METODE DAN PRAKTEK PENELITIAN SEJARAH Ik
METODE DAN PRAKTEK PENELITIAN
SEJARAH
Ikhsan Rosyid
Workshop Penulisan Sejarah Lokal
Tulungagung
Sabtu, 22 April 2017
Metode sejarah mencakup
1.
2.
3.
4.
5.
Pemilihan topik
Heuristik (pengumpulan sumber)
Kritik sumber
Interpretasi
Historiografi (penulisan)
SISTEMATIKA METODE SEJARAH
• Pemilihan topik
• Heuristik Æ Heuristik adalah suatu teknik, mencari dan
mengumpulkan sumber. Jadi Heuristik adalah tahap
mencari, mengumpulkan, menghimpun sumber-sumber,
jejak-jejak sejarah yang relevan yang diperlukan untuk
dijadikan informasi.
• Kritik Sumber Æ sumber-sumber itu terlebih dahulu
harus dinilai melalui kritik ekstern dan kritik intern
• Interpretasi Æ analisis sejarah. Analisis sejarah
bertujuan melakukan sintesis atas sejumlah fakta yang
diperoleh dari sumber-sumber.
• Historiografi Æ penyajian hasil interpretasi fakta dalam
bentuk tulisan
Syarat umum topik penelitian
sejarah
•
•
•
•
•
terdapat unsur‐unsur keunikan peristiwa
tidak bersifat majemuk
tidak bersifat multidimensional
bersifat orisinil.
Praktis: sumber‐sumber sejarah mudah
untuk dijangkau, memiliki signifikansi
antara fakta dan argumentasi, memiliki
validitas sumber, fakta, dan argumentasi.
• harus memiliki kesatuan ide antara nilai,
orisinalitas, dan kepraktisan dalam proses
pemilihan topik
Pertimbangan memilih topik
A. manageable topic Æ Apakah topic tersebut
dapat dijangkau, dikuasi ?
B. obtainable data Æ Apakah bahasa‐
bahasa/data‐data tersedia secukupnya ?
C. significance of topic Æ Apakah topic tersebut
penting untuk diteliti ?
D. interested topic Æ Apakah topic tersebut
cukup menarik minat untuk diteliti dan
dikajikan ?
A. manageable topic
• Apakah latar belakang pengetahuan, kecakapan, dna
kemampuan diri sendiri, sudah cukup untuk
memecahkan persoalan‐persoalan yang
berhubungan dengan topic yang akan dikerjakan?
• Apakah waktu, dana telah dipikirkan dengan masak
dan mencukupi?
• Apakah topic tersebut dapat memperoleh
konsultan/pembimbing dengan mudah?
• Apakah tidak ada hambatan‐hambatan dari pihak‐
pihak lain, berkenaan dengan topic tersebut?
B. obtainable data
• Suatu topic yang sangat baik belum menjadi jaminan
bahwa data‐datanya yang tersedia telah mencukupi di
dalam penelitiannya, karena data sangat dibutuhkan,
baik untuk mengembangkan dan menguji hipotesis.
• Selanjutnya untuk mengembangkan hipotesis juga tidak
hanya data semata‐mata saja yang dibutuhkan, tetapi
juga buku‐buku, bulletin, majalah, Koran, dan sebagainya
sangat dibutuhkan sekali.
• Data berasal dari sumber sejarah : baik berupa sumber
tertulis maupun tidak tertulis
C. Significance of Topic
• Dapatkah pembahasan topic tersebut memberikan
sumbangan yang cukup beraerti bagi perkembangan ilmu
pengetahuan yang sudah ada?
• Apakah tidak mungkin bahwa penelitian tersebut hanya
dipublikasi saja?
• Mungkinkah penelitian tersebut merupakan pengecekan
kembali dari penelitian yagn pernah diadakan atau
penguji ulangan?
• Apakah topic tersebut betul‐betul perlu diteliti karena
mempunyai kegunaan yang praktis bagi masyarakat?
D. Interested Topic
• Dengan topic yang telah dikemukakan maka minatnya
haruslah dibangkitkan sebaik‐baiknya
• Mendorong timbulnya minat yang kuat tersebutm,
semata‐mata untuk mencari scientidfic truth, bukan
untuk “membuktikan kebenaran” pendapat pribadi
dimana kemungkinan hal itu dilakukan tanpa
kesenagajaan karena dinilai kurang objektif.
• Data dikumpulkan sepanjang dapat memperkuat
pendapat prhibadi, sehingga sekiranya melemahkan atau
bertentangan, data tersebut dilenyapkan/dihilangkan.
Pemilihan Topik didasarkan
kedekatan
• Emosional
• Intelektual
Memulai Pemilihan Topik (sebagai
pembatasan)
• perangkat pertanyaan yang bersifat geografis (di
mana?).
• perangkat pertanyaan yang bersifat biografis
(siapa?).
• perangkat pertanyaan yang bersifat kronologis
(kapan/bagaimana?).
• perangkat pertanyaan yang bersifat fungsional atau
okupasional (apa? Atau lingkungan manusia mana
yang paling menarik?)
• Prinsip 5 W+ 1H
Kesalahan yang harus dihindari
dalam pemilihan topik
• Kesalahan Baconian
• Kesalahan terlalu banyak
pertanyaan
• Kesalahan terlalu dikotomi
Topik berdasarkan jenis sejarah
• Sejarah politik: masalah‐masalah politik, faktor politik, dan
kehidupan politik.Sejarah politik biasanya membahas
mengenai tokoh‐tokoh besar, perkembangan ketatanegaraan,
sistem pemerintahan, struktur kekuasaan, kepemimpinan,
peranan elite, jaringan politik, dan mobilisasi masa
• Sejarah Sosial: masalah sosial yang muncul dan berkembang
di masyarakat. Selain itu membicarakan mengenai golongan
masyarakat, kehidupan sehari‐hari, gerakan sosial,
• Sejarah Ekonomi: ekonomi dan konsep‐konsep ekonomi.
studi mengenai kejadian‐kejadian perekonomian di masa
lampau
Jenis sejarah (lanjutan,..)
