RESPON MAHASISWA JURUSAN PERBANDINGAN MA (1)
JURUSAN HUKUM TATA NEGARA
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN SUNAN KALIJAGA
JOGJAKARTA
LAPORAN PENELITIAN
RESPON MAHASISWA JURUSAN PERBANDINGAN MADZHAB
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN SUNAN KALIJAGA
JOGJAKARTA TERHADAP PERUBAHAN GELAR STRATA SATU (SI)
DARI SHI MENJADI SH
Oleh :
Kelompok 2 ( bagian Perbandingan Madzhab )
A. Latar Belakang
Perubahan gelar SHI menjadi SH berdasarkan pada Peraturan
Menteri Agama (PMA) RI
Nomor 33 Tahun 2016 tentang Gelar
Akademik Perguruan Tinggi Keagamaan, menimbulkan banyak asumsi
baik yang mendukung adanya perubahan gelar, maupun yang menolaknya.
Opini–opini yang bermunculan sepertihalnya dukungaan menimbulkan
tanda tanya dari sisi kebenaran. Sehingga kami merasa perlu untuk
membuktikan fakta sebenarnya yang ada dilapangan dengan melakukan
sebuah penelitian, khususnya dilingkungan Fakultas Syari’ah dan Hukum
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2
B. Tujuan Masalah
Untuk mengetahui respon mahasiswa terhadap perubahan gelar
sarjana strata satu dari SHI (Sarjana Hukum Islam) menjadi SH (Sarjana
Hukum) yang diterjemahkan dari kuesioner.
C. Manfaat Survei
1. Manfaat Praktis
Memiliki bekal langsung dilapangan yang kelak berguna untuk
melakukan survei di masyarakat ataupun di ruang lingkup profesi.
2. Manfaat Akademis
Mempelajari survei dalam sebuah penelitian merupakan sebagian dari
metode akademik.
D. Metode Survei
1. Berdasarkan populasi
Data populasi mahasiswa Fakultas Syari’ah terakhir yang sudah
dikurangi dengan jumlah mahasiswa cuti dan wisuda. Sehingga
memunculkan jumlah hasil Mahasiswa Perbandingan Madzhab yang
sudah dibagi berdasarkan jumlah perangkatan, seperti :
NO
Jurusan
1
Hukum Tata Negara
2
Muamalat
3
Al- Ahwal al-syakhsyiyyah
4
Perbandingan Madzhab
Total Mahasiswa Fakultas Syari’ah
2. Rumus Slovin
Jumlah
427
336
415
263
1441
3
e
¿
¿
1+N ¿
N
n=
¿
n = Sampel
N = Populasi
e = Margin of Erorr/ batas error yang diinginkan
jadi, untuk perhitungan penelitian ini yaitu :
e
¿
¿
1+ N ¿
N
n=
¿
n = Sampel ?
N = Populasi Mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN SUKA
1441 orang.
e = Margin of Erorr 5 %
n=
1441
1+1441(5 )2
25
100
¿
¿
1+1441¿
1441
n=
¿
n=
1441
1+3,6
n=
1441
4,6
n=313
4
3. Variabel dalam Penelitian
Prodi ( program pendidikan ), yaitu terdiri dari jurusan di
fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga terkhusus prodi
Perbandingan Madzhab.
Jenis kelamin
Angkatan, yaitu angkatan 2013, 2014, 2015, dan 2016.
4. Teknik Penarikan Sampling
menggunakan purposive sampling (peneliti menentukan sampling
berdasarkan pertimbangan tertentu) /pertimbangan peneliti.
E. Batasan Masalah
1. Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga dalam penelitian ini meliputi
mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum jurusan : Perbandingan
Madzhab (PMH).
2. Perubahan gelar dalam proses penelitian ini berdasarkan pada
Peraturan Menteri Agama (PMA) RI Nomor 33 Tahun 2016 tentang
Gelar Akademik Perguruan Tinggi Keagamaan.
F. Pertanyaan Kuesioner
Pertanyaan kuesioner berupa :
1. Apakah Anda setuju dengan perubahan gelar SHI menjadi SH ?
2. Apakah Anda setuju bahwa perubahan gelar akan berpengaruh
terhadap orientasi karier yang lebih luas ?
Kedua pertanyaan merupakan pertanyaan pilihan ganda, yang memiliki
jawaban YA dan TIDAK. Kemudian dibarengi dengan alasan dari masingmasing pertanyaan yang dijawab oleh responden.
