OTAK KANAN DAN OTAK KIRI

OTAK KANAN DAN OTAK KIRI

Otak kita mengendalikan semua fungsi tubuh kita. Otak merupakan
pusat dari keseluruhan tubuh kita. Jika otak kita sehat, maka akan mendorong
kesehatan tubuh serta menunjang kesehatan mental kita. Sebaliknya, apabila
otak kita terganggu, maka kesehatan tubuh dan mental kita bisa ikut
terganggu.
Seandainya jantung atau paru-paru kita berhenti bekerja selama
beberapa menit, kita masih bisa bertahan hidup. Namun jika otak kita berhenti
bekerja selama satu detik saja, maka tubuh kita mati. Itulah mengapa otak
disebut sebagai organ yang paling penting dari seluruh organ di tubuh
manusia.
Selain paling penting, otak juga merupakan organ yang paling rumit.
Membahas tentang anatomi dan fungsi otak secara detail bisa memakan waktu
berhari-hari. Oleh karena itu disini kita akan membahas anatomi dan fungsi
otak secara garis besarnya saja sekedar membuat kita paham bagian-bagian
dan fungsi otak kita sendiri.

Seperti terlihat pada gambar di atas, otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
1. Cerebrum (Otak Besar)
Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga

disebut dengan nama Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan.
Cerebrum merupakan bagian otak yang membedakan manusia dengan
binatang. Cerebrum membuat manusia memiliki kemampuan berpikir,

 

analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori dan kemampuan
visual. Kecerdasan intelektual atau IQ kita juga ditentukan oleh kualitas
bagian ini.
Cerebrum secara terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut
Lobus. Bagian lobus yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan
yang menyerupai parit disebut sulcus. Keempat Lobus tersebut masingmasing adalah: Lobus Frontal, Lobus Parietal, Lobus Occipital dan Lobus
Temporal.


Lobus Frontal merupakan bagian lobus yang ada dipaling depan dari
Otak Besar. Lobus ini berhubungan dengan kemampuan membuat
alasan, kemampuan gerak, kognisi, perencanaan, penyelesaian
masalah, memberi penilaian, kreativitas, kontrol perasaan, kontrol
perilaku seksual dan kemampuan bahasa secara umum.




Lobus Parietal berada di tengah, berhubungan dengan proses sensor
perasaan seperti tekanan, sentuhan dan rasa sakit.



Lobus Temporal berada di bagian bawah berhubungan dengan
kemampuan pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam
bentuk suara.



Lobus Occipital ada di bagian paling belakang, berhubungan dengan
rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu melakukan
interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata.
Apabila diuraikan lebih detail, setiap lobus masih bisa dibagi

menjadi beberapa area yang punya fungsi masing-masing, seperti terlihat

pada gambar di bawah ini.

 

2. Cerebellum (Otak Kecil)
Otak Kecil atau Cerebellum terletak di bagian belakang kepala,
dekat dengan ujung leher bagian atas. Cerebellum mengontrol banyak
fungsi otomatis otak, diantaranya: mengatur sikap atau posisi tubuh,
mengkontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh. Otak Kecil
juga menyimpan dan melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang
dipelajari seperti gerakan mengendarai mobil, gerakan tangan saat
menulis, gerakan mengunci pintu dan sebagainya.
Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan
pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi,
misalnya orang tersebut tidak mampu memasukkan makanan ke dalam
mulutnya atau tidak mampu mengancingkan baju.
3. Brainstem (Batang Otak)
Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau
rongga kepala bagian dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung
atau sumsum tulang belakang. Bagian otak ini mengatur fungsi dasar

manusia termasuk pernapasan, denyut jantung, mengatur suhu tubuh,
mengatur proses pencernaan, dan merupakan sumber insting dasar
manusia yaitu fight or flight (lawan atau lari) saat datangnya bahaya.
Batang otak dijumpai juga pada hewan seperti kadal dan buaya.
Oleh karena itu, batang otak sering juga disebut dengan otak reptil. Otak
reptil mengatur “perasaan teritorial” sebagai insting primitif. Contohnya
anda akan merasa tidak nyaman atau terancam ketika orang yang tidak
Anda kenal terlalu dekat dengan anda.
Batang Otak terdiri dari tiga bagian, yaitu:


