SIKAP NEGATIF MAYARAKAT TERHADAP WIRAUSA

SIKAP NEGATIF MAYARAKAT TERHADAP WIRAUSAHA
A.Pendahuluan
Kini sudah mulai banyak orang yang mencoba menjadi wirausahawan karna
sulitnya mencari pekerjaan, namun tidak banyak pula masyarakat yang banyak
memandang sebelah mata untuk ingin berwirausaha bahkan banyak masyarakat yang
berfikir negatif terhadap wirausaha,

Pengertian Wirausaha Menurut Joseph

Schumpeter, entrepreneur atau wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem
ekonomi yang ada dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan
baku baru. Dalam definisi ini ditekankan bahwa seseorang wirausaha adalah orang
yang melihat adanya peluang kemudia mencipatakan sebuah organisasi untuk
peluang tersebut.

Wiraswasta terdiri dari 3 kata: Wira, Swa, dan Sta. Masingt-masing berarti, Wira
berarti manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan atau
pendekar kemajuan dan memiliki keagungan watak, Swa artinya sendiri, dan Sta
artinya berdiri. Bertolak dari ungkapan etimologis di atas, maka wirasasta berarti
keberanian, keutamaan, serta keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan serta
memecahkan permasalahan hidup dengan kekuatan yang ada dalam diri sendiri.

(Wasty Sumanto, 1984:43). Sedangkan pengertian dari wirausahawan ada Beberapa
definisi tentang wirausahawan diantaranya adalah berikut:
a. JeanBaptise Say (1816)
Seseorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat
produksi dan menemukan nilai dari produksinya.
b. Frank Knight (1921)
Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyingkapi perbuahan
pasar. Definisi ini menekankan pada penerapan wirausahawan dalam
menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang wirausahawan

1

disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manejerial mendasar seperti
pengarahan dan pengawasan.

Beberapa definisi tentang kewirausahaan tersebut diantaranya adalah sebagai
berikut:
Richard Cantillon (1775)
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment).
Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya

pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih
menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian
pengawasan
Joseph Schumpeter (1934)
Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahanperubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru
tersebut bisa dalam bentuk
1. Memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru
2. Memperkenalkan metoda produksi baru
3. Membuka pasar yang baru(new market)
4. Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru
5.

Menjalankan organisasi baru pada suatu industri.

Menurut Schumpeter :
Wirausaha erat hubungannya dengan inovasi yang diterapkan dalam konteks
bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.
Penrose (1963)
Kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem
ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas

kewirausahaan.

2

Harvey Leibenstein (1968, 1979)
Kewirausahaan

mencakup

kegiatan-kegiatann

yang

dibutuhkan

untuk

menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk
atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum
diketahui sepenuhnya.

Israel Kirzner (1979)
Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar.
Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio
Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa
visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang
lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasila akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.
Peter F. Drucker
Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahan adalah
orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari
yang lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada
sebelumnya.
Zimmerer
Kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan

persoalan

dan


menemukan

peluang

untuk

memperbaiki

kehidupan(usaha).Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian
tersebut adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup
eksploitasi peluang peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian
besar berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif.
Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang
muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif.
Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan
dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang
yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara

3


baru. Selain itu, seorang wirausahawan menjalankan peranan manajerial dalam
kegiatannya, tetapi manajemen rutin pada operasi yang sedang berjalan tidak
digolongkan sebagai kewirausahaan. Seorang individu mungkin menunjukkan fungsi
kewirausahaan ketika membentuk sebuah organisasi, tetapi selanjutnya menjalankan
fungsi manajerial tanpa menjalankan fungsi kewirausahaannya. Jadi kewirausahaan
bisa bersifat sementara atau kondisional
(sumber

:

Hana

YM.2013.Pengertian

Kewirausahaan,

Wirausaha,

dan


Wirausahawan.(http://hanaym.blogspot.com/2013/07/pengertian-kewirausahaanwirausaha-dan.html)

Kesimpulan lain dari kewirausahaan adalah:
1. proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha
dan waktu yang diperlukan
2. Memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta
menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi
Wirausaha merupakan potensi pembangunan, baik dalam jumlah maupun
dalam mutu wirausaha itu sendiri. Pada kenyataannya jumlah wirausahawan
Indonesia masih sedikit. Ini merupakan persoalan dalam bentuk membangun
wirausaha Indonesia untuk mendukung pembangunan dalam negeri.
Pandangan masyarakat terhadap dunia wirausaha dirasakan masih kurang.
Setiap tahunnya jika kita perhatikan, Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), Universitas Negeri maupun swasta meluluskan
peserta didiknya yang sudah terdidik. Merekalah yang akan menjadi harapan
dari suatu Negara. Setelah lulus dan mendapatkan Ijazah sebagian dari mereka
berpikir untuk mencari dan mendapatkan pekerjaan yang layak. Impian inilah
yang menjadikan sebagian dari mereka menjadi pengangguran dikarenakan
belum bisa mendapatkan pekerjaan yang diimpikan, disebabkan oleh

sempitnya lapangan pekerjaan yang tersedia, baik itu di sektor pemerintahan
maupun swasta. Jumlah lulusan yang sudah terdidik ini setiap tahunya terus

4

bertambah, namun peningkatan lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan
peningkatan jumlah pencari kerja.
Kewirausahaan merupakan persoalan penting di dalam perekonomian suatu
bangsa yang sedang membangun. Kemajuan atau kemuduran ekonomi suatu
bangsa ditentukan oleh keberadaan dan peranan dari kelompok entrepreneur
ini. Melalui kewirausahaan akan memunculkan banyak manfaat pada
masyarakat. Menurut Alma (2008) manfaat tersebut antara lain sebagai berikut.


Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi
pengangguran.



Sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi,

pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan, dan sebagainya.



Menjadi pribadi unggul yang patut diteladani, karena sebagai seorang
wirausaha yang terpuji, jujur, berani, hidup tidak merugikan orang lain.



Memberi contoh bagaimana bekerja keras, tetapi tidak melupakan
perintah-perintah agama, dekat dengan Tuhan.



Selalu menghomati hukum dan peraturan yang berlaku, berusaha selalu
menjaga dan membangun lingkungan.



Berusaha


memberi

bantuan

kepada

orang

lain

dalam

bidang

pembangunan sosial, sesuai dengan kemampuannya.


Berusaha mendidik karyawan menjadi orang mandiri, disiplin, jujur, dan
tekun dalam menghadapi pekerjaan.




Hidup tidak berfoya-foya dan tidak boros.