G. Analisis
1. Angkatan 2016 :
5
Perbandingan Jumlah Responden yang Mengatakan Ya dan Tidak
YA
TIDAK
Diagram diatas memperlihatkan porsi Angkatan 2016 berdasarkan
perbandingan kuesioner menurut jawaban “YA” dan “TIDAK” dari dua
poin pertanyaan. Responden yang 50% menjawab YA untuk total
keseluruhan pertanyaan, memiliki alasan bahwa
perubahan gelar SHI
menjadi SH membuat cakupan lulusan menjadi lebih luas baik dalam
peluang kerja, maupun dalam cakupan keilmuan.
Responden yang 50% menyatakan TIDAK, terbagi menjadi dua
sesi pertanyaan. Pertanyaan pertama responden beralasan bahwa dengan
adanya perubahan gelar SHI menjadi SH, maka menimbulkan persaingan
yang ketat dilulusan SH dibandingkan dengan lulusan SHI. Kemudian
dipertanyaan kedua, responden beralasan bahwa cakupan karier tergantung
individu, sehingga gelar bukanlah menjadi patokan dalam karier
seseorang.
2. Angkatan 2015
6
Perbandingan Jumlah responden
YA
TIDAK
DIPERTENGAHAN
Diagram diatas menggambarkan 3 keberagaman pernyataan
responden
yang
menjawab
“YA”,
“TIDAK”,
dan
“DIPERTENGAHAN”. Responden yang menyatakan “YA” beralasan
bahwa perubahan gelar membawa cakupan yang luas dalam orientasi
karier lulusan, repsonden yang “TIDAK” cenderung beralasan bahwa
orientasi
kerja
tidak
berdasarkan
pada
gelar.
Kemudian
“DIPERTENGAHAN” memiliki alasan yang beragam, yaitu pertama
beralasan di poin kesatu bahwa perubahan gelar membawa dampak
baik yaitu dengan membuat peluang SH menjadi lebih luas. Kedua,
dipertanyaan poin kedua menyatakan bahwa orientasi kerja tidak selalu
berasal dari gelar.
3. Angkatan 2014
7
Perbandingan Jumlah Responden
YA
TIDAK
DIPERTENGAHAN
Diagram diatas menunjukan bahwa responden yang
menyatakan argument nya terbagi menjadi 3 yaitu “YA”, “TIDAK”
dan “DIPERTENGAHAN” responden yang menyatakan “YA”
beralasan bahwa cakupan pekerjaan menjadi lebih luas, untuk yang
menjawab “TIDAK” beralasan perubahan bahwa gelar SHI
menjadi SH, tidak sesuai dengan kemampua, sebab memang
orientasi kerja menjadi lebih luas namun tidak sebanding dengan
kemampuan. Dimana gelar SH tidak dibarengi dengan munculnya
matakuliah yang mengacu pada SH, namun masih merupakan
matakuliah yang SHI. Untuk responden “DIPERTENGAHAN”,
sebagian menyatakan setuju dengan alasan orientasi kerja, sebagian
yang lain menyatakan bahwa gelar tidak berpengaruh pada
orientasi kerja.
4. Angkatan 2013
8
Perbandingan Jumlah Responden
TIDAK
YA
DIPERTENGAHAN
Diagram diatas menunjukan 3 klasifikasi yaitu responden yang
menjawab “YA” yang berarti setuju secara keseluruhan point
pertanyaan “TIDAK”, tidak setuju secara keseluruhan poin pertanyaan
“DIPERTENGAHAN”, yang berarti ada dua pertanyaan yang satu
mendukung dan tidak pada jawaban point pertanyaan lainnya. Pada
responden yang menyatakan YA memiliki beberapa poin dalam
beralasan, yaitu : pertama, bahwa cakupan pekerjaan yang akan
dioperoleh oleh lulusan SH menjadi lebih luas dibandingkan SHI.
Kedua, cakupan keilmuan yang akan diperoleh oleh lulusan SH
menjadi lebih luas tidak hanya keislaman seperti SH. Kemudian
responden yang “DIPERTENGAHAN”, juga memiliki dua pernyataan
yang berbeda yaitu dalam poin pertama menyatakan setuju pada
perubahan gelar dengan alasan bahwa cakupan pekerjaan lebih luas,
namun pada poin kedua menyatakan tidak setuju dengan alasan bahwa
gelar bukan merupakan faktor terpenting. Selain itu, di pernyataan
poin kedua diberikan juga alasan bahwa gelar juga merupakan point
yang sangat penting.
