DAMPAK KEMAJUAN TEKNOLOGI TERHADAP BUDAY

DAMPAK KEMAJUAN TEKNOLOGI TERHADAP BUDAYA DAN
KARAKTER BANGSA INDONESIA PADA GENERASI Z
Ditujukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Sosial Budaya dengan
Dosen M. Januar Ibnu Adham, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :

Dinda Fitria Ningrum

(1510631050033)

Dwi Gustiyono

(1510631050036)

Kelas : 5B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2017


DAMPAK KEMAJUAN TEKNOLOGI TERHADAP BUDAYA DAN
KARAKTER BANGSA INDONESIA PADA GENERASI Z
Dinda Fitria Ningrum1, Dwi Gustiyono2, M. Januar Ibnu Adham3
1,2
Mahasiswa Prodi. Pendidikan Matematika FKIP, UNSIKA
3
Dosen Mata Kuliah Pendidikan Sosial Budaya Prodi. Pendidikan Matematika FKIP,
UNSIKA
dinda.fn28@gmail.com
dwigustiyono@gmail.com
Abstrak-Artikel ini bermaksud untuk mendeskripsikan dampak dari kemajuan teknologi bagi
Generasi Z, baik dampak positif maupun dampak negatif terhadap budaya dan karakter bangsa
indonesia. Kemajuan teknologi menjadi tantangan yang harus dihadapi bangsa Indonesia. Menurut
pengamatan penulis kemajuan teknologi yang semakin marak saat ini berdampak besar terhadap
berbagai perubahan budaya dan karakter bangsa Indonesia. Terjadinya pergeseran budaya dan
karakter bangsa Indonesia ini menjadi permasalahan kebudayaan dan peradaban di Indonesia, dimana
semua elemen masyarakat bertanggung jawab atas permasalahan tersebut. Mulai dari Pemerintah,
keluarga, masyarakat, dan generasi muda bertanggung jawab dalam mengatasi permasalahan tersebut.
Namun di sisi lain, kemajuan teknologi memberikan dampak positif dalam penguatan budaya dan

karakter bangsa Indonesia jika dapat ditangani dengan baik. Dalam artikel ini, penulis mencoba untuk
mendeskripsikan dampak kemajuan teknologi terhadap budaya dan karakter bangsa Indonesia serta
memberikan beberapa solusi berdasarkan pandangan penulis mengenai permasalahan yang timbu
akibat dampak negatif dari kemajuan teknologi bagi Generasi Z terhadap budaya dan karakter bangsa
Indonesisa.

Kata Kunci: Generasi Z,Kemajuan Teknologi, dan Budaya dan Karakter Bangsa Indonesia
Abstract-This article intends to describe the impact of technological progress for Generation Z, both
positive impact and negative impact on Indonesian culture and character. Technological progress
becomes a challenge that must be faced by the Indonesian nation. According to the authors
observation of technological progress is increasingly prevalent at this time have a big impact on
various cultural changes and character of the Indonesian nation. The occurrence of cultural shifting
and character of the Indonesian nation is a problem of culture and civilization in Indonesia, where all
elements of society are responsible for the problem. Starting from the Government, family,
community, and the younger generation is responsible for overcoming these problems. But on the
other hand, technological advances have a positive impact in strengthening the culture and character
of the Indonesian nation if it can be handled properly. In this article, the author tries to describe the
impact of technological progress on the culture and character of the Indonesian nation and provides
some solutions based on the author's view of the problems caused by the negative impact of
technological progress for Generation Z on the culture and character of the Indonesian nation.