Memelihara keserasian lingkungan, baik dalam pergaulan maupun
kebersihan lingkungan
5

(sumber : Erfan Robyadi.2012. Kewirausahaan Merupaka Sebuah Jalur
Alternatif
Karir.http://goldmoneyok.blogspot.com/2012/05/kewirausahaanmerupakan-sebuah-jalur.html)

Dunia wirausaha merupakan ujung tombak untuk membangun suatu Negara.
Wirausaha merupakan suatu jalan keluar yang terbaik untuk menyelesaikan
masalah pengangguran, namun minat dari peserta didik baik mereka yang masih
aktif belajar maupun yang sudah lulus masih kurang. Penyebab dari kurangnya
minat ini mempunyai latar belakang pandangan negatif dalam masyarakat
terhadap profesi wirausaha.
Menurut Alma (2005:2) Banyak faktor psikologis yang membentuk sikap
negatif masyarakat sehingga mereka kurang berminat terhadap profesi wirausaha,
antara lain sifat agresif, ekspansif, bersaing, egois, tidak jujur, kikir, sumber
penghasilan tidak stabil, kurang terhormat, pekerjaan rendah dan sebagainya.
Pandangan semacam ini dianut oleh sebagian besar penduduk, sehingga mereka
tidak tertarik. Mereka tidak menginginkan anak – anaknya menerjuni bidang ini,
dan berusaha mengalihkan perhatian anak untuk menjadi pegawai negeri, apalagi
bila anaknya sudah bertitel lulusan perguruan tinggi. Mereka berucap. “untuk apa
sekolah tinggi”, jika hanya mau jadi pedagang. “Pandangan seperti ini sudah
berkesan jauh di lubuk hati sebagian besar rakyat kita, mulai sejak zaman
penjajahan Belanda sampai beberapa dekade masa kemerdekaan.
Landasan filosofis inilah yang menyebabkan rakyat Indonesia tidak
termotivasi terjun ke dunia bisnis. Kita tertinggal jauh dari Negara tetangga, yang
seakan – akan memiliki spesialisasi dalam profesi bisnis. Mereka dapat
mengembangkan bisnis besar – besaran mulai dari industri hulu sampai ke
industry hilir, meliputi usaha jasa, perbankan, perdagangan besar (grosir),
perdagangan eceran besar (department store, swalayan), eceran kecil (retail),
eksportir, importer, dan bentuk usaha lainnya dalam berbagai jenis komoditi.
(Alma, Buchari. 2005. Kewirausahaan, Bandung: Alfabeta)

6

Tujuan Kewirausahaan
Dalam pendidikan kewirausahaan diajarkan dan ditanamkan mengenai sikap
dan perilaku untuk membuka bisnis, agar mereka di kemudian hari menjadi
seorang wirausaha yang berbakat dan berhasil.
Adapun tujuan kewirausahaan adalah :
a. Untuk mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk
meng hasilkan kemajuan dan kesejahtraan masyarakat.
b. Untuk membudayakan semangat, sikap, prilaku,

dan

kemampuan

kewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu, handal,
dan unggul
c. Untuk meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
Manfaat Wirausaha
a. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi
pengangguran.
b. Memberi contoh bagaiamana harus bekerja keras, tekun, tetapi tidak
melupakan perintah agama.
c. Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, ekonomis, tidak
berfoya-foya dan tidak boros.
d. Menjadi contoh bagi anggota masyarakat sebagai pribadi unggul yang patut
diteladani.
e. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial
sesuai dengan kemampuannya.
Keuntungan dan Kelemahan Berwirausaha
Ada beberapa keuntungan dan kelemahan berwirausaha diantaranya :
a. Keuntungan berwirausaha
1) Terbuka peluang untuk memperoleh peluang manfaat dan keuntungan
secara maksimal.
2) Terbuka peluang untuk memperlihatkan potensi wirausaha secara penuh

7

3) Terbuka peluang untuk membantu masyarakat di dalam usaha.
4) Terbuka peluang untuk mencapai tujuan usaha yang dikehendaki.
b. Kelemahan berwirausaha
(1)Bekerja keras dan waktunya sangat panjang.
(2)Memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan resiko yang sangat besar.
(3)Tanggung jawabnya sangat besar.
(4) Sasaran dan Asas Kewirasahaan
Dalam berwirausaha pasti memiliki sasaran yang ingin dicapai serta asas untuk
tercapainya tujuan.
Sasaran Kewirausahaan adalah :
(1)Para generasi muda pada umumnya, anak-anak putus sekolah dan para calon
wirausaha.
(2)Para pelaku ekonomi yang terdiri atas para pengusaha kecil.
(3)Organisasi profesi dan kelompok-kelompok masyarakat.
Asas kewirausahaan adalah sebagai berikut :
(1)Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan.
(2)Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian.
(3)Kemampuan berpikir, bertindak kreatif, dan inovatif.
(4)Kemampuan bekerja secara tekun, teliti, dan produktif.
(5) Ruang Lingkup Kewirausahaan
Dalam berwirausaha banyak sekali bidang-bidang yang harus digeluti
diantaranya adalah :
a) Lapangan pemberi jasa : pedagang perantara, pemberi kredit atau
perbankan, pengusa angkutan, pengusaha birojasa traverl pariwisata,
pengusaha asuransi, dan lain sebagainya.
b) Lapangan perdagangan : pedagang besar, pedagang menengah, dan
pedagang kecil.
c) Lapangan agraris : pertanian (tanaman berumur pendek dan berumur
panjang), perkebunan, dan kehutanan.
8

d) Lapangan perikanan : pemeliharaan ikan, penetasan ikan, makanan
ikan, dan pengangkutan ikan.
Karakteristik Wirausaha yang meliputi : Komitmen tinggi, Jujur, Disiplin,
Kreatif, Inovatif, Mandiri, dan Realitis
Karakteristik adalah sesuatu yang berhubungan dengan watak, perilaku,
tabiat/sikap seseorang terhadap perjuangan hidup untuk mencapai tujuan lahir
batin. Karakteristik wirausaha biasanya dapat dilihat pada waktu mereka
berkomunikasi untuk mengumpulkan suatu informasi atau pada waktu menjalin
hubungan dengan para relasi bisnisnya.
Salah satu kesuksesan seorang wirausaha adalah harus mempunyai
karakteristik yang baik dan menarik. Karena karakteristik seorang wirausaha
yang baik akan membawa kearah kebenaran, keselamatan, serta menaikkan
derajat dan martabatnya.
Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa karakteristik wirausaha adalah
pembawaan, tetapi dalam hal mental bisa diubah melalui pendidikan dan
lingkungan yang baik. Syarat mental yang perlu dipahami adalah sebagai
berikut :
a) simpatik dan berinisiatif
b) optimis dan percaya diri
c) jujur, berani
d) mempunyai imijinasi dan bertanggung jawab
e) rajin dan teliti
f) seksama dan waspada
Komitmen Tinggi
Pengertian komitmen tinggi Seorang wirausaha yang berhasil adalah seorang
wirausaha yang memiliki komitmen tinggi. Dalam pengertiannya komitmen
diartikan sebagai berpegang teguh. Seseorang memiliki komitmen tinggi
berarti setiap saat pikirannya tidak pernah lepas dari perusahaannya, ia
memiliki sikap yang tegas, dan kosisten.

Seorang wirausaha yang memiliki komitmen tinggi adalah orang yang mentaati
atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil.

