hadis dosa dosa besar docx

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dosa atau zanbun(bahasa Arab) adalah akibat dari tidak melakukan kewajibankewajiban Allah atau melanggar keharaman-Nya. Dosa besar adalah dosa yang
ancamannya siksaan di dunia dan di akhirat serta dilaknat oleh Allah dan Rasul-Nya.
Dosa besar dapat dihapus atau diampunkan oleh Allah, tentunya dengan bertobat yang
sungguh-sungguh atau yang disebut dengan taubatan nasuha. Sebagaimana dalil yang
artinya:
“Orang yang telah bertaubat dari dosanya, seperti orang yang tak punya dosa.”
(H.R. Ibnu Majah)
“Dari Nawwas bin Sim’an al-Ansari dia berkata: Akupernah bertanya kepada
Rasulullah saw. tentang arti kebajikan dan dosa. Beliau menjawab, kebajikan itu
adalah budi pekerti yang baik, sedangkan dosa adalah perbuatan atau tindakan yang
menyesakkan dada dan engkau sendiri benci jika perbuatanmu itu diketahui orang
lain. (H.R. Muslim)”
Seseorang dianggap telah berbuat dosa, yaitu jika ia telah berbuat sesuatu yang
bertentangan dengan perintah Allah Swt. Dorongan untuk berbuat dosa adalah hawa
nafsu dan godaan setan sehingga berani meninggalkan perintah Allah Swt. Dosa dapat
dibagi menjadi dua, yaitu dosa kecil dan dosa besar. Akibat dari kedua dosa ini samasama berbahaya karena menyebabkan kerugian dalam kehidupan di dunia dan akhirat.
Allah SWT berfirman didalam Al-Qur’an Surat An-Nisaa:31, “Apabila kamu

menjauhi dosa-dosa besar yang telah dilarang bagimu untuk mengerjakannya, maka
Kami hapuskan dosa-dosamu yang kecil dan Kami masukkan kamu kedalam tempat
yang mulia (Surga).”
Dosa adalah segala perbuatan yang bertentangan dengan kehendak dan perintah
Allah SWT. Sampai disini belum dibedakan besar kecilnya dosa. Abdullah bin Abbas
berkata, “Setiap perbuatan menentang ajaran Islam adalah dosa besar.”
1

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dosa besar?
2. Apa saja macam-macam dosa besar?
3. Apa saja Hadis tentang dosa besar?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu dosa besar
2. Untuk mengetahui apa saja macam-macam dosa besar
3. Untuk mengetahui hadis tentang dosa besar
D. Metode Penulisan
Metode dalam penyusunan makalah ini adalah seluruhnya kami menggunakan
telaah pustaka dan internet, di mana dalam pengumpulan materinya terdiri dari
beberapa literatur yang kemudian disusun sehingga membentuk sebuah makalah yang

materinya sudah dibuat rangkuman.

BAB II
PEMBAHASAN
2

A. Pengertian Dosa Besar
Dosa besar (Kabair) adalah sebuah larangan Allah dan Rasulullah yang tercantum
di dalam Al-Quran dan As-sunnah, serta atsar dan para salafus shalih.
Allah swt. menjamin bagi siapa-siapa saja yang menjauhi dosa-dosa besar dan
perkara-perkara yang diharamkan akan diampuni semua dosa-dosa kecil yang
dilakukannya. Allah berfirman:






















  
31. “jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang
kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu
yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).”
Berdasarkan nash diatas, Allah menjamin surga bagi yang menjauhi dosa-dosa
besar. Allah juga berfirman:










      
      
      
      
   
32. “(yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji
yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas
ampunanNya. dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan
kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; Maka janganlah
kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang
bertakwa.”1
B. Macam-macam Dosa Besar

1. Syirik
Dosa besar pertama adalah menghubungkan siapapun atau apapun dengan
Allah. Yakni, menisbatkan sekutu bagi Allah. Mengenai syirik, Imam Ali, Imam
Ja’far al-Shadiq, Imam al-Kazhim, Imam al-Ridha, dan Imam al-Jawad. Imam
Ja’far al-Shadiq berkata:
“Yang paling besar dari dosa besar adalah mengadakan sekutu bagi
Allah.”(Wasail al-Syi’ah)
Ayat Al-Quran berikut menegaskan hal:
1 Syamsuddin Muhammad bin Utsman bin Qaimaz At-Turkmaniy Al-Fariqiy Ad-Dimasyqiy Asy-Syafi’iy, Al-Kabair,
Solo: Pustaka Arafah, Cet V 2007, h. 13.

