psi307 pertemuan 14 Skala Likert 2

Skala Likert
(Summated Rating Scale)
Kuliah 14 - Pengukuran Psikologis
Aries Yulianto

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
• Mampu memahami analisis skala Likert dalam
pengukuran psikologi.

Menghitung Nilai Skala
(Azwar, 2008; hlm. 141-146)

Menentukan nilai skala dgn deviasi normal

STS – TS – N – S - SS
• Pada setiap item, jawaban paling favorable harus
diberi bobot tertinggi & jawaban paling unfavorable
diberi bobot terendah.
• Bobot respons ditentukan dgn distribusi frekuensi
dari klp ujicoba yg dilihat berdasarkan distribusi
normal  z-score


Menghitung Nilai Skala
(hlm. 141-146)

Menentukan nilai skala dgn deviasi normal

Langkah-langkah:
1. Pada setiap pernyataan, hitung frekuensi (f) & proporsi (p) utk
setiap kategori respons/ jawaban.
2. Hitung proporsi kumulatif (pk) & pk-tengah utk setiap kategori
respons.
3. Ubah setiap pk-tengah menjadi z menggunakan tabel distribusi
normal (lampiran A).
4. Ubah nilai z agar tdk ada nilai negatif, dgn cara menambahkan
semua nilai z dgn nilai z terendah.
5. Tentukan nilai skala setiap respons dgn membulatkan z.

Analisis Aitem:
MEMILIH PERNYATAAN TERBAIK
(Azwar, 2008, hlm. 147)


Pilih pernyataan terbaik dgn melakukan analisis aitem.
 Daya beda aitem
1. t-test (hlm 148-152)  metode klp extreme
Bagi responden ke dlm 2 klp (tinggi & rendah)

2. korelasi skor aitem-skor total (rit) (hlm 152-153)

Menghitung korelasi skor setiap item dgn skor total tes, tanpa
perlu membagi klp.

• Korelasi signifikan  aitem baik

 r≥0,30 sdh signifikan bila subyek ≥50.

Reliabilitas & Validitas Skala Likert
Reliabilitas: (Azwar, 2012, bab 7, hlm 111)

• Pengujian reliabilitas dpt dilakukan pada alat ukur secara
keseluruhan & per dimensi.


Reliabilitas & Validitas Skala Likert
Validitas: (Azwar,2012, bab 8, hlm 131)

Apakah alat ukur menghasilkan data akurat sesuai dgn tujuan
ukur.
• Validitas isi
Kesepakatan ahli dlm menilai setiap pernyataan/aitem.

• Validitas Kriteria

Concurrent validity: dgn menggunakan rating (self-rating,
significant other rating), berupa 1/bbrp pernyataan.

• Validitas konstruk:

Korelasi dgn alat ukur lain

INTERPRETASI SKOR SIKAP: NORMA
Untuk menginterpretasi sikap seseorang, dilakukan dgn

membuat norma.
1. Mengubah skor mentah menjadi T-score (Azwar, 2008,
hlm.154-157)
 Menjadi skor 0 - 100
Langkah:
1. Hitung M (mean) & S (simpang baku) dari data.
2. Ubah skor setiap responden ke T. T 50  10 X  M 



S




3. Interpretasikan. Semakin mendekati 100, semakin positif
sikapnya; & sebaliknya.

INTERPRETASI SKOR SIKAP: NORMA
2. Mengubah menjadi kategori berdasarkan distribusi

normal (Azwar, 2012, hlm.146)
 Diasumsikan skor di populasi berdistribusi normal
a. Kategori jenjang (Azwar, 2012, hlm.147)
 Ubah skor total menjadi z-score.
- Membagi skor ke dalam 5 kategori:

Sangat Rendah, Rendah, Sedang, Tinggi, Sangat Tinggi.
- Membagi skor ke dalam 3 kategori:
- Rendah, Sedang, Tinggi.
b. Kategori bukan jenjang (Azwar, 2012, hlm.150)
Biasanya digunakan utk menentukan tipe kepribadian sso, dimana
bukan diperoleh skor total (setiap tipe memiliki aitem sendiri).
 Ubah skor setiap tipe menjadi z-score.