• Sejarah Kebudayaan : kehidupan manusia yang berhubungan
dengan kebudayaan.
Seperti halnya mengenai benda‐benda yang digunakan
manusia, kegiatan upacara adat, gaya hidup, dan siklus
kehidupan manusia
• Sejarah Intelektual: mengkaji mengenai gagasan, ide, cara
berpikir manusia pada masa lampau.
Biasanya, mengkaji mengenai ideologi politik (seperti:
kapitalisme, liberalisme, komunisme,dsb), ide, idealisme, jiwa,
dan nilai‐nilai yang ada pada masyarakat.
Sejarah Politik
•
•
•
•
•
•
•
•
State: kingdom and kingship
Power and autority
Constitution
Political system and political party
Government and administration
Bureucracy, dll
Indonesia masa pemerintahan Belanda.
Pemilihan Umum di Indonesia tahun
1955
• Runtuhnya kekuasaan Rezim Suharto
Sejarah sosial: history of society
• Demography and kinship, Urban studies, Rural
studies, Classes and social group
• Businessmen and enterpreneur and trader
• Mentalities or collective consiousnes
• Transformation societies, Social movement
• Social life, Social problem
• Kehidupan sosial masyarakat di daerah Muara
Karang.
• Pemberontakan Petani Banten 1888 (Karya
Sartono Kartodirjo)
• Peran golongan kyai dalam penyebaran agama
Islam di Pulau Jawa.
Sejarah Ekonomi: process and result of
interplay between the physical resources, the
technologies developed for use of resources
• Agriculture, Industry, manufacture, craft,
Commerce and trade
• Market, Taxes, Businnes, Banking, firm,
company, Transportation, navigation,
communication, Consumtion
• Sistem perpajakan di Indonesia masa orde
lama.
• Perkembangan tanaman ekspor dan
perkebunan pada masa pemerintahan
Hindia Belanda di Indonesia.
• Sistem perdagangan di Asia Tenggara
Sejarah Kebudayaan
• Perkembangan Pagelaran
sendratari Ramayana di
Prambanan.
• Upacara adat ruwatan di
Yogyakarta
• Makam raja‐raja di Imogiri
Yogyakarta.
• Keberadaan Etnis Cina di Bengkulu
Sejarah Intelektual
• Pemikiran Hitler untuk mengembangkan
gerakan Nazi di Jerman.
• Pemikiran Karl Marx mengenai
komunisme yang dikembangkan oleh
Lenin dan Stalin di Uni Soviet
• Pemikiran Cristophorus Columbus
mengenai bumi.
• Perkembangan penemuan alat
komunikasi di dunia.
Sejarah Lokal
•
•
•
•
•
•
•
•
Folklore (cerita rakyat)
Tradisi dan budaya
Sistem pemerintahan lokal
Siistem pengelolaan ekonomi lokal
Sistem pengolahan lahan lokal
Kehidupan sehari‐hari masyarakat
Sejarah keluarga
dll
Sumber Sejarah
Definisi:
• Sesuatu yang menjadi titik tolak bagi lahirnya
pemikiiran atau penulisan
• Sekumpulan bahan‐bahan yang tersimpan
secara khusus seperti arsip,
perpustakaan,museum, istana, rumah, dll
• Sumber sejarah = data sejarah
Jenis‐Jenis berdasarkan bahan
• Tertulis: dokumen resmi dan tidak resmi
Dokumen tertulis Æ surat‐surat, notulen rapat,
kontrak kerja, bon‐bon dll
• Tidak tertulis: artefact (foto, audio/visual,
bangunan, alat‐alat,dll
Contoh sumber sejarah
• Arsip surat menyurat
• Arsip foto
Ijasah dan ktp lama
koran
Lokasi Penelusuran Arsip
•
•
•
•
Badan Arsip daerah kota/kabupaten
Badan Arsip dan Perpustakaan propinsi
Arsip perusahaan
Arsip pribadi simpanan keluarga atau
perseorangan
Alamat online pencarian sumber
sejarah dari Belanda
•
•
•
•
•
http://www.delpher.nl/
http://media‐kitlv.nl/
http://www.statengeneraaldigitaal.nl/
http://colonialarchitecture.eu/
http://maritiemdigitaal.nl/
Menurut Urutan Penyampaian
• Sumber primer : disampaikan oleh saksi mata baik
dalam bentuk tulisan (catatan rapat, notulensi, arsip
laporan, surat‐surat, dll) maupun lisan
• Sumber Sekunder: disampaikan bukan saksi mata
seperti tulisan dari sumbar primer ( karya penelitian,
jurnal, dll)
• Sumber Tersier: buku‐buku sejarah yang disusun
berdasarkan laporan penelitian ahli‐ahli sejarah tanpa
melakukan penelitian langsung.
“catatan: dalam penelitian sosial, sumber primer tercetak
bagi sejarawan menjadi sumber sekunder, karena
sumber primer adalah narasumber dari wawancara”
Bentuk catatan
Quotation (kutipan langsung)
Citation atau indirect quotation ( kutipan
tidak langsung)
Sumary (ringkasan) dan comment
(komentar)
Dalam catatan dituliskan nama pengarang,
judul buku, penerbit, tahun terbit,
halaman
hal-hal yang perlu dikutip langsung adalah
definisi-definisi, opini-opini yang berlainan
dengan pendapat yang lazim dlam
masyarakat, dan hal-hal lain yang sangat
istimewa atau dianggap memperkuat
posisi tulisan kita.
Godaan membuat catatan mengenai
bahan-bahan yang menarik
Catatan lengkap hendaknya jangan dibuat
mengenai data yang umum dikenal atau
mudah diingat
Kalimat yang dikutip dalam suatu sumber
tidak semua dimasukkan akan tetapi yang
pokok saja
BODYNOTE (CATATAN DALAM)
(NAMA TAHUN: HLM)
(Wariadi 1998:205)
(tahun:hlm)
footnote
Nama (lkp), Judul,(Tempat, Penerbit:
Tahun), hlm.
Nama (lkp penulis artikel), judul artikel,
dalam nama editor, judul buku, (Tempat,
penerbit: Tahun), hlm.
