KISAH BURUNG DAN KUDA docx

Pada suatu hari dihutan yang indah ada seekor kuda sedang menikmati udara segar di pagi
yang secerah ini. Dan tiba-tiba datanglah sahabatnya si burung
B : Hai kuda, kamu sedang apa?
K : Aku sedang memandangi matahari yang indah itu.
B : Oh, eh coba lihat sayap ku, cantik kan :D
K : Hah..cantik, biasa saja :D, bukan kah dari dulu saypmu begitu-begitu saja, tidak ada
berubah...haha
B : Ah, kau ini. Sayapku ini cantik, karena sayapku ini sudah bisa terbang hihihi..
K : Oh baiklah, selamat ya burung
B : Iya, coba lihat aku terbang.
K : Wah memang cantik ya, syukurlah sekarang kamu sudah bisa terbang.
B : Kuda, kita jalan yu. Aku mau mencoba terbang jauh lagi.
K : Tidak, aku disini saja. Aku masih lelah.
B : Baiklah, aku terbang dulu ya...
Burung pun terbang jauh, mengitari pepohonan dan danau disekitar hutannya, dan hinggap
disekitar bunga, dibawah sinar matahari yang sangat indah.
Burung sangat senang, sehingga dia terbang tanpa berhati-hati lagi. Tanpa sadar dia menabrak
pohon...bruk , dan jatuh ke tanah.
Burung pun pulang sambil mennagis mendatangi kuda sang sahabatnya.
B : Kuda, lihat sayapku terluka hikss hikss
K : Sudah teang dulu ya, ayo kita bawa ke dokter

Kuda pun membawa burung pergi ke dokter.
Dan disana burung diperiksa oleh dokter burung
Lalu kuda membawa pulang burung.
B : Kuda, apakah aku akan sembuh?, aku baru saja bisa terbang? Aku ingin terbang lagi?
K : Iya, insyaallh kamu akan sembuh. Asalkan kamu rajin minum obat dan periksa ke dokter.
B : Baiklah, terima kasih kuda.
Setelah sampai dirumah burung, kuda pun pergi.
Tiga bulan sudah berlalu, si burung pun belum bisa terbang, dia masih dirumah. Harus
minum obat setiap hari dan harus bolak balik periksa dirumah sakit.
Burung pun putus asa, sudah 1 minggu dia tidak mau lagi minum obat dan ke rumah sakit.

Burung berpikir” lebih baik aku mati saja, daripada tidak bisa terbang lagi. Aku malu dengan
burung lainnya”. Burung menangis terus.
Dan tiba-tiba datang kuda sahabatnya untuk menjenguk burung.
Ketika kuda melihat burung menangis dia terkejut.
K : Hai burung, ada apa denganmu? Kenapa obatnya dibuang
B : Aku tidak mau lagi minum obat, aku mau mati saja
K : Kenapa kamu jadi begitu burung?
B : Aku malu dengan burung lainnya, aku tidak bisa terbang lagi, aku sudah cacat kuda, aku
mau mati...hiks...

K : Tenang wahai sahabatku burug, coba kau lihat kakiku.
B : Ada apa dengan kakimu, baik-baik saja ?
K : Ya memang baik-baik saja, tapi kau tau dulu aku pernah jatuh dari jurang. Dan kakiku
patah keduanya tidak bisa jalan lagi.
B : tapi kenapa kakimu baik-baik saja, tidak ada bekas?
K : Nah, itu karena aku selalu rajin minum obat dan periksa ke rumah sakit dan selalu
mematuhi apa kata dokter dan ibu perawat. Aku saja yang berobat selam 3 tahun bisa
sembuh, masa kamu tidak bisa? dan lihat kakiku, masih mulus kan,
B : Oh , jadi begirtu ya kuda...
K : iya, jadi kamu tidak boleh putus asa, dan ingat kamu harus minum obat, selalu periksa ke
rumah sakit, dan menurut apa kata dokter dan ibu perawat. Serta kamu harus seting berdoa
kepada Tuhan mu. Pasti kamu akan sembuh, yakinlah sobat.
B : Baiklah kuda, sekarang aku sudah mengerti. Ak berjanji aku akan sembuh, dan aku akan
terus berobat sampai sembuh. Seta berdoa pada Tuhanku.
K : nah, begini nurung yang ku kenal. Hahaha. Semangat burung, ayo minum obatnya lagi.
B : iya...
Akhirnya burung menyadari bahwa kalau dia putus asa tidak ada gunanya. Jadi dia berjanji
untuk selalu berobat dan tidak lupa berdoa pada Tuhan agar cepat disembuhkan.
Jadi