi
• PPNI kurang pembinaan pada anggota
• Pendidikan perawat profesional?
• Perawat tidak mengerjakan pekerjaannya
sesuai tuntutan profesi.
Kesimpulan :
• Masalah etika kompleks, banyak
aspek yang terkait
• Perawat diperhadapkan pada
aturan/kebijakandapatkah dipenuhi?
• Perawat berisiko melakukan
pelanggaran, krn tidak profesional
• Lembaga pendidikan keperawatan
profesional.
• PPNI bertangung jawab pada anggota.
Terima kasih atas kesetiaan anda dalam
melayani sesama tanpa pamrih dan
memberikan yang terbaik untuk mereka
Kita ada, karena mereka ada
Hidup ini akan berarti bila kehadiran
anda bermakna bagi orang lain
AKE
Terima kasih
ETIKA KEPERAWATAN
Keperawatan di Indonesia Profesi
(Loknas 1983 dan UU:23/92)
Seluruh aspek keperawatan :
1.Yan/asuhan
3. Iptek
2. Pendidikan
4. Kehidupan profesi
• Sebagai akibat :
- Tek.global
- Kebij. Pemerintah
- Tuntutan masy.
2.
Yan/asuhan keperawatan bermutu.
Oleh Perawat profesional :
1. Keterampilan teknis dan kiat
Yan/asuhan berpedoman pada filsafat moral
ETIKA PROFESI
3. Pengeth.mendalam dan sistematis
- Setiap hari perawat berhubungan dengan
klien
- Perawat membuat keputusan
- Keputusan yang terbaik bagi klien
- Pertimbangan moral
- Prinsip-prinsip moral.
Keputusan menyebabkan terjadinya konflik
moral/etik :
- Apakah yang baik dan benar untuk klien
- bagaimana kebenaran moral dilakukan
• Keputusan moral kebutuhan
dijadikan pertimbangan dalam
menetapkan tindakan yang tepat.
Keperawatan Pelayanan Profesional
Hakekat : Kep. adalah profesi
mengabdi pada manusia dan
kemanusiaan lebih mementingkan
orang lain/masy.
Profesi :
• Manusia perlu hidup bekerja
• Pekerjaan yang menuntut keahlian
profesional
• Profesi kep. bukan sekedar mencari
nafkah Pengabdian merupakan
motivasi utama profesi luhur.
• Pengabdian pada tuntutan etika profesi.
• Harus mengabdi pada kepentingan
umum
Ciri profesi :
1. PertanggungjawabanSikap selalu dituntut
melakukan suatu pekerjaan yg bermutu
2. Hormat thd orang lainmemberikan kepada
siapa saja apa yg menjadi haknya
3. Sikap bebas pamrihkepentg klien ad/ utama
4. Pengabdian pada tututan etika
profesiTuttutan etika profesi harus tetrap
dipertahankan, meskipun ada menghendaki
lain.
Ideologi profesi :
1. Harus ada ilmu
2. Harus ada kebebasantidak berpihak kecuali
klien
3. Harus mengabdi pada kepentingan umum ,
mencari kekayaan tidak boleh menjadi tujuan.
4. Harus ada hubungan kepercayaan antara
perawat dan klien
5. Kewajiban merahasikan info yg diterima dari
klien
7. Harus ada kode etik yg dibuat oleh profesi
8. Boleh menerima imbalan jasa, tapi tidak
seimbang, yug tidak mampu harus ditolong
cuma2.
Keperawatan sebagai profesi :
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan
profesional yg merupakan bagian integral dari
yan kes., didasarkan pada ilmu dan kiat kep.,
berbentuk yan biopsikososiospiritual yg
komprehensif, ditujukan kpd individu, keluarga
dan msy baik sakit maupun sehat yg mencakup
seluruh proses kehidupan manusia.
Profesi pekerjaan yg ditujukan u/ kepentingan
msy. Dan bukan u/ kepentingan gol. Atau klp
tertentu.
Sebagai profesi, keperawatan memiliki :
1. Body of knowledge anggota profesi harus
mengusai pengeth. Ttg kep. Dan memiliki
kemampuan u/ menerapkan pength. Dalam
praktik kep.
2. Bertanggung jawab thd. Setiap kegiatan yg
telah ditugaskanotonomi.
3. Memiliki moral sebagai anggota profesi dan
melakukan kegiatan sesuai standar etika
profesi
4. Memiliki sense of altruism
5. Melaksanakan yan.kepada klien berdasarkan
kesejawatan (kolegialitas).
• Keperawatan bukan sekedar keterampilan
khusus, mendidik untuk merlakukan
pekerjaan khusus. Keperawatan adalah suatu
profesi.
• Profesi keperawatan berada pada tingkat yg
sama dg profesi kes.lain.
Perubahan peran :
1. Peran perawat berada dibawah profesi
medik profesi keperawatanmemiliki
kebebasan mengatur diri sendiri
2. Peran profesi kep. Dibentuk dari kompleksitas
yan kep. Yang sangat maju termasuk tekanan
IPTEK kep.
