METODE DAN PRAKTEK PENELITIAN SEJARAH Ik

METODE DAN PRAKTEK PENELITIAN 
SEJARAH
Ikhsan Rosyid
Workshop Penulisan Sejarah Lokal
Tulungagung
Sabtu, 22 April 2017

Metode sejarah mencakup
1.
2.
3.
4.
5.

Pemilihan topik
Heuristik (pengumpulan sumber)
Kritik sumber
Interpretasi
Historiografi (penulisan)

SISTEMATIKA METODE SEJARAH

• Pemilihan topik
• Heuristik Æ Heuristik adalah suatu teknik, mencari dan
mengumpulkan sumber. Jadi Heuristik adalah tahap
mencari, mengumpulkan, menghimpun sumber-sumber,
jejak-jejak sejarah yang relevan yang diperlukan untuk
dijadikan informasi.
• Kritik Sumber Æ sumber-sumber itu terlebih dahulu
harus dinilai melalui kritik ekstern dan kritik intern
• Interpretasi Æ analisis sejarah. Analisis sejarah
bertujuan melakukan sintesis atas sejumlah fakta yang
diperoleh dari sumber-sumber.
• Historiografi Æ penyajian hasil interpretasi fakta dalam
bentuk tulisan

Syarat umum topik penelitian 
sejarah







terdapat unsur‐unsur keunikan peristiwa
tidak bersifat majemuk
tidak bersifat multidimensional
bersifat orisinil.
Praktis: sumber‐sumber sejarah mudah 
untuk dijangkau, memiliki signifikansi 
antara fakta dan argumentasi, memiliki 
validitas sumber, fakta, dan argumentasi.
• harus memiliki kesatuan ide antara nilai, 
orisinalitas, dan kepraktisan dalam proses 
pemilihan topik

Pertimbangan memilih topik
A. manageable topic  Æ Apakah topic tersebut 
dapat dijangkau, dikuasi ?
B. obtainable data  Æ Apakah bahasa‐
bahasa/data‐data tersedia secukupnya ?
C. significance of topic Æ Apakah topic tersebut 

penting untuk diteliti ?
D. interested topic Æ Apakah topic tersebut 
cukup menarik minat untuk diteliti dan 
dikajikan ?

A. manageable topic
• Apakah latar belakang pengetahuan, kecakapan, dna 
kemampuan diri sendiri, sudah cukup untuk 
memecahkan persoalan‐persoalan yang 
berhubungan dengan topic yang akan dikerjakan? 
• Apakah waktu, dana telah dipikirkan dengan masak 
dan mencukupi? 
• Apakah topic tersebut dapat memperoleh 
konsultan/pembimbing dengan mudah? 
• Apakah tidak ada hambatan‐hambatan dari pihak‐
pihak lain, berkenaan dengan topic tersebut? 

B. obtainable data
• Suatu topic yang sangat baik belum menjadi jaminan 
bahwa data‐datanya yang tersedia telah mencukupi di 

dalam penelitiannya, karena data sangat dibutuhkan, 
baik untuk mengembangkan dan menguji hipotesis. 
• Selanjutnya untuk mengembangkan hipotesis juga tidak 
hanya data semata‐mata saja yang dibutuhkan, tetapi 
juga buku‐buku, bulletin, majalah, Koran, dan sebagainya 
sangat dibutuhkan sekali. 
• Data berasal dari sumber sejarah : baik berupa sumber 
tertulis maupun tidak tertulis

C. Significance of Topic 
• Dapatkah pembahasan topic tersebut memberikan 
sumbangan yang cukup beraerti bagi perkembangan ilmu 
pengetahuan yang sudah ada? 
• Apakah tidak mungkin bahwa penelitian tersebut hanya 
dipublikasi saja? 
• Mungkinkah penelitian tersebut merupakan pengecekan 
kembali dari penelitian yagn pernah diadakan atau 
penguji ulangan? 
• Apakah topic tersebut betul‐betul perlu diteliti karena 
mempunyai kegunaan yang praktis bagi masyarakat? 


