DEFINISI NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG

DEFINISI NEGARA MAJU DAN
BERKEMBANG
15.04 | Label: Materi Geografi
Suatu negara dikatakan berkembang atau maju salah satunya adalah dengan melihat pada
keberhasilan pembangunan oleh negara yang bersangkutan. Apabila negara tersebut belum
dapat mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan atau belum dapat
menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah dilakukan. Sedangkan negara yang
mampu menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah ditetapkan, sehingga sebagian
besar tujuan pembangunan telah dapat terwujud baik yang bersifat fisik ataupun nonfisik
maka negara tersebut dapat disebut negara maju.
Negara berkembang yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih maju
dibandingkan negara lain yang setingkat, tetapi belum mencapai tingkat negara maju disebut
negara industri baru (newly industrialized country/NICs). Dengan kata lain, negara industri
baru sedang berkembang mencapai tingkat negara maju tetapi belum cukup untuk dikatakan
sebagai negara maju.
INDIKATOR PENGGOLONGAN NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG
Dasar yang dijadikan penggolongan suatu negara dalam kategori negara maju atau
berkembang dapat diketahui dari indikator-indikator dibawah ini :
a) Indikator kuantitatif (data yang dapat dihitung), yaitu :
1. Jumlah dan kepadan penduduk
2. Tingkat pertumbuhan penduduk

3. Angka beban tanggungan
4. Usia harapan hidup.
b) Indikator kualitatif (data yang hanya dapat dibandingkan)
1. Etos kerja dan pola pikir
2. Tingkat pendidikan
3. Mata pencaharian
4. Tingkat kesehatan
5. Pendapatan
6. Tingkat kesadaran hukum
CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG
1. Memiliki berbagai masalah kependudukan :
• Laju pertumbuhan dan jumlah penduduk relatif tinggi
• Persebaran penduduk tidak merata
• Tingginya angka beban tanggungan
• Kualitas penduduk relatif rendah sehingga mengakibatkan tingkat produktivitas penduduk
juga rendah.
• Angka kemiskinan dan pengangguran relatif tinggi
• Rendahnya pendapatan perkapita
2. Tingkat pendidikan masih rendah
3. Tingkat pendapatan masih rendah


4. Tingkat kesehatan
5. Produktivitas masyarakat didominasi barang-barang primer
6. Pemanfaatan sumber daya alam belum optimal
7. Ketergantungan terhadap negara maju
8. Kesadaran hukum, kesetaraan gender, dan penghormatan terhadap HAM relatif rendah
CIRI- CIRI NEGARA maju
1. Sumber daya alam dimanfaatkan secara optimal
2. Dapat mengatasi masalah kependudukan
3. Tingkat kualitas hidup masyarakat tinggi
4. Ekspor yang dilakukan adalah ekspor hasil industri dan jasa
5. Tercukupinya penyediaan fasilitas umum
6. Kesadaran hukum, kesetaraan gender, dan penghormatan terhadap HAM dijunjung tinggi
7. Tingkat pendidikan relatif tinggi
8. Tingkat pendapatan penduduk relatif tinggi
9. Tingkat kesehatan sudah baik
Negara berkembang adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan dan mengkategorikan
negara-negara di dunia yang memiliki standar hidup relatif rendah, sektor industri yang
kurang berkembang, skor Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index
(HDI) berada pada tingkat menengah ke bawah, serta rendahnya pendapatan perkapita.

Negara yang dikategorikan sebagai Beberapa negara yang masuk kategori negara industri
baru, antara lain Argentina, Brasil, Meksiko, China (termasuk Taiwan dan Hongkong),
Singapura,
Korea
Selatan,
Yunani,
Spanyol,
dan
Portugal.
Sebagian besar negara di dunia, yakni sekitar 76% dikategorikan sebagai negara berkembang.
Negara-negara tersebut adalah sebagian besar negara di Afrika, Amerika Tengah, dan
sebagian negara di Laut Karibia. Termasuk juga negara-negara Arab, serta sebagian besar
negara
Asia
Tenggara.
Di luar kategori negara berkembang dan negara maju, ada beberapa negara yang
dikelompokkan sebagai negara gagal (failed state). Negara-negara ini masih menghadapi
perang sipil serta memiliki penguasa yang otoriter. Misalnya, Afghanistan, Haiti, Somalia,
Myanmar,
Irak,

dan
Korea
Utara.
Menurut data The World Bank, yang termasuk negara sedang berkembang (digolongkan
menurut wilayahnya) adalah sebagai berikut:
1. Negara-negara Afrika
1. Angola 19. Mali
2. Benin 20. Malawi
3. Botswana 21. Mauritius
4. Burkina Faso 22. Morocco
5. Burundi 23. Mozambique
6. Kemarun 24. Namibia
7. Chad 25. Nigeria
8. Pantai Gading 26. Rwanda
9. Kongo 27. Senegal
10. Djibouti 28. Sierra Leone
11. Mesir 29. Somalia
12. Ethiopia 30. Afrika Selatan
13. Gabon 31. Sudan


14. Ghana 32. Tanzania
15. Kenya 33. Togo
16. Lesotho 34. Tunisia
17. Liberia 35. Uganda
18. Libya 36. Zimbabwe
2. Negara-negara Amerika Utara, Tengah, dan Karibia
1. Bahamas 8. Haiti
2. Barbados 9. Honduras
3. Costa Rica 10. Jamaica
4. Cuba 11. Nicaragua
5. Rep. Dominika 12. Panama
6. El Salvador 13. Trinidad-Tobago
7. Guatemala
3. Negara-negara Amerika Selatan
1. Bolivia 6. Peru
2. Colombia 7. Suriname
3. Chile 8. Uruguay
4. Ekuador 9. Venezuela
5. Paraguay 10. Guyana
4. Negara-negara Asia

1. Afghanistan 16. Mongolia
2. Bahrain 17. Nepal
4. Bangladesh 18. Korea Utara
4. Brunei 19. Oman
5. Burma 20. Pakistan
6. Cambodia 21. Filipina
7. India 22. Qatar
8. Indonesia 23. Saudi Arabia
9. Iran 24. Sri Lanka
10. Iraq 25. Syria
11. Jordan 26. Thailand
12. Kuwait 27. Timor Leste
13. Laos 28. UAE
14. Lebanon 29. Vietnam
15. Malaysia 30. Yaman
5. Negara-negara Oseania
1. Samoa (Amerika)
2. Christmas Island
3. Fiji
4. Polynesia (Perancis)

5. Guam
6. Kepulauan Marshall
7. Micronesia
8. Nauru
9. Kepulauan Mariana
10. Papua New Guinea

Negara-negara berkembang terus menghadapi tantangan untuk bertumbuh menjadi negara
maju, atau mengalami kemunduran dan menjadi negara gagal.
Beberapa ciri utama negara berkembang dapat diberikan di bawah ini.
1. Sebagian besar penduduk (>70%) bekerja di sektor pertanian.
2. Industrinya biasanya berlatarbelakang agraris, terutama memanfaatkan hasil kehutanan,
pertanian, dan perikanan (industri sektor pertama dan sektor kedua).
3. Tenaga pertanian masih mengandalkan tenaga kerja manusia.
4. Luas lahan garapan relatif sempit dengan teknologi yang sederhana sehingga hasilnya tidak
maksimal.
5. Pendapatan per kapita rendah.
6. Angka kelahiran dan kematian masih tinggi.
7. Tingginya angka pengangguran karena besarnya jumlah penduduk dan terbatasnya
lapangan pekerjaan.