9

1) Faktor Pendukung
Ada beberapa faktor pendukung yang betul-betul memanfaatkan komitmen
tinggi. Faktor-faktor tersebut adalah :
a) Konsisten, tegas, dan fair
Seorang wirausaha dalam

memutuskan

sesuatu

harus

konsisten,

maksudnya adalah sesuatu yang diputuskan tidak boleh berubah-ubah.
b) Mercusuar
Dalam hal ini seorang wirausaha harus memiliki kharisma, tidak sekedar
menerangi dari kejauhan, tetapi mempraktekan apa yang dibicarakan dan
disampaikan.
c) Konsentrasi pada manusia
Dalam hal ini seorang wirausaha selalu memperhatikan kepada masalah,
keinginan, dan perkembangan bawahannya akan berhasil menciptakan
atmosfer kerja yang lebih menyenangkan. Dengan adanya perhatian yang
baik dari pimpinan, maka siapapun yan mendapat tugas, akan selalu
berusaha untuk menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Seorang
wirausaha yang memiliki komitmen yang tinggi adalah seorang wirausaha
yang selalu menerapkan prilaku tepat waktu, tepat janji, dan perduli
terhadap mutu hasil kerja.
2) Pentingnya Komitmen Tinggi bagi Seorang Wirausaha
Seorang wirausaha yang memiliki komitmen tinggi dalam berusaha harus
memiliki tujuh kekuatan yang dapat membangun kepribadiannya, diantaranya
adalah :
a) Kemauan keras untuk maju dalam berwirausaha
b) Pemikiran yang konstruktif dan kreatif dalam berwirausaha.
c) Ketekunan dan keuletan dalam berwirausaha.
d) Kesabaran dan ketabahan
e) Ketahanan fisik dan mental
f) Kejujuran dan tanggung jawab
g) Keyakinan yang kuat untuk lebih maju.
Sikap komitmen tinggi sangat penting bagi seorang wirausaha. Adapun
pentingnya komitmen tinggi bagi seorang wirausaha adalah :
a) Memperoleh hasil yang maksimal dengan sumber daya yang minimal.

10

b)
c)
d)
e)

Meningkatkan etos semangat kerja baik pribadi dan karyawan.
Meningkatkan kesuksesan dalam berwirausaha.
Meningkatkan rasa kepercayaan dalam berwirausaha.
Meningkatkan dan memajukan perusahaannya.

(sumber : Hana YM.2013.Pengertian Kewirausahaan, Wirausaha, dan
Wirausahawan.(http://hanaym.blogspot.com/2013/07/pengertiankewirausahaan-wirausaha-dan.html)

Mitos dalam Kewirausahaan
Berikut ini rincian mitos kewirausahaan yang dikumpulkan oleh Michael Robert
dan Alan Weiss, dan sejumlah bukti yang dikumpulkan dari berbagai sumber yang
menetang mitos masyarakat tersebut.
1. Wirausaha adalah pengambil resiko besar.
-

Wirausaha bukan pengambil resiko besar, melainkan seorang yang
menghitung resiko yang akan diambilnya. Tantangan ada namun
dengan upaya akan dapat dicapai.

-

Wirausaha bijaksana dalam memilih resiko dan bukan penjudi.

2. Wirausaha adalah pemilik usaha, bukan pegawai.
-

Yang mengubah restoran “fast food” McDonald’s menjadi raja
dibidang “franchising” adalah Ray Kroc, pimpinan perusahaan, dan
bukan pemiliknya yaitu McDonald bersaudara.

-

Intrepreneur di dalam perusahaan bukanlah pemilik.

3. Inovasi hanya di perusahaan kecil.
-

Inovasi dilakukan dengan ketrampilan atau keahlian dan bukan
pembawaan atau milik budaya tertentu. Ia dilakukan dimana-mana.

-

Musuh inovasi adalah birokrasi yang terdapat di perusahaan besar
ataupun kecil.

11

4. Inovasi adalah gagasan besar.
Sebagian keberhasilan besar dimulai dari gagasan baru yang sederhana,
misalnya “walkman” muncul sebagai produk baru yang sukses berasal
dari keinginan tetap mendengar musik secara pribadi selagi
berolahraga.
5. Wirausaha adalah pencetus gagasan saja.
Seorang inovator terjun langsung menerapkan gagasannya.
6. Wirausaha menyediakan sarananya termasuk modal sendiri.
-

Wirausaha tidak sama dengan kapitalis.

-

Wirausaha menggunakan sarana yang ada dengan cara baru.

7. Inovasi datang mencuat bagai kilat dari seorang genius.
-

Ray Kroc memperbaharui bisnis hamburger dengan mengadakan
pengamatan terus-menerus atas restoran McDonald’s.

-

Fred Smith menghasilkan “undergraduate thesis” model distribusi
barang kiriman kecil (parcel) dari pengamatan di kantor pos dan
perusahaan pengiriman UPS. Thesisnya dinilai C- oleh dosennya,
namun gagasannya setelah diterapkan menjadi perusahaan Federal
Express yang sangat sukses.

8. Wirausaha dilahirkan dan kewirausahaan tidak dapat dilatihkan.
Seperti

ketrampilan

dokter

atau

pengacara,

ketrampilan

kewirausahaan dapat dilatihkan
Itu adalah mitos mitos di masyarakat yang di kumpulkan oleh Michael Robert
dan Alan Weiss.

12

Selanjutnya Sikap sikap masyarakat negatif yang terhadap wirausaha akan di
bahas lebih lengkap di pembahasana selanjutnya.

BAB I
AGRESIF

Dalam berwirausaha sikap agresif menjadi salah satu contoh masyarakat
berpikir negatif. Dalam memperebutkan pasar dalam berusaha hingga saling
menjatuhkan satu sama lain. Dan saling memperebutkan kekuasaan sikap yang
terlalu agresif dapat berdampak buruk dalam bidang bisnis padahal. Tidak semua
wirausahawan membabibuta dalam menghalalkan berbagai cara, ada hal-hal yang
dapat di tempuh agar sukses dalam berwirausaha, sifat agresif pula dapat
mempengaruhi cepat lambatnya terwujudnya keinginan wirausahawan tersebut.
Masyarakat banyak berpikir negatif dari sikap agresif seorang usahawan.
Sedangkan agresifnya seorang usahawan tidak hanya dapat di lihat dari sisi negatif
saja. Pola pikir masyarakat yang masih belum memahami bidang wirausaha dapat

13

mempengaruhi pola pikir masyarakat tersebut. Tidak semua wirausahawan agresif
dan mengacapkan berbagai cara agar keinginannya tercapai.
Ada kaidah-kaidah dalam berwirausaha dengan cara yang benar dan agar
tercapainya kesuksesan dalam berwirausaha. Masyarakat di Indonesia masih
menganggap bahwa semua wirausahawan bersikap terlalu agresif dalam setiap
melakukan

berwirausaha.