D. Interested Topic
• Dengan topic yang telah dikemukakan maka minatnya 
haruslah dibangkitkan sebaik‐baiknya
• Mendorong timbulnya minat yang kuat tersebutm, 
semata‐mata untuk mencari scientidfic truth, bukan 
untuk “membuktikan kebenaran” pendapat pribadi 
dimana kemungkinan hal itu dilakukan tanpa 
kesenagajaan karena dinilai kurang objektif. 
• Data dikumpulkan sepanjang dapat memperkuat 
pendapat prhibadi, sehingga sekiranya melemahkan atau 
bertentangan, data tersebut dilenyapkan/dihilangkan. 

Pemilihan Topik didasarkan 
kedekatan
• Emosional
• Intelektual 

Memulai Pemilihan Topik (sebagai 
pembatasan)

• perangkat pertanyaan yang bersifat geografis (di 
mana?). 
• perangkat pertanyaan yang bersifat biografis 
(siapa?). 
• perangkat pertanyaan yang bersifat kronologis 
(kapan/bagaimana?). 
• perangkat pertanyaan yang bersifat fungsional atau 
okupasional (apa? Atau lingkungan manusia mana 
yang paling menarik?)
• Prinsip 5 W+ 1H

Kesalahan yang harus dihindari 
dalam pemilihan topik
• Kesalahan Baconian
• Kesalahan terlalu banyak 
pertanyaan
• Kesalahan terlalu dikotomi

Topik berdasarkan jenis sejarah
• Sejarah politik: masalah‐masalah politik, faktor politik, dan 

kehidupan politik.Sejarah politik biasanya membahas 
mengenai tokoh‐tokoh besar, perkembangan ketatanegaraan, 
sistem pemerintahan, struktur kekuasaan, kepemimpinan, 
peranan elite, jaringan politik, dan mobilisasi masa
• Sejarah Sosial: masalah sosial yang muncul dan berkembang 
di masyarakat. Selain itu membicarakan mengenai golongan 
masyarakat, kehidupan sehari‐hari, gerakan sosial,
• Sejarah Ekonomi: ekonomi dan konsep‐konsep ekonomi.
studi mengenai kejadian‐kejadian perekonomian di masa 
lampau

Jenis sejarah (lanjutan,..)
• Sejarah Kebudayaan : kehidupan manusia yang berhubungan 
dengan kebudayaan.
Seperti halnya mengenai benda‐benda yang digunakan 
manusia, kegiatan upacara adat, gaya hidup, dan siklus 
kehidupan manusia
• Sejarah Intelektual: mengkaji mengenai gagasan, ide, cara 
berpikir manusia pada masa lampau.
Biasanya, mengkaji mengenai ideologi politik (seperti: 

kapitalisme, liberalisme, komunisme,dsb), ide, idealisme, jiwa, 
dan nilai‐nilai yang ada pada masyarakat.

Sejarah Politik









State: kingdom and kingship
Power and autority
Constitution
Political system and political party
Government and administration
Bureucracy, dll
Indonesia masa pemerintahan Belanda.

Pemilihan Umum di Indonesia tahun 
1955
• Runtuhnya kekuasaan Rezim Suharto

Sejarah sosial: history of society
• Demography and kinship, Urban studies, Rural 
studies, Classes and social group
• Businessmen and enterpreneur and trader
• Mentalities or collective consiousnes
• Transformation societies, Social movement
• Social life, Social problem
• Kehidupan sosial masyarakat di daerah Muara 
Karang.
• Pemberontakan Petani Banten 1888 (Karya 
Sartono Kartodirjo)
• Peran golongan kyai dalam penyebaran agama 
Islam di Pulau Jawa.

Sejarah Ekonomi: process and result of 
interplay between the physical resources, the 

technologies developed for use of resources
• Agriculture, Industry, manufacture, craft, 
Commerce and trade
• Market, Taxes, Businnes, Banking, firm, 
company, Transportation, navigation, 
communication, Consumtion
• Sistem perpajakan di Indonesia masa orde 
lama.
• Perkembangan tanaman ekspor dan 
perkebunan pada masa pemerintahan 
Hindia Belanda di Indonesia.
• Sistem perdagangan di Asia Tenggara

Sejarah Kebudayaan
• Perkembangan Pagelaran 
sendratari Ramayana di 
Prambanan.
• Upacara adat ruwatan di 
Yogyakarta
• Makam raja‐raja di Imogiri 

Yogyakarta.
• Keberadaan Etnis Cina di Bengkulu

Sejarah Intelektual
• Pemikiran Hitler untuk mengembangkan 
gerakan Nazi di Jerman.
• Pemikiran Karl Marx mengenai 
komunisme yang dikembangkan oleh 
Lenin dan Stalin di Uni Soviet
• Pemikiran Cristophorus Columbus 
mengenai bumi.
• Perkembangan penemuan alat 
komunikasi di dunia.