Mesencephalon atau Otak Tengah (disebut juga Mid Brain) adalah
bagian teratas dari batang otak yang menghubungkan Otak Besar dan
Otak Kecil. Otak tengah berfungsi dalam hal mengontrol respon
penglihatan, gerakan mata, pembesaran pupil mata, mengatur gerakan
tubuh dan pendengaran.

 




Medulla oblongata adalah titik awal saraf tulang belakang dari
sebelah kiri badan menuju bagian kanan badan, begitu juga sebaliknya.
Medulla mengontrol funsi otomatis otak, seperti detak jantung,
sirkulasi darah, pernafasan, dan pencernaan.



Pons merupakan stasiun pemancar yang mengirimkan data ke pusat
otak bersama dengan formasi reticular. Pons yang menentukan apakah
kita terjaga atau tertidur

4. Limbic System (Sistem Limbik)
Sistem limbik terletak di bagian tengah otak, membungkus batang
otak ibarat kerah baju. Limbik berasal dari bahasa latin yang berarti kerah.
Bagian otak ini sama dimiliki juga oleh hewan mamalia sehingga sering
disebut dengan otak mamalia. Komponen limbik antara lain hipotalamus,
thalamus, amigdala, hipocampus dan korteks limbik. Sistem limbik
berfungsi menghasilkan perasaan, mengatur produksi hormon, memelihara
homeostasis, rasa haus, rasa lapar, dorongan seks, pusat rasa senang,

metabolisme dan juga memori jangka panjang.
Bagian terpenting dari Limbik Sistem adalah Hipotalamus yang
salah satu fungsinya adalah bagian memutuskan mana yang perlu
mendapat perhatian dan mana yang tidak.
Sistem limbik menyimpan banyak informasi yang tak tersentuh
oleh indera. Dialah yang lazim disebut sebagai otak emosi atau tempat
bersemayamnya rasa cinta dan kejujuran. Carl Gustav Jung menyebutnya
sebagai "Alam Bawah Sadar" atau ketidaksadaran kolektif, yang
diwujudkan dalam perilaku baik seperti menolong orang dan perilaku tulus
lainnya. LeDoux mengistilahkan sistem limbik ini sebagai tempat duduk
bagi semua nafsu manusia, tempat bermuaranya cinta, penghargaan dan
kejujuran.

Aktivasi Otak adalah perangsangan aktivitas otak dengan cara
stimulasi gelombang otak. Di Amerika, metode ini dikenal dengan Brainwave

 

Entrainment. Aktivasi Otak bertujuan untuk merangsang keseluruhan otak
Anda agar bekerja secara maksimal serta untuk menyeimbangkan fungsi otak

kanan dan otak kiri.
Kita mungkin pernah mendengar bahwa sebagian besar manusia hanya
menggunakan salah satu belahan otaknya. Sebagian ada yang dominan otak
kanan, dan kebanyakan manusia modern dominan otak kirinya karena di
sekolah hanya diajarkan pelajaran yang mengasah otak kiri.
Pengertian mengenai otak kanan dan otak kiri memang sedang banyak
menjadi perbincangan oleh orang-orang. Pengertian otak kanan dan kiri
seringkali diperbincangkan karena hal tersebut menyangkut cara kerja otak
atau fungsi otak manusia yang sangat hebat tersebut.
Sampai saat ini, pengertian otak kanan dan otak kiri adalah hal yang
sangat menarik untuk dikaji. Para pakar dari kalangan kedokteran dan
psikologi juga sangat tertarik untuk membahas tentang hal tersebut. Meskipun
masih banyak orang yang memiliki pendapat yang berbeda-beda mengenai
pengertian otak kanan dan otak kiri.
Otak manusia memang sangat luar biasa. Otak merupakan salah satu
organ tubuh manusia yang sangat penting untuk kelangsungan hidup seorang
manusia.
Perbedaan dua fungsi otak kanan dan otak kiri akan membentuk sifat,
karakteristik, dan kemampuan yang berbeda pada seseorang. Perbedaan fungsi
otak kanan dan otak kiri ini telah popular sejak tahun 1960an. Hal tersebut