Banyak

beberapa

strategi

yang

sehat

dalam

berwirausahawan seperti :
STRATEGI KEWIRAUSAHAAN
Pada umumnya perusahaan kecil yang berhasil secara berkesinambungan dan
dapat bersaing secara unggul memiliki keunggulan dalam bidang teknik, produk
yang unik, dan memiliki cakupan distribusi geografis pasar yang terbatas. Ada
beberapa keputusan strategis yang diperlukan dalam kondisi pertumbuhan, yaitu:
(1) Perubahan produk barang dan jasa. Hal mi menyangkut pertanyaan: Produk
dan jasa baru apa yang diinginkan oleh pelanggan? Apakah perubahan
kebutuhan mereka dapat ditentukan?
(2) Strategi yang menyangkut penetrasi pasar, ekspansi pasar, diversifikasi
produk dan jasa, integrasi regional, atau ekspansi usaha. Ini menyangkut
pertanyaan: Bagaimana pasar dapat dicapai? Bagaimana posisi strategis
perusahaan harus diperbaiki? Peluang mana yang akan diambil?
(3) Kemampuan untuk memperoleh modal investasi dalam rangka penelitian dan
pengembangan, proses produksi dan penggantian peralatan, dan dalam
rangka penambahan sumber daya manusia. Hal mi menyangkut pertanyaan:
Berapa modal yang diperlukan untuk investasi tersebut? Dan mana
sumbemya?
(4) Analisis sumber daya manusia, sehingga memiliki keterampilan yang unik
untuk mengimplementasikan strategi. Pertanyaannya adalah: Bagaimana

14

sumber daya manusia itu akan dikembangkan supaya perusahaan sukses di
pasar?
(5) Analisis pesaing baik yang ada maupun yang potensial untuk memantapkan
stategi bersaing. Keputusannya harus berdasarkan perilaku, sumber daya,
dan komitmen yang dimiliki pesaing di masa lalu. Apakah pesaing akan
menanggapi strategi yang kita terapkan? Kemampuan dan perencanaan apa
yang dipenlukan untuk mengantisipasi pesaing?
(6) Kemampuan untuk menopang keunggulan strategi perusahaan dan untuk
memodifikasi strategi dalam menghadapi perubahan permintaan pelanggan
dan perilaku strategi persaingan baru. Apakah perusahaan akan selalu
mempertahankan keunggulan strategi tersebut selama-lamanya?
(7) Penentuan harga barang atau jasa untuk jangka pendek dan jangka panjang.
Apakah keputusan penentuan harga sudah dibandingkan dengan strategilain?
Apakah analisis elastisitas permintaan untuk setiap pasar sudah dipahami?
(8) Interaksi perusahaan dengan masyarakat luas. Apakah ada aksi strategis
untuk menjawab kebutuhan masyarakat?
(9) Pengaruh pertumbuhan perusahaan yang cepat terhadap aliran kas. Apakah
pertumbuhan perusahaan menimbulkan masalah likuiditas?
(Reza.hilman.2013.CaraMengahdapiPersainganBisnis.http://www.axltwentynin
e.com/das/topik/140/cara-menghadapi-persaingan-bisnis)
Strategi bagi Pemimpin Pasar (Market Leader)
Apabila perusahaan telah memiliki peluang pasar yang besar seperti pada masa
pertumbuhan, maka strateginya:

15

(1) Bersikap menyerang dan agresif untuk mempertahankan pangsa pasar.
Wirausaha harus siap memperbaiki strategi bersaingnya agar tetap dapat
mempertahankan reputasi terbaik di mata pelanggan
(2) Bersikap bertahan dan tidak terlalu agresif. Dalam posisi mi, setiap
departemen secara efektif menemukan keunggulan bersaing dan secara
bertahap dapat membangun hambatan masuk ke segmen pasar yang dipilih
untuk bersaing.
(3) Tidak boleh ada anggapan bahwa perusahaan yang berhasil tidak memiliki
tantangan. Perusahaan yang pasif mempertahankan pasamya akan selalu
mengundang

pesaing

untuk

memasuki

pasar.

Kegagalan

dalam

mempertahankan strategi akan memperlemah perusahaan dalam menanggapi
serangan dan pesaing. Bila demikian maka, pesaing akan menjadi pemimpin
pasar (market leader) yang baru.
Strategi bagi Bukan Pemimpin Pasar
Perusahaan yang memasuki tahap pertumbuhan yang memiliki posisi kuat
(bukan market leader) di pasar, memiliki strategi
tertentu. Akan tetapi strategi mi bukan untuk bersaing dengan market leader.
Strategi mi dilakukan dengan cara:
(1) Secara agresif menggunakan kompetensi terbaiknya untuk meraih peluang
pasar

sehingga

tidak

tertandingi

oleh

pesaing.

Wirausaha

harus

memposisikan dirinya dalam segmen pasar kecil sebagai pemain yang paling
dominan. Wirausaha membangun dan mempertahankan hubungan secara
terbuka dengan para pelanggannya. Dalam hal i, wirausaha jarang
mengabaikan peluang dan selalu memperkuat hubungan melalui pelayanan
yang istimewa dan atas kebutuhan pelanggan.

16

(2) Mengembangkan strategi sebagaifollower leader. Dalam kondisi ekonomi
yang baik, perusahaan yang mengikuti strategi mi bisa berhasil. Ancaman
untuk strategi mi adalahjika pelanggan tidak lagi memandang perusahaan
pemasok sebagai pilihan pertama. Selain itu, pasar dengan produk danjasa
sejenis (undifferentiated), bukanlah pasar yang menarik untuk persaingan.

Strategi yang Lain
Banyak strategi yang dilakukan wirausaha pada tahap pertumbuhan, di
antaranya:
(1) Pertahanan bersaing. Agar tetap dapat bersamg, maka pengembangan produk
dan perluasan pelayanan perusahaan harus selalu dinamis dan memposisikan
perusahaan dalam keadaan kritis. Perusahaan harus selalu inovatif dan
memperbaiki keberhasilannya di masa lalu atau memperbaiki produk yang
pertama kali dihasilkannya, sebab jika tidak akan ditinggalkan oleh pasar.
(2) Mencoba untuk produk yang menjadi “pemukul besar (big hitter)”, dan tidak
berkonsentrasi pada perbaikan keberhasilan produk yang sudah ada.
Keberhasilan perusahaan seperti 3M (Man, Material, Market) tetap
mendominasi posisi pasar melalui pengenalan produk baru secara
berkesinambungan.
(3) Mengambil langkah positif dan proaktif untuk menguasai manajer kunci dan
ahli teknik profesional yang selalu diikutsertakan dalam pembentukan
keberhasilan perusahaan. Sangatlah tidak mudah untuk menempatkan
kembali kemampuan individual yang cakap. Oleh sebab itu, kehilangan
seseorang yang cakap dan dianggap kunci dapat menghancurkan keunggulan
perusahaan dalam persaingan.