5. Analisis
Dari empat angkatan di jurusan Perbandingan Madzhab UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, terlihat bahwa perubahan gelar SHI menjadi SH,
9
membuat mayoritas mahasiswa memnyatakan setuju, sebab dilihat
dari diagram pendapat yang setuju “YA”, menjadi mayoritas jawaban
yang dipilih mahasiswa, yang artinya terdapat banyak dukungan
disebabkan pemahaman mahasiswa yang menyatakan bahwa orientasi
gelar
dalam
dunia
dipertimbangkan.
karier
menjadi
faktor
penting
yang
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN SUNAN KALIJAGA
JOGJAKARTA
LAPORAN PENELITIAN
RESPON MAHASISWA JURUSAN PERBANDINGAN MADZHAB
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN SUNAN KALIJAGA
JOGJAKARTA TERHADAP PERUBAHAN GELAR STRATA SATU (SI)
DARI SHI MENJADI SH
Oleh :
Kelompok 2 ( bagian Perbandingan Madzhab )
A. Latar Belakang
Perubahan gelar SHI menjadi SH berdasarkan pada Peraturan
Menteri Agama (PMA) RI
Nomor 33 Tahun 2016 tentang Gelar
Akademik Perguruan Tinggi Keagamaan, menimbulkan banyak asumsi
baik yang mendukung adanya perubahan gelar, maupun yang menolaknya.
Opini–opini yang bermunculan sepertihalnya dukungaan menimbulkan
tanda tanya dari sisi kebenaran. Sehingga kami merasa perlu untuk
membuktikan fakta sebenarnya yang ada dilapangan dengan melakukan
sebuah penelitian, khususnya dilingkungan Fakultas Syari’ah dan Hukum
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2
B. Tujuan Masalah
Untuk mengetahui respon mahasiswa terhadap perubahan gelar
sarjana strata satu dari SHI (Sarjana Hukum Islam) menjadi SH (Sarjana
Hukum) yang diterjemahkan dari kuesioner.
C. Manfaat Survei
1. Manfaat Praktis
Memiliki bekal langsung dilapangan yang kelak berguna untuk
melakukan survei di masyarakat ataupun di ruang lingkup profesi.
2. Manfaat Akademis
Mempelajari survei dalam sebuah penelitian merupakan sebagian dari
metode akademik.
D. Metode Survei
1. Berdasarkan populasi
Data populasi mahasiswa Fakultas Syari’ah terakhir yang sudah
dikurangi dengan jumlah mahasiswa cuti dan wisuda. Sehingga
memunculkan jumlah hasil Mahasiswa Perbandingan Madzhab yang
sudah dibagi berdasarkan jumlah perangkatan, seperti :
NO
Jurusan
1
Hukum Tata Negara
2
Muamalat
3
Al- Ahwal al-syakhsyiyyah
4
Perbandingan Madzhab
Total Mahasiswa Fakultas Syari’ah
2. Rumus Slovin
Jumlah
427
336
415
263
1441
3
e
¿
¿
1+N ¿
N
n=
¿
n = Sampel
N = Populasi
e = Margin of Erorr/ batas error yang diinginkan
jadi, untuk perhitungan penelitian ini yaitu :
e
¿
¿
1+ N ¿
N
n=
¿
n = Sampel ?
N = Populasi Mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN SUKA
1441 orang.
e = Margin of Erorr 5 %
n=
1441
1+1441(5 )2
25
100
¿
¿
1+1441¿
1441
n=
¿
n=
1441
1+3,6
n=
1441
4,6
n=313
4
3. Variabel dalam Penelitian
Prodi ( program pendidikan ), yaitu terdiri dari jurusan di
fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga terkhusus prodi
Perbandingan Madzhab.
Jenis kelamin
Angkatan, yaitu angkatan 2013, 2014, 2015, dan 2016.
4. Teknik Penarikan Sampling
menggunakan purposive sampling (peneliti menentukan sampling
berdasarkan pertimbangan tertentu) /pertimbangan peneliti.
E. Batasan Masalah
1. Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga dalam penelitian ini meliputi
mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum jurusan : Perbandingan
Madzhab (PMH).
2. Perubahan gelar dalam proses penelitian ini berdasarkan pada
Peraturan Menteri Agama (PMA) RI Nomor 33 Tahun 2016 tentang
Gelar Akademik Perguruan Tinggi Keagamaan.
F. Pertanyaan Kuesioner
Pertanyaan kuesioner berupa :
1. Apakah Anda setuju dengan perubahan gelar SHI menjadi SH ?
2. Apakah Anda setuju bahwa perubahan gelar akan berpengaruh
terhadap orientasi karier yang lebih luas ?
Kedua pertanyaan merupakan pertanyaan pilihan ganda, yang memiliki
jawaban YA dan TIDAK. Kemudian dibarengi dengan alasan dari masingmasing pertanyaan yang dijawab oleh responden.
G. Analisis
1. Angkatan 2016 :
5
Perbandingan Jumlah Responden yang Mengatakan Ya dan Tidak
YA
TIDAK
Diagram diatas memperlihatkan porsi Angkatan 2016 berdasarkan
perbandingan kuesioner menurut jawaban “YA” dan “TIDAK” dari dua
poin pertanyaan. Responden yang 50% menjawab YA untuk total
keseluruhan pertanyaan, memiliki alasan bahwa
perubahan gelar SHI
menjadi SH membuat cakupan lulusan menjadi lebih luas baik dalam
peluang kerja, maupun dalam cakupan keilmuan.
