ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRAT

ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI PENYALURAN
PEMBIAYAAN MIKRO PADA PT. BANK BRISYARIAH

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Syariah (S.E.Sy)

SUCI HANIFA
NIM 1111046100021

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015 M/1436 H

1

ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI PENYALURAN
PEMBIAYAAN MIKRO PADA PT. BANK BRISYARIAH


SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Syariah (S.E.Sy)

Oleh:
SUCI HANIFA
NIM 1111046100021

Pembimbing

M. Nur Rianto Al Arif, S.E., M.Si
NIP. 198110132008011006

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015 M/1436 H


2

PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul Analisa Tingkat Profitabilitas dan Strategi Penyaluran
Pembiayaan Mikro Pada PT. Bank BRISyariah telah diujikan dalam sidang
munaqosyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syariaf Hidayatullah Jakarta pada
tanggal............ Skripsi ini telah diterima sebagai alah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamlat (Ekonomi Islam).
Jakarta, ..............2015
Mengesahkan
Dekas Fakultas Syariah dan Hukum

Asep Saepuddin Jahar, MA., Ph.D
NIP. 196912161996031001
PANITIA UJIAN MUNAQOSYAH
Ketua
: AM. Hasan Ali, MA
(.......................................)
NIP.197512012005011005

Sekretaris
: Abdurrauf, M.A
(.......................................)
NIP. 197312152005011002
Pembimbing : M. Nur Rianto Al Arif, S.E., M.Si
(.......................................)
NIP.198110132008011006
Penguji I
: .................
(.......................................)
NIP.
Penguji II
: .................
(.......................................)
NIP.

3

KATA PENGANTAR
‫بسم ال الرحمن الرحيم‬

Puji Syukur senantiasa penulis curahkan kepada tuhan semesta alam, Allah
SWT. Berkat kehendak dan kuasa-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi terakhir yang juga menjadi Suri
Tauladan bagi ummatnya, Nabi Muhammad SAW.
Dalam penulisan Skripsi ini penulis banyak mendapatkan hambatan dan
cobaan yang harus penulis hadapi dengan ikhtiar dan tawakal. Alhamdulillah atas
berkat do’a orang tua, keluarga, sahabat dan teman-teman yang selalu memberi
motivasi dan inspirasi.
Karena itu pula dari lubuk hati yang dalam penulis mengucapkan rasa
terimakasih yang tulus kepada segenap pihak yang telah membantu dan mendukung
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Diantaranya adalah:
1. Bapak Asep Saepuddin Jahar, MA., Ph.D selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ketua Program Studi Muamalat, AM. Hasan Ali, MA dan Sekretaris Program
Studi, Bapak Abdurrauf M.A.
3. Bapak Ah. Azharudin Lathif, M.Ag., MH sebagai Dosen pembimbing
Akademik yang senantiasa memberikan nasihat dan motivasi Penulis selama
Perkuliahan.

4


4. Dosen Pembimbing Bapak M. Nur Rianto Al Arif, SE., M.Si yang senantiasa
memberikan arahan, bimbingan, dan motivasi untuk menyelesaikan Skripsi
ini, serta terimakasih atas ilmu dan pembelajaran hidup selama ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang senantiasa memberikan dan mengajarkan ilmunya selama masa
perkuliahan.
6. Segenap Staff Akademik dan Staff Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum
dan Program Studi Muamalat (Hukum Ekonomi Islam).
7. Bapak Puji, Bapak Moko dan Bapak Irwan dari Micro Business Group (MBG)
BRI Syariah atas segala bantuannya.
8. Kedua Orang tua tercinta Jaja Wiharja dan Euis Lisnawati yang senantiasa
Mendo’akan,

memberikan

nasihat

dan


semangat

sehingga

dapat

menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.
9. Kakak-kakak ku tersayang Hilma Nurlatifah Fajriah, Pupun Tursina, dan Siti
Alfi Ubaidillah serta adikku tercinta Ibnu Hibban Abdul Jabbar yang selalu
mendukung penulis untuk menyelesaikan Skripsi. Keponakkanku Muhammad
Badar Solahuddin dan Aida Fakhira Syakilla yang selalu menghibur Penulis.
10. Teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah A 2011 yang selalu menemani
hingga menyelesaikan Skripsi, terimakasih karena telah menjadi keluarga
kedua di masa perkuliahan ini. Serta sahabat-sahabatku Elis Sri Ramdani,
Hayatin Nupus, dan Fitriyani Latifah yang selalu mendukung penulis.

5

11. Sahabat “Jalan-Jajan” Bunga, Rina, Hasby, Wiza, Eko yang selalu menemani
dalam suka dan duka. Serta teman-teman Seminar Internasional Bunda Indah,

Kak Indra, Kak Dayat dan Kak Mara
12. Dan temen-teman ideologis C.O.I.N.S (Center for Islamic Economics Studies)
yang senantiasa memberikan dukungan dan motivasi selama perkuliahan.
Akhirnya penulis mengucapkan banyak terimaksih kepada temen-teman yang
tidak dapat disebutkan satu per satu atas semua bantuan dan masukan kepada
penulis. Semoga Allah SWT Mencatat dan membalas kebaikan yang dilakukan
denganbalsann yang terbaik dan senantiasa mengalir kemanfaatannya. Amiin ya
rabbal ‘alamiin.
Ciputat, September 2014

Suci Hanifa

6

ABSTRAK
SUCI HANIFA, NIM 1111046100021, Analisa Tingkat Profitabilitas dan
Strategi Penyaluran Pembiayaan Mikro pada PT. Bank BRISyariah, Strata Satu (S1),
Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah dan
Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2015.
Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank BRISyariah dengan tujuan untuk

mengetahui tingkat Profitabilitas Pembiayaan Mikro dan Strategi yang dilakukan oleh
PT. Bank BRISyariah untuk menyalurkan dana Pembiayaan Mikro pada Nasabah
serta mempertahankan Jumlah Pembiayaan Mikro yang disalurkan.
Metode Penelitian yang digunakan untuk menghitung Profitabilitas
Pembiayaan Mikro adalah dengan menggunakan Economic Value Added (EVA).
Economic Value Added (EVA) tidak hanya digunakan untuk menghitung kinerja
perusahaan tapi dapat juga digunakan untuk menghitung kinerja berbagai segmen
termasuk produk. Untuk Penelitian Strategi Penyaluran Pembiayaan Mikro metode
penelitian yang digunakan menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil
Wawancara langsung dengan pihak PT. Bank BRISyariah.
Hasil Penelitian Profitabilitas Pembiayaan Mikro menggunakan EVA
menunjukkan bahwa Pembiayaan Mikro PT. Bank BRISyariah pada tahun 2014
memiliki nilai EVA yang Positif dan ini menunjukkan bahwa Pembiayaan Mikro
memiliki nilai tambah yang baik. Sedangkan untuk Strategi Penyaluran Pembiayaan
BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki untuk Pembiayaan Mikro.
Bank juga hanya memilih usaha yang memiliki omset harian agar tetap stabil dan
mematuhi setiap SOP (Standard Operating Procedure) yang telah ditentukan oleh
Perusahaan.
Kata Kunci : Profitabilitas, Economic Value Added (EVA), Strategi Penyaluran,
Pembiayaan Mikro