17

Dengan melakukan strategi yang tepat masyarakat tidak perlu takut bersaing
dalam berwirausaha dan tidak perlu semua wirausaha melakuakan hal agresif
yang di benak masyarakat itu buruk.
(Reza.hilman.2013.CaraMengahdapiPersainganBisnis.http://www.axltwentynin
e.com/das/topik/140/cara-menghadapi-persaingan-bisnis)

BAB II
Ekspansif

Ekspansif yaitu suatu sikap wirausaha yang selalu berusaha memperluas jangkaun
bisnisnya.ada kecenderungan sikap ekspansif ini merebut lahan usaha orang lain,
melemahkan usaha orang lain dan seterusnya .tindakan ekspansif yang dilakukan
dengan cara-cara tidak etis ini sering menimbulkan sikap kurang respek dari orang
lain sehingga menjadi sikap yang negative terhadap profesi wirausaha. Ini juga
merupakan faktor maid set masyarakat yang menggangap wirausahawan kana
melakuan hal yang buruk dalam cara memperluas bidang usahannya.
18

Bisanya sifat ekspansif ini dengan cara mendominasi bahakan dengan cara merebut
lahan lahan orang lain. Seperti hal yang terjadi beberapa waktu lalu Podormoro
Grup mengalami sengketa tanah terhadap petani petani di karawang bahkan dengan
cara pemaksaan agar lahan-lahan pertanian milih warga di karawang di gusur paksa
untuk mendirikan perumahan mewah, sedangakan masyarakat tak ingin lahannya di
gandi dan didirikan apaertemen hunian mewah dengan harga lahan yang tidak
disetujui oleh masyarakat di sekitar dapat di lihat bahwa ada dominasi dalam bisnis
tersebut.
Seorang wirausahawan haruslah memperhatikan lingkungan di sekiratnya agar tidak
merugikan di pihak-pihak lain. Juga harus dapat memperhatikan masyarakt di
sekitarnya.

BAB III
BERSAING

Dalam berwirausaha banyak persaingan-persaingan yang tidak sehat contohnya
saling menyindir dalam persaingan satu sama lain atau saling menjatuhkan satu
sama lain, persaingan yang begitu keras di dunia usaha bahkan cenderung tidak
sehat menjadi faktor enggannya masyarakat terjun kedalam dunia bisnis.
Masyarakat indonesia juga masih banyak enggan dan belum siap untuk bersaing di
dalam dunia bisnis apalagi jika nanti ada persaingan kurang sehat. Kurangnya
masyarakat pengetahuan strategi bersaing dalam bisnis dengang sehat merupakan
salah satu alasannya.
19

Berikut adalah cara agar bisnis yang jalankan dapat bertahan ditengah kerasnya
persaingan bisnis yang ada :
·

Ciptakan ide bisnis baru yang segar

Buatlah inovasi produk baru agar konsumen tidak merasa jenuh dan berpindah
kepada pesaing yang memiliki produk yang lebih lengkap. Selain untuk menjaga
loyalitas konsumen, juga dapat memperluas lini usaha Anda

yang dapat

memberikan profit tambahan. Seperti teh botol sosro yang awalnya hanya
memproduksi teh dalam kemasan botol kaca, saat ini sudah memproduksi teh dalam
kemasan botol pet atau plastik dan juga dalam kemasan kotak agar lebih simpel dan
dekat dengan konsumen.
·

Ikutilah perkembangan teknologi

Teknologi yang ada semakin tahun semakin maju. Dari mulai perkembangan di
internet hingga teknologi lainnya. Gunakan teknologi yang dapat mendukung bisnis
agar dapat berjalan dengan optimal. Ada perusahaan yang berbisnis mencetak t-shirt
yang awalnya hanya membuka toko di mall saja. Kemudian mereka mengikuti
perkembangan teknologi untuk membeli mesin cetak digital yang mudah untuk
dibawa-bawa. Mereka pun membuat toko dengan menggunakan mobil sebagai
tempat usahanya. Dari tempat yang hanya diam saja, berganti menjadi tempat yang
memiliki mobilitas yang tinggi sehingga dapat mendekati konsumen dengan lebih
baik. Mereka juga menawarkan layanan on-line menggunakan internet sehingga
memudahkan konsumen untuk membeli t-shirt mereka.
·

Tonjolkan keunggulan dan keunikan dari produk yang Anda tawarkan

Setiap produk yang Anda tawarkan pasti memiliki keunggulannya. Keunggulan dari
produk Anda juga kemungkinan besar dimiliki oleh produk pesaing. Oleh karenanya,
tonjolkan keunggulan dan keunikan yang dimiliki oleh produk Anda agar konsumen
lebih tertarik untuk membelinya. Seperti halnya merk Kawasaki yang dikenal orang
sebagai merk motor sport. Mereka memiliki beberapa jenis produk unggulan motor

20

sport. Tapi beberapa saat kemudian Honda, yang dikenal karena keiritannya
mengeluarkan motor sport berteknologi injeksi, banyak konsumen Kawasaki yang
berpindah ke Honda. Keunikan Honda adalah keunggulan pada Kawasaki, tetapi
keunggulan Honda tidak dimiliki oleh Kawasaki.
·

Carilah sumber daya manusia yang dapat bekerja secara bersinergi

Sumber Daya Manusia yang Anda miliki sangatlah penting. Jangan hanya mencari
sumber daya manusia yang memiliki kecerdasan akademis saja, tetapi carilah juga
sumber daya manusia yang memiliki kemampuan untuk bekerja dengan tim secara
sinergi. Agar dapat terus bertahan dari persaingan, sinergi sumber daya manusia
sangat dibutuhkan agar tidak ada kesalahan yang terjadi yang dapat menimbulkan
kerugian pada Anda maupun konsumen. Kerugian konsumen sangat membahayakan
dikarenakan dapat membuat konsumen berpindah ke pesaing Anda. Misalkan Anda
sering menggunakan maskapai penerbangan yang selalu terlambat, Anda pasti
merasa kapok untuk terus menggunakan maskapai penerbangan tersebut dan
memutuskan untuk menggunakan maskapai penerbangan lainnya.
·

Jagalah loyalitas konsumen

Untuk menjaga loyalitas konsumen, Anda harus memberikan hal terbaik kepada
konsumen, baik itu dari kualitas produk, ketersediaan produk, kemudahan konsumen
untuk mendapatkan produk, hingga mendengarkan keluhan konsumen akan
kekurangan yang ada pada produk Anda. Dengan begitu konsumen akan lebih
merasa dihargai. Untuk menjaga loyalitas konsumen juga bisa menggunakan
teknologi yang ada seperti social media. Anda dapat menggunakan facebook, twitter,
ataupun social media lainnya yang memungkinkan untuk Anda gunakan. Dengan
begitu maka konsumen akan lebih mengetahui info tentang produk yang Anda
tawarkan dari mulai spesifikasi, harga, maupun tempat penjualan. Konsumen juga
bisa langsung komplain melalui social media dan mendapatkan tanggapan yang cepat
daripada hanya menulis surat pembaca ataupun menulis surat keluhan kepada Anda.
Dengan adanya keluhan maka Anda mengetahui hal yang seharusnya Anda evaluasi