berasal dari hasil penelitian Roger Sperry.
Otak besar atau cerebrum yang merupakan bagian terbesar dari otak
manusia adalah bagian yang memproses semua kegiatan intelektual, seperti
kemampuan berpikir, penalaran, daya ingat, membayangkan (imajinasi), serta
kemampuan merencanakan masa depan.

 

Otak besar dibagi lagi menjadi dua yaitu ; otak belahan kanan dan otak
belahan kiri. Masing-masing belahan memiliki fungsi yang berbeda juga. Otak
kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio,
kemampuan menulis dan membaca, juga merupakan pusat menghitung (ilmu
matematika). Beberapa pakar menyebutkan bahwa otak kiri merupakan pusat
Intelligence Quptient (IQ). Orang-orang yang memiliki tingkat IQ yang tinggi
biasanya bergerak di bidang ilmuwan.
Sedangkan fungsi otak kanan lebih ke arah perkembangan Emotional
Quotient (EQ). Contohnya dapat dilihat dari cara orang tersebut bersosialisasi,
komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi. Pada
otak kanan pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan,
memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, emanri, melukis, dan

segala jenis kegiatan kreatif lainnya. Orang yang terlihat otak kanannya
cenderung lebih produktif adalah orang-orang yang bergelut di bidang seni.

 

Jika ada yang bertanya “Belahan otak mana yang lebih baik?”,
keduanya adalah baik. Karena setiap belahan otak memiliki fungsi otak yang
berbeda dan tentu saja keduanya berfungsi untuk kelangsungan hidup
manusia. Akan tetapi, menurut penelitian, sebagian besar orang di dunia ini
lebih mengandalkan otak kirinya ketimbang otak kanannya. Hal tersebut
disebabkan oleh pendidikan formal (sekolah dan kuliah) yang lebih banyak
mengasah kemampuan otak kiri dan hanya sedikit pelajaran yang diberikan
untuk mengembangkan otak kanannya.

Orang yang dominan otak kirinya, akan sangat pandai menganalisa
sesuatu dan proses pemikirannya sangat logis, namun ia akan kurang pandai
dalam hubungan sosial. Orang seperti ini cenderung memiliki telingan kanan
lebih tajam, kaki dan tangan kanannya juga lebih tajam daripada tangan dan
kaki kirinya. Sedangkan orang yang dominan otak kanannya, biasanya ia bisa
jdi adalah seorang yang pandai bergaul, namun mengalami kesulitan dalam

belajar hal-hal yang sifatknya teknis.
Ada banyak cara untuk mengetahui apakah seseorang dominan otak
kanan atau dominan otak kiri. Misalnya dengan melihat perilaku sehari-hari,
cara berpakaian, dan lain-lain.

 

Disekitar kita pastinya ada orang yang pandai dalam ilmu pengetahuan,
tapi tidak pandai bergaul. Sebaliknya ada orang yang pandai bergaul, tapi
kurang pandai di sekolahnya. Keadaan semacam ini disebabkan oleh
ketidakseimbangan antara otak kanan dan otak kiri.
Idealnya, otak kiri dan otak kanan haruslah seimbang dan semuanya
berfungsi secara optimal. Orang yang otak kanan dan otak kirinya seimbang,
maka dia bisa menjadi orang yang cerdas sekaligus pandai bergaul atau
bersosialisasi.
Untuk mengoptimalkan dan menyeimbangkan kinerja dua belahan
otak, kita bisa menggunakan teknologi Brainwave Entrainment atau yang
dikenal dengan Terapi Gelombang Otak. Metode ini sangat mudah diikuti
karena Anda hanya perlu mendengarkan semacam musik instrumental yang
dirancang khusus untuk menyelaraskan dan mengaktifkan kedua belahan otak

kita.
Berikut tabel mengenai “Otak Kiri” dan “Otak Kanan” :