Nama (lkp penulis artikel), judul artikel,
dalam, judul jurnal,edisi dan volume
(Tempat, penerbit: Tahun), hlm.
Sumber Lisan
• Keterbatasan sumber tertulis menjadikan
sumber lisan sebagai sumbber primer
• Penelitian sejarah untuk periode yang masih
ada pelaku atau saksi mata
• Syarat mendapatkan sumber lisa: kuasa alat
perekam, pelajari tema akan akan ditanyakan,
jangan banyak bertanya sekaligus kehilangan
bahan pertanyaan, hormati hak dan privasi
narasumber
Sumber kuantitatif
• Penelitian yang memerlukan angka‐angka
untuk menjelaskan makna sosial
• Angka‐angka tidak akan bermakna kalau tidak
dijelaskan berdasarkan fenomena dan
periwtiwa yang melingkupinya
• Penting untuk penelitian ekonomi, demografi,
politik, psikologi
Verifikasi/kritik Sumber
• Kritik ekstern Æ autentisitas, keasliam sumber
• Kritik intern Æ kredibilitas, kebiasaan
dipercayai.
FOOTNOTE & DAFTAR PUSTAKA
• CATATAN KAKI (Footnote)
• Catatan kaki adalah keterangan‐keterangan atau
teks karangan yang ditempatkan pada kaki
halaman karangan yang bersangkutan. Catatan
kaki ada tiga macamnya. Pertama adalah catatan
kaki yang merupakan catatan penunjukkan
sumber atau referensi, kedua adalah catatan kaki
yang merupakan catatan penjelas, dan yang
ketiga adalah catatan kaki yang merupakan
catatan gabungan sumber dan penjelas.
Kegunaan Catatan Kaki (footnote)
1. Menjelaskan referensi yang dipergunakan bagi pernyataan
dalam teks (catatan kaki sumber atau reference footnote).
2. Menjelaskan komentar penulis terhadap pernyataan dalam
teks yang dipandang penting, tetapi tak dapat dinyatakan
bersama teks karena dapat mengganggu alur tulisan.
3. Menunjukkan sumber lain yang membicarakan hal yang
sama (catatan kaki isi atau content footnote). Jenis catatan
kaki ini biasanya menggunakan kata‐kata: Lihat
…,Bandingkan …, dan Uraian lebih lanjut dapat dilihat dalam
…, dan sebagainya. Dianjurkan penggunaannya tidak
berlebihan agar tidak menimbulkan kesan pamer.
Penggunaan ungkapan tersebut perlu secara konsisten dan
benar.
• Pedoman penulisan untuk kutipan yang ditulis
oleh seorang pengarang atau lebih caranya
adalah sebagai berikut:
a. judul karangan dapat ditulis dengan tebal, miring,
atau garis bawah.
b. Nama penulis Indonesia tidak dibalik
penempatannya, kecuali untuk orang asing.
c. Gelar akademik tidak perlu dicantumkan
• Catatan kaki sebaiknya tidak melebihi
sepertiga halaman. Sekiranya halaman tidak
memungkinkan, sebagian dari catatan kaki
dapat diletakkan di halaman berikutnya.
Artikel Koran
1. Nama Pengarang/Penulis Artikel (kalau ada),
2. Judul Artikel (di antara tanda kutip),
3. Nama Surat Kabar (huruf italic),
4. Nomor Edisi, Tanggal, dan Halaman.
• Jika yang dikutip bukan artikel tetapi berita atau tajuk atau
lainnya, maka yang dicantumkan adalah judul tajuk atau
beritanya (di antara tanda kutip), diikuti dengan penjelasan
apakah itu tajuk atau berita yang dituliskan di antara kurung
siku [ ], diikuti nama surat kabar (huruf italic), nomor terbitan,
tanggal, dan halaman.
• Sayidiman Suryohadiprojo, “Tantangan
Mengatasi Berbagai Kesenjangan”,Republika,
No. 342/II, 21 Desember 1994, hlm. 6.
• ”PWI Berlakukan Aturan Baru” [Berita],
Republika, No. 346/II, 28 Desember 1994, hlm.
16.
• Bachrawi Sanusi, “Ketimpangan Pertumbuhan
Ekonomi,” Panji Masyarakat,No. 808, 1‐10
Nopember 1994, hlm. 30.
• Jadi pedomannya:
• Nama Pengarang, Judul Karangan, (kota
penerbitan: nama penerbit, tahun
penerbitan), nomor halaman.
• Contohnya:
•
Soerjono Soekanto, Metode
Penelitian Hukum, (Jakarta: Universitas
Indonesia, 1986), hlm. 12
• Proyek ELIPS, Pengantar Umum Hukum
Ekonomi, (Jakarta: ELIPS, Desember 1997),
hlm.42.
• Tempat Menyimpan Arsip (AKS, AJT, ANRI,
Koleksi Pribadi), No Box, No Arsip, Judul,
• Museum Mpu Tantular, No Naskah, Judul,
1. Buku.
a. Ditulis oleh seorang pengarang atau lebih
sampai 3 orang pengarang
b. Ditulis oleh lebih dari 3 orang pengarang
c. Kumpulan karangan
d. Ensiklopedi dan Kamus
e. Terjemahan
f. Referensi dari sumber kedua
2. Artikel.
3. Naskah ilmiah yang tidak dipublikasikan
4. Penerbitan pemerintah dan Konvensi
Internasional.
5. Wawancara dan Surat
6. On‐Line Information via internet
7. Catatan penjelas
• SINGKATAN CATATAN KAKI
Ibid
• Ibidem artinya pada tempat yang sama. Ibid belum dilangkahi
dengan penulis‐penulis lain
Nama Pengarang, Judul, op. cit., hlm.
• Opere Cittato artinya pada karya yang telah dikutip. Singkatan
ini digunakan bila catatan itu menunjuk kembali kepada
sumber yang telah disebutkan, tetapi telah diselingi oleh
sumber lain.
Loc, Cit
• Loco Citato artinya tempat yang telah dikutip. Singkatan ini
digunakan bila catatan itu menunjuk pada halaman yang sama
dan sumber yang telah disebut sebelumnya tetapi telah
diselingi oleh sumber lainnya.