8. Pendidikan formal tersebar secara tidak merata dengan kualitas yang buruk.
9. Kelebihan jumlah penduduk yang menyebabkan tidak terjangkau atau tidak meratanya
pelayanan sosial.
10. Kedudukan dan peran wanita sangat terbatas dan cenderung dipandang sebagai kelas dua.
About these ads

definisi negara maju
a.

b.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
c.

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Pengertian negara maju
Negara maju adalah negara yang sektor perindustriannya meningkat pesat, memiliki sumber
daya manusia yang berkualitas, mampu mengelolah sumber daya alam dengan baik. Dan
memiliki kemajuan dibidang pengetahuan dan teknologi(IPTEK). Sebagaian besar
merupakan negar-negara G-7. Negara maju meliputi amerika serikat, jepang, jerman, prancis,
atau negar-negara eropa yang sektor perekonomiannya berkembang pesat
Ciri-ciri negara maju
Memiliki pertumbuhan penduduk yang rendah
Memiliki kualitas sumber daya manusia yang tinggi sehingga kesejahteraan masyarakat

meningkat
Kemajuan teknologi dan pembangunan ekonomi yang bergerak cepat
Sumber daya alam sudah diolah secara efektif
Rerorientasi pada perdagangan dalam luar negri
Negara maju lebih lama merasakan kemerdekaan
Memiliki taraf kehidupan yang tinggi
Memiliki melebihi kebutuhan
Memiliki mutu dan kualitas produksi yang baik
Indikator negara maju
Indikaor negara maju adalah sebagai berikut ;
Negara maju sering disebut sebagai negara industri karena perindustriannya dinegara ini
merupakan sektor utama kegiatan perekonomian negara.
Pendapatan perkapita negara
Penggunaan teknologi yang modern
Tenaga kerja terdidik yang mayoritas penduduknya berpendidikan tinggi
Jumlah penduduk sedikit karena tinkat pertumbuhan penduduk rendah
Pengelolah sumber daya alam dilakukan secara intensif
Memiliki sisitim perhubungan dan transportasi yang baik
Kraktek penduduk suka berkerja sama dan memiliki kedisip;inan tinggi
Kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi dengan baik oleh pemiritah

Sistem perekonomian menganut paham liberlisme

k.
l.
d.
1.
2.
3.

Nilai ekspor besar daripada impor karena negara maju merupakan produsen barang-barang
Tersedia modal cukup untuk kegiatan perindustriannya
Contoh negara maju
Amerika serikat
Jepang
Jerman

NEGARA MAJU, NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA TERBELAKANG

Pada dasarnya pembagian suatu negara dapat digolongkan menjadi 3, kategori yaitu:
negara terbelakang, negara sedang berkembang dan negara maju. Untuk mengetahui dengan past
apakah suatu negara masuk kategori negara berkembang atau bukan tdaklah mudah, sebab
dibutuhkan banyak syarat atau indikator yang mungkin tdaak dapat dipenuhi oleh suatu negara.
Oleh karena itu suatu negara kaya belum tentu menjadi negara maju, karena ada beberapa syarat
yang tdak dapat dipenuhi, sepert kemajuan dibidang ekonomi, teknologi dan kondisi sosial politk.
Negara miskin atau terbelakang pada umumnya dimasukkan dalam kategori negara sedang
berkembang. Apabila dibandingkan sebetulnya memasukkan negara miskin atau terbelakang dalam
kategori negara sedang berkembang adalah kurang pas, sebab kondisi kedua negara tersebut sangat
berbeda. Sehingga apabila berbicara masalah negara sedang berkembang akan selalu terkait
didalamnya tentang negara miskin itu sendiri.
Sebelum berbicara masalah negara sedang berkembang terlebih dahulu perlu diketahui
tentang negara miskin atau negara terbelakang.
1. Negara Terbelakang
Menurut Paul Hoffman (Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan; 1993), menggambarkan
keadaan suatu negara terbelakang dalam suatu ungkapan sebagai berikut: setap orang dapat
memahami suatu negara terbelakang apabila ia melihatnya. Ia adalah suatu negara yang ditandai
oleh kemiskinan kota yang dipadat oleh pengemis dan penduduk desa yangsulit untuk mencari
nafkah dikampung halamannya sendiri. Ia adalah suatu negara yang jarang memiliki suatu industri,
seringkali dengan persediaan tenaga dan listrik yang tdak memadai. Negara sepert itu baisanya
tdak memiliki jalan raya dan jalan kereta api yang cukup, pemerintah belum dapat memberikan
pelayanan yang memadai dan komunikasi yang ada biasanya buruk. Rumah sakit dan lembaga
pendidikan tnggi sangat rendah. Sebagian besar masyarakat miskin, ada pula beberapa daerah yang
makmur dengan segelintr penduduk yang hidup dalam kemewahan. Sistem perbankan jelek,
pinjaman dalam kecil terpaksa diperoleg dai pemilik uang yang tdak lebih baik daripada seorang

lintah darat. Di antara ciri menonjol negara terbelakang adalah ekspornya ke negara lain sama sekali
terdiri dari bahan mentah, hasil tambang atau buah-buahan atau beberapa bahan makanan dan
mungkin ditambah dengan sedikit hasil kerajinan tangan yang halus. Penanaman atau pengusahaan
ekspor bahan mentah seringkali berada di tangan perusahaan asing.
Menurut World Development Report 1982, 48,3 persen penduduk dunia termasuk golongan
penduduk yang terbelakang dengan pendapatan perkapita kurang dari $ 300 USA. Di lain pihak 16,3
persen penduduk dunia yang hidup di negara industri mempunyai pendapatan perkapita sebesar $
10.320 USA dan hanya 4 negara pengekspor minyak Asia Barat dengan penduduk hanya sebesar 0,3
persen penduduk dunia mempunyai pendapatan perkapita sebesar $ 12.630 USA. Dari angka
tersebut menggambarkan betapa luasnya kemiskinan di dunia ini. Kebanyakan negara miskin ini
terletak di kawasan Asia, Afrika dan Amerika Latn.
1.1 Karakteristik Negara Miskin
a. Pertanian Mata Pencaharian Utama
Di Negara terbelakang 2/3 atau lebih penduduk tnggal didaerah pedesaan dan mata
pencaharian utama adalah pertanian. Mereka yang bekerja dibidang pertanian berjumalah 4 X
penduduk petani dinegara maju. Pemusatan yang berlebihan pada pertanian merupakan pertanda
kemiskinan. Pertanian sebagai mata pencaharian pokok kebanyakan tdak bersifat produktf,
terutama karena ia dilakukan dengan cara kuno dan dengan metode produksi usang serta
ketnggalan jaman.
b. Ekonomi Dualistis
Hampir semua Negara berkembang mempunyai perekonomian yang dualists. Disatu pihak
berekonomi pasar dan dipihak lain berekonomi pertanian. Yang pertama berpusat dan di dekat kota
sedang yang lain didaerah pedesaaan yang satu maju dan yang lain kurang maju. Dengan berpusat
dikota ekonomi pasar berciri ultra modern sedangkan ekonomi pertanian sangat terbelakang dan
berorientasi pada pertanian.
c. Sumber Alam Kurang Terolah
Sumber alam suatu Negara terbelakang disebut kurang terolah dalam art sumber tersebut
tdak atau kurang dimanfaatkan. Suatu Negara mungkin saja kekurangan sumber alam, tetapi tdak
dalam art relatfnya. Mesekipun suatu Negara miskin dalam sumber alam tetapi ada kemungkinan
dimasa depan Negara itu akan berubah menjadi pemilik sumber alam yang besar sebagai hasil
penemuan sumber yang sekarang belum diketahui atau karena penggunaan sumber yang ada
dengan cara baru.
d. Ciri-Ciri Demograf
Negara terbelakang sangat mengemukakan satu sama lainnya. Karena posisi demografi dan
kecenderungannya. Hal ini disebabkan oleh luas, kepadatan, struktur usia dan laju pertumbuhan
pnduduk yang beragam. Namun demikian, ada satu kesamaan ciri, yaitu pertambahan penduduk
yang cepat. Berbareng dengan tngkat pendapatan yang rendah dan nihilnyatngkat pemupukan
modal, maka kian lengkaplah kesulitan bagi Negara sepert itu menopang pertambahan