7

ABSTRACT
SUCI HANIFA, NIM 1111046100021, Analysis of Profitability Level and
Distribution Startegy of Micro Finance on PT. Bank BRISyariah, Bachelor’s Degree
(BA), Department of Sharia Banking, Study Program of Muamalat, Faculty of Sharia
and Law, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta 2015.
This research was done in PT. Bank BRISyariah in order to find out the level
of Microfinance Profitability and the strategy applied by PT. Bank BRISyariah in
transferring Micro Financing to costumers and maintain the ammount if Micro
Financing Transferred as well.
The Method Applied to calculate Profitability of Micro Financing was by
applying Economic Value Added (EVA), EVA is not only used to calculate the
company’s Performance but also used to calculate the performance in several
segments including its product. The method used in the research of Distribution
Strategy of Micro Finance was by applying primer data derived from direct interview
with PT. Bank BRISyariah staffs.
The Research result of Profitability of Micro Financing using EVA shows that
the Micro Financing of PT. Bank BRISyariah in 2014 achieved Positive Value. While

the Strategy of Financing Distribution in PT. Bank BRISyariah spent 30% of their
assets on Micro Financing. The Bank also picked business which only possesing daily
turnover to keep it stable and business that obeyed the SOP (Standard Operating
Procedure) which has been determined by the Company.
Keywords: Profitability, Economic Value Added (EVA), Distribution Strategy, Micro
Financing

8

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................
LEMBAR PERNYATAAN...............................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................
ABSTRAK..........................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................
DAFTAR TABEL..............................................................................................
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN...........................................................................
A. Latar Belakang......................................................................

B. Identifikasi Masalah............................................................
C. Perumusan Masalah...............................................................
D. Tujuan dan Manfaat...............................................................
E. Sistematika Penulisan............................................................
BAB II
LANDASAN TEORI.......................................................................
A. Pembiayaan Mikro................................................................
1. Pengertian Pembiayaan Mikro........................................
2. Proses Pembiayaan Mikro..............................................
B. Pengukuran Laba dan Profitabilitas.....................................
1. Laba dan Profitabilitas...................................................
2. Pengukuran Laba dan Profitabilitas................................
3. Pengukuran Economic Value Added (EVA) .................
4. Perhitungan Economic Value Added (EVA) .................
C. Review Studi Terdahulu......................................................
D. Kerangka Konseptual.........................................................
BAB III METODE PENELITIAN...............................................................
A. Ruang Lingkup Penelitian....................................................
B. Jenis dan Sumber Data........................................................
C. Teknik Pengumpulan Data...................................................
D. Teknik Analisa Data.............................................................
BAB IV PEMBAHASAN..............................................................................
A. Perhitungan Economic Value Added....................................
1. NOPAT.............................................................................
2. Capital..............................................................................
3. WACC.............................................................................
4. Nilai EVA (Economic Value Added)..............................
B. Proses Penyaluran Pembiayaan Mikro..................................
C. Strategi Penyaluran Pembiayaan Mikro pada PT. Bank
BRISyariah............................................................................
BAB V
PENUTUP........................................................................................
A. Kesimpulan .......................................................................,,,,
B. Saran......................................................................................
9

ii
iii
iv
vii
ix
xi
xi
1
1
8
10
10
12
14
14
14
18
21
21
23
24
26
38
41
42
42
43
44
45
49
49
49
50
53
57
58
71
77
77
78

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
LAMPIRAN.......................................................................................................

10

79
83

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1

Tabel Jumlah UMKM Indonesia beserta perkembangannya dari
2

Tabel 1.2

tahun 2009-2012.............................................................................
Tabel Pembiayaan Mikro pada BUS dan UUS pada tahun 20092015 dalam Miliar Rupiah.............................................................
Tabel nilai NPF Pembiayaan 12 Bank Umum Syariah di

4

Tabel 1.3
Tabel 1.4
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3

Indonesia........................................................................................
Tabel kesulitan yang dihadapi Usaha Mikro..................................
Tabel Nilai NOPAT Pembiayaan Mikro Bank BRI Syariah..........
Nilai Invested Capital Pembiayaan Mikro BRI Syariah.................
Tabel perhitungan Tingkat Hutang, Tingkat Modal dan Tax pada

5
6
50
52

Bank BRI Syariah...........................................................................

56

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1

Proses Pemberian Pembiayaan.......................................................

11

20

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk industri UMKM
(Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Dikarenakan jumlah penduduk yang sangat
banyak dan juga jumlah penduduk yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Dari
tahun ke tahun jumlah UMKM terus meningkat pada tahun 2009 jumlah UMKM
di Indonesia sebesar 52.764.403 unit sedangkan pada tahun 2012 sebesar
56.534.592 unit. Namun tingkat pertumbuhan jumlah UMKM di Indonesia
memang tidak meningkat setiap tahun meskipun begitu pertumbuhan jumlah
UMKM di Indonesia berdampak bagus terhadap kemakmuran penduduk
Indonesia karena Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh industri UMKM
meningkat.
Industri UMKM juga berpengaruh terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)
Indonesia. Bahkan dengan meningkatnya jumlah UMKM di Indonesia nilai
sumbangan untuk PDB UMKM Indonesia meningkat setiap tahun. Dapat dilihat
pada tabel 1.1 Jumlah sumbangan PDB UMKM pada tahun 2009 sebesar 1.212
triliun rupiah sedangkan pada tahun 2012 sumbangan PDB untuk UMKM
sebesar 1.505 Triliun rupiah.

2

Tabel 1.1
Tabel Jumlah UMKM Indonesia beserta perkembangannya dari tahun 20092012
No

1

2

3

4

Indikat
or

Jumlah
UM
KM
Pertumb
uha
n
Jum
lah
UM
KM
Jumlah
Ten
aga
Kerj
a
UM
KM
Pertumb
uha
n
Jum
lah

Sat

2009

2011

2012

Unit

52.76
4.
60
3

53.8
2
3
.
7
3
2

55.206
.44
4

56.5
3
4
.
5
9
2

Pers
e
n

2,64

2,01

2,57

2,41

96.21
1.
33
2

99.4
0
1
.
7
7
5

101.72
2.4
58

2,33

3,32

2,33

u
a
n

Ora
n
g

Pers
e
n

201
0

10.
6
5
7
.
5
0
9
5,83

3

5

6

7

8

Ten
aga
Kerj
a
UM
KM
Sumban
gan
PD
B
UM
KM
(har
ga
kon
stan
)
Pertumb
uha
n
sum
ban
gan
PD
B
UM
KM
Nilai
Eks
por
UM
KM
Pertumb
uha
n
Nila
i
Eks
por
UM
KM