• DAFTAR PUSTAKA
• Daftar Pustaka atau Bibliografi) adalah sebuah
daftar yang berisi judul buku‐buku atau artikel
dan bahan‐bahan penerbitan lainnya yang
mempunyai pertalian dengan sebuah
karangan atay sebagain dari karangan yang
sedang dikerjakan. Daftar pustaka diletakkan
pada bagian akhir sebuah tulisan ilmiah.
Cara penulisannya:
• Nama pengarang disusun menurut alfabet
tanpa diberi nomor urut.
• Bila tidak ada nama pengarang maka judul
buku / artikel yang dimaksudkan diurutkan
alfabet
• Gelar akademik pengarang tidak perlu
dicantumkan, namun gelar kebangsawanan
atau haji dapat dicantumkan.
• Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih
dari satu bahan referensi yang digunakan,
maka untuk referensi yang kedua dan
seterusnya nama pengarang tidak perlu
diikutsertakan tetapi diganti dengan garis.
• Jarak antara baris dengan baris dalam satu
referensi satu spasi, tetapi jarak referensi satu
dengan referensi yang lain dua spasi
Selain mengutip sumber‐sumber tercetak sekarang ini
penulis juga dapat mengumpulkan data dan referensi
dari Internet atau WWW (World Wide Web, Jaringan
Jagad Jembar). Unsur‐unsur yang dicantumkan
dalam referensi internet adalah
• nama penulis yang diawali dengan penulisan nama
keluarga.
• judul tulisan diletakkan di antara tanda kutip.
• judul karya tulis keseluruhan (jika ada) dengan huruf
miring .
• data publikasi berisi protokol dan alamat, path,
tanggal atau waktu akses dilakukan.
Latar belakang penelitian berisi :
• Alasan rasional dan esensial yang membuat peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian berdasarkan fakta‐fakta, data,
referensi dan temuan penelitian sebelumnya.
• Kompleksitas masalah jika masalah itu dibiarkan dan akan
menimbulkan dampak yang menyulitkan, menghambat,
mengganggu bahkan mengancam.
• Pendekatan untuk mengatasi masalah dari sisi kebijakan dan
teoritis
• Penjelasan singkat tentang kedudukan atau posisi masalah
yang diteliti dalam ruang lingkup bidang studi yang ditekuni
peneliti.
Pembagian latar belakang
• Pada bagian awal latar belakang adalah gambaran umum
tentang masalah yang akan di angkat
• Dengan model piramid terbalik buat gambaran umum tentang
masalah mulai dari hal global sampai mengerucut fokus pada
masalah inti, objek serta ruang lingkup yang akan di teliti.
• Pada bagian tengah unkapkan fakta, fenomena, data‐data dan
pendapat ahli berkenaan dengan pentingnya masalah dan
efek negatifnya jika tidak segera di atasi dengan di dukung
juga teori dan penelitian terdahulu.
• Bagian akhir di isi dengan alternatif solusi yang bisa di
tawarkan (teoritis dan praktis) dan akhirnya munculah judul.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang dan Rumusan Masalah
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian
C. Kerangka Konseptual dan Landasan Teori
D. Metode Penulisan
E. Sistematika Pembahasan
Rumusan Masalah
Rumusan masalah adl rumusan secara konkrit masalah
penelitian yg akan diteliti. Rumusan masalah tdk
boleh lebih luas atau lebih sempit dr apa yg telah
dikemukakan dlm batasan masalah. Rumusan
masalah dan batasan masalah hrs sinkron. Rumusan
masalah pd umumnya dikemukakan dlm bentuk
kalimat pertanyaan yg diungkapkan dgn bhs yg jelas,
konkrit, singkat, padat, dan rasional.
Tujuan Penelitian
Kemukakan tujuan penelitian yg ingin dicapai.
Tujuan penelitian ini mengacu pd rumusan
masalah dan diungkapkan dlm bentuk
pernyataan( bukan pertanyaan). Tujuan
penelitian lebih konkrit drpd rumusan
masalah
Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka menyajikan dan membahas seluruh
kepustakaan terkait dgn penelitian yg pernah
dilakukan oleh peneliti terdahulu. Setiap
pembahasan sebaiknya diikuti dgn pandangan dan
atau penilaian peneliti ttg kelemahan,kelebihan,
serta relevansi materi yg dibahas dgn masalah
penelitian. Dengan demikian akan kelihatan
perbedaan dgn masalah yg akan dikerjakan (letak
orisinalitas penelitian yg akan dilakukan kelihatan)
Landasan Teori (Kerangka Teori)
Bagian ini mengemukakan teori yg dimanfaatkan
sbg landasan dlm penelitian. Teori yg
digunakan hrs relevan dgn pokok masalah
penelitian. Dalam landasan teori ini juga
dikemukakan konsep‐konsep yg relevan.
Metode Penelitian
Bagian ini berisi metode penelitian yg digunakan dlm
penelitian. Dalam penelitian sejarah metode
penelitian berisi mengenai: pengumpulan sumber,
Verifikasi (kritik sumber), interpretasi (analisis dan
sintetis), dan penulisan. Dlm pengumpulan sumber
jelaskan sumber primernya berupa apa sumber
sekundernya berupa apa, didapat dimana. Termasuk
di dlmnya sumber lisan (wawancara)
Sistematika Penelitian
Dalam bagian ini disajikan sistematika penelitian
yg dikemukakan dlm bentuk bab‐bab. Dalam
setiap bab perlu dikemukan subbab‐subbab yg
tercakup di dalamnya dan dibuat serinci
mungkin.
BAB‐BAB yang memuat hasil penelitian
BAB II, BAB III (atau BAB IV) berisi hasil
penelitian yg dilakukan. Bab‐bab ini ditulis dgn
menggunakan model buku teks sejarah ilmiah.
Kesimpulan
Bab terakhir berupa kesimpulan (bisa bab IV
atau bab V).