penduduknya. Dan sekiranya output meningkat sebagai hasil perbaikan tehnologi dan pemupukan
modal, peningkatan tersebut akan segera ditelan oleh pertambahan tersebut. Akibatnya, tak ada
perbaikan taraf hidup yang berart.
Hampir semua Negara terbelakang mempunyai potensi pertumbuhan penduduk yang tnggi
serta dibarengi oleh tngkat kematan yang cenderung menurun. Di sebagian besar Negara
terbelakang, kepadatan penduduk di daerah pertanian begitu tnggi dibandingkan dengan luas tanah
yang dapat ditanami. Kelangkaan tanah dalam kaitannya dengan besar penduduk menyebabkan
penanaman berlebihan dan penggarapan tanah tanpa sela dengan demikian berart justru
menghambat kemajuan ekonomi.
e. Pengangguran Dan Pengangguran Tersembunyi
Di Negara terbelakang dijumpai pengangguran dan pengangguran tersembunyi dalam
jumlah besar. Pengangguran di kota membengkak seiring dengan urbanisasi dan meningkatnya
pendidikan. Akan tetapi sector industri tdak berkembang sejalan dengan pertumbuhan tenaga kerja,
sehingga memperbesar pengangguran. Disamping itu ada pula penganggur yang berpendidikan.
Mereka gagal mendapatkan pekerjaan karena tegarnya struktur dan tadanya perencanaan tenaga
kerja. Dengan tngkat pertumbuhan rata-rata tahunan penduduk kota sebesar 4,5 %, 20 % adalah
penganggur. Adapula jenis pengangguran tersembunyi lainnya dinegara sepert ini umpama apabila
seseorang karena menganggur terpaksa melakukan pekerjaan yang menurutnya tdak sesuai dengan
keinginannya atau tdak sepadan dengan pendidikannya.
Lebih jauh ada pula yang bekerja sehari penuh tetapi dengan imbalan yang sangat sedikit
hanya cukup untuk bangkit dari batas kemiskinan. Mereka adalah pedagang keliling, pedagang kecil,
pekerja hotel dan restaurant dan bengkel-bengkel reparasi dikota. Mereka ini juga terhitung
penganggur tersebunyi.
f. Keterbelakangan Ekonomi
Keterbelakangan ekonomi berupa efisiensi tenaga kerja yang rendah berbagai sector yang
tdak mobil, terbatasnya spesialisasi dalam jenis pekerjaan, dan dalam perdagangan, kebodohan
serta struktur nilai dan sosial yang memperkecil kemungkinan perubahan ekonomi.
Sebab utama keterbelakangan adalah defisiensi atau produktfitas tenaga buruh yang
rendah dibandingkan dengan Negara maju. Efisiensi tenaga buruh yang rendah umumnya berasal
dari kemiskinan yang terlihat dari standar gizi yang tdak mencapai kuantum, kesehatan yang buruk,
g.

buta huruf, dan tadanya mobilitas pekerjaan dan pendidikan.
Ketiadaan inisiatif dan usaha
Ciri khas lain Negara terbelakang adalah tadanya kemampuan wiraswasta. Kewiraswastaan
terhalang oleh system sosial yang menutup daya cipta. Kekuatan adapt istadat, ketegaran status dan
kecurigaan pada gagasan baru dan kecurigaan pada keinginan intelektual, kesemuanya menciptakan
iklim yang tdak menunjuang eksperimen dan inovasi. Pasar yang sempit, ketadaan modal, ketadaan
milik pribadi, ketadaan kebebasan berkontrak, ketadaan hokum dan ketertban, semuanya

merintangi prakarsa dan usaha. Pada kebanyakan Negara terbelakang tdak saja perusahaan swasta
tetapi juga perusahaan Negara sulit tumbuh karena mekanisme administrasi tdak bekerja secara
efisien.
h. Kelangkaan Alat Modal
Kelangkaan alat modal merupakan ciri umum lain dari Negara terbelakang. Negara
terbelakang diartkan sebagai perekonomian yang miskin modal atau dengan tabungan dan investasi
yang rendah bukan saja persediaan modal yang sangat kecil tetapi pemupukan modalnya sangat
rendah. Investasi bruto hanya sekitar 5 – 6 % dari pendapatan nasional bruto. Sedangkan dinegara
industri adalah kira-kira 15-20%.
i. Keterbelakangan Teknologi
Disamping itu semua Negara terbelakang juga berada pada tngkat tehnologi yang amat
tdak efisien. Keterbelakangan tehnologi pertama tercermin pada ongkos produksi rata-rata yang
tnggi meski upah buruh rendah; kedua pada tngginya rasio buruh – output dan modal – output
pada umumnya factor harga yang konstan mencerminkan produktvitas buruh dan modal yang
rendah; ketga pada besarnya jumlah tenaga kerja tdak terdidik dan tdak terlath dan yang terakhir
pada besarnya barang-barang modal yang diperlukan untuk menghasilkan suatu output nasional.
j. Orientasi perdagangan luar negeri
Orientasi perdagangan luar negeri terlihat pada ekspor barang-barang primer dan impor
barang-barang konsumsi dan mesin. Peranan minyak, barang tambang, logam, dan barang primer
lainnya dalam mata dagang ekspor.
Perekonomian hanya terpusat pada produksi barang primer untuk ekspor,

akibatnya

sector ekonomi lainnya terabaikan. Perekonomian menjadi rentang terhadap fluktuasi harga
internasional barang-barang ekspor tersebut. Depresi dunia akan menjatuhkan permintaan dan
harga sebagai akibatnya keseluruhan perekonomian akan terkena efek buruk. Karena tergantung
pada mata dagang ekspor perekonomian akan menjadi sangat tergantung pada impor. Impor
biasanya terdiri dari bahan baker, barang pabrik, mata dagang primer, alat-alat transport dan mesin,
dan bahkan makanan.
2. Negara Sedang Berkembang
Karakteristk atau ciri-ciri negara berkembang satu dengan yang lain tdak sama, sepert
misal kondisi negara berkembang di Asia tentu tdak sama persis dengan kondisi negara berkembang
di Afrika atau Amerika Latn. Namun demikian bukan berart bahwa karakteristk atau ciri-ciri negara
berkembang tdak bisa di generalisasikan. Untuk itu dalam bab ini akan dibahas karakteristk atau
ciri-ciri negara sedang berkembang dari beberapa pendapat:
a. Menurut Michael Todaro
Mengklasifikasikan ada 6 kategori atau ciri-ciri suatu negara berkembang (Economic
Development, 2000), yaitu:
1) Tingkat kehidupan yang rendah

