ANALISIS PENGARUH FAKTOR PAJAK DAN FAKTO

SEMINAR RANCANGAN SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH FAKTOR PAJAK DAN FAKTOR-FAKTOR LAIN TERHADAP
TINGKAT LIABILITAS
(Studi kasus pada perusahaan perbankan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia)
A.LATAR BELAKANG
Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan kepada subjek pajak atas penghasilan
yang diterima dalam satu tahun pajak (Waluyo,2010;89).subjek pajak yang dimaksud adalah baik
orang pribadi maupun badan (perusahaan).penghasilan suatu perusaahaan akan dihitung dari
catatan,buku,serta dokumen pendukung lainnya yang dikelola dalam suatu system akuntansi
yang dilakukan oleh perusahaan.dari penghasilan perusahaan inilah yang akan dikenakan tarif
pajak penghasilan.Pajak adalah bagian laba perusahaan yang seharusnya diberikan kepemerintah
untuk mendukung pembangunan nasional.
Perusahaan dengan ukuran yang besar sensitive dengan biaya politik yaitu pajak sehingga
mereka cenderung mengurangi laba bersih laporan keuangannya.pengurangan laba bersih ini
dapat dilakukan dengan cukup mudah oleh perusahaan dikarenakan peruahaan yang berukuran
besar memiliki sumber daya yang memadai untuk memanipulasi proses politik tersebut dengan
cara melakukan perencanaan pajak (tax planning) maupun untuk mengatur kegiatan untuk
penghematan pajak.
Perubahan tarif dalam UU No.36 tahun 2008 memungkinkan menyebabkan perusahaan
go public minimal 40% sahamnya perdagangkan di BEI melakukan menajemen laba.dimana
dalam UU tersebut diatur mengenai perbedaan tarif pajak antara perusahaan go public yang 40%

sahamnya diperdagangkan di BEI dengan perusahaan yang tidak go public.perbedaan tarif pajak
tersebut adalah sebesar 5%(Wijaya dan Martini,2011).
Objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indanesia(BEI).Pemilihan objek penelitian ini dikarenakan objek perbankan termasuk
emiten yang terbesar di Bursa Efek Indonesia(BEI).Pemilihan periode penelitian melliputi tahun
2011-2015

SEMINAR RANCANGAN SKRIPSI
ANALISIS PELAKSANAAN PEMUNGUTAN,PENYETORAN,PELAPORAN DAN
PENCATATAN AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 BENDAHARAWAN
PEMERINTAH ATAS PENGUNAAN DANA BOS PADA SEKOLAH DASARNEGERI 22
TAMPUNIK PASAMAN BARAT
A.LATAR BELAKANG
Saat ini pajak bukan lagi merupakan suatu yang asing bagi masyarakat Indonesia.Negara
Indonesia sangant begantung pada pada sector pajak dengan dibuktikan nya pemerintah indinesia
belum juga mampu memanfaatkan dan memaksimalkan pendapatan Negara dari hasil bumi
Indonesia secara mandiri.
Mengenai pemungutan pajak penghasilan pasal 22 sehubungan dengan pembayaran atas
penggunaan usaha .sesuai dengan ketentuan yang berlaku dibidang perpajakan ,pihak yang
melakukan pemotongan dan pemungutan penyetoran pencatatan yang berasal dari APBD adalah

bendahara pemerintah .termasuk dalam pengertian bendaharan pemerintah adalah pemegang kas
dan penjabat lain yang menjalankan fungsi yang sama.
Sebagai pihak yang melakukan peotongan pemungutan pelaporan dan pencatatan
pajak,pemerintah harus mengetahui aspek aspek perpajakn perpajakan terutama yang berkaitan
dengan kewajiban untuk melakukan pemotongan dan atau pemngutan pajak penghasilan serta
pajak pertambhan nilai.kewajiban bendaharan pemerintah sehubungan dengan penghsilan antara
lain adalah pemotongan dan atau pemungutan pajak penghasilan pasal 22

ANALISIS PENGARUH PEMAHAMAN MASYARAKAT MENGENAI IZIN MENDIRIKAN
BANGUNAN TERHADAP KEPATUHAN PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
S
(Survey pada wajib pajak dikecamatan Kinali Pasaman Barat)