Kesimpulan merup pernyataan singkat dan tepat
yg dijabarkan dr hsl penelitian dan
pembahasan serta jawaban atas pertanyaan‐
pertanyaan yg diajukan dlm rumusan masalah
Terimakasih
MATURNUWUN
SEJARAH
Ikhsan Rosyid
Workshop Penulisan Sejarah Lokal
Tulungagung
Sabtu, 22 April 2017
Metode sejarah mencakup
1.
2.
3.
4.
5.
Pemilihan topik
Heuristik (pengumpulan sumber)
Kritik sumber
Interpretasi
Historiografi (penulisan)
SISTEMATIKA METODE SEJARAH
• Pemilihan topik
• Heuristik Æ Heuristik adalah suatu teknik, mencari dan
mengumpulkan sumber. Jadi Heuristik adalah tahap
mencari, mengumpulkan, menghimpun sumber-sumber,
jejak-jejak sejarah yang relevan yang diperlukan untuk
dijadikan informasi.
• Kritik Sumber Æ sumber-sumber itu terlebih dahulu
harus dinilai melalui kritik ekstern dan kritik intern
• Interpretasi Æ analisis sejarah. Analisis sejarah
bertujuan melakukan sintesis atas sejumlah fakta yang
diperoleh dari sumber-sumber.
• Historiografi Æ penyajian hasil interpretasi fakta dalam
bentuk tulisan
Syarat umum topik penelitian
sejarah
•
•
•
•
•
terdapat unsur‐unsur keunikan peristiwa
tidak bersifat majemuk
tidak bersifat multidimensional
bersifat orisinil.
Praktis: sumber‐sumber sejarah mudah
untuk dijangkau, memiliki signifikansi
antara fakta dan argumentasi, memiliki
validitas sumber, fakta, dan argumentasi.
• harus memiliki kesatuan ide antara nilai,
orisinalitas, dan kepraktisan dalam proses
pemilihan topik
Pertimbangan memilih topik
A. manageable topic Æ Apakah topic tersebut
dapat dijangkau, dikuasi ?
B. obtainable data Æ Apakah bahasa‐
bahasa/data‐data tersedia secukupnya ?
C. significance of topic Æ Apakah topic tersebut
penting untuk diteliti ?
D. interested topic Æ Apakah topic tersebut
cukup menarik minat untuk diteliti dan
dikajikan ?
A. manageable topic
• Apakah latar belakang pengetahuan, kecakapan, dna
kemampuan diri sendiri, sudah cukup untuk
memecahkan persoalan‐persoalan yang
berhubungan dengan topic yang akan dikerjakan?
• Apakah waktu, dana telah dipikirkan dengan masak
dan mencukupi?
• Apakah topic tersebut dapat memperoleh
konsultan/pembimbing dengan mudah?
• Apakah tidak ada hambatan‐hambatan dari pihak‐
pihak lain, berkenaan dengan topic tersebut?
B. obtainable data
• Suatu topic yang sangat baik belum menjadi jaminan
bahwa data‐datanya yang tersedia telah mencukupi di
dalam penelitiannya, karena data sangat dibutuhkan,
baik untuk mengembangkan dan menguji hipotesis.
• Selanjutnya untuk mengembangkan hipotesis juga tidak
hanya data semata‐mata saja yang dibutuhkan, tetapi
juga buku‐buku, bulletin, majalah, Koran, dan sebagainya
sangat dibutuhkan sekali.
• Data berasal dari sumber sejarah : baik berupa sumber
tertulis maupun tidak tertulis
C. Significance of Topic
• Dapatkah pembahasan topic tersebut memberikan
sumbangan yang cukup beraerti bagi perkembangan ilmu
pengetahuan yang sudah ada?
• Apakah tidak mungkin bahwa penelitian tersebut hanya
dipublikasi saja?
• Mungkinkah penelitian tersebut merupakan pengecekan
kembali dari penelitian yagn pernah diadakan atau
penguji ulangan?
• Apakah topic tersebut betul‐betul perlu diteliti karena
mempunyai kegunaan yang praktis bagi masyarakat?
D. Interested Topic
• Dengan topic yang telah dikemukakan maka minatnya
haruslah dibangkitkan sebaik‐baiknya
• Mendorong timbulnya minat yang kuat tersebutm,
semata‐mata untuk mencari scientidfic truth, bukan
untuk “membuktikan kebenaran” pendapat pribadi
dimana kemungkinan hal itu dilakukan tanpa
kesenagajaan karena dinilai kurang objektif.
• Data dikumpulkan sepanjang dapat memperkuat
pendapat prhibadi, sehingga sekiranya melemahkan atau
bertentangan, data tersebut dilenyapkan/dihilangkan.
Pemilihan Topik didasarkan
kedekatan
• Emosional
• Intelektual
Memulai Pemilihan Topik (sebagai
pembatasan)
• perangkat pertanyaan yang bersifat geografis (di
mana?).
• perangkat pertanyaan yang bersifat biografis
(siapa?).
• perangkat pertanyaan yang bersifat kronologis
(kapan/bagaimana?).
• perangkat pertanyaan yang bersifat fungsional atau
okupasional (apa? Atau lingkungan manusia mana
yang paling menarik?)
• Prinsip 5 W+ 1H
Kesalahan yang harus dihindari
dalam pemilihan topik
• Kesalahan Baconian
• Kesalahan terlalu banyak
pertanyaan
• Kesalahan terlalu dikotomi
Topik berdasarkan jenis sejarah
• Sejarah politik: masalah‐masalah politik, faktor politik, dan
kehidupan politik.Sejarah politik biasanya membahas
mengenai tokoh‐tokoh besar, perkembangan ketatanegaraan,
sistem pemerintahan, struktur kekuasaan, kepemimpinan,
peranan elite, jaringan politik, dan mobilisasi masa
• Sejarah Sosial: masalah sosial yang muncul dan berkembang
di masyarakat. Selain itu membicarakan mengenai golongan
masyarakat, kehidupan sehari‐hari, gerakan sosial,
• Sejarah Ekonomi: ekonomi dan konsep‐konsep ekonomi.
studi mengenai kejadian‐kejadian perekonomian di masa
lampau
Jenis sejarah (lanjutan,..)
• Sejarah Kebudayaan : kehidupan manusia yang berhubungan
dengan kebudayaan.
