Wrap Up Skenario 2 Muskulo

WRAP UP
“NYERI DI ATAS TUMIT”

Kelompok A-9
Ketua

: DarayaniAmalia

(1102013070)

Sekretaris

: Dea Melinda Sabila

(1102013072)

Anggota

: Claraz Wanisada Erman

(1102013066)


Cita Pratiwi

(1102013065)

Dara Lalita Darmestari

(1102013068)

Dara Mayangsari

(1102013069)

Dea Dwi Miranti

(1102013071)

Deby Tri Widia Lestari

(1102013073)


Dyah Arum Maharani

(1102012072)

UNIVERSITAS YARSI
FAKULTAS KEDOKTERAN
JL. LET. JEND. SUPRAPTO, CEMPAKA PUTIH,
JAKARTA PUSAT, 10510
Skenario 2
NYERI DI ATAS TUMIT
Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke UGD Rumah Sakit dengan keluhan nyeri
sekali di pergelangan kaki kanannya sejak 1 jam yang lalu. Keluhan ini dirasakan pada saat
bermain tenis lapangan, ketika berlari tiba-tiba kaki kanannya berbunyi krek dan langsung
terjatuh disertai rasa nyeri sekali serta tidak bisa berjalan. Pada, pemeriksaan fisik didapatkan
keadaan umum baik, tanda vital baik. Pergelangan kaki kanan nyeri bila ditekan dan tes
Simmonds tidak didapatkan plantar flexi kaki kanan.

2


Kata–kata sulit:
1. Tes Simmonds : digunakan dalam pemeriksaan ekstremitas bawah untuk menguji
rupture tendo Achilles.
2. Plantar Fleksi : gerakan meluruskan telapak kaki dari pergelangan kaki.
Pertanyaan :
1. Apa saja penyakit yang dapat ditimbulkan apabila pecahnya tendo Achilles?
2. Apa penanganan pertama pada rupture tendo Achilles?
3. Penyebab rupture itu apa saja?
4. Apakah tendo Achilles yang rupture dapat kembali seperti semula? Dan apakah
fungsinya akan kembali normal?
5. Apakah ada pemeriksaan lain selain tes simmonds?
6. Apakah tanda-tanda terjadinya rupture tendo Achilles?
7. Apa yang menyebabkan nyeri pada rupture tersebut?
8. Apa factor resiko dari terjadinya rupture tersebut?
9. Kenapa bisa ada bunyi krek?
Jawaban :
1. Lumpuh, mengakibatkan infeksi apabila lukanya terbuka.
2. Mengkompres pada daerah yang meradang, dibidai, diterapi obat, dioperasi.
3. Bisa karena penyakit arthritis dan diabetes, berat badan yang berlebih, penggunaan
obat yang lama, karena olahraga, tertusuk benda tajam.

4. Iya.
5. Rontgen, MRI, X-RAY, CT-SCAN, obrien’s, Copeland.
6. Nyeri, bengkak, kaku, kakinya tidak bisa berjalan.
7. Karena, terdapat rangasangan pada syaraf.
8. Usia >30 thn, adanya penyakit lain, riwayat rupture.
9. Karena ototnya keras, sendinya dislokasi bukan rupturnya yang bunyi.

3

Hipotesa:
Nyeri di pergelangan kaki terjadi akibat robeknya tendon achilles karena cedera.
Dimana M. gastrocnemius dan M. soleus tidak terhubung pada M. plantaris sehingga tidak
dapat melakukan plantar fleksi kaki. Pada pemeriksaan fisik dapat dilakukan tes simmonds
dan pada pemeriksaan penunjang dapat dilakukan obrien’s test, Copeland test dan fleksi lutut.
Penatalaksanaan yang bisa dilakukan adalah dengan cara operasi dan memberikan obat anti
nyeri dan komplikasi yang dapat terjadi adalah infeksi.