21

agar pesaing tidak memanfaatkannya (menjadi pendengar yang baik). Mulailah juga
memberikan jasa antar barang atau delivery service kepada konsumen agar
memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk Anda.
·

Lebih exist dalam branding

Produk yang Anda tawarkan sebaiknya tidak idealis sehingga dapat masuk ke semua
segmen. Usahakan agar konsumen Anda merasa dekat dan familiar dengan produk
yang Anda tawarkan. Konsumen sering melihat dan mengucapkan produk Anda.
Maka, produk Anda menjadi lebih bersahabat dengan konsumen daripada produk
pesaing Anda.
Dalam persaingan bisnis, Anda juga harus bisa menjaga etika bisnis. Jangan sampai
Anda melakukan black campaign, seperti menjelekan brand ataupun produk pesaing
atau hal yang tidak sportif lainnya. Karena, bisnis maupun brand Anda akan menjadi
bisnis atau brand “kelas bawah” yang memiliki citra buruk di mata konsumen
maupun pesaing Anda. Brand ataupun bisnis “kelas bawah” hanya tinggal menunggu
waktu untuk hilang dari pasaran.(Reza.hilman.2013.Cara Mengahdapi Persaingan
Bisnis(http://www.axltwentynine.com/news/topic/140/cara-menghadapi-persainganbisnis))
Dan berikut ini strategi agar mampu bersaing di dalam berwirausaha :
Strategi Bersaing dalam Berwirausaha
Para wirausaha menggunakan proses inovasi sebagai alat pemberdayaan
sumber-sumber untuk menciptakan suatu nilai barang dan jasa.
Dalam melakukan strategi usahanya, wirausaha biasanya menggunakan
strategi sebagai berikut:
1.

Menyangkut pengembangan keterampilan untuk menanggapi peluang yang
diciptakan oleh perusahaan yang berada di pasar pertama. Yang sering terjadi
adalah banyak peniru (iinitator) memperbaiki atau memodifikasi barang dan jasa
untuk menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi pembeli. Bila demikian,
wirausaha perlu meinindahkan daya saingnya ke segmen pasar lain dengan
22

mendoininasi segmen pasar kecil yang dipandang perusahaan besar tidak
memiliki peluang.
2.

Perubahan karakteristik produk, pasar, atau industri yang berbasis pada inovasi.
Strategi ini dilakukan dengan mengubah produk dan jasa yang sudah ada,
Strategi ini menciptakan inovasi dengan salah satu cara berikut:
a.

Menciptakan manfaat.

b. Meningkatkan nilai inovasi.
c.

Beradaptasi dengan lingkungan sosial ekonomi pelanggan.

d. Menyajikan apa yang dianggap bernilai oleh pelanggan.
a.

Strategi bagi Pemimpin Pasar

Apabila perusahaan telah memiliki peluang pasar yang besar seperti pada
masa pertumbuhan, maka strateginya:
1.

Bersikap menyerang dan agresif untuk mempertahankan pangsa
pasar. Wirausaha harus siap memperbaiki strategi bersaingnya agar
tetap dapat mempertahankan reputasi terbaik di mata pelanggan.

2.

Bersikap bertahan dan tidak terlalu agresif. Dalam posisi ini, setiap
departemen secara efektif menemukan keunggulan bersaing dan
secara bertahap dapat membangun hambatan masuk ke segmen pasar
yang dipilih untuk bersaing.

3.

Tidak boleh ada anggapan bahwa perusahaan yang berhasil tidak
memiliki tantangan. Perusahaan yang pasif mempertahankan pasarnya
akan selalu mengundang pesaing untuk memasuki pasar. Kegagalan
dalam mempertahankan strategi akan memperlemah perusahaan dalam
menanggapi serangan dan pesaing. Bila demikian maka, pesaing akan
menjadi pemimpin pasar (market leader) yang baru.

b. Strategi bagi Bukan Pemimpin Pasar

23

Perusahaan yang memasuki tahap pertumbuhan yang memiliki posisi kuat
di pasar, memiliki strategi tertentu. Akan tetapi strategi ini bukan untuk bersaing
dengan market leader. Strategi ini dilakukan dengan cara:
1.

Secara agresif menggunakan kompetensi terbaiknya untuk meraih
peluang pasar sehingga tidak tertandingi oleh pesaing. Wirausaha harus
memposisikan dirinya dalam segmen pasar kecil sebagai pemain yang
paling dominan. Wirausaha membangun dan mempertahankan hubungan
secara terbuka dengan para pelanggannya. Dalam hal wirausaha jarang
mengabaikan peluang dan selalu memperkuat hubungan melalui
pelayanan yang istimewa dan atas kebutuhan pelanggan.

2.

Mengembangkan strategi sebagai follower leader. Dalam kondisi
ekonomi yang baik, perusahaan yang mengikuti strategi ini bisa berhasil.
Ancaman untuk strategi ini adalah jika pelanggan tidak lagi memandang
perusahaan pemasok sebagai pilihan pertama. Selain itu, pasar dengan
produk dan jasa sejenis (undifferentiated), bukanlah pasar yang menarik
untuk persaingan.

c.

Strategi yang Lain
Banyak strategi yang dilakukan wirausaha pada tahap pertumbuhan, di
antaranya:
1. Pertahanan bersaing. Agar tetap dapat bersaing, maka pengembangan
produk dan perluasan pelayanan perusahaan harus selalu dinamis dan
memposisikan perusahaan dalam keadaan kritis. Perusahaan harus selalu
inovatif dan memperbaiki keberhasilannya di masa lalu atau memperbaiki
produk yang pertama kali dihasilkannya, sebab jika tidak akan
ditinggalkan oleh pasar.
2. Mencoba untuk produk yang menjadi “pemukul besar ”, dan tidak
berkonsentrasi pada perbaikan keberhasilan produk yang sudah ada.
Keberhasilan perusahaan seperti 3M (Man, Material, Market) tetap

24

mendominasi posisi pasar melalui pengenalan produk baru secara
berkesinambungan.
3.

Mengambil langkah positif dan proaktif untuk menguasai manajer kunci
dan ahli teknik profesional yang selalu diikutsertakan dalam pembentukan
keberhasilan perusahaan. Sangatlah tidak mudah untuk menempatkan
kembali kemampuan individual yang cakap. Oleh sebab itu, kehilangan
seseorang yang cakap dan dianggap kunci dapat menghancurkan
keunggulan perusahaan dalam persaingan.(sumber :Di posting oleh
Ida.Ismail Solihin. (2006). Pengantar Bisnis Pengenalan Praktis dan
Studi)

Bentuk strategi lain berdasarkan aspek kemampuan perusahaan dalam
menghadapi persaingan atau posisi kompetitif dan kemampuan bisnis,
industri dalam menghasilkan laba adalah strategi pertumbuhan, stabilitas
dan pengurangan. (Whellen & Hunger, 2000):
1. Strategi Integrasi


Integrasi kedepan
Strategi yang dijalankan dengan mengambil alih fungsi yang
semula dilakukan oleh pemasok barang dengan pertimbangan
tertentu. Strategi ini banyak dijalankan karena dengan mengambil
alih pemasok bahan akan terjadi efisiensi biaya. Contoh kebijakan
integrasi ke depan, seperti: Grosir mengurangi jumlah pedagang
perantara yang akan memasukkan barang dengan langsung dari
produsen barang.