Seperti halnya mengenai benda‐benda yang digunakan
manusia, kegiatan upacara adat, gaya hidup, dan siklus
kehidupan manusia
• Sejarah Intelektual: mengkaji mengenai gagasan, ide, cara
berpikir manusia pada masa lampau.
Biasanya, mengkaji mengenai ideologi politik (seperti:
kapitalisme, liberalisme, komunisme,dsb), ide, idealisme, jiwa,
dan nilai‐nilai yang ada pada masyarakat.
Sejarah Politik
•
•
•
•
•
•
•
•
State: kingdom and kingship
Power and autority
Constitution
Political system and political party
Government and administration
Bureucracy, dll
Indonesia masa pemerintahan Belanda.
Pemilihan Umum di Indonesia tahun
1955
• Runtuhnya kekuasaan Rezim Suharto
Sejarah sosial: history of society
• Demography and kinship, Urban studies, Rural
studies, Classes and social group
• Businessmen and enterpreneur and trader
• Mentalities or collective consiousnes
• Transformation societies, Social movement
• Social life, Social problem
• Kehidupan sosial masyarakat di daerah Muara
Karang.
• Pemberontakan Petani Banten 1888 (Karya
Sartono Kartodirjo)
• Peran golongan kyai dalam penyebaran agama
Islam di Pulau Jawa.
Sejarah Ekonomi: process and result of
interplay between the physical resources, the
technologies developed for use of resources
• Agriculture, Industry, manufacture, craft,
Commerce and trade
• Market, Taxes, Businnes, Banking, firm,
company, Transportation, navigation,
communication, Consumtion
• Sistem perpajakan di Indonesia masa orde
lama.
• Perkembangan tanaman ekspor dan
perkebunan pada masa pemerintahan
Hindia Belanda di Indonesia.
• Sistem perdagangan di Asia Tenggara
Sejarah Kebudayaan
• Perkembangan Pagelaran
sendratari Ramayana di
Prambanan.
• Upacara adat ruwatan di
Yogyakarta
• Makam raja‐raja di Imogiri
Yogyakarta.
• Keberadaan Etnis Cina di Bengkulu
Sejarah Intelektual
• Pemikiran Hitler untuk mengembangkan
gerakan Nazi di Jerman.
• Pemikiran Karl Marx mengenai
komunisme yang dikembangkan oleh
Lenin dan Stalin di Uni Soviet
• Pemikiran Cristophorus Columbus
mengenai bumi.
• Perkembangan penemuan alat
komunikasi di dunia.
Sejarah Lokal
•
•
•
•
•
•
•
•
Folklore (cerita rakyat)
Tradisi dan budaya
Sistem pemerintahan lokal
Siistem pengelolaan ekonomi lokal
Sistem pengolahan lahan lokal
Kehidupan sehari‐hari masyarakat
Sejarah keluarga
dll
Sumber Sejarah
Definisi:
• Sesuatu yang menjadi titik tolak bagi lahirnya
pemikiiran atau penulisan
• Sekumpulan bahan‐bahan yang tersimpan
secara khusus seperti arsip,
perpustakaan,museum, istana, rumah, dll
• Sumber sejarah = data sejarah
Jenis‐Jenis berdasarkan bahan
• Tertulis: dokumen resmi dan tidak resmi
Dokumen tertulis Æ surat‐surat, notulen rapat,
kontrak kerja, bon‐bon dll
• Tidak tertulis: artefact (foto, audio/visual,
bangunan, alat‐alat,dll
Contoh sumber sejarah
• Arsip surat menyurat
• Arsip foto
Ijasah dan ktp lama
koran
Lokasi Penelusuran Arsip
•
•
•
•
Badan Arsip daerah kota/kabupaten
Badan Arsip dan Perpustakaan propinsi
Arsip perusahaan
Arsip pribadi simpanan keluarga atau
perseorangan
Alamat online pencarian sumber
sejarah dari Belanda
•
•
•
•
•
http://www.delpher.nl/
http://media‐kitlv.nl/
http://www.statengeneraaldigitaal.nl/
http://colonialarchitecture.eu/
http://maritiemdigitaal.nl/
Menurut Urutan Penyampaian
• Sumber primer : disampaikan oleh saksi mata baik
dalam bentuk tulisan (catatan rapat, notulensi, arsip
laporan, surat‐surat, dll) maupun lisan
• Sumber Sekunder: disampaikan bukan saksi mata
seperti tulisan dari sumbar primer ( karya penelitian,
jurnal, dll)
• Sumber Tersier: buku‐buku sejarah yang disusun
berdasarkan laporan penelitian ahli‐ahli sejarah tanpa
melakukan penelitian langsung.
“catatan: dalam penelitian sosial, sumber primer tercetak
bagi sejarawan menjadi sumber sekunder, karena
sumber primer adalah narasumber dari wawancara”
Bentuk catatan
Quotation (kutipan langsung)
Citation atau indirect quotation ( kutipan
tidak langsung)
Sumary (ringkasan) dan comment
(komentar)
Dalam catatan dituliskan nama pengarang,
judul buku, penerbit, tahun terbit,
halaman
hal-hal yang perlu dikutip langsung adalah
definisi-definisi, opini-opini yang berlainan
dengan pendapat yang lazim dlam
masyarakat, dan hal-hal lain yang sangat
istimewa atau dianggap memperkuat
posisi tulisan kita.
Godaan membuat catatan mengenai
bahan-bahan yang menarik
Catatan lengkap hendaknya jangan dibuat
mengenai data yang umum dikenal atau
mudah diingat
Kalimat yang dikutip dalam suatu sumber
tidak semua dimasukkan akan tetapi yang
pokok saja
BODYNOTE (CATATAN DALAM)
(NAMA TAHUN: HLM)
(Wariadi 1998:205)
(tahun:hlm)
footnote
Nama (lkp), Judul,(Tempat, Penerbit:
Tahun), hlm.
Nama (lkp penulis artikel), judul artikel,
dalam nama editor, judul buku, (Tempat,
penerbit: Tahun), hlm.
Nama (lkp penulis artikel), judul artikel,
dalam, judul jurnal,edisi dan volume
(Tempat, penerbit: Tahun), hlm.