Sejarah Lokal









Folklore (cerita rakyat)
Tradisi dan budaya
Sistem pemerintahan lokal
Siistem pengelolaan ekonomi lokal
Sistem pengolahan lahan lokal
Kehidupan sehari‐hari masyarakat
Sejarah keluarga
dll

Sumber Sejarah
Definisi:
• Sesuatu yang menjadi titik tolak bagi lahirnya
pemikiiran atau penulisan
• Sekumpulan bahan‐bahan yang tersimpan
secara khusus seperti arsip, 
perpustakaan,museum, istana, rumah, dll
• Sumber sejarah = data sejarah

Jenis‐Jenis berdasarkan bahan
• Tertulis: dokumen resmi dan tidak resmi
Dokumen tertulis Æ surat‐surat, notulen rapat, 
kontrak kerja, bon‐bon dll
• Tidak tertulis: artefact (foto, audio/visual, 
bangunan, alat‐alat,dll

Contoh sumber sejarah

• Arsip surat menyurat

• Arsip foto

Ijasah dan ktp lama

koran

Lokasi Penelusuran Arsip





Badan Arsip daerah kota/kabupaten
Badan Arsip dan Perpustakaan propinsi
Arsip perusahaan
Arsip pribadi simpanan keluarga atau
perseorangan

Alamat online pencarian sumber
sejarah dari Belanda






http://www.delpher.nl/
http://media‐kitlv.nl/
http://www.statengeneraaldigitaal.nl/
http://colonialarchitecture.eu/
http://maritiemdigitaal.nl/

Menurut Urutan Penyampaian
• Sumber primer : disampaikan oleh saksi mata baik
dalam bentuk tulisan (catatan rapat, notulensi, arsip
laporan, surat‐surat, dll) maupun lisan
• Sumber Sekunder: disampaikan bukan saksi mata
seperti tulisan dari sumbar primer ( karya penelitian, 
jurnal, dll)
• Sumber Tersier: buku‐buku sejarah yang disusun
berdasarkan laporan penelitian ahli‐ahli sejarah tanpa
melakukan penelitian langsung.
“catatan: dalam penelitian sosial, sumber primer tercetak
bagi sejarawan menjadi sumber sekunder, karena
sumber primer adalah narasumber dari wawancara”

Bentuk catatan
„ Quotation (kutipan langsung)

„ Citation atau indirect quotation ( kutipan

tidak langsung)

„ Sumary (ringkasan) dan comment

(komentar)

„ Dalam catatan dituliskan nama pengarang,

judul buku, penerbit, tahun terbit,
halaman

„ hal-hal yang perlu dikutip langsung adalah

definisi-definisi, opini-opini yang berlainan
dengan pendapat yang lazim dlam
masyarakat, dan hal-hal lain yang sangat
istimewa atau dianggap memperkuat
posisi tulisan kita.

„ Godaan membuat catatan mengenai

bahan-bahan yang menarik

„ Catatan lengkap hendaknya jangan dibuat

mengenai data yang umum dikenal atau
mudah diingat

„ Kalimat yang dikutip dalam suatu sumber

tidak semua dimasukkan akan tetapi yang
pokok saja

BODYNOTE (CATATAN DALAM)
„ (NAMA TAHUN: HLM)
„ (Wariadi 1998:205)
„ (tahun:hlm)

footnote
„ Nama (lkp), Judul,(Tempat, Penerbit:

Tahun), hlm.

„ Nama (lkp penulis artikel), judul artikel,

dalam nama editor, judul buku, (Tempat,
penerbit: Tahun), hlm.

„ Nama (lkp penulis artikel), judul artikel,

dalam, judul jurnal,edisi dan volume
(Tempat, penerbit: Tahun), hlm.