3

        
       
    
48. “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia

mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia

telah berbuat dosa yang besar.”
Itu artinya, siapa saja yang mati dalam keadaan musyrik, maka baginya tidak
ada ruang keselamatan diri. Kendati demikian, Allah mungkin memberikan
ampunan kepada siapa saja yang telah berbuat dosa selain syirik. Allah berfirman:




































       

      
   
72.” Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya
Allah ialah Al masih putera Maryam", Padahal Al masih (sendiri) berkata: "Hai
Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan
kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang
zalim itu seorang penolongpun.”
Setiap Muslim memahami dengan baik bahwa syirik merupakan dosa besar.2
2. Putus Asa
Dosa besar kedua adalah berputus-asa dari rahmat Allah, atau al-ya’su min
rawhillah (berputus-asa dari rahmat Allah). Al-Quran telah menanamkan orangorang seperti itu sebagai orang-orang kafir.
“... dan janganlah kamu berputus asa dari Rahmat Allah. Sesungguhnya yang
berputus asa dari Rahmat Allah itu hanyalah orang-orang kafir.”(QS. Yusuf: 87)
Sikap ini mereduksi seseorang ke keadaan putus asa tital. Dia membayangkan
dirinya telah ditakdirkan masuk neraka, dan karenanya menganggap tidak ada
manfaat melakukan kebaikan dan menjauhi kejahatan. Orang yang putus asa tidak
layak untuk diampuni, sebab kondisi mental orang seperti itu tidak membawanya
2 Dasteghib, Dosa-Dosa Besar Meruntuhkan Amal Kebajikan, Jakarta: CAHAYA, 2008. h. 70.


4

untuk bertaubat, bahkan sebaliknya, mendorongnya untuk terus melakukan
perbuatan-perbuatan maksiat lebih lanjut dan menentang perintah-perintah Allah.3
3. Mengabaikan Hukuman Allah
Pengabaian total terhadap azab Allah. Orang tersebut tidak takut kepada
siksaan ghaib dan mencemooh gagasan hukuman atas tindakannya. Dia hidup
dengan kegembiraan di dunia kenyamanan-kenyamanan materian dan tidak
menyadari bahwa dia terbelenggu oleh dosa-dosanya..
Al-Quran menyatakan:

     
   
97. “Maka Apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan
siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur?.”
4. Pembunuhan
Pembunuhan terhadap seseorang yang eksekusinya tidak diperintahkan Allah
dan Nabi saw. ayat Al-Qur’an telah menyebutkan:

    













     
93. “dan Barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja
Maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka
kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.”
5. Durhaka Terhadap Orang Tua
Durhaka adalah suatu dosa, siksa atasnya dijanjikan di dalam Al-Quran:

     


32.”dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang
sombong lagi celaka.”
6. Memutus Silaturahmi
“berhati-hatilah mereka yang memutus hubungan, karena aku telah mendapati
mereka dilaknat tiga kali dalam Al-Quran.”4
1) Al Baqarah: 27

      








3 Ibid, h. 114.
4 Dasteghib, Op.Cit. h. 207.

5



















 
27. “(yaitu) orang-orang yang melanggar Perjanjian Allah sesudah
Perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah
(kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di
muka bumi. mereka Itulah orang-orang yang rugi.”
2) Al-Ra’ad:25













      
      
    
25.” orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan
teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya
dihubungkan dan Mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang Itulah
yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk
(Jahannam).”
3) Muhammad:22-23

      








    
  
22. “Maka Apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat
kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?”
23. “mereka Itulah orang-orang yang dila'nati Allah dan ditulikan-Nya
telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.”
7. Memakan Harta Anak Yatim
“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim,
sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke
dalam api yang menyala-nyala (neraka).” (al-Nisaa:10)5
8. Riba
Ali Imran: 130-131:

5 Ibid, h. 239.

6

130. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan Riba dengan
berlipat ganda[228]] dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu
mendapat keberuntungan.”
131. “dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orangorang yang kafir.”
9. Zina
68. “dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah
dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali
dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan
yang demikian itu, niscaya Dia mendapat (pembalasan) dosa(nya),”
69. “(yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan Dia
akan kekal dalam azab itu, dalam Keadaan terhina,”
C. Hadis tentang Dosa Besar
1. Hadist Anas tentang menyekutukan Allah, durhaka kepada orang tua, membunuh
tanpa alasan yang dibenarkan, dan saksi palsu.