4

SASARAN BELAJAR

LO 1 Memahami dan menjelaskan anatomi tendo Achilles
1.1 Makroskopis
1.2 Mikroskopis
1.3 Fungsi
1.4 Kinesiologi
LO 2 Memahami dan menjelaskan rupture tendo Achilles
2.1 Definisi
2.2 Etiologi
2.3 Epidemiologi
2.4 Patofisiologi
2.5 Manifestasi klinis
2.6 Diagnosis banding dan diagnosis
2.7 Penatalaksanaan
2.8 Komplikasi
2.9 Prognosis

5

LO.1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Tendo Achilles
1.1. Makroskopis

Tendon adalah tali atau urat daging yang kuat yang bersifat fleksibel, yang terbuat
darifibrous protein (kolagen). Tendon berfungsimelekatkan tulang dengan otot atau
ototdengan otot. (Anderson, 1999)
Tendon achilles adalah tendon yang paling kuat dan paling besar dalam tubuh manusia
yang panjangnya 15 cm yang dimulai dari pertengahan tungkai bawah. Tendon Achilles
berasal dari gabungan tiga otot yaitu gastrocnemius, soleus, dan otot plantaris. Pada manusia,
letaknya tepat di bagian pergelangan kaki. Kemudian stukturnya mengumpul dan melekat
pada bagian tengah–belakang tulang calcaneus. Terdiri dari stuktur tendinous (melekatnya
otot ke tulang) yang dibentuk oleh gabungan antara otot gastrocnemius dan otot soleus yang
terdapat di betis. Tendon ini melekat pada tulang tumit (calcaneus) dan menyebabkan kaki
berjinjit (plantar flexi) ketika otot-otot betis berkontraksi. Tendon ini sangat penting untuk
berjalan, berlari dan melompat secara normal.

1.2. Mikroskopis
Tendon bertindak sebagai transduser dari gaya yang dihasilkan oleh kontraksi otot
terhadap tulang. Kolagen merupakan 70% dari berat kering tendon, sekitar 95% dari kolagen
tersebut merupakan kolagen tipe I, dengan jumlah elastin yang kecil. Serat elastin dapat
menjalani tekanan sebesar 200% sebelum rusak. Jika serat elastin ada pada tendon dalam
proporsi yang besar maka akan ada penurunan dalam besarnya gaya yang ditransmisikan ke
tulang.

Fibril kolagen terikat ke fasikula, mengandung pembuluh darah dan pembuluh limfatik
serta saraf. Fasikula-fasikula tersebut secara bersamaan di kelilingi oleh epitenon dan
membentuk struktur kasar dari tendon, yang kemudian tertutup oleh paratenon, terpisah dari
epitenon oleh lapisan tipis cairan untuk memungkinkan pergerakan tendon dengan
mengurangi pergesekan.

6

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Struktur terbesar
dalam skema di
atas adalah tendon
atau ligamen i.
Ligamentum

atau
tendon kemudian
dipecah
menjadi
entitas
yang
lebih kecil disebut
fasciles
(lembaran).
Lembaran berisi
fibril dasar ligamentum atau tendon, dan fibroblas, yang merupakan sel-sel biologis yang
menghasilkan ligamen atau tendon. Ada karakterisitik struktural pada tingkat ini yang
memainkan peran penting dalam mekanisme ligamen atau tendon, yaitu crimp dari fibril.
Crimp merupakan struktur bergelombang dari fibril, dan ia akan memberikan kontribusi
signifikan terhadap hubungan stress regangan nonlinear untuk ligamen dan tendon.
Serabut kolagen memiliki daya tahan tarik tinggi. Serabut kolagen dijumpai padatendon,
ligamen, kapsula, dll. Serabut ini bening dan terlihat garis memanjang. Bilakolagen direbus
akan menghasilkan gelatin. Serabut kolagen dapat dicerna oleh pepsindan enzim kolagenase.
Paling tidak telah dikenal 2 jenis serabut kolagen dengan variasi pada urutan asam amino dari
rantai α (alfa). Dari 20 jenis tersebut, ada 6 tipe kolagen yang paling utama dan secara

genetik berbeda. Keenam tipe kolagen tersebut adalah :
Tipe I: Tipe kolagen yang paling banyak ditemukan. Terdapat pada jaringan ikat dewasa,
tulang, gigi dan sementum
Tipe II:
Tipe kolagen ini
dibentuk oleh kondroblas dan
merupakan
unsur utama penyusun matriks tulang rawan. Kolagen ini ditemukan pada kartilago
hyalin
dan elastin
Tipe III : Kolagen ini ditemukan pada awal perkembangan beberapa jenis jaringan ikat. Pada
keadaan dewasa kolagen ini terdapat pada jaringan retikuler
Tipe IV : Terdapat pada lamina densa pada lamina basalis dan diperkirakan merupakan hasil
sel-sel yang langsung berhubungan dengan lamina tersebut
Tipe V : Terdapat pada plasenta, dan berhubungan dengan kolagen tipe I
Tipe VI : terdapat pada basal lamina
Meskipun tendon Achilles normal hampir seluruhnya terdiri dari kolagen tipe-I,tendon
Achilles yang putus juga berisi proporsi besar dari kolagen tipe-III. Fibroblast dari tendon
Achilles yang putus menghasilkan baik kolagen tipe-I dan tipe-III pada kultur.Kolagen tipeIII kurang tahan terhadap kekuatan tarikan dan karena itu dapat mempengaruhi putusnya
tendon secara spontan.