Sumber Lisan
• Keterbatasan sumber tertulis menjadikan
sumber lisan sebagai sumbber primer
• Penelitian sejarah untuk periode yang masih
ada pelaku atau saksi mata
• Syarat mendapatkan sumber lisa: kuasa alat
perekam, pelajari tema akan akan ditanyakan, 
jangan banyak bertanya sekaligus kehilangan
bahan pertanyaan, hormati hak dan privasi
narasumber

Sumber kuantitatif
• Penelitian yang memerlukan angka‐angka
untuk menjelaskan makna sosial
• Angka‐angka tidak akan bermakna kalau tidak
dijelaskan berdasarkan fenomena dan
periwtiwa yang melingkupinya
• Penting untuk penelitian ekonomi, demografi, 
politik, psikologi

Verifikasi/kritik Sumber
• Kritik ekstern Æ autentisitas, keasliam sumber
• Kritik intern  Æ kredibilitas, kebiasaan
dipercayai.

FOOTNOTE  &  DAFTAR  PUSTAKA 
• CATATAN KAKI (Footnote)
• Catatan kaki adalah keterangan‐keterangan atau 
teks karangan yang ditempatkan pada kaki 
halaman karangan yang bersangkutan. Catatan 
kaki ada tiga macamnya. Pertama adalah catatan 
kaki yang merupakan catatan penunjukkan 
sumber atau referensi, kedua adalah catatan kaki 
yang merupakan catatan penjelas, dan yang 
ketiga adalah catatan kaki yang merupakan 
catatan gabungan sumber dan penjelas.

Kegunaan Catatan Kaki (footnote)
1. Menjelaskan referensi yang dipergunakan bagi pernyataan 
dalam teks (catatan kaki sumber atau reference footnote).
2. Menjelaskan komentar penulis terhadap pernyataan dalam 
teks yang dipandang penting, tetapi tak dapat dinyatakan 
bersama teks karena dapat mengganggu alur tulisan.
3. Menunjukkan sumber lain yang membicarakan hal yang 
sama (catatan kaki isi atau content footnote). Jenis catatan 
kaki ini biasanya menggunakan kata‐kata: Lihat 
…,Bandingkan …, dan Uraian lebih lanjut dapat dilihat dalam 
…, dan sebagainya. Dianjurkan penggunaannya tidak 
berlebihan agar tidak menimbulkan kesan pamer. 
Penggunaan ungkapan tersebut perlu secara konsisten dan 
benar.

• Pedoman penulisan untuk kutipan yang ditulis 
oleh seorang pengarang atau lebih caranya 
adalah sebagai berikut:
a. judul karangan dapat ditulis dengan tebal, miring, 
atau garis bawah.
b. Nama penulis Indonesia tidak dibalik 
penempatannya, kecuali untuk orang asing.
c. Gelar akademik tidak perlu dicantumkan

• Catatan kaki sebaiknya tidak melebihi 
sepertiga halaman. Sekiranya halaman tidak 
memungkinkan, sebagian dari catatan kaki 
dapat diletakkan di halaman berikutnya.

Artikel Koran
1. Nama Pengarang/Penulis Artikel (kalau ada),
2. Judul Artikel (di antara tanda kutip),
3. Nama Surat Kabar (huruf italic),
4. Nomor Edisi, Tanggal, dan Halaman.
• Jika yang dikutip bukan artikel tetapi berita atau tajuk atau 
lainnya, maka yang dicantumkan adalah judul tajuk atau 
beritanya (di antara tanda kutip), diikuti dengan penjelasan 
apakah itu tajuk atau berita yang dituliskan di antara kurung 
siku [ ], diikuti nama surat kabar (huruf italic), nomor terbitan, 
tanggal, dan halaman.

• Sayidiman Suryohadiprojo, “Tantangan 
Mengatasi Berbagai Kesenjangan”,Republika, 
No. 342/II, 21 Desember 1994, hlm. 6.
• ”PWI Berlakukan Aturan Baru” [Berita], 
Republika, No. 346/II, 28 Desember 1994, hlm. 
16.
• Bachrawi Sanusi, “Ketimpangan Pertumbuhan 
Ekonomi,” Panji Masyarakat,No. 808, 1‐10 
Nopember 1994, hlm. 30.