Kata Kunci: Generation Z, Technological Advancement, and Culture and Character of the
Indonesian Nation

PENDAHULUAN
Di era modern ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang begitu pesat.
Pekembangan teknolologi dan ilmu pengetahuan menjadi barometer dalam kemajuan suatu
bangsa. dimana suatu bangsa dikatakan maju apabila bangsa tersebut dapat menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi. Sejatinya kemajuan bangsa Indonesia berada di tangan generasi
muda. Tak dapat dipungkiri bahwa generasi muda Indonesia saat ini merupakan generasi Z
yang berperan aktif dalam penggunaan teknologi. Generasi Z merupakan generasi yang

dilahirkan dan tumbuh di era digital dengan teknologi yang komplit dan canggih sehinnga
generasi ini sudah mengenal dan bahkan menggunakan teknologi sejak usia dini.
Teknologi di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring
dengan penemuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bangsa indonesia
sendiri merupakan bangsa yang hidup dalam lingkungan global, maka mau tidak mau bangsa
Indonesia harus terlibat dalam penguasaan teknologi, khususnya untuk kepentingan bangsa
sendiri. Pada dasarnya kemajuan teknologi berbanding lurus dengan perkembangan dan
tingkat kebutuhan manusia untuk keberlangsungan hidupnya, sehingga setiap kegiatan
manusia tidak lepas dari penggunaan teknologi. Hal ini menyebabkan terjadinya pergeseran

budaya dan karakter bangsa Indonesia sendiri, terutama pada generasi muda selaku generasi
penerus bangsa yang bahkan memegang tanggung jawab atas kemajuan bangsa ini.
Budaya Indonesia merupakan kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun
kebudayaan asal asing yang ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka. Budaya Indonesia
tidak terlepas dari adat timur, maka Indonesia sangat berbeda dengan daerah yang ada di
Barat. Rata-rata orang timur sangat menjunjung tinggi nilai-nilai budayanya sendiri sebagai
aset untuk melestarikan daerah dan budayanya secara turun-temurun. Nilai-nilai budaya yang
secara turun-temurun yang dimaksud adalah sopan, santun, taat, menghormati, menghargai,
menjunjung tinggi adat, tata krama pergaulan dan yang lainnya. Kebiasaan mengalah,
menghargai jasa orang lain, sopan saantun terhadap orang yang lebih tua, menghormati hak
milik orang merupakan gambaran betapa orang Indonesia merupakan bangsa yang sangat
menjunjung tinggi budayanya. Bagi bangsa Indonesia budaya adalah jembatan menuju
kesuksesan, budaya adalah tempat mencari solusi jika terdapat kesalahan, budaya adalah
harta yang tak ternilai harganya (dalam Tatamiefta, 2014). Sedangkan karakter bangsa
Indonesia tercermin pada nilai-nilai Pancasila. Dengan adanya modernisasi saat ini lantas
kebudayaan harus dipaksa untuk mengakomodasi dan menyesuaikan pengaruh globalisasi
meskipun demikian, bangsa Indonesia juga tidak dapat menutup diri terhadap kemajuan
teknologi dan arus globalisasi.
Kemajuan teknologi memiliki dampak positif maupun dampak negatif bagi bangsa
Indonesia sendiri, salah satunya yaitu dampak terhadap budaya dan karakter Bangsa

Indonesia akibat dari globalisassi, modernisasi, westernisasi. Kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi telah memberikan nilai-nilai baru sembari mungkin memperkuat atau
menghilangkan nilai-nilai lama masyarakat. Termasuk dalam bersikap, bertindak, dan
berperilaku antar individu, dalam keluarga dan masyarakat. Semua mengalami pergeseran.
perubahan utama juga ditimbulkan oleh pengaruh teknologi media terhadap masyarakat,
sehingga melahirkan nilai-nilai, keyakinan, kebiasaan dan perilaku baru sebagai sebuah
budaya. Demikianlah yang disebut kultural teknologi dimana teknologi itu tercipta sebagai
hasil budaya manusia dan selanjutnya teknologi menyuburkan budaya baru. Berdasarkan
permasalahan tersebut Tulisan ini berupaya mendeskripsikan perkembangan teknologi yang
terjadi saat ini yang berdampak pada nilai karakter dan budaya bangsa di indonesia
khususnya generasi Z.
KAJIAN TEORI
A.