Otak Kiri








Karakteristik yang berhubungan
dengan kemampuan analisis, logis,
urutan, objektif dan rasional. Dengan
karakterisitik ini, orang yang dominan
menggunakan otak kiri cenderung
memiliki pendekatan rasional terhadap
kehidupan.
Orang yang dominan otak kiri akan
lebih tertarik dengan angka, kata-kata
atau simbol. Dengan cara berpikirnya
yang logis dan rasional, individu
dengan dominansi otak kiri cenderung
melakukan kemampuan analisa dengan
baik. Misalnya dalam bidang teknik
atau akutansi.
Orang dengan dominasi otak kiri
berpengalaman dalam perencanaan,
dan orang ini jarang sekali melakukan
persiapan di saat-saat terakhir.
Konsisten dan sangat stabil

Otak Kanan






 

karakteristik yang terkait dengan otak
kanan adalah intuitif, acak, subjektif,
holistik (secara menyeluruh) dan
sintesis. Dengan karakteristik ini, orang
yang dominan dengan otak kanan
cenderung lebih kreatif ketimbang
orang yang dominan otak kiri.
Kenyataan bahwa orang dengan
dominansi otak kanan lebih cenderung
menyukai aspek visual, sehingga orangorang tersebut jarang menanggapi
masalah secara rinci.
Individu dengan dominansi otak kanan
cenderung lebih kreatif dan intuitif,
baik di bidang seni yang kreatif,
maupun di bidang-bidang lainnya.
Individu tersebut memiliki waktu yang
tepat untuk memprioritaskan hal-hal
yang sulit, karena sebagian besar
keputusan yang dibuat pada saat








Menyukai informasi yang factual

Memiliki jadwal yang teratur dan
alokasi waktu yang terencana.
Memiliki kemampuan untuk
menganalisis sesuatu dan sekaligus
memprediksi sesuatu yang akan terjadi.
Lebih banyak menggunakan logika
Bermain aman







terakhir.
Jika dua individu diberikan beberapa
kasus, satu dengan dominansi otak
kanan dan yang lainnya dengan
dominansi otak kiri, orang dengan
dominansi otak kanan akan mulai
bekerja tanpa melalui manual instruksi.
Sedangkan individu dengan dominansi
otak kiri akan melakukannya melalui
manual, memahami konsep, baru
kemudian menangani kasus tersebut.
Banyak menggunakan perasaan
Berdasar pada fantasi
Lebih suka pada sesuatu yang bersifat
acak
Spontan
Fleksibel namun terkadang sulit ditebak

Setiap orang mempunyai kecenderungan untuk menggunakan salah
satu bagian otaknya secara dominan, seperti misalnya seniman yang memiliki
kecenderungan dominan menggunakan dan mengasah otak kanannya karena
kegiatannya berhubungan dengan kreativitas.

 