1.212.
59
9,
3

1.28
2
.
5
7
1
,
8

1.369.
32
6

1.50
4
.
9
2
8
,
2

4,02

5,77

6,76

9,90

162.2
54
,5
2

175.
8
9
4
,
8
9

187.44
1,8
2

208.
0
6
7
,
0
0

-8,85

8,41

6,56

11,0
0

Rp.
M
i
l
i
a
r

Pers
e
n

Rp.
M
i
l
i
a
r

Pers
e
n

Sumber: www.bi.go.id. diolah

4

Untuk mendukung industri UMKM tersebut, saat ini banyak Lembaga
Keuangan Mikro (LKM) yang memberikan dana untuk membantu pertumbuhan
UMKM tersebut. Selain Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Industri Perbankan
juga membantu memberikan dana untuk peningkatan Industri UMKM dengan
adanya Pembiayaan Mikro.
Pembiayaan Mikro pada Industri Perbankan dilaksanakan oleh Bank
Konvensional dan Bank Syariah. Untuk Bank Syariah sendiri pembiayaan Mikro
merupakan satu hal yang penting mengingat tujuan dari Perbankan Syariah
sendiri adalah terwujudnya fungsi perbankan syariah yang kaffah dan dapat
melayani seluruh segmen masyarakat. Untuk pembiayaan mikro Bank Syariah
secara umum juga mengalami peningkatan pada tahun 2009 jumlah dana yang
dikeluarkan sebesar Rp. 35.799 Miliar rupiah sedangkan pada tahun 2012 dana
pembiayaan mikro oleh bank umum syariah sebesar Rp. 90.860 Miliar rupiah.
Peningkatan pada jumlah Pembiayaan Mikro yang disalurkan oleh Bank Syariah
dibuktikan dengan meningkatnya jumlah pembiayaan mikro yang disalurkan oleh
beberapa Bank Syariah.
Bank BRI Syariah pada tahun 2013, total pembiayaan mikro yang disalurkan
meningkat drastis sebesar 51.1% dari Rp1,625 triliun menjadi Rp 2,455 triliun,
setelah sebelumnya juga mengalami peningkatan berturut-turut selama 4 tahun.
Dari sisi tingkat kesehatan aset, tingkat NPF segmen mikro berhasil dijaga di

5

kisaran angka 2,1%, dengan Repayment Rate (tingkat kelancaran pembayaran
angsuran) masih diangka 96,4%.1
Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah memiliki pertumbuhan yang
bagus setiap tahunnya, dimana pertumbuhan rata-rata pertahun sebesar 2%. Hal
ini mempengaruhi Jumlah Pembiayaan Mikro yang diberikan oleh Perbankan.

Tabel 1.2
Tabel Pembiayaan Mikro pada BUS dan UUS pada tahun 2009-2015 dalam
Miliar Rupiah
Total
Pembiayaan
UMKM
Pembiayaan
Tidak Lancar
Persentase
(%)

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015*

35.799

52.570

71.810

90.860

110.086

59.806

57.780

1.611

1.824

2.140

2.060

2.879

3.875

4.434

4,5

3,47

2,98

2,27

2,62

6,48

7,67

*Februari 2015
Sumber: Statistik Perbankan Syariah Februari 2015, diolah
Pada tahun 2014 dan 2015 total pembiayaan menurun dikarenakan beberapa
banak memilki tingkat pembiayaan tidak lancar yang cukup tinggi sehingga
dihentikan proses pencairan pembiayaan mikro yang disalurkan. Dari beberapa
bank tersebut yang memiliki nilai tingkat persentase pembiayaan yang stabil
1

Laporan Tahunan BRI Syariah Tahun 2013, hal 40

6

adalah Bank BRI Syaraih dan BNI Syariah. Tabel 1.3 memperlihatkan Jumlah
pembiayaan dan nilai NPF Pembiayaan Mikro pada Bank Umum Syariah.
Tabel 1.3
Tabel nilai NPF Pembiayaan 12 Bank Umum Syariah di Indonesia
Total
Nama Bank
Pembiayaan
2013 (Miliar)
1
Bank Syariah Mandiri
7.355
2
Bank Muamalat
3,47
3
Bank BNI Syariah
878
4
Bank Mega Syariah
3.200
5
Bank BRI Syariah
3.070
6
Bank Panin Syariah
7
Bank BCA Syariah
80,6
8
Bank Victoria Syariah
9
Bank
Jabar
Banten 817,9
Syariah
10 Bank Maybank Syariah Indonesia
11 Bank Bukopin Syariah
2.690
12 Bank BTPN Syariah
Sumber: Laporan Tahunan Bank, diolah

NPF
2013
(%)
1,70
2,93
0,1
-

Total
Pembiyaan
2014 (Miliar)
950
2.680
3.210
1.042,7

2,21
5,64
2,5
-

-

-

-

-

2.820
-

-

No
.

NPF
2014
(%)

Pembiayaan pada Usaha Mikro merupakan satu hal penting demi menjaga
keberlanjutan Usaha Mikro. Usaha Mikro sendiri sangat membantu kestabilan
perekonomian di Indonesia. Usaha Mikro berperan besar dalam pemberdayaan
ekonomi rakyat. Hal ini mengacu pada bagaimana membangun kemampuan
masyarakat memberikan ruang gerak bagi masyarakat agar berpartisipasi dengan
memilih, menentukan dan melaksanakan pilihan kegiatan riil yang mampu
membantu meningkatkan produktivitas ekonomi rakyat menjadi lebih baik.

7

Meskipun Usaha Mikro punya peran yang sangat penting bagi ekonomi
rakyat Indonesia saat ini banyak sekali kendala yang dihadapi oleh Usaha Mikro.
Menurut Ismawan dalam penelitiannya, Usaha Mikro secara jelas banyak
persoalan yang dihadapi oleh ekonomi usaha kecil (mikro) diataranya2:
Tabel 1.4
Tabel kesulitan yang dihadapi Usaha Mikro
No Jenis Kesulitan
1
Kesulitan Modal
2
Pengadaan Bahan Baku
3
Pemasaran
4
Kesulitan Lainnya
Sumber: Data BPS Terolah dalam Ismawan 2003

Indeks
34,55%
20,14%
31,70%
13,6%

Dengan Begitu Ketersediaan dana sebagai bantuan modal Usaha Mikro
merupakan bantuan yang sangat berarti untuk Usaha Mikro. Kemudian Bank
Syariah sebagai lembaga intermediasi antara pihak yang membutuhkan dana
dengan pihak yang kelebihan dana merupakan lembaga yang tepat yang dapat
membantu persoalan permodalan yang dihadapi oleh Usaha Mikro melalui
pembiayaan mikro yang saat ini banyak dimiliki oleh Bank Umum Syariah.
Pembiayaan Mikro dimaksudkan untuk menyediakan solusi berbasis pasar
untuk salah satu masalah yang paling rumit yaitu mengintegrasikan golongan
miskin ke dalam perekonomian. Karena bank-bank Islam mempunyai moral dan
tanggung jawab sosial dalam perekonomian rakyat maka pembiayaan mikro
merupakan salah satu solusi yang diberikan oleh Bank Syariah.
2 Muhammad, Bank Syariah:Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia, Yogyakarta:
Graha Ilmu 2005, hal. 138