1.3. Fungsi
Tendo Achilles adalah tendo pada bagian tungkai bawah. Ia berfungsi untuk melekatkan
otot Gastrocnemius dengan otot soleus ke salah satu tulang penyusun pergelangan kaki, yaitu
Calcaneus.
1. Menekuk dan meregangkan semua sendi dan otot untuk menahan tulang. Tanpa tendon,
otot-otot hanya akan menjadi sekumpulan besar di satu bidang dan tidak akan bisa
bergerak
2. Tendon yang menghubungkan otot dengan tulang
7

3. Hal ini juga memungkinkan tendon untuk menyimpan dan memulihkan energy pada
efisiensi yang tinggi. Sebagai contoh, selama langkah manusia, Achilles tendon
peregangan sebagai dorsiflexes sendi pergelangan kaki. Pada bagian terakhir langkahnya,
sebagai kaki plantar-flexes (jari-jari kaki menunjuk kebawah), yang disimpan energi
elastis dilepaskan. Lebih jauh, karena meregangkan tendon, otot dapat berfungsi dengan
kurang atau bahkan tidak ada perubahan panjang, yang memungkinkan otot untuk
menghasilkan kekuatan yang lebih besar
4. Ketika otot gastrocnemius (di betis) kontraksi (lebih pendek), tendon yang melekat dari
otot ke tulang tumit (kalkaneus) bergerak
5. Untuk memperpendek otot, tendon bergerak ketitik ke bawah kaki. Ini adalah tindakan

yang memungkinkan seseorang untuk berdiri di atas kaki seseorang, berlari, melompat,
berjalan normal, dan untuk naik dan turun tangga
1.4. Kinesiologi
Terletak pada articulatio talocruralis
Jenis sendi: sendi engsel/gynglimus
Gerak:
 Dorsofleksi: M. tibialis anterior, M. extensor digitorum longus, M. peroneus tertius dan M.
extensor hallucis longus.
 Plantar fleksi: M. gastrocnemius, M. soleus, M. plantaris, M. flexor hallucis longus, M.
peroneus longus dan brevis M. tibialis posterior
Sumbu gerak:
Sumbu gerak pada sendi ini adalah sumbu frontal yang berjalan dari craniomedialis
pergerakan pada articulation talocrularis, punya sumbu gerak frontal yang berjalan dari
craniomedialis ujung bawah malleolus medialis sampai caudolateralis ujung bawah malleolus
lateralis membentuk sumbu transversal 7 derajat & sumbu frontal 13 derajat dari bidang
frontal.
LO.2. Memahami dan Menjelaskan Ruptur Tendo Achilles
2.1. Definisi
Ruptur adalah robek, pecah atau terputusnya tendon. Tendon merupakan jaringan fibrosa
di bagian belakang pergelangan kaki yang menghubungkan otot betis dengan tulang tumit.
Tendon Achilles adalah tendon yang paling kuat dan paling besar di dalam tubuh. Terdiri
dari struktur tendinous (melekatkan otot ke tulang) yang dibentuk oleh gabungan antara otot
gastrocnemius dan otot soleus yang terdapat di betis. Tendon ini melekat pada tulang tumit
(calcaneus) dan menyebabkan kaki untuk berjinjit (plantar flexi) ketika otot-otot betis
berkontraksi. Tendon ini sangat penting untuk berjalan, berlari dan melompat secara normal.
Cedera karena olahraga dan karena trauma pada tendon Achilles adalah biasa dan bisa
menyebabkan kecacatan.
2.2. Etiologi
Ruptur Tendo Achilles dapat terjadi saat dorsofleksi pasif secara tiba tiba saat kontraksi
maksimal pada otot betis. Ruptur tendo dapat terjadi saat berlari, melompat, bermain bulu
tangkis, basket, tersandung dan jatuh dari ketinggian. Dalam beberapa kasus putusnya tendo
Achilles terjadi pada tendo yang kurang menerima aliran darah. Tendo juga dapat melemah
bergantung pada bertambahnya usia. Putusnya tendo Achilles juga bisa disebabkan oleh
peningkatan mendadak jumlah tekanan pada tendo Achilles. Biasanya ruptur tendo Achilles
8

lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan pada wanita. Penyebab lainnya juga bisa
karena:
1. Penyakit tertentu, seperti arthritis dan diabetes,
2. Obat-obatan, seperti kortikosteroid dan beberapa antibiotik yang dapat meningkatkan
risiko pecah,
3. Cedera dalam olah raga, seperti melompat dan berputar pada olah raga badminton, tenis,
basket dan sepak bola ataupun olahraga berat lainnya
4. Trauma benda tajam atau tumpul pada bawah betis(trauma langsung seperti luka laserasi
atau tembakan dapat merobek tendon Achilles).
Faktor-faktor dari dapat meningkatkan risiko ruptur tendon Achilles meliputi:

Umur. Usia puncak untuk ruptur tendon Achilles 30 sampai 40. Dalam
kebanyakan kasus, pecah dari Achilles tendon terjadi di pada tendon yang menerima aliran
darah kurang. Hal ini yang dapat melemahkan bagian dari tendon.

Jenis kelamin. Pada pria ruptur tendon Achilles lima kali lebih mungkin
terjadi dibandingkan pada wanita.

Obesitas. Beratnya beban yang harus di tahan dapat meningkatkan
stres/kelelahan pada tendon achilles.

Melakukan olahraga berat tanpa pendinginan.


Riwayat penggunaan terakhir fluoroquinolones, kortikosteroid, atau
suntikan kortikosteroid, yang keduanya (kortikosteroid, steroid anabolik dan
fluoroquinolones) berperan dalam pecah tendo achilles.
o Injeksi kortikosteroid ke dalam tendon tikus telah terbukti menyebabkan nekrosis
tendon.Kortikosteroid dapat menutupi gejala yang menyakitkan, dan menyebabkan
individu untuk overexert tendon melemah.
o Steroid anabolik dan fluoroquinolones menyebabkan displasia fibril kolagen, sehingga
menurunkan kekuatan tarik-menarik tendon.Sebuah penelitian terbaru menunjukkan
bahwa hewan yang diberikan fluoroguinolones dengan dosis yang sebanding dengan
yang diberikan pada manusia, hewan tersebut akan mengalami ganggian matrix
ekstraseluler tulang rawan dan penipisan kolagen.

 Penyakit gout, hipertiroid, insufisiensi ginjal, dan arteriosklerosis.
 Fraktur Pergelangan kaki, Keseleo Ankle, Cedera ligamen Calcaneofibular, Cedera
ligamen Talofibular.
2.3. Epidemiologi
Kejadian di Amerika Serikat
Insiden Achilles tendinosis diyakini akan meningkat, dalam hal tendinosis dan ruptur akut.
Tidak ada data yang menggambarkan insiden atau prevalensi Achilles tendinosis, tetapi
diketahui mempengaruhi 7-18% dari klub pelari. Frekuensi kasus yang tepat dari ruptur
tendon bervariasi, yang telah dilaporkan pada 6 kasus per 100.000 orang di Skotlandia dan 37
kasus per 100.000 orang di Denmark. Dibandingkan dengan perempuan, cedera tendon
Achilles lebih banyak terjadi pada laki-laki dengan rasio 6:1, mungkin karena keterlibatan
olahraga-spesifik.
2.4. Patofisiologi

9

Kerusakan pada jaringan otot karena trauma langsung (impact) atau tidak langsung
(overloading). Cedera ini terjadi akibat otot tertarik pada arah yang salah, kontraksi otot yang
berlebihan atau ketika terjadi kontraksi, otot belum siap, terjadi pada bagian groin muscles
(otot pada kunci paha), hamstring (otot paha bagian bawah), dan otot quadriceps. Fleksibilitas
otot yang baik bisa menghindarkan daerah sekitar cedera memar dan membengkak. Dapat
pula karena latar belakang degenerasi tendon.