Generasi Z

Generasi Z adalah mereka yang lahir dan dibesarkan di era digital, dengan aneka
teknologi yang komplet dan canggih, seperti: komputer/laptop, HandPhone, iPads, PDA,
MP3 player, BBM, internet, dan aneka perangkat elektronik lainnya. Sejak kecil, mereka


sudah mengenal (atau mungkin diperkenalkan) dan akrab dengan berbagai gadget yang
canggih itu, yang secara langsung atau pun tidak langsung akan berpengaruh terhadap
perkembangan perilaku dan kepribadiannya. Andi Primareta (2012) menjelaskan bahwa Gen
Z adalah generasi yang paling ahli dan terbiasa menggunakan mobile phone. Kemudian,
mereka tidak membedakan dunia offline dan online karena mereka tetap online setiap saat
melalui segala perangkat gadget mereka. Dan, hal yang cukup menarik adalah Facebook dan
Twitter telah digunakan oleh para Gen Z.
Karakteristik Generasi Z
Generasi Z memiliki karakteristik perilaku dan kepribadian yang berbeda dengan
generasi sebelumnya. Akhmad Sudrajat menjelaskan karakteristik umum dari Generasi Z
diantaranya adalah:
a. Fasih Teknologi. Mereka dapat mengakses berbagai informasi yang mereka butuhkan
secara mudah dan cepat, baik untuk kepentingan pendidikan maupun kepentingan hidup
kesehariannya.
b. Sosial. Mereka sangat intens berkomunikasi dan berinteraksi dengan semua kalangan,
khususnya dengan teman sebaya melalui berbagai situs jejaring. Melalui media ini, mereka
bisa mengekspresikan apa yang dirasakan dan dipikirkannya secara spontan. Mereka juga
cenderung toleran dengan perbedaan kultur dan sangat peduli dengan lingkungan.
c. Multitasking. Mereka terbiasa dengan berbagai aktivitas dalam satu waktu yang
bersamaan. Mereka bisa membaca, berbicara, menonton, atau mendengarkan musik dalam

waktu yang bersamaan. Mereka menginginkan segala sesuatunya dapat dilakukan dan
berjalan serba cepat. Mereka tidak menginginkan hal-hal yang bertele-tele dan berbelitbelit.
d. Memiliki ambisi besar untuk sukses. 'Kids zaman now'' ini cenderung memiliki ambisi
besar untuk sukses, dikarenakan semakin banyaknya role model yang mereka idolakan.
Ambisi untuk menggapai mimpi ini juga didukung oleh kondisi dunia yang lebih baik, dan
kondisi orang tua yang mayoritas jauh lebih mapan.
e. Berperilaku instan. Generasi Z menyukai pemecahan masalah yang lebih praktis. Mereka
enggan meluangkan proses panjang untuk mencermati suatu masalah. Hal ini disebabkan
karena mereka lahir di dalam dunia yang serba instan.
f. Cinta kebebasan. Generasi Z suka dengan kebebasan, baik itu kebebasan berpendapat,
kebebasan berkreasi, kebebasan berekspresi, dan lain sebagainya. Bagaimana tidak,
mereka ini lahir di dunia modern, saat rezim tirani otoriter tidak memiliki kekuasaan lagi
untuk mengontrol penduduknya.
g. Percaya diri. Tak dapat dipungkiri, anak-anak yang lahir di generasi ini mayoritas
memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi. Mereka juga memiliki sikap optimistis
dalam banyak hal. Mental positif yang seperti ini memang hal yang utama dalam hidup,
yaitu bisa melihat permasalahan dari segi positif.
h. Menyukai hal yang detail. Tak hanya memiliki kepercayaan diri yang tinggi, anak-anak
yang lahir di era ini juga menyukai hal yang detail. Generasi Z termasuk generasi yang
cenderung kritis dalam berpikir dan detail mencermati suatu permasalahan.

i. Keinginan untuk mendapatkan pengakuan. Pada dasarnya setiap orang pasti memiliki
keinginan agar diakui atas kerja keras, usaha, dan kompetensi yang telah

didedikasikannya. Namun anak-anak yang lahir di generasi ini cenderung ingin diberikan
pengakuan dengan bentuk reward (pujian, hadiah, sertifikat, dan penghargaan) karena
kemampuan dan eksistnsinya sebagai individu yang unik.
B.