Sumber Lisan
• Keterbatasan sumber tertulis menjadikan
sumber lisan sebagai sumbber primer
• Penelitian sejarah untuk periode yang masih
ada pelaku atau saksi mata
• Syarat mendapatkan sumber lisa: kuasa alat
perekam, pelajari tema akan akan ditanyakan,
jangan banyak bertanya sekaligus kehilangan
bahan pertanyaan, hormati hak dan privasi
narasumber
Sumber kuantitatif
• Penelitian yang memerlukan angka‐angka
untuk menjelaskan makna sosial
• Angka‐angka tidak akan bermakna kalau tidak
dijelaskan berdasarkan fenomena dan
periwtiwa yang melingkupinya
• Penting untuk penelitian ekonomi, demografi,
politik, psikologi
Verifikasi/kritik Sumber
• Kritik ekstern Æ autentisitas, keasliam sumber
• Kritik intern Æ kredibilitas, kebiasaan
dipercayai.
FOOTNOTE & DAFTAR PUSTAKA
• CATATAN KAKI (Footnote)
• Catatan kaki adalah keterangan‐keterangan atau
teks karangan yang ditempatkan pada kaki
halaman karangan yang bersangkutan. Catatan
kaki ada tiga macamnya. Pertama adalah catatan
kaki yang merupakan catatan penunjukkan
sumber atau referensi, kedua adalah catatan kaki
yang merupakan catatan penjelas, dan yang
ketiga adalah catatan kaki yang merupakan
catatan gabungan sumber dan penjelas.
Kegunaan Catatan Kaki (footnote)
1. Menjelaskan referensi yang dipergunakan bagi pernyataan
dalam teks (catatan kaki sumber atau reference footnote).
2. Menjelaskan komentar penulis terhadap pernyataan dalam
teks yang dipandang penting, tetapi tak dapat dinyatakan
bersama teks karena dapat mengganggu alur tulisan.
3. Menunjukkan sumber lain yang membicarakan hal yang
sama (catatan kaki isi atau content footnote). Jenis catatan
kaki ini biasanya menggunakan kata‐kata: Lihat
…,Bandingkan …, dan Uraian lebih lanjut dapat dilihat dalam
…, dan sebagainya. Dianjurkan penggunaannya tidak
berlebihan agar tidak menimbulkan kesan pamer.
Penggunaan ungkapan tersebut perlu secara konsisten dan
benar.
• Pedoman penulisan untuk kutipan yang ditulis
oleh seorang pengarang atau lebih caranya
adalah sebagai berikut:
a. judul karangan dapat ditulis dengan tebal, miring,
atau garis bawah.
b. Nama penulis Indonesia tidak dibalik
penempatannya, kecuali untuk orang asing.
c. Gelar akademik tidak perlu dicantumkan
• Catatan kaki sebaiknya tidak melebihi
sepertiga halaman. Sekiranya halaman tidak
memungkinkan, sebagian dari catatan kaki
dapat diletakkan di halaman berikutnya.
Artikel Koran
1. Nama Pengarang/Penulis Artikel (kalau ada),
2. Judul Artikel (di antara tanda kutip),
3. Nama Surat Kabar (huruf italic),
4. Nomor Edisi, Tanggal, dan Halaman.
• Jika yang dikutip bukan artikel tetapi berita atau tajuk atau
lainnya, maka yang dicantumkan adalah judul tajuk atau
beritanya (di antara tanda kutip), diikuti dengan penjelasan
apakah itu tajuk atau berita yang dituliskan di antara kurung
siku [ ], diikuti nama surat kabar (huruf italic), nomor terbitan,
tanggal, dan halaman.
• Sayidiman Suryohadiprojo, “Tantangan
Mengatasi Berbagai Kesenjangan”,Republika,
No. 342/II, 21 Desember 1994, hlm. 6.
• ”PWI Berlakukan Aturan Baru” [Berita],
Republika, No. 346/II, 28 Desember 1994, hlm.
16.
• Bachrawi Sanusi, “Ketimpangan Pertumbuhan
Ekonomi,” Panji Masyarakat,No. 808, 1‐10
Nopember 1994, hlm. 30.
• Jadi pedomannya:
• Nama Pengarang, Judul Karangan, (kota
penerbitan: nama penerbit, tahun
penerbitan), nomor halaman.
• Contohnya:
•
Soerjono Soekanto, Metode
Penelitian Hukum, (Jakarta: Universitas
Indonesia, 1986), hlm. 12
• Proyek ELIPS, Pengantar Umum Hukum
Ekonomi, (Jakarta: ELIPS, Desember 1997),
hlm.42.
• Tempat Menyimpan Arsip (AKS, AJT, ANRI,
Koleksi Pribadi), No Box, No Arsip, Judul,
• Museum Mpu Tantular, No Naskah, Judul,
1. Buku.
a. Ditulis oleh seorang pengarang atau lebih
sampai 3 orang pengarang
b. Ditulis oleh lebih dari 3 orang pengarang
c. Kumpulan karangan
d. Ensiklopedi dan Kamus
e. Terjemahan
f. Referensi dari sumber kedua
2. Artikel.
3. Naskah ilmiah yang tidak dipublikasikan
4. Penerbitan pemerintah dan Konvensi
Internasional.
5. Wawancara dan Surat
6. On‐Line Information via internet
7. Catatan penjelas
• SINGKATAN CATATAN KAKI
Ibid
• Ibidem artinya pada tempat yang sama. Ibid belum dilangkahi
dengan penulis‐penulis lain
Nama Pengarang, Judul, op. cit., hlm.
• Opere Cittato artinya pada karya yang telah dikutip. Singkatan
ini digunakan bila catatan itu menunjuk kembali kepada
sumber yang telah disebutkan, tetapi telah diselingi oleh
sumber lain.
Loc, Cit
• Loco Citato artinya tempat yang telah dikutip. Singkatan ini
digunakan bila catatan itu menunjuk pada halaman yang sama
dan sumber yang telah disebut sebelumnya tetapi telah
diselingi oleh sumber lainnya.