8

Bank Umum Syariah juga mendapatkan bagi hasil dan keuntungan dari
pembiayaan yang diberikan pada Usaha Mikro. Bahkan tingkat margin pada
pembiayaan mikro sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan pembiayaan lainnya.
Hal ini dikarenakan risiko yang ditanggung oleh bank dengan memberikan
pembiayaan mikro cukup tinggi.
Meskipun begitu untuk pembiayaan kepada usaha kecil, menengah dan
koperasi. Bank dapat memintakan jaminan dari lembaga penjamin, misalnya PT
Askrindo dan PT Jamkindo sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi lembaga
tersebut.3 Untuk mengurangi tingkat risiko yang akan ditanggung oleh bank.
Selain penjaminan dari beberapa perusahaan tersebut masih banyak strategi lain
yang dilakukan oleh bank untuk meminimalisir risiko pembiayaan mikro.
Selain membantu kelangsungan Usaha Mikro bank sebagai perusahaan jasa,
mengharapkan laba dari setiap produk yang diberikan. Tidak hanya bank
konvensional yang dapat memberikan pembiayaan mikro saat ini Perbankan
Syariah sudah dapat bersaing dengan pasar konvensional namun belum cukup
kuat. Masih banyak masyarakat yang melihat sebuah bank dan menggunakan
produk sebuah bank dari kinerja perbankan dan kenyamanan pelayanan.
Tugas sebuah Bank Syariah untuk menjaga kinerja perbankan salah satunya
Profitabilitas. Oleh karena itu perlu diketahui tingkat profitabilitas sebuah produk
pada Bank agar tingkat kesehatan dan Profitabilitas Bank tetap terjaga.

3A. Wangsawidjaya, Z, Pembiayaan Bank Syariah, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2012 h. 79

9

Profitabilitas dihitung dengan menghitung laba yang dihasilkan baik oleh sebuah
produk maupun sebuah perusahaan.
Untuk mencapai tingkat Profitabilitas yang baik, bank harus melakukan
beberapa langkah, salah satunya adalah menggunakan strategi yang baik dalam
pemberian pembiayaan mikro. Setiap Bank akan memiliki strategi yang berbeda
untuk mempertahankan tingkat profitabilitas dari pembiayaan mikro.
Dengan demikian, berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis
bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai Pembiayaan Mikro dengan
Judul “Analisa Tingkat Profitabilitas dan Strategi penyaluran Pembiayaan Mikro
pada PT. Bank BRISyariah.”
B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah
Dalam Latar Belakang diatas disebutkan bahwa Jumlah Pembiayaan Mikro
yang disalurkan oleh Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syaraih meingkat
setiap tahun kecuali pada tahun 2014 dan tahun 2015. Jumlah Pembiayaan yang
disalurkan mengalami penurunan yang drastis dari 110.086 miliar rupiah pada
tahun 2013 menjadi 59.806 pada tahun 2014.
Pembiayaan tidak lancar pada tahun 2013 berjumlah 2.879 miliar rupiah
kemudian dengan jumlah pembiayaan mikro yang disalurkan menurun, jumlah
pembiayaan tidak lancar pada tahun yang sama mengalami peningkatan menjadi
3.875 miliar rupiah.
Hal ini menjadi sebuah pertanyaan besar mengapa Pembiayaan tidak lancar
meningkat pada saat jumlah pembiayaan mikro yang disalurkan menurun. Secara

10

teori bahwa ketika jumlah pembiayaan yang disalurkan meningkat maka tingkat
keuntungan juga akan meningkat. Dan sebaliknya ketika jumlah pembiayaan
yang disalurkan menurun maka tingkat keuntungan juga akan menurun.
Jumlah Pembiayaan yang disalurkan secara umum akan mempengaruhi
jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh bank-bank umum syariah secara
parsial. Maka, ketika jumlah pembiayaan yang disalurkan menurun secara
agregat akan menyebabkan penurunan pada jumlah pembiayaan yang disalurkan
secara parsial. Hal ini dikarenakan jumlah profit yang dihasilkan akan menurun
sejalan dengan penurunan jumlah pembiayaan yang disalurkan.
Pada tahun 2014 tersebut terdapat beberapa Bank Umum Syariah yang tetap
menyalurkan pembiayaan mikro bahkan cenderung meningkatkan jumlah
pembiayaan mikro yang disalurkan meskipun jumlah pembiayaan yang
disalurkan secara agregat menurun. Banyak faktor yang mengakibatkan
terjadinya penurunan jumlah pembiayaan mikro yang disalurkan oleh bank
umum syariah di Indonesia, dan juga akibat yang ditimbulkan oleh penurunan
jumlah pembiayaan mikro yang disalurkan oleh Bank Umum Syariah.
Salah satu alasan bank-bank umum syariah mengalami penurunan jumlah
pembiayaan mikro yang disalurkan adalah karena penurunan jumlah pembiayaan
mikro tersebut juga dipengaruhi oleh beberapa bank umum syariah yang
memiliki nilai NPF tinggi untuk pembiayaan Mikro sehingga Penyaluran
Pembiayaan Mikro pada Bank Umum Syariah tersebut ditahan sampai dengan
stabilnya nilai NPF untuk pembiayaan mikro. Akibat dari terjadinya penurunan

11

jumlah pembiayaan mikro yang disalurkan adalah berkurangnya profit dari
pembiayaan mikro yang disalurkan. Sementara beberapa bank tetap memiliki
performa yang baik disaat jumlah pembiayaan mikro yang disalurkan menurun.
Untuk membatasi masalah, peneliti hanya meneliti mengenai bagaimana
tingkat profitabilitas bank yang tetap menyalurkan pembiayaan mikro meskipun
jumlah pembiayaan mikro yang disalurkan saat ini mengalami penurunan dan
bagaimana strategi bank tersebut tetap mempertahankan performanya dalam
penyaluran pembiayaan mikro.
Bank Umum Syariah yang tetap stabil memberikan Pembiayaan Mikro
disaat Jumlah Pembiayaan Mikro secara agregat menurun salah satunya adalah
Bank BRISyariah. Bank BRISyariah merupakan Bank yang tetap konsisten
memberikan Pembiayaan Mikro oleh karena itu Bank BRISyariah peneliti pilih
sebagai objek penelitian.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang Masalah diatas maka peneliti merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Tingkat Profitabilitas Pembiayaan Mikro pada Bank BRI Syariah
menggunakan Economic Value Added (EVA)?
2. Bagaimana Strategi Penyaluran Pembiayaan Mikro yang dilakukan oleh PT.
Bank BRISyariah?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian

12

Berdasarkan Rumusan Masalah di atas maka, tujuan dari penelitian ini
adalah:
a. Untuk menganalisa tingkat Profitabilitas Pembiayaan Mikro pada Bank
BRI Syariah dengan menggunakan Economic Value Added (EVA).
b. Untuk menganalisa perbedaan Strategi yang digunakan pada Penyaluran
Pembiayaan Mikro pada PT. Bank BRI Syariah.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis
Sebagai Tolak ukur akan kemampuan diri dalam menerapkan ilmu yang
telah didapatkan mengenai Bank Syariah selama di Universitas.
b. Bagi Mahasiswa
Menambah wawasan dan memperdalam ilmu pengetahuan mengenai
Pembiayaan mikro pada Bank Syariah yang diterima selama masa
perkuliahan agar dapat diterapkan saat terjun pada dunia kerja.
c. Bagi Akademisi
Sebagai bahan pertimbangan sejauh mana kurikulum atau program yang
telah diterapkan pada pembiayaan mikro pada Bank Syariah mempunyai
relevansi dengan kebutuhan nantinya.
d. Bagi Perusahaan
Memberikan informasi tentang tingkat Profitabilitas pembiayaan mikro
pada Bank Syariah dan dapat dijadikan pertimbangan untuk menentukan
kebijakan pembiayaan mikro selanjutnya.

13

e. Bagi Masyarakat
Membantu masyarakat untuk lebih memahami bagaimana tingkat
keuntungan pada Pembiayaan Mikro dihasilkan, serta memberikan
gambaran dan wawasan tentang fakta yang terjadi di lapangan tentang
penghitungan profitabilitas pada Pembiayaan Mikro

14

E. Sistematika Penulisan
Secara garis besar penelitian ini terdiri dari 5 (lima) bab dengan beberapa sub
bab. Agar mendapat arah dan gambaran yang jelas mengenai hal tertulis, berikut
ini sistematika penulisannya secara lengkap:
BAB I

PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan
dan pembatasan masalah, tujuan penelitian, penelitian terdahulu dan

BAB II

sistematika penulisan.
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tinjauan pustaka terhadap hal-hal yang akan dibahas,
yang berisikan teori-teori mengenai konsep pemberian Pembiayaan
Mikro dan karakteristik pembiayaan Mikro pada bank Umum Syariah
dan konsep pengelolaannya serta Pengukuran Laba/Profitabilitas
menggunakan Economic Value Added (EVA) untuk menghitung

BAB III

tingkat Profitabilitas Pembiayaan Mikro.
METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang sumber-sumber data dan analisisnya
untuk menjawab permasalahan yang ada menggunakan metode

BAB IV

penelitian yang sesuai
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi perhitungan data-data yang diperoleh dalam penelitian
sehingga didapat hasilnya, yang kemudian dilakukan pembahasan

15

BAB V

terhadap hasil yang didapat guna mendapatkan kesimpulan.
PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang didapat dari hasil
penelitian serta menghasilkan saran dan rekomendasi yang sesuai
dengan permasalahan yang diteliti

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pembiayaan Mikro
1. Pengertian Pembiayaan Mikro
Secara etimologi pembiayaan berasal dari kata biaya, yaitu membiayai
kebutuhan usaha.4 Sedangkan berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah No. 06/per/M.KUKM/I/2007 tentang petunjuk
teknis program pembiayaan produktif koperasi dan Usaha Mikro pola syariah
bahwa pembiayaan adalah kegiatan penyediaan dana untuk investasi atau
kerjasama permodalan antara koperasi dengan anggota, calon anggota, koperasi
lain dan atau anggotanya yang mewajibkan penerimaan pembiayaan itu untuk
melunasi pokok pembiayaan yang diterima kepada pihak koperasi sesuai akad
dengan pembayaran sejumlah bagian hasil dari pendapatan atau laba dari
kegiatan yang dibiayai atau penggunaan dana pembiayaan tersebut.
Menurut Departemen Tenaga Kerja (Depnaker) Usaha Mikro adalah usaha
yang

memiliki

kurang

dari

5

orang

tenaga

kerja.

Tujuan

Usaha

Mikro Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah dalam pasal 3 disebutkan bahwa Usaha Mikro
bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka
membangun perekonomian nasional berdasarkan ekonomi yang berkeadilan.
4Nugraha Ridha, Manajemen Pembiayaan Panduan Untuk Koperasi Syariah SDM
Kementerian
Koperasi,
artikel
diakses
pada
2
Februari
2015
dari http://hasbullah.multiply.multiplycontent.com

15

Pemberdayaan dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) merupakan upaya yang ditempuh pemerintah untuk mengatasi masalah
pengangguran dan kemiskinan. Menurut Rudjito Usaha Mikro adalah usaha yang
dimiliki dan dijalankan oleh penduduk miskin atau mendekati miskin. 5 Usaha
Mikro sering disebut dengan usaha rumah tangga. Besarnya Pembiayaan yang
dapat diterima oleh usaha adalah Rp 50 juta. Usaha Mikro adalah usaha produktif
secara individu atau tergabung dalam koperasi dengan hasil penjualan Rp 100
juta. Maka Pembiayaan Mikro adalah pembiayaan yang diberikan untuk
pengembangan Usaha Mikro.
Pembiayaan berdasarka Prissip Syariah didefinisikan sebagai penyediaan
uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu, berdasarkan persutujuan antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak lain yang mewajibkan pihakn
yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka
waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

6

Menurut Muhammad, terdapat

beberapa fungsi dari pembiayaan yang diberikan oleh ban Syariah kepada
Masyarakat, diantaranya untuk:
1. Meningkatkan daya guna uang, artinya dengan adanya para penabung
yang menempatkan dananya di bank yang kemudian disalurkan kembali

5 Pengertian UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), artikel diakses pada 3 maret
2015 dari http://abstraksiekonomi.blogspot.com/
6 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisi Fiqh dan Keuangan (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2001), h.46