2.5. Manifestasi Klinis
Rasa sakit mendadak yang berat dirasakan pada bagian belakang pergelangan kaki atau betis
seperti adanya rasa sakit pada tendon achilles sekitar 1-3 inci di atas tulang tumit. Daerah ini
paling sedikit menerima suplai darah dan mudah sekali mengalami cedera meskipun oleh
sebab yang sederhana, meskipun oleh sepatu yang menyebabkan iritasi.
Terlihat bengkak dan kaku serta tampak memar dan merasakan adanya kelemahan yang luas
pada serat-serat protein kolagen, yang mengakibatkan robeknya sebagian serat atau seluruh
serat tendon.
Terlihat depresi di tendon 3-5 cm diatas tulang tumit
Tumit tidak bisa digerakan turun naik
Sebuah kesenjangan atau depresi dapat dilihat di tendon sekitar 2 cm di atas tulang tumit
Biasanya, snap tiba-tiba atau pop dirasakan di bagian belakang pergelangan kaki.
Pasien mungkin menggambarkan sensasi ditendang di bagian belakang kaki.
Nyeri bisa berat. nyeri yang datang secara tiba-tiba selama melakukan kegiatan, khususnya
saat mengubah arah lari atau pada saat lari mendaki. Atlet mungkin merasakan adanya bagian
yang lembek bila meraba daerah sekitar tendon, hal ini dikarenakan adanya cairan
peradangan yang berkumpul dibawah selaput peritenon.
Nyeri lokal, bengkak dengan gamblang kesenjangan sepanjang Achilles tendon dekat
lokasi penyisipan, dan kekuatan plantarflexion lemah aktif semua sangat menyarankan
diagnosis.
2.6. Diagnosis dan Diagnosis Banding
Diagnosis
Dalam mendiagnosis ruptur tendo Achilles, ahli bedah kaki dan pergelangan kaki akan
mengajukan pertanyaan tentang bagaimana dan kapan cedera terjadi dan apakah pasien
sebelumnya cedera tendo atau gejala serupa juga dialami. Dokter bedah akan memeriksa kaki
dan pergelangan kaki, perasaan cacat pada tendon yang menunjukkan air mata. Rentang
gerak dan kekuatan otot akan dievaluasi dan dibandingkan dengan kaki terluka dan
pergelangan kaki. Jika tendo Achilles pecah, pasien akan memiliki kekuatan yang kurang
dalam mendorong ke bawah (seperti pada pedal gas) dan akan mengalami kesulitan naik pada
jari kaki. Diagnosis ruptur tendo Achilles biasanya langsung dan dapat dilakukan melalui
pemeriksaan jenis ini. Dalam beberapa kasus, ahli bedah dapat memesan tes pencitraan MRI
atau lainnya.
Pemeriksaan fisik :
Dari pergerakan tumit dan otot. Apabila pergerakannya lemah atau tidak ada pergerakan
maka dicurigai tendo achilles mengalami ruptur
10

Thompson test
- Posisi pasien tengkurap ,kemudian betis pasien diremas.
- Apabila tendo achilles normal, maka akan terjadi plantar fleksi tendo Achilles. Namun
apabila terjadi ruptur, maka tidak ada pergerakan.