Pengertian Etika
• Istilah etika dan moral berhub.erat.
• Etika Ethos(yunani) yg dalam bentuk tunggal
kebiasaan, adat, akhlak, watak.
• Oral MOS(Bhs.Latin)kebiasaan, adat
• Kedua istilah (etika dan moral) mempunyai kadar arti yg
sama.
• Penggunaan sehari-hari kadang2 berbeda “Tidak
bermoral” (immoral) sering mempunyai konotasi lebih
buruk dp tidak etis.
• Kelaziman etik lebih umum digunakan u/ prinsip2 dar
suatu profesi, sedangkan moralitasperilaku tsb tertuju
kpd pernuatan seseorang.mis. Sexual morality .
Bertens (1993) membedakan etika dalam 3 arti :
1. Nilai2 atau norma2 yg menjadi pegangan bagi
seseorang atau kelompok dalam mengatur
tingkah lakunyasistem nilai
2. Etika ad/ kumpulan azas atau nilai moral
kode etik
3. Ilmu ttg yg baik atau yg burukfilsafat moral.
Moral/etika nilai2 dan norma yg menjadi
pegangan bagi seseorang atau suatu klp
dalam bersikap tindak.
Istilah moral menyangkut baik buruknya
seseorang sebagai manusia
Etika :
• Kumpulan nilai yang berkenaan dengan
akhlak
• Nilai mengenai benar dan salah yang dianut
oleh gol.masy.
• Nilai-nilai yang menjadi pegangan dalam
bertindak/bersikap.
Tujuan Etika Keperawatan
Etika alat ukur perilaku moral kep.
Keputusan berdasarkan kode etik serbagai
standar menilai perilaku moral perawat.
• Meletakkan kerangfka fikir perawat mengambil
keputusan dan bertj pada msy,kepercayaan
diantara sesama perawat, dan kepada profesi.
Etika profesi keperawatan :
• Mengenal dan mengidentifikasi unsur moral
dalam praktik kep.
• Membentuk strategi/cara dan menganalisa
masalah moral yg terjadi dlm praktik kep.
• Menghubungkan prinsip moral/pelajaran yg
baik dan dpt dipertj pada diri sendiri, dan
kepada Tuhan
Prinsip-prinsip etika :
Keputusan dg.mempertimbangkan prinsip-prinsip moral
tanpa ini terjadi konflik moral/etik.
Kpts moral merupakan kebutuhan yang harus dijadikan
pertimbangan dalam menetapkan tindakan yang
tepat.
Dalam melaksanakan praktik keperawatan, perawat
harus memperhatikan prinsip-prinsip moral.
4 prinsip utama :
1. Nonmaleficence tidak merugikan
Apabila tidak berbuat baik, jangan merugikan
2. Beneficence berbuat baik
3. Otonomi memberikan kebebasan/hak untuk
bertindak/mengambil kpts.
4. Justice Keadilan. Kewajiban perawat untuk
bertindak adil/tidak mebeda-bedakan.
5. Fidelity ketaatan pegang janji
6. Veracity kejujuran bekerja secara
profesional
7. Confifentially respek thd orang lan.
Masalah etika :
1. Moral unpreparedness perawat tidak
dipersiapakan untuk menangani secara tepat
dan efektif. Perawat masuk dalam situasi
tanpa siap
2. Moral blindness Tidak mampu melihat
masalah2 moral
3. Moral indifference adanya sikap kurang
perhatian terhadap kebutuhan moral
4. Amoralishampir sama dg moral
indifferent,ditandai dg tidak adanya perhatian
thd moral.
5. Moral complacency Tidak ada keiningan
menerima bahwa pendap[at moralnya
mungkin salah, menganggap tidak perlu
memandang jauh kedepan.
6. Moral Fanaticismkaku dalam
mempertahankan pendapat moralnya, tanpa
mempertimbangkan kebutuhan moral yg
berkembang
7. Moral disagreements :
a. internal moral disagreementKonflik yg
mendasar ttg dorongan atau prioritas standar
moral yg diterima.
b. Radical moral disagreement menyetujui
tindakan dilakukan dan melihat tidak satupun
kriteria moral yg relevan.
8. Moral dilemmasSituasi yg memberikan
pilihan antara bagaimana melihat kedua
alternatif yg diperlukan, yg keduanya
diperlukan tetapi hanya dapat memilih satu
diantaranya, tanpa melanggar pada yg lain.