Menyeimbangkan kerja otak kiri dan otak kanan sangat penting bila
anda ingin berpikir kreatif, memiliki ingatan yang tajam, mampu mendengar
dengan baik, menulis kreatif serta sanggup membaca dengan pemahamam
penuh. Kemampuan diatas membutuhkan koordinasi yang baik antara otak kiri
dan otak kanan.
Percaya tidak percaya otak kita-lah yang memiliki peranan penting
dalam segala hal dalam hidup kita termasuk juga kesuksesan kita. Kehidupan
kita pasti akan lebih terarah dan menyenangkan bila kita mengetahui cara
untuk mengoptimalkan kinerja otak kita.
Masalahnya adalah seberapa cepat dan efektif kita untuk bisa mampu
mengoptimalkannya? Atau mungkin sebagian dari kita malah tidak tahu sama
sekali bagaimana cara untuk meledakkan potensi diri anda dengan cara
mengasah dan mengoptimalkan fungsi otak yang anda miliki.
Pelajaran di sekolah formal (TK, SD, SMP dan SMA) umumnya meaktifasi OTAK KIRI. Bagaimana tidak, lihat saja kurikulum sekolah kita.
Pelajaran Matematik atau ilmu pasti mempunyai porsi yang lebih banyak
daripada pelajaran lainnya. Belum lagi pelajaran yang harus menghafal, juga
merupakan pelajaran yang me-aktifasi berpikir secara logis.
Beberapa sekolah yang cukup bagus di negeri ini, hanya memberikan
test Matematika untuk masuk SMP dan SMA. Begitu pentingnya pelajaran
Matematika bagi sekolah ini dan mereka yakin bahwa murid yang jago
matematik, nalar pikiran mempunyai dasar yang kuat dan akan mudah untuk
mempelajari pelajaran IPS (tidak sebaliknya yang mana murid IPS tidak akan
bisa belajar ilmu pasti dengan baik).
Dengan pelajaran di sekolah yang lebih mengaktifasi otak kiri, ada
bahaya laten yang bisa mengancam, yaitu otak yang kurang seimbang,
terutama pada otak kanan. Lemahnya otak kanan menyebabkan anak berbicara
kasar dan Tdak kooperatif dan kreatif pada cara berpikirnya - dalam hal ini
anak TIDAK mempunyai EQ (emotional intelligent). Sebagai sekolah musik
yang telah mengajar berbagai macam sifat murid, sangat disayangkan apabila

 

bertemu dengan anak pandai/pintar, tetapi tidak mempunyai perasaan atau
sangat kasar sekali dalam berkata.
Aktivasi Otak bukan berarti mengaktifkan otak yang tidak aktif, atau
mengaktifkan otak yang mati. Namun sejauh mana tingkat aktivitas otak kita?
Dan apakah kita sudah cukup merasa puas dengan kemampuan otak kita saat
ini? Pastinya setiap orang, termasuk kita, ingin mengembangkan kemampuan
otak hingga batas maksimal.
Banyak pertanyaan “Bagaimana cara mengoptimalkan otak kanan
kita?”

atau

“Bagaimana

cara

menyeimbangkan

otak

kanan

kita?”

Menyeimbangkan kerja otak kiri dan otak kanan sangat penting bila anda
ingin berpikir kreatif, memiliki ingatan yang tajam, mampu mendengar
dengan baik, menulis kreatif serta sanggup membaca dengan pemahamam
penuh. Kemampuan diatas membutuhkan koordinasi yang baik antara otak kiri
dan otak kanan.
Salah satu solusi untuk mengaktifasi otak kanan adalah dengan belajar
music klasik. Pada saat belajar musik klasik, kita harus membaca not balok,
dan ini berarti dia harus menghitung (karena tiap not balok ada harga
ketukannya). Pada waktu memainkan musik, kita harus mengetahui dinamik
dari lagu. Sebagai contoh, kita harus dapat memainkan lagu dengan “Piano”
(lembut) atau “Forte” (keras) secara silih berganti. Dia harus bisa memainkan
lagu dengan jelas apabila ada tanda “Crescendo” (dari halus makin keras) atau
“Decrescendo” (dari keras ke halus). Ada juga teknik bermain secara “Legato”
(menyatukan not menjadi suatu kesatuan) atau “Staccato” (memainkan not
dengan terpatah patah). Hal ini tentunya membutuhkan dan mengaktifasi
konsentrasi di otak kanan, karena harus dirasakan (feel), bukannya di pikir
(think).
Selain itu, memainkan alat musik telah dibuktikan mengaktifkan
hubungan saraf mata dan motorik. Sewaktu membaca not balok, mata harus
melihat semua tanda not, kemudian masuk ke otak dan di proses, kemudian
otak memerintahkan otot motorik pada lengan dan jari untuk memainkan