Kemajuan Teknologi di Indonesia

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan teknologi oleh
manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana.
Istilah teknologi itu multifaset, tidak hanya definisinya yang sulit namun juga karena
antarhubungannya dengan konsep-konsep yang luas yang menggunakan definisinya seperti
budaya, alam, masyarakat, religi, politik dan gender juga begitu kompleks (Gibert, 1996,
2007:9). Teknologi seringkali bermakna non-manusia, instrumentalitas mekanikal,
berkebalikan dengan manusia, rasional dan atribut organik lainya. Jadi, makna teknologi
lebih luas, tipe pengetahuan yang lebih inklusif di antara artifak teknikalnya sendiri.
Teknologi komunikasi adalah teknologi media karena menyangkut komunikasi orang-orang

atau banyak orang yang melibatkan media, sementara media itu adalah hasil teknologi
Menurut Rogers (1986:1; 1983:12) teknologi merupakan suatu desain untuk tindak
instrumental yang mengurangi ketidakpastian dalam suatu hubungan sebab-akibat yang
mencakup pencapaian suatu hasil yan diinginkan. Suatu teknologi mesti mencakup aspek
perangkat keras (material dan objek fisik) dan aspek perangkat lunak (informasi dari basis
perangkt keras tadi). Karena itu, Teknologi Komunikasi identik dengan konsep Teknologi
Informasi. Konsep terakhir ini kemudian selalu dikaitkan lagi dengan aspek hisorikal
kemunculan jenis teknologi mumpuni, yakni Era Digital sebuah konsep yang agak sloganistis
dan hiperbolis dengan makna tersirat di dalamnya mengenai keadaan sebelumnya yang nondoigital. Tapi sesungguhnya setiap perkembangan teknologi itu merupakan kelanjutan segala
sesuatu yang telah ada sebelumnya.
Winston (1998:3, 2002) memandang teknologi sebagai tonggak berdiri dalam
hubungan struktural untuk ilmu pengetahuan. Teknologi adalah seolah-olah, ungkapanungapan bahasa ilmiah, kinerja kompetensi ilmiah. Sedangkan Ilmu di sini sedang digunakan
sangat luas, lebih sesuai arti aslinya kenalan dengan atau penguasaan setiap departemen
belajar daripada pengertian modern dari tubuh connected kebenaran menunjukkan atau fakta
teramati diklasifikasikan sistematis. Kompetensi ilmiah dasar untuk teknologi komunikasi
misalnya, mencakup penyelidikan berabad-abad mengenai fenomena elektromagtenik dan
fotokinesiks. Untuk itu, perlu dikemukakan definisi Teknologi Komunikasi yang
dikemukakan Rogers (1986:2) yakni suatu perangkat keras, struktur organisasional, dan nilainilai sosial di mana individu mengumpulkan, memproses, dan membagi informasi dengan
individu-individu lain.
C.


Budaya dan Karakter Bangsa Indonesia

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh sebab itu, kehidupan
individu, masyarakat, dan bangsa Indonesia selalu didasari pada ajaran agama dan
kepercayaannya. karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal
dari agama.

Negara Kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan
kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan
UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945.
Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur
kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni. Maka pancasila
merupakan cerminan karakter bangsa Indonesia.
Sedangkan dalam UU RI No 17 Tahun 2007 Tentang RPJPN 2005‐2025 bangsa
berkarakter yaitu Tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong
royong, patriotik, dinamis, berbudaya, dan berorientasi Ipteks berdasarkan Pancasila dan
dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Budaya sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat
yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu

dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi
antaranggota masyarakat itu. Budaya Indonesia tidak terlepas dari adat timur, maka Indonesia
sangat berbeda dengan daerah yang ada dibarat. Rata-rata orang timur sangat menjunjung
tinggi nilai-nilai budayanya sendiri sebagai aset untuk melestarikan daerah dan budayanya
secara turun-temurun. Nilai-nilai budaya yang secara turun-temurun yang dimaksud adalah
sopan, santun, taat, menghormati, menghargai, menjunjung tinggi adat, tata krama pergaulan
dan yang lainnya. Kebiasaan mengalah, menghargai jasa orang lain, menghormati hak milik
orang merupakan gambaran betapa orang Indonesia merupakan bangsa yang sangat
menjunjung tinggi budayanya. Bagi orang Indonesia budaya adalah jembatan menuju
kesuksesan, budaya adalah tempat mencari solusi jika terdapat kesalahan, budaya adalah
harta yang tak ternilai harganya (dalam Tatamiefta, 2014). Nilai-nilai budaya dan karakter
bangsa diantaranya yaitu, Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Mandiri,
Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Menghargai Prestasi,
Bersahabat/Komunikatif, Cinta Damai, Gemar Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial,
Tanggung jawab.
PEMBAHASAN
Globalisasi dan perkembangan teknologi merupakan hal yang melatar belakangi
munculnya istilah generasi Z. Dimana karakteristik generasi Z merupakan dampak dari
kemajuan teknologi itu sendiri diantaranya yaitu:
1) Sebagian besar generasi muda fasih teknologi.
2) Mereka sangat intens berkomunikasi dan berinteraksi dengan semua kalangan,
khususnya dengan teman sebaya melalui berbagai situs jejaring. Namun komunikasi
dan interaksi tersebut justru menciptakan sikap individualisme generasi muda.
3) Mereka terbiasa dengan berbagai aktivitas dalam satu waktu yang bersamaan
(Multitasking).
4) Memiliki ambisi besar untuk sukses.
5) Berperilaku instan yaitu menyukai segala sesuatu yang sifatnya lebih praktis.
6) Generasi Z suka dengan kebebasan, baik itu kebebasan berpendapat, kebebasan
berkreasi, kebebasan berekspresi, dan lain sebagainya.
7) Memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi.
8) Generasi Z termasuk generasi yang cenderung kritis dalam berpikir dan detail
mencermati suatu permasalahan.

9) Generasi ini cenderung ingin diberikan pengakuan dalam bentuk reward (pujian,
hadiah, sertifikat, dan penghargaan), karena kemampuan dan eksistensinya sebagai
individu yang unik.
Hal-hal tersebut dapat berdampak positif ataupun negatif tergantung pada bagaimana
penggunaan dan penempatannya. Dampak lainnya yaitu dengan kemajuan teknologi
masuknya pengaruh modernisasi dan westernisasi tidak dapat terelakan sehingga dapat
dengan mudah mempengaruhi budaya dan karakter bangsa terutama generasi muda. Beberapa
dampak positif kemajuan teknologi bagi generasi z terhadapat budaya dan karakter bangsa
Indonesia diantaranya yaitu sebagai berikut:
1) Masyarakat khususnya generasi muda menjadi lebih mudah dalam beraktivitass
dan mendoronng untuk berpikir lebih maju. Dimana cara berpikir masyarakat
yang irasional menjadi kini menjadi lebih rasional.
2) Dengan teknologi yang memudahkan informasi dan komunikasi menjadikan
informasi dapat terseberakan dengan cepat. Sehingga generasi muda dengan
mudah dapat mengakses informasi.
3) Meningkatnya kepekaan genarasi muda terhadap permasalahan sosial yang terjadi.
Hal ini terbukti dengan partisipasi aktif yang ditunjukkan generasi mud dalam
berpendapat mengenai permaslahan sosial yang sedang terjadi melalui media
jejaring sosial.
4) Ekspresif, cenderung toleran dengan perbedaan kultur dan sangat peduli dengan
lingkungan.
Selain itu, perkembangan teknologi industri yang sudah modern dan semakin
berkembang pesat menjadikan penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan
demikian pola hidup masyarakat menjadi konsumtif. Generasi muda merasa dimudahkan
dengan kemajuan teknologi membiiait mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain
dalam beraktivitas. Padahal manusia diciptakan sebagai makhluk sosial. Hal ini menyebabkan
timbulnya kesenjangan sosial. Tidak semua budaya barat baik dan cocok diterapkan di
Indonesia. budaya negatif mulai enggeser budaya asli bangsa Indonesia. akibatnya generasi
muda saat ini tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
Kriminalitas yang sering terjadi di kota-kota besar karena menipisnya rasa kekeluargaan,
sikap yang individualisme, adanya tingkat persaaingan yang tinggi dan pola hidup yang
konsumtif. Mulai merosotnya rasa nasionalisme dan patriotisme generasi muda serta rasa
persaatuan bangsa Indonesia, yang merupakan dampak dari individualisme akibat dari
kemajuan teknologi yang membuka jalan masuknya westernisasi ke Indonesia.
Peran teknologi dalam mempengaruhi perubahan pola hidup manusia bukanlah
sebuah hal yang perlu dipertanyakan lagi. Teknologi dapat menyatukan masyarakat, dapat
pula memisahkan masyarakat. Semakin berkembangannya zaman, berkembang pula
teknologi yang ada yang mengakibatkan banyak sekali perubahan didalam kehidupan
manusia saat ini.
Beberapa bentuk perubahan perilaku sosial budaya akibat teknologi antara lain sebagai
berikut:
1. Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini
semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia
pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang
sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol.