• Menangani masalah moral :
Dalam membuat kpts moral, usur2 yg
mermpengaruhi :
1. Nilai dan kepercayaan pribadi
2. Kode etik kep.
3. Konsep moral perawat
4. Prinsip etis
5. Model kerangka kepts etik.
Dealing with moral problems
Kerangka pembuatan keputusan etik (Fry,1991) :
• Pengenalan dilema etika kep
• Mengumpulkan data aktual yg relevan
• Menganalisa dan mencari kejelasan individu yg terlibat
• Mengonsep dan evaluasi argumentasi untuk setiap isu
dan membuat alternatif
• Mengambil tindakan
• Mengadakan evaluasi
Assess the situation
Evaluate moral
outcomes
Ilmplement moral
Plan of action
Identify moral problem(s)
Set moral goals & plan
Moral action
Moral decision-making model by Megan-Jane Johnstone,1989
Model : Pembuatan kpts moral :
1. Pengkajian situasi
2. Diagnosa atau merngidentifikasi masalah
moral
3. Menetapkan tujuan moral dan perencanaan
yg tepat
4. Mengimplementasikan rencana kegiatan
5. Mengevaluasi hasil dari tindakjan yang telah
diimplementasikan.
odel pengambilan keputusan etik (Thompson
Model
& Jameton,1981)
Model I
. Identifikasi masalah nilai dan konflik diklarifikas
diklarifika
2. Perawat harus mengumpulkan data tambahan
siapa yg terlibat
. Perawat harus mengidentifikasi semua pilihan ata
alternatif secara terbuka kepada permbuat kpts.
4. Perawat harus memikirkan msl etik secara
berkesinambungan
5. Pembuat kpts harus membuat kpts.
6. Melakukan tindakan dan mengkaji kpts dan hasil
1. Mengenali dg tajam msl yg terjadiapa intinya,
apa sumbernya, mengenali hakekat msl.
2. Mengumpulkan data atau info berdasarkan
fakta
3. Menganalisa datakejelasan yg terlibat,
kedalam dan intensitas keterlibatan, relevansi
keterlibatan dg msl etik
4. Mencari kejelasan konsep etika yg relevan
penyelesaian msl dg mengemukakan konsep
filsafat yg mendasari etika maupun konsep
sosbud.
5. Mengonsep argumentasi semua jenis isu yg
didpt merasionalisasi kejadian, kemudian
membuat alternatif tytg tindakan yg akan
diambil.
6. Mengambil tindakan alternatif diuji dan dpt
diterima dilaksanakan
7. Mengevaluasiapakah tindakan mencapai hasil.
hasil
Kalau tidak berhasil kaji ulang.
Model III :
1. Tinjau ulang situasi yg dihadapi untuk menentuka
msl, kepts yg diperlukan, komponen etik individ
2. Kumoulkan info tambahan u/ memperjelas situa
3. Indentifikasi aspek etik dari msl yg dihadapi
4. Ketahui atau bedakan posisi pribadi dan posdis
moral profesional
5. Identifikasi posisi moral dan keunikan individu
yg berlainan
6. Identifikasi konflik nilai bila ada
7. Gali siapa yg harus membuat kpts
8. Identifikasi rentang tindakan dan hasil yg
dihjarapkan
9. Tentukan tindakan dan laksanakan
10. Evaluasi hasil dan kpts tindakan.
Faktor2 mempengaruhi pengambil kpts etik
dlm praktik kep. :
1. Agama dan adat istiadatperawat harus
memahami nilai yg diyakini dan agama yg dianut
2. Faktor sosialperilaku sosbud,
IPTEK,hukum/peraturan2
3. Ilmu pengetahuan dan tehnologi kemajuan
menimbulkan pertanyaan yg berhub. Dg etika
4. Legislasi dan kpts yuridisbertindak tidak sesuai
hukumkonflik. Kpts yuridis hukum kes., UU
tentang keperawatan.
5. Dana/Keuangan Dana yg terbatas.
6. Pekerjaan Tidak semua kpts perawat dapat
dilaksanakan.
Bgmn.perawat tidak melakukan kesalahan :
1. Berikan kasih sayang
2. Gunakan pengetahuan
3. Utama kepentingan pasien
4. Klarifikasi order bila meragukan
5. Tingkatkan kemampuan secara terus menerus
6. Jangan pernah melakukan tindakan yang belum
dikuasai
7. Lakukan askep berdasarkan model proses
keperawatan
8. Dokumentasikan askep
9. Lakukan konsultasi dengan anggota tim
10. Pelimpahan tugas secara bijaksana.
Permasalahan yang dihadapi perawat
saat ini
• Tenaga perawat tidak profesional
• Standar profesi belum ditetapkantdk memiliki
standar baku
• Belum semua perawat mengetahui kode etik
profesi
• PPNI kurang pembinaan pada anggota
• Pendidikan perawat profesional?
• Perawat tidak mengerjakan pekerjaannya
sesuai tuntutan profesi.
Kesimpulan :
• Masalah etika kompleks, banyak
aspek yang terkait
• Perawat diperhadapkan pada
aturan/kebijakandapatkah dipenuhi?
• Perawat berisiko melakukan
pelanggaran, krn tidak profesional
• Lembaga pendidikan keperawatan
profesional.
• PPNI bertangung jawab pada anggota.
Terima kasih atas kesetiaan anda dalam
melayani sesama tanpa pamrih dan
memberikan yang terbaik untuk mereka
Kita ada, karena mereka ada
Hidup ini akan berarti bila kehadiran
anda bermakna bagi orang lain
AKE
Terima kasih