• DAFTAR PUSTAKA
• Daftar Pustaka atau Bibliografi) adalah sebuah
daftar yang berisi judul buku‐buku atau artikel
dan bahan‐bahan penerbitan lainnya yang
mempunyai pertalian dengan sebuah
karangan atay sebagain dari karangan yang
sedang dikerjakan. Daftar pustaka diletakkan
pada bagian akhir sebuah tulisan ilmiah.
Cara penulisannya:
• Nama pengarang disusun menurut alfabet
tanpa diberi nomor urut.
• Bila tidak ada nama pengarang maka judul
buku / artikel yang dimaksudkan diurutkan
alfabet
• Gelar akademik pengarang tidak perlu
dicantumkan, namun gelar kebangsawanan
atau haji dapat dicantumkan.
• Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih
dari satu bahan referensi yang digunakan,
maka untuk referensi yang kedua dan
seterusnya nama pengarang tidak perlu
diikutsertakan tetapi diganti dengan garis.
• Jarak antara baris dengan baris dalam satu
referensi satu spasi, tetapi jarak referensi satu
dengan referensi yang lain dua spasi
Selain mengutip sumber‐sumber tercetak sekarang ini
penulis juga dapat mengumpulkan data dan referensi
dari Internet atau WWW (World Wide Web, Jaringan
Jagad Jembar). Unsur‐unsur yang dicantumkan
dalam referensi internet adalah
• nama penulis yang diawali dengan penulisan nama
keluarga.
• judul tulisan diletakkan di antara tanda kutip.
• judul karya tulis keseluruhan (jika ada) dengan huruf
miring .
• data publikasi berisi protokol dan alamat, path,
tanggal atau waktu akses dilakukan.
Latar belakang penelitian berisi :
• Alasan rasional dan esensial yang membuat peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian berdasarkan fakta‐fakta, data,
referensi dan temuan penelitian sebelumnya.
• Kompleksitas masalah jika masalah itu dibiarkan dan akan
menimbulkan dampak yang menyulitkan, menghambat,
mengganggu bahkan mengancam.
• Pendekatan untuk mengatasi masalah dari sisi kebijakan dan
teoritis
• Penjelasan singkat tentang kedudukan atau posisi masalah
yang diteliti dalam ruang lingkup bidang studi yang ditekuni
peneliti.
Pembagian latar belakang
• Pada bagian awal latar belakang adalah gambaran umum
tentang masalah yang akan di angkat
• Dengan model piramid terbalik buat gambaran umum tentang
masalah mulai dari hal global sampai mengerucut fokus pada
masalah inti, objek serta ruang lingkup yang akan di teliti.
• Pada bagian tengah unkapkan fakta, fenomena, data‐data dan
pendapat ahli berkenaan dengan pentingnya masalah dan
efek negatifnya jika tidak segera di atasi dengan di dukung
juga teori dan penelitian terdahulu.
• Bagian akhir di isi dengan alternatif solusi yang bisa di
tawarkan (teoritis dan praktis) dan akhirnya munculah judul.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang dan Rumusan Masalah
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian
C. Kerangka Konseptual dan Landasan Teori
D. Metode Penulisan
E. Sistematika Pembahasan
Rumusan Masalah
Rumusan masalah adl rumusan secara konkrit masalah
penelitian yg akan diteliti. Rumusan masalah tdk
boleh lebih luas atau lebih sempit dr apa yg telah
dikemukakan dlm batasan masalah. Rumusan
masalah dan batasan masalah hrs sinkron. Rumusan
masalah pd umumnya dikemukakan dlm bentuk
kalimat pertanyaan yg diungkapkan dgn bhs yg jelas,
konkrit, singkat, padat, dan rasional.
Tujuan Penelitian
Kemukakan tujuan penelitian yg ingin dicapai.
Tujuan penelitian ini mengacu pd rumusan
masalah dan diungkapkan dlm bentuk
pernyataan( bukan pertanyaan). Tujuan
penelitian lebih konkrit drpd rumusan
masalah
Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka menyajikan dan membahas seluruh
kepustakaan terkait dgn penelitian yg pernah
dilakukan oleh peneliti terdahulu. Setiap
pembahasan sebaiknya diikuti dgn pandangan dan
atau penilaian peneliti ttg kelemahan,kelebihan,
serta relevansi materi yg dibahas dgn masalah
penelitian. Dengan demikian akan kelihatan
perbedaan dgn masalah yg akan dikerjakan (letak
orisinalitas penelitian yg akan dilakukan kelihatan)
Landasan Teori (Kerangka Teori)
Bagian ini mengemukakan teori yg dimanfaatkan
sbg landasan dlm penelitian. Teori yg
digunakan hrs relevan dgn pokok masalah
penelitian. Dalam landasan teori ini juga
dikemukakan konsep‐konsep yg relevan.
Metode Penelitian
Bagian ini berisi metode penelitian yg digunakan dlm
penelitian. Dalam penelitian sejarah metode
penelitian berisi mengenai: pengumpulan sumber,
Verifikasi (kritik sumber), interpretasi (analisis dan
sintetis), dan penulisan. Dlm pengumpulan sumber
jelaskan sumber primernya berupa apa sumber
sekundernya berupa apa, didapat dimana. Termasuk
di dlmnya sumber lisan (wawancara)
Sistematika Penelitian
Dalam bagian ini disajikan sistematika penelitian
yg dikemukakan dlm bentuk bab‐bab. Dalam
setiap bab perlu dikemukan subbab‐subbab yg
tercakup di dalamnya dan dibuat serinci
mungkin.
BAB‐BAB yang memuat hasil penelitian
BAB II, BAB III (atau BAB IV) berisi hasil
penelitian yg dilakukan. Bab‐bab ini ditulis dgn
menggunakan model buku teks sejarah ilmiah.
Kesimpulan
Bab terakhir berupa kesimpulan (bisa bab IV
atau bab V).
Kesimpulan merup pernyataan singkat dan tepat
yg dijabarkan dr hsl penelitian dan
pembahasan serta jawaban atas pertanyaan‐
pertanyaan yg diajukan dlm rumusan masalah
Terimakasih
MATURNUWUN