‫عنن‬
‫عل عيينه عو عسل لععم ع‬
‫عن يهه قا ع عل هسنئعل الن ل عنب لهي عص لعلى الل ل عهه ع‬
‫عين أ ع عنس عرنضعى الل لعهه ع‬
‫ع‬
‫عهقيو هق ال يعوا لنعد يينن عو عقتيهل ان لعيفنس عو عشها ع عد هة‬
‫ال ي ع‬
‫كبا ع نئنر قا ع عل اليشعرا هك نبا لل لعنه عو ه‬
‫)ال لهزيونر ) أخرجه مسلم في كتاب الشهادات‬
“Dari Anas bin Malik r.a. berkata, ketika Nabi ditanya tentang dosa-dosa besar lalu
beliau menjawab: Syirik (mempersekutukan Allah), durhaka terhadap kedua ayahbunda, membunuh jiwa manusia dan saksi palsu ”(HR.Muslim).
Menyekutukan Allah, durhaka terhadap kedua orang tua, membunuh tanpa alasan yang
dibenarkan, dan saksi palsu.
Adapun dosa yang paling besar adalah menyekutukan Allah dengan sesuatu. Dosa
tersebut yaitu menyamakan sesuatu dengan Allah. Misalnya menyembah kepada batubatu pohon-pohon, matahari, bulan atau yang lainny. Durhaka terhadap kedua orang tua
adalah dosa besar yang sangat dibenci oleh Allah SWT, sehingga adzabnya disegerakan
Allah di dunia ini. Hal itu mengingat betapa istimewanya kedudukan orang tua dalam
ajaran islam. Membunuh tanpa alasan yang dibenarkan oleh syariat maka Allah tidak
mau menerima taubatnya. Oleh sebab itu, apabila berkelahi dua orang mukmin, yang
7

membunuh dan yang terbunuh keduanya di neraka sebab orang-orang mukmin itu
bersaudara seharusnya membina cinta kasih dan persaudaraan. Kesaksian palsu dalam
hadist ini adalah dosa yang besar. Allah akan menempatkannya di neraka, namun
demikian hal ini berlaku jika dia tidak bertobat, jika dia bertobat dan dia menyesali
dirinya, Allah menerima taubatnya.6
2. Hadist Abu Hurairah tentang tujuh macam dosa besar.

‫عل عيينه عوعسل لعم قا ععل‬
‫عنن الن لعنبنلي عص لعلى الل لعهه ع‬
‫عن يهه ع‬
‫عين أ ع نبيي ههعرييعرعة عرنضعي الل لعهه ع‬
‫ع‬
‫ايجتعننبهيو ال لعسبيعع ال يهميونبقا ع ن‬
‫ت قا عل هيوايا ععرهسيوعل الل ل عنه عوما عهه لعن قا ععل النلشير هك بنالل لعنه‬

‫حهرعوعقتيهل الن ل عيفنس ال ل عنتيي عح ل عرعم الل ل عهه نإ لع‬
‫حق عوأ عك يهل النلربا ععوا عك يهل ما عنل ال يي عنتينم‬
‫عوالنلس ي‬
‫لبانل ي ع‬
‫لت‬
‫حعصنا عنت ال يهميؤنمنا عنت ايلغا عنف ع‬
‫عوالتل ععولن ليي ي عيوعم ال ل عزيحنف عوعقيذهف ال يهم ي‬
‫( )أخرجه البخاري في كتاب الوصايا‬
“Dari Abu Hurairah r.a. Nabi SAW bersabda: “ jauhilah oleh kalian tujuh hal yang
membinasakan!” Para sahabat bertanya: “ Wahai Rasulullah, apakah tujuh hal yang
membinasakan itu?” Beliau bersabda: “ Menyekutukan Allah, sihir, membunh jiwa
yang diharamkan oleh Allah kecuali karena hak, makan riba, makan harta anak yatim,
melarikan diri sewaktu jihad dan menuduh zina wanita-wanita mukmin yang
senantiasa memelihara dirinya.”(HR.Bukhari)
a. Menyekutukan Allah, merupakan perbuatan yang paling dibenci dan dimurkai oleh
Allah S.W.T., Macam- macam syirik yaitu:
1) Ramal , meramal bertentangan dengan tauhid, karena dalam meramal ada
perbuatan menisbatkan Allah S.W.T. kepada makhlukNya, yang menyebabkan
kepada keyakinan bahwa makhluk yang lemah itu mempunyai pengaruh dalam
takdir dan nasib.
2) Bersumpah kepada selain Allah S.W.T., berarti mengagungkan dan berpaling
dari Allah. Itu berarti memusuhi Allah dan mengurangi kesempurnaan dan
keagungan Allah.
6 http://multazam-einstein.blogspot.co.id/2013/04/hadist-dosa-dosa-besar-dan-taubat.html?m=1
8