Di negara berkembang pada umumnya ditandai dengan adanya tngkat kehidupan yang
rendah. Sebagian besar penduduknya hidup dalam kondisi yang kurang menguntungkan. Tingkat
kehidupan yang rendah ini dapat diwujudkan dalam bentuk secara kuanttatf maupun kualitatf.
Secara kuanttatf dapat diwujudkan dalam bentuk tngkat pendapatan yang rendah (kemiskinan),
secara kualitatf dalam wujud fasilitas perumahan yang tdak memadai, sarana kesehatan yang buruk,
pendidikan terbatas atau tdak berpendidikan sama sekali, tngkat kematan bayi yang tnggi, umur
penduduk yang pendek, harapan kosong dan pada umumnya disertai dengan perasaan kacau dan
putus ada.
2) Tingkat produktivitas yang rendah
Sebagian besar tngkat kehidupan penduduk di negara berkembang sangat rendah, hal ini
mengakibatkan produktvitas sebagian besar penduduk juga menjadi rendah. Berbeda sekali
keadaannya bila dibandingkan dengan tngkat produktvitas penduduk di negara maju. Produktvitas
yang rendah ini terutama produktvitas tenaga kerja yang dihasilkan yaitu perbandingan antara out
put yang dihasilkan dengan in put pertenaga kerja sangat kecil. Hal ini dapat dijelaskan dengan
menggunakan beberapa konsep dasar ekonomi. Sebagai contoh misalnya : prinsip penghapusan
produktvitas marjinal menyatakan bahwa, jika meningkatnya jumlah faktor variabel tenaga kerja
yang dipergunakan untuk memenuhi jumlah faktor lain (modal, tanah, material dll), maka diluar
jumlah tertentu, ekstra atau produk marjinal faktor variabel lain akan turun, oleh karena itu
rendahnya tngkat produktvitas tenaga kerja bisa juga disebabkan dengan tdak adanya atau
kurangnya berbagai faktor input/ masukan komplementer, sepert modal fisik atau manajemen yang
berpengalaman.
Untuk mengatasi hal tersebut sebagai argumen yang diajukan adalah tabungan-tabungan
dalam negeri dan keuangan dari luar negeri haruslah di mobilisasikan untuk mempercepat
pembentukan investasi baru dalam barang-barang modal fisik dan juga untuk menyediakan stok
modal tenaga kerja manusia sepert, keterampilan manajerial melalui investasi di bidang pendidikan
dan lathan.
3) Pertumbuhan populasi dan beban tanggungan yang tinggi.
Di negara berkembang tngkat pertumbuhan penduduk masih sangat tnggi, dengan
demikian tngkat kelahiran juga semakin tngkat dan sebagai akibatnya jumlah penduduk semakin
bertambah besar. Rata-rata tngkat pertumbuhan penduduk di negara sedang berkembang ini diatas
2 persen pertahun. Berbeda dengan keadaan di negara maju dimana tngkat pertumbuhan penduduk
ini rata-rata kurang dari 1 persen pertahun. Dengan jumlah penduduk yang semakin membengkak ini
mengakibatkan beban tanggungan juga semakin tnggi. Anak-anak dan orang tua merupakan suatu
beban tanggungan yang secara ekonomi mereka termasuk golongan yang nonproduktf.

Dari tabel 3-1 di atas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2009 penduduk Asia yang paling
banyak adalah pada negara Cina, yaitu sebesar 1,334 milyar jiwa. Dengan jumlah penduduk sebesar
itu Cina juga menduduki ranking pertama jumlah penduduk di dunia. Rangking ke dua jumlah
penduduk terbanyak tngkat Asia adalah India dengan jumlah penduduk sebanyak 1.203 juta jiwa.
Indonesia dengan jumlah penduduk sebesar 232 juta jiwa menduduki ranking ketga di tngkat Asia.
Menurut hasil survei harian the Asian Wall street journal edisi 23 Oktober 2000, mengenai
ekonomi Asia yang diberi judul The changing Face of Asia, menunjukkan bahwa secara garis besar
memberikan gambaran perubahan besar yang bakal terjadi di Asia di masa yang akan datang.
Perubahan yang paling besar adalah di sektor demografi.
Perubahan dalam sektor demografi tdak akan terjadi dalam waktu yang pendek, tetapi
jangka waktu yang panjang sekitar 10, 20, atau 30 tahun mendatang. Sementara itu, Singapura
sepuluh tahun yang akan datang akan menjadi negara paling kaya di Asia menggantkan posisi
Jepang, sebaliknya untuk Indonesia, India dan Filipina menempat posisi paling bawah. (Kompas, 7
November 2000)
4) Tingkat pengangguran dan pengangguran semu yang tinggi.
Salah satu faktor yang mengakibatkan rendahnya tngkat kehidupan penduduk di negara
sedang berkembang adalah kurangnya penggunaan tenaga kerja yang ada secara efisien. Tenaga
kerja yang ada masih banyak yang bekerja tetapi terkadang tdak sesuai dengan tngkat keahlian yang
dipunyai, sehingga mengakibatkan hasil yang diperoleh tdak optmal. Jenis tenaga kerja yang sepert
ini seringkali dikategorikan sebagai pengangguran semu.
Pada umumnya penduduk di negara sedang berkembang bekerja secara serabutan dan
kebanyakan mereka mengerjakan pekerjaan-pekerjaan kasar sepert buruh bangunan buruh industri,
dan sebagainya. Hal ini terutama terjadi untuk penduduk yang tnggal dipedesaan yang pada
umumnya tngkat pendidikannya rendah, skill rendah dan ditandai dengan tngkat penghasilan yang
rendah pula. Tingginya tngkat pertumbuhan penduduk juga mendorong semakin banyak jumlah
tenaga yang menganggur. Untuk menyerap tenaga kerja yang menganggur ini seringkali Pemerintah
mengalami suatu kendala yaitu kurangnya dana atau minimnya tngkat investasi yang ada.