2. Meningkatnya rasa percaya diri. Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan
fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa
percaya diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat
melecehkan bangsa Asia.
3. Tekanan, kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi
globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.
Meskipun teknologi memberikan banyak manfaat bagi manusia, namun di sisi lain
kemajuan teknologi saat ini juga akan berpengaruh negatif pada aspek sosial budaya yang
sedemikian sehingga berakibat pada lunturnya karakter sebuah bangsa. Kemerosotan moral di
kalangan masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan
ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah
menyebabkan sebagian masyarakat menjadi kaya dalam materi namun miskin dalam rohani.
Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin
lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyrakat, seperti gotong royong dan
tolong menolong telah melemahkan kekuatan kekuatan yang seharusnya dapat terus berjan
turun temurun yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut dapat
dilihat bersama, kenakalan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya,
seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kriminal. Pola interaksi
antar manusia yang berubah. Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan
menengah keatas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan
dengan telepon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia
luar. Program InternetRelay Chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik
dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah
memberika peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet
sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang
yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Demikian pula yang terjadi pada
generasi muda yang merupakan bagian dari masyarakat.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam mencegah dan megatasi permasalahan
yang terjadi akibat dari dampak negatif kemajuan teknologi adalah sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)

Merevitalisasi peran pendidikan khususnya pendidikan budaya dan karakter.
Meningkatkan daya tahan budaya dalam menghadapi arus globalisasi.
Memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya.
Pembangunan karakter bangsa berbasis budaya dan kepribadian bangsa melalui
sosialisasi/penyadaran, pendidikan, pemberdayaan, pembudayaan dan kerjasama.
Orang tua berperan aktif dalam setiap tumbuh kembang anak dan pergaulan anak.
Menanamkan nasionalisme patriotisme dan cinta tanah air.
Membangung sikap loyalitas terhadap NKRI.
Menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Meningkatkan kualitas nilai keimanan dan moralitas masyarakatrasi muda.
Membuat kebijakan yang tepat berkaitan dengan kemajuan teknologi.
Menanamkan kesadaran kepada setiap individu tentang pentingnya memahami dampak
negatif kemajuan teknologi.