 

musik. Selain itu, indera pendengaran harus juga aktif untuk membedakan
dinamik dari lagu tersebut.
Dengan contoh diatas, kita sudah tentu percaya bahwa pendidikan
musik memberikan solusi yang komprehensif bagi seimbangnya otak kiri dan
kanan, bahkan me-aktifasi semua saraf (indera penglihatan, pendengaran dan
motorik).
Otak kita terdiri dari milyaran sel otak yang disebut neuron. Setiap
neuron saling berkomunikasi (menjalin hubungan) dengan memancarkan
gelombang listrik. Gelombang listrik yang dikeluarkan oleh neuron dalam otak
inilah yang disebut "gelombang otak" atau brainwave. Jadi yang disebut
gelombang otak adalah "arus listrik" yang dikeluarkan oleh otak. Apabila otak
tidak lagi mengeluarkan gelombang otak, maka kita tahu bahwa otak tersebut
sudah mati.
Gelombang otak bisa diukur dengan peralatan Electroencephalograph
(EEG). Diketahui bahwa frekuensi gelombang otak yang dihasilkan oleh
neuron bervariasi antara 0-30 Hz dan digolongkan menjadi gelombang delta,
theta, alpha dan beta. Setiap gelombang punya karakteristik yang berbedabeda serta menandakan kondisi mental seseorang.

Ilustrasi gelombang listrik (brainwave) yang

Grafik gelombang otak dari Delta
hingga Beta.

dikeluarkan oleh neuron otak.

Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai karakteristik empat
jenis gelombang otak yang umumnya muncul pada setiap orang :

 

Gelombang Beta : Waspada, Konsentrasi.
Kondisi gelombang otak Beta (13-30 Hz) menjaga pikiran kita tetap tajam dan
terfokus. Dalam kondisi Beta, otak Anda akan mudah melakukan analisis dan
penyusunan informasi, membuat koneksi, dan menghasilkan solusi-solusi serta
ide-ide baru. Beta sangat bermanfaat untuk produktivitas kerja, belajar untuk
ujian, persiapan presentasi, atau aktivitas lain yang membutuhkan konsentrasi dan
kewaspadaan tinggi.
 

Gelombang Alpha : Kreativitas, relaksasi, visualisasi
Gelombang otak Alpha (8-13 Hz) sangat kontras dibandingkan dengan kondisi
Beta. Kondisi relaks mendorong aliran energi kreativitas dan perasaan segar,
sehat. Kondisi gelombang otak Alpha ideal untuk perenungan, memecahkan
masalah, dan visualisasi, bertindak sebagai gerbang kreativitas kita.
 

Gelombang Theta: Relaksasi mendalam, Meditasi, Peningkatan Memori
Lebih lambat dari Beta, kondisi gelombang otak Theta (4-8 Hz) muncul saat kita
bermimpi pada tidur ringan. Atau juga sering dinamakan sebagai mengalami
mimpi secara sadar. Frekuensi Theta ini dihubungkan dengan pelepasan stress dan
pengingatan kembali memori yang telah lama. Kondisi “senjakala” (twilight)
dapat digunakan untuk menuju meditasi yang lebih dalam, menghasilkan
peningkatan kesehatan secara keseluruhan, kebutuhan kurang tidur, meningkatkan
kreativitas dan pembelajaran.
 

Gelombang Delta : Penyembuhan, tidur sangat nyenyak
Kondisi Delta (0.5-4 Hz), saat gelombang otak semakin melambat, sering
dihubungkan dengan kondisi tidur yang sangat dalam. Beberapa frekuensi dalam
jangkauan Delta ini diiringi dengan pelepasan hormon pertumbuhan manusia
(Human Growth Hormone), yang bermanfaat dalam penyembuhan. Kondisi
Delta, jika dihasilkan dalam kondisi terjaga, akan menyediakan peluang untuk
mengakses aktivitas bawah sadar, mendorong alirannya ke pikiran sadar. Kondisi
Delta juga sering dihubungkan dengan manusia-manusia yang memiliki perasaan
kuat terhadap empati dan intuisi. 