Integrasi kebelakang
Strategi yang dijalankan dengan mengambil alih fungsi yang
semula dilakukan oleh distributor dengan pertimbangan tertentu.
Strategi ini banyak dijalankan karena dengan mengambil alih
fungsi distributor akan terjadi efisiensi biaya. Contoh kebijakan

25

integrasi ke belakang, seperti: Hotel membeli armada transportasi
untuk mengurangi pelanggan memakai alat transportasi diluar
hotel.


Integrasi horisontal
Strategi yang dijalankan dengan memperluas kegiatan perusahaan
ke dalam lokasi geografis yang berbeda atau menambah rentang
produk atau jasa. Contoh kebijakan integrasi horisontal, seperti:
Gramedia, Inie Pasar baru yang membuka usaha di berbagai
wilayah.
Melalui formulasi dan penerapan strategi yang efektif
kinerja bisnis dapat ditingkatkan. Namun karena banyaknya
berbagai macam bisnis yang berkembang, sehingga penentuan
strategi sulit secara rinci untuk diuraikan, mengingat rencana
tindakan yang senantiasa berubah. Namun, pada umumnya ada
empat unsur utama strategi yang dapat diidentifikasi, antara lain:



Sasaran



Pemahaman lingkungan



Penelitian sumber daya dan kemampuan



Penerapan yang efektif

.(Ida.2012.StrategiBersaingDalamKewiraushaan.
(http://zubada.blogspot.com/2012/05/strategi-bersaing-dalamkewirausahaan.html))
Hal terpenting adalah apabila sebuah bisnis yang sedang berjalan itu memiliki
sumber daya dan kemampuan yang unggul dibanding pesaing-pesaingnya, maka
sepanjang bisnis itu menggunakan strategi yang mampu memanfaatkan sumber
daya dan kemampuan secara efektif, maka bisnis itu akan mempunyai
keunggulan bersaing. Kemungkinan memepertahankan keunggulan bersaing itu
tergantung pada : tahan lama, dapat ditiru dan kelayakan. Keinginan dari pihak

26

konsumen menentukan kebijakan strategi yang akan diambil, dimana pokokpokok utama dari strategi ini adalah:
1. Komitmen akan harga yang rendah dan dengan kualitas yang tinggi
Bertujuan untuk menawarkan suatu kombinasi antara harga dan mutu
yang mencerininkan bahwa nilai uang merupakan kriteria yang dominan
bagi keputusan konsumen.
2. Peningkatan efisiensi biaya
Harga yang rendah dan nilai uang menyebabkan peningkatan efisiensi
biaya pada semua bidang operasi bisnis. Pada saat seperti ini
wirausahawan dituntut mampu melakukan perputaran penjualan yang
tinggi dengan biaya operasional yang seminimal mungkin. Cara terbaik
yang perlu dilakukan adalah : penyederhanaan operasi, memiliki falsafah
manajemen

organisasai

menyususn

rencana

yang

tindakan

mampu
untuk

membentuk
penghematan

networking,
biaya

dan

mengintegrasikan produksi dan distribusi dengan penjualan.
3. Keunggulan Bersaing
Umumnya perusahaan menerapkan strategi bersaing ini secara eksplisit
melalui

kegiatan-kegiatan

dari

berbagai

departemen

fungsional

perusahaan yang ada. Pemikiran dasar dari penciptaan strategi bersaing
berawal dari pengembangan formula umum mengenai bagaimana bisnis
akan dikembangkan, apakah sebenarnya yang menjadi tujuannya dan
kebijakan apa yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengertian keunggulan bersaing sendiri memiliki dua arti yang berbeda
tetapi saling berhubungan. Pengertian pertama menekankan pada
keunggulan atau superior dalam hal sumber daya dan keahlian yang
dimiliki perusahaan. Perusahaan yang memiliki kompetensi dalam
bidang pemasaran, manufacturing, dan inovasi dapat menjadikannya
sebagai sumber-sumber untuk mencapai keunggulan bersaing. Melalui

27

ketiga bidang kompetensi tersebut, perusahaan dapat mengembangkan
strategi sehingga dapat menghasilkan produk laku di pasaran. Sedangkan
pengertian kedua menekankan pada keunggulan dalam pencapaian
kinerja selama ini. Pengertian ini terkait dengan posisi perusahaan
dibandingkan
memperhatikan

dengan

apa

pesaingnya.

perkembangan

kinerjanya

Perusahaan
dan

yang

berupaya

terus
untuk

meningkatkan kinerja tersebut memiliki peluang mencapai posisi
persaingan yang baik maka sebenarnya perusahaan telah memiliki modal
yang kuat untuk terus bersaing dengan perusahan lain (Meike
Supranoto,10 September 2010).
Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur keunggulan bersaing
adalah keunikan, jarang dijumpai, tidak mudah ditiru, tidak mudah diganti, dan
harga bersaing. Keunikan produk adalah keunikan produk perusahaan yang
memadukan nilai seni dengan selera pelanggan. Harga bersaing adalah
kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan harga produknya dengan harga
umum di pasaran. Tidak mudah dijumpai berarti keberadaannya langka dalam
persaingan yang saat ini dilakukan. Tidak mudah ditiru berarti dapat ditiru
dengan tidak sempurna. Sulit digantikan berarti tidak memiliki pengganti yang
sama.
Tidak dapat disangkal lagi bahwa kesinambungan hidup perusahaan sangat
bergantung pada ketahanan wirausaha dalam meraih keunggulan dalam bersaing
melalui strategi yang dimilikinya. Strategi perusahaan adalah cara-cara
perusahaan menciptakan nilai melalui konfigurasi dan koordinasi aktivitas
multipemasaran. Teori ekonomi mikro dari mazhab Austria, dikemukakan bahwa
perusahaan bisa memperoleh keuntungan apabila memiliki keunggulan yang
unik untuk menghindari persaingan sempurna.
Dalam mata kuliah kewirausahaan, mahasiwa dituntut untuk mengerti dan
memahami perkembangan stategi kewirausahaan dalam konteks persaingan.
Mahasiswa juga dituntut untuk bisa menjelaskan strategi generik dan

28

keunggulan bersaing dalam kewirausahaan dan juga bisa menjelaskan konsep 7’S” dalam memasuki persaingan. Semua ini dimaksudkan apabila mahasiswa
telah mempunyai suatu bidang usaha, mereka mampu mengembangkan dan
mempertahankan

usaha

mereka

tersebut.