KESIMPULAN
Secara sosiologis, teknologi merupakan salah satu aspek yang turut mempengaruhi
setiap aktivitas, tindakan, serta perilaku manusia. Teknologi mampu mengubah pola

hubungan dan pola interaksi antar manusi kehadiran teknologi merupakan sesuatu yang tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Kemajuan teknologi merupakan bagian dari konsekuensi modernitas dan upaya
eksistensi manusia dimuka bumi. Adanya kemajuan teknologi sedikit banyak berdampak
negatif yaitu perubahan dalam pola hidup, interaksi sosial, gaya hidup dan lainnya. Akibat
dari dampak tersebut yaitu melunturnya budaya dan karakter bangsa Indonesia khususnya
pada generasi muda. Oleh karena itu, dampak negatif yang timbul sebagai akibat dari
kemajuan teknologi menjadi kewajiban bersama setiap masyarakat untuk mengatasinya.
Menyikapi permasalahan tersebut dibutuhkan beberapa upaya yang tepat yaitu dengan
meningkatkan peran pendidikan dalam pembentukkan karakter melalui peningkatan kualitas
pendidikan itu sendiri, penanaman nilai-nilai pancasila, nilai-nilai moral, akhlak, dan etika
serta nilai-nilai agama sebagai manusia ciptaan Tuhan.
Keberhasilan peran pendidikan dalam pembentukan karakter memungkinkan laju
perkembangan teknologi dapat dikendalikan dan dimanfaatkan untuk permasalahan
kehidupan manusia. Generasi Z yang akan menjadi pelaku utama dalam pembangunan
bangsa, benar-benar akan menjadi generasi yang berdaya guna tinggi dalam memajukan
bangsa dan negara. Karena itu penguatan pendidikan dalam pembentukan karakter harus
dilakukan, ditingkatkan, dievaluasi dan disempurnakan sehingga dapat melahirkan generasi
yang kreatif, inovatif, produktif, mandiri, tangguh dan bertanggung jawab.
Dengan adanya kesadaran bersama maka kita yakin bahwa generasi mendatang akan
lebih smart dan bermartabat. Perlunya bimbingan dan pengawasan dari orangtua kepada
anaknya dalam pemanfaatan teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi
seperti handphone, televisi, komputer dan internet. Serta, pemerintah harus menjadi contoh
yang baik bagi masyrakat dalam berteknologi yang bijaksana, hemat, dan ramah lingkungan.
Dan membuat aturan dan sanksi yang tegas terhadap penyalahgunaan internet dan kejahatan
internet. Serta membuat kebijakan yang tepat berkaitan dengan kemajuan teknologi. Hal ini
bertujuan agar di abad teknologi ini kita tetap menjadi bangsa yang religius dan
berkpribadian unggul, tidak menjadi negara yang mengagungkan teknologi serta meniadakan
Tuhan dalam aktivitas hidupnya.
DAFTAR PUSTAKA
Online :
Andrian,
H.
(2016).
Generasi
Z
Dan
Teknologi.
Diperoleh
http://genzgenerasimuda.blogspot.co.id/2016/11/generasi-z-dan-teknologi.html.
Diakses pada tanggal 9 desember 2017 pukul 14.00 WIB

dari

Cahyadi. H. (2015). Generasi Z dan Guru Melek IT. Diperoleh dari
https://www.kompasiana.com/cahyadiheru/generasi-z-dan-guru-melekit_54f956e0a33311f8478b4f9a. Diakses pada tanggal 9 desember 2017 pukul 14.00
WIB
Ghofar, Z. (2011). Makalah Perkembangan Teknologi dan Informatika. Diperoleh dari
Tatamiefta. (2014). Pengaruh Perkembangan Teknologi Terhadap Budaya Bangsa
Indonesia. Diperoleh dari https://tatamiefta.wordpress.com/2014/11/07/pengaruhperkembangan-teknologi-terhadap-budaya-bangsa-indonesia/. Diakses pada tanggal 9
desember 2017 pukul 14.05 WIB