16

oleh bank untuk pembiayaan nasabah, maka hal ini meningkatkan daya
produktivitas uang.
2. Meningkatkan peredaran uang, artinya pembiayaan yang disalurkan
melalui rekening koran pengusaha menciptakan peredaran uang giral dan
sejenisnya.
3. Stabilitas ekonomi, dalam arti untuk menjaga kestabilan ekonomi
pembiayaan

diberikan

agar

usaha-usaha

yang

dilakukan

untuk

mengendalikan inflasi, peningktan ekspor, rehabilitasi prasarana dan
pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok rakyat.7
Pembiayaan Mikro pada Bank Syariah dapat dilakukan dengan beberapa
akad diantaranya:8
1. Pembiayaan atas transaksi bagi Hasil (Profit Sharing)
a. Pembiayaan atas dasar akad Al-Musyarakah adalah transaksi
penanaman dana dari dua atau lebih pemilik dana dan atau barang
untuk menjalankan usaha tertentu sesuai syariah dengan pembagian
hasil usaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang
disepakati, sedangkan pembagian kerugian berdasarkan proporsi modal
masing-masing.
b. Pembiayaan atas dasar akad Al-Mudharabah adalah transaksi
penanaman dana dari Shahibul Maal (Pemilik dana) kepada Mudharib
7 Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan (UPP)
AMP YKPN, 2005), hal. 17
8 Saefuddin Arif, Azharuddin Lathif. Diktat Kontrak Bisnis Syariah. (Jakarta: Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Jakarta, 2011), hal.B.1-B.17

17

(Pengelola dana) untuk melakukan kegiatan usaha tertentu dengan
pembagian hasil usaha berdasarkan pada nisbah bagi hasil yang telah
disepakati sebelumnya.
2. Transaksi Jual Beli (Sale and Purchase)
a. Pembiayaan atas dasar Al-Murabahah adalah transaksi jual beli suatu
barang sebesar harga perolehan barang ditambah dengan Margin yang
disepakati oleh kedua belah pihak, dimana penjual memberitahukan
harga perolehan barang.
b. Pembiayaan atas dasar akad Bai As-Salam adalah Transaksi jual beli
barang dengan cara pemesanan dengan syarat-syarat tertentu dengan
pembayaran tunai terlebih dahulu secara penuh.
c. Pembiayaan atas dasar akad Istishna adalah transaksi jual beli dalam
bentuk pemesanan barang dengan kriteria tertentu yang disepakati
dengan pembayaran sesuai dengan kesepakatan.
3. Pembiayaan atas transaksi sewa-menyewa
a. Pembiayaan atas dasar akad Al-Ijarah adalah transaksi sewa menyewa
atas suatu barang dan jasa antara pemilik objek sewa termasuk
kepemilikan hak pakai atas objek sewa dengan penyewa untuk
mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakan.
b. Pembiayaan atas dasar akad Al- Ijarah Muntahiya Bit Tamlik adalah
transaksi akad sewa menyewa antara pemilik objek sewa dan penyewa

18

untuk mendapatkan imbalan atas apa yang disewakan dengan opsi
perpindahan kepemilikan objek sewa.
4. Pembiayaan atas dasar akad Al-Qardh adalah transaksi pinjam meminjam
dana tanpa imbalan dengan kewajiban pihak peminjam mengembalikan
pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu
tertentu.
2. Proses Pembiayaan Mikro
Dalam Proses Pembiayaan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Strategi Pemasaran
Pemasaran menurut Kotler dan AB Susanto adalah suatu proses sosial dan
manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan
keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu
yang bernilai satu sama lain.9 Sedangkan menurut Nurrianto Al-Arif
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang merancang dan menawarkan
sesuatu yang menjadi kebutuhan dan keinginan dari pelanggan dalam rangka
memberikan kepuasan optimal kepada pelanggan.10 Dalam Pemasaran perlu
dibuat sebuah perencanaan strategik untuk mempermudah aktivitas
pemasaran yang dilakukan. Untuk melaksanakan perencanaan strategik
diperlukan beberapa langkah yang harus dilakukan, diantaranya:
a. Menetapkan Visi dan Misi
9
Philip Kotler, Marketing Mangement, (New Jersey: Prentince Hall, 2000) h. 8
10 M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Jakarta: Alfabeta, 2010)
h. 6

19

b. Menetapkan Tujuan dan Sasaran Perusahaan
c. Merancang Portofolio Bisnis11
Sedangkan untuk Strategi Pemasaran Bank, setidaknya ada lima strategi
pemasaran yang dapat dilakukan, yaitu:
a. Strategi Penetrasi Pasar
b. Strategi Pengembangan Produk
c. Strategi Pengembangan Pasar
d. Strategi Integrasi12
Setelah menentukan Strategi yang akan digunakan oleh Bank maka perlu
dilakukan perumusan Strategi Pemasaran dengan menentukan hal-hal
berikut:
a. Segmentasi Pasar
b. Penentuan Pasar Sasaran
c. Penentuan Posisi Pasar
Kemudian perlu juga dibuat Bauran Pemasaran (Marketing Mix) yang akan
mengkombinasikan 4P yaitu Produk (Product), tempat yang dalam hal ini
lebih difokuskan pada distribusinya (Place), promosi (Promotion), dan
penentuan harga (Price).13
2. Proses Pemberian Pembiayaan

11 M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, h.64
12 M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, h.78-81
13 Charles, W Lamb, Jr., dkk, Pemasaran, (Jakarta: Salemba Empat, 2001) Edisi Ke-1 Jilid
I, h. 55

20

Secara Sederhana Proses Pemberian Pembiayaan dapat dilihat pada bagan
berikut:

- P e r m o h n a - A n a lis P e m b ia y n - P e m n u h a n d o k u m e n S P , A g u n a , P e r ja n i P e m b ia y n , P e n g ik a t n A g u n a - S e c a r O n T h e S p o t , O n T h e D s k , A n t is p a s i d n i, a n u a l r e v i w , d l - P e lu n a s n
Pengumpula
n Informasi
dan Verifikasi

P e m b ia y n

Analisa
Persetujuan
Pembiayaan

Administrasi dan
Pembukuan
Pembiayaan

Pelunasan
dan
Penyelamata
n

Pemantauan
Pembiayaan

Gambar 1.1
Proses Pemberian Pembiayaan

a. Proses Pengumpulan Informasi dan Verifikasi
Fasilitas Pembiayaan dimulai dengan pengajuan permohonan dari
nasabah, kemudian Bank mengumpukan informasi dan dokumentasi
mengenai

nasabah

dan

melakukan

verifikasi

data,

untuk

memastikannya bank dapat menggunakan On the Spot Checking
(OTS), Bank Checking, dan Trade Checking atau personal checking.
b. Analisa Persetujuan Pembiayaan
Pada analisa Persetujuan Pembiayaan dapat dilakukan dengan
melakukan Analisa Kualitatif, Analisa Kuantitatif, dan Analisa
Jaminan untuk mendapatkan gambaran lengkap mengenai nasabah dan
aktivitas usahanya. Pada Analisa Kualitatif ada beberapa aspek yang
dianalisis yaitu: aspek manajemen, aspek produksi, aspek pemasaran,
aspek legal, dan kondisi perekonomian Negara.