Dari tabel 3-2 dapat dilihat bahwa, jumlah pengangguran yang paling besar pada tahun
2007 dan 2008 adalah lulusan sekolah menengah umum dan kejuruan yaitu sebesar 4.070.553 orang
dan 3.812.522 orang, namun pada tahun 2009 menurun menjadi 1.337.586 orang. Jauh separuh di
bawahnya, namun masih merupakan jumlah yang besar, adalah jumlah penganggur yang selesai
pendidikan SD, yaitu 2.054.682 orang dan SLTP 2.133.627 orang pada tahun 2009. Pada tahun 2009
pengangguran tertnggi berada pada tngkat pendidikan tdak tamat SD yaitu sebesar 2.620.049
orang. Jumlah pengangguran lulusan perguruan tnggi tdak besar namun, dari persentase terhadap
total lulusannya, jumlah 486.399 orang (diploma I/II/III/Akademi) dan 626.621 orang (sarjana
universitas) adalah tnggi.
5) Ketergantungan yang Sangat Terhadap Produksi Pertanian dan Produk-Produk Pokok Ekspor.
Sebagian besar penduduk di negara sedang berkembang tnggal di daerah pedesaan, yaitu
sekitar 80 persen dengan mata pencaharian sebagai petani. Dengan demikian produk dari pertanian
merupakan hasil utama penduduk sehingga penduduk sangat tergantung pada hasil pertaniannya.
Pada umumnya pertanian yang dikerjakan penduduk termasuk pertanian dalam skala kecil dengan
produksi yang relatf kecil pula. Biasanya di luar sektor pertanian penduduk tdak mempunyai
keahlian/ keterampilan lain, sehingga apabila ada masalah yang berkaitan dengan pertanian, sepert
bencana alam, penduduk menjadi kehilangan mata pencahariannya.
Karena hasil utama penduduk di negara sedang berkembang dari sektor pertanian, maka
produk dari hasil pertanian ini yang dapat di ekspor. Dengan demikian ekspor penduduk di negara
berkembang masih didominasi dari hasil pertanian. Di lihat dari struktur perekonomiannya negara
sedang berkembang mempunyai orientasi pada sektor pertanian terhadap pendapatan nasional
mempunyai prosentase yang paling besar jika dibandingkan dengan sumbangan dari sektor industri
dan jasa.
6) Dominasi, Dependensi dan vulnErabilitas (Sifat Mudah Tersinggung/ Terpengaruh) dalam
Hubungan Internasional.
Di negara sedang berkembang yang masih didominasi adanya tngkat kehidupan yang
rendah, yang ditandai dengan rendahnya tngkat pendapatan disertai dengan adanya distribusi

penduduk yang dapat dikatakan tmpang, tngginya tngkat pengangguran dan sebagiannya
merupakan suatu masalah tersendiri. Hal itu semakin mengakibatkan adanya suatu ketdak adilan
bila dibandingkan dengan keadaan di negara maju jauh berbeda.
Akibat lain adalah adanya peran yang sangat dominan yang dilakukan oleh negara maju
dalam hubungan internasionalnya mengakibatkan negara sedang berkembang semakin tertekan.
Konstribusi negara sedang berkembang yang sangat kecil ini mengakibatkan negara sedang mudah
terpengaruh atau mudah tersinggung karena merasa diperlakukan tdak adil. Sebagai negara sedang
berkembang tdak kuasa untuk melawan dominasi negara maju ini karena negara berkembang
memang tdak mempunyai bargaining power.
b. Menurut MEIER dan BALDWIN
Menurut Meier dan Baldwin (dalam Todaro, Economic Development, 2000, ada 6 sifat
ekonomi yang terdapat di negara berkembang, yaitu :
1. Produsen Barang-Barang Primer
Negara sedang berkembang pada umumnya mempunyai struktur perekonomian pada
sektor pertanian. Sebagian besar penduduk bekerja pada sektor pertanian. Hanya sebagian kecil saja
penduduk yang bekerja di sektor non pertanian. Hasil dari sektor pertanian ini dapat dikatakan
merupakan hasil dari sektor primer, sedang apabila hasil itu dari sektor industri, maka dikatakan
sektor sekunder dan bila dari hasil jasa maka dikatakan sektor tersier. Semakin maju suatu negara
maka semakin kecil sumbangan sektor primer ini terhadap pendapatan nasionalnya dan sebaliknya
semakin besar sumbangan sektor industri dan jasa.
Adapun yang dimaksud dengan sektor primer ini adalah produksi dari hasil pertanian,
kehutanan dan perikanan. Produksi sekunder meliput hasil-hasil dari sektor industri, pertambangan
dan bangunan. Sektor tersier meliput hasil dari jasa-jasa sepert listrik, air minum, pemeliharaan
kesehatan, pengangkutan, perdagangan, perhubungan dan sebagainya.
Sebagian besar yaitu sekitar 60 persen penduduk di negara berkembang sangat
menggantungkan pendapatannya dari sektor primer. Hal ini dimungkinkan mengingat potensi
sumber daya alam sepert, tanah di negara sedang berkembang relatf masih belum digunakan secara
luas, disamping itu tenaga kerja yang ada kurang memiliki skill di bidang lainnya, selain pada sektor
primer. Ciri yang menonjol di sektor primer ini ada penggunaan tenaga kerja yang melimpah dan
tdak diperlukan keahlian khusus, yang pada umumnya tenaga kerjanya merupakan tenaga kerja
secara turun temurun.
2. Masalah tekanan penduduk
Masalah penduduk di negara berkembang lebih banyak sebagai suatu beban bagi negara.
Penduduk yang meningkat terus akan menjadikan suatu tekanan bagi kebijaksanaan pembangunan
yang dijalankan oleh Pemerintah. Adapun masalah yang dapat ditmbulkan akibat perkembangan
penduduk yang pesat ini antara lain, semakin meningkat tngkat pengangguran yang disebabkan
makin menyempitnya luas lahan yang dimiliki jumlah penduduk yang besar yang diakibatkan masih

tngginya angka kelahiran dan semakin berkurangnya angka kematan, semakin tngginya beban
tanggungan yang harus dipikul, hal ini disebabkan makin banyaknya jumlah anak-anak dan orang tua
yang harus ditanggung.
3. Sumber-sumber alam belum banyak yang diolah
Sumber alam di negara berkembang belum banyak yang diolah padahal negara
berkembang terkenal akan kekayaan sumber alamnya. Dengan demikian sumber alam di negara
berkembang masih sangat potensial dan belum menjadi sumber-sumber yang riil. Adapun masih
bersifatnya potensial sumber alam di negara berkembang ini disebabkan terbatasnya kapital, skill dan
jiwa kewiraswastaan yang dimiliki oleh penduduk negara berkembang. Pemanfaatan sumber alam di
negara pada umumnya masih terbtas pada golongan tertentu saja yang mengambil manfaatnya.
Artnya hanya sebagian kecil saja, yang dapat menikmat kekayaan alam tersebut dengan demikian
masih belum adanya suatu pemerataan.
4. Penduduk masih terbelakang
Secara ekonomi, penduduk di negara berkembang relatf masih sangat terbelakang, artnya
kualitas penduduk sebagai faktor produksi masih sangat rendah. Penduduk sebagai pelaku ekonomi
masih kurang efisien, kurang mobil dalam pekerjaan baik secara vertkal maupun horisontal. Pada
umumnya penduduk sulit untuk diajak berkembang dalam usaha meningkatkan taraf hidup yang
lebih baik. Penduduk sulit untuk bergant pekerjaan, lebih-lebih untuk jenis pekerjaan yang sama
sekali baru.
5. Kekurangan kapital
Negara berkembang pada umumnya merupakan negara miskin dengan demikian modal
(kapital) di negara berkembang sangat kurang, kekurangan modal ini disebabkan rendahnya investasi
yang ada. Rendahnya investasi disebabkan rendahnya tngkat penghasilan penduduk yang
disebabkan rendahnya produktvitas.
6. Orientasi perdagangan ke luar negeri
Hampir semua negara di dunia ini mengadakan hubungan ekonomi dengan negara lain.
Hubungan ekonomi ini dapat berbentuk hubungan perdagangan antar negara. Hubungan
perdagangan terjadi mengingat suatu negara tdak mungkin dapat memenuhi semua kebutuhannya
tanpa melakukan kerja sama dengan negara lain. Demikian juga dengan negara sedang berkembang
pada umumnya melakukan transaksi ekspor dan impor dengan negara maju atau dengan sesama
berkembang berkembang lain.
Pada umumnya negara sedang berkembang mengandalkan ekspor pada hasil-hasil
pertanian yang masih berupa barang mentah atau barang setengah jadi. Dengan ekspor barang
semacam itu nilai tukarnya rendah, jelas sekali hal itu kurang menguntungkan bagi negara
berkembang karena nilai produknya dinilai sangat rendah sekali. Ekspor bagi negara sedang
berkembang merupakan sumber pendapatan negara yang sangat diandalkan sebagai sumber devisa.
Dengan demikian pendapatan devisa negara lebih banyak tergantung pada hasil ekspor ini.