Obrien’s Test
- Posisi pasien tengkurap, kemudian pada daerah midline 10 cm proksimal dari calcaneus
masukkan jarum berukuran 25.
- Lakukan gerak dorso fleksi secara pasif, apabila gerak jarum seperti plantar fleksi pertanda
bahwa tendo achilles tidak mengalami cedera. Bila jarum tidak bergerak, menandakan
tendo achilles yang mangalami ruptur.
- Tidak disarankan untuk dilakukan pada pasien dalam keadaan sadar
Copeland Test
- Posisi pasien tengkurap, kemudian pada betis dipasang torniket.
- Pergelangan kaki dilakukan dorsofleksi secara pasif.
- Apabila tendo utuh, maka tekanan akan naik sekitar 35-60 mmHg. Namun bila tendo
mengalami ruptur, tekanan hanya naik sedikit atau tidak bergerak sama sekali.
Pemeriksaan penunjang:
A. Foto Röntgen
Foto röntgen ini awalnya untuk memastikan ada tidaknya “Calcaneous spur”. Pada
penderita plantar fascitis dengan calcaneous sering tebal pada bagian fascianya dua kali dari
normal.
B. MRI ( Magnetic Resonance Imaging )
Magnetic Resonance Imaging (MRI) dapat digunakan untuk membedakan pecah lengkap
atau tidak lengkap dari degenerasi tendon Achilles, dan MRI juga dapat membedakan antara
paratenonitis, tendinosis, dan bursitis. Teknik ini menggunakan medan magnet yang kuat
seragam untuk menyelaraskan jutaan proton berjalan melalui tubuh. proton ini kemudian
dibombardir dengan gelombang radio yang mengetuk beberapa dari mereka keluar dari
keselarasan. Ketika proton kembali mereka memancarkan gelombang radio mereka sendiri
yang unik yang dapat dianalisis oleh komputer dalam 3D untuk membuat gambar yang tajam
penampang silang dari area of interest. MRI dapat memberikan kontras yang tak tertandingi
dalam jaringan lunak untuk foto berkualitas sangat tinggi sehingga timur untuk teknisi untuk
menemukan air mata dan cedera lainnya.
Radiografi dapat juga digunakan untuk mengidentifikasi secara tidak langsung menangis
Achilles. Radiografi menggunakan sinar-X untuk menganalisis titik cedera. Hal ini sangat
tidak efektif dalam mengidentifikasi cedera pada jaringan lunak. Sinar-X dibuat ketika
elektron energi tinggi menghantam sumber logam. Gambar sinar-X diperoleh dengan
memanfaatkan karakteristik redaman yang berbeda dari padat (misalnya kalsium dalam
tulang) dan kurang padat (otot misalnya) jaringan ketika sinar melewati jaringan dan
ditangkap di film. Sinar-X umumnya terkena mengoptimalkan visualisasi benda padat seperti
tulang, sementara jaringan lunak masih relatif tidak dibedakan di latar belakang. Radiografi
memiliki peran kecil dalam penilaian cedera tendon Achilles dan lebih berguna untuk
mengesampingkan cedera lain seperti patah tulang kalkanealis
11

Diagnosis Banding
1. Ruptur tendon Achilles
Yaitu putusnya tendon achilles secara paksa, karena terlalu sering di beri tekanan,
periode tendon achilles di dahului tahap tendonisitis yang membuat tendo semakin lemah.
2. Tendo calcaneal bursitis
Bursa adalah kantung berisi cairan yang dirancang untuk membatasi gesekan. Ketika
bursa ini meradang disebut bursitis. Tendo calcaneal bursitis adalah peradangan pada bursa
di belakang tilang tumit. Bursa ini biasanya membatasi gesekan. Dimana achilles tendon
fibrosa tebal di belakang tumit meluncur turun naik.
3. Achilles tendoncitis
Cedera ini biasanya terjadi saat kontraksi kuat dari otot seperti ketika berjalan/ berlari,
achiles tendoncitis adalah sebuah strain kekerasan yang dapat membuat trauma tendon
achilles dan betis.
4. Achilles tendinopathy atau tendonosis
Kronis yang berlebihan bisa berpengaruh pada perubahan tendon achilles yang juga
menyebabkan degenerasi dan penebalan tendon.
2.7. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
RTA

Konservatif (Ruptur
Parsial)

Operatif (Ruptur
Total)

Pemasangan gips
sirkuler

Penjahitan tendo
dan pemasangan
gips

Di atas lutut selama
4-6 minggu

Posisi 30-40°
(Ekuinus) dan
plantar fleksi pada
pergelangan kaki

Dgn teknik Lindholm

Pasca operasi

Fisioterapi

Memakai sepatu
yang tumitnya
ditinggikan selama
beberapa bulan

12

Dilarang olahraga
berat selama bulan

a. Stabilisasi awal
Setelah diagnosis dibuat, pergelangan kaki harus splinted dalam equinus dengan baik
empuk untuk membantu elevasi mengendalikan pembengkakan.
b. Nonoperative
 Orthosis pergelangan kaki
Indikasi treatment harus individual kepada pasien. Selama 10 minggu berikutnya,
pergelangan kaki secara bertahap dibawa ke posisi plantigrade dengan perubahan cor
kira-kira setiap 2 minggu. Berat tubuh diperbolehkan setelah 6 minggu. Setelah casting,
angkat tumit biasanya dipakai selama beberapa bulan.
c. Operative
 Perbaikan langsung
Indikasi lebih sering terjadi pada cedera akut (