Pandangan keliru yang selama ini ada dalam benak banyak orang
adalah otak hanya menghasilkan satu jenis gelombang pada suatu saat. Saat

 

kita aktif berpikir kita berada pada gelombang beta. Kalau kita rileks kita
berada di alfa. Kalau sedang melamun, kita di theta. Dan, kalau tidur lelap kita
berada di delta. Pandangan itu salah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pada suatu saat, pada umumnya, otak kita menghasilkan empat jenis
gelombang secara bersamaan, namun dengan kadar yang berbeda. Misalnya
dalam kondisi tidur, otak kita lebih banyak memproduksi gelombang delta,
tapi tetap memproduksi theta, alpha dan beta walaupun kadarnya sedikit.
Setiap orang punya pola gelombang otak yang unik dan selalu
konsisten. Keunikan itu tampak pada komposisi jenis gelombang pada saat
tertentu. Komposisi gelombang otak itu menentukan tingkat kesadaran
seseorang. Meditasi adalah salah satu cara paling kuno untuk mengatur pola
gelombang otak. Sedangkan bagi masyarakat modern yang sibuk, teknologi
Brainwave Entrainment menjadi salah satu cara favorit untuk mengatur pola
gelombang otak agar sesuai dengan kebutuhan.
Sebenarnya, selain 4 jenis gelombang yang disebutkan diatas (Delta,
Theta, Alpha dan Beta) masih ada gelombang otak yang lebih tinggi yaitu
Gamma dengan frekuensi 40-99 Hz, HyperGamma dengan frekuensi tepat 100
Hz dan gelombang Lambda dengan frekuensi tepat 200 Hz. Menurut Dr.
Jeffrey. D. Thompson, dari Center for Acoustic Research, gelombang
HyperGamma dan Lambda berhubungan dengan kemampuan supranatural,
metafisika atau paranormal.
Sedangkan Gelombang Gamma terjadi ketika seseorang mengalami
aktifitas mental yang sangat tinggi, misalnya sedang berada di arena
pertandingan, perebutan kejuaraan, tampil dimuka umum, sangat panik,
ketakutan, terburu-buru karena dikejar deadline pekerjaan atau keadaan lain
yang sangat menegangkan bagi orang tersebut.

 

Beberapa cara untuk melatih mengoptimalkan kerja otak kanan :
1. Eight game : Pura-puralah menulis angka delapan tidur atau simbol ? di
udara dengan tangan kiri dan kanan secara bersama-sama. Permainan
sederhana ini bertujuan untuk menyeimbangkan syaraf motorik kiri dan
syaraf motorik kanan. Cobalah dan teruskanlah permainan ini setelah
sarapan, selama dua menit setiap hari.
2. Thumb game : Acungkanlah jempol tangan kiri dan kelingking tangan
kanan, sambil menyorongkan kedua belah tangan ke arah kanan.
Sebaliknya, acungkanlah jempol tangan kanan dan kelingking tangan kiri,
sambil menyorongkan kedua belah tangan ke arah kiri. Permainan
sederhana ini bertujuan untuk menyeimbangkan syaraf motorik kiri dan
syaraf motorik kanan. Cobalah dan teruskanlah permainan ini bersama
teman-teman setelah makan siang, selama dua menit setiap hari.
3. Pattern game : Gambarlah pola-pola tertentu di atas kertas kosong, dengan
tangan kiri dan kanan secara bersama-sama, ke arah dalam, luar, atas, dan
bawah. Selain bertujuan untuk menyeimbangkan syaraf motorik kiri dan
syaraf motorik kanan, permainan unik ini juga dapat menggali potensi