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristk dari negara
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

berkembang adalah sebagai berikut:
Aktvitas penduduknya sebagian besar bersifat agaris
Kurangnya kesempatan kerja
Modal perorangan kecil
Pendapatan perkapita kecil
Jumlah tabungan kecil bagi sebagian besar masyarakat
Adanya impor barang primer
Fasilitas masih kurang
Belum menguasai teknologi
Angka kematan tnggi.
Ilmu pengetahuan rendah

3. Negara Maju
Negara maju adalah sebutan untuk negara yang menikmat standar hidup yang relatf tnggi
melalui teknologi tnggi dan ekonomi yang merata. Kebanyakan negara dengan GDP perkapita tnggi
dianggap negara berkembang. Namun beberapa negara telah mencapai GDP tnggi melalui
eksploitasi sumber daya alam tanpa mengembangkan industri yang beragam dan ekonomi

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

berdasarkan jasa tdak dianggap memiliki status “maju”.
3.1 Karakteristik Negara Maju:
Sebagian besar pendapatan negara didapat dari industri
Pendapatan perkapita tnggi
Angka kematan kecil
Tingkat pendidikan tnggi
Iptek telah dikuasai
Keadaan perekonomian lebih baik sebagian penduduk tnggal dikota
Fasilitas disegala bidang terpenuhi
Timbulnya krisi lingkungan segera diatasi
Ekspornya lebih tnggi dari pada impor
Ciri-ciri Negara Terbelakang
Penulis : aLam athuR | | 14 Tanggapan
aLamathuR.com - Menurut Paul Hoffman, gambaran suatu negara yang
terbelakang adalah suatu negara yang ditandai oleh kemiskinan, kota yang
dipadati oleh pengemis, yang jarang memiliki industri, persediaan tenaga listrik
yang tidak memadai, tidak memiliki jalan raya dan jalan kereta api yang cukup,
pemerintah belum dapat memberikan pelayanan yang memadai, komunikasi
yang buruk, Rumah sakit dan lembaga pendidikan tinggi sangat sedikit,
Sebagian besar penduduk buta huruf dan miskin, sistem perbankan jelek, dan
ekspornya ke negara lain sama sekali terdiri bahan mentah, hasil tambang, atau
buah-buahan dan beberapa bahan makanan.
KEMISKINAN
UMUM
Negara terbelakang adalah negara yang dicekam kemiskinan seperti tercermin di
dalam pendapatan per kapita yang rendah. Pendapatan per kapita yang rendah
ini lebih jauh tercermin pula dalam standar kehidupan rakyatnya yang rendah. Di

negara seperti ini makanan merupakan jenis konsumsi utama dan sekitar 75
persen dari pendapatan dibelanjakan untuk makanan, dibandingkan dengan
hanya 20 persen di negara maju. Akibatnya, rata-rata kalori yang dimakan di
negara terbelakang adalah 2000, dibanding 3000 lebih pada negara maju. Lebih
dari 1200 juta penduduk tidak memiliki air minum bersih dan lebih dari 1400 juta
tidak memiliki tempat pembuangan sampah yang memenuhi kesehatan. Dan
pelayanan
seperti
pendidikan
dan
kesehatan
sangat
minim.
PERTANIAN,
MATA
PENCAHARIAN
UTAMA
Di negara terbelakang, duapertiga atau lebih penduduk tinggal di daerah
pedesaan dan matapencaharian utama adalah pertanian. Pertanian sebagai
matapencaharian pokok kebanyakan tidak bersifat produktif, karena dilakukan
dengan cara kuno dan dengan metode produksi usang serta ketinggalan zaman.
Negara-negara terbelakang mengkhususkan diri pada produksi bahan mentah
dan pangan, namun sebagian lain ada yang juga mengkhususkan diri pada
produksi primer, seperti barang tambang. Selain itu ada juga negara sedang
berkembang sektor sekunder dengan industri barang-barang konsumen
sederhana,
ringan,
dan
kecil.
Dan negara sedang berkembang sector tersier, yaitu transport, perdagangan,
perbankan,
dan
jasa
asuransi.
EKONOMI
DUALISTIS
Hampir semua negara sedang berkembang mempunyai perekonomian yang
dualistis. Di satu pihak berekonomi pasar dan dipihak lain berekonomi pertanian;
yang pertama berpusat di dekat kota sedang yang lain di daerah pedesaan.
Dengan berpusat di kota, ekonomi pasar berciri ultra-modern. Sedangkan
ekonomi pertanian sangat terbelakang dan berorientasi pada pertanian. Di
beberapa negara terbelakang, terdapat semacam kantong-kantong yang
dikendalikan luar negeri (yang sangat bersifat kapitalis) sehingga tercipta suatu
wajah perekonomian yang tiga-muka. Sifat dua-muka atau tiga-muka
perekonomian tadi tidak mendatangkan atau tidak mendorong kemajuan
ekonomi
yang
sehat.
SUMBER
ALAM
KURANG
TEROLAH
Pada umumnya negara terbelakang tidak kekurangan tanah, air, hutan, dan kaya
akan barang tambang. Tetapi belum atau kurang dimanfaatkan atau salah
penggunaan karena langkanya pengetahuan teknik serta tidak tersedianya
modal
dan
kecilnya
pasar.
CIRI-CIRI
DEMOGRAFI
Negara terbelakang sangat mengemuka satu sama lain karena posisi demograf
dan kecenderungannya. Yang disebabkan oleh luas, kepadatan, struktur usia,
dan laju pertumbuhan penduduk yang beragam. Namun ada satu kesamaan cirri,
yaitu pertambahan penduduk yang cepat. Hampir semua negara terbelakang
mempunyai potensi pertumbuhan penduduk yang tinggi serta dibarengi oleh
tingkat kematian yang cenderung menurun. Penurunan tingkat kematian dan
peningkatan tingkat kelahiran memperhebat tingkat pertumbuhan penduduk.

Dan rata-rata laju pertumbuhan tahunan penduduk di negara sedang
berkembang adalah 2,5 persen dibanding 0,8 persen di negara maju.
Peningkatan jumlah penduduk yang cepat ini semakin memperberat persoalan
kelangkaan modal karena untuk menampung pertumbuhan tenaga kerja perlu
dilakukan investasi secara besar-besaran meski dengan peralatan kuno.
Kemungkinannya sangat kecil untuk dapat melakukan investasi dengan
peralatan yang baik yang dapat meningkatkan produktivitas buruh. Terakhir, di
sebagian besar negara terbelakang, kepadatan penduduk di daerah pertanian
begitu tinggi dibandingkan dengan luas tanah yang dapat ditanami.