3) Ruqyah adalah jampi-jampi yang denganya digunakan oleh orang sakit, seperti
sakit panas, ayan dan penyakit lainnya. Tetapi menurut Syeikh Abdul Qadir AlJaelani dalam buku putih Syeikh Abdul Qadir Jaelani, boleh melakukan jampijampi, jika yang digunakan untuk menjampi itu adalah ayat al-Qur’an.
b. Sihir : menciptakan suatu ilusi yang seolah-olah nyata, tapi sebenarnya tidak nyata.
c. Membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali karena hak.
d. Makan riba: Riba menurut bahasa adalah tambahan, secara umum diartikan sebagai
utang-piutang atau pinjam meminjam atau barang yang disertai dengan tambahan
bunga.
e. Makan harta anak yatim: orang yang makan harta anak yatim dengan cara kejam
maka sebenarnya ia memasukkan api ke dalam perutnya dan api keluar dari mulutnya.
f. Melarikan diri sewaktu jihad: orang yang melarikan diri pada waktu perang akan
mendapat kemurkaan dari Allah dan tempatnya adalah neraka jahanam.
g. Menuduh zina wanita-wanita mukmin yang senantiasa memelihara dirinya: orang yang
menuduh zina terhadap wanita baik-baik, yang wanita itu tidak melakukan perzinaan,
maka orang yang menuduh itu akan mendapat kutukan, baik di dunia maupun di akhirat. 7
3. Hadist Abu Burdah tentang beristighfar 100 kali sehari.

‫ت الن لعنب لعي عص ل على الله‬
‫عين عرهجلل نمعن ال يهمعهانجنرييعن ي عهقيوهل عسنميع ه‬
‫عين أ عنبيي بهيرعدة ع‬
‫ع‬

‫ع‬
‫ع‬
‫ب نإعلى‬
‫ع‬
‫عل عي ينه عوعسل لععم ي عهقيوهل عياأيلهعها ال ل عناهس تهيوبهيوا نإل ععى اللنه عوايستعيغنفهريوهه عفنإ لعني أتهيو ه‬
‫اللنه عو أ عيستعيغنفهريوهه نفيي ك ه ل نل ي عيونم نمائععة عم لعرنة أ عيو أ عك يثععر نمين نمائعنة عم ل عرنة‬
(‫)رواه أحمد في مسند الكوفيين‬
“Dari Abi Burdah dari seorang laki-laki dari sebagian sahabat Muhajirin beliau
mengatakan kami telah mendengar Nabi Muhammad bersabda: “ Wahai ingatlah
manusia, bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah dan mohonlah pengampunan kami

7 http://multazam-einstein.blogspot.co.id/2013/04/hadist-dosa-dosa-besar-dan-taubat.html?m=1
9

sekalian kepada-Nya, maka sesungguhnya kami bertaubat kepada Allah dan kami mohon
pengampunan kepada-Nya pada tiap hari 100 kali atau lebih.”(HR.Ahmad)
Kita sebagai manusia tidak luput dari kesalahan ataupun kekhilafan dari itu hendaklah kita
berinstropeksi diri setiap hari dan meminta ampun kepada Allah atas segala kesalahan kita.
Dengan beristighfar dan memohon ampun kepada Allah atas dosa kita minimal 100 kali
dalm sehari.8

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dosa besar adalah dosa yang ancamannya siksaan di dunia dan di akhirat serta
dilaknat oleh Allah dan Rasul-Nya. Dosa besar dapat dihapus atau diampunkan oleh
Allah, tentunya dengan bertobat yang sungguh-sungguh atau yang disebut
dengan taubatan nasuha. Sebaiknya kita sebagai manusia harus berhati-hati dalam
berbuat baik perkataan, perbuatan, dan lain sebagainya.
B. Saran
8 http://multazam-einstein.blogspot.co.id/2013/04/hadist-dosa-dosa-besar-dan-taubat.html?m=1
10

Saya harap makalah ini dapat membantu para pembaca dalam memahami tentang
dosa besar, karena mungkin saja kita tidak mengetahui apa yang kita kerjakan itu
salah atau benar. Saya harap para pembaca dapat mengambil hikmah dari makalah ini,
terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
 BUKU
Dasteghib, 2008. Dosa-Dosa Besar Meruntuhkan Amal Kebajikan, Jakarta: CAHAYA
Muhammad, Syamsuddin bin Utsman bin Qaimaz At-Turkmaniy Al-Fariqiy AdDimasyqiy Asy-Syafi’iy, Al-Kabair, 2007. Solo: Pustaka Arafah.
 INTERNET
http://multazam-einstein.blogspot.co.id/2013/04/hadist-dosa-dosa-besar-dantaubat.html?m=1

11