21

Sedangkan untuk Analisa Kuantitatif aspek yang dianalisis adalah
Neraca, Laporan Laba/Rugi, Laporan Sumber dan Penggunaan Dana.
Dan untuk analisa jaminan dilakukan pada jaminan yang dimiliki oleh
nasabah dengan pertimbangan-pertimbangan khusus.
c. Administrasi dan Pembukuan Pembiayaan
Administrasi

dan

Pembukuan

Pembiayaan

dilakukan

ketika

pembiayaan telah disetujui, dengan melakukan beberapa proses yaitu:
Surat Pemberitahuan Keputusan Pembiayaan, Perjanjian Pembiayaan,
Pengikatan Agunan, Penutupan Asuransi, dan Disbursement.
d. Pemantauan Pembiayaan
Pemantauan pembiayaan merupakan satu hal yang sangat penting agar
pembiayaan yang diberikan tetap lancar. Pemantauan pembiayaan ini
dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu: On desk, On Site,
Antisipasi Dini (early warning signal), dan annual Review
Pembiayaan.
e. Pelunasan dan Penyelamatan Pembiayaan
Tahap akhir dari sebuah pembiayaan adalah pelunasan pembiayaan.
Namun adakalanya pada saat jatuh tempo nasabah tidak dapat
memenuhi

pelunaasn

pembiayaan.

Maka

perlu

dilakukan

penyelamatan pembiayaan, penyelamatan pembiayaan adalah upaya
bank yang dilakukan terhadap nasabah pembiayaan bermasalah yang
masih mempunyai prospek dan kinerja usaha serta kemampuan

22

membayar untuk meminimalkan kemungkinan timbulnya kerugian
bank dan menyelamatkan kembali pembiayaan yang telah diberikan.
Penyelamatan pembiayaan dapat dilakukan dengan melakukan
Restrukturisasi Pembiayaan dan Pengambilan Aset/Agunan yang
diambil alih (AYDA)
B. Pengukuran Laba dan Profitabilitas
1. Laba dan Profitabilitas
Definisi Laba sendiri adalah perbedaan antara pendapatan dan biaya. 14
Laba juga merupakan ukuran yang membedakan antara apa yang perusahaan
masukkan untuk membuat dan menjual sebuah produk dengan apa yang
diterimanya. Laba menurut Kam (1990) dalam Triyuwono dan As’udi (2001)
menyatakan bahwa
“Income is the change in the capital oh an entity between two points
in time, excluding changes due to investments by and distribution to owners,
where capital is expressed in term of value and based on given scale”

Maka laba mengandung 3 komponen utama yaitu nilai (value), modal
(Capital), dan skala (scale). Nilai tidak dapat dihitung dengan jelas karena
menyangkut preferensi masing-masing. Sedangkan modal adalah aktiva
bersih yang merupakan selisih antara seluruh aktiva dengan kewajiban. Dan
skala diperlukan untuk proses pengukuran.
14Don. R Hansen dan Maryanne M. Mowen, Manajemen Biaya Akuntansi dan Pengendalia
Buku 2, (Jakarta: PT Salemba Empat patria, 2001) h. 663

23

2. Pengukuran Laba dan Profitabilitas
Untuk mengukur laba sebuah perusahaan dapat menggunakan dua
pendekatan yaitu: pendekatan biaya serapan dan pendekatan biaya variabel.
Namun selain untuk mengukur tingkat laba perusahaan atau tingkat
profitabilitas sebuah perusahaan, mengukur tingkat profibilitas segmen
perusahaan menjadi hal yang penting. Beberapa segmen yang dapat dihitung
profitabilitasnya adalah produk, divisi, wilayah penjualan atau kelompok
pelanggan.
Menghitung profitabilitas produk merupakan sebuah hal yang
diwajarkan oleh sebuah perusahaan karena sebagai sebuah perusahaan jasa
yang mencari laba menilai produk merupakan hal yang sangat penting.
Karena sebuah produk yang terus-menerus merugi dan tidak berpotensi untuk
menghasilkan laba dapat disingkirkan. Dan akan memberikan peluang pada
produk-produk yang memberikan laba yang baik.
Banyak cara yang dapat digunakan untuk menghitung laba dari setiap
produk perbankan. Salah satunya dengan menggunakan Economic Value
Added (EVA) yang merupakan konsep pengukuran kerja keuangan yang
diperkenalkan oleh Stern Stewart & Co., sebuah lembaga konsultan
manajemen. EVA dianggap sebagai ukuran kinerja yang paling dapat
mencerminkan profit ekonomis perusahaan yang sebenarnya dan dapat

24

mengkaitkannya dengan penciptaan nilai tambah terhadap kekayaan pemilik
modal (Stewart, 2005).15
3. Pengertian Economic Value Added (EVA)
Economic Value Added (EVA) menurut Stewart merupakan”A residual
income measure that substract the cost of capital (C*) from the operating
profits generated in the bussiness”16 sedangkan menurut Hansen dan Mowen
”Resdiual income is the difference between operting income and the minimum
dollar return required on a company’s operating assets.” 17 Dari definisi diatas
dapat disimpulkan bahwa Economic Value Added (EVA) merupakan nilai
tambah ekonomis yang dihasilkan dari setiap kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan selama periode tertentu.
Secara sederhana Economic Value Added (EVA) adalah suatu
pendapatan unit bisnis setelah pajak dan setelah mengurangi biaya modal. 18
Biaya modal biasanya diperoleh dengan memperhitungkan suatu rata-rata
tertimbang dari biaya dua sumber dana perusahaan peminjaman dan penjualan
saham. EVA digunakan untuk memfokuskan perhatian manajer pada
penciptaan nilai bagi pemegang saham. Dengan memperoleh laba yang lebih
15 Taufikurrahman, “Model Analisis profitabilitas produk pembiayaan pada Bank Syariah
dengan menggunakan integrasi konsep Activity-Based Costing (ABC) dan Economic Value Added
(EVA)”, (Tesis S2 Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia,2005) h. 36
16 Dwi Rosita, “Pengaruh Economic Value Added (EVA terhadap Return On Aquity (ROE)
pada PT. Aqua Golden Mississipi, Tbk”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jakarta, 2009, hal 8
17 Dwi Rosita, “Pengaruh Economic Value Added (EVA terhadap Return On Aquity (ROE)
pada PT. Aqua Golden Mississipi, Tbk”, hal 8
18 G. Bennet Stewart III, “EVA works- buat Not if You make these common Mistake,”
(Fortune, 1 Mei 1995) h. 117-118