PENGANGGURAN
DAN
PENGANGGURAN
TERSEMBUNYI
Pengangguran di kota membengkak seiring dengan urbanisasi dan
meningkatnya pendidikan. Akan tetapi sektor industri tidak berkembang sejalan
dengan pertumbuhan tenaga kerja, sehingga memperbesar pengangguran. Di
samping itu ada pula pengangguur yang berpendidikan, mereka gagal
mendapatkan pekerjaan karena tegarnya struktur dan tiadanya perencanaan
tenaga kerja. Akan tetapi pengangguran tersembunyi merupakan ciri utama
sebagian besar negara terbelakang. Pengangguran seperti itu ada karena secara
terpaksa. Setiap orang bersedia kerja tetapi mereka tidak mendapatkan kerja
karena tiadanya faktor pendukung. Ada pula jenis penganggur tersembunyi lain
seperti apabila seseorang karena menganggur terpaksa melakukan pekerjaan
yang menurutnya tidak sesuai dengan keinginannya, atau tidak sepadan dengan
pendidikannya. Atau lebih jauh ada pula yang bekerja sehari penuh tetapi
dengan imbalan yang sedikit – hanya cukup untuk bangkit dari batas kemiskinan.
KETERBELAKANGAN
EKONOMI
Di semua negara terbelakang, dicirikan secara khusus oleh keterbelakangan
ekonomi berupa efsiensi tenaga kerja yang rendah, berbagai faktor yang tidak
tersedia
dan
tidak
berjalan
dengan
semestinya.
KETIADAAN
INSIATIF
DAN
USAHA
ciri khas lain negara terbelakang adalah tiadanya kemampuan wiraswasta.
Kewiraswastaan terhalang oleh sistem sosial yang menutup daya cipta.
“Kekuatan adat istiadat, ketegaran status, dan kecurigaan pada gagasan baru
dan kecurigaan pada keinginan intelektual, kesemuanya itu menciptakan iklim
yang tidak menunjang eksperimen dan inovasi”. Negara yang seperti ini hanya
akan memiliki sekelompok kecil pedagang yang sebagian besar berdagang
barang konsumsi dan bertindak sebagai penyedia uang serta wakil-wakil real
estate. Betapapun kecilnya kewiraswastaan itu ia cenderung menjadi
monopolistis atau kwasi-monopolistik. Para wiraswastawan membangun
hubungan pribadi dan politik dengan pejabat pemerintah, menikamti satu
kedudukan istimewa dan menerima perlakuan khusus di bidang keuangan, pajak,
dan hal-hal lainnya. Tetapi para wiraswastawan di luar (asing) telah memainkan
peranan lebih penting di dalam pembangunan ekonomi di negeri-negeri seperti
itu. Pembangunan ekonomi tidak pernah merupakan motif. Mereka semata
didorong oleh motif mencari untung. Pembangunan apa pun yang terjadi tujuan

pokoknya adalah untuk menggarap daerah koloni itu demi kepentingan sendiri
dan kepentingan pemerintah imperialis. Tidak mengherankan kalau akhirnya
negara terbelakang mengalami kekurangan kewiraswastaan, yang menurut
Schumpeter adalah faktor penting di dalam pembangunan ekonomi.
KELANGKAAN
ALAT
MODAL
Kelangkaan terhadap hal ini merupakan ciri umum lain negara terbelakang.
Negara terbelakang di artikan sebagai perekonomian yang “miskin modal” atau
dengan “tabungan dan investasi rendah”. Investasi bruto hanya berkisar 5-6
persen dari pendapatan nasional bruto sedangkan di negara industri adalah kirakira sebesar 15-20 persen. Sebab utama kurangnya modal adalah kecilnya
tabungan, atau lebih tepat dikatakan kurangnya investasi di dalam sarana
produksi yang mampu menaikkan tingkat pertumbuhan ekonomi. Karena
pendapatan per kapita rendah, penduduk tidak dapat menabung banyak,
sehingga bagian yang tersisa untuk investasi lebih lanjut hanya sedikit. Alasan
lain mengapa rasio tabungan masyarakat tidak meningkat sejalan dengan
naiknya tingkat pendapatan jangka panjang di terangkan oleh Nurkse dengan
istilah Demonstration Effects. Adanya kecenderungan pada masyarakat di
negara-negara terbelakang untuk menyamai kebutuhan hidup yang berkiblat
kepada negara-negara maju. Sebagai akibat Demonstration Effects itu,
peningkatan pendapatan dipergunakan untuk pengeluaran konsumsi mewah.
Dengan demikian tabungan menjadi statis atau tidak berarti. Demonstration
Effects biasanya ditularkan oleh flm, majalah asing, atau kunjungan ke luar
negri.
Bagi negara terbelakang, kekurangan modal dengan demikian bersifat kronis dan
faktor yang menyebabkannya bukan hanya ekonomi tetapi juga bersifat sosio
politik.
KETERBELAKANGAN
TEKNOLOGI
Keterbelakangan teknologi ini disebabkan oleh adanya dualisme teknologi yaitu
penggunaan berbagai fungsi produksi sekaligus dalam sektor ekonomi yang
maju dan sektor ekonomi yang tradisional. Keberadaan dualisme seperti itu
memperberat persoalan pengangguran struktural dan teknologis di sektor
industri dan peengangguran tersembunyi di sektor pedesaan. Negara
terbelakang juga ditandai oleh adanya ketidakseimbangan struktural pada
tingkat faktor-faktor. Ketidak seimbangan ini membawa kepada pengangguran
teknologis. Pengangguran teknologis timbul karena kekeliuan alokasi sumber,
struktur permintaan dan kendala-kendala teknologis.

Salah satu ciri dari negara berkembang adalah sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani.
Kegiatan pertanian yang dilakukan masih menggunakan peralatan tradisional, dan mengandalkan
tenaga hewan dan manusia. Lalu, apakah di negara maju tdak mengenal pertanian? Tentu saja
negara maju juga masih mengenal pertanian meskipun hanya sebagian kecil saja. Tetapi
perbedaannya terletak pada peralatan dan teknologi yangdigunakan. Pertanian di negara maju
menggunakan peralatan modern berupa traktor untuk mengolah tanah.

A. Pengertian Negara Maju dan Negara Berkembang
Dalam konteks ekonomi internasional, dikenal dengan istilah “negara maju” dan “negara
berkembang”. Kedua istilah tersebut merupakan penggolongan negara-negara di dunia
berdasarkan kesejahteraan atau kualitas hidup rakyatnya. Negara maju adalah negara yang
rakyatnya memiliki kesejahteraan atau kualitas hidup yang tinggi. Sedangkan negara
berkembang adalah negara yang rakyatnya memiliki tingkat kesejahteraan atau kualitas hidup
taraf sedang atau dalam perkembangan. Negara yang digolongkan sebagai negara maju
terdapat di benua Eropa terutama kawasan Eropa Barat serta Amerika (Utara) Misalnya
Belanda, Perancis, Inggris, Amerika Serikat, dan lain-lain. Sedangkan yang digolongkan
negara berkembang terdapat di Benua Asia, Afrika, dan Amerika Selatan (Latin). Di kawasan
Asia terdapat beberapa negara maju seperti Jepang, Australia, Korea Selatan dan Selandia
Baru. Tolok ukur atau indikator dalam penggolongan negara sebagai negara maju atau negara
berkembang sebagai berikut.
1. Pendapatan Perkapita

Pendapatan perkapita merupakan indikator terpenting dalam mengukur tingkat kesejahteraan
rakyat suatu negara. Sebuah negara dikatakan makmur apabila rakyatnya memiliki
pendapatan perkapita yang tinggi. Namun demikian, tingginya pendapatan perkapita bukan
penentu kemakmuran suatu negara. Meskipun negara itu pendapatan perkapitanya tinggi,
namun jika terjadi perang saudara di dalam negara tersebut, maka tidak dapat disebut sebagai
negara makmur/sejahtera. Karena dengan adanya peperangan banyak menimbulkan kematian,
penderitaan, dan rasa tidak aman.
2. Jumlah Penduduk Miskin

Tingkat kesejahteraan rakyat suatu negara dapat dilihat dari angka kemiskinan. Suatu negara
dikatakan makmur/sejahtera apabila rakyatnya yang hidup miskin berjumlah sedikit saja.