 

visual. Cobalah permainan ini selama dua menit setiap hari, minimal 14
hari berturut-turut.
4. Specific crawl : Gerakkan tangan kanan serentak dengan kaki kiri.
Kemudian balaslah, gerakkan tangan kiri serentak dengan kaki kanan.
Idealnya, siku tangan menyentuh lutut. Iringi pula dengan lagu favorit.
Selain bertujuan untuk menyeimbangkan syaraf motorik kiri dan syaraf
motorik kanan, gerakan ini juga dapat membuat pikiran terbuka terhadap
hal-hal yang baru. Cobalah gerakan ini secara 10 menit setiap hari,
minimal 14 hari berturut-turut.
5. Specific posturing : Bertumpulah di lantai dengan lutut kiri dan tangan
kanan. Sementara itu, kaki kanan diluruskan ke belakang dan tangan kiri
diluruskan ke depan. Posisi ini bertujuan untuk mengaktifkan syaraf-syaraf
tertentu secara umum dan otak kanan secara khusus. Cobalah posisi ini
selama 10 menit setiap hari, minimal 14 hari berturut-turut.
6. Specific relaxing : Tip ini khusus anak-anak. Pertahankan posisi relaksasi
setengah tengkurap. Biasakan pula posisi ini ketika anak tidur. Semakin
dini, semakin baik. Biasakan pula posisi ini ketika anak sakit, sambil
dipeluk oleh orang tua. Dengan demikian, otak anak berada dalam
frekuensi alpha dan anak akan merasa damai karenanya.
7. Rotated reading : Balikkan sebuah tulisan (atas bawah), lalu bacalah
tulisan tersebut dari kanan ke kiri. Cobalah dan teruskanlah kebiasaan baru
ini selama 2 menit setiap hari.
8. Left-handed foreplay : Tip yang boleh juga disebut Kamasutra ini khusus
untuk lelaki yang telah menikah. Cumbulah pasangan Anda dengan
menggunakan tangan kiri. (Bagi Anda yang belum menikah, jangan
khawatir, kita tetap bisa melakukannya. Caranya? Menikahlah dulu.)
9. Left-handed handling : Peganglah gagang pintu dan bukalah pintu dengan
tangan kiri. Cobalah dan teruskanlah kebiasaan baru ini setiap hari.

 

10. Left-handed brushing : Gosoklah gigi dengan tangan kiri pada pagi hari.
Untuk sore atau malam hari, tetaplah menggosok gigi dengan tangan
kanan. Cobalah dan teruskanlah kebiasaan baru ini setiap hari.
11. Left-handed writing : Tulislah nama panggilan kita dengan tangan kiri di
atas kertas kosong. Cobalah kebiasaan baru ini minimal 10 kali sehari,
minimal selama 14 hari berturut-turut. Niscaya kita akan menemukan
keajaiban, di mana pada hari ke-3 kita dapat menulisnya dengan sangat
mudah.
12. Left-handed signing : Buatlah tanda tangan kita dengan tangan kiri di atas
sehelai kertas kosong. Cobalah kebiasaan baru ini minimal 10 kali sehari,
minimal selama 14 hari berturut-turut. Niscaya kita akan menemukan
keajaiban, di mana 2 dari 10 tanda tangan tersebut menyerupai bentuk
aslinya.

Ada pula cara untuk mengoptimalkan otak kanan dan otak kiri dengan
cara belajar mengatur napas.
Simpulan dari topik ini adalah yang terpenting dari semuanya, sebagai
mahluk hidup yang diberikan kekuasaan dan akal budi, manusia harus dapat
menjaga otak mereka agar tetap befungsi dengan baik dan selalu menjaga agar

 

selain tetep berfungsi juga tetap memikirkan hal-hal yang baik demi
kelangsungan hidup dunia ini.
Karena otak yang diberikan kepada kita harus dipertanggung jawabkan
pada akhirnya. Tidak dapat dikatakan bagian otak mana yang lebih baik dan
mana yang lebih berguna. Karena keduanya diciptakan demi kebaikan
kelangsungan hidup manusia. Tinggal manusia yang seharusnya berlajar
menyeimbangkan daya kerja otak tersebut.