25

besar daripada biaya modal perusahaan, perusahaan meningkatkan sumber
daya di dalam perusahaan yang tersedia untuk dividen dan/atau untuk
membiayai pertumbuhan perusahan yang berkelanjutan. Dividen dan
pertumbuhan melonjakkan harga saham dan menambah nilai pemegang
saham.19
Sedangkan menurut Stewart rumus dasar dalam Perhitungan EVA
adalah pendapatan setelah pajak dikurangi total cost of capital (Biaya Modal).
Pada dasarnya EVA merupakan pengembangan dari pengukuran kinerja
dengan menggunakan Net Present Value (NPV) yang melihat nilai intrinsik
perusahaan saat ini dan memprediksi expected arus kas dimasa sekarang.
EVA = NOPAT (Net Operating Profit after taxes) – Cost of Capital
Menurut Bannet Stewart yang dikutip oleh Taufikurrahman dalam
tesisnya menyebutkan bahwa EVA merupakan suatu estimasi dari profit
ekonomis yang sebenarnya. NOPAT (Net Operating Prodit after Tax) adalah
laba yang diperoleh dari operasi perusahaan setelah dikurangi dengan pajak
penghasilan namun tidak termasuk biaya keuangan (financial cost).
Sedangkan Cost of Capital dapat ditentukan dengan konsep WACC (Weight
Average of Cost of Capital), yaitu jumlah seluruh biaya modal (biaya hutang
atau cost of debt + biaya modal ekuitas atau cost equity) setelah sebelumnya
dibobotkan dengan proporsi hutang dan ekuitas dalam struktur neraca
perusahaan.
19 Edward J. Blocher, Kung H. chen &Thomas W. lin, Manajemen Biaya dengan tekanan
stratejik, Jilid 2, (Jakara: Penerbit Salemba Empat, 2001) hal. 1009

26

Atau dalam rumus lain EVA dapat dihitung dengan cara berikut:20

Economic
Value
Added
(EVA)

=

Investment
center’s after
tax operating
profit

-

(Investment
center’s total
asset –
Investment
center’s
Current
Liabilities)

x

Weight
Average
cost of
Capital

Dan untuk menghitung Weighted average cost of capital dapat
menggunakan rumus berikut:

(

Weig h ted average =
cost of capital

)

(

after tax cost market cost of market
of debt
value + equity value of
capital
of debt capital equ ity

)( ) ( )(
( )( )

)

Market
market
value + value of
of Debt
equity

4. Perhitungan Economic Value Added (EVA)
Angka EVA mencerminkan angka keuntungan yang sebenarnya dari
perusahaan (true economic profit). Hal ini akan memudahkan pemegang
saham atau pemodal menilai perusahaan dari kegiatan bisnis dan
investasinya. Jadi bila nilai EVA tinggi maka pemegang saham ataupun
pemodal bisa percaya bahwa investasinya telah dikelola dengan baik.
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam tahapan untuk menghitung
nilai EVA adalah sebagai berikut:21

20 Ronald W Hilton, Michael W. Maher, dan Frank H. Selto, Cost Management: Strategic
for Business Decision, North America: Brent Gordon (Mc Gaw Hill), 2003 h. 773
21 Ronald W Hilton, Michael W. Maher, dan Frank H. Selto, Cost Management: Strategic
for Business Decision, h. 774

27

1. Menghitung Cost of Capital Perusahaan yang terdiri dari Cost of Debt,
Cost of Equity, dan kemudian dihitung rata-rata tertimbang (Weightedaverage Cost of Capital)
2. Menghitung Net Operating Profit after Tax (NOPAT)
3. Menghitung tingkat pengembalian (return)
4. Menghitung Nilai EVA
Dalam Economic Value Added (EVA) interpretasi nilai EVA
diungkapkan sebagai berikut:
1. Nilai EVA > 0, menunjukkan bahwa tingkat pengembalian yang
dihasilkan melebihi tingkat biaya modal atau tingkat pengembalian
yang diminta investor atas investasi yang dilakukan.
2. Nilai EVA = 0. Menunjukkan bahwa dalam kurun waktu yang
bersangkutan perusahaan tidak menghasilkan
yang dihasilkan

nilai. Pengembalian

sama dengan tingkat biaya modal yang harus

ditanggung perusahaan.
3. Nilai EVA < 0, menunjukkan bahwa dalam kurun waktu tertentu
perusahaan tidak berhasil menciptakan nilai bahkan justru mengurangi
nilainya, sebagai akibat dari tingkat pengembalian yang dihasilkan
lebih rendah dari tingkat pengembalian yang diminta oleh investor.
Untuk memenuhi tahapan-tahapan dalam Perhitungan EVA perlu diperhatikan hal-hal
berikut:
1. Modal

28

Sumber Modal dalam Perusahaan untuk memenuhi dana menurut Bambang
Riyanto terdapat dua sumber modal berdasarkan resiko yang mungkin
ditanggung perusahaan sebagai sumber pemilik modal yang dilakukan. Yaitu
modal sendiri dan Modal Pinjaman. 22 Sehubungan dengan konsep EVA maka
modal adalah:
“Capital is measure of all the cash that has been deposited into a company
over its life without regard to the financing resource, acoounting name, or
bussiness pupose, much as if the company were just asavings account. It
doesn’t matter whether the investment is financed wuth dbt or equity, it
doesn’t matter whether is employed in working capital or fixed assets. Cash in
cash, ang question is how well does management manage it (The quest for
value, 1990)”
Modal sendiri adalah modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri (berupa
cadangan laba), atau yang berasal dari pengambilan bagian, peserta atau
pemilik (modal saham, modal preferen). Sedangkan modal pinjaman itu
sendiri adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya
sementara bekerja di dalam perusahaan tersebut merupakan kewajiban yang
pada saatnya harus dibayar kembali. Selanjutnta modal pinjaman ini
dikelompokkan ke dalam dua golongan yaitu: modal pinjaman jangka pendek
dan modal pinjaman jangka panjang.
Capital yang digunakan untuk menghitung niali EVA dapat diestimasikan
dengan mengambil nilai nuku aktiva bersih suatu perusahaan.

22 Nani Sutianingsih, “Pengaruh Kinerja Keuangan dengan Pendekatan Economic Value
Added (EVA) terhadap Tingkat Pengembalian Saham pada Perusahaan di Industri Semen”, (Tesis S2
Universitas Widyatama, 2008) hal.17

29

2. Net Operating Profit after Tax (NOPAT)
Net Operating Profit After Tax (NOPAT) menurut Stern Stewart dalam
bukunya “The Quest for Value” : NOPAT is the total pool of Profits available
to provide a cash return to all financial providerof capital to the firm.”23
Jadi NOPAT adalah laba yang didapat dari operasi-operasi perusahaan setelah
dikurangi pajak tapi sebelum membiayai biaya-biaya (costs) dan masukanmasukan pembukuan yang bukan tunai. Dengan demikian NOPAT adalah
jumlah laba yang tersedia untuk memberikan pengembalian (return) tunai
kepada semua penyedia dana untuk modal perusahaan.
Dalam Perhitungan sederhana Nopat diketahui dengan:
Penjualan bersih
Biaya Operasi
Laba sebelum bungan dan pajak (EBIT)
Pajak
Laba Operasi bersih setelah Pajak (NOPAT)

xxx
xxxxxx
xxxxxx

NOPAT= EBIT –Beban Pajak

3. Biaya Modal (Cost of Capital)
Biaya Modal secara teoritis dapat diartikan sebagai tingkat pengembalian
minimum yang harus didapatkan oleh perusahaan dari modal yang
diinvestasik