• Jadi pedomannya:
• Nama Pengarang, Judul Karangan, (kota 
penerbitan: nama penerbit, tahun 
penerbitan), nomor halaman.
• Contohnya:

Soerjono Soekanto, Metode 
Penelitian Hukum, (Jakarta: Universitas 
Indonesia, 1986), hlm. 12
• Proyek ELIPS, Pengantar Umum Hukum 
Ekonomi, (Jakarta: ELIPS, Desember 1997), 
hlm.42.

• Tempat Menyimpan Arsip (AKS, AJT, ANRI, 
Koleksi Pribadi), No Box, No Arsip, Judul,
• Museum Mpu Tantular, No Naskah, Judul, 

1. Buku.
a. Ditulis oleh seorang pengarang atau lebih 
sampai 3 orang pengarang
b. Ditulis oleh lebih dari 3 orang pengarang
c. Kumpulan karangan
d. Ensiklopedi dan Kamus
e. Terjemahan
f. Referensi dari sumber kedua

2. Artikel.
3. Naskah ilmiah yang tidak dipublikasikan
4. Penerbitan pemerintah dan Konvensi 
Internasional.
5. Wawancara dan Surat 
6. On‐Line Information via internet
7. Catatan penjelas

• SINGKATAN CATATAN KAKI
Ibid
• Ibidem artinya pada tempat yang sama. Ibid belum dilangkahi 
dengan penulis‐penulis lain
Nama Pengarang, Judul, op. cit., hlm.
• Opere Cittato artinya pada karya yang telah dikutip. Singkatan 
ini digunakan bila catatan itu menunjuk kembali kepada 
sumber yang telah disebutkan, tetapi telah diselingi oleh 
sumber lain.
Loc, Cit
• Loco Citato artinya tempat yang telah dikutip. Singkatan ini 
digunakan bila catatan itu menunjuk pada halaman yang sama
dan sumber yang telah disebut sebelumnya tetapi telah 
diselingi oleh sumber lainnya.

• DAFTAR PUSTAKA
• Daftar Pustaka atau Bibliografi) adalah sebuah 
daftar yang berisi judul buku‐buku atau artikel 
dan bahan‐bahan penerbitan lainnya yang 
mempunyai pertalian dengan sebuah 
karangan atay sebagain dari karangan yang 
sedang dikerjakan. Daftar pustaka diletakkan 
pada bagian akhir sebuah tulisan ilmiah. 

Cara penulisannya:
• Nama pengarang disusun menurut alfabet 
tanpa diberi nomor urut.
• Bila tidak ada nama pengarang maka judul 
buku / artikel yang dimaksudkan diurutkan 
alfabet
• Gelar akademik pengarang tidak perlu 
dicantumkan, namun gelar kebangsawanan 
atau haji dapat dicantumkan.

• Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih 
dari satu bahan referensi yang digunakan, 
maka untuk referensi yang kedua dan 
seterusnya nama pengarang tidak perlu 
diikutsertakan tetapi diganti dengan garis.
• Jarak antara baris dengan baris dalam satu 
referensi satu spasi, tetapi jarak referensi satu 
dengan referensi yang lain dua spasi

Selain mengutip sumber‐sumber tercetak sekarang ini 
penulis juga dapat mengumpulkan data dan referensi 
dari Internet atau WWW (World Wide Web, Jaringan 
Jagad Jembar). Unsur‐unsur yang dicantumkan 
dalam referensi internet adalah
• nama penulis yang diawali dengan penulisan nama 
keluarga.
• judul tulisan diletakkan di antara tanda kutip.
• judul karya tulis keseluruhan (jika ada) dengan huruf 
miring .
• data publikasi berisi protokol dan alamat, path, 
tanggal atau waktu akses dilakukan.

Latar belakang penelitian berisi :
• Alasan rasional dan esensial yang membuat peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian berdasarkan fakta‐fakta, data, 
referensi dan temuan penelitian sebelumnya.
• Kompleksitas masalah jika masalah itu dibiarkan dan akan
menimbulkan dampak yang menyulitkan, menghambat, 
mengganggu bahkan mengancam.
• Pendekatan untuk mengatasi masalah dari sisi kebijakan dan
teoritis
• Penjelasan singkat tentang kedudukan atau posisi masalah
yang diteliti dalam ruang lingkup bidang studi yang ditekuni
peneliti.