(Ida.2012.StrategiBersaingDalamKewiraushaan.
(http://zubada.blogspot.com/2012/05/strategi-bersaing-dalamkewirausahaan.html))
Kompetensi Inti Kewirausahaan
Dalam manajemen perusahaan modern seperti sekarang ini telah terjadi
pergeseran strategi, yaitu dari strategi memaksimalkan keuntungan pemegang
saham (mencari laba perusahaan) menjadi memaksimalkan keuntungan bagi
semua yang berkepentingan dalam perusahaan (stakeholder), yaitu individu atau
kelompok yang memiliki kepentingan dalam kegiatan perusahaan, tidak hanya
pemegang saham, namun juga karyawan, manajemen, pembeli, masyarakat,
pemasok, distributor, dan pemerintah. Akan tetapi, konsep laba tidak bisa
dikesampingkan dan merupakan alat yang penting bagi perusahaan untuk
menciptakan manfaat bagi para pemilik kepentingan.
Menurut teori strategi dinamis dari Porter (1991), perusahaan dapat mencapai
keberhasilan bila tiga kondisi dipenuhi, yaitu:
Pertama, tujuan perusahaan dan kebijakan fungsi-fungsi manajemen (seperti
produksi dan pemasaran) harus secara kolektif memperlihatkan posisi terkuat
dipasar.
Kedua, tujuan dan kebijakan tersebut ditumbuhkan berdasarkan kekuatan
perusahaan serta diperbarui terus (dinamis) sesuai dengan perubahan peluang
dan ancaman lingkungan eksternal.
Ketiga, perusahaan harus memiliki dan menggali kompetensi khusus sebagai
pendorong untuk menjalankan perusahaan.
Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompleks dan krisis eksternal,
perusahaan kecil dapat menerapkan teori “strategi berbasis sumber daya”

29

(resources-based strategy). Teori ini dinilai potensial untuk memelihara
keberhasilan perusahaan ketika berada dalam situasi eksternal yang bergejolak.
Menurut teori ini, perusahaan dapat meraih keuntungan melalui penggunaan
sumber daya yang lebih baik, yaitu dengan:
1. Pola organisasi dan administrasi yang baik.
2. Perpaduan asset fisik berwujud seperti sumber daya manusia dan alam,
serta asset tidak berwujud seperti kebiasaan berfikir kreatif dan
keterampilan manajerial.
3. Budidaya perusahaan.
4. Proses kerja dan penyesuaian yang cepat atas tuntutan baru.
Strategi Bersaing dalam Kewirausahaan
Dalam konsep strategi pemasaran terdapat istilah bauran pemasaran (marketing
mix) yang dikenal dengan 4P. Dalam kewirausahaan, 4P tersebut ditambahkan
satu P, yaitu probe (penelitian dan pengembangan) sehingga menjadi 5P. Probe
selalu ditambahkan diawal sehingga urutan bauran pemasaran menjadi:
1. Probe (penelitian dan pengembangan)
2. .Product (barang dan jasa)
3. Price (harga)
4. Place (tempat)
5. Promotion (promosi)
Dalam manajemen strategis yang baru, Mintzberg mengemukakan 5P yang
sama artinya dengan strategi, yaitu perencanaan (plan), pola (patern), posisi
(position), perspektif (perspective), dan permainan atau taktik (plan).
Teori StrategiGenerik dan Keunggulan Bersaing
Dalam karyanya yang paling terkenal Competitive Strategy, Michael P. Porter
(1997 dan 1998 mengungkapkan beberapa strategi yang dapat digunakan
perusahaan untuk dapat bersaing. Beberapa aspek inti dari teori Porter
tersebut adalah:
1. Persaingan merupakan inti keberhasilan dan kegagalan.

30

2. Keunggulan bersaing berkembang dari nilai yang mampu diciptakan
oleh perusahaan bagi langganan atau pembeli.
3. Ada dua jenis dasar keunggulan bersaing, yaitu biaya rendah dan
diferensiasi.
4. Kedua jenis dasar keunggulan bersaing diatas menghasilkan tiga strategi
generic (Porter,1997: 11-13)
a. Biaya Rendah. Strategi ini mengandalkan keunggulan biaya yang
relative rendah daam menghasilkan barang dan jasa. Keunggulan
biaya berasal dari:


Pengerjaan berskala ekonomis



Teknologi milik sendiri



Akses prefensi ke bahan baku

b. Diferensiasi. Strategi ini berasal dari kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan barang dan jasa yang unik dalam industrinya dan
dalam semua dimensi umum yang dihargai oleh konsumen.
Diferensiasi dapat dilakukan dalam beberapa bentuk, antara lain:


Diferensiasi produk



Diferensiasi system penyerahan / penyampaian produk



Diferensiasi dalam pendekatan pemasaran



Diferensiasi dalam peralatan dan konstruksi



Diferensiasi dalam citra produk

c. Focus. Strategi focus berusaha mencari keunggulan dalam segmen
sasaran pasar tertentu meskipun tidak memiliki keunggulan bersaing
secara keseluruhan. Terdapat dua focus, yaitu:


Focus biaya, dilakukan dengan mengusahakan keunggulan biaya
dalam segmen sasarannya.



Focus diferensiasi, dilakukan dengan mengusahakan diferensiasi
dalam segmen sasarannya, yaitu pembeli dengan pelayanan yang
baik

dan

berbeda

dengan

yang

lain

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi generic pada

31

dasarnya merupakan pendekatan yang berbeda untuk menciptakan
keunggulan. Melalui keunggulan bersaing, perusahaan dapat
memiliki kinerja diatas rata-rata perusahaan lain. Keunggulan
bersaing merupakan kinerja perusahaan yang dapat tampil diatas
rata-rata.

Strategi The New 7-S’s (D’Aveni)
Konsep “The New 7-S’s” atau 7 kunci keberhasilan perusahaan dalam
lingkungan persaingan yang sangat dinamis ini meliputi pokok-pokok dasar
sebagai berikut:
1) Superior stakeholder satisfaction. Strategi yang pertama dari The New
7-S’s ini bertujuan memberikan kepuasan jauh di atas rata-rata kepada
orang-orang yang berkepentingan terhadap perusahaan, tidak hanya
pemegang saham, namun juga pemasok, karyawan, manajer, konsumen,
pemerintah, dan masyarakat sekitarnya.
2) Soothsaying. Strategi yang kedua ini berfokus kepada sasaran, artinya
perusahaan harus mencari posisi yang tepat bagi produk dan jasa yang
dihasilkan perusahaan.
3) Positioning

for

speed.

Strategi

ketiga

adalah

strategi

dalam

memosisikan perusahaan secara cepat di pasar.
4) Positioning for surprise. Strategi keempat adalah membuat posisi yang
mencengangkan melalui barang dan jasa baru yang lebih unik dan
berbeda serta memberikan nilai tambah baru sehingga konsumen lebih
menyukai barang dan jasa yang diciptakan perusahaan.
5) Shifting the role of the game. Strategi kelima adalah mengubah polapola persaingan perusahaan yang dimainkan sehingga pesaing
terganggu dengan pola-pola baru yang berbeda.
6) Signalling strategic intent. Strategi keenam adalah mengutamakan
perasaan. Kedekat