3. Tingkat Pengangguran

Salah satu ciri yang membedakan antara negara maju dan negara berkembang adalah tingkat
pengangguran. Di negara maju umumnya tingkat penganggurannya rendah. Sebaliknya di
negara berkembang biasanya tingkat penganggurannya tinggi.

4. Angka Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan

Salah satu ciri yang membedakan antara negara maju dan negara berkembang adalah angka
kematian bayi dan ibu melahirkan. Di negara maju umumnya angka kematian bayi dan ibu
melahirkan rendah. Hal ini disebabkan penduduk mampu membeli makanan yang bergizi,
mampu membeli pelayanan kesehatan dan obatobatan yang memadai. Sebaliknya di negara
berkembang angka kematian bayi dan ibu melahirkan relatif tinggi. Hal ini disebabkan

penduduk tidak mampu membeli makanan yang bergizi, tidak mampu membeli pelayanan
kesehatan dan obat-obatan yang memadai, karena pendapatannya rendah.
5. Angka Melek Huruf

Angka melek huruf menunjukkan jumlah penduduk yang dapat membaca dan menulis. Suatu
negara dikatakan maju apabila angka melek hurufnya tinggi atau angka buta hurufnya rendah.

Selain 5 indikator tersebut di atas, masih terdapat beberapa indikator untuk membedakan
negara maju dan negara berkembang. Indikator tersebut adalah: tingkat pendidikan, usia
harapan hidup, pengeluaran untuk kesehatan dan lain-lain.

B Ciri-Ciri Negara Maju dan Berkembang
Negara dapat dikategorikan menjadi negara maju atau berkembang. Dasar pembedanya
antara lain adalah pendapatan rata-rata nasional dan penguasaan teknologi. Ciri-ciri negara
maju antara lain sebagai berikut.
1. Pertanian termasuk peternakan dan perikanan untuk industrialisasi, dijual, diekspor.
2. Aktivitas perekonomian menggunakan sarana dan prasarana modern.
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menunjang industrialisasi secara
cepat.
4. Pendapatan rata-rata penduduk tinggi.

5. Pendidikan dan keterampilan penduduk cukup tinggi.
6. Sifat kemandirian masyarakatnya tinggi.
7. Tidak tergantung pada alam.
8. Tingkat pertumbuhan penduduk rendah
9. Angka harapan hidup tinggi.
10. Intensitas mobilitas tinggi.
Ciri-ciri negara berkembang antara lain sebagai berikut.
1. Pertanian termasuk peternakan dan perikanan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri
dan keluarga.
2. Pada umumnya aktivitas masyarakat menggunakan sarana dan prasarana tradisional.
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan pengalaman dan lamban.
4. Pendapatan relatif rendah.
5. Pendidikan penduduknya rata-rata rendah.
6. Sifat penduduk kurang mandiri.
7. Sangat tergantung pada alam.
8. Tingkat pertumbuhan penduduk tinggi
9. Angka harapan hidup rendah.
10. Intensitas mobilitas rendah.

C Beberapa Negara Maju dan Negara Berkembang
Untuk melihat tingkat kemakmuran suatu negara, dapat dilihat dari aspek kependudukan dan
ekonomi negara tersebut. Antara negara maju dan negara berkembang terdapat keadaan yang
bertolak belakang pada aspek kependudukan dan aspek ekonomi. Bandingkan data-data
kependudukan dan ekonomi antara negara maju dan negara berkembang di bawah ini!

1. Negara Maju

2. Negara Berkembang

Dari data-data di atas dapat kita bandingkan antara keadaan kependudukan dan ekonomi negara
maju dan negara berkembang. Misalnya pertumbuhan penduduk Belanda 0,3 % per tahun,
sedangkan India 1,4 % per tahun. Angka Harapan hidup di Belanda 78,7 tahun, sedangkan di India
63,5 tahun. Angka kelahiran di Belanda 1,7, sedangkan di India 2,9. Angka kematan bayi di Belanda
4,8, sedangkan di India 61,6. Pendapatan per kapita di Belanda 36. 620 US$, sedangkan di India 720
US$. Dari data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas hidup penduduk di negara maju
sepert Belanda jauh lebih baik daripada kualitas hidup di negara berkembang sepert India. Negara
maju memiliki pendapatan perkapita relatv lebih tnggi daripada negara berkembang. Implikasi dari
pendapatan perkapita yang tnggi adalah kemampuan untuk membeli bahan makanan yang lebih
bergizi dan memadai. Selain itu kemampuan membeli pelayanan kesehatan, obat-obatan pelayanan
pendidikan juga lebih baik daripada yang pendapatan perkapitanya rendah.

Ciri – Ciri Negara Maju dan Negara Miskin
1. Ciri – ciri Negara Miskin ( Berkembang )
a. Memiliki Berbagai Masalah Kependudukan
Berbagai tekanan dan masalah kependudukan yang merupakan masalah konpleks
di negara – negara berkembang, antara lain :
1.
2.
3.
4.

Laju pertumbuhan dan jumlah penduduk relatif tinggi
Persebaran penduduk tidak merata
Tingginya angka beban tanggungan
Kualitas penduduk relatif rendah, sehingga mengakibatkan tingkat produktivitas

penduduk juga rendah.
5. Angka kemiskinan dan pengangguran relatif tinggi
6. Rendahnya pendapatan perkapita
b. Produktivitas Masyarakatnya Masih Didominasi Barang-Barang Primer
Hal ini dikarenakan, pada umumnya > 70% penduduk di negara berkembang
berlatar belakang kehidupan agraris yang cara pengolahannya masih dilakukan
dengan

alat-alat

dan

metode-metode

sederhana.

Kondisi

ini

pula

yang

menyebabkan sebagian besar penduduk negara-negara berkembang masih tinggal
di pedesaan.
c . Sumber Daya Alam Belum dapat Dimanfaatkan secara Optimal
Pemanfaatan kekayaan alam yang dimiliki belum mampu dioptimalkan. Dalam
pemanfaatannya, negara berkembang masih bekerja sama dengan negara maju
dalam mengeksploitasi sumber daya alam yang dimiliki. Hasil sumber daya alam ini

pada akhirnya dijadikan komoditas perdagangan (ekspor) karena belum memiliki
teknologi untuk mengolahnya lebih lanjut. Oleh karena itu, pada umumnya negara
berkembang mengandalkan ekspor dari hasil alam mentah.
d. Ketergantungan t