Pembagian latar belakang
• Pada bagian awal latar belakang adalah gambaran umum 
tentang masalah yang akan di angkat
• Dengan model piramid terbalik buat gambaran umum tentang 
masalah mulai dari hal global sampai mengerucut fokus pada 
masalah inti, objek serta ruang lingkup yang akan di teliti.
• Pada bagian tengah unkapkan fakta, fenomena, data‐data dan 
pendapat ahli berkenaan dengan pentingnya masalah dan 
efek negatifnya jika tidak segera di atasi dengan di dukung 
juga teori dan penelitian terdahulu.
• Bagian akhir di isi dengan alternatif solusi yang bisa di 
tawarkan (teoritis dan praktis) dan akhirnya munculah judul.

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang dan Rumusan Masalah
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian
C. Kerangka Konseptual dan Landasan Teori
D. Metode Penulisan
E. Sistematika Pembahasan

Rumusan Masalah
Rumusan masalah adl rumusan secara konkrit masalah 
penelitian yg akan diteliti. Rumusan masalah tdk 
boleh lebih luas atau lebih sempit dr apa yg telah 
dikemukakan dlm batasan masalah. Rumusan 
masalah dan batasan masalah hrs sinkron. Rumusan 
masalah pd umumnya dikemukakan dlm bentuk 
kalimat pertanyaan yg diungkapkan dgn bhs yg jelas, 
konkrit, singkat, padat, dan rasional.

Tujuan Penelitian
Kemukakan tujuan penelitian yg ingin dicapai. 
Tujuan penelitian ini mengacu pd rumusan 
masalah dan diungkapkan dlm bentuk 
pernyataan( bukan pertanyaan). Tujuan 
penelitian lebih konkrit drpd rumusan 
masalah 

Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka menyajikan dan membahas seluruh 
kepustakaan terkait dgn penelitian yg pernah 
dilakukan oleh peneliti terdahulu. Setiap 
pembahasan sebaiknya diikuti dgn pandangan dan 
atau penilaian peneliti ttg kelemahan,kelebihan, 
serta relevansi materi yg dibahas dgn masalah 
penelitian. Dengan demikian akan kelihatan 
perbedaan dgn masalah yg akan dikerjakan (letak 
orisinalitas penelitian yg akan dilakukan kelihatan)

Landasan Teori (Kerangka Teori)
Bagian ini mengemukakan teori yg dimanfaatkan 
sbg landasan dlm penelitian. Teori yg 
digunakan hrs relevan dgn pokok masalah 
penelitian. Dalam landasan teori ini juga 
dikemukakan konsep‐konsep yg relevan.

Metode Penelitian
Bagian ini berisi metode penelitian yg digunakan dlm 
penelitian. Dalam penelitian sejarah metode 
penelitian berisi mengenai: pengumpulan sumber, 
Verifikasi (kritik sumber), interpretasi (analisis dan 
sintetis), dan penulisan. Dlm pengumpulan sumber 
jelaskan sumber primernya berupa apa sumber 
sekundernya berupa apa, didapat dimana. Termasuk 
di dlmnya sumber lisan (wawancara)  

Sistematika Penelitian
Dalam bagian ini disajikan sistematika penelitian 
yg dikemukakan dlm bentuk bab‐bab. Dalam 
setiap bab perlu dikemukan subbab‐subbab yg 
tercakup di dalamnya dan dibuat serinci 
mungkin.

BAB‐BAB  yang memuat hasil penelitian
BAB II, BAB III (atau BAB IV) berisi hasil 
penelitian yg dilakukan. Bab‐bab ini ditulis dgn 
menggunakan model buku teks sejarah ilmiah.

Kesimpulan
Bab terakhir berupa kesimpulan (bisa bab IV 
atau bab V).
Kesimpulan merup pernyataan singkat dan tepat 
yg dijabarkan dr hsl penelitian dan 
pembahasan serta jawaban atas pertanyaan‐
pertanyaan yg diajukan dlm rumusan masalah

Terimakasih
MATURNUWUN