Responden yang 50% menyatakan TIDAK, terbagi menjadi dua
sesi pertanyaan. Pertanyaan pertama responden beralasan bahwa dengan
adanya perubahan gelar SHI menjadi SH, maka menimbulkan persaingan
yang ketat dilulusan SH dibandingkan dengan lulusan SHI. Kemudian
dipertanyaan kedua, responden beralasan bahwa cakupan karier tergantung
individu, sehingga gelar bukanlah menjadi patokan dalam karier
seseorang.
2. Angkatan 2015
6
Perbandingan Jumlah responden
YA
TIDAK
DIPERTENGAHAN
Diagram diatas menggambarkan 3 keberagaman pernyataan
responden
yang
menjawab
“YA”,
“TIDAK”,
dan
“DIPERTENGAHAN”. Responden yang menyatakan “YA” beralasan
bahwa perubahan gelar membawa cakupan yang luas dalam orientasi
karier lulusan, repsonden yang “TIDAK” cenderung beralasan bahwa
orientasi
kerja
tidak
berdasarkan
pada
gelar.
Kemudian
“DIPERTENGAHAN” memiliki alasan yang beragam, yaitu pertama
beralasan di poin kesatu bahwa perubahan gelar membawa dampak
baik yaitu dengan membuat peluang SH menjadi lebih luas. Kedua,
dipertanyaan poin kedua menyatakan bahwa orientasi kerja tidak selalu
berasal dari gelar.
3. Angkatan 2014
7
Perbandingan Jumlah Responden
YA
TIDAK
DIPERTENGAHAN
Diagram diatas menunjukan bahwa responden yang
menyatakan argument nya terbagi menjadi 3 yaitu “YA”, “TIDAK”
dan “DIPERTENGAHAN” responden yang menyatakan “YA”
beralasan bahwa cakupan pekerjaan menjadi lebih luas, untuk yang
menjawab “TIDAK” beralasan perubahan bahwa gelar SHI
menjadi SH, tidak sesuai dengan kemampua, sebab memang
orientasi kerja menjadi lebih luas namun tidak sebanding dengan
kemampuan. Dimana gelar SH tidak dibarengi dengan munculnya
matakuliah yang mengacu pada SH, namun masih merupakan
matakuliah yang SHI. Untuk responden “DIPERTENGAHAN”,
sebagian menyatakan setuju dengan alasan orientasi kerja, sebagian
yang lain menyatakan bahwa gelar tidak berpengaruh pada
orientasi kerja.
4. Angkatan 2013
8
Perbandingan Jumlah Responden
TIDAK
YA
DIPERTENGAHAN
Diagram diatas menunjukan 3 klasifikasi yaitu responden yang
menjawab “YA” yang berarti setuju secara keseluruhan point
pertanyaan “TIDAK”, tidak setuju secara keseluruhan poin pertanyaan
“DIPERTENGAHAN”, yang berarti ada dua pertanyaan yang satu
mendukung dan tidak pada jawaban point pertanyaan lainnya. Pada
responden yang menyatakan YA memiliki beberapa poin dalam
beralasan, yaitu : pertama, bahwa cakupan pekerjaan yang akan
dioperoleh oleh lulusan SH menjadi lebih luas dibandingkan SHI.
Kedua, cakupan keilmuan yang akan diperoleh oleh lulusan SH
menjadi lebih luas tidak hanya keislaman seperti SH. Kemudian
responden yang “DIPERTENGAHAN”, juga memiliki dua pernyataan
yang berbeda yaitu dalam poin pertama menyatakan setuju pada
perubahan gelar dengan alasan bahwa cakupan pekerjaan lebih luas,
namun pada poin kedua menyatakan tidak setuju dengan alasan bahwa
gelar bukan merupakan faktor terpenting. Selain itu, di pernyataan
poin kedua diberikan juga alasan bahwa gelar juga merupakan point
yang sangat penting.
5. Analisis
Dari empat angkatan di jurusan Perbandingan Madzhab UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, terlihat bahwa perubahan gelar SHI menjadi SH,
9
membuat mayoritas mahasiswa memnyatakan setuju, sebab dilihat
dari diagram pendapat yang setuju “YA”, menjadi mayoritas jawaban
yang dipilih mahasiswa, yang artinya terdapat banyak dukungan
disebabkan pemahaman mahasiswa yang menyatakan bahwa orientasi
gelar
dalam
dunia
dipertimbangkan.
karier
menjadi
faktor
penting
yang