Wikipedia [2017]. Teknologi. Diperoleh dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Teknologi
diakses pada tanggal 10 Desember 2017 pukul 08.00 WIB
Meinita, H. (2014). Mahasiswa Tak Bisa Hidup Tanpa Smartphone. Diperoleh dari
http://kampus.okezone.com/read/2012/03/26/373/599857/mahasiswa-tak-bisa-hiduptanpa-smartphone. Diakses pada tanggal 8 Desember 2017 pukul 13.00 WIB
Rini K. (2012). Survei: Tak Bisa Hidup Tanpa Internet. Diperoleh dari http://www.tempo.co/
read/news/2010/12/23/072301058/Survei-Tak-Bisa-Hidup-Tanpa-Internet.
Diakses
pada tanggal 8 Desember 2017 pukul 13.00 WIB
Burhanuddin, A. (2015). Memahami Budaya Dan Karakter Bangsa. Diperoleh dari
https://www.google.co.id/amp/s/afidburhanuddin.wordpress.com/2015/01/17/
memahami-budaya-dan-karakter-bangsa-4/amp/. Diakses pada tanggal 8 Desember
2017 pukul 13.00 WIB
Admin. (2017). 7 Karakteristik Generasi Z yang Perlu Kamu Tahu. Diperoleh dari
https://kumparan.com/@kumparannews/7-karakteristik-generasi-z-yang-perlu-kamutahu#d9witwiqVoojJbP0.99. Diakses pada 11 Desember 2017 pukul 17.00 WIB
Haryono. (2015). Cara Kita Mengatasi Globalisasi di Bidang Sosial dan Budaya. Diperoleh
dari
https://haryonogaf.wordpress.com/2015/01/07/carakitamengatasiglobalisasidibidangs
osialdanbudaya/. Diakses pada tanggal 11 Desember 2017 pukul 17.00 WIB
Yusuf .A. (2014). BAB II Kajian Pustaka A. Pengertian Pendidikan Karakter. Diperoleh dari
http://digilib.uinsby.ac.id/1529/5/Bab%202.pdf. Diakses pada tanggal 9 Desember
2017 pukul 11.41 WIB
Ameliola dan Nugraha. (2013). Perkembangan Media Informasi dan Teknologi Terhadap
Anak
dalam
Era
Globalisasi.
Diperoleh
dari
https://icssis.files.wordpress.com/2013/09/2013-02-29.pdf. Diakses pada tanggal 30
November 2017 pukul 7.20 WIB
Ngafifi. M. (2012). Kemajuan Teknologi dan Pola Hidup Manusia dalam Perspektif Sosial
Budaya.
Diperoleh
dari
http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=282396&val=437&title=KEMAJUAN%20TEKNOLOGI%20DAN%20POLA
%20HIDUP%20MANUSIA%20DALAM%20PERSPEKTIF%20SOSIAL
%20BUDAYA. Diakses pada tanggal 30 November 2017 pukul 7.22 WIB
Purnama. N. (2013). Dampak Perkembangan Teknologi Komunikasi Terhadap Kehidupan
Sosia.
Diperoleh
dari
http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=142366&val=5460. Diakses pada tanggal 30 November 2017 pukul 7.44 WIB
Burhanuddin. A. (2014). Memahami Budaya daan Karakter Bangsa. Diperoleh dari
https://afidburhanuddin.files.wordpress.com/2014/09/4-memahami-budaya-dankarakter-bangsa.pdf. Diakses pada tanggal 9 Desember 2017 pukul 11.39 WIB
Juliswara. V. (2016). Pengembangan Pendidikan Karakter Melalui Gerakan Sosial di Media
Sosial.
Diperoleh
dari
http://repository.upy.ac.id/1256/1/19.%20Vibriza
%20Juliswara.pdf. Diakses pada tanggal 30 November 2017 pukul 6.59 WIB
Mubah. S. (2011). Strategi Meningkatkan Daya Tahan Budaya Lokal dalam Menghadapi
Arus Globalisas. Diperoleh dari http://journal.unair.ac.id/filerPDF/03%20Safril
%20Strategi%20Meningkatkan%20Daya%20Tahan%20Budaya%20Lokal%20Safril
%20mda.pdf. Diakses pada tanggal 30 November 2017 pukul 7.18 WIB
Buku :
Maftuhin, dkk. (2016). Pendidikan Sosial Budaya.Bandung, Indonesia : CV. Maulana Media
Grafika.